pemberian penghargaan dan hukuman untuk …/pember... · contohnya bahasa inggris dan bahasa arab,...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN HUKUMAN
UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN
DI SMA NEGERI 3 WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Fenti Dwi Haryanti
C9608024
JURUSAN DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al Insyirah: 6)
“Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan,
tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia
marah”
(Nabi Muhammad SAW)
“Kitalah armada masa depan yang akan mengukir dunia, raih semua bintang dan
tebarkan sinarnya terangi semesta. Hempaskan ragu dan kegalauan, gapailah
semua angan mimpimu”
(Armada Masa Depan, ADA Band)
朋友一生一起走 ,那些日子不再有,一句话、一辈子、一生情、 一杯酒
朋友不增孤单过,一声朋友你会懂,还有伤 、还有痛、还要走、还有我
(朋友,周华健)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini, kupersembahkan untuk:
Ayah, ibu dan seluruh keluargaku untuk segenap kasih sayang,
perhatian serta doa yang tiada henti terucap untukku,
Bapak/ ibu guru, dosen dan laoshi, terima kasih untuk segala
bimbingan dan pelajaran yang sangat berharga,
Wo zui ai de nan pengyou yang selalu ada untukku, terima kasih
untuk segala kesabaran dan semangat untukku,
Sahabat – sahabatku sejak di bangku sekolah dan teman - teman d3
bahasa China lainnya, zhu women chenggong!
Teman – teman di kos Andri 1, yang selalu membantuku selama di kos.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis
mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pemberian Hukuman dan
Penghargaan untuk Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Kosakata
Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri” ini, yang dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai sebutan Ahli Madya Bahasa China
pada program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini penulis menyadari tanpa
bantuan berbagai pihak, penulis akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan kerja
praktek maupun dalam penyusunan laporan ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Sentosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program D3 Bahasa
China, Pembimbing Akademik, dan Pembimbing II.
3. Pan Shaoping Laoshi selaku pembimbing I, yang telah banya memberikan
pengarahan selama penyusunan TA.
4. Dalimin, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian dan memberikan kesempatan mengambil data yang ada di
sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Ibu Wahyu Retno R, A.Md selaku Guru Pembimbing di SMA Negeri 3
Wonogiri.
6. Ibu dan ayah (alm), selaku orang tua yang telah bekerja keras untuk
membiayaiku dan selalu memberiku semangat.
7. Semua teman dari D3 Bahasa China angkatan 2008 baik kelas A maupun
kelas B, maaf mungkin tidak bisa disebutkan satu per satu.
Akhirnya hanya dengan ucapan terima kasih yang sebesar–besarnya yang
dapat penulis sampaikan. Semoga Allah memberi balasan sesuai amal
kebaikannya.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Fenti Dwi Haryanti, 2011. Pemberian Penghargaan dan Hukuman untuk
Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin di
SMA Negeri 3 Wonogiri. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Praktek kerja lapangan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kesulitan siswa
dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin, sedangkan waktu belajar yang
sangat sedikit di kelas. Rumusan masalahnya adalah bagaimana pemberian
hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam mempelajari kosakata
bahasa Mandarin. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemberian hukuman dan penghargaan dapat membantu siswa dalam mempelajari
kosakata bahasa Mandarin. Kendala dalam penerapan metode ini adalah, siswa
yang menerima hukuman lebih banyak dan sering terlambat mengumpulkan tugas,
tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan selalu memotivasi siswa untuk lebih
rajin belajar dan mengumpulkan nilai tambahan sewaktu pelajaran berlangsung .
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi,
wawancara dengan guru dan siswa SMA Negeri 3 Wonogiri, dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hukuman dan penghargaan dapat
membantu siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Hukuman yang
berupa tugas– tugas dapat membantu siswa mengingat kosakata yang dipelajari,
sedangkan penghargaan yang penulis berikan berupa nilai tambah, dapat
mendorong semangat siswa untuk belajar, mendapat nilai baik, dan melakukan hal
baik lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hasil ulangan siswa
meningkat rata- rata 83,67% jika dibandingkan dengan nilai pretest sebelum
penerapan metode ini. Kendala yang ada yaitu siswa kurang memahami materi
pelajaran, solusi yang diberikan untuk mengatasi kendala tersebut dengan
mengulang- ulang materi pelajaran dan memotivasi siswa agar memiliki kemauan
belajar yang tinggi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hukuman dan
penghargaan dapat membantu siswa dalam belajar, karena dapat menjadi motivasi
siswa untuk lebih rajin belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN.......................................................... iii
MOTTO......................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
ABSTRAK..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Perumusan Masalah........................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................... 6
E. Metode Pengumpulan Data............................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 8
A. Pengertian Mengajar....................................................... 8
B. Macam– Macam Metode Pembelajaran........................ 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Pengertian Penghargaan dan Hukuman.......................... 10
1. Penghargaan.............................................................. 10
2. Hukuman atau Sanksi................................................ 11
D. Pengertian Belajar........................................................... 13
E. Pengertian Bahasa........................................................... 15
F. Pengertian Kosakata....................................................... 15
BAB III PEMBAHASAN................................................................... 17
A. Gambaran Umum Sekolah.............................................. 17
1. Sejarah Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri................ 17
2. Visi dan Misi Sekolah............................................... 22
3. Struktur Organisasi Sekolah...................................... 23
4. Kegiatan Ekstrakurikuler........................................... 23
B. Kegiatan Selama Magang............................................... 24
1. Observasi Kelas......................................................... 24
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....... 26
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar................... 39
4. Bentuk- Bentuk Pemberian Penghargaan dan Hukuman
selama Pelaksanaan Pembelajaran............................ 41
C. Evaluasi.......................................................................... 41
D. Kendala – Kendala Pada Saat Pembelajaran.................. 46
E. Upaya Penanganan Kendala Proses Belajar Mengajar... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 49
A. Kesimpulan..................................................................... 49
B. Saran............................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 52
DAFTAR WEBSITE..................................................................................... 53
LAMPIRAN.................................................................................................. 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Jadwal Pertemuan di Kelas.......................................................... 25
Tabel 3. 2. Daftar Nilai Kelas X1.................................................................. 43
Tabel 3. 3. Daftar Nilai Kelas X2.................................................................. 44
Tabel 3. 4. Daftar Nilai Kelas X6.................................................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa adalah alat komunikasi
terpenting, tak ada satu orang pun dan tak ada satu pun bangsa yang mampu
tidak menggunakan bahasa dalam kehidupannya. Sejarah telah membuktikan,
suatu bangsa harus belajar dan menguasai bahasa bangsa lain. Begitu pula
bangsa Indonesia yang telah lama mempelajari bahasa-bahasa negara lain,
contohnya bahasa Inggris dan bahasa Arab, kini mulai beranjak untuk
mengenal bahasa Mandarin.
Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa terpenting di dunia, apalagi
sekarang bangsa China telah mengalami kemajuan ekonomi yang sangat pesat.
Kemajuan ekonomi China dapat dibuktikan banyaknya produk-produk dari
negara China yang telah beredar di pasar dunia.
Banyak negara yang telah mempelajari dan mengajarkan bahasa
Mandarin di sekolah sekolah, begitupun dengan bengsa Indonesia. Seiring
dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan komunikasi, bangsa Indonesia
telah menambahkan meteri pelajaran Bahasa Mandarin ke dalam kurikulum
pembelajaran di sekolah. Kini banyak sekolah yang telah mengajarkan Bahasa
Mandarin, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA maupun sekolah- sekolah
kejuruan yang ada di Indonesia.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
SMA Negeri 3 Wonogiri adalah salah satu sekolah yang menyadari
pentingnya Bahasa Mandarin. Sejak tahun 2009 kurikulum bahasa Mandarin
sudah mulai diajarkan. Akan tetapi pengajaran bahasa Mandarin hanya untuk
kelas X dan XI saja. Hal ini dimaksudkan agar siswa kelas XII dapat
mempersiapkan ujian nasional dengan baik.
Dengan kesadaran akan pentingnya bahasa Mandarin itulah, maka
penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik kerja lapangan di
SMA Negeri 3 Wonogiri. Selama praktik kerja lapangan berlangsung, penulis
bertanggung jawab untuk mengajar sebagian kelas X. Sehubungan kondisi
pembelajaran bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri yang hampir
semua siswanya belum pernah mempelajari bahasa Mandarin, maka tugas
penulis sebagai penyampai ilmu mengupayakan untuk dapat memilih dan
mengkombinasikan metode mengajar dengan sumber belajar atau media
pengajaran yang ada untuk disampaikan.
Dengan latar belakang siswa yang belum pernah mengenal bahasa
Mandarin sebelumnya, banyak alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa
bahasa Mandarin adalah bahasa yang sulit dan tidak mungkin mereka bisa
kuasai. Mereka pun beranggapan bahwa bahasa Mandarin sangat ruwet dan
tingkat kesulitan yang ada pada bahasa Mandarin melebihi tingkat kesulitan
pelajaran- pelajaran lain. Mereka menganggap tidak sesederhana bahasa
Inggris, jadi penggunaan bahasa Mandarin bila dibandingkan dengan
penggunaan bahasa Mandarin lebih jarang digunakan. Padahal, dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mempelajari bahasa, diperlukan ketekunan dan pembiasaan penggunaan,
demikian juga dalam pembelajaran bahasa Mandarin.
Dalam pembelajaran bahasa Mandarin, diperlukan ketekunan agar
dapat terampil menggunakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan
minimnya penggunaan bahasa Mandarin dalam percakapan sehari-hari mereka,
tidak mustahil siswa-siswa menemukan banyak kesulitan dalam mempelajari
bahasa Mandarin.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis kepada guru
pamong ketika kegiatan belajar dapat diketahui bahwa guru pamong
menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab dalam setiap kegiatan
belajar mengajar Bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri. Maka selama
praktik kerja lapangan, penulis mencoba mempraktikan metode ceramah dan
metode tanya jawab sebagai metode pengajaran yang utama.
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan
baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunannya.
Metode tanya jawab adalah metode yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung dua arah antara guru dengan murid, dengan cara guru
bertanya dan murid menjawab. Akan tetapi dengan banyaknya siswa yang
seakan-akan mengabaikan pelajaran, maka penulis menerapkan metode
pemberian penghargaan dan hukuman kepada siswa, dengan tujuan agar siswa
lebih memperhatikan materi pelajaran dan tugas yang diberikan oleh penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Pemberian penghargaan seperti pujian atau perlakuan khusus bila anak
melakukan sesuatu yang baik, mempunyai nilai yang positif dalam mendorong
anak berusaha berbuat lebih baik lagi lain kali. Akan tetapi pemberian pujian
dan perlakuan istimewa pun harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
siswa.
Pemberian hukuman juga harus dilakukan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Hukuman juga harus bersifat lebih mendidik, bukan malah
menimbulkan kebencian dan rasa dipermalukan. Hukuman yang diberikan
harus proporsional dengan tingkat pelanggaran, dan anak harus dibuat
mengerti mengapa hal yang dilakukan itu salah
Konsistensi dalam memberikan hukuman atau ganjaran pun penting.
Untuk kesalahan yang sama berikan hukuman yang sama, dan sebaliknya juga
untuk hal yang baik. Apa yang benar dan baik hari ini, akan tetap benar esok
hari. Jangan apa yang hari ini benar dan baik, besoknya menjadi hal yang
dianggap salah dan patut dihukum.
Penghargaan dan sanksi (reward and punishment) dapat dilakukan
secara lisan (berupa pujian atau peringatan). Setelah itu, apresiasi dan
hukuman dapat berupa berbagai macam bentuk yang lebih kreatif. Yang
terpenting, sanksi tidak sampai menyakiti fisik siswa. Begitu pula,
penghargaan tidaklah perlu berlebihan. Semuanya harus patut dan sesuai
dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
Metode hukuman yang penulis berikan kepada siswa merupakan
hukuman yang berguna untuk membangkitkan daya ingat dan kedisiplinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
siswa, yaitu dengan cara memberikan sejumlah soal bagi siswa. Dengan
mengerjakan berbagai macam soal yang diberikan oleh penulis, maka siswa
juga dapat mempelajari banyak hal dari soal- soal tersebut.
Begitu pula dengan penghargaan yang penulis berikan yang berupa
kalimat pujian bagi siswa yang mendorong siswa untuk kembali melakukan
hal yang baik. Metode pemberian penghargaan dan hukuman ini termasuk
dalam salah satu metode pembelajaran konvensional.
Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul
penulisan Tugas Akhir, “Pemberian Penghargaan dan Hukuman untuk
Mengatasi kesulitan Siswa dalam Pembelajarn Kosakata Bahasa Mandarin di
SMA Negeri 3 Wonogiri”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah metode pemberian penghargaan dan hukuman dapat
mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa
Mandarin?
2. Apa sajakah yang menjadi hambatan dalam penerapan metode
pemberian penghargaan dan hukuman, dan bagaimanakah solusi untuk
mengatasinya?
C. Tujuan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian penghargaan dan hukuman
bagi perkembangan hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui hambatan yang timbul dalam penerapan metode
pemberian penghargaan dan hukuman bagi siswa sehingga dapat
menemukan solusi untuk mengatasi hambatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di SMA Negeri 3
Wonogiri selama 2 bulan, penulis mendapatkan beberapa manfaat. Adapun
manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tersebut
adalah :
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian yang berupa laporan tugas akhir ini diharapkan mampu
memberikan tambahan pengetahuan dalam sistem pembelajaran bahasa Mandarin,
khususnya dalam pembelajaran kosakata baru (shengci).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam memberi
solusi penanganan masalah yang dihadapi peserta didik dalam belajar
Bahasa Mandarin.
b. Bagi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Siswa dapat belajar mandiri, disiplin dan memahami materi dengan lebih
matang dalam mempelajari bahasa Mandarin.
c. Bagi penulis
Penulis mendapatkan pengalaman kerja sebagai seorang guru dari berbagai
jenis karakter siswa yang berbeda-beda, serta mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penulisan laporan tugas akhir.
E. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung. Selama melaksanakan praktik, penulis melakukan
pengamatan terhadap lingkungan sekolah dan suasana kegiatan belajar mengajar
di dalam kelas, khususnya terhadap kelas X1, X2, dan X6.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data oleh peneliti melalui
wawancara secara langsung antara peneliti dengan informan untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan memperoleh data yang dapat menjelaskan
atau menjawab permasalahan dalam penelitian. Penulis melakukan wawancara
terhadap kepala sekolah, guru pamong dan siswa SMA Negeri 3 Wonogiri.
c. Studi Pustaka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Studi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
memanfaatkan referensi atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam
membahas kenyataan yang ditemui dalam penelitian dan
mempertanggungjawabkan evaluasi dalam pembahasan masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah perbuatan kompleks yang merupakan pengitegrasian
secara utuh berbagai komponen kemampuan. Komponen kemampuan tersebut
berupa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai. Penyajian prinsip- prinsip
belajar, berbagai teori dan strategi mengajar, rancangan instruksional adalah
merupakan contoh pembentukan kemampuan tersebut.
Keterampilan dasar merupakan keterampilan yang kompleks pula, yag
pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang
jumlahnya sangat banyak. Menurut hasil penelitian (Turney, 1973) terdapat
keterampilan kegiatan belajar mengajar. Kedelapan keterampilan tersebut adalah:
1. Bertanya,
2. Memberi penguatan,
3. Mengadakan variasi,
4. Menjelaskan,
5. Membuka pelajaran,
6. Menutup pelajaran,
7. Membimbing diskusi kelompok kecil,
8. Mengajar kelompok kecil individual.
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (1979:3), instruction atau
pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang
bersifat internal.
Sedangkan mengajar menurut Sunaryo adalah, “suatu kegiatan agar proses
belajar seseorang atau sekelompok orang dapat terjadi, untuk keperluan tersebut
seorang guru seharusnya membuat suatu sistem lingkungan sedemikian rupa
sehingga proses belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien” (Sunaryo, 1989:
10).
Dengan demikian, istilah mengajar dalam pengertian ini adalah
menciptakan situasi dan kondisi yang mampu merangsang siswa untuk belajar.
Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif, bila seluruh komponen yang
berpengaruh dalam proses belajar yaitu siswa, guru, kurikulum, metode, sarana
prasarana, serta lingkungan saling mendukung.
B. Macam – Macam Metode Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak macam metode pembelajaran.
Tetapi pada intinya, metode pembelajaran ada 2, yaitu metode pembelajaran
modern yang terdapat inovasi di dalamnya, dan metode pembelajaran
konvensional yang sering digunakan. Namun dalam penerapan metode-metode
pembelajaran, dapat pula memberikan penghargaan dan hukuman bagi siswa
untuk memperkenalkan kepada siswa hal yang harus dan tidak harus dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Metode konvensional ada beberapa jenis metode pembelajaran, antara lain:
a. Metode ceramah
b. Metode tanya jawab
c. Metode diskusi
C. Pengertian Penghargaan dan Hukuman
Penghargaan dan hukuman (reward and punishment) adalah salah satu
metode pendidikan penting dalam memperkenalkan nilai baik dan buruk sejak
dini pada anak. Karena tanpa itu anak tidak akan pernah tahu yang mana perilaku
yang perlu terus dipupuk dan mana yang harus dihindari. Dalam Islam juga
dikenal konsep pahala dan dosa, sorga dan neraka. Yang pada intinya bertujuan
sama yakni untuk menjadikan seorang muslim termotivasi untuk berbuat
kebajikan dan menjauhi perilaku tercela (El Ukhuwah, 2011).
1. Penghargaan (Reward)
Pengertian istilah reward dapat diartikan sebagai alat pendidikan
preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong
atau motivator belajar bagi siswa dan sebagai hadiah terhadap perilaku
yang baik dari anak dalam proses pendidikan.
Pemberian ganjaran seperti pujian atau perlakuan khusus bila siswa
melakukan sesuatu yang baik, mempunyai nilai yang positif dalam
mendorong siswa berusaha berbuat lebih baik lagi lain kali.
Ada berbagai macam bentuk penghargaan. Mulai dari pujian secara
lisan, sampai dengan memperlakukan siswa dengan manis. Hal yang perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
diingat adalah bahwa penghargaan yang diberikan haruslah baik dan tepat
serta mengena pada tujuan. Tujuan tersebut antara lain adalah:
a. agar tahu bahwa perilakunya itu positif,
b. agar ia semakin termotivasi untuk melakukan hal yang sama di
kemudian hari.
2. Hukuman atau Sanksi (Punishment)
Hukuman hukuman (punishment) adalah tindakan yang diberikan oleh
pendidik terhadap anak didik yang telah melakukan kesalahan, dengan tujuan agar
anak didik tidak akan mengulanginya lagi dan akan memperbaiki kesalahan yang
telah diperbuat. Hukuman yang diberikan kepada anak didik adalah hukuman
yang edukatif yang berarti pemberian nestapa pada diri anak didik akibat dari
kesalahan dari perbuatannya atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan tata nilai
yang diberlakukan dalam lingkungan hidupnya. (Suwarno, 2002:115).
Memberikan sanksi tidaklah semudah memberikan penghargaan. Karena
sanksi bertujuan agar anak menghentikan dan merubah kelakuannya yang buruk
tersebut. Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua macam, yaitu:
1. Hukuman preventif, yaitu hukuman yang dilakukan dengan maksud untuk
mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran, intinya bermaksud memberi
suatu peringatan.
2. Hukuman represif, yaitu hukuman yang dilakukan oleh adanya
pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan, jadi hukuman dilakukan
setelah terjadi pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Hukuman preventif dan represif dipergunakan untuk menyifati alat-alat
pendidikan. Dengan demikian maka contoh perintah, larangan, pengawasan,
perjanjian, dan ancaman merupakan alat pendidikan preventif, sedangkan
ganjaran dan hukuman merupakan alat pendidikan represif (Purwanto, 2007: 189).
D. Pengertian Belajar
Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya, namun demikian selalu mengacu pada prinsip yang
sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu
perubahan dalam dirinya.
Menurut Slameto belajar adalah, “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya” (Slameto, 1995:2). Selanjutnya Winkel berpendapat bahwa,
“belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi
yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif konstant” (Winkel, 1996:53). Kemudian Hamalik mendefinisikan,
“suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan” (Hamalik,
1993: 28).
Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses yang aktif memerlukan
dorongan dan bimbingan kearah tercapainya tujuan yang dikehendaki. Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
membawa perubahan pada individu yang belajar, perubahan itu tidak hanya
mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan,
kebiasaan, sikap, mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang
(Nasution, 1995: 35).
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku
yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1. Informasi verbal, yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik
secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap
suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2. Kecakapan intelektual, yaitu keterampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol,
misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan
intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination),
memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum.
Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3. Strategi kognitif, kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan
pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran,
strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara
berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual
menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih
menekankan pada pada proses pemikiran.
4. Sikap, yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan
bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya
terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan
kesiapan untuk bertindak.
5. Kecakapan motorik, ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan
yang dikontrol oleh otot dan fisik.
E. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat utama yang digunakan oleh seseorang dalam
lingkungan masyarakat sosial untuk bertukar informasi. Suatu bangsa
membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, karena itulah
suatu bangsa sering memberikan bahasanya kepada bangsa lain (Tarigan, 1990:
29).
F. Pengertian Kosakata
Harimurti Kridalaksana (1984: 110) menyatakan bahwa kosakata adalah
kekayaan atau perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata
itu berada dalam ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau
dibaca.
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh
seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang
dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan
digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau
tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang
memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.
Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan
bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun
pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai.
Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran
tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata
sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata Akses 22 Maret 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah SMA Negeri 3 Wonogiri
SMA Negeri 3 Wonogiri di buka pada tahun 1989 sebagai alih fungsi dari
SPG Negeri Wonogiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 5 Juni 1989 Nomor : 0342/U/89 yang
pada waktu itu masih menempati dua gedung yaitu satu dibekas SPG Negeri
Wonogiri dan yang satu menempati unit gedung baru yang beralamat di Jalan Ki
Mangunsarkoro, RT.02 RW.VII Kaloran, Giritirto, Wonogiri.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0426/O/1991 tertanggal 15 Juli 1991
resmi menjadi SMA Negeri 3 Wonogiri terhitung mulai tanggal 1 Juli 1991 dan
ditetapkan sebagai hari kelahiran SMA Negeri 3 Wonogiri.
Sejak dibukanya SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 1989 yang dipimpin oleh
Bapak Drs. Soekijo sampai dengan tahun 1994 pada waktu tersebut jumlah
penerimaan siswa baru dimulai dengan empat kelas selanjutnya meningkat lima
kelas sampai dengan tahun 1995 dan mulai tahun 1996 hingga sekarang SMA
Negeri 3 Wonogiri menerima siswa baru tujuh kelas. Bapak Drs. Soekijo karena
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pensiun digantikan oleh Bapak Drs. R. Koesnioto, BA yang menjabat dari tahun
1994 sampai tahun 1994.
Pada tahun 1994 SMA Negeri 3 Wonogiri dipimpin oleh Bapak Drs.
Martoyo hingga tahun 1999. Setelah Bapak Drs. Martoyo pensiun SMA Negeri 3
Wonogiri dalam menunggu penggantinya diampu oleh Bapak Drs. Sumadi pada
tahun 1999. Pada tahun 2000 diangkatlah Bapak Drs. Suhardo sebagai kepala
SMA Negeri 3 Wonogiri sampai dengan tahun 2003 dikarenakan beliau mutasi ke
SMA Negeri 1 Wonogiri dan selanjutnya kepemimpinan beralih kepada Bapak
Drs. Subagyo. Selama masa kepemimpinan Bapak Drs. Subagyo untuk memenuhi
kebutuhan sarana penunjang siswa dibangunlah garasi, lab. Komputer, talud,
pagar serta lapangan tenis agar dapat memaksimalkan bakat siswa. Pada tahun
2006 ada peralihan masa kepemimpinan dari SMA Negeri 3 Wonogiri dengan
SMA Negeri 1 Purwantoro yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Hasim Koiman,
M.Pd dan sekarang beliau digantikan oleh Bapak Dalimin S.Pd, M.Pd.
Dalam kepemimpinan beliau, beliau bekerja sama dengan pengurus
komite sekolah mulai merintis dan membangun masjid serta merehab beberapa
ruang kelas hingga membangun sebuah gedung berlantai dua yang berfungsi
sebagai ruang guru dan ruang kepala sekolah serta membenahi berbagai macam
pembangunan yang pada dasarnya sebagai pendukung Wawasan Wiyata Mandala
serta peningkatan mutu pembelajaran di SMA Negeri 3 Wonogiri khususnya dan
pada umumnya di kabupaten Wonogiri, yaitu dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi mulai dikembangkan sehingga sekolah bekerja sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dengan Pustekom UNS dan Smart Link membuka program Smart School yang di
dalamnya termuat SMS Gateway, SMS education, SIAKAD, Smart Card.
Program tersebut juga memberikan akses kepada masyarakat luas untuk
lebih mengenal SMA Negeri 3 Wonogiri melalui pintu akses manapun baik
melalui internet www.sekolah-kita.net maupun sms ke 3011.
Dalam rangka menyongsong era global SMA Negeri 3 Wonogiri
menyelenggarakan pendidikan yang membekali dan mempersiapkan peserta didik
yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional merintis Sekolah
Kategori Mandiri sekaligus menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ke dalam Sekolah Kategori
Mandiri dan bertaraf Internasional.
2. Lingkungan Fisik Sekolah
SMA Negeri 3 Wonogiri terletak di bawah kaki Gunung Gandul di
Kabupaten Wonogiri, lingkungan sekolah yang sangat dekat dengan pegunungan
dan hutan inilah yang membuat sekolah sangat alami, karena itulah sekolah ini
mendapat julukan “sogun” atau “sekolah sorgunung” (sekolah yang berada di
kaki gunung).
SMA Negeri 3 Wonogiri pun memiliki fasilitas-fasilitas pendukung
kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru, antara lain:
a. Laboratorium fisika, kimia, dan biologi serta komputer
b. Perpustakaan
c. Koperasi
d. UKS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
e. Mushola
f. Ruang multimedia
g. Ruang keagamaan nonislam
h. Ruang karawitan
i. Lapangan tenis dan lapangan basket
j. Hotspot area,
Keberadaan internet di SMA Negeri 3 Wonogiri sudah sejak tahun 2006,
waktu itu bekerjasama dengan PUSKOM UNS melalui anak perusahaannya
Smartlink Global Media yang dikomando Dr. Sutanto, DEA mendirikan tower
setinggi 16 meter di lokasi SMA Negeri 3 Wonogiri dan digunakan untuk
menangkap sinyal dengan teknologi wireles untuk bandwid 96 kbps dari server-
nya yang terletak di PUSKOM UNS.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan internet untuk pembelajaran para
siswa dan dibantu dengan peran PUSKOM UNS yang betul- betul sangat peduli
dengan perkembangan penggunaan IT di SMA Negeri 3 Wonogiri melalui
penilaian Dr. Sutanto, DEA terhadap pemanfaatan sms gateway/ sms education
3011 yang berjalan baik di sekolah, maka pada tahun 2007 berkat andil besar
PUSKOM UNS tersebut, akhirnya mampu bekerja sama dengan PT. Telkom Solo
melalui GM PT. Telkom Surakarta Bapak Dwi Heryanto untuk memperhatikan
perkembangan SMA Negeri 3 Wonogiri dengan melakukan bakti sosial ke
sekolah dengan mengadakan pelatihan internet kepada para guru serta memberi
bantuan komputer dan pemasangan speedy unlimited gratis kepada sekolah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sejak itu pula sms education di SMA Negeri 3 Wonogiri dapat dinikmati selain
pengguna Indosat juga pengguna Flexi melalui 1103.
Sejak tahun 2007, Smartlink Global Media sebagai penyedia jasa internet
di SMA Negeri 3 Wonogiri memberi pelayanan lebih dengan menambah bandwid
menjadi 768 kbps. Sehingga sejak saat itu sekolah telah memiliki dua bandwid,
satu dari speedy (unlimited) dan satunya teknologi wireles dari Smartlink Global
Media dengan bandwid 768 kbps.
Pada tahun itu juga kebutuhan akan keterlayanan internet di seluruh lokasi
sekolah ternyata sudah merambah kepada kepentingan para guru dalam
mengakses informasi, maka kemudian sekolah memutuskan untuk membangun
hotspot area di seluruh lokasi sekolah, maka dibuatlah acces point di dua titik,
yaitu di lokasi perpustakaan yang dapat menjangkau lokasi sekolah wilayah utara
dan ruang guru yang dapat menjangkau lokasi sekolah wilayah selatan, maka
sejak itu sampai sekarang kebutuhan akan jaringan internet dapat mencukupi
kebutuhan guru dan siswa.
Pada akhirnya PT. Telkomsel Surakarta tahun 2008 tertarik dengan
program sms education/ sms gateway yang telah diterapkan SMA Negeri 3
Wonogiri sejak 2005 dianggap sukses membangun komunikasi sekolah dengan
komunitas pengguna sekolah yaitu orang tua siswa, maka PT. Telkomsel
bekerjasama dengan SMA Negeri 3 Wonogiri meluncurkan produk Mobile School
dan berhasil dikeluarkan untuk Jawa-Bali pada bulan Maret 2008.
Demikian sejarah perintisan IT dalam hal ini internet beserta
pemberdayaannya di SMA Negeri 3 Wonogiri dan ternyata sampai saat terbukti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
sangat membantu perkembangan SDM guru dan siswa di sekolah secara
signifikan dan apalagi setelah di awal Tahun 2009 dilaunching website interaktif
sebagai embrio web E-learning untuk proses belajar mengajar di sekolah.
3. Visi dan Misi Sekolah
a. VISI
Unggul dalam prestasi
Luhur dalam budi pekerti
Bernuansa seni budaya tinggi
b. MISI
1) Meningkatkan layanan proses belajar mengajar secara optimal
2) Memberikan ketrampilan komputer bagi semua pesrta didik
3) Meningkatkan kehidupan seni budaya yang sesuai dengan nilai- nilai
kehidupan serta agama di Indonesia
4) Membiasakan kehidupan dengan penerapan nilai-nilai budi pekerti luhur bagi
semua warga sekolah
5) Mengembangkan kehidupan sekolah yang agamis baik di lingkungan sekolah
maupun di masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
4. Struktur Organisasi Sekolah
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
a) Karawitan
b) Tari
c) Karate
d) Palang Merah Remaja (PMR)
e) Sepak bola
f) Bola voli
g) Bola basket
h) Tenis meja
i) Debat bahasa Inggris
j) Karya Ilmiah Remaja (KIR)
k) Teater/ drama
l) Baca Tulis Al Quran
m) Pramuka
n) STP2K
Kepala sekolah
Dalimin S.Pd, M.Pd.
Wakasek urusan
kurikulum
Drs Wiwin Harjanto
Wakasek urusan
kesiswaan
Drs Sulistanto
Wakasek urusan
sarpras
Drs Mardiono
Wakasek urusan
kehumasan
Drs Tri Giyanti
Anggota
Seluruh guru mapel, BP/BK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Kegiatan Selama Magang
1. Observasi Kelas
Sebelum mengajar, penulis melakukan observasi di kelas X1, X2
dan X6. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 20011. Dari
pelaksanaan observasi kelas, penulis dapat mengetahui secara fisik kondisi
kelas dan proses pembelajaran.
Secara fisik, SMA Negeri 3 Wonogiri cukup bersih, rapi dan
nyaman untuk proses pembelajaran. Sekolah inipun telah menerapkan
sistem moving class. Namun kedisiplinan dan kerapian masih belum
dimiliki oleh semua siswa. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa siswa
yang berpenampilan kurang rapi, dan masih berada di luar kelas pada saat
jam pelajaran. Selain itu banyak siswa yang membuat gaduh kelas,
sehingga mengganggu teman- temannya yang ingin berkonsentrasi pada
pelajaran, dan akhirnya kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat.
Penulis diberi kesempatan untuk mengajar setiap hari Jumat,
selama beberapa minggu. Berikut adalah jadwal mengajar Bahasa
Mandarin di kelas X1, X2, dan X6 SMA Negeri 3 Wonogiri:
Tabel 3.1. Jadwal petemuan di kelas.
Pertemuan ke- Tanggal Jam Kelas
1 11 Februari 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
2 18 Februari 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
3 25 Februari 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4 4 Maret 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
5 11 Maret 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
6 18 Maret 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
7 25 Maret 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
8 1 April 2011 07.15 – 08.00 X6
08.00 – 08.45 X2
08.45 – 09.30 X1
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 3
Wonogiri, penulis menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sebagai
metode utama. Hal ini dikarenakan Bahasa Mandarin adalah pelajaran yang
benar- benar baru bagi siswa, sehingga pengetahuan siswa terhadap bahasa
Mandarin juga masih sangat minim.
Untuk setiap kali mengajar, guru perlu membuat rancangan
pembelajaran yang berguna agar pembelajaran dapat berjalan lancar karena
telah dipersiapkan sehingga standar kompetensi dapat tercapai.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan yang
dibuat untuk setiap proses belajar mengajar yang berisi bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu sebagai hail dari seleksi,
pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi sesuai dengan kurikulum
yang telaah dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan setempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Dalam mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri, penulis
menggunakan buku diktat yang dibuat oleh guru pamong, karena sistem di
sekolah mengharuskan setiap guru mata pelajaran membuat buku diktat untuk
mata pelajaran yang diampunya, temasuk mata pelajaran bahasa Mandarin.
Berikut ini adalah perincian rencana pelaksanaan pembelajaran:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I
Mata pelajaran : bahasa Mandarin
Kelas : X (Sepuluh)
Waktu : (45 menit)
Materi :你是哪国人?
Tanggal :2011 年 2 月 18 日
A. Standar Kompetensi
Siswa dapat membaca teks dan melafalkan dengan benar hal – hal yang
terkait dengan negara dan identitas seseorang.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami, dan mengungkapkan kembali isi cerita serta
mengingat makna setiap kosakata baru serta dapat menyebutkan nama negara
dalam bahasa Mandarin..
C. Indikator
a. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan.
b. Siswa mampu memahami arti bacaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c. Siswa mampu mengucapkan angka dalam bahasa Mandarin dengan
benar.
d. Siswa mampu melafalkan kosa kata baru dan memahami artinya.
D. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Praktik
E. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam
bahasa Mandarin
Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan
bahasa Mandarin.
2. Kegiatan inti
Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu
menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
Guru membaca teks pelajaran lalu diikuti siswa dan
dilanjutkan menerjemahkan teks tersebut secara perkata.
Guru menyuruh siswa untuk mengucapkan angka- angka
dalam bacaan.
Guru melemparkan pertanyaan kepada siswa, dan
memberikan “imbalan” bagi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Kegiatan penutup
Guru menyimpulkan pelajaran hari ini.
Guru memberikan tugas pada siswa.
F. Materi
一) 你是哪国人?
琳娜 :早上好!
安娜 :早上好!
琳娜 :安娜小姐, 我来介绍一下儿。 这位是哈三先生。
安娜 :哈三先生,认识您很高兴。我是安娜。
哈三 :安娜小姐,认识您也很高兴。
安娜 :对不起,你是哪国人?
哈三 ; 我是印尼人, 你呢?
安娜 :我是美国人。
二) 你电话号码是多少?
琳娜 : 你好!请问,你叫什么名字?
哈三 :你好!我叫哈三,你呢?
琳娜 :我叫琳娜,你住在哪儿?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
哈三 :我住在中国,你呢?
琳娜 :我住在新加坡, 你是哪国人?中国人吗?
哈三 :是的,你呢?新加坡人吗?
琳娜 :不是,我是印度尼西亚人。
哈三 :你的电话号码是多少?
琳娜 :0234-5553014, 你呢?
哈三 :0313- 8636151,你的手机呢?
琳娜 :089345987221,你呢?
哈三 :088126171990。
琳娜 :认识你很高兴。
哈三 :认识你也很高兴。
*生词
来 一下 这
位 介绍 人
电话 号码 手机 多少
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
国 美国 中国 印尼
新加坡 印度尼西亚
G. Soal tes
Isilah titik- titik di bawah ini dengan kata- kata yang disediakan!
哪 印尼 住 电话 几 认识 好吗 同学 很 儿
1. 你是……国人?
2. 你的……好吗是多少?
3. 我是……人。
4. ……你很高兴。
5. 你身体……?
6. 现在……点钟?
7. 我……在新加坡。
8. 我爸爸妈妈都……好。
9. 他是我的……。
10. 你住在哪……?
H. Sumber Belajar
汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Mata pelajaran : bahasa Mandarin
Kelas : X (Sepuluh)
Waktu : (45 menit)
Materi :忘我们几点上课?
Tanggal :2011 年 2 月 25 日
A. Standar Kompetensi
Siswa dapat melafalkan teks dengan benar dan memahami hal – hal yang
terkait dengan periode waktu sehingga mampu berkomunikasi dengan
baik terkait dengan bahan yang telah diajarkan tersebut.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menanyakan dan menjawab hal yang terkait dengan periode
waktu, baik tahun, bulan, hari maupun jam.
C. Indikator
a. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan.
b. Siswa mampu memahami arti bacaan.
c. Siswa mampu melafalkan kosa kata baru dan memahami artinya.
d. Siswa mampu memahami penggunaan jam dengan benar.
D. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Praktik
E. Langkah Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam
bahasa Mandarin
Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan
bahasa Mandarin.
2) Kegiatan inti
Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu
menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
Guru membaca teks pelajaran lalu diikuti siswa dan
dilanjutkan menerjemahkan teks tersebut secara perkata.
Guru melemparkan pertanyaan kepada siswa, dan
memberikan “imbalan” bagi siswa, juga kepada siswa yang
berulah selama jam pelajaran.
3) Kegiatan penutup
Guru menyimpulkan pelajaran hari ini.
Guru menmberikan tugas pada siswa.
F. Materi
我们几点上课?
一) Selepas sekolah, Li Fang bertemu dengan Siti dan Hasan di jalan.
利芳:西帝、哈三,你们好!你们回家吗?
西帝:是啊!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
利芳:请问, 现在几点了?
哈三:现在是下午四点半。
利芳:谢谢!
哈三:不客气!
*生词:
回 :pulang 请 : mohon
啊!:ah! 现在 :sekarang
二) Pagi hari Siti pergi ke sekolah bersama Wang Yun Long
西帝:云龙,今天是星期几?
云龙:今天是星期二。
西帝:星期二有汉语课吗?
云龙:没有,星期三才有汉语课。
西帝:我们几点上课?
云龙:我们八点四十五分上课。
*生词:
点:jam 今天:hari ini
了:sudah 星期:pekan
半:setengah 汉语:bahasa Mandarin
分:menit 没有:tidak ada
课:pelajaran 我们:kami
才:baru 上课:mulai pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
三) Di perpustakaan Siti bertemu dengan Li Fang yang sedang meminjam
buku.
西帝:你明天忙吗?
利芳:我明天各上午和下午都要上课。
西帝:什么时候没有课呢?
利芳:后天上午。
西帝:我们后天上午一起去参观博物馆,怎么样?
利芳:行。
*生词:
明天:besok 忙:sibuk
上午:siang 都:semua
下午:sore 行:ok
后天:lusa 博物馆:museum
一起:bersama 怎么样:bagaimana
参观:mengunjungi
G. Soal tes
1. Baca dan urutkan
星期六 星期三 星期五 星期日 星期四
星期一 星期二
2. Isilah titik- titik di bawah ini!
a) A:今天星期几?
B:今天……。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b) A:现在几点了?
B:现在……。
c) A:星期二有汉语课吗?
B:没有,……。
d) A:你们几点上课?
B:……。
H. Sumber Belajar
汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III
Mata pelajaran : bahasa Mandarin
Kelas : X (Sepuluh)
Waktu : (45 menit)
Materi :语法:的、离、里
Tanggal :2011 年 3 月 4 日
A. Standar Kompetensi
Siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Mandarin secara tepat,
baik dalam tulisan mauun lisan.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami perbedaan penggunaan partikel 的、离、dan 里 .
C. Indikator
a. Siswa mampu menempatkan partikel dalam kalimat dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Siswa mampu memahami arti kalimat yang menggunakan partikel
的、离、dan 里.
c. Siswa mampu menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam
bahasa Mandarin yang menggunakan partikel dengan tepat.
D. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Praktik
E. Langkah Pembelajaran
1) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam dan sapaan kepada siswa dalam
bahasa Mandarin.
Guru menanyakan kabar siswa dengan menggunakan
bahasa Mandarin.
2) Kegiatan inti
Guru mengucapkan kata dalam bahasa mandarin lalu
menyuruh siswa untuk menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
Guru menjelaskan sekilas tentang yufa 的、离、dan 里 。
Guru menyuruh siswa menebak arti kalimat yang di
tuliskan guru di papan tulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Guru menyuruh siswa menyusun kata- kata yang di tulis
guru menjadi kalimat yang benar.
3) Kegiatan penutup
Guru menyimpulkan pelajaran hari ini.
Guru menmberikan tugas pada siswa.
F. Materi
语法(Tata Bahasa)
Beberapa penggunaan partikel penting dalam bahasa Mandarin antara lain sebagai
berikut:
1) Penggunaan 的
de
a. Menerangkan + 的
de
+ diterangkan
他是一个好朋友 。
长 的笔
红得衣服
b. Kata benda + 的
de
+ kata benda ( menyatakan kepemilikan)
我的电脑 。
他的朋友是外国人 。
2) Penggunaan 里
l ǐ
di dalam
教室里,学生们很安静 。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
在家里 、书包里 。
3) Penggunaan 离
lí
jarak
学校离我家很远 。
学校离市场不太远 。
G. Sumber belajar
汉语课本 – Buku Pelajaran Bahasa Mandarin
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3 Wonogiri
dilaksanakan oleh praktikan sebanyak 6 kali pertemuan, 1 kali ulangan harian dan
5 kali untuk pemberian materi biasa.
Pada saat praktikan memulai praktik, di SMA Negeri 3 Wonogiri
sedang mempersiapkan ujian nasional siswa kelas XII, sehingga kegiatan belajar
mengajar kelas X dan XI banyak yang menjadi tidak aktif. Selain itu juga pada
tanggal 21- 26 Maret 2011, kelas X dan XI sedang menghadapi ujian tengah
semester.
Di sekolah ini, materi bahasa Mandarin hanya memiliki waktu 45 menit
untuk setiap pertemuan. Selain itu, sekolah ini menerapkan sistem moving class,
yaitu sistem dimana siswa harus berpindah mencari kelasnya untuk setiap mata
pelajaran. Hal ini menyebabkan waktu yang sedikit itu semakin berkurang karena
siswa tidak mungkin dapat tepat waktu masuk ke kelas berikutnya. Tetapi sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
moving class juga memiliki sisi positif, antara lain untuk menghilangkan
kejenuhan siswa karena terus menerus berada dalam kelas yang sama.
Dalam waktu yang sedikit itulah, praktikan harus dapat memanfaatkan
waktu untuk dapat menyampaikan materi pelajaran dan membuat siswa menyerap
pelajaran semaksimal mungkin. Karena itulah, praktikan menerapkan hukuman
dengan cara mebebankan tugas kepada siswa dengan tujuan agar siswa mau
mempelajari dan menghafal materi pelajaran. Sifat siswa, tanpa adanya tugas atau
pekerjaan rumah, mereka tidak akan belajar, sehingga remidi merupakan hal yang
biasa bagi mereka.
Pada pertemuan pertama, tanggal 11 Februari 2011, awal praktikan
memasuki kelas dan berinteraksi dengan siswa. Meskipun sedang dalam ulangan,
tetapi para siswa tetap dapat bertukar jawaban dengan teman yang sekode soal
dengannya.
Pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat, praktikan memulai kegiatan
belajar mengajar. Sebelum memulai pelajaran, praktikan menyapa siswa dengan
kalimat “zāoshàng hǎo!” yang berarti “selamat pagi!” kemudian siswa menjawab
dengan kalimat serupa. Biasanya praktikan menggunakan lebih banyak kalimat
sapaan untuk memancing ingatan siswa tentang kosa kata yang telah dipelajarinya,
seperti: “dàjia hǎo!”, “xuéshēngmen hǎo!”, “jīntiān nǐmen hǎo ma?”. Kadang
tampak siswa yang terasa asing dengan kalimat- kalimat tersebut, sehingga
praktikan mengajak para siswa untuk mengartikan kembali kalimat-kalimat
tersebut. Seperti pada kalimat yang agak panjang, “jīntiān nǐmen hǎo ma?”,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
praktikan menanyakan dahulu arti kalimat tersebut jika siswa tidak dapat
menjawabnya. praktikan menanyakan arti perkata kalimat tersebut mulai dari kata
“jīntiān”, “nǐmen”, hingga “hǎo ma?”. Jika siswa sudah mengetahui arti kata-
kata tersebut, praktikan mencoba mengulang pertanyaan yang sama agar siswa
dapat menjawab dengan lancar, sesuai dengan jawaban yang telah dibantu
praktikan.
Setelah siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada saat awal
pelajaran dengan lancar, praktikan meneruskan ke materi pelajaran yang
difokuskan pada menerjemah.
4. Bentuk- Bentuk Pemberian Penghargaan dan Hukuman selama
Pelaksanaan Pembelajaran
Pada saat pelajaran, jika ada siswa yang kurang memperhatikan atau
membuat gaduh, akan mendapat pertanyaan yang secara spontan dilemparkan
oleh praktikan, bila tidak dapat menjawab, maka akan menjadi pekerjaan bagi
siswa untuk mencari jawabannya.
Sebaliknya, seandainya ada siswa yang bisa menjawab atau
mengerjakan soal dengan baik, praktikan pun memberikan penghargaan berupa
perkataan maupun perbuatan. Penghargaan yang berupa perkataan misalnya
kalimat yang baik untuk memuji tindakan siswa tersebut, sedangkan penghargaan
yang berupa perbuatan antara lain, isyarat anggukan, pujian ataupun dengan
pemberian nilai tambahan yang bisa digunakan untuk menambah nilai siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
seandainya nilai pada ulangan harian agak kurang, sehingga dengan demikian
dapat meminimalisasi jumlah siswa yang mengikuti remidi.
Praktikan tidak menggunakan penghargaan yang berupa barang, karena
dapat menyebabkan dampak negatif, misalnya, menyebabkan siswa hanya
berorientasi pada hadiah tersebut, sehingga jika hadiah ditiadakan, siswa tidak
berkeinginan untuk mengulangi hal yang baik tersebut
.
C. Evaluasi
Evaluasi diberikan untuk mengetahui daya ingat siswa terhadap materi
pelajaran yang telah disampaikan. Selain itu, tes juga berfungsi untuk mengetahui
apakah siswa sudah dapat menguasai materi pelajaran tersebut atau masih perlu
diulang lagi materi tersebut.
Di SMA Negeri 3 Wonogiri, praktikan mengadakan ulangan harian
sebanyak 1 kali, selama 1 jam pelajaran atau 45 menit dengan materi ulangan
adalah materi pelajaran yang telah diajarkan selama 5 kali pertemuan. Soal
ulangan dibuat 4 jenis soal dengan kode A, B, C dan D. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisasi kerjasama antarsiswa.
Dari hasil tes tersebut, jika seluruh nilai siswa dipresentasikan, nilai
siswa yang mencapai nilai standar ketuntasan dari sekolah adalah sebagai berikut,
kelas X1 sebanyak 68,75 %, kelas X2 sebanyak 82,25 %, kelas X6 sebanyak
100 %.
Bersadarkan hasil evaluasi siswa yang telah diuraikan, pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan methode pemberian hukuman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dalam bentuk soal - soal tugas dan kalimat pujian sebagai hadiah bagi siswa yang
mengerjakan sesuatu yang baik selama pembelajaran, yang telah dilakukan selama
bulan Pebruari sampai Maret dinyatakan cukup berhasil. Hal tersebut dilihat dari
keadaan di dalam kelas yang demokratis, terbuka, motivasi siswa, keaktifan siswa
dan hasil latihan juga tes yang telah dilakukan.
Berikut adalah daftar nilai ulangan harian siswa–siswa SMA Negeri 3
Wonogiri, dengan perbandingan nilai pretest dan nilai ulangan harian, ketuntasan
siswa ditentukan dari nilai ulangan harian, siswa dianggap tuntas jika nilai yang
diperoleh ≥65
Tabel 3. 2. Daftar nilai kelas X 1
PA Wiku Aditya, S.Kom NIP. 198207272010011016
Wati Astuti, S. Pd NIP.-
NO NO Induk
Nama L/P Nilai Keterangan
PT UH
1. 5894 Achamad Rifa’i L 70 60 Belum tuntas
2. 5895 Ahmad Kurniawan L 80 80 Tuntas
3. 5896 Andela Malis Febrisari P 70 80 Tuntas
4. 5897 Anita Dwi Rahayu P 75 95 Tuntas
5. 5898 Aulia Ayu Ambarwati P 80 70 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
6. 5899 Bambang Wibowo Sakti L 75 55 Belum tuntas
7. 5900 Daido Aji Wibowo L - -
8. 5901 Damar Adhyaksa L 65 100 Tuntas
9. 5902 Desanta Sucianti Wulaningrum P 80 100 Tuntas
10. 5903 Dhania Widhyaristiana P 50 30 Belum tuntas
11. 5904 Dian Ariesta L 70 85 Tuntas
12. 5905 Enggal Sancoyo L 75 80 Tuntas
13. 5906 Gabby Aprillinnetha Annastasia P 80 80 Tuntas
14. 5907 Galih Fajar Prihantoro L 55 60 Tuntas
15. 5908 Hanung Dwi Subekti L 65 80 Tuntas
16. 5909 Heni Utami P 80 100 Tuntas
17. 5910 Indah Lestari P 50 70 Tuntas
18. 5911 Irfan R N L 70 65 Tuntas
19. 5912 Malinda Puspita Sari P 80 75 Tuntas
20. 5 5913 Maranatha Abet Saputro L 50 55 Belum tuntas
21. 5914 Nina Retno Indah Kusuma Ayu Indriani
P 60 85 Tuntas
22. 5915 Nova Yoga Pamungkas L 55 60 Belum tuntas
23. 5916 Nur Sulistya Handayani P 80 100 Tuntas
24. 5917 Putri Dwi Aprilia N KH P 50 75 Tuntas
25. 5918 Rafiiq Nur Hidayat L 50 50 Belum tuntas
26. 5919
27. 5920 Rizki Indah N P 70 85 Tuntas
28. 5921 Selisa Tri Utami P 60 55 Belum tuntas
29. 5922 Sendrawan Adnan Malika L 65 50 Belum tuntas
30. 5923 Si Tores Kusumaning P P 80 100 Tuntas
31. 5924 Tim Loudy Setiawan L 75 80 Tuntas
32. 5925 Wahyu Rima Wulandari P 75 95 Tuntas
33. 5926 Wahyu Tri Wibowo L 70 70 Tuntas
34. 5927 Yusak Doni Yudanto L 60 50 Belum tuntas
L = 17 P = 16 JML = 33
Tabel 3. 3. Daftar nilai kelas X 2
PA Drs. Sunaryo NIP. 196801222006041006
Retno, WR NIP.
NO No induk Nama L/P Nilai Keterangan
PT UH
1. 5928 Adtyo Udi Laksono L 0 65 Tuntas
2.
3. 5930 Anastasia Ambar Krisna Dita P 60 95 Tuntas
4. 5931 Anggia Paskarini P 65 25 Belum Tuntas
5. 5932 ApriareIga Agelin P 75 85 Tuntas
6. 5933 Arif Tri Wibowo L 60 95 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
7. 5934 Ayu Puspitasari P 75 95 Tuntas
8. 5935 Bani Ibnu Nurfiqhi L 65 75 Tuntas
9. 5936 Danang Triyanto L 0 40 Belum Tuntas
10. 5937 Desi Ambarwati P 70 75 Tuntas
11. 5938 Dhina Widyaristiani P 50 30 Belum Tuntas
12. 5939 Dicky Syahputra L 50 90 Tuntas
13. 5940 Fellga Aviska P -
14. 5941 Fransiskus Dian Krista L 70 55 Belum Tuntas
15. 5942 Gesit Ega Perkasa L 0 30 Belum Tuntas
16. 5943 Haryanto L 70 75 Tuntas
17. 5944 Iis Cahyani P 60 70 Tuntas
18. 5945 Indira Tri Utami P 60 80 Tuntas
19. 5946 Irvan Aditya Nugroho L 60 100 Tuntas
20. 5947 Manja Mania P 60 100 Tuntas
21. 5948 Masnanto Agus Nugroho L 50 100 Tuntas
22. 5949 Nindya Ayu W P 55 100 Tuntas
23. 5950 Nur Udin Pambuko L 75 75 Tuntas
24. 5951 Nurul Fathimah P 80 100 Tuntas
25. 5952 Putri Dyah Pertiwi P 75 85 Tuntas
26. 5953 Rahmat Apriyanto L 65 75 Tuntas
27. 5954 Reni Hapsari P 80 100 Tuntas
28. 5955 Rizki Pristamaya P 70 70 Tuntas
29. 5956 Septiana Pamiasih P 60 100 Tuntas
30. 5957 Shofian Yoga Asmara L 70 95 Tuntas
31. 5958 Sri Utami P 45 60 Belum Tuntas
32. 5959 Titis Arya Firmansyah L 75 95 Tuntas
33. 5 5960 Wahyu Trisna Wardhana L 0 95 Tuntas
34. 5961 Wahyuningtyas Yuli Istanti P 60 100 Tuntas
L = 15 P = 18 JML = 33
Tabel 3. 4. Daftar nilai kelas X.6
PA Fajar Laela, S. Ag NIP. 19710524 200604 2 010
Edy Sriyanto, S. Pd NIP. 19720917 200701 1 013
NO NO Induk Nama L/P Nilai Keterangan
PT UH
1. 6061 Afilla Pangestika P 60 100 Tuntas
2. 6062 Agung Surya Ramadhan L 65 65 Tuntas
3. 6063 Anggi Suprayogi L 55 80 Tuntas
4. 6064 Ani Galih R P 50 100 Tuntas
5. 6065 Ari Siswari P 50 100 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
6. 6066 Azhar Najib Arraid Purwito L 55 90 Tuntas
7. 6067 Bidari Ajeng Lesworo P 40 95 Tuntas
8. 6068 Boyhon Kuncoro L 60 80 Tuntas
9. 6069 Darmawan Nur Kusuma L 60 100 Tuntas
10. 6070 Desti Karuniawati P 60 75 Tuntas
11. 6071 Dodi Putra Kurniawan L 60 85 Tuntas
12. 6072 Erinta Putri Habsari P 65 85 Tuntas
13. 6073 Faizal Nur Rasyid L 55 75 Tuntas
14. 6074 Fatmawati P 80 90 Tuntas
15. 6075 Hadiyanto L 40 100 Tuntas
16. 6076 Ibnu Umar Santosa L 50 85 Tuntas
17. 6077 Ika Sri Lestari P 60 100 Tuntas
18. 6078 Lella Oktaviani Fajri P 55 85 Tuntas
19. 6079 Lutfi Adam Yoga Pamungkas L 55 85 Tuntas
20. 6080 Metin Yuliyati P 60 100 Tuntas
21. 6081 Muhammad Mukhlisin L 75 100 Tuntas
22. 6082 Nunung Risti Ning Tyas P 70 95 Tuntas
23. 6083 Ovilia Arisma S P 80 100 Tuntas
24. 6084 Ponco Mursito L 65 80 Tuntas
25. 6085 Rahmawati Pangestika P 50 85 Tuntas
26. 6086 Ratna Wati P 50 90 Tuntas
27. 6087 Rici Dovan Prasetya L -
28. 6088 Rully Artika P 60 100 Tuntas
29. 6089 Sherly Affrillia Indaryani P 60 90 Tuntas
30. 6090 Suhud Nurman Sasono L 40 85 Tuntas
31. 6091 Tia Amelia Putri P 60 95 Tuntas
32. 6092 Tri Surahno L 60 100 Tuntas
33. 6093 Yasika Valeri Oktavian Mahendra
L 55 100 Tuntas
34. 6094 Sella Putri Anggita Sari P 40 95 Tuntas
L = 16 P = 18 Jml = 34
D. Kendala - Kendala Pada Saat Pembelajaran
Selama melaksanakan praktik kerja lapangan penulis tidak selalu lancar
dalam menyampaikan materi di setiap pertemuan. Mata pelajaran Bahasa
Mandarin merupakan mata pelajaran yang baru di ajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Secara umum, siswa masih menganggap bahasa Mandarin adalah bahasa
yang sangat sulit, mulai dari huruf, pelafalan, nada hingga tata bahasanya. Dasar
pengucapan huruf yang masih terasa asing adalah salah satu hal yang banyak
dikeluhkan siswa. Bagi mereka, pengucapan bahasa Mandarin yang benar masih
merupakan hal yang lucu, maka tak jarang pula mereka tertawa saat praktikan
membaca atau mengucapkan kalimat bahasa Mandarin yang benar sesuai dengan
aturan pengucapannya.
Banyak pula siswa yang menggunakan istilah - istilah yang tidak wajar
untuk menyebut huruf hanzi, seperti huruf kotak- kotak, ataupun “pagupon” yang
berasal dari bahasa Jawa berarti sangkar burung merpati.
Dari kesulitan-kesulitan yang banyak ditemukan itulah, motivasi siswa
untuk belajar menjadi berkurang. Siswa menjadi malas untuk memperhatikan
apalagi mempelajari bahasa Mandarin. Sehingga Saat penyampaian materi
berlangsung ada sebagian anak yang mengajak temannya untuk bermain dan
mengobrol. Ada pula datang terlambat dengan berbagai alasan. Dan masih banyak
hal yang dilakukan siswa yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar yang sedang berlangsung.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis sering memberikan
pertanyaan kepada siswa sebagai bentuk hukuman dan kalimat pujian sebagai
salah satu bentuk penghargaan bagi siswa yang menjawab. Akan tetapi penerapan
metode ini tidak selalu berjalan lancar.
Secara terperinci, kendala dalam penerapan metode pemberian
penghargaan dan hukuman adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih sangat terbatas,
sehingga lebih banyak siswa yang mendapat hukuman daripada siswa
yang mendapat penghargaan,
2. Siswa yang mendapat hukuman jumlahnya sangat banyak sedangkan
waktu pelajaran sangat terbatas. Sehingga penulis tidak dapat memantau
satu per satu siswa setiap kali pertemuan di kelas.
3. Siswa sering memprotes hukuman yang penulis berikan, dengan alasan
tugas dan ulangan dari mata pelajaran sudah sangat banyak, sehingga
tugas yang penulis berikan pun juga tidak dapat dikumpulkan tepat pada
waktu yang telah penulis tetapkan. Hal ini dikarenakan Siswa tidak
memahami maksud penulis memberikan tugas – tugas tersebut sebagai
suatu bentuk hukuman.
4. Siswa hanya bersemangat pada penghargaan yang berbentuk barang, poin
tambahan nilai, dan dibebaskan dari remidi ulangan.
E. Upaya Penanganan Kendala Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin di SMA Negeri 3
Wonogiri sudah menjadi kewajiban bagi tenaga pengajar untuk memberikan
dorongan dan semangat bagi siswanya. Untuk itu penulis mengupayakan beberapa
hal dalam siswa penanganan masalah belajar :
a. Mengulang - ulang pertanyaan dan jawaban dalam percakapan agar siswa
dapat mengingat dan memahami kalimat yang dimaksud. Sehingga dapat
meminimalisasi jumlah siswa yang mendapat hukuman,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b. Memotivasi siswa untuk selalu mengerjakan hal yang bisa mendapatkan
penghargaan atau untuk tidak melakukan perbaikan nilai ulangan,
c. Penulis memberi penjelasan pada siswa tentang maksud pemberian tugas,
sehingga siswa tidak merasa sia – sia mengerjakan tugas tersebut,
d. Penghargaan yang diberikan tidak membuat siswa berpikir pada hadiah
tersebut, melainkan pada tujuan dari pemberian hadiah tersebut. Hadiah yang
berupa perkataan misalnya kalimat pujian atas perbuatan yang siswa tersebut,
sedangkan hadiah yang berupa perbuatan misalnya memberikan poin nilai
pada siswa sehingga membuat siswa merasa dihargai dan ingin kembali
melakukan perbuatan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian praktik kerja lapangan di SMA Negeri 3 Wonogiri
diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Metode pemberian penghargaan dan hukuman dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar kosa kata bahasa Mandarin, karena hukuman yang
berupa tugas dapat membantu siswa untuk mengingat tiap kata bahasa
Mandarin beserta dengan artinya, sedangkan penghargaan dapat memotivasi
siswa untuk melakukan kembali hal yang pernah dia lakukan. Hal ini
ditunjukkan dengan ketuntasan hasil ulangan siswa meningkat rata-rata
83,67% jika dibandingkan dengan nilai pretest sebelum penerapan metode ini.
2. Hambatan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
metode pemberian penghargaan dan hukuman adalah sebagai berikut:
a. Lebih banyak siswa yang mendapat hukuman daripada siswa yang
mendapat penghargaan. Namun penulis selalu memotivasi siswa untuk
selalu mengerjakan hal yang bisa mendapatkan penghargaan atau untuk
tidak melakukan perbaikan nilai ulangan,
b. Waktu pelajaran sangat terbatas, tidak sebanding dengan jumlah siswa
yang mendapat hukuman, namun dengan mengulang-ulang pertanyaan
dan jawaban dalam percakapan, siswa dapat mengingat dan memahami
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
kalimat yang dimaksud. Sehingga dapat meminimalisasi jumlah siswa
yang mendapat hukuman,
c. Siswa tidak memahami maksud penulis memberikan tugas–tugas
sebagai suatu bentuk hukuman. Sebelum memberikan hukuman, penulis
memberi penjelasan pada siswa tentang maksud pemberian tugas,
sehingga siswa tidak merasa sia-sia mengerjakan tugas tersebut,
d. Siswa hanya bersemangat pada penghargaan yang berbentuk barang,
poin tambahan nilai, dan dibebaskan dari remidi ulangan. kendala ini
dapat teratasi dengan memberikan penghargaan yang tidak membuat
siswa berpikir pada hadiah tersebut, melainkan pada tujuan dari
pemberian hadiah tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan (magang) yang dilakukan di
SMA Negeri 3 Wonogiri, penulis memberi saran yang membangun terkait
pembelajaran bahasa Mandarin :
1. Kepada SMA Negeri 3 Wonogiri.
Ada baiknya, pihak sekolah menambahkan jam pelajaran serta sarana
pembelajaran, seperti kamus bahasa Mandarin, dan penambahan perangkat
multimedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2. Kepada pengelola DIII Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
Ada baiknya memeberikan contoh pembelajaran bahasa Mandarin yang
lebih mudah dipahamai. Sehingga mahasiswa mendapat gambaran
bagaimana cara untuk mengajarkan bahasa Mandarin kepada orang lain
yang baru mulai mempelajari.