pemberian daphnia sp. yang diperkaya tepung ikan …digilib.unila.ac.id/54404/3/skripsi tanpa bab...

42
PEMBERIAN Daphnia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA IKAN GABUS (Channa striata) (Bloch,1793) (SKRIPSI) Oleh : Ayu Yanuarita Putri 1214111014 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: trankhanh

Post on 02-Mar-2019

273 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PEMBERIAN Daphnia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN

LARVA IKAN GABUS (Channa striata) (Bloch,1793)

(SKRIPSI)

Oleh :

Ayu Yanuarita Putri

1214111014

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

ABSTRAK

PEMBERIAN Daphnia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA IKAN GABUS (Channa

striata) (Bloch,1793)

Ayu Yanuarita Putri,Siti Hudaidah

2, Berta Putri

2

Larva ikan gabus (Channa striata) membutuhkan pakan alami dengan kandungan nutrisi yang

sesuai untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Daphnia sp. dapat dimanfaatkan sebagai

pakan alami bagi larva ikan gabus dengan meningkatkan nutrisinya sehingga diperlukan bahan

untuk memperkayanya. Tepung ikan memiliki kandungan protein yang tinggi (68,54%) sehingga

dapat digunakan sebagai bahan pengkaya Daphnia sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian Daphnia sp. yang diperkaya tepung ikan terhadap pertumbuhan dan

kelangsunganhidup larva ikan gabus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni–Juli 2017

bertempat di Laboratorium Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu

Perlakuan A (Daphnia sp.), B (Daphnia sp.+ tepung ikan 3 g/ℓ), C (Daphnia sp.+ tepung ikan 6

g/ℓ) dan D (Daphnia sp.+ tepung ikan 9 g/ℓ). Parameter yang diukur yaitu pertumbuhan panjang

mutlak, berat mutlak, dan kelangsungan hidup serta kualitas air. Data dianalisis menggunakan

sidik ragam anova Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Daphnia sp. Yang

diperkaya dengan tepung ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan berat dan panjang mutlak.

Pemberian (Daphnia sp+ tepung ikan 9 gr/L) dengan panjang menghasilkan 92 mm

menghasilkan berat mutlak sebesar 62 mg dan kelangsungan hidup sebesar 91.7%.

Kata Kunci : Daphnia sp, Bobot, Ikan gabus, Pertumbuhan, Tepung ikan

Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung

† Surel korespondensi: [email protected]

‡ Dosen Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung

‡Alamat : Jalan Prof. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung

ABSTRACT

Daphnia sp. ENRICHMENT FISH MEAL TO INCREASE GROWTH AND

SURVIVAL RATE SNAKEHEAD’S (Channa Striata) LARVAE

By

Ayu Yanuarita Putri1, Siti Hudaidah2, Berta Putri

2

The Snakehead's (Channa striata) fish larvae require naturally occurring feeds with

nutritional content suitable for growth and survival. Daphnia sp. be utilized feed for

Snakehead's larvae feed but itsused as natural food but nutrition content not yet

suitable for snakehead fish larvae so it required material that enrich Daphnia sp.the

Fish meal has a high protein (68.54%) so it can used for Daphnia sp. This study aims

to determine the effect of Daphnia sp. which enriched fish meal for the growth and

survival of Snakehead's fish larvae. The research was on June-July 2017 at Fishery

Laboratory, Department of Fisheries and Marine, Faculty of Agriculture, University

of Lampung. which consists of 4 treatment in 3 raplicated, there are treatment

A(Daphnia sp.), B (Moina sp. + fish meal 3 g/l), C (Moina sp. + fish meal 6 g/l), and

D(Daphnia sp. + fish meal 9 g/l). The parameter being observerd is the absolute

weight growth, the survival, and the water quality. Data were analyzed using Anova

variance with advanced test using Duncan test. The result of this research shows that

giving Daphnia sp. which is enriched by fish meal is effected toward the absolute

weight growth. The best treatment is Treatment D (Daphnia sp. + fish meal 9 gr/ℓ)

weight growth of 62 mg and the survival of 91.7 %.

Keywords: Daphnia sp, Fish weight, Snakehead fish, Length, Fish meal

PEMBERIAN Daphnia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA IKAN

GABUS

(Channa striata) (Bloch,1793)”.

Oleh

Ayu Yanuarita Putri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 06 Januari

1994, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak

Muhtamim dan Ibu Jumaria Penulis

menyelesaikan pendidikan di TK Kartini Tanjung Karang, Bandar

Lampung pada tahun 2000, SDN 02 Rawa Laut (Teladan), Bandar Lampung pada

tahun 2006, SMPN 09 Bandar Lampung pada 2009 Dan SMA Perintis 2 Bandar

Lampung pada 2012 Selanjutnya, pada tahun 2012 penulis diterima sebagai

mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

melalui Jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai anggota kewirausahaan pada tahun

2012-2013. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Tri

Karya Mulya Kabupaten Mesuji (Lampung) pada bulan Januari-Maret 2016, dan pada

Juli-Agustus 2016 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai Budidaya

Perikanan Air Tawar (BBPAT) Sukabumi Jawa Barat “Pembenihan Ikan Nila Sultana

(Oreochormis Niloticus) Tahun 2018, penulis menyelesaikan tugas akhir dengan

menulis skripsi yang berjudul “Pemberian Daphnia sp Yang Di perkaya dengan

tepung ikan untuk meningkatkan sintasan Dan pertumbuhan larva ikan gabus

(Channa Striata)

Motto

Berpikir positif, optimis dan selalu mencari jalan adalah hal yang

harus dimilki, walau keadaan begitu sulit dihadapi

(Merry Riana)

Jangan menyerah, betapa gelapnya hidupmu sekarang, karena

kebahagiaan sedang menunggumu disana

(Mario Teguh)

Masa depan bagaimana kita memulai hari ini untuk esok dan

seterusnya usaha yang mengiringi doa

(Ayu Yanuarita Putri)

Bermimpilah setinggi mungkin karena hidup harus memilki sebuah

impian

(Ayu Yanuarita Putri)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah,

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PEMBERIAN Daphnia sp. YANG DIPERKAYA TEPUNG IKAN UNTUK

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASANLARVA

IKANGABUS (Channa striata) (Bloch,1793)”.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah mempermudah jalan untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik

2. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

3. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Muhtamim dan Ibu Jumaria, serta

Adikku Bagus Dan Mawa yang menjadi motivasi terbesar dalam

hidupkuuntuk setiap do’a, motivasi, kasih sayang, materi, dan tetesan

keringat yang selalu menjadi semangat dalam setiap langkah kakiku,

Eyang Kakung Budianto, beserta keluarga besar Puskud, Mami Aulia

4. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung dan juga pembimbing utama yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran dari awal sampai selesainya skripsi

ini dengan baik

5. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si., selaku dosen Pembimbing Kedua yang

membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran sehingga skripsi ini

menjadi semakin baik.

6. Henni Wijayanti, S.Pi., M.Si., selaku dosen Penguji yang memberikan

saran dan masukan yang sangat membangun.

7. Eko Effendi, S.Pi., M.P., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan nasihat, bimbingan, dan motivasi selama menjalani studi di

Jurusan Perikanan dan Kelautan.

8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah

memberikan motivasi dan saran selama menjalani studi di Jurusan

Perikanan dan Kelautan.

9. Teman-teman angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas

kebersamaan dan kerjasamannya selama ini.

10. Para Sahabat yang telah membantu dan member motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini (Mita, Wijay, Sulistiyowati, Dhiah, Ayi, Denti)

11. Teman-teman presidium Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kelautan

Unila (Himapik) periode 2016/2017 atas kebersamaan dan

kekeluargaannya selama ini.

12. Mas Ngadiman Bambang R, Mba Trinanda Mega K, Ibu Dwi Lestari, dan

Ibu Ismini yang telah membantu dalam memfasilitasi selama proses

penyelesaian skripsi.

13. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang membaca, Amin.

Bandar Lampung, Oktober2018

Penulis

Ayu Yanuarita Putri

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Tujuan ................................................................................................................ 3

1.3. Manfaat .............................................................................................................. 3

1.4. Kerangka pikir .................................................................................................... 3

1.5. Hipotesis ............................................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Gabus ........................................................................................... 6

2.1.1 Klasifikasi ilmiah ....................................................................................... 6

2.1.2 Morfologi Ikan Gabus ................................................................................ 6

2.1.3 Kebiasaan Makan ....................................................................................... 8

2.1.4 Habitat IkanGabus ...................................................................................... 8

2.2 Klasifikasi Daphniasp ......................................................................................... 9

2.2.1 Morfologi Daphnia sp ............................................................................... 10

2.2.2 Nutrisi Daphnia sp .................................................................................... 11

2.2.3 Siklus Hidup Daphniasp ........................................................................... 11

2.2.4 Nutrisi Tepung Ikan ....................................................................................... 12

2.2.5 Pemanfaatan ................................................................................................... 12

2.3 Pertumbuhan ..................................................................................................... 13

2.4 Survival Rate (SR) .............................................................................................. 13

2.5 Pengkayaan ........................................................................................................ 14

2.5.1 Pengertian dan manfaat pengkayaan ............................................................... 14

2.5.2 bahan yang digunakan dalam pengkayaan ...................................................... 14

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat Penelitian ............................................................................. 15

3.2 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................................. 15

3.2.1 Bahan Penelitian ...................................................................................... 16

3.2.2 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 16

3.3.1 Persiapan Penelitian ........................................................................................ 17

3.3.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 17

3.3.3Pengkayaan ............................................................................................... 17

3.3.4 Penebaran Larva IkanGabus ........................................................................... 18

3.3.5 Pemeliharaan Ikan Gabus ................................................................................ 18

3.4 Sampling ............................................................................................................ 18

3.5 Uji Pakan Alami Daphnia sp ............................................................................ 18

3.6 Parameter Pengamatan ...................................................................................... 19

3.6.1 Pertumbuhan Panjang .............................................................................. 19

3.6.2 Pertumbuhan Berat ................................................................................... 19

3.6.3 Sintasan (SR .................................................................................................... 20

3.6.4 Kualitas Air ..................................................................................................... 20

3.6.5 Analisis Data ................................................................................................... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Uji Proksimat .............................................................................. 21

4.2 Pertumbuhan Panjang Larva Ikan Gabus ........................................................... 24

4.3 BobotBerat Larva Ikan Gabus ............................................................................ 26

4.4 Sintasan (SR) ...................................................................................................... 28

4.5 Kualitas Air ........................................................................................................ 29

4.5.1 Suhu ................................................................................................................ 30

4.5.2 pH .................................................................................................................... 30

4.5.3 DO (Oksigen Terlarut) .................................................................................... 31

V. KESIMPULAN ................................................................................................... 33

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 33

5.2 Saran .................................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 34

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan Penelitian yang Digunakan..............................................15

2. Hasil Analisis Proksimat Pakan Uji Sampel Basah...................................21

3. Kualitas Air Selama Pemeliharaan............................................................30

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian...............................................................................4

2. Morfologi Ikan Gabus (Chana striata)...........................................................8

3. Morfologi Daphnia sp..................................................................................10

4. Tata Letak Akuarium………………………………………………………16

5. Pertumbuhan Panjang Mutlak Larva Ikan Gabus.........................................24

6. Pertumbuhan Berat Mutlak Larva Ikan Gabus.............................................26

7. Persentase Sintasan (SR) Larva Ikan Gabus.................................................28

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan konsumsi air tawar yang

memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat dijumpai di sungai, danau, rawa, bahkan di

perairan dengan kandungan oksigen rendah. (Yulisman dkk., 2012). Kendala dalam

budidaya ikan gabus adalah ketersediaan larva atau benih yang terbatas. Larva ikan

membutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk memperoleh kelangsungan

hidup dan pertumbuhan yang optimum (Djajasewaka, 1985).

Pakan terdiri dari dua macam yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan alami

merupakan pakan hidup bagi larva ikan yang memiliki nilai nutrisi relatif tinggi.

Prinsip pakan alami harus mempunyai ukuran yang relatif kecil, mengandung gizi

yang cukup untuk kebutuhan larva atau benih, mudah dicerna, dapat menarik

perhatian ikan, dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Proses pertumbuhan larva dan

benih dalam usaha budidaya ikan gabus membutuhkan pakan alami sebagai sumber

nutrisi. Ketersediaan pakan di alam tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi yang

dibutuhkan larva ikan gabus untuk tumbuh sehingga pertumbuhan larva ikan gabus

menjadi lambat (Affandi dkk. 2002).

Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pembuatan pakan ikan karena tepung

ikan memiliki kandungan protein yang baik untuk proses pertumbuhan dan

perkembangan ikan. Kandungan nutrisi tepung ikan adalah kadar air maksimal 10%,

kadar abu maksimal 20%, kadar protein minimal 65%, dan kadar lemak maksimal

8%.

Daphnia sp merupakan salah satu jenis pakan alami yang dibudidayakan untuk

memenuhi kebutuhan pembenihan ikan air tawar. Daphnia sp adalah pakan alami

bagi larva yang bersifat filter feeder, Beberapa kelebihan Daphnia sp yaitu ukuran

2

yang relatif kecil, dan sesuai dengan bukaan mulut larva maupun benih ikan, nilai

nutrisi tinggi, gerakkannya dapat merangsang ikan untuk memangsanya, dan dapat

berkembang biak dengan cepat sehingga keseterdiannya dapat terjamin (Darmanto

dkk., 2000). Kandungan gizi Daphnia sp sendiri antara lain 4%, lemak 0,54%,

karbohidrat 0,67%, dan abu 0,15 (Susanto,2002) sedangkan menurut Mokoginta

(2003) Kandungan protein Daphnia sp. berkisar 42-54%, kandungan lemak berkisar

6,5-8% dari berat keringnya, dan asam lemak linoleat dan linolenatnya berkisar 7,5

dan 6,7%

Pengkayaan adalah penambahan nutrisi/suplemen pada pakan melalui suplemen

untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mempercepat pertumbuhan (Wisnu,

2007). Pengkayaan menggunakan tepung ikan ini diharapkan dapat meningkatkan

kandungan nutrisi pada Daphnia sp. yang berperan penting dalam pertumbuhan dan

kelangsungan hidup larva ikan gabus. Tepung ikan merupakan hasil produk dari

penggilingan ikan dengan kadar air yang rendah. Tepung ikan memiliki kandungan

protein yang baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan ikan, sehingga dapat

digunakan sebagai salah satu bahan pengkayaan nutrisi pakan.

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu melihat pengaruh Daphnia sp yang diperkaya dengan

tepung ikan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan gabus (Channa

striata).

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembudidaya ikan

khususnya ikan gabus dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan

dengan cara pengkayaan pada pakan alami.

1.4 Kerangka Pikir

Kegiatan budidaya Ikan gabus meliputi beberapa tahapan yaitu tahap pembenihan,

pendederan dan pembesaran.Keberhasilan pada usaha budidaya dipengaruhi oleh

ketersediaan pakan. Kandungan nutrisi pada pakan sangat mempengaruhi

pertumbuhan ikan gabus seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral

yang sesuai dengan bukaan mulut termasuk pada fase larva. Salah satu pakan alami

yang memiliki nutrisi tinggi yaitu Daphnia sp yang memiliki keunggulan dan mudah

dicerna oleh larva dan sesuai dengan bukaan mulut larva. Daphnia sp memiliki

kandungan gizi antara lain protein 4% dan lemak 0,54% (Haryati,2005).

Protein sangat dibutuhkan larva dan benih ikan untuk menunjang pertumbuhan dan

kelangsungan hidupnya. Protein pada pakan alami akan ditingkatkan melalui

pengkayaan dengan tepung ikan sehingga diharapkan penambahan tepung ikan pada

Daphnia sp mampu meningkatkan kelangsungan hidup dan tingkat pertumbuhan

larva ikan gabus (Channa striata).

4

Gambar 1.Kerangka Pikir Penelitian

Pembenihan ikan gabus (Channa striata)

Membutuhkan Pakan

Alami bernutrisi tinggi

Daphnia sp. Yang diperkaya dengan

tepung ikan

Kandungan nutrisi Daphnia sp. Meningkat

Pertumbuhan dan Sintasan Larva Ikan Gabus

(Channa striata) Meningkat

5

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Hо :τі = 0 Pada tingkat kepercayaan 95% tidak ada pengaruh pemberian Daphnia sp.

yang diperkaya tepung ikan terhadap pertumbuhan dan sintasan larva ikan

gabus.

Hı :τі ≠ 0 Pada tingkat kepercayaan 95% ada pengaruh pemberian Daphnia sp. yang

diperkaya tepung ikan terhadap pertumbuhan dan sintasan larva ikan

gabus.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Gabus

Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar.Ikan ini tergolong ikan air tawar non-

ekonomis penting. Ikan gabus atau masyarakat lokal menyebutnya dengan ikan kutuk biasa

ditemui di sungai, rawa, danau dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan gabus

dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common

snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan.

Gabus mengandung protein dan albumin yang tinggi, yaitu 70% protein dan 21% albumun.

Gabus mengandung asam amino yang lengkap serta mikronutrien zinc

2.1.1 Klasifikasi ilmiah

Klasifikasi ikan gabus menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Familia : Channidae

Genus : Channa

Spesies : Channa striata

2.1.2 Morfologi Ikan Gabus

Ikan gabus adalah ikan air tawar yang memiliki ciri-ciri seluruh tubuh dan kepala ditutupi

sisik sikloid dan stenoid. Bentuk badan hamper bundar dibagian depan dan pipih tega

kkearah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular (snake head), panjang dan semakin

7

ke belakang semakin pipih (compressed) Makmur (2003). Bagian punggung cembung, perut

rata dan kepala pipih seperti ular (snake head).Warna tubuh pada bagian punggung hijau

kehitaman dan bagian perut berwarna krem atau putih. Siripikan gabus tidak memiliki jari-

jari keras,mempunyai sirip punggung dan sirip anal yang panjang dan lebar,sirip ekor

berbentuk setengah lingkaran,sirip dada lebar dengan ujung membulat .Ikan gabus dapat

mencapai panjang 90 – 110 cm. Sedangkan menurut Allington(2002),panjang ikan gabus

dapat mencapai 1 meter dengan ukuran rata-rata mencapai antara 60- 75 cm.

Menurut Alfarisy (2014), bukaan mulut ikan gabus lebar dan memiliki 4–7 gigi pada

bagian rahang bawah. Bagian belakang gigi terdadapat gigi villiform yang melebar sampai 6

baris pada bagian belakang rahang.P XV-XVII panjangnya setengah dari panjang kepala. D

XXXVII-XLVI, A XXIII-XXIX berbentuk bulat, V VI. Sisik dibagian atas kepala

berukuran besar, melingkar, berhimpitan, dan sisik kepala dibagian depan sebagai pusatnya,

9 baris sisik terdapat diantara bagian preoperculum dan batas posterior dari lingkaran yang

terdiri dari 18-20 sisik predorsal, 50-57 sisik dibagian lateral yang biasa disebut sebagai

sisik orbit.

8

Gambar 2. Morfologi Ikan Gabus (Channa striata) (Alfarisy, 2014)

2.1.3 Pakan Dan Kebiasaan Makan

Ikan Gabus merupakan jenis ikan karnivora dengan makanan utamanya serangga air,

udang, cacing, katak dan jenis ikan lainnya. Larva ikan gabus memakan zooplankton pada

ukuran fingerling (Makmur,2006).

Ikan gabus mampu bertahan dalam kondisi perairan rawa dengan kandungan oksigen

terlarut rendah dan pH berkisar 4,5-6. Proses pemijahan ikan ini memiliki kebiasaan

membangun sarang yang berbentuk busa di sekitar tanaman air di rawa dan perairan

dangkal dengan arus tenang. Busa tersebut berbentuk seperti lingkaran yang berfungsi

sebagai area pemijahan dan pelindung telur yang telah dibuahi (Muflikhah, 2007).

2.1.4 Habitat Ikan Gabus

Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang dapat hidup di sungai, danau, kolam,

bendungan, rawa, banjiran, sawah bahkan parit,dan air payau. Hal ersebut membuktikan

ikan gabus mampu bergerak dalam jarak jauh pada musim kemarau untuk mencari sumber

air (Allington, 2002). Sama seperti pada ikan lele (Clarias sp.), ikan betok (Anabas

testudineus), ikan sepat (Trichogaster sp.) yang tergolong jenis-jenis ikan labirintchy yang

punya alat bantu pernafasan (Muslim, 2007). Dengan adanya alat bantu pernafasan ini,maka

9

ikan gabus mampu memanfaatkan oksigen yang adadi atmosfer sebagai sumber gas

pernafasan, sehingga ikan gabus mampu mempertahankan hidupnya lebih dari 8jam tanpa

air(Chandra dan Tanun,2004).

Berdasarkan Syafei, etal(1995), yang melakukan penelitian diperairan umum Jambi,ikan

gabus hidup dengan kondisi perairan yang mempunyai Ph 6,2-7,8 dan temperature 26,5-

31,5°C. Selain diperairan tawar (sungai, rawa-rawa,irigasi, sawah), ikan gabus juga

ditemukan diperairan payau/agak asin .Ikan gabus dapat ditemukan diperairan dataran

rendah dan juga didataran tinggi.Hal ini menunjukkan bahwa ikan gabu smemiliki

toleransi terhadap lingkungan,bahkan dalam kondisi yang sangat ekstrim (rawa-rawa

kering) ikan ini dapat mempertahankan diri dengan cara mengubur diri dalam lumpur

(Muslim, 2012).

2.2 Klasifikasi Daphnia sp

Daphnia sp. dikenal sebagai kutu air. Klasifikasi Daphnia sp. menurut Casmuji (2002)

adalah sebagai berikut:

Kelas : Crustacea

Subkelas : Branchiopoda

Divisio : Oligobranchiopoda

Ordo : Cladocera

Famili : Daphnidae

Genus : Daphnia

Spesies : Daphnia sp.

Daphnia sp. merupakan salah satu pakan alami yang potensial untuk dikembangkan guna

memenuhi kebutuhan pembenihan ikan air tawar terhadap ketersediaan pakan alami yang

sesuai bagi larva ikan. Daphnia sp. digunakan sebagai sumber pakan alami bagi larva ikan

10

karena memiliki beberapa keunggulan yaitu kandungan nutrisi yang tinggi, ukuranya sesuai

dengan bukaan mulut larva ikan, dan dapat dibudidayakan secara massal, sehingga

produksinya dapat tersedia dalam jumlah mencukupi (Rahman,2012)

Gambar 3. Morfologi Daphnia sp (Ramadhani,2015)

2.2.1 Morfologi Daphnia sp.

Daphnia sp. memiliki ukuran 1-3 mm, tubuh lonjong, pipih, terdapat ruas-ruas/segmen

meskipun ruas ini tidak terlihat. Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk, ocellus

(kadang-kadang), dan lima pasang alat tambahan, yang pertama disebut antena pertama,

kedua disebut antena kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga pasang

yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut (Mokoginta dkk. 2003).

Bentuk tubuh Daphnia sp. adalah lonjong, pipih secara lateral dan memiliki ruas-ruas tubuh

walaupun tidak terlihat dengan jelas. Bagian tubuh sampai ekor ditutupi oleh cangkang

transparan yang mengandung khitin. Cangkang pada bagian kepala menyatu dengan

punggung sedangkan pada bagian perut berongga menutupi lima pasang kaki yang disebut

kaki toraks (Barcer dkk.1984).

Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk (ocellus) dan lima pasang alat

tambahan, yang pertama disebut antena pertama, yang kedua disebut antena kedua yang

11

mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga pasang yang terakhir adalah bagian-

bagian dari mulut.

2.2.2 Nutrisi Daphnia sp.

Kandungan nutrisi Daphnia bervariasi menurut umur dan tergantung pada makanan yang

dimakan.Kandungan protein biasanya sekitar 50% dari berat kering.Pada Daphnia dewasa

mengandung lemak yang lebih tinggi dibandingan pada juvenile yaitu sekitar 20 -27%;

serta 4 – 6% pada juvenil.Pada beberapa spesis dijumpai mengandung protein sampai

sebanyak 70%. Daphnia juga mengandung sejumlah enzim pencernaan seperti proteinase,

peptidase, amilase, lipase dan selulase berfungsi sebagai ekso-enzim pada pencernaan larva

ikan (Suprayudi, 2002).

Daphnia sp merupakan salah satu jenis pakan alami yang dibudidayakan untuk memenuhi

kebutuham pembenihan ikan air tawar.Daphnia sp adalah pakan alami larva yang bersifat

filter feeder. Daphnia sp memiliki beberapa kelebihan yaitu ukuran yang relatif kecil, dan

sesuai dengan bukaan mulut larva maupun benih ikan, nilai nutrisi tinggi, gerakkannya

dapat merangsang ikan untuk memangsanya,dan dapat berkembang biak dengan cepat

sehingga keseterdiannya dapat terjamin. Kandungan gizi pada Daphnia sp sendiri antara

lain 4%, lemak 0,54%, karbohidrat 0,67%, dan abu 0,15 (Susanto, 2002)

2.2.3 Siklus Hidup

Siklus hidup Daphnia sp. bersifat partenogenik dan satu diantara beberapa organisme renik

yang mampu bereproduksi secara seksual dan aseksual.Reproduksi secara seksualnbersifat

diapause, karena hasil dari reproduksi seksualnya selalu menghasilkan dua telur dorman

yang dilindungi oleh lapisan pelindung, hasil pembuahan ini didapatkan dari pembelahan

meiosis dan rekombinasi seksual. Telur tipe diapause tidak langsung menetas, akan tetapi

bisa terapung hingga ke laut yang mana akan tersebar melalui burung air, mamalia darat

dan manusia (Miner et al., 2012). Daphnia sp. memiliki fase seksual dan aseksual betina

yang bereproduksi secara aseksual.Pada kondisi optimum, Daphnia sp. betina dapat

12

memproduksi telur sebanyak 100 butir dan dapat bertelur kembali setiap tiga hari.Daphnia

sp. betina dapat bertelur hingga sebanyak 25 kali sebanyak 6 kali dalam hidupnya.Dan

akanmulai bertelur setelah berusia empat hari dengan telur sebanyak 4 – 22 butir (Pangkey,

2009).

Daphnia sp. memerlukan sex ratio yang tepat untuk mendukung kualitas perkawinan dan

produksi ephipia yang tinggi.Schumann (2002) menyatakan bahwa 1 induk jantan dapat

mengkopulasi ratusan induk betina dalam 1 periode perkawinan.induk jantan memerlukan

waktu dan jarak yang optimal untuk mengkopulasi induk betina dalam jumlah yang banyak

(Aidia, 2014)

2.2.4 Nutrisi Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku yang biasa digunakan dalam pembuatan

pelet ikan karena tepung ikan memiliki kandungan protein yang baik untuk proses

pertumbuhan dan perkembangan ikan sebagai hewan peliharaan. Tepung ikan yang baik

mempunyai kandungan protein kasar 58-68%, air 5,5 8,5%, dan garam 0,5-3,0%.

Kandungan nutrisi pada tepung ikan yang digunakan sebagai bahan baku pakan ikan adalah

protein 60-75%, lemak 6-14%, kadar air 4-12% dan kadar abu 6-18% (Boniran, 1999).

2.2.5 Pemanfaatan Tepung Ikan

Tepung ikan biasa dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak.Tepung ikan yang

bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga, jamur, dan mikroorganime

patogen.Di dalam susunan pakan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan lagi, terutama untuk pakan ternak ayam dan babi. Pakan bagi hewan ternak yang

masih muda dipakai tepung ikan yang berkadar air 10-40% (Moeljanto,1992).

Tepung ikan sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan pelet ikan. Tepung

ikan yang baik berasal dari jenis ikan dengan kadar lemak yang rendah. Bau pada tepung

ikan dapat mempengaruhi daya tarik ikan untuk memakan pakan tersebut. Ikan rucah yang

13

berasal dari sisa-sisa hasil pengolahan ikan merupakan bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan tepung ikan (Mujiman, 1991).

2.3 Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran bobot maupun panjang tubuh ikan dalam

suatu periode atau waktu tertentu.Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh perubahan

jaringan akibat pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel sehingga terjadi

pertambahan sel, urat daging, dan tulang yang merupakan bagian terbesar dalam tubuh ikan

yang menyebabkan pertambahan bobot ikan.Pertumbuhan terdapat dua macam yaitu

pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan relatif. Pertumbuhan mutlak adalah penambahan

bobot atau panjang ikan pada saat umur tertentu, sedangkan pertumbuhan relatif adalah

perbedaan antara ukuran pada akhir interval dengan ukuran pada awal interval dibagi

dengan ukuran pada awal interval (Effendi, 1997)

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal itu

meliputi keturunan, jenis kelamin. Pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang erat antara

pertumbuhan panjang dan berat. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat

dinyatakan dengan rumus W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan

“L”= panjang ikan Dalam menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan

karena proses pertumbuahan ikan terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya

dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga

sebaran tingkat kematangan gonad ikan berdasarkan ukuran (Hepper, 1984).

2.4 Survival Rate (SR)

Kelangsungan hidup (survival rate) adalah persentase ikan yang hidup dari jumlah ikan

yang dipelihara selama masa pemeliharaan tertentu dalam suatu wadah

pemeliharaan.Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan diantaranya padat tebar,

ketersediaan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan, kemampuan untuk beradaptasi dan

kualitas air.Tingkat kelangsungan hidup dapat digunakan untuk mengetahui toleransi dan

kemampuan ikan bertahan hidup (Effendi, 1997).

14

2.5 Pengkayaan

2.5.1 Pengertian dan Manfaat Pengkayaan

Pengkayaan adalah penambahan nutrisi pada pakan ikan melalui suplemen untuk

meningkatkan kandungan nutrisi dan mempercepat pertumbuhan (Wisnu,

2007).Pengkayaan banyak dilakukan untuk melengkapi dan meningkatkan nutrisi pada

pakan alami seperti artemia. Manfaat dilakukannya pengkayaan pada pakan alami agar

komposisi nutrien pakan alami tersebut menjadi sama atau mendekati kebutuhan nutrisi

yang dibutuhkan oleh spesies budidaya (Irianto, 2011), meningkatkan pertumbuhan larva,

meningkatkan keaktifan larva, meningkatkan kelangsungan hidup dan daya tahan serta

sistem pertahanan larva terhadap serangan penyakit.

2.5.2 Bahan yang Digunakan dalam Pengkayaaan

Bahan yang digunakan dalam pengkayaan untuk meningkatkan nutrisi Daphnia adalah

tepung ikan.Tepung ikan adalah salah satu produk yang diolah dari ikan, baik ikan dalam

bentuk utuh, limbah pengolahan ikan ataupun ikan yang tidak layak dikonsumsi manusia.

Tepung ikan merupakan salah satu pakan sumber protein hewani yang biasa digunakan

dalam ransum ternak, dan bahan baku pembuatan pelet ikan. Tepung ikan yang baik

mempunyai kandungan protein kasar sebesar 58 - 68%, air 5,5 - 8,5%, serta garam

0,5 - 3,0% (Sitompul, 2004). Pengkayaan (enrichment) Daphnia dapat dilakukan

menggunakan beberapa jenis bahan pengkaya misalnya minyak ikan, ikan atau vitamin C

dan vitamin B kompleks powder (Subyakto dan Cahyaningsih, 2003)

15

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017 bertempat di Laboraturium Budidaya

Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian,Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat-alat yang digunakan

No. Nama Alat Fungsi/Kegunaan

1. Alat Tulis Mencatat data penelitian

2. Aerator Sumber/suplai oksigen di dalam aquarium

3. Scoop net Untuk menyaring Daphnia sp

4. Termometer Mengukur suhu air

5. pH meter Mengecek oksigen terlarut dalam air

6

7.

Akuarium

Toples Plastik

(5 L)

Wadah pemeliharaan larva ikan gabus (15x15x25 cm)

Wadah pemeliharaan Daphnia sp

8 Timbangan

digital

Menimbang berat larva ikan gabus

9. Lampu boklam Mengoptimalkan suhu

10.

11.

12.

13.

14.

Plastik

Milimeter blok

Plastik

Lampu bohlam

Selang sipon

Menutup wadah pemeliharaan larva ikan gabus

Mengukur panjang larva ikan gabus

Menutup wadah pemeliharaan larva ikan gabus

Mengoptimalkan suhu

Membersihkan akuarium dari sisa pakan dan

feses larva ikan gabus

16

3.2.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah larva ikan gabus, Daphnia sp dan

tepung ikan.

Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan

dengan 3 kali ulangan yaitu :

a. Perlakuan A (kontrol) :Pemberian Daphnia sp.

b. Perlakuan B : Pemberian Daphnia sp. yang diperkaya

tepung ikan 3 gr/L.

c. Perlakuan C : Pemberian Daphnia sp. yang diperkaya

tepung ikan 6 gr/L.

d. Perlakuan D : Pemberian Daphnia sp. yang diperkaya

tepung ikan 9 g/L.

Berikut gambar tata letak akuarium penelitian

A2 B2 B1 D2 A3 C1

C3 C2 A1 D1 D3 B3

Gambar 4. Tata letak akuarium penelitian

Keterangan :

A1, A2, A3 : Perlakuan A ulangan 1, 2, dan 3

B1, B2, B3 : Perlakuan B ulangan 1, 2, dan 3

C1, C2, C3 : Perlakuan C ulangan 1, 2, dan 3

D1, D2, D3 : Perlakuan D ulangan 1, 2, dan 3

17

3.3 Rancangan Penelitian

3.3.1 Persiapan Penelitian

1. Wadah (toples) pemeliharaan untuk Daphnia sp larva ikan gabus disiapkan.

2. Akuarium beserta alat-alat perlengkapan dicuci hingga bersih dan dikeringkan.

3. Akuarium untuk pemeliharaan ikan disusun sesuai dengan susunan yang telah

ditentukan, akuarium diisi air bersih sebanyak 3 liter kemudian dipasang aerasi.

3.3.2 Pelaksanaan Penelitian

3.3.3 Pengkayaan Daphnia sp

1. Tepung ikan diayak lalu ditimbang sesuai jumlah yang digunakan yaitu 3 g/ℓ, 6

g/ℓ, dan 9 g/ℓ. Kemudian tepung ikan diblender dengan air tawar 100 mℓ sampai

homogen. Tepung ikan yang telah diblender, dimasukkan ke dalam masing-masing

wadah pengkayaan.

2. Daphnia sp. dimasukkan kedalam masing-masing wadah pengkayaan yang berisi

air tawar 1 ℓ yang telah diberi tepung ikan. Wadah pengkayaan kemudian

dilengkapi dengan perangkat aerasi.

3. Pengkayaan dilakukan selama 5 jam. Kemudian Daphnia sp. disaring dan dibilas

dengan air tawar untuk diberikan pada larva ikan gabus sebanyak 100 ind/larva.

3.3.4 Penebaran Larva Ikan Gabus

1. Ikan yang digunakan sebagai ikan uji adalah larva ikan gabus (Channa striata) yang

berumur 5 hari yang berasal dari induk yang sama.

2. Larva ikan gabus ditebar dengan padat tebar 4 ekor/ℓ.

18

3.3.5 Pemeliharaan ikan gabus

1. Larva diaklimatisasi terlebih dahulu dalam wadah pemeliharaan selama 3 hari.

2. Pemeliharaan dan pemberian perlakuan dilakukan selama 15 hari.

3. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, 17.00,

dan 21.00 WIB. Pakan yang diberikan pada masing-masing perlakuan adalah

Daphnia sp. sebanyak 100 ind/larva (Slembrouck et al., 2005).

3.4 Sampling

Sampling dilakukan setiap lima hari selama masa pemeliharaan untuk mengukur

pertumbuhan panjang dan berat tubuh larva ikan gabus. Pengukuran panjang tubuh ikan

dilakukan dengan mengambil sampel ikan sebanyak 7 ekor pada masing-masing akuarium

menggunakan cawan petri, kemudian diukur menggunakan milimeter blok. Pengukuran

berat tubuh ikan dilakukan dengan menimbang seluruh berat ikan pada masing-masing

akuarium menggunakan timbangan digital.Setelah dilakukan pengukuran maka ikan-ikan

tersebut dikembalikan ke dalam akuarium.

3.5 Uji Proksimat

Uji proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi Daphnia dengan sebelum dan

sesudah pengkayaan,meliputi : protein, lemak, karbohidrat, air, abu sebelum dan sesudah

diperkaya menggunakan tepung ikan. Uji proksimat dilakukan diLaboratorium Teknologi

Hasil Pertanian POLINELA, Bandar Lampung. Uji proksimatmenggunakan metode

Kjeldahl yaitu:

1. Uji kandungan air dengan metode thermogravimetri.

2. Uji kandungan abu dengan metode thermogravimetri.

3. Uji kandungan protein dengan metode gunning.

4. Uji kandungan lemak dengan metode soxhlet.

5. Uji kandungan serat dengan metode thermogravimetri.

6. Uji kandungan karbohidrat by different.

19

3.6 Parameter yang diukur

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kandunga gizi Daphnia sp sebelum dan

sesudah pengkayaan, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan panjang ikan serta kualitas air

yang meliputi pH, DO, dan suhu

3.6.1 Pertumbuhan Panjang

Pengukuran panjang pada larva ikan gabus dilakukan pada awal dan akhir penelitian

menggunakan millimeter blok. Ikan terlebih dahulu dikeringkan dengan tisu untuk

memudahkan dalam pengukuran kemudian larva ikan gabus diletakkan diatas millimeter

blok yang sudah dilaminating. Pertumbuhan panjang menurut Effendie (1997) diukur

menggunakan rumus:

L = Lt – L0

Keterangan :

L = Pertumbuhan panjang (cm)

Lt = Pertumbuhan panjang sesudah pemeliharaan (cm)

L0 = Pertumbuhan panjang sebelum pemeliharaan (cm)

3.6.2 Pertambahan berat

Pertumbuhan berat mutlak diukur pada awal dan akhir penelitian dengan menggunakan

timbangan digital. Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendie

(1997) sebagai berikut :

W = Wt – W0

Keterangan :

W = Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt = Berat rata-rata akhir (g)

W0 = Berat rata-rata awal (g)

20

3.6.3 Sintasan (SR)

Kelangsungan hidup ikan gabus merupakan perbandingan jumlah ikan yang hidup dengan

perbandingan jumlah ikan yang mati pada akhir pemeliharaan.Tingkat kelangsungan hidup

atau Survival Rate (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh

Zonneveld dkk. (1991) yaitu:

Keterangan :

SR = Kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)

No = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)

3.6.4 Kualitas air

Pada penelitian ini parameter kualitas air yang akan diukur adalah suhu, pH, dan DO.

Pengukuran dilakukan pada setiap perlakuan dengan frekuensi 2 kali setiap hari selama

penelitian.Selama masa pemeliharaan juga dilakukan penyiponan untuk membuang sisa

pakan dan kotoran pada akuarium.

3.6.5 Analisis Data

Data kelangsungan hidup dianalisis secara statistik, sedangkan data pertumbuhan panjang

larva ikan gabus diuji homogenitas. Apabila data telah homogen diolah dengan sistem

analisis sidik ragam (ANAVA) untuk mengetahui pengaruh pengakayaan Daphnia sp.

Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan gabus.Apabila berbeda pada

antar perlakuan maka diuji dengan uji DUNCAN pada tingkat kepercayaan 95%,

sedangkan kualitas air dianalisis secara deskriptif.

SR = Nt

x 100% No

33

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pemberian Daphnia sp. yang diperkaya tepung ikan sebanyak 9 g/ℓ

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berat larva ikan gabus

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu adanya penelitian lanjut mengenai

pengaruh pengkayaan pakan alami terhadap pertumbuhan panjang, berat, dan

kelangsungan hidup benih ikan gabus.

34

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, H. 2002. Budidaya Ikan Di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta

Aidia. 2014. Teknik Produksi Pakan Alami Budidaya Daphnia sp dan Moina sp.

Universitas Sumatera Utara. Jurnal Perikanan vo l: 523

Anggraeni, N. M dan N. Abdulgani. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan

Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)

pada Skala Laboratorium. Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol 2 (I) : 197-201.

Adriani, M. 1995. Kualitas Air Rawa. Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Kanisius. 124 hal.

Agustono., M. Hadi dan Y. Cahyoko. 2009. Pemberian Tepung Limbah Udang yang

Difermentasi dalam Rangsum Pakan Buatan terhadap Laju Pertumbuhan, Rasio

Konversi Pakan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila. J. Ilm. Perikanan

dan Kelautan., 1(2): 157-162.

Akbar, S. 2000. Meramu Pakan Ikan Kerapu: Bebek, Lumpur, Macan, Malabar.

Kanisius, Yogyakarta.

Allington,N. I. 2002. Pengaruh Jenis Kelamin dan ukuran terhadap KadarAlbumin

Pada Ikan Gabus (Channa striata).Tesis.Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Alfarisy, M. Ulya. 2014. Pengaruh Jenis Kelamin dan Ukuran terhadap Kadar

Albumin Pada Ikan Gabus (Channa striata).Skripsi. Surabaya. Institut

Teknologi Sepuluh November.

Anggraeni, N. M dan N. Abdulgani.2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan

Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)

pada Skala Laboratorium.Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol 2 (I) : 197-201.

Bijaksana U. 2011.Pengaruh Beberapa Parameter Air pada Pemeliharaan Larva Ikan

Gabus (Channa striata) di Dalam Wadah Budidaya.Skripsi. Universitas

Lambung Mangkurat, Banjar Baru

Boniran, S. 1999. Quality control untuk bahan baku produk akhir pakan

ternak.Kumpulan Makalah Feed Quality Management Workshop.American

Soybean Association dan Balai Penelitian Ternak. Hal 2-7.

35

Boyd, C.E. (1982). Water Quality Management for Fish Culture.Auburn

University.4th Printing.Auburn : International Centre for Aquaculture

Experiment Station.

Barcer H. K, 1984, Pemanfaatan Bekatul Fermentasi sebagai Bahan

SubstitusiProtein Tepung Kedelai dalam Rangsum terhadap Pertumbuhan Ikan

Nila Gift (Oreochromis sp.) ukuran 5-7cm. Universitas Muhammadiah,

Malang.

Chandra,S.andBanerjee, TK(2001)Histopathologi calanaly sisof there spiratory

organsof Channa striata subjected to air exposure. Veterinarski Archiv 74:37-

52

Casmuji, H. 2002. Budidaya Daphnia sp terhadap Udang Windu (Penaeus monodon

Fab.) dalam Happa dengan Padat Penebaran 1000, 1500, 2000, 2500 ekor/m2.

Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. 18 – 26 hal

Darmanto, D. Satyani, P. Adhisa, Chumaidi dan Rochjat D. 2000. Budidaya Pakan

Alami Benih Ikan Air Tawar. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Intalasi Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta

Djajasewaka H dan R. Djajadireja (1985). Pengaruh Makanan Buatan dengan

Kandungan Serat Kasar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas. Buletin

Perikanan Bogor. 1 : 55-57

Effendie H. (2003). Telaah Kualitas Air. Bagi pengelolaan dan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius. 258 hal.

Effendie, M.I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Haryono dan P. Sukardi. 2007. Alternatif Pakan Ternak Ikan Pusat Ahli Teknologi

dan Kemitraan. Lembaga Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. 4 hal

Herper, b. and Y Prugnin. 1984. Commercial Fish Farming. Jhon Wiley and sons

New York

Gaffar, A. Karim, Muthmainnah, D., Suryati, N. K. 2012. Perawatan Benih Ikan

Gabus (Channa striata) dengan Perbedaan Padat Tebar dan Perbedaan

Volume Pakan. Palembang. Prosiding In SINas.

Haryati, 2005. Pengaruh Artemia Salina Dengan Daphnia sp Terhadap Pertumbuhan

dan Kelangsungan Hidup Benih Gurami (Osphronemus gourami L.). Tesis.

Insitut Pertanian Bogor. Bogor

36

Herawati. V. E., J. Hutabarat., S. B. Prayitno. 2013. Analisis Dua Media Kultur

Teknis Untuk Chaetoceros sp. dan Skeletonema sp. Meningkatkan Kualitas

Nutrisi Artemia sp. Produk Lokal Sebagai Pakan Larva Udang Vanname

(Litopennaeus vannamei) Stadia PL1- PL10. Disertasi.

Hutabarat M. S. 1985. Aquaculture. The Farming and Husbandry of Fresh water and

Marine Organisme. John Willey and Sons, Inc. New York. 869 pages.

Irianto, A. 2011. Pengaruh Pemberian Yoghurt Susu Afkir yang Diperkaya Natade

Coco dalam Mengendalikan Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus

L). Skripsi. Purwokerto. Fakultas Biologi Universitas Jendral Soedirman.

Istiqomah, A. L., A. Sofyan, Damayanti and H. Julendra. 2009. Amino Acid Profile

Of Earthworm And Earthworm Meal for Animal Feedstuff. J. Indonesian Trop.

Anim. Agric.

Javanicus, T., Sumoharjo, Isriansyah. 2016. Pengayaan Daphnia sp. Menggunakan

Vitamin C Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Gabus

(Channa striata). J. Aquawarman Vol 2 (1) : 2-12.

Jhningran, J. E. 1992. Biologi Reproduksi lkan Gabus (Channa striato Btoch) di

Daerah Banjiran Sungai Musi Sumatera Selatan. Jurnal lktiotogi Indonesia. 3.

7:57-67.

Kordi, M. Gufron. 2010. Panduan Lengkap Memlihara Ikan Air Tawar di Kolam

Terpal. Yogyakarta. Lily Publisher.

Lim C., M. Yildim-Aksoy., P. Klesius. 2011. Lipid and Fatty Acid Requirements of

Tilapia, North Amerika. 2011. Journal of Aquaculture 73:188-193.

Makmur, I. 2003. Prinsip-prinsip budidaya ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Makmur. S, Prasetyo, D. 2006. Kebiasaan Makan, Tingkat Kematangan Gonad dan

Fekunditas Ikan Haruan (Channa Striata)di Suata Perikanan Sungai Sambujur

DAS Barito Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan

Indonesia. 13. 1: 27-31.

Manning, M.J. dan T. Nakanishi. 1996. The Specifik Immune System : Cellular

Defenses. California Academy Press. Hal 45.

Miner, Brooks E., Luc De Meester, Michael E. Pfrender, Winfried Lampert and

Nelson G. Hairston Jr. 2012. Linking Genes to Communities and Ecosystems:

Daphnia As An Ecogenomic Model. Proceedings Of The Royal Society B.

37

Mokko dan Kurniastuty. 2003. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton.

Kanisius. Yogyakarta

Muflikhah, N. 2007. Domestikasi Ikan Gabus (Channa striata). Prosiding Seminar

Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Jurusan

Perikanandan Kelautan Universitas Gadjah Mada. hlm.1—10.

Muchlisin, Z.A. (2003). Preliminary Study on A Spermatozoa Cryopreservation and

Effect of Dietary Protein on Gonadal Development of Bagrid Catfish Mystus

Nemurus Broodstock. Thesis. Scholl of Biological Sciences, University Sains

Malaysia, Penang.

Mujiman, A. 1991. Makanan Ikan. Jakarta. Penebar Swadaya.

Muflikhah, N. 2007. Domestikasi Ikan Gabus (Channa striata). Prosiding Seminar

Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Jurusan

Perikanan dan Kelautan Universitas Gadjah Mada. hlm.1—10.

Muflikhah, N., N.K. Suryati dan S.Makmur. 2008. Gabus. Balai Riset Perikanan Perairan

Umum (BRPPU). Palembang.

Mukti, A.T. dan Rustidja. (2002). Teknologi Pembenihan. Surabaya : Pelatihan

Teknologi Kelautan Diktat Propinsi Jawa Timur. 18 hal.

Muslim.2007. Perikanan Rawa Lebak Lebung Sumatera Selatan. Palembang.

Unsri Press

Moeljanto. 1992. Penanganan Ikan Segar. Yogyakarta. Kanisius.

Mokoginta., D. Jusadi., T.L. Pelawi. 2003. Pengaruh pemberian Daphnia sp. yang

diperkaya dengan sumber lemak yang berbeda terhadap kelangsungan hidup

dan pertumbuhan larva ikan nila (Oreochromisniloticus). Jurnal Akuakultur

Indonesia 2(1):7-11

Pennak, E. 1989. Pakan Alami. Yogyakarta: Kanisius.

Pangkey, H. 2009. Daphnia dan Penggunaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol

V (3): 33-36.

Pratiwi, A.R. (2014). Efektivitas Jintan Hitam (Nigella sativa) pada Peningkatan

Sistem Imun Non Spesifik Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) terhadap

Infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN). Skripsi. Bandar Lampung : Universitas

Lampung.

38

Rahman, M.S. 2012. Stuktur Protein Budidaya Pakan Alami Daphnia sp. Fakultas

Kedokteran, Univesitas Sumatra Utara, Medan.

Ramadhani, T. 2012. Teknologi Produksi Pakan Alami.Laporan Praktikum Kultur

Pakan Alami. Aceh Utara. Universitas Malikussaleh.

Rusyana, M.N. 2011. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Pakan Buatan

Terhadap Pertumbuhan Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) pada Skala

Laboratorium. Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2, No. 1:2337-3520. Jurusan

Biologi, FMIPA. IPB

Satyani, M.I. 2001. Biologi Perikanan. Cetakan Kedua. Yayasan Pustaka

Nusantara,Yogyakarta,163 hlm.

Saanin T 1984. Taksonomi da Kunci Identifikasi Ikan.Binacipta. Jakarta

Schumann, K. 2006. Daphnia FAQ. Discus Article.Discus Breeding Website. 2 hal

Shiu, S.Y. and C.W. lan. 1996. Optimum dietary protein level and protein to energy

ratio for grwth of grouper (Epinephalus malabaricus). Aquaculture. 145:

259-266.

Slembrouck, J., Komarudin, O., Maskur, Legendre, M. 2005. Technical Manual for

Artificial Propogation of The Indonesian Catfish, Pangasius djambal. Jakarta.

IRD-BRKP.

Subandiyono, 2009. Nutrisi Ikan Protein dan Lemak. Universitas Diponogoro,

Semarang

Susanto, 2002. Komposisi Pakan Alami Daphnia spuntuk Meningkatkan

Pertumbuhan Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius Javanicus Blkr).

BioSMART. 7(2),83-90.

Suprayudi, M. A. 2002. The Effect of N-3HUFA Content in Rotifers on The

Development and Survival of Mud Crab Scylla Serrata larvae.Journal Japan

Aquaculture Society. 50 (2): 205-212.

Sri, W 2013. Water Quality, Survival Rate and Growth of Snakehead (Channa

striata)Maintained in Media with Addition of Probiotics. Tesis. Universitas

Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir. Hal 197.

Syafei DS., Malik BBA, dan Suherman H,Asnawati. 1995. Pengenalan Jenis-jenis

Ikan Perairan Umum. Laporan. Dinas Perairan Provinsi Jambi

39

Subyakto, S. dan S. Cahyaningsih. 2003. Pembenihan Ikan Kerapu Skala Rumah

Tangga. Depok. PT. Agromedia Pustaka.

Taufiq N, R. Hartati, J. Cullen dan J.M Mansyhur, 2007. Pertumbuhan Tiram Mutiara

(Pinctada maxima) pada Kepadatan Berbeda. Ilmu Kelautan, 12 (1); 31-38

Ulandari, A., D. Kurniawan dan A. S. Putri, 2011 .Potensi Protein Ikan Gabus dalam

Mencegah Kwashiorkor pada Balita di Provinsi Jambi. Jambi. Universitas

Jambi. Hal. 6.

Wahyu, P. 2007. Daphnia.Media Informasi Ikan Air Tawar. Jakarta. 15 hal.

Wijaya, R. 2003. Pengaruh Pertumbuhan Multi Asam Amino Esensial Dalam Media

Kultur Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan

Nilem (Osteochilus hasselti C.V) Tesis. Program Pasca Sarjana Insitut Pertanian

Bogor. Bogor

Wilson, R. P. 1994. Utilization of Dietary Carbohydrate by Fish. J. Aquaculture 124 :

67-80

Wisnu. 2007. Pakan Tambahan Ikan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta

Yanti, S., A. Priyadi, dan H. Mundriyanto.2003. Rasio Energi dan Protein yang

Berbeda Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Protein Pada Benih Ikan Baung

(Mystus nemurus) Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 9(1): 1-4.

Zonneveld, NE., EA, Huisman and J.H. Boon. (1991). Prinsip-prinsip Budidaya Ikan.

Terjemahan.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yulisman, M. Fitriani, dan D.Jubaedah. 2012. Peningkatan Pertumbuhan dan

Efiesien Pakan Ikan Gabus (Channa striata) Melalui Optimasi Kandungan

Protein dalam Pakan. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk 40(2): 47-55

Yusuf, J. E., 2003. Fish Nutrition. Academic Press. Inc. San Diego, California. 798

pages.