pembelajaran tari kodhok ngorek - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7....

84
PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK DENGAN METODE DONGENG DI TK TIARA KECAMATAN MIJEN SEMARANG Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh REISTY MIKASARI 2502406017 Pendidikan Seni Tari FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: hoangnhan

Post on 10-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK

DENGAN METODE DONGENG

DI TK TIARA KECAMATAN MIJEN SEMARANG

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

REISTY MIKASARI 2502406017

Pendidikan Seni Tari

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan

Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Hari : Kamis

Tanggal : 3 Maret 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekertaris, Dra. Malarsih, M.Sn Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum NIP. 196106171988032001 NIP. 196210041988031002 Penguji I Drs. Hartono, M.Pd NIP. 196002081987021001 Penguji II/ Pembimbing II Penguji III/ Pembimbing I Moh. Hasan Bisri, S.Sn. M.Sn Drs. R. Indriyanto, M.Hum NIP. 196601091998021001 NIP. 196509231990031001

Page 3: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya:

Nama : Reisty Mikasari

NIM : 2502406017

Prodi/ Jurusan : Pendidikan Seni Tari/ PSDTM

Fakultas : Bahasa dan Seni (FBS)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwan skripsi yang berjudul

“Pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di TK Tiara kecamatan

Mijen Semarang” yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana ini, benar-benar merupakan karya saya sendiri yang

dihasilkan setelah melaksanakan penelitian, bimbingan, diskusi, maupun dari

sumber kepustakaan, wahana elektronik, wawancara langsung maupun sumber

lain, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya, dengan cara

sebagaimana lazimnya dalam penulisan karya ilmiah.

Dengan demikian, tim penguji dan pembimbing penulisan skripsi ini

membuahkan tanda tangan seebagai tanda keabsahannya. Seluruh skripsi ini tetap

menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan,

saya bersedia menerima akibatnya.

Demikian pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Reisty Mikasari

Page 4: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Kesabaran adalah kunci dari sebuah keberhasilan.

• Pengorbanan, kerja keras dan berdoa merupakan salah satu dari tolak ukur

kesuksesan.

Rene Descrates

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur atas Ridho Allah SWT, skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Bapak Dedi Subayu (Ayahanda) dan ibu Sumiyatun (Ibunda) tersayang yang

selalu memberikan kasih sayang dan do’a serta dukungan moral dan spiritual

2. Kakaku Heri Susanto yang selalu memberi semangat dan doa.

3. Adikku Deni dan Rizal yang selalu memberi semangat.

4. Muhammad Khabib yang selalu mendukung dan memberi semangat dan

kekuatan.

5. Saudaraku di Omahouse Uti, Resi, Eva, dan Dyah oma, Erina, Nina.

6. Teman-teman angkatan 2006 yang selalu saling menyemangati.

7. Almamater tercinta.

Page 5: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah, serta petunjuk sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan syarat mencapai

gelar sarjana jurusan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa hormat dan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan fasilitas administrasi dalam penyusunan

skripsi.

2. Prof. Dr. Rustono, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Syahrul Syah Sinaga, M. Hum, ketua Jurusan Sendratasik Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam

penyusunan skripsi.

4. Drs. R. Indriyanto, M. Hum (Dosen Pembimbing I) yang telah membimbing

dan memberi pengarahan hingga selesai penyusunan skripsi.

5. Moh. Hasan Bisri.,S.Sn.M.Sn (Dosen Pembimbing II) yang telah membimbing

dan memberi pengarahan hingga selesai penyusunan skripsi.

6. Ibu Sriyatini selaku kepala sekolah TK Tiara yang bersedia memberikan

informasi.

7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang

yang telah membantu dan member informasi yang diperlukan dalam penelitian.

8. Staf pengajar TK Tiara kecamatan Mijen Semarang.

9. Mahasiswa pendidikan sendratasik angkatan 2006 khususunya seni tari yang

telah banyak memberi dorongan dan semangat kepada penulis.

Page 6: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

vi

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah turut

membantu penyelesaian penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima

dengan senang hati. Harapan penulis semoga skripsi ini berguna sebagai bahan

bacaan dan menambah wawasan mengenai Pembelajaran seni tari menggunakan

media dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

Semarang,

Penulis

Page 7: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

vii

SARI

Reisty Mikasari. 2011Pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Semarang.

Pembelajaran tari di TK Tiara menggunakan media dongeng. Media dongeng untuk pelajaran tari selain menyenangkan juga sangat efektif bagi siswa dalam penguasaan materi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari kodhok ngorek dengan metode dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Peneliti yang dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan data.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran tari kodhok ngorek dengan metode dongeng berjalan dengan baik. Baik yang dimaksud adalah Anak-anak tampak senang, mudah dan cepat menghafal tarian, anak-anak sangat antusias ketika disuruh maju kedepan kelas. anak-anak yang dulunya tidak bisa menari menjadi bisa. Anak-anak juga sudah mulai berani bertanya ketika masih bingung dengan ragam gerak yang diberikan oleh guru.

Saran penulis: Metode dongeng untuk pembelajaran tari di TK perlu disebarluaskan, guru-guru yang belum yang belum menggunakan metode dongeng dalam pembelajaran tari perlu mencoba dan merancang.

Page 8: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

SARI ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR FOTO ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah. ......................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 6

1.4.1. Manfaat teoritis............................................................... 6

1.4.2. Manfaat Praktis............................................................... 6

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 8

2.1. Pembelajaran ............................................................................. 8

2.1.1. Tujuan ............................................................................ 8

2.1.2. Materi ............................................................................. 9

2.1.3. Kegiatan Belajar Mengajar ............................................. 9

2.1.4. Metode ........................................................................... 9

2.1.5. Alat ................................................................................ 10

2.1.6. Sumber pelajaran ............................................................ 10

2.1.7. Siswa. .............................................................................. 11

Page 9: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

ix

2.1.8. Guru ................................................................................ 11

2.1.9. Evaluasi ........................................................................... 12

2.2. Pembelajaran Seni Tari di TK .................................................... 12

2.3. Pembelajaran Dengan Media ..................................................... 17

2.3.1 Metode. ............................................................................ 17

2.3.2. Pengertian Media. ........................................................... 19

2.4. Dongeng. .................................................................................... 19

2.4.1. Pengertian Dongeng ....................................................... 19

2.4.2. Jenis-jenis Dongeng ........................................................ 20

2.5. Siswa-siswi Taman Kanak-kanak ............................................... 21

2.5. Kerangka berfikir . ...................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26

3.1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 26

3.2. Lokasi Penelitian dan Sasaran Penelitian .................................... 28

3.2.1. Lokasi Penelitian ............................................................. 28

3.2.2. Sasaran Penelitian ........................................................... 28

3.3. Sumber Data ............................................................................... 28

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 29

3.4.1. Teknik Observasi ............................................................ 29

3.4.2. Teknik Wawancara ......................................................... 30

3.4.3. Teknik Dokumentasi ....................................................... 31

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................. 31

3.5.1. Reduksi data. ................................................................... 32

3.5.2. Penyajian data ................................................................ 32

3.5.3. Menarik kesimpulan/ verifikasi ...................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35

4.1. Sejarah Berdirinya TK Tiara ....................................................... 35

4.2. Komponen-komponen Penunjang Seni Tari ................................ 39

4.2.1. Komponen Tujuan .......................................................... 39

Page 10: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

x

4.2.2. Komponen Kurikulum .................................................... 40

4.2.3. Komponen Guru ............................................................. 40

4.2.4. Komponen Siswa ............................................................ 41

4.2.5. Komponen Materi ........................................................... 42

4.2.6. Komponen metode Pembelajaran .................................... 44

4.2.6.1. Mekanisme Pembelajaran ................................... 44

4.2.6.2. Strategi Belajar Mengajar .................................... 45

4.2.6.2.1. Pemilihan Materi .................................. 46

4.2.6.2.2. Pemilihan Metode Penyampaian Materi 46

4.2.6.2.3. Pemberian Motivasi Terhadap Peserta

Didik .................................................. 49

4.2.6.2.4. Pembagian Tugas Mengajar ................. 50

4.2.7. Komponen Sarana dan Prasaran Pembelajaran ................ 51

4.3. Pembelajaran Tari Kodhok Ngorek dengan metode dongeng di

TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang ...................................... 54

4.3.1. Deskripsi pembelajaran .................................................... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 67

5.1. Kesimpulan ............................................................................. 67

5.2. Saran ....................................................................................... 68

Page 11: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

xi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan No. 1 Skema Analisis Data: Model Interaktif Menurut Milles dan

Huberman .............................................................................. 32

Page 12: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel No. 1 Nama pengasuh TK Tiara Kecamatan Mijen Semarag. ............ 41

Tabel No. 2 Denah TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang .......................... 52

Page 13: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

xiii

DAFTAR FOTO

halaman

Foto 1 : Gambaran Fisik TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang. .............. 37

Foto 2 : Gambaran Ruang kelas tampak dari depan. .................................. 38

Foto 3 : Peserta didik memperagakan gerakan kodhok ngorek. .................. 43

Foto 4 : Guru sedang mendemonstrasikan gerakan kodhok ngorek. ........... 48

Foto 5 :. Peserta didik mempraktekkan tari kodhok ngorek diiringi musik ... 49

Foto 6 : Suasana Tempat bermain TK Tiara Kecamatan Mijen

Semarang.. .................................................................................. 53

Foto 7 : Kegiatan Apersepsi tentang kodhok ngorek . ................................ 58

Foto 8 : Peserta didikmaju kedepan kelas secara bergantian. ..................... 61

Foto 9 : Guru sedang mencontohkan gerakan pada salah satu siswa

yang diminta maju kedepan............................................................... 65

Foto 10 : Peserta didik mempraktekkan tari kodhok ngorek secara kelompok 66

Page 14: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrument penelitian

Lampiran 2. Biodata peneliti

Lampiran 2. Daftar informan

Lampiran 3. RKH (Rencana Kegiatan Harian)

Lampiran 4. RKM (Rencana Kegiatan Mingguan)

Lampiran 5. Matrik/ Program Tahunan

Page 15: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan seni memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam

pengembangan jiwa manusia, terutama yang berkaitan dengan aspek

pengembangan kreativitas. Itulah sebabnya pendidikan seni perlu diberikan

kepada anak didik, serta dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat

menimbulkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif.

Tari sebagai salah satu jenis seni yang diberikan disekolah-sekolah

mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan kreativitas, daya cipta, dan

meningkatkan apresiasi. Daya cipta peserta didik perlu pula dikembangkan

malalui pendidikan atau kegiatan seni tari agar anak didik senantiasa kreatif untuk

menghasilkan suatu karya. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas.

Pendidikan seni tari diberikan disekolah karena memiliki keunikan,

kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta

didik. Mengingat begitu pentingnya seni bagi siswa, maka disekolah-sekolah

diberikan pelajaran seni tari. Sekolah merupakan tempat yang tepat dalam peran

sertanya untuk meningkatkan manusia yang berbudaya, karena disekolah terjalin

hubungan antara murid dan guru dalam rangka proses belajar mengajar, sehingga

misi pendidikan yang diselenggarakan disekolah dapat tercapai sesuai dengan

tujuan pendidikan yang diharapkan.

Page 16: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

2

Belajar mengajar merupakan bagian dari keseluruhan komponen

pembelajaran. Proses belajar mengajar terdapat dari beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam mengembangkan suatu strategi mengajar meliputi: tujuan

serta proses penyampainnya, siswa, guru, materi pelajaran, metode mengajar, alat

Bantu mengajar dan evaluasi (Mudjiono, 1994: 34).

Taman kanak- kanak merupakan wadah pendidikan anak–anak usia 4-6

tahun, karena taman kanak-kanak dapat memberikan latihan ketrampilan dan

keberanian, sehingga anak dilatih atau terdidik untuk tidak merasa malu dan

berani tampil dimuka umum. Ditaman kanak–kanak, anak juga dibina untuk tidak

melakukan kebiasaan kurang baik yang sering dilakukan dirumah, yaitu dengan

latihan berdisiplin juga menaati dan melaksanakan perintah, tata tertib yang

berlaku. Taman kanak-kanak salah satu bentuk pendidikan pra-sekolah yang

merupakan kesempatan pada anak untuk mengenal dunia salah satunya adalah

dunia seni.

Pada umumnya siswa taman kanak-kanak mendapatkan berbagai macam

tarian, seperti halnya tarian tarian yang dikemas secara sederhana yaitu tarian

garapan gerak dan lagu dan juga tari kreasi seperti tari kodhok ngorek, tari kelinci,

tari kupu- kupu, tari menthok-menthok dan tari gembira. Tari menthok- menthok

gerakannya sangat sederhana dan mudah diperagakan. Irama lagu diperankan

sebagai iringan dan pengikat gerak tari dengan tujuan supaya mempermudah anak

dalam menerima setiap perpindahan gerak maupun dalam menghayati susunan

gerak tari. Gerakan yang mudah dilakukan anak seperti gerakan meloncat,

Page 17: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

3

melangkah kanan-kiri, goyan pinggul, tepuk tangan, melenggang dan berkacak

pinggang.

Guru sebagai fasilitator dan motivasi, harus mampu membantu anak

untuk mencapai kematangan melalui belajar menari di taman kanak-kanak. Proses

pembelajaran di Taman kanak-kanak harus dapat memegang prinsip utama yaitu

guru mengembangkan emosi anak dengan menggunakan metode-metode yang

menggerakan anak untuk mengekspresikan perasan yang menyenangkan dan tidak

menyenangkan secara verbal dan tepat (Moeslihatoen, 2004 : 10). Metode dalam

pembelajaran tari di TK harus efektif dan efisien dengan melihat karakteris anak

TK. Agar pembelajaran tercapai, guru harus menguasai metode dan tujuan.

Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai

sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek

sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran yang diperlukan bagi

penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikendaki dalam

upaya mencapai sasaran dan tujuan. Seorang guru dalam praktek sehari-hari

mampu menyeimbangan serta menerapkan berbagai teori pengajarannya, agar

bervariasi dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi anak yang sedang belajar.

Sehubungan dengan itu guru harus terlebih dahulu memperoleh informasi tentang

bagaimana karekteristik anak, maka guru mendapat masukan yang dijadikan

sebagai pertimbangan-pertimbangan dalam memilih dan menerapkan metode

yang tepat dalam pembelajaran, dengan demikian materi yang diajarkan mendapat

perhatian dan menumbuhkan minat anak belajar mengajar.

Page 18: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

4

Perkembangan suatu metode pembelajaran seni tari dapat mengubah

suatu peristiwa pembelajaran yang lebih mudah. Munculnya berbagai macam dan

jenis metode beserta model-model pembelajaran dapat merangsang guru untuk

lebih berekspresi dalam menyampaikan materi didalam kelas. Para siswa pun

diharapkan lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti mata pelajaran seni tari

yang dulu mereka anggap sebagai mata pelajaran yang tidak penting untuk

diperhatikan.

Pelajaran seni tari yang ada di Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan

Mijen Semarang mulai melakukan terobosan baru dalam meningkatkan hasil

belajar siswa didiknya dengan mengunakan media dongeng yang belum lama ini

digunakan oleh guru pengampu. Metode yang lama seperti metode ceramah

dirasakan membuat siswa menjadi pasif, jenuh dan tidak bersemangat dalam

menerima pelajran seni tari ini, dari kondisiyang demikian maka guru mata

pelajaran seni tari mulai aktif dan mengunakan media dongeng. Dongeng yang

dimaksud disini adalah bercerita, jadi sebelum sisiwa mulai mempraktekan tarian,

guru bercerita terlebih dahulu mengenai materi yang akan diberikan supaya siswa

bisa lebih memahami materi tersebut.

Dongeng biasanya lebih disukai oleh anak-anak hal itu terbukti dari

kebiasaan anak yang suka mendengarkan cerita, hampir semua anak suka dan

bersemangat setiap akan mendengarkan cerita, baik cerita yang berhubungan

dengan binatang-binatang yang bertingkah laku seperti manusia atau fabel

maupun dongeng tentang asal mula suatu tempat atau mengenal keajaiban alam

atau legenda.

Page 19: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

5

Media dongeng dalam pelajaran seni tari di TK Tiara Kecamatan Mijen

Semarang, Sudah dilaksanakan dalam penyampaian materi praktek. Media dongeng

digunakan guru mata pelajaran seni tari saat menyampaikan materi prakteknya. Pada

awal pembelajaran, guru menyampaikan pendahuluan atau pengantar materi dengan

cara bercerita tentang tema tarian yang akan disampaikan, misalnya cerita tentang

sikancil anak nakal. kemudian guru mendemonstrasikan gerakan sikanci, bagaimana

jalannya sikancil. setelah itu siswa disuruh menirukan gerakan tersebut kemudian siswa

disuruh mencari gerakan yang lainnya.

Dari uraian di atas perlu dikaji lebih jauh tentang pembelajaran dengan

menggunakan media dongeng untuk keberhasilan penyampaian materi

pembelajaran seni tari, peneliti mengadakan penelitian suatu proses pembelajaran

menggunakan media dongeng yang ada di TK Tiara kecamatan Mijen Semarang

yang bertujuan untuk mempermudah para siswa menerima pembelajaran seni tari

yang disampaikan oleh guru.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah utama yang dikaji dalam penelitian

ini adalah ”Bagaimana proses pembelajaran tari Kodhok ngorek di TK Tiara

kecamatan Mijen Semarang?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan di atas penelitian bertujuan Ingin

mengetahui proses pembelajaran tari kodhok ngorek di TK Tiara kecamatan Mijen

Semarang.

Page 20: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

6

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut:

1.4.1 Manfaaat teoritis

Memberikan informasi kepada lembaga pendidikan tentang media

pembelajaran seni tari untuk dikaji lebih mendalam guna pembangunannya.

1.4.2 Manfaat praktis

1.4.2.1Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan pengetahuan, dan

ketrampilan peneliti, khususnya terkait pembelajaran seni tari

menggunakan media donggeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

1.4.2.2 Bagi Guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang. khususnya dan

dan guru-guru kelas pada umumnya hasil penelitian dapat dipakai

sebagai bahan masukan dalam menentukan strategi belajar mengajar seni

tari.

1.4.2.3 Bagi siswa TK Tiara kecamatan Mijen Semarang. dapat terdorong belajar

untuk lebih aktif dalam suasana yang menyenangkan.

1.4.2.4 Bagi TK Tiara kecamatan Mijen Semarang. diharapkan dapat

memperbaiki dan memberikan alternative variasi pembelajaran untuk

dapat meningkatkan prestasi belajar.

1.5 SISTEMATIKA SKRIPSI

Untuk memudahkan memahami jalan pikiran secara keseluruhan,

penelitian skripsi ini terbagi dalam tiga bagian yaitu: bagian awal berisi

Page 21: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

7

halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar lampiran. Bagian isi terbagi atas lima bab yaitu:

Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang alasan pemilihan judul, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

Bab II Landasan teori, berisi tentang pengertian pembelajaran, seni tari,

media, dongeng, anak-anak Taman Kanak-kanak, kerangka berfikir.

Bab III Metode penelitian, yang berisi tentang pendekatan penelitian, lokasi

dan sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, yang mencakup tentang gambaran

umum lokasi penelitian. Bagaimana proses pembelajaran tari kodhok ngorek

melalui metode dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

Bab V penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang memuat tentang

kesimpulan dan saran.

Page 22: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran

Pembelajaran adalah perpaduan aktivitas yaitu aktivitas mengajar dan

aktivitas belajar. Belajar adalah merupakan suatu kegiatan, di mana seseorang

membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya

dalam pengetahuan, sikap, atau ketrampilan (Sunaryo,1989: 2). Jadi salah satu

pertanda bahwa seseorang telah belajar tentang sesuatu yaitu adanya perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik)

maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif), (Sadiman, 2002: 2-3),

Selanjutnya dalam pembelajaran ada beberapa komponen yang sangat

mempengaruhi proses pembelajaran. Komponen pembelajaran tersebut adalah :

2.1.1 Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu

kegiatan. Tujuan pengajaran tari disekolah bukanlah untuk menjadikan anak

sebagai penari atau seniman tari, melainkan untuk diarahkan kepada kepada

pengembangan kreativitas, ekspresi, ketrampilan, dan apresiasi seni (jazuli, 2002:

36). Sedangkan menurut ratih (2002: 83) tujuan pengajaran kesenian terutama

pendidikan seni tari di TK bertujuan agar anak TK memiliki pengetahuan, nlai dan

sikap serta ketrampilan yang memadai sesuai dengan tingkat perkembangannya,

Page 23: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

9

melalui pendidikan seni tari anak TK diharapkan mampu meningkatkan ide-

idenya, imajinasi dan fantasinya secara kreatif (Garha, 1979:4).

2.1.2 Materi

Sumber belajar adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses

belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidakakan

belajar. Minat anak didik akan bangkit apabila suatu bahan yang diajarkan sesuai

dengan kebutuhan anak didik.

Pada pembelajaran seni tari di TK bahan atau materi tari harus

disesuaikan dengan perkembangan dan usia anak TK maka akan timbul minat

anak didik untuk menyenangi dan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

2.1.3 Kegiatan belajar mengajar

KBM adalah inti dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah di

programkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam KBM guru

dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi, anak didik yang aktif, guru hanya

sebagai motivator, tetapi dalam pendidikan di TK guru yang aktif dan kreatif

dalam kegiatan belajar mengajar mengingat usia dan perkembangan anak TK.

2.1.4 Metode

Metode bagi guru merupakan alat untuk Metode mengajar adalah cara

atau pendekatan yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang akan direncanakan, baik dengan menggunakan sarana media, dengan

melibatkan siswa sepenuhnya tanpa sarana media maupun keterlibatan secara

pasif (Harto Martono, 1995 : 4). Dalam kegiatan belajar mengajar metode akan

mempengaruhi proses pencapaian tujuan. Seperti yang dikemukakan oleh Jamalus

Page 24: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

10

(1981 : 30) yang dimaksud metode dalam kegiatan belajar mengajar adalah

seperangkat upaya yang dilaksanakan dan disusun dengan tujuan menciptakan

suasana belajar mengajar yang menguntungkan. Hal ini mengandung arti dalam

suatu kegiatan belajar mengajar guru/dosen hendaknya mempersiapkan segala

sesuatunya dengan sedemikian rupa sehingga nantinya dapat tercipta situasi

belajar mengajar yang menguntungkan.

penyampaian pembelajaran. Penggunaan metode mengajar yang tepat dan

sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan akan turut menentukan efektivitas

dan efisien proses belajar mengajar.

2.1.5 Alat

Alat adalah segala sesuatu yang digunakan dalm pencapaian tujuan

pembelajaran. Dalam tujuamn pembelajaran seni tari, alat yang digunakan adalah

tape recorder dan property yang digunakan dalam suatu materi atau sebuah tarian

yang diajarkan.

2.1.6 Sumber pelajaran

Sumber pelajaran adalah segala sesuatu yang diambil sebagai bahan

pelajaran. Adapun sumber pelajaran itu terdapat pada : manusia, buku, media dan

llingkungan. Sumber belajar dapat berupa segala macam alat atu situasi yang

dapat membantu dan bahkan memperkaya atau memperjelas pemahaman anak

terhadap sesuatu yang sedang dipelajarinya bahkan juga membantu anak untuk

memperkaya pengalaman.

Page 25: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

11

2.1.7 Siswa

Menurut Dalyono (1996: 195), siswa merupakan komponen utama dalam

setiap proses belajar mengajar karena siswa adalah subjek didik dari pengajaran.

Subyek belajar menurut Moedjiono (1991: 2) adalah seseorang yang

bertindak sebagai pencari dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan. Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan

komponen utama karena berperan sebagai subyek atau obyek. Sebagai subyek

karena siswa adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai

obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan

perilaku pada diri subyek belajar.

2.1.8 Guru

Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat penting (Depdikbud

IKIP Semarang 1996: 39), beberapa peran guru yang dimaksud antara lain :

2.1.8.1 Guru Sebagai Demonstrator

Guru harus memperagakan apa yang akan diajarkan dan harus menguasai

materi yang akan diajarkanya.

2.1.8.2 Guru Sebagai Pengelola Kelas

Guru sebagai pengelola kelas harus mampu mengelola kelas dengan baik

karena kelas merupakan lingkungan belajar.

2.1.8.3 Guru sebagai ahli media dan fasilitator

Guru sebagai ahli media harus memiliki pengetahuan dan pemahaman

yang cukup dalam media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat

komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

Page 26: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

12

2.1.8.4 Guru sebagai evaluator

Dalam peranan sebagai evaluator, guru melaksanakan evaluasi terhadap

proses belajar mengajar yang dikelolanya, atas hasil evaluasi tersebut dilakukan

tindak lanjut yang tepat.

2.1.9 Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian integral dari proses pendidikan, karena dalam

proses pendidikan guru perlu mengetahui seberapa jauh proses belajar dan

mengajar telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Tim MKDK IKIP

Semarang, 1996 : 63).

Pada kontek belajar istilah evaluasi menunjukkan suatu kegiatan untuk

menentukan nilai pencapaian hasil belajar dengan mengetahui hasil pencapaian

hasil belajar siswa). Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh

seseorang atau kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar.

Paparan diatas, pada dasarnya pembelajaran adalah proses yang

diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana

belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah aktivitas belajar dan mengajar antara guru

dan siswa.

2.2 Pembelajaran seni tari di TK

Keputusan Mendikbud No. 0486/U/1992, bab 1 pasal 2 menyatakan

bahwa pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan-

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat

Page 27: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

13

alami anak. Pendidikan taman kanak-kanak juga sebagai pendidikan yang

menjembatani antara pendidikan keluarga dengan pendidikan selanjutnya. Dalam

menuju kedewasaan setiap anak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan

diri. Pengembangan diri anak termasuk dalam rangka pengembangan potensi seni

(khususnya seni tari) yang dimiliki oleh anak.

Seni tari diajarkan pada anak taman kanak-kanak agar mereka mempunyai

kemampuan dasar yang mencangkup apresiasi, persepsi, pengetahuan, dan

pemahaman. Dengan kemampuan dasar itu, diharapkan mereka mempunyai

kemampuan mengekspresikan diri untuk menyeimbangkan fungsi otak kanan dan

fungsi otak kiri, dengan memadukan unsur logika, etika dan estetika. Selain hal

tersebut, pembelajaran seni tari juga ditujukan untuk menumbuhkembangkan

kesadaran sikap menghargai, toleran, demokratis, beradab, dan hidup rukun

dengan sesama.

Seni tari sebagai salah satu mata pelajaran di TK, diajarkan untuk

mengembangkan kemampuan ekspresi diri melalui gerak, dan juga untuk

mengembangkan kemampuan persepsi, pengetahuan, dan pemahaman artistic dan

estetik anak. Selain itu, melalui pembelajaran seni tari, kemampuan berapresiasi

terhadap keragaman seni sebagai pembentukan sikap menghargai kesenian yang

lain dapat ditumbuh-kembangkan pada diri anak.

Seni tari penting diberikan pada anak untuk melatih ketrampilan motorik

kasar anak, sekaligus sebagai sarana penanaman nilai-nilai seni. Dengan belajar

tari, anak dengan sendirinya mulai belajar membentuk sikap sesauai dengan

norma-norma budaya yang dipelajari. Penggunaan tari dalam pembelajaran di TK

Page 28: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

14

jelas memberikan manfaat yang sangat besar pada anak, baik secara pribadi

maupun sebagai pembentukan SDM dimasa mendatang. Jika pembelajaran tari

bagi anak di TK dilaksanakan sesuai dengan tujuannya, yakni pengalaman estetis

dan penguasaan dasar seni sebagai bekal pengembangan seni dikemudian hari.

Pendidikan TK bertujuan membantu meletakkan dasar kearah

perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yantg

diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan

untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya (Maxym 1989 :15).

Menurut UU SPN 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan dealam kurikilum meliputi tujuan pendidikannasional,

tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan intruksional. Dalam upaya

pencapaian tujuan tersebut, kurikulum perlu disesuaikan dengan kekhasan,

kebutuhan, kondisi dan potensi daerah/ sekolah/ peserta didik. Membimbing anak

agar menjadi makhluk social adalah fungsi sekolah yang penting (Depdiknas,

kurikulum 2004).

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman

muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan

dituangkan pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

Page 29: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

15

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan

kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah (Depdiknas, Kurikulum 2004).

Kurikulum mata pelajaran seni dan budaya bidang seni tari memuat tiga

kegiatan yang meliputi kegiatan pengamatan, penelitian, serta rasa memiliki

melalui keterlibatan siswa dalam berbagai aktifitas seni di dalam kelas atau luar

kelas, yang disusun sebagai satu kesatuan. Artinya, dalam proses pembelajaran,

ketiga proses kegiatan tersebut harus merupakan rangkaian aktivitas seni yang

harus dialami siswa yang termuat dalam aktifitas mengapresiasi dan aktifitas

berekspresi seni.

Seni tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang telah dikenal

manusia sejak dahulu. Seni tari mempunyai arti dalam kehidupan manusia, karena

dapat memberikan berbagai manfaat. Sejak lahir seni tari mempunyai ekspresi

melalui bahasa tubuh sebagai sarana komunikasi dengan orang lain.

Tari merupakan alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seorang seniman

kepada orang lain (penonton/penikmat) sebagai alat ekspresi, tari merupakan

untaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada

dan terjadi disekitarnya, sebab tari adalah ungkapan, pernyataan dan ekspresi

memuat komunitas realitas kehidupan yang bias merasuk dibenak penikmatnya

setelah pertunjukan selesai (Jazuli 1994:1).

Tari adalah seni, kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di

pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon

Page 30: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

16

kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang

Luhur/Ketulusan jiwa". Meskipun subtansi dasarnya adalah gerak yang digunakan

bukan gerak sehari-hari, melainkan gerak yang indah dan artistic. Menurut

Langer (dalam Rusliana, 1986:11) gerak tari adalah gerak yang diberi bentuk

ekspresif. Bentuk ekspresif adalah adalah bentuk yang diungkapkan manusia

untuk dinikmati dengan rasa. Gerak yang ekspresif adalah gerak yang indah yang

dapat menggetarkan perasaan manusia. Adapun gerak yang indah adalah gerak

yang sudah di stilir, yang didalamnya mengandung ritme tertentu.

Berdasarkan uraian tentang seni tari dapat disimpulkan bahwa seni tari

merupakan ekspresi jiwa manusia yang dilakiukan secara sadar dan disengaja

melalui gerak-gerak yang ritmis dan indah. Seni tari dapat dinikmati dan memiliki

keindahan apabila didukung oleh unsur-unsur yang meliputi iringan, tema, rias

dan busana.

Didalam tari kita dapat memproyeksikan munculnya keindahan melalui

gerak-gerakan yang bersamaan dengan rasa kepuasan dalam diri kita. Tari yang

kita lakukan dapat membentuk suatu gerak tari yang indah. Pemberian materi dan

praktik bagi anak TK dipilih tari yang sekitarnya mudah dan dapat diingat.

Dengan demikian yang dimaksud seni tari dalam penelitian ini yaitu lebih

berorientasi pada pendidikan. Penulis bermaksud meneliti pembelajaran seni tari

di TK Tiara kecamatan Mijen Semarang. pembelajaran seni tari berarti suatu

kegiatan yang dilakukan guru dalam memberikan materi seni tari kepada siswa

agar dapat menerima materi sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Page 31: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

17

2.3 PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA

2.3.1 Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Metode diperlukan oleh guru dan dipergunakannya bervariasi

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Guru tidak

akan dapat melaksanakan tugasnya bila tidak menguasai satupun metode

mengajar (Djamarah, 1991:72).

Metode-metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia

TK adalah sebagai berikut:

2.3.1.1 Bermain

Beramain merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan

kepuasan pada diri anak yang bersifat non serius, lentur dan bahan mainan

terkandung dalam kegiatan dan secara imajinatif ditransformasikan sepadan

dengan dunia orang dewasa.

2.3.1.2 Karyawisata

Karyawisata mempunyai makna penting dalam perkembangan anak

karena dapat membangkitkan minat anak kepada suatu hal, memperoleh perolehan

informasi. Jadi dari karyawisata anak dapat belajar dari pengalaman sendiri

sekaligus anak dapat belajar dari pengalaman sendiri sekaligus anak dapat

melakukan generalisasi berdasarkan sudut pandang mereka.

2.3.1.3 Bercakap-cakap

Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak

TK. Karena bercakap-cakap dapat meningkatkan ketrampilaberkomunikasi

Page 32: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

18

dengan orang lain, meningkatkan ketrampilan dalam melakukan kegiatan bersama

dan juga meningkatkan ketrampilan mengatakan perasaan serta mengatakan

gagasan atau pendapat secara verbal.

2.3.1.4 Bercerita

Bercerita merupakan cara meneruskan warisan budaya dari satu generasi

berikutnya. Bercerita juga dapat menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai

yang berlaku dimasyarakat.

2.3.1.5 Demonstrasi

Demonstrasi berarti menunjukan, mengerjakan dan menjelaskan cara-

cara mengerjakan sesuatu, melalui demonstrasi diharapkan anak dapat mengenal

langkah-langkah pelaksanaan.

2.3.1.6 Proyek

Metode proyek adalah salah satu metode yang digunakan untuk melatih

kemampuan anak, pemecahan masalah yang dialami anak dalam kehidupan

sehari-hari.

2.3.1.7 Pemberian tugas

Pemberian tugas merupakan pekerjaan tertantu yang dengan sengaja

harus dikerjakan oleh anak yang mendapatkan tugas. Ditaman kanak-kanak tugas

diberikan dalam bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan

petunjuk langsung guru (Moeslichatoen,2004:24-28).

Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran tari kodhok ngorek

adalah metode bercerita, demonstrasi , dan tanya jawab.

Page 33: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

19

2.3.2 Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. namun penegertian media dalam proses

pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau

elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal ( Teori Ilmiah ).

Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan materi disampaikan

kepada siswa. Macam media beraneka ragam, dapat dalam bentuk sederhana

seperti papan planel, kertas karton, dapat pula dalam bentuk seperti radio, televisi,

film.rohani mengemukakan media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan yang merangsang sesuai untuk belajar. Media berfungsi untuk memperjelas

materi yang disampaikan pada siswa. Dengan menggunakan media proses belajar

mengajar dapat terlaksana dengan baik.

2.4 DONGENG

2.4.1 Pengertian Dongeng

Dongeng merupakan satu karya sastra lama yang berkembang di

Indonesia. melalui dongeng kita dapat memperoleh manfaat yang tersirat dalam

cerita dongeng itu.

Dongeng adalah cerita tentang sesuatu hal yang tidak pernah terjadi

(fantastis belakang).cerita fantastis ini seringkali berhubungan dengan

kepercayaan kuno,keajaiban,atau kehidupan binatang,sering juga mengandung

kelucuan dan bersifat didaktif (Nursito 2004:274).

Page 34: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

20

Dongeng adalah cerita yang sifatnya khayal. Dalam kamus besar bahasa

indonesia (2005:274) disebutkan bahwa dongeng adalah cerita yang tidak benar

(terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).menurut Danandjaja

(2002:83) dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak benar- benar terjadi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dongeng

adalah salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk prosa (penggalan dari

kalimat )dan merupakan sastra lisan yang artinya benar-benar tidak terjadi.

Dongeng merupakan salah satu jenis karya sastra di Indonesia.arti aarne

dan thompson (dalam danandjaja 2002:86).

2.4.2 Jenis-Jenis Dongeng

Menurut zainudin (dalam Indah 2006:33), dongeng dibagi menjadi4

yaitu:

2.4.2.1 mithe adalah dongeng yang menghubungkan dengan kepercayaan.

2.4.2.2 Legenda adalah dongeng mengenal asal mula suatu tempat atau

mengenal keajaiban alam.

2.4.2.3 Fabel adalah dongeng tentang binatang- binatang yang bertingkah laku

seperti manusia.

2.4.2.4 Cerita jenaka adalah dongeng yang menceritakan oarang- orang pandir

(orang-orang yang malang nasibnya yang pengungkapannya

menimbulkan suasana humor).

Adapun media dongeng yang di pakai di Taman Kanak-kanak Tiara adalah

dongeng fabel.

Page 35: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

21

Pembelajaran dengan menggunakan media dongeng sangat

menguntungkan baik untuk peserta didik maupun guru seni tari. Keuntungan bagi

peserta didik yaitu peserta didik dapat mudah menerima meteri yang diberikan

oleh guru. Keuntungan bagi guru yaitu, dengan menggunakan media dongeng

guru dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi. Hal itu dapat terlihat dari

reaksi peserta didik yang lebih bersemangat ketika guru menyampaikan materi tari

dengan menggunakan media dongeng.

2.5 Siswa-Siswi Taman Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak berumur 4-6 tahun. Masa Kanak-Kanak merupakan

masa awal anak-anak, karena perkembangan masa Kanak-Kanak sekitar

penguasaan dan pengendalian lingkungan. Masa Kanak-Kanak disebut juga usia

penjelajah. Anak-anak yang ingin mengetahui lingkungannya, bagaimana

mekanismenya, bagaimana perasaannya dan bagaimana anak dapat menjadi

bagian dari lingkungannya. Dalam periode yang paling menonjol adal;ah meniru

pembicaraan dan tindakan orang lain, meskipun cenderung ini sangat kuat, tetapi

anak lebih menunjukan kreativitas bermain dalam hidupnya. Kebanyakan

pelajaran di taman Kanak- Kanak dilakukan dengan cara bermainsambil

belajardan belajar sambil bermain, hal ini bertujuan agar anak-anak dapat

memperoleh dayakreativitas yang tinggi serta mampu menerima pelajaran tanpa

ada perasaan terbebani oleh pelajaran tertentu (Hurlock,1991:109).

Piaget (Hurlock, 1991:123) menanggapi masa awal anak-anak berpendapat

lain, yaitu masa anak-anak mempunyai bentuk pikiran yang berorientas pada

Page 36: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

22

pikiran intuitif, maksudnya bahwa pengalaman dan kondinasi secara motorik

dapat disusun kembali berkat kemampuan menggunakan gambaran. Anak-anak

terus menerus membuat pertanyaan tegas tanpa kekhasan tingkah laku sosialnya

yang berbeda dengan tingkah laku orang dewasa.

Cirri-ciri anak Taman Kanak-Kanak usia 3-6 tahun menurut Snow Man

(1993) dalam patmonodewa (1995:28-30) diantaranya:

a. anak taman kanak-kanak umumnya sangat aktif, karena mereka telah memiliki

pengkuatan (control) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang

dilakukan sendiri.

b. setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang

cukup, karena anak sering tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat

yang cukup.

c. walaupun otot anak-anak lebih berkembang terhadap jari dan tangan namun

biasanya anak belum terampil, contoh anak belum bias mengikat tali sepatu.

d. peralihan sering terjadi, tetapi sebentar kemudian mereka telah berbaik kembali.

e. anak taman kanak-kanak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas

dan terbuka.

f. peranan sebagai anak laki-laki atau perempuan lebih jelas, anak laki-laki

agresif sedangkan anak perempuan lebih suka bermain boneka dan menari.

Menurut yusuf (2000:173) ada beberapa karakteristik anak usia taman

kanak-kanak antara lain:

1. penuh rasa ingin tahu.

2. senang membentuk dan memainkan benda-benda.

Page 37: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

23

3. berkembang meniru perilaku orang dewasa.

4. ingin berkomunikasi dan berbagai pengalaman dengan orang lain.

5. ingin mengekspresikan diri secara kreatif.

6. butuh partisipasi dalam kegiatan fisik.

Masa anak-anak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari

ketrampilan tertentu. Dengan alas an bahwa anak-anak mempunyai sifat senang

mengulang-ulang dan dengan senang hati anak mau mengulang suatu aktivitas

sampai terampil melakukannya, anak bersifat pemberani, anak lebih mudah dan

cepat belajar karena tubuhnya masih sangat lentur serta ketrampilan yang dimiliki

baru sedikit, sehingga ketrampilan yang lentur dikuasi tidak menggangu

ketrampilan yang sudah ada (Hurlock, 1990:111).

Masa kanak-kanak adalah masa yang cocok untuk memberikan suatu

pelajaran ketrampilan, menurut Dewey (dalam Siahaan, 1981:24-25) ada empat

jenis naluri anak-anak yaitu naluri kemasyarakatan, naluri bentuk atau meniru,

naluri untuk mengadakan penelitian dan naluri seni. Naluri kemasyarakatan pada

masa kanak-kanak tampak sekali ketika anak-anak bercakap-cakap, maka seolah-

olah dialah segala pusat kejadian. Naluri kemasyarakatan anak mampu meluaskan

hubungan dengan orang lain dilingkunganny. Naluri untuk membentuk sudah

tampak sejak anak masih bayi yaitu dengan menunjukan gejala gerak-gerak yang

makin lama makin jelas tujuan tindakannya. Naluri anak ingin mengadakan

penyelidikan tepat sekali pada waktu bermain-main, misalnya dengan

membanting mainnya, anak ingin mengetahui apa yang bakalan terjadi pada

mainnya. Seangkan naluri seni pada anak-anak terjadi akibat persekutuan antara

Page 38: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

24

naluri kemasyarakatan dengan naluri bentuk. Keempat naluri diatas merupakan

alat pembantu manusia bagi pertumbuanya. Ada empat jenis yang menjadi pusat

perhatian anak yaitu ingin mencari pergaulan, ingin senantiasa mencari

ataumendapatkan sesuatu dan menyatukan diri dalam keindahan (Siahaan,

1981:24-25).

2.6 Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng yang

digunakan oleh guru seni tari untuk mempermudah pembelajaran seni tari, siswa

diharapkan dapat lebih memahami materi dengan menggunakan media dongeng

dari pada media lain, karena dengan menggunakan media dongeng siswa lebih

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran seni

tari juga terdapat faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran tari yaitu faktor

pendukung dan faktor penghambat, dan dengan beberapa faktor pendukung antara

lain faktor dari guru, siswa, lingkungan dan sarana prasarana yang cukup

memenuhi dalam pembelajaran seni tari, sehingga dapat mencapai hasil maksimal

yang diharapkan yakni siswa menjadi lebih antusias dan semangat.

Page 39: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

25

Page 40: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan penelitian

Penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah,

oleh karena itu untuk dapat melakukan penelitian yang baik dan benar seorang

peneliti perlu memperhatikan cara-cara penelitian atau lebih dikenal dengan

metode penelitian yang sesuai dengan bidang yang diteliti, sehingga memperoleh

hasil penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu sesuai dengan kondisi

yang ada di lapangan.

Metode penelitian adalah cara-cara kerja untuk dapat memahami objek

penelitian dan merupakan bagian yang penting untuk diketahui oleh seorang

peneliti. Metode penelitian juga memberikan ketentuan-ketentuan dasar untuk

mendekati suatu masalah dengan tujuan menemukan dan memperoleh hasil yang

akurat dan benar.

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai

Pembelajaran tari kodhok ngorek di Taman Kanak-Kanan Tiara Kecamatan Mijen

Semarang, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Sumaryanto, 2001:2), penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kirk dan

Miller dalam Sumaryanto (2001:2), mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

Page 41: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

27

tradisi tertentu dalam penelitian sosial yang fundamental bergantung pada

pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,

mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan pada metode

kualitatif, mengadakan menganalisis data secara induktif, mengarahkan sasaran

penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih

mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki

seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya

bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu

peneliti dan subjek penelitiannya, (Moleong, 2002:27).

Penelitian pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di TK

Tiara menggunakan metode kualitatif, dalam hal ini obyek penelitiannya adalah

pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di TK Tiara Kecamatan

Mijen Semarang. Sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada mutu dan

kedalaman uraian, yakni pembahasan tentang pembelajaran seni tari

menggunakan media dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang yang

dipaparkan sesuai keadaan dilapangan.

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

Page 42: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

28

3.2.2 Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang telah diungkap,

yaitu pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng. Subjek penelitian ini

adalah anak TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang yang terdiri dari 2 kelas yaitu

kelas A dan Kelas B. Pembagian kelas berdasarkan usia, kelas A berusia 3-5

tahun dan kelas B 5-6 tahun. Pada penelitian pembelajaran tari kodhok ngorek

dengan metode dongeng peneliti memfokuskan penelitian pada kelas A, yang

mana anak kelas A lebih mudah menguasai materi tari yang diberikan oleh guru.

3.3 Sumber Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan maka ditentukan

sumber data atau informasi yang terdiri dari nara sumber yang dipandang

memiliki pengetahuan atau wawasan yang memadahi tentang informasi yang

diperlukan. ada dua jenis sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber

data primer yang dimaksud adalah suatu nara sumber yang pokok dalam

penelitian yaitu guru pengampu mata pelajaran seni tari, sedangkan sumber data

sekunder adalah suatu sumber data yang mendukung dalam penelitian yaitu

murid-murid, kepala sekolah.

3.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer

untuk keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data dilaksanakan untuk

memperoleh data atau bahan yang relevan, akurat, dan terandalkan yang bertujuan

Page 43: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

29

menciptakan hasil-hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian,

pengumpulan data Pada suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-

bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat dipercaya untuk dijadikan

data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan yang langsung dilakukan terhadap

obyek penelitian. Hal ini dijelaskan Arikunto (1992:133) Observasi diartikan

sebagai pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap obyek

penelitian dengan menggunakan seluruh indera atau pengamatan langsung.

Observasi dilakukan langsung, yang dijadikan observasi itu tentang

setting sekolah, keadaan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, kegiatan belajar

mengajar dalam pembelajaran seni tari disekolah, seperti guru memberikan

materi, siswa menanggapi materi yang disampaikan guru sampaikan pada tindak

evaluasi hasil belajar siswa.

Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasif yaitu peneliti

terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran seni tari di Tk Tiara

Kecamatan Mijen Semarang.

3.4.2 Teknik Wawancara

Moleong (1994:135) Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (Interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud dari pengertian tersebut

adalah bahwa, seorang pewawancara menyampaikan pertanyaan kepada orang

Page 44: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

30

lain atau informan, dengan tujuan untuk dimintai jawaban atas pertanyaaan,

kemudian jawaban informan digali dan dicatat sebagai bukti data hasil

wawancara. Teknik wawancara dalam suatu penelitian merupakan teknik

pengumpulan data yang penting, sebab dengan wawancara akan didapatkan data

secara langsung dari para informan, sehingga dapat mengetahui dan mengungkap

data dari orang-orang yang terlibat dalam proses wawancara.

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi

saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas,

organisasi, perasaan, motivasi, keterlibatan, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan data tentang penelitian ini, Peneliti menggunakan

teknik wawancara terbuka, artinya wawancara dilakukan tidak terstruktur dan

bersifat informal. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi

yang wajar, alamiah, dan komunikasi yang akrab antara pewancara dan yang

diwawancarai. Bahkan wawancara dilakukan secara spontan tanpa ada perjanjian

resmi terlebih dahulu, serta tidak terikat terhadap lokasi atau tempat terjadinya

wawancara. Bentuk pertanyaan diusahakan lebih banyak memberikan kesempatan

kepada informan untuk mengeluarkan pendapat atau keterangan.

3.4.3 Teknik Dokumentasi.

Dokumentasi dalam suatu penelitian merupakan suatu keharusan

berkenaan dengan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif, karena

dengan menggunakan teknik dokumentasi, hasil dokumentasi akan dapat

mewakili penjelasan, sehingga memberikan data lebih jelas dan lebih komplek.

Dokumen yang dimaksud dapat berupa foto, buku atau dokumen lain.

Page 45: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

31

Menurut Arikunto (1991:135) teknik dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berasal dari catatan buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, agenda foto dan lain sebagainya. Dengan demikian

teknik dokumentasi dilakukan bertujuan untuk mencari, dan melengkapi data yang

belum diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian, data

yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain :

Letak dan bentuk kondisi bangunan tempat belajar mengajar, data keadaan

siswa, sarana dan prasarana, foto-foto yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara menganalisis data yang diperoleh dari

penelitian untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian. Proses analisis data

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang telah

diperoleh dari penelitian dilapangan, yaitu dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, dan foto(Moleong, 2002:190). Proses pengolahaan data dimulai dengan

mengelompokkan data-data yang terkumpul melalui observasi, wawancara,

dokumentasi dan kajian pustaka maupun catatan yang dianggap dapat menunjang

dalam penelitian ini untuk diklasifikasikan dan dianalisa berdasarkan kepentingan

penelitian. Hasil analisis data tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk laporan

dengan teknik deskriptif analisis, yaitu dengan cara mendeskripsikan keterangan-

Page 46: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

32

keterangan atau data-data yang telah terkumpul dan dianalisis berdasarkan teori-

teori yang ada.

Menurut sumaryono (2001:210), teknik analisis data kualitatif senantiasa

berkitan dengan kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data yang terkumpul dari

berbagai cara ini semua tetap diurai dengan kata-kata. Analisis tersebut dibegi ke

dalam tiga tahap, yaitu:

3.5.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyerdanaan, pengabstrkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data berkaitan erat dengan proses analisis data.

Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dipilih, data yang dibuang,

cerita mana yang sedang berkembang merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi

data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarah,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian

rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

3.5.2 Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang terkumpul dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

bentuk wacana naratif (penceritaan kronologis) yang merupakan penyerdanaan

dari informasi yang banyak jumlahnya kedalam kesatuan bentuk yang

disederhanakan.

Page 47: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

33

3.5.3 menarik kesimpulan/ verifikasi.

Kegiatan verifikasi merupakan kegitan yang sangat penting, sebab dari

awal pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif harus mampu mencari

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, konfigurasi yang semua itu

merupakan satu kesatuan yang utuh, bahkan barangkali ada keterkaitan alur, sebab

akibat serta preposisi.

Bagan No. 2 Skema Analisis data: Model interaktif menurut Miller dan

Huberman.

Sumber : Rohidi (1992:20)

Adapun penjelasan tentang bagan skema analisis data yaitu: dalam

melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan data yang ada hubungannya

dengan tujuan penelitian. Setelah data terkumpul peneliti mereduksinya dengan

cara memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan mentranformasikan

menjadi bentuk informasi yang lebih sederhana. Dari data yang tersaji peneliti

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan – Kesimpulan Penarikan/verivikasi

Page 48: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

34

menganalisa hingga jadilah menjadi bentuk kesimpulan. Kesimpulan dari data

yang tersaji kemudian dicocokan dengan data awal dan data hasil reduksi.

Page 49: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah berdirinya TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang

Taman kanak-kanak Tiara adalah salah satu Taman kanak-kanak yang

berada di wilayah semarang. Taman kanak-kanak Tiara pertama kali didirikan dan

diresmikan pada tanggal 15 September 1994 tepatnya di perumahan plamongan

indah blok G no 24 semarang. Dari awal berdirinya, Taman kanak-kanak Tiara

dapat berkembang dengan baik karena pada saat itu selain tempatnya strategis dan

mudah di jangkau Taman kanak-kanak Tiara adalah satu-satunya Taman kanak-

kanak yang terdapat di daerah plamongan indah semarang. Jumlah siswa Taman

kanak-kanak Tiara pada tiap angkatan dapat mencapai 50 siswa. Mayoritas siswa

Taman kanak-kanak Tiara berasal dari komunitas etnis tionghoa yang sebagian

besar berasal dari keluarga mampu. Taman kanak-kanak Tiara adalah yayasan

yang berdiri sendiri dan dikelola serta dimiliki oleh perorangan. Ibu Sri yatini

adalah pemilik dan pengelola yayasan Tiara. Taman kanak-kanak Tiara

bersestatus swasta dan bekerja sama dengan Diknas. Selain Taman kanak-kanak

Tiara, yayasan Tiara juga memiliki kelas play group dan menawarkan jasa

penitipan anak.

Keinginan untuk mencari suasana baru oleh pengelola yayasan Tiara

maka pada tahun 2007 Taman kanak-kanak Tiara berpindah tempat

Di perumahan Jatisari Kecamatan Mijen Semarang. Pada saat awal

didirikannya yayasan Tiara sampai sekarang, Taman kanak-kanak Tiara

Page 50: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

36

mengalami penurunan jumlah siswa, yang dulunya mencapai 100 anak untuk

kelas A dan B, sekarang hanya 30 untuk kelas A dan B. kelas A memiliki murid

20 siswa sedangkan kelas B 10 siswa. Guru yang mengajar kelas A bernama bu

Mursinah berumur 26 tahun. Bu musrinah lulusan sekolah latihan pendidikan

Taman kanak-kanak. Bu Musrinah mulai mengajar di Taman kanak-kanak Tiara

pada tanggal 28 september 2010. Selain bu Mursinah yang mengajar di kelas A bu

Triyani juga mengajar dikelas A. Bu Triyani lulusan Diploma dua di universitas

negeri semarang (UNNES), Bu Triyani lahir pada tanggal 22 september 1978

sekarang berumur 33 tahun. Beliau mengajar di Taman Kanak-Kanak Tiara pada

tanggal 27 september 2010. Sedangakan yang mengajar di kelas B adalah bu Sri

yantini. Bu Sriyatini selain mengajar kelas B beliau menjabat sebagai kepala

sekolah dan pemilik Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Bu

Sri lahir pada tanggal 9 januari 1968. sekarang beliau berumur 44 tahun beliau

tinggal di sebelah timur Taman Kanak-kanak Kecamatan Mijen Semarang.

Penurunan jumlah siswa di Taman Kanak-kanak dipengaruhi oleh

banyaknya Taman Kanak-kanak yang terdapat di perumahan Jatisari Kecamatan

Mijen Semarang. Namun hal tersebut tidak membuat pemilik Taman Kanak-

kanak Tiara menjadi berkecil hati untuk meneruskan pendidikan Taman Kanak-

kanak Tiara. Dengan cara peningkatan kualitas pendidikan di Taman Kanak-

kanak Tiara agar mendapat kepercayaan dari masyarakat dan melakukan promosi

dengan cara mengadakan pentas seni pada akhir tahun, serta ikut andil dalam

mengikuti karnaval pada bulan agustus di Kecamatan Mijen.

Page 51: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

37

Foto 1. gambaran fisik TK Tiara tampak dari depan, ruang Kepala

sekolah dan play group pada Taman Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen

Semarang. (foto Reisty 16 November 2010).

Taman Kanak-Kanak Tiara berada di Tengah-tengah perumahan jatisari

Kecamatan Mijen Semarang. Luas bangunan pada Taman Kanak-Kanak Tiara 161

m dengan panjang 15 m dan lebar 10,5 m. Dengan jarak tempuh kepusat

kecamatan 2km sedangkan jarak kepusat daerah 10 km. sedangkan Taman Kanak-

Kanak lainnya seperti TK Al-Firdaus, Tk Ananda berada di depan perumahan

jatisari dan dekat dengan jalan raya.

Page 52: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

38

Foto 2. Terlihat Tentang gambaran fisik TK Tiara Kecamatan Mijen

Semarang. Taman Kanak-Kanak Tiara memiliki 3 ruang kelas antara lain kelas

play group, kelas A dan kelas B TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang ( foto

Reisty , 16 November 2010).

Taman Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang kelas A Kelas B

ruangannya sangat berdekatan, sedangkan ruang play group dekat dengan kantor.

Guru atau pengelola TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang mengadakan

perubahan metode atau cara penyampaian meteri kepada siswa. Dengan Adanya

perubahan metode dalam pembelajaran, terjadi pula perubahan pada pembelajaran

seni tari menggunakan media dongeng yang awalnya menggunakan metode

ceramah diganti dengan metode demonstrasi dan menambah media pembelajaran

menggunakan media dongeng Fabel. Dengan adanya perubahan pembelajaran seni

tari menggunakan media donggeng Fabel akan mengalami proses pembelajaran

yang menyenangkan dan tidak membosankan dalam pembelajaran seni tari.

Page 53: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

39

4.2 Komponen-Komponen Penunjang Pembelajaran Seni Tari

Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila ada komponen

yang mendukung yaitu komponen tujuan, komponen kurikulum, komponen guru,

komponen siswa, komponen materi, komponen metode pembelajaran, komponen

sarana prasara dan komponen evaluasi. Demikian juga dalam proses pembelajaran

seni tari menggunakan media dongeng di Taman Kanak-Kanak Tiara kecamatan

Mijen Semarang.

Untuk lebih jelasnya, peneliti kemukakan komponen-komponen

penunjang pembelajaran seni tari mengggunakan media donggeng di Taman

Kanak-Kanak Tiara Kecamtan Mijen Semarang sebgai berikut:

4.2.1 Komponen Tujuan

Salah satu komponen yang memiliki kedudukan paling awal adalah

tujuan yang ingin dicapai. Belajar mengajar adalah suatu komponen yang terikat

oleh tujuan, terarah pada tujuan yang dilaksanakan khusus untuk mencapai tujuan.

Tujuan dari pengajaran seni tari di sekolah bukanlah untuk menjadikan anak

sebagai penari atau seniman tari, melainkan untuk diarahkan kepada

pengembangan kreativitas, ekspresi, ketrampilan dan apersepsi seni (Jazuli,

2002:36). Menurut Ratih (2002:83) tujuan pengajaran kesenian terutama

pendidikan seni tari di Taman kanak-kanak bertujuan agar anak TK memiliki

pengetahuan, nilai dan sikap serta ketrampilan yang memadai sesuai dengan

tingkat perkembangannya. Melalui pendidikan seni tari anak taman kanak-kanak

diharapkan mampu meningkatkan ide-idenya, imajinasi dan fantasinya secara

kreatif (graham, 1997:4).

Page 54: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

40

4.2.2 Komponen Kurikulum

Pada pembelajaran seni tari di taman kanak-kanak Tiara Kecamatan

Mijen Semarang, sistem menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Selain itu guru juga membuat Rencana Kegiatan mingguan (RKM) dan

Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH). sistem pengajaran yang di lakukan

oleh guru pada peserta didik mengacu kepada Kurikulum Tingkatan Satuan

Pendidikan, Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian.

Kurikulum sangat menentukan sekali bagi pembelajaran seni tari. Hal ini

disebabkan karena kurikulum menjadi pokok acuan yang di pakai pada saat

pembelajaran.

4.2.3 Komponen Guru

Berhasil atau tidaknya pengajaran tergantung kepada guru dalam

melaksanakan kegiatan tersebut, yaitu kondisi guru baik secara fisik maupun

psikis termasuk latar belakang pendidikan. Sebagai seorang guru tidak cukup

hanya bisa mengajar saja, namun juga harus dapat melakukan pendekatan dengan

peserta didik disamping hanya materi pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan kebanyakan guru kanak-kanak, tenaga

pengasuhnya adalah wanita, demikian pula pada Taman Kanak-Kanak Tiara

Kecamatan Mijen Semarang. Menurut para pengasuh Taman kanak-kanak Tiara

seorang wanita lebih sabar, lebih mengerti tingkah laku anak. Alasan tersebut

logis karena sebagian besar wanita memiliki sifat keibuan, sehingga mudah

mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan anak-anak balita. Mengacu pada

Page 55: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

41

hal tersebut peneliti di lapangan memperoleh catatan data pengasuh Taman kanak-

kanak Tiara tahun ajaran 2010/2011 sebagai berikut:

Tabel 1 Nama-nama pengasuh pendidikan Taman kanak-kanak Tiara

Kecamatan Mijen Semaran Tahun ajaran 2010/2011

NO. Nama Guru TK Tiara Lulusan

1 Sri Yatini SPGTK

2 Triyani D2 unnes

3 Mursinah LPG TK

4 Maria uti utari S1 Pendidikan seni tari

Unnes

Sumber: Hasil Observasi

Dilihat dari tabel diatas latar belakang pendidikan, pengasuh Taman

Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang berasal dari lulusan pendidikan

SPGTK’86, Diploma II Universitas Negeri Semarang, LPGTK’10, SMA.

Dengan adanya pengasuh Taman Kanak-Kanak Tiara yang berbeda-beda

latar belakang akan mendukung proses pembelajaran seni tari menggunakan

media dongeng di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang.

4.2.4 Komponen Siswa

Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang mempunyai dua

tingkat kelas yaitu tingkatan A diperuntukan bagi anak-anak usia 4-5 tahun.

Tingkat B diperuntukan bagi anak-anak usia 5-6 tahun. Selain mempunyai 2

ruangan kelas, Taman Kanak-Kanak Tiara juga memilliki kelas play group.

Secara keseluruhan berdasarkan data atau arsip diperoleh kejelasan bahwa peserta

Page 56: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

42

didik Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang berjumlah 30 anak,

terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu tingkatan A berjumlah 15 anak, tingkat kelas B

berjumlah 10 anak dan kelompok playgrup 5 anak.

Anak-anak Taman Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang

sesuai dengan pengelompokan kelas umumnya berusia antara 4-6 tahun. Kesan

pertama yang dapat dilihat dari sifat anak-anak adalah adanya kelucuan,

kepolosan dan kejujuran.

Anak-anak Taman Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang

umumnya dari daerah sekitar, ada sebagian kecil yang berasal dari luar daerah.

Tempat tinggal yang berbeda-beda, maka cara mereka berangkat kesekolahpun

bervariasi, ada yang diantar orang tuanya, pembantu rumah tangga, jalan kaki

bersama teman-temannya. Agama yang dianut oleh anak-anak taman kanak-kanak

Tiara Kecamatan Mijen Semarang mayoritas beragama islam.

Dalam keseharian ke sekolah, baik untuk anak tingkat A dan B

senantiasa berseragam sesuai ketentuan dari sekolah. Pakaian seragam tersebut

dengan atribut sekolah sehingga mudah untuk mengenali siswa Taman kanak-

kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Siswa yang aktif dan kreatif serta

memiliki semangat untuk maju dan berkembang merupakan modal utama

keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari.

4.2.5 Komponen Materi

Ibu Uti dalam memilih bahan pembelajaran tari disesuaikan dengan

minat, waktu dan kemampuan. Materi yang disesuaikan dengan minat dan

kemampuan siswa akan memberikan motivasi untuk belajar dan begitupun

Page 57: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

43

sebaliknya. Siswa tidak akan termotivasi bila materi yang diajarkan oleh guru

tidak sesuai dengan minat dan kemampuan siswa dalam belajar menari. Hal ini

guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan materi pembelajaran tari

dengan baik-baik apa yang akan diberikan siswa, sehingga siswa dapat

termotivasi untuk belajar.

Proses belajar menari di Taman Kanak-Kanak Tiara kecamatan Mijen

Semarang bahan materi disesuaikan dengan karakteristik anak Taman kanak-

kanak. Salah satu materi yang diajarkan oleh guru adalah tari kodhok ngorek.

Gerakan tari kodhok ngorek yang sederhana dan mudah dilakukan anak seperti

gerakan meloncat, melangkah kekanan-kekiri, goyang pinggul, tepuk tangan,

melenggang berkacak pinggang dan irama lagu dipergunakan sebagai iringan

siswa dapat termotivasi untuk melakukan gerakan kodhok ngorek.

Foto 3. Peserta Didik Menarikan tari kodkok ngorek. Gerakan Kodhok

Ngorek yang sedang melompat dengan arahan guru seni tari Taman Kanak-kanak

Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Peserta didik kelihatan bersemangat pada saat

Page 58: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

44

melakukan gerakan melompat terlihat dari peserta didik yang mencoba ikut

mempraktekan semua. (Foto, Reisty 18 januari 2011)

Dongeng yang di bawakan oleh guru seni tari Taman Kanak-Kanak Tiara

adalah sebagai berikut.

Kodhok ngorek

“Pada suatu hari ada seekor kodhok yang sedang bermain di pinggir sungai. Kodhok itu memanggil teman-temannya untuk di ajak bermain bersama. Tetapi teman-temannya lebih suka bermain di tempat persembunyian mereka. Tidak lama kemudian, hujan menghuyur tempat persembunyian kodhok-kodhok itu lalu semua kodhok pun keluar dari tempat persembunyian mereka dan kodhok-kodhok itu saling bersaut-sautan dengan teman-teman lainya. Akhirnya si kodhok yang tadinya sendirian, sekarang sudah berkumpul dengan teman-temannya dan mereka bermain bersama. Setelah bermain dan hujanpun sudah reda mereka pulang kerumah mereka masing-masing dan akhirnya kodhok itupun berkumpul lagi dengan orang tuanya..”.

Cara penyampaian bahan ajar yang dilakukan guru dibuat secara menarik

agar peserta didik merasakan suasan yang menyenangkan selama mengikuti

proses pembelajaran, yaitu guru mengajar dengan sikap ramah, tidak mudah

marah, menerangkan dengan jelas kadang diselingi humor, sering membantu dan

tidak suka mencela. Suasana menyenangkan dapat menyebabkan peserta didik

lebih mudah menerima materi bahan ajar yang di ajarkan (Fudyartono, 2002:290).

Penggunaan media dongeng di harapkan dapat menambah daya tarik

penyampaian bahan ajar.

4.2.6 Komponen Metode Pembelajaran

4.2.6.1 Mekanisme Pembelajaran

Kepala sekolah di Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang

menjelaskan (wawancara, 16 oktober 2010 bahwa seni tari merupakan salah satu

Page 59: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

45

bidang seni budaya yang di ajarkan di Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan

Mijeni Semarang. Bidang seni yang diajarkan adalah seni rupa, seni musik, dan

seni tari. Taman Kanak-kanak A bidang seni tersebut diajarkan pada semua

peserta didik sebagai pengenalan dasar. Pada waktu bersamaan ketiga bidang seni

yaitu seni tari, seni musik, seni rupa diajarkan pada seluruh peserta didik yang

jumlahnya di bagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok yang terdiri

dari satu kelas menerima pembelajaran salah satu bidang seni.

4.2.6.1.1 Strategi Belajar Mengajar

Guru yang mengampu pelajaran seni tari adalah Maria Uti Utari,

mahasiswa seni tari angkatan 2006 di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Pada tahun 2010 mulai mengajar sebagai guru seni tari di Taman Kanak-kanak

Tiara Kecamatan Mijen Semarang. Pada awal proses pembelajaran merasa

kesulitan dalam mengajarkan seni tari, guru akhirnya menemukan strategi yang

tepat untuk mengajar seni tari di Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen

Semarang.

Strategi guru dalam mengajar materi pembelajaran sangat diperlukan

karena siswa sering merasa bosan setiap mengikuti pelajaran. Menghadapi peserta

didik yang kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, guru melakukan

strategi untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran seni tari. Strategi

yang dilakukan guru berupa langkah-langkah yang meliputi:

Page 60: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

46

4.2.6.1.2 Pemilihan Materi

Pemilihan materi menjadi tujuan utama dalam kurikulum pembelajaran

seni tari. Pembelajaran seni tari di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang

menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Guru seni

tari Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang memilih bahan ajar

yang tidak terlalu sukar dipelajari dan menarik bagi peserta didik. Adapun jenis

tari yang diajarkan adalah tari kodhok ngorek. Tari kodhok ngorek ini gerakannya

sangat sederhana selain itu kebanyakan peserta didik sudah pernah melihat. Jadi

secara tidak langsung peserta didik telah melakukan apresiasi terhadap tari kodhok

ngorek tersebut.

4.2.6.2.2 Pemilihan Metode Penyampaian Materi

Metode yang digunakan dalam pembelajaran seni tari menggunakan media

dongeng meliputi: Tanya jawab, bercerita, demonstrasi, iringan musik. Pemilihan

metode pengajaran sangat penting dalam pembelajaran seni tari. Untuk dapat

mencapai tujuan yang di harapkan, seorang guru di dalam pembelajaran harus

dapat memilih serta menentukan metode yang sesuai dengan materi yang

diberikan dan kemampuan siswa. Melalui pemilihan metode yang sesuai dengan

materi yang diberikan maka akan berdampak positif pada anak didik, yaitu dapat

mengikuti pemnbelajaran seni tari menggunakan media dongeng dengan baik.

Pada hakikatnya metode pembelajaran yang diterapkan dalam

pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di Taman Kanak-Kanak

Tiara Kecamatan Mijen Semarang adalah sebagai berikut:

Page 61: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

47

4.2.6.2.2.1 Tanya Jawab

Sebelum guru memberikan materi, guru bertanya terlebih dahulu kepada

peserta didik tentang tema yang akan diberikan kepada peserta didik, Misalnya

tentang tema kehidupan binatang. pada awal memulai pelajaran, guru memberikan

apersepsi terhadap materi yang akan disampaikan, sebagai contohnya guru

bertanya pada salah satu siswa tentang tema materi yang akan disampaikan, lalu

di minta untuk menjabarkan atau memperagakan tentang tema materi tersebut,

misalnya bagaiman jalanya kodhok, bagaimana suaranya kodhok, dengan

demikian siswa yang bersangkutan dan lainya akan mulai terangsang untuk lebih

mengetahui lebih dalam tentang materi yang akan disampaikan oleh guru.

(Observasi, 16 November 2010) Ibu Uti Mengatakan:

“Anak-Anak siapa yang pernah lihat kodhok? Gimana jalannya kodhok? Suaranya kodhok gimana anak-anak. Iya pinter”. Guru memulai proses penyampaian materi dengan bahan yang telah

disiapkan dan direncanakan sesuai dengan satuan pembelajaran yang menjadi

pedoman pengajar.

4.2.6.2.2.2 Bercerita

Pada metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran seni tari

menggunakan media dongeng dengan cara bercerita tentang tema materi yang

akan disampaikan. Cerita yang dipilih adalah cerita tetang kehidupan binatang.

misalnya tentang bagaimana jalanya katak, bagaiman suaranya katak, dan

bagaimana bentuknya katak. Dengan cara bercerita peserta didik lebih bisa

berimajinasi menurut mereka masing-masing.

Page 62: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

48

4.2.6.2.2.3 Demonstrasi

Setelah menyampaikan materi dengan metode bercerita, guru mulai

mendemonstrasikan satu persatu gerakan katak, setelah itu peserta didik diminta

untuk menirukan atau memperagakan gerak yang diperagakan oleh guru.

Foto 4. Guru sedang mendemonstrasikan salah satu gerakan kodhok

ngorek kemudian diikuti oleh peserta didik.(foto Reisty 16 November 2010).

4.2.6.2.2.4 Iringan Musik

Setelah semua peserta didik memperagakan satu per satu gerakan kodhok

ngorek kemudian guru mengajak peserta didik menari dengan di iringi musik

melalui tape recorder agar siswa lebih bersemangat lagi dalam proses

pembelajaran seni tari.

Page 63: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

49

Foto5. Peserta didik mempraktekan tari kodhok ngorek dengan diiringi

musik. ( foto, Reisty 16 November 2010).

4.2.6.2.3 Pemberian Motivasi Terhadap Peserta Didik

Pemberian motivasi terhadap peserta didik perlu dilakukan agar jadi

tertarik, berminat dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran seni tari.

Pemberian motivasi pada saat pembelajaran sangat besar artinya bagi

pembelajaran selanjutnya.pemberian motivasi diberikan pada waktu awal

pembelajaran. Sebagai apersepsi sejak pembelajaran tari di Taman Kanak-kanak

A. Pada waktu pembelajaran tari di kelas Taman Kanak-kanak A, pemberian

motivasi kepada peserta didik mempunyai dua tujuan. Pertama agar peserta didik

dapat tertarik pada materi yang pembelajaran yang sedang diajarkan. Kedua, agar

pada peserta didik tumbuh minat untuk mengikuti pembelajaran seni tari dikelas

selanjutnya yaitu kelas B. misalnya sebelum memulai pelajaran seni tari guru

Page 64: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

50

memberi semangat dengan cara menggoda atau memberi “iming-iming”kalau

tidak mau menari tidak di perbolehkan ikut pentas seni pada acara akhir tahun.

4.2.6.2.4 Pembagian Tugas Mengajar Dan Model Pengelolaan Kelas Taman

Kanak-Kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang

Pengasuh taman kanak-kanak tiara kecamatan jatisari semarang berjumlah

3 orang. Semua pengasuh mendapat tugas sebagai guru kelas, dan guru seni tari

menurut kepala sekolah, pembagian tugas mengajar tidak langsung asal asal

tunjuk melainkan diserahkan sendiri kepada pengasuh untuk memilih sesuai

dengan kemampuannya masing-masing. Hal tersebut dimaksudkan agar para

pengasuh dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar berjalan dengan

sungguh-sungguh dan mantap.

Pembagian tugas pengasuh Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen

Semarang adalah sebagai berikut: kelompok A diasuh oleh ibu Triyani dan ibu

Mursinah. Tingkat B diasuh oleh ibu Sri Yatini (kepala sekolah TK Tiara).

Ruang kelas sebagai setting tempat belajar anak perlu pengelola yang baik.

Ruang kelas sebagi tempat belajar perlu dilengkapi sarana belajar yang memadai.

Sarana belajar tersebut harus ditata sedemikian rupa, sehingga merangsang minat

belajar anak, secara fisik ruangan kelas Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan

Mijen Semarang memiliki pola penataan yang cukup baik. Tempat duduk dan

meja belajar diatur kelompok, setiap kelas terbagi menjadi empat kelompok.

Kelas A berjumlah 6 kelompok yang setiap kelompok 4 anak. Kelompok satu

dengan kelompok lainnya diberi jarak yang cukup leluas +1m untuk jalan bagi

guru dan siswa. Posisi tempat duduk pada saat mengerjakan tugas kelompok

Page 65: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

51

dibuat berhadapan sedangkan pada guru menerangkan materi pelajaran anak

duduk menghadap papan tulis.

Aktivitas belajar dalam kelas yang dikelola khusus, Sebelum memasuki

ruang kelas, anak dibiasakan berbaris dihalaman samping. Sesudah masuk kelas

untuk membuka aktivitas belajar diisi dengan berdoa, salam, absent, dan

bernyanyi. Pelaksanaan belajar dengan pengelola kelas tersebut kelihatan formal,

akan tetapi semuanya mengacu pada konsep belajar sambil bermain. Pembagian

tugas mengajar dan model pengelolaan kelas harus diatur sebaik-baiknya agar

anak merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat memacu pada

suatu pembelajaran salah satunya pembelajaran seni tari menggunakan media

dongeng fabel di Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mujen Semarang.

4.2.7 Komponen Sarana Dan Prasarana Pembelajaran

Suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan melalui kegiatan

bermain, seperti Taman kanak-kanak memerlukan sarana prasarana yang

memadai. Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang menyediakan

halaman sekolah untuk memenuhi tuntutan sarana prasarana, dengan adanya

halaman depan sekolah anak-anak bisa memanfaatkannya sebagai tempat

bermain, olahraga, menari. Halaman depan dan halaman samping dilengkapi

sarana bermain antara lain ayunan, tangga naik turun, jungkitan. Selain adanya

sarana dan prasarana pada halaman depan dan halaman samping juga diperindah

dengan tanaman bunga-bunga dalam pot. Halaman depan diberi pagar tembok dan

besi dicat berwarna-warni dengan ketinggian 1,5m digunakan untuk keamanan

dan keselamatan disekeliling halaman dilengkapi pintu yang dapat dikunci.

Page 66: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

52

Table No.2 Denah taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang

Gambar. 3 denah TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang

Dilihat kondisi fisik, gedung Taman Kanak-Kanak Tiara Kecamatan

Semarang memadai sebagai tempat belajar anak-anak. Kondisi bangunan gedung

permanen yang dimiliki oleh Taman kanak-kanak Tiara Kecamatana Mijen

Semarang terawat dengan baik. Demikian pula kebersihan lingkungan sekitar

sangat diperhatikan oleh pihak sekolah.

Gedung Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang terbagi

beberapa ruang yakni ruang kepala sekolah, ruang kelas, ruang untuk tempat

bermain, ruang untuk gudang, ruang kamar mandi dan WC. Ruang kelas terbagi

menjadi 3, yaitu ruang kelas A, Ruang kelas B, dan Ruang play group.

KelasA Kelas B

Kamar Mandi

Kelas play group dan

ruang kantor

ayunan

Tempat bermain

gudang

U

B

S

Page 67: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

53

Sarana pembelajaran di Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen

Semarang dikatakan lengkap dan memadai. Pada setiap kelas tersedia meja dan

kursi belajar dari kayu yang dicat berwarna-warni, semua meja dan kursi tersebut

tampak terawat dengan baik, sehingga nyaman untuk tempat duduk siswa dalam

mengikuti pelajaran. Berbagai macam alat peraga pendidikan, baik yang

sederhana maupun yang rumit tampak tersedia disetiap kelas, misalnya gambar.

Untuk membangkitkan kecintaan anak terhadap baca tulis disediakan, buku-buku,

alat-alat menulis maupun alat-alat ketrampilan, disamping ruang kelas. Untuk

mendidik anak agar disiplin dan tidak terganggu oleh bekal yang dibawa,

disamping ruang kelas, disediakan rak makanan dan minuman.

Foto 6. Suasana tempat bermain TK Tiara (foto Reisty, 18 Desember

2010).

Dengan adanya sarana prasarana di Taman kanak-kanak Tiara Kecamatan

Mijen Semarang akan mendukung proses kegiatan pembelajaran. Hal ini juga

terjadi pada pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di TK Tiara

Kecamatan Mijen Semarang mengalami efektivitas pembelajaran seni tari.

Page 68: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

54

Misalnya ayunan yang bisa diumpamakan sebagai dongeng kupu-kupu yang

sedang hinggap di batang pohon. Sarana prasarana yang ada di Taman Kanak-

kanak Tiara Kecamatan Mijen Semarang merupakan media pendukung untuk

pembelajaran seni tari sebagai media dongeng fabel. Selain menggunakan media

dongeng tape recorder merupakan sarana prasarana yang di sediakan oleh Taman

kanak-kanak Tiara.

Tape recorder digunakan guru pada saat proses penyampaian materi

praktek kepada siswa. Guru mendemonstrasikan gerak dengan memperdengarkan

iringannya secara langsung untuk memperjelas irama musiknya, sehingga siswa

lebih bersemangat.

4.3 Pembelajaran Tari Kodhok Ngorek Dengan Metode Dongeng di

TamanKanak-Kanak Kecamatan Mijen Semarang

4.3.1 Deskripsi Pembelajaran Seni Tari

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2010-januari 2011.

Kegiatan tari di TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang dimasukan dalam kegiatan

intra kurikuler dan wajib diikuti oleh semua anak. Kegiatan tari dilakukan sekali

dalam seminggu, dengan waktu 60 menit tiap pertemuan. Pembelajaran seni tari

dilakukan didalam kelas. Kelas yang dijadikan sample pelaksanaan pembelajaran

pada penelitian yaitu Kelas A Taman Kanak-kanak Tiara Kecamatan Mijen

Semarang.

Page 69: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

55

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada RKM

(Rencana kegiatan mingguan) yang telah dibuat. Pembelajaran seni tari diberikan

agar peserta didik dapat menmpilkan kreativitas melalui seni tari khususnya

Menurut hasil wawancara (21 Desember 2010) dengan guru bidang studi

seni tari (ibu Uti). sebelum menggunakan media dongeng dalam pembelajaran

seni tari, guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode demonstrasi

dan ceramah. Pada tahun 2010 sampai sekarang ibu Uti selaku guru pelajaran

seni tari merasa kecewa dengan hasil belajar siswa yang masih kurang dari

prosentase keberhasilan. Pada saat pelajaran seni tari, siswa merasa acuh tak acuh,

kurang memperhatikan, dan tidak bersemangat terhadap penjelasan guru tentang

materi yang disampaikan. Ketidak efektifan dalam pembelajaran membuat Ibu Uti

merasa harus berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran.

Berbagai model pembelajaran dicoba oleh Ibu Uti dari menggunakan rangsangan

musik, demonstrasi, belajar diluar kelas sampai guru merumuskan menggunakan

media dongeng yang dirasa tepat untuk meningkatkan hasil belajar dan minat

siswa.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media dongeng dilakukan guru

secara bertahap, metode demi metode dipaparkan satu persatu kepada siswa saat

memberikan materi. Perubahan dilihat oleh guru, siswa menikmati media dongeng

yang diberikan oleh guru dan guru juga merasa mudah dalam menyampaikan

materi di kelas. Hubungan yang saling menguntungkan terjadi antara guru dan

siswa sehingga dapat membantu guru dalam penyampaian materi dan membantu

siswa menangkap/menerima materi dalam peningkatan hasil belajar.

Page 70: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

56

Dongeng yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan

dongeng fabel. Dongeng fabel adalah dongeng yang berhubungan dengan

kehidupan binatang. Dongeng fabel lebih disukai oleh siswa karena selain

ceritanya yang menarik untuk didengarkan, guru juga dapat memperagakan

gerakan-gerakan dalam dongeng fabel dengan bentuk gerakan tari. Pada

umumnya anak usia 4-6 tahun lebih menyukai binatang untuk dipilih menjadi

objek dongeng yang akan dibacakan oleh guru. Semangat akan muncul ketika

guru membacakan dongeng dan memperagakan gerakan tari, hal ini dapat

mempermudah siswa dalam menangkap materi seni tari yang menggunakan

media dongeng fabel. gerakan yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

diantaranya gerakan melompat pada binatang kodhok, megal-megol pada gerakan

menthok, tangan menyerupai sayap pada gerakan kupu-kupu. Gerakan yang

diperagakan masih sangat sederhana karena masih memperlihatkan gerakan dasar

yang diperagakan oleh binatang yang didongengkan.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 4 kali yaitu pada tanggal 4

januari 2011, 11 januari 2011, 18 januari 2011, dan 25 januari 2011. adapun

kegiatan penelitian sebagai berikut:

4.3.1.1 Tanggal 4 januari 2011

4.3.1.1.1 Tahap Pendahuluan

Peserta didik memasuki ruangan praktek kemudian guru tari dibantu

dengan guru kelas mengatur barisan siswa agar rapi dan siap menerima pelajaran.

Kegiatan mengatur peserta didik agar baris dengan rapi dan tertib merupakan

Page 71: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

57

salah satu proses pengembangan kepribadin siswa terbiasa tertib. Guru tari

selanjutnya membuka pelajaran dengan salam pembuka setelah barisan siswa rapi.

Kegiatan selanjutnya setelah salam pembuka kemudian, kegiatan apersepsi

dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang

mereka ketahui tentang kodhok. sebagai contohnya guru bertanya pada salah satu

siswa tentang tema materi yang akan disampaikan, lalu diminta untuk

menjabarkan atau memperagakan tentang tema materi tersebut, misalnya

bagaimana jalannya kodhok, bagaimana suaranya kodhok, dengan demikian siswa

yang bersangkutan dan lainya akan mulai terangsang untuk lebih mengetahui

lebih dalam tentang materi yang akan disampaikan oleh guru. Guru memulai

proses penyampaian materi dengan bahan yang telah disiapkan dan direncanakan

sesuai dengan satuan pembelajaran yang menjadi pedoman pengajar. (observasi, 4

Januari 2011) Ibu Uti Mengatakan:

“Anak-anak siapa yang sudah pernah melihat kodhok,bagaimana jalannya kodhok, ayo siapa yang tau angkat tangan nanti ibu kasih hadiah”

Pelajaran seni tari membutuhkan suatu proses dalam penyampaian tujuan

pembelajaran, di dalam pembelajaran dibutuhkan perencanaan untuk

mempersiapkan diri dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Dibutuhkan banyak terobosan baru dan ide-ide baru Untuk menunjang

pembelajaran yang efektif serta diminati oleh para siswa, maka di butuhkan

berkembangnya suatu pembelajaran memerlukan sebuah metode, media yang

digunakan pada pengajar untuk menyampaikan materi kepada siswa. Metode atau

media yang ada semakin lama semakin perlu dikembangkan seiring

Page 72: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

58

perkembangan jaman. Kehadiran metode atau media dalam sebuah pengajaran

sangat penting, karena dapat membantu lancarnya kegiatan belajar mengajar serta

dapat memacu siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

sehingga lebih memotivasi siswa untuk menyukai mata pelajaran.

Foto7. Kegiatan apersepsi tentang kodhok ngorek (Foto. Reisty, 4 Januari

2011).

4.3.1.1.2 Tahap Inti

Cerita Gerakan

“Pada suatu hari ada seekor kodhok

yang sedang bermain di pinggir

sungai. Kodhok itu memanggil

teman-temannya untuk di ajak

bermain bersama. Tetapi teman-

temannya lebih suka bermain di

tempat persembunyian mereka.

1. kodhok berdiri dengan

posisi tangan didepan

dada, kedua jempol

digabungkan, kaki loncat

secara bersamaan.

2. kedua tangan di taruh

dipinggang (seperti awe-

awe), kemudian pinggul

digoyangkan kenan-

kekiri.

Page 73: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

59

Setelah peserta didik mendengarkan semua cerita, guru mengajak peserta

didik untuk memperagakan macam-macam gerakan yang telah dicontohkan oleh

guru. Awalnya peserta didik diajak bergerak tanpa menggunakan musik terlebih

dahulu agar peserta didik dapat menirukan gerakan yang dicontohkan oleh guru

dengan baik. Setelah peserta didik sudah dapat memperagakan gerakan yang telah

dicontohkan oleh guru, guru mengajak peserta didik untuk memperagakan tarian

dengan menggunakan iringan musik.

4.3.1.1.3 Tahap penutup

Guru memberikan stimulus untuk merangsang keberanian serta rasa

percaya diri anak menari didepan kelas dan dilihat oleh guru serta teman-

temannya. Stimulus yang di berikan oleh guru kepada peserta didik juga

merupakan salah satu proses pengembangan kepribadian. Proses ini

menumbuhkan rasa percaya diri dan peserta didik yang minder dan kurang

percaya diri dapat berlatih untuk tampil di depan teman-temannya. Dari 20 anak

80% anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan 20% anak yang tidak

dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak mau maju ke depan.

4.3.1.2 Tanggal 11 januari 2011

4.3.1.2.1 Tahap Pendahuluan

Jadwal pembelajaran seni tari pada tanggal 11 januari 2011 sama dengan

pembelajaran sebelumnya, hanya saja pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas

TK A karena ruang praktek sedang diperbaiki. kegiatan juga dimulai dengan

Page 74: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

60

pembukaan, lalu dilanjutkan dengan apersepsi yaitu mengingat materi

pembelajaran minggu lalu. (Observasi, 11 Januari 2011) Ibu uti mengatakan:

”anak-anak masih ingat pelajaran minggu yang lalu. Kemarin kita belajar tentang tari apa? iya pinter. Masih ingat gerakannya anak-anak. Gerakan kodhok dipinggir sungai masih ingat? Iya pinter semuanya”.

Kegiatan apersepsi tersebut juga bertujuan untuk membangkitkan

imajinasi anak dan menyiapkan anak dengan materi yang akan diajarkan setelah

kegiatan apersepsi selesai.

4.3.1.2.2 Tahap Inti

Cerita Gerakan

Tidak lama kemudian, hujan

menghuyur tempat

persembunyian kodhok-kodhok

itu lalu semua kodhok pun

keluar dari tempat

persembunyian mereka.

1. kodhok berdiri dengan

posisi tangan didepan dada,

kedua jempol digabungkan,

kaki loncat secara

bersamaan.

2. kedua tangan di kepal

kemudian di putar-putar

seperti menggulung.

Gerakan kaki jalan

ditempat. (kaki diangkat

satu persatu secara

bergantian, dimulai dari

kaki kanan terlebih dahulu,

kemudian baru gerakan kaki

kiri mengikuti.

Setelah selesai bercerita guru mendemonstrasikan gerakan satu persatu

kemudian peserta didik menirukan gerakan yang diperagakan oleh guru. Peserta

Page 75: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

61

didik kelihatan lebih antusias ketika mengikuti proses pembelajaran terlihat dari

gerakannya. Anak lebih cepat menghafal gerakan.

4.3.1.2.3 Tahap Penutup

Setelah peserta didik bisa menari dan hafal semua, masih seperti minggu

sebelumnya peserta didik disuruh menari di depan kelas secara bergantian. Dari

20 anak 85% anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan 15% anak

yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak mau maju ke

depan.

ada 3 anak yang tidak mau maju ke depan karena masih takut dan malu.

Foto 8. Peseta didik maju kedepan secara bergantian melakukan gerakan

kodhok ngorek. (foto. Reisty 11 Januari 2011).

4.3.1.3 Tanggal 18 januari 2011

4.3.1.3.1 Tahap Pendahuluan

Pembelajaran dilakukan dengan materi yang sama dan dilaksanakan di

ruang kelas TK A. Pembelajaran dilaksanakan tidak jauh berbeda dengan minggu

Page 76: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

62

sebelumnya. Kegiatan pembuka, dan apersepsi dilaksanakan untuk mengawali

pembelajaran. Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan cara mengulas materi

minggu sebelumnya.

4.3.1.3.2 Tahap Inti

Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi. Penyampaian materi

dilaksanakan masih menggunakan media dongeng dan metode demonstrasi. Guru

melanjutkan cerita dan gerakan ragam gerak tari kodhok ngorek.

Cerita Gerakan

kodhok-kodhok itu saling

bersaut-sautan dengan teman-

teman lainya. Akhirnya si

kodhok yang tadinya

sendirian, sekarang sudah

berkumpul dengan teman-

temannya dan mereka

bermain bersama.

1. kedua tangan ditekuk dan

digerak-gerakkan keatas

kebawah, jari-jari

mengepal, gerakan kaki

jalan biasa membentuk

lingkaran besar.

2. kedua tangan diangkat

keatas, jari-jari diukel.

Dimulai dari tangan kanan

dua kali, tangan kiri dua

kali. Kaki kanan

melangkah kekanan dan

kaki kiri melangkah kekiri.

Gerakan diulang-ulang.

3. tangan bergandengan, kaki

kanan maju kedepan, kaki

kiri maju kedepan. Diulang

secara bergantian.

Page 77: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

63

Setelah memberi materi guru menggunakan metode demonstrasi yaitu guru

memperagakan satu persatu ragam gerak tari kodhok kemudian peserta didik

diminta menirukan gerakan yang diberikan kepada guru.

4.3.1.3.3 Tahap Penutup

Setelah peserta didik sudah bisa menarikan tari kodhok ngorek guru

meminta siswa maju kedepan kelas untuk menari dengan diiringi lagu dolanan.

Dari 20 anak 95% anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan 5% anak

yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak mau maju ke

depan.

4.3.1.4 Tanggal 25 Januari 2011

4.3.1.4.1 Tahap Pendahuluan

Pembelajaran dilakukan dengan materi yang masih sama dan dilaksanakan

di ruang kelas TK A. Pembelajaran dilakukan tidak jauh berbeda dengan minggu

sebelumnya. Kegiatan pembukaan, dan apersepsi dilaksanakan dengan cara

mengulas materi minggu sebelumnya. (Observasi, 25 Januari 2011) Ibu Uti

mengatakan:

”Anak-anak masih ingat materi minggu yang lalu? Kemarin kita belajar tentang tari apa anak-anak? Iy pinter. Semuanya masih hafal? Masih semangat? Iya pinter”.

4.3.1.4.2 Tahap Inti

Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi. Penyampaian materi

dilaksanakan masih menggunakan media dongeng dan demonstrasi.

Page 78: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

64

Cerita Gerakan

Setelah bermain dan hujan

pun sudah reda mereka

pulang kerumah mereka

masing-masing dan

akhirnya kodhok itupun

berkumpul lagi dengan

orang tuanya.

1. Kedua tangan di tarik keatas,

di tarik kekanan, gerakan awe-

awe dua kali, kekiri dua kali.

Gerakan kaki kekanan dua

kali, kekiri dua kali.gerakan

diulang-ulang.

2. gerakan sayonara (kedua

tangan di tarik lurus keatas

kemudian di gerakan kekanan

dan kekiri.pinggang mengikuti

kekanan dan kekiri.

Guru melanjutkan materi dan mendemonstrasikan gerakan kodhok ngorek,

peserta didik disuruh menirukan.

Foto 9. Guru mencontohkan gerakan pada salah satu siswa yang diminta

maju ke depan sebagai latihan mental peserta didik yang pentas dihadapan peserta

didik lain. (Foto Reisty 25 Januari 2011).

Page 79: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

65

4.3.1.4.3 Tahap Penutup

Setelah peserta didik sudah bisa peserta didik diminta menari di depan

kelas secara bergantian tetapi maju secara berkelompok. Respon dari peserta didik

pun masih sama besar ketika diminta untuk maju ke depan kelas. Peserta didik

semuanya sudah hafal tari kodhok ngorek dan mereka sangat senang dengan

materi yang diberikan oleh guru.

Foto 10. peseta didik sedang melakukan gerakan kodhok ngorek secara

kelompok (Foto 9 reisty 18 januari 2011).

Evaluasi dalam pembelajaran seni tari menggunakan media dongeng di

TK Tiara Kecamatan Mijen Semarang dilaksanakan tiap hari setelah peserta didik

menyelesasikan kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang lebih berupa pelaporan

harian atas apa yang dilakukan oleh peserta didik dalam setiap kegiatan

pembelajran berupa deskripsi kegiatan siswa. Pelaporan harian tersebut

selanjutnya diserahkan tiap semester kepada orang tua siswa. Evaluasi semacam

ini memungkinkan guru dan orang tua peserta didik dapat memantau

perkembangan anak dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Page 80: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa:

Proses pembelajaran tari kodhok ngorek dengan metode dongeng adalah

melalui 3 tahap yaitu tahap pendahuluan, pada tahap pendahuluan guru

memberikan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan. Pada tahap inti,

sebelum guru mendemonstrasikan gerakan tari kodhok ngorek dengan metode

dongeng, guru bercerita telebih dahulu, setelah guru selesai bercerita guru

mendemonstrasikan gerakannya. Tahap penutup, pada tahap penutup peserta didik

disuruh menari didepan kelas secara bergantian (evaluasi). Proses pembelajaran

tari kodhok ngorek dengan metode dongng dengan hasil, pada awal pembelajaran

peserta didik 80 % sudah bisa menarikan tari kodhok ngorek 20 % belum bisa,

pada pertemuan yang ke dua meningkat menjadi 85 % anak sudah bisa dan 15 %

anak belum bisa. Pada pertemuan ke tiga dengan metode dongeng meningkat lagi

menjadi 95 % anak sudah bisa menarikan tari kodhok ngorek dengan metode

dongeng dan 5% anak belum bisa sedangkan pada akhir pembelajaran tari kodhok

ngorek dengan metode dongeng semua anak bisa menarikan tari kodhok ngorek.

Selain itu anak juga bisa menghafal gerakan tari tanpa bantuan guru.

Page 81: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

67

5.2 SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas peneliti memberi saran

sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Guru seni tari : Tumbuhkan rasa kreatifitas anak dengan cara

memberikan stimulus anak dengan cara mempelihatkan dan

mendengarkan musik yang dapat membantu anak untuk bisa

mengasah otaknya dan membantu anak untuk mengingat dan

menghafal serta menyukai seni budaya khusunya seni tari.

5.2.2 Bagi Siswa : Dengan pembelajaran tari kodhok ngorek diharapkan

siswa dapat meningkatkan kreatifitas dalam menarikan tari yang akan

diberikan selanjutnya.

5.2.3 Bagi TK Tiara : Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana

untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

Page 82: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Daryono, M. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Renika cipta.

Danandjaja. 2002. Kumpulan Cerita Dongeng. Jakarta: Rajawali Perss.

Depatemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Seni. Jakarta. Depdiknas.

Djamarah, Syaiful bahri. 2000. Guru dan Anak didik dalam interaksi Edukatif.

:Rineka ilmu. Fudyartanto, KIRBS.2002 Psikologi Pendidikan.Jogjakarta: Global Pustaka

Utama. Garha, Oho.1979. Pendidikan Seni Tari. Buku Guru SPG. Jakarta: Depdiknas.

Harto,Martono, 1995. Metode Mengajar, Jakarta:Dekdikbud.

Hurlock, Elizabeth. 1991. Perkembangan Anak jilid 11. Jakarta: PT Gelora Aksara pratama.

Jamalus. 1998. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman musik.

Jazuli, M. 1994. Telaah eoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Perss.

. 1994. Demensi-Demensi tari. Semarang: IKIP Perss.

.2002. Metode dan Teknik Pembelajaran Seni,Dalam Harmonia Jusrnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni , Volume. 3 No: 2. Semarang:Sendratasik Pres. Semarang: IKIP Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.

Kusumassari, Eva . 2010. Metode Kreatif dan Inovatif Pembelajaran Seni Tari Di Smp Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal. Semarang: skripsi Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang (tidak dipublikasikan).

Moeslicatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 83: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

69

Moleong, J. Lexy. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

. 2001. Metiodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

. 2002. Metiodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Mudjiono. 1994. Pembelajaran Proyek Pembinaan Peningkatan Mutu Tenaga

Kependidikan. Jakarta: Depdikbud. Nazir, Moh. 1988. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nur Kolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Permana, M.S.J. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.

Ratih, Endang. 2002. Peranan Pembelajaran Seni Tri dalam Perkembangan Kreatifitas anak TK ( Kajian Multi Dimensional), Dalam Harmonia jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni,vol.3 No:Semarang: Sendratasik Press.

Rusliana, Iyus.1984. Seni Tari untuk SPG.Jakarta :Depdikbud.

Roestijah, N.K. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Rohidi,TJEP Rohendi.1992.Analisis data kualitatif.Jakarta:Penerbit UI.

Sadirman, A.M. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.

Siahaan, dan John Dewey. 1991. Penganut filsafat pramatisme pengajaran sekolah karya. Jakarta; PT Karya Utama.

Soedarsono. 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan Dan Seni

Rupa.Yogyakarta: Art Line. Sumaryanto, Totok. 2001. Diktat Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif.

Semarang: IKIP Press. Sumarno,d.1997. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Dasar 9 Tahun, Jakarta: CV.

Mini Jaya Abadi. Suryabrata, Sumadi.1984 Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Tim MKDK.1996.Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP Semarang.

Page 84: PEMBELAJARAN TARI KODHOK NGOREK - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2435/1/3426.pdf · informasi. 7. Ibu Maria Uti Utari selaku guru seni tari TK Tiara kecamatan Mijen Semarang yang

70

Winata Putra, dan Rosita. 1995. Belajar Dan Pembelajaran. Depdikbud: IKIP Semarang.

Yusuf, L.N, Samsul. 2000. psikologis perkembangan anak dan remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.