pembelajaran model berpikir induktif untuk siswa kelas 1 sd melalui pendekatan kontekstual pada sub...

37
PEMBELAJARAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF UNTUK SISWA KELAS 1 SD MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SUB TEMA ANGGOTA KELUARGAKU Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran yang diampu oleh bapak Joko Sulianto, M.Pd Oleh : Nama : Silviana Dewi NPM : 12120250 Kelas : 4E / PGSD PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1

Upload: dwi-rahayu

Post on 28-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

uraian materimengenai model bepikir induktif dan implementasinya dalam pembelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

PEMBELAJARAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF

UNTUK SISWA KELAS 1 SD MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PADA SUB TEMA ANGGOTA KELUARGAKU

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Inovasi Pembelajaran yang diampu oleh bapak Joko Sulianto, M.Pd

Oleh :

Nama : Silviana Dewi

NPM : 12120250

Kelas : 4E / PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2014

1

Page 2: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

BAB I

PENDAHULUAN

Berpikir induktif sebenarnya merupakan bawaan sejak lahir dan

keberadaannya sudah absah. Ia hadir sebagai suatu kerja revolusioner, mengingat

sekolah – sekolah saat ini telah memutuskan untuk mengajar dalam corak yang

tidak absah dan acap merongrong kapasitas bawaan sejak lahir (Hilda Taba, 1966)

Pencapaian konsep merupakan “proses mencari dan mendaftar sifat – sifat

yang dapat digunakan untuk membedakan contoh – contoh yang tepat dengan

contoh – contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori” (Bruner, Goodnow, dan

Austin, 1967)

Model induktif dapat membantu siswa mengumpulkan informasi dan

mengujinya dengan teliti, mengolah informasi ke dalam konsep – konsep, dan

belajar memanipulasi konsep – konsep tersebut. Digunakan secara bertahap,

strategi ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk membentuk konsep

– konsep secara efisien dan meningkatkan jangkauan perspektif dari sisi mana

mereka memandang suatu informasi.

Pembelajaran induktif secara tidak langsung mengacu pada pembelajaran

pembentukan konsep. Belajar bagaimana berpikir induktif merupakan tujuan yang

sangat penting dan siswa perlu untuk mempraktikkan, tidak hanya diajarkan

tentang konsep – konsep saja.

Contoh merupakan bagian kecil dari koleksi data atau perangkat data.

Dengan membandingkan contoh – contoh positif dan membedakannya dengan

contoh – contoh negatif, maka sebenarnya siswa tengah mempelajari tentang

konsep atau kategori itu sendiri.

Sedangkan sifat – sifat yang esensial adalah sifat – sifat yang penting dan

tepat untuk suatu bidang tertentu. Contoh dari suatu kategori seringkali memiliki

1

2

Page 3: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

beberapa sifat yang mungkin tidak selalu cocok dengan kategori itu sendiri. Nilai

sifat merujuk pada tingkatan – tingkatan di mana satu sifat bisa hadir dalam

berbagai contoh.

Hunt, Joyce, Greenwood, Noy, Reid, dan Weil (1981), mengeksplorasi

proses – proses induktif pada siswa yang relatif kaku dan siswa yang fleksibel.

Mereka menemukan bahwa dua jenis siswa ini mampu melibatkan diri dalam

proses induktif meski siswa – siswa yang fleksibel memang memperoleh hasil

yang lebih besar pada awalnya. Yang lebih penting, mereka menemukan bahwa

praktik dan pelatihan meningkatkan efektivitas dan bahwa siswa – siswa tadi

dapat belajar menerapkan kegiatan induktif secara mandiri.

Pada akhirnya, beberapa konsep mengharuskan adanya hubungan antara

contoh dan beberapa entitas lainnya. Benalu, misalnya punya tempat tersendiri

dan hubungan antara benalu dan tempatnya penting untuk didefinisikan. Banyak

konsep tentang hubungan manusia berasal dari jenis hubungan semacam ini.

Tidak ada paman tanpa keponakan begitu pula tidak ada suami tanpa istri dan

tidak ada eksekutif tanpa organisasi yang dipimpinnya.

Penerapan utama dari model ini adalah mengembangkan kapasitas

berpikir. Bagaimanapun, dalam hal mengembangkan kapasitas berpikir, siswa

perlu dituntut untuk mencerna dan memproses berbagai informasi. Menurut Hilda

Taba, ada 3 postulat berpikir, antara lain:

1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.

2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan

data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana

bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.

3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan

(lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu,

prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan

ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini

3

Page 4: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan

tahapan-tahapan tersebut.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan berpikir harus

diajarkan melalui desain strategi pembelajaran yang khusus untuk keterampilan

berpikir. Model berpikir induktif dirancang untuk melatih siswa dalam

membentuk konsep, dan sekaligus mengajarkan konsep – konsep. Model ini juga

membentuk siswa untuk fokus pada logika, bahasa dan arti kata – kata dan sifat

pengetahuan.

Induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang

bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara

induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai

ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri

dengan pernyataan yang bersifat umum. (Soekamto & Winaputra 1996)

Jenis Pembelajaran Induktif :

1. Membentuk satu generalisasi daripada contoh-contoh tertentu. Misalnya

mencari cirri-ciri yang sama dari berbagai jenis pasar.

2. Membentuk satu prinsip dari uji kajian tertentu.

3. Membentuk satu hukum dari pernyataan-pernyataan tertentu. Misalnya

mendapat hukum permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan

pedagang.

4. Mendapat satu teori dari urutan suatu pemikiran.

Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :

1. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif

2. Berstruktur rendah

3. Penggunaan waktu yang kurang efisien

4. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu

4

Page 5: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Model pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori

konstruktivisme dalam belajar. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam

bertanya (questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah

guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran

dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model

pembelajaran induktif ini, jadi sangat tergantung pada keterampilan guru dalam

bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi

pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir. Pola berpikir yang baik

selalu mengimbinasikan dua hal, yaitu disiplin dan fleksibilitas.

Siswa – siswi yang masih kecil sering mengumpulkan gambar buah –

buahan menjadi satu dengan alasan bahwa gambar – gambar itu memiliki

karakteristik yang sama, yaitu segala hal yang bisa dimakan. Mereka

menggunakan satu karakteristik umum untuk menggambarkan konsep dari pada

menggunakan nama atau label tertentu. Namun jika siswa sudah mengetahui suatu

konsep tertentu, mereka dapat dengan mudah belajar menamakannya, yang

mendasarinya. (Joice & Weil, 129)

Terlebih lagi jika siswa sudah bisa membedakan rasa buah – buahan yang

beraneka ragam, pasti mereka akan bisa mengelompokkan buah – buahan sesuai

dengan rasa buah itu sendiri. Disini siswa sudah bisa untuk mengenali sifat dari

buah dengan menikmati rasa buah ketika memakannya.

Salah satu bagian dari model penemuan konsep adalah mengenali contoh –

contoh positif dari konsep tersebut dan juga membedakan hal – hal yang sangat

terkait dengannya sebagai contoh – contoh negatif.

Pembelajaran Induktif pada anggota keluarga lebih banyak menggunakan

pendekatan kontekstual karena pada pendekatan kontekstual lebih mengenalkan

siswa dengan menghubungkan pemahaman terhadap lingkungan sekitarnya.

Sehingga dengan adanya pendekatan kontekstual, siswa diharapkan lebih bisa

untuk mengenal dan memahami lingkungannya.

5

Page 6: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Model / Sintak Matik

1. Pembentukan Konsep

Tahap ini mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep),

kelompok barang yang sama secara bersama-sama, beserta label tersebut

(dengan nama konsep).

Langkah – langkahnya sebagai berikut :

a. Mengkalkulasi dan Membuat Daftar

b. Mengelompokkan

c. Membuat Label dan Kategori

2. Intepretasi Data

Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana

menginterpretasi dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi

pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi hubungan – hubungan yang penting

b. Mengeksplorasi hubungan – hubungan

c. Membuat dugaan / kesimpulan

3. Penerapan Prinsip

Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah

siswa dapat merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan

menyimpulkan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan

5

6

Page 7: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda.

Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan

suatu fenomenabaru

Langkah-Langkah sebagai berikut:

a. Memprediksi konsekuensi, menjelaskan fenomena asing,

menghipotesis

b. Menjelaskan dan atau mendukung prediksi dan hipotesis

c. Menguji kebenaran (verifikasi) prediksi

B. Sistem Sosial

Model Induktif sebenarnya begitu mudah untuk disusun. Model ini

bersifat kooperatif, tetapi guru tetap menjadi inisiator dan pengawas semua

kegiatan. Guru lebih banyak memberikan pengarahan kepada siswa.

Sehingga dari pengarahan yang guru berikan akan bisa membimbing siswa

untuk bepikir secara induktif. Adanya pembelajaran ini menyebabkan

terjadinya komunikasi 2 arah berlangsung dengan baik. Karena ada

stimulus dan respon diantara guru dan siswa. Pola berpikir anak akan

berkembang sejalan dengan adanya proses belajar mengajar.

C. Prinsip Reaksi

Ketika melibatkan tugas – tugas kognitif dalam setiap strategi

pengajaran, guru harus yakin bahwa tugas – tugas kognitif tersebut muncul

dengan instruksi yang optimal dan juga pada saat yang tepat. Mengatur

tugas – tugas mengharuskan guru untuk mengkaji seperangkat data secara

utuh sebelum melakukan kategorisasi, lalu dilanjutkan dengan mencari

hubungan – hubungan.

Tugas utama guru dalam strategi ini adalah memonitor bagaimana

siswa memproses informasi dan kemudian mengajukan pertanyaan –

pertanyaan yang relevan. Guru juga harus merasakan kesiapan siswa untuk

menjalani pengalaman – pengalaman dan aktivitas – aktivitas kognitif

7

Page 8: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

yang baru dengan cara mengasimilasikan dan menggunakan pengalaman –

pengalaman ini.

Minat siswa pada logika, bahasa, kata – kata dan pengetahuan akan

semakin besar. Guru menjadikan para siswa aktif dalam kegiatan belajar

mengajar berlangsung, dengan cara memberikan soal yang terdapat dalam

pohon silsilah keluarga dan mengelompokkan anggota keluarga.

D. Sistem Pendukung

Model ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang kurikulum yang

didalamnya ada banyak data mentah yang perlu diolah. Penerapan utama

model ini adalah mengembangkan kapasitas berpikir. Bagaimanapun,

dalam hal mengembangkan kapasitas berpikir, siswa perlu dituntut untuk

mencerna dan memproses berbagai informasi.

Pengelompokkan kata – kata akan mendorong siswa untuk

mengetahui kategori dan makna dari kata – kata yang diberikan.

Pemberian kata – kata sebagai stimulus akan merangsang daya kognitif

anak.

E. Peran Guru

Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran induktif, guru telah menyiapkan perangkat-perangkat yang

akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk

melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Sekali lagi, diingatkan, bahwa model pembelajaran induktif

memerlukan keterampilan bertanya yang bagus dari guru. Selain itu guru

juga harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar

yang diberikan, dan selalu menunjukkan ekspektasi positif terhadap

pencapaian hasil belajar siswa-siswanya.

F. Dampak – Dampak Instruksional dan Pengiring

8

Page 9: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

1. Dampak Instruksional saat siswa diajarkan “Anggota Keluargaku”

a. Informasi, Konsep, Keterampilan, Pembentukan Hipotesis

Siswa akan mengetahui tentang informasi. Konsep itu seperti apa dan

bagaimana menemukan konsep sesungguhnya melalui pohon silsilah

keluarga.

b. Proses – proses Pembentukan Konsep

Saat terjadi interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan belajar

mengajar, maka proses pembentukan konsep perlahan – lahan akan

muncul pada diri siswa.

c. Konsep dan Sistem Konseptual, dan Penerapannya

Konsep merupakan pemahaman akan suatu kategori dimana kategori

itu memiliki nilai konsep didalamnya. Sehingga ketika anak

mengetahui konsep, anak didik akan bisa menerapkannya dalam

kehidupan.

2. Dampak Pengiring saat siswa diajarkan “Anggota Keluargaku”

a. Spirit Penelitian

Siswa akan memiliki semangat penelitian karena berpikir induktif akan

mengarahkan siswa untuk selalu menemukan dan mengamati melalui

cara berfikirnya.

b. Kesadaran atas Sifat Pengetahuan

Dengan adanya berpikir induktif, maka pengetahuan siswa akan

semakin bertambah. Sehingga dengan adanya pengetahuan baru

membuat wawasan berpikir siswa menjadi luas.

c. Berpikir Logis

Melalui pemahaman bahwa berpikir merupakan sesuatu yang besar,

maka berpikir perlu adanya pengetahuan tentang hal – hal yang logis

yang bisa ditangkap dan dinalar oleh akal manusia. Ini merupakan

konsep dari berpikir induktif yang mengedepankan penalaran atau

logika.

9

Page 10: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Kelebihan

1. Pada metode induktif guru memberikan ilustrasi tentang informasi-

informasi yang akan dipresentasikan kepada murid, sehingga siswa dapat

mencapai parameter tujuan pembelajaran.

2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi

pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola

tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga

pemerataan pemahaman siswa lebih luas.

3. Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu

keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses

Tanya jawab tersebut.

Kelemahan

1. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat

tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan

pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk

membuat siswa berpikir.

2. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru

harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar

siswa merasa aman.

3. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran

induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan

membuat siswa beraktivitas.

10

Page 11: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Wonosari 03

Kelas / Semester : 1 / 2

Tema : Keluargaku

Sub Tema : Anggota Keluargaku

Alokasi Waktu : 1 x 20 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda – benda

yang dijumpainya di rumah, di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

10

11

Page 12: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

PPKN

1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan

Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku

dalam kehidupan sehari – hari di rumah dan sekolah

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari –

hari di rumah dan sekolah

3.3 Mengamati dan menceritakan kebersamaan dalam keberagaman di

rumah dan sekolah

Indikator

a. Mengetahui tata tertib melalui mendengarkan lagu Bangun Tidur

Ku Terus Mandi

b. Menceritakan secara lisan kegiatan yang dilakukan setelah bangun

tidur

Bahasa Indonesia

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia

yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah

keberagaman bahasa daerah

1.2 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui pemanfaatan

bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah

3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan

bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang

dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

pemahaman

12

Page 13: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

3.4 Mengenal teks cerita diri. Personal tentang keberadaan keluarga

dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

pemahaman

4.4 Menyampaikan teks cerita diri. Personal tentang keluarga secara

mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diiisi

dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

Indikator

a. Mendengarkan cerita siswa tentang anggota keluarga

b. Memasangkan anggota keluarga pada pohon silsilah keluarga

Matematika

2.1Menunjukkan perilaku patuh pada aturan dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan sesuai prosedur aturan dengan

memperhatikan nilai tempat puluhan dan satuan.

3.1 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda –

benda yang ada di sekitar rumah, sekolah atau tempat bermain

3.11 Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya benda, tinggi

rendahnya tinggi badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah

anggotanya

4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil

penjumlahan atau pengurangan dua buah bilanan asli lainnya dengan

berbagai kemungkinan jawaban

Indikator

a. Menyebutkan banyak anggota keluarga siswa

b. Mengurutkan tinggi badan anggota keluarga dari yang paling tinggi

ke pendek

13

Page 14: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Seni Budaya dan Prakarya

1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda – tanda kekuasaan

Allah

2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri

dalam mengolah karya seni

4.5 Menyanyikan lagu anak – anak dan memperagakan tepuk birama

dengan gerak

4.7 Menyanyikan lagu anak – anak dan berlatih memahami isi lagu

Indikator

a. Menyanyikan bersama lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu dan berlatih

memahami isi lagu

b. Menyanyikan lagu Kepala Pundak Lutut Kaki dan berlatih

memahami isi lagu

PJOK

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan

kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai.

2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dalam melakukan berbagai

aktivitas fisik dalam bentuk permainan

3.1 Mengetahui bagian – bagian tubuh manusia dan kegunaannya.

4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep

gerak (seperti konsep tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam

berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

4.6 Mempraktikkan pola gerak dasar senam sederhana menggunakan pola

lokomotor dan non – lokomotor yang dilandasi konsep gerak

mengikuti irama (ketukan) tanpa / dengan musik

Indikator

a. Menyanyikan lagu Kepala Pundak Lutut Kaki

14

Page 15: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

b. Mengikuti irama lagu Kepala Pundak Lutut Kaki sambil

memegang anggota tubuh yang disebut

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa melakukan senam dengan lagu Kepala, Pundak, Lutut,

Kaki, siswa dapat mengenal anggota tubuh dengan benar

2. Setelah mendengarkan lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu, siswa dapat

memahami kasih sayang anggota keluarga

3. Setelah siswa menyebutkan anggota keluarga, siswa dapat memahami

peran anggota keluarga

4. Setelah mengerjakan tugas membuat pohon silsilah keluarga, siswa

dapat melatih kemampuan psikomotorik dan kognitifnya

5. Setelah menghitung jumlah anggota keluarga, siswa dapat mengenal

angka – angka

6. Setelah siswa menceritakan keluarganya, dapat melatih sikap percaya

diri pada siswa

D. Materi Pembelajaran

1. Menyimak dan menceritakan anggota keluarga

2. Pohon Silsilah Keluarga (POSIKU)

3. Menyanyikan lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu

4. Menyanyikan lagu Kepala, Pundak, Lutut, Kaki

5. Menyanyikan lagu Bangun Tidur

6. Mengenal angka 1-10

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Penugasan, Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi

F. Media, Alat Dan Sumber Belajar

Media : Gambar anggota keluarga

Cerita tentang anggota keluarga

Gambar Pohon Silsilah Keluarga

Gambar senam Kepala, Pundak, Lutut, Kaki

Alat : Laptop, LCD, Kertas, gambar – gambar

15

Page 16: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Sumber bahan : Buku Tematik Terpadu 2013

Internet

Kumpulan lagu – lagu anak

G. Alokasi Waktu

1 x 20 Menit

H. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Kegiatan diawali dengan doa bersama

2. Melakukan absensi kehadiran siswa

3. Melaksanakan apersepsi dengan bertanya

jawab tentang kegiatan siswa setelah bangun

tidur

4. Siswa dipersilahkan untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai

kegiatan setelah bangun tidur lalu guru

menuliskan jawaban anak di papan tulis.

5. Menginformasikan tema keluarga dengan sub

tema anggota keluarga yang akan diajarkan

6. Guru memotivasi siswa untuk membantu ibu

merapikan tempat tidur

5 menit

Inti

1. Siswa dan guru menyanyikan lagu Bangun

Tidur yang dipandu oleh guru

Eksplorasi

2. Guru dan siswa berolahraga sebentar dengan

menyanyikan lagu Kepala, Pundak, Lutut,

Kaki. Karena olahraga merupakan kegiatan

yang dilakukan setelah bangun tidur

3. Setelah selesai berolahraga, guru kembali

12 menit

16

Page 17: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

mengenalkan anak tentang anggota keluarga

sesuai tema.

Pembentukan Konsep

4. Guru menanyakan pada siswa. Didalam lagu

Bangun tidur, siapa yang membantu

membersihkan tempat tidur

5. Dari jawaban siswa, guru menuliskan jawaban

di papan tulis.

6. Lalu guru bertanya, siapa saja yang ada di

rumah selain yang membantu membersihkan

tempat tidur

a.Mengkalkulasi dan membuat daftar jawaban

7. Guru mengkalkulasi jawaban di papan tulis

lalu membuat daftar jawaban

Elaborasi

b.Mengelompokkan

c.Membuat label dan kategori

8. Setelah guru menuliskan daftar jawaban di

papan tulis, siswa diminta untuk

mengelompokkan jawaban sesuai dengan

kategori. Lalu guru memberi label pada

kategori yang dibuat. Kategori itu adalah

orang tua dan anak

9. Menyanyikan lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu

10. Salah seorang siswa diminta untuk maju

menyebutkan anggota keluarganya dan

menggambarkan anggota keluarga di papan

tulis (Lampiran 1)

11. Guru dan siswa menghitung jumlah anggota

keluarga (Lampiran 2)

12. Lalu guru bertanya kepada siswa, dari gambar

17

Page 18: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

yang dibuat siswa, manakah yang paling tinggi

dan paling pendek.

Interpretasi Data

a.Mengidentifikasi hubungan

13. Guru memberikan pemahaman pada siswa

tentang hubungan – hubungan yang ada dalam

anggota keluarga. Hubungan ayah dan ibu,

hubungan kakak dan adik

b.Mengeksplorasi hubungan

14. Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang

mengeksplor hubungan anggota keluarga

dengan menanyakan deni itu siapanya pak

Trisna

c.Membuat dugaan / kesimpulan

15. Siwa dibimbing guru untuk menyimpulkan

hipotesis atau pemahaman konsep tentang

anggota keluarga melalui dugaan sementara

Penerapan Prinsip

a.Memprediksi konsekuensi

16. Siswa disuruh untuk duduk berkelompok lalu

berikan siswa tugas untuk menempelkan

POSIKU (Lampiran 3)

17. Siswa yang berkelompok diajak untuk

berdiskusi dengan arahan guru untuk

memprediksi konsekuensi

18. Guru mengajak siswa bermain Talking Stick

dan menyuruh siswa yang mendapat stick

untuk maju kedepan

19. Siswa yang maju diminta untuk menjelaskan

apa yang ada pada POSIKU (Lampiran 1)

b.Menjelaskan & mendukung prediksi dan hipotesis

18

Page 19: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

20. Melalui POSIKU, siswa diminta untuk

menjelaskan hubungan anggota keluarga yang

ada dalam POSIKU untuk mendukung

hipotesis dan prediksi

Konfirmasi

c. Menguji kebenaran (verifikasi) prediksi

21. Untuk mengetahui lebih pemahaman siswa

tentang materi anggota keluarga, siswa disuruh

untuk mengerjakan soal yang telah dibuat oleh

guru untuk menguji kebenaran prediksi

(Lampiran 4)

Penutup 1. Bersama – sama siswa dan guru membuat

kesimpulan

2. Bertanya jawab tentang materi yang telah

dipelajari (untuk mengetahui hasil

ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar

4. Mengajak semua siswa berdoa untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

sikap yang baik.

3 menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Aspek Sikap

1) Sosial : Observasi (percaya diri, aktif)

2) Spiritual : -

b. Aspek Pengetahuan

1) Bahasa Indonesia : Tes Tertulis (3.4)

2) PPKn : unjuk kerja (3.2)

3) SBDP : -

19

Page 20: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

4) PJOK : unjuk kerja (3.1)

5) Matematika : Tes Tertulis (3.1) (3.11)

c. Aspek Keterampilan

Bahasa Indonesia : unjuk kerja (4.4)

PPKn : unjuk kerja (3.2)

SBDP : unjuk kerja (4.5)

PJOK : unjuk kerja (4.6)

Matematika : unjuk kerja (4.8)

2. Instrumen Penilaian

a. Aspek Sikap (lampiran 1)

b. Aspek pengetahuan (lampiran 2 dan lampiran 4)

c. Aspek Keterampilan (lampiran 3)

Semarang, 26 Maret 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Kelas 1-A,

Angga Raharjo, M.Pd Silviana Dewi

20

Page 21: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Lampiran 1

Lembar Pengamatan

Tema : Keluargaku

Sub Tema : Anggota Keluargaku

Kriteria : 1. Percaya Diri

2. Aktif

No NamaPercaya Diri Aktif

KeteranganBT MT MB SM BT MT MB SM

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

BT = Belum Terlihat

MT = Mulai Terlihat

MB = Mulai Berkembang

SM = Sudah Membudaya

21

Page 22: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Lampiran 2

Tebalkan kata dan angka yang ada dibawah ini.

+ + + =

22

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

------------------------------------

------------------------------------

------------------------------------

Page 23: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Lampiran 3

Pohon Silsilah Keluarga

23

Bapak Trisna Ibu Nina

Raisa AiraDeni

Page 24: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

Lampiran 4

Kelompokkan nama – nama dibawah ini. Siapa saja yang termasuk orang

tua dan anak – anak.

No Orang Tua Anak

1.

2.

3.

24

Raisa

Ibu Nina

Aira

Deni

Pak Trisna

Penilaian

Page 25: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

BAB IV

PENUTUP

Simpulan

Pembelajaran induktif secara tidak langsung mengacu pada pembelajaran

pembentukan konsep. Belajar bagaimana berpikir induktif merupakan tujuan yang

sangat penting dan siswa perlu untuk mempraktikkan, tidak hanya diajarkan

tentang konsep – konsep saja. Model pembelajaran induktif dirancang

berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Model ini membutuhkan guru

yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam penerapannya.

Pembelajaran Induktif tentang anggota keluarga lebih banyak

menggunakan pendekatan kontekstual karena pada pendekatan kontekstual lebih

mengenalkan siswa dengan menghubungkan pemahaman terhadap lingkungan

sekitarnya. Sehingga dengan adanya pendekatan kontekstual, siswa diharapkan

lebih bisa untuk mengenal dan memahami lingkungannya.

Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadi sangat

tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan

pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat

siswa berpikir. Pola berpikir yang baik selalu mengimbinasikan dua hal, yaitu

disiplin dan fleksibilitas.

Saran

Pada pembuatan makalah ini pastinya masih memiliki kekurangan,

sehingga perlu untuk diperbaiki kembali. Maka penulis memerlukan kritik dan

saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih bermanfaat.

25

Page 26: Pembelajaran Model Berpikir Induktif Untuk Siswa Kelas 1 Sd Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Sub Tema Anggota Keluargaku

DAFTAR PUSTAKA

Bruner, J., Goodnow, J., & Austin, G. A. 1967. A Study Of Thingking. New York :

Science Editions.

Joyce & Weil. 2011. Models Of Teaching. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Soekamto, T., Winaputra, U. S. 1996. Teori Belajar Dan Model – Model

Pembelajaran. DIKTI : Jakarta.

Taba, H. 1966. Teaching Strategies And Cognitif Functioning In Elementary

School Children. (Cooperative Research Project 2404.) San Fransisco : San

Fransisco State Collage.

26