pendekatan induktif dan deduktif

27
http://jouleemath.wordpress.com/2013/01/19/a-pendekatan-konsep- dan-pendekatan-proses-dalam-pembelajaran-matematika/ Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus. (http://maistrofisika.blogspot.com). Contoh pendekatan deduktif adalah sebagai berikut: Seorang guru memberikan materi tentang volume balok kepada siswa. Pada awal pembelajaran guru memberikan definisi dan konsep mengenai balok dan rumus volume balok. Kemudian guru menerapkan rumus volume tersebut pada beberapa contoh soal. Selanjutnya guru memberikan beberapa tugas kepada siswa yang sesuai contoh yang telah diberikan. Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.

Upload: babyrosemarry-rosemarry

Post on 23-Oct-2015

1.504 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

http://jouleemath.wordpress.com/2013/01/19/a-pendekatan-konsep-dan-pendekatan-proses-

dalam-pembelajaran-matematika/

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus. (http://maistrofisika.blogspot.com).Contoh pendekatan deduktif adalah sebagai berikut:

Seorang guru memberikan materi tentang volume balok kepada siswa. Pada awal pembelajaran guru memberikan definisi dan konsep mengenai balok dan rumus volume balok. Kemudian guru menerapkan rumus volume tersebut pada beberapa contoh soal. Selanjutnya guru memberikan beberapa tugas kepada siswa yang sesuai contoh yang telah diberikan. Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus  menuju keadaan umum. Alternatif pendekatan pembelajaran lainnya selain dengan pembelajaran pendekatan deduktif adalah dengan pendekatan induktif . Beberapa contoh pembelajaran dengan pendekatan induktif misalnya pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis kasus, dan pembelajaran penemuan. Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan pengamati terhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah

konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri.

Contoh pendekatan induktif adalah sebagai berikut :

Seorang guru memberikan materi mengenai bangun datar persegi panjang. Diawal pembelajaran guru menyuruh siswa untuk membuat persegi panjang dengan menggunakan alat peraga berupa kertas. Siswa dituntut untuk membentuk kertas tersebut menjadi sebuah bangun persegi panjang. Siswa diperintah untuk berdiskusi tentang sifat – sifat bangun persegi panjang. Kemudian pada akhir pembelajaran siswa dan guru sama – sama saling menyimpulkan mengenai sifat – sifat bangun persegi panjang.        

http://aina-tunk.blogspot.com/2012/07/teori-pendekatan-deduktif-dan.htmlPendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks pendekatan deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh Deduktif : jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll. pertanyaan yang akan diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya

sudah disiapkan semua tinggal cari data.

Pendekatan Induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.

Dalam hal ini pendekatan induktif merupakan kebalikan dari pendekatan deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

Contoh Induktif : bisa jadi langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian tentang konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi tetapi menggunakan interview guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di lapangan bisa berkembang.

Kedua pendekatan tersebut di atas (pendekatan deduktif dan induktif), seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapi dalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan.

Kalau kita berbicara teori sebenarnya kita sedang mengandaikan fakta dan kalau berbicara fakta maka kita sedang mengandaikan teori (Heru Nugroho; 2001: 69-70). Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua pendekatan tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika. - See more at: http://aina-tunk.blogspot.com/2012/07/teori-pendekatan-deduktif-dan.html#sthash.Ez3TG0eW.dpuf

TUGAS KELOMPOK

STRATEGI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN EKONOMI

PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA

 

Disusun oleh

PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI – C

TONI JULIANTO

 

 

 

 

 

 

=

 http://tonijulianto.wordpress.com/2012/07/12/pembelajaran-induktif-dan-pembelajaran-deduktif/

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2011/2012

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, dengan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul,

”PEMBELAJARAN INBDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA”

sebagai tugas yang diberikan dosen pengampu mata kuliah strategi belajar dan pem,belajaran

ekonomi dapat terselesaikan dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis. Kami sebagai

penulis berusaha agar makalah yang kami buat ini memiliki arti penting dan sesuai dengan materi

yang telah di berikan.

Pendekatan dan penyajian dalam makalah ini pada prinsipnya membahas pokok permasalahan

yang berhubungan dengan strategi pembelajkaran induktif dan induktif serta langkah-langkah dari

strategi tersebut dan bagaimana karakteristiknya dfan implementasinya dalam proses

pembelajarannya. Dengan memahami tentanng pokok masalah tersebut, diharap pembaca dapat

lebih mengetahui dan memahami tentang konsep profesi kependidikan.

Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi kami sadar, tak ada gading

yang tak retak, begitu juga pada pada karya tulis ini yang belum sempurna. Oleh karena itu, semua

kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami sambut dengan senang hati.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang telah mendukung

terselesainya makalah ini.

 

                                                                                    Metro,  Mei 2012

 

                                                                                    Penulis

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

 

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Latar Lelakang 1

2. Rumusan Masalah 2

3. Batasan Masalah 2

BAB II PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA

IMPLEMENTASINYA 3

1. Pembelajaran Induktif dan Pembelajaran Deduktif 3

2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran indukif dan Deduktif 7

3. Langkah-langkah Pembelajaran Induktif dan Deduktif 8

4. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran 11

5. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya 12

6. Implementasinya 14

BAB III PENUTUP 16

1. Kesimpulan 16

2. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1. A.      Latar Belakang

Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar

dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang ada

dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan pembelajajaran

terhadap  siswa-siswanya.

Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya dengan

perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu menyesuaikan kondisi

perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran atau

metode yang harus dilakukan ketika melakukan pembelajaran kepada siswanya.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam

memilih metode pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan. Metode yang

digunakan haruslah metode yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu

diantara siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran, tergantung pada efektif

tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Namun berdasarkan hasil pengamatan, dengan metode pembelajaran konvesional yang selama ini

diterapkan oleh seorang guru, hasil pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara

optimal, karena siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat, bakat,

dan kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan tidak menggairahkan

siswa untuk belajar lebih aktif lagi.  Hal itu mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti

dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat

tercapai secara optimal.

Pada dasarnya metode pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa

dipandang sebagai objek belajar, dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa

sebagai subjek dan objek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proes pembelajaran.

1. B.       Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang perlu dipecahkan dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa  itu pengertian pembelajaran induktif dan pembelajaran deduktif ?

2. Bagaimana karakteristik dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif ?

3. Apa kelebihan dan kelemahan yang ada dalam strategi pembelajaran tersebut ?

4. Dasar-dasar pertimbangan dan langkah pelaksanaan strategi pembelajaran induktif dan

deduktif ?

5. Upaya pemecahan kasus pembelajarannya ?

 

1. C.      Tujuan Dan Manfaat

Tujuan  membuat makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami mampu menyelesaikan dengan

sesuai dengan materi yang diberikan dan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selaian daripada

tujuan di atas kami berharap makalah ini, dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Digunakan sebagai sumber referensi dan penambah wawasan kita mengenai strategi

pembelajaran induktif dan deduktif khususnya dan strategi pembelajaran pada umumnya.

2. Acuan kita mahasiswa  atau calon pendidik dalam proses belajar menjadi seorang

pendidik/guru yang professional

3. Sebagai motivasi untuk para pembaca lebih mengetahui dan menggali tentang

pembelajaran induktif dan deduktif, yang masih sedikit sumber yang menerangkannya.

BAB II

PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA

 

1. A.      Pembelajaran Induktif dan Pembelajaran Deduktif

1.1.Pengertian Pembelajaran induktif

Menurut Hilda Taba, proses pembelajaran merupakan aktivitas yangkompleks. Proses pembelajaran

mencakup banyak variabel, yaitu variabeltujuan, guru, siswa, proses belajar, dan susunan

pembelajaran. Untukmengembangkan strategi pembelajaran, variabel-variabel penting tersebutdi

atas, perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, Strategi pembelajaran menurut Hilda Taba adalah pola

dan urutan tingkah laku guru untukmenampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar

dansistematis, (Suprihadi, 1993: 93).Strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan

komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yangdipilih guru

untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Cara-cara itu, mencakup sifat, ruang lingkup dan urutan

kegiatan yang berwujud pengalamanbelajar bagi siswa.

Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat

efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi

informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari

siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-

ilustrasi yang diberikan tadi.

Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar.

pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam

penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun

pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat

keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru

dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang

akan untuk membuat siswa berpikir.

Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh. Dari contoh-

contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan yang bersifat

umum.Pendekatan induktif adalah suatu strategi yang direncanakan untuk membantu

sisiwamengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreatif melalui

observasi,membandingkan, penemuan pola, dan menggeneralisasikannya. Guru biasanya

menciptakansuasana aktif belajar dengan mendorong siswa mengadakan pengamatan dan

memfokuskan pengamatan melalui pertanyaan-pertanyaan. Pada pendekatan induktif ini seorang

siswa haruslebih aktif. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan

demonstrasi.

Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan untuk

belajar melalui strategi pembelajaran induktif. pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah

lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut dan

malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas

dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar. strategi ini dikembangkan atas dasar

beberapa postulat sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.

2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting

kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi

kognitif tertentu.

3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar

dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih

dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan

ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan

tersebut.

 

Jenis pendekatan induktif :

ü  Membentuk satu generalisasi daripada contoh-contoh tertentu. Misalnya mencari cirri-ciri yang

sama dari berbagai jenis pasar.

ü  Membentuk satu prinsip dari uji kajian tertentu.

ü  Membentuk satu hukum dari pernyataan-pernyataan tertentu. Misalnya mendapat hukum

permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan pedagang.

ü  Mendapat satu teori dari urutan suatu pemikiran.

 

Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :

1. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif

2. Berstruktur rendah

3. Penggunaan waktu yang kurang efisien

4. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu

 

1.2.Pengertian Pembelajaran Deduktif

Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif.

Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan

bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada

urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang

diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif

daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi.

Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang umum kepada hal yang

khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh-

contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.

Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap: 

1. pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.

2. pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.

3. pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Misalnya,

bila diambil contoh untuk pengajaran tentang kalimat tunggal, maka pengajar memulai

dengan definisi kalimat tunggal, contoh-contoh kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan

penjelasan ciri-ciri kalimat tunggal. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan straegi

pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.

Dapat dikatakan juga strategi  deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,

generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu

penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai

ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran

mengenai konsep “terdefinisi”.

 

Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:

a)      guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana  dalam

pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,

b)      guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,

c)      guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi

dari konsep-konsep,

d)     siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru

Pembelajaran deduktif merupakan strtegi pembelajaran yang mengutamakan penalaran dari umum

ke khusus. Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model

pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi,

mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing

siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara

memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif

seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode

ceramah, tanya jawab dan simulasi.

Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :

a)      Berorientasi pada siswa

b)      Berstruktur tinggi

c)      Penggunaan waktu yang lebih efisien.

d)     Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

Sintak pembelajaran deduktif adalah :

a)      Menyatakan abstraksi

b)      Memberi ilustrasi

c)      Aplikasi

d)     Penutup

 

 

1. B.       Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Induktif dan Deduktif

 

1.1.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

 

Kelebihan yang menonjol dan mudah dipahami diantaranya :

1. Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-

informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa,

sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru

membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang

diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya

pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.

3. Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih

mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.

 

Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

1. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga

kesuksesan pembelajaran hamper sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam

memberikan ilustrasi-ilustrasi.

2. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada

keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus

menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.

3. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa

menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak

malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan

pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.

4. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru

harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan

mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang

diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini

maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.

5. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan,

sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.

6. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif

bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.

7. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga

tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.

 

1.2.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran deduktif

 

Kelebihan Pembelajaran Deduktif

a)      Cara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran

b)      Pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran, guru memberikan

penerangan sebelum memulai pembelajaran.

Kelemahan pembelajaran Deduktif

a)      Keaktifan siswa dalam mengeplorasikan kemampuan masih terbatas

b)      Dalam menarik kesimpulan dari konteks umum yang diberikan guru siswa dibatasi konteks

tersebut.

 

1. C.      Langkah-langkah Pembelajaran Induktif Dan Pembelajaran Deduktif

1.1.Pada Pembelajaran Induktif

Strategi pembelajaran ini  menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang

kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.  Langkah-

langkah yang harus  tempuh dalam strategi pembelajaran dengan pendekatan induktif  yaitu:

ü  guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif

ü  guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa

memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,

ü  guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat

perkiraan.

ü  menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh

tersebut serta tindak lanjut.

Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan

dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan

karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya.Taba mengidentifikasi tiga

keterampilan berpikir induktif:

1. Konsep pembentukan (belajar konsep)

Tahap ini mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep), kelompok barang yang sama

secara bersama-sama, beserta label tersebut (dengan nama konsep).

Langkah-langkah:

1)      Membuat daftar konsep.

2)      Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama.

3)      Pemberian label atau kategorisasi.

1. Interpretasi data

Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan menyimpulkan

data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat dilakukan

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Langkah-langkah:

1)      mengidentifikasi dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.

2)      menjelaskan dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.

3)      membuat kesimpulan.

1. Penerapan prinsip-prinsip

Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat

merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya mereka

diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang

berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu

fenomena baru.

Langkah-Langkah:

1)      Membuat hipotesis, memprediksi konsekuensi.

2)      Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atau prediksi.

3)      Menguji hipotesis/prediksi

1.2.Pada Pembelajaran Deduktif

Dalam strategi belajar mengajar deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,

generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu

penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai

ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran

mengenai konsep “terdefinisi”.

Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:

1. guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana  dalam

pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,

2. guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,

3. guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan

esensi dari konsep-konsep,

4. siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru

Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran : konsep

pasar.Tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pasar”. Rumusan konsep: pasar

ialah tempat bekumpulnya penjual dan pembeli, terjadi transaksi, barang dan jasa”.

Proses pembelajaran:

1. Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .

2. Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan, bergerak,

tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di

papan tulis (di bawah rumusan konsep).

3. Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru

melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika

digunakan alat peraga.

4. Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.

Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang

berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.

Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan deduktif

dijelaskan sebagai berikut

a)      guru memilih konsep, prinsip, Inisiasi aturan yang akan disajikan,

b)      guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi  dan contoh-

contohnya,

c)      guru menyajikan  contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan  antara

keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung oleh media yang cocok,

d)     guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum

itu merupakan gambaran dari keadaan khusus,

 

1. D.      Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi

Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan

sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya.  Pemilihan strategi

pembelajaran umumnya bertolak dari 

1. rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, 

2. analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan 

3. jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan. 

 

Kriteria pemelihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam memilih strategi

pembelajaran, yaitu:

1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran

2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat

bekerja nanti  (dihubungkan dengan dunia kerja).

3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada

indera peserta didik. 

Atas beberapa pertimbangan mengenai pemilihan strategi pembelajaran di atas maka alas an untuk

memilih pembelajaran induktif dan deduktif adalah sebagai berikut :

Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau

atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam

mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi

atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut

atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret

maupun konsep terdefinisi.

 

1. E.        Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran dari Strategi Tersebut

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara

strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif

adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebuh dahulu

untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilistrasi atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai

dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal yan konkrit.strategi ini

disebut juga strategi pembelajaran dari umum kekhusus.

Sebaliiknya dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang

konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang

komplek dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari umum

kekhusus.Pembelajaran deduktif, umum-khusus, abstrak-konkrit: guru menyampaikan aturan,

prinsip baru diberi contoh-contohnya pada siswa.

Pembelajaran deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti dengan

contoh-contoh dan yang bukan contohnya  Pembelajaran induktif, dimulai dari contoh lalu

membahas definisinya. Selain ragam dan macam strategi pembelajran induktif dan pembelajaran

deduktif. Pembelajaran deduktif dikembangkam oleh Filosof Perancis Bacon yang menghendaki

penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak

fakta semakin mendukung hasil simpulan.pada abad pertengahan, system induktif ini disebut juga

sebagai dogmatif, artinya langsung mempercayai begitu saja tanpa berfikir rasional.

Deduktif, sebagai kebalikan induktif adalah prosses penalaran yang beranjak dari umum ke yang

khusus atau dari suatu premis menujuk ke suatu konklusi logis. Kesimpulan-kesimpulan tenyang

suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu prinsip umum yang berlaku bagi semua kasus yang

semacam. Dictionary of Education mendefinisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar

yang beranjak dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai padaa

konklusu-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.

 

1. F.     Implementasi

strategi  deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi atau

rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-

bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh.

Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai konsep

“terdefinisi”.

Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi:  Bahan pelajaran : konsep makhluk

hidup. tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup”.

Rumusan konsep: makhluk hidup ialah makhluk yang memerlukan makanan, bergerak,

tumbuh,berkembang biak, dan bernafas”.

Proses pembelajaran:

a)      Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .

b)      Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan, bergerak,

tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di papan

tulis (di bawah rumusan konsep).

c)      Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru

melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika

digunakan alat peraga.

d)     Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.

Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan

dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.

Srategi belajar mengajar induktif Dalam strategi belajar mengajar induktif, pesan atau materi

pelajaran diolah mulai dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju yang umum yaitu generalisasi

atau rumusan konsep atau aturan. Model pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil;

2002:127), model yang didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir.

Taba (Joyce dkk, 2002) membangun model ini dengan pendekatan yang didasarkan atas tiga

asumsi, yaitu:

a)      Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang digunakan oleh Taba berarti membantu

siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui latihan (practice).

b)      Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini berarti bahwa siswa

menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran. Siswa menyusun data ke dalam

sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain, membuat generalisasi

dari hubungan yang mereka temukan, dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan

menjelaskan fenomena.

c)      Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat Taba

bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang harus menguasai satu

keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak bisa dibalik.

Cotoh sederhana dari pembelajaran induktif  adalah menentukan dua atau lebih garis yang sejajar

(guru menggunakan konsep tangent geometri, yang mana guru memberikan contoh beberapa

garis).

Contoh penggunaannya: Seperti halnya seperti contoh di atas (penggunaan strategi belajar

mengajar deduktif), rumuskan dulu: bahan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan rumusan

konsepnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

1. Kesimpulan

Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar.

pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam

penerapannya

Dapat dikatakan juga strategi  deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,

generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu

penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai

ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran

mengenai konsep “terdefinisi”.

 

1. Saran

Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang

lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami selanjutnya kami mohon

saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil karya tulis kami yang

terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.

 

 

 

 

Kondisi Kapabilitas Belajar

N

oIndikator

Kapabilita

s belajar

Kondisi

Internal

Kondisi

EksternalUnjuk kerja

Karakteristi

k Bahan

Ajar

Metode

1 Mengidentifikasi

hal-hal yang

mem-pengaruhi

kebutuhan

 

 

 

 

Mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi

permintaan

 

 

Mengidentifikasi

ciri-ciri berbagai

bentuk pasar

barang

 

 

 

 

Membuat

Strategi

kognitif

 

 

 

 

 

 

Strategi

kognitif

 

 

 

 

 

Strategi

kognitif

 

 

Mengingat

konsep dan

kaidah yang

relevan

 

 

 

Mengingat

konsep dan

kaidah yang

relevan

 

 

Mengingat

konsep dan

kaidah yang

relevan

 

 

 

Mengingat

perangkat

pengetahuaa

n

terorganisasi

Menyajika

n secara

berlanjut

situasi

baru

bermasala

h yang

menuntut

cara

pemecaha

n baru

 

Menyajika

n secara

berlanjut

situasi

baru

bermasala

h yang

menuntut

cara

pemecaha

n baru

 

Menyajika

n secara

berlanjut

situasi

baru

bermasala

h yang

Menemuka

n

 

 

 

 

 

 

Menemuka

n

 

 

 

 

 

Menemuka

n

 

 

Konsep

 

 

 

 

 

 

Konsep

 

 

 

 

 

Konsep

 

 

 

 

Diskusi

 

 

 

 

 

 

Diskusi

 

 

 

 

 

Diskusi

Demonstra

si

 

 

kesimpulan

tentang hukum

Gossen

 

 

 

 

Mengidentifikasi

ciri-ciri berbagai

bentuk pasar

barang

 

 

 

Mendeskripsikan

pengertian

ekonomi mikro

dan makro

 

 

 

 

Informasi

verbal

 

 

 

 

 

 

Informasi

verbal

 

 

 

 

 

Informasi

verbal

yang telah

ada

 

 

Mengingat

perangkat

pengetahuaa

n

terorganisasi

yang telah

ada

 

Mengingat

perangkat

pengetahuaa

n

terorganisasi

yang telah

ada

 

menuntut

cara

pemecaha

n baru

 

 

Menyajika

n konteks

yang

bermakna

 

 

 

 

 

Menyajika

n konteks

yang

bermakna

 

 

 

 

Menyajika

n konteks

yang

bermakna

 

 

 

 

Mengingat

 

 

 

 

 

 

Mengingat

 

 

 

 

 

Mengingat

 

 

Fakta

 

 

 

 

 

 

Fakta

 

 

 

 

 

Fakta

 

 

 

Ceramah

Tanya

jawab

 

 

 

 

 

Ceramah

Tanya

jawab

 

 

 

 

Ceramah

Tanya

jawab

 

http://mimieymanjer.blogspot.com/2012/04/pendekatan-induktif-deduktif-eklektik.html

 Pendekatan induktif, deduktif, eklektik dan komunikatifPendekatan induktif bermula dariapada spesifik kepada umum . Menurut J.M Kierzek dan

W.Gibson (1960), pendekatan induktif dimulakan dengan sesuatu sebab atau contoh dan menuju

ke arah sesuatu generalisasi. Pendekatan Induktif melibatkan pengumpulan dan pentafsiran

maklumat-maklumat yang kemudiannya setiap maklumat ini akan berubah kepada kesimpulan.

Murid dibimbing oleh guru bagaimana untuk berfikir, mengkaji, mengenalpasti seterusnya

mentafsir maklumat untuk membuat generalisasi/kesimpulan. Pengajaran dan pembelajaran

melibatkan seseorang guru boleh membanu pelajar menguasai konsep atau generalisasi

berasaskan pemerhatian atau contoh-contoh yang diperoleh. Selain dalam matapelajaran

Bahasa Melayu, matapelajaran lain juga menggunakan pendekatan ini iaitu seperti

matapelajaran Matematik dan Sains banyak menggunakan pendekatan induktif.

Menurut B.Seaton(1982), pembelajaran melalui pendekatan ini disamakan dengan seorang

murid mengalami proses mental yang mana ia memerhati peristiwa tertentu untuk memperoleh

satu kesimpulan. Antara prinsip-prinsip penggunaan pendekatan induktif adalah menggunakan

contoh-contoh yang relevan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ini adalah sebagai

rujukan kepada murid untuk lebih memahami apa yang cuba disampaikan oleh guru. Setiap

guru boleh menggunakan gambar, video ataupun hasil karya dalam penyampaian maklumat

kepada murid-murid. Murid-murid juga digalakkan mengemukakan contoh-contoh yang

diketahui oleh mereka semasa proses pengajaran dan pembelajaran berlaku. Selain itu, soalan-

soalan akan disediakan untuk membimbing murid membuat kesimpulan. Soalan-soalan ini

adalah berkaitan dengan contoh-contoh yang telah dipertunjukkan kepada murid-murid.

Sebagai contoh, Bagaimanakah anda menghadapi situasi banjir di rumah?. Seterusnya, guru

perlu memberikan peluang kepada pelajar untuk memerhati dan menganalisis contor agar

generalisasi dapat dibuat. Untuk lebih memudahkan murid menguasai peraturan-peraturan

umum yang diperoleh daripada fakta ataupun contoh khusus, guru perlulah merancang aktiviti

berkisar daripada contoh yang telah diberikan. Secara umumnya, jenis pendekaran induktif

digunakan bergantung pada hasil pembelajaran yang diinginkan.

Pendekatan deduktif merupakan jenis pengajaran yang bermula daripada umum kepada

spesifik. Pendekatan ini merujuk kepada satu pembelajaran dimana pelajar bermula dengan

hukum yang umum dan digunakan dalam kes-kes tertentu. Strategi Pengajaran Deduktif

merupakan kaedah mengajar yang kompleks kerana murid perlu memperolehi kefahaman yang

mendalam /mencukupi serta berupaya memilih rumus, hukum, teorem, peraturan yang telah

dipelajari dengan tepat untuk diaplikasi pada contoh-contoh khusus.

Pendekatan ini mengasaskan pengajaran dan pembelajaran murid kepada hukum-hukum atau

tertentu. Pendekatan ini bermula dengan melihat hukum-hukum atau mempelajari peraturan

tertentu dan dari sini pembelajaran akan diteruskan dengan menganalisis hukum-hukum

melalui contoh atau mengaplikasikan peraturan yang telah diberikan. Secara ringkasnya,

seorang guru akan mengemukakan satu konsep, hukum atau kesimpulan dengan menerangkan

definisi sebelum memberikan beberapa contoh untuk memperjelas kefahaman. Pelajar perlu

menaakul untuk mendapatkan contoh tertentu daripada peraturan umum.

Pendekatan eklektik menggunakan dua atau lebih kaedah yang menggabungkan segala ciri

yang baik daripada pendekatan tersebut dan menggunakannya dalam satu-satu pengajaran dan

pembelajaran. Pendekatan eklektik dihasilkan dengan menggunakan gabungan pendekatan

indukif dan deduktif. Pendekatan ini sesuai untuk kelas yang mempunyai pelajar pelbagai

kebolehan. Ada kala kaedah induktif lebih sesuai digunakan untuk segelintir murid manakala

ada pula murid yang akan memahami dengan jelas melalui kaedah deduktif.

Sebagai contoh, guru boleh memulakan P&P dengan memberikan contoh dan diikuti dengan

kesimpulan. Selain itu, proses pengajaran dan pembelajaran boleh diakhiri dengan memberikan

contoh diikuti dengan generalisasi. Proses ini lebih menyerupai kepada pendekatan induktif.

Jika guru memulakan pelajaran dengan memberikan peraturan atau generalisasi diikuti dengan

contoh dan kemudian diakhiri dengan penerangan tentang peraturan, maka ianya lebih kepada

pendekatan deduktif. Strategi pengajaran menggunakan pendekatan eklektik boleh dilakukan

dengan dua cara iaitu mirip kepada pendekatan induktif ataupun P&P yang lebih mirip kepada

pendekatan deduktif. Pendekatan ini banyak digunakan dalam pengajaran Sains danMatematik.

Guru boleh mengaplikasikan strategi Pusatan guru, Pusatan murid, Pusatan bahan dalam P&P.

Kebanyakkan guru akan menggunaka pendektan ini dalam aktiviti pemulihan dan pengayaan.

Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang berpusatkan murid iaitu berfokuskan

kepada bentuk-bentuk komunikasi iaitu seperti meminta maaf, bercerita ataupun melapor.

Situasi ini berlaku dalam amalan masyarakat sehari-harian. Melalui pendekatan ini, penekanan

tentang penyerapan bentuk gramatikal adalah untuk tujuan komunikasi.Pendekatan ini wujud

kerana pendekatan lain lebih mementingkan penguasaan bahasa pada peringkat membina ayat-

ayat yang betul secara pencilan yang terkeluar daripada konteks wacana. Hasilnya, pekajar

tidak akan menguasai kecekapan berkomunikasi. Penguasaan komunikasi adalah perlu agar

pelajar dapat membuat pemilihan struktur ayat yang betul mengikut konteks bahasa.

Prinsip-prinsip pendekatan komunikatif ini adalah berkaitan dengan pengetahuan murid dalam

aktiviti yang akan dilakukan . Setiap guru haruslah merancang terlebih dahulu aktiviti agar

murid dapat menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Selain itu, pengajaran bahasa dibuat

dalam konteks wacana dan guru perlu mengajar bahasa yang melampaui batas ayat agar pelajar

dapat berkomunikai secara berkesan. Pengajaran bahasa lebih mengikut proses komunikasi

sebenar iaitu seperti perbualan dalam kehidupan sehari-harian.

Kebolehan pelajar melibatkan diri dalam situasi pengajaran dan pembelajaran bermakna di

dalam bilik darjah merupakan kehendak standard untuk setiap warganegara yang

bertanggungjawab dalam masyarakat moden dan demokratik.Kita harus melahirkan pelajar

sebagai pemikir berkesan dan ini merupakan matlamat penting dalam dunia pendidikan. Jika

kita inginkan murid bertidak secara efektif dalam setiap aktiviti yang dianjurkan, maka kita

perlu menyesuaikan pendekatan, kaedah dan teknik yang digunakan dalam proses pengajaran

dan pembelajaran.