pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah file · web viewpembelajaran dengan metode saintifik di smp...

24
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 1. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan metode saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. 1

Upload: dophuc

Post on 18-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

1. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik

Pembelajaran dengan metode saintifik dapat didefinisikan sebagai

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik

secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-

tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”.

Penerapan metode saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan

proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses

tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus

semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau

semakin tingginya kelas siswa.

Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner,

teori Piaget, dan teori Vygotsky.

a. Teori belajar Bruner

Teori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat

hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalam Carin & Sund,

1975). Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan

pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan

melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan

memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau

penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat

mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia

memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan

1

Page 2: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat

hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan

dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.

b. Teori belajar Piaget

Berdasarkan teori Piaget, belajar berkaitan dengan pembentukan dan

perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah suatu struktur

mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara

intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya

(Baldwin, 1967). Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata

seorang anak akan berkembang menjadi skemata orang dewasa. Proses

yang menyebabkan terjadinya perubahan skemata disebut dengan

adaptasi.

Proses terbentuknya adaptasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses kognitif yang

dengannya seseorang mengintegrasikan stimulus yang dapat berupa

persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam

skema yang sudah ada didalam pikirannya. Asimilasi terjadi jika ciri-

ciri stimulus tersebut cocok dengan ciri-ciri skema yang telah ada.

Apabila ciri-ciri stimulus tidak cocok dengan ciri-ciri skema yang telah

ada maka seseorang akan melakukan akomodasi.

Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru yang dapat cocok

dengan ciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi skema yang

telah ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam

pembelajaran diperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi antara

asimilasi dan akomodasi. Bila pada seseorang akomodasi lebih dominan

dibandingkan asimilasi, maka ia akan memiliki skemata yang banyak

tetapi kualitasnya cenderung rendah.

Sebaliknya, bila asimilasi lebih dominan dibandingkan akomodasi maka

seseorang akan memiliki skemata yang tidak banyak tapi cenderung

memiliki kualitas yang tinggi. Keseimbangan atau ekuilibrasi antara

2

Page 3: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

asimilasi dan akomodasi diperlukan untuk perkembangan intelek

seseorang menuju ke tingkat yang lebih tinggi.

Piaget (dalam Carin & Sund, 1975) menyatakan bahwa pembelajaran

yang bermakna tidak akan terjadi kecuali siswa dapat beraksi secara

mental dalam bentuk asimilasi dan akomodasi terhadap informasi atau

stimulus yang ada di sekitarnya. Bila hal ini tidak terjadi maka guru dan

siswa hanya akan terlibat dalam belajar semu (pseudo-learning) dan

informasi yang dipelajari cenderung mudah terlupakan.

Proses-proses kognitif yang dibutuhkan dalam rangka mengkonstruk

konsep, hukum atau prinsip dalam skema sesorang melalui tahapan-

tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

menarik kesimpulan yang terdapat dalam pembelajaran dengan metode

saintifik selalu melibatkan proses asimilasi dan akomodasi. Oleh karena

itu, teori belajar Piaget sangat relevan dengan metode saintifik.

c. Teori belajar Vygotsky

Vygotsky menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik

bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari,

namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau

tugas itu berada dalam zone of proximal development, daerah terletak

antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai

kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa

atau teman sebaya yang lebih mampu. (Nur dan Wikandari, 2000:4).

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada teori Vygotsky

menerapakan apa yang disebut dengan scaffolding (perancahan).

Perancahan mengacu kepada bantuan yang diberikan teman sebaya atau

orang dewasa yang lebih kompeten, yang berarti bahwa memberikan

sejumlah besar dukungan kepada anak selama tahap-tahap awal

pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan dan memberikan

3

Page 4: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

kesempatan kepada anak itu untuk mengambil tanggung jawab yang

semakin besar segera setelah ia mampu melakukannya sendiri. (Nur,

1998:32).

Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. berpusat pada siswa.

b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip.

c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa.

d. dapat mengembangkan karakter siswa.

2. Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik

Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik didasarkan pada keunggulan

pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan metode

saintifik adalah:

a. untuk meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa.

b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

c. terciptanya kondisi pembelajaran yang menyebabkan siswa merasa

bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya

dalam menulis karya ilmiah.

f. untuk mengembangkan karakter siswa.

3. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode saintifik

Beberapa prinsip pembelajaran dengan metode saintifik, yaitu:

4

Page 5: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

a. pembelajaran berpusat pada siswa

b. pembelajaran membentuk students’ self concept

c. pembelajaran terhindar dari verbalisme

d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip

e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan

berpikir siswa

f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru

g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan

dalam komunikasi

h. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

4. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik

Secara umum langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik

adalah:

a. melakukan pengamatan atas suatu fenomenon

b. mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah berkaitan dengan

fenomenon yang diamati

c. menalar untuk merumuskan hipotesis atau jawaban sementara.

d. merancang cara dan langkah untuk mengumpulkan data atau informasi

e. mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik

f. menganalisis data atau informasi

g. menarik kesimpulan

h. mengomunikasikan hasil yang telah diperoleh

i. memvalidasi kesimpulan yang telah ditarik, jika kesimpulan belum

benar (untuk menghindari terjadinya kesalahan konsep).

Hasil yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode saintifik berupa

konsep, hukum atau prinsip yang dikonstruk oleh siswa dengan bantuan

guru. Perlu dipahami bahwa dalam kondisi tertentu, data yang diperlukan

untuk menguji hipotesis tidak mungkin diperoleh secara langsung oleh

5

Page 6: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

siswa melalui percobaan yang mereka lakukan atau kalau dilakukan

memerlukan waktu yang terlalu lama.

Sebagai contoh adalah materi pelajaran yang berkaitan dengan konsep

kelarutan zat dalam pelarut tertentu. Dalam hal ini guru dapat memberikan

data yang dibutuhkan untuk kemudian dianalisis oleh siswa.

Dalam mengonstruk konsep, hukum atau prinsip, langkah-langkah yang

diberikan di atas tidak harus dilaksanakan semua. Sebagai contoh dalam

menggolongkan sifat asam, basa atau netral suatu larutan, langkah-langkah

yang perlu dilakukan adalah merancang percobaan, mengumpulkan data,

dan menyimpulkan. Contoh yang lain, dalam menemukan pengaruh

temperatur terhadap energi kinetik molekul, proses-proses kognitif yang

perlu dilakukan adalah merancang percobaan, mengumpulkan data, dan

menyimpulkan.

5. Contoh-contoh kegiatan pembelajaran berdasarkan metode saintifik

Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang

memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan

nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran

para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak

hadir.

Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah

memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah

dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari

oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar siswa yang

belum paham suatu konsep dapat memahami konsep tersebut, sedangkan

siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat

6

Page 7: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

dihilangkan. Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan

fenomena atau kejadian “aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat

menggugah timbulnya pertanyaan pada diri siswa.

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau

dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.

Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan

pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan

dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan

untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan

bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di

muka.

Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi

terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.

Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi dapat

dilakukan dengan mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau prinsip

yang telah dikonstruk oleh siswa. Dalam hal ini seringkali guru meminta

siswa untuk mengungkapkan konsep, hokum atau prinsip yang telah

mereka konstruk. Dari sini dapat diketahui ada atau tidaknya kesalahan

konsep. Bila terjadi kesalahan konsep maka guru dapat segera mengkoreksi

kesalahan konsep tersebut.

Pengayaan dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca buku-buku pelajaran atau sumber informasi lainnya untuk

memantapkan pemahaman materi yang telah dibelajarkan atau memahami

materi lain yang berkaitan. Guru juga dapat meminta siswa untuk

mengakses sumber-sumber dari internet baik yang berupa animasi atau

video berkaitan dengan materi yang telah dibelajarkan. Dalam hal ini

seyogyanya guru memberikan situs-situs internet yang berkaitan dengan

materi pelajaran yang telah dibelajarkan. Pengayaan dapat juga dilakukan

7

Page 8: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

dengan meminta siswa melakukan percobaan yang berkaitan dengan materi

yang telah dibelajarkan yang aman untuk dikerjakan di rumah oleh siswa.

Contoh kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

diberikan di bawah ini.

Contoh kegiatan pendahuluan:

1. Mengucapkan salam

2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah

dipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang

akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru

menanyakan konsep tentang larutan dan komponennya sebelum

pembelajaran materi asam-basa. Untuk IPS, misalnya menggunakan

apersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di mana,

kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi korban,

apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika

menghadapi bencana tersebut.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Contoh Kegiatan Inti

1. Mengamati:

Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatu

fenomenon. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru meminta siswa

untuk mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah

belimbing atau tomat. Fenomenon yang diberikan dapat juga dalam

bentuk video. Dalam mapel IPS contohnya adalah fenomena yang

diamati adalah gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang

gundul, hujan deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai

meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar bencana banjir di

suatu tempat.

8

Page 9: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

2. Menanya:

Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu

fenomenon. Sebagai contoh siswa mempertanyakan “Mengapa

larutan ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki rasa manis dan

asin”. Sebagai contoh di mapel IPS adalah “Apakah sebab dan akibat

banjir bisa terjadi di ruang dan waktu yang sama atau berbeda?”

3. Menalar untuk mengajukan hipotesis:

Sebagai contoh, dalam mapel IPA siswa mengajukan pendapat bahwa

rasa manis dan masam pada larutan enkstrak buah belimbing atau

tomat disebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa manis dan zat

yang memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan suatu

hipotesis. Contoh hipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat)

dan penggundulan hutan (sebab) bisa: a) Terjadi di tempat yang

sama b) Terjadi di tempat berbeda.

4. Mengumpulkan data atau informasi:

Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan

data tentang komponen-komponen yang terdapat dalam larutan

ekstrak buah belimbing atau buah tomat. Dalam mapel IPS, siswa

mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

5. Menganalisis data:

Contoh dalam mapel IPA, misalnya siswa menganalisis data yang

dikumpulkan atau diberikan oleh guru. Analisis data dalam IPS,

misalnya siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6

tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial.

Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal,

pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul.

6. Menarik kesimpulan

Dalam mapel IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil analisis

yang mereka lakukan. Sebagai contoh siswa menyimpulkan bahwa

rasa manis pada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat

disebabkan oleh adanya gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh

adanya asam. Contoh bentuk kesimpulan yang ditarik dalam IPS 9

Page 10: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

misalnya hujan di Bogor menyebabkan banjir di Jakarta

menunjukkan adanya keterkaitan antarruang dan waktu.

7. Mengomunikasikan:

Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara

lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi,

dan tanya jawab.

Contoh Kegiatan Penutup:

1. Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk

mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk

oleh siswa.

Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk menjelaskan

contoh keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar

desa dan kota.

2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa

untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau

teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan

atau sumber informasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas

juga dapat digunakan dalam mapel IPS.

3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat

memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan

konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh siswa,

kemudian guru meminta siswa untuk mengakses situs-situs tersebut.

6. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan metode saintifik

Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian

proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

10

Page 11: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi

saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat

presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.

b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum

dilakukan dengan tes tertulis.

c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok,

bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan

menggunakan lembar observasi sikap.

Berikut beberapa contoh lembar observasi yang dapat digunakan sebagai

acuan atau pertimbangan.

Lembar observasi keterampilan siswa

No Nama Siswa KeterampilanK1 K2 K3 K4 K5

12345…

Keterangan:

K1: Keterampilan merumuskan masalah (dilihat produk rumusan masalah)

K2: Keterampilan mengajukan hipotesis (dilihat produk hipotesis)

K3: Keterampilan mengamati/mengumpulkan data percobaan (dilihat dari

kegiatan merancang dan melakukan percobaan)

K4: Keterampilan menyimpulkan (dilihat saat diskusi dan produk

kesimpulan)

K5: Keterampilan mengkomunikasikan hasil (hasil tertulis dan presentasi)

Rentang skor: 1 – 4

1 = kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat Baik

6.2. Lembar penilaian untuk kegiatan mengamati

No Nama Siswa Relevansi Kelengkapan Kebahasaan1

11

Page 12: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

2345…

Keterangan :

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa

mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera

penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba.

b. Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang

diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).

c. Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput

atau semakin sedikit sisa (risedu) fakta yang tertinggal.

d. Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-

fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau

tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).

e. Rentang skor: 1 – 4

1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat Baik

6.3. Penilaian untuk kegiatan diskusi

No Nama Siswa KeterampilanMendengarkan Berargumentasi Berkontribusi

1 2345…

Keterangan :

12

Page 13: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

a. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa

untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan

seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

b. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam

mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) ketika

ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

c. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa

memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke

penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan

pendapat.

f. Rentang skor: 1 – 4

1 = kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat Baik

6.4. Penilaian Presentasi

No Nama Siswa Menjelaskan Memvisualkan Merespon12345…

Keterangan:

a. Presentasi menunjuk pada kemampuan siswa untuk menyajikan hasil

temuannya mulai dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba

(mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi

terdiri atas 3 aspek penilaian yakni keterampilan menjelaskan,

memvisualisasikan, dan merespon atau memberi tanggapan.

b. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil

observasi dan diskusi secara meyakinkan.

c. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan

siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin,

semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.

13

Page 14: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

d. Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan

tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara

empatik.

e. Rentang skor: 1 – 4

1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat Baik

6.5. Lembar observasi sikap

No Nama Siswa Menghargai Kerjasama Kejujuran Kecermatan12345…

Keterangan:

Menghargai merujuk pada kemampuan siswa menghargai pendapat siswa

lain, baik saat dalam kelompok sendiri maupun saat diskusi kelas.

Kerjasama merujuk pada kemampuan siswa bekerjasama dengan siswa

lain, dalam kelompok.

Kejujuran dilihat terutama dari kesesuaian pengamatan dengan laporan.

Kecermatan dilihat terutama dari keseriusan dan ketelitian dalam

melakukan pengamatan dan menyusun laporan.

Rentang skor: 1 – 4

1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat Baik

Daftar Pustaka

14

Page 15: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5th Ed. Boston: McGraw-Hill Company, Inc.

Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley & Sons.

Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3rd Ed.

Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery. ( 7th. ed. ) New York: Maxwell Macmillan International.

Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge Companion to PIAGET. Cambridge University Press.

Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan

Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas

Negeri Surabaya University Press.

Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. 1985. Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64, 4: 489-503.

Sund, R.B. & Trowbridge, L.W. 1973. Teaching Science by Inquiry in the

Secondary School, 3rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing

Company.

Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics. London: Paul Chapman Publishing Ltd.

15

Page 16: PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH file · Web viewPEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik. Pembelajaran

16