7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini
dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan
dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang
belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun
dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran
dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata
pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa
saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
Iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................
2. Tujuan..........................................................
3. Ruang Lingkup.............................................
4. Landasan Hukum....... .................................
1
2
3
3
BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik.............
2. Penilaian Autentik........................................
5
22
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
BAB IV
1. Prosedur Analisis.. .........................................
2. Hasil Analisis Kompetensi..............................
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
36
72
74
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam
rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional,
terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,
standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat
diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat
dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara
bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. 1
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil
belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para
pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang
tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik
yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara
terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai
tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi
pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih instruktur
nasional (master teacher), guru inti dan guru sasaran serta menyediakan
silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum
2006 dan buku sebelumnya), mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu
pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik dan
menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara
lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan
langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian
autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model
untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
2
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian autentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian autentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang
Silabus
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat
pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi
Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran
yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang
kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi
dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
4
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu;
(2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses
sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran
berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi
keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara
keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9)
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang
menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa
saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)
5
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989).
Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah
model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke
dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist)
dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
6
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan
(Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta
didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan
atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi,
sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian
peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan
guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi
membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi
pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya
adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu
kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap
individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ilmu-ilmu sosial
(social science)
Sebelum membicarakan mengenai pendekatan ilmiah (scientific), perlu
dipahami terlebih dahulu mengenai metode ilmiah. Pada umumnya
seseorang selalu ingin memperoleh pengetahuan. Pengetahuan dapat
merupakan pengetahuan ilmiah dan pengetahuan tidak ilmiah.
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah.
Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik)
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada
simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam
rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode
pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari
objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-
prinsip penalaran yang spesifik.
7
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau
fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan
menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan
metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas
prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya
secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau
mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang
didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan
pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh
pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah
ini memerlukan langkah-langkah pokok:
a) Mengamati
b) Menanya
c) Menalar
d) Mencoba
e) Membentuk jejaring
Langkah-langkah di atas boleh dikatakan sebagai pembelajaran
terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur oleh pertimbangan-
pertimbangan logis dalam ilmu-ilmu sosial. Karena yang dikehendaki
adalah jawaban mengenai fakta-fakta sosial, maka pendekatan dengan
langkah-langkah tersebut dikatakan sangat erat dengan metode
ilmiah.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh
tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses
pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah
pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang
baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
8
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
9
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial,
pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut,
contoh:
Proses terbentuknya negara
interaksi sosial
Situs sejarah
Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, mengamati dapat
dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati siswa,
misalnya: video, gambar, grafik, bagan, dsb.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek
yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape
recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam
melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala
rentang (rating scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat
berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau
faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat
untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.
Catatan anekdot dapat berupa catatan yang dibuat oleh peserta
didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang
ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanik
dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk
10
memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang
ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2) Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula
dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan
baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika
itu pula dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap
ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan.
Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran HAM? Apakah seni
bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar?
Dalam hukum permintaan dinyatakan ketika harga naik maka
jumlah barang yang diminta akan turun, namun kenyataannya
setiap menjelang hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi
permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, dsb. Diusahakan
setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang
bertanya peserta didik. Berikut manfaat / fungsi bertanya:
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,
serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya
sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan,
dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
11
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta
sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang
lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang lebih rendah
Pengetahuan (knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman (comprehension)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan (application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
12
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif yang lebih tinggi
Analisis (analysis)
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Sintesis (synthesis)
Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seaindainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan…
Evaluasi (evaluation)
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…
13
3) Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku
aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta
didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses
berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,
meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
3.1Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu
penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif
merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena
atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum.
Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada
observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik
simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat
umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran
deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara
deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme
hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat
premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan
14
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak
langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis,
sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Contoh:
Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan
jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah
pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan ekstern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai
pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar
atau dosen di perguruan tinggi.
Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan adalah akuntan yang
bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang
akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.
Simpulan Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan
pendidik, Akuntan Intern merupakan jabatan-jabatan dalam
lapangan akuntansi pada berbagai lingkup kegiatan dan bidang
garapannya.
3.2Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali
menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki
persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalanya
menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran
dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial
yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu
sosial, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik.
Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu
analogi induktif dan analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan
berikut ini.
15
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada
dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau
fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena
atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua.
Analogi induktif merupakan suatu “metode menalar” yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima
berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan
Contoh:
Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa
nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah
generasi muda yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus
giat belajar.
Analogi deklaratif merupakan suatu “metode menalar” untuk
menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide
baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima
apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara
nyata dan dipercayai.
Contoh:
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan
karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang
menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula
tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas,
saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru,
peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.
3.3Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan
menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam
proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar
peserta didik. Disinilah esensi bahwa guru dan peserta didik
16
dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala,
khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau
beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa fakta yang
lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa
fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa
fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif,
yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran
induktif sebab akibat terdiri dari tiga jenis.
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat,
hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu,
kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang
melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah perang
Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830 (mapel Sejarah).
Nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi).
Oleh karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berasal
pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya
produksi yang dikeluarkan sekarang (mapel Ekonomi).
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab,
hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu,
selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh (Mata pelajaran Sejarah):
Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-
sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris
dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang melewati
makam leluhur Diponegoro.
Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional,
mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat proklamasi
17
kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris dan Belanda
datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu yang berkeinginan
menjaga status quo, tentu tidak diharapkan oleh pemuda
Indonesia, terjadilah perang.
Contoh (Mata pelajaranEkonomi)
Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
Semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya akan
semakin tinggi.
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi.
Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk
melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan
keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut
menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan
menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan
tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara
siklikal.
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan
sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan
serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,
sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi
penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
3.4Mencoba/mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui
peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang
digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan
yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran
yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin
baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang
dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara
mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk
menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative learning”.
18
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada
bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan
interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu
materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada
keterlibatan peserta didik untuk memperluas, memperdalam, atau
menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini peserta didik
menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan
belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan
kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang
mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2)
adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat
penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan
yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan
tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang
menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna,
yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar
autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa
pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman
belajar dari pada pada materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses
belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik
menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman
belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam
untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana
membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar
bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas
merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan
respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan
hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan
hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram
serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran
ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam
19
kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya peserta didik
dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan
masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan
ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna.
Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat
mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan
ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena
yang ada. Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi
untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.
3.5 Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi
esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia
yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk
memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang
harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai
satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi
dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan
cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar
secara bersama-sama.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks
menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta
dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu
menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan
kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan
20
mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang
tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan
keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau
fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi
sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat,
mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan
konsep, prinsip, hukum, dan teori
3. Mendorong siswa aktif mencoba melalui kegiatan eksperimen
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah
data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak
terduga
Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai
anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda
mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta
didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan,
tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian
didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok
bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan
seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok
dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh
21
terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian
didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun
kelompok peserta didik
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang
berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains,
matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah
menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik
sebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode
ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat
bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para
peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran
kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara
bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok
diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih
dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam
kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan
benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.
Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan
soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal
lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun
berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada
hasil belajar individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok
dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan).
Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan yang lain
menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus
dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh
poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam
22
selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua
peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.
LT = Learning Together.
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan
peserta didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok
bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu
set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja
kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri,
para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota
kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-
masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh
kelompok peserta didik.
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk
merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan
pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan
apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan
melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan
penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut
kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual
yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing,
baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota
kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan
pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah,
pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,
kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada
23
kemampuan setiap anggota maupun kelompok
mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode
pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca,
menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta
didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata
bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam
kelompoknya
Siswa dapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan
menginformasikan/ berbagi tentang hasil penugasan, proyek atau
makalah melalui berbagai media.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber
sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association
mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins
mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada
peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan
dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi
dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
24
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya
dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen,
mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat
karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian
portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian
responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami
kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti
seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),
atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.
Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan
25
pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian
siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian
jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis,
jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap
tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian
kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan
untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian
ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan
Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu
mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.
Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta
didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong,
26
membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat,
menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap
sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik
lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini
merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi
pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan
indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan
oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan
penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level
terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes
tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian
atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi
yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin
27
bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-
temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes
tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu
jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas
(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru
untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang
lebih tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara
lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan
adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam
mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang
komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah
sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta
didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
28
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya
meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap
anggota.
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang
sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi,
dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes
Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil
belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial
ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik
tersebut harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
29
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa
investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan
penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-
lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek,
setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna
atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat
menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk
menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan
analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan
peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk
pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk
tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan
secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
30
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik
secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut
oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok
pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan
oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam
menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,
gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian,
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta
didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
31
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi
dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
32
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam
rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA
adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
adalah sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
33
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan
adalah sebagai berikut.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
34
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
PENGETAHU
AN DASAR
GEOGRAFI
Ruang lingkup pengetahuan geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
2. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
3. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan
yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan
indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
4. Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
5. Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
6. Merancang penilaian yang diperlukan
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
35
1. Mengembangkan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus
dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga
(pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk
melihat linierisasidengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkandalam empat
kategori, yaitu:
a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati. Contohnya : fenomena alam, fenomena kehidupan,
peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir
dll.
b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata
lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
berhubungan. Contoh konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi,
aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan,
diferensi area dan pola
c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep
yang berkaitan. Prinsip distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi, pendekatan
keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah
d) Prosedur, merupakan sederetanlangkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari
kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran geografi materi
36
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan Bertanggung
jawab
Penillaian (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk
Penilaian
Pembelajaran (Silabus)
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Materi PembelajaranFakta, Konsep,
Prinsip, dan Prosedur
Materi Pokok (Silabus)
yang bersifat prosedural seperti penelitian geografi, keterampilan dasar pete
dan pemetaan, analisis keruangan penginderaan jauh, sistem informasi
geografi.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
a) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau
menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentukfakta, yaitu
fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya
b) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas
c) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual,
konseptual, dan prosedural melalui kegiatan langsung mengumpulkan data.
Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu mencoba
prinsip/prosedur seperti yang diperoleh melalui diskusi, dan mencoba
mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi baru. Kegiatan mencoba
dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen, tugas projek, atau tugas produk.
Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan
untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan
meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa.
Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang
dibuktikan melalui data-data yang diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis
ke dua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses
mencoba yang pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun
pengetahuan konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan
mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data
baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan
sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba
menerapkan dalam situasi baru.Untuk kegiatan jenis kedua diperlukan
kreativitas dan inovasi guru merancang dan mendesainya, serta
mencobanya agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima
(acceptable) secara keilmuan. Contoh jenis kedua tersaji dalam lampiran
(RPP)
d) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat tinggi terhadap
data yang didapat melalui kegiatan mencoba. Termasuk dalam kategori
mengasosiasi adalah menyajikan data secara sistematis, memilah,
37
mengelompokkan, menghubungkan, merumuskan, menyimpulkan dan
menafsirkan. Kegiatan mengasosiasi dapat dirancang dan didesain dengan
menggunakan lembar kerja ekperimen sehingga lebih terbimbing dan
terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran pembelajaran. Pada kegiatan
tugas proyek dan tugas produk umumnya tidak memerlukan lembar kerja
karena siswa lebih bebas dalam berkreasi dan berinovasi.
e) Mengomunikasikan adalah hasil akhir dari kegiatan pembelajaran dimana
siswa mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya
dalam bentuk lisan, tulisan, atau karya yang relevan. Kegiatan ini menjadi
sarana agar siswa terbiasa berbicara, menulis, atau membuat karya
tertentu untuk menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, dan kesan dan
lain sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya.
Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan presentasi
yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara efektif dengan membagi
peran dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun,
sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang proporsional.
Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi siswa
mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka bebas
berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya.Membuat blog,
membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegaitan dengan
memanfaatkan website dan internet adalah bentuk komunikasi dengan
struktur yang tidak terlalu formal.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur,
didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten
(pengetahuandan keterampilan)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal
yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan
dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai
target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya
dukung sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan
38
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi
(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi
dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan
4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a) Aspek sikap melalui pengamatan,yaitu penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal
Penilaian sikap melalui pengematan dengan menggunakan lembar
pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap
yang daiamati.Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap
yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis
kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap
sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus menjadi
bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada pencapaian
standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “ Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran fisika dengan
fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya
pencapaian kedua sikap tersebut (religius dan sosial). Guru fisika perlu
memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai
dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KD-3 dan KD-4.
Contoh lembar pengamatan sikap tersaji dalam lampiran ….
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat
pneamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat diskusi
kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas projek.
Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan aktivitas siswa
Aktivitas Siswa
As Diskusi
KelompokPresentasi Eksperimen Tugas Projek
39
pek
Sik
ap
Yan
g
Dia
mati
Kerjasama Komunikasi Kedisiplinan Ketelitian Kejujuran Kepedulian Tanggungjawab
b) Aspek pengetahuan melalui tes tulis, tes lesan, penugasan
c) Aspek keterampilan melalui tes praktik, kinerja dan portofolio
B. Hasil Analisis Kompetensi. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar Geografi Kelas X
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus)
3.2 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
PENGETAHUAN
DASAR GEOGRAFI
Ruang lingkup pengetahuan geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2. Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan
LANGKAH
PENELITIAN
GEOGRAFI
Sifat studi geografi Pendekatan
analisis studi geografi
Metode analisis Geografi
Teknik
40
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus)
pengumpulan data geografi
Teknik analisis data geografi
Publikasi hasil penelitian geografi
3.3. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3. Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi
MENGENAL BUMI
Teori penciptaan planet bumi.
Gerak rotasi dan revolusi bumi
Karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua
Kala geologi dan sejarah kehidupan
Kelayakan planet bumi untuk kehidupan
41
Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar
ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya
1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya
1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi
kesejahteraan lahir bathin
1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan
memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari
2.2 Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera
2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong
royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
42
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n
3.3 Memahami pengetahuan dasar geo grafi dan terapannya dalam kehi dupan sehari-hari.
Ruang lingkup geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
Fakta1.Fenomena
alam & contohnya kehidupan
2.Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsuna mi, banjir, tanah longsor dll
3. litosfer, atmosfer, hidrosfer, bosfer & antroposfer
Mengamati1. menggali
informasi membaca buku ttgkonsep, prinsip, pendekatan & aspek geohrafi
2. Mengamati peta rupa Bumi
3. mengamati gambar, tayangan film
4. mengamati lingkungan sekitar
1. Menunjukkan perilaku proa ktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dlm memecahkan masalah kehi dupan sehari-hari
2. Menunjukkan perilaku
Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusiBerfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi
Sikap individu:jujur, kerja sama, keuletan dan keseriusan dlm mengerja kan tugas
1. menjelas kan penger tian dan ruang lngkup geografi
2. menjelaskan 10 konsep dasar geog rafi & pene rapannya
3. membeda kan prinsip geografi dan penerapannya
4. membedakan obyek for mal dan ob yek fungsio nal geografi
5. menjelaskan
Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: ruang lingkup geografi, konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan
1. menerap kan konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari2.presentasi Hasil pene rapan konsep. Prinsip pendekatan dan
Observasi Aspek yg dinilai:Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil penerapan1. rasio nal2.3. .…
3.4Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam
43
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nbentuk tulisan.
Konsep1. konsep Geografi dari bebera pa ahli/smb2.sepuluh konse dasar geografi
Prinsip1.distribusi
interrelasi deskripsi korologi
2.pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah
Prosedur
Menanya1.Diskusi/tanya
jawab tentang konsep, prisip, Pendekatan, aspek, geografi
2.Diskusi/tanya jawab tentang fenomena fisik dan non fisik pada peta topografi
3.Diskusi/tanyajawab hasil observasi lingkungan sekolah
4.Diskusi/tanya jawab hasil tayangan gambar/film
Mencoba1. Merangkai
penger tian dan ruang lingkup geografi
2. mengajukan contoh penerapan konsep, prisip & pendekatan
disip lin dan tang gungjawab dlm melakukan obsevasi
3. Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
pendekatan/ metode geog rafi & pene rapannya
6. membeda kan aspek fisik dan sosial geog rafi dan pe nerapannya
7. menjelaskan cabang ilmu geografi dan 9lmu bantu geografi
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
aspek Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…
44
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
ngeografi berdasarkan peta, gambar dan tayangan film
3. memberi contoh fenomena sbagai bukti berlakunya konsep, prinsip, pendekatan, aspek geografi, dalam kehidu pan sehari-hari.
Mengasosiasi1. menentukan
konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip
2. menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan obyek studi geografi dengan
45
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
ncontoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari
3.Menganalisis hubungan antara objek dengan objek-lainnya di muka bumi
4.Menyimpulkan hasil eksplorasi tentang konsep, prinsip, dan pendekatan geografi
5. mengaitkan aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan1. Peserta didik
mengomunik
46
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nasikan hasil diskusi klp, /analisis dalam bentuk presentasi yang dilengkapi dengan gambar/peta
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2 Menyajikan contoh penerapan langkah -langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan.
Sifat studi geografi
Pendekatan analisis studi geografi
Metode analisis Geografi
Teknik pengumpulan data geografi
Teknik analisis data geografi
Publikasi hasil penelitian geografi
Fakta1. Ruang
lingkup studi geografi(5W+1H)
Konsep1. Desain
penelitian geografi (judul, masalah, tujuan, hipotesis, populasi sampel
Prinsip1. Pendekat
an& Metode analisis geografi
Mengamati: Peserta didik
ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.
Peserta didik ditugasi membaca buku tentang metode penelitian geografi untuk memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis,
1. Menunjukkan sikap positif dalam mempelajari sifat studi geografi
2. Menunjukkan sikap ilmiah dlm memecah kan masalah kehi dupan sehari-hari dengan pendekatan dan analisis
Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusi
Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi
Sikap individu:jujur, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas
1. Menjelaskan pengertian penelitian
2. Mendesktrip sikan 5 unsur penelitian (ilmiah. Penemuan, pengembangan, menguji kebenaran, pemecahan masalah)
3. Menjelaskan ruang ling kup peneli tian geografi
4. Mencontohkan pendekatan keruangan, analisis ekologi dan kompleks wilayah
Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: ruang lingkup studi geografi, pendekatan, metode analisis, dan pengumpulan data geografi2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan
1. melaku kan obser vasi, wawancara, dokumentasi lapangan2. presen tasi hasil Penelitian geografi
Observasi Aspek yg dinilai:ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil penelitian1. rasio nal2.3. .…
Portofolio1. ……, aspek:
47
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
n2. Teknik
pengumpulan data
3. Teknik analisis data
Prosedural1. Menentuk
an obyek penelitian
2. Mengajukan hipotesis
3. Mengumpul kan data/ informasi
4. Mengolah data
5. Mengambil kesimpulan
6. Publikasi hasil penelitian
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi
Menanya Peserta didik
diminta untuk membuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinya setelah membaca laporan kajian geografi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau
Setiap peserta didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau
geografi3. Menunjukka
n perilaku disip lin, keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm melakukan penelitian geografi
4. Menunjukan proaktif dan responsif , menerima dan menghargai dalam diskusi
5. Menerapkan model analisis keruangan, analisis ekologi dan analisis wilayah
6. Mempraktekkan teknik pengum pulan data observasi, wawancara, angket, dokumentasi, penginderaan jauh
7. Mengolah data dengan editing, coding, tabulasi
8. Mencontohkan metode analisis statistik, deskriptif, penginderaan jauh dan komputer
9. Mendesain penyajian data secara visual
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…
48
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nmasalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi: peserta didik
secara berkelompok merencanakan suatu kegiatan penelitian yang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat, atau
setiap
10. Menyajikan hasil penelitian geografi
49
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nkelompok menelaah laporan penelitian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang hasil telaahannya, atau
secara kelompok, peserta didik mencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan langkah-langkah penelitian
50
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nyang benar.
Mengasosiasi Peserta didik
diminta untuk membuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. Atau
Peserta didik ditugasi untuk membuat hubungan antar komponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangkan suatu ilmu
51
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nMengomunikasikan Peserta didik
diminta untuk melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau
Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk
52
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nnarasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.
3.5 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3 Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi
MENGENAL
BUMI
Teori penciptaan planet bumi.
Gerak rotasi dan revolusi bumi
Karakteristik lapisan bumi dan perge seran benua
Kala geologi dan sejarah kehidupan
Kelayakan planet bumi untuk kehidupan.
Fakta1. Jagad
araya galaksi, bintang, matahariplanet
2. Satelit asteroid Meteror, komet
3. Lapisan bumi
4. Bumi sgb tempat tinggal manusia
Konsep1. Teori
nebula, pasang surut, bintang kembar, planetisima protop
Mengamati: Peserta didik
ditugasi membaca buku teks pelajaran dan sumber lainnya (majalah dan internet) yang memuat gambar dan ilustrasi teori penciptaan planet bumi, gerak rotasi dan revolusi bumi, karakteristik perlapisan bumi, pergeseran benua, kala geologi dan sejarah kehidupan, serta
1. Menunjukkan sikap positif dalam mempelajari penciptaan alam raya
2. Menunjukkan sikap ilmiah dlm memba has teori penciptaan jagad raya
3. Menunjukkan perilaku disip lin, keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm mempelajar
Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusi
Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi
Sikap individu:jujur, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas
1. Menjelaskan jagad raya, galaksi, bintang & planet
2. Menjelaskan satelit, komet, asteroid, meteor
3. Mendeskripsikan teori terbentuk nya jagad raya
4. Membedakan teori terbentuk nya planet
5. Mengidentifikasi gerak rotasi dan dampaknya bagi kehidupan
6. Mengidentifikasi gerak revolusi dan dampaknya
Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: benda-benda langit, teori pembe ntukan bumi, rotasi/ revolusi bumi, karakteristik lapisan bumi, kala geologi dan bumi sbg tempat tinggal2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapa
1. menghi tung gerak rotasi dan gerak revo lusi bumi2.presentasi Hasil diskusi kelompok
Observasi Aspek yg dinilai:Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil diskusi klp1. rasio nal2.3. .…
Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….
53
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nlanet,
2. Kala geologi
Prinsip1. Gerak
rotasi bumi
2. Gerak revolusi bumi
Prosedural1. Pergesera
n lempeng benua
2. Kala geologi
3. Sejarah kehidupan
kelayakan planet bumi untuk kehidupan; atau
Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan audio visual tentang planet bumi.
Menanya: Peserta didik
diminta mengajukan pertanyaan yang menarik minatnya tentang teori penciptaan planet bumi, dampak gerak rotasi dan revolusi bumi, karakteristik perlapisan bumi, teori pergeseran benua, dan kala geologi, serta sejarah kehidupan,
i gerak rotasi & revolusi bumi
4. Menunjukan proaktif dan responsif , menerima dan menghargai dalam diskusi tentang bumi sbg tempat tinggal manusia
bagi kehidupan
7. Mendeskripsikan karakteristik lapisan bumi
8. Menganalisis pergerakan lempeng benua
9. Mendeskripsikan teori tektonik lempeng & teori apungan benua
10.Menjelaskan pembagian kala geologi
11.Mendeskripsikan sejarah kehidupan di muka bumi
12.Menganalisis faktor-faktor pendukung kehidupan di muka bumi
13.Mengevaluasi kelayakan bumi sebagai tempat tinggal
n & ketepatan
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…
54
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
natau
Peserta didik mengajukan pertanyaan setelah menyaksikan tayangan audio visual tentang planet bumi baik perorangan maupun kelompok.
Mengeksplorasi: Peserta didik
diminta untuk membandingkan teori-teori penciptaan planet bumi,
Peserta didik diminta untuk memeragakan gerak rotasi dan revolusi bumi melalui media globe dan berdiskusi tentang pengaruh gerakan planet bumi
55
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nterhadap kehidupan,
Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi atau diminta untuk mengumpulkan data tentang karakteristik pelapisan bumi, pergeseran benua, kala geografi, dan sejarah kehidupan
Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi kriteria lingkungan hidup yang mendukung kehidupan di planet bumi dibandingkan dengan planet lainnya
Mengasosiasi: Peserta didik
56
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
ndiminta untuk memberi contoh data yang diperoleh dari referensi untuk mendapatkan kesimpulan tentang teori penciptaan planet bumi, karakteristik perlapisan bumi, dan sejarah kehidupan serta kelayakan planet bumi untuk kehidupan.
Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang pengaruh rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di muka bumi
Peserta didik diminta untuk
57
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nmenghubungkan teori pergeseran benua dengan pembentukan daratan dan samudera
Mengomunikasikan: Peserta didik
diminta untuk membuat laporan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang disampaikan dalam forum diskusi atau diunggah di internet, atau
Peserta didik diminta membuat animasi sederhana atau audio visual tentang
58
Kompetensi Dasar
Materi PokokMateri
Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia
nmateri mengenal bumi. (Untuk memotivasi belajar, animasi dan video dapat dilombakan.. )
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.4. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.
Hubungan
manusia dan
lingkungan
akibat dinamika
lithosfer
1. Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera
2. Pengaruh tektonisme terhadap
Fakta1. Bentuk
muka bumi
2. Jenis batuan
3. Peristiwa gunung api
4. Peristiwa gempa bumi
5. Peristiwa tsunami
Konsep1. Batuan2. Litosfer3. tektonosme
Mengamati: Membaca buku
teks dan sumber lainnya yang membahas aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera.
Mengkaji berbagai sumber tentang pengaruh tektonisme, vulkanisme, seisme, dan
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:
1. menggam barkan siklus batuan2. mengiden tifikasi jenis-jenis batuan3. menjelas kan peman faatan batu an penyusun litosfera dlm bentuk nara si, tabel, ba gan, grafik, gambar
4, membe dakan tena ga pemben tuk muka bumi (endo gen & eksog en)
Projek:Peserta didik diberi tugas membuat bagan siklus batuan, mebuat klasifikasi batuan dan tgs pyoyek pemnafaat batuan penyusun litosfer
Observasi : mengamati kegiatan
1. Membuat catatan hasil membaca berbagai sumber
2. Menyaji dan mengolah data pengukuran
3. Mempresentasikan
Kinerja:1.Present
asi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metode penyajian
4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh
59
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dinamika litosfera dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
kehidupan3. Pengaruh
vulkanisme terhadap kehidupan
4. Pengaruh seisme terhadap kehidupan
5. Pengaruh proses eksogen terhadap kehidupan
6. Pembentukan tanah dan pemanfaatannya.
4. seisme5. vulkanisme6. pedosfer
Prinsip/prosedur1. pemanfa
atan batuan
2. Gerak arus konveksi
3. Konservasi tanah
Prosedur1. Siklus batuan2. Pergerakan Tektonik lempeng3.proses terjadinya, gempa, erupsi, & tsunami
proses eksogen terhadap kehidupan
Menganalisis pembentukan tanah dan pemanfaatannya.
Menyaksikan pemutaran video atau chart tentang dinamika litosfer (tektonisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen)
Membuat kliping yang dipajang di kelas sehingga masing-masing peserta didik dapat bertukar informasi tentang dinamika litosfer.
Menanya
sumber.
3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab
1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
5.memodelkan proses terjadinya gempa bumi6. membuat peta perse baran gempa bumi7. mempre diksi terjadi nya tsunami8. menerap kan hukum laska
9.menjelaskan terbentuk nya gunung api10.mengidentifikasi bahan yang keluar dari hasil erupsi11.menggambarkan tipe-tipe letusan gurung api12.menggambarkan intrusi magma13. mengana lisis penga ruh tipe letusan gunung api14. mengana lisis penga ruh vulkanis me terhadap
membuat bagai tenaga pembentuk muka bumi, model proses terjadinya gempa bumi, peta gempa bumi & proses terjadinya tsunami
Portofolio:menilai karya peserta didik berupa laporan, kliping koran, bahan yang disampaikan dalam forum diskusi, tulisan yang diupload di internet,
pengetahuan dan keterampilan.
4. Membuat laporan tertulis hasil
60
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
1. Membuat pertanyaan tentang lithosfer dan pemanfaatannya bagi manusia
2. Membuat pertanyaan Apakah erosi dapat menimbulkan kemiskinan bagi para pertani di daerah tersebut ?
3. Diskusi kelas tentang: hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.
Mencoba1. Mencari
informasi atau bahan terkait dengan proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen, atau
kehidupan
15.mengidentifikasi terjadinya pelapukan, erosi dan sedimentasi16.mendeskripsikan dam pak yang ditimbulkan oleh pelapu kan, erosi & sedimentasi bagi kehidu pan17. Menganali sis faktor pembentu kan tanah18.menggam barkan prfil horison tanah19.mengiDentifikasi jenis dan persebaran tanah di indoneisa 20.menganaljenis dan upaya penga wetan tanah
dan lain-lain.
Tes:menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang keterkaitan antara kehidupan manusia dan lingkungannya sebagai akibat dinamika litosfer. Bentuk tes dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,
Tugas 1. …, aspek:1. ….2. ….3. .…
61
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
2. Diskusi untuk mengidentifikasi contoh fenomena alam sebagai pengaruh proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen terhadap kehidupan makhluk hidup
Mengasosiasi :
1. Menganalisis keterkaitan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga konsep dan teori tersebut menjadi lebih bermakna dan memperkaya wawasan.
2. Memberi contoh bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh gejala litosfera
Tugas 2. …, aspek:1. ….2. ….3. .…
TesUH …..UTS ….
62
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
(proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen).
Mengomunikasikan1. Membuat
laporan tertulis2. Mempresentasi
kan data hasil kajian kelompok
3.5. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika atmosfera.
4.5.Menyajikan hasil analisis hubungan antara
HUBUNGAN
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN
AKIBAT
DINAMIKA
ATMOSFERA
Lapisan atmosfera dan manfaatnya
Fakta:1.lapisan atmosfer2.data cuaca/iklim
Konsep:1. Suhu,2. tekanan,3. kelemba
pan,4. angin,5. awan,6. hujan
Prinsip :
Mengamati:1. Peserta didik
ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.
2. Peserta didik ditugasi membaca buku tentang
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3.
1. Mengidentifikasi ka rakteristik & manfaat setiap lapisan atmosfer
2. Menjelas kan perbe daan cua ca dan iklim
3. Mendeskripsikan un sur-unsur cuaca dan iklim
4. Mengukur aspek cuaca
Proyek:Peserta didik diberi tugas untuk mengukur curah hujan atau kecepatan angin
Observasi:Peserta didik mengamati arah angin dari
1. Membuat catatan hasil membaca berbagai sumber
2. Menyaji dan mengolah data penguk
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
63
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika atmosfera dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep
bagi kehidupan
Cuaca dan iklim serta pengukurannya
Klasifikasi tipe iklim dan cara menentukannya
Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap usaha pertanian dan aktifitas manusia lainnya.
Dampak perubahan iklim global
Kajian tentang iklim dan pemanfatannya
1. klasifikasi iklim
2. Persebaran iklim di
Indonesia dan Dunia3. perubah
an iklim
global4. pemanfa
atan iklim
Prosedur :1.pengumpulan & perhitungan data cuaca dan iklim
metode penelitian geografi untuk memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi
Menanya3. Peserta didik
diminta untuk membuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinya setelah membaca laporan kajian geografi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau
4. Setiap peserta
sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab
Kejujuran
Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
dan iklim dgn tepat
5. Menentu kan klasi fikasi klim suatu wilayah
6. Mengklasifikasi iklim di Indonesia menurut ahli klimatolo gi
7. Menganalisis pola curah hujan di Indoensia
8. Jenis tana man yang sesuai dgn iklmi di Indonesia
9. Menganalisis faktor-faktor yg mempengaruhi perubahan iklim global
10. Menyimpulkan dampak perubahan iklim global
11. Menganalisis manfaat iklim untuk kehidupan.
gerakan bendera yang ada di sekolahnya dan mencermati suhu udara, kelembaban dan tekanan udara dengan instrumen yang sederhana
Portofolio:Peserta didik membuat kliping perubahan iklim global tentang
Tes:Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang
uran3. Mempre
sentasikan pengetahuan dan keterampilan.
4. Membuat laporan tertulis hasil penukuran dan penelitian
Metode penyajian
64
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau masalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi:5. peserta didik
secara berkelompok merencanakan suatu kegiatan penelitian yang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat,
konsep cuaca dan iklim, pengaruh iklim terhadap usaha pertanian dan aktivitas manusia, klasifikasi iklim manfaat iklim .
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,
65
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
atau setiap kelompok
menelaah laporan penelitian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang hasil telaahannya, atau
secara kelompok, peserta didik mencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan langkah-langkah penelitian yang benar.
66
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Mengasosiasi Peserta didik
diminta untuk membuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. atau
Peserta didik ditugasi untuk membuat hubungan antar komponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangkan suatu ilmu.
Mengomunikasikan
10. Peserta didik diminta untuk
67
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau
11.Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau
12.Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk narasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.
3.6. Menganali
HUBUNGAN
MANUSIA DAN
Fakta:BanjirRob
Mengamati1. Peserta
didik ditugasi
1.Menghayati keberadaan dirinya
Observasi:1.Melihat2.Memperh
1.Menjelaskan tahapan proses terjadinya siklus
Proyek:Peserta didik diberi
1. Membuat catata
Kinerja:
Present68
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera.
LINGKUNGAN
AKIBAT
DINAMIKA
HIDROSFERA
Siklus air Perairan
darat dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
Pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan
Konsep:DanauSungaiRawaAir tanahLautDAS
Prinsip:
Prosedur:Siklus airArus laut
membaca buku teks dan sumber lainnya tentang kajian siklus air, perairan darat dan perairan laut, potensi yang dikandungnnya, pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit DAS serta pelestarian laut secara berkelanjutan
2. Peserta didik ditugasi untuk mengamati tayangan audio visual tentang dinamika hidrosfer.
Menanya3. Peserta
didik diminta untuk mengajukan pertanyaan secara perorangan atau kelompok
sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab
ati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
air. 2. Menjelaskan perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi3.Mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya4. Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai5.Mengidentifikasi jenis-jenis rawa6.Menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda7.Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya8.Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut.
tugas membuat siklus hidrologi
Observasi:Peserta didikmengamati pencemaran air sungai di daerah masing-masing
Portofolio:Peserta didik membuat kliping manfaat dan pelestarian DAS
Tes:Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang konsep
n hasil membaca hidrosfer dari berbagai sumber
2. Membuat laporan dari film hidrosfer secara singkat
3. Membuat pertanyaan tentang hidrosfer dengan berbagai aspeknya
4. Membuat laporan
asi kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metode penyajian
69
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
tentang proses siklus air yang dipercepat akibat kerusakan lingkungan, atau
4. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang potensi perairan darat dan laut serta upaya pelestariannya.
Mengeksplorasi:5. Peserta
didik diminta untuk mencari informasi atau bahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air
6. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi proses tahapan siklus air. Hasil diskusi dapat
9. Menunjukkan arus laut dunia10.Mengidentifikasi manfaat arus laut dalam kehidupan
11. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS12. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS
Siklus air.Perairan darat, laut dan DAS serta potensinya .
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,
tertulis tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air.
5. Aktivitas diskusi kelas tentang siklus hidrologi.
70
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
berupa peta konsep sehingga mereka memahami konsep yang saling terkait dalam skema dinamika hidrosfer.
Mengasosiasi7. Peserta
didik diminta untuk memberi contoh untuk membuktikan kebenaran teori yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna. Peserta didik juga dapat menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajarinya.
8. Peserta
71
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
didik diminta untuk menganalisis tentang kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh dinamika hidrosfer baik dalam wilayah yang sempit maupun luas, atau
Mengomunikasikan9. Peserta
didik diminta untuk mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan mapun lisan dilengkapi dengan gambar, ilustrasi. Forum untuk menyampaikan gagasan dapat menggunakan forum diskusi, diunggah di internet, lomba
72
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
menulis artikel, dan lain-lain.
10. Bagi yang telah memiliki kemampuan untuk menyediakan komputer, peserta didik dapat juga diminta untuk membuat kreativitas animasi atau audio visual tentang dinamika hidrosfer yang kemudian diunggah di internet.
4.6. Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia hidrosfer dalam bentuk narasi, tabel,
73
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
3.7. Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian geografi.
MITIGASI DAN
ADAPTASI
BENCANA ALAM
Jenis dan karakteristik bencana alam
Sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Usaha pengurangan resiko bencana alam
Kelembagaan
Fakta:Bencana alamBencana sosialKonsep:
Prinsip:Keseimbangan alam dan lingkungan
Faktor penyebab bencana alam dan bencana sosial.
Prosedur:Langkah-langkah dan upaya mengurang
Mengamati1. Peserta didik
diminta membaca buku teks pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi, dan animasi tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
1. Mengidentifikasi jenis dan karakteristik bencana alam,
2. Menunjukkan sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, 3. Menjelaskan upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam,4. Mengidentifikasi manfaat mitigasi dan adaptasi bencana5. Merancang dan membuat
Proyek:1. Pese
rta didik diberi tugas membuat model langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Observasi:Peserta didikmengamati buku teks
1.Mengomunikasikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.
2. Mengomunikasikan model
Kinerja:
Presentasi individu dan kelompok:
Penguasaan Isi
Teknik Bertanya/ menjawab
Metode penyajian
74
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
penanggulangan bencana alam
i resiko bencana
penanggulangan bencana alam, atau
2. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan berita yang dimuat di koran atau majalah kemudian dipamerkan di kelas sehingga peserta didik dapat bertukar informasi tentang perlunya mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Menanya3. Peserta didik
diminta mengajukan pertanyaan dan hipotesis (perorangan atau kelompok) tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah
menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab
hipotesis tentang mitigasi bencana6. Mengidentifikasi langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam7. Membuatmodel langkah-langkah evakuasi8.Menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya
8. Menganalisis informasi dan data yang diperoleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi
pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi, dan animasi tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
Portofolio:
langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
3. Peserta didik membuat simulasi mitigasi bencana alam di lingkungan sekolah
75
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
4. Peserta didik diminta mengajukan pertanyaan tentang manfaat mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Mengeksplorasi:5. Peserta didik
ditugasi mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukan terkait dengan materi mitigasi bencana alam.
bencana alam, atau.9. Memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar
Peserta didik membuat kliping
Tes:Menilai
pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang Jenis dan karakteristik ,sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentangusaha
pengurang
76
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
6. Peserta didik ditugasi untuk berdiskusi secara berkelompok tentang langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam (gempa, gunung api meletus, banjir, atau bentuk bencana lainnya) jika terjadi di daerahnya.
7. Peserta didik ditugasi untuk membuat model langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Mengasosiasi8. Peserta didik
diminta untuk menganalisis
an resiko
bencana
alam serta
kelembaga
an
penanggul
angan
bencana
alam
Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda, tes uraian serta rubrik.
77
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
informasi dan data yang diperoleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi bencana alam, atau
9. Peserta didik diminta untuk memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna.
78
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Mengomunikasikan10. Peserta didik
diminta untuk mengomunikasikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.
11. Peserta didik diminta mengomunikasikan model langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya. Forum komunikasi dapat menggunakan media diskusi atau diunggah
79
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajar
an
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
di internet.
4.7.Menyajikan contoh penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.
80
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya
bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil
belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya
pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar
dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari
analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung
terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-
1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
81
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-
1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan
silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip
dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran
serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi
penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan
autentik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : GeografiKelas/Semester : X/1Peminatan : IISMateri Pokok : Konsep Dasar GeografiAlokasi Waktu : 4 x 3 JP
Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.6 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator Menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi
84
Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya Membedakan empat prinsip geografi dan penerapannya Membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi Menjelaskan metode/pendekatan geografi dan penerapannya Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dan penerapnnya Menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran
geografi untuk diterapkan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi
Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik
dapat: menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi, menguraikan 10 konsep dasar geografi, membedakan 4 prinsip geografi dan membedakan obyek formal serta obyek fungsional geografi, menjelaskan metode/pendekatan geografi dan membedakan aspek fisik serta aspek sosial geografi. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: menemukan penerapan 10 konsep essensial konsep, prinsip-prinsip geografi, pendekatan geografi dan aspek geografi, menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi
Materi PembelajaranFakta
Fenomena alam dan fenomena kehidupan sehari-hari Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah longsor
dll Litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer
Konsep
Konsep geografi berbagai ahli/sumber Konsep essensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi,
aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola)
Prinsip
Distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi Pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah
Prosedural85
Metode Pembelajaran Dikusi kelompok Penugasan Presentasi
Alat/Media/Bahan Alat : LCD Proyektor, Peta, gambar, film Bahan ajar : Buku Geografi Kelas X BSE, Buku Geografi Penunjang
Langkah Kegiatan/Skenario PembelajaranPertemuan pertama
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan
diajarkan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan
pengalaman sejak bangun tidur sampai tiba di sekolah Guru mengaitkan hal-hal yang apa dikemukakan peserta didik
dengan materi yang akan dipelajari Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
20 menit
Kegiatan IntiMengamati Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang
disiplin ilmu geografi dari beberapa ahli Menggali informasi tentang 10 konsep dasar geografi Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompokMenanya Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan pada
pendangan para ahli geografi Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami
tentang 10 konsep essensial geografi Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin
menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa,Mencoba Peserta didik merangkai pengertian dan ruang lingkup
geografi Peserta didik memberikan contoh penerapan setiap konsep
essensial geografi dalam kehidupan sehari-hari Guru menilai sikap peserta didik dan hasil kerja kelompok Guru menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep
esensial geografi
Mengasosiasi Disajikan beberapa gambar dan video klip berisi fenomena
90 menit
86
Rincian Kegiatan Waktu
alam dan kehidupan yang berkaitan dengan konsep essensial geografi
Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip
Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan tayangan gambar/video klip dan memberikan alasan/argumen
Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan
Mengomunikasikan Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan hasil diskusi kelompoknya Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan
kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan
kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup Guru meminta peserta didik menyimpulkan hakikat ruang
lingkup geografi dan konsep essensial geografi Evaluasi Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR) Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang
prinsip geografi dan obyeks studi geografi
25 menit
87
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah
dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah
dipelajari dengan materi yang akan dipelajari prinsip geografi dan obyek geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli
15 menit
Kegiatan IntiMengamati dan Menanya Setiap peserta didik dalam kelompok diberi topik masing-
masing tentang prinsip dan objek geografi Selanjutnya peserta didik yang sama topiknya membentuk
kelompok baru (kelompok ahli) untuk membahas topik mereka dengan membaca referensi dan menanya tentang topik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mencoba dan mengasosiasi Kelompok ahli diminta untuk membuat rumusan/poin-poin
penting dari topik yang dibahas Kelompok ahli diminta untuk membuat peta konsep prinsip
geografi dan obyek studi geografi Setiap kelompok menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan
obyek studi geografi dengan contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari melalui jurnal, artikel, berita dll.
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok Guru menilai kemampuan menerapkan prinsip dan obyek
studi geografi dalam kehidupan sehari-hariMengomunikasikan Masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok
awal dan memaparkan hasil diskusi kelompok ahli, peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
90 menit
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan prinsip geografi
dan obyek studi geografi Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah Melakukan evaluasi
25 menit
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
15 menit
88
Rincian Kegiatan Waktu
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan (PR)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik menyampaikan beberapa masalah
kehidupan sehari-hari yang dapat dikaji dengan pendekatan geografi
Kegiatan IntiMengamati Meminta peserta didik membaca referensi tentang
pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah)
Menanya Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang pendekatan geografiMencoba Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-
masing terdiri dari lima orang Peserta didik diberi tugas mencari contoh masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan menggunakan pendekatan geografi yang sesuai
Guru menilai keterampilan menerapkan pendekatan geografi dalam memecahkan masalah
Guru menilai kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data
serta menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik
dalam kerja kelompokMengomunikasikan Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompok, kelompok lainnya dapat memberi pertanyaan/tanggapan
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi
100 menit
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali
pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan komlpeks wilayah)
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah Melakukan evaluasi Guru mengingatkan bahan yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
20 menit
89
Pertemuan Keempat
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan yang lalu Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah
dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan IntiMengamati Peserta didik dibagi kedalam kelompok 5-6 orang Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati
beberapa titik di lingkungan sekitar sekolah dan mencatat obyek yang telah diamati
menanya Setelah kembali di kelas, Peserta didik diberi kesempatan
menanyakan hal-hal yang berkait dengan aspek fisik dan sosial geografi yang telah diamati
Mencoba Peserta didik diminta mengklasifikasi apa yang diamati ke
dalam kategori aspek fisik dan/atau aspek sosialMengasosiasi Peserta didik diminta mengaitkan anatara aspek fisik dan
sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil
observasi aspek fisik dan aspek sosial dan hubungannya dengan disiplin ilmu (cabang ilmu/ilmu bantu geografi)
Kelompok lain memberikan tanggapan/pertenyaan Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta
komunikasi
80 menit
Penutup Peserta didik merefleksi pembelajaran konsep dasar geografi Memberi evaluasi
35 menit
90
Penilaian1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaianInstrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Sumber/ReferensiBuku Pegangan Kurikulum 2013Geografi Kelas XBuku Geografi Penunjang http://e-dukasi.nethttp://psb-psma.go.org.id
Makassar, Mei 2013Mengetahui Kepala SMAN 1 Makassar Guru Mata Pelajaran Geografi
KASMAN, S.Pd., M.Pd. DR.H.SAKARUDDIN, M.Pd.NIP. 196904111995121003 NIP. 196112201986031014
Catatan Kepala Sekolah
91
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............
.............................................................................................................................
.................................................................................................
Lampiran
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasiLEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Program : X/IIS
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
No
Nama Peserta didik
Observasi Kinerja PresentasiJmlSko
r
NilaI
Akt
tgjwb
Kerjsm
Prnsrt
Visual
Isi
(1) (2) (3) (4) (5)(6)
1. Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 212.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.
92
17.18.19.20.21.
Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang
93
1. Evaluasi PertamaA. Amatilah dua gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini !
Gambar 1
Gambar 1 Gambar 2
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 ?: Alam…………………………. Kehidupannya………………...
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 ?: Alam…………………………… Kehidupan……………………..
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ?…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ? …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 !………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Tentukan konsep essensial geografi yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan pada tabel berikut !
No
PernyataanKonsep Geografi
1. Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila berdekatan dengan pemakaman.
2. Setelah dikaji melalui peta, ternyata terdapat keterkai tan keruangan antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
94
No
PernyataanKonsep Geografi
3. Gerakan berita (informasi) melalui media massa
4. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air
5. Timbulnya daerah kumuh dan daerah elit ditengah masyarakat
6. Yogyakarta–Jakarta dapat dijangkau dengan menggu nakan pesawat terbang sedangkan Yogyakarta– Ma gelang dapat dijangkau dengan menggunakan mobil.
2. Evaluasi keduaA. Jelaskan gambar dibawah ini sesuai dengan prinsip geogarfi
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ! ...................................
mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?…………………………..
mengapa……………………………………………………………………………………………………………………………………………
95
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?………………………….. mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Lengkapi skema dibawah ini !
(1) ..................................................(2) ..................................................(3) ..................................................(4) .................................................
Contohnya :
Contohnya:
(1) .......................................................(2) .........................................................(3) ...........................................................
3. Evaluasi ketigaGunakanlah pendekatan geografi yang tepat untuk fenomena berikut ini
a. Jatuhnya Pesawat Sukoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak cukup menggemparkan masyarakat dunia. Peristiwa ini dapat dikaji/analisis dengan mengunakan pendekatan keruangan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut Apa fenomena kehidupan yang terjadi ?
...................................................................................
96
............................................................
Objek geografi
.......................................................
Kapan terjadinya ?...................................................................................
Dimana terjadi peristiwa tersebut ?...................................................................................
Apa penyebabnya ?...................................................................................
Bagaimana kecelakaan itu dapat terjadi ?...................................................................................
...................................................................................
.................................................................................
b. Perhatikan baik-baik gambar berikut ini !: analisis fenomena ini dengan menggunakan pendekatan kelingkungan !
…………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Evaluasi keempata. Isilah matriks berikut ini dan sesuaikan antara fenomena/gejala
geografi termasuk pada apek apa dan cabang ilmu/ilmu bantu geografi yang bersesuaian
FENOMENAASPEK
GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api
97
Hutan hujan tropis
Membuat peta
Tsunami pantai selatan pulau jawa
Urbanisasi
Siklus hidrologi
Abrasi air laut
Pemukiman kumuh
Jenis dan warna tanah
Angin dan cuaca
2. Untuk mendalami cabang ilmu dan ilmu bantu geografi lengkapilah matriks dicbawah ini !
NAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEKGeografi Manu sia (antropogeo grafi)Geografi SejarahKartografiGeografi MatematikaEtnografiBiogeografiGeomorfologiHidrologiPedologiKlimatologi
KUNCI JAWABAN1. Evaluasi Pertama
a. Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 : Alam daerah dataran rendah dengan fenomena tanaman, seperti pohon kelapaKehidupannya terdapat tempat tinggal penduduk (pemukiman)
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 :Alam Tebing lereng yang sebagian lahannya tererosi, terdapat juga fenomena beberapa jenis tanamanKehidupan : terdapat tempat tinggal/ pemukiman penduduk
98
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Kesamaan alam, memiliki beberapa jenis tanaman/vegetasi, kesamaan kehidupan: terdapat pemukiman
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Perbedaan alam, topografi yang berbeda, kondisi topografi dan jenis tanaman yang berbeda Kehidupan : kondisi pemukiman yang berbeda
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 Kondisi alam yang berbeda pada gambar 1 dan 2, menyebabkan manusia melalukan interaksi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Contoh Daerah dataran rendah dengan tanah datar memudahkan manusia membangun pemukimannya, namun daerah tebing manusia membutuhkan tempat yang datar untuk membangun pemukimannya, dan memiliki resiko lahan
b. 1. Lokasi, 2. Keterkaitan keruangan, 3. Pola, 5. Morfologi, aglomerasi, 6. keterjangkauan
2. Evaluasi keduaa. Prinsip geografi
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah distribusi/persebaran karena menunjukkan persebaran sumber daya nabati yang tidak merata di setiap daerah di Indonesia
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah Interalasi karena Menunjukkan hubungan antara gejala tsunami yang terjadi akibat gempa tektonik dengan gejala posisi pecahan lempeng serta gejala jarak wilayah dengan laut .
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah diskripsi karena terjadinya peristiwa hujan bisa dijelaskan/ di diskripsikan melalui siklus hidrologi
b. Obyek strudi geografi Obyek material
o Litosfero Atmosfero Hidrosfero Biosfero antroposfer
Obyek formalo Keruangano Kelingkungano Kompleks wilayah
3. Evaluasi ketigaPendekatan keruangan
Jatuhnya Pesawat 9 Mei 2012 Lereng Gunung Salak
99
Disebabkan oleh miskominasi pilot, dan pilot tidak menguasai medan sekitar lokasi kejadian
Pilot terlambat mengikuti perihtah dari menara pengawas halim sehingga menabrak tebing gunung salak
Pada pukul 14.20 WIB, pesawat tinggal landas kemudian berbelok ke kanan hingga mengikuti ke radial 200 HLM VOR dan naik ke ketinggian 10.000 kaki. Pada pukul 14.32 WIB, berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada koordinat 0642'45"S 10644'05"E dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki di atas permukaan laut.
Pendekatan ekologiPendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan
kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Pada dasarnya
lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan
fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu
pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Pada
gambar disamping menunjukkan seekor gajah yang mati akibat
perburuhan karena harga gadingnya yang bernilai tinggi,
akibatnya gajah terancam punah
4. Evaluasi keempata. jawaban
FENOMENAASPEK
GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api Fisik VulkanologiHutan hujan tropis Fisik BiogeografiMembuat peta Fisik Geodesi/kartografiTsunami pantai selatan pulau jawa
Fisik Geologi
Urbanisasi Sosial DemografiSiklus hidrologi Fisik HidrologiAbrasi air laut Fisik OseanografiPemukiman kumuh Sosial Geografi manusiaJenis dan warna tanah Fisik PedologiAngin dan cuaca Fisik Meteorologi/
klimatologi
b. jawabanNAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEK
Geografi Manusia (antropogeografi)
Cabang geografi yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lain, serta bagaimana manusia berperan di dunia
Sosial
Geografi Sejarah
Cabang geografi yang mencari penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi
Sosial
Kartografi Kajian dalam cabang ilmu tehnik geografi Fisik
100
yang mempelajari tentang presentasi permukaan bumi dengan symbol abstrak
Geografi Matematika
Merupakan ilmu hasil interaksi antara geografi dan matematika
Fisik
Etnografi Merupakan disiplin ilmu hasil interaksi antara geografi dan antropologi
Sosial
Biogeografi Merupakan hasil interaksi antara geografi dan biologi
Fisik
Geomorfologi Cabang geografi yang mempelajari bentuk bentuk permuka bumi dan penafsirannya terhadap proses terbentuknya
Fisik
Hidrologi Cabang geografi yang mempelajari air di bumi, mengenai terjadinya, sirkulasinya, distribusinya dan terbentuknya serta sifat fisik dan kimia
Fisik
Pedologi Cabang geografi yang mempelajari Tanah antara lain proses terbentuknya dan jenis jenisnya
Fisik
Klimatologi Cabang geografi yang mempelajari Iklim meliputi ciri, sebab terjadinya dan pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan suatu wilayah
Fisik
SOAL PILIHAN GANDAPilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali di guncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.
Prinsip geografi yang di gunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip distribusi E. prinsip korologiC. prinsip interelasi
2. Pulau jawa penduduknya sangat padat, jika dibandingkan dengan pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Fenomena keadaan penduduk ini, mengacu pada … .A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi
3. Wartawan media cetak menulis peristiwa gunung Merapi Jawa Tengah dengan menjelaskan penyebab terjadinya, daerah yang kena bencana, aliran lava dan kerugian yang di alami penduduk dengan menggunakan tulisan dan gambar-gambar serta melaporakan keadan penduduk di tempat pengungsian. Wartawan media dalam rangka mengungkap fenomena tersebut telah menggunakan ... .
A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi
4. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasan puncak yang di jadikan tempat peristirahatan. Sedangkan Pak Dadang memiliki 1
101
ha di samping tanah Pak Seno yang di tanami dengan palawija untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.
Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. Konsep pola D. Konsep nilai kegunaanB. Konsep morfologi E. Konsep aglomerasiC. Konsep keterjangkauan
5. Pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah dataran rendah.Oleh karena itu sayuran, teh dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Konsep geografi yang sesuai dengan hal tersebut adalah ......
A.Konsep keterkaitan keruangan D. Konsep nilai kegunaanB.Konsep aglomerasi E. Konsep interaksi/interdependensiC. Konsep diferensiasi area
6. Peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi terlambat mengikuti ujian karena salah menaiki kenderaan (BIS) yang menuju tempat pelaksanaan ujian. Fenomena berkaitan dengan ... A. konsep keterjangkauan D. konsep morfologiB. konsep aglomerasi E. konsep nilai kegunaanC. konsep pola
7. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai.
Pendekatan geografi untuk mengkaji untuk mengkaji hal tersebut adalah ....
A. Pendekatan keruangan D. Pendekatan kewilayahanB. Pendekatan ekologi E. Pendekatan kompleks wilayahC. Pendekatan korologi
8. Banjir yang terjadi di kota Jakarta tidak semata karena drainase yang kurang baik tetapi juga pengaruh dari wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor,Depok dan Tangerang.Karena wilayah tersebut sebagai daerah resapan air sudah banyak beralih fungsi sebagai wilayah pembangunan. Oleh karena itu dalam pengambilan kebijakan penanganan banjir di Jakarta harus juga melibatkan wilayah-wilayah tersebut. pendekatan geografi yang digunakan adalah ....A. Ekologi D. kelingkunganB. Keruangan E. kompleks wilayahC. kemanusian
9. Peristiwa gempa bumi yang disertai dengan tsunami di Jepang beberapa waktu yang lalu telah melululantakkan sebagian besar kota yang berada pada pantai timur kep. Honsu Jepang. Hal ini disebabkan oleh karena Jepang dilalui oleh rangkaian pegunungan muda sirkum pasifik hasil tumbukan lempeng Pasifik dan Eurasiapendekatan geografi dalam mengkaji fenomena tersebut adalah ... .
A. pendekatan kemanusian D. pendekatan temporalB. pendekatan kompleks wilayah E. pendekatan ekologiC. pendekatan keruangan
10. Gejala geosfer:(1) terjadinya bencana alam;(2) perubahan cuaca dan iklim;
102
(3) persebaran pemukiman;(4) terjadinya urbanisasi;dan(5) perkembangan jumlah penduduk;Aspek geosfer sosial di tunjukkan nomor ....
A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)B. (1), (2), dan (5) E. (3), (4), dan (5)C. (1), (3), dan (4)
11. Fenomena geosfer :(1) Gunung Bromo melontarakan Pasir dan debur(2) Tsunami menghamtan Aceh Darussalam(3) Banjir bandang melanda China(4) Badai salju melanda kawasan China(5) Angin topan menerjang Wilayah Filifina
Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena lithosfer terdapat pada nomorA. (1) dan (2) E. (3) dan (5)B. (1) dan (3) D. (4) dan (5)C. (2) dan (4)
12. Peristiwa gunung meletus, gempa Bumi, dan longsor yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan…
A. Atmosfer D. BiosferB. Lithosfer E. AntroposferC. Hidrosfer
13. Gajah, badak, banteng dan harimau adalah jenis hewan di kawasan Indonesia Bagian Barat, sedangkan anoa dan komodo adalah hewan khas kawasan indonesia tengah
Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah.... A. prinsip persebaran D. prinsip lokasiB. prinsip interelasi E. prinsip deskripsiC. rinsip korologi
14. Hubungan perdagangan antara Jepang dengn Indonesia sangat intensif, karena jepang membutuhkan bahan mentah yang banyak dihasilkan oleh Indonesia. Sebaliknya Indonesia membutuhkan barang-barang modern produksi Jepang
Konsep geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah .... A. konsep aglomerasi D. konsep nilai kegunaanB. konsep keterkaitan keruangan E. konsep interdependensiC. konsep diferensi area
15. Pada musim hujan bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi karena penggundulan hutan.
Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah....
B. Pendekatan keruangan D. Pendekatan korologiC. Pendekatan ekologis E. Pendekatan kompleks wilayahD. Pendekatan campuran
16. Gejala geosfer(1) Perubahan musim(2) Bencana banjir dan longsor(3) Bencana gempa dan tsunami(4) Perkembangan jumlah penduduk(5) Perkembangan pemukiman
yang termasuk aspek fisik adalah nomor....
103
A. (1), (2) dan (3)B. (1), (2) dan (5)C. (1), (4) dan (5)D. (2), (3) dan (4)E. (3), (4) dan (5)
17. Fenomena geosfer(1) Evakuasi korban bencana(2) Meningkatkannya arus urbanisasi(3) Mobilitas penduduk(4) Perubahan iklim global(5) Musim kemarau panjangYang termasuk aspek sosial terdapat pada angka...
A. (1), (2), dan (3)B. (1), (2), dan (4)C. (1), (3), dan (5)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)
18.Kawasan Indonesia bagian timur memiliki jenis fauna yang berbeda dengan kawasan bagian barat dan kawasan bagian tengahPrinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ..
A. Prinsip korologiB. Prinsip distribusiC. Prinsip deskripsiD. Prinsip interrelasiE. Prinsip interdependensi
19.Setiap musim kemarau di Sumatera dan sekitarnya terjadi kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap tebal hingga mengganggu penerbangan
pendekatan geografi untuk mengkaji fenomena tersebut
A. Pendekatan keruanganB. Pendekatan ekologiC. Pendekatan komplek wilayahD. Pendekatan lingkunganE. Pendekatan korologi
20.Para pejabat umumnya bertempat tinggal d kawasan elit, sedangkan penduduk miskin tinggal di daerah pinggiran yang kumuh.
konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ...
A. Konsep morfologiB. Konsep nilai kegunaanC. Konsep berkaitan keruanganD. Konsep aglomerasiE. Konsep pola
KUNCI JAWABAN
1. C 11. A
104
2. A 12. B
3. D 13. A
4. D 14. E
5. A 15. E
6. A 16. A
7. A 17. A
8. E 18. B
9. C 19. C
10.E 20. D
105