7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

142
KATA PENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara- saudara sekalian. i

Upload: sofyan-saputra

Post on 21-Jun-2015

5.076 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,  karena

berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini

dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis

Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan

dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran

dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses

penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang

belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului

dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun

dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan

persiapan pembelajaran.

Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk

memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran

dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata

pelajaran yang diampunya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang

tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu

saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung

pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa

saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam

upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

i

Page 2: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISI

Iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................

2. Tujuan..........................................................

3. Ruang Lingkup.............................................

4. Landasan Hukum....... .................................

1

2

3

3

BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik.............

2. Penilaian Autentik........................................

5

22

BAB III ANALISIS KOMPETENSI

BAB IV

1. Prosedur Analisis.. .........................................

2. Hasil Analisis Kompetensi..............................

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

30

36

72

74

ii

Page 3: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam

rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional,

terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,

standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun

2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses

pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A

Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum

Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat

diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat

dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan

kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara

bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. 1

Page 4: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang

dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

mengacu pada Silabus.

Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam

mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil

belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para

pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang

tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik

yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara

terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai

tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi

pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih instruktur

nasional (master teacher), guru inti dan guru sasaran serta menyediakan

silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika,

Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya

diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum

2006 dan buku sebelumnya), mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu

pada silabus yang telah disediakan.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik dan

menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara

lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan

langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian

autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi

guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan

melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model

untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata

pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan

memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:

2

Page 5: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti

dan kompetensi dasar

1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari

silabus mata pelajaran

2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

4. Merancang penilaian autentik

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik

2. Langkah-langkah analisis kompetensi;

3. Penilaian autentik; dan

4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

tentang Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013

tentang Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang

Implementasi Kurikulum

3

Page 6: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang

Silabus

BAB II

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan

memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses

pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang

mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,

mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan

mengomunikasikan.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat

pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi

Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran

yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang

kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi

dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi

tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.

Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

4

Page 7: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi

beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi

karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu

diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry

learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya

kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya

berbasis pemecahan masalah (project based learning).

Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan

paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu;

(2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka

sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses

sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran

berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)

pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang

menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang

kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi

keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara

keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9)

pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang

menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung

tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut

wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,

dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa

saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan

individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar

secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)

5

Page 8: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta

didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect)

dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi

langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode

ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan

terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of

inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989).

Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan

kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya

sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting

adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh

peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara

akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena

itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model

pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah

model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke

dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini

menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer

pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang

fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.

Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian

pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai

aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist)

dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian

peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,

membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk

kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan

keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan

6

Page 9: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan

(Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan

struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar

bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran

berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta

didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan

atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi,

sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya

keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian

peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus

berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan

guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi

membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan

keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi

pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya

adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu

kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap

individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ilmu-ilmu sosial

(social science)

Sebelum membicarakan mengenai pendekatan ilmiah (scientific), perlu

dipahami terlebih dahulu mengenai metode ilmiah. Pada umumnya

seseorang selalu ingin memperoleh pengetahuan. Pengetahuan dapat

merupakan pengetahuan ilmiah dan pengetahuan tidak ilmiah.

Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah.

Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik)

dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada

simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam

rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode

pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari

objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-

prinsip penalaran yang spesifik.

7

Page 10: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau

fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan

menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan

metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas

prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya

secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau

mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang

didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan

pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh

pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah

ini memerlukan langkah-langkah pokok:

a) Mengamati

b) Menanya

c) Menalar

d) Mencoba

e) Membentuk jejaring

Langkah-langkah di atas boleh dikatakan sebagai pembelajaran

terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur oleh pertimbangan-

pertimbangan logis dalam ilmu-ilmu sosial. Karena yang dikehendaki

adalah jawaban mengenai fakta-fakta sosial, maka pendekatan dengan

langkah-langkah tersebut dikatakan sangat erat dengan metode

ilmiah.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan

menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh

tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses

pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit

transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu

mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi

atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah

pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang

baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

8

Page 11: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik

yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

1) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki

keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara

9

Page 12: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah

pelaksanaannya. Dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial,

pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut,

contoh:

Proses terbentuknya negara

interaksi sosial

Situs sejarah

Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, mengamati dapat

dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati siswa,

misalnya: video, gambar, grafik, bagan, dsb.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan

menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.

Menentukan objek apa yang akan diobservasi

Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek

yang akan diobservasi

Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu

diobservasi, baik primer maupun sekunder

Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan

untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar

Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil

observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape

recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam

melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala

rentang (rating scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan

berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat

berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau

faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat

untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.

Catatan anekdot dapat berupa catatan yang dibuat oleh peserta

didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang

ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanik

dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk

10

Page 13: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang

ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

2) Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,

dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula

dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan

baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika

itu pula dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan

pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap

ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan.

Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran HAM? Apakah seni

bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar?

Dalam hukum permintaan dinyatakan ketika harga naik maka

jumlah barang yang diminta akan turun, namun kenyataannya

setiap menjelang hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi

permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, dsb. Diusahakan

setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang

bertanya peserta didik. Berikut manfaat / fungsi bertanya:

Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta

didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,

serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya

sendiri.

Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus

menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan,

dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang

diberikan.

Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,

sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

11

Page 14: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,

berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan

menarik simpulan.

Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,

serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup

berkelompok.

Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta

sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan

kemampuan berempati satu sama lain.

Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang

lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif yang lebih rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa...

Siapa...

Kapan...

Di mana...

Sebutkan...

Jodohkan atau pasangkan...

Persamaan kata...

Golongkan...

Berilah nama...

Dll.

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah...

Bedakanlah...

Terjemahkanlah...

Simpulkan...

Bandingkan...

Ubahlah...

Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah...

Tunjukkanlah...

12

Page 15: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Buatlah...

Demonstrasikanlah...

Carilah hubungan...

Tulislah contoh...

Siapkanlah...

Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis)

Analisislah...

Kemukakan bukti-bukti…

Mengapa…

Identifikasikan…

Tunjukkanlah sebabnya…

Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis)

Ramalkanlah…

Bentuk…

Ciptakanlah…

Susunlah…

Rancanglah...

Tulislah…

Bagaimana kita dapat memecahkan…

Apa yang terjadi seaindainya…

Bagaimana kita dapat memperbaiki…

Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat…

Alternatif mana yang lebih baik…

Setujukah anda…

Kritiklah…

Berilah alasan…

Nilailah…

Bandingkan…

Bedakanlah…

13

Page 16: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

3) Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan

pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk

menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku

aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta

didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses

berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang

dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,

meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

3.1Cara menalar

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu

penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif

merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena

atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum.

Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada

observasi inderawi atau pengalaman empirik.

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik

simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat

umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran

deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara

deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu

untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang

khusus.

Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme

hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat

premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan

14

Page 17: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak

langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis,

sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Contoh:

Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan

jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah

pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan ekstern.

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai

pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar

atau dosen di perguruan tinggi.

Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan adalah akuntan yang

bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang

akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.

Simpulan Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan

pendidik, Akuntan Intern merupakan jabatan-jabatan dalam

lapangan akuntansi pada berbagai lingkup kegiatan dan bidang

garapannya.

3.2Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali

menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki

persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalanya

menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran

dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial

yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu

sosial, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik.

Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu

analogi induktif dan analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan

berikut ini.

15

Page 18: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada

dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau

fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena

atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua.

Analogi induktif merupakan suatu “metode menalar” yang sangat

bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima

berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua

fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan

Contoh:

Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa

nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah

generasi muda yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus

giat belajar.

Analogi deklaratif merupakan suatu “metode menalar” untuk

menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang

belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah

dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide

baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima

apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara

nyata dan dipercayai.

Contoh:

Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan

karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang

menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula

tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas,

saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru,

peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.

3.3Hubungan Antarfenomena

Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan

menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam

proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar

peserta didik. Disinilah esensi bahwa guru dan peserta didik

16

Page 19: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala,

khususnya hubungan sebab-akibat.

Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau

beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa fakta yang

lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa

fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa

fakta tersebut.

Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif,

yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran

induktif sebab akibat terdiri dari tiga jenis.

Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat,

hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu,

kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.

Contoh:

Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang

melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah perang

Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830 (mapel Sejarah).

Nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan

untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi).

Oleh karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berasal

pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya

produksi yang dikeluarkan sekarang (mapel Ekonomi).

Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab,

hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu,

selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.

Contoh (Mata pelajaran Sejarah):

Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-

sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris

dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang melewati

makam leluhur Diponegoro.

Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional,

mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat proklamasi

17

Page 20: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris dan Belanda

datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu yang berkeinginan

menjaga status quo, tentu tidak diharapkan oleh pemuda

Indonesia, terjadilah perang.

Contoh (Mata pelajaranEkonomi)

Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang

dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.

Semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya akan

semakin tinggi.

Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi.

Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk

melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan

keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut

menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan

menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan

tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara

siklikal.

Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan

sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan

serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,

sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi

penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.

3.4Mencoba/mengeksplorasi

Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui

peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang

digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan

yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran

yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin

baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang

dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara

mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk

menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative learning”.

18

Page 21: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada

bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan

interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu

materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada

keterlibatan peserta didik untuk memperluas, memperdalam, atau

menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini peserta didik

menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan

belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan

kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang

mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2)

adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat

penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan

yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan

tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.

Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang

menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna,

yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar

autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa

pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman

belajar dari pada pada materi pelajaran.

Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses

belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik

menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman

belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam

untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana

membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar

bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas

merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan

respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik

menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan

hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan

hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram

serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.

Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran

ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam

19

Page 22: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya peserta didik

dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan

masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan

ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna.

Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat

mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan

ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena

yang ada. Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi

untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.

3.5 Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih

dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi

esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia

yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur

interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk

memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan

bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat

direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang

harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai

satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas

peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi

dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta

didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan

menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan

cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin

peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar

secara bersama-sama. 

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks

menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta

dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu

menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan

kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan

20

Page 23: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang

tak terduga.

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan

keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan

dengan langkah sebagai berikut:

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau

fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi

sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat,

mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut

2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan

konsep, prinsip, hukum, dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melalui kegiatan eksperimen

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah

data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam

presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak

terduga

Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas

kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:

JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai

anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda

mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta

didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan,

tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian

didasari pada rata-rata skor tes kelompok.

STAD = Student Team Achievement Divisions.

Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa

kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok

bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan

seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok

dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh

21

Page 24: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian

didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun

kelompok peserta didik

CI = Complex Instruction

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang

berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains,

matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah

menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik

sebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode

ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat

bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para

peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada

proses dan hasil kerja kelompok.

TAI = Team Accelerated Instruction.

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran

kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara

bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok

diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih

dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam

kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan

benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.

Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan

soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal

lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun

berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada

hasil belajar individual maupun kelompok.

CLS = Cooperative Learning Stuctures.

Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok

dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan).

Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan yang lain

menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus

dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh

poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam

22

Page 25: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua

peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.

LT = Learning Together.

Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan

peserta didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok

bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu

set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja

kelompok.

TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri,

para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota

kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-

masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh

kelompok peserta didik.

GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk

merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan

pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan

apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan

melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan

penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada

proses dan hasil kerja kelompok.

AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut

kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual

yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing,

baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota

kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan

pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah,

pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,

kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada

23

Page 26: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

kemampuan setiap anggota maupun kelompok

mempertahankan posisi yang dipilihnya.

CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode

pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca,

menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta

didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata

bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam

kelompoknya

Siswa dapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan

menginformasikan/ berbagi tentang hasil penugasan, proyek atau

makalah melalui berbagai media.

B. Penilaian Autentik

Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber

sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association

mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,

motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam

pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik

sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan

pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins

mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada

peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan

dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi

dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,

berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.  

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan

Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan

peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,

menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik

cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,

24

Page 27: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian

autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang

memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk

menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya

dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen,

mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat

karangan, dan diskusi kelas.

Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian

portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian

responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta

didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami

kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.

Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti

seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya

pada proses dan hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk

merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),

atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat

digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan

keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan

menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.

Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.

Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian

portofolio.

1. Pengamatan Sikap

Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,

penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan

25

Page 28: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi

hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian

siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian

jurnal adalah sbb:

Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.

Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis,

jelas dan komunikatif.

Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap

tampilan sikap peserta didik

menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan

peserta didik.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian

kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta

didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan

status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan

untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian

ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan

perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau

acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan

Misalnya,  peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau

keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria

atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah

pengetahuan  Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan

pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu

mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah

disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.

Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta

didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong,

26

Page 29: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat,

menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap

sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik

lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini

merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi

pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan

indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik

• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana

• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan

oleh peserta didik

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya

penafsiran makna ganda/berbeda

• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata

atau sebenarnya

• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur

(valid)

• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan

penguasaan satu kompetensi peserta didik

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level

terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Tes tertulis.

Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes

tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih

jawaban terdiri dari  pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian

atau melengkapi,  jawaban singkat atau pendek, dan  uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu

mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,

menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi

yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin

27

Page 30: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan

memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-

temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes

tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu

jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas

(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang

diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru

untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang

lebih tinggi atau kompleks.

3. Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara

lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan

adalah sbb:

Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf

pengetahuan yang hendak dinilai.

Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam

mengkontruksi jawabannya sendiri.

disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang

komplek.

4. Penilaian Melalui Penugasan.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau

kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah

sbb:

Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.

Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau

merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.

Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta

didik.

Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

28

Page 31: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya

meskipun tugas diberikan secara kelompok.

Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap

anggota.

Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang

sosial ekonomi).

Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara

jelas.

Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

5. Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam

melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian

kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu

seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain

peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi,

dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes

Praktik adalah sbb:

Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil

belajar.

Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.

Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,

Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum

Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial

ekonomi)

Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik

tersebut harus memenuhi syarat sbb:

Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur

(valid).

Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).

Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

29

Page 32: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

6. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian

terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut

periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa

investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,

pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan

penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan

dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-

lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik

memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,

dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek,

setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan

mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna

atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan

pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

dibutuhkan oleh peserta didik.

Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang

dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk

proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru

meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan

data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat

menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.

Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian

khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk

menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan

analitik.  Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan

peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk

pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk

tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan

secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

30

Page 33: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

7. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang

menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia

nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik

secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan

refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan

kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi

tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran

yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang

releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut

oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio

adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok

pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan

oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau

kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam

menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,

gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian,

sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta

didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah

seperti berikut ini.

Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio

yang akan dibuat.

Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah

bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada

tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama

dokumen portofolio yang dihasilkan.

31

Page 34: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian

portofolio.

BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang

dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan

pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis

32

Page 35: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua

mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan

pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi

tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam

rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA

adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke

lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk

kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi

adalah sebagai berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

33

Page 36: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan

adalah sebagai berikut.

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut

1. Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok

seperti tabel berikut ini.

34

Page 37: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok

(Dalam Silabus)

3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan

PENGETAHU

AN DASAR

GEOGRAFI

Ruang lingkup pengetahuan geografi

Konsep esensial geografi dan contoh terapannya

Obyek studi geografi

Prinsip geografi dan contoh terapannya

Pendekatan geografi dan contoh terapannya

Aspek geografi

2. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)

menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur

3. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan

yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan

indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

4. Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,

mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk

mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

5. Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan

6. Merancang penilaian yang diperlukan

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

35

Page 38: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

1. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus

dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga

(pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk

melihat linierisasidengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).

Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkandalam empat

kategori, yaitu:

a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,

disentuh, atau diamati. Contohnya : fenomena alam, fenomena kehidupan,

peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir

dll.

b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata

lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling

berhubungan. Contoh konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi,

aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan,

diferensi area dan pola

c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep

yang berkaitan. Prinsip distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi, pendekatan

keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah

d) Prosedur, merupakan sederetanlangkah yang bertahap dan sistematis

dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari

kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran geografi materi

36

Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,

Produktif, dan Bertanggung

jawab

Penillaian (Silabus)

Indikator Sikap,

Pengethuan, dan

Keterampilan untuk

Penilaian

Pembelajaran (Silabus)

Alternatif Kegiatan

Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba,

Mengasosiasi, dan

Mengomunikasikan

Materi PembelajaranFakta, Konsep,

Prinsip, dan Prosedur

Materi Pokok (Silabus)

Page 39: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

yang bersifat prosedural seperti penelitian geografi, keterampilan dasar pete

dan pemetaan, analisis keruangan penginderaan jauh, sistem informasi

geografi.

2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan

a) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan

pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau

menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentukfakta, yaitu

fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau

fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya

b) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,

prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas

c) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual,

konseptual, dan prosedural melalui kegiatan langsung mengumpulkan data.

Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu mencoba

prinsip/prosedur seperti yang diperoleh melalui diskusi, dan mencoba

mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi baru. Kegiatan mencoba

dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen, tugas projek, atau tugas produk.

Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan

untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan

meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa.

Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang

dibuktikan melalui data-data yang diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis

ke dua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses

mencoba yang pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun

pengetahuan konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan

mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data

baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan

sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba

menerapkan dalam situasi baru.Untuk kegiatan jenis kedua diperlukan

kreativitas dan inovasi guru merancang dan mendesainya, serta

mencobanya agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima

(acceptable) secara keilmuan. Contoh jenis kedua tersaji dalam lampiran

(RPP)

d) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat tinggi terhadap

data yang didapat melalui kegiatan mencoba. Termasuk dalam kategori

mengasosiasi adalah menyajikan data secara sistematis, memilah,

37

Page 40: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

mengelompokkan, menghubungkan, merumuskan, menyimpulkan dan

menafsirkan. Kegiatan mengasosiasi dapat dirancang dan didesain dengan

menggunakan lembar kerja ekperimen sehingga lebih terbimbing dan

terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran pembelajaran. Pada kegiatan

tugas proyek dan tugas produk umumnya tidak memerlukan lembar kerja

karena siswa lebih bebas dalam berkreasi dan berinovasi.

e) Mengomunikasikan adalah hasil akhir dari kegiatan pembelajaran dimana

siswa mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya

dalam bentuk lisan, tulisan, atau karya yang relevan. Kegiatan ini menjadi

sarana agar siswa terbiasa berbicara, menulis, atau membuat karya

tertentu untuk menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, dan kesan dan

lain sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya.

Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan presentasi

yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara efektif dengan membagi

peran dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun,

sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang proporsional.

Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi siswa

mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka bebas

berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya.Membuat blog,

membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegaitan dengan

memanfaatkan website dan internet adalah bentuk komunikasi dengan

struktur yang tidak terlalu formal.

3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur,

didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten

(pengetahuandan keterampilan)

(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,

materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus

(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal

yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan

dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai

target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya

dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan

38

Page 41: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi

(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi

dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan

4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a) Aspek sikap melalui pengamatan,yaitu penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal

Penilaian sikap melalui pengematan dengan menggunakan lembar

pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap

yang daiamati.Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap

yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis

kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap

sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.

Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus menjadi

bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada pencapaian

standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “ Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan “Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia”.

Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran fisika dengan

fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian dari upaya

pencapaian kedua sikap tersebut (religius dan sosial). Guru fisika perlu

memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai

dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KD-3 dan KD-4.

Contoh lembar pengamatan sikap tersaji dalam lampiran ….

Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat

pneamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat diskusi

kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas projek.

Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan aktivitas siswa

Aktivitas Siswa

As Diskusi

KelompokPresentasi Eksperimen Tugas Projek

39

Page 42: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

pek

Sik

ap

Yan

g

Dia

mati

Kerjasama Komunikasi Kedisiplinan Ketelitian Kejujuran Kepedulian Tanggungjawab

b) Aspek pengetahuan melalui tes tulis, tes lesan, penugasan

c) Aspek keterampilan melalui tes praktik, kinerja dan portofolio

B. Hasil Analisis Kompetensi. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar Geografi Kelas X

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.2 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

PENGETAHUAN

DASAR GEOGRAFI

Ruang lingkup pengetahuan geografi

Konsep esensial geografi dan contoh terapannya

Obyek studi geografi

Prinsip geografi dan contoh terapannya

Pendekatan geografi dan contoh terapannya

Aspek geografi

3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.

4.2. Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan

LANGKAH

PENELITIAN

GEOGRAFI

Sifat studi geografi Pendekatan

analisis studi geografi

Metode analisis Geografi

Teknik

40

Page 43: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus)

pengumpulan data geografi

Teknik analisis data geografi

Publikasi hasil penelitian geografi

3.3. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.

4.3. Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi

MENGENAL BUMI

Teori penciptaan planet bumi.

Gerak rotasi dan revolusi bumi

Karakteristik lapisan bumi dan pergeseran benua

Kala geologi dan sejarah kehidupan

Kelayakan planet bumi untuk kehidupan

41

Page 44: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar

ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya

1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya

1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi

kesejahteraan lahir bathin

1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana alam, dan

memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari

2.2 Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfera

2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan bergotong

royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.

42

Page 45: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

n

3.3 Memahami pengetahuan dasar geo grafi dan terapannya dalam kehi dupan sehari-hari.

Ruang lingkup geografi

Konsep esensial geografi dan contoh terapannya

Obyek studi geografi

Prinsip geografi dan contoh terapannya

Pendekatan geografi dan contoh terapannya

Aspek geografi

Fakta1.Fenomena

alam & contohnya kehidupan

2.Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsuna mi, banjir, tanah longsor dll

3. litosfer, atmosfer, hidrosfer, bosfer & antroposfer

Mengamati1. menggali

informasi membaca buku ttgkonsep, prinsip, pendekatan & aspek geohrafi

2. Mengamati peta rupa Bumi

3. mengamati gambar, tayangan film

4. mengamati lingkungan sekitar

1. Menunjukkan perilaku proa ktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dlm memecahkan masalah kehi dupan sehari-hari

2. Menunjukkan perilaku

Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusiBerfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi

Sikap individu:jujur, kerja sama, keuletan dan keseriusan dlm mengerja kan tugas

1. menjelas kan penger tian dan ruang lngkup geografi

2. menjelaskan 10 konsep dasar geog rafi & pene rapannya

3. membeda kan prinsip geografi dan penerapannya

4. membedakan obyek for mal dan ob yek fungsio nal geografi

5. menjelaskan

Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: ruang lingkup geografi, konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan

1. menerap kan konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari2.presentasi Hasil pene rapan konsep. Prinsip pendekatan dan

Observasi Aspek yg dinilai:Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah

Penyajian hasil penerapan1. rasio nal2.3. .…

3.4Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam

43

Page 46: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nbentuk tulisan.

Konsep1. konsep Geografi dari bebera pa ahli/smb2.sepuluh konse dasar geografi

Prinsip1.distribusi

interrelasi deskripsi korologi

2.pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah

Prosedur

Menanya1.Diskusi/tanya

jawab tentang konsep, prisip, Pendekatan, aspek, geografi

2.Diskusi/tanya jawab tentang fenomena fisik dan non fisik pada peta topografi

3.Diskusi/tanyajawab hasil observasi lingkungan sekolah

4.Diskusi/tanya jawab hasil tayangan gambar/film

Mencoba1. Merangkai

penger tian dan ruang lingkup geografi

2. mengajukan contoh penerapan konsep, prisip & pendekatan

disip lin dan tang gungjawab dlm melakukan obsevasi

3. Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi

pendekatan/ metode geog rafi & pene rapannya

6. membeda kan aspek fisik dan sosial geog rafi dan pe nerapannya

7. menjelaskan cabang ilmu geografi dan 9lmu bantu geografi

TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG

aspek Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…

44

Page 47: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

ngeografi berdasarkan peta, gambar dan tayangan film

3. memberi contoh fenomena sbagai bukti berlakunya konsep, prinsip, pendekatan, aspek geografi, dalam kehidu pan sehari-hari.

Mengasosiasi1. menentukan

konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip

2. menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan obyek studi geografi dengan

45

Page 48: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

ncontoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari

3.Menganalisis hubungan antara objek dengan objek-lainnya di muka bumi

4.Menyimpulkan hasil eksplorasi tentang konsep, prinsip, dan pendekatan geografi

5. mengaitkan aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.

Mengomunikasikan1. Peserta didik

mengomunik

46

Page 49: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nasikan hasil diskusi klp, /analisis dalam bentuk presentasi yang dilengkapi dengan gambar/peta

3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.

4.2 Menyajikan contoh penerapan langkah -langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan.

Sifat studi geografi

Pendekatan analisis studi geografi

Metode analisis Geografi

Teknik pengumpulan data geografi

Teknik analisis data geografi

Publikasi hasil penelitian geografi

Fakta1. Ruang

lingkup studi geografi(5W+1H)

Konsep1. Desain

penelitian geografi (judul, masalah, tujuan, hipotesis, populasi sampel

Prinsip1. Pendekat

an& Metode analisis geografi

Mengamati: Peserta didik

ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.

Peserta didik ditugasi membaca buku tentang metode penelitian geografi untuk memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis,

1. Menunjukkan sikap positif dalam mempelajari sifat studi geografi

2. Menunjukkan sikap ilmiah dlm memecah kan masalah kehi dupan sehari-hari dengan pendekatan dan analisis

Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusi

Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi

Sikap individu:jujur, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas

1. Menjelaskan pengertian penelitian

2. Mendesktrip sikan 5 unsur penelitian (ilmiah. Penemuan, pengembangan, menguji kebenaran, pemecahan masalah)

3. Menjelaskan ruang ling kup peneli tian geografi

4. Mencontohkan pendekatan keruangan, analisis ekologi dan kompleks wilayah

Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: ruang lingkup studi geografi, pendekatan, metode analisis, dan pengumpulan data geografi2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapan & ketepatan

1. melaku kan obser vasi, wawancara, dokumentasi lapangan2. presen tasi hasil Penelitian geografi

Observasi Aspek yg dinilai:ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah

Penyajian hasil penelitian1. rasio nal2.3. .…

Portofolio1. ……, aspek:

47

Page 50: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

n2. Teknik

pengumpulan data

3. Teknik analisis data

Prosedural1. Menentuk

an obyek penelitian

2. Mengajukan hipotesis

3. Mengumpul kan data/ informasi

4. Mengolah data

5. Mengambil kesimpulan

6. Publikasi hasil penelitian

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi

Menanya Peserta didik

diminta untuk membuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinya setelah membaca laporan kajian geografi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau

Setiap peserta didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau

geografi3. Menunjukka

n perilaku disip lin, keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm melakukan penelitian geografi

4. Menunjukan proaktif dan responsif , menerima dan menghargai dalam diskusi

5. Menerapkan model analisis keruangan, analisis ekologi dan analisis wilayah

6. Mempraktekkan teknik pengum pulan data observasi, wawancara, angket, dokumentasi, penginderaan jauh

7. Mengolah data dengan editing, coding, tabulasi

8. Mencontohkan metode analisis statistik, deskriptif, penginderaan jauh dan komputer

9. Mendesain penyajian data secara visual

TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG

1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…

48

Page 51: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nmasalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya

Mengeksplorasi: peserta didik

secara berkelompok merencanakan suatu kegiatan penelitian yang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat, atau

setiap

10. Menyajikan hasil penelitian geografi

49

Page 52: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nkelompok menelaah laporan penelitian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang hasil telaahannya, atau

secara kelompok, peserta didik mencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan langkah-langkah penelitian

50

Page 53: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nyang benar.

Mengasosiasi Peserta didik

diminta untuk membuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. Atau

Peserta didik ditugasi untuk membuat hubungan antar komponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangkan suatu ilmu

51

Page 54: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nMengomunikasikan Peserta didik

diminta untuk melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau

Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau

Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk

52

Page 55: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nnarasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.

3.5 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.

4.3 Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi

MENGENAL

BUMI

Teori penciptaan planet bumi.

Gerak rotasi dan revolusi bumi

Karakteristik lapisan bumi dan perge seran benua

Kala geologi dan sejarah kehidupan

Kelayakan planet bumi untuk kehidupan.

Fakta1. Jagad

araya galaksi, bintang, matahariplanet

2. Satelit asteroid Meteror, komet

3. Lapisan bumi

4. Bumi sgb tempat tinggal manusia

Konsep1. Teori

nebula, pasang surut, bintang kembar, planetisima protop

Mengamati: Peserta didik

ditugasi membaca buku teks pelajaran dan sumber lainnya (majalah dan internet) yang memuat gambar dan ilustrasi teori penciptaan planet bumi, gerak rotasi dan revolusi bumi, karakteristik perlapisan bumi, pergeseran benua, kala geologi dan sejarah kehidupan, serta

1. Menunjukkan sikap positif dalam mempelajari penciptaan alam raya

2. Menunjukkan sikap ilmiah dlm memba has teori penciptaan jagad raya

3. Menunjukkan perilaku disip lin, keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm mempelajar

Observasi:Melakukan pengamatan dan diskusi

Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif, toleransi

Sikap individu:jujur, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas

1. Menjelaskan jagad raya, galaksi, bintang & planet

2. Menjelaskan satelit, komet, asteroid, meteor

3. Mendeskripsikan teori terbentuk nya jagad raya

4. Membedakan teori terbentuk nya planet

5. Mengidentifikasi gerak rotasi dan dampaknya bagi kehidupan

6. Mengidentifikasi gerak revolusi dan dampaknya

Tugas/aspek yang dinilai1. merumus kan: benda-benda langit, teori pembe ntukan bumi, rotasi/ revolusi bumi, karakteristik lapisan bumi, kala geologi dan bumi sbg tempat tinggal2. mengerja kan tugas PR: kebenaran, kelengkapa

1. menghi tung gerak rotasi dan gerak revo lusi bumi2.presentasi Hasil diskusi kelompok

Observasi Aspek yg dinilai:Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah

Penyajian hasil diskusi klp1. rasio nal2.3. .…

Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….

53

Page 56: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nlanet,

2. Kala geologi

Prinsip1. Gerak

rotasi bumi

2. Gerak revolusi bumi

Prosedural1. Pergesera

n lempeng benua

2. Kala geologi

3. Sejarah kehidupan

kelayakan planet bumi untuk kehidupan; atau

Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan audio visual tentang planet bumi.

Menanya: Peserta didik

diminta mengajukan pertanyaan yang menarik minatnya tentang teori penciptaan planet bumi, dampak gerak rotasi dan revolusi bumi, karakteristik perlapisan bumi, teori pergeseran benua, dan kala geologi, serta sejarah kehidupan,

i gerak rotasi & revolusi bumi

4. Menunjukan proaktif dan responsif , menerima dan menghargai dalam diskusi tentang bumi sbg tempat tinggal manusia

bagi kehidupan

7. Mendeskripsikan karakteristik lapisan bumi

8. Menganalisis pergerakan lempeng benua

9. Mendeskripsikan teori tektonik lempeng & teori apungan benua

10.Menjelaskan pembagian kala geologi

11.Mendeskripsikan sejarah kehidupan di muka bumi

12.Menganalisis faktor-faktor pendukung kehidupan di muka bumi

13.Mengevaluasi kelayakan bumi sebagai tempat tinggal

n & ketepatan

TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG

3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…

54

Page 57: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

natau

Peserta didik mengajukan pertanyaan setelah menyaksikan tayangan audio visual tentang planet bumi baik perorangan maupun kelompok.

Mengeksplorasi: Peserta didik

diminta untuk membandingkan teori-teori penciptaan planet bumi,

Peserta didik diminta untuk memeragakan gerak rotasi dan revolusi bumi melalui media globe dan berdiskusi tentang pengaruh gerakan planet bumi

55

Page 58: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nterhadap kehidupan,

Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi atau diminta untuk mengumpulkan data tentang karakteristik pelapisan bumi, pergeseran benua, kala geografi, dan sejarah kehidupan

Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi kriteria lingkungan hidup yang mendukung kehidupan di planet bumi dibandingkan dengan planet lainnya

Mengasosiasi: Peserta didik

56

Page 59: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

ndiminta untuk memberi contoh data yang diperoleh dari referensi untuk mendapatkan kesimpulan tentang teori penciptaan planet bumi, karakteristik perlapisan bumi, dan sejarah kehidupan serta kelayakan planet bumi untuk kehidupan.

Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang pengaruh rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan di muka bumi

Peserta didik diminta untuk

57

Page 60: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nmenghubungkan teori pergeseran benua dengan pembentukan daratan dan samudera

Mengomunikasikan: Peserta didik

diminta untuk membuat laporan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang disampaikan dalam forum diskusi atau diunggah di internet, atau

Peserta didik diminta membuat animasi sederhana atau audio visual tentang

58

Page 61: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi PokokMateri

Pembelajaran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaia

nmateri mengenal bumi. (Untuk memotivasi belajar, animasi dan video dapat dilombakan.. )

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3.4. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.

Hubungan

manusia dan

lingkungan

akibat dinamika

lithosfer

1. Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera

2. Pengaruh tektonisme terhadap

Fakta1. Bentuk

muka bumi

2. Jenis batuan

3. Peristiwa gunung api

4. Peristiwa gempa bumi

5. Peristiwa tsunami

Konsep1. Batuan2. Litosfer3. tektonosme

Mengamati: Membaca buku

teks dan sumber lainnya yang membahas aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera.

Mengkaji berbagai sumber tentang pengaruh tektonisme, vulkanisme, seisme, dan

1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai

Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok

Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran

Sikap ilmiah:

1. menggam barkan siklus batuan2. mengiden tifikasi jenis-jenis batuan3. menjelas kan peman faatan batu an penyusun litosfera dlm bentuk nara si, tabel, ba gan, grafik, gambar

4, membe dakan tena ga pemben tuk muka bumi (endo gen & eksog en)

Projek:Peserta didik diberi tugas membuat bagan siklus batuan, mebuat klasifikasi batuan dan tgs pyoyek pemnafaat batuan penyusun litosfer

Observasi : mengamati kegiatan

1. Membuat catatan hasil membaca berbagai sumber

2. Menyaji dan mengolah data pengukuran

3. Mempresentasikan

Kinerja:1.Present

asi kelompok:

Penguasaan Isi

Teknik Bertanya/ menjawab

Metode penyajian

4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh

59

Page 62: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

dinamika litosfera dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.

kehidupan3. Pengaruh

vulkanisme terhadap kehidupan

4. Pengaruh seisme terhadap kehidupan

5. Pengaruh proses eksogen terhadap kehidupan

6. Pembentukan tanah dan pemanfaatannya.

4. seisme5. vulkanisme6. pedosfer

Prinsip/prosedur1. pemanfa

atan batuan

2. Gerak arus konveksi

3. Konservasi tanah

Prosedur1. Siklus batuan2. Pergerakan Tektonik lempeng3.proses terjadinya, gempa, erupsi, & tsunami

proses eksogen terhadap kehidupan

Menganalisis pembentukan tanah dan pemanfaatannya.

Menyaksikan pemutaran video atau chart tentang dinamika litosfer (tektonisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen)

Membuat kliping yang dipajang di kelas sehingga masing-masing peserta didik dapat bertukar informasi tentang dinamika litosfer.

Menanya

sumber.

3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab

1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran

5.memodelkan proses terjadinya gempa bumi6. membuat peta perse baran gempa bumi7. mempre diksi terjadi nya tsunami8. menerap kan hukum laska

9.menjelaskan terbentuk nya gunung api10.mengidentifikasi bahan yang keluar dari hasil erupsi11.menggambarkan tipe-tipe letusan gurung api12.menggambarkan intrusi magma13. mengana lisis penga ruh tipe letusan gunung api14. mengana lisis penga ruh vulkanis me terhadap

membuat bagai tenaga pembentuk muka bumi, model proses terjadinya gempa bumi, peta gempa bumi & proses terjadinya tsunami

Portofolio:menilai karya peserta didik berupa laporan, kliping koran, bahan yang disampaikan dalam forum diskusi, tulisan yang diupload di internet,

pengetahuan dan keterampilan.

4. Membuat laporan tertulis hasil

60

Page 63: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

1. Membuat pertanyaan tentang lithosfer dan pemanfaatannya bagi manusia

2. Membuat pertanyaan Apakah erosi dapat menimbulkan kemiskinan bagi para pertani di daerah tersebut ?

3. Diskusi kelas tentang: hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfera.

Mencoba1. Mencari

informasi atau bahan terkait dengan proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen, atau

kehidupan

15.mengidentifikasi terjadinya pelapukan, erosi dan sedimentasi16.mendeskripsikan dam pak yang ditimbulkan oleh pelapu kan, erosi & sedimentasi bagi kehidu pan17. Menganali sis faktor pembentu kan tanah18.menggam barkan prfil horison tanah19.mengiDentifikasi jenis dan persebaran tanah di indoneisa 20.menganaljenis dan upaya penga wetan tanah

dan lain-lain.

Tes:menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang keterkaitan antara kehidupan manusia dan lingkungannya sebagai akibat dinamika litosfer. Bentuk tes dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,

Tugas 1. …, aspek:1. ….2. ….3. .…

61

Page 64: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

2. Diskusi untuk mengidentifikasi contoh fenomena alam sebagai pengaruh proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen terhadap kehidupan makhluk hidup

Mengasosiasi :

1. Menganalisis keterkaitan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga konsep dan teori tersebut menjadi lebih bermakna dan memperkaya wawasan.

2. Memberi contoh bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh gejala litosfera

Tugas 2. …, aspek:1. ….2. ….3. .…

TesUH …..UTS ….

62

Page 65: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

(proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen).

Mengomunikasikan1. Membuat

laporan tertulis2. Mempresentasi

kan data hasil kajian kelompok

3.5. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika atmosfera.

4.5.Menyajikan hasil analisis hubungan antara

HUBUNGAN

MANUSIA DAN

LINGKUNGAN

AKIBAT

DINAMIKA

ATMOSFERA

Lapisan atmosfera dan manfaatnya

Fakta:1.lapisan atmosfer2.data cuaca/iklim

Konsep:1. Suhu,2. tekanan,3. kelemba

pan,4. angin,5. awan,6. hujan

Prinsip :

Mengamati:1. Peserta didik

ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau diminta untuk membaca artikel dari jurnal geografi.

2. Peserta didik ditugasi membaca buku tentang

1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan

Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok

Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3.

1. Mengidentifikasi ka rakteristik & manfaat setiap lapisan atmosfer

2. Menjelas kan perbe daan cua ca dan iklim

3. Mendeskripsikan un sur-unsur cuaca dan iklim

4. Mengukur aspek cuaca

Proyek:Peserta didik diberi tugas untuk mengukur curah hujan atau kecepatan angin

Observasi:Peserta didik mengamati arah angin dari

1. Membuat catatan hasil membaca berbagai sumber

2. Menyaji dan mengolah data penguk

Kinerja:

Presentasi kelompok:

Penguasaan Isi

Teknik Bertanya/ menjawab

63

Page 66: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika atmosfera dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep

bagi kehidupan

Cuaca dan iklim serta pengukurannya

Klasifikasi tipe iklim dan cara menentukannya

Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap usaha pertanian dan aktifitas manusia lainnya.

Dampak perubahan iklim global

Kajian tentang iklim dan pemanfatannya

1. klasifikasi iklim

2. Persebaran iklim di

Indonesia dan Dunia3. perubah

an iklim

global4. pemanfa

atan iklim

Prosedur :1.pengumpulan & perhitungan data cuaca dan iklim

metode penelitian geografi untuk memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi

Menanya3. Peserta didik

diminta untuk membuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinya setelah membaca laporan kajian geografi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau

4. Setiap peserta

sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.

3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab

Kejujuran

Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran

dan iklim dgn tepat

5. Menentu kan klasi fikasi klim suatu wilayah

6. Mengklasifikasi iklim di Indonesia menurut ahli klimatolo gi

7. Menganalisis pola curah hujan di Indoensia

8. Jenis tana man yang sesuai dgn iklmi di Indonesia

9. Menganalisis faktor-faktor yg mempengaruhi perubahan iklim global

10. Menyimpulkan dampak perubahan iklim global

11. Menganalisis manfaat iklim untuk kehidupan.

gerakan bendera yang ada di sekolahnya dan mencermati suhu udara, kelembaban dan tekanan udara dengan instrumen yang sederhana

Portofolio:Peserta didik membuat kliping perubahan iklim global tentang

Tes:Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang

uran3. Mempre

sentasikan pengetahuan dan keterampilan.

4. Membuat laporan tertulis hasil penukuran dan penelitian

Metode penyajian

64

Page 67: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

didik menentukan topik penelitian tentang suatu objek atau masalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya

Mengeksplorasi:5. peserta didik

secara berkelompok merencanakan suatu kegiatan penelitian yang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat,

konsep cuaca dan iklim, pengaruh iklim terhadap usaha pertanian dan aktivitas manusia, klasifikasi iklim manfaat iklim .

Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,

65

Page 68: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

atau setiap kelompok

menelaah laporan penelitian geografi dan melaporkannya dalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang hasil telaahannya, atau

secara kelompok, peserta didik mencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan langkah-langkah penelitian yang benar.

66

Page 69: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

Mengasosiasi Peserta didik

diminta untuk membuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. atau

Peserta didik ditugasi untuk membuat hubungan antar komponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangkan suatu ilmu.

Mengomunikasikan

10. Peserta didik diminta untuk

67

Page 70: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau

11.Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atau ringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau

12.Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuk narasi yang disajikan dalam diskusi atau diunggah di internet.

3.6. Menganali

HUBUNGAN

MANUSIA DAN

Fakta:BanjirRob

Mengamati1. Peserta

didik ditugasi

1.Menghayati keberadaan dirinya

Observasi:1.Melihat2.Memperh

1.Menjelaskan tahapan proses terjadinya siklus

Proyek:Peserta didik diberi

1. Membuat catata

Kinerja:

Present68

Page 71: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

sis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera.

LINGKUNGAN

AKIBAT

DINAMIKA

HIDROSFERA

Siklus air Perairan

darat dan potensinya

Perairan laut dan potensinya

Pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan

Konsep:DanauSungaiRawaAir tanahLautDAS

Prinsip:

Prosedur:Siklus airArus laut

membaca buku teks dan sumber lainnya tentang kajian siklus air, perairan darat dan perairan laut, potensi yang dikandungnnya, pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit DAS serta pelestarian laut secara berkelanjutan

2. Peserta didik ditugasi untuk mengamati tayangan audio visual tentang dinamika hidrosfer.

Menanya3. Peserta

didik diminta untuk mengajukan pertanyaan secara perorangan atau kelompok

sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.

3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab

ati kan3. Presentasi kelompok

Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran

Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran

air. 2. Menjelaskan perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi3.Mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dan sumber airnya4. Menunjukkan contoh-contoh pola aliran sungai5.Mengidentifikasi jenis-jenis rawa6.Menunjukkan jenis-jenis air tanah pada lapisan tanah yang berbeda7.Menjelaskan perbedaan laut berdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya8.Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut.

tugas membuat siklus hidrologi

Observasi:Peserta didikmengamati pencemaran air sungai di daerah masing-masing

Portofolio:Peserta didik membuat kliping manfaat dan pelestarian DAS

Tes:Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang konsep

n hasil membaca hidrosfer dari berbagai sumber

2. Membuat laporan dari film hidrosfer secara singkat

3. Membuat pertanyaan tentang hidrosfer dengan berbagai aspeknya

4. Membuat laporan

asi kelompok:

Penguasaan Isi

Teknik Bertanya/ menjawab

Metode penyajian

69

Page 72: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

tentang proses siklus air yang dipercepat akibat kerusakan lingkungan, atau

4. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang potensi perairan darat dan laut serta upaya pelestariannya.

Mengeksplorasi:5. Peserta

didik diminta untuk mencari informasi atau bahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air

6. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi proses tahapan siklus air. Hasil diskusi dapat

9. Menunjukkan arus laut dunia10.Mengidentifikasi manfaat arus laut dalam kehidupan

11. Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan DAS12. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS

Siklus air.Perairan darat, laut dan DAS serta potensinya .

Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda atau tes uraian,

tertulis tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air.

5. Aktivitas diskusi kelas tentang siklus hidrologi.

70

Page 73: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

berupa peta konsep sehingga mereka memahami konsep yang saling terkait dalam skema dinamika hidrosfer.

Mengasosiasi7. Peserta

didik diminta untuk memberi contoh untuk membuktikan kebenaran teori yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna. Peserta didik juga dapat menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajarinya.

8. Peserta

71

Page 74: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

didik diminta untuk menganalisis tentang kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh dinamika hidrosfer baik dalam wilayah yang sempit maupun luas, atau

Mengomunikasikan9. Peserta

didik diminta untuk mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan mapun lisan dilengkapi dengan gambar, ilustrasi. Forum untuk menyampaikan gagasan dapat menggunakan forum diskusi, diunggah di internet, lomba

72

Page 75: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

menulis artikel, dan lain-lain.

10. Bagi yang telah memiliki kemampuan untuk menyediakan komputer, peserta didik dapat juga diminta untuk membuat kreativitas animasi atau audio visual tentang dinamika hidrosfer yang kemudian diunggah di internet.

4.6. Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia hidrosfer dalam bentuk narasi, tabel,

73

Page 76: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.

3.7. Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian geografi.

MITIGASI DAN

ADAPTASI

BENCANA ALAM

Jenis dan karakteristik bencana alam

Sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia

Usaha pengurangan resiko bencana alam

Kelembagaan

Fakta:Bencana alamBencana sosialKonsep:

Prinsip:Keseimbangan alam dan lingkungan

Faktor penyebab bencana alam dan bencana sosial.

Prosedur:Langkah-langkah dan upaya mengurang

Mengamati1. Peserta didik

diminta membaca buku teks pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi, dan animasi tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan

1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkan sikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.

3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima,

Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok

Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran

Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran

1. Mengidentifikasi jenis dan karakteristik bencana alam,

2. Menunjukkan sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, 3. Menjelaskan upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam,4. Mengidentifikasi manfaat mitigasi dan adaptasi bencana5. Merancang dan membuat

Proyek:1. Pese

rta didik diberi tugas membuat model langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.

Observasi:Peserta didikmengamati buku teks

1.Mengomunikasikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.

2. Mengomunikasikan model

Kinerja:

Presentasi individu dan kelompok:

Penguasaan Isi

Teknik Bertanya/ menjawab

Metode penyajian

74

Page 77: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

penanggulangan bencana alam

i resiko bencana

penanggulangan bencana alam, atau

2. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan berita yang dimuat di koran atau majalah kemudian dipamerkan di kelas sehingga peserta didik dapat bertukar informasi tentang perlunya mitigasi dan adaptasi bencana alam.

Menanya3. Peserta didik

diminta mengajukan pertanyaan dan hipotesis (perorangan atau kelompok) tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah

menghargai, dan melaksanakan, disiplin dan tanggung jawab

hipotesis tentang mitigasi bencana6. Mengidentifikasi langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam7. Membuatmodel langkah-langkah evakuasi8.Menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya

8. Menganalisis informasi dan data yang diperoleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi

pelajaran dan sumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi, dan animasi tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau

Portofolio:

langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.

3. Peserta didik membuat simulasi mitigasi bencana alam di lingkungan sekolah

75

Page 78: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

rawan bencana alam di Indonesia, upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau

4. Peserta didik diminta mengajukan pertanyaan tentang manfaat mitigasi dan adaptasi bencana alam.

Mengeksplorasi:5. Peserta didik

ditugasi mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukan terkait dengan materi mitigasi bencana alam.

bencana alam, atau.9. Memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar

Peserta didik membuat kliping

Tes:Menilai

pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentang Jenis dan karakteristik ,sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia

Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi tentangusaha

pengurang

76

Page 79: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

6. Peserta didik ditugasi untuk berdiskusi secara berkelompok tentang langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam (gempa, gunung api meletus, banjir, atau bentuk bencana lainnya) jika terjadi di daerahnya.

7. Peserta didik ditugasi untuk membuat model langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.

Mengasosiasi8. Peserta didik

diminta untuk menganalisis

an resiko

bencana

alam serta

kelembaga

an

penanggul

angan

bencana

alam

Bentuk tes: dapat berupa pilihan ganda, tes uraian serta rubrik.

77

Page 80: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

informasi dan data yang diperoleh baik dari bacaan maupun sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi bencana alam, atau

9. Peserta didik diminta untuk memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna.

78

Page 81: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

Mengomunikasikan10. Peserta didik

diminta untuk mengomunikasikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalam bentuk tulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi.

11. Peserta didik diminta mengomunikasikan model langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya. Forum komunikasi dapat menggunakan media diskusi atau diunggah

79

Page 82: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Materi Pembelajar

an

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

di internet.

4.7.Menyajikan contoh penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.

80

Page 83: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

BAB IV

PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya

bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil

belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya

pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu

proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.

Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang

dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar

dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan

mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.

Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan

pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari

analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama

proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan

sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung

terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung

berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan

dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu

proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-

1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran

yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

81

Page 84: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual

maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang

terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-

1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan

silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam

mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip

dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran

serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi

penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan

pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan

autentik.

82

Page 85: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.

http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education

Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)

Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),

Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

83

Page 86: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : GeografiKelas/Semester : X/1Peminatan : IISMateri Pokok : Konsep Dasar GeografiAlokasi Waktu : 4 x 3 JP

Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.6 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

Indikator Menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi

84

Page 87: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya Membedakan empat prinsip geografi dan penerapannya Membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi Menjelaskan metode/pendekatan geografi dan penerapannya Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dan penerapnnya Menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran

geografi untuk diterapkan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari

Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi

Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi

Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik

dapat: menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi, menguraikan 10 konsep dasar geografi, membedakan 4 prinsip geografi dan membedakan obyek formal serta obyek fungsional geografi, menjelaskan metode/pendekatan geografi dan membedakan aspek fisik serta aspek sosial geografi. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: menemukan penerapan 10 konsep essensial konsep, prinsip-prinsip geografi, pendekatan geografi dan aspek geografi, menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi

Materi PembelajaranFakta

Fenomena alam dan fenomena kehidupan sehari-hari Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah longsor

dll Litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer

Konsep

Konsep geografi berbagai ahli/sumber Konsep essensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi,

aglomerasi, interaksi interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola)

Prinsip

Distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi Pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah

Prosedural85

Page 88: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Metode Pembelajaran Dikusi kelompok Penugasan Presentasi

Alat/Media/Bahan Alat : LCD Proyektor, Peta, gambar, film Bahan ajar : Buku Geografi Kelas X BSE, Buku Geografi Penunjang

Langkah Kegiatan/Skenario PembelajaranPertemuan pertama

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan

diajarkan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan

pengalaman sejak bangun tidur sampai tiba di sekolah Guru mengaitkan hal-hal yang apa dikemukakan peserta didik

dengan materi yang akan dipelajari Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

20 menit

Kegiatan IntiMengamati Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang

disiplin ilmu geografi dari beberapa ahli Menggali informasi tentang 10 konsep dasar geografi Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompokMenanya Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan pada

pendangan para ahli geografi Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami

tentang 10 konsep essensial geografi Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin

menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa,Mencoba Peserta didik merangkai pengertian dan ruang lingkup

geografi Peserta didik memberikan contoh penerapan setiap konsep

essensial geografi dalam kehidupan sehari-hari Guru menilai sikap peserta didik dan hasil kerja kelompok Guru menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep

esensial geografi

Mengasosiasi Disajikan beberapa gambar dan video klip berisi fenomena

90 menit

86

Page 89: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Rincian Kegiatan Waktu

alam dan kehidupan yang berkaitan dengan konsep essensial geografi

Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip

Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan tayangan gambar/video klip dan memberikan alasan/argumen

Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan

Mengomunikasikan Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan

mengemukakan hasil diskusi kelompoknya Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan

kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan

kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan

Penutup Guru meminta peserta didik menyimpulkan hakikat ruang

lingkup geografi dan konsep essensial geografi Evaluasi Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR) Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang

prinsip geografi dan obyeks studi geografi

25 menit

87

Page 90: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Pertemuan Kedua

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah

dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah

dipelajari dengan materi yang akan dipelajari prinsip geografi dan obyek geografi

Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli

15 menit

Kegiatan IntiMengamati dan Menanya Setiap peserta didik dalam kelompok diberi topik masing-

masing tentang prinsip dan objek geografi Selanjutnya peserta didik yang sama topiknya membentuk

kelompok baru (kelompok ahli) untuk membahas topik mereka dengan membaca referensi dan menanya tentang topik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mencoba dan mengasosiasi Kelompok ahli diminta untuk membuat rumusan/poin-poin

penting dari topik yang dibahas Kelompok ahli diminta untuk membuat peta konsep prinsip

geografi dan obyek studi geografi Setiap kelompok menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan

obyek studi geografi dengan contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari melalui jurnal, artikel, berita dll.

Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok Guru menilai kemampuan menerapkan prinsip dan obyek

studi geografi dalam kehidupan sehari-hariMengomunikasikan Masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok

awal dan memaparkan hasil diskusi kelompok ahli, peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan

Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi

90 menit

Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan prinsip geografi

dan obyek studi geografi Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah Melakukan evaluasi

25 menit

Pertemuan Ketiga

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya

15 menit

88

Page 91: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Rincian Kegiatan Waktu

Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan (PR)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik menyampaikan beberapa masalah

kehidupan sehari-hari yang dapat dikaji dengan pendekatan geografi

Kegiatan IntiMengamati Meminta peserta didik membaca referensi tentang

pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah)

Menanya Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang pendekatan geografiMencoba Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-

masing terdiri dari lima orang Peserta didik diberi tugas mencari contoh masalah dalam

kehidupan sehari-hari dan menggunakan pendekatan geografi yang sesuai

Guru menilai keterampilan menerapkan pendekatan geografi dalam memecahkan masalah

Guru menilai kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok

Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data

serta menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik

dalam kerja kelompokMengomunikasikan Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil

kerja kelompok, kelompok lainnya dapat memberi pertanyaan/tanggapan

Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi

Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi

100 menit

Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali

pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan komlpeks wilayah)

Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah Melakukan evaluasi Guru mengingatkan bahan yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya

20 menit

89

Page 92: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Pertemuan Keempat

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan yang lalu Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah

dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

20 menit

Kegiatan IntiMengamati Peserta didik dibagi kedalam kelompok 5-6 orang Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati

beberapa titik di lingkungan sekitar sekolah dan mencatat obyek yang telah diamati

menanya Setelah kembali di kelas, Peserta didik diberi kesempatan

menanyakan hal-hal yang berkait dengan aspek fisik dan sosial geografi yang telah diamati

Mencoba Peserta didik diminta mengklasifikasi apa yang diamati ke

dalam kategori aspek fisik dan/atau aspek sosialMengasosiasi Peserta didik diminta mengaitkan anatara aspek fisik dan

sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.

Mengomunikasikan Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil

observasi aspek fisik dan aspek sosial dan hubungannya dengan disiplin ilmu (cabang ilmu/ilmu bantu geografi)

Kelompok lain memberikan tanggapan/pertenyaan Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta

komunikasi

80 menit

Penutup Peserta didik merefleksi pembelajaran konsep dasar geografi Memberi evaluasi

35 menit

90

Page 93: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Penilaian1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan Instrumen penilaianInstrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi

Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.

Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda

3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Sumber/ReferensiBuku Pegangan Kurikulum 2013Geografi Kelas XBuku Geografi Penunjang http://e-dukasi.nethttp://psb-psma.go.org.id

Makassar, Mei 2013Mengetahui Kepala SMAN 1 Makassar Guru Mata Pelajaran Geografi

KASMAN, S.Pd., M.Pd. DR.H.SAKARUDDIN, M.Pd.NIP. 196904111995121003 NIP. 196112201986031014

Catatan Kepala Sekolah

91

Page 94: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............

.............................................................................................................................

.................................................................................................

Lampiran

a. Lembar Observasi dan kinerja presentasiLEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Program : X/IIS

Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1

No

Nama Peserta didik

Observasi Kinerja PresentasiJmlSko

r

NilaI

Akt

tgjwb

Kerjsm

Prnsrt

Visual

Isi

(1) (2) (3) (4) (5)(6)

1. Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 212.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.

92

Page 95: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

17.18.19.20.21.

Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang

93

Page 96: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

1. Evaluasi PertamaA. Amatilah dua gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini !

Gambar 1

Gambar 1 Gambar 2

Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 ?: Alam…………………………. Kehidupannya………………...

Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 ?: Alam…………………………… Kehidupan……………………..

Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ?…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..

Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ? …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..

Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 !………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Tentukan konsep essensial geografi yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan pada tabel berikut !

No

PernyataanKonsep Geografi

1. Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila berdekatan dengan pemakaman.

2. Setelah dikaji melalui peta, ternyata terdapat keterkai tan keruangan antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

94

Page 97: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

No

PernyataanKonsep Geografi

3. Gerakan berita (informasi) melalui media massa

4. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air

5. Timbulnya daerah kumuh dan daerah elit ditengah masyarakat

6. Yogyakarta–Jakarta dapat dijangkau dengan menggu nakan pesawat terbang sedangkan Yogyakarta– Ma gelang dapat dijangkau dengan menggunakan mobil.

2. Evaluasi keduaA. Jelaskan gambar dibawah ini sesuai dengan prinsip geogarfi

Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ! ...................................

mengapa ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?…………………………..

mengapa……………………………………………………………………………………………………………………………………………

95

Page 98: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?………………………….. mengapa ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Lengkapi skema dibawah ini !

(1) ..................................................(2) ..................................................(3) ..................................................(4) .................................................

Contohnya :

Contohnya:

(1) .......................................................(2) .........................................................(3) ...........................................................

3. Evaluasi ketigaGunakanlah pendekatan geografi yang tepat untuk fenomena berikut ini

a. Jatuhnya Pesawat Sukoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak cukup menggemparkan masyarakat dunia. Peristiwa ini dapat dikaji/analisis dengan mengunakan pendekatan keruangan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut Apa fenomena kehidupan yang terjadi ?

...................................................................................

96

............................................................

Objek geografi

.......................................................

Page 99: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Kapan terjadinya ?...................................................................................

Dimana terjadi peristiwa tersebut ?...................................................................................

Apa penyebabnya ?...................................................................................

Bagaimana kecelakaan itu dapat terjadi ?...................................................................................

...................................................................................

.................................................................................

b. Perhatikan baik-baik gambar berikut ini !: analisis fenomena ini dengan menggunakan pendekatan kelingkungan !

…………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

4. Evaluasi keempata. Isilah matriks berikut ini dan sesuaikan antara fenomena/gejala

geografi termasuk pada apek apa dan cabang ilmu/ilmu bantu geografi yang bersesuaian

FENOMENAASPEK

GEOGRAFI

CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

Letusan gunung api

97

Page 100: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Hutan hujan tropis

Membuat peta

Tsunami pantai selatan pulau jawa

Urbanisasi

Siklus hidrologi

Abrasi air laut

Pemukiman kumuh

Jenis dan warna tanah

Angin dan cuaca

2. Untuk mendalami cabang ilmu dan ilmu bantu geografi lengkapilah matriks dicbawah ini !

NAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEKGeografi Manu sia (antropogeo grafi)Geografi SejarahKartografiGeografi MatematikaEtnografiBiogeografiGeomorfologiHidrologiPedologiKlimatologi

KUNCI JAWABAN1. Evaluasi Pertama

a. Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 : Alam daerah dataran rendah dengan fenomena tanaman, seperti pohon kelapaKehidupannya terdapat tempat tinggal penduduk (pemukiman)

Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 :Alam Tebing lereng yang sebagian lahannya tererosi, terdapat juga fenomena beberapa jenis tanamanKehidupan : terdapat tempat tinggal/ pemukiman penduduk

98

Page 101: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Kesamaan alam, memiliki beberapa jenis tanaman/vegetasi, kesamaan kehidupan: terdapat pemukiman

Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Perbedaan alam, topografi yang berbeda, kondisi topografi dan jenis tanaman yang berbeda Kehidupan : kondisi pemukiman yang berbeda

Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 Kondisi alam yang berbeda pada gambar 1 dan 2, menyebabkan manusia melalukan interaksi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Contoh Daerah dataran rendah dengan tanah datar memudahkan manusia membangun pemukimannya, namun daerah tebing manusia membutuhkan tempat yang datar untuk membangun pemukimannya, dan memiliki resiko lahan

b. 1. Lokasi, 2. Keterkaitan keruangan, 3. Pola, 5. Morfologi, aglomerasi, 6. keterjangkauan

2. Evaluasi keduaa. Prinsip geografi

Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah distribusi/persebaran karena menunjukkan persebaran sumber daya nabati yang tidak merata di setiap daerah di Indonesia

Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah Interalasi karena Menunjukkan hubungan antara gejala tsunami yang terjadi akibat gempa tektonik dengan gejala posisi pecahan lempeng serta gejala jarak wilayah dengan laut .

Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah diskripsi karena terjadinya peristiwa hujan bisa dijelaskan/ di diskripsikan melalui siklus hidrologi

b. Obyek strudi geografi Obyek material

o Litosfero Atmosfero Hidrosfero Biosfero antroposfer

Obyek formalo Keruangano Kelingkungano Kompleks wilayah

3. Evaluasi ketigaPendekatan keruangan

Jatuhnya Pesawat 9 Mei 2012 Lereng Gunung Salak

99

Page 102: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

Disebabkan oleh miskominasi pilot, dan pilot tidak menguasai medan sekitar lokasi kejadian

Pilot terlambat mengikuti perihtah dari menara pengawas halim sehingga menabrak tebing gunung salak

Pada pukul 14.20 WIB, pesawat tinggal landas kemudian berbelok ke kanan hingga mengikuti ke radial 200 HLM VOR dan naik ke ketinggian 10.000 kaki. Pada pukul 14.32 WIB, berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada koordinat 0642'45"S 10644'05"E dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki di atas permukaan laut.

Pendekatan ekologiPendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan

kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Pada dasarnya

lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan

fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu

pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Pada

gambar disamping menunjukkan seekor gajah yang mati akibat

perburuhan karena harga gadingnya yang bernilai tinggi,

akibatnya gajah terancam punah

4. Evaluasi keempata. jawaban

FENOMENAASPEK

GEOGRAFI

CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

Letusan gunung api Fisik VulkanologiHutan hujan tropis Fisik BiogeografiMembuat peta Fisik Geodesi/kartografiTsunami pantai selatan pulau jawa

Fisik Geologi

Urbanisasi Sosial DemografiSiklus hidrologi Fisik HidrologiAbrasi air laut Fisik OseanografiPemukiman kumuh Sosial Geografi manusiaJenis dan warna tanah Fisik PedologiAngin dan cuaca Fisik Meteorologi/

klimatologi

b. jawabanNAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEK

Geografi Manusia (antropogeografi)

Cabang geografi yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lain, serta bagaimana manusia berperan di dunia

Sosial

Geografi Sejarah

Cabang geografi yang mencari penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi

Sosial

Kartografi Kajian dalam cabang ilmu tehnik geografi Fisik

100

Page 103: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

yang mempelajari tentang presentasi permukaan bumi dengan symbol abstrak

Geografi Matematika

Merupakan ilmu hasil interaksi antara geografi dan matematika

Fisik

Etnografi Merupakan disiplin ilmu hasil interaksi antara geografi dan antropologi

Sosial

Biogeografi Merupakan hasil interaksi antara geografi dan biologi

Fisik

Geomorfologi Cabang geografi yang mempelajari bentuk bentuk permuka bumi dan penafsirannya terhadap proses terbentuknya

Fisik

Hidrologi Cabang geografi yang mempelajari air di bumi, mengenai terjadinya, sirkulasinya, distribusinya dan terbentuknya serta sifat fisik dan kimia

Fisik

Pedologi Cabang geografi yang mempelajari Tanah antara lain proses terbentuknya dan jenis jenisnya

Fisik

Klimatologi Cabang geografi yang mempelajari Iklim meliputi ciri, sebab terjadinya dan pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan suatu wilayah

Fisik

SOAL PILIHAN GANDAPilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali di guncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.

Prinsip geografi yang di gunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....

A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip distribusi E. prinsip korologiC. prinsip interelasi

2. Pulau jawa penduduknya sangat padat, jika dibandingkan dengan pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Fenomena keadaan penduduk ini, mengacu pada … .A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi

3. Wartawan media cetak menulis peristiwa gunung Merapi Jawa Tengah dengan menjelaskan penyebab terjadinya, daerah yang kena bencana, aliran lava dan kerugian yang di alami penduduk dengan menggunakan tulisan dan gambar-gambar serta melaporakan keadan penduduk di tempat pengungsian. Wartawan media dalam rangka mengungkap fenomena tersebut telah menggunakan ... .

A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi

4. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasan puncak yang di jadikan tempat peristirahatan. Sedangkan Pak Dadang memiliki 1

101

Page 104: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

ha di samping tanah Pak Seno yang di tanami dengan palawija untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.

Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....

A. Konsep pola D. Konsep nilai kegunaanB. Konsep morfologi E. Konsep aglomerasiC. Konsep keterjangkauan

5. Pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah dataran rendah.Oleh karena itu sayuran, teh dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Konsep geografi yang sesuai dengan hal tersebut adalah ......

A.Konsep keterkaitan keruangan D. Konsep nilai kegunaanB.Konsep aglomerasi E. Konsep interaksi/interdependensiC. Konsep diferensiasi area

6. Peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi terlambat mengikuti ujian karena salah menaiki kenderaan (BIS) yang menuju tempat pelaksanaan ujian. Fenomena berkaitan dengan ... A. konsep keterjangkauan D. konsep morfologiB. konsep aglomerasi E. konsep nilai kegunaanC. konsep pola

7. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai.

Pendekatan geografi untuk mengkaji untuk mengkaji hal tersebut adalah ....

A. Pendekatan keruangan D. Pendekatan kewilayahanB. Pendekatan ekologi E. Pendekatan kompleks wilayahC. Pendekatan korologi

8. Banjir yang terjadi di kota Jakarta tidak semata karena drainase yang kurang baik tetapi juga pengaruh dari wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor,Depok dan Tangerang.Karena wilayah tersebut sebagai daerah resapan air sudah banyak beralih fungsi sebagai wilayah pembangunan. Oleh karena itu dalam pengambilan kebijakan penanganan banjir di Jakarta harus juga melibatkan wilayah-wilayah tersebut. pendekatan geografi yang digunakan adalah ....A. Ekologi D. kelingkunganB. Keruangan E. kompleks wilayahC. kemanusian

9. Peristiwa gempa bumi yang disertai dengan tsunami di Jepang beberapa waktu yang lalu telah melululantakkan sebagian besar kota yang berada pada pantai timur kep. Honsu Jepang. Hal ini disebabkan oleh karena Jepang dilalui oleh rangkaian pegunungan muda sirkum pasifik hasil tumbukan lempeng Pasifik dan Eurasiapendekatan geografi dalam mengkaji fenomena tersebut adalah ... .

A. pendekatan kemanusian D. pendekatan temporalB. pendekatan kompleks wilayah E. pendekatan ekologiC. pendekatan keruangan

10. Gejala geosfer:(1) terjadinya bencana alam;(2) perubahan cuaca dan iklim;

102

Page 105: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

(3) persebaran pemukiman;(4) terjadinya urbanisasi;dan(5) perkembangan jumlah penduduk;Aspek geosfer sosial di tunjukkan nomor ....

A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)B. (1), (2), dan (5) E. (3), (4), dan (5)C. (1), (3), dan (4)

11. Fenomena geosfer :(1) Gunung Bromo melontarakan Pasir dan debur(2) Tsunami menghamtan Aceh Darussalam(3) Banjir bandang melanda China(4) Badai salju melanda kawasan China(5) Angin topan menerjang Wilayah Filifina

Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena lithosfer terdapat pada nomorA. (1) dan (2) E. (3) dan (5)B. (1) dan (3) D. (4) dan (5)C. (2) dan (4)

12. Peristiwa gunung meletus, gempa Bumi, dan longsor yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan…

A. Atmosfer D. BiosferB. Lithosfer E. AntroposferC. Hidrosfer

13. Gajah, badak, banteng dan harimau adalah jenis hewan di kawasan Indonesia Bagian Barat, sedangkan anoa dan komodo adalah hewan khas kawasan indonesia tengah

Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah.... A. prinsip persebaran D. prinsip lokasiB. prinsip interelasi E. prinsip deskripsiC. rinsip korologi

14. Hubungan perdagangan antara Jepang dengn Indonesia sangat intensif, karena jepang membutuhkan bahan mentah yang banyak dihasilkan oleh Indonesia. Sebaliknya Indonesia membutuhkan barang-barang modern produksi Jepang

Konsep geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah .... A. konsep aglomerasi D. konsep nilai kegunaanB. konsep keterkaitan keruangan E. konsep interdependensiC. konsep diferensi area

15. Pada musim hujan bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi karena penggundulan hutan.

Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah....

B. Pendekatan keruangan D. Pendekatan korologiC. Pendekatan ekologis E. Pendekatan kompleks wilayahD. Pendekatan campuran

16. Gejala geosfer(1) Perubahan musim(2) Bencana banjir dan longsor(3) Bencana gempa dan tsunami(4) Perkembangan jumlah penduduk(5) Perkembangan pemukiman

yang termasuk aspek fisik adalah nomor....

103

Page 106: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

A. (1), (2) dan (3)B. (1), (2) dan (5)C. (1), (4) dan (5)D. (2), (3) dan (4)E. (3), (4) dan (5)

17. Fenomena geosfer(1) Evakuasi korban bencana(2) Meningkatkannya arus urbanisasi(3) Mobilitas penduduk(4) Perubahan iklim global(5) Musim kemarau panjangYang termasuk aspek sosial terdapat pada angka...

A. (1), (2), dan (3)B. (1), (2), dan (4)C. (1), (3), dan (5)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)

18.Kawasan Indonesia bagian timur memiliki jenis fauna yang berbeda dengan kawasan bagian barat dan kawasan bagian tengahPrinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ..

A. Prinsip korologiB. Prinsip distribusiC. Prinsip deskripsiD. Prinsip interrelasiE. Prinsip interdependensi

19.Setiap musim kemarau di Sumatera dan sekitarnya terjadi kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap tebal hingga mengganggu penerbangan

pendekatan geografi untuk mengkaji fenomena tersebut

A. Pendekatan keruanganB. Pendekatan ekologiC. Pendekatan komplek wilayahD. Pendekatan lingkunganE. Pendekatan korologi

20.Para pejabat umumnya bertempat tinggal d kawasan elit, sedangkan penduduk miskin tinggal di daerah pinggiran yang kumuh.

konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ...

A. Konsep morfologiB. Konsep nilai kegunaanC. Konsep berkaitan keruanganD. Konsep aglomerasiE. Konsep pola

KUNCI JAWABAN

1. C 11. A

104

Page 107: 7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi

2. A 12. B

3. D 13. A

4. D 14. E

5. A 15. E

6. A 16. A

7. A 17. A

8. E 18. B

9. C 19. C

10.E 20. D

105