pembangunan sumber daya manusia pada wilayah perbatasan …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal...

25
1 PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN KABUPATEN BINTAN (Studi Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016) Riandi Saragih, Kustiawan, Afrizal Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji A B S T R A K Salah satu desa di Kabupaten Bintan yang termasuk wilayah perbatasan adalah Desa Berakit. Permasalahan masih terjadi di daerah ini, yaitu desa berakit sebagai daerah perbatasan, yaitu permasalahan masih lemahnya sumber daya manusia yang ada di Desa ini. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. LPMD mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara panisipatif, menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini informan berjumlah 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016 belum berjalan dengan baik karena kepribadian atau sikap dari masyarakat sendiri yang belum mendukung pembangunan, tidak semua mampu memanfaatkan apa yang telah ada di Desa Berakit, kepribadian masyarakat di Desa Berakit yang dilihat dari sikap dan perilaku terhadap pembangunan sumber daya manusia masih sangat kurang, hal ini sejalan dengan pemikiran masyarakat perbatasan yang masih belum mampu menerima perubahan Kata Kunci : Pembangunan, Sumber Daya Manusia, Wilayah Perbatasan

Upload: others

Post on 06-Dec-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

1

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH

PERBATASAN KABUPATEN BINTAN

(Studi Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten

Bintan Tahun 2016)

Riandi Saragih, Kustiawan, Afrizal

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

A B S T R A K

Salah satu desa di Kabupaten Bintan yang termasuk wilayah perbatasan adalah

Desa Berakit. Permasalahan masih terjadi di daerah ini, yaitu desa berakit sebagai

daerah perbatasan, yaitu permasalahan masih lemahnya sumber daya manusia

yang ada di Desa ini. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya

disingkat LPMD adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa

masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan

aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. LPMD mempunyai

tugas menyusun rencana pembangunan secara panisipatif, menggerakkan swadaya

gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pembangunan Sumber Daya

Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan yang dilakukan oleh

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Dalam penelitian ini informan berjumlah 5 orang. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada

Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016 belum berjalan dengan baik karena

kepribadian atau sikap dari masyarakat sendiri yang belum mendukung

pembangunan, tidak semua mampu memanfaatkan apa yang telah ada di Desa

Berakit, kepribadian masyarakat di Desa Berakit yang dilihat dari sikap dan

perilaku terhadap pembangunan sumber daya manusia masih sangat kurang, hal

ini sejalan dengan pemikiran masyarakat perbatasan yang masih belum mampu

menerima perubahan

Kata Kunci : Pembangunan, Sumber Daya Manusia, Wilayah Perbatasan

Page 2: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia

sangat jauh dari harapan yang diinginkan oleh bangsa Indonesia. Hal ini dilihat

dari realita yang kita saksikan hari ini betapa pembangunan diwilayah perbatasan

sangat berbeda dengan pembangunan diwiiayah tidak berbatasan dengan Negara

tetangga. Hal ini sangat ironis sekali jika dilihat dari negara lain yang sangat

memperhatikan pembangunan wilayah perbatasan, karena kawasan perbatasan

merupakan daerah yang sangat rawan terjadinya konflik perbatasan maka

pembangunan segala bidang didaerah tersebut sangat menjadi perhatian utama

oleh pemerintah Indonesia. (Afrizal: 2013 : 354)

Pengertian kawasan perbatasan negara menurut UU 26 Tahun 2007

Tentang Penataan Ruang dan PP 26 tahun 2008 ten tang Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional adalah wilayah kabupaten/kota yang secara geografis

dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan atau laut Iepas.

Sedangkan menurut UU 43 tahun 2008 tentang Tentang Wilayah Negara,

kawasan perbatasan negara adalah bagian dari wilayah negara yang terletak pada

sisi dalam batas wilayah Indonesia dengan negara lain. Dalam hal batas wilayah

negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan yang berhadapan

langsung dengan negara tetangga

Dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah desa-desa perbatasan

agar dapat serasi dengan kondisi desa perlu dilihat potensi desa yang ada. Potensi

desa adalah sumber-sumber alami dan sumber-sumber manusiawi yang dapat

Page 3: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

3

dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup masyarakat desa setempat. Potensi desa

tersebut dapat dibedakan dalam potensi fisik dan non fisik. Pembangunan suatu

bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources)

baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber daya ini

sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Namun

untuk mendukung suatu pembangunan, SDM adalah yang terpenting.

Berdasarkan jumal Yeheskel (2014) menjelaskan bahwa keterbelakangan

daerah perbatasan memang masih belum mendapat perhatian yang cukup serius

dari pemerintah. Hal ini tercermin dari kebijakan pembangunan yang kurang

memperhatikan daerah perbatasan dan lebih mengarah kepada daerah-daerah

padat penduduk, aksesnya mudah dan potensial, sedangkan kebijakan

pcmbanguan bagi dacrah-dareah terpencil, dan tertinggal masih belum di

prioritaskan sehingga pembanguan daerah perbatasan mempunyai banyak

permasalahan dalam berbagai bidang pembanguan di Indonesia, dimana

permasalahan pembangunan daerah perbatasan selama ini pada umumnya adalah

permasalahan politik, permasalahan ekonomi, idiologi, sosial budaya.

Untuk itu perlu dilakukan usaha memperkuat fungsi wilayah perbatasan

negara Republik Indonesia, melalui pembangunan sumber daya manusia, yang

dirasakan semakin mendesak kebutuhannya. Selain untuk mengevaluasi berbagai

unsur penting dari faktor indek pembangunan sumber daya manusia, social,

budaya dan perekonomian masyarakat yang di nilai sebagai faktor penunjang

penting dalam pengembangan daerah perbatasan, yang pada jangka panjang,

merupakan kebijakan untuk memperkuat dan memperkokoh kedaulatan negara.

Page 4: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

4

Pembangunan SDM sangat berhubungan erat dengan kesejahtraan

masyarakat, setiap daerah-daerah baik dari tingkat kola sampai ke Desa

mempunyai program-program pembangunan SDM terhadap masyarakatnya.

Bintan merupakan salah satu daerah di Kepri yang strategis, karena memiliki satu

pulau yang berbatasan dengan negara tetangga. Posisi strategis ini dapat menjadi

ancaman bila masyarakat, khususnya pemuda tidak memiliki semangat

nasionalisme.

Pembangunan sumber daya manusia adalah suatu proses peningkatan

pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas dari semua penduduk suatu

masyarakat. Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian: Pertama,

Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha keija atau jasa yangdapat

diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan

jasa. Sedangkan pengertian kedua dari Sumber Daya Manusia adalah menyangkut

manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.

Pembangunan sumber daya manusia sebagai upaya untuk memberikan

kesempatan seluas- luasnya pada penduduk untuk terlibalsecara aktif dalam

proses pembangunan.

Permasalahan utama yang dihadapi Kepulauan Riau adalah minimnya

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Tanpa SDM yang unggul, Kepri

tidak akan mampu bcrsaing dengan daerah lain. Sebagai wilayah kepulauan yang

berbatasan dengan negara asing. permasalahan perbatasan merupakan manifestasi

utama dalam menjaga kedaulatan. Perbatasan suatu negara mempunyai peranan

penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan dan pemanfaatan sumber

Page 5: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

5

kekavaan alam.Salah satu desa yang ada di Kabupaten Bintan yang termasuk

dalam wilayah perbatasan adalah Desa Berakit yang berada di Bintan Utara, desa

ini berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni Malaysia. Desa Berakit

Kecamatan Teluk sebong berada di wilayah administrasi Kabupaten Bintan

dengan luas wilayah 53,25 KM2 yang terdiri atas 2 Dusun, 4 RW dan 8 RT. Desa

Berakit Berbatasan dengan : Sebelah Utara yaitu Laut cina Selatan. Sebelah

selatan yaitu Desa Malang Rapat. Sebelah Barat yaitu Desa Pengudang. dan

sebelah timur berbatasan kembali dengan Laut Cina Selatan.

(http://berakit.kknkebangsaan.umrah.ac.id/).

Permasalahan masih terjadi di daerah ini, yaitu desa berakit sebagai

daerah perbatasan, yaitu permasalahan masih lemahnya sumber daya manusia

yang ada di Desa ini. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya

disingkat LPMD adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa

masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan

aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. LPMD mempunyai

tugas menyusun rencana pembangunan secara panisipatif, menggerakkan

swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan

pembangunan.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) merupakan lembaga

mitra pemerintah desa dan Desa dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Terbentuknya

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) sesuai dengan lcebutuhan

dan prakarsa masyarakat. LPMD berkedudukan di Desa, dan merupakan lembaga

Page 6: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

6

masyarakat yang bersifat lokal dan berdiri sendiri.

Jika dilihat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)

Berakit Tahun 2016-2021, ditemukan bahwa ada permasalahan bekaitan dengan

pembangunan sumber daya manusia khususnya pada pendidikan, yaitu sekitar 1,5

persen masih ada warga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya ke

jenjang lebih tinggi (minimal SMP) karena biaya pendidikan tidak terjangkau,

banyaknya pemuda kurang memiliki keterampilan, masih adanya bangunan

sarana prasarana pendidikan yang rusak, dan sekitar 40 perseN masyarakat usia

produktif belum memiliki pekerjaan tetap.

Potensi sumber daya manusia pedesaan diarahkan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip

berkelanjutan pembangunan di masa yang akan datang. Ketersediaan sumber daya

manusia juga mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap

pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sehubungan dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan

tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten

Bintan yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit

Kabupaten Bintan Tahun 2016

Page 7: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

7

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Diharapkan dapat memberikan manfaat serta acuan bagi semua

pihak terhadap Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada

Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan khususnya di Desa Berakit

Kabupaten Bintan.

b. Sebagai bahan refrensi bagi penelitian yang sama khususnya

bidang Ilmu Pemerintahan.

Kerangka Teori

1. Pembanguna Desa

Dalam teori pembangunan desa dijelaskan pembangunan merupakan

pemanfaatan hasil pembangunan fisik desa yaitu dengan membangun atau

memperbaiki prasarana jalan desa akan menciptakan atau memperbaiki

kehidupan masyarakat desa. Dengan adanya pembangunan prasarana jalam,

masyarakat dapat menggunakan jalan tersebut dengan berbagai kebutuhan yang

mereka perlukan.

Menurut Suparmoko (2002:201) menyatakan bahwa: “Pembangunan

masyarakat Desa adalah suatu proses dimana orang-orang disitu bersama-sama

dengan pejabat-pejabat Pemerintahan berusaha untuk memperbaiki keadaan

pcrekonomian sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang bersangkutan

mcngintegrasi masyarakat ini dalam kehidupan Bangsa dan Negara”.

Pembangunan masyarakat Desa meliputi dua unsur, yaitu ikut serta penduduk

sendiri dalam usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan dengan inisiatif

Page 8: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

8

mereka sendiri dibarengi dengan bantuan-bantuan teknik serta lain-lain bantuan

sedemikian rupa sehingga memajukan inisiatif mereka sendiri dan saling

mcmbantu.

Ndraha (2005:9) mengatakan bahwa: “Pembangunan Desa adalah proses

dengan mana usaha-usaha masyarakat Desa yang bersangkutan dipadukan dengan

usaha-usaha pemerintah, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,

mengintegrasikan kehidupan masyarakat Desa ke dalam kehidupan bangsa yang

memungkinkan mereka untuk memberikan sumbangan sepenuhnya kepada

pembangunan nasional”.

Konsep pembangunan desa terpadu juga dapat memberikan penampakan

dilihat dari berbagi dimensi. Pembangunan desa terpadu dapat dilihat sebagai

suatu metode, proses, karena pcndekatan ini merupakan salah satu cara untuk

melaksakan pembangunan desa dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat

dan mengaitkan seluruh aspek kehidupan. Sebagai suatu proses, karena

pendekatan ini mencoba mentransformasikan kehidupan masyakat desa dengan

berorientasi tradisional menuju suatu kehidupan yang lebih berorientasi pada

perkembangan ilmu pcngetahuan dan teknologi dalam setiap aspek kehidupan

masyarakatnya. Sebagai sasaran, karena suatu peningkatan kualitas hidup yang

lebih baik, peluang yang semakin terbuka utnuk mengcmbangkan diri dan

pengcmbangan institusi sosial ekonomi dan pelayanan yang setara dengan

masyarakat kota.

Page 9: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

9

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para sarjana atau ahli

tentang pembangunan Desa tersebul, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

pembangunan masyarakat Desa dilaksanakan dalam rangka pembangunan

nasional yang bertujuan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat baik dalam

bentuk material maupun spiritual atau dengan kata lain adalah pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya.

Sedangkan pelaksanaannya dapat berhasil dengan optimal apabila dengan

sejumlah aset, potensi, dan kekayaan yang ada dapat dipadulcan sehingga

merupakan kesatuan gabungan yang strategis. Dalam hal ini partisipasi

masyarakat merupakan faktor pencntu bcrhasilnya pembangunan Desa oleh

karena itu pembangunan Desa dalam seluruh prosesnya mulai dari perecanaan,

pengorganisasian, implementasi dan tindak lanjutnya, harus diorientasikan pada

pengikutsertaan masyarakat, begitupun bentuk-bentuk organisasi pembagunan

Desa harus mengunakan sistem dan prosedur yang selalu memperhitungkan dan

memberikan peluang bagi terselenggaranya partisipasi masyarakat secara

maksimal.

Pembangunan menurut Siagian (2001:2-3) adalah:” suatu usaha atau

rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan berencana yang dilakukan secara

sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modemitas dalam rangka

pembinaan tugas.” Sedangkan menurut Tjokromidjojo (2000:7) yang dimaksud

dengan pembangunan adalah keseluruhan dari proses kegiatan pengendalian

usaha untuk merealisasikan pertumbuhan yang berencana kearah modemisasi

serta kemajuan dalam bidang sosial ekonomi.

Page 10: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

10

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian

pembangunan adalah suatu proses perubahan sosial/masyarakat yang berencana

kearah kemajuan yang menyangkut berbagai segi kehidupan guna mencapai

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Sedangkan

pembangunan desa adalah usaha pembangunan dari masyarakat pada unit

pemerintahan yang tercndah yang harus dilaksanakan dan dibina terus menerus

sistematis dan terarah sebagai usaha pembangunan negara yang menyeluruh.

Berkaitan dengan keberhasilan pembangunan desa, maka hendaknya

setiap kepala desa dapat mengacu dan memahami tentang arti pentingnya

pembangunan desa bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan

demikian semakin jelas bahwa pembangunan desa merupakan miniatur dari

pembangunan yang lebih luas, yaitu pembangunan nasional. Dalam

pembangunan desa juga terintegrasi dengan program-program pembangunan

yang bersifat makro, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, propinsi

dan nasional yang kesemuanya bermuara di tngkat pedesaan/kelurahan.

Pendapat tersebut menjelaskan bahwa program-program yang

dilaksanakan di desa dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong adanya

prakarsa agar masyarakat desa setempat dapat memiliki kemandirian untuk

melakukan kegiatan- kegiatan yang sesuai dengan potensi dan dukungan serta

kebutuhan mereka sendiri. Pihak-pihak luar hanyalah sebagai pendorong untuk

menumbuhkembangkan prakarsaan kepemimpinan masyarakat setempat.

Pendapat lain yang menekankan kepada aspek perubahan, dikemukakan oleh

Rose yang dikutip oleh Kasryno (1994:53) yang menyatakan bahwa

Page 11: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

11

pembangunan desa: “Yaitu suatu proses dimana suatu masyarakat berusaha untuk

menentukan berbagai kebutuhan atau berbagai tujuan kemudian mengatur atau

menyusun kebutuhan dan tujuan tersebut, mengembangkan kepercayaan dan

hasrat untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan tersebut, serta melaksanakan

tindakan untuk semua itu dengan cara memperluas dan mengembangkan sikap-

sikap dan praktek kooperatif dan kolaboratif diantara warga masyarakat

pedesaan”.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pembangunan desa itu memiliki

beberapa unsur yang harus ada, yaitu adanya proses, adanya masyarakat sebagai

pelaku, adanya penentuan kebutuhan/tujuan, adanya upaya perumusan atau

pcntusunan rcncana tindakan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan,

serta pelaksanaan terhadap rencana-rencana yang telah di sepakati bersama.

Dengan kata lain bahwa pembangunan desa adalah perencanaan dan

pengintegrasian masyarakat. Perencanaan itu sendiri merupakan proses untuk

menentukan, menemukan dan memperjelas arti suatu masaJah, meningkatkan

hakekat ruang lingkup masalah, mempertimbangkan berbagai upaya yang di

perlukan guna penanggulangannya, memilih upaya penanggulangan yang kiranya

dapat dilaksanakan, serta mengadakan kegiatan yang sesuai dengan upaya yang

dipilih.

2. Sumber daya manusia

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk setiap

usaha, begitu pula untuk pemerintahan agar dapat menjalankan fungsinya

sebenarbenarnya. Banyak defenisi yang dapat digunakan untuk mendefenisikan

Page 12: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

12

sumber daya manusia. Menurut Susilo (2002:3) ’’sumber daya manusia adalah

pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha

mevvujudkan visi dan misi dan tujuannya”. ’’Sumber daya manusia harus

didefinisikan bukan dengan apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa

yang sumber daya manusia hasilkan”, sebagaimana yang dikemukakan oleh

David Ulrich (Mathis dan Jackson,2002:4). Maka dari itu, Sumber Daya Manusia

merupakan faktor yang penting bagi setiap usaha. Sumber daya manusia yang

berkualitas akan menentukan kejayaan atau kegagalan dalam persaingan (T

ambunan,2003:15).

Hasibuan (2001:244) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah

kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki individu. Sumber

daya manusia dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk

didayagunakan untuk menjalankan suatu organisasi atau urusan sehingga

berdayaguna atau berhasilguna. Sedangkan menurut Almasdi (2006:17) sumber

daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan karya manusia yang masih

tersimpan di dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan

untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan masyarakat

Veithzal Rivai (2004:240) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor

yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam pelatihan dan pengembangan :

a) Cost-effectiveness (efektivitas biaya). b) Materi program yang dibutuhkan. c)

Prinsip-prinsip pembelajaran. d) Ketepatan dan kesesuaian fasilitas. e)

Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan. f) Kemampuan dan preferensi

instruktur pelatihan. Menurut Hasan, (dalam Jusmaliani 2011:100) untuk

Page 13: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

13

memajukan kualitas sumber daya insani ada tiga dimensi yang harus

diperhatikan, yaitu:

1. Dimensi Kepribadian. Dimensi kepribadian menyangkut

kemampuan untuk mcnjaga integritas, termasuk sikap, tingkah

laku, etika, dan moralitas.

2. Dimensi Produktivitas. Dimensi ini menyangkut apa yang

dihasilkan oleh manusia tadi dalam hal jumlah yang lebih banyak

dan kualitas yang lebih baik.

3. Dimensi Kreativitas. Dimensi ini menyangkut pada kemampuan

seseorang untuk berpikir dan berbuat kreatif, menciptakan sesuatu

yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya

3. Wilayah Perbatasan

Perbatasan secara umum adalah sebuah garis demarkasi antara dua Negara

yang berdaulat. Pada awalnya perbatasan sebuah Negara atau state border

dibentuk dengan lahirnya Negara. Sebelumnya penduduk yang tinggal di wilayah

tertentu tidak merasakan perbedaan itu, bahkan tidak jarang mereka berasal dari

etnis yang sama. Namun dengan munculnya Negara mereka terpisahkan dan

dengan adanya tuntutan Negara itu mereka mempunyai kewarganegaraan yang

berbeda (Rijal Darmaputera,2009: 3).

Pengertian perbatasan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu

Boundaries dan frontier kedua definisi ini mempunyai arti dan makna yang

berbeda meskipun keduanya saling melengkapi dan mempunyai nilai yang

strategis bagi kedaulatan wilayah Negara. Perbatasan disebut flontier karena

Page 14: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

14

posisinya yang terletak di depan front dari suatu Negara, sedangkan istilah

boundary digunakan karena fungsinya yang mengikat atau membatasi (bound or

limit) suatu unit politik, dalam hal ini adalah Negara. (Suryo Sakti

Hadiwijoyo,2011: 63).

Dalam kaitannya dengan konsep ruang, batas wilayah kedaulatan Negara

(boundary) amatlah penting di dalam dinamika hubungan antara Negara. Hal ini

karena batas antamegara atau delitimasi sering menjadi penyebab konflik terbuka.

Walaupun demikian penentuan delimitasi telah diatur dalam berbagai konfrensi

intemasional. Tetapi latar belakang sejarah setiap bangsa dapat memberikan

nuansa politik tertentu yang mengakibatkan penyimpangan dalam menarik garis

boundary tadi dan akhimya bertabrakan dengan Negara lain.

Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang secara geografis berbatasan

langsung dengan negara Iain (UU No. 43 Tahun 2008). Menurut pasal 10 ayat 3

UU No. 24 tahun 1992, wilayah perbatasan juga merupakan salah satu kawasan

strategis, yaitu kawasan yang secara nasional menyangkut hajat hidup orang

banyak, baik ditinjau dari sudut kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya,

lingkungan dan pertahanan keamanan. Namun pada umumnya daerah perbatasan

belum mendapatkan perhatian secara proporsional. Saat ini pengelolaan kawasan

perbatasan di Indonesia dihadapkan pada dua isu strategis dengan variasi

permasalahan yang menonjol di dalamnya, yaitu isu pengelolaan batas wilayah

negara dan isu pengelolaan kawasan perbatasan. Belum optimalnya

pengembangan, pemanfaalan potensi dan kurang tersedianya sarana/prasarana

dasar di kawasan perbatasan, merupakan permasalahan umum yang terjadi dan

Page 15: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

15

dihadapi hampir di semua kawasan perbatasan wilayah negara Indonesia (BNPP,

2013). Mai tcrsebut menyebabkan kawasan perbatasan senantiasa tertinggal dan

terisolir, tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang rendah dan aksesibilitas yang

kurang, terutama akses kawasan perbatasan dengan pusat pemerintahan, pusat-

pusat pelayanan publik, atau wilayah lain yang relatif lebih maju. Oleh karena itu,

maka kawasan perbatasan Indonesia dapat diartikan sebagai kawasan perbatasan

terdepan yang dilupakan.

BAHAN DAN METODE

A. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif

b. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Desa Berakit

c. Jenis Data

a. Data Primer

b. Data Sekunder

d. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

Page 16: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten

Bintan (Studi Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit

Kabupaten Bintan Tahun 2016)

Penelitian ini menulusuri jawaban Informan mengenai Pembangunan Sumber

Daya Manusia Pada Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan (Studi Pada Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016)

1. Dimensi Kepribadian.

Berdasarkan hasil wawancara masyarakat di Desa Berakit yang diatas

dapat dianalisa bahwa kepribadian ihat dari sikap dan perilaku terhadap

pembangunan sumber daya manusia masih sangat kurang, hal ini sejalan dengan

pemikiran masyarakat perbatasan yang masih belum mampu menerima

perubahan, Kondisi terkini yaitu perhatian pemuda terhadap persoalan perbatasan

sangat minim, Sebagian generasi muda disibukan dengan berbagai hal yang tidak

berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusia. Sinergitas antara

pemuda dengan pemerintah dibutuhkan dalam menjaga pengelola potensi di

pulau-pulau milik Kepulauan Riau termasuk Berakit.

Kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan pada umumnva dicirikan

oleh taraf pendidikan dan kesehatan perbatasan yang masih rendah. Persebaran

sarana dan prasarana pendidikan belum menjangkau desa-desa yang letaknya

tersebar dengan jarak yang berjauhan, yang mengakibatkan pelayanan pendidikan

di wilayah perbatasan terlinggal dibanding daerah lain. Budaya hidup sehat

masyarakat di wilayah perbatasan umumnya masih belum belum berkembang.

Page 17: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

17

Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan pemahaman masyarakat

tentang kesehatan dan pencegahan penyakit, yang diperburuk dengan

kcterbatasan sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis.

Ketiadaan lapangan pekeijaan mendorong teijadinya kegiatan ilegal di

perbatasan. Praktek perdagangan manusia misalnya, merupakan salah satu

pcrsoalan yang sering terjadi di wilayah perbatasan Kalimantan Barat maupun

Kalimantan Timur. Adanya kesempatan keija di sektor perkebunan yang tersedia

di wilayah perbatasan mendorong penduduk untuk menyeberang ke Malaysia

yang tidak membutuhkan ketrampilan tinggi sehinga memunculkan praktek

perdagangan manusia (Bappenas, 2004).

Kawasan perbatasan mempunyai posisi strategis yang berdampak terhadap

hankam dan politis mengingat fungsinya sebagai outlet terdepan Indonesia,

dimana terjadi banyak pelintas batas baik dari dan ke Indonesia maupun

Malaysia. Ancaman di bidang hankam dan politis ini perlu diperhatikan

mengingat kurangnya pos lintas batas legal yang disepakati oleh kedua belah

pihak.

2. Dimensi Produktivitas.

Berdasarkan hasil penclitian maka dapat dianalisa bahwa di Desa Berakit

Pembangunan yang dihasilkan oleh masyarakatnya sudah cukup baik, walaupun

tidak semua dapat direalisasi dengan tepat waktu. Keberhasilan pembangunan

tidak semata-mata mengandalkan pemerintah karena peran seluruh komponen

bangsa juga mempengaruhi keberhasilan dari suatu pembangunan. Peran

pemerintah saat ini hanya sebagai fasilitator, regulator, motivator dalam

Page 18: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

18

penyediaan prasarana publik. Masyarakatlah scbagai pelaku utam pembangunan.

Keterlibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang dianggap dapat

mengatasi kesenjangan pembangunan yang terjadi. Tetapi terkadang tujuan yang

ingin dicapai oleh pemerintah daerah khususnya, tidak seiring sejalan dengan

tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat

Stretegi pemerintah saat ini dalam meningkatkan produktivitas masyarakat

di wilayah perbatasan adalah membangun pola pikir masyarakat dengan

meningkatkan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal. Pelayanan

pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana

pendidikan dalam rangka pelayanan pendidikan dan kesehatan dan pelayanan

medis yang berkualitas dan merata sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup

masyarakat dengan penyediaan sarana pendidikan dan kesehatan yang mudah dan

murah tanpa mengabaikan mutu. Kemudian meningkatkan pemerataan layanan

pendidikan dan kesehatan sehingga dapat melayani seluruh lapisan masyarakat.

(Rancangan RPJP Kabupaten Bintan Tahun 2005-2025)

3. Dimensi Kreativitas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat dianalisa

bahwa masyarakat yang ada di Berakit masyarakat belum sepenuhnya mampu

memberikan keputusan dalam perencanaan pembangunan khususnya dalam

pembangunan sumber daya manusia seperti apa yang harus dilakukan pemerintah

daerah agar sumber daya manusia yang ada di Desa Berakit dapat bersaing

dengan daerah-daerah lainnya. Namun tidak dapat dipungkiri tidak semua

masyarakat mampu untuk mengambil keputusan, hanya tokoh masyarakat dan

Page 19: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

19

beberapa orang dari mereka saja.

Perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya harus berorientasi ke

bawah dan melibatkan masyarakat luas, melalui pemberian wewenang

perencanaan dan pclaksanaan pembangunan di tingkat daerah. Dengan cara ini

pemerintah makin mampu menycrap aspirasi masyarakat banyak, sehingga

pembangunan yang dilaksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi

kebutuhan rakyat banyak. Rakyat harus, menjadi pelaku dalam pembangunan,

masyarakat perlu dibina dan dipersiapkan untuk dapat merumuskan sendiri

permasalahan yang dihadapi, merencanakan langkah-langkah yang diperlukan,

melaksanakan rencana yang telah diprogramkan, menikmati produk yang

dihasilkan dan melestarikan program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan.

Paradigma pembangunan yang sekarang menempatkan masyarakat sebagai

pelaku utama pembangunan. Artinya, pemerintah tidak lagi sebagai provider dan

pelaksana, melainkan lebih berperan sebagai fasilitator dan katalisator dari

dinamika pembangunan, sehingga dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan,

masyarakat mempunyai hak untuk terlibat dan memberikan masukan dan

mengabil keputusan, dalam rangka memenuhi hak-hak dasamya, salah satunya

melalui proses musrenbang.

Stategi pemerintah Kabupaien Bintan saat ini dalam pembangunan sumber

daya manusia di wilayah perbatasan adalah melakukan kerjasama dengan semua

pihak dalam pengamanan wilayah kemudian meningkatkan pembangunan sumber

daya manusia dengan pendidikan, Sumberdaya manusia yang berkualitas

merupakan modal dalam meningkatkan daya saing daerah baik skala nasional dan

Page 20: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

20

global. Pendidikan akan mepengaruhi etos keija dan akhimya meningkatkan daya

saing. Daya saing akan memberikan kelenturan berpikir dan bertindak dalam

mengelola peluang dan meningkatkan tantangan menjadi peluang. Untuk

mewujudkan sumber daya manusia di Kabupaten Bintan yang berkualitas

pendidikan, memiliki etos keija dan produktivitas yang tinggi perlu ditentukan

arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam Rancangan RPJP Kabupaten

Bintan Tahun 2005-2025, Laporan Akhir:

1. Pembangunan sumber daya manusia diarahkan untuk mewujudkan

pendidikan yang berkualitas didukung dengan peningkatan kualitas

lulusan baik melalui serangkaian kebijakan perluasan akses dan

pemerataan pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, melalui penguatan

tatakelola, sistem pengendalian manajemen dan sistem pengawasan intern.

Pendidikan yang berkualitas didukung dengan pembangunan dan

peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan mutu

tenaga kependidikan dan mutu tenaga pendidikan, manajemen pendidikan

serta peningkatan relevansi pendidikan terhadap pasar kerja.

2. Pembangunan bidang pendidikan diarahkan bagi upaya mengembangkan

pendidikan dan lembaga pendidikan yang berorientasi kepada

pengembangan potensi lokal seperti perikanan, kelautan, pertambangan

dan pengembangan perhubungan antar pulau dan industri maritim.

Meningkatkan kualitas guru dan lembaga pendidikan agar memenuhi

standar yang diharapkan. Meningkatkan peran masyarakat dalam

pendirian dan pengembangan serta pembinaan pendidikan dan lembaga

Page 21: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

21

pendidikan.

3. Pembangunan dan pengembangan pendidikan dalam rangka peningkatan

sumberdaya manusia mutlak didukung dengan keberadaan perpustakaan.

Untuk itu diarahkan pengembangan minat baca masyarakat melalui

pembangunan perpustakaan dengan menyediakan sarana dan prasarana

penunjang. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap

arsip dan mengintegrasikan pengumpulan arsip dalam satu lembaga yang

kredibel sehingga dapat berperan dalam membentuk dokumentasi sejarah

yang penting bagi generasi muda.

4. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan melaksanakan

strategi menggabungkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan

dan penyediaan tenaga pcngajar yang berkualitas baik guru, dosen dan

tenaga kependidikan lainnya termasuk membantu penduduk yang tidak

mampu agardapat tetap bersekolah. Selain itu persiapan kurikulum yang

dapat diaplikasikan dalam segala bidang yang berkaitan dengan

pembangunan Provinsi Kepulauan Riau

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada

Wilayah Perbatasan Kabupaten Bintan Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa Berakit Kabupaten Bintan Tahun 2016 belum berjalan dengan baik, hal ini

dikarenakan sebagai berikut:

1. Dimensi Kepribadian ditemukan bahwa salah satu penyebab desa

perbatasan tidak berkembang adalah karena kepribadian atau sikap dari

Page 22: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

22

masyarakat sendiri yang belum mendukung pembangunan, tidak semua

mampu memanfaatkan apa yang telah ada di Desa Berakit, kepribadian

masyarakat di Desa Berakit yang dilihat dari sikap dan perilaku terhadap

pembangunan sumber daya manusia masih sangat kurang, hal ini sejalan

dengan pemikiran masyarakat perbatasan yang masih belum mampu

menerima perubahan

2. Dimensi Produktivitas ditemukan bahwa tidak seperti daerah perbatsan

lainnya, Desa Berakit sudah banyak mengalami perubahan, walaupun

Kawasan daerah perbatasan dihuni oleh anggota masyarakat yang

ekonominya tergolong rendah, jauh dari sejahtera, dan sangat tertinggal,

berdasarkan hasil penelitian maka dapat dianalisa bahwa di Desa Berakit

Pembangunan yang dihasilkan oleh masyarakatnya sudah cukup baik,

walaupun tidak semua dapat direalisasi dengan tepat waktu. Keberhasilan

pembangunan tidak semata-mata mengandalkan pemerintah karena peran

seluruh komponen bangsa juga mempengaruhi keberhasilan dari suatu

pembangunan. Peran pemerintah saat ini hanya sebagai fasilitator,

regulator, motivator dalam penyediaan prasarana publik. Masyarakatlah

sebagai pelaku utam pembangunan. Kcterlibatan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan yang dianggap dapat mengatasi kesenjangan

pembangunan yang terjadi

3. Dimensi Kreativitas ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat di Desa

Bcrakit ini kreatif dalam membantu pemerintah dalam pembangunan,

karena tidak mampu turun berpartisipasi membangun wilayahnya sendiri.

Page 23: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

23

masyarakat yang ada di Berakit masyarakat belum sepenuhnya mampu

memberikan keputusan dalam perencanaan pembangunan khususnya

dalam pembangunan sumber daya manusia seperti apa yang harus

dilakukan pemerintah daerah agar sumber daya manusia yang ada di Desa

Berakit dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya. Namun tidak dapat

dipungkiri tidak semua masyarakat mampu untuk mengambil keputusan,

hanya tokoh masyarakat dan beberapa orang dari mereka saja.

2. Saran

1. Pemerintah dan LPM harus menyediakan fasilitas dalam pembangunan

sumber daya manusia seperti sekolah maupun penyediaan fasilitas

pendidikan informal seperti pelatihan

2. Pemerintah dan LPM harus memberikan sosialisasi raenyeluruh kepada

masyarakat agar mampu mendukung pembangunan sumber daya manusia

di Desa Berakit

3. LPM harus lebih aktif dalam melakukan kegiatan bersama masyarakat di

Desa Berakit

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo, 2006, Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Almasdi, Yunus Suit, 2006. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber

Daya. Manusia Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja.

Rosdakarya: Bandung.

Arief, Barda Nawawi. 1996. Berbagi Aspek Kebijakan Penegakan Pembangunan

Hukum. Pidana. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Page 24: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

24

Bintaro. 2003. Interaksi Desa - Kota dan Permasalahannya. Bandung: Ghalia

Indonesia.

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian. Dasar,

Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Handoko, Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Jusmaliani. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Insani, Jakarta: Bumi Aksara.

Kasryno, F, 1994 Prospek Pengembangan Efconomi Pedesaan, Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta.

Mathis, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama,

Cetakan Pertama, Yogyakarta: Salemba Empat

Moleong, Lexy. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Bandung

Ndraha, Taliziduhu. 2005. Kybemologi Sebuah Rekonstruksi Ilmu Pemerintahan.

Jakarta, Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo, (1998), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Rieneka Cipta

Rizal Darmaputra. 2009. Manajemen Perbatasan dan Reformasi Sektor

Keamanan. Jakarta: IDSPS Press.

Sedarmayanti. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PR.Refika.

Aditama, Bandung.

Siagian, 2001, Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alpabeta.

Suparmoko, M. 2002. Gkonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan.

Daerah. Andi. Yogyakarta.

Suryono.2001. Pengantar Teori Pembangunan. Malang: Universitas Negeri.

Malang.

Page 25: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA WILAYAH PERBATASAN …repository.umrah.ac.id/704/1/jurnal riandi 2.pdf · Perkembangan pembangunan kawasan perbatasan wilayah Indonesia sangat

25

Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2011. Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum.

Intemasional, Graha Ilmu, Yogyakarta

Susilo. 2002. Manajemen Sumber Daya manusia. Edisi Kedelapan. BPFE.

Yogyakarta.

Tambunan, Tulus T.H. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia,.

Beberapa Isu Penting. Jakarta: Ghalia Indonesia

Teguh Yuwono, 2001, Manajemen Otonomi Daerah, Pusat Kajian Otonomi

Daerah dan Kebijakan Publik (Puskodak), UNDIP, Semarang.

Tjokrowinoto M. 2000. Pembangunan: Dilema dan Tantangan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Tjokroamidjojo. 2000.Perencanaan Pembangunan, Masagung, Jakarta

Todaro, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid I, Edisi Keenam.

Jakarta: Erlangga.

Veithzal Rivai, 2004, “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk.

Perusahaan,Cetakan Pertama, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada

Wresniwiro, 2007. Membangun Republik Desa. Visimedia. Jakarta.

Widjaja. 2004. Otonomi Desa. Rajawali Pers: Jakarta.

Jurnal :

Afrizal. 2013. Membangun Sumber Daya Manusia Kawasan Perbatasan (Perspektif

Pemberdayaan Pemuda) di Provinsi Kepulauan Riau. riset.umrah.ac.id