pembangunan sistem pakar pada perangkat mobile … · penyakit, tabel gejala, tabel gejala...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Teknik Industri UNS
2010
PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADAPERANGKAT MOBILE DENGAN WML DANPHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAKResume Tugas Akhir
Gustitia Putri-I0306003

2
RESUME TUGAS AKHIR
PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE
DENGAN WML DAN PHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK
Deasy Astrid Natalia
Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penggunaan teknologi perangkat mobile digunakan oleh masyarakat untukmendapatkan informasi secara cepat dan efisien dengan aplikasi berorientasiinternet melalui teknologi WAP. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologiSistem Pakar yang diaplikasikan penggunaannya dalam perangkat mobile denganWML dan PHP. Informasi yang ditampilkan termasuk masalah kesehatan sepertimasalah kesehatan paru anak. Fasilitas akses yang diberikan adalah untuk userdan administrator sesuai kebutuhannya masing-masing. User bisa mengetahuiinformasi berbagai jenis penyakit paru anak dengan gejala-gejala klinisnya,informasi rumah sakit paru di beberapa daerah serta konsultasi layaknya denganseorang dokter paru anak melalui beberapa pertanyaan yang harus dijawabuntuk mengetahui hasil diagnosanya.Sedangkan administrator bisa memanajemensistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terbaru. Tujuan tugasakhir ini diharapkan mampu memberikan informasi segala hal yang berhubungandengan masalah kesehatan paru anak secara cepat dan efisien secara timbal baikantara user dan sistem tetapi tetap optimal meski dalam small device. Metodesistem pakar yang digunakan adalah Forward dan Backward Chaining denganpembuatan tree dari data-data penunjang.
Kata kunci : perangkat mobile, sistem pakar, forward dan backward
PENDAHULUAN
Penggunanaan teknologi mobile untuk keperluan akses berbagai informasi
saat ini telah memasyarakat secara luas, termasuk digunakan untuk mengakses
informasi kesehatan seperti kesehatan paru pada anak. Alasannya adalah teknologi
mobile mampu menyajikan informasi secara cepat dan efisien meskipun perangkat
mobile termasuk small device. Sehingga masyarakat tidak lagi harus membuka
layar komputer yang terhubung dengan internet untuk mendapatkan informasi
seputar kesehatan paru anak tersebut.
Penyajian informasi kesehatan paru pada anak melalui perangkat mobile

3
dirancang dengan menggunakan sistem Artificial Intellegent atau Kecerdasan
Buatan yang mengadopsi proses dan cara berpikir manusia. Bagian dari sistem
kecerdasan buatan yang digunakan adalah Sistem Pakar yakni Kecerdasan Buatan
yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau
banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat
menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik,
dalam hal ini adalah permasalahan kesehatan paru anak.
Perancangan sistem pakar kesehatan paru anak dilakukan karena banyak
anak yang rentan terhadap penyakit paru. Bahkan banyak yang salah dalam
perawatannya karena ketidaktahuan orang tua akan gejalanya. Atau karena
kesibukan orang tua menyebabkan keterlambatan penanganan kesehatan anak
sehingga banyak penderita paru berusia anak-anak berjatuhan bahkan meninggal
dunia. Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan
anak sangatlah dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong pembangunan sebuah
sistem pakar kesehatan paru anak untuk diwujudkan.
RUMUSAN PERMASALAHAN
1. Bagaimana cara membuat sistem pakar menggunakan tree dari data-data
penyakit paru pada anak.
2. Bagaimana cara memanage sistem (mengedit, menghapus ataupun
menambahkan data) didalam sistem pakar.
3. Bagaimana cara menyajikan informasi tersebut secara optimal dan cocok
untuk ditampilkan ke dalam small device.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan
kedokteran dalam mendiagnosa penyakit paru pada anak yang dapat ditampilkan
dalam perangkat mobile, sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya
pengetahuan masyarakat akan kesehatan anak dapat teratasi.
BATASAN MASALAH
Batasan-batasan maslah yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah :
1. Data-data penunjang penyakit paru yang digunakan hanya pada usia anak-
anak saja.

4
2. Perangkat mobile yang digunakan adalah handphone ataupun PDA phone.
3. Pembangunan sistem pakar menggunakan tree dengan metode inferensi
Forward dan Backward Chaining dari data-data penunjang.
4. Penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL.
5. Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan yang diberikan
melalui proses dialog yang memerlukan jawaban ya atau tidak dari user.
6. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan WML dan PHP.
LANDASAN TEORI
1. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah ide untuk membuat suatu perangkat lunak
komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut
dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Adapun pekerjaan
itu adalah berupa konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi berupa
saran-saran yang akan berguna.
Kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara
menyederhanakan program. Dengan cara ini, kecerdasan buatan dapat menirukan
proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan
sebagai acuan di masa-masa mendatang.
2. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu yang disimpan dalam
komputer, selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu.
3. Wireless Application Protocol (WAP)
Wireless Application Protocol (WAP) merupakan protokol bagi perangkat-
perangkat nirkabel yang menyediakan layanan komunikasi data bagi pengguna,
baik dalam bentuk yang berhubungan dengan telekomunikasi maupun aplikasi-
aplikasi berorientasi internet. Struktur WAP mengadopsi topologi layer-layer

5
yang ada pada Internet Protocol (model TCP/IP). Ini terkait dengan tujuan
dibuatnya WAP, yaitu memberikan akses internet bagi alat komunikasi mobile
nirkabel.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam penelitian, diantaranya yaitu:
A. Perancangan Data
Dalam perancangan data, akan dijelaskan bagaimana data-data yang
terdapat dalam sistem. Data-data yang terdapat pada sistem diantaranya adalah
data penyakit dan gejalam klinisnya, yang ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Penyakit dan Gejala Klinisnya
No Penyakit Gejala Klinis
1. Bronkitisbatuk kering, batuk berdahak setelah 2-3 hari,suara ada lendir dahak kental dan kuning, sesaknapas, mengeluh rasa sakit retrostenal, mengi
2.Asma Episodik Jarang
sesak napas, mengi selama 3-4 hari, batuk selama10-14 hari, produksi lendir berlebihan, terdapatpada usia 3-6 tahun, serangan 3-4x setahun, gejalatimbul di malam hari
3. Asma Episodik Sering
sesak napas, mengi, batuk, produksi lendirberlebihan, gejala timbul di malam hari,terjadi pada umur <3 tahun dan 8-13 tahun,serangan 3-4x setahun, hay fever
4.AsmaKronik/Persisten
terjadi pada umur 6 bulan atau <3 tahun, gejalatimbul di malam hari, gangguan pertumbuhan,sesak napas, mengi tiap hari, batuk produksilendir berlebihan
5. Asma Episodik Beratdan Berulang
sesak napas, mengi, batuk, produksi lendirberlebihan, ISPA (infeksi saluran napas atas) padaanak kecil dan umur sebelum sekolah
6. Asma Persisten padaBayi
sesak napas, mengi dengan selama beberapa hariatau beberapa minggu, batuk, produksi lendirberlebihan, umur 3-12 bulan
7.Asma Hipersekresi
sesak napa, mengi, batuk, produksi lendirberlebihan, suara napas berderak, terdapat padaanak kecil dan umur permulaan sekolah
8.Asma karena BebanFisik
sesak napas, mengi, batuk, produksi lendirberlebihan setelah melakukan kegiatan fisik.

6
9. Asma dengan Alergensesak napas, mengi, batuk malam keras dankering, batuk terjadi pada jam 1-4 pagi, produksilendir berlebihan pada umur 2-6 tahun
10. Batuk Malamsesak napas, mengi, batuk, produksi lendirberlebihan, asma pada jam 1-4 pagi
11. Asma Buruk di PagiHari
terjadi pada anak kecil dan bayi, suhu naikmendadak sampai 39-40 disertai kejang demamyang tinggi, anak gelisah, pernapasan cepat dandangkal pernapasan cuping hidung, sianosissekitar hidung dan mulut, disertai muntah dandiare
12. Bronkopneumonia
badan menggigil, bayi kejang, suhu naik sampai39-40 sesak napas pernapasan cuping hidung,sianosis sekitar hidung dan mulut, nyeri pada dadabatuk mula-mula kering dan berdahak, anak lebihsuka tiduran pada sebelah dada yang terkena
13.Pneumonia Lobaris
ISPA, batuk pilek, sesak napas, pernapasandangkal dan cepat, anak gelisah, sianotikpernapasan cuping hidung, mengi
14. Bronkiolitis Akutdisebabkan oleh penyakit lain seperti: asma,bronkitis, bronkopneumonia
15.Atelektasis
terjadi 24 jam setelah operasi, dispnu (sesaknapas), sianosis (kebiruan), takikardia (nadicepat), nyeri dada, gelisah, kenaikan suhu badan
16. Atelektasis Masif dispnu ekspirator, ronki basah dan nyaring
17. Emfisema Obstruktifkrepitasi (ada udara) di daerah kulit yang,emfisematis
18. Emfisema Bulosanyeri di sisi toraks yang terkena, dispnu, batuk,bersin, karena latihan jasmani yang berat
19. Pneumotorakssesak napas, mengi, batuk, suara adanya lendirsetelah melakukan kegiatan fisik yang berlebihan
20. Empiema Torasissuhu mendadak tinggi, takikardia, dispnea,sianosis, batuk-batuk tampak sakit berat, demamremiten
B. Penyusunan Basis Data
Basis Data yang dibuat pada proyek akhir ini menggunakan MySQL.
Perancangan basis data dimulai dengan perancangan tabel-tabel diantaranya tabel
Penyakit, Tabel Gejala, Tabel Gejala Penyakit, dan Tabel Pertanyaan.

7
1. Tabel Penyakit untuk meyimpan jenis-jenis penyakit paru pada anak dengan
field id_p adalah primary key.
Tabel 2. Tabel Penyakit
2. Tabel Gejala untuk menyimpan berbagai macam gejala klinis penyakit paru
pada anak, dengan field id_g sebagai primary key.
Tabel 3. Tabel Gejala
3. Tabel Gejala Penyakit menampung rule jenis penyakit yang berhubungan
dengan berbagai macam gejala klinis penyakit paru pada anak. Field id_p
merupakan foreign key yang berhubungan dengan id_p pada tabel penyakit.
Field id_g merupakan foreign key yang berhubungan dengan id_g pada tabel
gejala.
Tabel 4. Tabel Gejala Penyakit
4. Tabel Pertanyaan untuk mengatur rule berupa gejala yang akan ditampilkan
sebagai pertanyaan sesuai kode yang saling berhubungan untuk didapatkan
suatu kesimpulan.
Field Kode merupakan kode tiap pertanyaan yang akan ditampilkan.
Field tny_sblm merupakan kode dari pertanyaan yang telah diajukan
sebelumnya.
Field tny_skrg merupakan id gejala yang akan ditampilkan sebagai

8
pertanyaan untuk user.
Field tny_ya merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika pada pertanyaan
saat ini memilih jawaban ’Yes’.
Field tny_tdk merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika pada
pertanyaan saat ini memilih jawaban ’No’.
Tabel 5. Tabel Pertanyaan
Di bawah ini adalah skema relasi antar tabel yang telah kita buat pada
database sebelumnya.
Gambar 1. Relasi antar tabel
C. Perancangan Proses
Perancangan proses menjelaskan kerja sistem dalam mengolah data input
menjadi data output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan. Sistem ini
akan digunakan oleh dua user, yaitu user penderita (umum) dan user
administrator.
1. Diagram Alir Sistem
Diagram alir sistem user menggunakan metode forward dan Backward
Chaining, sedangkan diagram alir manajemen sistem untuk mengedit data melalui
proses tambah, hapus atau update data.

9
Gambar 2. Diagram alir sistem user
Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Posisi START adalah saat mulai menjalankan sistem. Pilih metode yang
akan digunakan, FW untuk Forward Chaining dan BW untuk Backward
Chaining. Bila memilih BW, selanjutnya memilih jenis penyakit yang diinginkan.
Dari jenis penyakit yang dipilih tersebut, sistem akan melakukan query select id_p
pada tabel penyakit, id_g dan id_p pada tabel gejala_penyakit, yang kemudian
diquerykan dengan id_g pada tabel gejala. Maka, akan didapatkan hasil gejala-
gejala klinis yang berhubungan dnegan penyakit yang dipilih tersebut. Bila
memilih FW, user akan melakukan select kode pertama pada tabel pertanyaan.
Dari hasil select tersebut, akan ditampilkan gejala pada tny_skrg milik tabel

10
pertanyaan kode pertama. Kemudian user menginputkan jawaban Ya (Yes) atau
Tidak (No). Jika user menginputkan jawaban Ya, maka sistem akan menuju pada
kode untuk tny_ya dari kode sebelumnya. Apabila pada kode sekarang didapatkan
bahwa tny_ya berisi kode penyakit, maka melakukan select nama_peny pada tabel
penyakit. Sehingga didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa. Jika user
menginputkan jawaban Tidak, maka sistem akan menuju pada kode untuk tny_tdk
dari kode sebelumnya. Apabila pada kode sekarang didapatkan bahwa tny_tdk
berisi kode penyakit, maka melakukan select nama_peny pada tabel penyakit.
Sehingga didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa. Apabila saat user
memilih jawaban ya/tidak bukan didapatkan id penyakit tetapi kode pertanyaan
selanjutnya, maka kembali ke proses awal FW. Jika sebaliknya, menuju ke posisi
END.
Gambar 3. Diagram alir manajemen sistem
Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: Posisi START
adalah saat mulai menjalankan sistem. Selanjutnya, admin akan diberi pilihan
mode edit yang akan digunakan. Mode edit yang tersedia adalah tambah, hapus
dan update data. Setelah melalui proses-proses edit yang dipilih, maka tiap-tiap
mode edit akan berakhir pada posisi END sebagai tanda pengakhiran program.

11
Gambar 4. Diagram alir mode edit tambah data
Gambar 5. Diagram alir mode edit hapus data

12
Gambar 6. Diagram alir mode edit tambah data
2. Fungsi-fungsi yang digunakan dalam sistem
Pada user admin, akan digunakan fungsi-fungsi Tambah Data, Update
Data, dan Hapus Data untuk data Penyakit dan Gejala Penyakit. Sedangkan pada
sistem user, akan digunakan fungsi-fungsi :
a. Backward Chaining
User diberikan pilihan berbagai jenis penyakit paru pada anak kemudian
user akan men-select semua gejala yang berhubungan dengan jenis penyakit yang
dipilih untuk ditampilkan informasinya.
b. Forward Chaining
User akan diberi pertanyaan mengenai gejala yang paling umum dialami
untuk semua jenis penyakit paru anak. User diberikan pilihan jawaban ’Yes’
apabila user mengalami gejala tersebut dan’No’ apabila user tidak mengalami
gejala tersebut.
D. Perancangan Antarmuka
User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan
sebagai media atau alat komunikasi antar user dan sistem. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :

13
1. Pembuatan Tree
Pembuatan tree pada data digunakan untuk mempermudah dalam proses
penalaran data yang akan dimasukkan ke dalam database pada program yang telah
dibuat. Proses penalaran yang digunakan adalah forward dan Backward Chaining.
Gambar 7. Tree pada alur penalaran sistem
Dari tree yang terlampir pada lampiran, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut: Sebagai root, gejala 5 (dengan asumsi penulisan diawali huruf G untuk
semua gejala yang tersimpan dalam database, misal: G5) adalah gejala yang
paling banyak dijumpai pada berbagai jenis penyakit paru pada anak. Jika gejala 5
dialami user, dalam asumsi pilihan adalah Ya (Yes), maka gejala 1 akan
ditanyakan sebagai pertanyaan selanjutnya. Apabila gejala 1 dialami (Ya/Yes),
maka akan ditampilkan gejala 3 untuk pertanyaan selanjutnya, sebaliknya jika
tidak dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan ditampilkan sebagai
pertanyaan selanjutnya. Sedangkan jika gejala 5 tidak dialami user, dalam asumsi
pilihan adalah Tidak (No), maka gejala 29 akan ditanyakan sebagai pertanyaan
selanjutnya. Apabila gejala 29 dialami (Ya/Yes), maka akan ditampilkan penyakit
dengan id: R (dengan asumsi penulisan diawali huruf P untuk semua jenis

14
penyakit yang tersimpan dalam database, misal: PR) sebagai hasil/kesimpulan
diagnosa, sebaliknya jika tidak dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan
ditampilkan sebagai pertanyaan selanjutnya. Maka, proses-proses di atas akan
berlangsung terus menerus hingga didapatkan hasil/kesimpulan dari tiap-tiap
percabangan.
2. Struktur Data yang Digunakan
Dalam sistem admin ini, untuk penyimpanan data-data dalam database
menggunakan struktur array yang berurutan tiap barisnya.
3. Blok Arsitektur Sistem
Gambar 8. Blok Arsitektur Sistem
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa urutan event yang terjadi
dalam sistem adalah :
1) User/ admin melakukan request alamat URL yang dituju ke WAP
Gateway pada dari perangkat mobile. Request tersebut akan ditransmisikan
via internet dari perangkat mobile.
2) Kemudian request akan diteruskan ke web server. Server membaca header
dan memproses permintaan dokumen WAP. Kode program PHP yang
terdapat dalam dokumen ini dikompilasi dengan sistem pakar dan diformat
sesuai dengan kebutuhan. Jika memang dibutuhkan untuk penggunaan
database, maka akan terjadi pula koneksi ke database yang digunakan,
yaitu MySQL.
3) Dokumen atau deck WAP yang telah diproses ini dikirimkan kembali
melalui WAP gateway sebagai response atas request sebelumnya.
4) Pada gateway, isi dari deck dikompres menjadi data biner dan dikirimkan
ke perangkat mobile.

15
4. Desain Homepage
Gambar 9. Desain Homepage Sistem
5. Implementasi Sistem
Dari desain homepage diimplementasikan sebagai berikut :
Gambar 10. Halaman Utama Gambar 11. Halaman Login
Gambar 12. Menu Utama User Gambar 13. Menu Utama Admin
PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang pengujian sistem. Hasil pengujian yang
dilakukan selanjutnya dianalisis apakah rancangan sistem telah dapat memenuhi
tujuan yang akan dicapai.

16
A. Pengujian Sistem
Sebelum menjalankan aplikasi harus dipastikan bahwa gateway
student.eepis-its.edu sebagai web server lokal telah aktif dan sukses dijalankan.
Setelah web server telah aktif, maka pada perangkat mobile dapat diketikkan
alamat URL sebagai berikut: http://student.eepis-its.edu/~astrid/index.php. Tetapi
sebelum uji coba pada perangkat mobile yang sesungguhnya, terlebih dahulu
digunakan emulator WAP dengan Apache sebagai web server lokal. Sehingga
pada emulator, dapat diketikkan alamat URL: http://localhost/taku/index.wml.
Setelah mengakses URL tersebut didapatkan tampilan halaman utama, maka dapat
dimulai pengujian baik sistem user atau sistem admin yang diinginkan.
1. Pengujian Sistem User
Pengujian sistem user dimulai dengan mengakses halaman utama,
sehingga muncul halaman login yang meminta user untuk memilih hak aksesnya
apakah sebagai user umum atau administrator. Sebagai user umum maka dipilih
yang umum. Selanjutnya tertampil menu utama user dengan pilihan Konsultasi
Penyakit, Macam Penyakit dan Lokasi Rumah Sakit Paru. Menu Konsultasi
Penyakit, adalah representasi dari metode Forward Chaining. Sedangkan menu
Macam Penyakit adalah representasi dari metode Backward Chaining.
a. Pengujian Forward Chaining
User akan diberi pertanyaan mengenai gejala yang paling umum dialami untuk
semua jenis penyakit paru anak. User diberikan pilihan jawaban, pilihan
jawaban ’Yes’ untuk representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban
’No’ untuk representasi user tidak mengalami gejala tersebut.
Gambar 14. Tampilan pertanyaan 1konsultasi penyakit
Gambar 15. Menu JawabanPertanyaan

17
Gambar 16. Tampilan pertanyaan 2konsultasi penyakit
Gambar 17. Hasil kesimpulandiagnosa penyakit
b. Pengujian Backward Chaining
User akan diberikan pilihan mengenai berbagai jenis penyakit paru pada anak.
Pilihan jenis penyakit user akan menentukan semua gejala yang berhubungan
dengan jenis penyakit yang dipilih untuk ditampilkan informasinya. Dalam
pengujian proses backward, kita dapat melihat pada menu informasi Macam
Penyakit dan menu jawaban why dari pilihan informasi Konsultasi Penyakit.
Dari menu why ini, kita dapat melihat kembali jawaban apa saja yang sudah
kita berikan sebelumnya, sehingga diharapkan kita mampu memberikan
informasi yang tepat pada sistem. Selanjutnya, sistem dapat memberikan
informasi yang tepat pula pada user.
Gambar 18. Halaman utama menumacam penyakit
Gambar 19. Tampilan pilihanmacan penyakit
Gambar 20. Hasil informasi gejalapenyakit
Gambar 21. Menu jawaban whydalam pilihan jawaban

18
Gambar 22. Hasil Informasi aksesmenu why
2. Pengujian Sistem Admin
Dalam proses pengeditan data, user admin harus melakukan proses login pada
interface dengan memasukkan username dan password. Hal ini untuk
menghindari penyalahgunaan manajemen sistem oleh selain admin. Setelah
admin berhasil login, user dapat memilih mode edit apa yang akan dilakukan
berupa tambah, hapus dan update data yang ada. Data yang di-edit yaitu data
penyakit dan gejala penyakit.
B. Analisis Sistem
Hasil dari uji coba sistem pakar untuk user umum telah memenuhi tujuan
dari pembuatan sistem pakar yang telah dipaparkan sebelumnya. Hasil uji coba
untuk user admin diketahui bahwa sistem pakar bersifat fleksibel, artinya didalam
sistem dapat diedit sesuai dengan keinginan user admin. Data-data tersebut antara
lain berupa gejala, penyakit dan aturan–aturan sesuai dengan tree yang telah
dibuat. User admin harus membuat tree terhadap suatu penyakit yang digunakan
untuk mempermudah dalam proses penginputan dan pengeditan data. Walaupun
pada proses delete gejala penyakit hanya dapat berjalan untuk kondisi tree yang
memiliki satu percabangan saja. Jika kondisi data yang dihapus pada awalnya
memiliki banyak percabangan, maka kondisi percabangan berikutnya akan hilang.
Karena kelemahan inilah, untuk penghapusan gejala penyakit, sistem memberikan
batasan bahwa gejala penyakit hanya memiliki sebuah percabangan saja didalam
tree yang telah dibuat. Sebab, jika memaksakan untuk dihapus meski memiliki
percabangan banyak, maka akan banyak penyakit yang tidak terdeteksi karena
tidak diketahuinya gejala-gejala klinisnya.
Secara umum, hasil uji coba sistem pada emulator WAP, sistem aplikasi
tidak dapat muncul pada layar. Hal ini disebabkan karena format file yang telah

19
kita buat, berekstensi php bukan wml. Agar file dapat berjalan pada emulator, file
harus berekstensi wml, dengan menggunakan Apache sebagai web server lokal.
Sehingga alamat URL yang digunakan akan menjadi http://localhost/index.wml.
Penggunaan relasi antar dua tabel dalam WAP dapat dilakukan jika akses
tabel dilakukan satu persatu terlebih dahulu. Misal, jika ingin melakukan query
untuk dua tabel yang saling berelasi, terlebih dahulu dilakukan query pada tabel
pertama. Hasil dari query tabel pertama, digunakan sebagai input query tabel
kedua. Apabila langsung melakukan query pada dua tabel atau lebih yang saling
berelasi, maka akan terjadi warning dari sistem. Selain itu, dalam hal pengiriman
parameter pada file ekstensi php, proses yang dilakukan adalah pengiriman
parameter oleh file asal, kemudian parameter ditangkap oleh file tujuan, baru
parameter dapat diproses oleh file tujuan. Jika parameter tidak ditangkap oleh file
tujuan, maka parameter akan bernilai kosong. Di bawah ini adalah sintaks yang
digunakan untuk menangkap parameter pada file tujuan :
$nama_parameter = $_POST(”nama_parameter”);
KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian dan analisis program, maka dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut :
1. Sistem user yang telah dibuat mampu melakukan proses penalaran data baik
dengan metode Forward ataupun Backward Chaining.
2. Sistem admin dapat melakukan proses penambahan, penghapusan dan update
data untuk gejala penyakit pada penyakit tertentu atau untuk penyakit itu
sendiri.
3. Khusus untuk proses penghapusan data gejala penyakit, memiliki batasan
tertentu berupa gejala yang akan dihapus tidak memiliki lebih dari satu
percabangan.
4. Penggunaan file ekstensi php dalam WAP memungkinkan banyak hal-hal
baru yang hanya terjadi untuk situasi tertentu. Mulai dari akses tabel,
pengiriman parameter, hingga penggunaan header.
DAFTAR PUSTAKA
1. Syarif, Iwan dan Badriyah, Tessy. 2002. Pembuatan Alat Bantu Ajar Sistem
Pakar dengan Teknik Inferensi Backward Chaining. Surabaya.

20
2. Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2005. 150 Rahasia dan Trik Menguasai
PHP. Jakarta : PT Gramedia.
3. Wardhani Dyah, Paramita. 2004. Proyek Akhir “Sistem Pakar Untuk
Mendeteksi Stadium Penyakit Kanker”. Surabaya
4. Seto, Rahdian 2005. ProyekAkhir “Sistem Pakar Untuk Deteksi Penyakit
Pada Daerah Mulut”. Surabaya.
5. Staf Pengajar Ilmu Kedokteran Anak. 1985. Buku Kuliah 3 : Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
6. Nurhadi, Tyasno. 2003. Pemrograman WML dan WMLS : Hadirkan Diri
Anda di Mobile Internet.Yogyakarta : Andi.
7. ...........................2003.Panduan Praktis Pengembangan Program WAP.
Yogyakarta : Andi dan Semarang : Wahana Komputer.
8. ............................Informasi Mengenai Sistem Pakar. www.iel.ipb.
ac.id/agrinetmedia/modul/aplikasi/spdt/isi/infoSP.htm.
9. ............................SistemPakar.www.iel.ipb.ac.id/agrinetmedia/modul/aplikasi
/servercabai/pakar.htm
10. ...........................WML Scripting Tips and Integration with PHP.
www.developer.com