KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PRINSIP DASAR, PERMASALAHAN DAN PEMBINAAN

PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR BERBASIS MASYARAKAT

(Community Based Infrastructure Development / CBID)

Dalam

I. PENGERTIAN

MASYARAKAT

(INDIVIDU /

KELOMPOK)

PENDEKATAN

PEMBANGUNAN

(INFRASTRUKTUR)

MENEMPATKAN

PENENTU

PELAKU UTAMA

SELURUH

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

KEHENDAK / KESEPAKATAN

PRINSIP : AKKU

ASPIRASI MASYARAKAT

KEPENTINGAN MASYARAKAT

KEMAMPUAN MASYARAKAT

UPAYA BERSAMA

A

K

K

U

ASAS-ASAS CBID = SUATU PENDEKATAN PENYIAPAN/PEMBANGGUNAN INFRASTRUKTUR

SEBAGAI LANGKAH-LANGKAH PEMBERDAYAAN MENUJU KEMANDIRIAN

ASAS

SOLIDARITAS

ASAS

PARTISIPATIF

ASAS

KEMITRAAN

ASAS

KEMAMPUAN /

PEMBERDAYAAN

ASAS

PEMERATAAN

ANTARA ANGGOTA MASYRAKAT

ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERILAKU PEMB. LAINNYA

DIJALANKAN SECARA AKTIF DAN NYATA

INTERAKSI YANG SETARA DAN SEJAJAR

TERBENTUK SISTIM KEKERABATAN

DUKUNGAN PELAKU LAIN DAN FASILITAS

PENCIPTAAN AKSES KE SUMBER DAYA LAIN

KESEMPATAN DAN PELUANG YANG MERATA

II. PENDEKATAN :

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(Community Based Infrastructure Development / CBID )

MENUJU

KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

KEARIFAN

LOKAL

PEMBERDAYAAN

MENUJU

KEMANDIRIAN

PEMBENTUKAN

POKMAS

ASAS MUSYAWARAH

DAN

GOTONGROYONG

PENYIAPAN

INFRASTRUKTUR

LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

STIMULASI DAN

PENDAMPINGAN

TEKNIS/ADM/KEU

APARAT

PEMDA/

DINAS PU /

FASILITATOR PENDAMPING

TEKNIS,

SOSIAL

BANTUAN

DANA /

STIMULAN

LINGKUNGAN SEHAT,

AMAN & NYAMAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN BERTUMPU PADA

KELOMPOK

MENGAPA MELALUI

KELOMPOK ?

POLA

DASAR

1. Berbasis Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia

(Gotong Royong, Guyub, Sintuwu Maroso, Kitorang Basudara,

Basamo, Dll)

2. Nonformal Formal Memiliki Akses

* Keterbatasan Akses Sumber-sumber daya

3. Penjabaran Amanat UU6/2014 tentang Desa

(Pasal 78: Penataan (Pembangunan) mengedepankan

Kebersamaan dan Gotong royong

pasal 80:mengkut sertakan masy.,pasal 81 :melibatkan

masy.Desa,pasal 83 pemb.infrastruktur pengembangan

Teknologi Tepat Guna.

1. Pengorganisasian Warga

2. Pengorganisasian Sumber Daya dan Peluang

3. Mempertemukan Kelompok dengan Sumber Daya dan Peluang

III. PEMB. INFRASTUKTUR BERBASIS MASYAKARAT SEBAGAI LANGKAH-LANGKAH

PEMBERDAYAAN

MODEL

KARITATIF

PENGEMBA

NGAN

KAPASITAS

MASY DLM

POSISI

MARJINAL

(POWERLESS)

PENDAM

PINGAN

STANDAR

TEKNIS

PEMBER

DAYAAN

KETER

GANTUNGAN

KEMAN

DIRIAN

JAMINAN HIDUP

KEBUTUHAN DASAR

SBG. KORBAN

Bina

USAHA

Bina

Manusia

Bina

LGK

FASUM/FASOS

IRIGASI DESA

JALAN/ J. DESA

AIR MINUM

SANITSI

TPA

DERMAGA

STIMULAN

(BAHAN/

UANG)

.SEJAHTERA

.LING SEHAT

.PENGEB

KUALITAS

HIDUP

PENG

PEMB.

INF.

TRI

BINA/

TRI DAYA

IV. ASAS-ASAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

(Jalan Desa, Irigasi Desa, FASUM/FASOS, Air Minum & Sanitasi Perdesaan)

JALAN

DESANMERUPAKAN JALAN

UMUM YANG

MENGHUBUNGKAN

ANTAR PEMUKIMAN

DAN JALAN

LINGKUNGAN

JALAN : 12 ASAS

ASAS KEMUFAKATAN

ASAS KESELAMATAN

ASAS KESEIMBANGAN

ASAS KESERASIAN

ASAS KEMAFAATAN

ASAS KEAMANAN

ASAS KESERASIAN

ASAS TRANSPARASI

SESUAI FUNGSINYA, BERMANFAAT,

PATUT DAN PANTAS

MEMENUHI PERS. TEKNIS (AN

DAL) MENJAMIN KESELAMATAN

PENGGUNA & MAS

KESEIMBANGAN EKOSISTEM &

LINGKUNGAN

SELARAS, SERASI DGN

LINGKUNGANYA

BERMANFAAT, MENJADIKAN /

KESEJAHTERAAN MASY

MEMENUHI STANDAR2 TEKNIS,

MENJAMIN KESELATAN PENGUNA

KETERPADUANM SEKTOR LAIN,

HAMONIS DGN LINGKUNGAN

PROSES PEREN & PEMB. DIKETAHU

MASY, AKUNTABLE

2.

FASUM / FASOS

(BANG. GED.)

GARDU JAGA

T. IBADAH

BALAI DESA

T.P. IKAN

DLL4 ASAS

1.

IRIGASI

DESA

SEBAGAI BESAR

JARINGAN TERSIER

(IRIGASI SEDERHANA)

3.

PP 22 / 1982

TATA PENGATURAN AIR

PP 23/82

IRIGASI

1. BANG. PENGELAK TIDAK PERMANEN

2. PEMBAGIAN AIR TIDAK DIUKUR / DIATUR (AIR

BERSIH MENGALIR SENDIRI KE PEMBUANGAN

3. PEMAKAI AIR TERGABUNG DLM KELOMPOK

SOSIAL YG SAMA ,ORGANISASI OLEH MASY.

SENDIRI

4. PEMBAGIAN AIR TIDAK DIBUTUHKAN

TEKNOLOGI YG RUMIT

5. BIASANYA AIR BERLIMPAH

6. KEMIRINGAN LERENG SEDANG SAMPAI

CURAM

7. DAERAH LAYANAN SEMPIT

- ASAS PEMANFAATAN UMU

- ASAS KESEIMBANGAN

- ASAS KELESTARIAN

PENGURUSAN IRIGASI DESA DISERAHKAN

KEAPADA PPA

AIR MINUM

PERDESAAN

1. SPAM, SATU

KESATUAN SISTEM

FISIK - NON FISIK

2. AIR MINUM R,

TANGGA DENGAN /

T ANPA PROSES

PENGELOLA

4.

10 ASAS SPAM

SANITASI

PERDESAAN

1. PELAYANAN FAS.

UMUM

2. PELAYANAN FAS.

SOSIAL

3. PELAYANAN

PERUMAHAN DESA

5.

ASAS KELESTARIAN

ASAS KEMANFAATAN

ASAS KETERPADUAN

ASAS KEMANDIRIAN

PELESTARIAN FUNGSI S D AIR

BERMANFAAT SEBESAR-2NYA

BAGI KEP. UMUM

TERPADU, SERASI BERBAGAI

KEPENTINGAN MEMPH. SIFAT

DINAMIS AIR

MEPERHATIKAN KEUNGGULAN

S.D SETEMPAT TIDAK

DIPENGARUHI

PELESTARIAN LINGKUNGAN

BERPIHAK PADA MASY. MISKIN

PENINGAKATAN DERAJAT KESEHATAN MASY.

MEMENUHI STANDAR PELAYANAN

TIDAK MENIMBULKAN DAMPAK SOSIAL

TIDAK MENCEMARI AIR

V. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

PEMBUG DESA /

PENGORGANISA

SIAN MASY

1. PEMBENTUKAN

WADAH/KELOMPOK

2. KSM (KEL. SWADAYA

MAS)

3. INDETIFIKASI

PERMASALAHAN / DESA

1.1. PEMBENTUKAN

WADAH/KELOMPOK

2. KSM (KEL. SWADAYA

MAS)

3. INDETIFIKASI

PERMASALAHAN / DESA

MENYUSUN

PENUGASAN

KEL/TIM

2.1. SESUAI KEMAMPUAN

ANGGOTA

2. MENYUSUN ATURAN-

ATUTAN KERJASAMA

MENYUSUN

RENCANA

TINDAK (ACTION

PLAN)

3.1. MENGIDENTIFIKASI

SUMBER2 DAYA

2. JENIS 2 INFRASTRUKTUR

YG DIBUTUHKAN

3. KERANGKA KEGIATAN

4. JADWAL WAKTU

5. KEBUTUHAN SUMBER

DAYA

DIFASILITASI

PENDAMPING

(FASILITATOR)

DIFASILITASI

PENDAMPING

(FASILITATOR)

FASILITATOR BISA

KONTAK TEKNIS DGN

PIHAK LUAR (DINAS

PU, DLL)

SURVEY DAN

PENENTUAN

LOKASI

4.1. LAHAN YANG SESUAI

TIDAK DLM SENGKETA

2. SESUAI

PERUNTUKANNYA

3. DALAM JANGKAUAN

PELAYANAN

(FASUM/FASOS)

4. TERSEDIA AIR BAKU

(UNTUK AIR MINUM)

DILAKUKAN OLEH

MASYARAKAT

PERTIMBANGAN AHLI

/ FASILITATOR

RENCANA

PELAKSANAAN

FISIK

5. 1. KEBUTUHAN MATERIAL &

ALAT

2. JADWAL PELAKSANAAN

3. TENAGA KERJA

4. GAMBAR KERJA

DIFASILITASI

PENDAPING BIDANG

TEKNIK

RENCANA

PENGELOLAAN

&

PEMELIHARAAN

6. 1. BADAN PENGELOLA

2. PEMELIHARAAN

3. PERBAIKAN KERUSAKAN

OLEH MASYARAKAT

DGN SARAN 2

PENGELOLAAN

PELAPORAN

7. 1. PROGRES FISIK

2. LAP. KEUANGAN

3. BERKAS PERTANGGUNG

JAWABAN

4. DISEBAR LUASKAN

KEPADA MASYAKARAT

OLEH MASYARAKAT

DGN PENDAMPING

KEUNGAN

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN LAPANGAN

KONSTRUKSI

FISIK

1. PENYIAPAN TAPAK

(UITZET)

2. METODE KERJA

3. PENYIAPAN JADWAL

KERJA

4. MOBILISASI BAHAN DAN

ALAT

5. PENGORGANISASIAN DAN

PENGERAHAN T. KERJA /

MASYARAKAT

6. KESIAPAN GAMBAR-

GAMBAR KERJA &

SPESIFIKASI TEKNIS

7. PEMANTAUAN DAN

PELAPORAN

MENGIKUTI

STANDAR2

TEKNIS

KESEL. &

KES. KERJA

(K3)

KESERASI

AN LINGK/

DAMP LING

STANDAR

MUTU

WAKTU YG

TEPAT

BIAYA SESUAI

RENCANA

FASILITASI DAN STIMULASI

FASILITASI

1. REMBUK KELOMPOK

REMBUK DESA

2. STANDAR2 TEKNIS

3. RENCANA TEKNIS /

GAMBAR TEKNIS / RAB /

JADWAL KERJA

4. PELAPORAN DAN PERT.

JAWAB

STIMULASI

1. BAHAN BAGUNAN

2. PERALATAN

3. UPAH KERJA / BIAYA

LAINYA

PERANGKAT

DESA / LKM

T. PENDAMPING

PASILITATOR

DINAS PU /

PIHAK

LUAR

2.

1.

VII. MODEL-MODEL PEMBANGUNAN PADAT KARYA

(1).MODEL PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

REMBUK DESA

KA DESA

PENETAPAN

JENIS

SARPRASPPK/

APARAT DESA

POK /

LKTAPING /

FASILITATOR

MASY /

NAKER

KEB

BAHAN

KEB

ALAT

JADWAL

KERJA

KONSTRUKSI

FISIK / KEG.

LAPANGAN

MEKANISME PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

DINAS

PUKPA

PPK/

PJOK

CAMAT/

KADES

PENGAWAS

TEKNISAUDITOR

PELAKSANAAN LAPANGAN

POK

RENCANA

TEKNIS

PELATIHAN

SINGAT

JADWAL

KERJA

(2) MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

REMBUK DESA

KA DESA

JENIS2

SARPRAS

POK MAS /

KSM

TAPING /

FASILITATORPPK

KEB

BAHANKEB

ALAT

JADWAL

KERJA

KONSTRUKSI

FISIK / KEG.

LAPANGAN

MEKANISME PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT

DINAS

PUKPA

PPK/

PJOK

CAMAT/

KADES

FASKEL/

TAPING

PELAKSANAAN LAPANGAN

POK

KETUA

BEND

(ORG)

PELATIHANSTANDAR

TEKNIS/

PERENC

AUDITOR

REK

POKMASJADWAL

RENCANA

BIAYA

POK

MAS

SK CAMAT a.n BUPATI

TRANSFER

VIII. PEMBINAAN DALAM PIBM (CBID)

PEMBINAAN

PENGATU

RAN

PEMBER

DAYAAN

PENGA

WASAN

1. STANDAR2 TEKNIS KONSTRUKSI

2. PEDOMAN ADM/KEUANGAN (DLM

NUANSA PEMBERDAYAAN)

3. MEKANISME PELAKSANAAN

KAGIATAN

1. PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT

2. PELATIHAN TEKNIS KONSTRUKSI

DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. PENGAWASAN TEKNIS

2. PENGAWASAN WAKTU

3. PENGAWASAN ADM KEUANGAN

N

S

P

M

BERK

ESINA

MBUN

GAN

BY

AUDIT

A.PEMBINAAN TEKNIS

KEMEN

PU-PERA

DINAS PU

PROV/ KAB

PENDAPING

MANAJ. (LKM) .

FASILITATOR

- STANDAR2

TEKNIS (SNI)

- PEDOMAN

TEKNIS

- MANUAL

-JUKNIS

SESUAI SIKON

PERENCANAAN

PELAK. KONSTRUKSI

OPERASI PEMELIHARAAN

PENGAWASAN

REPLIKA

PERENCANAAN TEKNIS

PELAKS. TEKNIS

KONSTRUKSI

MANUAL OPERASI –

PEMELIHARAAN

PENDAMPINGAN

PEMBINAAN

PEMBINAAN

PENJABARAN

OPERASIONAL

B. PEMBINAAN SOSIAL KEMASYARAKATAN

MODEL

PEMBANGUNAN

PARTISIPATIF

MODEL PEMB.

BERBASIS

MASYARAKAT

1. PEMBENTUKAN KELOMPOK

2. PELATIHAN SINGKAT

3. JADWAL WAKTU KERJA

1. PEMBENTUKAN POKMAS

2. REKRUTMEN FASILITATOR / T.

PENDAMPING

3. PELATIHAN MASYARAKAT &

FASKEL

BANGDES,

CAMAT/KADES

-BANGDES,

CAMAT/KADES

- DINAS PU /

KONSULTAN

SARAN ALT I

ALT II

ORIENTASI HASIL

(PRODUCT ORIENTED)

ORIENTASI KEMANDIRIAN MASYARAKAT

(PROSES ORIENTED)

1. PEMILIHAN DIDASARKAN TINGKAT TEKNOLOGI DAN PERALATAN

2. DIDAHULUI DENGAN :

- PELATIHAN

- PENGENALAN STANDAR-STANDAR TEKNIS

- PENGATURAN WAKTU & KESEMPATAN

KEGIATAN

YANG

WAJIB

DEDIKASI TUGAS/PEKERJAAN

ETOS KERJA

K3

DESEMINASI

PENANDTANGANA

N “PAKTA

INTEGRITAS”

PERAN BADAN

PENGAWAS

(BAWASDA

KAB/KOTA)

1. PPK/APARATUR

2. TAPING / FASILITATOR

3. PAJABAT POKMAS

“1. BY AUDIT”

2. PELAPORAN BERKALA

INTEGRITAS

IX. KOMPETENSI, TUGAS & FUNGSI FASKEL

TEKNIS

KONSTRUKSI1.

A. KOMPETENSI

1. NORMA-NORMA/STANDAR

PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR

2. PERENCANAAN-PELAKSANAAN

KONSTRUKIS FISK

3. TATA LINGKUNGAN / DAMPAK

LINGKUNGAN

PSIKOLOGI

SOSIAL2.

1. SOSIAL BUDAYA MASY SETEMPAT

2. KOMUNIKASI

3. BERINTEGRASI DGN MASY

INTEGRITAS 3.1. ETIKA MORAL

2. BUDAYA KERJA / ETOS KERJA

3. TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PELATIHAN /

PENDIDIKAN

PERSYARATAN

DASAR

B. LINGKUP TUGAS DAN FUNGSI FASKEL

LINGKUP

TUGAS

PEMBERDAYAAN

PENDAMPINGAN

KOORDINASI

PENINGKATAN HARKAT,

MARTABAT, PENGEMBANGAN

DIRI, MEMULIHKAN

KEPERCAYAAN DIRI

PROSES PERENCANAAN,

PELAKSANAAN, PERTANGGUNG

JAWAB FISIK, KEUANGAN,

PENYELESAIAN MASALAH

PEMUKA MASYARAKAT,

SEKTOR-SEKTOR LAIN, PEMDA

(INTERN & EKSTERN)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT berarti

meningkatkan keberdayaan

masyarakat untuk

meningkatkan harkat dan

martabat masyarakat

MENINGKATKAN

KEBERDAYAAN

MASYARAKAT berarti

meningkatkan

kemampuan/kemandirian

masyakarat agar dapat

bertahan, mengembangkan

diri dan mendapat

kemajuan

FUNGSI FASKEL

Dalam pola kerja pembangunan “PARTISIPATIF”,

ada tiga fungsi yang harus dipahami oleh FASKEL :

1. Fungsi PERTAMA adalah :

Fungsi katalis pembangunan dan

pengendalian, diperankan oleh

pemerintah

FASKEL dapat melaksanakan fungsi

tersebut dalam kegiatan mendorong

dan mempercepat proses

pembangunan dan mengendalikansecara adil

Fungsi ke dua adalah :

Fungsi Konsultan pembangunan,

diperankan oleh swasta/profesional.

FASKEL dapat melaksanakan fungsi

tersebut dengan menciptakan

inovasi dalam memperkaya

pembangunan, sehingga harkat dan

martabat masyarakat bisa

terangkat

2.

FUNGSI KE TIGA adalah :

Fungsi Kader Pembangunan, diperankan oleh

masyarakat, tokoh masyarakat formal dan Informal, atau

kader pembangunan.

FASKEL dapat melaksanakan dengan menciptakan

pembaharuan ditingkat masyarakat untuk mendorong

tumbuhnya masyarakat yang mau, tahu dan

mampu dalam pembangunan

3.

X. PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KETERPADUAN

DI

MASYARAKAT

PENDEKATAN

SEKTOR

PROSEDURAL&

MEKANISME

KELEMBAGAAN

KAKU

“SUBSTANSI”

PEMBERDAYAAN

TIM KOORDINASI

LINTAS SEKTOR

PEMANFAATAN

KELEMBAGAAN YG

ADA/MEMBUDAYA

PENYED.

MEKANISME DLM

BATAS DIPER

TANGGJAWABKAN

SISTEM

PEMBANG.

NASONAL /

DAERAH

• KESEGANAN

INTERGRASI

(P2KP, KKS,

KKM) (PNPM-

OBAT)

• KELEMBAGAAN

BARU BELUM

ADA “ROH”

(POKMAS, DLL)

• MEKANISME

DIPA, POK, LK

• KELEMBAGAAN

PPK, PJOK

• PENGAWASAN

KETAT / KUHP

“IKUT SERTA”

PEDOMAN

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

BERBASIS

MASYARKAAT

A. SISTIM PEMBANGUNAN NASIONAL/ DAERAH

B. DIKTOMI VS SINERGI

RUMAH &

INFRASTRUKTUR

SKALA

LINGKUNGAN

FASILITASI

DAN

P. IKLIM

SOSEK

PASAR

MASYARAKAT

PEDOMAN

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

BERBASIS

MASYARAKAT

Pengaturan

UU 6/2014

UU SEKTOR

24/2007

Pemberdayaan

LEMAH

KUAT

TANGGUNG

JAWAB

PEMERINTAH

PASAL 33, 27, 34

UUD 45

PERAN

PEMERINTAH

(DIARTIKAN

MENGURANGI

PERAN

PEMERINTAH

PENANGANAN

MASALAH

SOSIAL

TG. JAWAB

KEBUTUHAN

DASAR

MELLINDUNGI

MASYARAKAT

DARI

DOMINASI

PASAR

- Penetrasi semua aspek kehidupan

- Bisa berpihak pada pasar

Dominasi

Pasar

C. PARADOK

KARIKATIF

“IKAN”

KEMANDIRIAN

(KESEJAHTERA

AN “SEJATI”)

PEDOMAN

PEMBANGUNAN

BERBASIS

MASYARAKAT

PENGEMBANGAN

KAPASITAS

“KAIL”

DALIH “GOOD

GOVERMENCE

- EFISIEN

- PRAKTIS

- SHEDULING

PENYERAGAMAN

(UNIFORMITY)

- KEANEKARAGAMAN

SOSIAL BUDAYA

- BERBAGAI KEARIFAN

LOKAL

EFISIENSI

NON EFISIENSI

1. TANGGAP DARURAT

2. KEBUTUHAN DASAR

1. KESIAPSIAGAAN & MIGIGASI

2. REHABILITASI & REKONSTRUKSI

BANTUAN

LANGSUNG

“TERBATAS”

PROSES

D. INTEGRITAS

KASUS

PENYELEWENGAN

DANA DESA (DD)

PENGELOLAAN

DANA DESA TIDAK

TRANSPARAN &

ASAL-ASALAN

PENGGELAPAN DD

96 JUTA

KORUPSI ALOKASI DANA

DESA (DD) TH 2016

KORUPSI DANA DESA

2.7 MILYAR

PUNGUTAN LIAR /

PEMOTONGAN

KORUPSI KAS DESA

432,88 JUTA

KORUPSI DANA DESA

250 JUTA

TEMUAN DI

56 DESA NTT

MUTU BANGUNAN ASAL

JADI

PEMBINA

(LKM/PU)

T. PENDAM

PING/ FAS

T. PENDAM

PING / FAS

DATA MEDIA IND.

2 JAN 2017

18 MEI 2016

PERLU

INTEGRITAS

XI. INTEGRITAS DAN BUDAYA KERJA

ETIKA

PENERAPAN

PENGERTIAN

ETIMOLOGIS

SOLOMON

(1984)

BERTENS

(1983)

TEORI

(ILMU)

PRAKSIS

(AJARAN)

STUDI CARA

PENERAPAN YG

BAIK BAGI

HIDUP MANUSIA

ILMU YANG

MEMPELAJARI

ADAT

KEBIASAAN

STUDI TENTANG

KEBAIKAN &

KEBURUKAN PERILAKU

MANUSIA DARI SEGI

AKAL BUDI

POLA PRILAKU

YANG BAIK

PERORANGAN

DAN

MASYARAKAT

ASPEK

DISPLIN ILMU

ASPEK NILAI2

HIDUP NYATA

NILAI2 DAN

PEMBENARANNYA

HUKUM TINGKAH

LAKU

NILAI-NILAI MORAL

NORMA-NORMA

PEGANGAN HIDUPPENGATURAN

TINGKAH LAKU

A.PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL

MORAL

PENGERTIAN

ETIMOLOGIS

PENERAPANNYA

ADAT DAN

KEBIASAAN

“MOS’

(BAHASA

LATIN)

PENGEMBANGAN

POLA PERILAKU

SESUAI DG

KEHENDAK

MASYARAKAT

ASPEK

NILAI-NILAI

ASPEK

KEHIDUPAN

NYATA

III. ETIKA DAN MORAL

ETIKAETHOS (YUNANI)

ETIQUETTE (PERANCIS)

KEBIASAAN/ WATAK

KEBIASAAN/ CARA BERGAUL

BATASAN-BATASAN

NILAI NORMATIF

MANUSIAMASYARAKAT,

LINGKUNGAN

MORAL

INTERAKSI

MOS (LATIN) MORES CARA HIDUP

KEBIASAANNILAI – NILAI TERTENTU

BAIK BURUK

PATUT DILAKUKAN TIDAK PATUT DILAKUKAN

ETIKA MORAL

1. Cabang filsafat, tentang nilai-nilai yang dianut manusia

dalam hubungan dengan manusia

2. Sistim nilai (baik dan buruk) bagi manusai dan

lingkungan

1. Penekanan pada sifat-siafat / karakter individu

2. Diluar ketaatan pada peraturan-peraturan /

hukum

PRINSIP – PRINSIP ETIKA

KEINDAHAN/BEAUTY

PERSAMAAN/EQUALITY

KEBAIKAN/GOODNESS

KEADILAN/JUSTICE

KEBEBASAN/LIBERTY

KEBENARAN/TRUTH

ETIKA PEMBINA DAN T.PENDAMPING/FASILITATOR

UU 2/2017

PP4,29,30/

6OOD GOV.

PENGERTIAN

KEWAJIBAN

DAN

LARANGAN

PRINSIP2

ETIKA DAN

MORAL

ETIK &

PERILAKU

PROFESI

TUJUAN

NORMA-NORMA

TENTANG :

1. Pedoman/Sikap/

Perbuatan

2. Pertanggung Jawaban

3. Dalam Pelaksanaan

Tugas

Pembin.Pendamp.

4. Dalam Masyarakat dan

Org, Pergaulan, di

lingk.masy.perdesaan

1. Sebagai Arah dan Ped.

Pembin. /Pendampingan

2. Martabat/ Kehormatan /

Citra Fas dan Pamong

3. Pembinaan karakter /

watak

4. Jiwa Korsa

B. BUDAYA KERJA

PENGERTIAN BUDAYA

1.Ashley Montoqu

Cristoper Dowson

Sosial

Seni

Agama

Hasil kerjaKehidupan

American

Herritage

Dictionary

GAGASAN

TINDAKAN

HASIL KARYA

KEHIDUPAN

MASYARAKAT

MANUSIA

BELAJAR Kuncaraningrat

SISTIM

PERILAKU

WAY OF

LIFE

2.

3.

BUDAYA KERJA

PENDAMPING MASY

MENDORONG

PRESTASI

& PRODUK/

OUT PUT

(INFASTUKTUR)

MANAJEMEN

PEMBER

DAYAAN

KOMPETENSI/

& INTEGRITAS

TAPING /

FASKEL

1. KESIAPAN DAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI & INTEGRITAS T. PENDAMPING

2. PERENCANAAN SOSIALISASI DAN

PENDAMPINGAN CERMAT / ARIF

3. PRASARANA – SARANA PENDUKUNG

TUGAS / PENDAMPINGAN

PRODUK YANG BERKUALITAS (NAKER

TERALHIT/SRTIF)

PE

RA

NA

N

ME

LIP

UT

I

MANAJEMEN

PEMB & PEN

DAMPINGAN

TERKAIT DGN

NILAI-NILAI

FALSAFAH /

KERARIPAN

LOKAL

Terima kasih

Direktorat Jenderal Bina Kontruksi

Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru

Jakarta Selatan 12110

Telp. 021. 7221782

bpkonstruksi@yahoo.com

binakonstruksi.pu.go.id

Balai Penerapan Teknologi Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Kontruksi

Jalan Sapta Taruna Raya Komp. PU pasar Jumat

Jakarta Selatan 12310

Telp. 021. 7661556

balaiptk@gmail.com