infrastuktur hijau perkotaan

15
INFRASTUKTUR HIJAU PERKOTAAN SYAFRIANTO AMSYAR 21020113410012 Dosen : Dr. Ir. Titien Woro Murti, MSA Program Pasca Sarjana Magister Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 2013

Upload: syafrianto-amsyar

Post on 26-May-2015

902 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Infrastuktur hijau perkotaan

INFRASTUKTUR HIJAU PERKOTAAN

SYAFRIANTO AMSYAR21020113410012

Dosen :Dr. Ir. Titien Woro Murti, MSA

Program Pasca SarjanaMagister Teknik Arsitektur

Universitas Diponegoro 2013

Page 2: Infrastuktur hijau perkotaan

Dasar pemikiran

Pertumbuhan Kota mengarah pada degradasi lingkungan…?

1. Area perkotaan selalu meningkat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk.

2. Eksploitasi terhadap sumber daya alam semakin meningkat.

3. Sampai kapan sumber daya alam dapat kita manfaatkan…?

Page 3: Infrastuktur hijau perkotaan

Apakah hanya Green Building yang termaksud dalam Infrastruktur Hijau?

Page 4: Infrastuktur hijau perkotaan

Tinjauan Pustaka

Konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang bertujuan untuk mencapai harmonisasi antara ekonomi dan lingkungan, dan mengelola kualitas lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. (Kyushik, O. et al. 2004)

Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Ramah Lingkungan (Green Urban Infrastructure). Intinya adalah merubah model pembangunan infrastruktur secara linear menjadi model siklus, yaitu mengoptimalkan penggunaan input sumber daya dan meminimalkan output tidak terpakai (limbah).

Eco-city merupakan dasar pemikiran yang mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kota yang seimbang dan berkelanjutan. konsep tersebut mempunyai misi untuk membangun kota-kota yang ekologis dan seimbang dengan alam. konsep ini menuntut rencana penataan ruang yang sesuai dan juga perencanaan pembangunan infrastruktur yang mendukung keseimbangan dengan alam dan prinsip pembangunan berkelanjutan (Roseland, 1997).

Page 5: Infrastuktur hijau perkotaan

Infrastruktur menurut Wikipedia free encyclopedia diartikan sebagai: (1) struktur dasar berbentuk fisik yang terorganisasi yang diperlukan untuk melangsungkan kegiatan social; (2) memberikan pelayanan dan fasilitas yang diperlukan oleh fungsi ekonomi; (3) berkaitan dengan struktur teknik yang mendukung kehidupan masyarakat, seperti; jalan, saluran air, jaringan listrik, telekomunikasi, sekolah, rumah sakit dan perpustakaan.

Tinjauan Pustaka

Page 6: Infrastuktur hijau perkotaan

INFRASTRUKTUR HIJAU SINGAPURA

PENGOLAHAN AIR REKLAMASI

PENGOLAHAN AIR LAUT

TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN

JALUR PEDESTRIAN

RUANG TERBUKA HIJAU

Page 7: Infrastuktur hijau perkotaan

PENGOLAHAN AIR REKLAMASI

Pengelolaan air limbah ditujukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang didaur ulang untuk menjadi air bersih. Contoh pengolahan air limbah menjadi air bersih di Singapura yang disebut sebagai NEWater

Page 8: Infrastuktur hijau perkotaan

PENGOLAHAN AIR LAUT

Pemanfaatan palang pintu sebagai pengatur ketinggian, bila air laut pasang maka pintu air di tutup sedangkan bila tinggi permukaan air dalam tampungan lebih tinggi maka pintu akan dibuka.Dengan menggunakan pintu air sehingga jumlah air dapat diatur sesuai kebutuhan dan menjadi objek wisata yang menarik.

Page 9: Infrastuktur hijau perkotaan

TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN Secara terpadu, pengurangan emisi juga termasuk pengurangan emisi gas buang dari alat transportasi kota, yaitu dengan mengembangkan alat transportasi kota yang mempunyai emisi sedikit namun mempunyai daya angkut banyak, seperti Mass Rapid Transit (MRT) yang sekaligus dapat mengurangi kemacetan lalulintas.

Penggunaan MRT juga membantu dalam penghijauan kota, karena dibawah jalur MRT dapat dijadikan lahan hijau. Ini dapat memberikan kesegaran pada udara kota dan melunakan tampilan bangunan kokoh yang berada disekitarnya.

Page 10: Infrastuktur hijau perkotaan

JALUR PEDESTRIAN

Keberadaan taman menjadi faktor penting untuk mendukang keberhasilan program tersebut. Karena lingkungan kota yang tercipta asri, sejuk,segar sehingga pengunjung yang datang tudak rela melewatkan suasana tersebut dari atas kendaraan. Hal inilah yang mendorong banyak pengunjung melakukan perjalanan melewati pedestrian sekaligus menikmati keindahan kota.

Page 11: Infrastuktur hijau perkotaan

Area baru itu atau disebut bioswales sebenarnya dirancang untuk mengatasi banjir, bukan untuk tanaman bunga. menggali area di sebelah tepi jalan, yang digunakan untuk mengalirkan air dari trotoar, melalui tepi jalan dan kemudian langsung ke saluran pembuangan air. Jadi kita dapat menghentikan genangan air hujan yang langsung masuk ke saluran pembuangan air itu. Untuk membuat bioswales, mereka menggali lobang yang dangkal, lalu mengisinya dengan lapisan kerikil dan tanah yang membuat genangan air hujan mengalir ke dalam tanah bukan meluap ke saluran pembuangan.

JALUR PEDESTRIAN

Page 12: Infrastuktur hijau perkotaan

RUANG TERBUKA HIJAU Danau Symphony pada Singapura “Botanic Gardens”. Pada taman ini untuk menarik perhatian pengunjung diadakan acara pertunjukan musik orchestra pada siap minggu sore. Sehingga tempat ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat untuk menikmati waktu libur bersama keluarga.

Page 13: Infrastuktur hijau perkotaan

KESIMPULAN

Infrastruktur hijau tidak sama dengan ruang terbuka hijau, melainkan ruang terbuka hijau merupakan bagian dari infrastruktur hijau.

A. Untuk menciptakan suatu kota yang memiliki infrastruktur hijau harus melakukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, pihak swasta, yang direncanakan bersama untuk kelangsungan pada masa yang akan datang.

B. Infrastuktur hijau tidak terbatas pada Green building atau penanaman pohon saja tetapi semua unsur pengolahan sumber daya alam secara bijaksana.

Page 14: Infrastuktur hijau perkotaan

Daftar Pustaka

Burhanuddin. 2011. Microclimate Envelope Sebuah Aplikasi Konsep Arsitektur Berkelanjutan.FuturArc.2010. Volume 18. Jakarta : BCI Asia Construction.

Kyushik, O,et al. 2004. Determining dvelopment density using the urban Carrying Capacity Assessment System. Departement of Urban Planing, Hanyang University, Seoul National University, Korea environment Institute, Seoul. Republik Korea

Roseland, M. 1997. Dimention of The Rco-city. Vol.14, No.4,pp.197-202. Elsevier Science Ltd, Great Britain.

Salim, Emil. 2010. Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi. Jakarta : KPG (Kepustakaan populer Gramedia).

Page 15: Infrastuktur hijau perkotaan

TERIMA KASIH