pembahasan praktikum retensi energi
DESCRIPTION
RETRANSCRIPT
PEMBAHASAN PRAKTIKUM RETENSI ENERGI
1. Hasil vs Pustaka2. Jelaskan nutrisi pakan untuk ikan (Herbivora dan Karnivora)3. Pengertian retensi energi4. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi energi5. Fungsi alat dan bahan yang digunakan selama praktikum retensi energi
Happy Writing and Good Luck ^^
PEMBAHASAN ACARA RESPIRASI HEWAN AIR
1. Hasil VO2 ikan besar dan VO2 ikan kecil dibandingkan dengan pustaka2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi Oksigen3. Fungsi dan reaksi dari larutan4. Hubungan antara Konsumsi Oksigen dan Laju Metabolisme5. jelaskan metode dalam mengukur konsumsi Oksigen 6. Jelaskan fungsi dari bagian-bagian dalam respirometer
Pembahasan Acara Morfologi Mikroorganisme1. Perbedaan bakteri, yeast, dan kapang menurut pustaka 2. Jelaskan macam-macam pewarnaan bakteri3. Jelaskan fungsi reagen yang digunakan dalam praktikum morfologi mikroorganisme4. Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dan gram negatif5. Macam-macam letak endospora dan contohnya masing-masing min 36. Hasil vs Pustaka di bahas perrombonganHasil praktikum berupa tabel pengamatan morfologi mikroorganisme, foto hasil TMC, Kontrol yeast, kontrol jamur, pewarnaan sederhana (positif, negatif), pewarnaan gram, endospora, HSC,dan Kontrol dari masing-masing.Jangan lupa tabel pengamatan di acc oleh asisten masing-masing yaaaah:)
Laporan Morfologi Mikroorganisme dikumpulkan sebagai syarat masuk praktikum Menghitung ukuran dan jumlah mikroba.
Materi untuk retensi energy
`Retensi energi merupakan besarnya energi pakan yang dikonsumsi ikan yang dapat
disimpan dalam tubuh. Retensi energi pada ikan juga dipengaruhi oleh kebiasaan makannya.
Ikan karnivora lebih baik dalam perolehan energi yang dialokasikan untuk petumbuhan
dibandingkan ikan herbivora, karena ikan herbivora banyak mengkonsumsi bahan yang sulit
dicerna seperti selulosa sehingga limbah yang dikeluarkan lebih banyak daripada ikan karnivora
(Yuwono, 2001).Pakan ikan merupakan campuran berbagai bahan pangan yang biasa disebut
dengan bahan mentah atau bahan baku yang baik bagi pertumbuahan ikan, baik pakan yang
bersifat nabati maupun pakan yang bersifat hewani, yang diolah sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dimakan dan dicerna oleh tubuh ikan dan sekaligus sebagai nutrisi bagi ikan
dengan kata lain pakan ikan adalah makanan yang khusus dibuat atau diproduksi agar mudah
dan tersedia untuk dimakan. Pakan ikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan tubuh ikan (Sirregar, 1995).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pada ikan antara lain yaitu
kelimpahan makanan, ukuran makanan, pencernaan, suhu, salinitas, ketersediaan oksigen,
kepadatan ikan, interaksi sosial, kompetisi intra dan interspesies, predasi, paparan patogen,
dan karakteristik kualitas air ( David, 1998). Selain itu Karl (1977) juga menyebutkan bahwa
genetik termasuk faktor yang mempengaruhi pertumbuhan. Secara alami tedapat variasi
genetik pertumbuhan pada populasi yang berbeda pada spesies yang sama.
Mudjiman (1995) telah menyatakan bahwa gizi utama dalam makanan ikan adalah
protein, lemak, dan karbohidrat, vitamin, dan mineral. Secara umum, makanan yang baik
diharapkan mengandung protein antara 20-40%. Akan tetapi kandungan protein 25% juga
sudah dapat memberikan hasil yang baik. Kandungan lemak biasanya kurang kita perhatikan
walaupun lemak merupakan sumber kalori tinggi. Kandungan lemak yang baik berkisar antara
5,9-14%. Mengenai kadar karbohidrat yang baik, sangat bermacam-macam tergantung pada
jenis ikannya. Golongan ikan karnifora kadar karbohidratnya 9% saja, ikan omnivore dapat
menerima karbohidrat sampai 18,6% dan ikan jenis herbivore dapat makan karbohidrat lebih
banyak lagi sampai 61%. Protein merupakan sumber tenaga utama dan juga untuk
pertumbuhannya. Selain itu Djayasewaka (1985) meyatakan bahwa fungsi utama pakan adalah
untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.
Data pengamatan retensi energi pada ikan mendapatkan hasil retensi energi sebesar
70,31% dari jumlah pakan yang dikonsumsi yaitu 0,5775 gr, energi ikan awal sebesar
2005,4287 kalori, energi ikan akhir 3599,48757 kalori dan energi pakan yang dikonsumsi
sebesar2267,24854 kalori. Rasio besarnya pertambahan energi tubuh terhadap jumlah energi
pakan yang dikonsumsi akan mencerminkan tingkat efisiensi energi pakan atau retensi energi.
Retensi energi dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
a) Kualitas pakan
Retensi energi dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Ikan yang diberi pakan yang
berbeda-beda menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. Pada umumnya ikan
memerlukan protein sekitar 20 – 60% dari pakan yang diberikan dan kadar optimumnya
adalah 30 – 36%. Bila kadar protein dalam makanan kurang dari 6% berat basah, ikan tidak
dapat tumbuh dengan baik.
b) Umur ikan
Ikan muda relatif membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan dewasa, sebab
ikan muda harus banyak membutuhkan nutrisi untuk bergerak dan mengadakan
pertumbuhan.
c) Ukuran tubuh
Proporsi energi yang didistribusikan pada berbagai komponen retensi energi berubah
dengan meningkatnya ukuran tubuh. Menurunnya laju pertumbuhan ikan yang telah besar
tidak disebabkan oleh perubahan retensi energi tetapi oleh beberapa faktor diantaranya
menurunnya energi intake (Mujiman, 1995).
Djayasewaka (1985) menyatakan bahwa jumlah makanan dan jumlah frekuensi
pemberian pakan pada ikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup. Selain itu Bambang (2009) menyatakan, retensi energi (RE) ditentukan
dengan menganalisa kenaikan lemak tubuh dan protein tubuh. Kenaikan lemak tubuh dan
protein tubuh menyebabkanpeningkatan bobot badan yang berasal dari peningkatan konsumsi
pakan. Lupatsch (2010) juga menyatakan bahwa pakan diberikan untuk meningkatkan tingkat
rasum agar diperoleh hubungan linear antara asupan energi yang dicerna dengan pertumbuhan
dalam satuan energi yang diukur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat di ambil kesimpulan bahwa:
1. Data pengamatan retensi energi pada ikan mendapatkan hasil Retensi Energi sebesar
70,31%dari jumlah pakan yang dikonsumsi yaitu 0,5775 gr, energi ikan awal sebesar
2005,4287 kalori, energi ikan akhir 3599,48757 kalori dan energy pakan yang
dikonsumsi sebesar 2267,24854 kalori.
2. Retensi energi dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Ikan yang diberi pakan
yang berbeda-beda menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. Pada umumnya
ikan memerlukan protein sekitar 20 – 60% dari pakan yang diberikan dan kadar
optimumnya adalah 30 – 36%. Bila kadar protein dalam makanan kurang dari 6% berat
basah, ikan tidak dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR REFERENSI
Bambang, K dan I Ketut, S. 2009. Injeksi Clenbuterol Menurunkan Lemak Bawah Kulit dan Meningkatkan Bobot Karkas Kambing Pernakan Etawah. Jurnal Veteriner Juni 2009 ISSN : 1411 – 8327 Vol. 10 No. 2 : 87-96.
David, HE. 1998.The Physiology Of Fishes Second Edition. CRC Press LLC: United Stases of America.
Djayasewaka, H. 1985. Pakan Ikan. CV Yasaguna, Jakarta.Karl F.L et al. 1997. Ichthyology. John Wiley & Son, Inc: United States of America.Lupatsch et al. 2010. Effect of stocking density and feeding level on energy expenditure and
stress responsiveness in European sea bass Dicentrarchus labrax. Aquaculture 298 (2010) 245–250.
Mudjiman, A.1995. Makanan Ikan. Penebar Swadaya: Jakarta.Siregar , D.A. 1995. Makanan Ikan. Penebar Swadaya ,Jakarta.
Yuwono, E. dan Sukardi, D. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV Sagung Seto: Jakarta.
Bom calorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi dalam tubuh ikan, dan mampu mengukur panas dalam tubuh ikan yang ditimbulkan oleh pembakaran (Anggorodi, 1979
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Tenak Umum. PT. Gramedia, Jakarta.