pembahasan monokromator

1
Pada percobaan kali ini menggunakan monokromator sebagai pengurai cahaya dan thorlabs sebagai pengukurnya. Digunakan lima sumber cahaya antara lain : Pertama adalah laser, beberapa puncak maksimum daya, tetapi puncak tertinggi barada pada panjang gelombang 620 nm (51.518 uW). Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Berhubung karena peralatan pembangkit laser yang cukup memadai, hasil yang didapatkan pun cukup bagus Yang kedua adalah . adalah lampu pijar, daya dicapai pada panjang gelombang 700 nm(13.448 uW). Hal ini sesuai dengan rentan spektrum cahaya kuning, yaitu pada kisaran 700 nm karena itulah lampu pijar yang berwarna kuning ini memiliki intensitas panjang gelombang maksimum pada pada panjang gelombang 700 nm. Yang ketiga adalah lampu LED putih, puncak tertinggi daya yang dihasilkan adalah pada panjang gelombang 550 nm (497.825 nW). Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada, namun dalam pratikum ini dihasilkan dua puncak, Lembah yang dihasilkan diantara dua puncak terbentuk bisa jadi karena detector kurang sensitif pada rentang panjang gelombang tersebut. Yang kempat adalah LED biru, terdapat beberapa puncak maksimum dari daya yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dikarenakan daya sumber cahaya yang tidak stabil. LED biru langsung dihubungkan dengan colokan listrik sebagai sumber daya, hal ini sangat memungkinkan daya yang dihasilkan tidak stabil, karena dari PLN sendiri menghasilkan daya yang tidak stabil. Namun salah satu puncak dari grafik sudah menggambarkan rentang dimana LED biru ini bekerja yaitu pada rentang 450nm-495nm. Yang kelima adalah lampu TL, daya maksimum juga tercapai pada beberapa nilai panjang gelombang, akan tetapi puncak tertingi daya terdapat pada panjang gelombang 550 nm (301.301 nW). Hal ini kurang sesuai dengan teori, mungkin disebabkan kinerja lampu TL yang sudah berkurang karena sudah sering digunakan Setiap sumber cahaya memiliki kekurangan terutama dalam segi pengukurannya, termasuk human error, dan kondisi sumber daya yang tidak selalu stabil.

Upload: wilan-schizophrenia

Post on 18-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

optika

TRANSCRIPT

Pada percobaan kali ini menggunakan monokromator sebagai pengurai cahaya dan thorlabs sebagai pengukurnya. Digunakan lima sumber cahaya antara lain :Pertama adalah laser, beberapa puncak maksimum daya, tetapi puncak tertinggi barada pada panjang gelombang 620 nm (51.518 uW). Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Berhubung karena peralatan pembangkit laser yang cukup memadai, hasil yang didapatkan pun cukup bagusYang kedua adalah . adalah lampu pijar, daya dicapai pada panjang gelombang 700 nm(13.448 uW). Hal ini sesuai dengan rentan spektrum cahaya kuning, yaitu pada kisaran 700 nm karena itulah lampu pijar yang berwarna kuning ini memiliki intensitas panjang gelombang maksimum pada pada panjang gelombang 700 nm.Yang ketiga adalah lampu LED putih, puncak tertinggi daya yang dihasilkan adalah pada panjang gelombang 550 nm (497.825 nW). Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada, namun dalam pratikum ini dihasilkan dua puncak, Lembah yang dihasilkan diantara dua puncak terbentuk bisa jadi karena detector kurang sensitif pada rentang panjang gelombang tersebut.Yang kempat adalah LED biru, terdapat beberapa puncak maksimum dari daya yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dikarenakan daya sumber cahaya yang tidak stabil. LED biru langsung dihubungkan dengan colokan listrik sebagai sumber daya, hal ini sangat memungkinkan daya yang dihasilkan tidak stabil, karena dari PLN sendiri menghasilkan daya yang tidak stabil. Namun salah satu puncak dari grafik sudah menggambarkan rentang dimana LED biru ini bekerja yaitu pada rentang 450nm-495nm.Yang kelima adalah lampu TL, daya maksimum juga tercapai pada beberapa nilai panjang gelombang, akan tetapi puncak tertingi daya terdapat pada panjang gelombang 550 nm (301.301 nW). Hal ini kurang sesuai dengan teori, mungkin disebabkan kinerja lampu TL yang sudah berkurang karena sudah sering digunakan Setiap sumber cahaya memiliki kekurangan terutama dalam segi pengukurannya, termasuk human error, dan kondisi sumber daya yang tidak selalu stabil.