pembahasan koflok

5
Fitra Firmansyah Herdiana (131411108) Pada praktikum pengolahan limbah industry telah dilaksanakan pengujian perbandingan perngaruh koagulan tawas dan PAC serta waktu pengadukan sesudah penambahan flokulan aquaclear pada limbah pencucian jeans menggunakan proses koagulasi dan flokulasi. Pada praktikum ini, yang menjadi parameter pengamatan adalah perbedaan konsentrasi, kekeruhan, TDS, DHL, pH, dan tinggi endapan yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi. Sumber limbah yang digunakan pada praktikum kali ini adalah campuran 1 bungkus wantex dan 9 liter air keran, campuran ini digunakan untuk mewakili limbah pencucian jeans yang dihasilkan dari industry, dengan kondisi awal adalah sebagai berikut : Waktu pH Kekeruha n TDS DHL 0 6,8 42,09 277 0,414 Sumber limbah tersebut, kemudian diolah secara koagulasi flokulasi, dengan melakukan variasi terhadap jenis dan dosis koagulan serta waktu flokukasi yang digunakan, sehingga didapat hasil praktium sebagai berikut : a. pH terhdadap konsentrasi 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 0 2 4 6 8 waktu pengadukan 10 menit konsentrasi koagulasi pH

Upload: fitra-firmansyah-herdiana

Post on 30-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: pembahasan koflok

Fitra Firmansyah Herdiana (131411108)

Pada praktikum pengolahan limbah industry telah dilaksanakan pengujian perbandingan perngaruh koagulan tawas dan PAC serta waktu pengadukan sesudah penambahan flokulan aquaclear pada limbah pencucian jeans menggunakan proses koagulasi dan flokulasi. Pada praktikum ini, yang menjadi parameter pengamatan adalah perbedaan konsentrasi, kekeruhan, TDS, DHL, pH, dan tinggi endapan yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.

Sumber limbah yang digunakan pada praktikum kali ini adalah campuran 1 bungkus wantex dan 9 liter air keran, campuran ini digunakan untuk mewakili limbah pencucian jeans yang dihasilkan dari industry, dengan kondisi awal adalah sebagai berikut :

Waktu pH Kekeruhan TDS DHL

0 6,8 42,09 277 0,414

Sumber limbah tersebut, kemudian diolah secara koagulasi flokulasi, dengan melakukan variasi terhadap jenis dan dosis koagulan serta waktu flokukasi yang digunakan, sehingga didapat hasil praktium sebagai berikut :

a. pH terhdadap konsentrasi

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450012345678

waktu pengadukan 10 menit

waktu pengadukan 20 menit

konsentrasi koagulasi

pH

Gambar 1. Grafik pH terhadap Konsentrasi Koagulan PAC

Berdasarkan gambar 1, semakin besar konsntrasi PAC maka pH dari larutan tersebut akan menjadi semakin rendah, yang berarti kondisi larutan semakin asam, hal ini terjadi disebabkan oleh koagulan PAC yang bersifat asam bila bereaksi dengan air.

Page 2: pembahasan koflok

b. Kekeruhan terhadap konsentrasi

0 100 200 300 40005

1015202530354045

waktu pengadukan 10 menitwaktu pengadukan 20 menit

konsentrasi koagulasi

Keke

ruha

n

Gambar 2. Grafik Kekeruhan terhadap Konsentrasi Koagulan PAC

Secara teoritis, nilai kekeruhan akan semakin kecil keculi jika konsentrasi koagulan sudah mencapai titik jenuh. Berdasarkan gambar 2, telah terjadi trend penurunan pada konsentrasi sampel yang diuji, hal ini menenjukan proses pengurangan kekeruhan telah berjalan dengan baik. kondisi optimum untuk penurunan kekeruhan adalah pada konsentrasi 250 mL dan waktu pengadukan (flokulasi) adalah sebesar 10 menit, dengan nilai kekeruhan akhir 10,94.

c. TDS terhadap konsentrasi

0 100 200 300 400260

270

280

290

300

310

320

waktu pengadukan 10 menit

waktu pengadukan 20 menit

konsentrasi koagulasi

TDS

Gambar 3. Grafik TDS terhadap Konsentrasi Koagulan PAC

Pada pengukuran TDS dapat dilihat terjadinya trend naik, seperti terdapat pada gambar 3. Kondisi yang paling baik, jika melihat berdasarkan grafik, maka kondisi optimum berdasarkan TDS adalah pada konsentrasi PAC 250 ppm dengan pengadukan 20 menit.

Page 3: pembahasan koflok

d. DHL terhadap konsentrasi

0 100 200 300 4000.39

0.40.410.420.430.440.450.460.47

waktu pengadukan 10 menitwaktu pengadukan 20 menit

konsentrasi koagulasi

DHL

Gambar 4. Grafik DHL terhadap Konsentrasi Koagulasi PAC

Karakteristik DHL pada dasarnya sebanding dengan TDS, sehingga ketika pada gambar 3 TDS mengalami kenaikan, maka DHL juga mengalami kenaikan, seperti pada gambar 4. Kondisi terbaik pada pengukuran DHL adalah pada konsentrasi 250 ppm dengan pengadukan 20 menit.

e. Tinggi endapan terhadap konsentrasi

0 100 200 300 40005

1015202530354045

waktu pengadukan 10 menitwaktu pengadukan 20 menit

Konsentrasi koagulan

Ting

gi e

ndap

an

Gambar 5. Grafik Tinggi Endapan terhadap Konsentrasi Koagulan PAC

Endapan yang terbentuk merupakan hasil dari padatan yang telah membentuk flok akibat proses koagulasi flokulasi, tinggi endapan dan kekeruhan menjadi parameter penentu apakah proses koagulasi dan flokulasi berjalan dengan baik atau tidak. Pada pengukuran tinggi endapan, yang menghasilkan endapan paling banyak adalah pengadukan 10 menit dengan konsentrasi 350 ppm yang menghasilkan tinggi endapan ada pada skala 40 mL.

Berdasarkan data – data yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa untuk pengujian dengan PAC, kondisi terbaik adalah pada konsentrasi 350 ppm dengan waktu pengadukan (flokulasi) sepuluh menit. Hal ini terutama dilihat berdasarkan kekeruhan dan tinggi endapan.

Page 4: pembahasan koflok

Hasil pengujian pada PAC tersebut kemudian dibandingkan dengan pengujian yang menggunakan tawas sebagai koagulan, sehingga didapat perbandingan sebagai bertikut :

Waktu Pengadukan

Koagulan Konsentrasi Ketinggian Kekeruhan TDS DHL pH

10Tawas 300 23 19,21 284,5 0,4395 4,95

PAC 350 40 10,99 302 0,446 5,3

20 Tawas 300 23,5 15,915 279 0,4355 5

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat, bahwa setelah dibandingkan dengan tawas pun, PAC dengan konsentrasi 350 ppm dan pengadukan 10 menit, masih memiliki kualitas yang lebih baik.