pembahasan

Upload: zubair-hippy

Post on 10-Jul-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak ditemukan kasus-kasus penyimpangan terhadap laporan informasi akuntansi, penyimpangan ini baik pada entitas atau perrusahan milik negara maupun swasta. Bahkan yang lebih menghebohkan adalah seorang bendaharawan dalam institusi perpajakan yang melakukan penyimpangan. Untuk menghindari ataupun mengurangi hal-hal tersebut diperlukan suatu manajemen. Dalam memanajemen suatu perusahaan diperlukan suatu pengendalian yang sangat berguna dalam mengurangi ekspour terhadap resiko. Apabila tahap pengendalian ini dilakukan dengan baik yakni berorientasi pada sumber daya manusia yang tidak hanya handal dan mampu menyusun suatu sistem informasi akuntansi tapi juga harus memiliki etika dan akhlak yang baik. Hal lain yang diperlukan dalam pengendalian internal adalah kemampuan seseorang dalam menguasai akuntansi forensik. Untuk itu masalah penegndalian internal perlu dibahas secara mendalam agar kami mahasiswa mengetahui mengenai resiko-resiko dalam membangun sebuah entitas.

1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang, masalah yang yang diangkat oleh penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengendalian ekspour dalam suatu entitas? 2) Bagaimana konsep proses pengendalian internal? 3) Bagaimanakah tehnik yang digunkan untuk menganalisis sistem pengendalian internal?

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 1

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk menambah wawasan dan melatih penulis dalam menulis makalah. 2) Untuk menambah pengetahuan penulis tentang sistem informasi akuntansi, dalam hal ini pemrosesan transaksi dan pengendalian internal. 3) Memberikan pengetahuan mengenai proses penegndalian internal bagi yang sempat membaca makalah ini.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 2

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perlunya Pengendalian Pengendalian merupakan salah satu aktivitas dalm memajemen suatu perusahaan. Lebih jelasnya mengenai pengendalian, yaitu : 1) Pengendalian dan eksposur Pengendalian dibutuhkan unuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan probalitas terjadinyan kejadian tersebut. Istilah resiko merupakan sinonim unuk istilah probalitas terjadinya suatu kejadian. Oleh karena itu , eksposur adalah risiko dikalikan konsekuensi finansial atas resiko tersebut. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak dapat memengaruhi penyebab terjadinya eksposur. Eksposur melekat dalam operasi setiap organisasi dan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab. 2) Eksposur Umum (1) Biaya yang Terlalu tinggi Biaya yang terlalu tinggi mengurrangi laba. Setiap pengeluaran yang dibuat oleh suatu organiasasi potensial untuk menjadi biaya yang terlalu tinggi. Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang yang digunakan dalam organisasi bisa saja terlaluu mahal.Produksi bisa saja tidak efisien sehingga menyerap pembelian dan pemakaian bahan baku dan tenaga kerja yang terlalu banyak. (2) Pendapatan yang cacat Pendapatan yang terlalu rendah mengurangi laba. Biaya piutang tak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Penjualan yang terjadi dibatalkan akibat terlambatnya pengiriman barang yang berbeda dengan barang yang dipesan.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 4

(3) Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan, atau bencana lain. Setiap organisasi harus menjaga sejumlah aktiva, yang semuanya memiliki peluang untuk hilang. (4) Akuntansi yang Tidak Akurat Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah, tidak tepat, atau secara signifikan berbedda dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalah penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan transaksi, atau kesalahan klasifikasi transaksi. (5) Interupsi Bisnis Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha. (6) Sanksi Hukum Sanksi hukum mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan legal yang memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan. Penghentian kegiata bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dati lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum. (7) Kecurangan dan pencurian kecurangan merupakan kesengajaan untuk memutarbalikan kebenaran dengan suatu tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk menyerahkan sesuatu yang berharga.Kecurangan dan Pencurian dapat dilakukan oleh pihak eksternal diluar perusahaan ataupun pihak internal di dalam peusahaan. 3) Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih Istilah kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas ilegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunaka menyimpang dari manfaat aktiva yang ssungguhnya. Ada tiga bentuk kejahatan kerah putih yaitu: Karyawan mencuri harta kekayaan perusahaan untuk kepaentingan pribadi,

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 5

pencurian harta kekayaan perusahaan oleh karyawan yang berkolusi dengan pihak luar, dan kecurangan manajemen. Kejahatan kerah putih berdampak pada laporan keuangan yang menyesatkan yaitu tindakan sengaja atau tidak sengaja, sebagai akibat niat hati atau kehilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan keuangan secara material mengganggu pengambilan keputusan. Kejahatan korporat adalah kejahatan yang menguntungkan perusahaan atau organisasi, dam bukan hanya menguntungkan individu tertentu yang melakukan kecurangan . (1) Akuntansi Forensik Merupakan satu dari beberapa istilah yang biasa digunakan untuk

menggambarkan aktivitas seseorang yang bertugas mencegah dan mendeteksi kecurangan. (2) Tingkat Keseriusan Kecurangan Dua metode yang sering berhasil untuk mengungkapkan kecurangan adalah tinjauan auditor internal dan investigasi oleh manajemen. 4) Pemrosesan Komputer dan Eksposur Banyak aspek darri pemrosesan komputer yang cenderung meningkatkan eksposur organisasi terhadap peristiwa peristiwa yang tidak diinginkan. Sebagian aspek dari pemrosesan komputer meningkatkan risiko ddan potensi kerugian dalam organisasi, tidak peduli apakah pemrosesan komputer digunakan diperusahaan ataupun tidak. Aspek lain dari pemrosesan komputer memicu lahirnya suatu eksposur baru. 5) Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi Pengendalian berguna untuk mengurangi eskposur. Analisis eksposur dalam suatu organisasi berhubungan dengan konsep siklus transaksi. berikut ini empat siklus aktivitas bisnis sebagai berikut. (1) Siklus pendapatan yaitu kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan penagihan atas pembayaran yang terkait dengan distribusi barang dan jasa tersebut.Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal Page 6

(2) Siklus pengeluaran yaitu kejaian yang terkait dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban terkait dengan akuisisi tersebut. (3) Siklus produksi yaitu kejadian yang terkait dengan transformasi bahan baku menjadi barang dan jasa. (4) Siklus keuangan yaitu kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana dan modal, termasuk kas.

2.2 Komponen Proses Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan, manajemen, dan personal lain yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait dengan tercapainya tujuan yaitu: reliabilitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku. Proses pengendalian internal terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. 1) Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung, dan meningkatkan efektifitas kebijakan dan prosedur tertentu. Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah: nilai-nilai integritas dan etika, komitmen terhadap kompetisi, filosofi manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya, cara pembagian otoritas dan tanggung jawab, kebijakan sumber daya manusia dan prosedur.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 7

2) Penaksiran Risiko Penaksiran risiko komponen kedua dari pengendalian internal, merupakan proses mengidentifikasi ,menganalisis, dan mengelola risiko yang mempengaruhi tujuan perusahaan. Tahapan yang paling krisis dalam menaksirr risiko adalah mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. 3) Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijaka dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian dapat berupa pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal / memadai bahwa tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi yaitu sbb. (1) Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari-hari. (2) Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat. (3) akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen. (4) cek independen dan pninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja. (5) pengendalian proses informasi diterapkanuntuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi. 4) Informasi dan Komunikasi Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi memelihara akuntabilitas aktiva dan utang yang terkait.Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal Page 8

dan untuk

Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebiijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumenttasi lain. Komunikasi yang efektif juga membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang memadai. 5) Pengawasan Pengawasan melibatkan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari waktu kewaktuserta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. pengawasan dicapai melaului aktivitas yang scara terus-menerus, atau evaluasi terpisah , atau kombinasi keduanya. Fungsi audit internal merupakan satu fungsi yang biasanya ada dalam perusahaan besar untuk mengawasi dan mengevaluasi pengendalian secara terus-menerus. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti berikut ini.

(1) Sistem informasi organisasirasi. (2) Struktur pengendalian internal organisasi. (3) Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana. (4) Kualitas kinerja personal organisasi.

2.3 Pengendalian Pemrosesan Transaksi Pengendalian pemrosesan transaksi merupakan satu prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa elemen proses pengndalian internal diimplentasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus transaksi organisasi. 1) Pengendalian Umum Pengendalian umum mempertimbangkan seluruh lingkungan pemrosesan transaksi. pengendalian umum mencakup hal-hal sebagai berikut.Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal Page 9

(1) Perencanaan organisasi pemrosesan data Perencanaan organisasi mencakup untuk pengolahan data mencakup pemisahan tugas dalam fungsi pemrosesan data dan pemisahan organisasi pemrosesan data dari operasi lain dalam organisasi. (2) Prosedur operasi secara umum Prosedur operasi umum mencakup manual tertulis dan dokumentasi lain yang memuat spesifikasi prosedur yang harus diikuti. (3) Karakteristik pengendalian peralatan Karakteristik pengengendalian peralatan merupakan karakteristik

pengendalian yang instal di komputer untuk mengidentifikasi penanganan data yang tidak benar atau operasi pralatan yang salah. (4) Pengendalian akses data dan peralatan Mencakup prosedur yang terkait dengan akses fisik ke sistem komputer dan data. 2) Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk satu aplikasi tertentu. Pengendalian aplikasi dikelompokan menjadi pengendalian input, pengendalian proses, serta pengendalian output. (1) pengendalian input Pengendalian input dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pada tahap penginputan data. Jika komputer digunakan untuk memproses, maka tahap penginputan mencakup konversi data transaksi ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin. (2) Pengendalian proses Pengendalian proses dirancang untuk memberikan keyakinanbahwa

pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan bahwa tidak ada transaksi yang tidak diproses atau bahwa tidak ada transaksi tambahan yang mestinya tidak ikut di proses.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 10

(3) Pengendalian output Pengendalian outputt dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah dijalankan menghasilkan output yanh valid dan bahwa output telah didistribusikan secara tepat. 3) Pengendalian Preventif, Detektif, dan Korektif Pengendalian pemrosesan transaksi juga dapat di kelompokan berdasrkan sifat pengendalian: preventif, detektif, dan korektif. Pengendalian preventif berperan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan. Pengendalian detektif berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang telah terjadi. pengendalian korektif berperan ntuk membetulkan kesalahan yang telah terjadi. 4) Mengkomunikasikan Tujuan Prngrndalian Internal Tujuan pengendalian intenal harus dipandang relevan dengantujuan individu yang akan menjalankan sistem pengendalian. Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga setiap karyawan yakin bahwa pengendalian dibangun sebagai alat untuk mengamankan operasi organisasi. Jika keamanan organisasi tersebut tidak terjaga, dampak tidak langsungnya adalah pada karyawan itu sendiri. 5) Tujuan dan Pola Perilaku Sistem informasi memiliki beberapa tujuan; salah satu tujuan utamanya adalah produktivitas. Realibilitas informasi dan menjaga kekayaan oganisasi juga merupakan tujuan yang penting. Tujuan-tujuan ini adakalanya berrtentangan, produktivitas dalam sistem informasi sering terhambat oleh pertimbangan reabilitas. Pengendalian menjadi kendala bagi produktivitas, tetapi meningkatkan reabilitas output sistem informasi. Konflik antara pengendalian internal dan produktifitas harus dipertimbangkan baik-baik oleh analisis karena hal tersebut akan mempengaruhi perilaku orang-orang pada suatu sistem pengendalian.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 11

2.4 Analisis Proses Pengendalian Internal Analisis proses pengendalian internal memerlukan pemahaman atas struktur pada saat perancangan maupun pada saat pelaksanaan pengendalian. 1) Teknik Analitik Kuesioner pengendalian internal merupakan salah stu teknik analitik yang lazim digunakan untuk menganalis pengendalian internal. 2) Ilustrasi Analisis Pengendalian Internal Banyak ujian profesi , seperti ujian CPA dan ujian CIA, menguji pemahaman kandidat mengenai pengendalian internal, dengan meminta kandidat untuk mengevaluasi kelemahan struktur pengendalian yang ada dalam suatu narasi atau flowchart suatu sistem aplikasi. Dalam kasus semacam ini, kandidat harus berhati-hati mengevaluasi atas sistem, dengan mengacu kepada definisi profesional mengenai sturktur pengendalian internal dan mengidentifikasi

kelemahan pengendalian menggunakan logika anatikal.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 12

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan Dari uraian dan penjelasan dari bab sebelumnya, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut ini. 1) Pengendalian diperlukan untuk mengurangi ekspour yang dihadapi oleh organisasi. Sebuah organisasi harus menghadapi berbagai ekspour yang dapat mengganggu operasi perusahaan atau bahkan ekssistensi kelangsungan hidup perusahaan. Banyak aspek dari pemrosesan komputer meningkatkan ekspour yang harus dihadapi oleh organisasi. Analisis ekspour dalam suatu organisasi sering berkaitan dengan konsep siklus transaksi. Manajemen harus mengembangkan tujuan pengendalian secara detail untuk setiap siklus transaksi. 2) Proses pengendalian internal sebuah perusahaan mencakup kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan entitas berikut ini ; (1) realibilitas pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efesiensi operasi dan (3) kesesuaian hukum dan peraturan yang berlaku. Proses pengendalian internal terdiri dari lima komponen : lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Pengendalian dapat dikelompokkan sebagai pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. 3) Desain struktur pengendalian internal harus memertmbangkan etika. Penting bahwa tujuan pengendalian internal harus dikomunikasikan dan dipahamai oleh setiap orang dalam organisasi. Tujuan pengendalian internal harus dipandang relevan dengan tujuan individu yang akan menjalankan sistem pengendalian, jika ingin pengendalian tersebut berhasil.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 13

4) Analisis struktur pengedalian internal memerlukan pemahaman atas struktur pada saat perancangan maupun pada saat pelaksanaan pengendalian. Tehnik analitik yang paling lazim digunakan untuk menganalisis pengendalian internal adalah kuisoner pengendalian internal. Flowchart analitik juga berguna untuk menganalisa pengendalian internal.

3.2 Saran Sebelum mengakhiri uraian dari makalah ini, adapun saran dari penulisan makalah adalah sebagai berikut. 1) Dalam sistem pengendalian internal dalam hal ini untuk menghindari kecurangan maka sebaiknya para sumber daya manusia dibekali suatu pengetahuan tentang etika dalam menyusun suatu sistem informasi. 2) Analisis ekspour dalam suatu organisasi sering berkaitan dengan konsep siklus transaksi. Maka sebaiknya manajemen harus mengembangkan tujuan pengendalian secara detail untuk setiap siklus transaksi. 3) Jika ingin pengendalian internal berhasil, maka tujuan pengendalian harus dipandang relevan dengan tujuan individu yang menjalankan sistem pengendalian itu.

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 14

DAFTAR PUSTAKA Bodnar, George H. dan Hopwood, William S.. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9.Yogyakarta: ANDI

Kelompok 4 Pemrosesan transaksi dan Pengendalian internal

Page 15