pemasaran (strategi bisnis)
TRANSCRIPT
Orientasi Mutu
Sangat sulit bagi suatu produk untuk bertahan dalam siklus hidup lama. Banyak produk yang
mampu mengalami lonjakan pertumbuhan pada tahap awal, tapi rata-rata tak bertahan lama.
Mereka kesulitan, atau lengah, mempertahankan posisi pasar yang telah diraih. Dalam hal
ini , Orang Tua Group telah membuktikan kemampuannya untuk bertahan dipasar Indonesia.
Berawal dari sebuah upaya untuk terus melayani kebutuhan konsumen dengan aneka ragam
produk dan layanan bermutu, mendirikan sebuah Research and Development Center yang
sekarang menjadi Research and Innovation Center (R & I Center). Dilengkapi dengan
berbagai sarana dan prasarana modern serta sumber daya yang ahli di bidangnya masing-
masing, R & I melakukan riset secara berkesinambungan untuk mengembangkan produk-
produk yang memiliki nilai tambah dan mempunyai "unique winning product", yang mampu
memenuhi kebutuhan dan selera konsumen sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
Selain itu, strategi lain yang dilakukan Orang Tua Group untuk mempertahankan ataupun
menarik pelanggan baru adalah:
1. Melakukan komunikasi pemasaran above the line (ATL) atau yang biasa disebut iklan
secara gencar di media cetak maupun elektronik.
2. Membuat promo/undian pada setiap produknya untuk menarik minat pembeli.
3. Melakukan inovasi dan kreasi baik pada permen maupun wafernya. Misalnya pada rasa
dan desain produknya.
Komitmen akan inovasi dan kualitas untuk memuaskan konsumen setianya, telah terbukti
dengan penghargaan - penghargaan yang selama ini telah diperoleh Orang Tua Group.
Contohnya penghargaan yang telah didapat oleh Wafer Tango yaitu kembali meraih
penghargaan ICSA 2008 dan sekaligus masuk ke dalam daftar “Best of the Best ICSA” dan
mendapat predikat “Golden Brand” sebagai merek yang berhasil meraih penghargaan ICSA 7
kali berturut-turut sejak tahun 2002. Hal ini membuktikan kepercayaan dan kesetiaan
konsumen bahwa wafer Tango adalah yang terbaik.
Selain itu, Orang Tua Group juga selalu mengutamakan keamanan dan ketenangan hati
konsumen. Oleh karena itu dalam proses produksi, selalu memegang standar mutu yang telah
ditetapkan oleh BPOM, serta sesuai dengan standar GMP (Good Manufacturing Practices)
dan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). Atas komitmen tersebut, telah
meraih sertifikat ISO 22000 untuk Food Safety Management serta ISO 9001 untuk produk
Personal Care.
Orientasi Diferensiasi Produk ( Menghadapi Pesaing )
Selain harus menghadapi cara pembelian konsumen yang impulse -- membeli kalau ingat dan
kebetulan melihat barang itu juga loyalitas mereka amat rendah. Coba saja melakukan jajak
pendapat terhadap konsumen permen di Indonesia. Pasti tak sampai 10% konsumen yang
tahu atau ingat merek permen-permen yang bertebaran saat ini. Yang diingat, tak jauh dari
merek-merek lama, seperti Relaxa, Kopiko, Kino, Sugus, Tango dan Mentos.
Ingat belum tentu beli. Konsumen permen bukan tipe konsumen fanatik yang harus memburu
produk impiannya sampai ke ujung langit. Sehingga, meskipun konsumen ingat nama-nama
merek permen, kalau barangnya tidak di depan mata dan tidak menarik baginya, ya tidak
akan dibeli. Senasib dengan permen, ada produk makanan kecil seperti cokelat, wafer biskuit,
dan royal jelly, yang memiliki pembeli tidak loyal. Akibatnya, nama-nama produk seperti ini
biasanya gampang meroket, tapi juga gampang hilang dari peredaran. Selain itu globalisasi
dan lingkungan yang semakin kompetitif menuntut perusahaan-perusahaan untuk tidak hanya
meningkatkan produktivitasnya saja, tapi juga mampu menghasilkan produk dan layanan
bermutu yang beraneka ragam sesuai dengan selera konsumen. Selain itu juga menawarkan
kemudahan, kenyamanan, dan ketepatan waktu kepada para konsumen.
Untuk memfasilitasi kebutuhan ini, Orang Tua Group mendirikan departemen R&D
(Research & Development) pada tahun 1985. Awalnya hanya berfungsi sebagai PDQC
(Product Development Quality Control) untuk mengembangkan produk-produk minuman
tradisional. Di departemen ini standarisasi bahan baku, proses, dan produk jadi serta efisiensi
proses produksi pun mulai dilakukan dengan sarana minim dan fasilitas sederhana. Pada
tahun 1986 -1989 R&D berkembang cukup pesat dengan penambahan personil, sarana kerja,
ruangan panel, ruangan mikrobiologi dan ruangan instrumen. Pada tahun 1993, fungsi PDQC
berubah menjadi Research Centre. Sejalan dengan bertambahnya kategori produk, R&D pun
berkembang dari 2 divisi (consumer dan beverages) menjadi 5 divisi (beverages, candy,
wafer, personal care, dan laboratorium central). Pada mulanya fungsi R&D adalah
mempelajari, membuat, dan mengembangkan produk-produk yang potensial untuk
meningkatkan omzet perusahaan. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, keyakinan
manajemen semakin mantap untuk membentuk R&D yang bermutu sebagai salah satu upaya
menghadapi persaingan bisnis. Wujud keyakinan dan komitmen ini adalah sentralisasi R&D
dalam satu lokasi pada tahun 1994. Selanjutnya, secara bertahap sarana penelitian dan
pengembangan produk dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan operasional. Seperti laboratorium aplikasi, pilot plant, ruangan untuk tes
kestabilan produk, ruangan instrumen, ruangan panel, dan ruangan mikrobiologi. Adapun
tujuan sentralisasi ini adalah agar interaksi antar divisi yang ada semakin baik, penyediaan
prasarana dan peralatan menjadi lebih berdaya guna, serta sistem monitoring dan koordinasi
menjadi lebih terpadu sehingga diharapkan kinerja R&D menjadi lebih efektif, efisien, dan
optimal. Perkembangan teknologi yang sangat pesat, persaingan ketat dan tuntutan konsumen
yang semakin tinggi mengharuskan perusahaan melakukan evaluasi lebih ketat dan kontinu
terhadap proses dan mutu produk-produk yang dihasilkan, meningkatkan jaminan mutu
(Quality Assurance), dan menghasilkan produk-produk inovatif. Untuk itu, pada tahun 2000
Research & Development diubah menjadi Research & Innovation (R&I). Tujuannya agar
sumber daya R&I menjadi lebih kreatif dan inovatif serta dapat mengembangkan produk
yang mampu memenuhi keinginan konsumen, memiliki nilai tambah, serta mempunyai
'Unique Winning Point' dibandingkan produk sejenis.
Kunci sukses GOT dalam menghadapi persaingan adalah:
Inovatif dengan menghasilkan produk-produk unik.
Sejak awal mereka percaya dengan kekuatan merek dan mengalokasikan dana untuk
memperkuat merek.
Fokus pada bisnis consumer goods dan kebutuhan sehari-hari.
Memiliki perusahaan distribusi sendiri yang menjangkau hingga pelosok desa.·
Visioner, mampu mengantisipasi kebutuhan konsumen, strategi pesaing, dan
perubahan pasar.
STRATEGI BISNIS
ORANG TUA GROUP
Disusun oleh:
Cut Esti Noor R ( 1112000323 )
Putri Syifa Nurul A ( 1112000320 )
Alifia Annisa ( 1112000328 )
Alinda Agustina ( 1112000352 )
Shafaa Sapphira ( 1112000339 )