pemanfaatan sekam padi dan pelepah pohon pisang

13
PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG SEBAGAIBAHAN ALTERNATIF PEMBUAT KERTAS BERKUALITAS Susy Yunita Prabawati dan Abdul Gani Wijaya Abstrak Sekam padi dan pelepah pohon pisang banyak dijumpai di daerah pedesaaan terutama pada masa pascapanen. Hampir di setiap tempat penggilingan padi menumpuk sekam yang penggunaannya belum dapat dioptimalkan. Begitu pula dengan pelepah pohon pisang, umumnya pelepah pisang diabaikan begitu saja setelah pohonnya berbuah, padahal komposisi bahan di dalam sekam padi dan pelepah pohon pisang terkandung selulosa dalam jumlah yang cukup besar. Selulosa merupakan suatu bahan yang banyak terdapat dalam tanaman dan menjadi zat utama dalam proses pembuatan kertas. Selama ini bahan baku utama pembuatan kertas berasal dari kayu hutan, dan penelitian ini mencoba mencari nilai lebih dari bahan-bahan yang biasanya diabaikan oleh masyarakat tersebut sebagai bahan alternatif pembuat kertas yang berkualitas. I. Pendahuluan Kertas ditemukan pada tahun 105 M oleh seorang pegawai Negeri Kerajaan yaitu Ts'ai Lun. Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru pada Abad ke-12 orang-orang Eropa mulai mem- pelajari teknik membuat kertas. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan setelah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis. Keberadaan kertas dalam kehidupan manusia cukup penting, karena kertas berfungsi sebagai pencatat ilmu pengetahuan, media untuk promosi Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1Juni 2008:44-56

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAHPOHON PISANG SEBAGAIBAHAN

ALTERNATIF PEMBUAT KERTASBERKUALITAS

Susy Yunita Prabawati dan Abdul Gani Wijaya

Abstrak

Sekam padi dan pelepah pohon pisang banyak dijumpai didaerah pedesaaan terutama pada masa pascapanen. Hampirdi setiap tempat penggilingan padi menumpuk sekam yangpenggunaannya belum dapat dioptimalkan. Begitu pula denganpelepah pohon pisang, umumnya pelepah pisang diabaikanbegitu saja setelah pohonnya berbuah, padahal komposisi bahandi dalam sekam padi dan pelepah pohon pisang terkandungselulosa dalam jumlah yang cukup besar. Selulosa merupakansuatu bahan yang banyak terdapat dalam tanaman dan menjadizat utama dalam proses pembuatan kertas. Selama ini bahanbaku utama pembuatan kertas berasal dari kayu hutan, danpenelitian ini mencoba mencari nilai lebih dari bahan-bahanyang biasanya diabaikan oleh masyarakat tersebut sebagai bahanalternatif pembuat kertas yang berkualitas.

I. PendahuluanKertas ditemukan pada tahun 105 M oleh seorang pegawai Negeri

Kerajaan yaitu Ts'ai Lun. Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina padaabad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengeksporkertas ke negara-negara Asia. Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruhdunia Arab dan baru pada Abad ke-12 orang-orang Eropa mulai mem-pelajari teknik membuat kertas. Sesudah itulah pemakaian kertas mulaiberkembang luas dan setelah Gutenberg menemukan mesin cetak modern,kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis.

Keberadaan kertas dalam kehidupan manusia cukup penting, karenakertas berfungsi sebagai pencatat ilmu pengetahuan, media untuk promosi

Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 2: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

perdagangan, sarana untuk menyampaikan pikiran serta gagasan, dan Iain-Iain. Di atas permukaannyalah terletak berbagai informasi yang ingindisampaikan, misalnya tulisan atau gambar.

Sejalan dengan laju perkembangan perekonomian Indonesia, makakonsumsi kertas terus meningkat. Konsumsi kertas perkapita pada tahun1960 berjumlah 1,8 Kg perkapita, konsumsi ini terus meningkat hingga tahun1980 menjadi 3 Kg perkapita sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Konsumsi kertas perkapita negara Asean1

Tahun

1960

1970

1980

Indonesia

1,8

2,3

3

Malaysia

7?

24

29

Philipina

4,1

6,6

10

Singapura

19

51

59

Thailand

2,3

7,7

11

Meskipun saat ini pembuatan kertas telah menggunakan mesin yangserba otomatis tetapi masalah utama yang dihadapi para pembuat kertasserupa dengan masalah yang dihadapi China pada zaman dahulu, yaitumasalah untuk mendapatkan dan menggunakan bahan-bahan yang cocokuntuk pembuatan kertas, selain itu bagaimana membuat bubur kertas danbagaimana teknik membentuk kertas agar awet dan wujudnya menarik.

Bahan utama pembuat kertas adalah dari bahan-bahan yangmengandung selulosa dan sampai saat ini masih lebih dari 90% industripulp di Indonesia berbahan baku kayu bulat, yang berasal dari hu tan alam.Selulosa adalah suatu polisakarida yang tak larut dalam air dan merupakanzat pembentuk kulit sel tanaman.2 Selulosa terdapat lebih dari 50% dalamkayu, bewarna putih, mempunyai kulit tarik yang besar dan mempunyairumus kimia (C6HIIIOS). Selain terdapat dalam kayu, selulosa juga ter-kandung dalam beberapa tanaman Iain seperti pelepah pohon pisang dansekam padi. Pada umumya, masyarakat kurang memperdulikan pelepah

1 Anonim, Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Dunia dan di Indonesia (bagian A-B).Departemen Perindustrian. 1982, p. 91.

2 Fingel, D dan Wenger, G. Kayu: kimia, ultrastruktur, Reaksi-reaksi. Yogyakarta: GadjahMada University Press. 1995, p. 44.

Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang... (Susy Yunita Prabavrati dan Abdul Gani Wijaya) 45

Page 3: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

pohon pisang terutama setelah pohonnya berbuah, demikian juga dengansekam padi, padahal dalam kedua bahan tersebut terkandung selulosadalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, penelitian ini mencobamencari nilai lebih dari bahan-bahan yang biasanya diabaikan olehmasyarakat yaitu pelepah pisang dan sekam padi sebagai bahan alternatifpembuat kertas yang berkualitas.

II. Sekam Padi dan Pelepah PisangSekam merupakan salah satu residu dari pengolahan padi yang perlu

ditangani lebih lanjut atau dilakukan pemanfaatan ulang. Volume sekamyang dihasilkan adalah 17% dari Gabah kering giling (GKG). Untukpenggilingan padi yang berkapasitas 5 ton/jam beras putih atau sekitar 7ton GKG/jam akan dihasilkan sekam sekitar 0.85 ton/jam atau sekitar 8.5ton/hari. Berat ini setara dengan sekitar 25 m3/hari atau 7500 m3/tahun.3

Volume yang besar ini akan menjadi masalah serius dalam jangka panjangapabila tidak ditangani dengan baik.

Sekam tersusun dari palea dan lemma (bagian yang lebih lebar) yangterikat dengan struktur pengikat yang menyerupai kait. Sel-sel sekam yangtelah masak mengandung lignin dalam konsentrasi yang cukup tinggi.Komposisi sekam sebagaimana terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Kimiawi Sekam

KandunganC-organikN-totalP-totalK-totalMg-totalSiO3

Persentase45.060.310.070.280.16

33.01

Sumber:Hidayati(1993)4

1 Tajuddin Bantacut, disampaikan pada Lokakarya Nasional "Peningkatan DayasaingBeras Melalui Perbaikan Kualitas" Gedung Pertemuan Oryza Bulog, Jakarta, 13 September 2006,p. 7.

4 Hidayati, U. Pengaruh Residu Kapur dan Sekam Padi pada Sifat Oxcyx Dystripcpt Cikarangdan Hasil Kcdelai. Skripsi JurusanTanah, Fakultas Pertanian, Institut pertanian Bogor: 1993,p.30.

46 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 4: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

Dari komposisi kimia sekam (label 2) dapat diketahui potensipenggunaannya terbatas sebagai sumber C-organik tanah dan mediatumbuh (dari kandungan karbon organik yang tinggi). Karbon yang tinggijuga mengindikasikan banyaknya kandungan polisakarida (selulosa) sekam.

Pisang (Musa Paradisiaca, Linn) merupakan tumbuhan yang berasal dariAsia dan tersebar di Spanyol, Italia, Indonesia, dan bagian dunia yang lain.Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memilikibatang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan danpertumbuhan pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang.5 Pelepahpohon pisang juga mengandung selulose dalam jumlah yang cukup tetapiselama ini pemanfaatannya selama ini dirasa kurang optimal.

III. Aspek Kimiawi Selulosa dan I.igninSelulosa adalah polisakarida yang tak larut dalam air merupakan zat

pembentuk kulit sel tanaman.Selulosa terdapat lebih dari 50% dalam kayu, bewarna putih,

mempunyai kulit tarik yang besar dan mempunyai rumus kimia (CjHjjCydan berat molekul 162, setiap struktur selulosa mengandung 3 group alkoholhidroksil sebagai berikut:

Gambar 1. Stuktur Selulosa

Berat molekul tergantung dari panjang rantai serat jenis bahannya danpanjang rantai ini dinyatakan dengan "derajat polimerisasi"

Menurut panjang rantainya (derajat polimerisasi). Selulosa dibagimenjadi 3 macam yaitu:6

5 Situs Sentra Informasi IPTEK www.iptek.net . id/ind/pd tanobat/

view.php?mnu=2&id=147 diakses pada tanggal 21 Januari 2008.b Fingel, D dan Wenger, G. Kayu: kimia, ultrastruktur, Reaksi-reaksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. 1995, p. 44.

Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang... fSusy Yunita Prabawati dan Abdul Gani Wijaya) 47

Page 5: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

(1) Alpha SelulosaRantai panjang, tak larut dalam air, sukar larut dalam alkali danadalah penyusun utama selulosa.

(2) Beta SelulosaRantainya pendek larut dalam alkali, bila diberi asam akanmengendap lagi.

(3) Gamma SelulosaRantainya lebih pendek, larut dalam alkali dan bila diberi asamtidak mengendap.

Anselme Payen dalam tahun 1838 mengamati bahwa kayu, bila ditambah dengan asam nitrat pekat akan kehilangan sebagian zatnya danmeninggalkan sisa padat dan berserat yang disebut selulosa. Serat yangdiisolasi oleh Payen juga mengandung polisakarida lain di samping selulosayaitu zat yang disebut "lignin." Istilah ini yang di kenalkan oleh Decondolle(1819) yang berasal dari kata latin untuk kayu yaitu Lignum.7

Lignin merupakan zat pengikat antara molekul-molekul selulosa.Lignin larut dalam air. Untuk memperoleh serat, maka lignin harusdihilangkan dengan menggunakan alkali atau asam. Struktur lignin adalahsebagai berikut:

7 Sjostrom, E, Kimia Kayu : Dasar-dasar dan Penggunaan, Yogyakarta :Gadjah MadaUniversity Press, 1995,p. 90.

48 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 6: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

H,COH

CH,

HC-

Gambar 2. Stuktur Lignin

Proses penghilangan lignin ini disebut "proses Delignifikasi" jadi semakinrendah kandungan lignin suatu bahan, akan semakin baik untuk pembuatanpulp.

Dalam proses pembuatan pulp secara kimia, komponen-komponenclalam bahan dasar akan mengalami reaksi kimia antara lain:1. Reaksi Kimia dari Selulosa

Selulosa dapat mengadakan reaksi kimia karena mengandung gugusreaktif yaitua. Gugus Hidroksil, tiap satuan gugus anhidrus glukosa mengandung

tiga buah gugus hidroksil.b. Adanya ikatan Glycosutic yang menghubungkan satuan anhidrus

glukosa satu sama lain.c. Adanya gugus pereduksi.

Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang... {Susy Yunita Prabawati dan Abdul Gani Wijaya) 49

Page 7: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

Dengan adanya gugus pereaksi tersebut, selulosa dapat mengada-kan reaksi adisi dengan alkali kuat, asam mineral maupun air. Bilaatom Hidrogen dalam satu atau keseluruhan dari gugus hidroksildiganti natrium atau monovalent metal lainya, maka selulosa akanmembentuk "Cellulocates" ialah ikatan yang identik dengan"Alkoholates."

Reaksi oksidasi dari selulosa akan menyebabkan sebagian darigugus anhidroksil ini akan berubah menjadi gugus aldehid danakhirnya menjadi gugus karboksil dan terbentuk pula Ester dan Ether.Sedangkan gugus glikosidik dapat putus rantainya, karena dapatterhidrolisa oleh asam, juga oleh reaksi oksidasi Karena terjadi reaksi-reaksi seperti tersebut di atas, maka panjang rantai selulosa akanmenjadi lebih pendek sehingga banyak serat yang hilang pada waktupemasakan.

2. Reaksi Kimia dari LigninLignin dapat menjadi substan yang reaktif disebabkan adanya

gugus hidroksil, karbonil dan metoksil yang terdapat didalam molekullignin. Reaksi lignin tergantung pada proses yang dijalankan, jikadalam Proses Soda, lignin akan membentuk Natrium Lignat berdasarkanreaksi:Lignin + NaOH Na Lignat + Hp

IV. PulpPulp adalah produk utama kayu terutama digunakan untuk pembuatan

kertas tetapi ia juga dapat diproses menjadi berbagai turunan selulosa.*Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-seratyang dapat dikerjakan secara kimia atau secara mekanika atau dengankombinasi dua tipe perlakuan tesebut9

Terdapat 3 macam proses pembuatan pulp, yaitu:1. Proses mekanis

Tidak digunakan bahan-bahan kimia. Bahan baku digiling denganmesin sehingga selulosa terpisah dari zat-zat lain.

8 seperti sutera, rayon dan selofon9 Sjostrom, E. Kimia Kayu : Dasar-dasar dan Penggunaan edisi ke dua. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 1995, p. 144.

50 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 8: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

2. Proses Semi KimiaDilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimiauntuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisahdan tidak rusak.

3. Proses KimiaBahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk meng-hilangkan zat lain yang tidak perlu dari serat-serat selulosa. Denganproses ini, dapat diperoleh selulosa murni dan tidak rusak.

Pembuatan Pulp dengan proses kimia, dapat dilakukan dengsn 2 carayaitu:1. Metoda proses Basa

Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesinpemotong, dimasukkan dalam sebuah bejana yang disebut "digester."Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak:- NaOH 7%, untuk proses soda

Cara ini baik digunakan untuk membuat pulp dengan bahan dasaryang mempunyai serat pendek. Bahan dasar yang biasa digunakanadalah golongan yang lunak, seperti rumput-rumputan- NaOH, NajS dan NajCO3 untuk proses sulfat

Cara ini digunakan untuk memperbaiki Proses Soda yaitumengurangi hidrolisa dari selulosa oleh NaOH. Hal ini dapat dicapaidengan mengganti sebagian NaOH dengan Na2S. Larutan pemasakterdiri dari campuran Na2S dan Na^O, dan NaOH. Selama pemasak-an akan terjadi hidrolisa lignin menjadi Alkohol dan asam serta sedikitMercaptan.

Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zatyang lain.

Reaksi yang terjadi secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:

Kayu > pulp (selulosa) + senyawa-senyawaalkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotorlainnya.

Campuran yang telah selesai dimasak kemudian dimasukkan kedalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakanuntuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklatharus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan

Pemantaatan Sekam Padi dan Petepah Pohon Pisang... (Susy Yunita Prabawati dan Abdul Gani Wijaya)

Page 9: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Bahan-bahankimia yang sudah terpakai dapat diolah kembali untuk digunakankembali sehingga dapat menghemat biaya dan mencegah pencemaranlingkungan.

Reaksi kimia dalam proses pengolahan kembali sisa larutantersebut adalah :Na2SO4 + 2 C >Na2S + 2CO2

Na2CO3 + Ca(OH)2 >2 NaOH + CaCO,

2. Metoda proses AsamSecara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap

yang sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:S0y Ca(HSO3)2 dan MgfHSO^Yang termasuk proses asam adalah :a. Proses Sulfit

Larutan pemasak bersifat asam yaitu larutan bisulfit dariCa(HSOj)2. dan MgfHSOJy sedangkan bahan yang akan diolahhams bebasa dari persenyawaan hidroksi phenolik.Dalam proses pemasakan bahan dasar yang bewarna ini akanmenghasilkan pulp tak berwarna atau berwarna putih dan ligninakan terpecah serta membentuk "lignosulfbnat"'.

V. Bahan dan Cara PenelitianBahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah merang, pelepah

pohon pisang, air, Natrium hidroksida (pro analisis) dan lem kayu.Sedangkan cara penelitian yaitu:

1. Pembuatan Pulp:Pelepah pohon pisang dan merang yang telah dipotong kecil lalu

dimasak dengan larutan NaOH 7% b/b. Setelah dingin, potongantersebut dihaluskan dengan blender sampai menjadi seperti buburselanjutnya bubur kertas dituang ke dalam baskom yang telah berisiair.

2. Pembuatan Kertas dari Pulp:Bubur kertas yang telah terbentuk kemudian dijadikan lembaran-

lembaran kertas yaitu dengan cara screen tanpa kasa diletakkan di atasscreen dengan kasa, sehingga seakan-akan kasa terletak atau terjepitdi antara dua bingkai atau screen. Screen tersebut dimasukkan kedalamwadah penampungan (ember) yang berisi campuran air dan bubur

52 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 10: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

kertas, sehingga seluruh screen tenggelam kedalam adonan, dandengan cepat screen diangkat. Air dibiarkan menetes beberapa saatdari screen kemudian screen tanpa kasa dilepas sedangkan screen dengankasa dibalik dengan cepat dan hati-hati, dan diletakkan di atas mejayang telah dialasi kain sehingga kasa berscreen berada di posisi atasdan adonan kertas berada di posisi bawah kertas. setelah itu, air padascreen diserap dengan menggunakan potongan busa yang telahdipersiapkan sebelumnya. Penyerapan dilakukan dengan menekankanbusa tersebut pada kasa, dan bila busa telah banyak menyerap air,kemudian diperas. Langkah ini diulangi hingga screen tidak lagimengandung banyak air kemudian secara perlahan screen diangkatdari meja. Pengangkatan screen dimulai dari ujung screen bagian atasterus ke bawah. Setelah itu kertas yang masih basah bersama denganalasnya, dijemur langsung di bawah sinar matahari hingga setengahkering, kertas tersebut lalu dilepas dari alasnya, dan segera distrikahingga benar-benar kering dan permukaan menjadi rata.

VI. Hasil Penelitian dan PembahasanDari eksperiment yang dilakukan, didapat data sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil pengamatan terhadap pembuatan pulp

No

1.

2.

3.

Bahan

Merang

Pelepah pisang

Merang dan pelepah pisang

Ukuran

2cm

2cm

2cm

Konsentrasi Soda

7 % berat

7 % berat

7 % berat

Lama Pemasakan

2 jam

2 jam

2 jam

Tabel 4. Hasil pengamatan terhadap pembuatan kertas dari pulp.

No

1.

2.

Bahan Kertas

Pulp merang

Pulp pelepah pisang

3. Pulp campur (merang dan pelepah1 piling

UkuranKerapatan Screen

T.61

T.61

T.61

Warna Produk

Kuning

Coklat

Kuning tua

Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang... (Susy Yunifa Prabawati dan Abdul Gani Wijaya) 53

Page 11: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

Dari eksperimen yang telah dilakukan, ukuran potongan dari ketigabahan yang akan dijadikan pulp dibuat sama yaitu 2 cm dan ternyataukuran potongan bahan yang semakin kecil membantu memudahkan prosespembuatan pulp. Konsentrasi NaOH yang digunakan juga sama yaituNaOH 7 % (b/b) yang berarti dalam setiap seratus gram larutan NaOHterdapat tujuh gram NaOH.

Proses pemanasan/perebusan dimaksudkan untuk mempercepatproses pelunakan selulosa sehingga pembuatan pulp menjadi lebih rnudah.Selain itu proses pemasakan ini juga dimaksudkan untuk memisahkanselulosa dari zat-zat yang lain.

Dari eksperimen yang telah dilakukan, ternyata untuk bahan bakumerang dan pelepah pisang maupun kombinasi dari kedua bahan tersebut,pembuatan pulp dengan larutan 7 % b/b NaOH dan lama pemasakan 2jam diperoleh serat yang lebih bersih.

Ukuran screen juga mempengaruhi tingkat kehalusan pada kertas yangakan di cetak, semakin kecil ukuran lubang pada screen maka permukaankertas juga semakin halus dan warna produk kertas yang dihasilkanmengikuti warna dasar dari pulp. Warna kertas dari bahan dasar merang,pelepah pisang dan gabungan kedua bahan tersebut secara berturut-turutadalah kuning, coklat, dan kuning tua.

Kertas yang dihasilkan dari bahan dasar merang dan pelepah pisangdapat dimanfaatkan lebih lanjut misalnya untuk pembuatan pigura photo,media lukis, perlengkapan kado, souvenir, blocknote, dan lain sebagainyasehingga dapat mempunyai nilai jual dan nilai seni yang lebih tinggi. Contohpemanfaatan kertas dari bahan dasar merang dan pelepah pisang sepertiterlihat pada gambar berikut:

Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56

Page 12: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

Gambar 3. Contoh pemanfaatan kertas berbahan baku merangdan pelepah pisang.

Penggunaan merang dan pelepah pisang sebagai bahan pembuatankertas juga mempunyai banyak keunggulan, antara lain:1. Ramah Lingkungan

Penelitian ini menggunakan merang dan pelepah pisang, yangdapat dikatakan sebagai limbah dimana kedua bahan tersebut biasanyasering diabaikan oleh masyarakat. Penggunaan bahan kimia yaituNaOH hanya sebagai bahan tambahan dan sisa NaOH yangdigunakan, tidak dibuang ke alam tetapi digunakan kembali dalamproses pemasakan berikutnya.

2. Nilai EkonomisWaktu yang digunakan untuk proses pembuatan kertas cukup

singkat, sehingga secara ekonomis cukup menguntungkan disampingitu bahan yang digunakan pun mudah dijumpai disekitar kita.

VII. Kesimpulan

Industri pulp dan kertas harus dapat memulai untuk menggunakanbahan-bahan alternatif pembuat kertas selain menggunakan bahan baku

Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang... (Susy Yunita Prabawali dan Abdul Gani Wijaya) 55

Page 13: PEMANFAATAN SEKAM PADI DAN PELEPAH POHON PISANG

kayu hutan sehingga kelangsungan ekosistem hutan dapat tetap terjaga.Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa merang dan pelepah pohon pisangdapat dimanf aatkan sebagai bahan alternatif pembuatan kertas yang ramahlingkungan dan kertas yang dihasilkan dari kedua bahan tersebutmempunyai keungulan yang terletak pada corak dan warnanya yang khas.

Daftar Fustaka

Anonim, Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Dunia dan di Indonesia(bagian A-B). Departemen Perindustrian, 1982.

Fengel,D dan Wegener,G. 1995. KAYU: Kimia, Ultrastuktur, Reaksi-reaksi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hidayati, U. 1993, Pengaruh Residu Kapur dan Sekam Padi pada Sifdt OxcyxDystripept Cikarang dan Hasil Kedelai. Skripsi Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian, Institut pertanian Bogor.

Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu: Dasar-dasar dan Penggunaan edisi ke dua.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tajuddin Bantacut, disampaikan pada Lokakarya Nasional "PeningkatanDayasaing Beras Melalui Perbaikan Kualitas" Gedung PertemuanOryza Bulog, (Jakarta, 13 September 2006).

Situs Sentra Informasi IPTEK www.iptek.net.id/ind/pd tanobat/view.php?mnu=2&id=147 diakses pada tanggal 21 Januari 2008

Susy Yunita Prabawati, M.Si, adalah dosen pada program studi kimiadi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Lahirpada tanggal 21 Juni 1976, menyelesaikan studi SI pada tahun 1998 danS2 pada tahun 2003 di jurusan kimia FMIPA UGM.

Abdul Gani Wijaya, Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sainsdan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:44-56