pemanfaatan portal rumah belajar untuk …

14
123 Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal ABSTRAK: Kajian ini didasarkan pada kenyataan bahwa guru dituntut harus memiliki kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sesuai dengan perkembangan pendidikan di Indonesia dan telah dikembangkannya portal Rumah Belajar oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) sejak tahun 2011. Tuntutan bahwa guru harus memiliki kompetensi TIK juga berlaku bagi guru- guru di daerah tertinggal. Permasalahannya adalah bagaimana guru daerah tertinggal tersebut memanfaatkan portal Rumah Belajar untuk meningkatkan kompetensi TIK mereka. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengeksplorasi pemanfaatan portal Rumah Belajar di daerah tertinggal; (2) memotret kondisi kompetensi TIK guru daerah tertinggal; dan (3) menganalisis hubungan pemanfaatan portal Rumah Belajar dengan peningkatan kompetensi TIK guru. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data survei terhadap guru daerah tertinggal. Penetapan guru sebagai sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik purposif. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pemanfaatan portal Rumah Belajar dengan peningkatan kompetensi TIK guru daerah tertinggal. Koefisien korelasi hasil survei adalah 0.67, dan ini termasuk dalam kategori korelasi tinggi. Kata Kunci: portal Rumah Belajar, TIK, kompetensi, guru, daerah tertinggal ABSTRACT: This study is based on the fact that teachers are required to have competency on Information and Communication Technology (ICT) in accordance with Indonesian education development and that Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) has been developing a portal of Rumah Belajar since 2011. Teachers in left areas are also required to have competency on ICT. The problem is how teachers in left areas utilize the portal of Rumah Belajar to enhance their competency on ICT. The objectives of this study are: (1) to explore the utilization of Rumah Belajar portal in left areas; (2) to picture the teachers’ ICT competency in left areas; and (3) to analyize the relationship between te utilization of Rumah Belajar portal and teachers’ ICT competency enhancement. This study applies PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI GURU DAERAH TERTINGGAL Utilization of ‘Rumah Belajar’ to Enhance Left Area Teachers’ Competency on Information and Communication Technology Rica Yanuarti Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Jl. RE. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15411, Indonesia [email protected]

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

123Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

ABSTRAK: Kajian ini didasarkan pada kenyataan bahwa gurudituntut harus memiliki kompetensi Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) sesuai dengan perkembangan pendidikandi Indonesia dan telah dikembangkannya portal Rumah Belajaroleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan danKebudayaan (Pustekkom) sejak tahun 2011. Tuntutan bahwaguru harus memiliki kompetensi TIK juga berlaku bagi guru-guru di daerah tertinggal. Permasalahannya adalah bagaimanaguru daerah tertinggal tersebut memanfaatkan portal RumahBelajar untuk meningkatkan kompetensi TIK mereka. Tujuanpenelitian ini adalah: (1) mengeksplorasi pemanfaatan portalRumah Belajar di daerah tertinggal; (2) memotret kondisikompetensi TIK guru daerah tertinggal; dan (3) menganalisishubungan pemanfaatan portal Rumah Belajar denganpeningkatan kompetensi TIK guru. Penelitian ini menggunakanteknik pengumpulan data survei terhadap guru daerahtertinggal. Penetapan guru sebagai sumber data dilakukandengan menggunakan teknik purposif. Dari hasil analisis data,dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antarapemanfaatan portal Rumah Belajar dengan peningkatankompetensi TIK guru daerah tertinggal. Koefisien korelasi hasilsurvei adalah 0.67, dan ini termasuk dalam kategori korelasitinggi.

Kata Kunci: portal Rumah Belajar, TIK, kompetensi, guru, daerah tertinggal

ABSTRACT: This study is based on the fact that teachers arerequired to have competency on Information andCommunication Technology (ICT) in accordance withIndonesian education development and that Pusat TeknologiInformasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan(Pustekkom) has been developing a portal of Rumah Belajarsince 2011. Teachers in left areas are also required to havecompetency on ICT. The problem is how teachers in left areasutilize the portal of Rumah Belajar to enhance their competencyon ICT. The objectives of this study are: (1) to explore theutilization of Rumah Belajar portal in left areas; (2) to picturethe teachers’ ICT competency in left areas; and (3) to analyizethe relationship between te utilization of Rumah Belajar portaland teachers’ ICT competency enhancement. This study applies

PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUKMENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI GURU DAERAH TERTINGGAL

Utilization of ‘Rumah Belajar’ to Enhance Left Area Teachers’Competency on Information and Communication Technology

Rica YanuartiPusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan

Jl. RE. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15411, [email protected]

Page 2: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

124Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

PENDAHULUAN

Konsekuensi dari hadirnya TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) dalampendidikan abad 21 adalah prosestransformasional. Pebelajar abad 21diharapkan memiliki kemampuan yang lebihkompleks sesuai Framework for 21st CenturyLearning. Proses belajar harusmempersiapkan peserta didik untuk hidupdengan keterampilan inovatif (berpikir kritis,komunikatif, kolaboratif, dan kreatif), cerdas(in reading, writing, arithmatics), serta terampilmengakses dan mengolah informasi, media,dan TIK. Proses belajar abad 21 perludidukung secara sistematis denganlingkungan belajar yang kondusif,pengembangan profesional pengajar,kurikulum dan pembelajaran, serta standardan penilaian yang sesuai. Teknologi tidakhanya penting bagi peserta didik, namununtuk semua pihak, termasuk guru.

Guru merupakan bagian daripenyelenggaraan pendidikan, partisipanpengembangan kurikulum, sekaligusimplementator utama kurikulum (Ornstein andHunkins, 2009; Theodorou dkk, 2017).Mendidik menurut Ki Hajar Dewantara adalahdaya upaya untuk memajukan bertumbuhnyabudi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran(intelektualitas), dan tubuh anak (Al Musanna,2017). Peningkatan kualitas pendidikanmelalui optimalisasi peran guru menjadiprogram prioritas di berbagai negara. Amanatinternasional terkait guru berdasarkanDeklarasi Incheon (UNESCO, 2015) adalah:“ensure that teachers and educators areempowered, adequately recruited, well-trained, professionally qualified, motivated andsupported within well-resourced, efficient andeffectively governed systems”. Tanggung

jawab pemerintah adalah memenuhi hak gurutanpa terkecuali agar para guru mampumendidik dan membelajarkan peserta didiksecara kompeten dan profesional.Kompetensi yang harus dikuasai guru eratdengan profesionalisme dan tugas sehari-hariyang harus dilakukan guru (Muammaroh,2014; Tobail dkk, 2016).

Data pokok pendidikan Indonesiamenyebutkan jumlah guru dan tenagakependidikan hingga tahun ajaran 2018/2019adalah lebih dari 3 juta orang. Jumlah inimerupakan 4.3% dari keseluruhan guru didunia yang berdasarkan hasil penelitianUNESCO Institute for Statistics (UIS) tahun2017 mencapai 69 juta orang guru. Kuantitasguru yang cukup banyak di Indonesiasebenarnya bisa menjadikan Indonesiasebagai pengguna maupun pengembang TIKpembelajaran yang besar. Angka tersebutmerupakan tantangan sekaligus menjadisumber daya dan aset bangsa. Permasalahanyang dihadapi dalam dunia pendidikan danguru di Indonesia pun dihadapi di negara lain,seperti misalnya permasalahan kelebihanjumlah murid, guru yang mengajar terlalubanyak kelas, kesulitan akses buku teks danlayanan dasar seperti listrik. Indikasipermasalahan internal guru antara lainrekrutmen, kualifikasi, pengembangan danpelatihan guru. Kuantitas dan kualitas gurusangat berperan dalam peningkatan mutupendidikan, sehingga kapasitas guru perludikembangkan, dilatih, dan diperkuat denganpemanfaatan teknologi (UNESCO, 2014).

Guru di Indonesia harus kompetensecara pedagogik, keprofesian, kepribadian,dan sosial dengan kompetensi TIK yang turutmelekat dengan empat kompetensi utamaguru sebagaimana tercantum dalamUndang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang

the survey data collecting technique from the teachers in left areas.The pointing of teachers to be the respondents is done with thepurposive technique. Based on the analysis result, it can besummarized that there is positive correlation between the utilizationof Rumah Belajar portal and teachers’ ICT competencyimprovement in left areas. Correlation coefficient of this study is0.67, which is categorized as high correlation category.

Keywords: Rumah Belajar portal, ICT, competency, teachers, left areas

Page 3: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

125Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

Guru dan Dosen.Peraturan kompetensi guru berlaku

nasional, termasuk di wilayah dengankarakteristik terluar, terdepan, dan terpencilyang relatif masih sulit dijangkau. Daerahtertinggal di Indonesia mencapai 122kabupaten sebagaimana ditetapkan dalamPerpres No.131 Tahun 2015 tentangPenetapan Daerah Tertinggal. Daerah-daerahtertinggal tersebut juga memiliki hak untukmendapatkan layanan pendidikan yang samadengan wilayah lain. Salah satu upayapemerataan pendidikan di daerah tertinggaladalah dengan memanfaatkan TIK (sepertiinternet dan web) untuk pendidikan,pembelajaran, serta peningkatan kompetensiguru. Kehadiran internet memudahkanperolehan dan penyerapan pengetahuan,menawarkan kesempatan kepada negaraberkembang untuk meningkatkan sistempendidikan, memperbaiki perumusankebijakan dan pelaksanaannya, danmemperluas jangkauan peluang bagimasyarakat miskin atau terpencil. Aksesinternet untuk pendidikan adalah wujudinklusivitas dan pemerataan hak pendidikan(Simataa, 2016).

Penguasaan kompetensi TIK guru masihmenjadi kendala pemanfaatan potensi TIKuntuk pendidikan. Integrasi pemanfaatan TIKuntuk pendidikan dan kurikulum ditujukanagar value pendidikan lebih tepat sasaran,inovatif, dan transformasional (Shahmir dkk,2011; Smaldino, 2011, Lauricella, 2009).Upaya mewujudkan pendidikan berkualitasmelalui guru yang kompeten juga dilakukandengan cara adopsi dan adaptasi TIK untukpendidikan. Web portal dan internet padaawalnya dikembangkan bukan untuk tujuanpendidikan, namun web portal dan internet kinimenjadi salah satu sarana peningkatan aksespendidikan, penyebaran konten edukasi, danstrategi peningkatan pendidikan lainnya(Bokova and Tour, 2013; Prestridge, 2014;).Terdapat hubungan timbal balik antara gurudengan TIK. Pemanfaatan TIK dapatditerapkan untuk meningkatkan kompetensiguru. Sebaliknya, supaya pemanfaatan TIKberlangsung secara optimal, diperlukankompetensi dan profesionalisme guru.

Pemanfaatan web portal pendidikan terusberkembang, tidak lagi terbatas untukadministrasi seperti pendataan pendidikanatau ujian daring. Portal edukasi bukan hanyabentuk penerapan kemajuan teknologi, tapijuga menjadi bagian dari revolusi dan inovasibelajar berbasis TIK (Bonk, 2009; Bokova andTour, 2013; Mirriahi, 2015). Portal RumahBelajar merupakan portal edukatif milikKementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemdikbud). Rumah Belajar sebagaipenerapan teknologi pembelajaran perlu dikajiefek serta kebermanfaatannya. Portal RumahBelajar mengadopsi keunggulan TIK untukmengakomodir akses konten edukatif OpenEducational Resources (OERs), e-pembelajaran, dan sarana komunitas.Sasaran portal Rumah Belajar adalah untukdigunakan oleh peserta didik, hingga untukpeningkatan keprofesian bagi guru.

Penguasaan kompetensi TIK gurumengacu pada empat level kompetensi TIKuntuk guru dari UNESCO atau ICT-CFT (ICTCompetency Framework for Teachers, 2011).Kompetensi TIK yang dimiliki guru harus dapatmenunjang kompetensi utama guru terutamadalam membelajarkan peserta didik. Untukmeningkatkan kompetensi TIK guru dapatdilakukan dengan beberapa pendekatan, tidakhanya pelatihan. Vrasidas dan Glass (2007)menyebutkan 8 strategi pengembangankompetensi TIK guru, yaitu: (1) learningdesign, (2) authentic engagement withinteacher’s context, (3) opportunities forreflection, (4) collaborative efforts, (5) ongoingsupport, (6) informal learning, (7) systemiceffort, dan (8) leadership. Penjenjangankompetensi menandakan bahwa penguasaankompetensi TIK guru membutuhkan prosesdan senantiasa berkembang. Anderson(2010) menyebutkan ada empat tahapandalam mengadopsi dan menggunakan TIKyang diawali dengan literasi teknologi, yaitu:mengetahui (emerging), menerapkan(applying), menanamkan (infusing), danmentransformasikan.

Konsep portal dalam sistem web telahmembuka kemungkinan baru untukmengatasi beberapa masalah pengelolaaninformasi dan pengetahuan akademis. Portaldapat didefinisikan sebagai situs web yang

Page 4: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

126Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

mengumpulkan beragam konten danmenyediakan berbagai layanan termasukmesin pencari, direktori, berita, e-mail, danchat room. Portal pendidikan telahberkembang untuk menyediakan gatewayyang disesuaikan dengan informasi webpendidikan (Rajalakshmi & Banu, 2009).Pembelajaran berbasis web dan multimediayang dikemas dalam portal edukasi sepertiRumah Belajar, mengacu pada trend makrodan global berikut (Bonk, 2009): (a)Ketersediaan sarana dan prasarana untukpembelajaran (sebagai kanal); (b)Tersedianya konten serta sumber dayapendidikan gratis dan terbuka; (c) Sebuahgerakan menuju budaya akses terbukaterhadap informasi, kolaborasi internasional,dan global sharing (budaya belajar partisipatif)

TIK akan dimanfaatkan secara optimaloleh penggunanya apabila diterima sebagaiinovasi, dan diakui dapat memenuhikebutuhan. Pemanfaatan inovasi akantergantung pada perubahan individu maupunorganisasi. Tujuan pemanfaatan inovasiteknologi adalah untuk menjamin penggunaanyang benar oleh individu dalam organisasi,dan agar inovasi tersebut, kemudian, dapatdiintegrasikan dalam struktur dan kehidupanorganisasi (Siregar, 2016). Agarpemanfaatannya optimal, portal pendidikanharus diterima oleh pengguna sebagai inovasiTIK. Penelitian ini memilih fokus sasaran gurudaerah tertinggal karena pendidikan di daerahtertinggal merupakan salah satu prioritaspembangunan nasional, yakni penguatan daridaerah pinggiran. Sebuah upaya yang telahdilakukan hingga tahun 2018 adalah layananbantuan TIK pendidikan berupa koneksiinternet serta bahan belajar “daring” maupun“luring” seperti Rumah Belajar untuk sejumlahsekolah. Layanan TIK yang diberikandiharapkan dapat meningkatkan proses danhasil pendidikan di daerah tertinggal. Untukmengetahui dampak layanan, diperlukanpemantauan, penilaian, maupun evaluasilayanan. Guru meliliki peranan strategis dalampelaksanaan pendidikan di daerah tertinggal.

Salah satu cara mendukungnya adalahdengan memanfaatkan layanan TIK untukdaerah tertinggal seperti portal Rumah Belajardan internet untuk meningkatkan

kompetensinya. Cara ini diasumsikan dapatberimbas pada proses dan hasil pendidikandaerah tertinggal. Penelitian ini memiliki fokuspermasalahan pada kondisi pemanfaatanRumah Belajar oleh guru daerah tertinggal,khususnya terkait dengan kompetensi TIKguru. Tujuan dari penelitian adalah: (1)mengeksplorasi pemanfaatan portal RumahBelajar di daerah tertinggal; (2) memotretkondisi kompetensi TIK guru daerahtertinggal; dan (3) menganalisis hubunganpemanfaatan portal Rumah Belajar denganpeningkatan kompetensi TIK guru. Penelitiandiawali dengan kajian literatur seperti buku,jurnal, aturan/perundang-undangan, danbeberapa dokumen lainnya. Literatur yangdigunakan membahas hal-hal terkaitkompetensi TIK yang harus dimiliki guru, sertapemanfaatan web untuk pendidikan danpengembangan profesi guru. Beberapa jurnalmemaparkan bentuk pendayagunaan internetdan web portal untuk peningkatan kompetensiguru dan pembelajaran berbasis TIK dibeberapa negara (Vivian dkk, 2014; Huss,2018; Ratliff, 2018; Gast, 2018; Gillum, 2018).Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwaTIK yang digunakan berperan dalammeningkatkan proses belajar dan berdampakpada kemampuan guru.

METODA

Metode penelitian yang digunakan adalahcross-sectional survey, yakni bahwapenyebaran instrumen untuk guru respondendi daerah tertinggal dilakukan dalam satuwaktu pengambilan data (Creswell, 2014; Ali,2014). Instrumen berupa kuesioner daringyang dikumpulkan selama 3 minggu yaituminggu kedua April hingga minggu kesatu Mei2018. Penelitian dilakukan atas respondenyang berada di kabupaten yang termasukkriteria tertinggal dari 33 propinsi (DKI Jakartatidak memiliki wilayah tertinggal). Tekniksampling yang dipilih adalah purposivesampling berdasarkan kriteria populasiterjangkau dan batasan periode data, dandiperoleh sampel penelitian sebagaimanatabel 1 berikut.

Page 5: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

127Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

Sebanyak 80 resonden yang meresponsurvei, atau 48.8% dari populasi terjangkau,dijadikan sampel penelitian. Hal ini dilakukandengan dasar pertimbangan jumlah tersebutsudah representatif. Sedangkan sisa sampeltarget yang tidak menjawab kuesionerdianggap memiliki karakteristik yang samadengan responden yang menjawab (Sudjana,2013). Ada dua indikator yang hendak dicapaimelalui kuesioner yang diberikan padaresponden, yaitu: (1) pemanfaatan portalRumah Belajar; dan (2) peningkatankompetensi TIK guru. Rinciannya adalahsebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penghitungan korelasi antarindikator yangditeliti melalui survei menunjukkan hasilsebagai berikut.

N = 80 X X² Y Y² X. Y10,48 1,390,23 3,82 184,99 505,02

Untuk menghitung koefisien korelasiantara variabel X dan Y:

Hasil survei yang diperoleh dari jawabankuesioner kemudian dianalisis denganmenggunakan analisis Pearson ProductMoment. Tujuannya adalah untuk mencarikoefisien hubungan antara dua indikator(variabel). Hasil penghitungan korelasiPearson Product Moment kemudiandibandingkan dengan tabel interpretasi

80orangguru

Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian

Kriteria danBatasan Populasi

PopulasiTerjangkau

Sampel

Guru daerahtertinggal yangmendapat programpeningkatankompetensi TIK danpemanfaatan portalRumah Belajartahun 2017

164orangguru

No Indikator Sub-Indikator

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

Pemanfaatanportal RumahBelajar (X)

1.1. Pemanfaatan TIK untukpendidikan

1.2. Pembelajaran dalam portalRumah Belajar

1.3. Aspek teknis1.4. User Satisfaction1.5. Kendala1.6. Harapan

1.1. Empat kompetensi guru1.2. Kompetensi TIK1.3. Kebijakan peningkatan

kompetensi TIK1.4. Efek portal terhadap

kompetensi TIK1.5. Kendala1.6. Harapan

1.

2. Peningkatankompetensi TIKguru (Y)

koefisien korelasi Guilford. Rumus analisiskorelasi (r

xy�) yang digunakan adalah:

Selain menganalisis kekuatan korelasiantara X dan Y, analisis data hasil survei jugadilakukan dengan cara persentase, kemudiandideskripsikan maknanya.

Penghitungan koefisien korelasi:

Sesuai koefisien korelasi Guilford, rxy

responden survei berada pada rentang 0,6 –0,8 yang berarti memiliki makna interpretasitinggi. Jadi korelasi antara variabel X denganvariabel Y menunjukkan hubungan korelasiyang baik. Pemanfaatan portal Rumah Belajar

Page 6: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

128Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

oleh guru di daerah tertinggal dianggap dapatmeningkatkan kompetensi TIK guru. Analisishasil survei diuraikan berdasarkan indikatordan sub-indikator berikut ini.

Pemanfaatan Portal Rumah Belajar1. Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan

Kebutuhan pemanfaatan TIK juga disadarioleh guru di daerah tertinggal. Semuaresponden menyatakan setuju bahwa TIKmemiliki peran penting, baik untukpembelajaran maupun administrasipendidikan. Apabila sarana dan prasarana TIKseperti audio visual, komputer/laptop, daninternet tersedia dan kondisinya baik, hal inidapat meningkatkan frekuensi pemanfaatanTIK di sekolah.

Responden juga mengetahui bahwapemanfaatan TIK tercantum dalam aturanimplementasi kurikulum. Pemanfaatan RumahBelajar akan makin optimal bila didukung olehkebijakan. Hanya 1.25% responden yangkurang setuju bahwa Rumah Belajar dapatdiintegrasikan dalam pembelajaran intimaupun pengayaan. Semakin baik dukungandapat meningkatkan intensitas penggunaanRumah Belajar. Beberapa aspek belajar padapeserta didik dapat dioptimalisasi apabila gurumemanfaatkan Rumah Belajar dalampembelajaran, seperti otoritas belajar, dankreativitas.

2. Pembelajaran dalam portal RumahBelajarSebelum dapat memanfaatkan Rumah

Belajar dengan baik, guru perlu mengenalnya.Berikut ini penilaian responden guru terhadapRumah Belajar dari aspek antarmuka danaplikasinya.

Mayoritas responden menilai kualitastampilan Rumah Belajar sudah bagus(jawaban pada skala baik dan sangat baik).Hal ini menjadi daya tarik potensial untuktahap pemanfaatan Rumah Belajar lebih lanjutoleh guru. Portal Rumah Belajar memilikiberagam fitur yang dapat dimanfaatkan.Kelebihan fitur-fitur Rumah Belajar yangdianggap bermanfaat oleh responden antaralain: (1) tersedianya akses terbuka untukberagam sumber belajar; (2) fasilitaspembelajaran terbuka dan jarak jauh melaluikelas maya; (3) pengalaman belajarmeningkat melalui fitur simulasi; dan (4)meningkatkan kemampuan guru dalammengelola pembelajaran.

Tujuan dari pengembangan portal RumahBelajar adalah mempermudah belajarsehingga menjadi lebih fleksibel dan mudahdiakses. Pembelajaran merupakan corebusiness dari pendidikan. Pembelajaranmemiliki makna belajar yang direncanakan,dan erat dengan pendidikan formal di sekolah.Dengan TIK, pembelajaran makin meluas danfleksibel, di mana saja, dan kapan saja.Belajar tidak hanya dilakukan oleh pesertadidik usia sekolah, bahkan guru pun harusterus belajar untuk meningkatkan kompetensi(keterampilan, pengetahuan, sikap).

Rumah Belajar dapat didayagunakandalam pembelajaran di daerah tertinggaluntuk beberapa hal: (1) Konten pembelajaranyang tersedia dalam portal Rumah Belajarharus sesuai dengan kurikulum sekolahsehingga guru dapat menyesuaikannya untukimplementasi pembelajaran. (2) Ketersediaanlayanan pembelajaran dalam portal RumahBelajar sudah cukup beragam, hanya saja

Gambar 1. Hasil Survei Penilaian Tampilan danAplikasi Rumah Belajar

93.75

97.50 96.25

95.00 96.25

97.50 96.25

90.00

92.00

94.00

96.00

98.00

Tampilan dan aplikasi

Penilaian Tampilan dan Aplikasi Rumah Belajar (Persentase)

Registrasi

Navigasi mudah digunakan

Navigasi mudah diingat

Animasi

Gambar

Teks

Warna

Page 7: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

129Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

masih ada yang belum tersosialisasikandengan baik. (3) Guru bisa membuatperencanaan pembelajaran untuk kelaskonvensional dengan mengintegrasikanpemanfaatan portal Rumah Belajar (misalnyamencari bahan ajar di fitur Sumber Belajar).(4) Melalui fitur Kelas Maya dan LaboratoriumMaya, guru dapat mengasah kemampuanmerencanakan pembelajaran berbasis TIK. (5)Kemampuan guru dalam melakukan evaluasipembelajaran berbasis TIK dapat ditingkatkanmelalui fitur Kelas Maya dan Bank Soal.

Potensi Rumah Belajar untuk prosesbelajar sudah diakui oleh SDM pendidikan.Penerimaan sebagai inovasi telah dilewati,selanjutnya adalah tahap adopsi dan adaptasiRumah Belajar oleh target pengguna. Hal iniyang harus menjadi perhatian pengelola portal.

3. Aspek teknisBeberapa hal teknis yang ditanyakan

kepada responden adalah tentang:a. kecepatan akses homepageb. kelancaran akses fiturc. tingkat errord. keamanan data, dane. internet sehat.

Hasil survei menunjukkan tingkatkepercayaan tinggi dari responden.Permasalahan di daerah tertinggal adalahkoneksi dan akses yang sering putus ataumengalami gangguan.

4. User satisfactionKepuasan pengguna (user satisfaction)

portal Rumah Belajar merupakan sebuahproses dengan alur yang saling berkaitan.Menurut Jalal dan Al-Debei (2013), usersatisfaction bukanlah hasil akhir dari prosespemanfaatan, melainkan sebuah komponendari sebuah proses sirkular. Tiga faktor yangmenjadi dasar user satisfaction penggunaanRumah Belajar adalah kualitas sistem,kualitas informasi, dan kualitas layanan.Selanjutnya, tiga faktor kualitas ini akanmempengaruhi intensitas, kepuasanpengguna, dan kebermanfaatan. Antaraintensitas, kepuasan, dan kebermanfaatanjuga saling terkait, dan fluktuasinya tidak sajadipengaruhi oleh kualitas portal, melainkanada unsur intrinsik pengguna.

Responden survei memberikan penilaianterhadap kualitas Rumah Belajar denganpersentase sebagai berikut.

Tabel 3. Populasi dan Sampel Penelitian

Indikator Kualitas Portal Persentase Jawaban

Kualitas layanan pembelajaran 95%

Kualitas informasi 97.5%

Kualitas sistem portal 97.5%

Portal Rumah Belajar digunakan olehresponden karena dianggap memiliki danmemberikan nilai manfaat untuk diriresponden dan kepentingan pembelajaran.Salah satu sub-indikator bahwa respondenpuas dan merasakan manfaat dari portalRumah Belajar adalah bahwa merekamenggunakan fitur berkali-kali. Berikut inimerupakan jumlah fitur Rumah Belajar yangpaling sering digunakan responden.

Menu Sumber Belajar adalah yang palingsering digunakan guru. Kelas Maya danLaboratorium Maya cukup banyak digunakansebagai bentuk pembelajaran inovatif.Sedangkan BSE dan Peta Budaya cukupdiminati dengan alasan portal Rumah Belajardianggap kredibel dalam menyediakan bahanbelajar secara gratis, berkualitas, dan sesuaidengan kurikulum. Pemanfaatan RumahBelajar untuk mencari bahan belajar ataumateri ajar merupakan implementasi dariOERs dengan tujuan utama untuk kekayaaninformasi dan kemudahan akses belajar.

Penggunaan Fitur oleh RespondenDaerah Tertinggal

Gambar 2. Hasil Survei Penggunaan Fiturpada Portal Rumah Belajar

Sum

ber B

elaj

arBa

nk S

oal

Kelas

May

aPe

ta B

uday

aLa

b. M

aya

B S

EP

K BW

ahan

a Je

laja

hLi

nkTi

dak

Men

jawab

Page 8: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

130Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

Fitur Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan (PKB) juga diminati oleh gurukarena sangat berkaitan dengan kebutuhanguru untuk meningkatkan kompetensinya.Fitur PKB di Rumah Belajar merupakan salahsatu bentuk inovasi moda pengembangankompetensi berbasis TIK. Beragam menuyang ada di dalam Rumah Belajar memilikimanfaat kompetensi TIK bagi guru di daerahtertinggal apabila digunakan dengan efektifdan optimal.

Peningkatan Kompetensi TIK Guru diDaerah Tertinggal1. Empat Kompetensi Guru

Dari hasil survei, responden menyatakanTIK memiliki peran, baik dalam membantutugas mereka sebagai guru maupun untukmeningkatkan kompetensi utama guru(pedagogik, profesional, pribadi, dan sosial).Diperlukan upaya yang sinergis agarpemanfaatan TIK oleh guru tidak hanyaberdampak pada proses pembelajaran dikelas, tapi juga berdampak positif bagikompetensi guru. Melalui survei ini, gurusecara positif mengakui keterkaitan TIKdengan empat kompetensi guru.

Kompetensi TIK termaktub dalamkompetensi pedagogik dan profesional, yakniguru harus mampu memanfaatkan TIK untukmemfasilitasi pembelajaran. TIK juga dapatmenunjang kompetensi pribadi dan sosialguru, misalnya meningkatkan kemampuankomunikasi guru, atau membantu guru dalambanyak hal seperti dalam penyiapan bahanajar, proses pembelajaran, evaluasipembelajaran, serta dalam membangunkomunitas profesi dengan berbasis TIK.

2. Kompetensi TIK GuruKompetensi TIK sifatnya berjenjang dan

memiliki beberapa ranah sebagai berikut:1. Ranah pemanfaatan TIK dalam pendidikan

(terkait kebijakan);2. Ranah kurikulum dan penilaian;3. Ranah pedagogik;4. Ranah TIK (terkait perangkat);5. Ranah organisasi dan administrasi (kelas,

kolaborasi, organisasi belajar); dan6. Ranah pembelajaran guru profesional.

Keenam ranah kompetensi TIK ini sifatnyadinamis, bisa meningkat, bisa menurunkarena tidak lagi relevan, atau bisa sajastagnan pada tahap tertentu. Ranah-ranahkompetensi tersebut dapat dikuasai dalamempat tingkatan, yaitu: 1) literasi teknologi,2) pendalaman pengetahuan, 3) kreasipengetahuan, dan 4) berbagi pengetahuan.Pemanfaatan portal Rumah Belajardiharapkan dapat mengasah kompetensi TIKguru secara langsung, maupun kompetensiinti sebagai guru secara tidak langsung.Responden dalam penelitian menyatakantelah memiliki kompetensi TIK yang cukupbaik. Berikut rekapitulasi hasil surveimengenai kompetensi TIK guru.

Pernyataan Hasil Survei

Terampil memanfaatkan TIK

dan internet untuk

pembelajaran adalah bagian

dari kompetensi pedagogic

rerata skor 3.55;

skala respon

setuju-sangat

setuju 100%

Aktif memanfaatkan TIK untuk

perencanaan, implementasi,

dan evaluasi pembelajaran

berpengaruh pada

kompetensi professional

rerata skor 3.51;

skala respon

setuju-sangat

setuju 100%

rerata skor 3.56;

skala respon

setuju-sangat

setuju 100%

Meningkatkan pengetahuan

melalui pemanfaatan TIK akan

mempengaruhi wawasan dan

kompetensi pribadi

rerata skor 3.49;

skala respon

setuju-sangat

setuju 100%)

Pemanfaatan TIK dapat

memperluas jejaring sosial

yang bedampak pada

kompetensi sosial

Tabel 4. Hasil Survei Keterkaitan TIKdengan Kompetensi Guru

Page 9: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …
Page 10: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

132Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

diperoleh pengguna Rumah Belajarditunjukkan dari hasil survei berikut ini.

Tabel 5. Hasil Survei mengenai EfekPemanfaatan Rumah Belajar

Pembelajaran berbasis web danmultimedia yang tersedia dalam portal RumahBelajar memberikan efek tidak langsungkepada kompetensi guru, antara lain berupainspirasi dan motivasi untuk memfasilitasipembelajaran berbasis TIK yang lebih kreatif.Sedangkan efek langsung bagi guru adalahkompetensi pedagogik, profesional, dan TIKbisa terasah melalui penggunaan RumahBelajar.

KendalaPemanfaatan Rumah Belajar dan

peningkatan kompetensi TIK guru daerahtertinggal adalah dua substansi yang berbeda,namun dapat dikorelasikan. Sisi Pemanfaatanportal Rumah Belajar maupun peningkatankompetensi TIK guru memiliki kendala yangkadang menghambat tercapainya hasil yangoptimal. Berikut kendala-kendala yangdisampaikan responden melalui survei dalampenelitian ini.

Gambar 4. Hasil Survei mengenai KendalaPemanfaatan Rumah Belajar dan Peningkatan

Kompetensi TIK Guru

Permasalahan akses internet di daerahtertinggal adalah salah satu isu utama. Bantuanlayanan akses dalam program TIK pendidikantidak serta merta menyelesaikan masalahpendidikan di daerah tertinggal. Isu koneksidianggap responden sebagai kendala untukmenggunakan Rumah Belajar. MeskipunRumah Belajar bisa dimanfaatkan secara‘luring’, proses utamanya tetap memerlukanakses internet. Kendala eksternal berupaspesifikasi perangkat pengguna yang kurangsesuai dengan standar, dengan kendalainternal kurangnya kemampuan penggunadalam memanfaatkan TIK.

Upaya peningkatan kompetensi TIK gurubukan perkara yang mudah dilakukan. Darisisi jumlah, guru dan tenaga pendidik yangtersebar di seluruh wilayah Indonesiajumlahnya sangat banyak, yaitu mencapai 3juta orang lebih termasuk di daerah tertinggal.Apabila peningkatan kompetensi TIK gurudilakukan secara konvensional, misalnyamelalui pelatihan tatap muka yang sekalipelatihan berdurasi 4-5 hari, untuk melatihsemua guru dan tenaga pendidik yang adamembutuhkan waktu yang cukup lama. Selainitu, pelatihan peningkatan kompetensi gurukonvensional biasanya dilakukan di jammengajar, guru tidak bisa terlalu fleksibelmenentukan waktu pelaksanaan sendiri.Akibatnya jam mengajar bisa terganggu, gurutidak bisa optimal memfasilitasi peserta didikdalam proses pembelajaran.

Hasil Survei Efek Pemanfaatan98.75% setuju menjadi inspirasi guru untuk

memanfaatkan beragam mediadan metode pembelajaraninovatif

100% setuju dapat meningkatkanketerampilan TIK guru

98.75% setuju memotivasi guru untukmeningkatkan kapabilitas ber-TIK secara sehat, baik dan benar

97.5% setuju pemanfaatan portal RumahBelajar adalah bentuk inovasipembelajaran

Page 11: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

133Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

HarapanPemanfaatan portal Rumah Belajar bisa

dijadikan sebagai media peningkatankompetensi TIK guru, sebagai LMS untukdiklat daring, dijadikan sebagai substansipelatihan (contohnya pengembangan mediapembelajaran berbasis multimedia), ataumenjadi wadah forum diskusi guru.Pembelajaran abad 21 yang berbasiskompetensi dan proses kolaborasi seringkalimembutuhkan teknologi sebagai bagiandalam sistemnya. Portal Rumah Belajarsebagai aplikasi TIK memiliki potensi besaruntuk meningkatkan efektivitas pembelajaranabad 21, termasuk berperan meningkatkankualitas pendidik.

Difusi portal Rumah Belajar sudah sangatluas, tidak hanya guru di kota-kota besar,melainkan juga guru di wilayah dengankarakteristik khusus seperti daerah tertinggal.Implementasi pemanfaatan memang belumoptimal. Pihak pengembang maupunpengguna menyampaikan hambatan/kendaladalam implementasi Rumah Belajar. Namundemikian, tidak dipungkiri bahwa RumahBelajar memiliki kelebihan dan potensi positifuntuk dunia pendidikan. Harapan guru daerahtertinggal terhadap Rumah Belajar yangdisampaikan melalui survei ini adalah sebagaiberikut.

Gambar 5. Hasil Survei mengenai Harapan Guru terkaitPemanfaatan Rumah Belajar

Harapan pengguna untuk bisameningkatkan intensitas pemanfaatan RumahBelajar dapat diasumsikan sebagai motivasiinternal. Hal ini dapat dijadikan rekomendasiuntuk fase pengembangan portal yang lebihtepat sasaran. Harapan lainnya juga dapatdijadikan sebagai masukan dan saran bagi

pengembangan di waktu mendatang. Salahsatu upaya meningkatkan kualitas pendidikandilakukan melalui penguatan kompetensiguru, termasuk kompetensi TIK. Pada salahsatu bagian pengembangan TIK untukpendidikan, diperlukan pemberdayaan SDMsupaya tujuan implementasi TIK tercapai.Berikut ini harapan guru mengenaipeningkatan kompetensi TIK.

Gambar 6. Hasil Survei mengenai Harapan Guru

Kompetensi bersifat holistik berupaseperangkat keterampilan, pengetahuan, dansikap yang terpadu. Pola peningkatankompetensi TIK masih didominasi denganmetode pelatihan. Unsur praktik dalam prosespelatihan bertujuan melatih keterampilan,yang akan diikuti dengan triggeringpengetahuan dan sikap. Pengaplikasianpengetahuan dalam bentuk praktik dapatmengasah keterampilan seseorang. Bentukselain pelatihan yang dapat diterapkan untukmeningkatkan kompetensi TIK guru antaralain: koordinasi penyediaan sarana TIK untukmemotivasi pemanfaatan TIK, asistensi dantutorial pengembangan TIK, atau penguatanforum dan komunitas guru dalammengembangkan dan implementasi TIKpembelajaran.

Page 12: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

134Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanHasil survei dalam penelitian ini tidak

dimaksudkan untuk menggeneralisasi kondisipemanfaatan Rumah Belajar dan peningkatankompetensi guru di daerah tertinggal. Hasilsurvei menunjukkan diaspora portal RumahBelajar juga dapat merangkum wilayahdengan karakteristik khusus seperti daerahtertinggal. Penghitungan analisis korelasimenunjukkan bahwa Pemanfaatan portalRumah Belajar untuk meningkatkankompetensi TIK guru di daerah tertinggalbersifat positif, dan sistematis. Prosessistematis pemanfaatan portal Rumah Belajarditunjukkan oleh adanya saling keterkaitanantarsetiap fase dan unsur di dalamnya.

Pemanfaatan portal akan lebih optimalapabila fase analisis, perencanaan, danperancangan dilakukan dengan baik.Dukungan kebijakan secara sentralistis dandesentralistis juga diperlukan oleh guru untukmemanfaatkan portal Rumah Belajar gunameningkatkan kompetensi TIK. Pemanfaatanportal Rumah Belajar oleh guru bisa dilakukandalam berbagai bentuk, seperti: pemanfaatane-pembelajaran; pengembangan bahan belajarmultimedia; diklat daring untuk berbagaisubstansi pedagogis dan profesional; sebagaisarana komunitas guru untuk kolaborasi.Dengan memanfaatkan portal Rumah Belajaryang telah dikembangkan, keuntungan(benefit) yang bisa diperoleh guru ada duabentuk yaitu efek langsung (direct) sepertiterampil menggunakan tools TIK tertentu. Efektidak langsung misalnya berupa peningkatanpengetahuan dan persepsi (sikap) terhadapTIK.

Pemanfaatan Rumah Belajar untukmeningkatkan kompetensi guru di daerahtertinggal seperti yang disebut di atas terlihatkompleks. Namun survei ini menunjukkanadanya kesadaran dan motivasi yang kuatdari guru. Hal penting selanjutnya adalahketersediaan sarana dan dukungan kebijakanyang tepat. Kendala geografis pada daerahtertinggal dapat diminimalisir denganpemanfaatan TIK seperti portal RumahBelajar, sehingga tujuan besar berupa kualitaspendidikan yang merata melalui guru yangkompeten dapat tercapai

SaranPengambil kebijakan perlu

mengomunikasikan pengakuan jam mengajardaring yang dilakukan guru. Melaluipemanfaatan web portal seperti RumahBelajar, guru tidak saja bisa mengikutipelatihan, tapi juga bisa mengelola kelasvirtual atau tutorial online sesuai kurikulumpendidikan nasional. Kelemahan yang masihterjadi saat ini adalah belum diakuinya jammengajar daring bagi guru dan pekerjafungsional lain. Rekomendasi lain yang perludipertimbangkan adalah pendataan guru danpemetaan kondisi pemanfaatan TIK secaranasional. Berdasarkan penelitianpendahuluan yang dilakukan, penelitikesulitan memperoleh data mengenai gurudan kompetensi TIK, serta kondisipemanfaatan TIK yang tengah berlangsunghingga hari ini.

Rekomendasi yang diusulkan adalahdesain ulang portal Rumah Belajar secaramakro. Teknologi infrastruktur dan aplikasiyang digunakan Rumah Belajar sudah cukupmemadai. Oleh karena itu, hal berikutnyaadalah penerapan portal untuk keperluanpengguna. Pengembangan portal pendidikanmemang tidak sekadar mengikuti trend yangsedang berlaku. Trend positif bisa diadopsidan diadaptasi agar sesuai dengan duniapendidikan. Instansi pengembang danpengelola portal juga perlu melakukanpeningkatan pengelolaan Rumah Belajar.

Peningkatan dapat dilakukan dengan carapenguatan dan pemberdayaan SDM internalpengembang Rumah Belajar. Koordinasi antarunsur tim pengelola portal dan tim manajerialharus lebih komprehensif, termasuk jugadengan tim teknis maupun tim non-teknis.

Guru perlu meningkatkan inisiatif(grassroots iniatives) untuk selalu aktifmeningkatkan kompetensi danprofesionalisme. Upaya peningkatankompetensi dan keprofesian guru tidak hanyadilatih secara klasikal. Dengan hadirnyaberagam TIK, upaya peningkatan kompetensiguru bisa dilakukan dengan berbagai moda.Pemanfaatan portal Rumah Belajar juga dapatdioptimalisasi oleh guru untuk meningkatkankemampuan TIK yang bersifat direct maupunindirect. Berhubung abad 21 adalah era global

Page 13: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

135Rica Yanuarti: Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru Daerah Tertinggal

PUSTAKA ACUANBuku:Ali, M. (2014). Memahami Riset Perilaku dan

Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.Anderson, J. (2010). ICT Transforming Education

– A Regional Guide. Bangkok: UNESCO Asiaand Pacific Regional Bureau for Education.

Bokova, I. and Touré, H.I. (2013). Technology,Broadband, and Education – Advancing theEducation for All Agenda. Paris: UNESCO.

Bonk, C.J. (2009). The World is Open – How WebTechnology is Revolutionizing Education. NewJersey: Jossey-Bass A Wiley Imprint.

Creswell, J.W. (2014). Research Design –Pendekatan Meteode Kualitatif, Kuantitatif,dan Campuran, Edisi 4. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Ornstein, A.C., Pajak, E.F. and Ornstein, S.B.(2009). Contemporary Issues in Curriculum –Fourth Edition. United States of America:Pearson International Edition.

Sudjana. (2013). Metode Statistika. Bandung: PTTarsito Bandung.

UNESCO. (2011). ICT Competency Frameworkfor Teachers. Paris: UNESCO.

UNESCO. (2014). Harnessing Technology forQuality Teacher Training. Paris: UNESCO.

UNESCO. (2015). Incheon Declaration andFramework for Action for the Implementationof Sustainable Develompent Goal 4. Paris:UNESCO.

dengan ciri kolaboratif dengan tingkatinterkonektivitas yang tinggi, guru juga perlumembangun dan terlibat dalam komunitas.Tujuan utamanya adalah untuk peningkatankompetensi dan pengembangan profesi.Komunitas guru juga bisa dibentuk denganbasis TIK dengan peningkatan komunikasiyang lebih fleksibel.

Peneliti merasakan bahwa kajianmengenai pemanfaatan portal Rumah Belajardalam meningkatkan kompetensi TIK bagiguru masih banyak kekurangan dari sisi aspektinjauan maupun metodologi yang digunakan.Peneliti mengusulkan rekomendasi berupapenelitian lanjutan atau penyempurnan, baiktentang metodologi maupun pada aspektinjauan yang berbeda atau makin tajam.

Jurnal/Prosiding/Disertasi/Thesis/Skripsi:Al Musanna. (2017). Indigenisasi Pendidikan:

Rasionalitas Revitalisasi Praksis PendidikanKi Hajar Dewantara. Jurnal Pendidikan danKebudayaan, 2:1, 117-133.

Gast, N. (2018). Introducing Live Group Meetingsin an Online Class: Tips and Techniques.Internet Learning Journal. Volume 7 Number1, 49-64. DOI 10.18278/il.7.1.5.

Gillum, W.M. (2018). Utilizing Online Apps toImprove University Instruction. InternetLearning Journal. Volume 7 Number 7, 15-30.DOI 10.18278/il.7.1.8.

Huss, R. (2018). Preparing Teachers for the 21st

Century Classroom. Internet Learning Journal.Volume 7 Number 1, 15-30. DOI 10.18278/il.7.1.3.

Jalal, D. and Al-Debei, M.M. (2013). Developingand Implementing a Web Portal SuccessModel. Jordan Journal of BusinessAdministration, 9:1, DOI: 10.12816/0002052.

Lauricella, S. (2009). “Is this for real?”: WebLiteracy for the Web-Savvy. CommunicationTeacher, 23:4, 137-141. DOI 10.1080/17404620903218809.

Mirriahi, N., Alonzo, D. and Fox, B. (2015). ABlended Learning Framework for CurriculumDesign and Professional Development.Research in Learning Technology, 23:1, 1-14.

Muammaroh, N.L.R. (2014). Antara Profesi,Kompetensi dan Tugas KependidikanSeorang Guru. Madrasah, 7:1, 71-88.

Prestridge, S. J. (2014). Reflective Blogging aspart of ICT Professional Development toSupport Pedagogical Change. AustralianJournal of Teacher Education, 39:2, 70-86.DOI http://dx.doi.org/10.14221/ajte.2014v39n2.4.

Rajalakshmi, S. and Banu, R.S.D.W. (2009).Developing an Education Web Portal forKnowledge Sharing and Capturing.International Journal of Engineering andTechnology. Vol.1, No.3, 231-235.

Ratliff, K. (2018). Building Rapport and Creating aSense of Community: Are RelationshipsImportant in the Online Classroom? InternetLearning Journal. Volume 7 Number 1, 31-48.DOI 10.18278/il.7.1.4.

Shahmir, S., Hamidi, F., Bagherzadeh, Z., andSalimi, L. (2010). Role of ICT in the Curriculum

Page 14: PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR UNTUK …

136Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 23 - Nomor 2, Desember 2019 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579 - 4833

Educational System. Procedia ComputerScience, 3:2011, 623-624.

Siregar, E. (2016). Pelembagaan Web-BasedLearning pada Jurusan Kurikulum danTeknologi Pendidikan FIP UNJ. Jurnal InovasiTeknologi Pendidikan, 3:1, 1-12.

Smaldino, S.E. (2011). Preparing Students with21st Century ICT Literacy in Math and ScienceEducation. Journal of Curriculum andInstruction, 5:1, 1-3.

Theodorou, E., Philippou, S. and Kontovourki, S.(2017). Caught Between Worlds of Expertise:Elementary Teachers Amidst OfficialCurriculum Development Processes inCyprus. Curriculum Inquiry. DOI: 10.1080/03626784.2017.1283591.

Tobail, A., Crowe, J., dan Arisha, A. (2016).Interactive Learning: Developing aneSimulation Portal Framework. Irish Journalof Management, 35:1, 17-33.

Vivian, R., Falkner, K. and Falkner, N. (2014).Addressing the Challenges of a New Digital

Technologies Curriculum: MOOCs as aScalable Solution for Teacher ProfessionalDevelopment. Research in LearningTechnology, 22:1, 24691. DOI 10.3402/rlt.v22.24691.

Vrasidas, C. and Glass, G.V. (2007). TeacherProfessional Development and ICT: Strategiesand Models. Yearbook of the National Societyfor the Study of Education. 106:2, 87-102.

Lainnya:Perpres No.131 Tahun 2013 tentang Penetapan

Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.Simataa, S.M. 2016. International Congress on

ICT in Education: Education in the Internet Ageand Education 2030 Agenda. Presented inQingdao, RRC.

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Gurudan Dosen.

http://www.p21.org/our-work/p21-frameworkhttps://uis.unesco.org/en/topic/teachershttp://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/

_____