pemanfaatan ekstrak etanol kelopak bunga … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau...

12
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA UNTUK PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ASAM-BASA ALTERNATIF Artikel Publikasi diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Biologi. Diajukan Oleh : Ine Yuliana Sari Kusumah A420120026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JANUARI, 2016

Upload: truonganh

Post on 16-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

UNTUK PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ASAM-BASA ALTERNATIF

Artikel Publikasi diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Biologi.

Diajukan Oleh :

Ine Yuliana Sari Kusumah

A420120026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JANUARI, 2016

Page 2: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut
Page 3: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut
Page 4: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

UNTUK PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ASAM-BASA ALTERNATIF

Ine Yuliana Sari Kusumah(1)

, Triastuti Rahayu(2)

(1) : mahasiswa pendidikan Biologi FKIP UMS

(2) : dosen pembimbing Biologi FKIP UMS

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[email protected]

ABSTRACT

Acid-base indicators are an important tool in a variety of experiments in

science classes. From previous research paper has been created acid-base indicator of

hibiscus extracts from family Malvaceae. Therefore, the aim of this study was to

determine whether the distilled water and ethanol extracts of petals Rosela of familia

Malvaceae which also can be used as the base material of paper making acid-base

indicators. This study used an experimental method with a completely randomized

design (CRD) with two factors, namely treatments used solvent type (B) and long

soaking filter paper into Roselle calyx extract (A). Results of sensory test indicator

paper petals Roselle extract, paper changes the color pink on a strong acid and a

weak acid, light green color on a strong base and a green jade in a weak alkaline

solution. The change signifies extract Rosella flower petals can be used as materials

for acid-base indicator paper.

Keywords : acid-base indicator, an indicator paper, Rosella flower petals, extract

ethanol, extraction.

Page 5: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

ABSTRAK

Ine Yuliana Sari Kusumah/A420120026. PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL

KELOPAK BUNGA ROSELA UNTUK PEMBUATAN KERTAS

INDIKATOR ASAM-BASA ALTERNATIF. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Januari, 2016.

Indikator asam basa merupakan alat penting dalam berbagai eksperimen di

kelas-kelas sains. Dari penelitian terdahulu sudah berhasil dibuat kertas indikator

asam basa dari ekstrak kembang sepatu dari familia Malvaceae. Oleh karena itu,

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak akuades dan etanol

dari kelopak bunga Rosela yang juga dari familia Malvaceae dapat dijadikan sebagai

bahan dasar pembuatan kertas indikator asam-basa. Penelitian ini menggunakan

metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor

perlakuan yaitu Jenis Pelarut yang digunakan (B) dan lama perendaman kertas saring

ke dalam ekstrak kelopak bunga rosela (A). Hasil dari uji sensoris kertas indikator

ekstrak kelopak bunga Rosela, kertas mengalami perubahan warna yakni merah

muda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna

hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut menandakan ekstrak

kelopak bunga Rosela dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kertas indikator

asam basa.

Kata Kunci : Indikator asam basa, kertas indikator, kelopak bunga Rosela, ekstrak

etanol, ekstraksi.

Page 6: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

PENDAHULUAN

Indikator pH sangat penting keberadaannya karena digunakan untuk

menguji dan mengetahui hasil yang berupa derajat keasaman ataupun

kebasaan suatu zat. Hingga saat ini sudah banyak ditemui berbagai bentuk

indikator pH, namun salah satu bentuk yang praktis dan mudah digunakan

adalah kertas indikator pH. Kertas indikator asam basa adalah suatu bahan

yang dapat berubah warna apabila diberikan pada larutan asam atau basa.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari tanaman alternatif

yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Wadkar et.al (2008)

melakukan penelitian terhadap bunga Careya arborea atau dalam bahasa

Indonesia dikenal dengan bunga Pokok Putat Kedang dari familia

Lecythidaceae tersebut sebagai bahan utama indikator asam-basa. Hasil

ekstraksi menunjukkan indikator dari bunga Careya arborea menghasilkan

warna perubahan yang spesifik yakni kuning pada larutan asam kuat dan

warna cokelat pada larutan basa kuat. Namun, pada asam-basa lemah

indikator tersebut kurang menunjukkan perubahan warna yang nyata.

Sedangkan Patrakar (2010) berhasil mengekstraksi Jacaranda acutifolia atau

bunga dari tumbuhan Jacaranda dari familia Bignoniaceae sebagai indikator

asam-basa. Indikator Jacaranda menunjukkan warna spesifik hijau tua pada

larutan basa dan hijau muda hingga tidak berwarna pada larutan asam.

Kemudian Jadhav et.al (2009) berhasil pula menunjukkan pada bunga Ixora

chinensis dari familia Rubiaceae dapat dijadikan bahan indikator alami dalam

titrasi asam-basa. Di Indonesia sendiri, Siregar (2009) telah melakukan

pembuatan kertas indikator dari maserasi kembang sepatu (H. rosa sinensis).

Uji lanjutan dengan pengamatan warna dalam larutan asam dan basa

menunjukkan warna yang dihasilkan masih tetap sama, yakni merah (larutan

asam) dan berubah menjadi hijau (larutan basa). Negara Indonesia merupakan

negara tropis dengan keanekaragaman flora yang tinggi, termasuk untuk

jenis-jenis pada suku Malvaceae. Untuk dapat mengidentifikasi asam basa

diperlukan senyawa kimia pengikat asam dan basa. Pada Kembang Sepatu

yang sudah dikembangkan zat kimia tersebut adalah antosianin dan beberapa

Page 7: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

senyawa khusus yang dapat mengidentifikasi asam maupun basa.

Berdasarkan kandungan tersebut, kelopak bunga Rosela memiliki potensi

sebagai bahan pembuat indikator pH.

Senyawa-senyawa dalam kelopak bunga Rosela tersebut dapat

dipisahkan dengan cara ekstraksi, salah satu proses sederhana yang dapat

digunakan adalah maserasi. Adapun hal-hal yang mempengaruhi metode

maserasi seperti jenis pelarut, komposisi pelarut dan suhu (Winarti, 2008).

Etanol merupakan turunan dari pelarut alkohol yang biasa digunakan. Etanol

digunakan sebagai pelarut karena kemampuannya untuk menyari atau

membuat ekstrak yang tahan lama. Jenis pelarut dalam proses ekstraksi dapat

mempengaruhi kualitas hasil ekstraksi dan daya untuk melarutkan senyawa

kimia yang ada dalam simplisia.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berinisiatif

mengembangkan kelopak dari bunga Rosela yang digunakan sebagai bahan

utama dalam pembuatan kertas indikator asam-basa dengan variasi perlakuan

yaitu pengaruh lamanya perendaman kertas saring pada ekstrak,

membandingkan konsentrasi etanol dalam maserasi, dan mengoptimalkan

tanaman lokal sebagai bahan alternatif.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan

mendapatkan sari atau ekstrak etanol dari kelopak bunga rosela sebagai bahan

dasar pembuatan kertas indikator pH. Rancangan percobaan pada penelitian

ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor

perlakuan yaitu Jenis Pelarut yang digunakan (B), yaitu pelarut akuades (B0),

etanol 70% (B1) dan etanol 96% (B2), serta lama perendaman kertas saring ke

dalam ekstrak kelopak bunga rosela (A), yaitu lama perendaman 20 menit

(A1), 40 menit (A2), dan 60 menit (A3).

Page 8: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif

meliputi uji sensoris terhadap perubahan warna kertas indikator pH dari

kelopak bunga Rosela yang ditetesi menggunakan indikator asam (HCl 1 N,

CH3COOH 1 N) dan basa (NaOH 1 Ndan NH4OH 1 N).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian kertas indikator asam basa dari ekstrak kelopak

bunga rosela terhadap perubahan warna yang terjadi pada larutan asam

kuat (HCl), asam lemah (CH3COOH), basa kuat (NaOH) dan basa lemah

(NH4OH) dapat dilihat pada tabel 1. berikut :

Tabel 1. Hasil Uji Kertas Indikator Asam-Basa Dari Ekstrak Kelopak

Bunga Rosela Terhadap Larutan Asam (Kuat, Lemah) Dan Larutan Basa

(Kuat, Lemah).

Berdasarkan hasil yang diperoleh, kertas indikator asam basa

kelopak bunga rosela pada larutan asam baik asam kuat maupun asam

lemah memberikan perubahan warna yang tetap, yakni merah muda.

Namun, pada larutan basa, kertas indikator asam basa ekstrak kelopak

bunga rosela memberikan variasi warna hijau yang berbeda, yakni hijau

muda pada larutan basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa

lemah. Menurut Wahidiyat (2014), gradasi warna hijau ke putih dan

kuning seperti hijau pupus, hijau daun, daun muda, kumala (jade), hijau

muda, lime (jeruk nipis), rumput (grass). Sedangkan nuansa hijau tua

Kertas

Perlakuan

Perubahan warna

HCl CH3COOH NaOH NH4OH

A1B0 Merah muda Merah muda Hijau muda hijau kumala

(jade;greennes)

A2B0 Merah muda Merah muda Hijau muda hijau kumala

A3B0 Merah muda Merah muda Hijau muda hijau kumala

A1B1 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

A2B1 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

A3B1 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

A1B2 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

A2B2 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

A3B2 Merah muda Merah muda Hijau muda Hijau kumala

Page 9: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

(gradasi hijau ke hitam) seperti hijau tentara (green army), hijau

lumut/zaitun (olive), hijau botol, cemara (pine).

Kertas indikator asam basa dari kertas saring yang direndamkan

di dalam ekstrak etanol (70% dan 96%) dan akuades kelopak bunga rosela

menampakkan hasil yang signifikan. Kertas saring yang digunakan

sebagai kertas indikator asam-basa menunjukkan kemampuan daya serap

yang baik karena kandungan selulosa murni yang bersifat organik dapat

mengikat zat kimia ligan dari ekstrak kelopak bunga rosela (Hadyana,

2002). Dalam pengujiannya digunakan asam kuat (HCl 1 N), basa kuat

(NaOH 1 N), asam lemah (CH3COOH 1 N ), dan basa lemah (NH4OH).

Asam dan basa pengindikator ini divariasikan guna menentukan

perbedaan gradasi dari perubahan warna kertas indikator asam-basa dari

ekstrak kelopak bunga rosela yang mungkin terjadi. Digunakan pula

kertas indikator asam-basa dari ekstrak bunga kembang sepatu sebagai

kontrol penelitian terdahulu. Siregar (2009) membuktikan bahwa pada uji

lanjutan kertas indikator dengan larutan asam (HCl) tidak mengalami

perubahan warna, sedangkan pada larutan basa (NaOH) mengalami

perubahan warna menjadi hijau. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa

kertas indikator dari bunga kembang sepatu dapat digunakan sebagai

indikator asam basa dengan ciri-ciri apabila larutan yang diteteskan

memberikan perubahan warna menjadi hijau maka larutan itu adalah basa,

tetapi bila tidak mengalami perubahan warna maka larutan itu adalah

asam (tetap merah).

Jenis pelarut yang digunakan dalam eksperimen ini ada tiga, yaitu

akuades, etanol 70% dan etanol 96%. Setelah mendapat hasil ekstraksi

dari masing-masing jenis pelarut, kertas saring akan direndam ke dalam

masing-masing jenis pelarut dengan variasi lama perendaman 20 menit,

40 menit, dan 60 menit. Ketiga jenis pelarut yang digunakan sebagai

faktor perlakuan pertama, tidak memberikan pengaruh terhadap kertas

saring hasil ekstraksi kelopak bunga rosela. Ketiga jenis pelarut yang

digunakan mampu mengekstrak simplisia dan mengeluarkan zat kimia

Page 10: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

yang terkandung di dalamnya. Misalnya pada kertas indikator ekstrak

kelopak bunga rosela yang menggunakan jenis pelarut akuades, setelah

kertas direndam selama 40 menit lalu diuji menggunakan larutan asam

kuat (HCl) kertas tersebut menunjukkan perubahan warna merah muda

(gambar 4.1). Tidak jauh berbeda dengan pelarut akuades, pada pelarut

etanol 70% dan pelarut etanol 96% hasil kertas yang direndamkan setelah

diuji memberikan perubahan warna seperti yang dialami pada kertas

indikator yang hanya direndamkan pada akuades (perbandingan dapat

ditunjukkan pada gambar 4.1). Perubahan warna juga dapat ditinjau dari

pengujian kertas indikator asam basa dari ekstrak kelopak bunga rosela

terhadap larutan basa kuat (NaOH) terhadap masing-masing jenis pelarut,

yang masing-masing menunjukkan perubahan warna hijau muda (gambar

4.1). Begitu pula pada kertas indikator asam basa yang diekstrak dari

kelopak kembang sepatu. Kertas yang direndamkan pada ekstrak

kembang sepatu pada jenis pelarut akuades selama 40 menit, juga sudah

mampu memberikan perubahan warna ketika pengujian pada asam kuat

(HCl) maupun basa kuat (NaOH), adapun perubahan tersebut warna

merah muda pada HCl (gambar 4.1) dan warna hijau pada NaOH (gambar

4.1). Berikut hasil dokumentasi perubahan warna pada larutan asam dan

basa tiap-tiap jenis pelarut pada faktor lama perendaman 40 menit.

Gambar 2. Hasil Pengujian perubahan warna kertas indikator asam basa dari

ekstrak kelopak bunga Rosela (R) dan Kembang Sepatu (KS) dengan lama

perendaman 40 menit pada pengujian larutan asam kuat (HCl) dan larutan basa kuat

(NaOH) ; (a) jenis pelarut akuades, (b) jenis pelarut etanol 70%, (c) jenis pelarut

etanol 96%.

A. Indikator pada larutan asam kuat (HCl)

B. Indikator pada larutan basa kuat (NaOH)

R KS R

R

R

R R KS

KS

KS

KS

KS

a b c

a b c

Page 11: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

Berbeda dengan jenis pelarut yang mengekstrak kelopak bunga

rosela, lama perendaman kertas saring di dalam hasil ekstraksi tersebut

memberikan pengaruh yang cukup berarti pada perubahan atau gradasi

warna yang terjadi pada kertas setelah diuji. Kelarutan komponen dalam

bahan berjalan dengan perlahan sebanding dengan kenaikan waktu, akan

tetapi, setelah mencapai waktu optimal jumlah komponen terambil dari

bahan akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan komponen-

komponen yang terdapat dalam bahan jumlahnya terbatas dan pelarut

yang digunakan mempunyai batas kemampuan untuk melarutkan bahan

yang ada, sehingga walaupun waktu ekstraksi diperpanjang, solute yang

ada di dalam bahan sudah tidak ada (Yulianti, 2014). Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil pengujian pada larutan asam kertas indikator

asam-basa dari ekstrak kelopak kembang sepatu (kontrol), semakin lama

perendaman kertas saring di dalam ekstrak kelopak kembang sepatu,

maka hasil pengujian menunjukkan gradasi warna yang semakin menguat,

yakni dari warna bening menjadi merah muda. Namun hasil kertas

indikator asam basa dari ekstrak kelopak bunga rosela pada pengujian

baik asam kuat, asam lemah, basa kuat maupun basa lemah menunjukkan

gradasi warna yang stabil. Berikut hasil dokumentasi perubahan warna

pada pengujian dengan jenis pelarut akuades terhadap tiap-tiap lama

perendaman.

Gambar 3. Hasil Pengujian perubahan warna kertas indikator asam basa dari

ekstrak kelopak bunga Rosela (R) dan Kembang Sepatu (KS) dengan jenis pelarut

akuades pada pengujian larutan asam lemah (CH3COOH) dan larutan basa lemah

(NH4OH) ; (a) lama perendaman 20 menit, (b) lama perendaman 40 menit, (c) lama

perendaman 60 menit.

A. Indikator pada larutan asam lemah (CH3COOH)

B. Indikator pada larutan basa lemah (NH4OH)

R KS

R

R R

R R KS

KS

KS

KS

KS

a b c

a b c

Page 12: PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA … filemuda pada asam kuat dan asam lemah, warna hijau muda pada basa kuat dan warna hijau kumala pada larutan basa lemah. Perubahan tersebut

SIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak

akuades, etanol 70% dan etanol 96% dari kelopak bunga rosela dapat

dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kertas indikator asam basa.

DAFTAR PUSTAKA

Hadyana, Pudjaatmaka, A. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.

Jadhav, R. L., et.al., 2009.”Use of Ixora chinensis Flower Extract as A natural

Indicator in Acid Base Titration”. International Journal of Chemical Science.

Vol 7, No. 1, pp. 219-224.

Patrakar, Ramling., Gond, Namdev., Jadge, Dhanraj., 2010. “Flower Extract of

Jacaranda acutifolia Used as a Natural Indicator in Acid Base Tiotration”.

International Journal of PharmTech Research. Vol. 2, No. 3, pp 1954-1957.

Siregar, Yusraini Dian Inayati. 2009. “Pembuatan Indikator Asam Basa dari Bunga

Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)”. Jurnal Fakultas Sains dan

Teknologi Program Studi Kimia UIN Jakarta. Vol 1, No.5 (2009).

Wadkar, KA., Magdum, CS., Kondawar, CS., 2008. “Use of Careya arborea Roxb.

Leaf Extract as an Indicator in Acid-Base Titrations”. Research J. Pharm and

Tech. Vol 1(4): oktober-Desember 2008.

Wahidiyat, Mita. 2014. Warna Hijau Dalam Emosi Binus University School of

Design Jakarta. (online diakses pada 27 Desember 2015 pukul 19.43 WIB

dari http://dkv.binus.ac.id/2014/10/03/warna-hijau-dalam-emosi/).

Winarti, Sri., Sarofa, Ulya., Anggrahini, Dhini., 2008. “Ekstraksi dan Stabilitas

Warna Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Sebagai Pewarna Alami.” Jurnal

Teknik Kimia UPN. Vol. 3, No. 1, September 2008.

Yulianti, Dian., Susilo, Bambang., Yulianingsih, Rini., 2014. “Pengaruh Lama

Ekstraksi dan Konsentrasi Pelarut Etanol Terhadap Sifat Fisika-Kimia

Ekstrak Daun Stevia (Stevia Rebaudiana bertoni M.) dengan Metode

Microwave Assisted Extraction (MAE)”. Jurnal Bioprosess Komoditas

Tropis. Vol 2, No.1.