lengan kanan lemah

24
LENGAN KANAN LEMAH Kelompok 2

Upload: gepengcungkring

Post on 26-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

lengan kanan lemah

TRANSCRIPT

LENGAN KANAN LEMAH

LENGAN KANAN LEMAHKelompok 2LENGAN KANAN LEMAHSeorang laki-laki usia 28 tahun datang ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan lengan dan jari-jari tangan kanannya terasa lemah sejak 3 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga merasakan parestesia pada dorsum manus dekstra. Pasien adalah seorang atlet olah raga bulu tangkis sehingga ia merasa sangat terganggu karena tangannya tidak mampu lagi mengayun raket. Pasien tidak mengetahui penyebab tangannya seperti itu. Pasien belakangan ini sering bepergian di malam hari dan minum-minuman beralkohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lengan kanan dan jari-jari tangan : 1, tes sensibilitas dorsum manus dekstra menurun.

UNFAMILIAR TERMSParestesia : Suatu kondisi abnormal yang disebabkan oleh gangguan sistem saraf sensorik seperti kesemutan, rasa terbakar, berkeringat, rasa gatal yang timbul secara spontan.Dorsum manus dekstra : Punggung tangan sebelah kanan.Tes sensibilitas : Pemeriksaan fisik berupa uji kepekaan terhadap rangsangan (uji sensorik).

PembahasanAnamnesis dan PF Kasus1. Anamnesis:Identitas : 28 tahun, atlet bulu tangkis. Keluhan : lengan, jari tangan lemas sejak 3 hari yang lalu, parestesia dorsum manus dekstra. Faktor memperberat : mengganggu aktivitas .Riwayat kebiasaan: sering bepergian malam & minum minuman beralkohol.2. Pemeriksaan Fisik: Kekuatan lengan kanan dan jari-jari tangan : 1, tes sensibilitas dorsum manus dekstra menurun.Pengaruh Alkohol dan Keluar pada Malam Hari pada KasusAlkohol mengganggu penyampaian sinyal saraf. Neurotoksisitas atau defisit neurologik.Demielinisasi. Defisiensi B1dan B6.

Susunan Saraf

SUSUNAN SARAF NEUROMUSCULAR1) Uppermotoneuron Susunan pyramidalBerada di girus presentralis (korteks motorik). Memiliki hubungan dengan gerak otot tertentu (homunculus serebri). Susunan ekstrapiramidalTerdiri atas : korpus striatum, globus palidus, inti-inti talamik, nucleus subtalamikus, substansia nigra, formatio letikularis batang otak, serebelum, area 4, 6 dan 8. 2) Lower MotoneuronMenyalurkan impuls motorik ke sel otot skeletal. Susunan Saraf SomastasiaPerjalnan sensasi somatic : Neuron I (perifer -medulla spinalis), Neuron II (medulla spinalis-thalamus), Neuron III (thalamus-korteks).Reseptor sensorik somatic: kulit dan struktur-struktur somatik yang lebih dalam. Informasi dari reseptor akar dorsal medulla spinalis menyilang garis tengah korteks sensorik hemisfer kontralateral. 3 jalur sensoris utama:Leminiskus medialis kolumna dorsalis (raba, tekanan (dalam), getaran, sensasi posisi sendi, dan diskriminasi sensorik).Traktus spinotalamikus (panas, dingin, nyeri, gatal, raba (kasar)).Traktus trigemino-talamikusNext Area somatosensorik primer adalah girus pascasentralis. Area sensorik sekunder terletak pada bagian dalam daerah bawah girus ini. Korteks sensorik ini tersusun menurut somatotropik tertentu.Penyampaian thalamus dari impuls-impuls ini berjalan melalui kapsula interna.Dermatome area dari kulit yang disuplai oleh sebuah saraf spinal.

Mekanisme NyeriImpuls nosireseptor ganglion radiks posterior medulla spinalis/ganglion spinale nucleus propius traktus spinotalamikus menyilang garis tengah melalui daerah di bawah substansia grisea sentralis jaras spinotalamik leminiskus medialis Impuls nyeri yang berasal dari kulit wajah dan mukosa mulut dan hidung disalurkan oleh nervus trigeminus. NextTeori Gate Control (transmisi dan persepsi nyeri), yaitu: 1. Masuknya aktivitas saraf aferen (mekanisme pembukaan / penutupan gerbang di dalam korda spinalis dan batang otak). 2. Gerbang dipengaruhi derajat relatif dari aktivitas serabut A & C. 3. Mekanisme kontrol serabut saraf desendens di SSP dipengaruhi oleh proses kognitif, motivasional dan afektif.4. Gerbang terbuka & aktivitas di dalam aferen cukup untuk mengaktifkan sistem transmisi, diaktifkan: jalur sensoris-diskriminatif (penentuan tempat nyeri) dan jalur asendens yang melibatkan informasi retikuler melalui sistem thalamus & limbus medial (rasa tidak enak, penolakan dan aspek emosional dari nyeri). Gangguan Neuromuskulara. Kelumpuhan UMNMelanda sebelah tubuh (hemiparesis, hemipalgia atau hemiparalisis), karena lesinya menduduki kawasan susunan pyramidal seisisi.Kelumpuhan UMN dapat dibagi dalam :Hemiplegia akibat hemilesi di korteks motorik primerHemiplegia akibat hemilesi di kapsula internaHemiplegia alternans akibat hemilesi di batang otak (mesensefalon, pons, atau medulla spinalis)Tetraplegia/kuadripelgia dan paraplegia akibat lesi di medulla spinalis diatas tingkat konus. Nextb. kelumpuhan LMNKelumpuhan LMN timbul akibat kerusakan pada:1. motoneuron2. Radiks ventralis3. Pleksus brakhialis4. Pleksus lumbosakralis5. Fasikulus6. motor and plate7. otot

GANGGUAN NEUROMUSKULAR Kelumpuhan akibat kerusakan pada pleksus brakhialis (Sindrom kelumpuhan Erb-Duchenne dan Sindrom kelumpuhan Klumpe)Kelumpuhan Akibat Lesi di Saraf PeriferKelumpuahn akibat Lesi di saraf perifer yang berinduk pada pleksus brakialis (n.torakalis longus, n.aksilaris, n.radialis, n.muskulokutanius, n.medianus dan n.ulnaris)

NextKelumpuhan akibat lesi di saraf perifer yang berinduk pada pleksus lumbosakralis.n.femoralis, n.obturatorius (Pleksus lumbalis) dan n.iskiadikus, n.gluteus superior dan n.gluteus inferior (Pleksus sakralis)Lesi pada pleksus sakralis dapat terjadi pada waktu partus. Baik manifestasi motorik maupun sensoriknya sangat menonjol, yakni drop foot diiringi deficit sensorik. Perbedaan Kelainan pada UMN dan LMNKelainan Upper Motor Neuron (UMN) dapat berupa:Spatisitas, hipertonusKelemahan pada otot ekstremitas Tidak didapatkan atrofi otot.Refleks Babinski positif. Hiperefleks.Kelainan Lower Motor Neuron dapat berupa:Parese atau paralisis ototHipotonia atau atonia Hiporefleksia/arefleksiaFibrilasi otot. Fasikulasi. Atrofi ototRefleks Babinski negative.

Gangguan SomestesiaGejala:AnestesiaHiperestesiaParestesiaNyeriGerakan yang canggung dan simpang siurGangguan sensorik:Positif nyeriNegatif perasaan abnormal (anestesia, parestesia, hipestesia)

NextGangguan Sensorik NegatifHemihipestesia Hipestesia alternansHipestesia tetraplegik/paralegik.Hipestesia selangkangan atau saddle.Hemihipestesia sindroma Brown squardHipestesia radikular atau hipestesia dermatomal. Hipestesia periferGangguan SomestesiaDefisit sensorik pada sindrom thrombosis serebriDefisit sensorik pada sindrom WallenbergDefisit sensorik pada siringobulbiDefisit sensorik pada sindrom tetraplegia/paraplegiaDefisit sensorik sindrom Brown SequardDefisit sensorik pada sindrom radikulopatiaDefisit sensorik akibat lesi di pleksus brakialisDefisit sensorik pada sindrom neuropati

GANGGUAN SARAF TEPIMononeuropati Multipleks MononeuritisPolineuropatiSindrom Guillain-Barre Radikulopati

KESIMPULANSusunan saraf neuromuskular terdiri dari UMN dan LMN. Somastasia mencakup tentang perasaan seperti sakit (protopatik) dan perasaan untuk mengatur diri sendiri (proprioseptif).Pada skenario, parestesi kemungkinan berasal dari Saturday night paralysis mengingat os sering minum alkohol hingga mabuk. Kemungkinan itu semua terjadi karena ada kelainan atau trauma pada n.radialis atau pleksus brakialis.

DAFTAR PUSTAKAAlmatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Katzung, B G. 2011. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta: EGC.Lionel, Ginsberg. 2008. Lecture Notes Neurologi edisi delapan. Jakarta : ErlanggaSidharta, Priguna. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian rakyat

Alhamdulillah

TerimaKasih