pemanfaatan damar oleh masyarakat di kampung …

10
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015) 53 Antoh dkk. PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG BARIAT DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN (Damar Utilization on People in Barriat Village, Konda Sub Distric-South Sorong) Fitrida Antoh, Sepus M. Fatem, Susanti Tasik Fakultas Kehutanan, Universitas Papua. Jl Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat 98314 Penulis korespodensi. Email; antohkambuvhyandra @yahoo.co.id: [email protected] Diterima1: 2 April 2015 | Disetujui: 3 Juni 2015 Abstract This study was conducted approximately 3 weeks on November 3 to November 17, 2014 in Sorong selatan. The purposes are to identified the utilization of this spesies. Data were collected in peoples of Konda village, Bariat Sub District - South Sorong. The study noted that there are three categorized of this utilization namely as sap wood, as a building material and use as fuel material. Traditional conservation of this species by local people was done by harvested tree mature only (Dbh > 50 cm dan high > 4m). The white colour of dammar was extracted only local people (clan such as Kemeray, Konjol, Sawor and Kareth), while red sap was managed by local people as well as non-local people. Keywords: Use of resin, Village Bariat, South Sorong. Abstrak Penelitian ini dilakukan kurang lebih 3 minggu pada 3 November sampai dengan 17 Nopember 2014 di Sorong Selatan. Tujuannya untuk mengidentifikasi pemanfaatan jenis tumbuhan damar oleh masyarakat lokal di kampung Bariat distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat dan teknik wawancara dengan responden contoh adalah masyarakat lokal. Penelitian mencatat bahwa ada tiga kategori pemanfaatan damar yaitu getah (kopal), bahan bangunan dan digunakan sebagai bahan kayu bakar. Konservasi tradisional spesies ini oleh masyarakat lokal di Sorong Selatan dilakukan dengan menetapkan ketentuan pohon yang siap dipanen saja (Dbh > 50 cm dan tinggi > 4m). Terdapat pola konservasi pemanfaatan tradisional untuk pemungutan jenis damar putih ( Agathis labilladeri Warb.) hanya boleh dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berasal dari marga Kemeray, Konjol, Sawor, dan, semetara jenis damar merah (Vatica sp.) dapat dipungut dan dimanfaatakan oleh seluruh marga pribumi dan masyarakat pendatang. Kata kunci: Sumberdaya alam, Pemanfaatan damar, Desa Bariat, Sorong Selatan. PENDAHULUAN Damar merupakan salah satu genus Agathis yang tumbuh secara alami di Papua. Jenis ini memiliki pertumbuhan alami yang cukup baik dan telah dipilih untuk di kembangkan dalam bentuk hutan produksi (Dinas Kehutanan, 1976). Salah satu jenis kayu yang diusahakan pada Hutan Tanaman Industri (HTI) diantaranya adalah Agathis sp., karena selain menghasilkan kayu sebagai bahan baku utama, tanaman ini juga mengeluarkan getah yang mempunyai peran penting dalam beberapa bidang industri. Getah dari tanaman Agathis biasa disebut dengan kopal. Kopal mempunyai peranan penting pada beberapa industri seperti: industri vernis, perekat, plastik dan tekstil. Pemanfaatan hutan yang semena- mena dapat menimbulkan kerugian bagi manusia itu sendiri, sebaliknya pemanfaatan hutan yang teratur akan menjamin kelangsungan hidup masyarakat yang ada di sekitar hutan tersebut. Untuk pemanfaatan hutan yang teratur diperlukan suatu pengelolaan yang baik dengan prinsip kelestarian serta membutuhkan waktu yang relatif panjang. Tumbuhan damar memiliki banyak manfaat dalam bidang industri yang penting

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

53

Antoh dkk.

PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKATDI KAMPUNG BARIAT DISTRIK KONDA KABUPATEN SORONG SELATAN

(Damar Utilization on People in Barriat Village, Konda Sub Distric-South Sorong)

Fitrida Antoh, Sepus M. Fatem, Susanti TasikFakultas Kehutanan, Universitas Papua. Jl Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat 98314

Penulis korespodensi. Email; antohkambuvhyandra @yahoo.co.id: [email protected]: 2 April 2015 | Disetujui: 3 Juni 2015

AbstractThis study was conducted approximately 3 weeks on November 3 to November 17, 2014 inSorong selatan. The purposes are to identified the utilization of this spesies. Data were collectedin peoples of Konda village, Bariat Sub District - South Sorong. The study noted that there arethree categorized of this utilization namely as sap wood, as a building material and use as fuelmaterial. Traditional conservation of this species by local people was done by harvested treemature only (Dbh > 50 cm dan high > 4m). The white colour of dammar was extracted onlylocal people (clan such as Kemeray, Konjol, Sawor and Kareth), while red sap was managed bylocal people as well as non-local people.Keywords: Use of resin, Village Bariat, South Sorong.

AbstrakPenelitian ini dilakukan kurang lebih 3 minggu pada 3 November sampai dengan 17 Nopember2014 di Sorong Selatan. Tujuannya untuk mengidentifikasi pemanfaatan jenis tumbuhan damaroleh masyarakat lokal di kampung Bariat distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan.Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat dan teknik wawancara denganresponden contoh adalah masyarakat lokal. Penelitian mencatat bahwa ada tiga kategoripemanfaatan damar yaitu getah (kopal), bahan bangunan dan digunakan sebagai bahan kayubakar. Konservasi tradisional spesies ini oleh masyarakat lokal di Sorong Selatan dilakukandengan menetapkan ketentuan pohon yang siap dipanen saja (Dbh > 50 cm dan tinggi > 4m).Terdapat pola konservasi pemanfaatan tradisional untuk pemungutan jenis damar putih (Agathislabilladeri Warb.) hanya boleh dilaksanakan oleh masyarakat lokal yang berasal dari margaKemeray, Konjol, Sawor, dan, semetara jenis damar merah (Vatica sp.) dapat dipungut dandimanfaatakan oleh seluruh marga pribumi dan masyarakat pendatang.Kata kunci: Sumberdaya alam, Pemanfaatan damar, Desa Bariat, Sorong Selatan.

PENDAHULUAN

Damar merupakan salah satu genusAgathis yang tumbuh secara alami diPapua. Jenis ini memiliki pertumbuhanalami yang cukup baik dan telah dipilihuntuk di kembangkan dalam bentuk hutanproduksi (Dinas Kehutanan, 1976).

Salah satu jenis kayu yangdiusahakan pada Hutan Tanaman Industri(HTI) diantaranya adalah Agathis sp.,karena selain menghasilkan kayu sebagaibahan baku utama, tanaman ini jugamengeluarkan getah yang mempunyaiperan penting dalam beberapa bidangindustri. Getah dari tanaman Agathis biasa

disebut dengan kopal. Kopal mempunyaiperanan penting pada beberapa industriseperti: industri vernis, perekat, plastik dantekstil.

Pemanfaatan hutan yang semena-mena dapat menimbulkan kerugian bagimanusia itu sendiri, sebaliknyapemanfaatan hutan yang teratur akanmenjamin kelangsungan hidup masyarakatyang ada di sekitar hutan tersebut. Untukpemanfaatan hutan yang teratur diperlukansuatu pengelolaan yang baik dengan prinsipkelestarian serta membutuhkan waktu yangrelatif panjang.

Tumbuhan damar memiliki banyakmanfaat dalam bidang industri yang penting

Page 2: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

54

Antoh dkk.

untuk dikembangkan. Bagaimanamasyarakat lokal khususnya di KampungBariat Distrik Konda Kabupaten SorongSelatan memanfaatkan tumbuhan damaryang tumbuh di wilayah hutan adatnya?.Hingga saat ini informasi pengelolaanDamar secara tradisonal di Papua masihsangat terbatas sehingga diperlukankajiannya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi pemanfaatantumbuhan damar oleh masyarakat diKampung Bariat Distrik Konda KabupatenSorong Selatan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan diKampung Bariat Distrik Konda KabupatenSorong Selatan selama kurang lebih 3minggu dari tanggal 03 November sampaipada tanggal 17 November 2014. Alat yangdigunakan adalah kamera digital, alatperekam suara (voice recorder), bukulapangan, parang/pisau, karung, papanlapangan, pita ukur, tally sheet, danquisioner. Penggunaan metode deskriptifdengan teknik observasi lapang danwawancara semi struktural yang mengacupada daftar pertanyaan (quisoner).Pemilihan responden dilakukan dengan carapurposif terhadap responden kunci danresponden biasa. Responden kunci terdiri

dari kepala Kampung, tokoh Agama dantokoh Adat, sedangkan responden biasaadalah masyarakat yang memanfaatkanpohon Damar.

Variabel yang diamati adalah:pemanfaatan damar, nilai-nilai sosialbudaya tentang pemanfaatan pohon Damar,serta pola transfer pengetahuan. Data hasilpengamatan di lapangan dianalisis secaradeskriptif dan disajikan dalam bentukgambar, tabel/grafik (foto).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses interaksi dan adaptasimasyarakat Kampung Bariat Distrik KondaKabupaten Sorong Selatan denganlingkungan guna memanfaatkan pohonDamar saat ini sangat dipengaruhi olehpemenuhan akan kebutuhan sehari-harinya.

Masyarakat Kampung Bariatmenggolongkan pemanfaatan pohon damarsecara tradisional kedalam 3 (tiga)golongan berdasarkan pengetahuannya,yaitu pemanfaatan getah (kopal) untukdijual, pemanfaatan kayu damar untukbahan bangunan, serta kayu damar sebagaibahan bakar (kayu bakar) bagi kebutuhansehari-hari.

Bagian tumbuhan damar yangdimanfaatkan secara tradisional adalahbagian batang dan getah pohon. Tipepemanfaatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pemanfaatan pohon damar

No Tipe Pemanfaatan∑ Responden /KK Yang Memanfaatkan

Pohon DamarNisbah

1 Getah Damar (kopal) 6 KK 27%

2 Bahan bangunan (Kayu log) 13 KK 59%

3 Bahan bakar (kayu bakar) 3 KK 14 %

Total 22 KK 100 %

Sumber: Data primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwapada ketiga bentuk pemanfaatan damar,sebagian besar masyarakat Kampung Bariatlebih banyak memanfaatkan pohon damarsebagai bahan bangunan (13 KK) denganpersentase 59%, diikuti denganpemanfaatan getah (kopal) Damar (6 KK)dengan persentase 27% yang menempatiurutan kedua dan pemanfaatan pohon

damar sebagai bahan bakar (kayu bakar)yaitu menempati urutan ketiga (3 KK) yangpersentasenya adalah 14%.

Sebagian besar (59%) masyarakatKampung Bariat memanfaatkan tumbuhandamar untuk dijadikan bahan bangunanrumah, kayu damar tergolong awetsehingga masyarakat Kampung Bariat lebih

Page 3: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

55

Antoh dkk.

senang memanfaatkan kayu damar untukmembangun rumah.

Masyarakat yang memanfaatakangetah pohon damar (kopal) tidak banyak(27%). Pemungutan kopal pohon damarhanya terjadi secara insendental katika adapesanan dari dinas Kehutanan atau daripembeli lain. Pemanfaatan kayu damaruntuk bakan bakar (kayu bakar) hanyadilakukan oleh masyaraka tertentu (14%).

Teknik Pemungutan Getah DamarCara pemanfaatan getah damar oleh

masyarakat Kampung Bariat menggunakancara tradisional . Proses pemanenan getahdamar di alam menggunakan peralatansederhan seperti parang dan kapak. Wadahyang digunakan untuk menampung getahdamar menggunakan karung plastikkapasitas 50 kg. Jenis dan fungsi alat yangdigunakan dalam pemungutan getah damardisajikan pada Gambar 1.

(a) Parang untu membuat luka pada batang Damar (b) Karung untuk mengisi getah DamarGambar1. Peralatanyang digunakan dalam pemanenan getah damar:

Terdapat 2 (dua) jenis pohonpenghasil getah damar yang di KampungBariat Distrik Konda Kabupaten SorongSelatan. Jenis pohon tersebut dibedakanoleh masyarakan berdasarkan warna getahyang yang dihasilkan oleh pohon damar.Warna getah yang dihasilkan oleh pohondamar putih (Agathis labillardieri Warb.)memiliki tekstur bergetah putih yang dalambahasa Bariat disebut “Sokhar Khirna” danpohon Damar bergetah merah (Vatica sp.)biasa disebut dengan Damar “Hiru” ataudalam bahasa Bariat yaitu “SokharDhohon”.

Pohon Damar bergetah putih (Agathis

labillardieri Warb.)

Dari hasil penelitian yangdilakukan di Kampung Bariat DistrikKonda Kabupaten Sorong Selatanmasyarakat umumnya memanfaatkan getahdamar untuk memenuhi kebutuhanhidupnya. pohon damar yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat KampungBariat yaitu pohon damar bergetah putih(Agathis labillardieri Warb) pohon damarbergetah putih (Agathis labillardieri Warb.)mempunyai ciri-ciri morfologi yang sangatberbeda dengan pohon damar bergetahmerah, perbedaannya mulai dari warnagetahnya yang berwarna putih, bentukdaunnya kecil meruncing kearah ujungyang membundar, serta buahnya berbentukbulat telur dan ukurannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran buah dari pohondamar bergetah merah.

Page 4: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

56

Antoh dkk.

Gambar 2. Jenis damar bergetah putih (Agathis labillardieri Warb.)(a) BentukPohon, (b) Bentuk Daun, (c) Bentuk Buah

Pohon Damar Bergetah Merah (Vaticasp.)

Dari hasil penelitian yang dilakukandi Kampung Bariat Distrik KondaKabupaten Sorong Selatan ditemukan satujenis pohon dari family Dipterocarpaceaeyaitu jenis (Vatica sp.) Jenis tersebutmemiliki getah berwarna merah yang seringdimanfaatkan oleh masyarakat KampungBariat. Masyarakat biasa menyebutnyadamar hiru atau dalam bahasa Bariat

disebut Sokhar Dhohon. Jenis damar inimemiliki ciri-ciri morfologi yang sangatberbeda dengan pohon damar bergetahPutih (Agathis labilaldieri Warb.). Selaingetah yang berwarna, bentuk buahnya bulatdan ukurannya lebih kecil dibandingkandengan pohon damar bergetah putih(Agathis labilardieri Warb.), dan bentukdaunnya juga berbeda. Ciri morfologi jenisini (batang, daun dan buah) disajikan padagambar 3.

Gambar 3. Jenis damar bergetah merah (Vatica sp.)(a) BentukPohon, (b) Bentuk Daun, (c) Bentuh Buah

a b

c

a

c

a b

Page 5: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

57

Antoh dkk.

Berdasarkan kedua jenis pohondamar untuk pemanfaatan getahnya,masyarakat Kampung Bariat lebih banyakmemanfaatkan pohon damar bergetahmerah dibandingkan dengan pohon damarbergetah putih, hal ini dilihat dari aturanadat istiadat yang masih berlaku dalampemanfaatan pohon damar.

Pengambilan getah damar memilikibatasan-batasan tertentu yang telahdiberlakukan secara turun temurun, yaitumasyarakat yang bukan merupakan orangpribumi dapat mengambil pohon damarbergetah merah karena pohon damarbergetah merah tumbuh secara alami di luarkawasan hutan orang pribumi.

Dalam pemanfaatan getah damarterdapat perbedaan antara pemanfaatandamar di Papua khusus di KabupatenSorong Selatan Kampung Bariat dengandaerah di luar papua seperti lampung,Sumatra dan Maluku. Masyarakat lampungmereka memanfaatkan sebagai bakarlampu, penambal perahu dan kerajinantangan, bahan baku cat, korek api. Di luarMaluku dalam skala industri, resin damardimanfaatkan pula sebagai bahan bakusemir, kertas karbon, pita mesin ketik,plastik, vernis. Damar dapat juga digunakansebagai bahan pelapis dinding, perekat kayulapis. Resin damar dapat digunakan sebagaiobat tradisional untuk diare dan disentri,salep untuk penyakit kulit danpenyembuhan gangguan pendengaran,kerusakan gigi, sakit mata, bisul dan luka(Appanah dan Trumbull, 1998).

Selain di manfaatkan getahnya damarjuga dapat di manfaatkan kayunyauntukberbagai keperluan, Kayu damar bisadigunakan untuk bangunan, kayu lapis,

mebel, lantai rumah, papan, pulp, peralatanrumah tangga dan lain sebagainya.

Teknik Pengambilan Getah Damar

Proses pengambilan getah damaryang dilakukan oleh masyarakat KampungBariat diperoleh dari hutan alam sesuaidengan data penelitian yang di kumpulkandari responden. Secara umum pengambilangetah damar baik damar bergetah putihmaupun damar bergetah merah dapatdilakukan oleh semua keluarga tanpaterkecuali (baik kaum laki-laki maupunkaum perempuan).

Cara Menyadap Getah DamarCara pengambilan (pemanenan)

getah damar sampai saat ini sebagian besarmasyarakat masih menggunakan caratradisional yaitu melukai pohon damardengan menggunakan parang/kapak. Ciri-ciri pohon yang sudah siap untuk di sadapyaitu pohon yang berdiameter diatas 45 cm,dan tinggi diatas 50 m. Sebelum kulitbatang di lukai, pohon damar dibersihkanterlebih dahulu agar di sekitar lubang sadapyang akan dibuat bebas dari kotoran yangmungkin akan mengotori getah yang keluar.Setelah pembersihan kulit batang kemudiandilakukan penyadapan yaitu denganmembuat luka/lubang pada kulit batang,beberapa saat setelah kulit batang dilukaimaka akan keluarlah getah dan getahtersebut di biarkan mengalir dan terkumpuldi dalam lubang sadap hingga mengering.Setelah getah damar mengering kemudiandamar dipanen dan dikumpulkan.

(a) (b) (c) (d)Gambar 4. Proses Pemanenan Getah Damar. (a) dan (b) Pemanenan Getah Damar Putih(Agathis labillardieri Warb.); (c) dan (d) Pemananan Getah Damar Merah (Vatica sp.).

Page 6: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

58

Antoh dkk.

Cara Pemanenan Getah Damar

Setelah bagian batang damar yangdilukai dan getahnya di biarkan mengalirdan terkumpul hingga mengering selama ±2-3 minggu bahkan bisa sampai 1 bulantujuannya supaya getah tersebut benar-benar mengering agar ketika diambil getahdengan cara mengorek, getahnya terlepassemuanya tidak ada yang tersisa/tertinggalpada lubang bekas sadapan. Pemanenangetah biasanya sekitar dua minggu sampaisatu bulan setelah penyadapan. Carapemanenan atau pengumpulan getah darilubang sadap adalah dengan caramengeluarkan / mengorek getah damar darilubang sadap dengan menggunakan parangatau kapak. Setelah semua getah damaryang di panen terkumpul, kemudiandimasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan yaitu karung untuk selanjutnyadiangkut/dibawa ke tempat pengumpulan(rumah) dan selanjutnya akan di jual

Jumlah Pemanenan Getah Damar

Berdasarkan hasil wawancara yangdilakukan oleh masyarakat Kampung Bariatyang mana dalam proses pemanenan getahdamar, masyarakat biasanya melakukanpemanenan tidak menentu. Yang di maksuddengan pemanenan tidak menentu yaitutidak bisa dipastikan berapa kali masyarakatmelakukan pemanenan. Hal ini dikarenakandalam satu minggu/bulan/ tahun volumepemanenan tidak tetap, karena dalampemanenan masyarakat berpatokan kepadapara pembeli/pemesan getah damar.Pemanenan akan dilakukan bila adapesanan/permintaan akan getah damar,maka masyarakat akan masuk hutanmencari getah damar untuk di jual.Sehingga getah damar yang biasa di panenbisa mencapai 2-5 karung ukuran 50 kg.

Kayu Damar

Masyarakat Kampung Bariat DistrikKonda Kabupaten Sorong Selatanmemanfaatkan pohon Damarsebagai bahanbangunan dalam pembuatan rumah danbahan bakar (kayu bakar). Sebagai bahan

bangunan, kayu dibuat dalam bentuk papandan balok.

Kayu Damar Sebagai Bahan Bangunan

Masyarakat Kampung Bariatmemanfaatkan pohon damar sebagai bahanbangunan berupa papan dan balok. Papandan Balok tersebut nantinya dipergunakanoleh masyarakat sebagai bahan bakupembuatan rumah mereka. Ukuran Pohondamar yang digunakan sebagai bahan bakubangunan (Papan dan Balok) yaitu yangberdiameter > 50 cm dan panjang > 4 m.Masyarakat menggunakan papan sebagaidinding rumah serta lantai rumah,sedangkan untuk baloknya biasa di pakaisebagai tiang rumah, pintu rumah, jelusirumah dan lain sebagainya.

Dalam Pemanfaatan kayu damarsebagai bahan bangunan (pembuatanrumah) kebanyakan masyarakat KampungBariat menggunakan jenis pohon damarbergetah putih di bandingkan dengan kayuDamar bergetah merah (Vatica sp.). Haltersebut dikarenakan kayu damar bergetahputih (Agathis labillarderi Warb.) memilikidiameter yang besar dan bisa di buat balokbahkan papan untuk digunakan dalampembuatan rumah, sedangkan kayu damarbergetah merah (Vatica sp.) memilikidiameter yang tidak begitu besar sehinggatidak bisa di jadikan papan serta balok.

Pembuatan rumah masyarakatKampung Bariat umumnya selainmenggunakan kayu damar sebagai bahanbangunan, juga menggunakan jenis lainseperti Kayu Besi (Intsia sp), Bintanggur(Calophyllum spp.), Matoa (Pometia spp.)dan Marsawa. Dalam penggunaan jenis-jenis tersebut sebagai bahan bangunanuntuk pembuatan rumah jenis tersebutmasih ditemukan karena dalampemanfaatannya ada larangan/ aturan-aturan yang mengatur sehingga masyarakatyang mengambil kayu untuk di jadikansebagai bahan bangunan tidak bisasembarang menebang kayu tersebut kecualiada ijin dari pihak pribumi atau orang asli,sehingga kayu-kayu tersebut tidakhabis/punah.

Page 7: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

59

Antoh dkk.

(a) (b)Gambar 6. Rumah masyarakat di bangun menggunakan Kayu Damar

(a) Papan dari kayu Damar (b) Balok dari kayu Damar

Kayu Damar Sebagai Bahan Bakar(Kayu Bakar)

Berdasarkan wawancara, MasyarakatKampung Bariat biasanya mengambil kayubakar dari hutan sekitarnya, kayu daripohon damar selain kayu Damar bergetahputih (Agathis labillardieri Warb.)masyarakat juga biasa memanfaatkan kayudamar bergetah merah (Vatica sp.) SokharDhohon (Bahasa Bariat) sebagai kayubakar. Menurut masyarakat KampungBariat kayu damar bila di bakar akanmenghasilkan nyala api yang baik, sehinggamasyarakat bisa memanfaatkan kayuDamar sebagai kayu bakar, bagian- bagiandari kayu damar yang di manfaatkan

sebagai kayu bakar seperti batang rantingdan kulit. Dalam pemanfaatan kayu damarsebagai kayu bakar Masyarakat KampungBariat tidak bisa memperjual belikan kayubakar dari pohon damar kepada orang lainatau para pembeli lainnya, karena dalampengambilan kayu damar sebagai bahanbakar (kayu bakar) dilarang keras olehorang asli tempat supaya kayu damartersebut tidak di perjualbelikan, kecuali adaacara gereja atau adat istiadat di Kampungtersebut baru kayu damar bisa di ambiluntuk di pakai sebagai bahan bakar (kayubakar) khususnya pada Kampung Bariattersebut.

(a) (b)Gambar 7. Pemanfaatan kayu damar sebagai bahan bakar (kayu bakar) (a) Kayu damar bergetah

putih (Agathis labilardieri Warb ) (b) Kayu damar bergetah merah (Vatica sp.)

Pemanfaatan kayu damar bagimasyarakat Papua khususnya MasyarakatBariat mereka hanya memanfaatkan pohonDamar sebagai bahan bangunan serta bahanbahan bakar (kayu bakar) namun jika dibandingkan dengan masyarakat di luarpapua mereka memanfatkan kayu daripohon damar sebagai bahan bangun selainitu juga kayu dari damar juga dapat di

manfaatkan sebagai alat olahraga, peralatanrumah tangga, batang korek api, tiang-tiangkapal kertas tulis dan lain sebagainya.Sehingga harga yang di peroleh dari hasilpenjualan pohon damar baik getah maupunkayunya sangat berbeda, keuntungan yangdi peroleh oleh masyarakat Bariat di hasilpenjualan pohon damar baik getah maupunkayunya masih relatif rendah. Hal ini di

Page 8: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

60

Antoh dkk.

sebabkan karena kurangnya pengetahuanmasyarakat tentang cara pemanfaatanpohon damar dan cara pengelolaan yangmasih bersifat tradisional.

Penjualan Pohon Damar

Bagian Pohon Damar yang di Pasarkan

Berdasarkan hasil wawancara yangdilakukan oleh masyarakat Kampung Bariatumumnya masyarakat dalam pengelolaan

serta pemanfaatan pohon damar masihbersifat tradisional. Karena pada dasarnyamasyarakat Kampung Bariat dalampemanfaatan pohon damar dan bagian-bagian yang dimanfaatkan adalah merekahanya bisa memanfaatakan getah dan kayudari pohon damar. Hal ini disebabkankarena kurangnya pengetahuan masyarakattentang cara pemanfaatan pohon Damar.

(a) (b)

Gambar 8. Bagian pohon Damar yang dipasarkan. (a) Getah Damar (b) Papan dari kayu Damar

Harga Jual Pohon DamarBerdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan oleh Masyarakat KampungBariat yaitu dalam pengelolaan danpemanfaatan pohon damar oleh masyarakatKampung Bariat mereka menjual getahdamar, papan dan balok dari pohondamar.Untuk penjualan getah Damar putihdalam bahasa Bariat (sokhar khirna) dangetah damar merah dalam Bahasa Bariat(sokhar dhohon) yang dipasarkan masihdalam bentuk bahan baku sehingga hargajualnya sama yaitu berkisar antara Rp.

3000.00,- sampai dengan Rp. 5000,00,-/kgsesuai dengan kesepakatan harga Sehinggadari hasil penjualan tersebut bisamenambah penghasilan ekonomi untukmenunjang keperluan kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk penjualan kayudamar yang dijual/dipasarkan dalambentuk bahan jadi yaitu kayu dari pohondamar di buat papan dan balok kemudian dijual, harga jual papan 1 kubik berkisarantara Rp 2.500.000,- sedangkan untukbalok 1 kubik berkisar antara Rp2.500.000,-.

Gambar 9. Penjualan Pohon Damar(a) Penjualan getah Damar, (b) Penjualan papan, (c) Penjualan balok

a b

ca b

Page 9: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

61

Antoh dkk.

Pola Pemasaran Pohon Damar

Masyarakat Kampung Bariat padaumumnya melakukan transaksi penjualangetah damar atau papan dan balok dari kayudamar secara tidak langsung yang dimaksuddengan penjualan secara tidak langsungyaitu memalui pesanan atau para pembelimendatangi langsung kerumah wargasetempat untuk melakukan transaksipembelian. Bagian-bagian yangdimanfaatkan dan dijual dari pohon damarantara lain: getah damar, papan serta balokdari pohon damar.

Pola Konservasi Tradisional dan AdatIstiadat yang Berlaku Dalampemanfaatan Pohon Damar

Tindakan Konservasi sendirimerupakan tindakan pemeliharaan yangdilakukan terhadap suatu jenis yang seringdimanfaatkan agar tetap lestari. Tindakankonservasi sejauh ini masih bersifattradisional yang dilakukan oleh masyarakatKampung Bariat.

Masyarakat Kampung melakukanpemeliharaan terhadap pohon damardengan cara mengambil pohon damar yangsudah siap ditebang (masak tebang) untukkebutuhan hidup masyarakat setempat.Pohon damar yang masih berumur mudahbiasanya dilarang untuk ditebang ataudiambil getahnya karena masih muda ataubelum layak untuk di panen.

Pengambilan pohon damar dilarangkeras oleh masyarakat asli Kampung Bariat(Pribumi), bila ada Marga atau Suku dariKampung lain yang masuk dan mengambilatau memanfaatkan pohon damar padabatas-batas Kampung/ wilayah tanah adat.Dalam pemanfaatan getah damar yangdilakukan oleh Masyarakat KampungBariat terdapat aturan yang merupakanbatasan yang telah dibuat dan dilakukansecara turun temurun dari nenek moyang,yaitu:

1. Damar bergetah Putih (Agathislabillardieri Warb.) hanya dapatdimanfaatkan serta dikelola olehMasyarakat asli/Pribumi yang tinggal

di Kampung Bariat (Marga Kemeray,Konjol, Kareth, dan Sawor).

2. Damar bergetah merah (Vatica sp.)dapat dimanfaatkan baik olehmasyarakat pribumi (selain keempatmarga tersebut di atas) maupunmasyarakat pendatang.

Apabila masyarakat dari Marga atauSuku dan Kampung lain yang masuk kewilayah tersebut dan mengambil pohonDamar atau hasil hutan lainnya akandikenakan sangsi, hal ini dilakukan agarpohon Damar dan hasil hutan lainnya tetapterjaga/terpelihara. Serta tindakankonservasi yang dilakukan oleh masyarakatKampung Bariat yaitu penanaman kembalidengan menggunakan semai yang sudahtumbuh secara alami di bawah tegakanDamar kemudian bibit tersebut diambil dandi tanam kembali pada lokasi yang telahdisiapkan.

Adapun perbedaan dalam tindakankonservasi yang dilakukan oleh masyarakatBariat Kabupaten Sorong Selatan denganmasyarakat di luar papua yaitu lampung,sumatra, dan bogor dalam mengelolaperkebunan damar meraka mempunyaihukum adat untuk melindungi Damar.Pohon Damar tidak boleh ditebang dansetiap orang yang melanggar hukumtersebut menerima hukuman dalam bentukpenanaman pohon Damar baru, Bahkansetiap orang yang akan menjadi calonpengantin harus menanam pohon sebelummenikah.

Pola Transfer Pengetahuan

Berdasarkan wawancara yangdilakukan terhadap masyarakat KampungBariat, pola transfer pengetahuan tentangpemanfaatan pohon Damar berasal darigenerasi sebelumnya. Pengetahuan tersebutdiperoleh atau diturunkan dari orang tuakepada anaknya.

Cara transfer pengetahuan diturunkandengan cara melihat langsung bagaimanacara pemanfaatan pohon damar yang dilakukan lapangan serta menunjukkanbagian-bagian apa saja yang dapatdigunakan dan dimanfaatkan sesuai dengankebutuhan mereka sehari-hari. Pengetahuan

Page 10: PEMANFAATAN DAMAR OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG …

@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Jurnal Kehutanan Papuasia 1 (1):53-62 (2015)

62

Antoh dkk.

diturunkan dengan cara berbicara dengankeluarga mereka saat semua anak kumpuldi waktu bersantai/tidak bekerja denganbercerita kepada anak–anak mengenai carapemanfaatan pohon Damar tersebut.

KESIMPULAN

Masyarakat Kampung Bariat DistrikKonda memanfaatkan pohon Damar untukmemenuhi kebutuhan hidupnya dalam 3pemanfaatan yaitu: pengambilan getahDamar untuk dijual, pemanfaatan kayuDamar bahan baku bangunan (pembuatanrumah), dan pemanfaatan kayu Damarsebagai bahan bakar (kayu bakar).

Bagian-bagian Pohon Damar yang dimanfaatkan adalah getah (getah putih dangetah merah) dan kayunya (papan balokdan sebagai kayu bakar).

Konservasi tradisional yang dilakukanoleh masyarakat Kampung Bariat gunamenjaga kelestariannya, yaitu dengan hanyamemanen pohon yang sudah masak tebang(Diameter > 50 cm dan tinggi > 4m),sedangkan untuk pengelolaan getahnyadibedakan berdasarkan warna. DimanaDamar bergetah putih hanya dapat dikelolaoleh masyarakat pribumi (Marga Kemeray,Konjol, Sawor dan Kareth) sedangkan yangbergetah merah dapat dikelola baik olehmasyarakat pribumi (selain keempat margatersebut) maupun oleh masyarakatpendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 1976. Mengenal BeberapaJenis Kayu Irian Jaya. Jilid I. DinasKehutanan Daerah Tingkat I IrianJaya. Jayapura

Budiyanto A., 2012.Kayu Damar SebagaiSalah Satu Bahan Bangunan Mk.Konstruksi Bangun Taman.Departemen Arsitektur LanskapFakultas Pertanian Institut PertanianBogor (tidak di terbitkan)

Handoko, N. I., 1995. Pengaruh PenutupanPada Luka Bekas Sadapan Agathislabillardieri Warb. Yang DiberiAsam Sulfat (H2S04) TerhadapProduksi Kopal Di BariatTeminabuan Kabupaten Sorong.Skripsi Sarjana Fakultas PertanianUniversitas CendrawasihManokwari. (tidak diterbitkan).

http://rezabarazi.blogspot.com/2012/05/getah-damar-mata-kucing.html 18febuari 2015

Kapisa S, 1992. Inventarisasi PotensiDamar (Agathis Labilardieri Warb)Kawasan Bariat Teminabuan. SkripsiSarjana Fakultas KehutananUniversiatas Negeri PapuaManokwari (Tidak diTerbitkan)

Saa. A. 2009., Permudaan Damar Agathislabillardieri Warb. Di Kawasan

Hutan Bariat Teminabuan KabupatenSorong Selatan. Skripsi SarjanaKehutanan Universitas Negeri PapuaManokwari. (Tidak Di Terbitkan).