pemanfaatan batubara untuk briket

4
Pemanfaatan batubara untuk briket Pembuatan briket pada dasarnya adalah upaya untuk membentuk bahan yang kompak dari pertike-pertikel penyusunnya yang relative jauh lebih keci dengan cara memberikan tekanan tertentu pada suatu wadah cetakan Prinsip-prinsip pembuatan briket 1. Pembriketan tanpa bahan pengikat -ikatan partikel yang terjadi disebabkan adanya gaya kohesi antar partikel -partikel tekanan, partike-partikel batubara akan berusaha menyusun diri sehingga dicapai suatu susunan yang stabil -karena ada gaya kohesi antar partikel, susunan partikel membentuk masaa yang kompak -gaya kohesi sebanding dengan luas bidang kontak sehingga ikatan partikel menjadi semakin besar 2. Pembriketan dengan bahan pengikat Mekanisme utama dari kompaksi batubara adalah daya ikat antar partikel. Dengan bahan pengikat semata. Gaya antar partikel yang bekerja dan mungkin berpengaruh pada antar kekuatan briket yaitu -gaya van der walls antar molekul -tegangan permukaan dan sifat kapilaritas yang berpengaruh pada gaya adhesi bahan pengikat pada batubara -gaya gesek antar partikel karena adanya gaya saling kunci -tekanan dari gas-gas yang terperangkap -lelehnya permukaan partikel karena panas yang ditimbulkan akibat gesekan antar partikel Pengikatan butiran dengan bahan pengikat meliputi 1. Mekanisme model film Bahan pengikat berfungsi sebagai lapisan tipis yang menyelimuti partikel batubara, kemudian gayatarik antar lapisan ini memberikan ikatan antar partikel. Contoh kanji dextrin, mollas 2. Mekanisme model matrik Bahan pengikat berfungsi sebagai suatu bahan matriks dan butiran batubara yang terdapat didalamnya. Bahan ini akan berusaha menempati rongga antar partikel, akibat tekanan yang diberikan. Contoh bahan pengikat tar, produk cair karbonisasi dan aspal Fkator-faktor yang mempengauhi kulitas briket 1. Kelas dan komposisi maseral batubara

Upload: diko-anggara

Post on 20-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Pemanfaatan batubara untuk briket

Pembuatan briket pada dasarnya adalah upaya untuk membentuk bahan yang kompak dari pertike-pertikel penyusunnya yang relative jauh lebih keci dengan cara memberikan tekanan tertentu pada suatu wadah cetakan

Prinsip-prinsip pembuatan briket1. Pembriketan tanpa bahan pengikat-ikatan partikel yang terjadi disebabkan adanya gaya kohesi antar partikel-partikel tekanan, partike-partikel batubara akan berusaha menyusun diri sehingga dicapai suatu susunan yang stabil-karena ada gaya kohesi antar partikel, susunan partikel membentuk masaa yang kompak-gaya kohesi sebanding dengan luas bidang kontak sehingga ikatan partikel menjadi semakin besar

2. Pembriketan dengan bahan pengikatMekanisme utama dari kompaksi batubara adalah daya ikat antar partikel. Dengan bahan pengikat semata. Gaya antar partikel yang bekerja dan mungkin berpengaruh pada antar kekuatan briket yaitu-gaya van der walls antar molekul-tegangan permukaan dan sifat kapilaritas yang berpengaruh pada gaya adhesi bahan pengikat pada batubara-gaya gesek antar partikel karena adanya gaya saling kunci-tekanan dari gas-gas yang terperangkap-lelehnya permukaan partikel karena panas yang ditimbulkan akibat gesekan antar partikel

Pengikatan butiran dengan bahan pengikat meliputi1. Mekanisme model filmBahan pengikat berfungsi sebagai lapisan tipis yang menyelimuti partikel batubara, kemudian gayatarik antar lapisan ini memberikan ikatan antar partikel. Contoh kanji dextrin, mollas2. Mekanisme model matrikBahan pengikat berfungsi sebagai suatu bahan matriks dan butiran batubara yang terdapat didalamnya. Bahan ini akan berusaha menempati rongga antar partikel, akibat tekanan yang diberikan. Contoh bahan pengikat tar, produk cair karbonisasi dan aspal

Fkator-faktor yang mempengauhi kulitas briket1. Kelas dan komposisi maseral batubaraKelas pada batubara berpengaruh terhadap kekuatannya. Besarnya kadar zat terbang dapat menaikkan kekuatan briket yang dihasilkanRank/klas batubaraVolatile matter (dmmf)Lignit>33%Sub bituminous20-33%Bituminous14-20%Antrasit3-13%

Komposisi maseral berpengaruh terhadap kekuatan briket, sebab untuk tiap-tiap kelompok maseral mempunyai kekuatan tertentu

Kelompok maseral% zat terbang (VM)Vitrinit35Ekstrinit67Inertinit23

Vitrinit cenderung lunak, inertinit menunjukkan kekerasan paling tinggi. Semakin tinggi VM kuat tekan makin rendah

2. Ukuran dan ditribusi ukuran batubaraUkuran butir yang semakin kecil mempunyai luas permukaan yang semakin besar. Semakin luas permukaan yang semikn besar. Semakin luas permukaan maka jumlah bahan pengikat semakin banyak.Briket dengan modal yang dan ukuran kecil sebaiknya memakai batubara yang ukuran halus demikina sebaliknya.Distribusi ukuran menentukan kemungkinan penyusuanan (packing terbaik dan sekumpulan partikel dengan ukuran yang berbeda)Peningkatan jumlah partikel halus sampai batas waktu tertentu dapat menurunkan kualitas briket (kekuatan briket). Peningkatan ini akibat efek bridging (pecahnya partikel besar akibat tekanan yang besar). Perekatnya berkurang sehingga terjadi retakan dan kekuatan berkurang

3. Tekanan pemriketan Dapat memaksa partikel berorientasi membentuk susunan yang stabil dan mengisi rongga-rongga yangmasih kosong. Tekanan > kualitas baikTekanan>> bahan pengikat mulai keluar, memecahkan butiran batubaraAda dua jenis mekanisme pemberian tekanan Single end compaction Double end compaction

4. Bentuk dan ukuran briket yang dibuatPerbandingan antara panjang dan diameter briket. Makin kecil perbandingan tersebutmaka distribusi kompakan/kepadatan makin berkurang, sebab distriusi tekanan terjadi tidak merata pada seluruh bagian komponen

CACAT YANG TERDAPAT PADA BRIKET

1. CappingCapping adalah terpisahnya sebagian atau keseluruhan permukaan atasatau bawah kompakan yang terjadi setelah pencetakan atau beberapa waktu setelah itu

Faktor-faktor yang mempengaruhi cacat inia. Jenis dan jumlah bahan pengikat yang tidak tepatPemilihan bahan pengikat perlu disesuaikan dengan bahan yang akan dicetak. Missal bahan yng bersifat hidrofobik memerlukan bahan pengikat yang mempunyai daya ikat cukup kuat dibandingkan bahan yang bersifat hidrofilik.Jumlah bahan pengikat akan menentukandaya kohesi antar butiran kekurangan bahan pengikat akan menyebabkan daya kohesi ini kecilb. Jumlah butiran sangat halus berlebihanJika ukuran partikel yang digunakan untuk pembuatan briket terlalu halus akan menyebabkan besrnya luas permukaan partikel sehingga rongga antar partikel semakin banyak.Pda saat penekanan, terjadi adiorbsi udara dan akan tersebar ke rongga antar partikel. Pada saat tekanan dihilangkan, udara ini akan mendesak keluar dari dalam briketc. Kadar airJika kadar air yang terdapat dalam bahan cetak maupun pengikatterlalu banyak dapat menyebabkan bagian-bagian permukaan kompakan melekat pada permukaan cetakan, sedangkan apabila kadar air terlalu sedikit (butiran sangat kering) akan menurunkan fungsi untuk mengaktifkan bahan pengikat senhingga daya adhesive yang membuat antar butir salingberikatan menjadi kecild. Gaya tekan terlalu tinggiSetiap material mempunyai kemampuan menerima tekanan pada suatu harga tertentu tergantung pada jenis material tersebut. Apabila batas tekanan tersebut dilampaui akan menyebabkan terjadinya tegangan briket, yang mana pada saat tekanan dihilangkan akan mendesak keluare. Kehalusan permukaan punchJika permukaan punchnya terlalu kasar maka dpat menyebabkan adanya butiran yang masuk kedalam lubang-lubang punch tersebut, sehingga briket yang dihasilkan kasar pada permukaannyaf. Kedudukan punch yang tidak rataJika kedudukan punch tidak rata, maka tekanan yang diterima oleh kompakan tidak merata

2. LaminatingLaminating yaitu terpisahnya kompakan menjadi 2 bagian/lapisan atau lebih penyebabnya hmpir sama dengan capping

3. Picking dan stickingPickking dan sticking adalah terlepasnya permukaan kompakan akibat menempelnya bagian kompakan pada permukaan cetakan

Cara penggunakan briket tipe telurBriket penyulut dimasukkan keminyak, lalui dibakar, setelah dibakar masukkan penyulut ditutupi briket lalu lakukan pengipasan. Cara memetikan bisa ditutup atau ditutu dg pasir

Cara penggunaan briket tipe sarang tawonAnglo (tempat memasukkan briket) diisi dengan briket sarang tawon, penyalaan cukup dengan 1 batang korek api, pembakaranterjadi terlebih dahulu baru menyebar kebawah