peluang dan ibu kota dan tantangan dukungan peringkat...

16
1 Pemindahan Ibu Kota dan Dukungan Infrastruktur p. 03 Peluang dan Tantangan Peringkat Investment Grade untuk Indonesia p. 08 Buletin APBN Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI www.puskajianggaran.dpr.go.id ISSN 2502-8685 Edisi 13 Vol. II. Juli 2017

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

1

Pemindahan Ibu Kota dan Dukungan Infrastrukturp. 03

Peluang dan Tantangan Peringkat

Investment Grade untuk

Indonesiap. 08

Buletin APBNPusat Kajian AnggaranBadan Keahlian DPR RIwww.puskajianggaran.dpr.go.id ISSN 2502-8685

Edisi 13 Vol. II. Juli 2017

Page 2: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

2

Dewan RedaksiPenanggung Jawab

Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., M.Si.

Pemimpin RedaksiRastri Paramita, S.E., M.M.

RedakturJesly Yuriaty Panjaitan, S.E., M.M. Ratna Christianingrum, S.Si., M.Si.

Marihot Nasution, S.E., M.SiAdhi Prasetyo S. W., S.M.

EditorDwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.

Ade Nurul Aida, S.E.

Daftar Isi Update APBN.................................................................................................p.02 Pemindahan Ibu Kota dan Dukungan Infrastruktur........................................p.03 Peluang dan Tantangan Investment Grade untuk Indonesia.........................p.08

Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id

Page 3: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

1

Update APBNPosisi Utang Pemerintah Indonesia

Pembiayaan pemerintah terdiri dari Pinjaman Luar Negeri, Pinjaman Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara (SBN). Posisi utang pemerintah pusat per Mei 2017 sebesar Rp3.672,33 triliun. Utang tersebut terdiri atas Pinjaman Luar Negeri Rp723,44 triliun (19,8 persen), Pinjaman Dalam Negeri Rp5,17 triliun dan Surat Utang negara Rp2.943,34 triliun (80,2 persen).

Penambahan utang neto selama bulan Mei 2017 sebesar Rp4,92 triliun berasal dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp11,03 triliun dan pelunasan pinjaman (neto) sebesar Rp6,11 triliun. Selama bulan Mei 2017, telah dilakukan lelang penerbitan SBN dengan total penerbitan (bruto) mencapai Rp38,09triliun, se-dangkan penarikan pinjaman (bruto) sebesar Rp1,24 triliun.

Posisi Utang Pemerintah Indonesia (Triliun Rupiah)

Sumber : Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

Page 4: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

2

Pemindahan Ibu Kota dan Dukungan Infrastruktur

oleh Achmad Wirabrata*)

*) Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. E-mail: [email protected].

Ibu kota adalah pusat negara yang memiliki status utama dalam

pemerintahan negara yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964 tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Raya Tetap Sebagai Ibu kota Negara Republik Indonesia Dengan Nama Jakarta. Dalam perannya sebagai pusat pemerintahan, ibu kota umumnya berfungsi sebagai pusat kekuasaan politik dan ekonomi sehingga ibu kota memainkan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di banyak negara, ibu kota merupakan kota terbesar yang ada dalam sebuah negara dimana kota tersebut mencerminkan corak yang unik dari sisi ekonomi dan budaya masyarakatnya sehingga ibu kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara.Ibu Kota dikarakteristikan sebagai kota multifungsi yang memiliki misi diplomatik, institusi pemerintahan, dan pusat ekonomi. Sebagai bagian dari identitas sebuah negara, ibu kota dibangun untuk menjadikannya kota yang memiliki fungsi utama dalam pemerintahan. Berbagai negara membangun ibu kotanya dengan cara yang berbeda-beda, dengan melanjutkan membangun kota yang menjadi ibu kota di masa lalu, atau memilih dan membangun ibu kota baru di kota yang berbeda. Sebagian besar negara di dunia termasuk

Indonesia memiliki ibu kota yang menjadi pusat dari fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif (classic capital).Semenjak dinyatakan sebagai ibu kota, pembangunan pusat perekonomian dan pemerintahan dilakukan sehingga peningkatan jumlah penduduk meningkat akibat kebutuhan akan tenaga kerja. Saat ini Jakarta dihuni oleh lebih dari 10 juta penduduk dan mengalami penambahan sekitar 5 juta penduduk di jam kerja siang hari. Dengan luas wilayah sekitar 661,52 km2 membuat ruang gerak menjadi sempit. Ruang gerak yang semakin sempit mengakibatkan permasalahan kemacetan semakin tinggi. Belum lagi disaat musim hujan datang, akan diperparah saat genangan air terjadi. Peningkatan jumlah penduduk yang tidak berimbang dengan kemampuan penyediaan infrastruktur.Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta saat ini semakin intens. Ide pemindahan ibu kota ke luar Jakarta sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru. Urgensi pemindahan ibu kota saat ini lebih dikarenakan atas berbagai keterbatasan dan persoalan yang membelit Jakarta sehingga dipandang tidak lagi ideal dalam menjalankan perannya sebagai pusat ekonomi, politik dan budaya. Dengan pertimbangan keterbatasan yang dimiliki Jakarta, pada era tahun 1950an mantan Presiden

Page 5: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

3

Soekarno pernah melontarkan gagasannya untuk memindahkan ibu kota ke Palangkaraya dengan berbagai alasannya. Selanjutnya, mantan Presiden Soeharto pun pada sekitar 15 tahun yang lalu pernah mewacanakan pemindahan ibukota dari Jakarta ke Jonggol.Pemindahan ibukota juga harus mempertimbangkan beberapa gedung perkantoran yang wajib dibangun seperti Istana Negara, Gedung Kementerian, Markas Besar Kepolisian dan TNI serta infrastruktur transportasi. Perlu diperhatikan kebutuhan infrastruktur di kota yang akan ditempati serta kebutuhan pemenuhan anggaran pembangunan tersebut.Selain kepadatan penduduk yang tidak berimbang dengan kemampuan penyediaan infrastruktur, Indonesia juga berkepentingan untuk memeratakan pembangunan ke luar Jakarta dan ke luar Jawa. Kedua alasan ini merupakan justifikasi yang amat kuat untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke kota lain di luar Jawa.Permasalahan Ibu Kota di Negara LainAlasan pemindahan ini mirip dengan yang dulu dilakukan Brasil. Mereka memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia, kota yang letaknya lebih di tengah-tengah negara dibandingkan Rio yang berada di pantai timur. Sejak pertama kali direncanakan pada 1956, ibu kota baru Brasil resmi berdiri pada 1960. Hanya perlu waktu empat tahun untuk pemindahan karena kedua kota berjarak relatif tak jauh, sekitar 1.168 kilometer, berada di daratan yang sama, dan kompleksitas

permasalahan saat itu belum terlalu besar.Kasus ibu kota Malaysia berbeda. Untuk mengurangi kepadatan ibu kota, Malaysia membangun Putrajaya yang hanya berjarak 36 kilometer dari Kuala Lumpur, sebagai pusat perkantoran pemerintah federal. Jadi, ibu kota negara, tempat raja bermukim, serta parlemen tetap berada di Kuala Lumpur. Kuala Lumpur menjadi pusat bisnis, sedangkan Putrajaya menjadi pusat administrasi pemerintahan. Dengan kata lain, terjadi pengalihan beban ke kedua kota. Putrajaya mulai dibangun sejak 1990 dan mulai efektif digunakan pada 1999. Perlu waktu sembilan tahun meski jaraknya dekat. Hal ini mungkin mirip dengan ide pada era Presiden Soeharto untuk memindahkan ibu kota administrasi dari Jakarta ke Jonggol, Jawa Barat, yang berjarak 52 kilometer.Kasus Australia lain lagi. Ibu kota Canberra didirikan pada 1908, sebagai hasil kompromi setelah dua kota terbesar berebut menjadi ibu kota: Sydney dan Melbourne. Akhirnya dipilih jalan tengah, dibuat kota baru di antara keduanya.Sementara Beijing, ibu kota Tiongkok, adalah kota yang amat besar dan padat dengan penduduk 21 juta orang, tetapi masih kalah jumlahnya dibandingkan Shanghai, kota bisnisnya yang terbesar, 24 juta orang. Kedua kota dihubungkan dengan kereta cepat sepanjang 1.318 kilometer atau hampir sembilan kali lipat jarak Jakarta-Bandung yang juga sedang membangun kereta cepat.Pembangunan ekonomi Tiongkok sebenarnya juga mengalami disparitas yang tajam antara wilayah pantai timur dengan wilayah tengah dan barat. Namun, sejauh ini Pemerintah

Page 6: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

4

Tiongkok belum terpikir untuk memindahkan ibu kotanya ke bagian dalam (interior) tersebut.Dari pemisahan Ibu Kota Negara diatas bisa diambil kesimpulan bahwa beberapa negara memisahkan fungsi pemerintahan dan perekonomian. Hal itu dilakukan selain permasalahan padatnya penduduk, juga untuk menjaga disparitas harga antara wilayah barat dan timur atau utara dan selatan. Indonesia kurang lebih memiliki permasalahan yang sama tentang disparitas harga dan perekonomian antarwilayahBeragam kasus masalah kepadatan penduduk ibu kota, Jakarta memang berpenduduk banyak sekitar 10 juta jiwa, meski bukanlah yang terbesar di dunia dibandingkan ibu kota lain, seperti Karachi (23 juta) Beijing (21 juta), New Delhi (17 juta), Istanbul (14 juta), Tokyo (13 juta), Moskwa (12 juta), dan Seoul (10 juta).Persyaratan Ibu Kota BaruPresiden Joko Widodo meminta Bappenas untuk melakukan kajian tentang kota atau provinsi yang layak menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengakui pemindahan Ibu Kota membutuhkan dana yang besar, sehingga Presiden meminta untuk tidak menggunakan dana Anggaran Pembelanjaan dan belanja Negara (APBN) seluruhnya. Saat ini masih dikaji mengenai skema pembiayaan dengan melibatkan pihak swasta atau private sector.Untuk mengantisipasi penggunaan anggaran yang terlalu tinggi sebagai sarat utama yang disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas adalah

menggunakan lahan yang dimiliki oleh negara terlebih dahulu serta memiliki perbedaan tidak terlalu jauh dengan Jakarta. Presiden mengharapkan kota atau provinsi yang ditunjuk menjadi pengganti tidak diumumkan terlebih dahulu, untuk menghindari melonjaknya harga tanah yang diakibatkan para spekulan.Semantara itu lingkungan menjadi kriteria utama ibu kota yang baru, menurut perencana perkotaan Astrid Haryati adalah diperlukannya lingkungan fisik yang stabil yang minim dari bencana alam, kemampuan pengembangan kota yang baik dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, dan kemampuan pengaplikasian strategi fisik yang baik. Sementara menurut Yayat Supriana sebagai pengamat perkotaan menyatakan pembangunan juga harus memperhatikan kultur dan struktur selain fisik.Beban FiskalPembangunan infrastruktur yang mendukung kinerja kota sebagai ibu kota perlu dibangun segera sebagai modal awal pembangunan. Pembangunan infrastruktur fisik seperti gedung dan jalan, serta infrastruktur pendukung seperti listrik, air dan telekomunikasi membutuhkan biaya yang tinggi. Dengan kondisi keuangan saat ini, hal ini menjadi masalah baru yang dapat mengganggu kinerja keuangan untuk belanja infrastruktur yang fokus pada pembangunan infrastruktur yang terkoneksi. Masalah yang paling pelik saat ini adalah kondisi fiskal. Kombinasi antara ekspansi belanja infrastruktur dengan tidak sesuainya target penerimaan pajak akan menyebabkan defisit APBN 2017 sebesar Rp397 triliun atau 2,92

Page 7: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

5

persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski angka ini masih di bawah batas aman 3 persen, sesuai konsensus para ekonom mengenai defisit di negara berkembang yang melaju paling pesat (emerging markets) seperti Indonesia, defisit kita biasanya hanya 2,5 persen dan maksimal 2,7 persen. Artinya, defisit 2,92 persen merupakan angka yang secara psikologis sudah mulai memerlukan kehati-hatian ekstra untuk mengelolanya.Secara konvensional, defisit biasanya diatasi dengan utang. Sejauh ini, rasio utang Indonesia terhadap PDB masih aman di level 28 persen. Sebagai perbandingan, beberapa negara berkembang lain adalah India dan Brasil (69 persen), Tiongkok (49 persen), Meksiko (48 persen), Korea Selatan (38 persen), dan Turki (28 persen). Meski dari kriteria ini aman, kita harus tetap waspada, terlebih beban utang kita banyak yang berasal dari luar negeri dengan mata uang asing (dollar AS, yen, euro). Pada saat yang sama, cadangan devisa kita yang nyaris mencapai USD125 miliar kini sedang terkoreksi menjadi USD123 miliar. Masih cukup tinggi, tetapi kewaspadaan harus tetap tinggi. Sebaiknya tetap fokus untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur. Pemerintahan Presiden Joko Widodo menganggarkan belanja infrastruktur Rp300 triliun per tahun. Ini jumlah yang besar untuk ukuran APBN kita yang volumenya Rp2.100 triliun. Namun, hal itu masih kurang jika kita gunakan ukuran ideal 5 persen terhadap PDB.PDB kita tahun 2016 sebesar Rp12.406,8 triliun, meningkat 5,02 persen dari tahun 2015, sehingga

belanja infrastruktur ideal sekitar Rp600 triliun untuk tahun 2017. Dengan kata lain, di luar belanja pemerintah, kita berharap Rp300 triliun dari investasi swasta untuk proyek-proyek infrastruktur. Angka tersebut dirasakan berat karena swasta kurang tertarik kepada infrastruktur pembangunan pemerintahan atau lebih tertarik dengan infrastruktur yang berorientasi keuntungan.Pembiayaan pembangunan sebagai contoh yang saat ini dikerjakan adalah Lippo Group yang kini sedang membangun kota metropolitan baru, Meikarta, di Cikarang, Jawa Barat, yang berjarak 45 kilometer dari Jakarta. Meikarta yang luasnya 2.200 hektar ini diperkirakan oleh Lippo memakan biaya pembangunannya sekitar Rp278 triliun. Dengan asumsi membangun ibu kota baru nanti akan lebih mahal dibandingkan di Cikarang, ibu kota baru nanti memakan biaya setidaknya dua kali lipat atau sekitar Rp500 triliun. Angka ini setara dengan 25 persen lebih APBN setahun. Ini sungguh sangat besar. Atau, jika dikonversikan untuk anggaran pemerintah untuk infrastruktur Indonesia, itu ekuivalen dengan hampir dua tahun anggaran.Daftar PustakaKompas. 2017. Ekonomi Jakarta Tak Terpengaruh. 6 Juli 2017.Kompas. 2017. Memindahkan Ibu Kota. Diakses dari https://kompas.id/baca/opini/2017/07/11/memindahkan-ibu-kota/.Tanggal akses 19 Juli 2017.Putra, Idris Rusadi. Syarat Presiden Jokowi Jika Ibu Kota Ingin Pindah Dari Jakarta. Diakses dari https://www.merdeka.com/uang/syarat-presiden-jokowi-jika-ibu-kota-ingin-pindah-dari-jakarta.html. Diakses tanggal 19 Juli

Page 8: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

6

2017.Saleh, Darwin Zahedy. 2014. Permasalahan Infrastruktur di Indonesia. Jakarta: RuasSukmana, Yoga. 2017. Defisit Anggaran Negara 2,92 persen riskan. Diakses dari http://

bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/10/210000326/defisit.anggaran.negara.2.92.persen.riskan. Tanggal akses 19 Juli 2017Tim Visi Indonesia 2033. Visi Indonesia 2033, Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

SimpulanKeputusan untuk memindahkan ibu kota adalah suatu keputusan besar dan memakan biaya yang sangat mahal. Pengalaman dari beberapa negara misalnya Brasil, menunjukkan bahwa pemindahan ibu kota memakan proses yang sangat panjang. Mewacanakan pemindahan ibu kota keluar Jakarta mesti dipahami sebagai suatu proses penting sebelum menentukan keputusan besar untuk memindahkan ibukota keluar Jakarta atau tetap menempatkan Jakarta sebagai ibukota negara. Pemindahan ibu kota tidak semata didorong oleh pertimbangan kondisi ibu kota lama yang sudah terlalu padat dan kurang tersedianya infrastruktur dan fasilitas perkotaan. Pertimbangan politik dan sosio-ekonomi juga menjadi faktor penting dalam keputusan pemindahan ibu kota negara. Indonesia perlu dengan sangat seksama membahas wacana pemindahan ibu kota negara ini. Studi yang mendalam dan melibatkan berbagai pihak di pusat maupun di daerah diperlukan untuk menentukan pilihan terbaik. Setelah pilihan tersebut ditetapkan, akan diperlukan pula suatu perencanaan yang komprehensif agar implementasi pilihan tersebut berjalan dengan sebaik-baiknya. Keputusan pemindahan ibu kota negara akan menjadi proyek publik terbesar dan terpenting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.Ibu Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian dengan permasalahan kepadatan penduduk sehingga dirasakan perlu dikaji. Sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan penduduk. Wacana pemindahan ibu kota selalu dikemukakan dalam setiap masa pemerintahan baru. Pembangunan infrastruktur perlu dipersiapkan di ibu kota yang baru, sehingga membutuhkan alokasi anggaran yang tidak kecil. Dengan pembiayaan pemindahan ibu kota yang tinggi sebaiknya pemerintah lebih fokus terlebih dulu pada pembangunan infrastruktur yang terkoneksi sesuai dengan Program Nawacita. Dengan adanya infrastruktur terkoneksi yang baik tentu dapat mengurangi ekonomi biaya tinggi sehingga dapat mengurangi disparitas harga antara Wilayah Barat dan Wilayah Timur Indonesia yang dampaknya dapat dirasakan diseluruh provinsi. Kajian yang mendalam mengenai anggaran yang dibutuhkan agar dapat dipastikan masuk kedalam perencanaan kerja jangka panjang. Kebijakan ini harus disosialisasikan terlebih dahulu oleh pemerintah secepat mungkin setelah hasil kajian selesai.

Page 9: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

7

Peluang dan Tantangan Peringkat Investment Grade untuk Indonesia

Dwi Resti Pratiwi*)

AbstrakDengan diberikannya predikat investment grade oleh lembaga pemeringkat

kredit Standard & Poor (S&P) pada tanggal 19 Mei 2017, maka sudah lengkaplah perolehan predikat layak investasi dari ketiga lembaga pemeringkat terbesar yaitu S&P, Moodys dan Fitch. Predikat ini tentunya memberikan banyak peluang besar bagi perbaikan perekonomian dalam negeri mengingat Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi yang diminati. Namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diwaspadai oleh Pemerintah untuk menjaga predikat tersebut, diantaranya status Indonesia yang masih lower-middle income, commodity exporter dan capital importer, ancaman defisit fiskal yang melebar, dan gangguan kondisi politik trutama menghadapi tahun politik tahun 2019. Oleh karenanya Pemerintah tidak boleh terlena dengan euphoria kegembiraan atas hasil yang dicapai tersebut melainkan perlu dituangkan dengan kerja keras untuk mencapai hasil yang lebih baik.

*)Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail:[email protected]) Investment grade dapat diartikan sebagai layak investasi, dimana semakin baik peringkatnya akan menunjukkan risiko investasi yang semakin kecil. Predikat Investment grade diperoleh jika mendapat peringkat minimal BBB- oleh Standar& Poor’s dan Fitch (yang tertinggi adalah AAA dan berada pada range “Prime”) dan minimal Baa3 oleh Moody’s

Indonesia pertama kalinya memperoleh peringkat utang

dengan predikat investment grade1

pada tanggal 7 Juli 1992 oleh lembaga pemeringkatan kredit yaitu Standard & Poor’s (S&P) dan 14 Maret 1994 oleh Moody’s. Namun predikat investment grade tersebut tidak dapat dipertahankan hingga akhir tahun 1997 seiring dengan terjadinya krisis moneter yang dialami Indonesia saat itu. Setelah kehilangan predikat ini selama 14 tahun, tepatnya pada tanggal 15 Desember 2011, Indonesia kembali memperoleh predikat investment grade oleh salah satu Credit Rating Agency yaitu Fitch Ratings dengan menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+ dengan outlook stabil. BBB- merupakan rating peringkat ke 10 dan berada pada range Lower Medium Grade. Pada

range ini dinyatakan bahwa obligor memiliki kemampuan rata-rata dalam memenuhi komitmen-komitmen finansialnya. Selanjutnya, pada 18 Januari 2012, lembaga pemeringkat Moody’s kembali menaikan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3. Adapun beberapa alasan lembaga ini menaikkan peringkat Indonesia adalah diantaranya; (1) pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanannya terhadap guncangan eksternal; (2) adanya kebijakan mengatasi kerentanan finansial; (3) sistem perbankan yang sehat dan mampu menahan guncangan; (4) pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pembayaran eksternal yang baik, didukung kenaikan investasi asing langsung (dimana pada tahun 2011, FDI sebesar USD19,3 miliar atau naik sebesar 20 persen dari tahun 2010);

Page 10: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

8

(5) Inflasi yang rendah yaitu 3,79 persen di tahun 2011; (6) Kebijakan fiskal yang prudent membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berada pada tingkat rendah; dan (7) kebijakan bank sentral yang memiliki cadangan devisa yang besar dan stabilisasi obligasi pemerintah yang dilakukan menjadi garis pertahanan menghadapi arus kas keluar.Pada tabel 1 menunjukkan, selang 6 tahun kemudian yaitu 19 Mei 2017, Indonesia memperoleh rating investment grade oleh S&P yang kemudian melengkapi peningkatan rating oleh dua lembaga sebelumnya yaitu Moody’s dan Fitch. Peningkatan rating dari ketiga lembaga independen internasional tersebut telah menaikan status Indonesia ke posisi investment grade. Posisi ini tentu akan meningkatkan kepercayaan investor bahwa Indonesia dinilai sebagai negara yang layak untuk menanamkan investasinya. Kenaikan level utang ke titik investment grade menjadi penanda bahwa tingkat kepercayaan terhadap suatu negara meningkat. Dengan begitu, investor berpeluang memindahkan dana dari instrumen investasi jangka pendek seperti saham ke instrumen jangka panjang seperti investasi asing langsung atau yang dikenal sebagai foreign direct investment. Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan S&P dalam menaikan kredit Indonesia; (1) fokus Pemerintah pada penyusunan dan pengelolaan anggaran yang realistis telah menurunkan risiko terhadap melebarnya defisit anggaran, tercatat selama lima tahun terakhir hingga tahun 2016, Pemerintah mampu mempertahankan defisit anggaran sebesar 2,2 persen

meskipun ditengah risiko global ; (2) mampu meningkatkan kehati-hatian fiskal dengan mengurangi risiko menurunnya pendapatan pajak di masa yang akan datang melalui program tax amnesty yang telah dimulai sejak tahun lalu; (3) mampu mengontrol belanja negara dengan pengurangan subsidi namun perlu dipastikan bahwa defisit fiskal tetap berada dibawah 2,5 persen untuk 3 sampai 4 tahun mendatang; (4) utang bersih Indonesia diperkirakan tetap terjaga dibawah 30 persen terhadap GDP; (5) Indonesia telah menunjukkan kebijakan yang efektif beberapa tahun ini dalam mendukung pelaksanaan keuangan publik berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang; (6) ada komitmen dalam memberantas korupsi; (6) Bank Indonesia (BI) juga dinilai cukup baik dalam mengurangi gejolak sistem keuangan dan juga meningkatkan fleksibilitas nilai tukar serta komitmen terhadap target inflasi.

Tabel 1. Posisi Rating Kredit Indonesia Tahun 1992 - 2007

Sumber: Bank Indonesia, 2017

Page 11: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

9

Peluang Predikat Investment GradePeringkat investment grade yang diperoleh dari ketiga rating agency tentunya banyak memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia baik jangka pendek maupun panjang, terutama membuka peluang untuk menarik lebih banyak investasi. Dalam jangka pendek, terjadi lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.800 setelah penumuman S&P pada tanggal 19 Mei 2017 (gambar 1). Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor meningkat seiring dengan kenaikan peringkat utang yang diperoleh Indonesia. Adapun dampak dari derasnya modal yang masuk tersebut ialah meningkatnya cadangan devisa hingga USD124,95 miliar di posisi Mei 2017 atau posisi tertinggi hingga saat ini. Dampak positif juga terlihat pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang cenderung stabil dan sedikit mengalami penguatan setelah mengalami kenaikan peringkat. Pada tanggal 19 Mei 2017 mata uang rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 0,23 persen ke level Rp 13.325 per dollar AS dibanding hari sebelumnya dan dalam sepekan terakhir rupiah menguat 0,03 persen.

Momen kenaikan peringkat kredit ini menjadi sangat tepat karena saat ini dunia telah mengakui Indonesia sebagai salah satu tempat yang layak untuk mengembangkan investasi. Dengan rating tersebut, maka risiko gagal bayar dari negara tersebut dinilai menurun sehingga dapat meningkatkan investasi yang masuk. Hal ini sangat menguntungkan Indonesia mengingat pembangunan infrastruktur saat ini sangat gencar dilakukan yang tentunya membutuhkan pembiayaan yang besar. Oleh karenanya investasi dana dari luar negeri menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur yang dapat diandalkan. Diharapkan aliran dana yang diperoleh dapat menjadi sumber pembiayan infrastruktur, salah satunya melalui skema kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sehingga pendanaan pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada APBN. Investasi yang berpotensi meningkat tersebut, maka akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Indef (2017) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 berkisar 5,2-5,3 persen akibat kenaikan investasi. Terbukti, beberapa minggu

Sumber: Indonesia Stock Exchange

Gambar 1. Pergerakan IHSG Periode April - Juli 2017

Page 12: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

10

setelah pengumuman S&P aliran dana asing yang masuk ke Indonesia hingga 9 Juni 2017 terutama ke saham tercatat sebesar Rp20,6 triliun (year to date/ytd). Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih atau net buy Rp3,3 triliun (month to date/mtd) atau Rp93,7 triliun (ytd). Kepemilikan asing di obligasi negara pun meningkat hingga mencapai 39,3 persen (Media keuangan 2017). Selain itu, kenaikan peringkat ini juga berdampak positif bagi APBN yaitu dengan berkurangnya defisit APBN. Berdasarkan data historis, setiap peningkatan credit rating sebesar 1 notch2 berpotensi menurunkan yield SBN valas baru sekitar 75-115 bps dan perbaikan 1 level Country Risk Classification (CRC) berpotensi menurunkan biaya pinjaman luar negeri (Kementerian Keuangan 2013). Terkait hal tersebut, Direktur Strategi Portofolio Pembiayaan menjelaskan bahwa penurunan yield tersebut akan menurunkan biaya utang. Dimana biaya utang ini menjadi salah satu bagian anggaran yang menyumbang pada defisit APBN. Lebih lanjut, menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) terdapat penghematan dana APBN dari penurunan cost of borrowing sampai dengan sekitar Rp1,6 triliun. Dengan begitu dana ini dapat direalokasikan untuk belanja negara yang lebih produktif. TantanganKenaikan peringkat investment grade yang diraih Indonesia tidak hanya memberikan peluang melainkan tantangan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan pengelolaan ekonomi, sosial, politik dan keamanan

kearah yang lebih baik. Diharapkan peringkat kredit ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan secara berkelanjutan. Jangan sampai peringkat yang diperoleh ini hanya menjadi euphoria tanpa melakukan perbaikan sehingga menjadi kurang bermanfaat. Dampak saat ini yang dirasakan dari kenaikan peringkat tersebut oleh S&P lebih menyentuh kepada sisi capital market terutama pasar obligasi dan saham. Sehingga tantangan ke depannya diharapkan bagaimana investasi jangka pendek ini diarahkan ke sektor riil, seperti pembangunan pabrik yang kemudian dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Berdasarkan S&P, kelemahan utama yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi risiko ekonomi ialah saat ini Indonesia masih berada pada posisi lower middle income country dan sebagai negara eksportir komoditas dan importir barang modal yang mana ini berisiko pada external shock. Terlihat saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada permintaan domestik, sementara dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor telah mengalami penurunan akibat dari turunnya harga komoditas. Meskipun demikian, permintaan global yang kian meningkat dan stabilisasi harga telah berkontribusi pada perbaikan ekspor diawal tahun 2017 ini. Namun hal ini tetap perlu diwaspadai apabila terjadi gejolak global yang berdampak pada perekonomian domestik.S&P menilai bahwa kondisi fiskal Indonesia saat ini sudah cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

2)Perubahan pada tingkat bond rating contoh BBB ke BBB+, AA+ ke AAA dsb

Page 13: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

11

pengelolaannya. Seperti dalam beberapa tahun terakhir ini utang Pemerintah meningkat secara signifikan melebihi besarnya defisit anggaran. Dimana dalam lima tahun terakhir hingga 2016, kenaikan rata-rata utang Pemerintah ialah 3,2 persen dari PDB per tahun.Hal ini disebabkan oleh dampak depresiasi mata uang rupiah pada periode tersebut, dan ditambah lagi 40 persen utang pemerintah berdenominasi dalam mata uang asing pada akhir 2016. Sehingga kedepannya, Pemerintah perlu menjaga pengelolaan utang yang lebih prudent. Selain itu, program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang besar-besaran tentunya membuka peluang defisit anggaran yang lebih lebar ditambah lagi penerimaan pajak dan program tax amnesty yang lalu belum sesuai harapan. Sehingga tantangan kedepannya, pemerintah perlu melakukan kontrol yang lebih terhadap belanja negara khususnya subsidi. S&P telah menyusun indikator-indikator fiskal untuk beberapa tahun ke depan, yang diharapkan dapat diperhatikan Pemerintah Indonesia agar terjaga kondisi fiskalnya sesuai dengan proyeksi oleh S&P tersebut (tabel 2).

Tantangan lain yang akan dihadapi ialah tidak hanya menjaga stabilitas ekonomi melainkan tetap memperhatikan kondisi sosial, politik dan hukum agar tetap terjaga. Diketahui bahwa momentum kenaikan peringkat kredit ini berdampak positif dilihat dari perspektif makro ekonomi, karena Indonesia menjadi negara tujuan investasi yang diminati dan investor sudah mempertimbangkan untuk memindahkan dana dari instrumen investasi jangka pendek ke instrumen jangka panjang seperti investasi asing langsung atau FDI. Namun disisi lain, ada faktor non-ekonomi yang akan terganggu, salah satunya kegaduhan politik dan hukum. Sebagaimana diketahui, di tahun 2018 Indonesia akan menghadapi persiapan tahun politik 2019 yang merupakan momentum volatilitas tinggi. Melihat gejolak yang akan dihadapi mendatang, menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk terus mampu menjaga kinerja ekonomi baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Serta segera mengantisipasi kegaduhan yang akan terjadi sehingga membuat investor menjadi betah di Indonesia, mengingat pasar akan memperhatikan kondisi Indonesia tahun 2018.

Tabel 2. Proyeksi Kondisi Fiskal Indonesia oleh S&P (Persen)

Sumber: S&P Global Rating 2017

Page 14: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

12

RekomendasiPeringkat investment grade yang diperoleh Indonesia merupakan pencapaian yang membuka peluang positif bagi perekonomian Indonesia. Namun perlu diperhatikan bahwa euphoria kegembiraan ini jangan dibiarkan berlarut lama dan cepat berpuas terhadap hasil yang diperoleh tersebut. Perlu diingat bahwa peringkat yang diberikan S&P masih berada di level BBB- atau hanya satu tingkat diatas kategori junk bond. Kegembiraan ini perlu dituangkan dengan bekerja lebih keras agar prestasi ini dapat dipertahankan atau bahkan terus ditingkatkan secara berkelanjutan. Berikut beberapa rekomendasi dalam mempertahankan predikat investment grade ini;Pertama, Pemerintah perlu mengutamakan kebijakan yang menjaga stabilitas kondisi sosial, ekonomi dan politik untuk menjaga iklim usaha investasi yang tetap kondusifKedua, sesuai harapan S&P bahwa Indonesia perlu menjaga kinerja fiskal terutama dari sisi penerimaan, tax ratio dan kinerja perdagangan. Selain itu, Pemerintah perlu menjaga stabilitas utang Pemerintah agar tidak melebihi level yang rendah saat ini serta defisit anggaran tetap berada dibawah 3 persen. Ketiga, paket kebijakan ekonomi terkait peningkatan iklim investasi perlu terus dilaksanakan lebih serius dan tetap menjalin koordinasi antar Kementerian Lembaga terkait, Pemerintah Daerah dan pelaku usahanya itu sendiri. Peningkatan perbaikan iklim investasi antara lain melalui penyederhanaan peraturan dan perizinan, pemberian insentif perpajakan dan fleksibilitas pasar tenaga kerja. Selain itu, perlu dilakukan perbaikan kualitas kinerja aparat yang mengedepankan good governance guna menekan penyimpangan serta korupsi.Keempat, salah satu kendala penilaian utama predikat ini ialah PDB per Kapita Indonesia yang masih rendah. S&P mengharapkan di tahun 2017 ini dapat menembus angka USD3.800 per kapita dengan tren pertumbuhan PDB per kapita sedikit diatas 4 persen. Dimana saat ini PDB per kapita Indonesia USD3.600 dengan pertumbuhan 3,6 persen. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan tingkat pendapatan per kapita masyarakat melalui berbagai skema dan program jangka panjang maupun pendek.Kelima, percepatan pembangunan infrastruktur yang tetap memperhatikan efisiensi anggaran melalui skema kerja sama (kemitraan), konsesi dan peran swasta melalui public private partnership (PPP) ataupun skema lainnyaKeenam, Pemerintah perlu lebih mendalami pola penilaian lembaga rating global dan regional dengan terus menjaga hubungan dan komunikasi baik dengan semua lembaga pemeringkat utang. Selain itu Pemerintah hendaknya memberikan informasi terkini pada publik dan lembaga pemeringkat utang mengenai kondisi perkembangan perekonomian dan komitmen perbaikan tata kelola pemerintahan yang terus dilakukan.

Page 15: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

13

Daftar IsiAziz Abdul (2017). “Kelayakan Investasi Dongkrak Ekonomi Negeri”. Media Keuangan VOL. XII / NO. 118 / JULI 2017Bank Indonesia (2017). “Indonesia Sovereign Rating May 2017”. Diakses dari www.bi.go.id. Diakses tanggal 13 Jui 2017Indef (2017) dalam Ardhi Dwinanda (2017). “Petik Manfaat Naik Peringkat”. Media Keuangan VOL. XII / NO. 118 / JULI 2017Indonesia Stock Exchange (2017). “Pergerakan IHSG”. Diakses dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/statistik.aspx. Diakses tanggal 12 Juli 2017

Kata Data (19 Mei 2015). “S&P Akhirnya Kerek Peringkat Utang Indonesia Jadi Layak Investasi”. Diakses dari www.katadata.co.id. Diakses tanggal 12 Juli 2017Kementerian Keuangan (2013). Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Anggaran Tanhun Anggaran 2013.Purnomo, Lucky (2017).”Peluang dan Tantangan Investment Grade”. Diakses dari http://investor.id. Diakses tanggal 8 Juli 2017Standard and Poors (19 Mei 2017). “Ratings on Indonesia Raised to BBB-/A-3 On Reduced Fiscal Risks : Outlook Stable”. Diakses dari www.standardsandpoors.com/ratingsdirect. Diakses tanggal 10 Juli 2017.

Page 16: Peluang dan Ibu Kota dan Tantangan Dukungan Peringkat ...berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/buletin-apbn/... · kota memiliki peran penting dalam menunjukkan karakter sebuah negara

14

Buletin APBNPusat Kajian AnggaranBadan Keahlian DPR RI

www.puskajianggaran.dpr.go.idTelp. 021-5715635, Fax. 021-5715635

e-mail [email protected]