pelestarian sumber daya perikanan

2
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan 2009 Ketentuan Pidana Pasal 84 1. Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan penangkapan ikan dan/atau mela- kukan pembudidayaan ikan dengan meng- gunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau ban- gunan yang dapat merugikan dan/atau mem- bahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagaimana dimak- sud dalam pasal 8 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) 2. Nahkoda atau pemimpin kapal perikanan, ahli penangkapan ikan dan anak buah kapal yang dengan sengaja melakukan penangka- pan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugi- kan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) Pasal 86 1. Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagai- mana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 91) dipi- dana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 2.000.000.000 (dua miliar rupiah). Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi PPL Perikanan terdekat atau langsung ke kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan, Jln. Pulau Nias No.33 Tabanan, Telp/Fax: (0361) 811497, E-Mail: [email protected] Pelestarian Sumber Daya Perikanan Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Upload: agus-rochdianto

Post on 29-May-2015

1.817 views

Category:

Technology


1 download

DESCRIPTION

Pelestarian Sumber Daya Perikanan di Kabupaten Tabanan, Bali

TRANSCRIPT

Page 1: Pelestarian Sumber Daya Perikanan

Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Tabanan

2009

Ketentuan Pidana

Pasal 84

1. Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan penangkapan ikan dan/atau mela-kukan pembudidayaan ikan dengan meng-gunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau ban-gunan yang dapat merugikan dan/atau mem-bahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagaimana dimak-sud dalam pasal 8 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)

2. Nahkoda atau pemimpin kapal perikanan, ahli penangkapan ikan dan anak buah kapal yang dengan sengaja melakukan penangka-pan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugi-kan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)

Pasal 86

1. Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan sumber daya ikan dan/atau lingkungannya sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 91) dipi-dana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 2.000.000.000 (dua miliar rupiah).

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi PPL Perikanan terdekat atau langsung ke kantor Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Tabanan, Jln. Pulau Nias No.33 Tabanan, Telp/Fax: (0361) 811497, E-Mail: [email protected]

Pelestarian Sumber Daya Perikanan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: Pelestarian Sumber Daya Perikanan

Warisan Anak Cucu

Sumber daya ikan dan lahan pembudi-dayaan ikan yang potensial di tanah air kita, merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diamanahkan kepada kita. Oleh karena itu, pengel-olaan sumber daya ikan perlu dilaku-

kan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat serta terbi-nanya kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya.

Lingkungan yang kita tempati dan sumber daya ikan yang ada saat ini bukanlah warisan leluhur namun merupakan titipan dan amanah dari anak cucu yang harus kita jaga ke-lestariannya. Memang, pemerintah telah mengeluarkan berbagai pro-duk hukum yang mengatur pelestarian lingkungan dan sum-ber daya ikan. Selain itu upaya pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan peraiaran umum selama ini juga telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Baik itu pemerintah, LSM, maupun elemen masyarakat lainnya. Pemkab Tabanan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan misalnya, berkali-kali telah melakukan restocing dengan menebarkan berbagai jenis benih ikan di peraiaran umum seperti sungai, danau, waduk/bendungan dan saluran irigasi 1—2 juta ekor setiap tahunnya. Demikian juga halnya yang dilakukan oleh LSM, Civitas Akademika serta komponen masyarakat lain-nya.

Berbagai produk hukum yang telah dibuat dan upaya pelestarian sumber daya ikan dan lingku-ngan perairan umum tersebut tentu akan sia-sia bila masih ada kelompok atau ok-num masyarakat yang melakukan penangkapan ikan secara illegal menggunakan alat dan bahan terlarang seperti potas, setrum atau bahan peledak. Lihat saja, akibat perbuatan illegal tersebut berbagai jenis ikan lokal endemik di Bali, belakangan sudah sulit ditemukan karena semakin langka, bahkan be-berapa jenis di antaranya nyaris punah. Sebut saja ikan jenis nyalian lokal Bali (Rasbora baliensis) yang merupakan ikan endemik di Danau Beratan, Tabanan, yang kini nyaris punah. Demikian juga dengan jenis ikan lokal lainnya seperti gabus atau lele Bali yang merupakan titipan anak cucu kita, sulit ditemukan lagi dan sudah nyaris punah di alam aslinya.

P E L E S T A R I A N S U M B E R D A Y A I K A N M E R U P A K A N T A N G G U N G J A W A B K I T A B E R S A M A !

Apakah mereka kelak masih bisa melihatnya lagi?

Dasar Hukum Dalam rangka pelestarian sumber daya ikan, khususnya di Kabu-paten Tabanan paling tidak ada lima dasar hukum yang dapat dijadi-kan pedoman di antaranya adalah: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004

tentang Perikanan 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pen-

gawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4. Perda Bali Nomor 3 Tahun 1985 tentang Perlindungan Ikan 5. Perda Tabanan Nomor 12 Tahun 2003 tentang Keter-tiban

Umum Meski banyak produk hukum yang bisa dijadikan pedoman,

dalam brosur ini lebih difokuskan pembahasannya dengan mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Beberapa Pengertian Pada UU RI No: 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, pada pasal

1 tercantum beberapa pengertian sbb:

• Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubu-ngan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan

• Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan

• Lingkungan sumber daya ikan adalah perairan tempat kehidupan sumber daya ikan termasuk biota dan faktor alamiah sekitarnya

• Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya di dalam lingkungan perairan

• Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, meny-impan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.

• Kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain

yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pem-budidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan

Petikan Pasal

Berikut ini petikan beberapa pasal pada UU No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Pasal 8 1. Setiap orang dilarang melakukan penangkapan ikan

dan/atau pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/atau mem-bahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkun-gannya di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indo-nesia

2. Nahkoda atau pemimpin kapal perikanan, ahli penangkan ikan, dan anak buah kapal yang melakukan penangkapan ikan dilarang menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia.

Pasal 12

1. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengaki-batkan pencemaran dan/atau kerusakan sumber daya ikan dan/atau lingkungannya di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia.

Rasbora baliensis, ikan endemik Danau Beratan yang nyaris punah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.