kompetensi dan daya saing sumber daya manusia kelautan dan perikanan dalam pengelolaan sumberdaya...

22
OLEH: DADANG SOLIHIN Ruang Rapat Utama GF Lantai 1 Ged. Mina Bahari-Gambir Jakarta, 18 Mei 2015

Upload: dadang-solihin

Post on 25-Jul-2015

260 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

1

OLEH:

DADANG SOLIHIN

Ruang Rapat Utama GF Lantai 1 Ged. Mina Bahari-Gambir

Jakarta, 18 Mei 2015

Page 2: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

2

Daftar Isi

1. Pendahuluan ........................................................................................... 3

2. Permasalahan ......................................................................................... 5

3. Analisis .................................................................................................... 6

4. Kesimpulan .............................................................................................. 9

Daftar Pustaka ................................................................................................ 10

Riwayat Hidup ................................................................................................. 22

Daftar Lampiran

LAMPIRAN 1: MANAJEMEN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

11

LAMPIRAN 2: ANALISA SWOT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

12

LAMPIRAN 3: BALANCED SCORECARD BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

15

LAMPIRAN 4: LOGIC MODEL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

16

LAMPIRAN 5: ANALISIS BEBAN KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

17

LAMPIRAN 6: INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

18

Page 3: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

3

Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

yang Lestari

Oleh:

Dadang Solihin

1. Pendahuluan

Makalah ini akan menyajikan permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh

bangsa ini, analisa, dan kesimpulan berupa saran dan rekomendasi yang berkaitan

dengan usaha kita bersama menjadikan kelautan dan perikanan sebagai pengungkit

(leverage) pembangunan nasional, sebagaimana arah menuju Indonesia yang jauh

lebih baik, yaitu memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di sektor

maritim dan kelautan. Hal ini sangat didukung oleh misi ke enam pasangan

Presiden Jokowi-JK (2015-2019), yaitu mewujudkan Indonesia menjadi negara

maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

Analisa yang dilakukan adalah melalui perumusan tujuh langkah yang

lengkap berdasarkan strategic map Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan, yang diawali dengan penilaian delapan area perubahan

Reformasi Birokrasi, sampai langkah terakhir, yaitu perumusan Indikator Kinerja

Utama.

Sebagaimana diketahui, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)1 ditentukan

oleh “2-K” yaitu Kompetensi dan Karakter. Kompetensi concern pada “peningkatan

diri”. Ini wilayah yang merangsang kecerdasan, mengasah keterampilan atau

menempa keahlian dan profesionalitas (hard skill), sedangkan Karakter concern

pada “perbaikan diri”. Ini wilayah yang mengedepankan kejujuran, kesetiaan,

kedisiplinan, tanggungjawab, kesabaran, kerelaan berkorban dan kemauan untuk

1 Solihin, Dadang. 2012. “Peningkatan Kualitas SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan”, Diklat Pengembangan Kepribadian SDM Aparatur Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Jakarta http://www.slideshare.net/DadangSolihin/peningkatan-kualitas-sdm-aparatur-dan-kepemimpinan-masa-depan

Page 4: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

4

terus menerus melakukan perbaikan (soft skill). Kompetensi juga dibangun oleh “2-

K” yaitu Kapasitas dan Kapabilitas. Kapasitas adalah daya tampung. Ia adalah

anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia secara berbeda-beda. Sedangkan

kapabilitas dimaknai sebagai kemampuan mengelola kapasitas. Sehingga dapat

dikatakan bahwa bahannya adalah kapasitas dan kemampuan memanfaatkan

kapasitas itulah kapabilitas.

Di sisi lain, perkembangan global dan regional2 menuntut SDM kita untuk

memiliki daya saing yang tinggi. Pengaruh globalisasi berarti setiap wilayah di

Indonesia tidak hanya bersaing dengan sesama wilayah di Indonesia namun dengan

wilayah-wilayah lain di dunia. Sebagai contoh nelayan di kabupaten Selayar

Sulawesi Selatan sebenarnya secara langsung bersaing dengan nelayan di negara

lain. Dalam hal ini yang bersaing adalah petaninya, bukan negaranya ataupun

pemerintahannya. Demikian juga aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan

serta Pemerintah Daerah sebenarnya secara langsung bersaing dengan aparatur di

negara lain. Dengan demikian, nelayan dan aparat pemerintah serta dunia usaha

sebagai pelaku pembangunan Kelautan dan Perikanan harus mempersiapkan

dengan baik dan benar menghadapi tantangan globalisasi.

Perkembangan Regional yang ditandai dengan diberlakukannya Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 ini dapat memberikan peluang bagi

Indonesia dengan terbukanya pasar baru bagi barang, jasa, investasi, pekerja

terampil dan arus modal di kawasan ASEAN. Di lain pihak, Bangsa Indonesia harus

bekerja keras untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan nasional

agar dapat siap bersaing dengan bangsa lain. Dengan demikian, diharapkan

Indonesia akan dapat menarik manfaat dari integrasi ekonomi kawasan yang

berdaya saing tinggi dan terintegrasi dalam ekonomi global, sehingga pada

gilirannya akan memberikan manfaat ekonomi secara luas bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari merupakan

strategi yang sangat tepat bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar,

2 Solihin, Dadang. 2013. Kertas Karya Perorangan (TASKAP) Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIX Lemhannas RI, Jakarta http://www.slideshare.net/DadangSolihin/optimalisasi-otonomi-daerah-guna-mewujudkan-keamanan-dan-kesejahteraan-masyarakat-dalam-rangka-keutuhan-nkri-26050505

Page 5: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

5

makmur-sejahtera dan kuat sebagaimana cita-cita kita semua. Dalam hal ini,

Presiden pertama RI Ir. Soekarno3 pernah berkata: “Untuk membangun Indonesia

menjadi negara besar, kuat, makmur, dan damai yang merupakan Nation Building

bagi negara Indonesia maka NEGARA DAPAT MENJADI KUAT JIKA DAPAT

MENGUASAI LAUTAN”.

2. Permasalahan

Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kompetensi dan

daya saing sumber daya manusia kelautan dan perikanan dalam pengelolaan

sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari. Permasalahan tersebut tersebut

pada gilirannya menyebabkan terjadinya permasalahan yang lebih besar yang

berkaitan dengan pembangunan kelautan dan perikanan.

Masalah kelautan menurut RPJMN 2015-2019 diantaranya adalah penataan

ruang laut masih lemah. Baru 5 provinsi, 7 kabupaten dan 5 kota yang telah

menetapkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil melalui peraturan

daerah. Di samping itu, pengelolaan pulau-pulau kecil dan pulau-pulau kecil terluar

belum optimal, keterbatasan sarana prasarana dasar, berupa listrik, air,

telekomunikasi, keterbatasan sarana prasarana pengembangan ekonomi, serta

kurang memadainya jumlah kapal dan rute penghubung antarpulau kecil dan antara

pulau kecil dengan pulau besar, belum optimalnya peningkatan kualitas dan

kuantitas SDM kelautan, belum terbangunnya secara utuh kelembagaan pendidikan

dan pelatihan Kelautan, serta kurang berperannya inovasi dan pengembangan

IPTEK tepat guna dalam pembangunan kelautan dan perikanan.

Adapun masalah perikanan menurut RPJMN 2015-2019 dapat dilihat dari

usaha perikanan cenderung stagnan yang didominasi oleh nelayan kecil dan

pembudidaya ikan tradisional, yaitu kapal motor dan kapal penangkap ikan di bawah

5 GT, kepemilikan lahan usaha budidaya masih rata-rata di bawah 1 ha, wilayah

Pengelolaan Perikanan (WPP) sulit menerapkan prinsip-prinsip perikanan yang

bertanggungjawab (responsible fisheries), belum dilengkapi struktur dan mekanisme

3 Solihin, Dadang. 2015. “Saatnya Negara Berdaulat di Laut: Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman”, PPRA LIII Lemhannas-RI, Jakarta http://www.slideshare.net/DadangSolihin/koordinasi-lintas-sektoral-dalam-mendukung-pembangunan-kemaritiman

Page 6: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

6

pengelolaan, dan belum memiliki tata kelola perikanan yang baik (good fisheries

management).

Di samping itu, maraknya Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing,

yang dilakukan oleh kapal perikanan Indonesia (KII) maupun oleh kapal perikanan

asing (KIA). Di sisi lain, industri pengolahan perikanan masih didominasi oleh

industri pengolahan skala mikro dan kecil, komposisi industri/unit pengolahan ikan

(UPI) skala mikro mencapai hampir 95% dari industri pengolahan perikanan yang

ada (sekitar 60 ribu unit UPI), produk perikanan pada umumnya masih dipasarkan

dalam bentuk primer, berupa penggaraman/pengeringan, pemindangan, dan

pengasapan/pemanggangan, serta kurang memadainya sarana dan prasarana

terkait sistem logistik perikanan, termasuk transportasi, sehingga distribusi produk

perikanan kurang efisien.

3. Analisis

Dalam rangka mewujudkan SDM Kelautan dan Perikanan yang memiliki

kompetensi dan daya saing yang tinggi dalam pengelolaan sumberdaya kelautan

dan perikanan yang lestari, maka hal pertama yang dilakukan adalah dengan

menerapkan analisa manajemen kinerja sebagaimana lampiran 1.

Yang pertama adalah analisa delapan area perubahan Reformasi Birokrasi,

yaitu 1) Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran; 2) Tatalaksana, yaitu

sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai

prinsip-prinsip good governance; 3) Peraturan Perundang-undangan berupa

regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif; 4) SDM Aparatur yang

berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera;

5) Pengawasan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bebas

KKN; 6) Akuntabilitas berupa meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja

birokrasi; 7) Pelayanan publik berupa pelayanan prima sesuai kebutuhan dan

harapan masyarakat; dan 8) Mindset dan cultural Set Aparatur berupa birokrasi

dengan integritas dan kinerja yang tinggi.

Langkah kedua, melakukan environmental scanning dengan analisa SWOT,

yaitu suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna

Page 7: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

7

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam

kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats, sebagai dasar untuk

menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi mencapainya untuk memiliki

keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Aspek yang dinilai terhadap setiap

variabel terpilih adalah Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak penting)

sampai dengan 4 (penting sekali) dan Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase.

Setelah dilakukan environmental scanning (bisa dilihat di Lampiran 2), maka

didapat masing-masing empat variabel untuk Strengths, Weaknesses, Opportunities,

Threats. Sebagai hasil dari analisa SWOT sebagaimana Lampiran 2 tersebut, maka

dapat disimpulkan ada dua fakta obyektif tentang kondisi saat ini yang berkaitan

dengan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia kelautan dan perikanan

dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari, yaitu:

1. Kondisi W-T sebagai variabel permasalahan yang ditemukan.

- Kurangnya Pelatihan Kelautan dan Perikanan

- Terbatasnya Pendidikan Kelautan dan Perikanan

- Terbatasnya Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

- Kurangnya Dukungan Manajemen

- Maraknya Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing

- Adanya kepentingan internasional dan regional, konflik perbatasan,

banyaknya tenaga kerja asing

- Adanya pengaruh budaya luar yang melemahkan budaya maritim

- Adanya disparitas harga komoditi perikanan.

2. Strategi S-O sebagai variabel yang diharapkan.

- SDM KKP yang berkualitas

- Komitmen pimpinan yang tinggi

- Adanya regulasi, tertuang di RPJMN, sikap politik, visi yang jelas

- Anggaran yang memadai

- Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang melimpah

Page 8: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

8

- Posisi geografis Indonesia yang strategis

- Adanya bonus demografi tahun 2030

- Potensi pasar lokal dan internasional yang melimpah.

Ketiga, merumuskan Mental Model Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan, dalam hal ini penulis mengusulkan “Kompeten

dan Daya Saing yang Tinggi” sebagai mental model.

Keempat, merumuskan Strategic Map melalui Balance Scorecard (BSC)

sebagaimana dapat dilihat di lampiran 3. BSC adalah suatu mekanisme sistem

manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam

tindakan nyata di lapangan berupa kegiatan-kegiatan strategis.

Langkah kelima, merumuskan Logic Model untuk mendapatkan program

dan kegiatan yang tepat selama kurun waktu 2015-2019 sebagaimana dapat dilihat

di lampiran 4. Logic Model adalah cara mencapai tujuan akhir berupa impact melalui

serangkaian proses yang dimulai dari input, output, outcome, dan impact.

Keenam, menyusun Analisis Beban Kerja (ABK)4 untuk mendapatkan

informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan secara sistematis sebagaimana

dapat dilihat di lampiran 5. Di samping ABK tersebut, perlu juga dipertimbangkan

kapasitas pemerintah daerah5 dalam melaksanakan program-program KKP.

Sehingga akan tercipta sinergi dalam merwujudkan sistem pengendalian dan

pengawasan sumber daya kelautan secara terpadu dan meningkatnya tingkat

ketaatan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan

Langkah terakhir adalah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

inti dari strategic map, yang akan menjadi pegangan Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan selama kurun waktu 2015-2019. IKU ini pula

yang akan menjadi indikator utama dalam penyusunan LAKIP selama kurun waktu

4 Solihin, Dadang. 2014. “Review Renstra BPOM 2015-2019”, Workshop Penyusunan Kerangka Regulasi, Kinerja, dan Pendanaan, Jakarta http://www.slideshare.net/DadangSolihin/review-renstra-bpom-20152019 5 Solihin, Dadang. 2011. “Penguatan Kapasitas Daerah dalam Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan”, Forum Pertemuan Teknis Monev Program dan Kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Batam http://www.slideshare.net/DadangSolihin/penguatan-kapasitas-daerah-dalam-pelaksanaan-monitoring-dan-evaluasi-pembangunan-kelautan-dan-perikanan

Page 9: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

9

tersebut. IKU Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan 2015-2019 dapat dilihat pada lampiran 6.

4. Kesimpulan

Kompetensi dan daya saing yang tinggi dari SDM kelautan dan perikanan

dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari dapat

diwujudkan dengan strategic map yang khusus dirancang (specific) bagi kebutuhan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, strategic map

tersebut sudah disusun dengan terukur (measurable), dapat dilaksanakan

(achievable), dan sesuai dengan kondisi saat ini (relevant) dan tantangan lima tahun

ke depan (timely).

Dengan tujuh langkah penyusunan strategic map tersebut, bukan hanya

secara nasional negara kita akan memiliki SDM yang kompeten dan berdaya saing

tinggi, secara organisasi Kementerian KKP akan memiliki kerangka pendanaan yang

memadai. Di samping itu, aparatur KKP, khususnya Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan akan mendapatkan remunerasi yang

optimal, karena seluruh indikatorya sudah terukur yang tercermin dari sinkronisasi

antara Renstra dan LAKIPnya.

Page 10: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

10

Daftar Pustaka

Solihin, Dadang. 2012. “Peningkatan Kualitas SDM Aparatur dan Kepemimpinan Masa Depan”, Diklat Pengembangan Kepribadian SDM Aparatur Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Jakarta. http://www.slideshare. net/DadangSolihin/peningkatan-kualitas-sdm-aparatur-dan-kepemimpinan-masa-depan

Solihin, Dadang. 2013. Kertas Karya Perorangan (TASKAP) Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIX Lemhannas RI, Jakarta. http://www.slideshare.net/ DadangSolihin/optimalisasi-otonomi-daerah-guna-mewujudkan-keamanan-dan-kesejahteraan-masyarakat-dalam-rangka-keutuhan-nkri-26050505

Solihin, Dadang. 2015. “Saatnya Negara Berdaulat di Laut: Koordinasi Lintas Sektoral dalam Mendukung Pembangunan Kemaritiman”, PPRA LIII Lemhannas-RI, Jakarta. http://www.slideshare.net/DadangSolihin/koordinasi-lintas-sektoral-dalam-mendukung-pembangunan-kemaritiman

Solihin, Dadang. 2014. “Review Renstra BPOM 2015-2019”, Workshop Penyusunan Kerangka Regulasi, Kinerja, dan Pendanaan, Jakarta. http://www.slideshare.net/DadangSolihin/review-renstra-bpom-20152019

Solihin, Dadang. 2011. “Penguatan Kapasitas Daerah dalam Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan”, Forum Pertemuan Teknis Monev Program dan Kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Batam. http://www.slideshare.net/DadangSolihin/penguatan-kapasitas-daerah-dalam-pelaksanaan-monitoring-dan-evaluasi-pembangunan-kelautan-dan-perikanan

Perpres 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019

Page 11: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

11

LAMPIRAN 1: MANAJEMEN KINERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 12: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

12

LAMPIRAN 2: ANALISA SWOT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Tabel 2.1 Strengths (Kekuatan)

No Variabel NU BF NUxBF

1 SDM KKP yang berkualitas 2 15 30

2 Komitmen pimpinan yang tinggi 3 30 90

3 Adanya regulasi, tertuang di RPJMN, sikap politik, visi yang jelas

4 40 160

4 Anggaran yang memadai 1 15 15

Jumlah 100 295

Dari tabel Kekuatan di atas dapat dilihat bahwa variabel “Adanya regulasi,

tertuang di RPJMN, sikap politik, visi yang jelas” memiliki Nilai Urgensi dan Bobot

Faktor tertinggi, yaitu 4 dan 40%. Sedangkan variabel “Anggaran yang memadai”

memiliki NU dan BF terrendah, yaitu 1 dan 15%. Jumlah total skor untuk Kekuatan

adalah 295.

Tabel 2.2 Weaknesses (Kelemahan)

No Variabel NU BF NUxBF

1 Kurangnya Pelatihan Kelautan dan Perikanan

2 30 60

2 Terbatasnya Pendidikan Kelautan dan Perikanan

3 20 60

3 Terbatasnya Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

4 10 40

4 Kurangnya Dukungan Manajemen 1 40 40

Jumlah 100 200

Dari tabel Kelemahan di atas dapat dilihat bahwa variabel “Terbatasnya

Penyuluhan Kelautan dan Perikanan” memiliki NU tertinggi tetapi BF terrendah,

yaitu 4 dan 10%. Sedangkan variabel “Kurangnya Dukungan Manajemen” memiliki

Page 13: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

13

NU terrendah tetapi BF tertinggi, yaitu 1 dan 40%. Jumlah total skor untuk

Kelemahan adalah 200. Oleh karena itu, strategi yang diambil dari faktor internal

adalah strategi Kekuatan, karena skor Kekuatan (295) telah mengalahkan skor

Kelemahan (200).

Tabel 2.3 Opportunities (Peluang)

No Variabel NU BF NUxBF

1 Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang melimpah

3 30 90

2 Posisi geografis Indonesia yang strategis 4 40 160

3 Adanya bonus demografi tahun 2030 2 20 40

4 Potensi pasar lokal dan internasional yang melimpah

1 10 10

Jumlah 100 300

Dari tabel Peluang di atas dapat dilihat bahwa variabel “Posisi geografis

Indonesia yang strategis” memiliki NU dan BF tertinggi, yaitu 4 dan 40%.

Sedangkan variabel “Potensi pasar lokal dan internasional yang melimpah” memiliki

NU dan BF terrendah, yaitu 1 dan 10%. Jumlah total skor untuk Peluang adalah

300.

Tabel 2.4 Threats (Ancaman)

No Variabel NU BF NUxBF

1 Maraknya Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing

2 30 60

2 Adanya kepentingan internasional dan regional, konflik perbatasan, banyaknya tenaga kerja asing

1 30 30

3 Adanya pengaruh budaya luar yang melemahkan budaya maritim

3 20 60

4 Adanya disparitas harga komoditi perikanan

4 20 80

Jumlah 100 230

Page 14: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

14

Dari tabel Ancaman di atas dapat dilihat bahwa variabel “Adanya disparitas

harga komoditi perikanan” memiliki NU tertinggi tetapi BF terrendah, yaitu 4 dan

20%. Sedangkan variabel “Adanya kepentingan internasional dan regional, konflik

perbatasan, banyaknya tenaga kerja asing” memiliki NU terrendah tetapi BF

tertinggi, yaitu 1 dan 30%. Jumlah total skor untuk Ancaman adalah 230. Oleh

karena itu, strategi yang diambil dari faktor eksternal adalah strategi Peluang, karena

skor Peluang (300) telah mengalahkan skor Ancaman (230).

Page 15: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

15

LAMPIRAN 3: BALANCED SCORECARD BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 16: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

16

LAMPIRAN 4: LOGIC MODEL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 17: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

17

LAMPIRAN 5: ANALISIS BEBAN KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 18: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

18

LAMPIRAN 6: INDIKATOR KINERJA UTAMA

PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN6

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

PROGRAM PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

SDM KP memiliki kompetensi sesuai kebutuhan

Jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan (orang)

Jumlah anak keluarga nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta petani garam yang diterima sebagai peserta didik (orang)

Jumlah mitra yang menjadikan satuan pendidikan KKP sebagai pusat rujukan (mitra/lembaga/instansi)

Rasio jumlah masyarakat kelautan dan perikanan lulusan pelatihan yang dapat menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah lulusan pelatihan

Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya

Penumbuhan Kelompok pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan

Pelatihan Kelautan dan Perikanan

Tersedianya lulusan pelatihan KP sesuai standar kompetensi

Jumlah masyarakat kelautan dan perikanan lulusan pelatihan yang kompeten

6 Sumber: Perpres 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019

Page 19: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

19

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Jumlah aparatur lulusan pelatihan yang kompeten

Jumlah lembaga pelatihan kelautan dan perikanan sesuai standar

Tersedianya technopark pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

Jumlah technopark pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

Terselenggaranya pelatihan sesuai kompetensi dalam rangka pengurangan kesenjangan antar kelas pendapatan bidang produksi KP

Jumlah SDMKP sesuai kompetensi dalam rangka pengurangan kesenjangan antar kelas pendapatan bidang produksi KP

Jumlah (Pra Konvensi dan Konvensi) SKKNI/SK3 bidang: Pengolahan ikan, Penangkapan Ikan, Budidaya Ikan,Konservasi Perairan

Tersedianya LSP-KP

Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien

Persentase dokumen penatausahaan kegiatan pelatihan KP

Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Terpenuhinya tenaga terdidik yang kompeten sesuai standar

Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan KKP sistem vokasi yang kompeten

Page 20: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

20

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Jumlah SDM KKP yang melakukan peningkatan jenjang pendidikan formal (orang)

Jumlah satuan pendidikan KP yang terakreditasi sesuai standar

Peningkatan Kapasitas Satuan Pendidikan KP

Kapasitas (Jumlah) Peserta Didik Satuan Pendidikan KP

Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien

Persentase dokumen penatausahaan kegiatan pendidikan KP

Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya jumlah kelompok pelaku utama dan pelaku usaha di kawasan perikanan

Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh (kelompok)

Jumlah penyuluh perikanan yang melakukan penyuluhan KP (orang)

Tersedianya Unit Percontohan, Temu Lapang, dan Temu Usaha

Unit Percontohan, Temu Lapang, dan Temu Usaha

Pengembangan kelompok yang disuluh dalam rangka peningkatan produksi usaha perikanan oleh penyuluh perikanan

Jumlah kelompok yang disuluh dalam rangka peningkatan produksi usaha perikanan oleh penyuluh perikanan

Peningkatan Daya Saing Penyuluh Perikanan dalam rangka peningkatan produksi usaha perikanan

Meningkatnya Daya Saing Penyuluh Perikanan dalam rangka peningkatan produksi usaha perikanan

Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien

Persentase dokumen penatausahaan kegiatan pennyuluhan KP

Page 21: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

21

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Tersedianya ASN KKP yang kompeten dan profesional

Indeks kesenjangan kompetensi pejabat struktural dan fungsional lingkup BPSDM KP (%)

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

Indeks Pemanfaatan Informasi BPSDM KP Berbasis TI (%)

Terselenggaranya Reformasi Birokrasi

Nilai Penerapan RB BPSDM KP

Nilai SAKIP BPSDM KP

Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien

Nilai efisiensi anggaran BPSDM KP

Terpenuhinya belanja aparatur dan belanja operasional perkantoran

Persentase pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai BPSDM KP (%)

Persentase pemenuhan layanan perkantoran BPSDM KP (%)

Page 22: Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari

22

Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran dan MA in Economics dari University of Colorado at Denver, USA ini adalah Senior Strategic Planner pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Pernah menjadi Direktur selama 7 tahun di Bappenas, Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini sudah menghasilkan beberapa buku tentang Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Perencanaan Pembangunan Daerah, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan, dll.

Dadang Solihin adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010 LAN–RI Jakarta dan peserta terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI yang dinyatakan lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.

Karya-karyanya tersebar di berbagai media terutama di dunia maya. Silahkan email [email protected] HP 08129322202 web: http://dadang-solihin.blogspot.com

Pendidikan Kedinasan 2013 Lulus DENGAN PUJIAN dan dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha sebagai peserta

terbaik Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIX, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Jakarta

2010 Lulus dengan predikat MEMUASKAN dan dianugerahi Penghargaan Terbaik kedua dari 110 peserta, Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (Diklatpim II), Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

1998 Lulus dengan predikat BAIK SEKALI, Sekolah Pimpinan Madya Administrasi (SPAMA), Pusdiklat Renbang Bappenas dan Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Nama : Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA Agama : Islam Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 6 November, 1961 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia NIP : 1961 1106 1988 111 001 Pangkat, Golongan Ruang : Pembina Utama Madya (IV/d) sejak 13-5-2013 Jabatan Dosen : Lektor Kepala (Associate Professor) sejak 30-9-2004 Alamat/Telp Kantor : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta Pusat Telp. (021) 392 6248 Alamat/Telp Rumah : Kavling DKI Jl. Pondok Kelapa Barat Blok B.9 No. 8, Jakarta 13450 Telepon (021) 864-0531 Status Perkawinan : Kawin (27 Mei 1988), satu isteri, tiga anak, satu cucu.

RRRiiiwwwaaayyyaaattt HHHiiiddduuuppp

DDrr.. HH.. DDaaddaanngg SSoolliihhiinn,, SSEE,, MMAA