pelestarian cagar alam dan suaka marga satwa

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelestarian alam adalah upaya dalam melindungi alam jagat raya dan segala isinya. Dalam pelestarian alam terdapat sebuah komponen keberhasilan seperti adanya pengaruh dan dukugan dari pemerintah dan masyarakat. Karena sebuah keberhasilan pelestarian alam itu merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai pengatur dan masyarakat untuk membantu dalam mensukseskan acara –acara pelestarian alam tersebut. Pemerintah yang mempunyai program dalam upaya pelestarian alam, sebagai salah satu program seperti Cagar alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan,satwa dan ekosistem,yang perkembanganya dan digunakan untuk membudayakan flora dan fauna yang punah, ini merupakan salah satu upaya program pemerintah, selain itu Indonesia kaya akan pelestarian alam yang bisa di manfaatkan untuk melestarikan dan bermanfaat sebagai tempat objek wisata, sebagai ilmu pegetahuan dan budaya Indonesia yang harus dipertahankan. 1

Upload: dapu-creative-aceh

Post on 21-Jun-2015

12.212 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Modul Pelestarian Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelestarian alam adalah upaya dalam melindungi alam jagat raya dan segala isinya. Dalam

pelestarian alam terdapat sebuah komponen keberhasilan seperti adanya pengaruh dan

dukugan dari pemerintah dan masyarakat. Karena sebuah keberhasilan pelestarian alam itu

merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai pengatur dan masyarakat untuk membantu

dalam mensukseskan acara –acara pelestarian alam tersebut.

Pemerintah yang mempunyai program dalam upaya pelestarian alam, sebagai salah satu

program seperti Cagar alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan,satwa dan

ekosistem,yang perkembanganya dan digunakan untuk membudayakan flora dan fauna

yang punah, ini merupakan salah satu upaya program pemerintah, selain itu Indonesia kaya

akan pelestarian alam yang bisa di manfaatkan untuk melestarikan dan bermanfaat sebagai

tempat objek wisata, sebagai ilmu pegetahuan dan budaya Indonesia yang harus

dipertahankan.

Masyarakat akan membantu dalam keberhasilan pelestarian alam degan upaya membatasi

atau bahkan menghentikan kegiatan penebagan hutan-hutan yang semakin gundul,

menghentikan pengambilan hewan langka, di hutan-hutan. Jika sebuah lingkugan alam

semesta ini rusak, akan berdampak pada diri kita sendiri. Dalam kerusakan lingkungan

yang terjadi oleh ulah dan akibat tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam

pelestarian lingkugan dan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di jagat raya ini,

jika terus dibiarkan akan seperti apa alam semesta ini ?. saat ini saja masalah yang paling

sulit dirubah adalah proses membuang sampah ke tempat sampah saja sulit. Banyak yang

1

Page 2: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

masih seenaknya membuang sampah, akibatnya terjadi banjir. Selain itu masih banyak

orang-orang yang melakukan penebagan liar, padhal hal itu akan menyebabkan terjadinya

kelongsoran dan membuat masalah tanah yang semakin rusak. Banjir terjadi dimana-mana

akibat ulah tanggan manusia, akibat buang sampah sembaragan, akibat penebagan hutan.

Dalam artikel Geografi menjelaskan bahwa Upaya pelestarian lingkungan hidup

merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan

hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan

dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 mengenai Analisis Dampak

Lingkungan, PP No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Danau atau

Perusakan Laut, dan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian

Pencemaran Udara, serta Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Adapun inti dari peraturan-peraturan tersebut adalah bagaimana manusia dapat mengelola

dan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara arif dan bijaksana tanpa harus

merusaknya. Apabila ada penduduk baik secara individu maupun kelompok melanggar

aturan tersebut maka sudah sepantasnya dikenai sanksi yang setimpal tanpa memandang

status. Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah

yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan.

seperti yang dijelaskan oleh salah satu pakar Lingkungan Upaya yang dilakukan

Pemerintah dalah pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya

2

Page 3: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya

pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna

Tanah. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun

1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Pada tahun 1991,

pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

Menanggulangi kasus pencemaran. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Pemerintah

mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh

Masyarakat Bersama Pemerintah.  Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus

memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai

dengan kemampuan masing-masing.

Jadi kita itu mempunyai Banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan manusia untuk

melestarikan alam ini. Salah satunya adalah Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan

dengan cara mengajak masyarakat untuk ikut serta dalamkegiatan menanam 1000 pohon

atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah

mereka yang sudah gundul dan mereka sendiri lah yang menentukan sebuah keberhasilan

acara tersbut.

Selain upaya pemerintah mengkampanyekan pelestarian alam dalam kehidupan dan turun

langsung dalam masyarakat, pemerintah bisa melakukan kampanye dalam media massa

seperti mengkampanyekan dalam iklan, acar kampanye penghijauan. Dan pamflet –

pamflet atau selebaran dibagikan ke masyarakat. Semakin banyak cara pemerintah dalam

3

Page 4: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

mengambil hati masyarakatnya akan semakin terlaksananya suatu program yang

merupakan suatu keuntugan bagi seluruh isi jagat raya ini. Termasuk jika alam semeta ini

hijau dan tidah gersang. Masyarakat akan merasa nyaman dalam melakukan aktifitas. Maka

dari itu kita sukseskan acara atau program-program pemrintah yang merupakan suatu

keuntugan bagi masyarakatnya sendiri seprti upaya penghijauan atau pelestarian alam kita.

Dan yang terpenting adalah manusia harus menjaga dan melestarikan alam agar tidak

terjadi berbagai masalah dan bencana alam.

4

Page 5: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Menjaga Kelestarian Alam (Suaka Marga Satwa dan Cagar Alam)

Alam memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi penduduk

dunia.Kemampuan (potensi) yang ada pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia atau natural resources bumi dengan segala isinya yang terkandung didalamnya

disebut pula dengan alam dunia. Bila kita perhatikan alam dunia dapat dikelompokan atas

lima bagian yang berupa :

1. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi.

2. Hidrosfer adalah lapisan air yang ada dibumi berupa laut, danau, sungai, rawa, air

tanah, es, dan air di atmosfer.

3. Biosfer adalah kehidupan dibumi yang terdiri dari tumbuhan dan binatang

4. Antroposfer adalah manusia atau penduduk bumi.

Semua itu merupakan sumber kehidupan bagi manusia

kesemuanya memiliki potensi yang saling berkaitan dalam

mendukung kehidupan penduduk dunia yang terus bertambah,

potensi alam dunia yang tersedia jumlahnya amat banyak dan

beraneka ragam. Mineral, energi, tumbuh-tumbuhan, binatang, udara, iklim, air, bentang

alam berupa daratan, pegunungan, bahkan gurun pun memiliki potensi untuk mendukung

kehidupan penduduk dunia asalkan manusia mampu memenfaatkannya dengan baik.

tidak semua bagian bumi memiliki potensial sumber daya alam yang sama. semakin

5

Page 6: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

banyak sumber daya alam, disuatu daerah maka makin bnyak yang bisa dimanfaatkan oleh

manusia. sumber daya alam yang ada dapat diperbaharuai dan tidak dapat diperbaharui.

bumi memang memiliki potensial alam yang besar dan banyak, namun semua itu tidak

terlepas dari berbagai permasalahan yang mengancam kelangsungan dan kelestarian

potensi alam ini. Permasalahan itu beraneka ragam mulai drai yang kecil sampai yang

besar, dari yang bisa diatasi sampai yang tak terselesaikan.

Tak bisa dipungkiri bahwa semua masalah itu sebenarnya disebabkan dari manusia itu

sendiri. banyak manusia yang tak bertanggung jawab memenfaakan kekayaan alam secara

besar-besaran tanpa memikirkan dampak dan akibatnya yang akhirnya, tentu saja merusak

potensi dan ekosistem alam.

Memang ada potensi alam dunia yang bisa digunakan oleh manusia tanpa harus takut

potensi alam tersebut akan habis diantaranya adalah air,udara,dan energi matahari. Air bisa

memperbaharui sendidri melalui siklus air. Dan potensi alam ini yang bisa diperbaharui

namun masih harus teliti dalam manfaatnya yaitu hutan, hewan,tumbuhan,tanah, udara, air,

dan matahari.

pemanfaatan kekayaan alam yang tidak seimbang

telah banyak menimbulkan permasalahan bagi

penduduk dunia. Hutan-hutan telah banyak yang

gundul akibat penebangan hutan secsra terus-menerus

diusahakan tanpa adanya usaha pemulihan kesuburan tanah melalui pemupukan.Sumber-

sumber mineral telah kering dengan mineral karena sudah terlalu banyak digunakan untuk

industri tanpa adanya batas-batas larangan pengambilan.

6

Page 7: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

Namun tentu sja setelah ada masalah tersebut telah bnyak usaha-usaha yang dillakukan

untuk menjaga kelestarian potensi alam dunia, yaitu :

1. Meningktakan pemnfaatan sumber-sumber energi yang tidak akan habis sebagai

pengganti minyak bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari,

angin,tenaga air, pasnag air laut, dsb.

2. Melakukan daur ulang sihingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil

misalnya daur ulang terhadap barang-barang bekas seperti

besi,alumunium,kertas,plastik,dll.

3. melakukan pengawetan terhadap sumber dya alam berupa kayu,sebelum digunakan

hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar daya tahan pengguna

kayu untuk bahan bangunan dapat dihemat karena kayu yang dapat digunakan telah

dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang

Cara-cara Kelestarian Alam :

a. Pengolahan air limbah dan penertiban pembuangan sampah

b. Program Kali bersih

c. Pengolahan Daerah Aliran Sungai (DAS)

d. Pengolahan lautan dan daerah pesisir

B. Landasan Hukum Pemerintah

7

Page 8: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

Pelestarian alam di Indonesia secara legal mengacu kepada dua undang-undang (UU)

induk, yakni UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistemnya; serta UU no 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (jo. UU no 5 tahun 1967

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan).

UU no 5/1990 bertitik berat pada pelestarian keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman

hayati hutan maupun bukan; baik di dalam kawasan hutan negara maupun di luarnya.

Sedangkan UU no 41/1999 salah satunya mengatur konservasi alam di kawasan hutan

negara; namun bukan hanya mencakup konservasi keanekaragaman hayati, melainkan

meliputi pula perlindungan fungsi-fungsi penunjang kehidupan yang disediakan kawasan

hutan.

UU no 41/1999 membedakan dua kategori besar kawasan hutan yang dilindungi, yakni:

Hutan lindung , yakni kawasan hutan negara yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah; dan

Hutan konservasi, yakni kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya.

Selanjutnya, UU no 41/1999 lebih lanjut merinci kawasan hutan konservasi ke dalam:

Kawasan hutan suaka alam . Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga

kehidupan.

8

Page 9: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

Kawasan hutan pelestarian alam . Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu,

yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber

daya alam hayati dan ekosistemnya.

Taman buru . Yakni kawasan hutan negara yang ditetapkan sebagai tempat wisata

berburu.

Peraturan Pemerintah RI no 68 tahun 1998[7] sebelumnya telah mendefinisikan:

Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan

maupun di perairan, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai

wilayah sistem penyangga kehidupan.

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan

maupun di perairan, yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan

secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

PP no 68/1998, sebagaimana juga UU no 5/1990, tidak membatasi lingkupnya hanya pada

hutan atau kawasan hutan negara. Selanjutnya PP tersebut merinci, yang termasuk ke

dalam Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah cagar alam dan suaka margasatwa. Sedangkan

yang tergolong Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah taman nasional, taman hutan

raya (tahura), sertataman wisata alam.

“oleh sebab itu Pemerintah benar-benar serius tentang penyedian tempat bagi Suaka Marga

Satwa dan cagar alam”

9

Page 10: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

C. Kenapa Pemerintah Menyediakan Tempat untuk Suaka Marga Satwa dan Cagar

Alam

Pertanyaan ini didasarkan pada fakta jaman sekarang yang keadaan alam sudah kurang

stabil, akibat dari berbagai macam masalah Lingkungan yang sudah sangat

memprihatinkan diantaranya :

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan

menjadi 2 jenis, yaitu:

1.     Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak

melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.

Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah

dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,

merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk

muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara

lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang

menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.

  Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

1.     Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2.     Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

10

Page 11: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

3.     Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4.     Gas yang mengandung racun.

5.     Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di

antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun

karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas

gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya

gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan

dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa

sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1.     Berbagai bangunan roboh.

2.     Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3.     Tanah longsor akibat guncangan.

4.     Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5.     Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami

c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke

kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.

Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik

merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,

11

Page 12: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan

bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal

ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain

disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

 

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan

atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.

Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup

dalam bentuk:

1.     Merobohkan bangunan.

2.     Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3.     Membahayakan penerbangan.

4.     Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

1.  Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai

dampak adanya kawasan industri.

2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan

air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung

membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

1.     Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

2.     Perburuan liar.

12

Page 13: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

3.     Merusak hutan bakau.

4.     Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

5.     Pembuangan sampah di sembarang tempat.

6.     Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

7.     Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

“Oleh karena Hal tersebut diatas pemerintah Haruslah menyediakan

tempat khusus agar kekayaan alam Indonesia tetap Lestari”

D. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata

Guna Tanah.

2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL

(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,

Tujuan pokok Badan Pengendalian Lingkungan:

1.     Menanggulangi kasus pencemaran.

2.     Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3.     Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

4.     Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

13

Page 14: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

BAB II

KESIMPULAN

A. Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam upaya melestarikan

lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.

B. Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan

berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan

adanya kerusakan lingkungan.

C. “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk

suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur

lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur

lingkungan hidup dan factor material, seperti suhu dan cahaya.

D. “Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat

mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian

dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan

komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.

14

Page 15: Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa

15