peledakan jenjang

19
PELEDAK A NJENJ A N G Landasan T eori  A da 3 ( t i ga) m et od e pel ed akan j en j an g yang biasa di gu nakanuntuk t am ba ng t er buka , da n pe m i l i ha n sal ah satun ya ter ga ntun g pa da kar akt er i st i k ba t uan da n kem un gki na n yan g t er j ad i di ba w ah kon di si se ha rus nya . K et i ga m eto de terse bu t ad al a hl i n e d ri l l i n g , cu sh ion b l a st i n g , da n  p r e s l it . F akt or pe m ilihan t ekn ik yan gdigunakan be r da sarkan pa dasifat bat ua n, kekua t an t an ah (  ground st r e n g t h ) ,di am et erl ub an g bo rp eri m eter ,spasiyang di pe rbol eh kan ,ti pe ba ha n pe l ed ak yan g di gu na ka n, da n j ar ak l ub an g bo r bu e r ( pe na ha n) yan g t er se di a.  Semua metode menggunakan pembuatan lubang bor pada batas pinggir Penggalian dan itu dalam bentuk bufer zone (daerah penyangga) antara lubang bor produksi terdekat dengan lubang bor batas pinggir (perimeter). Juga, membutuhkan ke tel itia n penjajaran lubang bor . Ketik a luba ng bor pro duksi dile dakk an, pat ahan - pat ahan ter jadi pada bufer zone sampai gar is lubang bor peri meter tapi tid ak pas sampai garis.  Presplitting membutuhkan pengisian yang lebih sedikit (lightly loaded), lubang bor ditempatkan dengan teliti, dan diledakkan sebelum lubang bor produksi. ujuan dari presplitting adal ah, pertama, untuk me mbentuk li ntasan bi dang patahan dimana radial cracks dari peledakan produksi tidak akan dapat mele!atinya. Kedua, bidang rekahan dibuat kemungkina n untuk memperbagus dinding dan memungkinkan penggunaan lereng yang dalam"tinggi dengan pera!atan minimal. Presplitting sebaiknya digunakan untuk melindungi kedudukan #nal !all dari penyebab kerusakan oleh peledakan produksi.  Trimblasting  adalah salah satu teknik pengendalian, digunakan untuk men$ukur dinding akhir dengan rapi setelah peledakan produksi. erlebih dahulu material hasil peledak an pr odu ksi mengamb il tempa t ata u dengan mengg una kan delay (pada peledakan yang sama) telah mengarahkan broken ore sehingga diperoleh bidang bebas bagi lubang bor trimblasting unt uk meledak. %arisan lubang bor trimblast  sepanjang perimeter yang diledakkan paling akhir selama peledakan produksi, sebenarnya tidak akan dapat melind ungi stabilita s jenjan g akhir . Radial crack  dari peleda kan produksi akan men$apai jenjang (dinding) akhir . &apisan lumpur atau disk ontinyu lainnya dapat meneruska n gas-gas dar i ar ea pel edakan pr oduk si samp ai ke dinding akhir . Satu- satunya tujuan trimblasing adalah menghasilkan atau membuat dinding yang bagus untuk batas akhir (perimeter) yang stabil.  Line drilling, adalah teknik pengendalia n dinding jenjang mahal dapat digunakan unt uk menghasilk an dinding jenjang yang bagus, namun ter gantung pada ko ndis i geologi. &ine drilling digunakan sebagai pelindung nal contour  dariradial crack  yang ber'ungsi sebagai konsentrator tegangan yang menyebabkan retakan antara lubang line drilling, selama peledakan produksi berlangsung. Jika pengendalian dinding sangatlah

Upload: daniel-dimas-putra

Post on 08-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peledakan

TRANSCRIPT

Page 1: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 1/19

PELEDAKAN JENJANG

Landasan Teori

  Ada 3 (tiga) metode peledakan jenjang yang biasa digunakan untuk tambang terbuka, danpemilihan salah satunya tergantung pada karakteristik batuan dan kemungkinan yang terjadi di

bawah kondisi seharusnya. Ketiga metode tersebut adalahline drilling,cushion blasting, dan preslit.

Faktor pemilihan teknik yang digunakan berdasarkan pada sifat batuan, kekuatan tanah ( ground

strength), diameter lubang bor perimeter, spasi yang diperbolehkan, tipe bahan peledak yang

digunakan, dan jarak lubang bor buffer (penahan) yang tersedia.

  Semua metode menggunakan pembuatan lubang bor pada batas pinggir

Penggalian dan itu dalam bentuk bufer zone (daerah penyangga) antara lubang bor

produksi terdekat dengan lubang bor batas pinggir (perimeter). Juga, membutuhkan

ketelitian penjajaran lubang bor. Ketika lubang bor produksi diledakkan, patahan-

patahan terjadi padabufer zone sampai garis lubang bor perimeter tapi tidak passampai garis.

  Presplitting membutuhkan pengisian yang lebih sedikit (lightly loaded), lubang

bor ditempatkan dengan teliti, dan diledakkan sebelum lubang bor produksi. ujuan

dari presplitting adalah, pertama, untuk membentuk lintasan bidang patahan

dimana radial cracks dari peledakan produksi tidak akan dapat mele!atinya. Kedua,

bidang rekahan dibuat kemungkinan untuk memperbagus dinding dan memungkinkan

penggunaan lereng yang dalam"tinggi dengan pera!atan

minimal. Presplitting sebaiknya digunakan untuk melindungi kedudukan #nal !all dari

penyebab kerusakan oleh peledakan produksi.

  Trimblasting adalah salah satu teknik pengendalian, digunakan untuk men$ukur

dinding akhir dengan rapi setelah peledakan produksi. erlebih dahulu material hasil

peledakan produksi mengambil tempat atau dengan menggunakan delay (pada

peledakan yang sama) telah mengarahkan broken ore sehingga diperoleh bidang bebas

bagi lubang bortrimblasting untuk meledak. %arisan lubang bor trimblast  sepanjang

perimeter yang diledakkan paling akhir selama peledakan produksi, sebenarnya tidak

akan dapat melindungi stabilitas jenjang akhir. Radial crack  dari peledakan produksi

akan men$apai jenjang (dinding) akhir. &apisan lumpur atau diskontinyu lainnya dapat

meneruskan gas-gas dari area peledakan produksi sampai ke dinding akhir. Satu-

satunya tujuan trimblasing adalah menghasilkan atau membuat dinding yang bagus

untuk batas akhir (perimeter) yang stabil.

  Line drilling, adalah teknik pengendalian dinding jenjang mahal dapat digunakan

untuk menghasilkan dinding jenjang yang bagus, namun tergantung pada kondisi

geologi. &ine drilling digunakan sebagai pelindung nal contour  dariradial crack  yang

ber'ungsi sebagai konsentrator tegangan yang menyebabkan retakan antara lubang line

drilling, selama peledakan produksi berlangsung. Jika pengendalian dinding sangatlah

Page 2: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 2/19

penting, sebaiknya tidak hanya menggunakan line drilling untuk keperluan perlindungan

dinding akhir. &ine drilling lebih sering digunakan dalam menghubungkan salah satu

dari presplitting atau trimblasting.

PRINSIP PENGGUNAAN

  %ahan peledak yang digunakan untuk presplitting dan trim blasting biasanya

berupa monium itrate. Pengalaman menunjukkan gas tertinggi peledakan produksi

menghasilkan retakan yang baik dan mengurangi kemungkinan hair line cracks pada

dinding lubang bor. *engenai hal ini, tipe bahan peledak yang digunakan tidak terlalu

penting. +mumnya perhitungan kebutuhan bahan peledak menggunakan rumus

sederhana yang $epat dalam bentuk lb"'t bahan peledak untuk lubang bor. ules o' 

thumb (menurut kebiasaan) juga mengindikasikan diameter isian diba!ah setengah

diameter lubang. engan menggunakan isian diameter ke$il pada lubang diameter

besar, tekanan gas menurun dengan $epat karena ekspansi dalam olume besar.

Prosedur ini disebut decoupling. Penurunan aliran tekanan disini adalah e'ek tekanan

yang diba!a bahan peledak pada batas range tertentu yang umumnya digunakan oleh

bahan peledak. /'ek yang terjadi diba!ah prosedur decoupling, dengan penggunaan

presplitting atau trimblasting, satu bahan peledak dengan yang lainnya menghasilkan

perbedaan tegangan dalam batuan rata-rata 012. Sebagai $ontoh tegangan yang

diproduksi lubang bor 03 in$hi diperlihatkan gambar 4.0. asio decoupling dide#nisikan

sebagai diameter lubang bor dibagi diameter isian.

  Konsep lama (teori sebelumnya) tentang kejadian"proses presplitting bah!a sama

sekali disebabkan oleh re5eksi stress !ae sebagaimana diperlihatkan gambar 4.3.

Penelitian selanjutnya membuktikan bah!a itu adalah magnitude dari

resultan gaya yang tidak $ukup untuk menyebabkan splitting (peme$ahan) guna

menjadikan situasi seperti peledakan sebenarnya. Jika hanya mengandalkan satu

gelombang tekan untuk menyebabkan terjadinya presplitting, spasi sebaiknya dikurangi

menjadi 0"6 dari yang biasanya digunakan. %ila lubang ledak dalam satu baris presplit

benar-benar tidak di7edakkan simultan (instantaneously), aksi peme$ahan (splitting)

dianggap tidak mungkin berhasil, karena benturan stress !ae tidak terjadi antaralubang bor. 8ni adalah kebalikan dari kenyataan bah!a blaster menggunakan delay pada

masing-masing lubang bor dalam peledakan presplit dan tetap menghasilkan kondisi

dinding yang bagus. 8ni memperlihatkan bah!a kondisi presplit dari pertumbuhan radial

$ra$k dan bukan benturan stress !ae.

   opik ini sangat penting karena, jika kita per$aya konsep peme$ahan dengan

gelombang tekan (stress !ae breakage $on$ept) sebagai mekanisme utama untuk

Page 3: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 3/19

Pembentukan presplit, selanjutnya seluruh lubang ledak sepanjang perimeter

Penggalian diledakkan se$ara simultan. Penggunaan presplit biasanya dekat dengan

pemukiman dan juga biasanya susah dibatasi jumlah lubang bor yang akan diledakkan,

ini akan menghasilkan getaran tingkat tinggi dari per lbs bahan peledak presplit yang

digunakan. ingkat getaran tersebut akan lebih besar 6 kali lipat dari yang dihasilkan

peledakan produksi. %anyaknya libang bor yang diledakkan se$ara simultan akan

menyebabkab getaran tanah yang tinggi dan berlebihan. 8tu kenyatan penting sehingga

peledakan presplit dapat didelay karena memberikan keleluasaan untuk meledakkan

tiap lubang bor dengan delay terpisah, jka perlu.

  Pendekatan sederhana yang digunakan pada presplitting biasanya tidak

mempertimbangkan karakteristik kekuatan massa batuan. 9alaupun ini kelihatannya

luar biasa, harus diingat range tensile strength batuan tidak lebih dari beberapa ratus

psi sampai beberapa ribu psi. Kekuatan han$ur dengan tangan, biasanya berkisar

sekitar 01 ribu psi. Jika tekanan bahan peledak didalam lubang ledak diba!ah kekuatan

han$ur dan diatas tensile strength (kuat regang) batuan, pe$ahan akan terjadi tanpamerusak massa batuan sekitar lubang bor. +mumnya dalam penggunaan presplit dan

trim blasting, tekanan diberikan antara : ribu-06 ribu psi dan sangat melampaui tensile

strength batuan manapun. ;leh karena itu, tensile strength tidak menjadi pertimbangan

utama.

Line Drilling

  &ine drilling menyediakan suatu bidang lemah untuk dimana batuan akan han$ur.

&ubang bor line drilling membantu memantulkan sho$k !ae, mengurangi e'ek

shattering (kehan$uran) batuan diluar batas pinggir (perimeter).

  &ubang bor line drilling, biasanya meningkatkan biaya pemboran, jangan melebihi

diameter 4 in$hi (<= mm) dan diberi jarak spasi 0-> kali diameter lubang. ergantung

pada kondisi batuan. ?ormasi batuan dengan peristi!a patahan dan bidang lemah yang

besar membutuhkan jarak (spasi) lubang bor line drilling rapat. Pada 'ormasi batuan

homogen yang kuat (massie), lubang bor line drilling dapat dibuat dengan spasi

melebihi > kali diameter lubang bor.

  &ubang bor line drilling tidak diisi bahan peledak, dan lubang bor bantalan (bufer

holes) dapat diisi bahan peledak agak kurang dan spasi lebih rapat daripada lubangledak yang lainnya. &ebar daerah bantalan (bufer zone) 1,6-1,<6 kali jarak burden

lubang bor produksi. Spasi pada bufer zone kira-kira 1,<6 kali burden normal, dan

hanya diisi setengah bahan peledak dari pengisian normal di dalam lubang bor. alam

hal ini lubang bor pada baris bufer zone sebaiknya distribusi bahan peledak seluruhnya

diisi dengan teknik de$k, dengan detonating $ord.

Page 4: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 4/19

  &ine drilling sangat membutuhkan banyak lubang bor dibandingkan metode

lainnya. Juga, metode line drilling sangat tidak e'ekti' pada 'ormasi batuan yang tidak

homogen. Pada 'ormasi batuan tersebut banyak terdapat bidang perlapisan (bedding),

lipatan (jointing), dan seam7 line drilling tidak e'ekti' menghalangi"menahan bidang

lemah (alami) yang memenjang sampai ke dinding akhir.

  engan tidak mengisi bahan peledak pada luang bor spasi rapat pada kondisi

geologi tertentu dapat bertindak sebagai konsentrator tegangan atau $ra$k guides

untuk menyebabkan $ra$k antara lubang bor. &ine drilling yang tidak diisi bahan

peledak kadang-kadang digunakan pada sudut ($orner) yang sulit untuk mengarahkan

$ra$k dari presplit ke dlam bentuk sudut tertentu. &ine drillng juga digunakan antara

presplit atau lubang tembak trimblasting untuk menolong mengarahkan $ra$k antara

lubang bor yang diisi. Pada material geologi yang rumit, dilakukan dengan menjaga

konsentrasi 'ra$ture pada bidang lemah (alami) daripada bidang lemah yang terbentuk

akibat pemboran line drilling.

  &ine drilling akan lebih e'ekti' bila sebagian besar lubang bor produksi sudahdiledakkan, mengurangi tumpukan material di depan bidang bebas untuk memberikan

ruang yang $ukup untuk peledakan (penggunaan delay panjang pada baris terakhir).

@al ini akan mengurangi tekanan balik (ba$k pressure) dari ledakan, dengan $ara

memantulkan gelombang tekan.

 

Trim (cushion) Blasting

  Seperti line drilling, $ushion blasting memerlukan satu baris lubang

bor dengan diameter 3 in$h-4,6 in$h (60 mm-:A mm). idak seperti line

drilling, pengisian pada luang bor $ushion dilakukan dengan sedikit isian

(light loaded), dengan istribusi isian yang baik. &ubang bor $ushion segera

ditimbun (stemmed) sampai penuh setelah isian, tanpa $elah udara, dan

diledakkan setelah hasil peledakan produksi digali. 8sian bahan peledak

sebaiknya ditempatkan berla!anan disebelah lubang produksi (berhadapan),

karena stemming bertindak sebagai $ushion (bantal) untuk melindungi

dinding akhir dari gon$angan"kejutan ketika isian diledakkan7 lubang bor

yang besar, membutuhkan bantalan ($ushion) yang kuat.

  +ntuk hasil akhir ledakan yang baik sebaiknya diledakkan se$ara

simultan (bersama-sama) untuk men$apai suatu e'ek pen$ukuran pada

 jajaran lubang bor $ushion. kan tetapi, jika getaran menjadi masalah dapat

digunakan delay yang singkat.

  Spasi, umumnya menggunakan angka diameter lubang bor satuan

in$hi ke dalam 'eet, ditambah 0. @al dimaksud adalah, sebuah lubang bor 3

in$hi membutuhkan spasi 4 'eet (3 ditambah 0).

Page 5: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 5/19

  +ntaian isian (string loaded) lubang bor, dengan menggunakan

detonating $ord sebagai dasar isian (do!nline). &ubang bor ditimbun segera

setelah isian untuk memperthankan penyebaran (distribusi) isian7 atau isian

dapat dipadatkan pada do!nline atau dimasukkan dalam spasing tubes yang

siap digunakan untuk mempertahankan penyebaran isian7 ingat segera

diberi timbunan (stemming) setelah lubang bor diisi bahan peledak.

  istribusi isian adalah 0 dodol ($artridge) setiap 3 't (1,= m), dengan

'ungsi ukuran $artridge sebagai ukuran lubang bor. ;leh karena itu, sebuah

lubang bor 4 in$hi (<= mm) sebaiknya menggunakan isian $artridge dengan

diameter 0,6 in$hi (4: mm) setiap 3 't (1,= m). %agian dasar lubang bor

sebaiknya diisi rata-rata 4 kali lebih banyak untuk menggerakkan dasar

 jenjang (toe).

  ilai spasing antara lubang bor $ushion sebaiknya diba!ah nilai

burden, lebih baik 1,: kali jarak burden.

  Jika perimeter berbentuk kura, jarak spasi sebaiknya dikurangi. Jikamemungkinkan pengisian antara masing-masing lubang bor $ushion yang

berdekatan sebaiknya diselang-seling (staggered)

  Bara mudah pengisian bahan peledak yaitu menggunakan bahan

peledak Premade (Primadet). ersedia ukuran diameter <": in$h (33 mm) dan

0 in$hi (36 mm). engan peranngkai berbentuk pipa, dapat mengisi bahan

peledak densitas rendah se$ara terus menerus ke dalam lubang bor,

sehingga menghasilkan istribusi isian yang merata.

  Bushion blasting tidak digunakan untuk underground karena

membutuhkan stemming yang kuat. imana pada sur'a$e, dapat digunakan

untuk lubang bor miring dan erti$al.  Penggunaan $ushion blasting untuk mereduksi jumlah lubang bor yang

dibutuhkan oleh line drilling7 namun $ushion blasting tidak dapat digunakan

pada $orner A1o. Bushion blasting juga memiliki kemampuan yang baik pada

batuan non-homogen dibandingkan line drilling. Penggalian yang lebih dalam

mungkin dapat dilakukan, karena dalam penggunaan diameter besar dapat

mengurangi jumlah lubang bor yang banyak untuk penggunaannya.

  Peledakan trim diledakkan setelah peledakan produksi dilakukan

didesain mirip $ara untuk peledakan presplit. 8sian bahan peledak per 't

lubang bor menggunakan pendekatan seperti pada presplitting. Spasi

biasanya lebih besar dari yang digunakan pada presplit karena akan

mengurai (relie') kearah mana lubang bor dapat pe$ah. Pendekatan yang

digunakan untuk menentukan spasi rata-rata untuk trimblasting adalah C

  S = 16 Dh

  imana C

Page 6: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 6/19

  S D spasi, in$hi

  h D diameter lubang bor kosong, in$hi

  %erbeda kondisi kurungan antara timblasting dengan presplitting.

Pada presplitting, lubang produksi tidak diledakkan dan untuk seluruh tujuan

praktisnya, burden tidak terbatas. Pada trimblasting, burden biasanya dalam

 jarak yang layak setelah peledakan produksi dilaksanakan. %urden harus

ditentukan dalam desain trimblasting. Peledakan harus desain dimana

burden lebih besar dari spasi untuk memastikan pe$ahan terbentuk antara

lubang bor daripada pergerakan premature buden. Pendekatan berikut dapat

digunakan untuk penentuan burden C

  B = 1,3 S

  imana C  % D burden, in$hi

  S D spasi, in$hi

  Pertimbangan penimbunan pada $ollar lubang bor dan juga sekitar

isian untuk trimblasting akan sama pemilihannya untuk presplitting. Pada

trimblasting, subdrilling biasanya tidak begitu penting. kan tetapi,

konsentrasi isian pada dasar lubang akan menyebabkan $ra$k yang

mengarah ke grade line (segaris dasar jenjang) yang biasanya digunakan.

8sian dasar (bottom load) dapat ditentukan dengan $ara yang sama seperti

pada presplitting.

Trimblasting dengan Detonating Cord

  Pada beberapa penggunaan dimana trim holes harus dibor dengan

spasi yang rapat, pengisian normal akan terlalu banyak dan mengakibatkan

oerbreak sekitar lubang. Penggunaan spasi rapat, pada jarak tengah 03

in$hi-3> in$hi, mungkin penting pada 'ormasi geologi tertentu dan untuk

menggerakkan beton pada Penggalian tertentu. Pada kasus tertentu juga

penting membuat lubang bor besar dari yang biasanya digunakan, tetapi,

spasi tetap pendek. Penambahan udara (airspa$e) sekitar isian umumnya

tidak mengganggu Pembentukan split. kan tetapi, kita menggunakan

pendekatan dasar pada diameter lubang untuk menghitung isian, isian

sebaiknya lebih banyak untuk spasi tersebut. +ntuk spasi rapat kita dapat

menggunakan rumus kebutuhan bahan peledak untuk mengatasi

penggunaan spasi rapat.

  dec = 7 (S!"#)$

Page 7: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 7/19

  imana C

  de$ D loading density, grain"'t

  S D spasi, in$hi

  0 grain D 1,1=>: gram

%res&lit

  Presplitting dilakukan dengan membuat bidang potong di sepanjang

baris batuan solid yang ingin digali sebelum peledakan produksi. &unamg bor

presplit dapat diledakkan dengan delay singkat dibandingkan delay

peledakan produksi, atau dapat diledakkan sebelum lubang bor produksi

diledakkan. engan pembuatan bidang potong sebelum peledakan produksi,

bukan hanya mereduksi oerbreak tapi juga mengurai getaran.

  @emphil 0A:0, membatasi ukuran lubang bor presplit dengan diameter

3 in$hi-> in$hi (60 mm-010 mm) dengan penentuan spasi 0,6 kali burdenproduksi, seluruh lubang bor presplit diisi bahan peledak, sama seperti

peledakan $ushion, menggunakan trunk line, tapi dapat didelay. Kedalaman

e'ekti' maksimum rata-rata adalah 61 't (06 m), karena penjajaran lubang

bor, dan jika peledakan pada 'ormasi batuan jelek kemungkinan

membutuhkan lubang bor pemandu (tidak diisi bahan peledak) antara

lubang bor presplit. Pada material yang dipengaruhi $ua$a yang kuat,

presplit dapat digunakan dengan spasi yang lebih rapat dengan jumlah

bahan peledak yang lebih sedikit.

  8sian bahan peledak per 't lubang bor yang tidak akan merusak

dinding tapi akan memberikan tekanan yang $ukup sehingga terjadi splitting,pendekatan Konya 0AA1 untuk pengisian presplit adalah C

  dec = Dh$!$"

  imana C

  de$ D isian bahan peledak, lb"'t

  h D diameter lubang bor, in$hi

  deb = 3 dec

  imana C

  deb D bottom load, lb"'t

  Jika isian bahan peledak telah dihitung, spasi antar lubang bor dalam

peledakan presplit, dapat ditentukan dengan C

Page 8: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 8/19

  S = 1 Dh

  imana C

  S D spasi, in$hi

  h D diameter lubang bor kosong, in$hi

  Konstanta 01 pada rumus diatas adalah kebiasan (konserati'). 8tu

digunakan untuk memastikan jarak presplit tidak berlebihan dan split dapat

terjadi. Pengalaman mengindikasikan biasanya nilai konstanta tersebut

dapat ditambah menjadi 03 atau kadang-kadang 0>.

  +mumnya penggunaannya presplitting tidak menggunakan pemboran

diba!ah grade (tanpa subdrilling), sehingga perlu konsentrasi isian (bottom

load) yang mana rata-rata 3-4 kali de$, ditempatkan pada bottom hole.

&ubang tembak sebaiknya diledakkan dengan simultan atau dengan delay

singkat antara lubang bor. Sebagian pelaksana (blaster) melaporkan hasilyang memuaskan dengan delay 61 ms, akan tetapi tidak direkomendasikan

penggunaan delay diatas 36 ms antara lubang bor.

  Sebuah peledakan presplit menginginkan terjadinya pe$ahan dan

mengangkat tanah ke permukaan. Saat ini terjadi, stemming akan terlempar

dan tidak ada yang tinggal. Sehingga drill $utting aman digunakan sebagai

stemming bila 'ungsinya untuk mengurung sementara gas-gas dan

mengurangi kebisingan. %iasanya lubang bor ditimbun pada bagian atas 3-4

't tergantung diameternya. iameter bor besar, membutuhkan lebih banyak

stemming.

  *asalah yang berkaitan dengan stemming antar isian (sistem de$k)dalam lubang bor, menghasilkan opini yang

berbeda. Konya merekomendasikan, jika massa batuan yang diledakkan

se$ara alamiah berlapis-lapis dan banyak lapisan tipis"ke$il dan terpisah,

dianjurkan menempatkan stemming antara isian (sistem de$k). Pada kondisi

lain, jika massa batuan bagus ($ompetent), !alaupun berlapis (bedding),

stemming antara isian tidak diperlukan, terutama pada material yang sangat

rendah $rushing-strength-nya seperti Serpih (!eak shale). *enyisakan

bantalan udara (air $ushion) sekitar isian dapat berman'aat, karena dengan

tanpa penimbunan sekitar isian, diperoleh olume kosong yang besar

ber'ungsi untuk ekspansi gas peledakan, sehingga menurunkan tekanan gas

dengan $epat. ekanan per in$hi3 rendah7 akan tetapi, sebagian in$hi3 badan

lubang bor mengalami stress, dapat menghasilkan 'ra$ture yang bagus. Jika

stemming digunakan antara isian pada batuan yang lemah, dinding dapat

menjadi bopeng (po$k-market) ketika gas bertekanan tinggi dilepaskan pada

lokasi isian.

Page 9: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 9/19

  %ahan peledak untuk presplitting hadir dengan banyak tipe.

iantaranya gulungan polyethylene yang dimasukkan (seperti ular) pada

lubang bor yang berdiameter diba!ah 0 in$hi. abung polyethylene berisi

bahan peledak slurry. ipe lain adalah slender dynamite $artridges (dinamit

selongsong ke$il) yang mana beberapa pasang isian dimasukkan bersama E

sama kedalam lubang bor dalam bentuk untaian. *etode lain penempatan

tiap isian dengan mengisi penuh dari atas atau membagi isian dynamit untuk

detonating $ord dan dipasang keba!ah kedalam lubang ledak. Pemilihan

isian mana yang akan digunakan tergantung operator dan dipertimbangkan

apakah bisa digunakan pada area tersebut. Seberapa penting diameter isian

diba!ah setengah diameter lubang tembak, karena lebih disukai"bagus isian

yang tidak menyentuh dinding lubang tembak.

  Sebagian operator lebih suka mengurangi isian lubang bir produksi

yang dekat dengan jalur"garis presplit jika akan mengisi sisa lubang

produksi. %aris pertama bufer hole, biasanya diberi spasi yang rapat,dengan burden ke$il dan isian sedikit pressure ke$il berada pada #nal !all.

  Gambar 3.8

HASIL PELEDAKAN PADA JENJANG

  Setelah proses peledakan terjadi, pada jenjang akan dijumpai bentuk yang

mempengaruhi kenampakan jenjang yaitu :

a.  Overbreak, batuan yang hancur sehingga melebihi batas akhir dari jenjangb.  Overhang, tonjolan sisa batuan setelah dilakukan peledakan yang menggantung pada

dinding bagian atas dari jenjang

c.  Toe, tonjolan batuan setelah dilakukan peledakan yang terdapat pada dasar lantai dari

 jenjang.

0VERBREAK

Backbreak

  ackbreak, kerusakan pada bagian belakang lubang bor baris terakhir. anyak

penyebab backbreak. !ni dapat terjadi pada pemberian burden yang berlebihan

sehingga bahan peledak dapat mematahkan dan membentuk radial crack yang lebih

lanjut dibelakang baris lubang bor terakhir "gambar 3.# "a$$. %enentuan delay yang tidak

tepat dari peledakan antar baris "ro&'to'ro&$ dapat menyebabkan backbreak bila timing

terlalu pendek karena peningkatan kurungan pada baris terakhir saat diledakkan.

Page 10: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 10/19

%embuatan bench yang terlalu kaku "()*+$ berakibat terlalu uplit dan backbreak dekat

collar dari lubang "gambar 3.# "b$$. Stemming yang panjang pada bench pendek juga

meningkatkan terjadinya overbreak. -ika menggunakan lubang bor pendek, harus

dengan () ratio rendah dengan menambah burden, solusi permasalahan dilakukan

mengganti penggunaan dengan lubang bor kecil berarti mengurangi burden dan

menambah stiness ratio. %rosedur ini, bagaimanapun tidak dapat dilakukan pada

semua operasi peledakan. Oleh karena itu, harus digunakan cara lain untuk merapikan

shear holes pada bagian collarnya.

  (ubang bor satelit "satellite holes$ dapat digunakan antara lubang bor produksi

pada cap rock "bagian atas batuan$ dalam area one stemming yang dapat diisi dengan

sedikit isian "lightly loaded$ dan diledakkan dengan delay akhir. Operator biasanya

member satellite holes "gambar 3./0 "a$$ untuk membantu mengurangi permasalahan

pada cap rock dan mengurangi overbreak. ila isian satellite digunakan dalam ona

stemming seperti yang diperlihatkan pada gambar 3./0 "a$, isian tersebut harus

diledakkan dengan delay singkat setelah isian utama diledakkan. 1ntuk menghindaripeledakan premature yang tidak terkendali pada isian utama dalam lubang bor dengan

tidak terlebih dahulu meledakkan isian satellite yang dapat menyebabkan stemming

terlempar.

Teknik lain yang mirip penggunaan satellite charges adalah melanjutkan isian utama

sampai ona stemming. !sian utama pada one stemming ini, diameter isiannya

dikurangi. !sian diameter kecil dalam lubang yang agak besar menghasilkan pressure

yang cukup untuk menyebabkan crack mirip presplitting pada collar area "gambar 3./0

"b$$.

  Gambar 3.#

Endbreak

  2ndbreak, kerusakan yang mele&ati batas akhir dari peledakan. iasanya

dihasilkan oleh satu dari du sebab "gambar 3./0 "c$$. Struktur geologi local

meningkatkan perpanjangan crack akhir dari peledakan. !ni dapat dibantu dengan

memperpendek jarak spasi paa bagian akhir yang berdekatan dengan lubang produksi

dengan demikian akan menyebabkan perubahanreaksi "respon$ dan ungsi lubang bor 

dari biasanya.

  2ndbreak juga dapat disebabkan penggunaan timing yang tidak tepat pada

lubang bor perimeter.-ika timing terlalu cepat, kekuatan lubang tembak akan terasa

lebih besar ehigga seakantidak sesuai dengan ukuran normal burden mengakibatkan

letusan dan pengangkatan "uplit$, atau cracking back ke dalam ormasi batuan.

asalah timing dapat dikoreksi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada

backbreak, dimana &aktu delay panjang dapat digunakan pada lubang baris akhir,

memberikan &aktu yang cukup pada bagian tengah untuk meledak dan bergerak

Page 11: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 11/19

pndah, sehingga memberikan penambahan ruang sebelum lubang bor baris akhir 

meledak.

  Gambar 3./0

GEOMETRI PELEDAKAN

Burden

  -arak burden dideinisikan sebagai jarak tegak lurus terdekat dari relie "bidang

bebas$ saat lubang bor diledakkan. -ika burden terlalu kecil, batuan akan terlempar 

 jauh dari permukaan. 4irblast tinggi dan ragmentasi jauh dari yang diharapkan. -ika

burden terlalu besar5 terjadi backbreak yang hebat dibelakang barisan lubang bor 

terakhir dan terjadi shattering pada dinding belakang. urden yang terlalu besar jugadapat menyebabkan lubang tembak glyser karena lyrock juga terjadi pecahan vertical

dan ledakan tinggi. urden yang besar akan menyebabkan kurungan yang berlebihan

dalam lubang tembak, yang menghasilkan ground vibration tingkat tinggi dari per lbs

bahan peledak yang digunakan. %ecahan batuan bisa mencapai e6tremely coarse dan

 juga menghasilkan masalah pada toe. 7ari seluruh variable desain, dimensi burden

yang paling vital sehingga harus dengan kesalahan minimal.

  7alam menentukan burden, harus diingat bah&a density bahan peledak jarang

melebihi /, atau kurang dari 0,8 gr)cm3, berat jenis batuan yang diledakkan jarang

melebihi 3,+ atau kurang dari +,+ gr)cm3.

  1ntuk menentukan besarnya burden digunakan persamaan 9onya /##0berikut :

  3,/; 7e "Sge)SGr$0,33

  <"+ Sge)SGr$ = /,;> 6 7e

  0,? 7e "Stv)SGr$0,33

  7imana :

burden, eet

  SGe berat jenis bahan peledak

  SGr berat jenis batuan

  7e diameter lubang bor, inchi

  Stv relative bulk strength "4@AO /00$

 

Gambar 3. //

Page 12: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 12/19

Sedangkan untuk koreksi digunakan :

  c 9d 6 9s 6 9r 6

  7imana :

  9d koreksi deposisi batuan

  9s koreksi struktur geologi

  9r 9oreksi jumlah baris

  c urden terkoreksi "eet$

  Tabel 3./

Penyalaan

  !nisiasi timing adalah salah satu yang paling mudah dikoreksi bila terjadi

kegagalan lubang tembak. Baktu inisiasi yang baik dapat menghasilkan :

/.  peningkatan ragmentasi dengan tidak menambah bahan peledak

+.  mengurangi getaran sampai ?;C

3.  mengurangi lyrock dan blo&out

D.  menambah stabilitas dinding dengan berkurangnya backbreak di bagian belakang.

;.  enghasilkan ragentasi yang lebih banyak dan ground vibration yang lebih terkendali.

%enyebab hasil ledakan yang berubah'ubah disalahkan pada kondisi batuan,

kondisi geologi, lubang bor basah, atau perubahan tipe bahan peledak. eskipunkondisi tersebut bertanggungja&ab terhadap perubahan tertentu, hasil perubahan

terbesar disebabkan oleh ketidakakuratan inisiasi.

9egagalan lubang ledak biasanya terjadi pada seluruh pekerjaan peledakan.

9egagalan lubang ledak disebabkan oleh salah satu energi yang tidak lepas, pelepasan

yang tidak cukup, atau pelepasan energi pada &aktu yang tidak tepat. 9egagalan

lubang ledak juga berpengaruh pada perorma lubang bor yang berdekatan.

enurut 9onya /##0, pengaturan peledakan tunda tersebut dibagi menjadi dua

macam bentuk persamaan, yaitu :

a. Baktu tunda antara lubang ledak "th$

  1ntuk enghitung besarnya &aktu tunda antara lubang ledak dalam satu baris.

Tabel 3.+ akan menunjukkan &aktu tetap untuk bermacam'macam tipe batuan.

%ersamaan yang digunakan adalah :

  ! " T! # S

  dimana :

Page 13: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 13/19

  Th ketetapan &aktu tunda antara lubang ledak "milidetik$. (ihat tabel

3.+ "/ milidetik 0,00/ detik$

  S Spasi "meter$

  Tabel 3.+

b. Baktu tunda antara baris "tr$

  1ntuk menentukan interval &aktu tunda antar baris persamaan yang digunakan

adalah :

  r " Tr # B

  dimana :

  Tr ketetapan &aktu tunda antar baris "milidetik$. Tabel 3.3

  urden "meter$

  Tabel 3.3

  %ola penyalaan ini sangat dipengaruhi oleh bidang bebas yang tersedia, hal

tersebut biasanya menjadi arah lemparan material hasil ledakan. Selain bidang bebas,

aktor lain yang mempengaruhi adalah bidang'bidang lemah yang ada, misalnya dalam

penyusunan pola peledakan atau penyalaan memanaatkan bidang'bidang lemah

seperti rekahan'rekahan yang ada, sedemikian rupa sehingga arah peledakan dari

nomor &aktu tunda yang sama terhadap arah rekahan memungkinkan terjadinyapecahan yang baik, biasanya arah peledakan tegak lurus dari arah rekahan.

S$a%&

  Spasi adalah nilai yang dihitung berdasarkan burden, ukuran spasi yang terlalu

tinggi akan menyebabkan eek penghancuran yang berlebih pada batas kolom isian,

batas akhir jenjang, serta dapat pula menghasilkan blok yang besar di bagian depan

ront peledakan dan dapat pula menyebabkan munculnya masalah berupa tonjolan'

tonjilan pada lantai'lantai jenjang.

  1kuran spasi yang terlalu besar antara lubang ledak dapat menyebabkan tidak

cukupnya energi untuk menghancurkan batuan antara lubang ledak, selain itu masalah

tonjolan pada lantai jenjang akan terus ada, permukaan dinding jenjang akan menjadi

tidak rata dengan batuan menggantung.

  Gambar 3./+

Page 14: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 14/19

  7ari studi yang dilakukan terdapat D perbedaan ratio spasi tergantung pada

penentuan &aktu peledakan dan stiness. 1ntuk peledakan simulatan antara lubang

bor dalam satu baris, diperoleh hubungan curvalinier ketika () diba&ah D. -ika ()

diba&ah D diperoleh hubungan linier. Eubungan yang sama juga diperoleh dengan

penggunaan delay. "9onya, /##0$

  Gambar 3./3

  Tabel 3.D

Se''&n(

  Stemming adalah jarak atau ukuran yang terletak pada bagian atas dari lubangledak ayang diisi material atau debu pemboran yang dimaksudkan untuk mengontrol

gas'gas, airblast dan batuan terbang dari proses peledakan.

  -ika ukuran penyumbat terlalu panjang akan mengakibatkan pemecahan batuan

pada lapisan bagian atas yang kurang baik dan akan menyebabkan overbreak. %ada

saat proses peledakan terjadi ona daerah penyumbat akan terangkat dan jatuh secara

lambat ke atas tumpukan material hasil peledakan setelah burden terbongkar.

  1mumnya penyumbat yang digunakan pada peledakan memakai cutting

pemboran, hal ini biasanya mempermudah dan mengurangi ongkos dari peledakan,

tetapi hal tersebut juga mempunyai kekurangan, sebab debu pemboran mempunyai

tingkat saling mengikat yang lemah, sehingga sering terjadi adanya pelepasan energibahan peledak yang belum maksimal, berakibat hasil peledakan kurang baik.

  1ntuk memperoleh hasil ledakan yang baik, ukuran material penyusun pada

penyumbat dan angkat stemming ratio "9t$ menurut 9onya, adalah sebagai berikut :

a. ukuran material penyusun :

  S) " 0*0+ D!

  7imana :

  S ukuran partikel "inchi$

  7h ukuran diameter lubang ledak "inchi$

  / inchi 0,0+;D meter 

b. Stemming ratio

  K " 0*, # B

Page 15: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 15/19

  7imana :

  9t Stemming Fatio

  urden "meter$

httpC""'hendymining.blogspot.$o.id"3100"00"peledakan-jenjang.html

Page 16: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 16/19

Bushion ( trim ) %lasting

Posted on January 0>, 3104

 rim blasting merupakan salah satu metode dalam $ontrolled blasting. rim

blasting ber'ungsi untuk men$iptakan suatu jenjang akhir. Pada rim

blasting, lubang ledak berada pada baris terakhir dari lubang produksi dan

terletak dekat dengan dinding yang ingin dibentuk. %aris lubang trim

memiliki spa$ing yang lebih ke$il daripada spa$ing di lubang produksi.

&ubang trim memiliki isian bahan peledak lebih sedikit daripada lubang

produksi. ujuan dari rim blasting adalah untuk men$iptakan suatu jenjang

yang stabil dengan mengurangi oerbreak yang berasal dari peledakanproduksi.

  Proses yang terjadi pada rim blasting yaitu, ketika lubang produksi

meledak maka akan menimbulkan gelombang kejut ke arah lubang trim.

Ketika lubang trim meledak maka akan menimbulkan gelombang kejut pula.

Pada saat lubang produksi meledak menimbulkan energi yang besar dan

mengakibatkan rekahan-rekahan pada masa batuan tersebut. Felombang

kejut yang berasal dari lubang produksi akan menyebarkan energi keseluruh

massa batuan, termasuk ke lubang trim. amun, karena isian dari lubang

trim tersebut lebih sedikit, maka ketika lubang trim meledak energi yang

dihasilkan dari lubang trim tersebut tidak sebesar energi dari lubang

produksi. kibat dari energi yang tidak terlalu besar tersebut diharapkan

gelombang kejut yang dihasilkan lubang trim tidak akan menimbulkan

ba$kbreak pada dinding.

Persamaan yang digunakan dalam trimblasting,

0. spa$ing

*enurut . %auer dan 9lilliam Brosby ( 0A:A ) spa$ing yang digunakan

pada trimblasting dapat dirumuskan C

St D ( 03-0= ) G

Page 17: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 17/19

engan C St C Spa$ing pada lubang trim, ( m )

  C diamter lubang ledak, ( mm )

0. %urden trim ( %t )

*enurut J.B Konya ( 0AA6 ) burden dapat dirumuskan sebagai berikutr C

%t D St

engan C %t C %urden rim, ( m )

0. Stemming

  D

engan C C Panjang Stemming, ( m )

0. Kolom isian

P$ D @-

engan C P$ C panjang kolom isian, ( m )

@ C kedalaman lubang ledak, ( m )

Subdrilling pada lubang trim lebih pendek daripada subdrilling di lubang

produksi atau tidak memiliki subdrilling.

?aktor-'aktor membuat desain trimblasting

•  Jarak trim ro! dari toe o' slope

• &ebar dari $at$h ben$h

• Kedalaman subdrilling

• Spasi pada trim ro! yang besarnya lebih ke$il dari burden

• ?a$e burden

•  iming delay

• istribusi energi

Page 18: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 18/19

httpsC""yazaazhari.!ordpress.$om"tag"trim-blasting"

Page 19: PELEDAKAN JENJANG

7/21/2019 PELEDAKAN JENJANG

http://slidepdf.com/reader/full/peledakan-jenjang-56ddca1cd02f0 19/19