peledakan dan pemboran
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
1/35
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pemboran
Pemboran merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum peledakan dilakukan.Pemboran dimaksudkan untuk membuat lubang bor yang nantinya akan diisi dengan bahan
peledak. Kegiatan ini dilakukan untuk memungkinkan terjadinya peledakan untuk memberai
material yang keras yang ada di tambang. Pemboran erat kaitannya dengan peledakan, sehingga
dalam kegiatan pemboran harus memperhitungkan juga pola peledakan yang akan digunakan.
Keberhasilan sebuah proses pemboran diukur dari kualitas lubang ledak yang dihasilkan,
untuk itu diperlukan proses pemboran yang tepat dan efisien untuk menghasilkan pemboran yang
optimal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemboran lapisan
overburdenadalah:
1) Kondisi lapangan
Metode tambang terbuka surface mining) memungkinkan untuk digunakan alat bor
yang berukuran besar karena pengoperasiannya mudah, dibandingkan dengan metode
tambang bawah tanah underground mining).
!) "enis batuan yang akan dibor"enis batuan ini akan menentukan pemilihan alat bor yang akan dipakai. Pada batuan
keras lebih baik jika menggunakan alat bor yang menggabungkan gaya tumbukan
percussive) dengan gaya putar rotary). Alat bor dengan prinsip rotary cutting baik
digunakan pada batuan yang relatif lebih lunak.
#) Peraturan atau undang$undang yang berlakuPemboran untuk peledakan harus disesuaikan dengan peraturan peledakan yang ada,
sehingga hasil pemboran menjadi optimal untuk peledakan serta sesuai dengan aturan$
aturan yang berlaku seperti kedalaman lubang bor yang menentukan jumlah bahan
peledak yang dipakai. "umlah penggunaan bahan peledak dibatasi oleh peraturan$
peraturan.%) &ragmentasi yang diharapkan
'kuran fragmentasi batuan hasil peledakan menentukan produkti(itas dari proses
selanjutnya, sehingga proses pemboran yang optimal dan sesuai dengan peledakan harus
dipenuhi untuk menapai laju produksi yang direnanakan.
3.1.1. Pola Pemboran (Drill Pattern)
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
2/35
Pola pemboran adalah suatu susunan letak lubang ledak dimana pengaturannya
disesuaikan dengan ukuran burden dan spacing dari geometri peledakan yang sudah
direnanakan. *eberapa maam pola pemboran yang biasa diterapkan pada suatu tambang
terbuka, yaitu:
1) Pola pemboran paralel
Pola pemboran paralel ini dibagi menjadi dua jenis +ambar #.1), yaitu:
a. Pola bujur sangkar Square Pattern), yaitu jarak antara burden dan spacing
sama.
b. Pola persegi panjang Rectangular Pattern), jarak spaing dalam satu baris lebih
besar daripada jarak burden.
+ambar #.1 Pola Pemboran Paralel
!) Pola pemboran selang$seling Staggered Pattern)
*entuk pola pemboran staggeredadalah letak baris pertama dan baris kedua tidak
sejajar, akan tetapi selang$seling dan baris ketiga sejajar dengan baris pertama. Pola
pemboran ini paling sering digunakan karena penyebaran energinya yang merata dan
optial sehingga diharapkan dapat menghasilkan fragmentasi ukurannya lebih seragam+ambar #.!).
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
3/35
+ambar #.! Pola Pemboran Staggered
Pola pengeboran sejajar merupakan pola yang lebih mudah diterapkan di lapangan tetapi
perolehan fragmentasi batuannya kurang seragam. edangkan pola pengeboran selang$seling
lebih sulit penanganannya di lapangan namun fragmentasi batuannya lebih baik dan seragam.-al ini disebabkan karena distribusi energi peledakan yang dihasilkan lebih optimal bekerja di
dalam batuan +ambar #.#).
+ambar #.# Perbandingan distribusi energi peledakan
3.1.2. Arah Pemboran (Drill Direction)
eara umum arah lubang ledak yang paling umum dipakai pada tambang terbuka adalah
arah (ertikal dan miring +ambar #.%). Penggunaan arah pemboran miring memiliki beberapa
keuntungan dibandingkan dengan arah pemboran tegak, antara lain:
1) -asil tumpukan muck pile shape) yang tidak terlalu tinggi, sehingga memudahkan
proses penanganan berikutnya.
!) Mengurangi resiko timbulnya tonjolan pada lantai toe) dan back break.
#) Menghasilkan jenjang yang lebih stabil.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
4/35
%) Mengurangi terjadinya boulder.
+ambar #.% Arah Pemboran
Pada saat peledakan, posisi lubang ledak miring akan membantu meningkatkan efisiensi
reflektifitas gelombang kejut shock wave) pada dasar lubang ledak, sehingga energi peledakan
akan termanfaatkan seluruhnya untuk memeahkan batuan. engan menggunakan pemboran
tegak, pada bagian atas jenjang akan kurang bagus karena terjadi back break. Pada lantai dasar
juga dihasilkan fragmentasi yang jelek akibat pengaruh tidak tersalurnya daya ledak seara
penuh.
/amun penggunaan lubang ledak dengan arah miring juga menimbulkan beberapa masalah,
yaitu:
1) 0aktu pemboran lebih lama dibandingkan dengan pemboran (ertikal.
!) Kesulitan dalam melakukan pemboran seara tepat khususnya apabila membor lebih
dalam akibat adanya perubahan arah pemboran alignment error). engan adanya
perubahan arah ini akan memberikan pengaruh terhadap biaya pemboran dan
peledakan yang enderung akan tinggi. Akibat yang lain adalah jarak spacing atau
burdenakan berubah dari desain yang direnanakan.
#) iperlukan pengawasan yang ketat agar kemiringan antar lubang sama.
%) Memerlukan operator dengan pengalaman khusus.
Keuntungan pemboran lubang ledak dengan arah (ertikal tegak), yaitu:
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
5/35
1) 0aktu pemboran lebih epat, karena kedalaman lubang bor enderung lebih pendek
jika dibandingkan dengan arah pemboran miring untuk ketinggian jenjang yang
sama.
!) Penempatan alat bor enderung lebih mudah, sehingga dapat memperepat waktu
pemboran.
#) Pelemparan batuan flyrock) lebih dekat.
Penggunaan arah lubang ledak (ertikal tegak) juga memiliki kekurangan, yaitu:
1) Menghasilkan lebih banyak boulder jika dibandingkan dengan pola miring karena
penyebaran energi yang tidak merata.
!) Menimbulkan tonjolan pada lantai jenjang, hal ini diakibatkan oleh gelombang tekan
terlalu kuat pada lantai jenjang, juga karena energi yang dipantulkan sebagian menuju
bidang bebas dan sebagian lagi menuju bawah lantai jenjang.
#) ereng kurang stabil terhadap getaran, perlu analisis kestabilan lereng.
3.1.3. Produktiita! Pemboran
Produkti(itas alat bor sangat mempengaruhi besar keilnya lapisan tanah penutup yang
akan dibongkar dalam suatu tambang. Produkti(itas alat bor ditentukan dengan menghitung
keepatan pemboran, efisiensi kerja alat dan (olume setara.
1. Keepatan PemboranKeepatan pemboran adalah keepatan rata$rata pemboran termasuk adanya suatu
hambatan yang terjadi selama dilakukannya pemboran. alam menentukan
keepatan pemboran harus diketahui waktu edar cycle time) pemboran, yaitu waktu
yang diperlukan untuk membuat sebuah lubang ledak dari permukaan sampai dengan
kedalaman tertentu. 0aktu edar pemboran dapat dihitung dengan ara menjumlahkan
setiap bagian waktu dari setiap tahapan dalam pemboran lubang ledak, yaitu:
2t 3 Pt 4 *t 4 t 4 t 4 5t 4 -t
imana:
2t 3 0aktu edar pemboran mnt)
Pt 3 0aktu mengambil posisi mnt)
*t 3 0aktu bor dari permukaan sampai kedalaman tertentu mnt)
t 3 0aktu untuk menambah batang bor mnt)
t 3 0aktu untuk mengangkat dan melepas batang bor mnt)
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
6/35
-t 3 0aktu untuk mengatasi hambatan mnt)
Keepatan pemboran untuk berbagai kedalaman lubang ledak dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
Vt=H 60
Ct
imana:
6t 3 Keepatan pemboran nyata pada kedalaman tertentu
m7mnt)
- 3 Kedalaman lubang ledak m)
2t 3 0aktu edar pemboran mnt)
alam pembuatan lubang ledak terdapat beberapa hambatan, yaitu:
a. -ambatan tak terduga seperti terjepitnya batang bor, kerusakan pada alat bor, kompresor
atau kerusakan pada sambungan selang udara.
b. -ambatan yang bisa dihindari seperti lokasi pemboran yang belum dipersiapkan serta
pengisian pelumas dan solar pada mesin bor atau kompresor dengan waktu yang sudah
teratur.
2epat atau lambatnya laju pemboran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. &aktor yang berhubungan dengan alat bor dan pemberian tekanan udara dari kompresor, yaitu:
1) 5ekanan udara yang diberikan
!) Konsumsi udara yang diberikan
#) *erat alat bor, dimana alat bor yang mempunyai konstruksi lebih berat akan
memberikan keepatan pemboran yang lebih besar jika dibandingkan
dengan alat bor yang mempunyai konstrusi ringan.
%) *erkurangnya efisiensi alat bor, misalkan karena umur alat sudah tua
depresiasi) atau berkurangnya ketajaman mata bor bit).
b. &aktor yang berhubungan dengan lubang ledak, yaitu:
1) Kemiringan lubang ledak.
!) 'kuran dan diameter lubang ledak.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
7/35
#) Kedalaman lubang ledak.
. &aktor yang berhubungan dengan struktur batuan, yaitu:
1) Adanya rekahan pada batuan.
!) Kemiringan dari struktur batuan.
#) Kemampuan batuan untuk menggerus mata bor akibat adanya suatu
keepatan penembusan sehingga mata bor semakin tumpul.
%) Mudah tidaknya batuan untuk ditembus alat bor.
d. &aktor yang berhubungan dengan operasi kerja, yaitu:
1) Ketinggian lokasi kerja!) Keterampilan operator dalam mengoperasikan alat bor.
#) Penempatan alat bor.
!. 6olume etara6olume setara merupakan angka yang menyatakan setiap satuan panjang kedalaman
lubang ledak setara dengan sejumlah (olume batuan atau berat batuan yang
diledakkan. 6olume setara mempunyai kegunaan untuk memperkirakan kemampuan
alat bor yang digunakan untuk membuat lubang ledak. -arga (olume setara sangat
tergantung pada pola peledakan yang dipakai. alam penentuan (olume setara dapat
digunakan persamaan berikut:
Veq=W
nH
imana :
6e8 3 6olume setara m#7m atau ton7m)
0 3 6olume batuan yang diledakkan m#)
n 3 "umlah lubang ledak
- 3 Kedalaman lubang ledak m)
alam menghitung (olume batuan yang diledakkan 0) dapat digunakan persamaan
berikut:
W=A L
imana:
A 3 uas daerah yang diledakkan m!)
3 5inggi jenjang m)
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
8/35
-arga (olume setara sangat tergantung pada ukuran burden, spacing dan pola
peledakan yang dipakai serta metode peledakannya.
#. 9fisiensi Pemboran
9fisiensi pemboran merupakan perbandingan antara kedalaman lubang ledak yang
dapat diapai seara nyata dalam waktu kerja yang tersedia terhadap kedalaman
lubang ledak yang seharusnya dapat diperoleh dalam waktu kerja yang dinyatakan
dalam persen. 'ntuk menghitung efisiensi pemboran dapat menggunakan persamaan
berikut:
E=
Wt100
imana:
9 3 9fisiensi pemboran )
0p 3 0aktu produktif
0t 3 0aktu tersedia
%. Kemampuan Produksi Alat *or
elain menghitung efisiensi pemboran, kemampuan produksi alat bor juga harus
dihitung sehingga perenanaan tambang dapat berjalan dengan baik. Penentuan
kemampuan produksi suatu alat bor dapat diketahui melalui parameter efisiensi alat
bor, keepatan pemboran, dan (olume setara. Kemampuan produksi alat bor dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
P=Vt Veq E60
imana:
P 3 Produksi alat bor m#
7mnt)
6t 3 Keepatan pemboran m7mnt)
6e8 3 6olume setara ton7m atau m#7m)
9 3 9fisiensi alat bor )
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
9/35
3.2 Peledakan
Peledakan merupakan proses yang bertujuan untuk memeah material batuan) yang keras
dengan menggunakan bahan peledak agar dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
Keberhasilan suatu peledakan sangat ditentukan oleh karakteristik batuan yang diledakkan dan
jenis bahan peledak yang digunakan serta metode peledakan yang diterapkan sesuai dari tujuan
peledakan tersebut. Proses peledakan biasanya diawali dengan pembuatan lubang ledak dan
pengisian bahan peledak yang sesuai dengan geometri peledakan yang telah direnanakan.
3.2.1. Pro!e! "e#iatan Peledakan
"enis bahan peledak yang digunakan dalam proses peledakan ditentukan dengan
mempertimbangkan kondisi batuan di lokasi peledakan, serta keadaan lingkungan lokasi
peledakan seperti:
1) Keterdapatan air di dalam lubang ledak.
!) Perbedaan kekuatan lapisan batuan.
#) Adanya unsur kimia yang reaktif terhadap bahan peledak di dalam lubang ledak
atau adanya temperatur yang diperkirakan dapat memiu bahan peledak.
%) "arak aman lemparan fragmentasi hasil peledakan.
elain jenis bahan peledak, jumlah bahan peledak yang akan digunakan juga harus
diperhitungkan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan energi ledak yang berdampak buruk
terhadap hasil peledakan. Adapun jenis pekerjaan persiapan peledakan meliputi:
1) Peramuan amonium nitratdenganfuel oil solar).
!) Penyambungan leg wire detonator listrik apabila diperlukan di lokasi tersendiri.
#) Pembuatan primer sesuai dengan metode yang akan digunakan dan dilakukan dekat
dengan lubang ledak.
%) Pengisian charging) bahan peledak ke dalam lubang ledak.
;) Penutupan lubang ledak denganstemming dan perangkaian peledakan.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
10/35
Merujuk pada jenis pekerjaan persiapan peledakan tersebut, maka helperpeledakan harus
pula dibekali pengetahuan tentang peledakan pada pertambangan bahan galian. engan demikan
setiap helperpeledakan harus mempunyai sertifikat juru ledak atau Kartu
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
11/35
atau memampatkan materialstemming.
3.2.2. Pro!e! Pe$ahn%a Batuan Akibat Peledakan
Konsep yang di pakai di sini adalah proses pemeahan dan reaksi$reaksi mekanik dalam
batuan homogen. Perlu ditekankan bahwa sifat mekanis dalam batuan yang homogen akanberbeda dengan sifat mekanis batuan yang mempunyai rekahan dan heterogen seperti yang
sering di jumpai dalam pekerjaan peledakan. Proses pemeahan batuan akibat peledakan di bagi
menjadi tiga tahap sebagai berikut:
1) Proses pemeahan tingkat < #ynamic "oading )Pada saat bahan peledak meledak, terdapat tekanan sangat tinggi sehingga
menghanurkan batuan di daerah sekitar lubang ledak. +elombang kejut shock
wave) yang meningalkan lubang ledak merambat dengan keepatan #@@@B;@@@
m7det, akan mengakibatkan tegangan tangensial yang menimbulkan rekahan yang
menjalar radial crack) dari daerah lubang ledak. Cekah pertama menjalar terjadi
dalam waktu 1$ ! ms.
+ambar #.D. Pemeahan tingkat Rules of 2humb? adalah
sebagai berikut:
1) *urden *)
*urden 3 !; B %@) NBlast -ole #iameter
!) Spacing )
pasi 3 1,1; N *urden
64 Blast -ole #iameter e)
Blast hole diameterO 1; NBench -eightm)
%) Sub #rilling ")
Sub drilling 3 # B 1; ) NBlast hole diameter3 # B 1; ) N 1E1,%; mm
;) Stemming 5)
'ntuk menari stemming, dapat dihitung dengan dua ara, yaitu:
a. Stemming !@ NBlast -ole diameter,
b. Stemming @,E B 1,!) N *urden
84 Blast -ole #ept -)
Blast -ole #epth3 *enh -eight 4 ubdrilling
94 Bench -eight )
Bench -eight *last -ole iameter 7 1;
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
27/35
Bench -eight 1E1.%; mm 7 1;
Bench -eight 11.%# mm
:4 &harge "ength P2)
&harge "ength !@ N *last -ole iameter
&harge "ength !@ N 1E1.%; mm
&harge "ength #%!L mm
alam penggunaanya baik teori C. Ash maupun >Rules of 2humbs? sangat ditentukan oleh
keterbatasan dan ketersediaan alat bor, yaitu ukuran bit yang mampu dibuat oleh alat bor
tersebut.
3.2.-. Pola Peledakan
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang bor yang satu dengan
yang lainnya, baik dalam satu baris7kolom ataupun berlainan. Pola peledakan ditentukan
berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan. Agar
peledakan berjalan dengan baik, maka perlu perenanaan yang teliti dalam menentukan pola
peledakan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merenanakan pola peledakan,
yaitu:
1) Kuat tekan batuan yang akan diledakkan.
!) &ragmentasi hasil peledakan yang diinginkan.#) *idang bebas yang ada serta arah jatuhnya batuan.
%) "enis bahan peledak yang akan digunakan.
;) "umlah baris yang didasarkan pada lebar daerah yang akan diledakkan sesuai untuk
kebutuhan produksi.
Ada dua maam pola peledakan yang dibagi berdasarkan arah runtuhan batuan hasil
peledakan) dan waktu peledakan. Pola peledakan yang berdasarkan arah runtuhan batuan dibagi
menjadi tiga pola +ambar #.1!):
1) Bo &ut, adalah pola peledakan yang dimulai dari bagian tengah suatu jenjang dan
mempunyai dua bidang bebas. Arah runtuhan peledakan pola bo cut adalah kedepan
dan membentuk kotak.!) ) &ut, adalah pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk
huruf ?6?.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
28/35
#) &orner &ut, adalah pola peledakan yang dimulai dari sudut suatu jenjang dan
mempunyai tiga bidang bebas. engan adanya tiga bidang bebas ini maka
diharapkan proses peledakan berlangsung sempurna. Arah runtuhan peledakan pola
corner cut adalah kesalah satu sudut dari bidang bebasnya.
*erdasarkan urutan waktu peledakan, maka pola peledakan diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Pola peledakan serentak, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan seara
serentak untuk semua lubang tembak.
!) Pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan dengan waktu
tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.
+ambar #.1! Pola Peledakan *erdasarkan Arah Cuntuhan
etiap lubang ledak yang akan diledakkan harus memiliki ruang yang ukup kearah
bidang bebas terdekat agar energi terkonsentrasi seara maksimal sehingga lubang tembak akan
terdesak, mengembang, dan peah.
3.2.. Arah Peledakan
Arah peledakan merupakan suatu penunjukan arah dimana terjadi pemindahan
displacement) batuan ataupun runtuhan batuan hasil peledakan yang kemudian membentuk
tumpukan. Arah peledakan dipengaruhi oleh struktur batuan, posisi alat$alat dan jalan tambang
serta posisi bangunan$bangunan maupun lingkungan sekitar. ari segi kekar batuan, maka arah
peledakan yang baik untuk menghasilkan fragmentasi batuan yang seragam digunakan arah
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
29/35
peledakannya menuju sudut tumpul perpotongan antara arah umum kedua kekar utama. Apabila
arah peledakannya menuju sudut runing, maka akan terjadi penerobosan energi peledakan
melalui rekahan yang ada. -al ini mengakibatkan pengurangan energi ledakan untuk
menghanurkan batuan, sehingga terbentuk fragmentasi batuan yang tidak seragam dan
enderung menghasilkan banyak overbreak +ambar #.1#). edangkan dari segi perlapisan
batuan, untuk mendapatkan fragmentasi batuan yang baik, diterapkan arah lubang tembak yang
berlawanan arah dengan bidang perlapisan batuan karena energi ledakan akan menekan batuan
seara maksimal. eara teoritis, bila lubang tembak arahnya berlawanan dengan arah pelapisan
batuan, maka kemungkinan terjadinya backbreakakan lebih rendah, lantai jenjang tidak rata,
tetapi fragmentasi hasil peledakan akan lebih seragam dan akan membentuk tumpukan material
muckpile) yang lebih tinggi dengan lemparan batuan tidak terlalu jauh. edang jika arah lubang
tembak searah dengan arah kemiringan bidang perlapisan, maka kemungkinan yang terjadi
adalah timbul backbreak lebih besar, fragmentasi batuan tidak seragam dan tumpukan material
hasil peledakan muckpile) akan lebih rendah dengan terlemparnya batuan akan lebih jauh, serta
kemungkinan terhadap terjadinya longsoran akan lebih besar, namun akan menghasilkan lantai
jenjang yang lebih rata.
+ambar #.1# Arah peledakan keluar sudut tumpul perpotongan kekar
3.2./. Pen#i!ian Bahan Peledak
"umlah pemakaian bahan peledak sangat mempengaruhi hasil peledakan, terutama tingkat
fragmentasi yang dihasilkan. -al yang berpengaruh dalam pengisian bahan peledak dalam
lubang tembak yaitu:
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
30/35
1) Konsentrasi
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
31/35
diketahui hubungan antar densitas batuan dengan nilaipowder factor, dan pada tabel
#.% diketahui hubunganpowder factordengan beberapa jenis batuan.
*ila pengisian bahan peledak terlalu banyak akan mengakibatkan jarak stemming
menjadi keil sehingga menyebabkan terjadinya batuan terbang flyrock) dan ledakan
tekanan udara airblast). edangkan bila pengisian terlalu keil maka jarakstemming
menjadi besar sehingga menimbulkan bongkah dan backbreak di sekitar dinding
jenjang.
5abel #.F -ubungan /ilaiPowder 'actordengan 5ipe *atuan
T%0e! O Ro$k Poder a$tor (k# , m3)
Massi(e high strength roks @,D@ B 1,;@
Medium strength roks @,#@ B @,D@
-ighly fissured roks, weathered or soft @,1@ B @,#@
5abel #.L -ubungan /ilaiPowder 'actordengan ensitas *atuan.
Poder a$tor Ro$k Den!it% (ton,m3)la!! 4imit (k#,m3) Aera#e 5alue (k#,m3)
@.1! B @.1F @.1;@ 1.%@ B 1.F@
@.1F B @.!E @.!!; 1.E; B !.#;
@.!E B @.#F @.#!@ !.!; B !.;;
@.#F B @.;! @.%;@ !.;@ B !.F@
@.;! B @.DF @.D@@ !.E; B !.L@
@.DF B @.FF @.EF@ !.F; B #.@@
@.FF B 1.1@ @.LL@ !.L; B #.!@
1.1@ B 1.#E 1.!#; #.1; B #.%@
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
32/35
1.#E B 1.DF 1.;!; #.#; B #.D@
1.DF B !.@# 1.F;; G#.#;
3.2.6. 7aktu Tunda
0aktu tunda merupakan penundaan waktu peledakan untuk peledakan antara baris yang depan
dengan baris di belakangnya dengan menggunakan delay detonator. Keuntungan melakukan
peledakan dengan waktu tunda ialah:
a. &ragmentasi batuan hasil peledakan akan lebih seragam dan baik.
b. Mengurangi timbulnya getaran tanah danflyrock.
. Mengurangi jumlah muatan yang meledak seara bersamaan.d. Menyediakan bidang bebas baru untuk peledakan berikutnya.
e. Arah lemparan dapat diatur.
f. Mengurangiairblast.g. *atuan hasil peledakan muckpile) tidak menumpuk terlalu tinggi.
Penentuan waktu tunda peledakan dapat digunakan rumusan sebagai berikut:
Tr=TRB
imana:
5r 3 0aktu tunda ms).5C 3 Konstanta waktu antar baris.
* 3Burdenm).
Konstanta waktu tunda didasarkan pada hasil peledakan yang diinginkan. /ilai konstanta
waktu tunda dapat dilihat pada tabel #.;.
5abel #.1@. 0aktu tunda antar row
"on!tanta TR (m!,m) 8a!il
D,; )iolet, air blastyang berlebihan, backbreak.F,@ 5umpukan tinggi dekatface, air blast sedang,
backbreak.
11,; Cata$rata tumpukan tinggu, dan rata$rata
adanya air blast backbreak.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
33/35
1D,; 5umpukan berserak dengan backbreak yang
minimum.
3.3 Ener#i Peledakan
etiap peledakan akan menghasilkan energi yang menyebabkan terjadinya
berbagai jenis gelombang yang merambat di dalam bumi, dipermukaan bumi maupun
di udara. alah satu penyebab peahnya batuan dari bergetarnya bumi karena peledakan
adalah adanya rambatan gelombang tersebut. Ceaksi peledakan tidak saja
menghasilkan gelombang energi yang mampu menghanurkan massa batuan padat, tetapi
masih ada tersisa energy yang menghasilkan gelombang dan terus merambat dengan
keepatan yang kian melemah seiring dengan semakin jauh jarak rambatannya dari
pusat ledakan. 5etapi dalam kasus yang khusus semakin jauh ternyata getaran yang ditimbulkan
lebih besar. 9nergi peledakan akan membentuk gelombang tekan yang menghasilkan deformasi
plastis terhadap batuan, sehingga batuan akan peah atau hanur. ebagian dari gelombang
tersebut terus merambat menembus bumi atau batuan membentuk gelombang tegangan$regangan
di dalam batas =ona elastis batuan. +elombang yang menjalar di dalam batas =ona
elastis batuan disebut pula gelombang seismik yang tidak akan memeahkan batuan
tetapi hanya menggetarkannya.ari uraian di atas, maka energi yang dihasilkan
peledakan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu energi terpakai work
energy) dari energi sisa waste energy). 9nergi terpakai adalah energi yang menghasilkan
tenaga atau daya yang betul$betul digunakan untuk menghanurkan batuan.9nergi ini
terdiri dari ! jenis, yaitu energi kejut dan energi gas
3.3.1 7ork Ener#%
Pada peledakan suatu media padat akan timbul tekanan detonasi detonation pressure)
dan tekanan peledakan eNplosion pressure)yang merupakan efek dari shok energy
dan gas energy hasil dari perubahan kimia bahan peledak. 'ntuk bahan peledak dari jenis high
eNplosi(e, pertama kali akan terjadi tekanan detonasiyang kemudian diikuti tekanan peledakan,
sedangkan untk bahan peledak ow eNplosi(e hanya terjadi tekanan peledakan. -al ini
dikarenakan adanya perbedaankeepatan penjalaran reaksi kimia dalam kolom bahan
peledak.*ahan peledak high eNplosi(e mempunyai keepatan penjalaran reaksi yang lebih besar
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
34/35
dari keepatan penjalaran suara dalam bahan peledak, yang dikenal sebagaikeepatan detonasi.
Keepatan detonasi ini menyebabkan timbulnya gelombangkejut shok wa(e) atau gelombang
detonasi detonation wa(e) yang terletak didepan daerah reaksi utama primary reation =one)
dalam kolom bahan peledak.+elombang kejut ini yang menyebabkan timbulnya tekanan
detonasi. 5ekanandetonasi ini dinyatakan sebagai fungsi dari bobot isi bahan peledak kali
kuadratdari keepatan detonasi bahan peledak 2al(in ". Konya, et. al).
Pd9 2.* : ; : 5OD2
imana :
Pd3 5ekanan detonasi MPa)
Q3 *obot isi bahan peledak Kg7m#)
6 3 Keepatan detonasi m7detik)
3.3.2 7a!te Ener#%
*ahan peledak melepaskan energi dan menghasilkan rok fraturing , plastideformation,
dan elasti deformationpada batuan. 9nergi peledakan yangmenyebabkan terjadinyaelasti
deformation dapat menghasilkan stress wa(esbody wa(e) yang merambat melalui massa
batuan.9nergi peledakan membutuhkan sejumlah energi yang ukup sehingga melebihiatau
melampaui kekuatan batuan atau melampaui batas elastik batuan untuk memeahkan suatu
batuan. Proses pemeahan batuan ini akan berlangsung terushingga energi yang dihasilkan oleh
bahan peledak makin lama makin berkurangdan menjadi lebih keil dari kekuatan batuan,
sehingga proses pemeahan batuan berhenti. 9nergi yang tersisa seismi energy) akan menjalar
melalui batuan,mengakibatkan deformasi dalam batuan tetapi tidak memeahkan batuan,
karenamasih di dalam batas elastiknya. -al ini akan menghasilkan gelombang
seismik.+elombang ini pada batas tinggi tertentu dapat menyebabkan kerusakan padastruktur
bangunan dan juga dapat sangat mengganggu manusia. +elombangseismik ini dirasakan oleh
manusia sebagai getaran.
-
7/24/2019 Peledakan dan pemboran
35/35