pelayanan terpadu untuk perizinan usaha · pdf fileinstansi pelayanan terpadu untuk perizinan...

2
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai kurang lebih 99% dari keseluruhan jenis usaha di Indonesia dan menyerap sekitar 79% dari total tenaga kerja. Kebanyakan dari mereka berada pada sektor informal dan belum mempunyai izin, sehingga sering terkendala untuk men- dapatkan kredit dari bank, menjual ke pengecer besar, dan melakukan ekspor. Tingginya biaya pengurusan izin usaha di Indonesia membuat pelaku usaha khusus- nya kelompok UMKM harus berhitung apakah manfaat yang didapat bisa lebih besar dari waktu dan biaya yang dikelu- arkan selama proses pengurusannya. Dua masalah utama yang menghambat pelaku usaha untuk mendaftarkan usahanya adalah: 1) jumlah izin yang wajib diurus, yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan negara lain, dan; 2) tingginya tingkat korupsi dan ketidakefisienan sehingga proses perizinan memakan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Situasi ini menjadi lebih rumit dengan adanya desen- tralisasi yang memberikan kewenangan per- izinan kepada pemerintah kabupaten/kota. PENYEDERHANAAN PERIZINAN USAHA Sejak tahun 1999, Asia Foundation telah mengembangkan program penyederhanaan perizinan usaha di 55 kabupaten/kota den- gan mendorong pembentukan sebuah instansi pelayanan terpadu untuk perizinan usaha, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP ini pada dasarnya adalah sebuah kantor yang mengkoordinasi dan mengkonsolidasi penerbitan izin, menyederhanakan proses perizinan serta mengurangi jumlah meja yang harus dilalui PELAYANAN TERPADU UNTUK PERIZINAN USAHA INDONESIA Asia Foundation telah membantu pembentukan dan pengembangan pelayanan perizinan terpadu di 55 kabupaten/kota di Indonesia. Sampai saat ini, baru sekitar 30% kabupaten/kota di Indonesia yang sudah membentuk pelayanan perizinan terpadu. Melalui sebuah pelayanan terpadu, birokrasi perizinan disederhanakan, sehingga waktu, biaya, dan persyaratan untuk pengurusan izin bisa dikurangi.

Upload: nguyenanh

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Usaha mikro, kecil, dan menengah(UMKM) mencapai kurang lebih 99% darikeseluruhan jenis usaha di Indonesia danmenyerap sekitar 79% dari total tenagakerja. Kebanyakan dari mereka berada padasektor informal dan belum mempunyaiizin, sehingga sering terkendala untuk men-dapatkan kredit dari bank, menjual kepengecer besar, dan melakukan ekspor.Tingginya biaya pengurusan izin usaha diIndonesia membuat pelaku usaha khusus-nya kelompok UMKM harus berhitungapakah manfaat yang didapat bisa lebihbesar dari waktu dan biaya yang dikelu-arkan selama proses pengurusannya.

Dua masalah utama yang menghambatpelaku usaha untuk mendaftarkan usahanyaadalah: 1) jumlah izin yang wajib diurus,yang jauh lebih banyak jika dibandingkandengan negara lain, dan; 2) tingginyatingkat korupsi dan ketidakefisienan

sehingga proses perizinan memakan waktuyang lama dan biaya yang mahal. Situasi inimenjadi lebih rumit dengan adanya desen-tralisasi yang memberikan kewenangan per-izinan kepada pemerintah kabupaten/kota.

PENYEDERHANAAN PERIZINANUSAHA

Sejak tahun 1999, Asia Foundation telahmengembangkan program penyederhanaanperizinan usaha di 55 kabupaten/kota den-gan mendorong pembentukan sebuahinstansi pelayanan terpadu untuk perizinanusaha, yang sekarang lebih dikenal dengannama Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP). PTSP ini pada dasarnya adalahsebuah kantor yang mengkoordinasi danmengkonsolidasi penerbitan izin,menyederhanakan proses perizinan sertamengurangi jumlah meja yang harus dilalui

PELAYANAN TERPADU

UNTUK PERIZINAN USAHA

I NDONES IA

Asia Foundation

telah membantu

pembentukan dan

pengembangan

pelayanan perizinan

terpadu di 55

kabupaten/kota di

Indonesia.

Sampai saat ini, baru

sekitar 30%

kabupaten/kota di

Indonesia yang sudah

membentuk

pelayanan perizinan

terpadu.

Melalui sebuah

pelayanan terpadu,

birokrasi perizinan

disederhanakan,

sehingga waktu,

biaya, dan

persyaratan untuk

pengurusan izin bisa

dikurangi.

PO BOX 6793 JKSRBJakarta 12067IndonesiaPhone (62-21) 72788424Fax (62-21) [email protected]

The Asia Foundation

adalah sebuah lembaga

swasta, nirlaba, non-

pemerintah, yang

berkomitmen untuk

mewujudkan kawasan

Asia Pasifik yang

damai, makmur, adil,

dan terbuka. The Asia

Foundation

mendukung program-

program di Asia yang

membantu

meningkatkan tata

pemerintahan dan

hukum, pembangunan

dan reformasi ekonomi,

pemberdayaan

perempuan, dan

hubungan

internasional. Dalam

pengalamannya selama

50 tahun di Asia, The

Asia Foundation

menjalin kerja sama

dengan mitra-mitra

pemerintah maupun

swasta untuk

mendukung

kepemimpinan dan

pengembangan

kelembagaan,

pelaku usaha. Walaupun pemerintahnasional sudah mengamanatkan pemben-tukan PTSP di seluruh Indonesia, diperki-rakan baru sekitar 30% kabupaten/kotayang mempunyai pelayanan terpadu sampaisaat ini. Dari jumlah ini, masih banyakkantor pelayanan terpadu yang tidakberfungsi maksimal karena hanya bisamenerima berkas permohonan saja, tanpakewenangan untuk memproses dan mener-bitkan izin.

Asia Foundation memberikan pendampin-gan teknis kepada pemerintah daerah untukmembentuk atau mengembangkan PTSP,yang tidak hanya menerima berkas permo-honan belaka, tetapi juga berwenang mem-proses dan menerbitkan izin. Program inilebih berfokus kepada izin-izin umum yangdiperlukan oleh semua pelaku usaha (misal-nya SIUP, IMB, TDP, dll.), bukan kepadaizin-izin sektoral yang memerlukan persetu

juan teknis yang lebih dalam (misalnya izinmakanan, AMDAL, dll).

DAMPAK TERHADAP IKLIM USAHA

Hasil studi yang dilakukan oleh AsiaFoundation menunjukkan kantorpelayanan terpadu mempermudah pelakuusaha dalam mengurus izin. Rata-ratawaktu pengurusan izin untuk 4 izin umummenjadi 60% lebih cepat, dan rata-ratabiaya pengurusan berkurang hingga 30%. Jumlah pendaftaran usaha juga meningkatsetiap tahunnya setelah terbentuknyalayanan terpadu. Perbaikan inimencerminkan kewenangan yang lebihbesar dan perbaikan standar pelayanan padainstansi pelayanan terpadu.

MOMENTUM REFORMASIPERIZINAN

Asia Foundation membantu menciptakanmomentum untuk reformasi perizinandengan memfasilitasi penyusunanPermendagri tentang Pembentukan PTSPdi kabupaten/kota, yang terbit bulan Juli2006. Sebagai kelanjutannya, mitra AsiaFoundation turut memfasilitasi pembuatanpedoman teknis untuk pembentukan danpengembangan PTSP. Untuk menilaidampak kinerja sebuah pelayanan terpadu,Asia Foundation juga mengembangkansebuah Indeks Kinerja Pelayanan Terpadu(IKP).*

Dengan adanya kebijakan nasional tentangpelayanan perizinan terpadu, dan semakinbesarnya kepedulian pemerintahkabupaten/kota untuk memperbaiki iklimusaha di derahnya, semakin tinggi pulakebutuhan akan dukungan teknis untukprakarsa ini. Asia Foundation berkomitmenuntuk terus membantu mengembangkankapasitas pemerintah daerah dalammemperbaiki layanan perizinan.

07/07

*Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat brosur Asia Foundation tentang "Mengukur Kinerja Pelayanan Perizinan Terpadu di Indonesia" dan Laporan

tentang "Menelaah Perizinan Terpadu di Indonesia: Suatu Tinjauan atas Kebijakan Perizinan Usaha dan Survei atas Pelayanan perizinan Terpadu Satu

Pintu", Asia Foundation, Juli 2007, Jakarta.

Program reformasi ekonomi Asia Foundation di Indonesia didukung oleh Canadian International Development Agency dan United States Agency for

International Development.

Penguatan Kapasitas Mitra Organisasi Asia Foundation bekerjasama dengan jaringanmitra organisasi lokal dan memperkuat kapa-sitas mereka dalam hal analisis kebijakan, kon-sultasi publik, teknik-teknik fasilitasi, dankemampuan melakukan advokasi. Melaluikegiatan-kegiatan ini, mitra lokal diharapkanbisa menjadi rujukan bagi pemerintah daerahyang ingin melakukan prakarsa reformasiekonomi. Di Jawa Timur, mitra lokal AsiaFoundation mendirikan OSS Center, sebuahlembaga yang memberikan jasa konsultansibagi pemerintah daerah yang ingin mengem-bangkan layanan perizinannya secara mandiridan swadaya.