pelayanan kesehatan masyarakat pada puskesmas di …

15
eJournal Sosiatri-Sosiologi 2021, 9 (2): 95-109 ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2021 PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI LONG AMPUNG KECAMATAN KAYAN SELATAN KABUPATEN MALINAU Dinda Putri Sepriani 1 Abstrak Untuk mengetahui pelaksanaan program kesehatan masyarakat di puskesmas Long Ampung Kecamatan Kayan Hulu Selatan Kabupaten Malinau dan Untuk mengetahui faktor penghambat pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas LongAmpung Kecamatan Kayan Hulu Selatan Kabupaten Malinau. Kemudian jenis penelitian di dalam penulis skripsi ini menggunakan jenis penelitian deskritif dengan menggunakan metode analisis kualititif. Pada pelaksanaan program kesehatan masyarakat pertama yaitu Promosi kesehatan kepada masyarakat sudah aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, belum memenuhi standar pelayanan dengan optimal karena kekurangan dokter dan sarana obat-obatan sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat seperti menangani pasien yang sedang sakit/ gangguan kesehatan. Kedua, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti pelayanan posyandu sudah aktif dalam melaksanakan tugas posyandu kepada masyarakat, dalam meningkatkan kesehatan masyarakat namun, masyarakat yang ingin dilayani jarang berada di tempat/lingkungan kampung, terkadang ada masyarakat yang lebih mementingkan aktivitasnya di luar kampung. Ketiga, perbaikan Gizi Masyarakat, dalam pelayanan gizi masyarakat sudah memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pemberian vitamin kepada balita dan penambahan gizi bagi ibu hamil serta pemberian makanan sehat seperti bubur kacang hijo. Sehingga dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah berjalan dengan baik. Keempat, kompetensi petugas pemberi pelayanan baik, namun masih adanya petugas yang kurang di siplin dalam melaksanakan tugasnya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yaitu sarana dan prasarana pelayanan publik, penggunaan teknologi informasi yang memdai, memanfaatkan tempat yang tersedia dengan sebaik mungkin. Untuk memenuhi kebutuhan masyakat di sekitar puskesmas long ampung maupun masyarakat yang datang berobat ke puskesmas tersebut. Selanjutnya sesuai dengan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah di paparkan dapat di simpulkan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat dalam proses penyelenggaraan nya meskipun penerapannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan permintaan masyarakat belum mencapai 100% namun dalam tahap pelayanan masyarakat yang ada di Puskesmas Long Ampun telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada di Puskesmas Long Apung. Kata Kunci: Pelayanan, kesehatan, masyarakat, puskesmas. 1 Mahasiswa Program S1 Sosiatri-Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi 2021, 9 (2): 95-109 ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2021

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA

PUSKESMAS DI LONG AMPUNG KECAMATAN

KAYAN SELATAN KABUPATEN MALINAU

Dinda Putri Sepriani1

Abstrak

Untuk mengetahui pelaksanaan program kesehatan masyarakat di

puskesmas Long Ampung Kecamatan Kayan Hulu Selatan Kabupaten Malinau

dan Untuk mengetahui faktor penghambat pelayanan Kesehatan Masyarakat di

Puskesmas LongAmpung Kecamatan Kayan Hulu Selatan Kabupaten Malinau.

Kemudian jenis penelitian di dalam penulis skripsi ini menggunakan jenis

penelitian deskritif dengan menggunakan metode analisis kualititif. Pada

pelaksanaan program kesehatan masyarakat pertama yaitu Promosi kesehatan

kepada masyarakat sudah aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Namun, belum memenuhi standar pelayanan dengan optimal karena

kekurangan dokter dan sarana obat-obatan sehingga belum bisa memenuhi

kebutuhan masyarakat seperti menangani pasien yang sedang sakit/ gangguan kesehatan. Kedua, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti pelayanan

posyandu sudah aktif dalam melaksanakan tugas posyandu kepada masyarakat,

dalam meningkatkan kesehatan masyarakat namun, masyarakat yang ingin

dilayani jarang berada di tempat/lingkungan kampung, terkadang ada

masyarakat yang lebih mementingkan aktivitasnya di luar kampung. Ketiga,

perbaikan Gizi Masyarakat, dalam pelayanan gizi masyarakat sudah memenuhi

kebutuhan masyarakat seperti pemberian vitamin kepada balita dan

penambahan gizi bagi ibu hamil serta pemberian makanan sehat seperti bubur

kacang hijo. Sehingga dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah berjalan

dengan baik. Keempat, kompetensi petugas pemberi pelayanan baik, namun

masih adanya petugas yang kurang di siplin dalam melaksanakan tugasnya.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yaitu sarana dan

prasarana pelayanan publik, penggunaan teknologi informasi yang memdai,

memanfaatkan tempat yang tersedia dengan sebaik mungkin. Untuk memenuhi

kebutuhan masyakat di sekitar puskesmas long ampung maupun masyarakat

yang datang berobat ke puskesmas tersebut. Selanjutnya sesuai dengan analisis

dan pembahasan hasil penelitian yang telah di paparkan dapat di simpulkan

bahwa pelayanan kesehatan masyarakat dalam proses penyelenggaraan nya

meskipun penerapannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan

permintaan masyarakat belum mencapai 100% namun dalam tahap pelayanan

masyarakat yang ada di Puskesmas Long Ampun telah berjalan sesuai dengan

prosedur yang ada di Puskesmas Long Apung.

Kata Kunci: Pelayanan, kesehatan, masyarakat, puskesmas.

1 Mahasiswa Program S1 Sosiatri-Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

96

Pendahuluan

“Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai

tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan

kesehatan dasar. Saat ini distribusi puskesmas dan puskesmas pembantu sebagai

ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata. Setiap puskesmas

melayani 30.000 - 50.000 penduduk atau sekurang-kurangnya satu kecamatan

mempunyai satu puskesmas”.

Desa Long Ampung Merupakan salah satu dari 4 desa di Kecamatan Kayan

Selatan Kabupaten Malinau yang memiliki Puskesmas sejak 1974 Tahun lalu,

keberadaan puskesmas di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

masyarakat untuk berobat, karena dengan keberadaan puskesmas masyarakat tidak

perlu lagi terlalu jauh ke kabupaten/kota untuk memeriksa kesehatannya, namun

kualitas pelayanan Kesemasatan Masayarakat di Puskesmas Long Ampung yang

berada di Kecamatan Kayan Selatan, masih belum mampu memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat dikarenakan kondisi fisik puskesmas sehingga

membuat masyarakat tidak nyaman untuk mendapatkan pelayanan yang baik.

salah satunya keterbatasan jumlah ruangan di Puskesmas Long Ampung

mengakibatkan tidak semua pegawai puskesmas mendapatkan ruangan, sehingga

harus bergabung dengan peawai bidang lainnya, salah satu nya ruang gizi

bergabung dengan promkes.

Di Puskesmas Desa Long Ampung hanya memiliki (2) dokter, 6 bidan dan 7

keperawatan serta satu (1) farmasi, (1) kesehatan masyarakat (SKM).

Kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

masayarakat ketika berobat di puskesmas adalah pelayanan oleh seorang dokter,

tersedianya obat-obatan yang lebih berkualitas dan obat paten, jadwal pelayan.

berdasarkan observasi peneliti di puskesmas Desa long Ampung, pelayanan

kesehatan belum memenuhi standar pelayanan publik. Serta kenyamanan saat

berobat

Hal ini membuat kendala dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, padahal pelayanan kesehatan salah satu dari pelayanan publik (Publik

Service) yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik

dan profesional kepada masyarakat. Selanjutnya perawat dan bidan yang

melayani/ meningkatkan kesehatan masyarakat di puskesmas tidak bisa berkerja

dengan maksimal karena puskesmasnya kekurangan obat-obatan kekurangan alat

medis, dan obat paten.

Adapun indikasi-indikasi yang ditemukan adalah “kekurangan dokter seperti

dokter gigi, dokter kandungan dan dokter ahli teknologi laborterium medik,

adapun salah satu dari pelayanan publik yang bertugas di Puskesmas Desa Long

Ampung yang jarang ditempat karena masih sistem kontrak dan berganti- ganti

dokter dan bidannya, kondisi fisik puskesmas yang kurang baik seperti sebagian

atap bocor dan berjamur, beberapa lantai rusak, kursi kurang layak di pakai dan

Page 3: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

97

sebagian dinding kropos, serta keterbatasan jumlah ruangan di puskesams Long

Ampung, serta beberapa kendala seperti program-program Puskemas yang belum

berjalan dengan lancer”.

“Ada beberapa Pelayanan kesehatan di Long Ampung mengadakan

beberapa program yang ada dipuskesmas Long Ampung memiliki masalah di

masyarakat tersebut yaitu (1). Program Promosi kesehatan masayarakat yaitu

pengamatan yang peneliti liat yang terjadi kurangnya partisipasi masyarakat dalam

kegiatan promosi kesehatan yang diadakan oleh pihak puskesmas, (2). Program

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu yang terjadi dipuskesmas Long Ampung

Ibu dan anak kurang aktif dalam pemeriksaan rutin dipuskesmas, (3).

Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular yaitu masyarakat Long

Ampung belum banyak tau tentang perbedaan penyakit menular dan tidak

menular, (4). Pembinaan gizi masyarakat yaitu masih adanya masyarakat yang

kekurangan gizi di kecamatan Kayan selatan”. Hal ini membuat kendala dalam

meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karenal pelayanan

kesehatan salah satu dari pelayanan publik (Publik Service) yang memiliki

tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik dan profesional kepada

masyarakat. Selanjutnya perawat dan bidan yang melayani/ meningkatkan

kesehatan masyarakat di puskesmas tidak bisa berkerja dengan maksimal karena

puskesmasnya kekurangan obat-obatan kekurangan alat medis, dan obat paten.

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan

dalam bidang pelayanan kepada masyarakat sehingga belum dapat memenuhi

kualitas masyarakat yang diharapkan oleh masyarakat di Desa Long Ampung.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian tertarik utuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pada Puskesmas Di Long

Ampung Kecamatan Kayan Selatan Kabupaten Malinau”

Kerangka Dasar Teori

Pelayanan

Konsep pelayanan dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai

memberikan sesuatu kepada seseorang dalam bentuk jasa. Menurut W. J. S.

Poerwadarminto (1976: 573), “pelayanan berasal dari kata layan atau melayani

yang berarti menolong, menyediakan segala sesuatu yang diperlukan orang lain”.

Menurut A.S Moenir (1995: 17), “pada dasarnya manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya membutuhkan orang lain. Proses pemenuhan kebutuhan

melalui aktifitas orang lain secara langsung ini yang disebut sebagai pelayanan.

Jadi pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan membantu menyiapkan atau

mengurus apa yang diperlukan orang lain”.

Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah “kegiatan yang diselenggarakan

organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen dan akan menimbulkan kesan

tersendiri, dengan adanya pelayanan yang baik makan konsumen akan merasa

Page 4: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

98

puas, dengan demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya

menarik konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang di tawarkan”.

Definisi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan (heal~th care service,“merupakan hak setiap orang

yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945 untuk melakukan peningkatkan

derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat atau

keseluruhan”. Definisi pelayanan kesehatan menurut Dapartemen kesehatan

Republik Indonesia Tahun 2009 (Dpks RI) “yang tertuang dalam Undang-Undang

kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya diselenggarakan sendiri atau secara

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan,

perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat”.

Pengertian Kesehatan Masyarakat

Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow

(Leavel & Clark,1958) adalah “ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang

hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha

masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol

infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,

pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnose dini,

pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar

setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk

menjaga kesehatannya”.

Sasaran Kegiatan Kesehatan Masyarakat

Undang-Undang Republik Indonesia 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal

1 (ayat 11) “pengertian upaya atau pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan

dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan

berkesimbangan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,

pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau

masyarakat”.

Upaya Kesehatan Masyarakat

Menurut Notoatmodjo, (2003: 106) “masalah kesehatan masyarakat adalah

multikausal, maka pemecahnya harus secara multidisplin. Oleh karena itu,

kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang

luas. Semua kegitatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit

(preventif), meningkatkan kesehatan (promotive), terapi, (terapi fisik, mental, dan

Page 5: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

99

social) atau kuratif, maupun pemuliahan (rehablitatif) kesehatan (fisik, mental,

social) adalah upaya kesehatan masyarakat”.

Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah “salah satu sarana

pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas

adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja”. (Depkes,

2011).

Pengertian puskesmas adalah “suatu unit pelaksana fungsional yang

berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu

wilayah tertentu”. (Azrul Azwar, 1996).

Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan

kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di

Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka

Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan

masyarakat, juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan

kedokteran.

Metode Penelitian

Menurut Nawawi (1998:9) metode deskritif dapat diartikan sebagai

“prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian seseorang, lembaga,

masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya”. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam

penelitian tersebut akan di analisis secara kualitatif. Dengan demikian, jenis

penelitian didalam penulis skripsi ini adalah termaksud jenis penelitian deskritif

dengan menggunakan metode analisis kualititif.

Hasil Penelitian

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Promosi Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Sebagai mana diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik dari

suatu usaha harus memiliki promosi pelayanan yang baik pula. Menurut Ottawa

Charter (1996) Promosi kesehatan adalah “suatu proses untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam memeWlihara dan meningkatkan kesehatannya.

Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan derajat kesehatan yang sempurna,

baik fisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta

Page 6: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

100

mewu judkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi

lingkungan nya (fisik, sosial budaya dan sebagainya)”.

Sebagaimana keterangan Kepala UPTD Puskesmas Long Ampung dalam

hasil wawancara pada tangga 20 Juni 2020 menjelsakan bahwa :

“promosi pelayanan kesehatan masyarakat yang di lakukan oleh Puskesmas

Long Amung bertujuan agar tersosialisasinya program- program kesehatan

demi terwujudnya masyarakat yang berbudaya dengan hidup bersih dan juga

sehat serta berpatisipasi secara langsung dalam gerakan kesehatan. Dan

untuk mencapai tujuan dalam promosi kesehatan di pelukan strategi yang

baik”.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat pegaawai puskesmas Long Ampung

pada hasil wawancara tangal 19 juni 2020, menjelaskan bahwa :

“Promosi yang di lakukan dalam proses pelayanan kesehatan masyarakat

adalah: Promosi kesehatan masyarakat, KIA, kesehatan lansia, dan gizi. Dari

promosi-promosi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang pada

tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai

program atau gerakan yang telah di canangkan oleh pemerintah”.

Selain mejadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang kesehatan,

promosi-promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai penyaring informasi

langsung dari tingkat masyarakat, seperti penjelasan yang di tambahkan oleh

pegawai puskesmas Long Ampung:

“Bahwa dalam hal ini promosi kesehatan masyarakat yang ada di long

Ampug adalah untuk melakukan kegiatan promasi kesehatan seperti

pembagian pamflet untuk di bagikan ke masyarakat, pemasang spanduk dan

lain sebagainya hal ini beartujuan untuk mengetahui pentingnya peran

kesehatan dalam kehidupean sehari- hari”.

Hal ini mengacu pada ketersediaan biaya untuk program promosi kesehatan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan puskesams. Seperti keterangan Kepala

UPTD Puskesmas Long Ampung dalam hasil wawancara pada tangga 20 Juni

2020 menjesakan bahwa

“Sejauh ini dalam ketersediaan biaya untuk promosi kesehatan belum cukup

untuk memenuhi kebutuhan puskesmas yang di karenakan minimnya

anggaran yang masuk sehingga dalam proses promosi kesehatan masih

belum cukup memenuhi kegiatan promosi kesehatan”.

Promosi kesehatan adalah “upaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan

masyarakat sendiri melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat, agar mereka menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan

kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan di

dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan”.

Penelitian ini juga mewawancarai salah satu masyarakat puskesmas Long

Ampung, pada hasil wawancara tangal 17 juni 2020, menjelaskan bahwa:

Page 7: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

101

“Untuk pelaksanaan dari program-program kesehatan yang ada di

puskesmas Long Ampung sebagian program terlaksana dan sebagian tidak

terlaksana yang di karenakan kendala cuaca, kondisi jalan dan jarak tempuh

ke desa terlalu jauh. Selain dari pelaksanaan program-program ada bentuk-

bentuk upaya kesehatan dari pelaksanaan program-program kesehatan

tersebut. Sebagai lembaga/istitusi kemasayarakatan yang melaksanakan

programprogram kesehatan masyarakat yang membutuhkan di Puskesmas

Long Ampung, maka pemerintah harus benar-benar jeli dan mampu

memberikan program kesehatan yang baik untuk masysrakat terutama pada

Puskesmas Long Ampung yang masih terdapat beberapa kendala dari

program-program tersebut”.

Dengan kejelasan informasi yang diberikan petugas dapat lebih

mempermudah pasien mendapatkan pelayanan sehingga dapat memperlancar

kegiatan pelayanan di Puskesmas Karangdowo, dengan begitu pasien yang dapat

ditangani bisa lebih banyak dengan informasi yang jelas.

Kemudian menurut salah satu warga juga:

“Standar pelayanan di long ampung sendiri yaitu pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat terkait dengan pelayanan bagi ibu yang ingin bersalin.

Hal itu di karenakan belum tersedianya ruang untuk bersalin sehingga

selama ini hanya menggunakan ruang rawat inap sebagai tempat bersalin

maupun langsung mendatangi rumah pasien dan memberikan pelayanan di

tempat itu juga, namun apabila langung kerumah pasien pasti peralatan

medis yand di bawa seadanya, sehingga apabila penanganan nya

memerlukan perlatan medis yang lainnya akan menjadi suatu terkendala

sendiri dalam memberikan pelayanan kepada pasien”.

Terkait dengan belum adanya gedung bersalin tersebut adapun upaya dari

puskesmas untuk mengusulkan pembangunan gedung bersalin melalui

Musrembang terlah dilakukan dan akhirnya pada tahun 2016 sudah di bangun

gedung bersalin dan pembangunan juga telah diselesaikan pada akhir Desember

2016.

“Selain itu sarana dan prasarana yang merupakan pendukung utama dalam

pelayanan kesehatan masih kurang dan belum sesuai dengan standar

puskesmas,di tambah lagi fasilitas pendukung utama untuk mengoprasikan

alat-alat tersebut juga tidak mampu seperti listrik yang menjadi suatu

penghambat pengguna peralatan tersebut, sehingga walaupun tersedianya

alat-alat medis tidak akan berguna juga”.

Kemdudian, “terkait dengan hal tersebut pula puskesmas long ampung

berupaya untuk memenuhi kelengkapan puskesmas dengan mengususlkan

penyediaan peratan medis yang memang sangat di butuhkan dengan secara

bertahap di sesuaikan lagi dengan kebutuhan utama puskesmas”. Hasil penelitian

juga menunjukan bahawa peralatan medis di Pustu Long Uro berbeda dengan

Page 8: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

102

Pustu Lindung Payau dimana peralatan medis nya sudah hampir mencapai standar

walaupun masih ada 4 item peralatan yang belum tersedia seperti Intubation Kit,

Dillatation & Curretage Set, Hemoglobin Meta Setdan Ratator dimana rata-rata

peralatan tersebut juga belum dimilikioleh puskesmas induk karena sebenarnya

lebih bayak kegunaan nya di rumah sakit.

Kemudian menurut salah satu warga lainnya:

“Masalah untuk peralatan medis pada pustu-pustu kurang sama dengan yang

dialami puskesmas Long Ampung, dimana sebaiknya peralatan medis

jangan terlalu berlebihan karena selain mahalnya harga peralatan medis

tersebut, tidak bisa akan digunakan karena tidak adanya listrik untuk

menjalankan peralatan tersebut, sehingga dalam penjelasan yang terdapat

diatas dapat disimpulkan bahwa penyediaan peralatan medis untuk Pustu-

pustu dikecamatan Kayan Selatan dapat dikatana pemborosan anggaran,

karena hal yang paling penting pertama sebenarnya adalah harus tersedianya

dulu tenaga listrik yang sanggup untuk mengoprasikan peralatan medis

tersebut,kemudian tersedianya tenaga kesehatan yang mempunyai dan bisa

menjalankan atau mengoprasikan peralatan medis tersebut,sehingga dengan

demikian sedikit demi sedikit peralatan medis baru dapat dipenuhi sesuai

dengan kebutuhan”.

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Agar pelaksanaan program KIA dapat berjalan dengan lancar, aspek

peningkatan mutu pelayanan program KIA tetap di harapkan menjadi kegiatan

prioritas di tingkat Kabupaten/Kota. Peningkatan mutu Program KIA juga di nilai

dari besarnya cakupan program di masing-masing wilayah kerja. Untuk memantau

cakupan pelayanan KIA tersebut di kembangkan sistem Pemantauan Wilayah

Setempat (PWS) KI. Dengan di ketahuinya lokasi rawan kesehatan ibu dan anak,

maka wilayah kerja tersebut dapat di perhatikan dan di carikan pemecahan

masalahnya. Untuk memantau cakupan pelayanan KIA tersebut. Sebagaimana di

jelaskan oleh Kepala UPTD Puskesmas Long Ampung sebagai berikut :

“Sebelum membuat perencanaan, kita identifikasi dulu permasalahan yang

ada dengan melihat kejadaian dari tahun sebelunya, kemudian kita membuat

perencanaan untuk tahun selanjutnya. Jadi mengumpulkan seluruh data

kegiatan dan hasil- hasilnya terus di identifikasikan mana yang mencapai

target dan mana yang tidak mencapai target”.

Selanjutnya pedapat pegawai puskesmas Long Ampung pada hasil

wawancara 19 juli 2020. Menjelaskan bahwa :

“Terkait dengan adanya program atau upaya untuk meningkatkat derajat

kesehatan masyarakat di puskesmas Long Ampung terutama pada program

kesehatan ibu dan anak dilakukan kegiatan luar gedung untuk menunjang

program atau kegiatanyang ada di puskesmas Long Ampung”.

Page 9: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

103

Selanjutnya dari program pelayanan kesehatan ibu dan anaktersebut masih

ada beberapa pelayanan yang belum tereaisasi dengan maksimal. Mernurut

Perawat selaku staf pegawai puskesmas Long Ampung menjelaskan bahwa:

“Dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak belum terealisasikan dengan

maksimal di karenakan kurangn nya tenaga medis, jumlah sumber daya

tenga kesehatan masih terbatas baik dari sisi kualitas maupun kuantita,

ketersediaan nya farmasi atau obat-obatan merupakan unsur paling penting

dalam pelayanan kesehatan terutama bagi kesehatan ibu dan anak”.

Selanjutnya sama halnya dengan masyarakat setempat Long Ampung

menjelaskan bahwa:

“Program pelayanan kesehatan ibu dan anak dari segi fasilitas belum cukup

memadai yaitu dari segi alat-alat medis yang sangat kurang/ terbatas, serta

askes menuju ke puskesmas Long Ampung yang masih terbilang jauh”.

Selanjutnya pendapat dari bapak Stevanus yang juga masyarakat Long

Ampung menjelaskan bahwa :

“Terkait dengan program kesehatan ibu dan anak Puskesmas Long Ampung

juga mengadakan program posyandu yang pemeriksaan nya berupa:

penimbangan berat badan, BGC untuk menegah penyakit TBC, DPT untuk

mencegah penyakit difteri, pertusisi (batuk rej an), tetanus, Polio untuk

mencegah penyakit kelumpuhan,Hepatitis B untuk mencegah penyakit

hepatitis B (penyakit kuning). Dari program pos yandu tersebut masih juga

kami merasakan kurangnya perbikan pelaksaan posyandu mulai dari fasilitas

gedung yang kurang mendukung serta sampai alat-alat kesehatan yang

kurang memadai”.

Dalam keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh

pada keadaan status gizi anak balitanya. karena salah satu tujuan posyandu adalah

memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil.

Wawancara dengan salah satu staf puskesmas Long Ampung, tentang sasaran

prmosi pelayanan kesehatan melalui posyandu mengatakan :

“Posyandu sudah berjalan dengan baik sesuai target sasaran promosi

pelayanan kesehatan masyarakat, akan tetapi terkendala masyarakat yang

ingin dilayani jarang berada di tempat/ lingkungan kampung, terkadang ada

masyarakat yang lebih mementingkan aktivitasnya, tidak lain dari berladang

atau pun berkebun sehingga ini menjadi suatu kesulitan atau kendala bagi

para pelayanan kesehatan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan

masyarakat”. (wawancara 19 juli 2020)

Hal ini membuktikan ketika penulis wawancara Ketua Puskesmas Long

Ampung mengatakan bahawa:

“Memang pelayanan Posyandu dan kader ini sudah di jalankan dengan baik

dimasyarakat tetapi saya lihat kesadaran masyarakat dengan promosi

kesehatan ini tidak terlalu fokus dengan promosi kesehatan dan posyandu

Page 10: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

104

anak balita dan ibu hamil, dikarnakan masyarakat lebih mementingkan hal

yang menghasilkan seperti berladang dan sebagainya, ketika ada masyarakat

yang sedang mengalami gangguan keseatan atau sakit baru ada kemauan

atau kesadaran untuk datang ke posyandu, maka hal ini yang menjadi

kesulitan bagi pelayanan posyandu yang meningkatkan kesehatan

masyarakat”. (wawancara 19 Juli 2020)

“Dari pihak pengguna jasa pelayanan imunisasi yaitu ibu dengan bayi atau

anak yang termasuk dalam golongan wajib mendapat imunisasi dasar

lengkap juga terdapat kendala. Peran keluarga sebagai orang terdekat

dengan bayi, khususnya ibu, menjadi sangat penting dalam menentukan

status imunisasi dasar lengkap bayi. Sehingga keluarga, terutama ibu,

seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai imunisasi dasar

lengkap. Namun ternyata masih ada keluarga yang kurang memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang imunisasi".

Berikut penjelasan dari Informan selaku bidan Puskesmas Long Ampung

dari hasil wawancara 19 Juni 2020 :

“Saat menemukan ada beberapa ibu tidak membawa anaknya untuk

diimunisasi. Ternyata ibu tersebut tidak mengerti kalau imunisasi itu sangat

penting untuk bayinya. Padahal penyuluhan berisi pengetahuan untuk

masyarakat sudah dilaksanakan dari dulu, bahkan sampai sekarang juga

masih dilakukan, harapannya tidak ada lagi ibu yang bingung saat ditanya

apa itu imunisasi, dan tidak paham apa manfaatnya. Dengan memiliki

pengetahuan, mereka tentunya akan menyadari pentingnya imunisasi untuk

anaknya. Dengan kesadaran yang dimiliki ibu, kami berharap semua bayi

terutama di wilayah tanggung jawab kami, mendapatkan imunisasi dasar

lengkapKemudian Informan satu, sebagai perwakilan dari Kepala

Puskesmas Long Ampung juga menyampaikan hal yang kurang lebih sama,

yaitu”Himbauan kepada ibu-ibu untuk ikut menyukseskan imunisasi sudah

disampaikan lewat berbagai media tapi kenyataannya masih ada ibu yang

tidak memberikan imunisasi lengkap untuk bayinya. Mereka yang kurang

memiliki kesadaran itu karena mereka tidak tahu manfaatnya imunisasi,

tidak tahu akibatnya kalau tidak memberi imunisasi lengkap. Maka kami

dari pihak puskesmas akan terus melakukan upayaupaya agar semua bayi di

wilayah kerja kami mendapat imunisasi lengkap”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa di wilayah kerja

Puskesmas Long Ampung ternyata masih ada ibu yang kurang menyadari

pentingnya imunisasi dasar lengkap. Penyebabnya adalah mereka kurang memiliki

pengetahuan tentang imunisasi sehingga bayinya tidak mendapatkan imunisasi

dasar lengkap sesuai jadwal. Tinggi dan rendahnya kesadaran seorang ibu

berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan ibu tersebut tentang imunisasi dasar

lengkap.

Page 11: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

105

“Mengingat peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting,

maka suatu pemahaman tentang imunisasi dasar lengkap sangat diperlukan

untuk kalangan tersebut agar tercipta kesadaran yang tinggi. Hal ini

dikarenakan seorang ibu yang memiliki kesadaran tinggi tentang betapa

pentingnya imunisasi tentunya akan memberikan imunisasi dasar lengkap

untuk bayinya secara tepat waktu. Masalah pengertian, pemahaman dan

kepatuhan ibu dalam program imunisasi bayinya tidak akan menjadi

halangan yang besar jika pendidikan dan pengetahuan yang memadai

tentang hal itu diberikan. Selama ini pihak Puskesmas Long Ampung telah

memberi penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada para ibu, terkait

imunisasi dan berkomitmen untuk terus-menerus menyampaikan informasi

dan pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap”.

Pembinaan Gizi Masyarakat

Pembinaan Gizi Masyarakat adalah “salah satu program pokok puskesmas

yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,

penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, gangguan Akibat

kekurangan Yodium (GAKY), kurang vitamin A, Keadaan Zat Gizi Lebih,

Peningkatan survailans gizi, dan perberdayaan usaha perbaikan gizi kelarga

/masyarakat. program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, smesteran (6 bulan

sekali) dan tahun (setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan

intervensi yang di lakukan setiap saat jika di temukan masalah gizi misalnya di

temukan adanya khasusu gizi buruk”. Kegiatan program perbaikan masyarakat

dapat di lakukan di dalam maupun di luar gedung. Sebagaimana keterangan kepala

UPTD Puskesmas Long Ampung dalam hasil wawancara pada tanggal 20 juli

2020 menjelaskan bahwa.

“Jika ada warga yang mungkin belum melakukan penimbangan anak nya

secara teratur dari pihak kami hanya memberikan penyuluhan kepada

kepada kader posyandu untuk mengadakan pendekatan kepada ibu-ibu yang

mempunyai balita, misal pada saat para ibu-ibu berkumpul di situ di berikan

informasi pentingnya penimbangan secara teratur sehingga dapat

mengetahui pertumbuhan balita serta gizi pada anak dan masyarakat”.

Gizi masyarakat “adalah ilmu yang mempelajari mengenai kesehatan

terutama gizi di masyarakat, dikaitkan dengan permasalahan gizi yang muncul

dalam kelompok masyarakat yang menitik beratkan pada preventif dan promoif”.

Gizi masyarakat tidak hanya menyangkut seputar masalah kesehatan khusus gizi

namun juga menyangkut mengenai masalah ekonomi sosial dan budaya,

pendidikan kependudukan dan sebagai nya.

Pemulihan gizi berbasis masyarakat merupakan upaya yang di lakukan

masyarakat untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi dengan di bantu oleh

tenaga gizi puskesmas dan tenaga kesehatan lain nya. Seperti hasil wawancara

Page 12: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

106

oleh kepala UPTD puskesmas Long Ampung menjelaskan bahwa :

“Melaksanakan pembinan gizi masyarakat di mana selain kami memberikan

penyuluhan tentang penting nya gizi bagi masyarakat kami juga

memberikan atau pengadaan vitamin A, Serta makann ringan padat gizi

unuk anak balita dan ibu hamil dan memberikan suplemen tambah darah

(TTD) sehingga dapat mencegah dan meminimalkan terjadi nya anemia gizi

besi pada kelompok rawan yaitu ibu hamil dan ibu nifas”.

“Dalam suatu kebijakan atau program tidak akan dapat mencapai tujuan atau

sasaran tanpa di dukungnya anggaran yang memadai”, Wildavsky (1979) dalam

Purwanto dan Sulistyastuti (2012: 86)3. Sedangkan menurut Suharno (2013 : 174)

“Sumber daya keuangan adalah faktor krusial untuk setiap program. Karena

bagaimanapun dalam tahapan kebijakan membutuhkan biaya operasional”. Definsi

para ahli tersebut di atas menyatakan bahwa pentingnya ketersediaan nya sumber

daya keuangan dalam pelaksanaan suatu program. Seperti hasil wawancara yang

dilakukan oleh staf pegawai Puskesmas Long Ampung adalah sebagai berikut:

“Jumlah sarana pelayanan gizi dan prasarana yang ada di Pusesmas Long

Ampung Sangat terbatas seperti untuk kegiatan peyuluhan dan sedangkan

untuk kegiatan pemeriksaan masih sangat kurang terutama laborium karena

masih laboratorium klinis, serta ketersediaan biaya untuk program

pembinaan gizi masyarakat belum cukup utuk memenuhi kebutuhan

uskesmas Long Ampung”.

Kegiatan pembinaan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan

cakupan atau kualitas pelayanan gizi keluarga untuk meningkatkan status gizi ibu

hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Sedangkan pendapat dari masyarakat di

Puskesmas Long Ampung dari hasil wancara adalah :

“Untuk sarana dan prasarana ditenpat pembinaan gizi masyarakat masih

sangat kurang, karena ketersediaan nya perawat serta alat- alat medis yang

sangat terbatas sehingga dalam proses pembinaan gizi masih banyak

kendala. Selain itu jarak tempuh juga menjadi faktor utama selain jauh

menuju puskesmas jalan yang di tempuh menuju puskesmas jika turun hujan

jalan licin dan becek sehingga askes menuju pusesmas sangat terkendala”.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Pelaksanaan program kesehatan masyarakat

a. Promosi kesehatan kepada masyarakat sudah aktif dalam meningkatkan

kesehatan masyarakat.

b. Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat namun, masyarakat yang ingin

dilayani jarang berada di tempat/lingkungan kampung, terkadang ada

masyarakat yang lebih mementingkan aktivitasnya di luar kampung.

c. Dalam pelayanan gizi masyarakat sudah memenuhi kebutuhan masyarakat

Page 13: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

107

seperti pemberian vitamin kepada balita dan penambahan gizi bagi ibu hamil

serta pemberian makanan sehat seperti bubur kacang hijo.

d. Kompetensi petugas pemberi pelayanan baik,namun masih adanya petugas

yang kurang di siplin dalam melaksanakan tugasnya

e. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan antara lain:

mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia yang sudah ada,

meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik, penggunaan teknologi

informasi yang memdai, memanfaatkan tempat yang tersedia dengan sebaik

mungkin.

f. Beberapa program untuk memenuhi kebutuhan masyakat di sekitar

puskesmas long ampung maupun masyarakat yang datang berobat ke

puskesmas tersebut.

2. Faktor Pendukung dan penghambat Pelayanan Kesehatan Masyarakat

a. Faktor pendukung pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kesimpulan menurut hasil wawancara yaitu:

“Adanya upaya pemerintah melalui Program-program pelayanan kesehatan

masayarakat sudah berjalan seperti promosi kesehatan masyarakat seperti

pemasangan spanduk, penyebaran pamflet di mana semua itu untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di bidang kesehatan,

Lingkungan yang sejuk dan jauh dari kebisingan, sehingga hal ini tidak

menggangu proses pelayanan kesehatan, Adanya program pengadaan obat-

obatan baik di puskesmas maupum di Posyandu, adanya Pemberian

Sosialisasi tentang penyuluhan pentingnya hidup sehat dalam kehidupan

sehari -hari serta penyuluhan gizi buruk di masyarakat Long Ampung untuk

terpenuhi gizi terutama untuk ibu hamil dan anak balita serta lanjut usia”.

b. Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kesimpulan menurut hasil wawancara yaitu:

“Keterbatasan Sarana dan Prasarana pelayanan kesehatan belum sesuai

dengan perkembangan jaman, seperti laboratorium gizi yang masih minim

nya peralatan medis, kurang nya fasilitas kesehatan untuk USG 3G pada ibu

hamil, Jarak tempuh menuju ke Puskesmas Long Ampung sangat jauh dan

jalan yang licin jika turun hujan membuat susah masyarakat. Selain itu

kurangnya tenaga medis di puskesmas seperti perawat,dan dokter serta

keterbatasan jumlah ruang serta ketersediaan nya jumlah pasokan listrik

yang terbatas, keterbatasan nya Anggaran kesehatan sehingga berimplikasi

pada rendahnya akses pelayanan serta belum maksimalnya programprogram

pelayanan kesehatan masyarakat. Serta danya sebagian kecil petugas atau

para medis yang tidak disiplin dalam menjalani tugasnya terutama dalam

jam kerja, sehingga Puskesmas Long Ampung tidak bisa maksimal dalam

menjalankan tugasnya melayani masyarakat”.

Page 14: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 9, Nomor 2, 2021: 95-109

108

Saran

1. Puskesmas Long Ampung hendaknya perlu adanya prosedur pelayanan kepada

pasien denagan menambah jumalah petugas agar tidak terjadi keterlambatan

pelayanan serta memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang tugas

pelayanan kepada pasien, misalnya pelatihan pelayanan prima.

2. Sarana dan Prasarana pelayanan yang ada di Puskesmas Long Ampung untuk

perkembangan fasilitas puskesmas lebih di tingkatkat serta tenaga medis seperti

dokter, perawat harus di tambah jumlahnya untuk mengurai keterbatasan

pelayanan di Puskesmas Long Ampung.

3. Partisipasi masyarakat dalam hal pembinaan gizi agar lebih di tingkatkan,

sehingga kebutuhan gizi masyarakat long ampung bisa terpenuhi dengan baik

dari segi makanan sehat serta pemberian vitamin gratis, dan vaksin

4. Pihak Pemerintah setempat seharus nya memperbaiki askes jalan menuju

puskesmas long ampung agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan

kesehatan masyarakat tanpa ada kendala di perjalanan.

Daftar Pustaka

Kamsir. 2010. ManajemenPerbanka. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tim Penuyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

1995. KamusBesarBahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hasibuan, Malayau. 2015. Dasar-DasarPerbanka. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ratminto. (2006). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

The Liang Gie. (2007). Administrasi Perkantoran Moderen, Edisi Keempat.

Yogyakarta: Liberty

Muni. 2016. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Aksara

Triwibowo, Cecep. 2014. Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika. Natoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta Siswati, Sri. 2013. Etika dan Hukum Kesehatan dalam Perspektif Undang-Undang

Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Mertokusumo, Sudikno. 1986. Mengenal Hukum. , Yogyakarta: Liberty

Dewi, Alexandra Indriyanti. 2008. Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta:

Pustaka Book Publisher

Ryadi, Slamet . 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Dasar dan Syarat

Perkembangannya. Surabaya: Usaha Nasional

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta :

Binarupa. Aksara.

Departmen Kesehatan. 2007. Direktorat Jendral Bina pelayanan Medik Standar

Minimal Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas.

Page 15: PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PUSKESMAS DI …

Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas di Long Ampung (Dinda)

109

Dokumen-Dokumen :

Undang-undansg Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Standar Pelayanan. Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

Publik

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 11

Tentang Upaya Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/sk/X/2003. Tentang

Standar Pelayanan Minimal BidangKesehatan Di Kabupaten/Kota.Yang

Kemudian Direvisi Dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/MENKES/PER/VII/ 2008. Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan Di Kabupaten/Kota

Penyelenggara Pelayanan Publik Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014

Tentang Puskesmas Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015

Tentang Akreditasi Puskesmas,Undangundang No. 25 Tahun 2009 Tentang

Pelayanan Publik.