pelayanan kesehatan karyawan perum lembaga penyelenggara
TRANSCRIPT
AirNav Indonesia
Perum LPPNPIKANTOR PUSAT:
Geeltrug 611 Air fraffic Sen'ices
l:i.ttrtl.rr.r S,)L I..rr I1\! I I'llt'l'lr,lcLr\rlr: l12l - 5:tIllql. t)ll-550('l;tl,.tx: ,)l I iqr) I I li. {)l I-iqr'61;l'rvrvw.airtlal' ir-rt1()nesia''()'id
Menimbang: a.
Mengingat : 1.
PERATTTRAI\DIREKSIPERTJMLEMBAGAPENYELENGGARAPELAYANANNAVIGASI-PENERBAFIGANINDONESIA
NoMoR: PER' O l6 n'PPNPrlxIJzols
TENTANG
PELAYANAI[ KESEIIATAN
KARYAWAN PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN
NAVIGASI PENERBAI\GAI[ IIIDONESIA
DIREKSI PERUM LEMBAGA PEIYYELENGGARA
PELAYANAIINAVIGASIPENERBANGANII\DONESIA
bahwa dalam rangka memberikan kesejahteraan karyawan khususnya pemberian
iu*iru" kesehatai t.fuou karyawan. dan keluarganya, perlu diatur pelaksanaan
pelayanankesehatanku.V,*unyangdisesuaikandengankemampuanperusahaan;
bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direksi
tentang Pelayanan Kesehatan Karyawan Perutn Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia'
PeraturanPemerintahRepubliklndonesiaNomorTTTahun2012tentangperusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara .Pelayanan
Navigasi
penerbangan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
176);
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor sK-I5/MBU12013 tanggal
16 Januari 2013 tentang pengangkatan Direksi Perum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan lndonesia;
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'00liLPPNPI/X/2013 tanggal
3 Oktober 2013 tentang organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga
peny"len ggara pelayanan N avi gis i Penerbangan Indonesia Kantor Pusat;
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.002/LPPNPI/X/2013 tanggal
3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara
e.iujunun Navigasi fir.r[ungun lndonesia Kintor Cabang Jakarta Air Traffic
Services Centre (JATSC);
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.003/LPPNPI/X/2013 tanggal
3 oktober 2013 tentang organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara
pelayanan Navigasi eEn"r[ungan lndonesia Kantor Cabang Makassar Air Traffic
Services Centre (MATSC);
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'004/LPPNPV}U2013 tanggal
3 Oktober 2013 tentang organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara
pelayanan Navigasi e""r.riangan Indonesia Kantor Cabang Medan, Palembang'
Surabaya, DenPasar, BalikPaPan;
7. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'005/LPPNPI/X/2013 tanggal
3 oktober 201 3 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara
pelayanan xuri#i pEn.r6ungu, lndonesia Kantor Distrik Ambon, Banda Aceh'
b.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
Bandung, Banjarmasin, Biak, Halim'- Jambi' Kupang' Lombok' Manado' Padang'
pangkal pinang, p"funUu.o, Poniianak, 'semarang,
Solo, Tanjung Pinang'
Yogyakarta;
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'O11/LPPNPVX/2o13 tentang
perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER.002/ LPPNPI/X/2013 tentang
Organisasi dan Tata ["4u R.ru, L'embaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor cabung Juku.tu Air Traffic Services
Centre (JATSC);
Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'012/LPPNPyX/2013 tentang
perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER.003/ LPPNPVX/2013 tentang
organisasi dan Tata r<.4u r.tu, L"embaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan
Navigasi penerbangan Indonesia Kantor tuUung Makasar Air Traffic Services
Centre (MATSC);
l0.PeraturanDireksiPerumLPPNPINomorPER.0l3/LPPNPI/X/2013tentangPerubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PE,R.004/ I,PPNPVX/2OI3 tentang
organisasi oun iuiu Kerja perum Limbaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan
Navigasi penerbangan lndonesia Kantor Labang Medan. Palembang, Surabaya'
Denpasar dan BalikPaPan;
11. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER'0I4/LPPNPIiX12}I3 tentang
Perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER'005i LPPNPI/X/2o13 tentang
Organisasi dan iata Kerja Perum Lembaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan
Navigasi penerbangan Indonesia Kantor ii.t.it Ambon, Banda Aceh, Bandung,
Banjarmasin, giuL," Halim, Jambi, Kupang' Llmb.ok' Manado' Padang' Pangkal
pinang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, solo, Tanjung Pinang dan Yogyakarta'
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN : PERATfIRAN DIREKSI TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KARYAWAN
PERUMLEMBAGAPENYELENGGARAPELAYANANNA\.IGASIPENERBANGAN INDONESIA.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini Yang dimaksud:
l. Perusahaan adalah Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyetenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia'
2. Direksi adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas Pengurusan Perum untuk kepentingan
dan tujuan perum serta *.*ukili F..um uait oi dalam maupun di luar pengadilan'
3. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Perus ahaan Umum (Perum) Lembaga PenyelenggaraPelayanan
Navigasi Penerbangan lndonesia'
4. Kantor cabang adalah Kantor cabang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan lndonesia'2
5. General Manager/Distrik Manager adalah General Manager dan atau Distrik Manager Perusahaan
Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia'
6. Karyawan Masa Percobaan adalah seseolang yang telah memenuhi persyaratan penerimaan
karyawan dan sedang menjalani masa percobaan sebagai karyawan perusahaan'
7. Karyawan adalah pekerja Perusahaan yang pengangkatan, pemberhentian, hak dan kewajibannya
diteiapkan oleh Direksiberdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dibidang ketenagakerj aan'
8. Karyawan Diperbantukan adalah Pegawai Negeri Sipil atau karyawan PT' Angkasa Pura I
(persero) dan PT. Angkasa Pura Ii (Perserof yang diperbantukan pada Perusahaan setelah
mendapat persetujuan d-ari Kepala Badan Kepegawaian Negara atau Direksi PT. Angkasa Pura I
(Persero) atau Direksi PT. Angkasa Pura II lPersero)'
9. Keluarga Karyawan adalah istri atau suami serta anak karyawan yang sah dan tercantum dalam
tanggungan karYawan.
10. Anak Karyawan adalah semua anak sah dari karyawan yang menjadi tanggungan dari karyawan
dan terdaftar pada daftar gaji sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan'
11. pensiunan adalah karyawan yang berhenti dengan hormat dan telah memenuhi usia pensiun atau
masa kerja pensiun.
12. Sakit adalah setiap gangguan kesehatan sesuai ilmu kedokteran.
13. Bersalin adalah melahirkan anak setelah hamil sekurang-kurangnya 22 (dm puluh dua) minggu'
14. Dokter umum adalah tenaga medis yang diperkenankan untuk melakukan praktik medis tanpa
harus spesifik memiliki spe-sialisasi terte;u, hal ini memungkinkannya untuk memeriksa masalah-
masalah kesehatan pasien secara umum untuk segala usia.
15. Dokter Spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran
tertentu.
16. Rumah Sakit Rujukan adalah rumah sakit yang ditunjuk Direksi atau General Manager dan atau
Distrik Manager untuk melayani rawat inap dan rawat jalan"
17. Rumah Sakit Standar adalah Rumah sakit yang ditunjuk sebagai pedoman besaran restitusi'
1g. Apotek Rujukan adalah apotek yang ditunjuk Direksi atau General Manager dan atau distrik
Manager urtrk melayani plmberian obat bagi karyawan berdasarkan resep dari dokter umum atau
dokter spesialis"
Resume Medis adalah hasil pemeriksaan dari dokter umum, dokter spesialis dan rumah sakit
Restitusi adalah penggantian atas biaya pelayanan kesehatan dan perawatan yang telah dibayarkan
oleh karyawu, ."tirrili-tingginya ,"b"rur standar tarif yang ditentukan oleh perusahaan atau tarif
rumah sakit rujukan
Jam Kerja perusahaan adalah jam kantor administrasi di kantor pusat atau kantor cabang'
Pasien adalah karyawan dan keluarga karyawan atau pensiunan yang memperoleh pelayanan
kesehatan karyawan sesuai haknya yang ditentukan oleh perusahaan
23. KartuKesehatan adalah kartu tanda berobat bagi pasien yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
atau oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Perusahaan'
19.
20.
2\.
22.
BAB IIPELAYANAN KESEHATAN DAN PERAWATAN
Bagian KesatuUmum
Pasal2
(1) Pelayanan kesehatan dan Perawatan terdiri atas:
a. Rumah Sakit;b. Dokter;c. Apotek; dand. Laboratorium dan sarana tempat pemeriksaan penunjang lainnya.
(2) Pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana disebut padaayat (1) meliputi:
a. pelayanan kesehatan dan perawatan sesuai rumah sakit, dokter, apotek dan laboratium yang
ditunjuk oleh Perusahaan; dan
b. pelayanan kesehatan dan perawatan terhadap rumah sakit, dokter, apotek dan laboratorium,
diluar yang ditunjuk oleh perusahaan.
(3) pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana disebut pada ayat (1) dapat dilaksanakan
melalui pihak ketiga sesuai Peraturan Direksi'
Pasal3
(l) pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana disebut dalam Pasal 2 diberikan kepada
karyawan Perum LPPNPI.
(2) Karyawan Perum LPPNPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Karyawan; dan
b. Karyawan Diperbantukan.
(3) Selain karyawan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pelayanan kesehatan dan perawatan
diberikan kepada:
a. Keluarga karyawan yang telah terdaftar dan diakui pemsahaan; dan
b. Pensiunan. dan pasanganny a y angterdaftar dan diakui perusahaan.
Bagian KeduaPelayanan Kesehatan dan Perawatan Bagi Karyawan
Pasal4
(l) penerima pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (l),
ayat (2) dan ayat (3) huruf a meliputi:
a. Rawat Jalan Tingkat Pertama;
b. Rawat Jalan tingkat lanjutan;
c. Rawat Inap, kecuali karyawan masa pefcobaan selain akibat kecelakaan kerja;
d. PelayanarrPersalinan kecuali karyawan Masa Percobaan;
e. Perawatan khusus;f. Perawatan darurat; dan
g. Pelayanan obat.
(2) Kepada Pensiunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b disediakan
pelayanan kesehatan yang meliputi :
a. obat-obatan (sesuai standar perusahaan) di apotek rujukan;
b. Rawat Inap diberikan kamar perawatan kelas 2 (dua)'
(3) Pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap di rumah sakit tidak dikenakan
btayar.purlung menggunakan haknya sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Perusahaan'
(4) Biaya pelayanan kesehatan rawat inap sesuai ketentuan yang ditetapkan perusahaan
sebagaimara dimaksud pada ayat(3) termasuk biaya administrasi bea materai'
(5) Biaya pelayanan kesehatan rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
termasuk biaYa non medis.
(6) Biaya non medis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi:
a. Obat-obatan sejenis kosmetik;b. Sabun dan shamPoo;
c. Makanan baYi;dand. Minyak angin
(7) Pelayanan kesehatan dan perawatan diberikan kepada karyawan dan satu orang
suami/istri serta maksi-r* j (tiga) orang anak atau yang menjadi tanggungan Karyawan
sampai mencapai usia 21 (dua puluh iatu) tahun apabila yang bersangkutan belum
menikah.
(8) Usia sebagaimana dimaksud pada ayal (7) dapat diperpanjang maksimum sampai dengan
usia 25 (dua puluh lima) tahun apabila masih aktif mengikuti pendidikan formal yang
dibuktikan dengan surat keterangan dan hasil studi setiap tahun dari lembaga pendidikan
dimana yang bersangkutan terdaftar.
(9) Dalam hal salah satu anak yang ditanggung tidak memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) atau meninggal-dunia maka hak tersebut dapat disubstitusi
dengan batisan usia maksimum sebagaimana tersebut pada ayat (4).
Bagian KetigaRawat Jalan Tingkat Pertama
Pasal5
(1) Lingkup rawat jalan tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf a. diberikan oleh Dokter Umum di luarDokter Umum Perusahaan meliputi:
a. Konsultasi pemeriksaan dan pengobatan termasuk pengobatan gigi;
b. Pemeriksaan penunjang aiagnostit yang meliputi laboratorium dan pemeriksaan
radiologi;c. Pelayanan rehabilitasi medis ringan;
d. Pemberian obat sesuai kebutuhan medis; dan
e. pemberian rujukan ke Dokter Spesialis/Rumah Sakit rujukan sesuai indikasi medis'
(2) Untuk memperoleh pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat peftama, pasien diharuskan
berobat ke tempat praktek dokter umum'
(3) Dalam hal pasien harus mendapatkan pemeriksaan penunjang diagnostik terlebih dahulu
harus mendapatkan surat pengantar dari Dokter Umum. Apabila fasilitas pemeriksaan
penunjang diagnostik tidak tersedia di rumah sakit rujukan atau karena satu dan lain hal,
maka pasien yang bersangkutan dapat dirujuk ke Dokter Umum lain atau rumah sakit
1ain.
(4) Biaya pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) terlebih dahulu
dibayarkan oleh pasieri untuk kemudian direstitusikan ke unit yang membidangi
pelayanan kesehatan Perusahaan.
Bagian KeemPatRawat Jalan Tingkat Lanjutan
Pasal6
(1) Lingkup rawat jalan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
huruf b, dilakukan oleh Dokter Spesialis meliputi:
a. Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan;
b. Pemeriksaan penunjang diagnostik;
c. Tindakan ro"iir aad yang ringan sampai yang memerlukan keterampilan
4 ayat (1)
khusus dan
mengandung resiko;d. Pelayanan rehabilitasi medis; dan
e. Pemberian obat sesuai kebutuhan medis'
(2) Rawat jalan tingkat lanjutan diberikan atas rujukan dari Dokter Umum karena pasien
memerlukan penanganan rawat jalan tingkat lanjutan'
(3) Pasien rawat jalan tingkat lanjutan wajib:
a. Membayar terlebih dahulu biaya rawat jalan tingkat lanjutan; dan
b. Menyerahkan foto copy hasii pemeritsaan dan bukti pembayaran asli kepada unit
yang membidangi pelayanan kesehatan perusahaan'
Bagian KelimaRawat InaP
Pasal T
(1) Lingkup rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c dan huruf d
adalah tagi pasien yang hur* dirawat di rumah sakit sesuai dengan kelas perawatan yang
menjadi haknYa, meliPuti:
a. Fasilitas kamar Perawatan;
1. Jabatan satu tingkat di bawah Direksi atau jabatan yang setara, mendapat perawatan
dua tingkat di atas kelas 1 (satu):
2. Jabatandua dan tiga tingkat di bawah Direksi atau jabatan yang setara, mendapat
perawatan satu tingkat di atas kelas 1 (satu); dan
3. Staf, mendapat perawatan kelas 1 (satu)'
Pemeriksaan/perawatan oleh Dokter Spesialis ;
Pemeriksaan penunj ang diagnostik;
Perawatan intensif bila diperlukan;
Pelayanan rehabilitasi medis;
Pemterian obat sesuai dengan kebutuhan medis; danpelayanan operasi termasik bedah gigi dan mulut, kecuali tindakan yang bersifat
kosmetik.
(2) Daftar rumah sakit rujukan ditetapkan lebih lanju! oleh pejabat fungsi pelayanan
kesehatan di Kantor pusat untuk Kantor Pusat, Kantor Cabang JATSC dan Kantor Distrik
Halim Perdanakusuma. sedangkan untuk Kantor cabang dan Kantor Distrik lainnya
ditetapkan oleh General Manager/Distrik Manager'
(3) pasien yang akan menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan diharuskan mendapatkan
pengantar dari Perusahaan.
(4) Dalam hal penerima pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 3 menlalani rawat inap di luar jam kerja perusahaan atau memerlukan pelayanan
gawat darurat medis dan penangunu*yu di ruang ICU/ICCU di luar Rumah Sakit
i.ujukan maka diharuskan segera melapor ke unit yang membidangi pelayanan kesehatan
perusahaan pada hari kerja berikutnya.
(5) Pasien yang menjalani rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayal (4), dimungkinkan
untuk ,rr"rduputkan surat jaminan perawatan dari Perusahaan atau terlebih dahulu
membayar biaya perawatan untuk kemudian direstitusikan sesuai ketentuan yang berlaku
ke unit yurg -"-bidangi pelayanan kesehatan perusahaan. Biaya pengobatan dan
perawatan ,"lu*u di ruan-gan ICU/ICCU ditanggung Perusahaan sesuai dengan standar
tarif restitusi bagi karyawan yang bersangkutan'
(6) Setelah menjalani rawat inap, Pasien atau yang mewakili wajib menandatangani rincian
biayarawat inap.
b.t-.
d.
e.
f.ob'
Bagian KeenamPerawatan Gigi
Pasal S
(1) Perawatan gigi termasuk pembuatan gigi palsu diberikan untuk Karyawan dan keluarga'
(2) Gigi palsu untuk karyawan dan keluarga diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
untuk gigi yang sama.
(3) Jenis-jenis perawatan gigi yang ditanggung oleh perusahaan dan besaran standar tarif
restitusi perawatan gigl "diut,r,
lebih llijuioleh Kepala Unit yang membidangi fungsi
kesehatan atau GenJrIl Munug.r/Distrik Manager dengan berpedoman pada ketentuan
Pasal 13.
(4) Perawatan gigi yang bersifat kosmetik dan estetika termasuk perawatan orthodonti
(meratakan gigi) tidak ditanggung oleh Perusahaan'
Bagian KetujuhPelaYanan Persalinan
Pasal9
(1) Pelayanan persalinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d' diberikan
kepada karyawan wanita Jan istri karyawan untuk kelahiran anak ke-1 (kesatu), ke-2
(kedua) dan ke-3 (ketiga) diberikan penggantian biaya persalinan.
(2) Pelayanan persalinan untuk kasus tertentu, ditetapkan sebagai berikut;
a. Persalinan anak kembar dihitung sebagai 1 (satu) kali persalinan'
b. untuk persalinan anak ke-4 (keempat) dan seterusnya, apabila terjadi persalinan
denganpenyulit,btayaperawatanuntukibuditanggungolehPerusahaan'
(3) Lingkup pelayanan persalinan diberikan sesuai pelayanan rawat inap.
(4) Untuk pelayanan persalinan, karyawan wajib mendapatkan surat jaminan dari
Perusahaan.
Bagian KedelaPanPerawatan Khusus
Pasal 10
(1) Lingkup perawatan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e'
-.irpuku-, perawatan lebih lanjut melalui rujukan dokter spesialis, meliputi:
a. Pelayanan kasus jantung/Paru:
1. Operasi jantung/Paru;
2. Kateterisasi dan dilatasi jantung; dan
3. Pacujantung.
b. Pelayanan kasus ginjal:
1. ESWL (Electro Short [4/ave Litotipsy)2. Transplantasi ginjal; dan
3. Cuci darah.
c. Pelayanan kedokteran nuklir dan radio terapi;
d. Alat bantu dengar, untuk jangka waktu dua tahun;
e. Prothese alat gerak;f. Vaksinasi dasar;
g. Tindakan Trans Arteial Emboli;h. Circumsisi atas indikasi medis;
i. Bantuan kacamata untuk jangka waktu dua tahun; dan
j Perawatan khusus yang tiJak tercantum pada huruf a sampai huruf i' harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi c.q pejabat yang berwenang menangani pelayanan
kesehatan, diantaranYa adalah:
1. Penyembuhan PenYakit jiwa;2. Penyembuhan kemandulan;3. Penyakit AIDS; dan
4. Penyembuhan akibat percobaan bunuh diri'
(2) Bantuan pemberian kacamata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i diberikan kepada
penerima pelayanan kesehatan dan plrawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan
ayat (2) untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sekali'
(3) Dalam hal sebelum masuk jangka waktu ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayal (2) terdapat
indikasi medis untuk p"rguntian kacamata dengan persetujuan perusahaan dapat diberikan bantuan
pemberian kacamata.
(4) Penggantian uang bantuan kacamata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diberikan
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)'
(5) penggantian uang pembelian kacamata sebagaimana dimaksud pada ayat (2, karyawan waiib
memenuhi ,ya.utiengan menyerahkan rujukan asli dari Dokter Spesialis Mata yang ada di Rumah
Sakit Rujukan.
(6) Apabila dalam perawatan khusus fasilitas pengobatan tidak tersedia di rumah sakit kota setempat,
rnaka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit di kota lainnya'
(7) Berdasarkan pertimbangan medis dari Dokter, maka pasien dalam perawatan khusus dapat
didampingi oieh salah satu petugas medis dan atau anggota keluarga serta diberikan bantuan
transpoftasi dari dan ke rumah sakit yang dirujuk'
Bagian KesembilanPerawatan Darurat (EmergencY)
Pasal 11
(1) Penerima pelayanan kesehatan dan perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang
mengalami atau memerlukan perawatan segera, berhak memperoleh perawatan darurat
instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat. Untuk perawatan lebih lanjut, ditempuh
sesuai prosedur yang berlaku untuk rawat inap sesuai ketentuan dalam Pasal 7'
(2) Lingkup Perawatan darurat sebagaimana yang tersebut pada ayat (1) dalam kondisi
meliputi:
a. Sakit atau cedera serius karena kecelakaan termasuk kecelekaan kerja, kecelakaan lalu
lintas dan kecelakaan dalam rumah tangga;
b. Seranganjantung;c. Distress pernafasan termasuk serangan asma menetap (status asthmaticus), tenggelam
dan benda asing dalam saluran pernafasan;
Pendarahan hebat termasuk pendarahan pada kehamilan;
Kej ang-kej ang tetmasuk ePilePsY;
Muntaber disertai dehidrasi;Kehilangan kesadaran termasuk koma hepaticum dan koma diabetikum;
Demam tinggi; dan
Gangguan jiwa.
(3) Dalam kondisi yang memerlukan perawatan darurat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), yarg bl.rJrrgkutan dapat iangsung menghubungi rumah sakit terdekat dan
diutamakan Rumah Sakit Rulukan tanpa harus mendapat surat pengantar dari perusahaan
atau Dokter Umum atau Dokter Spesialis'
Bagian KesePuluhPelaYanan Obat
Pasal 12
(1) Pelayanan obat diberikan di Apotek Rujukan untuk setiap jenis pelayanan kesehatan
berdasarkan resep dari Dokter Umum atau Dokter spesialis, dengan mengutamakan
penggunaan obat-obatan generik atau standar obat yang ditetapkan Perusahaan'
(2) Dalam hal pelayanan obat tidak tersedia di Apotek Rujukan atau pos pelayanan Apotek
Rujukan harus dilengkapi keterangan tertulis dari Apotek Rujukan/pos pelayanan Apotek
Rujukan pada salinan resep.
(3) Keterangan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan alat bukti dalam
proses Restitusi.
(4) Pengendalian pelayanan obat terhadap pasien menjadi tanggung jawab Perusahaan'
(5) Resep dari dokter luar berupa suntik dan vitamin harus dikonsultasikan dan mendapatkan
persetuj uan Pej abat yang membidangi pelayanan kesehatan.
d.
e.
f.g.
h.
i.
10
(6) Resep yang diperoleh dari Dokter Umum atau Dokter Spesialis di luar Apotek Rujukan
hanya aiU"iit rr-r sebanyak-banyaknya 3 (tiga) hari pemakaian atau sesuai hari libur yang
berurutan. Bila masih ada sisa, copy resep harus mendapat persetujuan dari Pejabat yang
membidangi pelayanan kesahatan.
(7) Untuk obat rutin yang digunakan pasien dapat diberikan maksimal untuk 14 (empat
belas) hari, sedanipi ""*t kebutuhan obat rutin selanjutnya pasien harus mendapat
resep baru dari Dokter Umum atau Dokter Spesialis'
Bagian KesembilanMedical Check UP
Pasal 13
(1) pemeriksaan kesehatan (Check-Llp) diberikan kepada penerima pelayanan kesehatan dan
perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Kepada penerima pelayanan kesehatan dan perawatan yang menduduki jabalan
struktural (satu samiai iengan tiga tingkat di bawah Direksi), dilakukan pemeriksaan
kesehatan yu.rg -".ryeluruh (General Check-Up) setiap 1(satu) tahun;
b. Kepada p"rr"ri"-u p"luyurrun kesehatan dan perawatan yang tidak menduduki jabatan
struktural dilakukan pemeriksaan kesehatan standar (Standard Check-(/p) setiap
2 (dua) tahun, dengan jinis pemeriksaan akan ditentukan oleh Perusahaan;
c. Kepada penerima=p.iuyunu, kesehatan dan perawatan tertentu yang oleh karena
sesuatu hal dan atas rekomendasi Perusahaan, dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan
menyeluruh (General C heck-tJp); dan
d. Kepada p"n"ii-u pelayanan kesehatan dan perawatan tertentu yang oleh karena sifat
tugasnya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku diharuskan dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebagai salah satu syarat untuk dapat melakukan tugasnya, dilaksanakan
pemeriksaan keiehatan sesuai dengan ketentuan dari instansi yang berwenang.
(2) Seluruh biaya untuk pemeriksaan kesehatan (Check-Llp) dan pemeriksaary'pengobatan
sebagai tindak lanjui hasil pemeriksaan kesehatan (Check-Up) ditanggung oleh
Perusahaan.
BAB IIIADMINISTRASI PELAYANAN
Pasal 14
(1) Untuk memperoleh pelayanan kesehatan kepada Pasien diberikan Kartu Kesehatan yang
mencantumkan nama karyawan atau keluarga yang ditanggung, yang berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan dari perusahaan.
(2) penerbitan Kartu Kesehatan dilakukan unit kerja yang membidangi kesehatan untuk
Kantor Pusat atau pihak ketiga yang ditunjuk Perusahaan'
tt
(3) Kartu kesehatan wajib dibawa pada saat Pasien berobat maupun mengambil obat.
(4) Karlu kesehatan dimiliki setiap karyawan dan orang yang ditanggung kesehatannya oleh
perusahaan.
(5) Kartu kesehatan tidak dapat dipergunakan oleh orang lain yang tidak berhak selain yang
namanya tercantum pada kartu Kesehatan.
(6) Kartu kesehatan harus segera dikembalikan kepada unit kerja yang membidangi
personalia, apabila yang bersangkutan telah berhenti menjadi karyawan.
BAB IV
RESTITUSI
Pasal 15
(1) Restitusi dapat diberikan untuk rawat jalan, rawat inap dan pemeriksaan penunjang
medis, dalam hal:
Obat yang dibutuhkan tidak tersedia di Apotek Rujukan sehingga pasien harus
membeli obat di luar Apotek Rujukan, disertai dengan keterangan tertulis dari Apotek
Rujukan, atau dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Pejabat yang
membidangi pelayanan kesehatan;
Dalam keidaan gawat darurat Pasien dapat membeli obat di luar Apotek Rujukan
dengan memberitahukan Pejabat yang membidangi pelayanan kesehatan;
Penggunaan ambulance selama dalam perawatan Rumah Sakit;
Pelayanan kesehatan dan perawatan di luar Rumah Sakit Rujukan;
Pemeriksaan penunjang diagnostik di luar; dan
Untuk perawatan khusus non kosmetik yang tidak memerlukan rawat inap.
(2) Restitusi dapat dibayarkan apabila telah dilengkapi persyaratan sebagai berikut:
a. Kwitansi asli dari Dokter Umum, Dokter Spesialis, penunjang diagnostik dan rumah
sakit dengan batas waktu berlakunya kwitansi maksimal 3 (tiga) bulan terhitung dari
tanggal dikeluarkannya kwitansi dan telah dilegalisir;b. Surat pengantar dari perusahaan atau provider yang ditunjuk kecuali untuk Dokter
Umum;c. Untuk pelayanan obat dengan copy resep yang telah dilegalisir; dan
d. Keterangan lain yang diperlukan (hasil laboratorium, rontgen dan keterangan medis
lainnya).
(3) Restitusi dapat dibayarkan kepada penerima pelayanan kesehatan dan perawatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) huruf a, apablla pasien sedang
berada di luar wilayah kerjanya agar melengkapi persyaratan sebagai berikut:
a. Surat cuti karyawan/karyawati;b. Surat Perintah Tugas Karyawan/karyawati; dan
c. Surat penjelasan dari karyawan yang bersangkutan dengan diketahui oleh atasannya.
b.
d.
e.
f.
1.2
(4) Pembelian obat-obatan dapat diganti dengan melampirkan copy resep, tetapi tidak termasuk obat-
obatan kosmetik, sabun, shampoo, makanan bayi dan minyak angin serta yang tidak terkait dengan
penyembuhan Pasien.
(5) Restitusi tidak tetmasuk:
a. Jasa non medis yang diberikan rumah sakit seperti telepon, telex, tissue dan lain-lain fasilitas
sejenis; danb. Biaya pembelian alat-alat non medis'
(6) Restitusi diajukan kepada unit kerja yang membidangi pelayanan kesehatan untuk Kantor Pusat'
Kantor Cabang dan Kantor Distrik.
Pasal 16
(1) Standard tarif Restitusi untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang JATSC sefia Kantor Distrik Halim
perdanakusuma ditetapkan oleh Direktur Personalia dan Umum, sedangkan Kantor Cabang
lainnya ditetapkan oleh General Manager dan atau Distrik Manager setempat sesuai dengan tarif
Rumah Sakit Rujukan yang berlaku untuk Kantor Cabang dan Kantor Distrik setempat'
(2) periodisasi pemberlakuan standard tarif Restitusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih
dahulu dikoordinasikan dengan pejabat yang membidangi pelayanan kesehatan di Kantor Pusat
serta menyampaikan daftar tarif restitusi yang akan diberlakukan.
(3) penetapan periodisasi standard tarif restitusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat (2)
dituangkan dalam edaran Direktur Personalia dan Umum atau General Manager dan atau Distrik
Manager.
(4) Dalam hal pasien menjadi pesefta asuransi kesehatan atas biaya sendiri maka restitusi akan
diberikan sesuai ayat (1i jika memenuhi persyaratan sesuai Pasal 15 ayat (2).
(5) Penggantian selisih biaya perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus dilengkapi
a.r!u" bukti foto copy kwitansi yang telah dilegalisir oleh asuransi kesehatan.
(6) Dalam hal biaya pelayanan kesehatan di luar Rumah Sakit Rujukan melebihi biaya standar tarif
restitusi ,"bugaimana dimaksud pada ayat (1), maka kelebihan biaya tersebut menjadi tanggung
jawab karyawan.
BAB V
SANKSI
Pasal 17
Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pelayanan kesehatan oleh karyawan dan atau
keluarganyu *ulu biaya Vu"g aiti-buikan tidak menjadi tanggungan Perusahaan, dan Kartu Kesehatan
yu.rg bl.rurrgkutan serta kelia, ganya akan dicabut selama 3 (tiga) bulan serta akan dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan disiplin Karyawan.
13
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Ketentuan dalam Peraturan ini berlaku juga bagi penerima pelayanan kesehatan danperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang pada saat ditetapkannya peraturan iniberada dalam perawatan di rumah sakit.
BAB VIIPENUTUP
Pasal 19
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth.:1. Ketua Dewan Pengawas;2. Direktur Utama;3. Para Direktur;4. Sekretaris Perusahaan;5. Kepala Satuan Pengawasan Internal;6. Kepala Biro Pengadaan;7. Para Senior Manager;8. Para General Manager; dan9. Para Distrik Manager.
TANGERANGNcv embtr ,lcti
1,4