pelayanan jasa shipping line

11

Click here to load reader

Upload: viscard

Post on 25-Jun-2015

483 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PELAYANAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN ( Service in Shipping Company )Dosen : Riza Syafrizal Citasuara, SE, [email protected] [email protected]. Industri Jasa dan Jasa Transportasi Ada dua jenis produk yang dihasilkan industri, barang dan jasa. Pada umumnya orang lebih mengenal produk barang ketimbang jasa, seperti mobil, pesawat terbang, ball poin, baju dan lain sebagainya. Produk jasa juga bermacam-macam jenisnya dan dapat dikelompokkan sebagai berikut :Business services Trade serv

TRANSCRIPT

Page 1: Pelayanan Jasa Shipping Line

PELAYANAN PADA PERUSAHAAN PELAYARAN ( Service in Shipping Company )

Dosen : Riza Syafrizal Citasuara, SE, [email protected]

[email protected]

A. Industri Jasa dan Jasa Transportasi

Ada dua jenis produk yang dihasilkan industri, barang dan jasa. Pada umumnya

orang lebih mengenal produk barang ketimbang jasa, seperti mobil, pesawat terbang, ball poin, baju

dan lain sebagainya. Produk jasa juga bermacam-macam jenisnya dan dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

Business services : Consulting, finance, banking.

Trade services : Retailing, maintenance,

repair,

Infrastructure services : Communication,

transportation,

Sosial/ personal services : Restaurant, health care.

Public administration : Education, government.

Page 2: Pelayanan Jasa Shipping Line

( Service Management by Fitzsimmons 19983 : 3 )

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan transportasi adalah jasa. Jasa

yang dimaksud adalah jasa pemindahan barang/ orang dari satu tempat ke

tempat lainnya dengan menggunakan alat transpotasi. Untuk melaksanakan

tugasnya tersebut perusahaan transportasi menyiapkan alat transportasi, bisa

berupa bus dan kereta api, pesawat terbang, atau kapal laut. Dalam alat

transportasi tersebut barang dan orang akan ditempatkan untuk diangkut dari

satu tempat ke tempat lainnya. Jadi di dalam atau di bagian atas alat

transportasi tersebut disewakan ruang untuk barang atau tempat duduk untuk

penumpang. Begitu juga dengan perusahaan pelayaran, secara spesifik produk

yang ditawarkan oleh perusahaan pelayaran adalah juga jasa, yaitu jasa

pemindahan barang/ orang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan

menggunakan kapal laut. Perusahaan pelayaran menyediakan ruang muatan

( space ) untuk mengangkut barang , dan juga ruang untuk mengangkut

penumpang bisa berupa kamar, tempat duduk yang dilengkapi dengan fasilitas

lainnya seperti restoran, kolam renang, arena bermain dan lainnya yang

disiapkan pada kapal khusus pengangkut penumpang ( cruise ).

B. Karakteristik Jasa Transportasi

Page 3: Pelayanan Jasa Shipping Line

Semua jenis jasa transportasi yang baru saja dijelaskan memiliki

karakteristik. Karakteristik ini pula yang mewarnai perbedaan cara memasarkan

jasa transportasi. Karakteristik tersebut antara lain :

1. Intangible

Manfaat transportasi dapat dirasakan namun tidak

dapat dilihat.

2. Perishable

Jasa transportasi tidak dapat disimpan untuk dijual besok sehingga sekali digunakan jasa transportasi akan selesai.

3. Immediate

Kebutuhan jasa transportasi tidak dapat ditangguhkan terlalu lama.

4. Complex

Penyediaan jasa transportasi melibatkan banyak orang/ lembaga, sarana dan prasarana.

5. Amorphous

Kualitas pelayanan tidak dapat ditetapkan sesuai harapan seluruh pengguna jasa.

Page 4: Pelayanan Jasa Shipping Line

B. Pelayanan pada Perusahaan Pelayaran ( Shipping Line )

Jasa yang dipasarkan perusahaan Pelayaran ( shipping line ) tidak bisa

terlepas dari pelayanan-pelayanan pendukungnya. Pelayanan pendukung

tersebut menjadi satu dengan produk jasa yang dijual sehingga kadangkala

dalam praktek agak membingungkan apakah sesuatu itu termasuk jasa

transportasi itu sendiri ataukah hanya merupakan sarana pendukung. Namun

baik buruknya sarana pendukung tersebut sangat berperan juga untuk

menimbulkan penilaian baik buruknya kastemer terhadap jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan pelayaran. Pelayanan pendukung yang sangat terkait erat

dengan produk jasa perusahaan pelayaran tersebut antara lain adalah:

1. Service Plan ( Port of call, direct versus feeder, closing time ) Shipping line tidak mungkin untuk menentukan kapalnya singgah disemua

pelabuhan yang ada dalam lintasannya karena alasan efisiensi. Untuk itu

ditetapkan beberapa pelabuhan besar saja ( Port of call }. Daerah-daerah

antara pelabuhan-pelabuhan tersebut harus membawa kontainernya ke

pelabuhan-pelabuhan yang dikunjungi shipping line.

Direct versus feeder. Shipping line sebagian berlayar langsung dari

pelabuhan utama suatu negara ke pelabuhan utama negara lainnya. Pada

kondisi tertentu digunakanlah feeder, yang tugasnya mengumpulkan kontainer

dari berbagai pelabuhan daerah yang lebih kecil ke pelabuhan utama. Kapal-

Page 5: Pelayanan Jasa Shipping Line

kapal yang lebih kecil yang mengangkut dari pelabuhan yang lebih kecil ke

pelabuhan utama disebut feeder.

Closing time adalah waktu terakhir ( tutup ) yang diberikan pelabuhan

kepada pemilik barang untuk memasukkan containernya yang siap ekspor 9 jam

sebelum kapal pengangkut tiba. Ketentuan closing time ditentukan oleh otoritas

pelabuhan. Closing time seringkali menjadi permasalahan pada eksportir yang

mempunyai jadwal produksi yang ketat dikarenakan volume order yang besar.

Bantuan divisi operasional perusahaan pelayaran di dalam membantu para

eksportir ini merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan kastemer.

2. Vessel capacity ( kapasitas kapal laut ) Kapasitas kapal tergantung kepada besar kecilnya kapal. Kapal yang besar

memiliki kapasitas yang besar pula yang memberikan keyakinan kepada

kastemer bahwa containernya pasti akan terangkut pada suatu voyage.

Tertinggalnya container dalam suatu voyage berarti harus menunggu

keberangkatan dengan kapal selanjutnya. Bila keberangkatannya 1 minggu

sekali maka berarti container yang berisi kargo kastemer tersebut baru akan

berangkat 1 minggu selanjutnya.

3. Transit time ( waktu tempuh ) Pengertian transit time adalah lamanya perjalanan kapal dari pelabuhan

pemberangkatan hingga tiba di pelabuhan tujuan. Setiap perusahaan pelayaran

memiliki transit time yang berbeda-beda untuk mencapai mencapai pelabuhan

tujuan tertentu, tergantung pada kecepatan kapal, sarat tidaknya muatan diatas

kapal dan banyaknya pelabuhan yang disinggahi selama perjalanannya. Transit

time berkaitan erat dengan ketepatan waktu berangkat dan tibanya kapal

seperti yang tercantum di dalam lembar Jadwal keberangkatan dan tibanya

kapal ( sailing schedule ). Ketidak sesuaian jadwal dengan realita memberikan

imej kepada kastemer bahwa pelayanan perusahaan pelayaran berkinerja

rendah. Bila kapal berangkat lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan - dengan

Page 6: Pelayanan Jasa Shipping Line

alasan apapun - akan merugikan kastemer yang kontainernya datang tepat

waktu. Apalagi bila kapal berangkat lebih lambat dari jadwal yang ditetapkan,

karena hal ini akan membuat khawatir kastemer terhadap ketepatan janjinya

kepada buyer ( pembeli ) di luar negeri.

4. Frequency ( Sailing Schedule ) Frekuensi maksudnya adalah berapa banyak kunjungan ( voyage ) kapal ke

suatu tempat dalam waktu tertentu. Kadangkala perusahaan pelayaran sering

menyewa feeder perusahaan lain agar bisa berangkat lebih dari sekali dari

pelabuhan pemberangkatan di Indonesia. Frekuensi keberangkatan kapal yang

banyak dalam satu minggu lebih disukai oleh kastemer dimanapun. Sebab

misalnya frekuensi keberangkatan adalah 2 minggu sekali, maka bila suatu

kontainer tertinggal oleh suatu voyage berarti kontainer tersebut akan sampai

tujuan 2 minggu kemudian. Waktu setengah bulan cukup lama dan itu berarti

dapat mengakibatkan barang rusak ataupun pembeli akan membatalkan

pembelian karena kehilangan momentum bisnis.

5. Reliability

Kepercayaan kastumer kepada perusahaan pelayaran adakalanya

berdasarkan besarnya suatu perusahaan pelayaran. Perusahaan pelayaran yang

besar dianggap bonafide dan akan mampu memenuhi harapan kastumer yang

mengharapkan pelayanan prima. Perusahaan pelayaran yang besar memiliki

sarana komunikasi yang canggih antar pelabuhan pemberangkatan dan tujuan

di seluruh dunia. Perusahaan pelayaran yang besar diharapkan memiliki tenaga-

tenaga operasional dan manajemen yang terampil yang dapat diandalkan.

6. Documentation ( pembuatan b/l )

Biasanya yang menjadi tujuan akhir shipper dari pengiriman barangnya

adalah Bill of lading ( B/L ). Setiap kastumer ingin memperoleh dokumen

pengapalannya dengan segera untuk diuangkan ke Bank. Keterlambatan dalam

penerbitan B/L berpengaruh kepada terlambatnya pencairan L/C di Bank, dan

Page 7: Pelayanan Jasa Shipping Line

itu akan menghambat aktifitas eksportir yang ingin menutup pembelian bahan

baku dan biaya-biaya yang ada untuk produksi selanjutnya.

7. Agency set up ( kantor cabang )

Perwakilan perusahaan pelayaran di tempat eksportir/ importir berada sangat

diperlukan untuk menjamin dan mempermudah pengurusan. Perwakilan yang

ditangani oleh perusahaan pelayaran/ agency lainnya ( agency bisa saja berupa

forwarding besar ) namun hal itu terasa kurang bonafid, disamping juga sering

terjadi tumpang tindih pekerjaan antara bisnis perusahaan agency yang

sesungguhnya dengan pekerjaan keagenan. Agent yang melayani/ mewakili

secara khusus suatu perusahaan pelayaran tertentu akan memberikan

pelayanan yang maksimal. Secara professional sebaiknya satu agent untuk

mewakili satu perusahaan pelayaran saja.

8. Equipment availability and range

Ketidakberimbangan antara muatan impor dan ekspor akan mengganggu

persediaan kontainer. Pada umumnya persediaan kontainer untuk ekspor

berasal dari kontainer impor. Sedikitnya jumlah impor akan menyulitkan booking

kontainer untuk ekspor, sebaliknya sedikitnya ekspor daripada impor akan

mengakibatkan over stock container. Over stock container akan berdampak

pada tingginya biaya dan terhambatnya perputaran kontainer di tempat lain.

9. EDP and Communication ( jaringan komunikasi elektronik )

Untuk kebutuhan informasi yang akurat dan cepat maka sistim EDP

menentukan. Misalnya untuk memenuhi permintaan kastumer akan informasi

berkaitan dengan posisi kontainer dapat dilacak melalui sistim ini. Dari nomor

kontainer dapat diketahui dengan segera siapa shipper dan consignee, isi

kontainer, berat, ocean freight serta tujuan dan posisi kontainer ketika

diperlukan.

Page 8: Pelayanan Jasa Shipping Line

10. Fleet ( age, flag, crew )

Armada kapal yang besar dan baru menciptakan keyakinan dihati kastemer

akan keselamatan kargonya sampai ditujuan dan tepat waktu. Armada kapal

yang besar menjamin kontinuitas mutu pelayanan, sedangkan kapal yang baru

akan memberikan kecepatan dan daya angkut yang lebih.

11. Inland transportation

Adakalanya tujuan kargo tidak hanya sampai pelabuhan tetapi masih

memerlukan angkutan darat seperti truk ataupun kereta api untuk mencapai

tujuan akhir ( final destination ). Kadangkala kargo harus diangkut lebih lanjut

dengan feeder. Ketersediaan sarana angkutan lanjutan ke pedalaman yang

sudah pasti oleh suatu perusahaan pelayaran akan memberikan jaminan

kelancaran pengiriman.

12. Consolidation and deconsolidation

Untuk kargo tertentu yang jumlahnya kurang dari satu kontainer ( LCL/

Less than container load ) memerlukan pengurusan yang khusus baik stuffing

maupun labelling. Tanpa professionalitas karyawan maka kadangkala suatu

kargo tersebut tercampur kargo lain, hilang, berkurang, rusak atau karena

rumitnya pengurusan sehingga lambat terkirim dan merugikan si pemilik

barang.

13. Dan lain-lainnya

Banyak hal lainnya yang bisa dijadikan daya tarik pelayanan yang juga bisa

dijadikan strategi penjualan jasa perusahaan pelayaran. Setiap hal yang bisa

diandalkan bisa dicantumkan sebagai suatu keuntungan yang bisa didapat oleh

pengguna jasa perusahaan pelayaran.

_______

Page 9: Pelayanan Jasa Shipping Line