pelaksanaan penilaian portofolio pendidikan agama...

79
PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA N 5 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata ( S1 ) Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh : M U S T O F A NIM : 3102106 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: hoangduong

Post on 03-Apr-2019

300 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI

SMA N 5 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata ( S1 )

Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

M U S T O F A

NIM : 3102106

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Drs. Abdul Rahman, M.Ag

Jl. Amarta II RT.03/II

Cangkiran Mijen Smg

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lampiran : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

a.n.Sdr :

Mustofa

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara :

Nama : Mustofa

Nomor Inbduk : 3102106

Judul Skripsi : PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS

XI DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat

segera dimunaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 03 Desember 2007

Pemdimbing

Drs. Abdul Rahman,

M.Ag

Page 3: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati dan segenap ketulusan, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

• Ayahanda Komari Abdul Azis untuk seluruh pengorbanan buat penulis, yang

telah mendidik, memberi semangat, do’a, kasih saying dan cinta yang begitu

tulus.

• Ibu Ngatemah, sebagai tanda baktiku

• Bapk. Drs. Abdul Rahman, M.Ag, terima kasih atas bimbingan dan arahanya.

• Untuk ketiga saudaraku (Nur khasanah, M. Adam Malik dan Rokib Zawawi).

• Untuk teman-temanku senasib seperjuangan, terima kasih atas do’a, bantuan

dan motivasinya.

Page 4: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih tidak pilih

kasih dan Maha Penyayang bagi seluruh hamba-Nya, Dia yang telah membimbing

manusia dengan hidayah-Nya menuju jalan yang lurus. Shalawat dan salam

semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh

keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya semua.

Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis yakin bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan

karena keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis. Dengan selesainya

skripsi ini, perkenankanlah, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

mereka yang berjasa, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang telah memberikan izin penelitian skripsi ini.

3. Drs. Abdul Rahman, M.Ag., selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang, yang telah berkenan

melayani penulis selama studi hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Bpk. Drs. Widodo, selaku Kepala SMA Negeri 5 Semarang bersama staf-

stafnya, yang telah memberikan banyak informasi selama penulis melakukan

penelitian.

6. Ayahanda Komari Abdul Azis, Ibunda Ngatemah serta ketiga saudaraku

tercinta, yang senantiasa memberikan dorongan material, cinta serta do’a yang

tak henti-hentinya dalam menuntut ilmu.

7. Para sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan bantuan dan

dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semua bantuan dan dukungan yang telah mereka berikan dengan tulus

ikhlas semoga mendapat balasan dari Allah SWT.

Page 5: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, untuk itu teguran, saran dan kritik selalu penulis harapkan. Dan

akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya. Amin ya robbal ‘alamin.

Srmarang, 12 Desember 2007

MUSTOFA

3102106

Page 6: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Srmarang, 12 Desember 2007

Deklarator,

MUSTOFA

3102106

Page 7: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ABSTRAK

Mustofa (NIM : 3102106). Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam Kelas XI Di SMA N 5 Semarang. Skripsi: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana persiapan, pelaksanaan serta problematika/hambatan–hambatan dalam pelaksanaan penilaian portofolio pendidikan agama Islam kelas XI di SMA N 5 Semarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan gejala, peristiwa serta kejadian yang terjadi berupa Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam Kelas XI Di SMA N 5 Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode interview, dan metode dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis non-statistik dengan metode anlisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam Kelas XI Di SMA N 5 Semarang, sudah berjalan dengan baik dengan seiring berjalanya pembelajaran dalam bentuk hasil kerja kelompok, pengamatan, ulangan harian dan blok, karya tulis dan praktek. Walaupun dalam pelaksanaanya masih kurang maksimal karena belum sesuai dengan teori.

Pelaksanaan penilaian portofolio melalui beberapa tahapan yang meliputi penentuan tujuan, penentuan isi portofolio,koleksi, seleksi bahan dan penentuan kriteria penilaian, pengamatan dan mengadakan pertemuan portofolio yang melibatkan orang tua dan kawan belajar. Bahan-bahan yang dikumpulkan antara lain Pekerjaan Rumah, ulangan harian, hasil kerja kelompok, pengamatan, karya tulis dan praktek. Penilaian yang dilakukan meliputi seluruh aspek, baik itu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif yang dinilai berupa tugas-tugas, PR, serta ulangan harian dan blok. Aspek afektif yang dinilai berupa kehadiran, refleksi diri, keaktifan, kerapian, kerjasama, sikap dan minat. Aspek ini dilakukan dengan cara mengamati siswa dan penilaian berupa symbol/huruf. Sedangkan aspek psikomotorik dinilai dari hasil penilaian unjuk kerja siswa.

Problematika/hambatandalam melaksanakan penilaian portofolio antara lain kurangnya sosialisasi para guru PAI dalam menilai portofolio, sulitnya membangun jaringan komunikasi antara guru PAI dan wali murid, penilaian hanya pencapaian akhir saja, banyaknya menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, siswa tidak secara cepat memahami tugas-tugas portofolio dan guru sering terjebak dalam hubungan top-down antara siswa.

Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, guru, tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak akadewmik khususnya dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisong.

Page 8: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......... i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………. iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………... iv

ABSTRAK……………………………………………………………..................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………....... vi

KATA PENGANTAR……………………………………………………………... vii

DEKLARASI……………………………………………………………................. ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………................. x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Penegasan Istilah……………………………………………. 6

C. Rumusan Masalah…………………………………………... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… 7

E. Kajian Pustaka ……...………………………………………. 7

F. Metodologi Penelitian……… ………………………………. 9

BAB II : KARAKTERISTIK PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

A. Karakteristik Penilaian Portofolio……………………….......... 13

1) Pengertian Penilaian Portofolio…………………………… 13

2) DasarTujuan Penilaian Portofolio………………….. ……. 18

3) Prinsip-prinsip penilaian portofolio..……………………… 19

4) Karakteristik Penilaian Portofolio ………....……………… 22

B. Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam………………………. 25

1) Pengertian Pendidikan Agama Islam……………………… 25

2) Dasar Tujuan Pendidikan Agama Islam……………..……. 27

Page 9: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

3) Karakteristik Pendidikan Agama Islam……………............ 28

C. Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam………........…... 30

BAB III : PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA N 5 SEMARANG

A. Deskripsi Data Tentang Situasi Umum SMA N 5 Semarang… 37

1) Tinjauan Historis…………………………………………. 37

2) Letak Geografis………………………………………….... 39

3) Identitas Sekolah………………………………………….. 39

4) Struktur Organisasi……………………………………….. 39

5) Sarana dan Prasarana……………………………………... 40

6) Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan…………………….. 40

B. Deskripsi Data Tentang Pelaksanaan Penilaian Portofolio

Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang…………….. 43

C. Deskripsi Data Tentang Hambatan – hambatan Dalam

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam di

SMA N 5 Semarang………………………………………...... 51

BAB IV : PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PENILAIAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA N 5

SEMARANG

a. Deskripsi Data Tentang Pelaksanaan Penilaian Portofolio

Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang………………. 54

b. Deskripsi Data Tentang Hambatan – hambatan Dalam

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam di

SMA N 5 Semarang…………………………………………….. 59

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………... 62

Page 10: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

B. Saran-saran……………………………………………………… 63

C. Penutup…………………………………………………………. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dimaksudkan untuk

mengembangkan kompetensi (kemampuan) siswa, yang meliputi kemauan,

keterampilan, dan aspek afektif siswa. Oleh karena itu penilaian pembelajaran

atau hasil belajar dalam pelaksanaan KBK perlu dilakukan dengan

berdasarkan informasi yang selengkap mungkin mengenai siswa yang

bersangkutan.1

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis

dan melihat perlu diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency

Based Currikulum), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai

kemampuan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan tuntutan Reformasi,

guna menjawab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan

masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai

perubahan. Kurikulum Berbasis Kompetensi diharapkan mampu memecahkan

berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan dengan

mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna.2

Perubahan kurikulum juga membawa implikasi terjadinya perubahan

penilaian.3 Perubahan penilaian dimaksud adalah dari penilaian pendekatan

norma ke penilaian yang menggunakan acuan standar, yaitu aspek yang

menunjukkan seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah

1 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), h.189 2 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002),

h.3 3 Penilaian atau disebut evaluasi, adalah suatu proses yang sistematis yang terdiri dari

pengumpulan, analisis dan unterpretasi terhadap informasi untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah dicapai oleh peserta didik. Penilaian sebagai perbaikan program pembelajaran dan membantu siswa untuk merealisasikan dirinya dalam mengembangkan prilakunya serta mendorong motivai belajar siswa yaitu dengan cara mengetahui kemajuan belajarnya sendiri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan apabila ditemukan beberapa kelemahan dan kegagalan (baca : Zubaidi, evaluasi pembelajaran, hlm.3).

Page 12: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

2

diajarkan. OLeh karena itu, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi atau

kurikulum 2004 dikenal beberapa istilah Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar dan Indikator yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik

mencapai materi yang dituntut kurikulum. Untuk mengetahui pencapaian

tersebut, salah satu alat yang digunakan adalah Penilaian Berbasis Kelas

(classroom based assessment).4

Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasis kelas terhadap

sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan

terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu

tertentu, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau

perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata

pelajaran tertentu.5 Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang

akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan

di sekolah selain pendekatan penilaian yang telah lama digunakan. Di

beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara

luas, baik untuk penilaian dikelas, daerah maupun untuk penilaian secara

nasional. Secara nasional portofolio digunakan sebagai bahan untuk

standarisasi. Penilaian portofolio tidak menggunakan perbandingan peserta

didik melalui data kuantitatif seperti melalui tingkatan peringkat, persentile,

maupun skor tes. Penilaian portofolio merupakan satu alternative untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik (student achievement) melalui

evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri (self assessment).6

4 Sumarna, Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis (Implementasi Kurikulum

2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), h.2 5 Ibid., h.14 6 Sumarna, Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis (Implementasi Kurikulum

2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), h.71. Dalam bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), h.200 dijelaskan bahwa self assessment dimaksudkan sebagai partisipai peserta didik dalam menilai pelajaran, hasil belajar dan kemajuan belajar mereka sendiri, baik yang positif maupun yang negative agar dia mengetahui cara untuk memperbaikinya. Assessment sering dikaitkan dengan pencapaian kurikulum dan digunakan untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar. Assessment alternatif sering disebut sebagai assessment performan atau assessment kinerja. Assesment yang sedang berkembang saat ini adalah penilaian-penilaian portofolio yang disinyalir memiliki banyak manfaat baik bagi guru maupun bagi siswa.

Page 13: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

3

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan

hasil belajar guru. Informasi hasil belajar atau hasil mengajar berupa

kompetensi dasar yang dikuasai dan yang belum dikuasai oleh siswa. Hasil

belajar siswa yang digunakan untuk memotivasi siswa, dan untuk perbaikan

serta meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru,

kepala sekolah, dan orang tua siswa. Dukungan ini akan diperoleh apabila

mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat. Untuk

itu diperlukan laporan perkembangan hasil belajar siswa untuk guru, sekolah,

siswa, dan untuk orang tua siswa.

Laporan hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan

afektif. Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem

penilaian yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Sedangkan informasi

ranah afektif diperoleh melalui wawancara, kuesioner, inventori, dan

pengamatan yang sistematik. 7

Penilaian portofolio hadir sebagai salah satu alternatif model

pengaplikasian dari kurikulum baru tersebut, “meskipun tidak setiap KBK

menggunakan portofolio”. Dalam model pembelajaran dan penilaian

portofolio, Dr. Dasim Budimansyah M.Si menuliskan bahwa model

pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu konsep pembelajaran yang

didasari oleh perubahan pola piker yang lebih menekankan pada student

oriented, dari pada teaching oriented. Dalam bahasa lain portofolio adalah

model pembelajaran yang menitik beratkan pada pembelajaran dari pada

pengajaran. Siswa diposisikan sebagai subyek bukan obyek, sehingga mereka

dibebaskan untuk berkembang secara kreatif membentuk individu sesuai

dengan potensi yang dimilikinya. 8

Portofolio sebagai benda fisik itu adalah bundel, yakni kumpulan atau

dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle.

7 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan

Penilaian, (Yogyakarta : Depdiknas, 2004), hlm.20 8 Musthofa, Ahmad, Portofolio; Alternatif Pembelajaran KBK, (Semarang : edukasi;

V.ed, 2004), hlm.16

Page 14: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

4

Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas, catatan annecdot,9 piagam

penghargaan, keterangan melaksanakan tugas-tugas terstruktur, hasil tes akhir

(post test), dan sebagainya sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah

Collection of Learning Experience yang terdapat didalam pikiran peserta didik

baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai

dan sikap (afektif).10

Secara prinsip dalam model portofolio Pendidikan Agama Islam (PAI)

sebenarnya tidak berbeda dengan pembelajaran portofolio mata pelajaran yang

lain. Hanya saja dalam wilayah pembahasan materi yang berbeda. Setidaknya

pernyataan ini yang dipaparkan Budimansyah dalam menjelaskan portofolio

pada buku tersendiri. Dalam portofolio PAI ini siswa dibina agar memiliki

kecakapan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dilingkungan

keluarga hingga masalah yang berhubungan antar bangsa. Lebih-lebih masalah

yang sering terjadi dimasyarakat yang erat kaitanya dengan materi pokok PAI

; misalnya masalah keimanan dan ketaukidan, pembelajaran diharapkan dapat

menciptakan akhlak peserta didik menjadi pribadi muslim yang beriman dan

bertaqwa. Kemudian masalah-masalah sosial, tentang pengaruh modernisme

terhadap budaya remaja, tawuran antar pelajar, merebaknya kasus prostitusi

dibawah umur, dan lain sebagainya.11

Penggunaan portofolio dengan ketentuan Penilaian Berbasis Kelas

(PBK) yang memperhatikan ketiga ranah yaitu: kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap), dan psikomotor (keterampilan). Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai

secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam, aspek yang dinilainya harus menyeluruh dengan memperhatikan tingkat

perkembangan siswa serta bobot setiap aspek dari setiap kompetensi dan

materi. Misalnya aspek kognitif meliputi seluruh materi pelajaran (Al-Qur’an,

Akhlak, dan Ibadah), afektif sangat dominan pada materi pelajaran Akhlak,

9 Annecdotal notes adalah catatan kejadian spontan yang factual dan obyektif tentang

kegiatan belajar peserta didik oleh pendidik atau penilai berkenaan dengan hasil kerja atau hasil assessment terhadap dirinya. (Lihat bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani hlm.200)

10 Dasim, Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, (Bandung PT: Genesindo, 2003), hlm.7

11 Musthofa, Ahmad, Op cit., hlm.21

Page 15: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

5

dan psikomotor dan pengalaman sangat dominan pada materi pelajaran ibadah

dan membaca Al-Qur’an.12

Evaluasi model KBK biasa disebut dengan evaluasi berbasis kelas,

artinya evaluasi secara menyeluruh mulai dari proses paling awal sampai

dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dan evaluasi dilakukan baik

secara tes maupun non tes. Evaluasi model ini menggunakan pula portofolio

untuk menentukan kelulusan mata pelajaran PAI misalnya dapat

menggunakan berbagai indikator yang terangkum dalam portofolio, yang

meliputi hasil ulangan, tugas-tugas terstruktur, perilaku harian peserta didik

dan laporan kegiatan peserta didik.13

Penilaian portofolio memiliki perbedaan yang sangat mendasar

dibandingkan dengan sistem penilaian yang biasa dilakukan misalnya dengan

tes. Tes biasa digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi

pelajaran atau perkembangan intelektual siswa, oleh sebab itu tes biasanya

dilaksanakan pada akhir selesainya pelaksanaan program pembelajaran

misalnya pada akhir catur wulan atau semester. Tidak demikian halnya dengan

penilaian portofolio. Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai setiap aspek

perkembangan siswa termasuk perkembangan minat, sikap dan motivasi. Oleh

sebab itu penilaian portofolio merupakan bagian integral dari proses

pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus dan menyeluruh.14

Menilai portofolio bukan sesuatu hal yang mudah, sebab tidak pernah

ada dua portofolio yang sama. Hal ini disebabkan individu yang menyiapkan

portofolio tersebut akan mengikut sertakan item-item yang berbeda sesuai

dengan kelebihan yang dimilikinya. Salah satu cara untuk mengevaluasi

portofolio adalah dengan cara rubrik. Cara ini menggunakan skala nilai untuk

memberi skor pada item yang mengharuskan murid menjawabnya dalam

12 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op cit., hlm.189 - 190 13 Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, Membedah Metode dan Teknik Pendidikan

Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta : Ar Ruzz, 2005), hlm.116 – 117 14 Dr. Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasi Kompetensi,

(Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006 cet-2), hlm.200

Page 16: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

6

bentuk tulisan dengan jawaban yang banyak (item-item open) pada soal yang

diberikan.15

B. Penegasan Istilah

Untuk menegaskan pengertian yang jelas terhadap judul skripsi diatas,

dan agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka perlu penulis tegaskan beberapa

istilah yang perlu mendapatkan penegasan antara lain :

1. Pelaksanaan

Dalam Kamus Besar Indonesia, pelaksanaan berarti suatu proses, cara,

perbuatan dalam melaksanakan sesuatu.16 Berarti juga implementasi yang

artinya pelaksanaan atau penerapan.17 Jadi dalam penelitian ini pelaksanaan

diartikan sebagai cara penerapan atau proses.

2. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa

selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

yang dikumpulkan selama periode tertentu dan digunakan untuk memantau

perkembangan siswa baik mengenai pengetahuan, keterampilan, maupun sikap

siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.18

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubunganya dengan kerukunan antar umat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.19

Dengan demikian yang dimaksud penilaian portofolio Pendidikan

Agama Islam adalah suatu konsep penilaian yang menekankan pada

15 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op cit., hlm.203 16 WJS. Purwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakrta : PN Balai Pustaka,

1985), hlm.554 17 Kata pelaksanaan disini menurut pemikiran penulis sebuah penerapan suatu hal melalui

sebuah proses, dimana proses tersebut mengandung apa yang harus dicanangkan guna memperoleh tuajuan yang dicapai.

18 Dr. Wina Sanjaya, Op cit., hlm.194 19 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op cit., hlm.130

Page 17: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

7

pemantauan penilaian hasil belajar siswa mengenai pengetahuan, keterampilan

maupun sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan

terus menerus dalam kehidupan sehingga memungkinkan seorang menjadi

kompeten atau dalam pengertian lain siswa dapat mengamalkan

mengaplikasikan ajaran Islam.

C. Rumusan Masalah

Untuk menjawab pokok masalah tersebut perlu dijawab dengan

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam di SMA N 5

Semarang. Dari latar belakang diatas dapat penulis rumuskan :

1. Bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio Pendidikan Agama Islam di

SMA N 5 Semarang?

2. Bagaimana problematika / hambatan – hambatan dalam pelaksanaan

penilaian portofolio Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang tersebut diatas, maka tujuan dan

manfaat penulisan skripsi ini :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama

Islam di SMA N 5 Semarang.

2. Untuk mengetahui problematika pelaksanaan penilaian portofolio

Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang.

3. Untuk menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan dalam

memberikan penilaian kepada siswa dan sebagai bahan motivator dalam

meningkatkan kualitas kerja serta bahan masukan dalam meningkatkan

mutu sekolah.

E. Kajian Pustaka

Tela’ah pustaka merupakan penelitian untuk mempertajam metodologi,

memperkuat kajian teoritis dan memperoleh informasi mengenai penelitian

Page 18: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

8

sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti lain.20 Bisa dilakukan dengan

membaca, memahami dan menganalisis bahan bacaan baik berupa buku,

jurnal, majalah, laporan penelitian maupun media massa lainyang berkaitan

dengan judul dan dianggap valid kebenaranya. Dalam rangka mewujudkan

penulisan skripsi yang benar dan tepat mencapai target yang meksimal, untuk

itu penulis mencoba menggali informasi dari tulisan dan kajian pustaka serta

penelitian yang berhubungan dengan skripsi ini antara lain :

Buku yang berjudul : Penilaian Portofolio (Implementasi Kurikulum

2004) yang ditulis Dr. Sumarna Surapranata dan Dr. Muhammad Hatta

diterbitkan oleh Remaja Rosdakarya Bandung tahun 2004, yang mengulas

masalah penilaian yang bertujuan untuk mengevaluaasi keberhasilan program

pembelajaran, menganalisis keberhasilan peserta didik dan mengidentifikasi

kemungkinan kesalahan konsep, menyajikan umpan balik bagi guru sehingga

dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran,

dan memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan memahami

diri dan merangsang untuk melakukan perbaikan. Penilaian portofolio adalah

salah satu alternatif penilaian yang digunakan sebagai alat untuk

mengembangkan potensi peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas di

sekolah. Penilaian portofolio juga merupakan penilaian berbasis kelas

terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan

terorganisasi digunakan untuk memantau perkembangan pengetahuan dan

sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

Skripsi yang berjudul: “Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam Berbasis Portofolio di SMA 3 Semarang” yang ditulis oleh

mahasiswi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang bernama Qoni’

Rosyidah dengan NIM : 3100049, dari hasil tersebut dinyatakan bahwa model

pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih belum dilaksanakan secara

sempurna tetapi model pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi terhadap

20 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung : Pustaka Setia, 2002), cet.1,

hlm.105

Page 19: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

9

prestasi belajar siswa apalagi model pembelajarantersebut berbasis portofolio

akan lebih memahami serta dapat melakukanya dalam kehidupan nyata.

Sebagai suatu acuan penulis juga menggunakan skripsi yang berjudul

“Implementasi Penilaian Berbasis Kelas pada mata pelajaran Fiqih kelas XI

IPA, di MAN 1 Magelang tahun 2006/2007 yang ditulis oleh Mahasiswi

Auliya Noviyanti dengan NIM: 3102152; dari hasil penelitian tersebut

dinyatakan bahwa Penilaian Berbasis Kelas sangat dibutuhkan disekolah

karena penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan

penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru

untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa

kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses

pembelajaran dan penentuan kenaikan kelas. Dalam penilaian berbasis kelas

terdapat juga aspek yang menjadi sasaran penilaian yaitu aspek pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif) serta aspek psikomotor (keterampilan). Dan

penilaian itu harus mengacu pada ketercapaian standar nasional yang

didasarkan pada hasil belajar dan indikator hasil belajar. Begitu juga terdapat

jenis-jenis penilaian berbasis kelas yaitu kuis, tes tertulis, pemberian tugas, tes

perbuatan, penilaian sikap, produk, penilaian proyek serta penilaian portofolio

yang termasuk kedalam penilaian berbasis kelas.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana penulis tidak

menggunakan data statistic dalam pengumpulan dan analisis data. Dalam

penulisan ini adalah data kualitatif, dengan menggunakan pendekatan

deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

(deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.21

Pendekatan kualitatif deskriptif ini dimaksudkan hanya dengan

membuat deskripsi atau narasi dari suatu fenomena tidak untuk mencari

21 Sumadi Suryabarata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995),

hlm.18

Page 20: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

10

hubungan antar variable, ataupun menguji hipotesis. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif studi kasus yaitu

penyelidikan mendalam (indept study) mengenai gambaran yang

terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.22

2. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada ruang

lingkup masalah penelitian yang bertumpu pada pelaksanaan penilaian

portofolio Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang yang meliputi

proses penilaian portofolio pada kegiatan belajar mengajar dan penerapan

model pembelajaran berbasis portofolio serta hambatan-hambatan

penilaian portofolio yang digunakan oleh guru PAI pada saat kegiatan

belajar mengajar.

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan-tindakan, sedangkan sumber data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.23 Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua

sebagai berikut :

a. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari lapangan, meliputi : kejadian yang menyangkut proses

penerapan penilaian portofolio Pendidikan Agama Islam di SMA N 5

Semarang.

Data primer disini berupa pengamatan partisipatif dan

wawancara tidak terstruktur pada objek yang diteliti. Data primer ini

diperoleh dengan melakukan pengamatan dan penilaian tugas-tugas

PAI pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Di samping

dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran PAI.

22 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998 cet.1), hlm.8 23 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2004), hlm.157

Page 21: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

11

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data

kepustakaan maupun dokumentasi yang berhubungan erat dengan

objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini digunakan untuk

melengkapi data primer. Data sekunder diperoleh dari kajian

kepustakaan dari buku-buku dan karya ilmiah yang berkaitan dengan

teori penilaian portofolio. Sedangkan dokumentasi diperoleh dari

arsip-arsip yang ada di SMA N 5 Semarang.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini penulis menggunakan

metode :

a. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan

terhadap gejala yang diselidiki.24 Metode ini, digunakan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio PAI di SMA

N 5 Semarang.

Dari observasi yang dilakukan peneliti dapat mengetahui

bagaimana penilaian portofolio, dan bagaimana guru melaksanakan

penilaian portofolio PAI dengan kondisi siswa disaat pembelajaran

berlangsung.

b. Metode Interview

Salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dengan pertanyaan-pertanyaan kepada para

responden. Metode ini penulis lakukan untuk mendapatkan keterangan

secara lisan dari responden dan untuk memperoleh data yang lebih

akurat tentang pelaksanaan penilaian portofolio dari nara sumber yaitu

guru Pendidikan Agama Islam kelas XI.

24 Ahmadi Alsa, Pendekatan Kwantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hlm.69 - 72

Page 22: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

12

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan

untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data

itu berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainya. Adapun

yang dimaksud dokumentasi disini adalah data atau dokumen tertulis.25

Metode ini penulis gunakan untuk melengkapi data-data yang

belum penulis temukan, meliputi: sejarah berdirinya SMA N 5

Semarang, letak geografis, sarana dan prasarana, kondisi siswa dan

guru dan lain sebagainya.

5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.26 Analisis yang peneliti gunakan

disini adalah analisis non statistik dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu mendeskripsikan suatu gejala peristiwa keadaan yang terjadi.27

Teknik digunakan untuk mengelola data yang dilakukan bertolak dari

berbagai data yang terhimpun dengan selalu memperhatikan berbagai fakta

yang teridentifikasi munculnya atau tidak.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan

gambaran tentang suatu masyarakat / kelompok orang tertentu atau

gambaran suatu gejala atau hubungan antara 2 gejala atau lebih. Dalam

analisis ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai “Pelaksanaan

Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMA N 5

Semarang”. Penulis yakin bahwa permasalahan yang akan penulis kaji

sampai saat ini belum ada yang mengkajinya.

25 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka cipta,

1991), hlm.63 26 Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES, 1989), HLM.263 27 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar

Baru Algesindo, 2001), cet.11 hlm.2

Page 23: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

13

Page 24: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

13

BAB II

KARAKTERISTIK PENILAIAN PORTOFOLIO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Konsep Dasar Penilaian Portofolio

1. Pengertian Penilaian Portofolio

Secara etimologis kata “evaluasi” adalah satu proses penentuan nilai

penentuan kekuatan dari sesuatu atau seseorang yang sifatnya menyeluruh

sehingga mutu dari sesuatu atau seseorang itu dapat diketahui.1 Sedangkan

penilaian dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh

dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

alternatif keputusan. Berdasarkan pengertian tersebut maka kegiatan

penilaian merupakan suatu yang sengaja direncanakan untuk memperoleh

informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian dicoba untuk

membuat keputusan.2

Menurut Muhammad Athiyah Al-Abrasyi mendefinisikan evaluasi

sebagai berikut :

إلا تماحانت ةيسردملا يه ةفرعمل رادقم اامهدافتس نوملعتملا نم داوملا يتلا

درسولاهتادرك اميبدو مهنم نم ضفع وكتنو هذه تاناحتمإلا وفشةي

كوبتةي وعلمةي .3

“Evaluasi atau penilaian sekolah adalah ujian yang dilakukan oleh sekolah untuk mengevaluasi kadar kemampuan siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari dan untuk mengetahui kelemahan siswa (mendiagnosis), bisa berbentuk lisan, tulisan dan perbuatan”.

1 M. Sastra Praja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya : Usaha Nasional,

1981), h. 145. 2 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Remaja,

Rosdakarya, 1997), h. 3 3 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, “Ruh At-Tarbiyah Wa Ta’lim”, (Beirut : Darul Ihya

Al-Kutub Al-Arabiyah, t.th.), hlm. 362.

Page 25: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

14

Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut assesment yang berarti

penaksiran atau menaksir. Menurut Sumarno, Utari dan Hasan, Hamid

(2003 : 1) assessment (penilaian hasil belajar) sebagai “proses sistematik

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik”. Sedangkan

Rustaman Y. Nuryani (2003 : 1) mengemukakan bahwa assessment

berada pada pihak yang diases dan digunakan untuk mengungkapkan

kemajuan perorangan. Dalam bidang pendidikan assessmen sering

dikaitkan dengan pencapaian kurikulum, dan digunakan untuk

mengumpulkan informasi berkenaan dengan proses pembelajaran dan

hasilnya.4

Sedangkan menurut John W. Best adalah “Assessment describes the

status of a phenomenon at a particular time. It merely describes a

situation that prevails without value judgement, attempts no explanation

of underlying reasons and makes no recommendation for action”.5

(Penilaian itu menguraikan tentang suatu keadaan dari suatu peristiwa

pada waktu yang sangat luar biasa. Jadi hanya menguraikan tentang situasi

untuk mengatasi tanpa membuat suatu keputusan nilai, mencoba untuk

tidak memberi suatu keterangan dari suatu pendapat. Dan tidak

menggunakan rekomendasi untuk suatu perbuatan).

Dalam hadits dan Al Qur’an disebutkan bahwa kita harus selalu

melakukan penilaian sebelum dan sesudah melakukan suatu perbuatan

seperti firman Allah dalam QS. Al Hasyr ayat 18 :

يأياه نيذلا اونمأ اوقت هللا لوتظنر فنس ام تمدق دغل اواوقت هللا نا هللا بخير

امب تعلمنو ( رشحلا : 18)6

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk

4 Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, (Bandung : Remaja, Rosdakarya,

2004), h. 89. 5 John W. Best, Research in Education, (New Jersey : Englewood Cliffs, 1981), h. 93. 6 Bachtiar Surin, Terjemah dan Tafsir Al Qur’an, (Bandung : Fa-Sumatra, 1978), h. 1227.

Page 26: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

15

hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18).

Sedangkan haditsnya adalah sebagai berikut:

وير ىو عن عمارنب باطخلا لاق : ساحباو مكسفنا لبق نا تاح سباو وتزيناو

ضرعلل ربكألا اونام فخي باسحلا يوم ةمايقلا ىلع من احسب فنسه ىف

ايندلا ( راوه يذيمرتلا )7

“Diriwayatkan dari Umarbin Khattab, ia berkata: “perhitungkanlah dirimu sebelum kau diperhitungkan, dan hiasilah dirimu untuk pembalasan yang besar, dan sesungguhnya yang demikian itu akan meringankan hisab pada hari kiamat atas orang yang mau memperhitung-kan dirinya di dunia”. (HR. Tirmidzi).

Berdasarkan Al-Qur’an dan hadits di atas apabila dikaitkan dalam

dunia pendidikan, secara implisit menganjurkan bahwa penilaian

hendaknya dilakukan oleh guru secara terus-menerus. Al-Qur’an dan

hadits tersebut sesuai dengan prinsip kesinambungan dalam penilaian

portofolio.

Menurut Rustaman, Nuryani mengartikan portofolio sebagai

“kumpulan upaya, kemajuan atau prestasi peserta didik yang terencana

(bertujuan) pada area tertentu. Portofolio juga dapat diartikan sebagai

suatu koleksi yang dikhususkan dari pekerjaan peserta didik yang

mengalami perkembangan yang memungkinkan peserta didik dan

pendidik menentukan kemajuan yang sudah dicapai oleh peserta didik”.8

Portofolio merupakan kumpulan bahwa pilihan yang memberikan

informasi bagi suatu penilaian kinerja secara obyektif sesuai tujuan

7 Abi Isa Muhammad bin Isa bin Sauratul Mustafa, Sunan At-Turmudzi, (Libanon : Darul

Fikr, t.th), h. 208. 8 Rustaman, Nuryani, Penilaian Portofolio, 2003. Hand out disampaikan pada kegiatan

program Applied Approach bagi Dosen Baru Universitas Pendidikan Indonesia, 13 – 15 Januari 2003.

Page 27: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

16

pengajaran yang ada dalam kurikulum atau sesuai persyaratan kualitas

yang ditentukan.9

Menurut Poulson portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang

menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu

bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam

seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian10 dan bukti refleksi diri.

Portofolio penilaian (assessment) disini diartikan sebagai kumpulan

fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisasi

secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses

pembelajaran.11 Selain itu juga diartikan sebagai koleksi sistematis dari

siswa dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.12 Sedangkan

model penilaian berbasis portofolio adalah suatu usaha untuk memperoleh

berbagai informasi secara berkala, berksinambungan,13 dan menyeluruh,

tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan peserta didik yang bersumber dari

catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya.14

Jadi, penilaian portofolio adalah suatu penilaian terhadap karya-karya

siswa selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan

9 Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku 5, Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual, (Jakarta : Depdiknas, 2002). h. 79.

10 Kriteria penilaian yang akan digunakan dalam portofolio dapat segera dibuat untuk meyakinkan bahwa isi yang akan dimasukkan ke dalam portofolio telah benar-benar mengandung evidence yang diharapkan dalam indikator pencapaian hasil belajar. Penentuan kriteria penilaian adalah penentuan format penilaian yang digunakan untuk menilai pencapaian kemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian belajar yang telah ditentukan dalam kurikulum 2004. Kriteria penilaian dibagi atas tiga bagian, yaitu kurang, sedang, dan baik sekali. (Lihat bukunya Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta., h. 121 & 124).

11 Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. Tujuan pengaturan lingkungan ini dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihan-latihan penggunaan fakta-fakta. Menurut pieget, struktur kognitif akan tumbuh manakala siswa memiliki pengalaman belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran menuntut aktivitas siswa secara penuh untuk mencari dan menemukan sendiri.

12 Arnie Fajar, Op Cit., h. 90 13 Berkesinambungan maksudnya berkelanjutan, tidak berhenti pada suatu saat tetapi

dilanjutkan pada periode-periode berikutnya. 14 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,

(Bandung: PT. Genesindo, 2003), hlm. 115.

Page 28: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

17

terorganisasi yang dikumpulkan selama periode tertentu dan digunakan

untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan,

dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan

wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang

bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya terhadap

mata pelajaran yang bersangkutan.

Dalam hal ini terdapat perbedaan antara penilaian portofolio dengan

penilaian konvensional yang terdapat pada tabel 1.

Tabel 1

Perbedaan antara penilaian portofolio dengan penilaian konvensional15

PORTOFOLIO TES BIASA

1. Mencakup representasi tingkatan

kemampuan membaca dan menulis,

dimana siswa ikut berperan aktif di

dalamnya.

1. Proses penilaian melibatkan guru,

siswa serta orang tua.

2. Mencakup penilaian diri siswa

dalam kemajuan dan peningkatan

tujuan belajar.

2. Skor disusun secara mekanik atau

skor yang diberikan guru cenderung

memiliki input sedikit.

3. Mengukur prestasi setiap siswa dan

memperhatikan perbedaan-perbeda-

an individual.

3. Menilai keseluruhan siswa dengan

dimensi yang sama.

4. Mempresentasikan pendekatan

kolaboratif dalam penilaian.

4. Proses penilaian tidak mengguna-

kan pendekatan kolaboratif.

5. Mempunyai tujuan penilaian oleh

siswa.

5. Penilaian oleh siswa sendiri bukan

suatu tujuan.

6. Ditujukan untuk peningkatan,

usaha-usaha pencapaian prestasi.

6. Ditujukan hanya untuk pencapaian

prestasi saja.

7. Mengaitkan penilaian dan pengaja-

ran kepada belajar.

7. Keterpisahan antara belajar, tes, dan

mengajar.

15 Karnadi Hasan, “Perbedaan Berbasis Portofolio (Analisis Teori dan Aplikasinya

Dalam Pembelajaran”, (Jurnal Pendidikan Islam, XII, 2, Oktober, 2003), h. 213.

Page 29: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

18

2. Dasar Tujuan Penilaian Portofolio

a. Tujuan Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formtif maupun sumatif.

Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta

didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksi

pembelajaran mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses

perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan

diagnostik.

Penilaian portofolio digunakan juga untuk penilaian sumatif pada akhir

semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat

sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik yang

menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu,

tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio untuk memberikan informasi

kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan

dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan

prestasi peserta didik dalam belajar dalam kurun waktu tertentu. Portofolio

merupakan lampiran dari rapor, sehingga rapor tetap harus dibuat.16

Tujuan penilaian portofolio ditetapkan oleh apa yang harus dikerjakan

dan siapa yang akan menggunakan penilaian portofolio tersebut. Fakta yang

paling penting dalam portofolio adalah digunakanya penilaian tertulis (paper

and pen assessment), project, product, dan catatan kemampuan (records of

performance). Portofolio dalam penilaian dikelas dapat digunakan untuk

mencapai beberapa tujuan yaitu:

16 Sumarna, Surapranata, Penilaian Portofolio (Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung

: Remaja Rosdakarya, 2004), h.7

Page 30: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

19

1. Menghargai perkembangan proses pembelajaran yang berlangsung. 2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung. 3. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik. 4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen. 5. Meningkatkan efektifitas proses pengajaran. 6. Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dengan guru lain. 7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta

didik.

8. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.

9. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.17

3. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio

Dalam proses pelaksaknaan evaluasi dengan sistem penilaian

portofolia terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-

prinsip tersebut dijelaskan dibawah ini:

a. Saling percaya

Penilaian portofolio adalah penilaian yang melibatkan siswa

secara aktif sebagai pihak yang dievaluasi. Antara guru sebagai evaluator

dan siswa sebagai pihak yang dievaluasi harus saling percaya. Siswa

harus memiliki kepercayaan bahwa evaluasi yang dilakukan guru bukan

semata-mata untuk menilai hasil pkerjaannya, akan tetapi sebagai upaya

pemberian umpan balik18 untuk meningkatkan hasil belajar.

b. Keterbukaan

Portofolio adalah penilaian yang dilakukan secara terbuka,19

artinya guru sebagai evaluator bukan hanya berperan sebagai orang yang

hanya memberikan nilai atau kritik, akan tetapi siswa yang dievaluasi

perlu memahami mengapa kritik itu muncul, oleh sebab itu guru harus

17 Ibid., h.76 18 Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta didik tentang kemajuanya

kearah pencapaian tujuan-tujuan pengajaran. Setiap hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Umpan balik hasil penilaian harus sangat bermanfaat bagi siswa agar siswa mengetahui kelemahan yang dialaminya dan mencapai kemampuan yang diharapkan dan siswa diminta melakukan latihan atau pengayaan yang dianggap perlu, baik sebagai tugas individu maupun kelompok. Dalam bukunya slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : 1999), h.190

19 Terbuka artinya kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sejolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait).

Page 31: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

20

terbuka melalui argumentasi yang tepat dalam setiap memberikan

penilaian. Untuk menciptakan keterbukaan dalam setiap proses

pembelajaran guru harus menciptakan iklim belajar yang menyenangkan,

sehingga setiap siswa dapat menunjukkan kemampuannya tanpa ada

perasaan takut atau malu.

c. Kerahasiaan

Sebelum dilaksanakan pameran, kerahasiaaan dokumen

(evidence) setiap siswa perlu dijaga. Hal ini untuk menumbuhkan

kepercayaan setiap siswa. Berbagai komentar yang diberikan guru

terhadap proses pembelajaran dan hasil karya siswa, biar siswa yang

bersangkutan yang tahu. Hal ini untuk menjaga perasaan siswa,

jangan sampai ada kesan siswa yang merasa direndahkan dan

dipermalukan didepan teman-temanya, apalagi kalau komentar itu

menyangkut kemampuan dan pribadi siswa yang bersangkutan.

Demikian komentar untuk siswa yang dianggap baik, tidak perlu

diinformasikan pada yang lain. Hal ini untuk menjaga agar siswa

yang bersangkutan tidak merasa paling hebat diantara teman-

temanya.

d. Milik bersama

Guru dan peserta didik harus merasa bahwa evidence

portofolio adalah milik bersama, oleh sebab itu semua pihak harus

menjaganya secara baik. Guru dan siswa perlu sepakat dimana

evidence itu disimpan. Hal ini akan mempermudah manakala siswa

dan guru memerlukanya.

e. Kepuasan dan kesesuaian

Hasil akhir dari penilaian portofolio adalah ketercapaian

kompetensi seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Ketercapaian

itu selanjutnya dapat dilihat dari evidence yang diorganisasikan oleh

guru dan siswa. Guru dan siswa akan merasa puas manakala

Page 32: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

21

kompetensi itu telah tercapai. Oleh karena itu, terkumpulnya

evidence merupakan kepuasan baik bagi guru maupun bagi siswa.20

f. Penciptaan budaya mengajar

Sebagian orang berpendapat bahwa portofolio adalah metode

pengajaran, sedangkan yang lainya menganggap sebagai salah satu

alat penilaian. Sebenarnya antara pengajaran dan penilaian portofolio

tidak dapat dipisahkan. Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan

jika pengajaranyapun mengguanakan pendekatan portofolio. Jika

dalam mengajar guru hanya menuntut peserta didik untuk menghafal

fakta atau pengetahuan pada taraf yang rendah, maka penilaian

portofolio tidak akan bermakna. Penilaian portofolio akan efektif jika

pengajaranya menuntut peserta didik untuk menunjukkan

kemampuan yang nyata yang menggambarkan pengembangan aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan pada taraf yang lebih tinggi.

g. Refleksi diri

Penilaian portofolio memberikan kesempatan untuk

melakukan refleksi bersama-sama, dimana peserta didik dapat

merefleksikan tentang proses berfikir mereka sendiri, pemecahan

masalah atau pengambilan keputusan, dan mengamati pemahaman

mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka

peroleh. Portofolio secara jelas mencerminkan hasil peserta didik

yang dirumuskan dan identifikasikan dalam kompetensi dasar21 dan

indikator22 yang diharapkan dipelajari oleh peserta didik. Portofolio

difokuskan pada pengalaman belajar peserta didik dari aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam periode waktu tertentu

20 Wina Sanjatya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta : Kencana, 2006), h.196 21 Kompetensi dasar artinya kompetensi minimal yang harus dilakukan atau ditampilkan

oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran. 22 Indikator yang dimaksudkan adalah karakteristik, cirri-ciri, tanda-tanda, perbuatan atau

respon yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

Page 33: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

22

(misalnya dalam satu semester). Jadi karya peserta didik dalam

portofolio tersebut bukan hanya diambil pada akhir semester saja.

h. Berorientasi pada proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil.

Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku

harian peserta didik (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar

anrtusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya.

Aspek lain dari penilaian portofolio adalah hasil, yaitu menilai hasil

akhir pembelajaran, melainkan juga perlu memberikan penilaian

terhadap proses belajar. Misalnya menilai kemampuan peserta didik

dalam mata pelajaran pendidikan agama islam bukan hanya

didasarkan pada nilai ulangan akhir saja, melainkan harus melihat

proses belajar peserta didik yang terlihat dalam kemampuanya

melakukan praktik shalat, praktik membaca Al-Qur’an,

melaksanakan ibadah lainya, dan berlaku baik terhadap sesama.23

4. Karakteristik Penilaian Portofolio

Menurut James Quillen and Lavonne A Hanna menyebutkan

bahwa salah satu karakteristik proses penilaian adalah evaluation is

concerned with the total personality of the student and the with

gathering evidence on all aspects of personality development. 24

Pengertian tersebut menyatakan bahwa penilaian merupakan

sesuatu hal yang berkaitan dengan kumpulan bukti segala aspek

perkembangan kepribadian siswa (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

Evidence peserta didik yang dinilai yang pada umumnya dihasilkan

dikelas, tidak dipisahkan dari eiatan kelas. Dengan demikian evidence

peserta didik yang dinilai senantiasa sesuai dengan program pengajaran

dikelas. Tujuan penilaian portofolio umumnya dinyatakan secara jelas

23 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Op cit., h.79 - 80 24 Henry Clay Hindgren, Educational Psycologi Classroom, (Japan : Modern Asia

Edition, 1960), h.369

Page 34: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

23

oleh guru dan disepakati oleh peserta didik. Penilaian portofolio

memberikan profil kemampuan peserta didik khususnya dalam hal25 :

1. Memungkinkan peserta didik untuk bekerja seoptimal mungkin tanpa

adanya tekanan dan batasan waktu, dengan tentunya pertolongan

berbagai macam sumber, bahan, dan kerjasama satu sama lain antara

peserta didik dengan guru.

2. Mencakup kompetensi yang sangat luas dan kompetensi itu sesuai

dengan tuntutan kurikulum.

3. Menunjukkan usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan peserta didik, dan pada akhirnya dapat

mendemonstrasikan perkembanganya dari waktu ke waktu.

4. Merupakan salah satu alat untuk mengukur berbagai macam

kemampuan peserta didik. Kemampuan menulis, sebagaimana juga

kemampuan berbicara lisan dan kemampuan mengkreasi gambar

dapat dinilai melalui penilaian portofolio.

Portofolio merupakan salah satu alat yang efisien dalam proses

pembelajaran. Berbagai macam evidence peserta didik dapat dengan

mudah dilihat dari waktu ke waktu. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh

penilaian tradisional manapun. Portofolio merupakan salah satu kegiatan

yang memungkinkan peserta didik dan guru berdialog dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini memungkinkan peserta didik mengetahui secara

lebih mendalam kemampuan masing-masing peserta didik. Guru dan

peserta didik dapat berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan

kemampuan yang peserta didik miliki. Menurut Barton & Collin (1997),

terdapat beberapa karakteristik essensial dalam perkembangan berbagai

bentuk portofolio26 yaitu :

1. Multi sumber

Multi sumber artinya portofolio memungkinkan untuk

menilai berbagai macam evidence. Multiple sumber antara lain

25 26 Ibid., h.82 - 86

Page 35: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

24

mencakup orang (pernyataan dan observasi peserta didik, guru,

program, orang tua, dan masyarakat), evidence yaitu apa saja yang

akan dinilai seperti foto, rancangan journal, audio, dan video tape.

2. Authentik

Evidence peserta didik haruslah autentik artinya ditinjau dari

konteks maupun fakta harus saling berkaitan satu sama lain (context

and evidence are directly linked). Evidence peserta didik yang dinilai

haruslah berkaitan dengan program pengajaran, kriteria, kegiatan,

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang hendak

dicapai. Ketika portofolio digunakan untuk menilai pengaruh suatu

program pada peserta didik atau anggota masyarakat, maka evidence

peserta didik haruslah merefleksikan program kegiatan ketimbang

kemampuan yang diperoleh diluar kelas.

3. Dinamis

Portofolio bersifat dinamis, artinya portofolio mencakup

perkembangan dan perubahan (capturing growth and change). Salah

satu hal yang penting dalam portofolio adalah evidence yang

ditambahkan dari waktu ke waktu, tidak hanya sebelum atau sesudah

penilaian dilakukan. Sebagian ahli lain berpendapat lain. Dari pada

memasukkan evidence terbaik, portofolio sebaiknya memasukkan

semua evidence peserta didik dari berbagai tahapan. Paling tidak,

apabila akan diseleksi maka beberapa evidence itu dipilih secara

selektif. Sehingga dapat menggambarkan perkembangan kompetensi

peserta didik dari waktu ke waktu. Apabila hal itu dilakukan, maka

guru akan lebih mudah melihat dan memahami perubahan

kompetensi peserta didik yang terjadi.

4. Ekplisit

Portofolio haruslah jelas, artinya semua tujuan pembelajaran

berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan secara jelas.

Selain itu, sebagaimana standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator tersebut dicapai perlu juga dinyatakan.

Page 36: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

25

5. Integrasi

Portofolio senantiasa berkaitan antara program yang

dilakukan peserta didik dikelas dengan kehidupan nyata. Dengan

demikian, portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari

sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami.

6. Kepemilikan

Portofolio tidak hanya sekedar menilai atau membuat

peringkat peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain,

tetapi haruslah menyambungkan antara evidence peserta didik

dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indikator

pencapaian belajar. Penilaian portofolio menekankan pada adanya

rasa kepemilikan, yaitu adanya keterkaitan antara evidence dengan

kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka

mencapai standar kompetensi tertentu. Peserta didik harus merasa

memiliki semua evidence yang mereka hasilkan. Dengan demikian

mereka diharapkan dapat menjaga dengan baik semua evidence

tersebut.

7. Beragam tujuan

Portofolio dilaksanakan tidak hanya mengacu pada satu

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator pencapaian

hasil belajar misalnya, tetapi juga mengacukeberbagai tujuan

misalnya beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Sebagai salah

satu yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Portofolio juga

dapat melihat keefektifan suatu program dan pada saat yang sama

mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai

komunikasi ketika peserta didik sharing pendapat dan pengetahuan

dengan anggota keluarga, guru atau anggota masyarakat.

B. Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam

Page 37: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

26

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Berdasarkan pasal 1 UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan gurunya, masyarakat, bangsa, dan negara.27

Menurut Syeikh Mustafa al-Ghulayani bahwa pendidikan adalah :

يهةيبرتلا سرغ قالخألا ةلضافلا يف سوفن نيئشانلا اهيقسو ءامب

داشرإلا ،ةحيصنلاو حبصتىتح ةكلم نم تاكلم ،سفنلا مث

نوكت اهترمث ةلضافلا ،ريخلاو ، بحو لمعلا عفنل

٠نطولا 28 “Pendidikan adalah menanamkan akhlak mulia dalam jiwa anak yang sedang

berkembang dengan beberapa petunjuk dan nasehat sehingga menjadi suatu watak dari kepribadianya, kemudian berakhlak mulia dan baik serta cinta beramal untuk kemanfaatan tanah air”.

Sedangkan menurut John Dewey adalah, “The Word education

means just process of leading or bring up”.29 (arti kata penilaian adalah

proses bimbingan atau pengarahan). Sedangkan menurut D. Marimba,

pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik menuju

terbentuknya kepribadian utama.30 Menurut Zuhairini, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

membimbing kea rah pembentukan kepribadian peserta didik secara

27 Undang-undang No. 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta

: Media Wacana Press, 2003), h.9 28 Syaikh Mustafa Al-Ghulayani, “Idzatun Nasyi’in”, (Beirut : Al-Tabi’at Al-Sadisat,

1953), h.189 29 John Dewey, Democracy and Education to The Philosophy Education, (New York : The

Mac Milan Company, 1964), h.10 30 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’arif,

1989), cet.8., h.19

Page 38: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

27

sistematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam,

sehingga mereka terjalin kebahagiaan dunia dan akhirat.31 Pendidikan

Agama Islam merupakan sebutan yang diberikan kepada salah satu mata

pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam menyelesaikan

kependidikanya pada tingkat tertentu.32

Di sekolah umum PAI merupakan satu bidang studi atau unsure

pokok keimanan, ibadah, al-qur’an, akhlak, muamalah, syari’ah, dan tarikh

dengan satu silabi. Sedangkan disekolah berciri khas agama Islam.

Pendidikan Agama Islam merupakan satu kelompok bidang studi terdiri dari

Qur’an Hadits, Fiqih, Aqidah akhlak, SKI dan Bahasa Arab. Setiap bidang

studi memiliki silabi.33

Dengan demikian dari definisi diatas secara garis besarnya dapat

disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang

dilakukan untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran/pelatihan yang telah ditentukan.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau upaya untuk

mengembangkan dan mendorong potensi peserta didik untuk lebih hidup

dinamis dengan berdasarkan pada nilai-nilai agama Islam, dengan tujuan

menjadi manusia sempurna.

2. Dasar Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

31 Zuhairini, et.al., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo : Ramadhani, 1993), cet1., h.11 32 Ibnu Hadjar, Pendekatan Keberagaman Dalam Pemilihan Metode Pengajaran

Pendidikan Agama Islam, dalam Chabib Toha, et.al.,(eds) Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), h.4

33 Abdul Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002, cet.1)., h.147

Page 39: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

28

pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.34

Sedangkan tujuan umum PAI adalah membimbing peserta didik agar

mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan

berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara.35

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum dijelaskan bahwa tujuan PAI

adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan

pengamalan peserta didik tentang agama Islam menjadi manusia muslim

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara.36

Jika dihubungkan dengan tujuan PAI diatas maka rumusan tersebut

mengandung pengertian bahwa proses Dasar Tujuan Pendidikan Agama

Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan

kognitif, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan

nilai-nilai yang terkandung dalam Islam, untuk selanjutnya menuju ke

tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama

kedalam diri siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi

ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan siswa

menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamanya terhadap

ajaran dan nilai agama Islam. Melalui tahapan afeksi ini diharapkan tumbuh

motivasi dalam diri siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan mentaati

ajaran Islam (tahapan psikomotor) yang telah di internalisasikan dalam

dirinya.37

3. Karakteristik Pendidikan Agama Islam

34 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio, (Bandung

: Genesindo, 2002), h.17 35 H. Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta : Quantum Teaching, 2005), h.58 36 Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), cet.II., h.78 37 Ibid., h.78 -79

Page 40: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

29

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang dapat

membedakanya dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristik mata

pelajaran PAI adalah sebagai berikut :

1. Secara umum PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari

ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam. Ajaran-ajaran

dasar tersebut terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Untuk

kepentingan pendidikan, dengan melalui ijtihad, para ulama’

mengembangkan materi PAI pada tingkat yang lebih rinci.

2. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran

Islam, yaitu akidah, syari’ah, akhlak. Akidah merupakan penjabaran dari

konsep Islam; dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari

ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keislaman,

termasuk kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan

budaya.

3. Mata pelajaran PAI tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk

menguasai berbagai ajaran islam, tetapi yang terpenting adalah

bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran PAI menekankan keutuhan dan

keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotot dan afektifnya.

4. Tujuan diberikanya mata pelajaran PAI adalah untuk membentuk peserta

didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki

pengetahuan yang luas tentang Islam dan berakhlakul karimah. Oleh

karena itu semua mata pelajaran hendaknya seiring dan sejalan dengan

tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI.

5. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMA adalah terbentuknya

peserta didik yang memiliki akhlak mulIA. Tujuan inilah yang

sebenarnya merupakan misi utama diutusnya nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah jiwa dari Pendidikan

Agama Islam. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan

sebenarnya dari pendidikan. Sejalan dengan tujuan ini maka semua mata

pelajaran atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah

Page 41: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

30

mengandung muatan pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah

memperhatikan akhlak atau tingkah laku peserta didiknya.38

C. Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam

Evaluasi pendidikan agama Islam adalah : kegiatan yang dilakukan

untuk menimbang sejauh mana pendidikan agama Islam yang telah dilakukan

menghasilkan sesuatu yang berharga atau mencapai apa yang telah ditetapkan

dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan Agama Islam.

Penilaian merupakan bagian dari makna pendidikan itu sendiri, oleh

sebab itu evaluasi dilakukan dalam rangka mendidik, membimbing, mengajar

dan melatih peserta didik mencapai kedewasaan. Guru pendidikan agama

Islam perlu menjaga agar evaluasi tidak menimbulkan rasa senang serta

mengevaluasi kemampuan-kemampuan diri sendiri.

Penilaian pendidikan agama Islam bertujuan untuk mengetahui sampai

dimana tingkat kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai

tujuan-tujuan kurikuler dan untuk menilai sampai dimana efektifitas

pengalaman belajar, kegiatan belajar dan metode mengajar yang digunakan.39

Pelajaran pendidikan agama Islam menurut penulis sudah saatnya

mengimplementasikan proses penilaian yang menyeluruh seperti ini. Siswa

diikut sertakan dalam diskusi untuk menentukan aspek mana saja yang akan

dinilai dan dimasukkan dalam portofolio, sehingga pada akhirnya siswa akan

ikut bertanggung jawab dan senantiasa menampilkan perilaku yang

mempunyai nilai moralitas tinggi sehingga membentuk generasi muda yang

mempunyai kepribadian, mandiri, berakhlakul al-karimah berdasarkan nilai-

nilai ajaran agama Islam.

Masih sedikitnya alokasi waktu yang disediakan untuk pelajaran

Pendidikan Agama Islam di sekolah, jangan dijadikan sebagai suatu masalah

membuat kita hanya bisa terpaku dan berpangku tangan, akan tetapi guru

38 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen. Dikdasmen, Pengembangan Silabus

dan Sistem Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Depdiknas, 2005), h.2 39 H. Hafni Ladjid, Op cit., h.38

Page 42: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

31

harus cerdik dan lebih kreatif dengan mengembangkan berbagai model

pembelajaran yang salah satunya adalah model pembelajaran terpadu.40

Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya siswa

berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan siswa

dikumpulkan, dan diakhir unit program pembelajaran diberikan penilaian.

Dalam menilai dilakukan diskusi antara siswa dan guru untuk menentukan

skornya. Prinsip penilaian portofolio adalah siswa dapat melakukan penilaian

sendiri kemudian hasilnya dibahas.41

Model penilaian berbasis portofolio adalah suatu usaha untuk

memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan

wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber

dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya.42

Jadi, penilaian portofolio Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha

untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan

wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber

dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

Mengacu pada pendapat para ahli tentang penilaian portofolio, Abdul

Majid dan Dian Andayani mencoba membuat suatu rumusan penyusunan

portofolio sebagai alat penialian pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan mengelompokkanya menjadi empat dokumentasi.

Dokumentasi pertama merupakan format penilaian tes formatif dan

sumatif. Dokumentasi kedua adalah format penilaian tugas terstruktur.

40 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), h.189 41 Depag RI, Panduan Evaluasi Hasil Belajar Majelis Pertimbangan dan Pemberdayaan

Pendidikan Agama dan Keagamaan (MP3A), (Jakarta : Bina Mitra Pemberdayaan Madrasah, 2005), h.69

42 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op cit., h.203

Page 43: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

32

Dokumentasi ketiga adalah format perilaku harian. Sedangkan dokumentasi

keempat adalah dokumentasi penilaian laporan aktivitas diluar sekolah.43

Proses penilaian portofolio sangat menentukan keberhasilan program

pengajaran. Pada umumnya penilaian portofolio terdiri atas beberapa tahapan

utama, yaitu :

1. Tujuan portofolio

Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan tujuan

penilaian portofolio adalah sebagai berikut :

a. Guru harus menentukan tujuan portofolio, apakah guru akan memantau

proses pembelajaran atau mengevaluasi hasil akhir saja.

b. Guru harus menetapkan apakah penggunaan portofolio adalah untuk

proses pembelajaran atau sebagai penilaian.

c. Guru harus menetapkan apakah penilaian portofolio dilakukan dalam

rangka memantau perkembangan peserta didik ataukah guru hanya

bermaksud mengkoleksi evidence peserta didik.

d. Guru harus menentukan pihak yang akan menjadi evidence dan untuk

apakah portofolio digunakan. Apakah portofolio digunakan untuk

menunjukkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

e. Guru harus menentukan relevansi antara evidence peserta didik

dengan tujuan yang akan dinilai.

f. Guru harus menentukan seberapa banyak portofolio akan digunakan

sebagai bahan penilaian.44

2. Menentukan isi

Isi dan bahan portofolio merupakan tahapan berikutnya setelah

menentukan tujuan. Isi daklam portofolio dapat harus menggambarkan

perkembangan kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi

seperti yang dirumuskan dalam kurikulum. Misalkan apabila tujuan

penggunaan portofolio adalah kemampuan anak dari mulai

mengembangkan ide atau gagasan, menentuklan tema, menyusun kalimat,

43 Ibid., h.204 - 209 44 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Op cit., h.99

Page 44: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

33

menyusun peregraf, dan seterusnya hingga penysusunan karangan secara

utuh. Untuk menghasilkan kompetensi tersebut, tentu saja proses

pembelajaran yang dilakukan guru harus sesuai dengan kompetensi yang

diharapkan. Siswa didorong untuk menghasilkan karya, bukan hanya

berperan sebagai penerima informasi dari guru. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam menentukan isi portofolio diantaranya :

a. Apakah portofolio itu berisikan seluruh evidence siswa sesuai dengan

pengalaman belajar yang telah dikaukanya atau hanya berisi sebagian

saja yang dianggap penting?

b. Apakah isi portofolio relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai

sesuai dengan kurikulum?

c. Apakah portofolio itu berisi evidence siswa yang dikerjakanya sendiri

atau hasil kerja kelompok?

3. Menentukan kriteria dan format penilaian

Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru

dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap

aspek yang akan dinilai. Adapun aspek-aspek yang dinilai tersebut sangat

tergantung pada jenis kompetensi yang diharapkan. Selanjutnya kriteria

disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas.

Kriteria penilaian ditentukan oleh dua aspek pokok, yaitu kriteria

untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses belajar

misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan

menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian, dan

lain sebagainya; sedangkan kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan

dengan isi yang menggambarkan kompetensi.45

4. Pengamatan dan Penentuan Bahan Portofolio

Tidak semua bahan (evidence) dimasukkan sebagai bahan

portofolio. Portofolio biasanya hanya memuat evidence yang dianggap

dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan

yang terjadi. Oleh karena itu, sebelum ditentukan evience mana yang

45 Wina Sanjaya, Op cit., h.204 - 205

Page 45: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

34

dianggap dapat dimasukkan kedalam portofolio, terlebih dahulu perlu

dilakukan pengamatan.

Beberapa hal yang sangat penting dalam pengamatan dan penilaian

portofolio antara lain :

a. Guru harus membedakan penilaian portofolio secara individu,

kelompok kecil atau kelompok besar.

b. Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator.

c. Jika perlu, guru harus membuat kriteri yang membedakan antara

penilaian portofolio untuk kelompok atau individu.

d. Guru harus membuat kriteria yang mencakup rentang kemampuan

yang jelas. Dari kemampuan yang kurang sampai yang baik dan mudah

dikomunikasikan oleh peserta didik, orang tua dan pihak lain.

e. Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis kelamin

peserta didik.

f. Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja.46

5. Tahapan koleksi

Tahapan koleksi bukanlah tahapan yang mudah dilakukan.

Tahapan ini memerlukan keterlibatan peserta didik untuk mengkoleksi dan

menempatkan evidence mereka pada suatu tempat yang telah disepakati

dan ditentukan. Terdapat beberapa kendala dalam koleksi, yaitu :

1. Terkadang semua peserta didik dan guru tidak mengumpulkan semua

evidence peserta didik.

2. Terkadang peserta didik mengalami kebingungan untuk menempatkan

evidence mereka mengingat tempat yang tersedia kurang memadai,

penuh, atau karena alasan lain. Terlebih lagi, apabila evidence peserta

didik tersebut adalah hasil kegiatan laboratorium.

3. Terkadang peserta didik mengalami kesulitan untuk menggeneralisasi

evidence mereka khususnya yang berkaitan dengan karya wisata, kerja

sosial, dan hasil karya olah raga kadang sulit.

46 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Op cit., h.101

Page 46: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

35

Untuk mengatasi ketiga kendala tersebut, peserta didik yang

dibantu guru harus sesegera mungkin menempatkan koleksi evidence

mereka pada tempat yang aman.47 Pekerjaan mengkoleksi semua dokumen

hasil evidence pada awalnya terasa berat dan membosankan. Tetapi

apabila hal itu dilakukan dengan penuh kesenangan, maka baik guru

maupun peserta didik akan terbiasa dan mudah dilakukan. Untuk membuat

peserta didik terbiasa mengumpulkan koleksi evidence mereka, maka

setiap semua evidence selesai dibuat, maka sesegera mungkin dimasukkan

ke tempat yang telah ditentukan.

6. Tahapan seleksi

Tahapan berikutnya dalam penilaian portofolio adalah seleksi,

yang bergantung kepada jenis portofolio dan bergantung pula pada hasil

portofolio yang ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini, peserta didik akan

memilih seluruh atau sebagian koleksi mereka lalu mereka memilih hasil

karya terbaik untuk dinilai. Proses seleksi ini boleh jadi dilakukan oleh

peserta didik sendiri, kelompok, atau bahkan atas bimbingan guru.48

Istilah “karya terpilih” merupakan kata kunci dari portofolio.

Maknanya adalah bahwa yang harus menjadi akumulasi dari segala

sesuatu yang ditentukan para siswa dari topik mereka harus memuat

bahan-bahan yang menggambarkan usaha terbaik siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta mencakup

pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting.

Oleh karena itu portofolio bukanlah kumpulan bahan-bahan yang asal

comot dari sana sini. Yang demikian bukanlah portofolio, tetapi hanya

kumpulan bahan-bahan lepas yang tidak tampak validitasnya. Portofolio

dengan demikian bukan keranjang sampah (garbage collector).49

Dalam seleksi evidence peserta didik, sebaiknya peserta didik

dilibatkan seoptimal mungkin. Biarkan peserta didik memilih evidence

terbaik mereka. Guru, sebagai fasilitator, hendaknya memberikan arahan

47 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Op cit., h.170 48 Ibid., h.172 49 Dasim Budimansyah, Op cit., h.9

Page 47: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

36

sehingga peserta didik dapat dengan tepat memilih evidence terbaik.

Partisipasi peserta didik dalam proses seleksi memberikan kesempatan

kepada mereka untuk merefleksikan karya mereka. Selain bimbingan

dalam pemilihan, hal yang perlu diperhatikan adalah adanya kesepakatan

antara guru dengan peserta didik tentang kriteria penilaian yang akan

digunakan untuk menlai hasil kerja pilihan peserta didik mempunyai

target tersendiri untuk mencapai hasil yang optimum.

Page 48: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

37

BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM KELAS XI DI SMA N 5 SEMARANG

A. Deskripsi Data Tentang Situasi Umum SMA N 5 Semarang

1. Tinjauan Historis

Pada tanggal 1 Agustus 1964 didirikan SMA N 5 Semarang dan

Drs. Muh. Shahid ditunjuk sebagai Kepala Sekolah. Pendirian SMA N 5

Semarang pada waktu itu dihadapkan pada masa yang sulit membawa

konskwensi yang sangat berat, karena belum mempunyai bangunan

sekolah, tenaga pengajar yang tidak professional serta tenaga tata usaha

sangat terbatas. Jumlah SMA N di Semarang baru ada 4 sekolah. SMA

swastapun jumlahnya masih sedikit. Padahal jumlah siswa SMP yang

ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi cukup banyak,

sedangkan untuk membuka SMA baru sangat berat karena kondisi

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia dalam kondisi yang

memprihatinkan. Untuk memenuhi kebutuhan pokok saja masyarakat

mengalami kesulitan apalagi membiayai pendidikan atau mendirikan

lembaga pendidikan.

Dihadapkan pada situasi yang serba sulit untuk mencari tempat,

ada instansi yang baik hati, yaitu POLRI dengan meminjamkan beberapa

local PUSDIK POLRI untuk dijadikan kelas dan kantor, dan perwakilan P

& K Provinsi Jawa Tengah membantu berupa peminjaman tenaga pengajar

dan staf tata usaha dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri

Semarang.1

Untuk dapat memiliki kampus sendiri, SMA N 5 Semarang

mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk memanfaatkan gedung

berkas sekolah “wha ing” di jalan pemuda. Permohonan itu ditolak karena

akan digunakan oleh IKIP Negeri Semarang dan mengalami berbagai

1 Wawancara dengan Wakasek. Bidang Humas Drs. Mulyani Noor pada tanggal 28 Mei

2007

Page 49: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

38

konflik dengan pihak IKIP Negeri Semarang. Akhirnya pada tanggal 1

Desember 1966 resmi diizinkan menggunakan gedung sekolah SMA N 5

Semarang di jalan pemuda dan semua isinya menjadi milik SMA N 5

Semarang.

SMA N 5 Semarang mempunyai visi : “Beriman dan bertakwa,

berprestasi dalam IPTEK, olahraga dan seni serta budaya dalam hidup

berbangsa”. Dengan tenaga edukatif yang berkualitas dan berpengalaman

dibidangnya, SMA N 5 Semarang bertekad untuk mencetak siswa yang

memiliki tingkat keimanan yang tinggi, berprestasi dalam menempuh

Ujian Nasional/Ujian Sekolah, berprestasi dalam menempuh ujian akhir

semester, mampu bersaing dalam sistem penerimaan mahasiswa baru,

mampu bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menjuarai

berbagai lomba dalam bidang olahraga dan seni serta mampu

berkomunikasi dengan baik pada tingkat lokal, nasional dan global.

Misi SMA N 5 Semarang yaitu ; (1) Menumbuhkan penghayatan

terhadap ajaran agama yang dianut sehingga menjadi sumber kearifan

dalam bertindak, (2) Melaksanakan pembelajaran secara efektif, kreatif,

inovatif, dan professional sesuai dengan tuntutan kompetensi, (3)

Menumbuhkan semangat keunggulan melalui budaya etos kerja yang

tinggi bagi seluruh warga sekolah, (4) Menetapkan manajemen partisipasi

aktif dengan melibatkan seluruh warga sekolah, (5) Membangun potensi

dan mengembangkan budaya belajar, gemar membaca, dan menulis.2

Latar belakang didirikanya SMA N 5 Semarang adalah untuk

menampung para lulusan SMP yang ingin melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi dan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) dan meningkatkan prestasi serta kecerdasan siswa yang tinggi dan

proporsional berdasarkan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional

untuk menjamin pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.3

2 Profil SMA Negeri 5 Semarang. 3 Wawancara dengan Wakasek. Bidang Humas Drs. Mulyani Noor pada tanggal 28 Mei

2007

Page 50: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

39

2. Letak Geografis

SMA N 5 Semarang beralamat di Jl. Pemuda berada dalam posisi

yang serba menguntungkan dan berada di pusat kota yang berhadapan

langsung dengan pusat aktifitas pemerintahan kota Semarang. Sarana dan

prasarananyapun ditata secara menarik dan cukup representatif untuk

kegiatan proses pembelajran. Sistem manajemen kependidikan digarap

secara serius sehinga mampu meningkatkan etos kerja yang lebih peduli

terhadap perkembangan peserta didik. Peserta didik yang berminat belajar

di SMA N 5 Semarang juga berkategori nilai baik. Inilah yang kemudian

SMA N 5 Semarang menjadi salah satu sekolah pilihan bagi calon siswa

dan orang tua diantara sekian sekolah favorit di Semarang.

3. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Semarang

NSS : 301036306005

Terakreditasi : A

Tahun didirikan : 1 Agustus 1964

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Jl. Pemuda 143 Semarang

Telepon : 3543998; 3583680; fax 3544295

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Semarang

Kegiatan Belajar : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Kelompok Sekolah : Komite Sekolah

Organisasi Penyelenggara : Dinas Pendidikan

4. Struktur Organisasi

SMA N 5 Semarang saat ini dipimpin oleh Drs. Widodo dan

dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Dra. Nur

Chasanah. Sebagai Wakasek Bidang Kesiswaan, Drs. Suratno. Wakasek

Page 51: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

40

Bidang Humas, Drs. Mulyani Noor, Wakasek Bidang Sarana dan

Prasarana, Sugiyanto, S.Pd. Pembantu Wakasek Kurikulum, Sutrisno S.Pd

dan Dra. Edi Wahyudianto, S.Pd sebagai pembantu Wakasek Bidang

Kesiswaan.

Sedangkan struktur personalia tata usaha SMA N 5 Semarang

dipimpin oleh Dra. Tedjowati. Dra. Asri Purwati sebagai urusan keuangan.

Drs. Cornelis Arnold sebagai urusan perlengkapan. Iwan ardianto, S.Pd

sebagai penanggung jawab R. Media dan Adi Wibawa, S.Pd dan Vita

Kusvitaria, S.Kom sebagai coordinator Lab. Komputer.

5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan fasilits pendukung kegiatan belajar mengajar yang telah

dimiliki SMA N 5 Semarang sebagai berikut :

1. Fasilitas ruang, terdiri dari 28 ruang kelas yang luasnya : 15,2 m²,

5 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan yang luasnya 96 m²

dengan jumlah judul buku 2586 ruang dan jumlah buku 4560 buah

dan 1 ruang olahraga luasnya 96 m², 1 ruang guru dan 1 ruang tata

usaha, 1 ruang Kepala sekolah dan 1 ruang Osis.

2. Fasilitas Olah raga, terdiri dari lapangan olah raga, lapangan volley

dan lapangan basket serta tennis meja.

3. Fasilitas Laboratorium terdiri dari 5 laboratorium terdiri dari lab.

Kimia, Lab. Biologi, Lab. Fisika, Lab. Bahasa, dan Lab. Komputer

yang semuanya seluas 452 m² yang idealnya harus ada 6

laboratorium IPA.

6. Keadaan Guru, Karyawan dan Keadaan Siswa

Berdasarkan interview dengan Waka Urusan Kesiswaan, jumlah

guru dan karyawan di SMA N 5 Semarang sebanyak 75 orang, terdiri dari

guru tetap sebanyak 59 orang dan guru tidak tetap sebanyak 12 orang.

Sedangkan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebanyak tiga

orang. Lulusan S.2 sebanyak 5 orang dan lulusan S.1 sebanyak 66 orang.

Page 52: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

41

Berikut ini data guru dan karyawan SMA N 5 Semarang :

No

Nama

NIP

Guru Mata Pelajaran

Jabatan

1 Drs. Widodo 130686733 Kewarganegaraan Ka. Sekolah 2 Dra. Nurchasanah 131770242 Kimia Waka Kurikulum 3 Drs. Suratno 132141929 Sejarah/Sosiologi Waka Kesiswaan 4 Drs. Mulyani M. Noor 131995695 Sastra Indonesia Waka Humas 5 Sugiyanto, S.Pd 131594906 Ekonomi Waka Sarpras 6 Drs. Muhammad Asro’i 131695149 Agama Islam Pembina Osis 7 Drs. Hj. Zaenab 150092924 Agama Islam P. Jwb Mushola 8 H. Muh. Mutrofi, S.Ag 130770607 Agama Islam Wali Kelas XI/JA-5 9 G. Bambang Sutopo, S.Th - Agama Katolik Guru 10 Carnela Yuliawati, S.Th - Agama Kristen Guru 11 I Nyoman Wedu - Agama Hindu Guru 12 Henry Basuki - Agama Budha Guru 13 Drs. H. Sardju Maheri,

M.Pd 130701391 Kewarganegaraan Guru

14 Drs. Tedjowati 131668195 Kewarganegaraan Bendahara Komiter 15 Hery Sugeng Pr, S.Pd 130368016 Kewarganegaraan Wali Kelas XI/JS-1 16 Sri Sumarsih, M.Pd 130958820 Kewarganegaraan Wali Kelas X-5 17 Drs. Sri Sambodo 130921188 Bahasa Indonesia Guru 18 Dra. Sri Endah Lestari 131962260 Bahasa Indonesia Wali Kelas

XII/Bahasa 19 Winami Rahayu, S.Pd 132253149 Bahasa Indonesia Wali Kelas XII/JA-5 20 Mulyaningsih - Bahasa Indonesia Guru 21 Tri Sofiati 130894507 Bahasa Perancis Pembina OSIS 22 Yeni Rahmawati, Spd - Bahasa Jawa Guru 23 Yuni Dwi Hastari, S.Pd - Bahasa Jawa Guru 24 Dra. Sri Lestari 131476639 Sejarah Budaya Guru 25 Dra. Mindarwati ZRD 131618527 Sejarah Wali Kelas X-9 26 Dra. Hj. Hardiyati 131127160 Bahasa Inggris Guru 27 Dra. Hj. Hardiyati 131611775 Bahasa Inggris Wali Kelas X-2 28 Henri Mastuti, S.Pd 131676940 Bahasa Inggris Wali Kelas XI/IA-3 29 Dra. Tri Lestari 131472580 Bahasa Inggris Ko.Lab Bhs Inggris 30 Grace Yeh Shiang, S.Pd - Bahasa Inggris Guru 31 Ali Muchtadi, M.Pd - Bahasa Inggris Guru 32 Drs. Cornelis Arnold 130686731 Penjaskes P. Jwb Alat OR 33 Sri Saptoyo, S.Pd - Penjaskes Guru 34 Drs. Suharman 132196091 Penjaskes Pembina Osis 35 Drs. H. Purwandi, M.Pd 131281266 Matematika Guru 36 Drs. Yitno Widya Saptono 130815344 Matematika Wali Kelas X-8 37 Endah Yuni Hartati, S.Pd 131787804 Matematika Wali Kelas X-I/IA-4 38 Drs. Edi Haryanto 131847809 Matematika Wali Kelas XII/IA-1 39 Dra. Kresni Winanti 131851286 Matematika Wali Kelas X-1

Page 53: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

42

40 Dra. Dewi Sulandari 131886108 Matematika Wali Kelas X-7 41 Drs Margana 132109353 Matematika Pembina OSIS 42 Adi Wibawa, S.Pd 500108641 Matematika/TIK Ko.Lab Komputer 43 Vita Kusvitaria, S.Kom - TIK Guru 44 Drs. Edi Wahyudianto,

S.Pd 130875810 Fisika Pemb. Wakasis

45 Sutrisno, S.Pd 130835360 Fisika Pemb. Wakakur 46 L.F Sudibyo SA.S.Pd 130685624 Fisika Ko.Lab Fisika 47 Dra. Budiati Asri Wahyuni 131786629 Fisika Wali Kelas XII/IA-4 48 Drs. Suprianto, S.Pd 131571523 Fisika Wali Kelas XII/IA-6 49 Drs. AM Widyatmoko 131604353 Fisika Wali Kelas XI/IA-1 50 Iwan Ardiyanto, S.Pd 132167517 Fisika Guru 51 Mastiningsih, S.Pd 130680954 Biologi Wali Kelas X-3 52 Hartono, S.Pd 131123239 Biologi Wali Kelas Xi/ia-2 53 Siwi Rahayu, S.Pd 131575291 Biologi Wali Kelas XI/IA-3 54 Dra. Woro Indriharti 131790220 Biologi Wali Kelas XII/IA-7 55 Suprihationo, S.Pd 131567708 Biologi Ko.Lab Biologi 56 Drs. H. Maryadi 1318/5850 Biologi Wali Kelas XI/IA-6 57 Drs. Eko Nuryanto M 131661292 Kimia Ko.Lab Kimia 58 Dra. Asri Purwati 130818722 Kimia Bendahara/BP 3 59 Dra. Pudji Astuti 131857286 Kimia Wali Kelas XII/IA-2 60 Dra Aceng Dinarini 132173868 Kimia Wali Kelas XI/IA-7 61 Hj. Rubianti, S.Pd 130672169 Ekonomi/Akunta

nsi Wali Kelas XII/IS-1

62 Dra. Sri Sujinah S 130937297 Ekonomi Wali Kelas X-4 63 Dra. Hj. Diyah Yuliana P 132106795 Ekonomi/Akunta

nsi Wali Kelas X-6

64 Hj. Darni, S.Pd 130917313 Geografi Wali Kelas XII/IS-2 65 M Santoso Suripto, S.Pd 130936431 Geografi/Antropo

logi Wali Kelas XI/IS-2

66 Dra. Tien Hartini 130894847 Sosiologi Pengelola UKS 67 Siswadi, S.Pd 132187432 Seni Budaya Guru 68 Ahmad Sodikin, S.Pd - Kesenian Guru 69 Arif Widiatmo, S.Pd 131610310 Bimb. Konseling Pembina OSIS 70 Drs. Kaswidi 130901693 Bimb. Konseling Pengelola UKS 71 Dra. Hj. Tri Rahayu, M.Si 131646072 Bimb. Konseling Ko.Bim.Konseling 72 Drs. Jujuk Supriono 132141522 Bimb. Konseling Peng. Bea Siswa 73 Parsuni Tri Lestari, S.Pd 131787831 Bimb. Konseling Peng. Bea Siswa 74 Agustinus, S.Pd - Bahasa Indonesia Guru 75 Heni Hidayati - Bahasa Indonesia Guru

Page 54: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

43

Jumlah kelas SMA N 5 Semarang sebanyak 28 kelas dengan jumlah

siswa kelas X adalah 379 siswa, kelas XI/IA adalah 259 siswa, kelas XI/IS

adalah 77 siswa, kelas XII/IPA adalah 274 siswa, kelas XII/IPS adalah 83,

kelas XII/Bahasa adalah 10 siswa. Jadi jumlah siswa semuanya sebanyak 1082

siswa.4

B. Deskripsi Data Tentang Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan

Agama Islam Di SMA N 5 Semarang .

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara

dan dokumentasi yang penulis lakukan, dapat dipaparkan data tentang

pelaksanaan penilaian portofolio PAI sebagai berikut :

Pada tahap pelaksanaan penilaian portofolio, guru PAI memberikan

arahan kepada siswa tentang penilaian yang dilakukan oleh guru pada

indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam silabus.

Mengenai format penilaian yang dinilai dalam penilaian portofolio memuat

ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Pada ranah kognitif memuat aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam ranah kognitif, guru mengadakan

ulangan harian minimal 3 kali. Selain itu guru juga mengadakan ulangan

umum semester, membuat makalah, praktek, presentasi, tugas dan lain-lain.

Pada ranah afektif memuat aspek sikap, tingkah laku, minat, emosi dan

motivasi, kerjasama dan koordinasi dari setiap siswa. Dalam daftar cek

penilaian afektif terdapat komponen yang dinilai yaitu kehadiran dan perhatian

dalam KBM, ketepatan waktu, pengumpulan tugas, kelengkapan tugas,

kerjasama kelompok dan kerapian tugas. Kegiatan penilaian ini dilaksanakan

setiap mengikuti pembelajaran dikelas.5

Sedangkan ranah psikomotor, aspek yang dinilai ketika mengadakan

praktek ibadah yaitu gerakan refleks, gerakan dasar, perspektual, kemampuan

fisik, kreatif dan terampil dalam melakukan praktek ibadah.

4 Wawancara dengan Waka. Kesiswaan, Drs. Suratno pada tanggal 30 Mei 2007. 5 Hasil wawancara dengan H. Muh Mutrofi, S.Ag, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 7 Juni 2007.

Page 55: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

44

Pada format laporan hasil belajar (rapor) KBK yang terbaru hanya

memuat aspek pemahaman konsep dan penerapan. Oleh karena itu, guru PAI

mengkategorikan ranah kognitif kedalam aspek pemahaman. Sedangkan ranah

afektif dan psikomotor masuk pada aspek penerapan. Kemudian hasil

penilaian tersebut dimasukkan kedalam folder portofolio ditambah dengan

kehadiran siswa, penghargaan yang bersifat tertulis dan lisan jika ada serta

keterangan pihak yang dapat dipercaya tentang siswa yang bersangkutan

misalnya dari guru PAI yang lain, teman, orang tua, ustadz, ataupun guru ngaji

ditempatnya.6

Dalam merancang penilaian portofolio PAI di SMA N 5 Semarang,

guru mengambil langkah dengan beberapa tahapan diantaranya yaitu

penentuan tujuan, penentuan isi portofolio, penentuan seleksi bahan dan

pelaporan penilaian portofolio sendiri. Pada tahap penentuan tujuan, guru PAI

akan memantau proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi hasil akhir. Guru

juga harus menetapkan apakah penggunaan portofolio untuk proses

pembelajaran atau sebagai alat untuk penilaian.7 Dalam hal ini tujuan utama

dilakukan portofolio oleh guru adalah untuk menentukan hasil karya peserta

didik dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu

bukti yang dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik yaitu

telah mencapai kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum. Kedua hal tadi menurut guru PAI akan masuk

pada criteria penilaian, tapi tidak berlaku untuk semua kompetensi dasar

karena ada KD yang hanya memerlukan hasil saja.8

Pada tahapan penentuan isi portofolio PAI, guru selalu menentukan

relevansi antara hasil karya peserta didik dengan tujuan yang akan dinilai yaitu

dengan cara guru menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar

siswa dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan dalam Kurikulum

6 Hasil wawancara dengan H. Muh Mutrofi, S.Ag, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 7 Juni 2007. 7 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 11 Juni 2007. 8 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 11 Juni 2007.

Page 56: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

45

Berbasis Kompetensi (KBK). Walaupun demikian, guru PAI lebih memilih

mengumpulkan hasil karya pilihan saja daripada peserta didik mengumpulkan

begitu banyak hasil karyanya kepada guru. Selain itu, guru PAI menentukan

hasil karya yang dihasilkan dikerjakan sendiri oleh peserta didik, jika itu

pekerjaan individu.

Pada tahap penentuan kriteria penilaian guru membuat format beserta

kriteria penilaian. Dalam Pendidikan Agama Islam format yang digunakan

adalah pencapaian kemampuan peserta didik sesuai dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian belajar yang telah

ditentukan. Dan kriteria penilaianya dibagi atas 3 bagian yaitu kurang, sedang,

dan baik sekali. Kriteria penilaian dapat juga menggunakan angka 1 sampai

dengan 4 kriteria penilaian.

Pada tahap seleksi hasil karya guru cenderung dominan dalam

menentukan bahan apa saja yang akan diberikan kepada siswa. Dalam hal ini

gurulah yang bertanggung jawab dalam melakukan suatu hasil karya peserta

didik. Dan guru pulalah yang menentukan cara penyelesaian terhadap hasil

karya siswa dan menentukan proses penilaian dikelas. Jadi di SMA N 5

Semarang ini tidak melibatkan siswa dalam penyeleksian hasil karya siswa.

Hal ini dapat dimengerti bahwa orientasi portofolio lebih mengarah pada kerja

guru sebagai pengajar bukan siswa untuk belajar mengaplikasikan diri

terhadap hasil.9

Pada tahap pelaporan penilaian portofolio, guru merancang bahwa

laporan yang berbentuk pencapaian nilai siswa secara individual dan rata-rata

kelas sudah memadai untuk dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan

yaitu siswa, guru, orang tua, kepala sekolah atau masyarakat. Laporan yang

dibuat guru untuk siswa dan orang tua berisi catatan prestasi belajar siswa

yang dapat dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap semester.

Sedangkan laporan untuk kepala sekolah lebih lengkap, tidak hanya

melaporkan prestasi siswa tapiu juga problem kepribadian siswa. Tidak hanya

9 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 11 Juni 2007.

Page 57: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

46

berbentuk angka tapi berbentuk deskripsi tentang siswa. Guru PAI juga

melakukan pemantauan kemajuan peserta didik dibandingkan dengan peta

kemampuan, pengetahuan dan pemahaman yang terdapat dalam kurikulum.

Portofolio yang berisi hasil karya siswa selama satu semester dipilih untuk

dilampirkan dan dilaporkan pada orang tua bersama rapor.10

Berdasarkan materi pelajaran PAI, di SMA N 5 Semarang dalam

menilai portofolio ditentukan portofolio kelompok dan portofolio individu.

Guru SMA membedakan antara penilaian kelompok dan penilaian secara

individu. Diantara penilaian kelompok materinya adalah materi khotbah

jum’at dan perawatan janazah. Dalam portofolio kelompok, mereka disuruh

membuat naskah khotbah jum’at dan membuat makalah tentang perawatan

janazah. Pada materi ini guru membagi kelompok portofolio kemudian siswa

dipersilahkan membagi tugas peran tersendiri untuk dipresentasikan di depan

klelas. Adapun materi lain masuk pada portofolio individu.

Dalam mebuat penilaian portofolio PAI, guru berupaya menyesuaikan

bahkan mengurutkan dengan kompetensi dasar maupun dengan indikator hasil

belajar yang telah ditentukan berdasarkan silabus yang telah dibuat oleh guru

PAI. Bahkan kriteria penilaianya sesuai dengan indikator pencapaian hasil

belajar dan mencakup kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang

kurang sampai kemampuan yang baik. Kriteria penilaian tidak membedakan

jenis kelamin siswa, karena dalam kelompok akan dibagi tugas peran. Laki-

laki untuk praktek khotbah jum’at dan perempuan membuat naskah khutbah

jum’at. Untuk makalah perawatan janazah dipresentasikan dikelas oleh siswa

untuk dipertanggung jawabkan karyanya oleh siswa.11

Dalam proses penerapan penilaian portofolio PAI di SMA N 5

Semarang dilakukan dengan beberapa jenis kegiatan antara lain menentukan

bentuk portofolio, menentukan bahan portofolio, pertemuan guru dengan

siswa, pertemuan guru dengan orang tua dan kawan belajar.

10 Hasil observasi dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 23 Juni 2007 pada waktu penerimaan raport. 11 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 11 Juni 2007.

Page 58: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

47

Berdasarkan pengamatan peneliti, bentuk dokumen portofolio PAI

yang dikumpulkan terdiri atas portofolio dokumentasi dan portofolio kerja.

Portofolio dokumentasi berupa hasil-hasil terbaik siswa dan pilihan dari tugas

membuat naskah khutbah jum’at dan makalah. Perawatan janazah. Sedangkan

nilai portofolio kerja adalah nilai praktek khutbah jum’at dan perawatan

janazah serta sholat janazah. Bagi siswa yang belum mampu

mempraktekkanya diberikan kesempatan melakukan praktek ulang sampai

siswa dapat melakukanya. Dalam portofolio kerja guru PAI menyediakan

blanko yang memuat perkembangan praktek dari siswa-siswa tersebut.12

Mengenai bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai portofolio PAI

yang sesuai dengan materi pelajaran yaitu; a) penghargaan tertulis antara lain

piagam juara lomba dakwah dan juara lomba khutbah jum’at, b) Penghargaan

lisan antara berupa komentar dari guru mata pelajaran lain yang berhubungan

dengan materi PAI dan komentar dari ustadz dipondok atau guru ngaji, c)

Hasil kerja pelaksanaan tugas oleh siswa berupa Pekerjaan Rumah (PR) dan

tugas membuat laporan, d) Catatan prilaku harian siswa dalam kegiatan, e)

Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok yang diambil dari

portofolio kelompok dan diberi keterangan, f) Contoh terbaik hasil pekerjaan

tugas portofolio kerja (portofolio proses), g) Hasil rekapitulasi daftar

kehadiran selama mengikuti pembelajaran PAI, h) Hasil ulangan harian dan

semester.13

Pada waktu menentukan bahan-bahan tersebut, guru PAI melibatkan

siswa dengan melalui diskusi untuk membuat kesepakatan bersama tentang

bahan yang perlu dikumpulkan dan cara pengumpulanya serta bobot kriteria

penilaian. Tetapi dalam seleksi hasil karya siswa, guru PAI yang

menentukanya sendiri. Adapun skor yang dibuat mulai dari 0 sampai dengan

100 dengan batas ketuntasan minimal 75 %. Guru memilih shalat jum’at dan

shalat janazah. Siswa dikumpulkan untuk diskusi membahas tugas-tugas yang

12 Hasil observasi dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 11 Juni 2007. 13 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007

Page 59: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

48

dapat dikumpulkan. Siswa diberikan kesempatan untuk ikut menentukan

dalam hal tersebut.

Dari diskusi tersebut, disamping naskah khutbah jum’at dan perawatan

janazah, praktek dari khutbah dan shalat janazah serta perawatanya dilakukan

karena siswa ingin mengetahui sekaligus dapat melaksanakanya. Dan waktu

pengumpulan dimulai dari waktu pemberian tugas sampai dua hari sebelum

pelaksanaan praktek. Praktek dilaksanakan pada akhir semester. Dalam hal

kriteria penilaian, guru dan siswa menentukan aspek isi dan bahasa khutbah

dan tugas makalah shalat janazah mendapat porsi 70% dibandingkan dengan

aspek tulisan yang hanya 30%. Untuk hasil kerja siswa dikumpulkan dan

diberi keterangan waktu dan tanggal pengumpulanya.14

Adapun materi-materi selain itu, guru PAI tetap melakukan penilaian

formatif dan sumatif serta tugas-tugas terstruktur (LKS) yang diselenggarakan

setelah selesai mengikuti satu satuan pelajaran. Sedangkan tes sumatif

dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. Nilai tes-tes tersebut

dicatat dalam buku daftar nilai dan dicatat pula pada portofolio siswa masing-

masing dengan mencantumkan kapan tes itu dilaksanakan, pokok bahasan apa

dan berapa nilai yang diperoleh siswa. Oleh karena itu berkas penilaian

diperiksa dan diberi nilai dikembalikan kepada siswa sebagai dokumen

portofolio siswa.

Sedangkan bentuk tugas-tugas terstruktur yaitu berupa mengerjakan

soal-soal latihan yang terdapat pada buku LKS, menyusun makalah, tugas

wawancara dan sebagainya dikerjakan dirumah karena pada dasarnya tugas itu

adalah pekerjaan rumah. YUntuk keperluan penilaian portofolio, tugas-tugas

tersebut diperiksa oleh guru dan nilainya dicatat kemudian berkas-berkas

tersebut dilampirkan pada portofolio siswa.15

Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 5 Semarang pada setiap

pergantian kompetensi dasar mengadakan pertemuan portofolio dengan siswa.

14 Hasil observasi dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007 15 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007

Page 60: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

49

Dengan alasan agar tugas tersebut yang telah dan akan dikumpulkan ada

pemahaman dan kejelasan mengenai bobot penilaian dan bahan apa yang

dikumpulkan. Hanya saja guru terkadang mengambil waktu pelajaran untuk

pertemuan, meski kadang tidak begitu.16

Prosedur penilaian yang dilaksanakan oleh guru PAI SMA Negeri 5

Semarang terdiri dari ulangan harian dan ulangan umum. Ulangan harian

sedikitnya dilaksanakan 3 kali setiap catur wulan. Materi yang diujikan dalam

ulangan harian ini biasanya terdiri dari satu atau lebih pokok bahasan yang

telah diajarkan. Jadi, ulangan harian pada dasarnya sama dengan tes formatif

yang hasilnya disamping sebagai feed back (umpan balik) juga diperhitungkan

dalam penentuan penilaian rapor siswa. Pelaksanaan ulangan harian sering

kali dilaksanakan pada pertemuan tersendiri tetapi adakalanya dilaksanakan

bersama dengan PBM.

Adapun ulangan umum sebenarnya identik dengan tes sumatif.

Kegiatan ini dilaksanakan diakhir catur wulan dan biasanya terjadwal bersama

dengan mata pelajaran lain. Materi yang diujikan dalam ulangan umum adalah

semua materi yang telah diajarkan untuk catur wulan yang bersangkutan.17

Dalam pelaksanaan apabila hasil penilaian diketahui bahwa siswa

belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan maka dilaksanakan

remediasi (berupa bahan tambahan pelajaran dan pemberian ulangan) yang

dilakukan diluar jam sekolah (sore hari). Sedangkan untuk siswa yang sudah

mencapai standar kompetensi yang ditetapkan, maka pada mereka yang

diberikan materi pembelajaran selanjutnya.

Hasil penilaian kemudian dikumpulkan dan dibendel bersama dengan

tugas siswa yang lain baik yang bersifat indifidual maupun kelompok.

Laporan dibuat untuki tiap-tiap siswa sebagai hasil penilaian selama siswa

melakukan poembelajaran dalam waktu satu semester.18

16 Hasil observasi dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007 17 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007 18 Hasil observasi dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007

Page 61: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

50

Walaupun penilaian portofolio di SMA Negeri 5 Semarang tidak

maksimal. Pada akhir tahun ajaran tepatnya saat pembagian rapor tetap

melibatkan orang tua untuk disampaikan kepadanya mengenai hasil belajar

siswa agar supaya wali murid memperhatikan sekaligus memberikan umpan

balik dan masukan bagi perkembangan hasil belajar anaknya.19 Para orang tua

pun dapat membaca portofolio anaknya secara berkala atau pada waktu-waktu

tertentu, Baik disekolah maupun dirumah. Tujuanya adalah selain untuk

mengetahui perkembangan kemampuan belajar anak-anaknya juga sebagai

media komunikasi antara sekolah dengan orang tua. Komunikasi itu penting

menginget yang bertanggung jawab mendidik anak-anak itu adalah bukan

hanya guru, tetapi bersama-sama dengan orang tua. Jika anak terdeteksi

kurang baik perkembangan belajarnya oleh guru disekolah, dikomunikasikan

sedini mungkin kepada orang tuanya, agar dapat dicari pemecahanya segera.

Melalui portofolio tersebut informasi dari sekolah akan lebih dini diketahui

orang tua siswa. Berbeda halnya dengan informasi melalui buku rapor,

informasi tentang anak-anak mereka itu sudah final untuk satu catur wulan

atau semester.

Sampai pada akhir penelitian ini dilaksanakan, bentuk hasil penilaian

portofolio di SMA Negeri 5 Semarang umumnya menggunakan skor dan

grafik. Bahan-bahan portofolio dokumentasi siswa yang berupa hasil karya

terbaik diberi skor menurut kriteria penilaian yang dibuat guru. Sebagian pada

portofolio kerja disimbolkan dengan grafik. Hal ini dimudahkan untuk

mengetahui perkembangan siswa setiap mengikuti pelajaran. Dalam membuat

naskah khutbah kadang-kadang guru memberikan komentar atas tugas tersebut

dalam hal tingkat ketuntasan dan argumentasinya untuk dianalisis dan

ditafsirkan, tetapi dalam hal tersebut sudah tidak berlaku lagi. Setelah

portofolio dinilai guru PAI membuat laporan untuk siswa, orang tua dan

kepala sekolah.20

19 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007 20 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 23 Juni 2007

Page 62: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

51

C. Deskripsi Data Tentang Hambatan-hambatan Dalam Pelaksanaan

Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam Di SMA N 5 Semarang .

Dalam pelaksanaan penilaian portofolio Pendidikan Agama Islam

(PAI) kelas XI di SMA Negeri 5 Semarang terdapat beberapa hal yang

menjadi hambatan-hambatan jalanya proses penilaian diantaranya :

Pertama; Kurangnya sosialisasi para guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) dalam penilaian portofolio pada pertemuan-pertemuan dalam kaitanya

dengan pemberlakuan Kurikulm Berbasis Kompetensi (KBK) kurang

maksimal meskipun sudah dilaksanakan.

Kedua; Sulitnya membangun jaringan komunikasi antara guru PAI dan

wali murid karena faktor pekerjaan dan terbatasnya waktu serta sebagian jarak

rumah wali murid dengan sekolah sangat jauh.

Ketiga; Guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya

pencapaian akhir saja, sehingga proses pembelajaran tidak mendapat perhatian

sewajarnya. Dan peserta didikpun akan hanya berorientasi pada pencapaian

akhir semata. Dengan demikian penggunaan penilaian portofolio tidak dapat

mengubah sikap dan prilaku siswa, yang sebenarnya diharapkan dapat terjadi

dengan menjalani dan mengalami proses pembelajaranya.

Keempat; Banyaknya menyita waktu dan memerlukan tempat

penyimpanan berkas yang memadai karena jumlah peserta didik terlalu

banyak dan cukup besar. Dan siswapun merasa kesulitan mengatur waktu

untuk melakukan tugas portofolio sekaligus mengumpulkanya terutama pada

waktu mata pelajaran lain juga membarikan tugas.

Kelima; Siswa tidak secara cepat dan mudah memahami tugas-tugas

portofolio sehingga siswa cukup mengerjakan saja. Dan siswa menganggap

penilaian portofolio banyak menghabiskan uang dan terlalu memusingkan

karena seringnya mengadakan tugas dan ulangan setiap hari.

Keenam; Guru dan siswa sering terjebak dalam hubungan top-down

yaitu hubungan guru sebagai atasan, seorang yang berkuasa sementara siswa

merasa sebagai bawahan atau orang yang dikuasai. Maka inisiatif dan

kreatifitas siswa akan hilang dan pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia

Page 63: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

52

penurut dan mengikuti perintah. Pada akhirnya pendidikan hanya akan

menghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memiliki inisiatif dan

kreatifitas.

Ketujuh; Pada sarana dalam mengkoleksikan hasil penilaian portofolio

PAI berupa hasil karya siswa kurang mendapatkan almari untuk menempatkan

folder portofolio siswa. Sehingga hasil karya dan hasil ulangan siswa ada pada

guru dan siswa. Berkas-berkas hasil penilaian tidak dikoleksikan atau

ditempatkan disekolah tetapi ada pada guru dan siswa itu sendiri.21

Untuk mengatasi maslah ini kepala sekolah bersama guru SMA

menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Optimalisasi MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) ditingkat

sekolah harus dilaksanakan secara rutin termasuk dalam membahas

penilaian portofolio PAI dan mengedepankan pelatihan menuju

profesionalisme mata pelajaran.

2. Dalam mengatasi sulitnya komunikasi antara guru dan orang tua, SMA

Negeri 5 Semarang membuka lebar-lebar bagi orang tua yang ingin turut

memonitor perkembangan anaknya. Pda pertemuan akhir tepatnya

pembagian rapor, penilaian portofolio juga disampaikan kepada orang tua.

3. Guru diharuskan memperhatikan proses dan hasil dalam pembelajranya.

Sehingga siswa tidak selalu berorientasi pada pencapaian akhir saja tetapi

juga proses dalam pembelajaranya agar nantinya dapat mengubah prilaku

dan sikap siswa yang diharapkan dapat terjadi.

4. Guru diharapkan dapat mengatur waktu dalam membereikan tugas

portofolio terutama disaat pelajaran lain memberikan tugas. Diharapkan

juga guru PAI selalu mengadakan koordinasi dengan guru lain dalam

menentukan jadwal tugas siswa agar tidak terjadi tugas yang bersamaan.

5. Guru PAI diharapkan selalu memberikan bimbingan kepada siswa baik

pada waktu pertemuan portofolio maupun menjelang proses

pembelajaranya berlangsung. Ini ditujukan kepada siswa agar siswa

21 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 23 Juni 2007

Page 64: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

53

memahami tentang hakekat portofolio dan aspek yang dinilai pada

penilaian portofolio.

6. Agar tidak terjebak dalam suasana top-down, guru memberikan peluang

kepada siswa untuk turut nberperan aktif dalam proses pembelajaran dan

proses penilaian serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk

meningkatkan kemampuan mereka.

7. Dalam hal sarana masih belum terpikirkan dan belum mendapatkan respon

dari kepala sekolah. Karena banyaknya hasil karya siswa, guru mengambil

soluisi untuk hasil karya diletakkan pada meja guru dan ada kalanya

diberikan kepada siswa sebagai dokumentasi portofolio siswa.

Page 65: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

54

BAB IV

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PENILAIAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM KELAS XI DI SMA N 5 SEMARANG

A. Deskripsi Data Tentang Pelaksanaan Penilaian Portofolio

Pendidikan Agama Islam di SMA N 5 Semarang

Dari penelitian yang penulis laksanakan di SMA N 5 Semarang dari

data yang terhimpun ternyata ada hal-hal yang telah dilaksanakan sesuai

dengan pedoman penilaian portofolio, adapula hal-hal yang belum selesai

dengan pedoman penilaian portfolio. Jika mengamati praktek penerapan

portofolio yang dilaksanakan terdapat portofolio yang digunakan oleh guru

secara informal untuk memantau perkembangan peserta didik dan adapula

untuk secara formal menilai peserta didik. Dan portofolio itu digunakan oleh

peserta didik untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.

Penilaian yang dilakukan untuk mencapai kompetensi dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi dilakukan secara terpadu dengan kegiatan mengjar yang

mencakup tiga aspek penilaian dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Prosedur penilaian yang selama ini dilaksanakan pleh guru Pendidikan

Agama Islam SMA Negeri 5 Semarang terdiri dari ulangan harian dan ulangan

umum. Materi yang diujikan dalam ulangan harian ini biasanya terdiri dari

satu atau lebih pokok bahasan yang telah diajarkan. Jadi, ulangan harian pada

dasarnya sama dengan tes formatif yang hasilnya disamping sebagai feed back

(umpan balik) juga diperhitungkan dalam penentuan penilaian raport siswa.

Pelaksanaan ulangan harian sering kali dilaksanakan pada pertemuan

tersendiri tetapi adakalanya dilaksanakan bersmaan dengan proses belajar

mengajar.

Adapun ulangan umum sebenarnya identik dengan tes sumatif.

Kegiatanya dilaksanakan diakhir catur wulan. Materi yang diujikan dalam

ulangan umum adalah semua materi yang telah diajarkan untuk catur wulan

yang bersangkutan.

Page 66: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

55

Jadi, penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun

sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan

peserta didik dari hari kehari dan mendorong pesrta didik dalam merefleksi

pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan penilaian sumatif digunakan untuk

mengisi angka raport peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didik

dalam mata pelajaran tertentu.1

Kegiatan merancang penilaian portofolio PAI meliputi penentuan

tujuan, penentuan isi portofolio, seleksi bahan dan penentuan kriteria telah

menunjukkan proses sistematis sesuai dengan petunjuk tersebut.

Pada tahap penentuan tujuan, guru akan memantau proses dan hasil.

Tetapi tidak berlaku untuk semua kompetensi dasar walaupun tujuan utama

dilakukan portofolio adalah untuk menentuka evidence peserta didik dan

proses bagaimana evidence tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang

dapat menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yang telah mencapai

kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum. Karena ada KD yang memerlukan hasil saja, hanya lebih

ditekankan pada hasil (tergantung sifat materi pelajaran). Materi PAI kelas XI

di SMA Negeri 5 Semarang meliputi aspek al-Qur’an antara lain surat Ar

ruum ayat 41-42, Al A’raf ayat 56-58, dan Surat Shood ayat 27-28, aspek

aidah antara lain Iman kepada kitab-kitab Allah dan fungsi iman kepada kitab-

kitab Allah. Kemudian aspek syari’ah yaitu perawatan janazah, jinayat, hudud

dan khutbah jum’at dan aspek akhlak yaitu perilaku tercela dan sikap

menghormati dan menghargai orang lain. Sedangkan aspek tarikh Islam yaitu

perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam dan pembaharuan

dalam Islam.2

Dilihat dari materi tersebut sangat tepat bila pemantauan dilakukan

pada proses. Tetapi sangat mungkin nilai hasilnya saja pada materi aspek

1 Sumarna Surapranata dan Dr. Muhamad Hatta, Penilaian Portofolio (Implementasi

Kurikulum 2004), (Jakarta : Remaja Rosdakarya, 2004), h.75 2 Di ambil dari buku kurikulum PAI kelas XI semester 2 dalam program semester yang

dibuat oleh Drs. Muhammad Asro’i tahun 2006/2007

Page 67: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

56

tarikh dan keimanan. Sedangkan pada aspek Al-Qur’an dan syari’ah dilakukan

dengan proses dan hasil.

Pada tahap penentuan isi portofolio PAI, guru selalu menentukan

relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai artinya

guru-guru menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar siswa

dengan KD dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Hal ini sebuah keharusan, karena portofolio

sangat berguna untuk penilaian yang tergantung kepada seberapa tepat isi

portofolio yang telah mengacu pada kompetensi dasar atau indikator

pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.3 Karena menurut penulis,

sekecil apapun penilaian portofolio tetap harus disesuaikan dengan indikator

hasil belajar yang telah ditentukan dalam kurikulum tersebut.

Pada tahap seleksi karya terbaik, guru SMA Negeri 5 Semarang sangat

dominant dalam menentukan bahan. Guru yang akan bertanggung jawab

dalam melakukan hasil seleksi karya siswa. Sedangkan siswa tidak dilibatkan

sama sekali. Hal ini kurang bagus dan kurang adanya partisipasi siswa dalam

melkukan seleksi hasil karya siswa, karena dalam hal ini persepsi siswa

tentang penentuan bahan sudah mandiri dan dapat berfikir selektif.

Dalam seleksi evidence peserta didik, sebaiknya peserta didik

dilibatkan seoptimal mungkin. Biarkan peserta didik memilih evidence terbaik

mereka. Sedangkan guru sebagai fasilitator hendaknya hanya memberikan

arahan sehingga peserta didik dapat dengan tepat memilih evidence terbaik.

Partisipasi peserta didik dalam proses seleksi memberikan kesempatan kepada

mereka untuk merefleksikan karya mereka. Selain bimbingan dan pemilihan,

hal yang perlu diperhatikan adalah adanya kesepakatan antara guru dan

peserta didik tentang kriteria penilaian yang akan digunakan untuk menilai

hasil kerja pilihan peserta didik. Hal ini dilakukan agar siswa mempeunyai

target tersendiri untuk mencapai hasil yang optimum.4

3 Sumarna Surapranata dan Dr. Muhamad Hatta, Op cit., h.118 4 Ibid., h.174

Page 68: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

57

Dalam membuat penilaian portofolio, guru SMA Negeri 5 Semarang

berupaya menyesuaikan bahkan mengurutkan dengan kompetensi dasar

maupun indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. Kriteria

yang dikembangkan itupun sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar

dan mencakup kemampuan yang jelas.5

Adapun pelaksanaan penilaian di SMA Negeri 5 Semarang itu tidak

membedakan jenis kelamin. Misalnya khotbah jum’at dan adzan hanya

berlaku bagi siswa laki-laki tetapi untuk perempuan akan diberi tugas sama

yaitu hanya menilai pada aspek kognitif saja ataudiambil langkah lain dengan

kompetensi khusus perempuan.

Bahan-bahan yang dijadikan sebagai bahan penilaian portofolio mata

pelajaran PAI pada hakekatnya sesuai dengan petunjuk. Bahan itu antara lain :

a) penghargaan tertulis antara lain piagam juara lomba dakwah dan juara

lomba khutbah jum’at, b) Penghargaan lisan antara berupa komentar dari guru

mata pelajaran lain yang berhubungan dengan materi PAI dan komentar dari

ustadz dipondok atau guru ngaji, c) Hasil kerja pelaksanaan tugas oleh siswa

berupa Pekerjaan Rumah (PR) dan tugas membuat laporan, d) Catatan prilaku

harian siswa dalam kegiatan, e) Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja

kelompok yang diambil dari portofolio kelompok dan diberi keterangan, f)

Contoh terbaik hasil pekerjaan tugas portofolio kerja (portofolio proses), g)

Hasil rekapitulasi daftar kehadiran selama mengikuti pembelajaran PAI, h)

Hasil ulangan harian dan semester.6

Dalam menentukan bahan tersebut telah melibatkan siswa dengan

melalui proses diskusi untuk membauat kesepakatan bersama tentang bahan

yang perlu dikumpulkan dan cara pengumpulanya serta kriteria penilaianya

melalui bimbingan guru. Hal ini dimaksudkan agar daya kreatifitas atau kritis

siswa dapat berkembang. Dan ini dikarenakan anak SMA sudah bisa berfikir

ilmiah dan dapat menentukan bobot sebuah kriteria penilaian.

5 Hasil observasi dalam buku perangkat KBM Pendidikan Agama Islam kelas XI

semester 2 tahun pelajaran 2006/2007 6 Ibid., h.167

Page 69: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

58

Adapun waktu pengumpulan bahan di SMA Negeri 5 Semarang

diakhiri berdasarkan kesepakatan. Dalam hal ini hasil karya siswa atau bahan

yang dikumpulkan oleh siswa di SMA Negeri 5 Semarang tampak sangat

tertib karena semua bahan yang dikumpulkan diberi keterangan waktu dan

tanggalnya.7

Dalam pelaksanaanya dari hasil penilaian diketahui bahwa siswa yang

belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dilakukan remediasi

(berupa tambahan pelajaran dan pemberian ulangan) yang dilakukan diluar

jam sekolah (sore hari). Sedangkan untuk siswa yang sudah mencapai standar

kompetensi yang ditetapkan. Maka pada mereka diberikan materi

pembelajaran selanjutnya.

Pada penilaian formatif dan sumatif serta tugas-tugas terstruktur telah

dilaksanakan sesuai denganpetunjuk yaitu setelah diperiksa oleh guru dan

diberi paraf, guru memberikan nilai terhadap hasil karya yang telah dibuat

oleh siswa. Kemudian dikembalikan kepada siswa sebagai dokumen

portofolio siswa.

Hasil penilaian selanjutnya disusun sebagai laporan perkembangan dan

kemajuan siswa dalam proses belajar dapat dimanfaatkan baik oleh guru,

siswa maupun orang tua. Guru dapat mengetahui efektifitas pembelajaran

yang dilakukan dan dijadikan bahan masukan untuk memperbaiki guru

sehingga dapat membimbing siswa dengan lebih baik. Bagi siswa dapat

mengetahui kekurangan dan kelebihanya yang untuk selanjutnya siswa akan

memperbaiki kekuranganya sendiri untuk mencapai standar yang ditentukan.

Bagi orang tua penting untuk mengetahui perkembangan anaknya yang

kemudian dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh anak untuk

kemajuan dan kebaikanya.

Menyadari adanya berbagai kelemahan pelaksanaan penilaian yang

dilakukan sesaat dan parsial tersebut, dikembangkan system penilaian yang

lebih komprehensif yang mempertimbangkan segala aspek dari peserta didik

7 Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Asro’i, guru Pendidikan Agama Islam pada

tanggal 13 Juni 2007

Page 70: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

59

dan dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Misalnya untuk

penilaian raport siswa, seorang guru menyimpulkanya dari rata-rata hasil

ulangan harian, ulangan umum, tugas-tugas terstruktur, catatan prilaku harian

siswa (anecdotal record), dan laporan kegiatan siswa diluar sekolah yang

menunjang kegiatan belajar. Semua proses dan hasil belajar siswa ternyata

terdapat dalam catatan atau dokumen.8

Namun dalam melibatkan orang tua di SMA Negeri 5 Semarang

kurang maksimal. Peneliti memahami bahwa dalam melibatkan semua wali

murid sulit dapat dilakukan. Dalam hal ini dikarenakan tidak semua orang tua

murid mengerti peran daripada portofolio. Tetapi pada akhir tahun tetap ada

pertemuan yang bersamaan denganpembagian raport. Namun yang terjadi

adalah pemahaman dan kesalah pahaman orang tua terhadap hasil belajar

anaknya.

Bentuk hasil penilaian hasil portofolio di SMA Negeri 5 Semarang

disimbolkan dengan skor dan grafik. Hanya prosentasinya lebih banyak skor.

Ada beberapa guru yang memberikan penilaian secara deskriptif tetapi tidak

semua guru memberikan penilaian dengan cara tersebut. Meskipun demikian

deskripsi tersebut merupakan cerminan dari nilai yang berupa skor dan grafik.

Baik pada skor maupun grafik pada dasarnya terdapat kelemahan. Keduanya

belum memberikan keterangan yang bersifat deskriptif yangmenggambarkan

perkembangan siswa. Tetapi dengan skor dan grafik lebih mudah dilaksanakan

dan diamati perkembanganya.

B. Deskripsi Data Tentang Hambatan – hambatan Dalam

Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pendidikan Agama Islam di SMA N 5

Semarang

Jika dilihat dari hambatan-hambatan pelaksanaan penilaian portofolio,

adanya kesulitan untuk melaksanakan penilaian portofolio PAI di SMA

Negeri 5 Semarang pada tahun ini bukan karena konsep dari penilaian

8 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,

(Bandung : Genesindo, 2002), h.107

Page 71: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

60

portofolio sulit dipahami, kemudian suli untuk diterapkan. Akan tetapi pada

umumnya hambatan tersebut terletak pada guru dan siswanya.

Pada guru misalnya, sosialisasi antara guru dalam penilaian portofolio

kurang maksimal, guru memiliki kecenderungan hanya pada pencapaian hasil

akhir saja, guru selalu memberikan tugas portofolio yang bersamaan dan guru

juga sering terjebak dalam hubungan top down. Menurut penulis, hal ini dapat

diatasi dengan mengadakan sosialisasi dan training-training yang mutlak harus

dilaksanakan. Demikian pula penilaian portofolio masih perlu popularisasi

agar dapat dilaksanakan secara maksimal.

Sangat tepat jika SMA Negeri 5 Semarang menempuh langkah-

langkah yang berupa optimalisasi pelatihan-pelatihan menuju profesionalisasi

guru mata pelajaran ditingkat sekolah secara rutin termasuk dalam membahas

penilaian portofolio PAI. Dalam MGMP, guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

SMA memberi kesepakatan-kesepakatan dalam penentuan bobot dan kriteria

penilaian portofolio agar tidak terlalu jauh jika memang tidak bisa dihindari

unsure subyektifitas masing-masing guru.

Persoalan lain adalah siswa kurang cepat memahami tugas-tugas

portofolio. Disamping itu hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar dan

sulit untuk mengatur waktu untuk melakukan tugas-tugas portofolio terutama

pada waktu pelajaran lain memberi tugas sekaligus pengumpulanya. Siswa

sering juga menganggap bahwa guru yang selalu berperan aktif dalam

pembelajaran sedangkan siswa hanya sebagai bawahan yang harus mengikuti

perintah dalam melaksanakan tugas dari seorang guru.

Upaya yang ditempuh oleh guru mata pelajaran PAI di SMA Negeri 5

Semarang adalah selalu memberikan bimbingan kepada siswa pada waktu

pertemuan portofolio maupun menjelang proses pembelajaranya berlangsung.

Dalam bimbingan tersebut ditekankan pada aspek pemahaman tentang hakekat

portofolio dan aspek yang dinilai pada penilaian portofolio. Selanjutnya guru

mengadakan koordinasi dengan guru lain agar menentukan jadwal tugas siswa

tidak bertabrakan. Sehingga siswa dalam melaksanakan tugas-tugas portofolio

dapat dilaksanakan dengan baik dan teratur.

Page 72: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

61

Berbagai hambatan-hambatan tersebut nampaknya dapat diupayakan

solusi-solusinya oleh guru SMA Negeri 5 Semarang melalui pelatihan-

pelatihan, hubungan siswa dengan guru serta koordinasi antara guru di SMA

N 5 Semarang. Tetapi yang paling penting dalam penilaian portofolio yang

perlu diselesaikan yaitu terletak pada sarana tempat penyimpanan berkas-

berkas portofolio (evidence) peserta didik, karena penilaian portofolio

memerlukan temtap penyimpanan hasil karya siswa yang memadai, apalagi

bila jumlah siswa cukup besar. Oleh karena itu guru perlu mewaspadai hal

tersebut. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka

penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai upaya untuk

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

Page 73: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

62

BAB V

PENUTUP

Sebagai rangkaian akhir dalam pembahasan ini akan disampaikan tiga sub

bab yang meliputi : kesimpulan, saran-saran dan penutup.

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan penilaian portofolio mata Pelajaran PAI di SMA N 5

Semarang telah berjalan dengan baik menurut buku pedoman. Dalam

Pelaksanaan penilaian portofolio PAI di SMA N 5 Semarang, guru PAI

melaksanakan penilaian yang telah disusun dalam silabus, prota, promes,

dan rencana pembelajaran yang dibuat guru untuk mencapai target

kompetensi yang dituangkan pada indikator-indikator. Pada tahap

penilaian, guru PAI mengarahkan penilaian ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Hasil penilaian dimasukkan dalam folder portofolio ditambah

dengan absent siswa, penghargaan tertulis dan lisan jika ada serta

keterangan dari pihak yang dapat dipercaya tentang siswa yang

bersangkutan. Dalam merancang penlaian portofolio mata pelajaran PAI,

guru mengambil langkah penentuan tujuan, penentuan isi portofolio,

seleksi bahan dan penentuan criteria penilaian serta laporan penilaian.

Pada proses penerapan penilaian portofolio, guru PAI menentukan bentuk

portofolio, menentukan bahan, mengadakan pertemuan portofolio,

melibatkan orang tua dan melibatkan kawan belajar. Penilaian portofolio

PAI di SMA N 5 Semarang meliputi : hasil ulangan baik ulngan harian

maupun ulangan umum dan tugas-tugas siswa pada ranah kognitif, lembar

kerja siswa (LKS) atau tugas-tugas terstruktur dan prilaku harian siswa

pada ranah afektif serta laporan kegiatan peserta didik dan praktik ibadah

(khotbah jum’at dan dakwah) pada ranah psikomotor.

2. Problematika / hambatan-hambatan dalam melaksanakan penilaian

portofolio PAI di SMA Negeri 5 Semarang pada tahun ini adalah

kurangnya sosialisasi para guru PAI dalam menilai portofolio, sulitnya

Page 74: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

63

membangun jaringan komunikasi antara guru PAI dan wali murid,

penilaian hanya pada pencapaian akhir saja, banyaknya menyita waktu dan

memerlukan penyimpanan berkas yang memadai, siswa tidak secara cepat

dan mudah memahami tugas-tugas portofolio, guru dan siswa sering

terjebak dalam hubungan top-down dan penempatan portofolio siswa

belum mendapatkan tempat yang memadai. Berbagai kesulitan tersebut

dapat diupayakan solusinya melalui optimalisasi MGMP ditingkat sekolah

harus dilaksanakan secara rutin, membuka lebar-lebar bagi orang tua yang

ingin turut memonitor anaknya, guru diharuskan memperhatikan proses

dan hasil, guru diharuskan dapat mengatur waktu dalam memberikan tugas

portofolio serta mengadakan koordinasi dengan guru lain, memberikan

bimbingan kepada siswa pada waktu pertemuan portofolio, siswa ikut

berperan aktif dalm proses pembelajaran dan penilaian serta memberikan

kesempatan siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka.

B. Saran – saran

Berdasarkan analisa dan kesimpulan tersebut, maka penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi guru mata pelajaran PAI, mengingat pelaksanaan penilaian portfolio

belum dilaksanakan secara maksimal, maka perlu upaya-upaya agar

penilaian portofolio mata pelajaran PAI lebih menggambarkan

perkembangan siswa dalam mencapai tujuan mata pelajaran PAI. Hal ini

tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

2. Hendaknya guru di SMA Negeri 5 Semarang banyak mengikuti kegiatan

pelatihan dan penataran mengenai portofolio, mencari dan membaca

informasi yang berkaitan dengan perkembangan pendidikan itu sendiri

sehingga dapat menunjang keberhasilan proses pendidikan.

3. Bagi siswa, perlu adanya bimbingan kepadanya agar mereka dapat

memahami tentang pembelajaran dan penilaian portofolio sehingga

mereka dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan dapat mendorong

siswa pada pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih sempurna, siswa

Page 75: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

64

dapat belajar lebih optimal tanpa merasa tertekan. Dan diharapkan dapat

menilai dirinya sendiri serta dapat melakukan refleksi sehingga mereka

dapat menentukan kompetensi mana yang belum tercapai atau sudah

tercapai.

4. Bagi kepala sekolah, perlu adanya kebijakan yang lebih kondusif bagi

diberlakukanya penilaian portofolio mata pelajaran PAI, mengingat

penilaian jenis ini mampu menggambarkan perkembangan siswa secara

cepat jika diberlakukan secara benar.

C. Penutup

Puji syukur dan tawadlu’ sedalam-dalamnya kepada Allah

SWT yang berkenan memberikan taufiq dan pintu hidayah serta

inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, berkat

bimbingan, dorongan dan saran dari berbagai pihak, skripsi ini dapat

tersusun dangan sedemikian rupa.

Namun penulis menyadari dengan penuh kerenhan hati,

meskipun dalm penulisan ini telah berusaha semaksimal mungkin,

dalam penulisan pasti tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan. Hal

ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang

penulis miliki.

Oleh karena itu penulis mengharap kritik yang konstruktif

dari berbagai pihak untuk perbaikan yang akan dating untuk mencapai

yang lebih baik. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan bagi pembaca

pada umumnya.

Page 76: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Ahmadi, Pendekatan Kwantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya Dalam

Penelitian Psikologi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Ruh At-Tarbiyah Wa Ta’lim, Beirut : Darul

Ihya’ Al-Kutub Al-Arabiyah, 1950

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998,cet.1

Best, John W, Research in Education, New Jersey : Englewood cl;iffs, 1981

Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Bandung :

Genesindo, 2003

_________________, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,

Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, 2002,

cet.1

Depag RI, Pedoman Pendidikan Agama Islam (Untuk Sekolah Umum Tingkat

Dasar atau SMP), Jakarta ; Depag, 2001

_______ , Panduan Evaluasi Hasil Bel;ajar Majelis Pertimbangan dan

Pemberdayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (MP3A), Jakarta :

Bina Mitra Pemberdayaan Madrasah, 2005

Dewey, John, Democracy And Education : An Introduction to The Philosophy

Education, New York : The Mac Milan Company, 1964

Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Khusus Silabus dan

Penilaian, Yogyakarta : Depdiknas, 2004

Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung : Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004

Page 77: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Hadjar, Ibnu, Pendekatan Keberagaman Dalam Pemilihan Metode Pengajaran

Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999

Hasan, Karnadi, Penilaian Berbasis Portofolio (Analisis Teori dan Aplikasinya

dalam Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Islam, XII.2003

Hindgren, Henry Clay, Educational Psycologi Classroom, Japan : Modern Asia

Edition, 1960

Ladjid, H. Hafni, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta :

Quantum Teaching , 2005

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), Bandung ; Remaja

Rosdakarya, 2005

Marimba, Ahmad.D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al-

Ma’arif, 1998, cet.8

Moleong, Lexy.J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004

Muhammad, Abi Isa bin Isa bin Sauratul Musttafa, Sunan At-Turmudzi, Libanon :

Darul Fikr, t.th.

Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam Di Sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002, cet.II

Musthofa, Ahmad, Portofolio; Alternatif Pembelajaran KBK, Semarang : edukasi;

v ed, 2004

Mustafa, Syaikh Al-Ghulayani, Idzatun Nasyi’in, Beirut : Al-Tarbiyat Al-Sadisat,

1953

Praja, M. Sastra, Kamus Istilah Pendidikan Dan Umum, Surabaya : Usaha

Nasional, 1981

Page 78: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung :

Remaja Rosdakarya, 1997

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 1999, cet.IV

Sanjaya, Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006, cet.2

Singarimbun, Masri, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1989

Silverius, Suke, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta, Grasindo, 1991

Soebahar, Abdul Halim, Wawasan Baru Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia,

2002, cet.I

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung :

Sinar Baru Algesindo, 2001, cet.II

Sumarna, Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis (Implementasi Kurikulum

2004), Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004

_________________ dan Muhammad Hatta, Penilaian Berbasis Kelas :

Penilaian Portofolio (Implementasi Kurikulum 2004), Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2004

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995

Sutrisno, Revolusi Pendidikan Di Indonesia, Membedah Metode dan Teknik

Pendidikan Berbasis Kompetensi, Yogyakarta : Ar Ruzz, 2005

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 1995

UU.no.20 tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”, Yogyakarta : Media

Wacana Press, 2003

Zuhairini, et.al., Metodologi Pendidikan Agama, Solo : Ramadhani, 1993, cet.I

Page 79: PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl...PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI