pelajaran nahwu untuk pesantren

454
1 BAB KALAM 1. ْ ال لام ك اُ ظْ فَ ّ ل لَ رُ م لْ اُ بَ ّ کُ د ي ف مْ ل ا عْ ضَ وْ لِ ا& بKalam diartikan dalam bahasa Indonesia : “ungkapan kata-kata (kalimat), dalam definisi: Lafadz yang disusun yang memberi faedah lagi disengaja. ﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮ ﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮ. ﻮﻮﻮ= ﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮﻮ ﻮﻮﻮ2. Lafadz adalah suara yang mengandung atas sebagian dari huruf hijaiyah, Contoh ( ُ ب + َ غ لَ اَ رَ . ضَ ح) = telah hadir orang yang ghaib (jauh)

Upload: fitrayadi

Post on 06-Jun-2015

14.540 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

buku ini di tulis tangan oleh Ustzah Ramainas. K guru Pondok Pesantren Madrasah Tabiyah Islamiyah Canduang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Kemudian ditulis oleh Fitrayadi, Yunal Isra.

TRANSCRIPT

Page 1: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

BAB KALAM

�1. � �ف�ظ ا كالمال �لمر� لل �ب ا �مف�يد ک �و�ض�ع ال �ل با

Kalam diartikan dalam bahasa Indonesia : “ungkapan kata-kata (kalimat), dalam definisi: Lafadz yang disusun yang memberi faedah lagi disengaja.

حضرالعا=نحو.االصوتالمشتملعلىبعضالحرروفالهجائيةلفظ ئب

2. Lafadz adalah suara yang mengandung atas sebagian dari huruf hijaiyah,

Contoh ( �ب �لغ�ائ ح�ض�ر� ا ) = telah hadir orang yang ghaib (jauh)

Huruf hijaiyah adalah mulai dari alif sampai ya (ي ا– )

المرکبماترکبمنکلمتينفأکترنحوأفثيالسالم

3. Murakab adalah kata-kata yang disusun dari dua kata atau lebih banyak (susunan kata demi kata ) contoh ( م�� ال �لس� ف�شا

� (� أ dari lafadz ( ف�ش�

� �م� ) dan lafadz ( أ ال �لس� ( ا Yang disusun dari tiga kalimat. Contoh ( = ال ج ر�

ر� د� ع�ش� �ح� ج�ل�س�ت م�ع� أ ) = Saya duduk beserta sebelas orang laki-laki. Ini disususun dari lafadz ( ج�ل�س� ) dan ( ت ) danد� ) dan ( م�ع� ) �ح� ر� ) dan ( أ = ) dan ( ع�س� ال ج ( ر�

م�ع� ا الس� و� � Cم �ل تک �ل ا م�ن� و�ت ک Fالس �ح�سن ي ة= �د� �ئ فا فاد�� �أ ما �مف�يد �ل ا

�ه�ا �ي و ٠ع�ل �ح� �اف�عN ׃ ۰ن ن �م �ع�ل �ل ا

Page 2: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

4. Mufid adalah perkataan yang memberi faedah dengan sebenar-benar faedah yang lebih baik diam dari orang yang berbicara dan orang yang mendengarkan pembicaraan itu (tidak menimbulkan pembicaraan atau pertanyaan lagi).Contoh ( العلمنافع ) = ilmu itu bermanfaat.

الوضعوضعالعربيةنحوسفرالفرس5. Wadha’ artinya menyengaja dengan bahasa arab. Contoh ( سفرالفرس )= Telah berjalan

kuda. Yang dimaksud menyengaja memakai lafadz ( yang ( الفرس

di dalam bahasa Arab yang bermakna kuda.Pembagian kalamKalam terbagi kepada tiga = Isim, fi’il, dan hurufI, Isim atau kata benda → ( nomina/ nominal ) Tanda ( ciri-ciri ) isim ada delapan 8 :

a.1. Khofad ( خفض )الخفضالکسرةالتىتحدثعنددخولعاملالخفض

Khofad adalah : kasrah yang muncul ketika masuk amil ( yang bekerja ) mengkhofadkan.Kashroh adalah baris di bawah.Penganti dari kasroh ada 2:1. Ya ( ي )2. Fatah ( فتح )Amil yang menkhofadkan ada 2:

Page 3: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Huruf. Yaitu huruf jar ada sembilan 9: ( _ رب _فى �لى _ عن� _ على �لآلم _ من� _ ا �لکاف _ ا �لباء _ ا ا _ )

Contoh : ( لک�و�فة�� �لىا ة�ا البصر� ( من�2. Isim yaitu mengidhofatkan mudhof kepada mudhofun

ilaih.

Contoh: ( � هللا�بيت ) = Rumah allah ( ( بيت mudof

menjarkan ( هللا�ا� ) dalam bahasa Indonesia disebut kata

majemuk.

a.2 Tanwin (تنوين)

]و�و�قفا خطا =و�تحذف� و�صال تثبت ��خر� نو�نNساكنةNتلحقاال �لتنو�ين اTanwin adalah nun yang sakin yang menghubungi akhir kalimat ditetapkan ketika bersambung dan dihazafkan pada tulisan dan ketika waqaf (baris dua ).contoh :أة ) ر�ت بامر ا _مر� تمر= يت �شتر� ا د�خل�محمود_ )

a.3 Alif dan lam ( أل )

Contoh: ( �م �لكعبة _ ألغال أ )

a.4 Huruf Qosam ( huruf yang dipakai untuk sumpah )

Yaitu ( �لباء و� , أ و�أ )

waw, ba, ta, contoh ( _ هللاتا _ هللاباا هللا�و�ا� ) = Demi

Allah

a.5 Huruf jar. Telah berlalu pada nomor satu

Page 4: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a.6 Musnad yaitu : a. Menyandarkan fi’il pada fa’il,

contoh: ( ستاذ �ال ا = ( د�خل�

Telah masuk Ustaz.

b. Menyandarkan Khabar pada

Mubtada. Contoh:

( Nفاقر �ل�خاهل ( ا

= Orang yang bodoh miskin.

a.7 Idhofat ( telah terdahulu pada nomor satu bagian

dua )

a.8 Munada ( panggilan ) dengan memasukkan huruf nida yaitu ( يا _ وا ) contoh: �م�عامي� ) مي� ) Wahai anak pamanku dan = ( ياغال

أ ( يابن�= Wahai anak ibuku.

B. Fi’il (kata kerja) → verba / (verbal) Fi’il terbagi 3 :

1. Fi’il Madhi yaitu (� التكلم من� ز� شي�ءdمض�قبل� : مايدلعلىحدث� �لماض� ا

) = Kata kerja untuk masa yang telah lewat Fi’il Madhi yaitu fi’il yang menunjukan artinya pekerjaan yang telah berlalu sebelum waktu pembicaraan. Contoh (� أ .telah membaca = (قر�

Pekerjaan membaca telah berlalu sebelum mengatakannya.

Page 5: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Tanda tanda ( Ciri-ciri ) Fi’il Madhi :

Fi’il Madhi yaitu bisa menerima ta taknis yang sakin atau “ ta

( تاءالتانيثالساکنة )

yang mati “, contoh ( أ ت� قر� ) = telah membaca perempuan .

Hukum Fi’il Madhi dibina atas fatah selama tidak

berhubungan dengan waw jamak dan dhamir rofa’ yang

berharkat. Contoh ( ب� _ ضر� بت� ضر� ). Kalau sdah

dihubungi waw jamak hukumnya dibina atas dhommah

contoh ( بو� ا ضر� ). Dan kalau sudah di hubungi dhomir

rofa ‘ yang berharkat hukumnya dibina atas sukun.

Contoh : ( بت بنا ضر� ضر� _ )

Fi’il madhi terbagi kepada dua :

1) Fi’il madhi bina bagi fa’il ( kalimat aktif ) memakai

awalan me, contoh

( Telah membuka =( فتح�

2) Fi’il madhi bina bagi maf’ul ( kalimat pasif )

memakai awalan di, contoh :

( Telah dibuka =( فتح�

Page 6: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3) Fi’il Mudhorii yaitu : (

ا�و التكلم� ء�فىز�من� شي� ها�لمضار�عمايدلعىلحد�ث� ( بعد�( kata kerja untuk waktu – waktu sekarang / yang

akan datang ).

Fi’il mudhari’ yaitu fi’il yang menunjukan kejadian

sesuatu pada waktu berbicara atau sesudahnya.

Tanda (ciri-ciri) fi’il mudhari’ mau menerima (لم)

contoh:

( (لم�يضر�ب� dan untuk menunjukan makna yang

akan datang dengan memasukan ( _ ن�� �ن� _ أ س _ إ

لن� _ سو�ف�_ ).

Dan wajib didahului oleh salah satu huruf

mudhoro’ah yaitu ( نيت� (أ

( أ_ن_ي _ ت )

Dan bisa dimasuki ( ini pun berlaku pada fi’il (قد�

madhi.

Hukum fi’il mudhori’ adalah di Irabkan dengan

rofa’ selama belum masuk huruf nasab dan huruf jazam.

Contoh ( �ج�ل�س� .(ي Kalau sudah masuk huruf nasab

Page 7: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

hukumnya berubah menjadi mansub. Contoh ( �ج�ل�س� �ن� ي ل

). Kalau sudah masuk huruf jazam hukumnya berubah

menjadi majzum. Contoh ( �ج�ل�س� �م� ي ل ).

Huruf yang menasbakan ada 10: ( �م _ ال �مكى� _ال

�ن� _ كى �ن ن� _ لن� _ ا� �وأ بأ حتى _ جو�اب بالو�او� _ جو�اب

الجحد�_ )

Huruf yang sepuluh ini terbagi kepada dua bagian

yaitu:

1. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan dirinya

sendiri.

2. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan ( �ن� (ا yang

ddhamarkan (disembunyikan).

1.1. Yang menasbakan dengan dirinya ada 4, yaitu :

a. ( ن�� أ ) dinamakan dia huruf nasab karena dia

menasakan fi’il mudhari contoh: ن�تضرب�� أ

( ن�� أ ) dinamakan huruf masdar karena dia

menghancur kalimat yang sesudahnya jadi

masdar, contoh: � يعجبني انتضرب menjadi

بك� يعجبنىضر�

( ن�� أ ) dinamakan huruf istiqbal karena dia

mengkhususkan makana fi’il mudhari’ untuk

Page 8: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

masa yang akan datang. Contoh ( �ن� يكو�ن� ا )

artinya bahwa akan ada.

b. ( لن� ) dinamakan huruf nasab sebagaimana

yang terdahulu

( لن� ) dinamakan huruf nafi (نافى) karena dia

menafikan (menidakkan) ma’na fi’il mudhari.

( ( لن� dinamakan huruf istiqbal sebagaimana

yang terdahulu contoh

( لن� يتكلم� )

Artinya tidak akan pernah bicara dia. ( dia tidak

akan pernah bicara )

c.( �ذن� ( إ dinamakan huruf nasab sebagaimana

yang terdahulu.

( �ذن� ( إ dinamakan huruf jawab atau jazak

karena dia berfungsi sebagai jawab dan karena

bahwa sesungguhnya sesuatu yang setelahnya

izan balaran

(jawab) bagi orang sebelumnya (izan)

Contoh : ( تبلغ�القصد� �إذ�ن� تبلغ� البحد�حتىتلعق�الصبر�

(لن�

Page 9: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Artinya : kamu tidak akan mencapai kemuliaan

hingga kamu mencicipi

Kepahitan kalau begitu kamu akan sampai pada

tujuan.

Contoh yang lain : ( كر�مك� ا �ذ�ن� ) pada jawaban ( ا

ا غر= و�ر �ز (ا

d. ( ( كى dinamakan huruf nasab sebagaimana

yang terdahulu

dinamakan huruf masdhar sebagaimana ( كى )

yang terdahulu.

Contoh : ( سو�امافاتكم�� � تأ لكيال )

Artinya : agar kamu tidak sedih terhadap apa

yang sudah hilang dari kamu.

2.1 Yang menasobkan dengan ( ن�� ( أ yang

diidhramkan terbagi pada dua :

1. Harus mengidhmarkan ( ن�� ) dan menuliskan ( أ

ن�� sesudah lam ta’lil ( أ

التعليل� ) �م �مكي� / ال ال )

Page 10: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( �سمع� ال ت� dengan membunyikan (حضر�

( ن�� ( أ dan boleh juga ( �ن�اسمع� ال ت� ( حضر�

dengan menuliskan ( ن�� ( أ

2. Wajib mengidhmarkan ( ن�� : ini ada lima (5) ( أ

a. Sesudah lam juhud ( لجحد�� ا �م ( ال

Yaitu kalimat yang didahului oleh ( ) atau ( كان�

و�ن yang menafi ( yang dinafikan karena ( يك

dengan ma (ما ) dan dinafikan ( oleh lam ( يلو�

( لم� )

(ada ma’na menidakan) contoh :

(

لتنقض�العهد� تكن� الو�عد�و�لم� خل�ف� ال ( ماكنت�

اليعذبهم�ااااااااا و�ماكان� هللالهماااااااااا اليغفر� يكن� و�لم� هللا

Artinya : Aku tidak akan menyalahi janji dan

engkau tidak akan merusak janji.

( � خلف� ) asalnya ( ال خلف� ا �ن� ) , ( ال asalnya (لتنقض�

( تنقض� �ن� (� ال

Page 11: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

b. Sesudah ( ( أو� yang berarti (لى� ( إ hingga

atau yang berarti (ال� .kecuali ( ا

Contoh: ( و�� �ل�ى) dengan ma’na ( أ hingga ( إ

( �لمنى� ا د�ر�ك� �و�أ ا �ستسهلنالصعب� ال )

Artinya : Sesungguhnya akan aku anggap

mudah segala kesukitan hingga aku mencapai

cita-cita.

Contoh : ( و�� �لى) dengan makna ( أ .kecuali ( إ

( و�يهمل�� �فئنهأ �كا ال

� (أ

Artinya : Sesungguhnya akan kuberikan dia

kecuali kalau kurang memperhatikannya.

( و�يهمل�� ) asalnya ( أ يهمل �ن� و�أ

� ( أ

c. Sesudah ( حتى ) yang dengan arti (لى� ) atau ( إ

التعليل� �م ( lam dengan arti karena) ( ال

Contoh: ( حتى ) dengan arti (لى� .hingga ( إ

(

کلواوشربواحتىيتبينلکمالخيطاالبيضمنالخيط

( االسود

Artinya : Makanlah dan minumlah kamu hingga

jelas bagi kamu benang putih dari benang

hitam.

Page 12: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

�ن� يتبين� ) asalnya ( حتىيتبين� ) حتى أ )

Contoh: ( حتى ) dengan arti ( �م التعليل� ال ) supaya.

و�احتر�س� حتى تنجو� ) )

Artinya : Berjaga – jagalah supaya kamu selamat.

( حتى تنجو� ) asalnya ( �ن� تنجو� حتى أ )

d. Sesudah ( فاء سببية� ) ( fasababiyah fa dengan

arti sebab ) yang didahului oleh nafi (yang

menidakkan), atau didahului oleh ( ( طلب�

tuntunan.

Contoh fasababiyah yang didahului oleh nafi :

يجد فيجد ) ( لم�

Artinya : dia belum mendapati sebab akan

mendapat dia.

( �ن� يجد ) asalnya ( فيجد فا )

( : mencakupi ( tuntunan ) ( طلب�

1. Amar ( perintah ) ( مر � � ال ا )

2. Nahi ( larangan ) ( نهى )

3. Irid ( anjuran ) ( لعر�ض� ( ا

4. Tahdid ( dorongan ) ( لتحد�يد� ( ا

5. Tamany ( Angan – angan ) ( لتمنى� ا )

6. Taraji (harapan ) ( لتر جى� ا )

Page 13: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

7. Istifham ( pertanyaan ) ( ستفها م�� ا )

Contoh Amar ( واوا فتسو� دجو� د ) asalnya ( وان� تسو د� فا

)

Artinya : Dermawan maka karenanya kamu akan jadi

ikutan

Contoh Nahi ( سد�فتسلم� اال �تدنمن� فان تسلم ) asalnya ( ال

)

Artinya : Janganlah kamu dekati srigala maka

karenanya kamu selamat.

Contoh Irid ( م� �تحلبناد�ينافتكر� ال� أ ) asalnya ( م� تكر� �ن� ( فا

Artinya : Sebaiknya kamu bayar hutang pada kami

maka karenanya kamu akan dihormati.

Contoh tahdid ( فيحضر� �خيك� �ال �كتبت �ن�يحضر� ) asalnya ( هال فا

)

Artinya : Cobalah kamu berkirim surat pada saudaramu

maka karena akan datang dia

Contoh Tamany ( نظمها تدنو�لىفا �و�اكب� الك ) asalnya ( ليت�

نظمها أ �ن� ( فا

Artinya : Wahai kiranya bintang – bintang itu dekat pada

ku maka aku akan menyusunnya

Page 14: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh Taraji ( طلع� فا السمو�ات� �سبا ب� �بلغ�اال لعلىأ )

asalnya ( فأأطلع )

Artinya : Semoga aku samapi kepintu langit maka

karenaya aku akan melihat.

Contoh Istifham (حدثكهلتصغىفا) asalnya (فا�نأ�حدثك ) Artinya : Adakah akan kamu dengarkan maka karenanya

aku akan menceritakannya padamu.

e.Sesudah ( (واومعية� ( artinya serta ) yang

didahului oleh nafi atau ( tholab )

seperi yang terdapat pada nomor d.

Contoh : (نفسهم� يأمروابالخيرو�ينسواأ asalnya ( لم�

( �نينسو ا وا )

Artinya : Mereka belum menyuruh berbuat baik

beserta mereka melapakan diri mereka.

Ma’na – ma’na huruf nasob

1. ( ن� � ( أ Kalau masuk pada fi’il madhori’ menjadikan

ma’na madhori’ jadi ma’na masdar

Contoh : ( ن�تصوموا� artinya bahwa memuasakan kamu ( ا

berubah menjadi

(صيامكم )

Puasa kamu.

Page 15: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Dari kata kerja berubah menjadi kata dasar.

( ( لن Kalau masuk pada fi’il mudhori’

memfaedah nafi fi’il madhori’ pada masa yang akan

datang serta takkid ( �كد �مستقبلمعالتأ نفي المضارع�فىا )

yang yang artinya tidak akan pernah. Contoh :

�ستاذحتىتصغوا ) �تكلمما ي ( لن�

Artinya : Tidak akan pernah bicara ustadz hingga

kamu memperhatikannya.

( ( إذن masuk kepada fii’l mudhori’

memfaedahkan untuk jawab dan jazak

( � اإ untuk jawaban sebagai akibat ( للجو�ابوالجز�

dari perbuatan yang sudah atau yang akan dilakukan

artinya kalau begitu :

Contoh : ( �ذن تبلغ القصد لن تبلغ البحد حتى تلعق الصبر إ )

Artinya : Tidak akn pernah kamu mencapai kemuliaan

hingga kamu mencicipi kepahitan. Kalau begitu kamu

akan sampai pada tujuan.

( ( كى� merubah ma’na fi’il mudhori’ menjadi

berpengertian agar.

Contoh : (تحزن� ال كى لك (ابين

Page 16: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Artinya : aku jelaskan pada kamu agar kamu

mengerti.

( ( لمكى� merubah makna fi’l mudhori’ menjadi

berpengertian untuk

( تعليل)

Contoh : (تعلم� أ لكي� (جئت

Artinya : Saya datang untuk belajar.

JAZAM FI’IL MUDHORI’

Yang menjazamkan fi’il mudhori ada 18 yaitu :

�ذما _ من _ ما _ مهما _ متى ) �ن� _ إ �ناهية _ إ �مر _ ال لم� _ لم أ� أ

�لما _ لم� _ لما_ �نى _ أ ين� _ أ� �ي _ كيفما _ أ �يا _ حيثما _ أ أ (

Huruf yang 18 ini terbagi pada dua bagian yaitu :

1. Menjazamkan satu buah fi’il

2. Menjazamkan dua buah fi’il

1.1 Yang menjazamkan satu fi’il ada 6 yaitu huruf :

( �ناهية أ�مر� _ ال �لم _ لم� �لما_ لم _لما _ أ أ )

a. (لم) dinamakna huruf naïf karena dia menafikan

( menidakkan ) arti fi’il mudhori’.

Page 17: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( لم�يضر�ب ) tidak memukul.

( ( لم dimanakan huruf jazam karena dia

menjazamkan fi’il mudhori :

Contoh : ( لم�يقم )

( ( لم Dinamakan huruf qolab ( karena dia ( قلب

membalikkan aman fi’il mudhori’ ke zaman

madhi / masa yang lewat.

b. ( ) sama dengan ( لما pada segi nama ( لم�

Bedanya pada segi makna. Kalau ( لم)

menafikan ( menidakkan ) masa yang lewat saja.

Contoh : (لم�يحضر ) belum hadir.

Dia belum hadir sebelum bicara dan mungkin saja

ketika bicara dan selesai bicara dia hadir.

Dan kadang – kadang ada juga untuk (

( إ�ستمر�ار�dan دوام berkekalan dan

berkelanjutan.

Contoh : ( لد يو� و�لم� �د� �ل ي ( لم�

Artinya : “ Dia tidak beranak dan tidak di

peranakkan, selama – lamanya.

Sedangkan ( لما) maknanya menafikan

perbuatan di masa yang lewat tapi juga berlaku

Page 18: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

untuk zaman hal / zaman bicara. Contoh : (حدر� لماي

)

Belum hadir pada masa yang lewat dan juga pada

waktu bicara.

c. �لم) ( أ adalah dasarnya ( لم) dimasukkan ke

dalamnya hamzah istifham, maka berubah artinya

menjadi takrir (تقر�ير ) artinya tetap. Contoh :

لك�صدر�ك) لم�نسرح�� ( أ Artinya : Adakah tidak aku

lapangkan dada kamu.

Pengertiannya : Aku sudah melapangkan dada kamu.

d. ( �م�ا ل� �م�ا) adalah ( أ yang dimasukkan hamzah ( ل

istifham sama dengan no c.

Contoh : (يد ز� لمايقم�� ( أ

Artinya : Adakah tidak berdiri si Zaid.

Pengertiannya : Si Zaid telah berdiri.

e. (عاء� �مر�و�الد اال ( لم : Faedah / kegunaannya

menjadikan arti fi’il mudhori’ berupa tuntutan yang

datang dari yang lebih tinggi kepada yang lebih

rendah.

Contoh : (ا يقل�خير= ( فل�

Artinya : Maka hendak katakanlah akan yang baik.

Page 19: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

f. ( والدعاء� �لنهي� Faedah / kegunaannya melarang : ( ال

dari isi kalimat yang sesudah.

Contoh : (ال�تقنط )

Artinya : Janganlah kamu putus asa.

2. Yang menjazamkan dua fi’il, yaitu yang tinggal.

Fi’il yang pertma dinamakan fi’il syarat dan yang

kedua di namakan jawab / jaza’ syarat. Contoh : (

اذهب تذ�هب� �ن� .Artinya : Jika kamu pergi, saya pergi ( ا

�ذهب) fi’il syarat ( تذهب) .jawab / jazak syarat ( ا

Yang menjazamkan dua fi’il terbagi pada dua, yaitu

huruf dan isim.

2.1. Yang huruf adalah :

a) ( ن� ,dinamakan huruf syarat dan huruf jazam ( ا

Contoh : (نتر�حم� (ا

Artinya : Jika kamu mengasihi, engkau dikasihi.

b) ( ذما� dinamakan huruf syarat dan huruf jazam ( ا

Contoh : ( �ق� ت تر� �تق� �ذ�مات ( ا

Artinya : Jika kamu bertaqwa, kamu meningkat.

Fiil yang dijazam adalah ( تتق� ) dan ( تق� ( تر�

tanda jazamnya adalah hazaf ya ( karena dia fi’il yang (ي�

mu’tal akhir.

Page 20: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Faedah ( ان) dan �ذما) ( ا masuk kepada fi’il

mudhori hanya semata-mata menunjukkan keterkaitan

fi’il syarat dan jawab syarat.

2.2. Yang isim adalah

a) (من ) di pakai untuk yang berakal.

Contohnya : ( به� يعملسو�ء�يجز� ( من�

Artinya : Orang – orag yang mengerjakan

kejahatan di balasi dengan kejahatan.

Fi’il (يعمل) syarat tanda jazamnya sukun ( jawab ( يجز�

syarat tanda jazannya hazaf karena fi’il yang u’takhir.

b) (ما ) dipakai untuk yang tidak berakal contoh: ( ا هللا

ما تفعلو ن� من خير� يعلمه )

Artinya : Apa – apa yang yang kamu perbuat dari

kebaikan, mengetahui Allah akan kebaikan itu. ( تفعلو�ن�

) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena dia fi’il

yang lima. (يعلم) jawab syarat tanda jazamnya sukun

karena dia fi’il yang shohih akhir.

c) (مهما ) dipakai untuk yang tidak berakal.

Contoh ( مر�ي�القلب� يفعل� مهماتأ �نك� و�ا )

“ Sesungguhnya apa – apa yang kamu perintahkan

terhadap hati pasti dia memperbuatnya”

Page 21: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena ( تأمر�ي )

fi’il yang lima.

jawab syarat tanda jazamnya sukun karena fi’il ( يفعل)

yang shohih akhir.

d) ( متى) dipakai untuk zaman contoh : (

��مل اال تبلغ� اللعمل� (متىتتقن�

artinya : Bila kamu meyakini pekerjaan, kamu meyakini

pekerjaan, kamu akan mencapai cita – cita. (تتقن) fi’il

syarat tanda jazamnya sukun yang ditakdirkan atas

ghain diberi harkat kasrah pada nun untuk bertemu

dua sakin.

( تبلغ) jawab syarat tanda jazamnya sukun yang

ditakdirkan atas ghain diberi harkat kasrah karena

pelepas bertemu dua yang sakin.

e) �يان) (أ dipakai untuk zaman, Contoh : (

�مل اال �لغ� تب تتقنالعمل� يان�� ( أ artinya kapan kami

melindungi kamu, kamu akan aman dari selain kami.

( � من نئ ) Fi’il syarat tanda jazamnnya sukun. �من) ( تأ

jawab syarat tnda jazamnya sukun

f) �ين) ( أ dipakai untuk tempat (مكان) contoh (

ينماتكو�نو�ايدر�ككمالموت� ( أ

Page 22: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

artinya : dimana saja kamu berada, kematian akan

menemukanmu.

( تكون) Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena

dia fi’il yang lima.

Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena dia ( يد�رك)

fi’il yang shahih akhir.

g) �ن�ى) (أ dipakaikan untuk tempat. Contoh ما)

�ذ�هباتخد� نىت� Artinya : kemana saja kamu berdua pergi (أ

kamu akan dilayani.

�نى ) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena fi’il ( أ

yang lima.

( ( تذهبا Jawab syarat tanda jazamnya hazah nun

karena dia fi’il yang lima.

h) ( حيثما ) dipakaikan untuk makan (tempat). Contoh : (

�تكرما (حيثماتنزال

artinya : Dimana saja kamu singgahkamu dimuliakan.

Fi’il syarat tanda jazamnya haaf nun karena dia ( تنزال )

fi’il yang lima.

( ( تكرما jawab syarat tanda jazamnya hazaf nun

karena dia fi’il yang lima.

Page 23: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

i) ( �لحال) dipakaikan untuk keadaan keadaan ( كيفما ( ا

contoh

أ�جلس ) ( كيفماتجلس�

artinya : Bagaimana saja kamu duduk saya duduk.

j) ( �ي ( ا Pantas untuk keseluruhan keadaan, melihat

kemana dia diidafakan.

Contoh: ( � تستفد تقرأ dيكتاب� ا )

Artinya : mana saa buku yang kamu baca. Kamu akan

mendapatkan faedah.

( ( تقرأ fi’il syarat tanda jazamnya sukun karena fi’il

shohih akhir.

( تستفد) Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena

shohih akhir.

Keseluruhan diatas adalah huruf atau izim yang

mengandung syarat dan menjazamkan fi’il mudhari’

Adalagi huruf yang mengandung syarat tapi tidak

menjazamkan fi’il yaitu:

( �ما _ لو�ما _ لو _ كلما _ لما �ذ�ا _ أ إ )

.hanya bisa masuk pada fi’il madhi (كلما) dan ( لما)

Page 24: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kalimat yang akan menjadi jawab harus fi’il boleh fi’il

madhi dan juga boleh fi’il mudhori.

Kalau kalimat itu tidak bisa menjadi jawab karena dia

jumlah ismiah atau karena dia fi’il yang mengandung

arti tholab ( tuntunan ) atau karena dia jamid atau

karena disertai ( ( لن� atau ( ( قد� atau ( ( س atau (

maka wajib memasukan ( سوف

.kedalam ( ف )

Contoh :

Contoh jawab jumlah ismiyah (

ق�د�ير dفهو�علىكلشيئdبخير يمسسك� )

Contoh jawaban disertai (ما)

�لتكم تو�ليتم�فماسأ �ن� فأ

Contoh jawaban yang mengandung tholah :

اااااا هللاني�يحببكما ) تبعو�ااااااااااا� ا�فأ تحبوان� كنتم� �ن� إ هللا� )

Contoh jawaban fi’il Jamid

Page 25: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

خيرا) تؤ�تين� ن�� فعسىربىأ

ماالو�لدا �قلمنك� �ناا ا ن� تر� �ن� ( ا

Contoh jawaban yang disertai (لن) (

تكف�رو�اه و�ماتفع�لو�امن�خيرdفلن� )

Contoh jawaban disertai ( ( قد (

لهمن�قبل Nخ� قأ �ن�يشر�ق�فقدسر� ( إ

Kita boleh menghazafkan fi’il syarat kalau dia

terletak sesudah �ن) ( إ yang diidghamkan pada ( � ( ال

contoh (رواالفاسكت� بخي تكلم� ) asalnya

( �رفاسكت �تتكلم� بخي ال بخيروان� �كلم� )

Dan boleh juga menghafakan jawab syarat kalau

di dahului oleh sesuatu yang pantas menjadi jawab.

Conth ( �قد�مت ا �ن� إ مجاز� ف �نت� ا ) asalnya

( جاز�فت �قد�مت� ا إن� مجاز�ف �نت� ketentuan fi’il syaratnya ( ا

harus fi’il madhi.

3. Fi’il Amar ( kata kerja perintah / kalimat

perintah )

Page 26: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Yaitu : (التكلم من� بعدز� dشيئبه�حصول مايطلب مر� ��أل ( أ

Artinya : Amar adalah fi’il yang dituntut hasil pekerjaan

sesudah masa bicara .

Contoh : (جلس� .duduklah kamu ( ا

Tanda fi’il amar

1. Bisa menerima ya muannats mukhotobah

contoh (ضر�ب� jadi ( إ

�ضر�بى) (إ

2. Bisa menerima nun taukid contoh (ضر�ب� jadi ( إ

�ضر�بن ) ( إ

- Hukum fi’il amar adaadalah dibina dengan apa

mudhari nyu dijazamkan.

- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan sukun contoh (

ينصر نصر) maka Amarnya dibina atas sukun yaitu ( لم� ( أ

Page 27: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Kalau mudhari’ dijazamkan dengan hazaf nun contoh (

ينصرا ) maka Amarnya dibina atas hazaf nun yaitu ( لم�

نصرا ( أ

- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan hazaf akhir

contoh (لميرم ) maka Amarnya

dibina atas haaf akhir yaitu (رم� ( إ

2.3 Huruf ( Kata penghubung ) yaitu :

�يستقلباالمفهومية ) ماال �لحر�ف ( و�ا

Artinya : Huruf yaitu kalimat yang tidak mempunyai

pemahaman tersendiri

Contoh ( لم) – tidak. Ini tidak biaa dipahami

tanpa ada kalimat yang lain.

- Tanda bagi huruf adalah tidak ada padanya tanda

isim dan tanda fi’il perbandingannya sama

dengan ( ج _ ح _ خ )

Tanda bagi jim adalah titik satu dibwah

Page 28: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Tanda bagi kho adalah titk satu diatas

. Tanda bagi ha adalah tidak ada titik diatas dan tidak ada titik dibawah

BAB I’RAB

1. Pengertin I’rab

(�ف= عليهال الداخلت� اعو�امل� �ف� و�اخر�الكلم�إلختال

� هو�تغييرأ اب �عر� االو�تقد�يرا

� ( ظاأ

Artinya : Perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya baik secar lafadz ( nampak atau secara takdir diperkirakan keberadaannya)

Conth perubahan secara lafadz (nampak) : a. ( يد ( جاء�ز�

Berubah akhir kalimat dari dun ( ) jadi b. ( يدا ز� �يت ا ( ر�

Dan ( د=ا ) dan jadi din ( د� )

- Semua itu terjadi karena berbeda amilyang

memasukinya.

Page 29: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Yang pertama amil yang memesukinya adalah (

( جاء� dia fi’il dan dia berkehendak kepada fail

yang marfu’ maka rofa ’lah zaidun (يد ( ز�

- Yang kedua amil yang memasukinya adalah (

�يت أ ( ر� dia fi’il dan fail. Dan dia berkehendak

kepada fail yang maf’ul yang mansub. Dan bi (ب)

dia huruf jar dan dia berkehendak mengajarkn

isim yang sesudahnya maka jarlah Zaidun (يد ( ز�

- Contoh perubahan secara takdir (diperkirakan

keberadaannya)

�لفتى ) ( جاء�ا

الفتى ) يت� أ ( ر�

�لفت ) با رت ( مر�

�لفتى) yang pertama marfu’ karena dia menjadi (ا

fail. Tanda rofa’ tidak dinampakan (ditakdirkan)

karena alif uzur (kesulitan menerima harkat)

�لفتى) yang kedua mansub karena dia maf’ul, tanda (ا

nasabnya tidak dinampakan ( ditakdirkan ) karena

alif uzur menerima harkat.

Page 30: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

�لفتى) (ا yang ketika majrur karena masuk bi ( (ب�

huruf jar tanda jarnya tidak dinampakkan

(ditakdirkan) karena alif uzur menerima harkat.

- Perubahan akhir kalimat dari rofa’ kepada nasab dan

kepada jar itulah dinamakn denganI’rab .

2. Pembagian I’rab

- I’rab terbagi kepada empat pembagian :

a. Rofa’ (فع ( ر� b. Nasab (صب ) c. Khofad (

( خفض dan d. Jazam

(جزم)

- I’rab yang ada pada isim hanya rofa’ – nasab – khofad.- I‘rab yang ada pada fi’il hanya rofa’ – nasab – jazam. - Isim tidak pernah jazam dan fi’il tidak pernah khofad.

3. Tanda – tanda I’rab

a. Tanda yang asli bagi rofa’ adalah dhommah (

.atau baris epan ( ضمة

. Penganti dri dhommah adalah : 1) �لو�او) (ا

( huruf waw )

Page 31: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

�لف) (2 huruf ) (أ

alif )

3) �لنون) (ا

( huruf nun )

b. Tanda asli bagi nasab adalah fatah ( فتحة)

Baris di atas.

Pengganti dari fthah adalah : 1) (لف� ( alif ) (أ

2) (كسرة) (

kasrah )

huruf ) (ا�ل�ياء) ( 3

ya )

4) ( � ��و ن ن Fل� ا )

(membuang huruf nun )

c. Tanda asli bagi khofad adalah kasrah ( ة ( گسر

baris dibawah :

Pengganti dari kasrah adalah : 1) ( الء� huruf ) ( ا

ya )

Page 32: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

baris ) ( فتح) (2

di atas )

d. Tanda asli dari jazam adalah sukun (سوكن )

tanda mati.

Pengganti dari sukun adalah ( ( ح�ذف

( membuang )

Hazaf terbagi kepada dua yaitu :

Fو�ن�١ح�ذف ) ( 1 لن ) ( membuang nun )

ل�خر�١ح�ذ�ف ) ( 2 ) ( membuang huruf yang

di akhir )

4. Tempat-tempat tanda I’rab’

4.1 Tanda-tanda rofa’

a. Dhommah

Dhommah menjadi tanda bagi rofa’ pada

empat tempat :

Page 33: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Pada isim mufrad ( ١�م د��١س� لمف�ر� )

Isim mufrad yaitu ( � مجموعا ليس� مثن وال� مأ )

Artinya : Kalimat yang bukan dua dan bukan banyak dan bukan pula yang di samakan denagn dua dan jamak.

( satu ) contoh : ( ذهب أالستاذ ) telah berfatwa satu orang guru. ( ستاذ �ال menjadi fail hukumnya mrfu tanda ( أrofa’nya adalah dhommah karena dia isim mufrad.

2. Pada jamak ta’sir ( جمعا لتكسير )

Jamak taksir yaitu (مفرادهفيه�بناء ( ماتغير�

Artinya : Kalimat yang berubah dari bentuk mufradnya. ( berubah dari satu menjadi banyak )

Contoh (جاء�الرجال ) Telah datang beberapa orang laki – laki.

(الرجال) menjadi fa’il, hukumnya marfu’ tanda rofa’

nya dhommah karena dia jamak taksir.

Perubahan jamak taksir ada 6 yaitu :

1. Berubah dengan bertambah saja contoh (صنو )→

satu orang sepupu jadi

.Beberapa orang sepupu ( صنو�ان)

Page 34: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Berubah dengan berkurang saja contoh : (تخمة )→

satu pembatas jadi

.beberapa pembatas ( تخم )

3. Berubah dengan berubah baris / harkat saja (اسد)

→ satu singa jadi (اسد)

beberapa singa.

4. Berubah denan bertambah serta berubah baris (

satu laki-laki → (ر�جل

.Beberapa orang laki-laki ( ر�جال)

5. Berubah dengan berkurang serta beruah baris

contoh (ر�سول ) → satu orang rasul jadi (رسل )

beberapa orang rasul

6. Berubah dengan berkurang dan bertambah serta

berubah baris contoh

�م) beberapa → (غلمان) Satu orang budak jadi →(غال

orang budak.

Page 35: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Pada jamak muannas yang salim( menunjukan banyak

perempuan yang bentuk mufradnya tidak berubah

yaitu: (لفو�تاءمز�يد�تين� ( ماجمع�بأ

Artinya : Kalimat yang dijamakan denan alif dan ta,

yang tambahan keduany.

Maksudnya. Ma’nanya menjadi banyak kalau sudah

di tambahkan alif dan ta di akhirnya. Contoh (هند )

satu orang Hindun kalau (هندات ) banyak si Hindun,

( banyak ( مسلمات) satu orang muslim dan ( مسلم

msulim.

- Muannas ada yang alam ada yang sifat.

- Muannas yang alam bisa dijamakkan denan alif dan ta tanpa syarat.

- Muannas yang sifat bisa dijamakkan dengan

ditambah alif dan ta kalau muddzakarnya

dijamakkan denan waw dan nun (مسلم )

Page 36: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

4. Pada fi’il mudhari’ yang shohih akhr dan tidak

berhubungan dengan alif tasniah atau waw jamak

atau ya mu’annast mukhotobah contoh : (ينصر )

( يضر�ب)

Kalau fi’il mudhari’ dihuungi oleh waw jamak alif

tasniyah atau ya mu’ anats mukhotobah maka tanda

rofa’nya adalah tetap ( menuliskan nun ) diakhirnya.

Contoh : ( _ تضر�بو�ن� تضر�بين� _ يضر�بو�ن� _تضر�بان�

( يضر�بان

- Fi’il ketika dinamakn dengan fi;il yang lima.

b. Waw

Waw menjadi tanda bagi rofa’ penganti dari

dhommah pada dua tempat :

1. Pada jamak muzakar yang salim ( menunjukan

banyak laki-laki ) yaitu :

فىحالة� بز�ياد�ة� الواو�و�النو�ن� اثنين� من� �كثر� مادلعلىا )

Page 37: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( و�الجر و�الياء�و�النو�ن� فى�حالتىالنصب� الرفع�

Artinya : jamak muzakar yang salim adalah : kalimat

yang menunjukan lebih banyak dari dua dengan

tambahan waw dan nun pada ketika rofa’ dan

tambahannya dan nun pada ketikan nasab dan

jar.

Jamak muzakar salim ada dua macam.

a. Berupa isim contoh (جاء�الزيدون), I’rabnya (جاء�)

adalah fi’il madhi, hukumnya dibina atas fathah (

الزيدون� ) menjadi fa’il hukumnya marfu’ tanda

rafa’nya adalah waw karena dia jamak muzakar yang

salim. Tanda jamaknya adalah tambahan waw dan

nun karena mufradnya adalah (يد (ز�

b. Berupa sifat contoh (جاء�المسلمون) I’rabnya:

sama dengan di atas

- Syarat jamak muzakar dirofa’kan dengan waw

bahwa ada muzakar berakal dan kosong dari

ta.

Page 38: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Pada isim yang enam (6) (سماء�الستة� yaitu (ا

( �خك _ حموك _ فوك _ذومال� _ هنوك أبوك _ أ )

- Isim yang enam : di rofa’kan dengan waw

: dinasabkan dengan alif

: dikhofadkan dengan ya.

Syaratnya ada 3 :

1. dia harus mufrad ( menunjukkan satu )

2. Dia mukabbarah (مكبرة ) besar, maksudnya tidak

dimasuki oleh ya tasqir

(تصغير) yang menunjukkan makna kecil contoh

yang ya tasgir (بيك makna ya adalah ya tasgir ( أ

artinya bapak kecil engkau.

Maka apabila masuk ya tasgir dia diI’rabkan

dengan harkat yang zohir diakhirnya. Contoh : (

�يتابيك _ مررتبابيك ا جاءأبيك _ ر� )

Page 39: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Dia diidofatkan kepada selain yang mutakallim (

�لمتكلم artinya(ياءا ya menunjukan orang yang

berbicara arti ya itu adalah saya atau aku.

Contoh : ( بونا� �خوها _ جاءأ جاء�أبيك _ جاءأ )

- Kalau diifotkan kepada ya mutakallim maka dia

di’irabkan denan harkat yang ditakdirkan pada hurf

yang seelum ya mutakallim.

Contoh : �بى) (جاء�أ I’rab (بى� ( أ adalah fail

hukumnya adalah marfu’ tanda rofa’nya

dhommah yang ditakdirkan ( tidak dintampakkan

) pada huruf ba (ب ) karena berebutan harkat

dengan ya. Karena kehendak ya adalah kasrah.

�يتأبى) �بى) maka (رأ majrur tanda jarnya adalah ( أ

kasrah yang ditakdirkan atas ba (ب )

c. Alif

Alif menjadi tanda bagi rofa’ pengganti dari

dhommah pada satu tempat yaitu :

Page 40: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Pada mutsana ( tasniyah ) yang dirofa’kan :

Tasniyah artinya dua (2)

Tasniyah adalah ( بز�ياد�ة� ماد�لعلىاثنين� �لف� اال

Artinya : Kalimat yang menunjukkan dua dengan

tambahan alif dan nun ketika rofa’ dan tambahan ya

dan nun ketika nasob dan jar.

Contohnya : ( قال� ر�خآلن )

I’rabnya : ( (ق�ال� fiil madhi hukumnya dibina atas

fathah (ر�جآلن) fail hukumnya marfu’ tanda rofa’nya

adalah alif penggani dari dhommah karena dia

tasniyah . Artinya : Telah datang dua orag laki-laki.

- Tanda dia Tasniyah adalah alif dan nun diakhirnya :

karena mufradnya adalah

(ر�جل)

d. NUN

Page 41: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Nun menjadi tanda bagi rofa’ pengganti dari

dhommah pada satu tempat yaitu pada fiil yang

lima.

- Fiil yang lima adalah

و�وا� أ لفاثنين�

� به�أ �تصل� كلفعلمضار�dعا

�وياءمخاطبة وجمعأ

- Artinya : Fiil yang lima adalah : tiap-tiap fiil

mudhorik yang berhubungan dengan alif

tasniyah atau waw jamak atau ya muannats

mukhotobah.

Contoh : ( )

Keseluruhannya fiil mudhori hukumnya marfu’

karena ia kosong dari huruf nawasib ( yang

menasabkan ) dan huruf jawazim ( yang

manjazamkan ).

4.2 Tanda-tanda nasab

Tanda nasab ada lima :

Page 42: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a.Fathah

Fathah menjadi tanda bagi nasob pada tiga empat :

1 ) Pada isim mufrad. Telah berlalu penjelasan

tentang isim mufrad pada halaman 16.

Contoh : ( �عدد تالكواكب أ )

Artinya : Aku telah membilang bintang.

Ira’bnya (عدد� (أ fiil madhi, hukumnya dibina atas

sukun, karena dihubungi oleh dhommir rofa’

yang berharkat.

(ت) Isim dhommir dibina atas dhommah pada

tempat rofa’ menjadi fail.

�لكوكب) ,menjadi maful bih hukumnya mansub (ا

tenda nasabnya fathah karen isim

mufrad.

2 ) Pada jamak taksir telah berlalu pada halaman

sebelumnya.

Page 43: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( يتالرخالواالسارى� ( رأ

3 ) Pada fiil mudhrik yang dimasuki oleh salah

satu nawasib dan tidak berhubungan dengan

akhirnya alif tasniyah atau waw jamak, ya

muannats mukhotbah. Contohnya : ( يقع -لن�

يجلس� (لن�

- Kalau akhirnya dihubungi oleh alif tasniyah

atau wawjamak atau ya muannats mukhotobah

maka tanda nasabnya adalah haaf nun

(membuang nun).

Contoh : (لنيجلسا) asalnya �جسان) (ي dan (

يجلسوا asalnya (لن�

.( يجلسين) asalnya ( لنيجلسي) dan (يجلسوان)

b. Alif

Alif tanda bagi nasob pengganti dari fathah pada

isi yang enam, telah terdahulu penjelasan serta

syarat-syaratnya pada halaman seelumnya.

Page 44: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( أ�باك -أ�جاك -حماك -فاك -ذامال-� هناك �)

c. Kasroh

kasroh tanda bagi nasab pengganti dari fathah

pada jamak muannast yang salim. Telah terdahulu

penjelasan jamak muannats yang salim pada

halaman sebelumnya. Contoh : ( الهندات� يت� أ (ر�

I’ronya (رأي) fiil madhi hukumnya dibina aras sukun

karena dihubungi oleh dhomir rofa’ menjadi fail. (

�لهندات� menjadi maful bih hukumnya mansub tanda (ا

nasabnya adalah kasroh, karena jamak muannats

yang salim.

d. Ya

Ya menjadi tanda bagi nasab pengganti dari

fathah pada dua tempat.

1) Pada mutsanna yang mansub

Telah terdahulu penjelasan mutsanna pada

halaman sebelumnya.

Page 45: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( يدين� الز� يت� أ ( ر� I’robnya ( يدين� �لز� (ا

adalah maful bih hukumnya mansub tanda nasabnya

adalah ya, karena ia tasniyah. Artinya aku telah

melihat dua orang Zaid.

2) Pada jamak muzakar yang salim yang mansub

Contoh : ( الزيد�ين� يت� أ (ر� Irabnya ( يد�ين� �لز� ( ا

menjadi maful bih hukumnya mansub tanda

nasabnya ya karena ia jamak. Artinya aku telah

bertemu beberapa orang Zaid.

- Perbedaan tasniyah dengan jamak ketika nasab

- Kalau tasniyah di fathahkan harkat huruf yang

sebelumnya ya dan di kasrahkan harkat yang

sesudah ya, contoh : ( .dua pena ( قلمين�

- Kalau jamak dikasrahkan harkat yang sebelum ya

dan di fathahkan harkat huruf yang sesudah ya.

Contoh : ( .beberapa pena ( قلمين�

e. Hazaf nun ( membuang nun )

Page 46: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Hazaf nun tanda bagi nasab pengganti dari fathah

pada fiil yang lima :

Contoh : (يفتحا ( يفتحان� ) asalnya ( لن�

لن� تفتحا ) ) asalnya ( تفتحان� )

( لن� يف�تحو ) asalnya ( يفتحون� )

تفتحون� ) ( تفتحون� ) asalnya ( لن�

تفتحى ) ( تفتحين� ) asalnya ( لن�

4.3 Tanda tanda jazam

Tanda jaam ada dua :

a. Sukun

Sukun tanda bagi jazam pada fi’il mudhori’ yang

shahih akhir. Fi’il mudhori’ yang shohih akhir adalah : (

ماليس فىأ�خر�ه�حرفعل�ة� )

Artinya : Fiil yang tidak ada akhirnya huruf ilat

Contoh : ( تح - لم�يضر�ب لم�يف� )

Page 47: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

B. Hazaf

Hazaf tanda bagi yang jazam pada dua tempat :

!) Fi’il mudhorik yang mu’tal akhir yaitu :

ياء اوا�و� و� كلفعلمضار�عفىأ�لفا�و�

Artinya : Tiap – tiap fi’il mudhori’ yang diakhirnya alif,

atau waw, atau ya.

Contoh : ( يخشى) diakhirnya alif ketika jazam (

( لم�يخش

( لميرم) diakhirnya ya ketika jazam ( يرمى)

) diakhirnya ada waw ketika jazam ( يغزو)

يغز ( لم�

2) Pada Fi’il yang lima

Contoh : ( لم� ينصرا )

تنصرا) ( لم�

ينصروا) ( لم�

Page 48: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

تنصرو) ( لم�

تنصرى) ( لم�

4.4 Tanda – tanda khofad

Tanda khofad ada tiga (3) yaitu :

a. Kasroh tanda bagi khofad pada tiga tempat :

!) Pada isim mufrad yang munshorif (yang bertanwin )

Contoh : (يد بز� رت ( مر�

- Kalau isim mufrad yang tidak bertanwin ( isim allazi

la yansarif ), maka tanda khofadnya fatnah contoh:

�حمد) با ( مررت

2) Pada jamak taksir yang munshorif ( yang

bertanwin ).

Contoh : (بر�جال ( مررت

Page 49: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kalau Jamak taksir yang tidak bertanwin ( isim

allazi la yan sarif ). Maka tanda khofadnya fathah. (

فىمساجد �يت ( صل

3) Pada jamak muannats yang salim yang masih

kekal jamaknya, contoh :

( مررت بهندا ت ) Aku telah bertemu dengan

beberapa orang si Hindun.

- Kalau hilang makna jamaknya yang dijadikan ia

isim alam ( nama orang atau nama negeri ) boleh

bertanwin dan boleh tidak bertanwin tanda

khofadnya kasrah dan kalau tidak bertanwin

tanda khofadnya fathah.

b. Ya

Ya tanda bagi ganti bagi kasroh pada tiga tempat

yaitu :

1) Pada mustasna yang dikhafadkan contoh ; (

مر�رت باالزيد�ين )

Page 50: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2) Jamak mudzakar yang salim contoh : باالزيد�ين)

( مررت

3) Pada isim yang enam

Contoh ( �خيك _ حميك _ فيك _ ذيمال _ هنيك �بيك _ أ أ )

- Telah berlaku penjelasan semuanya pada isim

ybg marfu’.

c. Fathah.

Fathah tanda bagi Khofad pengganti kasroh pada

isim allazi la yan sarif (ينصرف� الذىال �سم isim ( ا

yang tidak bertanwin yaitu :

فرعيتين� مختلفتين شبه�الفعل�فىعلتين�� ) ماأ

و�فرعية� ىالمعنىأ �حدهماالفظو�مرجعاالخر� مرجعا

( عيتين تقو�ممقام� الفر�

Artinya : Isim yang menyerupai fi’il dengan dua alasan yang furu’ keduanya, berbeda keduanya yang kembali salah satu keduanya pada lafadz dan kembali yang lain pada ma’na atau satu furu’ yang menempati dua furu’.

Page 51: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Isim Allazi la yan sarif dua :

1. Terlarang bertanwin dengan satu furu’ yang

menempati tempat dua furu’

2. Terlarang bertanwin dengan dua furu’

1.1 Kalimat yang ada atas setimbangan

sighat muntahal jumu’.

: Yaitu ( صيغةالمنتهىالجموع)

�وسطها �ثةا �وثال �لف تكسره حرفان ا )كلجمع بعدأ

ساكن(

Artinya : Tiap- tiap jamak yang sesudah

alif taksirnya dua huruf atau tiga huruf yang

pertengahan sakin.

Contoh : Yang sesudah alif taksirnya dua huruf

( مساجد _ صوامع )

Contoh : Yang sesudah alif taksirnya tiga huruf (

مصابيح _ قناد�يل )

Page 52: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Shigat muntahal jumu’ terlarang bertanwin

karena dia menempati dua furu’ / dua kali jamak.

Yaitu : 1. Jamak adalah furu’ dari mufrad

2. Kemudian jamak di

jamakkan lagi.

Atau 1. 1. Mufrad – 2. Jamak takrir – 3. shighat

muntahal jumu’

3. Kalimat yang diakhiri dengan alif ta’nis

maksurah.Yaitu alif yang

( � (لفمفردة�

Menunjukkan mufradah ( satu perempuan ) biarpun

masuknya pada nakirah.

Ex : رى� رضع : atau pada marifah ex ذک

ex katau jama : جرجى

4. Kalimat yang diakhiri alif ta’nis mamdudah yaitu (

�لفقبلها أ Nلف� ( أ

Page 53: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

فتقلب هي همزة )

Artinya : alif ta’nis yang mamdudah ialah alif yang

sebelumnya ada alif kemudian di tukar dia dengan

hamzah biarpun masuknya pada nakirah ex : ام� صحر�

atau pada morifah ex : كريا ز�

- Alif ta’nis maksurah dan alif taknis mamdudah

melarang tanwin karena dia menempati dua furu’ / dua

kali ta’nis.

1. Taknis yang laim (yang sudah ada

2. Menempati taknis pada taknis yang lazim berarti

sudah dua kali taknis.

Atau 1. Takrir 2. Taknis 3. Alif ta’nis.

3. Terlarang bertanwin dengan dua furu’ ini

terbagi dua.

4. Terlarang bertanwin beserta alamiah

5. Terlarang bertanwin beserta wasfiah

Page 54: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2.1. Yang terlarang bertanwin beserta alamiah ada 6

yaitu:

1. Alamiah serta tambahan alif dan nun contoh (

( عمران

- dua furu’ yang melarang tanwinnya adalah

alamiyah furu’ dari nakirah dan tambahan alif dan

nun furu’ dari mazid alaih / yang tambahan.

2. Alamiah serta tarkib majzi, contoh : (بعلبك )

- Dua furu’nya : alamiyah furu’ nakirah, dan tarkib

furu’ dari mufrad.

3. Alamiyah serta taknis contoh : (طلحة )

- Alamiyah furu’ nakirah, taknis furu’ dari tazkir.

- Taknis terbagi tiga :

1) Ta’nis lafadz dan ma’na contoh : (فاطمة )

2) Ta’nis lafadz tidak ma’na contoh : ( طلحة ) untuk

nama laki-laki.

Page 55: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3) Ta’nis ma’na tidak lafadz contoh : (زينب )

- Syarat taknis melarang tanwin ada : salah satu dari

4 :

1) Bahwa ada hurufnya lebih dari tiga contoh yang

diatas.

2) Kalau tiga huruf berharkat ditengahnya. Contoh :

( سقر)

3) Atau ‘ajam ( bukan bahasa Arab) contoh :(

(حمصى

4) Perpindahan dari muzakar kepada muannats

contoh : (يد .untuk nama perempuan (ز�

- Kalau tidak terdapat salah satu syarat di atas boleh

bertanwin. Kalau bertanwin di khofatkan

dengan kasrah contoh : ( مررت بهند )

4. Alamiyah serta wazan fi’il ( setimbangan fi’il ) conth : (

�حمد يشكر أ )

Page 56: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Alamiyah furu’ nakirh wazan fi’il adalah furu’ dari

isim.

- Syarat wazan fi’il harus ada timbangan fi’il.

5. Alamiyah serta ‘udul contoh (عمر) pada taqdiri.

Alamiyah furu’ nakirah dan ‘udul furu’ dari

ma’dul alaih( yang dipalingkan )

- ( عمر) di palingkan dari ( عامر) karena di

kahwatirkan sama degan sifat.

6. Alamiyah serta ajam, contoh : (اهيم �بر� ( إ

Alamiyah furu’ dari nakirah ajam furu’ dari arab.

- Syarat ajam adalah :

1. Harus alam (nama orang atau nama negeri) dalam

bahasa ajam.

2. Lebih dari tiga huruf

Page 57: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- kalau tidak terdapat salah satu dua syarat diatas

boleh bertanwin dan boleh juga tidak bertanwin.

4.2. Yang terlarang bertanwin serta wasfiyah ada:

1) Wasfiyah serta ‘udul contoh: ( خر� dipalingkan ( ا

dari ( .pada hakiki ( tahqiqi) ( آخر�

- Wasfiyah furu’dari mausuf alaih ( yang diberi sifat

dan ‘udul furu’ dari ma’dul alaih yang

dipalingkan)

2) Wasfiyah serta tambahan alif dan nun contoh : (

( mabuk ) ( سكران

- Wasfiyah furu’ dari mausuf tambah (ziadah) furu’

dari mazid alaih (yang ditambah)

3) Wasfiyah serta wazan fi’il furu’ dari isim.

- Syarat wasaf :

a. Keadaannya asli

Page 58: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

b. Tidak menerima ta.

BAB ISIM-ISIM YANG MARFU’

- Isim yang marfu’ adalah isim yang dirofa’kan

dengan salah satu tanda rofa’ yang empat ( 4 )

yaitu dhommah, waw, alif, dan nun.

- Isim – isim yang dirofa’kan itu ada tujuh (7) :

1.Fail (pelaku pekerjaan)

2.Naibul fail (pengganti pelaku)

3.Mubtada (subjek)

4.khabar (prediket)

5. Isim kana (ن� dan isim saudara – saudara kana ( کآ

( كآ ن )

6. Khabar inna ( � ن ا ) dan isim saudara – saudara

inna ( � ن ا )

7.Tabi’ ( yang mengikut kepada yang marfu’ ).

Page 59: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1) Naat ( sifat )

2) Ataf ( kata penghubung )

3) Taukid ( penguat/penegas )

4) Badal ( pengganti )

- Kalau da isim yang marfu’ I’rabnya adalah salah

satu dari ism yang 7 :

1.1 BAB FAIL ( PELAKU PEKERJAAN )

Fail adalah :

Artinya : Fail adalah yang didahului oleh fi’il ( yang

dibina bagi fail ) atau yang menyerupai fi;il dengan

cara melekat fi’il dengan fail atau dengan cara

terjadi fi’il dari fail.

- Isim terbagi dua :

1) Sharih ( benar – benar isim )

Page 60: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2) Muawwal ( Fi’il yang dipalingkan ma’nanya

kepada isim )

- Fi’il terbagi dua :

1) Lazim ( yang hanya berkehendak kepada fail ) instransitif.

2) Mut’addi ( yang berkehendak kepada fail ) transitif.

- Sabah fi’il terbagi empat :

1) Isim fail

2) Amtsilah muballagah

3) Sifat masyabahah

4) Isim tafdhil

Contoh : menyandarkan fi’il kepada fail atas cara melekat fi’il pada fail :

Telah mengetahui si Zaid (علم) fi’il madhi ( يد Fail (ز�

- Pengetahuan itu melekat pada diri si Zaid.

Contoh : Menyandarkan fi’il kepada fail atas cara terjadi fi’il dan fail

Page 61: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

يد (قام) telah berdiri si zaid :قامز� fi’il madhi (يد .fail( ز�

- Perbuatan berdiri itu terjadi dari si Zaid

- Contoh fail dari isim fail �لوانه) ( مختلفا artinya : berbeda warnanya

I’rabnya (ختلف ) isim fail �لو�ان) (ا fail dari ( مختلف) dan ( ه ) mudhofun ilaih.

- Contoh Fail dari amtsilah mubalagah (يد �ضرابز� ( ا

artinya adalah bersangatan memukul si Zaid.

I’rabnya (� ( أ istifamnya ( kalimat tanya ) ( ضراب)

amtsilah mubalagah

( يد ضراب ) fail dari ( ز� )

- Contoh fail sifat musyabhah ( حسن و�جهه ) artinya

yang baik wajahnya.

I’rabnya sifat(حسن) musyabahah (و�جه) fail dari (

.mudhofun ilaih ( ٥) dan ( حسن

- Contoh fail dari isim tafdhil

يد ) ز� منهفىعين� حسن�فىعينه� الكحل� =أ جال ر� �يت ا مار� )

Page 62: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Artinya : Aku tidak melihat seorang laki –laki yang

lebih baik dimatanya celak dari celak yang ada pada

mata si Zaid.

- I’rabnya (ما) huruf nafi ( huruf yang berarti tidak ) (

ي�� أ ت fi’il madhi ( ر�

Fail ( �حسن) maf’ul bih ( ر�جال isim tafdhil, menjadi ( أ

naat dari ( �ر جأل ) dan

( ( ف� hurif jar ( ( عين dijarkan oleh ( ( ف� dan ( ( ه�

mudhofun ilaih

- Contoh fail yang berasal dari fiil yang ditakwilkan

( yang diplingkan ma’nnya kapada isim ) (

تخشع�بهم ن�� �منواأ أ للذ�ين� ت�

� يأ لم�� ( أ

Artinya : Apakah belum datang waktunya bagi

orang – orang yang beriman untuk tunduk hati

mereka.

I’rabnya : (أ) huruf istifam ( آم ) huruf nafi ( � یا ن ) fi’il

mudhori’

Page 63: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

�ن� ) �لذ�ي ل )jar dan majrur (منوا� ن) fail ( و) fi’il madhi (أ

(أ huruf masdar dan huruf nasab ( ( تخشع fi’il

mudhari ( وبقل ) fail ( هم ) mudhofun ilaih.

- ( �ن�تخشع�قلوابهم ( ا ditakwilkan / dipalingkan

kepada isim yang menjadi fail dari ( يأن)

takwilnya adalah

( منواخشو�ا عقلوابهم� للذينأ ن�

� لم� يأ� أ )

PEMBAGIAN FAIL

Fail terbagi dua :

1. Zahir ( tampak )

2. Mudhmar ( tersembunyi )

Zhohir ada delapan (8)

a. Isim mufrad contoh ( قال�قاض ) telah berkata qdhi / جاءزيد

b. Mutsanna muzakar ( يشتغل والدان ) sedang sibuk kedua orang tua / جاء�الزيدان

c. Jamak muzakar (صلىالمسلمن) telah shalat orang yang muslim / و�ن�د� جاء�الزي yang salim.

Page 64: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

d. Jamak taksir muzakar ( ب� الطال sedang belajar( يتعلمsiswa – siswa / جاءالرجال / untuk muakkar

e. Mufrad mu’annast ( فاطمة ت�� ( جأ telah datng

fatimah / تهند� جأ

f. Mutsana mu’annast (تان� sedang shalat (تصلىالمؤمنdua perempuan جاءتالهندان� / mukmin

g. Jamak mu’snnast yang salim (المسلمات telah (قامت�berdiri banyak perempuan muslim / جاءتالهندات

h. Jammak taksir mu’annast ( جائت الهنود ) telah datang beberapa si hindun / و�د �هن ال untuk muannas / ج�اء�ت�

MUDHAMAR ADA 14

a. Murfad muzakkar ghaib ( ( أكرم� failnya (هو ) yang ditakdirkan.

b. Mussana muzakkar ghaib ( ما� ( ا ) failnya alif ( أكر�

c. Jamak muzakar ghaib ( أكرموا� ) failnya waw (و )

d. Mufrad mu’annast ghaibah ( مت� ) failnya (أكر� ( هى yang ditakdirkan.

e Mutsanna mu’annast ghaibah ( � �أكر مات ) failnya alif ( ا )

f. Jamak mu’annast ghaibah ( من� ( ن ) failnya nun ( أكر�

Page 65: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

g. Mufrad mukhotob muzakkar ( أكرمت� )failnya ta ( ت )

h. Mutsana mukhotob muzakkar ( متما� ) failnya ta ( أكر�( ت

i. Jamak mukhotob muzakkar ( �أكر متم ) failnya ta ( ت )

j. Mufrad mu’annast mukhotobah ( مت� failnya ta ( أكر�( ت )

k. Mutsana muannats mukhotobah ( أكرمتما�� ) failnya ta ( ت )

l. Jamak muannast mukhotobah ( متن� ) failnya ta ( أكر�( ت

m. Mutakallim wahdah ( مت� ( ت ) failnya tu ( أكر�

n. Mutakallim ma’ghair ( منا� ( نا ) failnya na( أكر�

- Huruf yang menghubungi ta ( bukan bagian dari ( ت

fail, yang fail adalah ta satu – satunya.

KETENTUAN FAIL

Bagi Fail ada tujuh (7) ketentuan.

1. Fail wajib rofa’

Page 66: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Fail wajib terlekat sesudah fi’il

3. Fail tidak boleh dibuang, apa saja bentuk

fi’il wajib pakai fail baik madhi, maupun

mudhori’ dan amar

4. Fi’il harus dalam bentuk mufrad sekalipun

failnya mustanna atau jamak.

5. Harus ditaknis fi’il bila failnya muannast

dan tidak terbatas dengan fi’il dengan

cara menambahkan ta ta’nis pad fi’il

madhi.

Contoh : (الطالبة جعت� ( ر�

Telah pulang murid perempuan dan dengan

memakaikan huruf mudhoro’ah ta pada fi’il mudhori’.

Contoh : ( رجعتالطالبات) ( sedang atau akan

pulang murid – murid perempuan )

Page 67: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Kalau antara fi’il dan fail ada yang membatasi

maka boleh menta’niskan fi’il boleh juga tidak.

Contoh :

- ( رجع بعدانتهاء المحاضرةطالبات ) artinya telah

pulang setelah selesai muhadharah murid –

murid.

I’rabnya (رجع ) fi’il madhi (بعد ) zaraf ( ( إنتهاء�

mazruf

�محاضرة) ) fail dari ( طالبات) mudhofun ilaih (ا

( رجع

muannats. Dan ( طالبات) muzakar dan ( رجع)

kalau dikatakan

.boleh juga ( ر�جعت)

6. Kalau fi’ilnya muta’addi sesudah fi’il ada

fail kemudian maf’ul.

Contoh : (ميذدرسا� التال sedang menulis (يكتب�

murid – murid akan pelajaran.

Page 68: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya (كتب ) fi’il mudhari’ �منذ) fail( التال (

.maful ( درسا

- Tapi sering juga mafulnya didahului dari fail.

Contoh : ( ( قدنصركماهللا Sungguh telah

menolong akan kamu allah.

I’rabnya : (قد ) huruf tahqiq (نصر ) fi’il madhi (كم

) maful bih ( اهللا ) fail.

7. Boleh membuang fi’il bila ia menjadi

jawab

Contoh : ( منخرج؟ على ) Siapa yang keluar ?. Ali

Takdirnya ( منخرجخرجعلى ) siapa yang keluar ?.

yang keluar Ali.

BAB NAIBUL FAIL

Naibul fail adalah

Page 69: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

قيم�هو�مقامهف �سملمرفوعالذىلميذكرمعهفاعلوا هواال

مرفوعابعدأنكان�منصوباوعمدة=بعدأنكانفضلة صار�

�يجوزحفهوالتقد�يمهعلىالفعل فال

Artinya : Isim yang marfu’ yang tidk disebutkan failnya dan ditempatkan dia pada tempat fail, maka jadi isim itu marfu’ sesudah mansub dan jadi dia umdah ( pokok atau bagian dari fi’il ) sesudah ada dia fudhlah ( pelengkap ), tidak boleh dibuang dan tidak boleh terdahulu dari failnya.

Naib fail hanya ada pada fi’il yang muta’addi

( transitif )karena yang akan menjadi naibul fail itu

pada asalnya adalah maful. Contoh :

( ضربزيدالكلب )

Artinya : Telah memukul si Zaib akan anjing.

I’rabnya : (ضرب ) fi’il madhi (يد �لكلب) fail (ز� maful (ا

bih

Caranya :

a. Dihazafkan fail yaitu ( زيد )

b. Diletakan maful pada tempat fail yaitu ( الكلب )

Page 70: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

c. Dirubah fi’ilnya jadi dibina bagi maful ( kalimat pasif ) dengan cara mendhommahkan awalnya dan mengkhasrahkan huruf yang sebelum akhirnya.

Maka jadi dia ( ضربالكلب ) artinya telah dipukul anjing

I’rabnya : (ضرب) fi’il dibina bagi maful / bina bagi

majhul ( kalimat pasif ).

.Naib fail ( pengganti pelaku ) ( الكلب)

Cara membuat fi’il dibina bagi maful pada fi’il

mudhori’ yaitu mendhommahkan huruf

mudhoro’ah dan memfathahkan huruf yang

sebelum akhir, contoh ( ينصر) Sedang / akan

menolong menjadi (ينصر) sedang / akan ditolong.

- Naibul fail juga ada dari isim maful contoh : (

خلقه Artinya dia yang dipuji akhlaknya (هو�محمود

- I’rabnya (هو) mubtaba ( khabar sigatnya isim ( محمود�

maf’ul dan

.mudhafun laih ( ه) dan ( محمود) naib fail dari ( خلق)

Alasan menghazafkan fail.

Page 71: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Karena sudah kenal dengan fail contoh (نسان� (خلقاال

telah diciptakan manusia. Semua orang tahu bahwa

yng menciptakan adalah Allah mka dihazafkan failnya

yaitu Allah asalnya adalah (نسان� �ال ا هللاخلقا )

2. Karena tidak tahu dengan si fail contoh ( ( سرق�البيت

telah dicuri rumah kita tidak tahu siapa pelaku

pencurian.

3. Ingin menyembunyikan fail supaya orang ragu. Contoh

( ( ركبالحصان telah dikendarai kuda kita kenal

dengan si pengendara tapi tidak mau menyebutkan

supaya orang ragu.

4. Karena takut dengan si fail contoh ( telah ( ضربزيد

dipukul si zaid. Kita kenal siapa orang yang memukul

tapi takut menyebutkannya, kalau disebutkan mungkin

dia akan marah.

5. Untuk memulyakan si fail ( عملعملمنكر) telah

dikerjakan pekerjaan yang mungkar.

Page 72: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kita tahu orang yang memperbuat yang mungkar,

karena selama Ini dia orang yang terpandang untuk

memuliakannya dihazafkan supaya jangan jatuh harga

dirinya.

6. Karena tidak ada manfaat menyebutkannya (

ورة .telah dihapus papan tulis ( مسحالسب

Disebutkan atau tidak disebutkan orang yang

menghapuskannya tidak akan ada faedahnya.

- Kalau pada kalimat itu ada beberapa maf’ul maka

yang akan dijadikan naib fail adalah maful yang

pertama, dan yang lain tetap mansub menjadi

maful juga

Contoh : ( يداد�رهما �عطىبكرز� ( ا

Artinya Telah memberikan aibakar akan sizaid

akan uang.

- I’rabnya : ( �عطى ) fail ( بكر) fi’il madhi ( ا يدا ( ز�

maful pertama

Page 73: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

.maful kedua ( درهما )

- Dijadikan bina bagi mafil ( ( اعطىزيددرهما

artinya telah diberi sizaid uang

- I’rabnya ( ) fi’il madhi bina bagi maful ( اعطى

يد naib fail ( ز�

mafulbih ( درهما )

- Kalau ingin membuat fi’il bina bagi maful dari

fi’il lazim boleh juga syaratnya nibul failnya

harus.

1. Jar majrur contoh ( به ( فرح

2. Zhoraf contoh (سيريومكامل )

3. Masdar contoh ( يغتسلغسل فىالنهار )

- Ketentuan naib fail sama dengan ketentuan – ketentuan fail

- Pembagian naib fail sama dengan pembagian fail

- Penentuan muzakar dan muannats fi’il yang dibina bagi majhul tergantu

Page 74: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

pada maful bih yang akan menjadi naib fail.

Terutama dalam memakai huruf midhoro’ah jangan sampai tertipu dengan

Huruf mudhoro’ah yang ada :

Contoh : (تضربالفاطمة ) kalau bina bagi fail

يدالفاطمة ) ز� ( يضر�ب

BAB MUBTADA ( SUBJEK ) DAN KHABAR ( PREDIKET )

- Mubtada sama dengan subjek atau pokok kalimat

- Khabar sama dengan prediket atau sebutan

- Mubtada dan khabar adalah dua isim yang dari keduanya disusun kalimat yang berfaedah :

- Mubtada ialah :

�لعار�يعنالعواملاللفظية) �لمبتدااالسمالمرفو�عا ( ا

Artinya : Mubtada ialah isim yang marfu’ yang kosong dari amil lafziah.

- Yang merofa’kan mubtada adalah ibtida ( permulaan ) لعو�امل�� ا �جردعن� كوناالماال

Page 75: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Mubtada ada dua dua pembagian :

1. Zhohir

2. Mudhmar

- Kedua –duanya sudah terdahulu dalm bab fail

- Mubtada zahir ada dua pembagian

1. Mubtada yang berkehendak kepada khabar contoh : ( بناا ار� ( هللا

2. Mubtada yang berkehendak kepda fail sadda masadda khobar ( fail yang

Menempati tempat khobar, yang ini kalau mubadanya terdiri dari isim wasaf ( isim fail dan isim maful yang didahului olh nafi atau istifham. )

Contoh : ( يد �قائمز� ( ا artinya adakah yang berdiri si zaid.

‘Irabnya (� ) istifham(أ ( قائم sighatnya isim fail ‘Irabnya mubtada

يد ) .fail sadda musadda khobar ( ز�

( يدان� artinya tidak yang berdiri ( ماقائمالز�dua orang zaid.

Page 76: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

‘Irabnya : ( ) huruf nafi ( ما isim fail ( قائم jadi mubtada

يدان� ) �لز� .fail sadda musadda khobar ( ا

KETENTUAN – KETENTUAN MUBTADA

Ketentuan mubtada ada 5 :

1. Wajib rofa’ contoh : ( �لحق� منصور ا ) artinya kebenaran itu di bela.

‘Irabnya : �لحق) (ا murtada marfu’ ( منصور) khabar marfu’

2. Harus isim yang ma’rifah atau nakirah yang berfaedah contoh :

محمدرسول) هللا )

mubtada(محمد) dia ma’rifah dengan isim alam (.mudhofun ilaih (اهللا) khabar (رسول

3. Mubtada boleh di hafazkan kalau ada bukti yang menunjukkan contohnya pada jawab dari pertanyaan. (ک�ي�فحالك) bagaimana keadaanmu.

Irabnya ( ف�� khabar muqaddam ( khabar yang di ( ک�يdahulukan )

Page 77: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ( حال mubtada muakhar ( mubtada yang dikemudiankan )

: mudhofun alaih (ك)

- Lalu dijawab dengan kalimat (بخير) artinya baik-baik ‘irabnya khabar mudtadanya di hafazkan seharusnya di jawab dengan (ر� .saya baik ( انابخي

(انا) mubtada ( بخير) jar dan majrur menjadi khabar.

- Maka menghafakan ( ( انا disini hukumnya cuma boleh / harus kalau dituliskan juga boleh tidak ada salahnya.

4. Wajib dihafazkan mubtada itu pada empat tempat :

1) Kalau dia jadi jawab dari qosam ( sumpah ) contoh ( �فىذ�متى الذهبن � ) Artinya : pada tanggunganku

sunguah aku akan pergi.

I’rabnya (فى ) huruf jar

.tanda jarnya kasrah (فى) dijarkan oleh fi ( ذمتى� )

.mutakallim wahdah jadi mudhofun illaih (ي)

huruf jawab dari qosam ( sumpah ) ( ل)

Page 78: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

(اذهبن) fi’il mudhori’ fiilnya (أنا) yang ditakdirkan,

jumlah fi’il dan fail menjadi khobar, mubtadanya

dihazafkan yaitu lafadz (فسم) sumpah atau

.janji (عهد)

huruf taukid tsakilah ( penegas ) ( ن)

Kalimat (قسم) / (عهد) mubtada disini wajib di

hazafkan tidak boleh dituliskan.

2)Kalau khobar terdiri dari masdar pengganti fi’ilnya

contoh : ( (صبرجمضيل Artinya : Kesabaran yang

baik.

I’rabnya : ( صبر) khabar, (حميل) naat. Mubtada

dihazafkan, yaitu kalimat

(صبرك) kesabaran engkau. ‘I rabnya ( صبر)

mubtada ( ك) mudhofun ilaih lengkapnya

kalimat itu (صبركصبرجميل) tapi tidak boleh

menuliskan kalimat (صبرك)

Page 79: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3) Kalau khabarnya khusus pujian dikhususkan pujian (

( بئس ) atau celaan ( نعم

Contoh : ( نعم الرجلمحمد ) artinya : Sebaik –

baiknya lelaki Muhammad.

I’rabnya ( نعم ) fi’il mudah ( pujian ). ( الرجل ) fail

dari ni’ma.

.yang di takdirkan (هو) khabar mubtadanya ( محمد )

Asal kalimatnya

adalah : ( نعمالرجلهومحمد )

Contoh celaan :

( ( بئستالمراةهند Sejahat – jahat perempuan

Hindun.

I’rabnya : ( ( بئست fi’il zam ( celaan ) ( fail ( المراة

biksa.

( ( هند khabar mubtadnya ( ( هى tidak boleh

dituliskan.

Page 80: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Asal kalimat itu adalah ( بئستالمراةهىهند )

4) Kalau khabar hanya berupa sifat saja contoh : (

( ترفقبخالدالمسكين

Artinya : Kasihanilah oleh engkau si khalid yang

miskin.

I’rabnya : ( ترفق) fi’il Amar, failnya wajib

mentakhirkan anta (انت)

) dijarkan oleh bi (خالد) huruf jar ( ب) jar dan ) ( ب

majrur )

(المسكين) sifat dari (خالد) yang sudah diputuskan

hukumnya dari man’utnya, namanya naat maqtu’ (

I’rabnya jadi khabar mubtadanya adalah ( مقطوع

( هو) yang dihazafkan lengkapnya kalimat itu

adalah :

فقبخالدdهوالمسكين ) ( تر�

5) Wajib terdahulu dari khabar contoh semua yang sudah disebutkan di atas, kecuali pada beberapa

Page 81: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

tempat boleh mentakhirkan mubtada dari khabar nanti dijelaskan dalam penjelasan khabar.

- Kadang – kadang ada mubtada itu dijarkan oleh huruf jar tambahan yaitu bi (ب)

Min (من) dan rubba (رب ) contoh ( � بحسبكدرهم

�(artinya cukuplah untuk engkau satu dirham.

I’rabnya ( ( بحسب mubtada dijarkan oleh huruf

tamabahan ( ئدة� .yang dijarkan hanya lafadznya saja ( زا

) khabar dari ( درهم ) ( بحسب

- syarat – syarat bi (ب) dikatakan sebagai huruf

tambahan ada lima :

1) Kalau dia menjadi fail dari kalimat ( ( كفى contoh (

كفىيكذب بالدين )

Artinya : telah mencukupi Allah akan jadi saksi

I’rabnya ( ( كفى fi’il madhi ( ( بااهللا jar majrur

menjadi fail majrur dangan

.maf’ul bih ( شهيدا ) tambahan ( ب )

Page 82: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2) Pada kalimat yang akan jadi maf’ul bih contoh : (

بالدين الذىيکذب )

Artinya : Orang – orang yang mendustakan dia akan

agama.

I’rabnya (لذى� ( ا isim mausul mubtada (يكذب ) fi’il

mudhori’ failnya ( هو) jumlah fi’il dan fail menjadi

khabar.

.jar majrur menjadi maful bih ( بالدين )

( الدين ) hanya majrur lafadznya saja karena ba ( ب

) huruf jarnya tambahan.

3) Terletak pada mubtad contoh : ( ( بحسبكدرهم

artinya: cukup untuk kamu satu dirham

I’rabnya ( ( بحسب mubtada dijarkan oleh ba

tambahan.

.mudofun ilaih ( ك )

Page 83: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( بحسب ) khobar dari ( درهم )

4) Pada hal yang amuilnya didahului oleh nafi contoh : (

ا ئ�ب� �خ� ب �ت ئ م�اج� )

Artinya : Tidak dating aku hal keadaan kosong.

I’rabnya : ( ما ) huruf nafi

fi’il dan fail ( جئت )

( ) bi huruf jar ( ب menjadi hal yang dijarkan ( خائب�

oleh ba zaidah

( tambahan ) dia majrur pada lafadz tapi mansub pada

mahal ( tempat )

5) Pada khabar laysa (ليس) dan khabar ma ( ما )

Contoh khabarnya laysa ( � ا ليساباحكماللحاكمينااا أ هللا )

Artinya : Adakah tidak ada Allah seadil – adil orang

yang menghukum.

I’rabnya : ( أ ) istifham

Page 84: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( fi’il madhi yang naksis yang berkehendak pada ( ليس

isim dan khabar.

هللاا ) ) isim dari laisa ( ليس )

( ( باحكم khabar dari laia ( ( ليس majrur pada lafadz

karena masuk huruf jar tambahan tetepi dia marfu’ pada

mahal.

.menjadi mudhofun ilaih ( الحاكمين )

Contoh khabar ma ( وماابظالماااا للعبيد ) ( ما هللا ) artinya

dan tidak ada Allah aniaya bagi hambanya.

I’rabnya ( و ) ibtida.

nafi ( ma nafi yang hijaiah yang eramal merofa’kan ( ما )

isim dan mensabkan khabar.

( ما ) isim dari ma ( اهللا )

( jar ( بظالم majrur menjadi khabar dari ma dan hanya

aidah

.jar dan majrur ( للعبيد )

Page 85: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Min ( dikatakan huruf tambahan bila mencukupi ( من

tiga syarat

1. Harus ada sebelumnya huruf nafi atau nahi atau istifham.

2. Isim yang dijarkan harus nakirah

3. Isim yang dijarkan itu harus menjadi fail atau maful bih atau mubtada.

Contoh yang didahului nafi ( لينامناحد� ( ماجاءإ

Artinya : Tidak datang kepada kami seseorang.

I’rabnya ( ما )nafi

fi’il madhi ( جاء )

.jar dan majrur ( إلينا )

( ) jar majrur dengan ( منأحد zaidah menjadi fail ( من dari ( جاء )

Contoh yang didahului nahi ( تدنمنأسدفتسلم� ( ال

Artinya : Jangan kamu akan singa maka kamu akan selamat.

Page 86: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya ( ال ) nahi

yang ditakdirkan ( انت ) fi’il mudhori failnya ( تدن )

.zaidah jadi maful ( من ) jar majrur dengan ( مناسد )

rabithah ( penghubung ) bagi jawab nahi ( ف )

.fi’il mudhori’ mansud oleh fa jawab ( تسلم )

Contoh yang didahului istfham ( هلمنخالقغيراهللا )

Artinya : Adakah Tuhan selain Allah.

I’rabnya : ( هل ) istifham

( ( منخالق jar majrur dengan ( ( من zaidah jadi mubtada.

( منخالق ) khabar dari ( غير )

هللا�ا� ) ) mudhofun ilaih

- Kalau rubba ( ( رب bukan huruf zaidah tapi hanya

syabah zaidah ( serupa tambahan )

NAKIRAH MUFIDAH

Isim yang nakirah itu baru bisa berfaedah kalau ada

salah satu yang 12 yaitu :

Page 87: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Kalau dia diidofatkan contoh : ( N علينا

( خمسصلواتفريضة

Artinya : Lima sholat faardhu atas kami.

I’rabnya : ( ( خمس mubtada dia nakirah boleh

karena sudah brfaedah dengan idhofat pada lafdaz (

( صلوات

Mudhofun ilaih (صلوات)

Khabar ( فريضة)

Jar dan majrur ( علينا )

2. Kalau dia diberi sifat atau naat contoh : (

.artinya budak yang beriman itu baik ( عبدمؤمنخير

I’rabnya (عبد ) mubtada dia nakirah yang berfaedah

denan diberi naat, yaitu: (مؤمن )

(عبد ) naat dari ( مؤمن)

khabar ( خير)

3. Bila didahului oleh khabar jar dan majrur atau zharaf

Contoh : ( artinya dan bagi mereka ( ولهمعذاباليم

azab yang pedih.

Irabnya : (و ) isti’naf.

Page 88: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ( لهم jar dan majrur manjadi khabar muqaddam

( yang didahulukan )

( عذاب) mubtada muakhar ( mubatdanya

dikemudiankan dia nakirah, boleh karena sudah

berfedah dengan didahului oleh khabar jar dan

majrur.

( عذاب) naat dari ( اليم )

4. Kalau dia terletak sesudah nafi atau istifham atau

izan fijaiyah ( اذا ) dengan arti tiba- tiba atau lawla (

( لوال- Contoh yang didahului nafi ( مااحدفىالدار )artinya

Tidak ada salah seorang di kampung

I’rabnya ( ما ) nafi.

( احد) mubtada, nakirah, boleh karena sudah

berfedah denan sebab didahului oleh nafi yaitu ( ما )

( ف�ىالدار� ) jar dan majrur jadi khabar (احد )

- Contoh yang didahului oleh istifham ( ( ا�إ�لهمعاهللا

artinya : Adakah Tuhan beserta Allah?

Irabnya : ( istifham ( أ�

mutada nakirah ( اله )

Page 89: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( اهللا ( مع� zharaf dan mazruf jadi khabar

dari ( ( إله�

- Contoh yang didahului oleh ( لو ال ) lawla (

( لوالعلملضلالناس

sekiranya tidak ada ilmu sungguh telah sesat manusia.

I’rabnya : (لو ) syartiyah

nafi ( ال )

mubtada dia nakirah boleh karena ( علم )

sudah berfaedah

huruf taukid ( ل )

fiil madhi ( ضل )

( �لناس ( ا fail, jumlah fiil dan fail jadi

khabar dari ( علم )

- Contoh yang didahului oleh ( ذا� fujaiyah ( إ

( خرجتإذارجلفىالباب )

Artinya : Aku keluar tiba – tiba seorang laki- laki

dipintu :

I’rabnya : ( خرجت ) fiil dan fail

fujaiyah ( إذا )

mubtada nakirah yang berfaedah ( رجل)

Page 90: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

jar dan majrur menjadi khabar ( فىالباب)

dari (رجل )

5. Kalau dia ( nakirah ) itu beramal seperti amalan fiil

( merofakan fail dan menasabkan maful ) contoh (

اعطاءطعامالمسكين ممدوح )

Artinya : Pemberian makanan bagi orang miskin

terpuji.

I’rabnya : (إعطاء ) mubtada dia nakirah boleh karena

berfaedah karena dia beramal ( bekerja sama

dengan amalan fiil yaitu merofakan fail. Failnya

adalah

( هو )

Yang ditakdirkan. Dan mensabkan maful yaitu (

( طعاما

maful bih ( طعاما )

jar dan najrur ( لمسكين)

( اعطاء) khabar dari ( ممدوح)6. Kalau nakirah itu berupa isim mibhan ( isim yang

umum pengertiannya ) seperti isim syart, isim

istifham, ma ( ما ) ta’ajjub ( kagum ) dan kam ( كم )

khobariyah ( yang berarti barapa banyak ).

Page 91: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : Isim syarat ( يجتهد ينجح artinya : Siapa ( من

– siapa yang bersungguh sungguh menang dia.

I’rabnya : (من ) mubtada dia nakirah yang

berfaedah karena isim mubham.

من) kembali pada ( هو ) fiil mudhori’ failnya( يجتهد)

)

Jumlah fiil dan fail jadi na’at dari (من )

) kembali kepada ( هو) fiil mudhori’ failnya ( ينجح)

( من) jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari ( من

Contoh isim istfham ( كتابالك ( كم� artinya : berapa kitab

bagi engkau?.

Irabnya : ( ( كم istifham dia nakirah jadi mubtada

boleh karena sudah berfaedah.

.tamyiz ( كتابا)

( كم ) jar dan majrur menjadi khabardari ( لك)

Contoh ( ما ) ta’ajub ( مااعدلعمر ) artinya alangkah adil

si Umar.

I’rabnya : ( ما) ta’ajub jadi mubtada dia nakirah

boleh karena sudah berfaedah.

( ما) kembali kepada ( هو) fiil madhi, failnya ( ااعدل)

Jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari ( ( ما

Page 92: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

.maful bih ( عمر)

Contoh : kam ( كم ) khobariyah ( منكتابعندي ( كم

artinya : banyak kitab padaku.

I’rabnya : ( mubtada dia nakirah boleh karena( كم

sidah berfaedah.

jar dan majrur (من�كتاب)

( كم ) zharaf dan mazhruf jadi khabar dari ( عندي )

7. Bila nakirah itu mengandung do’a kebaikan atau

kejelekan.

Contoh do’a kebaikan ( سال�معليك ) artinya keselamatan

atas engkau.

I’rabnya �م) ( سال mubtada dia nakirah boleh

karena sudah berfaedah.

�م) jar dan majrur menjadi khabar dari ( عليك) سال

)

8. Apabila diatifkan pada isim ma’rifah atau isim ma’rifah

diathafkan pada nakirah.

Contoh nakirah diathafkan pada ma’rifah.

( تلميذوخالديتعمان )

Artinya : Murid laki – laki dan kholid sedang belajar

keduanya.

Page 93: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rab ( .mubtada dia nakirah boleh : ( تلميذ

( تلميذ) diathafkan pada tilmizun ( خالد) ataf ( و )

Fiil mudhori’ failnya alif. Jumlah fiil dan ( يتعمان)

fail jadi khabar dari

( تلميذ)

Contoh : ma’rifah diathafkan kepada nakirah (

artinya dan I’rabnya sama dengan ( خالدوتلميذيتعلمان

yang diatas hanya ibalikan yang didepan tetap jadi

mubtada.

9. Bila nakirah itu diathafkan pada isim yang mempunyai

sifat (naat) atau isim yang diahtofkan pada nakirah

yang mempunyai sifat

( ( طاعةو�قولمعروفممدوح

Artinya : ta’at dan kata – kata yang baik dipuji.

I’rabnya : (طاعة ) mubtada dia nakirah boleh

طاعة) diathafkan kepada ( قول) waw athaf ( و )

)

sifat ( naat ) ( معروف)

( طاعة)khabar dari ( ممدوح)

Contoh nakirah diberi sifat yang diathafkan

Page 94: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ( قولمعروفومغفرةمم�دوح artinya : Perkataan

yang baik dan maaf adalah baik.

I’rabnya (قول ) mubtada dia nakirah boleh

( قول) naat dari ( معروف)

) diathafkan pada( مغفرة ) waw huruf athof ( و )

( قول

( قول ) khabar dari ( ممدوح )

10. Bila yang dimaksud dengan nakirah hakikat jenis ( zat

)

Contoh : ( ثمرةخيرمنورقة ) artinya buah lebih baik dari

daun.

I’rabnya (ثمرة) mubtada dia nikirh berfaedah karena

hakikat zat.

.jar dan majrur ( منورقة) khabar ( خير)

11. Bila nakirah itu menjadi jawab dari pertanyaan

contoh :( منوراءك ؟ تلميذ )

Artinya siapa dibelakang engkau? Murid

I’rabnya : ( من) isim istfham jadi khabar

muqaddam

zharaf makan jadi mudhaf mubtada ( وراء)

mazhruf mudhofun ilaih ( ك )

Page 95: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( تلميذ) menjadi mubtada dia nakirah boleh

karena jawabdari pertanyaan dan khabarnya ( ور ائى

) yang ditakdirkan. Sempurnanya kalimat itu

adalah :

( ائى منوراءك ؟ تلميذور� )

12. Bila yang dimaksud oleh nakirah itu menjelaskan

secara terperinci

Contoh : ( قميصبعت Artinya satu baju aku ( قميصلبست

pakai satu aku jual.

I’rabnya ( قميص) kedua menjadi mubtada dia

nakirah berfaedah karena dia menjelaskan secara

terperinci.

( Nلبست ) dan (بعت ) fiil dan fail jadi khabar.

KHABAR ( PREDIKET ATAU SEBUTAN )

Khabar yaitu : ( المسندالىالمبتد �لخبرهواالسم ( ا

Artinya : Isim yang disandarkan kepada mubtada

Contoh : ( �لعادل محبوب ا ) artinya : adil itu disukai.

I’rabnya : (لعادل� .khabar (محبوب) mubtada ( ا

Page 96: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Khabar terbagi kepada dua ( 2 )

satu ( مفرد ) .1

tidak satu ( غيرمفرد ) .2

- Mufrad pada khabar adalah ( = �شبهها ماليس جملة وال )

artinya kalimat yang bukan jumlah dan bukan

menyerupai jumlah.

- Ghoiru mufrad ada 4 :

a) Jumlah isimyah ( jumlah yang terdiri dari mubtada dan

khabar )

Contoh ( يدابوهقائم artinya : si Zaid bapaknya orang ( ز�

berdiri.

I’rabnya (يد mubtada yang pertama ( ز�

�بوه) ( ا mubtada yang kedua (ه ) rabit ( penghubung

antara mubtada dan khabar

( قائم)

Khabar dari �بوه) ( ا jumlah mubtada dan khabar قائم)

و�ه �ب يد) menjadi khabar dari zaidun ( ا ( ز�

b). Jumlah fi’ilyah ( jumlah yang terdiri dari fiil dan fail )

Contoh ( �خوه يدقعد�ا ( ز� artinya si Zaid telah berdiri

saudaranya.

Page 97: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya (يد fail jadi ( اخوه) fiil madhi ( قعد) mubtada ( ز�

mudhof ( ه ) robit mudhofun ilaih jumlah fiil dan fail

menjadi khabar dari (يد ( ز�

- Kalau khabar terdidri dari jumlah wajib

mempunyai robit

- Yang dikatakan robit ( ( رابط adalah yang

menghubungkan antara mubtada dan khabar.

c) Zharaf makan ( menunjukan tampat ) atau zharaf

zaman ( waktu ) contoh zhorof makan ( يدعند�ك ( ز�

artinya si Zaid di sisi kamu.

I’rabnya ( يد zharaf makan mudhof ( عند�) mubtada ( ز�

ك ) ) mudhofun ilaih ( mazhruf ) jumlah zharafdan

mazruf jadi khabar dai

يد) ز� )

d) Jar dan majur contoh : ( يدفىالدار� artinya si Zaid ( ز�

dikampung

I’rabnya : (زيد ) mubtada (فى ) huruf jar (الدار )

dijarkan oleh ( فى) jumlah jar dan majrur menjadi

khabar dari aidun.

Page 98: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Zharaf dan mazhruf / jar dan majrur dinamakan

syabah jumlah atau menyerupai jumlah (

( زيدعندك

- Tiap – tiap zharaf dan mazhruf / jar dan majrur

berkehendak kepada tempat mutaallaq ( متعلق )

atau tempat mengaitkn hukum.

- Tempat muta’allaq pada contoh diatas adalah (

( مستقر atau ( ( استقر yang ditaqdirkan asal

kalimat pada contoh diatas, ( �ستقر عندك يدNا ز� )

atau ( د�ك�� ر ع�ن ت�ق� س� �دN م ي ز� ) dan pada jar dan majrur

ز�يداستقر فىالدار� ) ) atau ( �ر يدمستقر فىالدا ز� )

KETENTUAN – KETENTUAN DARI KHABAR

Ketentuan khabar ada 7 :

1. Harus rofa’ contoh ( Nخر� �نامتأ .artinya saya terlambat ( ا

I’rabnya ( انا ) mubtada ( Nخر� .khabar ( متأ

2. Harus muthobaqoh (مطابقة ) / sesuai antara mubtada

denan khabar dari segi :

a. Mufrad contoh ( هومريض )

b. Tasniyah contoh ( مر�يضان� ستاذ�ان� ��ال ( ا

Page 99: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

c. Jamak contoh ( مجتهدونلتالميذ� ( ا

d Muzakar contoh ( ( التلميذناجح

e. Muannast contoh ( Nمجتهد�ةNعائشة )

3. Pada umumnya khabar terdiri dari isim mustaq

contoh ( اجعو�ن ر� ساتذو�ن� ��ال اجعو�ن( � ا jadi khabar dari )�ر�

�ساتذو�ن� ) dia mustaq dengan isim fail kadang – kadang ( ا

boleh juga isim yang jamid contoh ( Nغنم ) ( ذ�لك� Nغنم )

menjadi khabar dari ( .dia jaid boleh ( ذ�لك�

4. Boleh menghazafkan / menyembunyikan khabar bila

ada bukti yang menunjukan misalnya dia jadi jawab dari

pertanyaan.

Contoh : ( من مجتهد ؟ سعيد ) asalnya kalimat itu (

من مجتهد؟ سعيدمجتد ) ,( yang kedua khabar ( مجتهد

dari ( سعيد ) dia dihazafkan karena ada bukti yaitu :

.yang pertama ( مجتهد)

5. Boleh banyak khabar untuk satu mubtada contoh :

( هللاا سميع _ بصر _ عليم _ خبير )

6. Harus terletak sesudah mubtada sebagaimana

contoh :

7. Wajib membuang khabar pada empat tempat :

Page 100: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a. Bila menunjukan keadaan yang mutlak atau keadaan

wujudnya umum ini terjadi pada dua tempat.

1. Kalau dia menjadi tempat mutaalaq dari

zharaf dan mazhruf atau jar dan majrur

contohnya pada khabar yang terdiri zharaf dan

khabar dari majrur.

2. Sesudah lafadz ( لوال ) dan ( لوما ) contoh : (

( لوالArtinya : sekiranya tidak ada agama sungguh

telah sesat manusia.

I’rabnya : ( لو ) huruf syartiyah ( ال ) nafi (الدين)

mubtada ( ) huruf taukid ( ل ) fiil madhi ( ضل

الد ين ) di taqdirkan yaitu : ( مو جو د ) asalnya (

لوال الد ين موجو د لضل النا س )

b.Apabila ada dia menjadi khabar dari sumpah contoh : (

الجتهد ن هللاوا )

Artinya : Demi Allah sungguh aku akan rajin.

I’rabnya : ( واهللا ) mubtada, khabarnya adalah ( فسمى )

yang ditakdirkan. ( ) huruf taukid ( ل اجتهد ن )

fiil mudhori yang dimasuki oleh nun taukid.

Page 101: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

c. Kalau mubtadanya terdiri dari masdar dan sesudah

mubtada itu terdapat kalimat yang pantas

menjadi hal dan tidak pantas untuk jadi khabar.

Contoh : تأديبيالغالم مسيأ ) )

Artinya didikanku terhadap budak itu dalam keadaan

jelek.

I’rabnya ( ( تأديبي mubtada hukumnya marfu’

tanda rofaknya dhommah yang ditakdirkan atas ba ( ب )

karena istiqol ( berebutan harkat ) dengan ya ( ( ي

mutakallim. Dan ya ( ي ) fail dari masdar takdibi ( تأد يبي

) algulama ( ) maful dari ( الغالم ) dan ( تأديبي ( مسيأ

menjadi hal, dan khabar dari ( تأد يبي ) ditakdirkan yaitu

تأ ديبيالغالم حاصل مسيأ ) asalnya ( حاصل ) )

d. Bila khabar itu terltak sesudah waw ma’iyah ( waw

dengan arti serta )

Contoh : ( كل أمرومافعل ) artinya tiap – tiap

orang beserta apa yang dia perbuat.

I’rabnya : ( كل) mubtada (أمر ) mudhofun ilaih, ( و)

maiyah, (ما ) mausul (فعل ) fiil madhi failnya adalah ( هو

) kembali pada (ما ) khabar dari (كل ) ditakdirkan yaitu

) asalnya ( مقترن ) كل أمر ومكتر ن فعل )

Page 102: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Wajib mendahulukan khabar dari mubtada pada

4 tempat :

1. Bila mubtadanya nakirah dan khabar tediri

dari jar dan majrur:

Contohnya : ( فىا لفصل طالب ) dikelas ada

mahasiswa.

I’rabnya : ( فىالفصل) jar dan majrur jadi

khabar muqaddam, ( khabar yang

didahulukan ) ( ( طالب mubtada muakhar

( mubtada yang di kemudiankan ).

2. Kalau khabar itu terdiri dari isim istifham atau

ism yang didhofatkan pada istifham dan

sesudahnya isim yang marifah, Contoh isim

istifam ( منأنت ) siapa engkau?.

I’rabnya: (من) khabar muqaddam (أنت)

mubtada muakhar.

Contoh yang diidofatkan pada isim istifham ( ابن من أنت

)

Artinya : anak siapa engkau ?.

Page 103: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya : (ابن) mubtada diidhofatkan kepada (

(من dan (من) adalah mudhofun ilaih ( أنت)

mubtada muakhar

3. kalau mubtada berhubungan dengan dhomir

yang kembali kepada khabar.

Contoh : ( فىالدار صاحبها ) artinya : dalam

rumah pemiliknya rumah.

Irabnya : (فى ) huruf jar ( الدار ) dijarkan oleh

.jar dan majrur jadi khabar muqaddam ( فى )

isim dhomir (ها) mubtada muakhar (صاحب)

yang kembali pada (الدار) dan ( ( ها

mudhofun ilaih.

4. Bila pengertian khabar terbatas / tersimpan

dalam mubtada

Contoh : ( artinya tidak ada ( ماخالقإالاهللا

pencipta kecuali Allah.

Irabnya (ما ) huruf ilaih nafi (خالق) khabar

muqaddam. (إال) huruf istisna (اهللا) mubtada

muakhar.

BAB ISIM KANA ( كان ) DAN SAUDARA – SAUDARANYA

Page 104: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

dan saudara – saudaranya adalah fiil madhi ( كان)

yang naqis. Yang dikatakan disini adalah sesuatu yang

tidak sempurna dengan marfu’ kecuali dengan marfu’

kecualidengan mansub.

(كان) dan saudara – saudaranya berkehendak

kepada isim yan marfu’ dan isim yang mansub.

Isim yang marfuk disebut isim (كان ) saudaranya

Isim yang mansub disebut kabar (كان ) / saudaranya.

Isim (كان ) dan khabar (كان ) itu berasal dari mubtada

dan khabar.

Contoh : ( كان زيد قائما )

I’rabnya ( كان) fiil madhi yang naqis kerjanya

merofakkan isim menasabkan khabar.

.hukumnya marfu’ tanda rofaknya ( كان) isim dari ( زيد )

Dhommah karena isim mufrad. ( قائما ) khabar dari (كان

) hukumnya mansub. Tanda nasabnya fathah karena isim

mufrad.

Asalnya sebelum masuk (كان ) adalah ( زيد قائم ) (

ز يد ) mubtada (قائم ) khabar. Ketentuan dari isim (كان )

Page 105: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

keseluruhannya sama dengan ketentuan mubtada tanpa

ada perbedaan karena asalnya adalah mubtada.

( كان) dan saudara – saudaranya ada 13 semuanya

adalah fiil :

( اضحى ) ( أصبح ) ( امس ) ( كان )

( ليس ) ( صار ) ( بات ) ( ظل )

( ماإنفك ) ( مابرح ) ( مافتئى ) ( مازال )

مادا م ) )

Fiil yang tiga belas ini beramal ( bekerja ) terbagi

kepada 3 bagian :

1. Beramal dengan tidak ada syarat yaitu 8 buah mulai

dari ( كان ) sampai ( ليس )

2. Beramal dengan syarat didahului oleh adat nafi apa

saja atau yang menyerupai nafi

(syabah nafi ) Syabah nafi adalah nahi, istifham, dan

do’a. Dia ad 4 :

Yaitu : ( زال ) ( فتئى ) ( برح ) ( إنفك )3. Beramal dengan syarat didahului oleh ( ( ما

masdariyah zharfiah yaitu ( دا م ) saja. Dinamai dia

( ( ما dengan masdariah adalah karena ia

memecahkn ( menjadikan ) fiil sesudhnya menjadi

Page 106: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

ma’na mazdar dan dinamakan ( ( ما dengan

izarfiyyah karena ma itu degan ma’na ( مدة ) relama

Ex : ( الاصحبك مادا م زيد مترد دا اليك )

Ex : ( الاصحبك مد ة دوامزيد مترددا اليك )

Contoh : ( كانالولد مجتهد ا ) adalah anak itu

orang yang rajin

( أصبح الرجل كسالن ) pada waktu subuh

silaki – laki itu malas.

( أضحىالرجل طبيب ) pada waktu dhuha laki

– laki itu jadi dokter.

( ظلتالمرأة مدرسا )pada waktu siang

perempuan itu jadi guru.

( أمس المصلى خاشع ) pada waktu sore

orang yang sholat itu khusyu’.

( بات التلميذ مريضا ) pada waktu malam

murid itu sakit.

( صارالمدر س مشغوال ) telah jadi guru itu

sibuk.

( مازال االستاذ مبتهدا ) senantiasa guru itu

rajin / tidak hilang guru itu rajin.

Page 107: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( مابرح التلميذ مبتهدا ) senantiasa murid itu

rajin.

( مافتئى العلم نافعا ) senantiasa ilmu itu

bermanfaat

( ماإنفك الصبرمرا ) senantiasa sabar itu

pahit.

( أصحبك مادام زيد متردداإليك ) saya tidak

akan bersahabat dengan engkau selama si Zaid

pulang pergi menemui engkau.

Keseluruhan contoh diatas adalah ( ( كان dan

saudaranya beserta isim dan khabarnya.

Fiil yang 13 itu kalau ditasrifkan semuanya akan

beramal sama dengan fiil madhinya.

Fiil yang 13 ini keseluruhan bisa beramal sebagai

fiil yang tam ( ) kecuali tiga yaitu ( تام )-( ليس )-( زال

( فتئى yang tiga ini selama- lamanya adalah fiil yang

naqis.

Yang dimaksud dengan fiil tam adalah fiil yang

bcukup marfu’ saja tidak berkehendak pada mansub,

dan jadilah dia fiil yang lazim.

Page 108: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( وجد ) kalau sudah jadi fiil tam ma’na menjadi ( كان ) -

diperoleh.

Contoh : ( إن كان ذوعسرة ) ( jika diperoleh

kesulitan )

- I’rabnya : ( إن ) syariatnyah ( fiil madhi ( ( كان )

yang tam, ( ذ و ) fail dari (( كان ) ) ( ( عسرة

mudhofun ilaih.

- ( disini fiil yang tam hanya berkehendak kepada ( كان

fail saja. Tidak berkehendak pada isim dan khabar.

.kalau jadi fiil tam ma’na menjadi pindah ( صار ) -

Contoh : ( صاراالمر إليك ) telah pindah urusan kepada

engkau

I’rabnya (صارا ) fiil yang tam, (االمر ) fail dari shoro dan (

.jar majrur ( إليك

- ( ( اصبح kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu

subuh.

Contoh : ( صل الصبح حين تصبح ) sholat subuhlah kamu

ketika masuk waktu subuh.

I’rabnya : (صل ) fiil amar failnya adalah ( الصبح) ( أنت

) maful bih

Page 109: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

) zharaf ( حين) ( الصبح ) fiil mudhori’ dari ( تصبح

yang tam yng hanya berkehendak pada fail. Bukan pada

isim dan khabar fail dari (تصبح ) adalah (أنت )

( ( اضحى kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu

dhuha.

Contoh : ( صليت حين أضحى ) aku sholat ketika

msuknya dhuha.

I’rabnya (صليت ) fiil dan fail (حين ) zharaf (أضحى ) fiil

mudhori (أضحى ) failnya adalah (أنا )

Kalau jadi fiil ma’nanya tetap dan lama ( ظل )

Contoh : ( لن نتقدم إذايظل الحرب ) ( kita tidak akan maju

bila tetap ada peperangan )

I’rabnya : ( ) huruf nasab dan huruf nafi ( لن fiil ( نتقدم

mudhori failnya adalah (نحن ) ( إذا )syartiyah ( يظل ) fiil

mudhori’ dari ( ظل ) ( الحرب) fail dari ( يظل )

.kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu sore ( امس )

Contoh : ( سبحاناهللا حين تمسون ) Maha suci

Allah ketika kamu masuk pada waktu sore.

I’rabnya : (سبحان ) lafadz ta’ ajjubiyah. (اهللا ) mudhofun

ilaih. (حين ) zharaf (تمسون ) fiil mudhori’ dari ( ( أمس

failnya adalah ( أ نت ,)

Page 110: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- ( ( بات kalau jadi fiil tam ma’nanya menginap atau

bermalam.

Contoh : ( كان علي باتفي بيتى ) adalah si Ali bermalam

dirumahku.

I’rabnya : (كان )fiil madhi yang naqis ( على ) isim dari (

.jar dan majrur ( بات ) ,( كن

فىبيتى ) ,( كان) Jumlah fiil dan fail jadi khabar dari.( هو )

) jar dan majrur.( ( برح kalau jadi fiil tam ma’nanya

pergi / memisahkan diri.

Contoh : ( هو يبرح عنى ) dia memisahkan diri dariku.

I’rabnya : (هو ) mubtada ( يبرح ) fiil mudhori’ dari ( برح )

failnya (هو ) jumlah fiil fan fail jadi khabar dari (هو ) (عنى

) jar majrur.

( إ نفك ) kalau jadi fiil tam ma’nanya terlepas

Contoh ( هذااالمر إنفك عن المسئلة ) ( urusan ini

terlepas dari masalah itu )

I’rabnya : (هذا ) mubtada (االمر ) badal dari (هذا )

إنفك ) ) fiil yang tam failnya adalah (هو ) (المسئلة

jar majrur. Jumlah fiil( عن dan fail jadi khabar

dari ( هذا) ( ( دام kalau jadi fiil tam ma’nanya

kekal / sia.

Page 111: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( نحن مشغوالوان دامت الحيات ) ( kita

disibukan ketinggalan hidup )

I’rabnya : (نحن ) mubtada (مشغوالوان ) khabar (

.fiil yang tam ( دامت

( دامت) fail dari ( الحيات)

( ( دام menjadi fiil yang tam selama – lamanya

kalau tidak didahului oleh ( ( ما masdariyah

zharfiyah.

BAB KHABAR INNA ( ( ان DAN SAUDARA –

SAUDARANYA

- Khabar (ان) dan khabar saudara – saudara (ان) adalah

salah satu dari isim marfu’ yang tujuh.

- Khabar (ان) itu pada mulanya berasal dari khabar

mutada setelah masuk (ان) irabnya berubah menjadi

khabar (ان)

Contoh : ( زيد قا ئم ) I’rabnya : (زيد) mubtada ( قا ئم )

khabar. Masuk (ان) jadi dia ( انا زيد ا قا ئم ) maka

I’rabnya jadi (ان) huruf taukid atau amil nawasekh

( زيد ا ) isim dari (ان ) ( قا ئم ) khabar dari (ان)

Page 112: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Karena khabar (ان ) itu berasal dari khabar mubtada.

Maka ketentuan dan pembagian serta hukum –

hukumnya sama dengan khabar mubtada yang telah

berlalu, lihat kembali ketentuan khabar mubtada.

- ( ان) – ( ( كان – ( ( ظننت ketiganya disebut amil

nawsekh ( orang yang bekerja menghapuskan)

Yang dimaksud dengan bekerja menghapuskan

adalah bekerja menghapuskan hukum mubtada dan

khabar yaitu marfu’ seperti hukum mubtada yang

semula marfu’ masuk ( ان) berubah jadi mansub.

Hukum khabar yang semula marfu’ masuk ( كان)

berubah jadi mansub. Mubtada dan khabar yang

marfu’ kalau masuk ( ظننت) berubah jadi mansub

keduanya.

Contoh : ( زيد قائم ) kalau masuk (كان )

jadi ( كان زيد قائم )

: ( زيد قائم ) kalau masuk (ان ) jadi ( قائم

ان زيد )

: ( زيد قائم ) kalau masuk ( ) jadi ( ظننت

ظننت زيد ا قائما )

Page 113: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Karena itu dia dinamakan amil nawasekh

karena dia menghapus hukum mubtada dan khabar

yang sudah ada dulu yaitu marfu’

- ( ان) dan saudara – saudaranya yang bekerja

menasabkan isim dan merafa’kan khabar itu ada 6,

keenamnya adalah huruf :

( كأن ) ( لعل ) ( ليت ) ( لكن ) ,( ان) ,( ان) -

- ( ان) dan ( ان) adalah huruf taukid ( penegas /

penguat )hubungan anatara mubtada dan khabar (

تو كيد نسبة ) berguna untuk menghilangkan

keingkaran dari mubtada dan khabar.

Contoh : ( إنالحلق ماهر ) ( sesungguhnya tukang

cukur itu mahir )

I’rabnya : ( ان) amil nawasekh atau huruf taukid, (

) khabar dari ( ماهر) ( إن) isim dari ( الحلق ( إن

علمت أن محمدا نا جح ) ) ( saya yakin Muhammad lulus

)

I’rabnya : (علمت ) fiil dan fail (إن ) huruf taukid /

amil nawasekh / huruf masdar, (محمدا ) isim dari (إن )

dan ( نا جح )khabar (إن )

Page 114: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Perbadaan anatara (إن ) dan (أن ) kalau (إن )

letaknya diawal tidak didahului oleh amil sedangkan ( أن

) wajib ada amil yang mendahuluinya seperti contoh

diatas didahului oleh kalimat (علمت )

Kalau terletak sesudah fa ( ( ف yang menjadi

jawab

Kalau terletak sesudah ( إ ذا ) fujiyah ( yang berarti tiba –

tiba )

Kalau terletak sesudah ( حيث ) dan ( ( إذا

Maka pada empat 4 tempat ini boleh dibaca (إن ) dan

boleh dibaca (أن )

- Contoh yang sesudah ( ف ) yang menjadi jawab

من يستيم فإ نه ينجح ) ) ( siapa – siapa yang lurus maka ia

akan lurus )

I’rabnya : (من ) syarthiah, (يستيم ) fiil mudhori’

failnya ( هو ) jadi fiil syarat,

dan ( إن ) rabith lil jawab maka disitu boleh dibaca ( ف )

boleh juga (أن )

dan ( ه ) isim dari ( أن / إن ) dan ( ينجح ) fiil mudhari’

failnya (هو ) jumlah fiil dan fail jawab syarat.

Contoh : yang terletak sesudah ( إذا )

Page 115: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ظننته غا ئبا إذا إنه حا ضر ) ( aku sangka dia absen

tiba – tiba dia hadir )

I’rabnya : (ظننته ) fiil dan fail / amil nasawekh

kerjanya menaobkan isim dan menasobkan khabar, (ه )

menjadi isim dari (ظننته ) dan ( غا ئبا ) khabar dari (

) isim dari ( ه) fujaiyah ( إذا) ( ظننته أن / إن ) amil

nawasekh maka disitu boleh dibaca

إذا) karena terletak sesudah ( أن) dan boleh dibaca ( إن)

) fijaiyah, (ه ) isim dari ( أن / إن ) dan ( حاضر ) khabar (

أن / إن )

Contoh : yang terletak sesudah ( حيث )

أ قو م حيث أنه مقيم ) ) ( aku bermukim dimana dia

bermukim )

I’rabnya : ( أ قو م ) fiil mudhari’ failnya adalah (أنا

zhorof zaman ( حيث ) ,(

( أن / إن )huruf taukid amil nawasekh ( ه ) ism dari ( إن

أن/ ) khabar dari ( مقيم ) .( أن / إن )

Contoh : yang terletak sesudah ( إذ )

أقومإذأنه مقيم ) ) ( aku bermukim ketika dia

bermukim ). I’rabnya : sama dengan diatas bedanya

disini ( إذ ) ( zhorof ) zaman.

Page 116: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

adalah huruf tasbih ( penyerupa ) ( كأن ) .3

Undang – undang tasybih yaitu : ( أ مر فى معنى

الداللة على مشا ر كة )

Artinya : Sesuatu yang menunjukan atas berserikat satu

pekerjaan bagi pekerjaan yang lain pada makna.

Contoh : ( كأن زيدا أ سد ) ( seolah – olah si Zaid itu

singa )

I’rabnya : (كأن ) huruf tasbiyah. (زيدا ) isim dari (

) ( كأن أ سد ) khabar dari

( كأن)

adalah huruf istidrok ( susulan ) ( لكن ) .4

Undang – undang istidrok ( إ ستد رك ) yaitu

( تعقيق ا لكالم برفع ما يتو هم ثبوته أونفيه )

Artinya : Mengiringi pembicaraan untuk menghilangkan

sesuatu yang diragui adanya dan tidak adanya.

Contoh : ( قامالناس لكن زيدا جا لس ) ( telah

bediri manusia tetapi si Zaid duduk )

I’rabnya : ( قام ) fiil madhi ( ) ,fail ( الناس ( لكن huruf

istidrok, (زيدا ) isim dari

) ( لكن ) جا لس ) khabar dari ( لكن )

adalah huruf tamanny ( angan – angan ) ( ليت ) .5

Page 117: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Undang – undang tamany ( تمنى ) yaitu ( ما فيه عسر

طلب ما ال طمع فيه أو )

Artinya : Mengharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi

atau sesuatu yang mungkin terjadi tapi amat sulit,

Contoh : ( ياليت الشباب يعود يوما ) ( wahai

pemuda kembalilah suatu hari )

I’rabnya : ( ( يا huruf nida ( seruan ), ( ليت) huruf

tamanny (الشباب ) isim dari (ليت )

,( الشباب) kembali pada ( هو ) fiil mudhori’ failnya ( يعود)

jumlah fiil dan fail jadi khabar dari (ليت ), (يوما ) zharaf

zaman.

adalah huruf taraji ( harapan ) ( لعل ) .6

Undang – undang tarji ( ( ترجى yaitu (

طلب االمرالمحبوب )

Artinya : Mngharap urusan yang disukai / dicintai.

Contoh : ( لعل اهللا راحم ) ( mudah – mudahan Allah

mengasihi )

I’rabnya ; ( ( لعل huruf taraji ( اهللا) isim dari (لعل ),(

) khabar dari ( راحم ( لعل

- Bila ( ( إن atau saudara – saudaranya

bersambung ma ( ( ما tambahan maka ia

Page 118: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

terlarang beramal ( tidak lagi bekerja

menasobkan isim dan merofa’kan khabar.)

- Huruf ( ) yang berhubungan dengan ( ما ( إن

atau saudara – saudarnya itu disebut ( ( ما

kaffah ( ) pencegah beramal.

Contoh : ( إ نما انا بشر ) ( Hanyasanya saya adalah

manusia biasa )

I’rabnya : ( إن ) adat hasar ( ( حصر yaitu alat

untuk pembatas pengertian yang artinya hanya atau

sanya, bukan berarti sesungguhnya ( ( ما kaffah yaitu

huruf yang mencegah amalan dari ( dhamir ( انا) , ( إن

mutakallim yang marfu’ jadi mubtada’. Bukan isim( إن ) ,

khabar dari ( بشر) ( انا) ( khabar mubtada’ ) bukan

khabar dari ( إن )

BAB ZONNA DAN SAUDARA – SAUDARANYA

Amil nawasekh yang ketiga adalah ( dan ( ظننت

saudara – saudaranya dia bkerja menasobkan isim dan

khabar

Page 119: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Isim itu pada mulanya adalah mubtada, dan

khabar itu pada mulanya adalah khabar dari mubtada’.

Setelah masuk ( ( ظننت atau salah satu saudaranya

maka mubtada’ dan khabar yang semula marfu’ berobah

jadi mansub, dan I’ rabnya pun berobah, mubtada’

di’irabkan sebagai maf’ul pertam dan khabar dii’rabkan

sebagai maf’ul kedua.

Contoh : ( زيد قائم ) dii’ rabkan (زيد ) mubtada. (قائم )

khabar.

Kemudian bila masuk ( ( ظننت atau salah satu

saudaranya jadi

( زيدا قائما ظننت ). I’rabnya ( ) ,fiil dan fail ( ظننت

maf’ul kedua. Artinya : Aku (قائما) ,maf’ul petama ( زيدا

menyangka akan siZaid akan orang yang berdiri(ظننت )

dan saudara – saudarnya ada 7 yaitu :

( ظننت ) .1 ( 5 )زعمت. ( 3 )علمت.

)وجد ت. ( 7

( حسبت ) .2 . (6 )خلت. ( 4 )رايت

( ( ظننت ( ( حسبت ( ( زعمت ( ( خلت yang

empat ini memfaedahkan atau menunjukan kuat

terjadinya maf’ul yang kedua artinya : aku menduga atau

Page 120: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

menyangka, ( ( عملت ( ( رأيت ( ( وجدت yang tiga ini

memfaedahkan atau menunjukan pasti terjadi maf’ul

yang kedua artinya : (عملت ) aku meyakini, (رأيت )aku

melihat (وجدتv ) aku memperoleh.

Contoh : ( ظننت زيدا قا ئما ) ( aku menduga si Zaid orang

yang berdiri )

( حسبت عمرا مقيما ) ( aku menduga si Zaid

orang yang menetap )

زعمت را سدا صا د قا ) ) ( aku menduga orang

yang cerdas itu orang yang benar )

( خلتالحال ل ال ئعا ) ( aku menduga bukan telah

muncul )

علمتالمستشا رنا صحا ) ) ( aku meyakini orang

yang terkenal itu memberi nasehat

( رايت الجود محبو با ) ( aku melihat kejujuran

itu dicintai )

( وجدت الصدق منجيا ) ( aku memperoleh

kebenaran itu menguntungkan )

I’rabnya dari contoh diatas keelurahnnya

adalah : fiil dan fail, maf’ul pertama dan maful

kedua.

Page 121: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

BAB MENGIKUT PADA YANG MARFU’

Yang dikatakan mengikut adalah ( بقه الحا صل

كلوالمتجدد ثا ن أعرب بإعرب سا )

Tiap – tiap yang kedua yang dii’rabkan menurut

I’rab yang telah terdahulu, yang telah ada bisa berubah.

Yang mengikut pda yang marfu’ ada empat

macam

1. Naat ( نعت ) 3. Taukid ( توكيد )

2. Ataf ( عطف ) 4. Badal (

( بدل

1. BAB NAAT ( SIFAT )

Naat dalam bahasa arab sama dengan sifat

dalam bahasa Indonesia undang – undangnya adalah

( لمشتق بالفعل او بالقوةالموضع لمتبو عه أو المخصص له

النعت هو التا بع ا )

Artinya : Naat adalah sesuatu yang mengikut yang

mustaq dengan fiil atau mustaq dengan kekuatan yang

Page 122: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

manjelaskan bagi mathu’ ( yang diikuti ) nya atau

mengkhususkan bagi matbu’nya ( yang diikutinya )

- Maksudnya, naad itu mengikut kepada

man’utnya, kalau man’utnya marfu’ dia harus

marfu’ kalau man’utnya mansub dia harus

mansud dan lain sebagainya.

SYARAT – SYARAT NAAT

Dan naat itu haru musytaq denan fiil, mustaq dengan

fiil ada 4 :

1. Isim fail

2. Isim maf’ul

3. Sifat musyabbahah

4. Isim tafdhil

Kalau tidak mumstaq enan fiil harus mustaq dengan

kekuatan, yang dimaksud musytaq dengan kekuatan

adalah isim jamid dita’wilkan ( dipalingkan ma’nanya

pada yang musytaq. Isim jamid yang ditaqwilkan pada

musytaq ada 9 macam ;

Page 123: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Masdar

2. Isim isyarah

3. Zhu / zhatu ( ذات / ذو ) dengan ma’na shohibu. (

صا حب )

4. Isim mausul yang disertai oleh alif dan lm

5. Isim bilangan

6. Isim yang dimasuki oleh ya nisbah

7. Kalimar yang menunjukan tasybih ( penyrupaan )

8. Kalimat ( كل ) dan ( أي ) yang menunjukan

kesempurnaan dari mausuf ( yang diberi sifat )

9. yang ( ما) nakirah yang tammah ( kalimat ( ما )

menunjukan umum )

1. Contoh naat yang mustaq dengan isim fail

( هوولد نا شط ) ( dia anak yang cerdas )

I’rabnya : (هو ) mubtada dibina atas fathah tempat rofa’

khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’nya ( ولد)

dhommah karena isim mufrad dia man’ut ( yang diikut )

( نا شط ) naat hukumnya mengikuti pada man’ut6 ketika

rofa’ dan dia musytaq dengan isim fail setimbag\ngan (

فا عل )

Page 124: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Contoh naat musytaq dengan isim maf’ul

( أكرم خلدا المحبوبا ) ( memuliakan oleh kamu si Khalid

yang dicintai )

I’rabnya (أكرم ) fiil amar hukumnnya dibina atas

sukun failnya adalah ( أنت )

maful bih hukumnya mansub tanda nasobnya ( خلدا)

fathah karena isim mufrad, dia man’ut ( yang diikuti ), (

naat hukumnya mengikut pada man’ut ketika ( المحبوبا

nasob tanda nasobnya fathah dengan isim maf’ul

setimbangan ( مفعول )

3. Contoh naat musytaq dengan sifat musyabahah. (

إن عليا ولد كريم ) (

sesungguhnya si Ali, anak yang mulia )

I’rabnya : (إن ) huruf taukid atau amil nawasekh,

isim dari ( عليا)

( ولد) ,hukumnya mansub tanda nasobnya fathah( إن)

khabar dari ( إن) hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya

dhommah, ( كريم) naat hukumnya mengikuti pada

man’ut ketika rofa’ nya dhommah, ( ) naat hukumnya

mengikuti pada man’ut ketika rofa’ dan dia musytaq

dengan sifat musyabbah setimbangan dengan ( فعيل )

Page 125: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

4. Contoh naat musytaq dengan isim tafdhil

ذ لك رجل أكبر منى ) ) Itu laki – laki yang lebih besar

dariku

I’rabnya :

( ذ لك ) Mubtada hukumnya dibina atas fathah pada

tempat rofa’ karena dia isim ijarat.

Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya ( رجل)

dhommah karena isim mufrad dia jadi man’ut

Na’at hukmnya mengikut pada man’ut ketika ( أكبر)

rofa’ dan dia musytaq dengan isim tafdhil setimbangan (

isim tafdhil beramal sama dengan fiil ( أكبر) dan ( أفضل

yaitu merpfa’kan fail maka adalah ( هو ) kembali kepada

( رجل)

jar dan majrur ( منى)

- Keempat contoh diatas adalah contoh na’at yang

mustaq.

- Berikut ini akan diuraikan 9 buah contoh naat

jamid yang dita’wilkan dengan musytaq.

1. Contoh naat masdar ( ذ لك رجل عدل ) itu laki- laki

yang adil.

I’rabnya :

Page 126: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ذ لك ) mubtada

khabar ( رجل)

masdar dia jamid ditakwilkan ( dipalingkan ( عدل)

ma’nanya pada yang musytaq yaitu

) isim fail setimbangan ( عادل ) فا عل ) dia jadi na’at.

2. Contoh na’at isim isyarat ( جاء سعيد هذا ) Telah

datang laki –laki yan ini.

I’rabnya

.fiil madhi hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya fayhah (جاء)

.fail hukumnya marfu’ tanda rofa’nya dhommah ( سعيد)

naat dia jamid dita’wilkan pada yang nusytaq, yaitu ( هذا)

المشار إليه ) ) isim maf’ul setimbangan dengan ( ل اليه

.artinya yang diisyaratkan kepadanya ( المفا

3. Contoh naat ( ذات / ذو ) dengan ma’na ( صاحب )

هو امرا ذ و علم ) ) Dia manusia yang mempunyai ilmu

I’rabnya

Mubtada ( هو)

Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa;nya ( امرا)

dhommah

( ذ و ) Naat dia musytaq maka ditakwilkan pada yang

musytaq takwilnya adalah

Page 127: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Ma’nanya mempunyai( صاحب )

4. Contoh naat isim maushul yang disertai alif lam

جاء الر جل الذى انتظره ) ) Talah datang si laki- laki yang

aku tunggu

I’rabnya :

Fiil madhi ( جاء)

( الر جل ) fail dia man’ut

Na’at dia jamid ditakwilkan pada yan ( الذى)

musytaq takwilnya adalah

الموصول اليه ) ) Isim maf’ul setimbangan ( إليه

ا لمفعو )

yan ( انا ) Fiil mudhori’ failnya ( انتظر )

ditakdirkan

Maf’ul bih hukumnya dibina atas ( ه )

dhommah pada tempat nasab karena isim

dhomir

5. Contoh na’at isim bilangan

او لئك رجا ل خمسة ) ) ( meraka itu laki – laki

yang lima )

Page 128: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya ( او لئك ) Mubtada hukumnya dibina

atas fathah pada tempat rofa’ karena dia isim

isyarat

( رجا ل ) khabar hukumnya marfu’ tanda

rofa’nya dhomah

Karena dia jama’ taksir dia adalah man’ut

Na’at dia jamid maka ( خمسة)

ditakwilkandengan yang musytaq

Takwilnya adalah ( معدون بخمسة ) isim maf’ul

6. Contoh na’at yang dimasuki ya. Nisbah ( ي نسبة )

( مررت برجل د مشقي ) ( Telah bertemu aku

dengan laki – laki yang bangsa damsyiq )

I’rabnya : (مررت ) fiil dan fail

jar dan majrur dia man’ut ( برجل)

( د مشقي ) Na’at dia jamid ditakwilkan dengan

yang musytaq

Taqwilnya ( الى د مشق yang ) ( منسوب

dibangsakan kepad damsyiq ) isim maf’ul

7. Contoh naat yang tasybih

( رايت رجل أسدا ) ( telah melihat aku akan si laki- laki

yang singa

Page 129: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya : ( رايت ) Fiil dan fail.

m Maf’ul bih dia man’ut( رجل)

Na’at dia jamid ditakwilkan dengan yang ( أسدا)

musytaq

Takwilnya ( شجا عا كأ سد ) yang berani sepeterti

singa sifat musyabahah setimbangan ( فعاال )

8. Contoh na’at dari kalimat ( كل ) dan ( أي ) yang

menunjukan kesempurnaan

Mansuf ( أنت رجل كل رجل ) ( kamu laki – laki

kewseluruhan laki –laki )

I’rabnya : (أنت ) Mubtada hukumnya dibina atas fathah

pada tempat rofa’ karena isim dhomir.

Khabar dia man’ut ( رجل)

Na’at dia jamid ditakwilkan dengan yang ( كل)

musytaq takwilnya adalah

الكا مل فى الر جو لية ) ) yang sempurna kelakiannya.

Isim fa’il

9. Contoh na’at nakirah yang tammah ( umum )

اكرم رجال ما ) ) ( Muliakanlah oleh kamu laki – laki

mana saja )

Page 130: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya : (اكرم ) Fi’il amar failnya (أنت ) yang

ditaqdirkn

Maf’ulbih dia man’ut ( رجال)

Na’at dia jamid di takwilkan dengan yang ( ما )

musytaq takwilnya adalah ( متلقا ) isim maf’ul

setimbangan ( مفعال )

Artinya yang dimuthlakkan

PEMBAGIAN NA’AT

Naat terbagi kepada dua :

1. Na’at haqyqy ( حقيقى ) → ( علىمن هوله فى المعنى

الجا ر ى )

2. Na’at sababy ( سببي ) → ( غير من هوله فى المعنى

الجا ر ى على )

1. Na’at haqyqy adalah ( يرفع الضمير المنعوت المستتر )

( Na’at yan merofa’kan dhomir man’ut yang mustatir

هوالذي رفع ضميرا يعود على المنعوت )

حقيقى نعت )

Page 131: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Yang dimaksud dhomir man’ut mustatir adalah

isim dhomir yang tersembunyi yang murja’ ( kembali

dhomirnya man’ut )

Contoh : ( جاء رجل عا قل ) ( Telah datang silaki-laki

yang berakl dia )

I’rabnya : (جاء ) fiil madhi.

fail dia man’ut ( رجل)

( عا قل ) Na’at haqyqy dia isim fail bekerja merofa’kan

fail. Failnya adalah dhomir

yang tersembunyi ( هو )

Kembali dhomirnya pada man’ut yaitu (رجل )

Ketentuan bagi na’at haqyqy wajib mengikuti

kepada man’utnya 4 dari 10

1. Disegi Rofa’ 2. Disegi mufraf

Nosab Tasniah

Khofadh Jama’

3. Disegi teknis 4. Disegi ma’rifah

Tazkir Narikah

Contoh ( جا ء رجل عا قل )

1. Sama – sama rofa’

Page 132: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Sama – sama mufrad Ini adalah 4 dari

sepuluh

3. Sama – sama tazkir

4. Sama – sama nakirah

2. Na’at sababy adalah ( يرفع إسم الظاهر ) ( Na’at yang

merfo’kan ism zohir )

Contohnya : ( مررت برجل قائمة امه ) ( Aku bertemu

dengan laki – laki yang berdiri ibunya )

Yang jadi na’at adalah (قائمة ) dia isim fail bekerja

merofa’kan fail

Failnya sekarang adalah isim zohir yaitu (امه )

Ketentuan bagi na’at sababy adalah dia wajib mengikuti

kepada man’utnya pada 2 dari lima :

1. Disegi rofa’ 2. Disegi ma’rifah

Nasab Narikah

Khofadh

Sedang dua dari lima lagi harus mengikuti ( sesuai )

dengan yang di rofa’kan

Dua dari lima itu. 1. Disegi mufrad 2. Dari segi taknis

Tasniah tazkir

Jama’

Page 133: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh ( مررت برجل قائمة امه ) man’utnya adalah (رجل

) dan na’atnya adalah

dia hanya mengikuti dua dari lima yaitu ( قائمة )

1.Sama khofad 2 dari Lima

2.Samanakirah

Sedangkan dua dari lima lagi mengikuti kepada

yang merofa’kan yaitu (امه ), (قائمة ) dengan (امه ) dia

sam mufrad, sama muannats ( dua dari lima )

Isim Ma’rifah yang enam ( 6 ) dalam bab naat terbagi

kepada tiga

1. Tidak bisa menjadi man’ut dan tidak bisa menjadi

na’at yaitu isim dhomir

2. Bisa jadi man’ut dan tidak bisa jadi na’at yaitu

isim ‘alam

3. bisa jadi man’ut dan bisa jadi na’at yaitu isim

isyarat, isim maushul, ma’rifah dengan alif lam,

idofat kepada salah satu yang lima.

NA’AT MAQTHU’ ( نعت مقطوع )

Page 134: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( Yang diputuskan dari man’utnya )

Kalau maushuf/ man’utnya ( yang di eri sifat )

bisa dimaklumi tampa ada sifat / na’at bleh sifat itu

mengikuti kepada man’ut seagai na’at dan boleh juga

memutuskannya dari na’at. Contoh : ( الحمد هللالحميد

)maka kalimat ( الحميد ) bleh diaca ( الحميد ) guna

i’irabnya jadi na’at dari ( هللا ) dan boleh dibaca

yan ditakdirkan(اعنى) jadi maf’ul dari lafaz ( الحميد )

berarti dia diputus dari man’utnya.

Dan boleh juga dibaca (الحميد ) guna ‘iranya jadi

khabar dari ( هو ) yang ditaqdirkan berarti dia

man’utnya.

KEGUNAAN NA’AT

- Kalau na’at ma’rifat gunanya adalah untuk menjelskan

man’utnya

Page 135: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( مررت بزد الخياط ) ( Telah bertemu aku

dengan si Zaid yang tukang jahit )

I’rabnya : ( مررت ) Fiil dan fail

Jar dan majrur jadi man’ut ( بزد)

Na’at dia ma’rifah dengan alif lam, maka dia ( الخياط)

datang untuk menjelaskan man’utnya.

Kadang – kadang ada untuk pujian contoh ( حمن الر حيم

بسم اهللا الر )

( Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha

penyanyang )

I’rabnya (بسم ) jar dan majrur

Mudofun ilaih jadi man’ut ( اهللا)

( الر حمن ) Na’at yang pertama dia ma’rifah denan alif

lam

( الر حيم ) Na’at yang kedua dia juga ma’rifah Kedua-

duanya datan untuk memuji man’utnya.

- Kadang – kadang ada juga na’at untuk mencela

man’utnya :

Contoh : ( أعوذ بااهللا من الشيطان الر جيم ) ( Aku

berlindung dengan Allah dari syaithan yang terkutuk )

I’rabnya : (أعوذ ) fiil mudhori failnya adalah (أنا )

Page 136: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( Jar dan majrur ( بااهللا

( من الشيطان ) Jar dan majrur jadi man’ut

( الر جيم ) Na’at dia ma’rifat denan alif lam dia encela

an’utnya.

Kadang – kadang ada na’at itu untuk menuntut kasih

sayang contoh :

اللهم ار حم عبدك المسكين ) ) ( Ya Allah kasihanilah

hamba engkau yang miskin )

I’rabnya : (اللهم ) : ( هللا ) Lafadz jalalah : munada dibina

atas domah dan (م ) ganti dari huruf hida yang

dihazafkan tidak beramahal bagi I’rab.

( ار حم ) fiil amar failnya adalah anta ( انت )

maf’ul bih jadi man’ut ( عبد)

Mudhofun ilaih ( ك )

( المسكين) Na’at dia ma’rifah datang untuk menuntut

supaya dikasihi

- Kalau na’at nakirah gunanya adalah untuk

mengkhususkan ( نخصيص )

Bagi man’utnya. Contohnya :

( مررت برجل كا تب تب ) ( Telah bertemu aku dengan

si laki- laki yang penulis )

Page 137: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Irabnya : (مررت )Fiil dan fail

Jar dan majrur jadi manut ( برجل)

( كا تب ) Na’at dia nakirah maka dia mengkhususkan

man’utnya adalah umum untuk semua laki- laki.

Lalu setelah diberi na’at denan lafaz ( كا تب ) dia jadi

khusus untuk laki – laki yang penulis saja.

Kadang- kadang ada na’at yang nakirh itu untuk taukid

( penegas ) bagi man’utnya Contoh ( تلك عشرة كا ملة ) (

Demikian adalah sepuluh yang sempurna )

I’rabnya : (تلك ) Mubtada

Khabar ( عشرة)

( كا ملة ) Na’at dia nakirah dia mempertegas bahwa

puasa 3 hari di tanah suci 7 hari dikampung halaman itu

adalah 10 yang sempurna.

BAB TAUKID ( PENEGAS )

Dalam suatu pembicaraan mungkin terjadi keraguan

atau diengkari oleh sipendengar, dalam menhadapi itu

kita perlu mempertegas ucapan kita, maka kata

penegasa itu dalam bahasa arab disebut taukid ( تو كيد )

Taukid teragi dua

Page 138: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Taukid lafhy ( لفظى ) = lafadzh

2. Taukid a’nawi ( معنوى ) = Ma’na

3. Taukid lafzhy ( اعادة االول بلفظه أو بمرادفه )

( mengulang yang pertama denan lafazhnya atau dengan

muradifnya ( berbeda lafaz sama ma’nanya )

Contoh : ( جاء زيد زيد ) ( telah datang sizaid, sizaid )

I’rabnya : (جاء ) fiil madhi

I (زيد ) fa’il

II (زيد ) Taukid bagi zaidun yang petama

Contoh mengulang lafazh dengan murafidnya.

جاء ليث أسد ) ) ( Telah datan singa – singa )

I’rabnya : (جاء ) fi’il madhi

fail ( ليث)

( أسد) taukid ( ليث) dan ( أسد) berbeda lafanya

ma’nanya sama yaitu sina

- Taukid lafzhy ada pada 1. Isim contoh ( قام زيد زيد )

2. Fiil contoh ( قام قام زيد )

3. Huruf contoh ( نعم _ نعم )

- Tujuan atau kegunaan dari tauid lafzhy adalah

1. Sengaja mengulang – ngulang saja

2. Khawatir akan lupa

Page 139: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Tidak ada konsentrasi dari si pendengar

4. Tidak ada kepedulian dari si pendengar

2. Taukid ma’nawi ilaih :

احتما ل تقد ير إضا فة الى متبوعه أوإرادة الخصو ص بما

ظا هره ) العموم التا بع الرفع

Artinya : Yang mengikut mengangkat kemudian takdir

idhofat kepada matbu’nya ( yang diikutnya ) atau

mengangkatkan kemungkinan tujuan khusus dengan

lafazh yang nampak secara umum.

Tujuan dari taukid ma’nawinya ini ada dua :

1. Mengangkatkan kemungkinan takdir

idhafat kepada matbu’nya ( yang

diikutnya ), yaitu mu’akkad.

2. Mengangkat kemungkinan tujuan khusus

dari lafadz yang nampak secara umum.

Lafadz – lafadz taukid ma’nawi ada 9 :

( نفس ) .1 )جمعاء. ( 7 )كال. ( 4

)اجمعون. ( 8 )كلتا. ( 5 ( عين ) .2

( كل ) .3 )جمع. ( 9 )ا جمع. (6

Page 140: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Lafadz yang dipakai untuk mengangkatkan

kemungkinan takdir idhofat adalah lafadz . ( نفس ) dan (

kedua – duanya harus diidhofatnya kepada dhomir ( عين

yang kembali kepada mu’akad, dan wajib menyesuaikan

dhomir itu dengan muakadnya di segi mufrad, tasniah,

taknis contoh ( جاء زيد نفسه _

جاء ت هند نفسها )

Kalau mu’akadnya musanna atau jama’ mak

lafadz nafsu dan lafadz ainu dijama’kan jadi jama’ qillah

setimbangan ( افعل )

Contoh : ( جا ء الزيد ا ن أنفسهما ) – ( جاء تالهندات أعينهما

)

( جاءالزيدون أنفسهم ) – ( جاء ت الهندات أعينهن )

Kalau dikatakan ( جاء زيد ) ( telah datang

siZaid ) kemungkinan dalam lafadz itu ada mudhof yang

ditakdirkan yaitu ( جاء رسول زيد ) ( telah datang utusan

siZaid ) dan sebagainya. Untuk mengangkatkan

kemungkinan itu maka didatangkanlah lafadz taukid

yaitu ( جاء زيد نفسه ) ( telah datang si Zaid dirinya atau (

( عينه

Page 141: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Orangnya, maka hilanglah kemungkinan yang datang

utusan siZaid.

Lafazh ( ( كل sampai ( ( جمع gunanya adalah untuk

mengangkat ada kemungkinan tujuan khusus dari lafah

yang tampak umum.

Contoh ( جاء القوم ) ( telah datang kaum ) disini ada

kemungkinan yang datang hanya sebagian dari kaum,

karena itu didatang lafazh ( كل ) jadi ( جاء القوم كلهم )

telah dah datang sebagian kaum. Maka hilanglah

kemungkinan yang datang sebagian kaum.

Syarat taukid dengan ( كل )

1. Muakadnya bukan musanna ( dua )

2. Muakad itu bisa dibagi zatnya.

3. Berhubungan dengan ( ( كل itu dhomir yang

kembali pada muakad

Lafadz ( كال ) dan ( كلتا ) kedudukannya sama dengan

pada ma’na ( كل )

Syarat taukid dengan ( كال ) dan ( كل )

1. Muakadnya harus musanna

2. Syah menempati mufrad pada temapat ( ( كال

dan ( كلتا )

Page 142: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Sesuatu yang disndarkn pada ( كال ) dan ( كلتا )

tidak erbeda pada ma’na

Lafadz ( أجمع ) – ( جمعاء ) – ( اجمعون ) – ( جمع ) ini

kebiasan diletakan sesudah lafadz karena itu tidak perlu

menghubungkannya dengan dhomir

Contoh : ( فسجد المال ئكة كلهم اجمعون )

Dan lafadh yang 4 ini tidak ditasniahkan dan tidak

dijama’kan

PERBEDAAN TAUKID DENGAN NA’AT

Perbedaan na’at dengan taukid

1. Boleh mengathafkan anatara beerapa buah na’at

boleh juga tidak megathafkan sedangkan taukid

tidak boleh diathafkan satu sama lain

2. Na’at boleh mengikut pada nakirah sedangkan

taukid tidak

3. Na’at boleh terputus dari matbu’nya sedangkan

taukid tidak

BAB ATHOF ( KATA PENGHUBUNG )

Page 143: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Athof menurut bahasa adalah ( بعدا نصر اف عنه

الرجوع إلى الشيئى ) artinya : kembali kepada sesuatu

sesudah meninggalkannya.

Athof terbagi kepada dua :

1. Athof bayan ( عطف بيان ) = penjelasan

2. Athof nasaq ( عطف نسق ) = Susunan

1). Atof bayan yaitu :

التا بع الجا مد الذي جيئى به اليضاح متبوعه أو لتخصيصه )

)

Arinya : Yang mengikut yang jamid yang didatangkan

untuk menjelaskan matbu’nya

( Ma’thufnya / yang diatapkan ) atau untuk

mengkhususkan ma’thufnya.

Contoh : ( أقسم باهللا أبو حفص عمر ) ( Telah

bersumpah dengan Allah Abu hafash Umar )

I’rabnya (أقسم ) fiil madhi

jar dan majrur (باهللا)

( أبو حفص ) Fail

( عمر) Athof bayan dari ( أبو حفص ), dia menjelaskan

bahwa yang bapak si Hafash orangnya adalah Umar.

Page 144: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Ketentuan bagi athof bayan keseluruhannya dan

kegunaannya sama dengan na’at bedanya hanya kalau

na’at dari isim yang mustaq sedangkan athof bayan dari

isim yang jamid.

2. Athof nasaq ( نسق ) yaitu

اتابع المتوسط بينه وبين متبوعه أحد حروف العطف ) )

“ yang mengikut yang dibatasi antara yang diikutnya

oleh salah satu huruf athof “

Maksudnya : Athof nasaq, adalah antara yang

diathofkan dan tempat mengthafkan dibatasi oleh salah

satu huruf athof

Contoh : ( جاء زيد وعمر ) ( telah datang si Zaid dan si

Umar )

I’rabnya : ( fiil madhi ( جاء

) fail dia tempat mengathafkan ( زيد) معطوف عليه ( و) ( huruf athaf ( yang menghubungkan )

( عمر) yang diathafkan ( معطوف) antara yang di

athafkan dan tempat mengathafkan di batasi huruf athaf

yaitu waw ( الواو )Huruf athaf ada 10

Page 145: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Waw (الواو ) 4. Au ( ( أو 7. Bal ( بل ) 1

0. Hatta (حتى)

2. Fa ( الفاء ) 5. Am ( ام ) 8. La (ال )

3. Summa (ثم ) 6. Imma ( إما ) 9. Lakin ( لكن )

FAEDAH ( KEGUNAAN ) DARI HURUF-HURUF ATHAF

Masing-masing athaf itu mempunyai faedah

yang berbeda-beda.

1. Waw (الواو )faedahnya adalah untuk muthlaq jama’ (

المطلق الجمع ) maksudnya muthlaq jama’ adalah

berhimpun hukum pada yang diathafkan dan tempat

mengathafkan dengan tidak ada kaitan mana yang

dulu dan mana yang terakhir atau sama.

Contoh : ( قام زيد وعمر ) ( telah berdiri si Zaid dan si

Umar ) di sini menetapkan hukum

Berdiri pda si aid dan si Umar tanpa

mempemasalahkan mana yang berdiri dahulu dan

yang terakhir.

Page 146: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Fa ( الفاء ) faedahnya untuk tertib dan takib (وتقتيب

berurut dan beriring ( لترتيب

Contoh : ( قام زيد فعمر فبكر ) ( telah berdiri si Zaid

kemudian si Umar kemudian si Bakar. Maka dalam

contoh ini yang dahulu berdiri adaah i aid sesudah

itu si Umar setelah itu si Bakar dengan tidak

mempunyai jarak waktu yang panjang.

3. Summa (ثم ) untuk terti dan tarakhy ( وترجى

: artinya ( لترتيب

Berurutan dan mempunyai jarak waktu yang panjang

Contoh : ( ثم عمرثمبكر قام زيد ) ( telah berdiri si

Zaid kemudian si Umar kemudian si Bakar maka

dalam contoh ini yang pertama kali berdiri adalah si

Zaid kemudian kemudian si Umar, kemudian si Bakar

dan proses berdiri mereka satu sama lain

mempunyai jarak waktu yang lama.

4. Hatta (حتى) faedahnya untuk goyah dan tajrid (

لغية و تدريج ) artinya :

Berkesudahan dan erangsur-angsur contoh :

Page 147: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

أكلت السمكة حتى رأسها ) ) ( aku telah makan ikan

hingga kepalanya ) proses dia memakan ikan

beragsur-angsur hingga habis sampai ke kepalanya.

5. La (ال )untuk menafikan / menidakkan contoh : ( عمر

جاء زيد ال ) telah datang si Zaid tidak si Umar )

Syarat (ال ) dikatakan huruf athof

a. Mufrat yang di athofkan

b. Didahului oleh ijab ( kata yang enunjukkan la ) atau

amar ( perintah

6. Au (أو )kalau dia terletak sesudah tholab ( tuntunan )

ma’nanya untuk takhyir

إباحة ) memilih atau ibahah ( تخيير ) )

membolehkan perbedaan takhyir dengan ibahah.

Kalau ibahah boleh berhimpun sedagkan takhyir

tidak boleh berhimpun contoh takhyir ( هندا أو أختها

nikahilah oleh kamu si Hindun atau ) ( تروج

saudaranya ) hanya salah satunya bleh di nikahi.

Page 148: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : Ibahah ( تعلم نحوا أوفقها ) ( pelajarilah

oleh kamu nahwu atau fiqif ) boleh dipelajari kedua-

duanya

Kalau ( أو ) terletak sesudah khabar faedahnya

untuk syak atau ibham perbedaan antara syak dan

ibham

Kalau ibham ada pengetahuan.Kalau syak tidak

ada pengetahuan sama sekali

Contoh syak : ( لبثنا يوما أوبعض يوم ) ( kami telah

menetap satu hari atau setengah hari )

Perkataan dari penduduk gua kahfi ketika bangun

dari tidur mereka enar-enr tidak tahuberapa lama

mereka di dalam goa itu.

Contoh ibham :

وأناأوإياكم لعلى هدى أوفى ضال ل مبين ) ) saya atau

kamu udah-mudahan mendapat petunjuk atau pada

kesesatan yang nyata ) ini perkataan orang beriman

kepada orang yang kafir apakah saya atau kamu yang

dalam kesesatan sedangkan dia tahu bahwa yang

berada dalam kesesatan adalah orang kafir.

Page 149: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

8. Am ( ام )faedahnya untuk menuntut penjelsan

sesudah hamzah yang masuk atas salah satu dua

yang sama. Contoh : ( أزيد عندك أم عمر ) ( adakah si

zaid di samping engkau atau si Umar )perkataan ini

bila kamu yakin bahwa salah satu dari keduanya ada

di situ tapi ragu orangnya.

9. bal ( بل ) untuk iddirab ( الضرب ) berpaling dari

kesalahan. Contoh :

جإتى زيد بل عمر ) ) ( telah datang padaku si Zaid tapi

si Umar ) Dia bermaksud mengatakan yang datang si

Umar dia salah dikatakan si Zid kemudian ia

palingkan dari si aid kepada si Umar.

Syarat athof dengan ( ( بل

1. Mufrat yang di athofkan

2. di dahului oleh ijab atau amar

9. lakin ( لكن ) faedahnya untuk istidrok ( إستدرك )

susulan

Page 150: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( امررت بصالح لكن بطا لح ) aku tidak bertemu

dengan orang yang baik tetapi dengan orang yang jahat )

Syarat athof dengan (لكن )

1. Mufrat yang di athafkan

2. Di dahului oleh nafi ( kata tidak ) atau nahi

( larangan )

3. Tidak di sertai leh waw ( الواو )

Kalau ( masuk kepada jumlah atau di dahului oleh ( لكن

waw maka dia di sebut huruf ibtida.

10. berselisih ahli nahwu ( إما) mas’alah( إما )

kebanyakan mereka tidak memasukkannya kedalam

bilangan huruf athof

Hanya jarjani orang yang mengatakan (إما ) ( itu huruf

athof )

- Kalau kita mengathofkan kepada yang marfu’

harus dirofa’kan. Contoh :

قامزيد وعمر ويقول ) ) _( زيد يقوم )

Atau kepada yang mansub harus dinasabkan

cotoh :

رأيت زيداوعمرا ) يقوم ويقعد ) _ ( زيد لن )

Page 151: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Atau kepada yang mansub harus dinasabkan

cotoh : ( مرر ت بزيد وعمر )

Atau kepada yan majzum harus dijazamkan

contoh : ( زيد لم يقو ويقعد )

BAB BADAL ( PENGANTI )

Undang – undang badal adalah :

( )

Artinya : Yang mengikut yang dimaksud dengan hukum

tanpa ada perantara.

Yang dimaksud tidak ada perantara adalah tidak ada

huruf yang menghubungkannya.

Badal terbagi 4 :

1. Badal ( كل من كل ) / ( شيئى من شيئى ( مطابق ) / (

2. Badal ( بعض من كل )

3. Badal ( اثتمال )

4. Badal ( غلط )

Page 152: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Badal ( كل من كل ) adalah : ( عما الثا نى فيه عين االول

( عبارة

Artinya : Ibarat pada yang kedua adalah ain pada yan

pertama contoh

( إهد نااصراطالمستقيم صراطالذين أنعمت عليهم )

( tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang – orang

yang telah engkau beri n’mat atas mereka )

Lafadz ( صراط) yang kedua adalah badal dari afadz (

.yang pertama ( صراط

Yang dimaksud dengan ( صراط) ( jalan ) yang kedua

adalah (صراط ) ( jalan ) yang pertama

2. Badal ( بعض من كل ) adalah ( الثانى جزأ مناالول

أن يكون )

Artinya : Bahwa ada yang kedua merupakan bagian dari

yan pertama

Contoh : ( أكلتالرغيف ثلثه ) ( aku telah makan roti

sepertinya )

Lafadz (ثلثه ) jadi badal dari lafadz (الرغيف ) badal ba’da

minkul karena sepetiga roti adalah dari satu roti

3 Badal ( ) adalah ( إشتمال والثانى مال بسة بغير الجز ئية

ان يكون بيناالول )

Page 153: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Artinya : Bahwa ada antara yang pertama dan yan kedua

saling terpakai tanpa ada jazuk atau bagian contoh (

أعجبنى زيد علمه )

Mencengangkan bagiku si Zaid ilmunya

Lafadz ( antara ilmu ( زيد) jadi badal dari lafadz ( علم

dan siZaid saling memakaikan karena ilmu berada pada

siZaid dan si Zaid berada dalam ilmu atau juzuk –

juzuknya tidak ada.

4. Badal ( غلط ) adalah ( بدل من اللفظ الذى ذكر غلطا )

Artinya : Pengganti dari lafadz – lafadz yan disebutkan

secara tersalah

Contoh ( رأيت زيداالفرس ) ( aku telah melihat siZaid

kuda )

Maksudnya ingin mengatakan melihat kuda lalu

terlancar tidaknya menyeutkan siZaid

Kemudian dia ingat dan ditukar dengan lafadz (الفرس ) (

kuda )

- Hukum badal keseluruhannya mengikut kepada

mabdul ( yng digantikan ) kalau yang digantikan

( mabdul ) marfu’ badal juga marfu’

Page 154: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kalau yang digantikan (mabdul ) mansub badal

juga mansub

Kalau yang digantikan ( mabdul 0 majrur badal

juga majrur

Penyempurnaan

Na’at – Athof – Taukid – badal dinamai tabi’ ( ( تابع

artinya yang mengikut hukum

Keempat – empatnya mengikuti kepada matbu’ ( متبوع )

Artinya yang diikut

Matbu’ dari na’at adalah man’ut

Matbu’ dari taukid adalah mu’akad

Matbu dari athof adalah ma’thuf alaih

Matbu’ dari badal adalah mabdul

ISIM – ISIM YAN MANSUB ( YANG DINASABKAN )

Isim – ism yang dinasabkan ada 15

1. Mafu’ bih ( مفعول به الذي و قع عليه فعلالفا عل (

هواالسم

2. Maf’ ul muthlak ( مفعول المطلق )

3. Mafhimin ajlih ( مفعول من أجله )

Page 155: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

4. Maf’ ulfih ( مفعول فيه )

5. Maf’ul ma’ah ( مفعول معه )

6. Khabar kana ( خير كان )

7. Isim inna ( اسم إن )

8. Hal ( الحال )

9. Tamyiz ( تمييز )

10. Mustasna ( مشتثنى )

11. Isim la ( اسمال )12. Munada ( منادى )

13. Khabar kada ( خبركاد )

14. Khobar ma hijaziah ( خيبرما حجازية )

15. Mengikuti bagi yang mansub ( تابع للمنصوب )

Kalau kita menemui isim yang mansub maka I’rabnya

adalah salah satu dari yang

diatas.

1. BAB MAF’UL BIH ( OBJEK PENDERITA )

Arti dari lafadz maf’ulbih ( مفعول به ) adalah yang

diperbuat dengan dia kalau

Page 156: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Dalam bahsa Indonesia sama dengan objek penderita

atau sasaran dari perbuatan.

Contoh : ( ضربت الكلب ) ( saya memukul anjing )

Kalimat (الكلب ) disini mempunyai kedudukan sebagai

maf’ublih ( sasaran dari pukulan )

Maf’lbih itu hukumnya mansub tidak lain

Undang – undang maf’ulbih adalah ( عليه فعل الفاعل

االسم الذى و قع )

Artinya : Isim yang terjadi atas dia perbuatan sifa’ul

( pelaku perbuatan ) yang dimaksud dengan terjadi

perbuatan adalah ta’liq perbuatan, maka termasuk

maf’ulbih ( ) dalam contoh ( زيدا ما ضربت زيدا ) ( tidak

memukul aku akan siZaid sekalipun pukulan tidal terjadi

pada siZaid ).

Maf’ul bih ada dua pembagian

1. Zhohir ( jelas )

2. Mudmar ( isim dhomir )

Contoh : ( انزل اهللا الغيث ) ( telah menurunkan Allah

akan hujan )

I’rabnya (انزل ) fiil madhi hukumnya dibina atas fathah

Page 157: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

اهللا) ) Fail hukum nya marfu’ tanda rofa’nya dhomah

( الغيث) maf’ulbih hukumnya mansub tanda nasabnya

fathah

Zhohir terbagi kepada 8 sebagaimana pada fail dan naib

fail mudhmar terbgai dua:

1. Muttasil ( متصل ) artinya bersambung

2. unfasil ( متصل ) artinya terpisah

- Muttasil ialah ( فى االختيار ) ) إال على عا مله وال يلى

ماال يتقدم )

( Sesuatu tidak bisa terdahulu dari amilnya dan tidak bisa

mengiringi huruf (إال ), pada ketika ikhtiar )

Yang dimaksud dengan amil adalah fiil

Yang dimaksud ikhtiar adalah bukan karena terpaksa

seperti dharurat syi’ir

Contoh : ( اكرمه ) ( telah memuliakan dia akannya )

- I’rabnya ( ) fiil madhi failnya adalah ( أكرم yang ( هو

ditakdirkan. Dan ( ه )

Muf’ulbih dia dhomir muttasil tidak bisa terdahulu dari

amilnya, amilnya adalah( أكرم ) Maka tidak sah dibaca (

أكرم ه )

Page 158: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Munfasil ialah : ( ( فى االختيار ) إال على عا مله ويلى

ما يتقدم )

Terdahulu atas amilnya dan bisa mengiringi huruf ( ( إال pada ketika ikhtiar )

Contoh : ( ايا ي أكرم ) ( akan memuliakan dia )

I’rabnya ( ايا ي ) maf’ulbih hukumnya dibina atas fathah

karena isim dhomir

) fiil madhi failnya adalah ( أكرم) yang ditrakdirkan ( هو

dia adalah amil dari

( ايا ي ) boleh mendahulukan dari ( إياي ) amilnya yaitu (

( أکرم

Muttasil dan munfasil masing – masing ada 12 yaitu :

Contoh muttasil yaitu :

متکلم مخاطبة مخاطب غابة غائب

أکرمى أکرمك أکرمك أکرمها أکرمه

أکرمنا أکرمکما أکرمکما أکرمهما أکرمهما

أکرمکن أکرمکم أکرمهم أکرمهم

I’rabnya : sama dengan contoh muttasil Contoh

munfasil yaitu :

Page 159: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

متکام مخاطبة مخاطب غائبة غائب

إيايأکر

مإياكأکرم إياكأکرم إياهاأکرم إياهأکرم

إياناأکرمإياكماأکر

م

إياكماأکر

م

إياهماأکر

م

إياهماأکر

م

إياكنأکر

م

إياكمأکر

م

إياهنأکر

م

إياهماأکر

م

I’rabnya sama dengan contoh munfasil diatas.

Pada asal susunan kalimat adalah fiil dahulu, kemudian

fail dan setelah itu maf’ul. Tapi ada empat ( 4 ) wajib

dahulu maf’ul bih dari fiil dan failnya, yaitu :

1. Kalau maf’ul bih itu isim isyarat contoh : ( له من هاد

من يضلل اهللا فما )

“ Akan orang yang menyesatkan Allah maka tidak

ada bagi dia petunjuk “

من ) ) Maf’ul bih dari (يضلل ) wajib mendahulukannya

karena isim isyarat.

2. Kalau maf’ul bih isim istifham contoh : ( اهللا تنكرون

فأيايا ت )

Page 160: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

“ maka akan mana ayat Allah-kah yan kamu ingkari “

wajib ( تنكرون) jadi maf’ul bih dari ( اي )

mendahulukannya karena isim istifham,

3. Kalau maf’ul bih itu ( كم ) atau ( كاين ) khobariyah

( yang berma’na amat banyak ) atau diidhofatkan

kepada (كم ) khobariyah, contoh ( كم كتاب ملكت )

Amat banyak telah aku miliki.

Lafadz (كم ) jadi maful bih dari (ملكت ) wajib

mendahulukannya karena dia (كم )

Khobariyah. Contoh selengkapnya lihat ( Jami’usddurus

halaman 13 juz3 )

4. Kalau maf’ul itu dinasabkan oleh jawab (أما ) contoh (

فأ مااليتيمفالتقهر )

“ Maka adapun akan anak yatim maka janganlah kamu

menghardiknya “

Lafadz (اليتيم ) dinasabkan oleh (فالتقهر ) dia menjawab

dari (أما )

II. BAB MAF’UL MUTHLAQ ( PENEGAS / PENJELAS )

Page 161: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Undang – undangnya : ( المله او المبين لنوعه اولعدده

ألمصدر المؤكد )

“ Maf’ul muthlaq adalah masdar yang menguatkan

menegaskan bagi amilnya atau menjelaskannya macam

– macam amilnya atau menjelaskan bilangan amilnya.

Kalau amilnya kadang – kadang fiil kadang kadang sifat

dan kadang – kadang masdar.

Contoh amil fiil ( مسى تكليما هللاكلما ) “ Telah berbicara

Allah akan musa dengan sebenar- benarnya bicara.

Lafadz ( تكليما) masdar dari ( كلم) dia mempertegas

ma’na dari (كلم ) yang menjadi amilnya. Dan (

( كلم) jadi maf’ul muthlak dari ( تكليما

Contoh amilnya wasaf / sifat ( أناضا رب ضربا ) ( saya

orang yang memukul dengan sebenar-benar pukulan (

( ضربا masdar dia jadi maf’ul muthlaq mempertegas

makna amilnya. Amilnya adalah ( ( ضارب wasf

setimbangan ( فاعل )

Contoh amilnya masdar ( عجبت من ضربك ضربا ) “ Aku

tercengang dari pukulan engkau dengan sebenar – benar

pukulan”

Page 162: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Lafadz (ضربا ) masdar dari maf’ul muthlaq dari ( ضرب )

pada (ضربك ) yang juga masdar dia mempertegas

makna amilnya.

- dan kalau penjelas bagi macam amilnya kadang

dengan memberi sifat kadang dengan idhofat

kadang denan isyarat kepada masdar.

Contoh dengan memeberi sifat ( ضربت ضربا شد يدا ) “

Saya memukul semacam pukulan yang sangat “, Lafadz (

( ضربا maf’ul mutlaq dari ( ضربت) dia menjelaskan

macam pukulan dengan lafadz ( شد يدا ) sangat yang

lafadz ( شد يدا ) itu menjadi sifat / naat dari (ضربا )

Contoh dengan idhofat ( ضربت ضربااالمير ) saya

memukul semacam pukulan raja.

Lafadz ( ضربا) maf’ul muthlaq dari ( ضربت) dia

menjelaskan macam pukulan dengan diidhofatkan

kepada lafadz (االمير ) dan (االمير ) mudhofun ilaih.

Contoh dengan isyarat, kepada masdar ( ذلك الضرب

.“ Aku memukul semacam demikian pukulan“ ( ضربت

Lafadz (ذلك ) jadi maf’ul muthlaq dari (ضربت ) dia bukan

masdar tapi isyarat kepada masdar yang sesudahnya

yaitu (الضرب ) dia menjelaskan macam amilnya.

Page 163: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Kalau menjelaskan bilangan ailnya dengan lafadz (

مرتين ) / ( مرة ) /

.satu kali/dua kali / beberapa kali (مرات )

Contoh ( ضربت ضربة وا حدة ) “ Aku memukul satu kali

pukulan “

Lafadz ( ضربة) jadi maf’ul muthlaq dari ( ضربت) dia

berfungsi menjelaskan bilangan amilnya.

Hasil fungsi dari maf’ul mutlaq ada 3 yaitu :

1. Menegaskan Amil

2. Menjelaskan macam amil.

3. Menjelaskan bilangan amil

III. BAB MAFUL MIN AJLIH ( PENYEBAB KEJADIAN )

Maf’ul min ajlih dinamai juga maf’ullah dan maf’ul liajlih

Undang- undangnya adalah :

ألمصدرالمذكورعلةلحدثشاركهفىالزمانوالفاعل

Masdar yang disebutkan sebagai alasan bagi kejadian

( peristiwa ) yang sama waktu dan pelakunya.

Page 164: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Maksudnya : Maf’ul min jalih itu shighatnya adalah

masadar dan masdar nitu gunanya sebagai alasan bagi

kejadian ( fiil ), Waktu fiil dengan waktu masdar harus

sama fail ( pelaku ) dari masdar dengan pelaku fiil harus

sama.

Contoh : فمت إجالالللشيغ ( aku berdiri karena

memuliakan bagi syekh ( orang tua)

I’rabnya : فمت Fiil dan fail

Maf’ul إجالال min ajlih dia menjadikan

sebab dari ( ) Fail ( berdiri ) ( فمت ) dengan fail ( قم

) sama yaitu ( إجالال dengan ( قم) Waktu ( aku ) ( ت

waktu (إجالال ) sama yaitu disaat terjadi berdiri saat itu

terjadi memuliakan (للشيغ )jar dan majrur.

Hasil syarat dari maf’ul min ajlih

1. Masdar

2. Menjadi alasan bagi kejadian

3. Sama failnya dan zamannya

Kalau kurang salah satu dari yang tiga ini mak dia harus

dijarkan dengan lam ta’lil

( المالتعليل )

Contoh yang tidak masdar firman Allah

Page 165: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

هوالذىخلقلكم مافىاالرض جميعا

( Dia yang telah menjadikan bagi kamu apa yang ada

dibumi keseluruhan )

Lafadz ( ( لکم ( kamu ) adalah menjadi sebab Allah

menciptakan apa yang ada dibumi tapi dia bukan

masdar karena itu dimaksudkan kedalamnya lam ta’lil.

Contoh yang tidak sama zamannya kata penyair

فجئت وقد نضت لنوم ثيابها * لدى السترإاللبسةالمتفضل

( aku telah datang pada hal sungguh telah

menanggalkan si perempuan akan pakaiannya karena

akan tidur disamping penutup kecuali pakaian tipis)

Lafadz ( نوم ) ( tidur ) menjadi alasan bagi menanggalkan

pakaian masdar tapi zamannya tidak sama karena zaman

menanggalkan pakain lebih dahulu dari zaman tidur

karena itu dijarkan dia dengan lam ta’lil jadi dia ( لنوم )

Contoh yang tidak sama failnya

والخيلوالبخالوالحميرلتركبو هاوزينة

(Allah telah menciptakan kuda, bugal, keledai, agar

kamu menungganginya dan mengendalikannya hiasan )

Lafadz ( لتركبو ها ) dengan takdir ( ( النتركبوها dia

menjadi alasan bagi penciptaan kuda, bugol, dan

Page 166: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

keledai. Tapi failnya berbeda karena fail dari penciptaan

kuda, bugol, dan keledai adalah Allah. Sedangkan fail

dari ( تركبو ) adalah manusia karena itu dijarkan dengan

lam ta’lil

4. BAB MAF’ULFIH / ZHOROF ( LINGKUNGAN /

WADAH )

Maf’ulfih ini menurut orang Basrah nmanya adalah

Zhorof ( wadah ) dari perbuatan karena perbuatan

terjadi pada waktu itu atau pada tempat itu.

Kalau perbuatan terjadi pada waktu itu dinamakan

zhorof zaman. Kalau perbuatan terjadi pada tempat itu

dinamakan zhorof makan.

Undang maf’ulfih adalah ( ماضمن معنى فى )

( sesuatu yang mengandung ma’na (فى ) pada

Hanya mengandung ma’na فى saja sedangkan huruf

فى nya tidak ada contoh صمتيومالخمس

( aku puasa pada hari kamis )

Page 167: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya : صمت fiil dan fail

يوم Maf’ulfih / Zohorof zaman karena

perbuatan puasa terjadi pada waktu itu. Didalamnya

terkandung yaitu فى pada hari sedangkan huruf فى

nya tidak ada hukumnya mansub tanda nasabnya

fathah.

Mudhofan ألخمس ilaih / mahraf hukumnya majrur

tanda jarnya kasrah.

Contoh : جلست أمامك ( aku duduk dididepan )

I’rabnya : جلستFiil dan fail

أما م Maf’ul fih / zhorof makan sama

dengan keterangan diatas

ك Mudhofun ilaih hukumnya dibina

atas fathah pada tempat jar

karena isim dhomir.

Semua isim zamn ( penunjuk waktu ) bisa dii’rabkan

sebagai zhorof atau mafulfih baik yang mukhtas (

( مختصى atau yang ma’dud ( ( معدد atau yang

mubham

( مبهم )

Page 168: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Yang dimaksud dengan mukthas adalah sesuatu yang

bisa menjadi jawab bagi متى ( bilakah ) contoh

( ( يومالخميس ( seminggu ) bisa menjadi jawab kalau

ditanya orang bila kamu puasa ?

Yang dimaksud dengan ma’dud adalah sesuatu yang

bisa menjadi jawab bagi كم

( berapakah ) seperti ( اسبوع ) ( seminggu ) bisa menjadi

jawab kalau ditanya orang berapa hari kamu

diperjalanan ?

Yang dimaksud dengan mubham adalah sesuatu

yang tidak bisa menjadi jawab dari (كم ) dan ( ( متى

seperti ( حين ) (ketika) dan ( ألوقت ) (sewaktu- waktu)

Isim makan (penunjuk tempat ) yang bisa dii’rabkan

sebagai maf’ul fih atau zhorof haya yang mubham saja

ang lain tidak bisa.

Isim makan yang mubham ada tiga

1. Isim jihat yang 6 ( arah yang eam )

a. فوق ( diatas )

b. تحق ( dibawah )

c. يمين ( sebelah kanan )

Page 169: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

d. ألشمال ( sebelah kiri )

e. وراء ( dibelakang )

f. امام ( didepan )

2. Isim muqadir ( ) jarak seperti = ( مقادير ( فرسخ

( satu farsakh ) dan ( ميل ) ( satu mil )

3. Sesuatu yang dishighati ( diambil dari asdar

amilnya )) contoh ::

مجلس زيد جليتى ( Aku duduk pada tempat

duduk siZaid )

مجلس Isim makan / maf’ul fih dia juga

bisa dii’rabkan dengan zhorof, karena lafdz

جلوسا terambil dari مجلس masdar dari

amilnya adalah زيد جلس mudhofunilaih

5. BAB MAF’UL MA’AH ( PENYERTA PERBUATAN )

Undang – undang maf’ul adalah

( وحرونه معنىالفعل سمفيه أباء بفعل المسبوقة المصاحبة

(إسمالفضلةالواو

Page 170: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

(I’sim yang fudhah ( bukan pokok ) yang terletak sesudah

waw yang( واو) mempunyai arti beserta /

bersama. Yang didahului oleh fiil atau oleh isim

yang mempunyai ma’na fiil dan huruf fiil )

Hasil syarat – syarat yang ak jadi maf’ul ma’ah itu

a. Dia harus isim yang fudhlah

b. Harus terletak sesudah waw yang

bermakna beserta

c. Harus didahului oleh fiil atau isim

yang mempunyai ma’a fiil dan huruf

fiil.

Contoh yang didahului oleh fiil سرتوالنيل ( aku

berjalan beserta sungai nil )

I’rabnya : سرت fiil dan fail

و Maiyah maksudnya waw ma’na مع

( beserta )

Page 171: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

النيل Maf’ul ma’ah dia penyerta dari

perbuatan ( Fiil ) yaitu lafaz سر

( berjalan ) hukumnya mansub

Contoh yang didahului oleh isim yang mempunyai

ma’na fiil dan huruf fiil

ئروالنيل ) saya orang yang berjalan beserta ) (أناسا

sungai nil )

I’rab انا Mubtada.

سائر Khabar isim yan mempunyai ma’na fiil

dan huruf fiil, makna fi’ilnya yaitu berjalan huruf fi’il سى

fa fiil. Sain fiil ر lam fiil

و ) ) Maiyah

النيل) ) Maf’ul maah. Hukumnya ansub.

VI. BAB KHABAR KANA ( كان) DAN SAUDARA-

SAUDARANYA

Telah berlalu penjelasan tentang kana ( كان ) dan

saudara – saudaranya baahwa dia bekerja merofa’kan

isim dan menasabkan khabar dan asal dariisim dan

khabar itu mulanya adalah mubtada dan khabar yang

Page 172: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

marfu’ setelah masuk (كان ) khabarnya berubah jadi

mansub contoh : ( زيد قائما Semua ketentuannya .(كان

sama dengan khabar mubtada dan khabar.

VII.BAB ISIM INNA ( إن ) DAN SAUDARA –

SAUDARANYA

Ini juga sudah selesai pembahasan kita disana.

Bahwa ( dan saudara – saudaranya bekerja ( إن

menasabkan isim dan merofa’kan khabar. Isimnya itu

berasal dari mubtada dan khabarnya berasal dari khabar

yan kedua – duanya narfu’ kemudian setelah masuk (

إن ) mubtadanya berubah jadi mansub. Contoh

( إن زيداقائم )

Karena dia berasal dari mubtada maka ketentuan –

ketentuannya semuanya sama dengan ketentuan

mubtada tanapa ada perbedaan.

VIII. BAB HAL ( PENJELAS KEADAAN )

Page 173: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Undang – undang hal adalah ( يقع فى جواب كيف

وصف فضلة )

Wasaf ( sifat ) yangdifudlah ( bukan pokok ) yan terletak

menjadi jawab dari (كيف )= bagaimana

Hasil dari undang – undang bahwa syarat hal ada tiga

:

1. Dia harus isim wasaf ( sifat ) / mustaq

2. Dia harus fudhlah / jatuh sesudah sempurna

kalam

3. Bisa sebagai jawab dari pertanyaan ( كيف)

bagaimana

4. Hal mesti ,akirah

5. Shahib hal itu harus ma’rifah

Contoh ( ضربتاللص مكتوفا ) = aku telah memukul

pencuri hal keadan diikat.

I’rabnya : (ضربت ) Fi’il dan fail, (اللص )

maf’ul bih / dia shahib hal ( yang mempunyai keadaan ),

( hal dia mansub tanda nasobnya fathah ( مكتوفا

dia wasaf isim maf’ul dan dia bisa jadi jawab dari

pertanyaan, bagaimana keadaan pencuri ketika

dipukul ? Jawabnya diikat.

Page 174: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Yang mempunyai keadaan disebut shahib hal,

dalam contoh diatas shahib hal adalah lafadz ( اللص

) = pencuri

Yang akan jadi shahib hal itu adalah

1. Fail contoh ( جاءزيدراكبا )

2. Maf’ul contoh ( ركبتالفرسمسرجا )

3. Kalimat yang dijar dengan huruf contoh ( جالسة

( مررتبهند

4. Kalimat yang dijarkan dengan mudhaf dengan syarat

mudhaf harus bagian dari mudhafun ilaih (

( امحيبأحدکمأنياکللحماخيهميتا

Kalimat yang akan jadi hal nakirah sepeti contoh

diatas, kalau ada hal ma’rifah maka kita harus

mentakwilkannya kepada nakirah contoh (

Masiklah kamu hal keadaan satu “ ( أدخلوااالولفااالول

persatu.

I’rabnya : ( أدخلوا ) fiil amar, fa’ilnya adalah( أنتم )

( ( االولفااالول menjadi hal dia ma’rifah maka

ditakwilkan pada yang nakirah takwilnya adalah

Page 175: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

) yaitu ( أدخلوا ) shahib halnya adalah fa’il dari ( منفردا )

( أنتم

Syarat yang akan menjadi hal shahib hal harus

salah satu dari empat :

1. Ma’rifah Contoh ( sambil = ( خشعاأبصارهممحيرجون

menundukan pandangan mereka keluar.

I’rabnya : ( خشعا ) menjadi hal shahib halnya adalah fail

dari ( محيرجون ) yaitu

( ( هم dia ma’rifah ea isim dhamir ( ( أبصا fail dari (

mudhafun ilaih( هم) dan ( خشعا

2. Taknis ( ( محصيص mengkhususkan contoh (

( فىأربعةأيامسوأللسائلين : pada empat hari sebagai

jawaban bagi oran yan bertanya.

I’rabya ( ) jar dan majrur muta’alaq dengan : ( فىأربعة

yang sebelumnya ( جعل

( ( أيام mudhafun ilaih ( ( سوأ hal dari ( ( أربعة dia

nakirah tapi mengkhususkan

jar dan majrur ( للسائلين )

Page 176: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Ta’mim ( ( تعميم umum contoh (

( وماأهلکنامنقريةإالهانذون ( dan tidak kami hancurka

satu kampung kecuali bagi yang sudah diberi perinatan )

I’rabnya : ( ( و isti’naf ( permulaan ), ( ( ما nafi

( menidakkan ) ( أهلکنا ) fiil dan fail ( من ) jar dan majrur

pada mahal asab jadi maful bih, sohib hal ( jar dan ( اها

majrur jadi khabar muqaddam ( khabar yang

didahulukan ) ( ’mubtada muakhar ( mubtada ( منذرون

yang dikemudiankan ) jumlah mubtada’ dan khabar pada

mahal nasab menjadi hal dari ( ) - ( قرية shohib ( قرية

hal dia umum yaitu kampung mana saja.

4. Takhir ( kemudian ) dari hal contoh (

( اميةموحشاطلليلوحکانهخلل

( Bagi mayat puing hal keadaan sunyi menyatakan seolah

– olah rusak )

I’rabnya ( ( اميئة jar dan majrur khabar muqaddam, (

) hal yang didahulukan dari shahibnya ( موحشا ,( طلل

mubtada muakhar shohib hal terakhir dari halnya, ( يلوح

) fiil mudhari’ failnya adalah ( هو ) – ( کان ) saudara ( إن )

kerjanya menasobkan isim dan merofa’kan khabar

( کان) isim dari ( ه )

Page 177: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

) khabar dari ( خلل ) ( کان Untuk contoh nomor 2,3,4,

shahib halnya nakirah boleh karena dia memfaedahkan

takhsis, ta’mim dan takhir.

Hal dengan memandang kepada sifat terbagi kepada dua

:

1. Muntaqilah ( ( منتقلة berpindah maksudnya tidak

selalu berada pada shahibnya seperti ( ( جاءزيدراکبا =

telah datang siZaid hal keadaan berkendaraan. SiZaid

tidak selalu berkendaraan kadang – kadang dia berjalan

kaki.

2. Lazimah ( الزمة ) mesti maksudnya selalu berada pada

shahibnya.

Contoh ( سميعا هللادعوتا ) = aku berdoa pada

Allah hal keadaan mendengar.

Mendengar itu selalu ada pada Allah tidak pernah

terpisah

3. Muthiah ( ( موطکة → menjamidi mauruf dengan

mustaq contoh :

( hal memandang kepada zaman ( فىتمثالهامشراسعيا

terbagi dua :

Page 178: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Muqaronah fi zaman ( ( مقارنةفىالزمان artinya

disertai zaman

Contoh ( ( هذابعلىشيخا = Ini suamiku hal

keadaan tua

2. Muqaddarah ( ( مقدرة terkemudian contoh (

( أدخلواهاخالدين = masuklah kamu akan surga hal

keadaan kekal. Kekal dalam sorga kemudian dari

zaman masuk

3. Mahkiyah ( ( محکية zaman yang lewat contoh (

telah datang siZaid kemarin sore = ( جاءزيدأمسراکبا

hal keadaan mengandarai.

Dalam kalimat, hal itu ada satu saja, ada yang

lebih dari satu, contoh yan satu semua contoh diatas.

Contoh yang lebih dari satu ( لقيتهمصعدامنحضرا ) = ( aku

akan menemui dia hal keadaan naik hal keadaan

menghadap ), dalam kalimat ini ada dua hal yaitu

) dan ada dua shahib hal yaitu ( منحضرا ) dan ( مصعدا )

( ت fail dan ( ( ه maf’ul, maka untuk masing –

masingnya ditaksir satu buah hal.

10. BAB TAMYIZ (PENJELAS ZAT / BENDA )

Page 179: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Undang–undang tamyiz adalah(

( الذراتإسمفضلةنکرةجامدمدمفسراماانبهممن isim

fadlah yang nakirah yang jamid yang menjelaskan untuk

yang dikeragui dari zat – zat )

Hasil dari undang – undang bahwa syarat tamyiz

ada lima.

1. Isim

2. Fadhlah

3. Nakirah

4. jamid

5. Menjelaskan untuk yang dikeragui dari zat – zat

Contoh ( ( احدعشرکوکبا ( sebelas bintang ) kalimat (

penjelas dari kalimat ( کوکنا

( احدعشر )

Kegunaan tamyiz ada dua :

a. Menjelaskan mufrad

b. Menjelaskan untuk nisah

( pembangsaan )

1. Yang menjelaskan mufrad ada dua

Page 180: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a. Isim muqadir.

Isim muqadir ada tiga :

1.. Musahat ( ( مساحت ukuran contoh (

) kata ( sekantong nakhal ) – ( جريبنخال

( جريب ) tamyiz dari ( نخال

2. Alkaylu ( ألکيل ) takaran contoh ( صاعتمرا ) –

( seliter tamar )

3. Wazan ( ( الوزن timbangan contoh (

(dua sukat madu ) – ( منوينعسال

b. Isim bilangan contoh ( ( أحدعشردرهما sebelas

dirham.

Termasuk kedalam tamyiz bilangan tamyiz dari (

( کم istifhamiah dan (کم) khabariah. ( کم)

istifhamiah adalah (کم) yang dipakai untuk

bertanya erapa bilangankah ( کم) khabariah

adalah ( کم) yang berarti amat banyak.

Kalau tamyiz dari (کم ) istifhamiah dimufrad dan

dinasabkan, contoh

( کمعبداملکت )

- ( berapa budakkah yang telah engkau miliki ), (

.dia mufrad dan dia ( کم) jadi tamyi dari( عبدا

Page 181: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kalau tamyiz dari ( کم) khabariah di khafadkan

selama –lamanya.

Contoh ( amat banyak budak ) – ( کمعبدملکت

yang telah aku miliki ),

(عبد) jadi tamyiz dari ( کم) khabariah maka

dikhafadkan dia.

Kalau dia tamyiz dari sepuluh keatas dijama’kan,

contoh :

( ( کمعبدملکت – ( berapa banyak budak yang

engkau miliki ? ) jawab.

( sepuluh budak yang telah ) – ( عشرأعبدملکت

aku miliki )

( ( عبيد dan ( ( أعبد jadi tamyiz maka dia

dijama’kan. Yang mengkhafadka tamiyz itu

adalah ( من ) yang diidmarkan ( disembunyikan ).

c. Sesuatu yang menunjukan atas mumasalah ( مماثلة

) perumpamaan

Contoh ( ( ولوجئناممثلهمددا sekiranya kami

datangkan perumpamaan sebanyak itu juga.

I’rabnya : ( ) isti’nafiah ( و ) huruf syartiyah ( لو

fiil dan fail ( جئنا

Page 182: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

.tamyiz ( مددا ) jar dan majrur ( ممثل )

d. Sesuatu yang menunjukan yang lain contoh (

( إنلناغيرهاإبال – ( sesungguhnya bagi kami ada

yan lain unta )

I’rabnya : (إن ) amil nawasekh huruf taukid ( لنا )

khabar muqaddam dari

mudhafun ilaih ( ها ) dari ( إن ) isim ( غير ) , ( غير )

.tamyiz ( إبال )

2. Menjelaskan untuk nisbah ada dua

a. Muhawwal ( محول ) yang dipalingkan

b. Ghairu muhawal ( غيرمحول ) tidak dipalingkan

a. Muhawwal ada tiga

1. Muhawwal dari fa’il maksudnya

tamyiz itu mulanya adalah fa’il.

Contoh ( إستعلا لرأسشيبا ) – ( telah

cemerlang kepala nisbah uban )

I’rabnya ( إستعل ) fiil madhi ( الرأس )

fail ( شيبا ) tamyiz

Asal dari contoh itu adalah (

( إستعلشيبالرأس – ( telah

Page 183: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

cemerlang uban kepala ) dijadikan

mudhafun ilaih jadi fa’il dan fa’il

dijadikan tamyiz gunanya supaya

timbul keraguan karena kalau

dikatakan ( ( إستعلالرأس – ( telah

cemerlang kepala ) tentu akan ragu

kita apa yang membuat cemerlang

maka didatangkan lafadz ( ( شيبا

menjelaskan.

Menyebutkan sesuatu sesudah ada

keraguan akan lebih mantap dalam

jiwa.

2. Dipalingkan dari maf’ul contoh (

( وقجرنااالرضعيوناالرض – ( telah

kami pancarkan akan bumi nisbah

mata air )

I’rabnya ( و ) ataf ( فجرنا ) fi’il dan fa’il

maf’ul bih ( االرض )

( ( عيونا tamyiz. Asalnya adalah (

( وفجرناعيوناالرض – ( telah kami

pancarkan akn bumi nisbah mata air.

Page 184: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Dijadikan mudhafun ilaih menjadi

mf’ul dan maf’ul jadi tamyiz.

3. Dipalingkan dari mubtada contoh (

siZaid lebih banyak ) ( زيدأکثرمنكعلما

dari engkau nisbah harta )

I’rabnya : ( زيد ) mubtada

( khabar ( اکثر

( jar dan majrur ( الناس

( tamyiz ( علما

Asal dri kalimat itu ( علمزيدأکثرمنك ) (

ilmu sizaid lebih banyak dari engkau)

dijadikan mudhofun ilaih jadi

mubtada dan mubtada jadi tamyiz

tujuannya sama dengan diatas

b. Goiru muawwal yaitui tidak dipalingkan dari

apapun meman dari dasarnya dia sudah jadi

tamyiz contoh :

( ( زيدأکرمالناسرجال siZaid adalah semulia –

mulia manusia, nisab laki – laki.

Mubtada ( زيد )

Khabar ( أکرم )

Page 185: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Mudhafun ilaih ( الناس )

Tamyiz ( رجال )

Kadang – kadang ada hal dan tamyi gunanya

sebagai penguat ( taukid )

Contoh hal sebagai penguat ( ( التعثوفىاالرضمفسدين

( janganlah kamu berjalan dimuka bumi hal keadaan

sombong ). Lafadz ( ( مفسدين menjadi hal tapi

faedahnya mempertegas )

Contoh tamyiz sebagai penguat (

ديناولقد علمت بان دينمحمدمنخيرأديانالبرية ) ( demi

sungguh aku mengetahui bahwasanya agama

Muhammad sebaik –baiknya agama ketuhanan agama )

lafadz ( ( ديبا I’rabnya jadi tamyiz tapi gunanya untuk

mempertegas ( taukid / penguat )

10. BAB ISTISNA ( PENGECUALIAN )

Istisna artinya pengecualian

Artinya mengeluarkan sesuatu dari hukum yang

ditetapkan sebelumnya

Page 186: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( telah berdiri kaum kecuali ) ( قامالقومإالزيدا

siZaid )

Menetapkan hukum berdiri pada kaum keudian

mengeluarkan siZaid dari hukum berdiri, keluarnya

siZaid dari berdiri itu namanya istisna, yang dikeluarkan

atau dikecualikan dari hukum sebelumnya namanya

adalah mustasna.

Alat yan dipakai untuk mengeluarkan atau

mengecualikan namanya adat istisn sesuatu yang dari

dia itu dikeluarkan mustasna namanya mustasna minhu,

dalam contoh

( ( القوماالزيداقام ( telah berdiri kaum kecuali siZaid )

lafadz ( ( القوم adalah mustasna minhu (إال ) adalah

adat istisna ( زيدا ) mustasna.

Adat istisna ada 8 yaitu :

( إال) .1( غير ) .2

( سوى ) .3

( ليس ) .4

( الکون ) .5

( خال ) .6

Page 187: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( عدا ) .7

( حاشا ) .8

Termasuk didalm lafadz ( سوى ) yaitu lafadz (سوى ) dan

( سواء )

Mustasna denan (إال ) wajib nasob kalau kalam

( pembicaran ) yang sebelum (إال ) itu tam lagi maujab (

( تاماوموجبا

Yang dimaksud dengan kalam tam adalah mustasna

minhu disebutkan sebelum yang dimaksud dengan

maujab adalah tidak didahului oleh nafi atau sabah nafi (

yang menyerupai nafi ) yang sabah nafi yaitu nahi dan

istifham.

Contoh : ( maka telah sujud ) ( فسجداامالکةکلهمإبليس

malaikat keseluruhannya kecuali iblis )

I’rabnya : ( ف ) isti’nafiah

fiil madhi ( سجد )

fail dia mustasna minhu (اامالکة )

taukid ( کل )

mudhafun ilaih ( هم )

adat istisna ( إال)

Page 188: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( إب ليس ) mustasna dia mansub karena kalam

sebelumnya tam lagi maujab.

Mustasna terbagi dua :

1. Musttasil yaitu sejenis mustasna dengan mustasna

minhu,

Contoh : ( قامالقومإالزيدا ) mustasna minhunya kaum

mereka manusia dan

Mustasnanya siZaid juga manusia.

2. Munqoti’ tidak sejenis mustasna dengan mustasna

minhu

Cotoh : ( ( قامالقومإالحمارا ( telah berdiri kaum

kecuali keledai ), mustasna

Minhu kaum manusia, mustasna leledai jenis manusia.

Bila kalam yang sebelum ( إال) itu tidak maujab

( ddahului leh nafi atau sabah nafi ), kalau

mustasnanya muttasil boleh dua cara.

1. Mengikut kepada mustasna minhu jadi badal

ba’da minkul ( بعضمنکل )

2. Mansub menurut hukum ashal yaitu mustasna

Page 189: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : ( ( مافعلواهإالقليلمنهم ( tidak

memperbuat mereka kecuali sedikit dari

mereka )

I’rabnya ( ما ) huruf nafi

( واو ) fi’il madhi fa’ilnya waw ( فلعلوا)

dia mustasna minhu

adat istisna ( إال)

( ) kalau dibaca ( فليل ’rofa ( فليل

I’rabnya jadi badal dari fa’il

( ) dan kalau dibaca ( فلعلوا nasab ( قليال

I’rabnya jadi mustasna

jar dan majrur ( منهم )

Kalau mustasnanya muntaqi’

- Menurut ahli Hijaz wajib nasab contoh (

tidak ada didalamnya salah ) ( مافيهاأحدإالحمارا

seorang kecuali keledai )

- Menurut banu tamim boleh nasab dan boleh

mengikut jadi badal dan boleh juga ( ( حمارا

jadi mustasna, dan boleh juga ( ( حمار jadi

badal.

Page 190: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Kalau kalam sebelumnya tidak tam artinya terdahulu

mustasna dari mustasna minhu wajib nasab baik

muttasil maupun munqati’

Contoh ( ( مافيهاإالحملرااحد dan ( ( ماقامإالزيداالقوم

tidak boleh disini mengikut jadi badal karena yang

mengikut tidak boleh terdahulu dari yang diikut

Kalau yang sebelum (إال ) itu didahului oleh nafi dan

mustasna tidak disebutkan sebelumnya maka yang

sesudah(إال ) diberikan kepadanya apa yang menjadi

hak sebelum ( إال) kalau yang sebelum ( إال)

berkehendak kepada yang marfu’ dirofa’kan yang

sesudah (إال )Contoh ( مايامإالزيد ) diberikan rofa’ pada (زيد ) karena

yang sebelum ( زيد )

Berkehendak pada yang marfu’ yaitu fa’il

Kalau yang sebelum ( إال) berkehendak kepada yang

mansub maka dinasabkan yng sesudah (إال ) contoh (

( مارايإالزبدا diberikan nasab kepada ( ( زيدا karena

yang sebelum (إال ) berkehendak kepada yang mansub

yaitu maf’ul bih

Page 191: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Mustasna yang seperti ini disebut mustasna mufariq

( menyelesaikan )

Karena yang sesudah ( إال) menyelesaikan kehendak

yang sebelum (إال )

Hukum mustasna dengan selain ( إال) ada 3

macam :

1. Dikhofadkan selama – lamanya yaitu mustasna

dengan ( غير ) dan ( ( سوى

Contoh : ( ) dan ( قامالقومغيرزيد ( قامالقومسوزيد

sedangkan bacaan lafadz

( غير )

Dan ( سوى ) itu sama dengan bacaan mustasna yang

sesudah ( إال ) keseluruhannya.

3. Dinasabkan selama – lamanya yaitu mustasna

dengan ( ليس ) – ( اليکون ) –

( ماخال )

( ماعدا )

Contoh ( ) dan ( قاموااليکونزيد) dan ( قامواليسزيد

dan ( قامواماخالزيد

( قامواماعدازيد )

Page 192: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Nasab yan sessudah ( ليس ) dan ( اليکون ) adalah jadi

khabar dari keduanya dan isim dhomir mustatir

Nasab yang sesudah ( ماخال ) dan ( ماعدا ) adalah jadi

maf’ul dari keduanya dan failnya domir mustatir yang

kembali pada masdar amilnya dalam contoh diatas

amilnya ( قام ) masdarnya ( القيلم )

3. Boleh nasab dan boleh khofad yaitu yang sesudah (

) - ( خال ) – ( عدا kalau kita menginginkan dia ( حاش

huruf adalah huruf khofad maka yang sesudahnya

dikhofadkan jadi jar dan majrur.

Kalau kita menginginkan dia sebagai fi’il yaitu fi’il

madhi maka yang sesudahnya dinasabkan jadi maf’ul

failnya dhomir mustatir contoh : ( ( خالزيدقامالقوم

dan ( قامالقومعدازيد ) dan

boleh nasab boleh jar ( قامالقومحاشزيد )

Boleh nosab dan jar ini selama tidak didahului oleh ( ما

) kalau ada ( ( ما yang mendahuluinya wajib nasab

karena dia sudah pasti fi’il sebab ( ( ما tidak pernah

masuk pada huruf jar

Page 193: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

11. ISIM LA (ال) YANG MENAFIKAN JENIS

La (ال) itu bisa dikatakan la nafiatul jenis bila ada

tiga syarat

1. La (ال) itu menafikan bagi jenis.

2. Ma’mulnya ( yang dimasukinya ) nakirah

3. Isimnya terdahulu dari khabarnya

Kalau kurang salah satu syarat yang tiga ini bukan

nafiyatul jenis. Isim la (ال)

(ال)

itu terdiri dari salah satu yan tiga

1. Diidofatkan ( مضاف )

2. Sabah mudhof ( شبهالمضاف )

3. Mufrad

Kalau isim la (ال) itu mudhof atau sabah mudhof

maka dinosabkan

Contoh mudhof ( الصاحبعلم ممقوت ) ( tidak

ada yan mempunyai ilmu dibenci )

I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis

diidhofatkan pada (ال) isim la ( صاحب )

( علم )

Page 194: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

(ال) khabar la ( ممقوت )

Contoh sabah mudhof ( ( القبيحافعلهممدوح

( tidak ada buruk perbuatan dipuji )

I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis

dia sabah mudhof amsilah mubalaqah (ال) iaim la ( قبيحا )

berkehendak pada fail

fail ( فعل )

mudhofun ilaih ( ه )

(ال) khabar la ( ممدوح )

- Kalau isim la (ال) itu mufrad / tidak diiddofatkan maka

isim (ال) itu dibina dengan apa dia di nasabkan.

- Kalau isim mufrad dinasabkan dengan fathah maka dia

dibina atas fathah

Contoh ( الرجلافىالدار )

- Kalau tasniah dinasabkan dengan ya maka dia dibina

atas ya

Contoh ( الرجلينعندي )

- Kalau jama’ muzakar yang salim dinasabkan dengan ya

maka dia dibina atas ya

Contoh ( المسلمبنفىالبيت )

Page 195: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

- Kalau jama’ mua’nast yang salim dinasabkan dengan

kasrah maka dia dibina atas kasrah

Contoh ( المسلماتفىالفضل )

- Kalau berulang –ulang la (ال) masuk pada nakirah maka

pada nakirah yang pertama boleh fathah boleh rofa’

- Kalau kita menfathahkan yang pertama maka nakirah

yang kedua boleh tiga cara yaitu fathah, rofa’ dan

nasab.

Contoh : ( tiada daya dan tiada ) ( الحولوالقوةإالبااهللا

kekutan kecuali dengan Allah )

- Kalau kita baca ( حول) dengan fathah maka ( قوة)

boleh dibaca dengan (قوة ) dan boleh juga (قوة )

- Kalau kita baca yang pertama rofa’ (الحول ) maka yang

kedua boleh dibaca rofa’ dan fathah maka boleh

dibaca ( والقوة ) dengan fathah dan boleh juga ( والقوة

)

Dengan rofa’ tidak boleh nasab

- Kalau kita berulang –ulang la (ال) beserta nakirah yang

kedua maka yang pertama hsrus dibaca fathah dan

yang kedua boleh nasab dan boleh rofa’

Contoh : ( الحولوقوة ) dan boleh juga ( الحولوقوة )

Page 196: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Bila isim la itu diberi sifat / na’at dan tidak berbatas

antara dia dengan na’atnya maka na’atnya boleh rofa’

dan boleh nasab dan boleh fathah.

Contoh ( ( الرجلظريففىالدار ( tidak ada laki – laki

yang mulia dirumah )

I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis

(ال) isim ( رجل)

ظريف ) boleh dibaca ( رجل) Na’at dari ( ظريف )

) dan boleh ( ظريف ) dan boleh juga ( ظريف )

Kalau antara isim (ال) dengan na’at berbatas boleh rofa’

dan nasab dan tidak boleh fathah.

Contoh : ( الرجلفىالدارظريف ) ( tidak ada silaki – laki

dikampung yang mulia )

I’rabnya : (ال) nafiatul jenis

isim la ( رجل)

( ( فىالدار jar dan majrur pembatas antara

pembatas antara na’at dan man’ut

Page 197: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

boleh dibaca ( ظريف) maka ( رجل ) Na’at dari ( ظريف )

rofa’ dan boleh dibaca (ظريف ) dan tidak boleh dibaca (

( ظريف

12. BAB MUNADA ( YANG DIPANGGIL )

Undang – undang munada’ adalah (

( المطلوبإقبالهحجرفمحصوص

Artinya : Orang yang dipanggil menghadap dengan

huruf yang tertentu.

Huruf yan dipakai untuk memanggil namanya huruf nida

Huruf nida ada 7 :

1. ( أ )

2. ( أى )

3. ( يآ )

4. ( ا )

5. ( أيا )

6. ( هيا )

7. ( وا )

Page 198: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Pemakaiannya : ( ) dan ( أى untuk memanggil yang ( أ

dekat

untuk yang jauh ( ا ) dan ( هيا ) ,( أيا )

untuk umum yang dekat dan yang ( يا )

jauh

( ( وا untuk nudbah ( ند بة ) panggilan

minta tolong melepaskan dari

Kesulitan

Munada termasuk kedalam golongan maf’ul bih

karena asal dari munada adalah maf’ul bih contoh (

( ياعبداهللا asalnya ( ( أدعوابداهللا ( aku merayu akan

Abdullah )

I’rabnya ( أدعو ) fi’il mudhori’, fa’ilnya ( أنا ) dan ( عبداهللا

) maf’ul bih

Caranya : dihazafkan (أدعو ) diganti dengan ( يا ) jadi dia (

( ياعبداهللاMunada yang dinasabkan ada pada 3 tempat :

1. Bila munadanya mudhof / diidofatkan contoh (

( wahai Abdullah ) ( ياعبداهللا

I’rabnya : ( huruf nida ( يا

Page 199: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( عبد) Munada dia mansub dan dia

diidofatkan pada (اهللا ) Mudhofun ilaih ( اهللا)

2. Bila munadanya sabah mudof / menyerupai mudof

contoh ( ( يامحمودافعله wahai orang yan dipuji

perbuatannya )

I’rabnya : (يا ) Huruf nida

( munada dia sabah mudof dia ( محمودا

mansub

karena dia ( محمودا) naib fail dari ( فعل )

isim maf’ul berkehendak pada naib fail

mudofun ilaih ( ه )

3. Bila munadanya nakirah yang tidak dimaksud / lafadz

umum yang tidak tertentu tujuannya. Contoh

perkataan orang buta.

( wahai laki – laki pegang tanganku ) ( يارجلخذبيدى )

I’rabnya : ( يا ) huruf nida

munada mansub karena dia nakirah ( رجل)

yang tidak dimaksud sebab orang orang buta tidak

mengetahui seseorang yang dia maksud

( أنت ) fi’il amar fa’ilnya ( خذ)

Page 200: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

jar dan majrur ( بيدى)

Yang dimaksud sabah mudof (

( ماعملفيمابعدهألرفعأوالنصبأوالجر

( sesuatu yang beramal kepada yang sesudahnya

baik rofa’ atau nasab atau jar )

Kalau munada itu mufrad ma’rifah maka dibina

dengan apa dirofa’kan ketika mu’rab. Contoh ( يازيد )

dibina atas domah karena ketika mu’rab dia

dirofa’kan dengan dhomah.

Dan (يازيدان ) dibina atas alif karena ketika mu’rab

dirofa’kan dengan alif dan ( يازيدون) dibina atas

waw karena ketika mu’rab dirafa’kan dengan waw.

Kalau munada diidofatkan kepada ya mutakallim (

maka boleh 6 bacaan ( ياغالمى) seperti ( ياءاامتکلم

1. Dengan menskinkan ya seperti (ياغالمى )

2. Dengan menghazafkan ya seperti (ياغالم )

3. Dengan mendhmahkan huruf yang sebelum ya

dan menghazafkan ya ( ياغالم )

4. Dengan memfathahkan ya seperti : ( ياغالمى )

Page 201: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

5. Dengan menukar yang kasrah jadi fathah dan

menukar ya jadi alif ( ياغالما )

6. Dengan memfathahkan yang sebelum ya dan

menghazafkan ya ( ياغالم )

Apabila munada itu ( ( أم dan ( ( أب yang diidofatkan

kepada ya mutakallim boleh 6 bacaan.

1. Mengganti ya jadi ta dikhasrahkan (ياأبت ) - ( ياأمت )

2. Mengganti ya jadi ta di fathahkan ( ياأبت )

3. Menetapkan ya dan mensakinkannya ( ياأمى) – (

( ياأاي

4. Memfathahkan yang sebelum ya dan menukar ya jadi

alif ( ياأبا ) – ( ياأما )

5. Dengan ta dan ya (ياأمى ) – ( ياأاى )

6. Dengan ta dan menukar ya jadi alif ( ياأبتا ) – ( ياأمتا )

Kalau ada yang mengikut kepada munada yang dibina

baik na’at, ahtaf, taukid, atau badal maka boleh dibaca

Page 202: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

rofa’ dan boleh dibaca nasob contoh ( ( يازيدالظريف

kalau dibaca (الظريف ) dengan rofa’ na’at atas lafadz

munada kalau dibaca (الظريف ) dengan nasab na’at atas

mahal munada.

Contoh takkid ( ( ياتميمأحمعون dan boleh juga (

( ياتميمأجمعين

Contoh bayan ( ( يااسعيدکرز dan boleh juga (

( ياسعيدکرزا

- Kalau berulang munada mufrad yang diidofatkan

seperti

( يازيدزيداليعمالت )

Maka untuk yang pertama boleh dibaca domah

dan boleh dibaca fathah

- Kalau yang pertamanya dibaca dhomah maka

dia pada takdir adalah munada mufrad maka

yang kedua I’rabnya boleh munada yang

Page 203: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

dihazafkan huruf nidanya dan boleh juga jadi

athaf bayan dan boleh juga jadi maf’ul dari

yang ditakdirkan ( أعى )

- Kalau dibaca fathah yang pertama atas asal

yaitu

( اليعمالتيازيدااليعمالتزيد )

13 BAB KHABAR KADA DAN SAUDARA -

SAUDARANYA

Kada dan saudara- saudaranya dinamakan af’al

muqorobah ( أفعلاامقرنة )

Perbuatan – perbuatan yang sudah dekat dia terbagi

pada tiga :

1. Dipakai untuk menunjukan sudah dekat khabar dia

ada tiga yaitu :

ma’nanya hampir ( أوشاك ) – ( کرب ) – ( کاد )

Page 204: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Dipakaikan untuk menunjukan harapan dia ada tiga

yaitu :

– ma’na mudah ( عس ) – ( إخلولق )– ( حرى )

mudahan

3. Dipakaikan untuk menunjukan memulai yaitu :

– ( هب ) – ( هلهل ) – ( قام ) – ( أخن ) – ( جعل )– ( علق )

( طفق ) – ( أنشأ )

Kada ( كاد ) dan keseluruhan saudara – saudarnya

beramal merofa’kan isim dan menasobkan khabar sama

dengan kana ( کان ) bedanya

Khabar kada ( كاد ) wajib jumlah fi’liyah dan fi’ilnya

wajib fi’il mudhori’

Contoh ( کادزيديقرأ ) ( telah hampir siZaid membaca )

I’rabnya : ( كاد ) af’al muqorobah kerjanya merofa’kan

isim menasobkan khabar

’marfu ( كاد )isim dari ( زيد )

( jumlah fi’il ( هو ) fi’il mudhori’ failnya ( يقرأ

dan fa’il pada mahal nosab jadi khabar ( كاد )

Memasukan ( أن ) masdar iyah kedalam

khabar ( كاد ) dan saudaranya ada empat :

Page 205: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Wajib memasukan( أن ) yaitu pada khabar ( حرى )

dan ( إخلولق )

2. Terlarang memasukkan ( أن ) yaitu pada khabar ( علق

( طفق )-( أنشا )-( هب )-( هلهل )-( قام )-( أخذ )-( جعل ) -(

3. Biasa / sering masuk pada khabar – ( إخلولق ) dan (

( عس

4. Sedikit masuk pada khabar ( كاد ) dan ( كرب )

14 BAB KHABAR MA ( ما ) HIJAZIAH

- Ma Hijziah ( yang khusus ( ما ) maksudnya ( ماحجازية

mengamalkan / memakainya penduduk Hijaz

- Ma Jijaziah ini bekerja sama dengan kerja ( ليس ) yaitu

merofa’kan isim dan menasobkan khabar. Contoh (

( tidak ada ini manusia ) ( ماهذابشرا

Page 206: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

I’rabnya : ( ما ) Hijaziah huruf nafi bekerja merofa’kan

isim menasobkan khabar

hukumnya dibina atas ( ما ) isim dari ( هذا )

sukun pada tempat rofa’

hukumnya mansub ( ما ) khabar dari ( بشرا )

Ma hijaziah ini bisa beramal kalau terpenuhi syarat yang

tiga

1. isimnya wajib dahulu dari khabarnya

2. tidak terdapat didalamnya ( إن ) zaidah / ( إن )

tambahan

3. khabar tidak dimasuki oleh ( إال )

15. BAB MENGIKUT BAGI YANG MANSUB

Sudah berlalu pembicaraan kita bahwa yang

mengikuti ada 4 yaitu :

1. Na’at2. Athof

Page 207: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Taukid4. Badal

Yang empat ini bila matbu’ ( yang diikutinya )

mansub maka di akan mansub pula.

Contoh na’at mansub ( رأتزيداالعاقل )

Contoh ataf mansub ( رأيتزيداوعمرا )

Contoh taukid mansub ( رأيتزيدانفسه )

Contoh badal mansub ( رأيتزيدااخاك )

Yang menasabkan na’at, atof, dan taukid

adalah yang menasabkan matbu’ atau yang diikutinya.

Yang menasobkan badal adalah : ditakdir kalimat yang

sama dengan menasabkan matbu’nya, dalam contoh (

( رأيتزيدااخاكMaka yang menasobkan ( ( زيدا adalah ( ( رأيت

sedangkan yang menasobkan

.yang ditakdirkan ( رأيت ) adalah ( اجاك )

Page 208: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

ISIM – ISIM YANG MAJRUR

Isim – isim yang diarkan ada 5 :

1. dijarkan dengan huruf2. dijarkan idhofat3. dijarkan dengan sebab mengikuti kepada yang

majrur 4. dijarkan dengan sebab mujawarah ( harkat yang

berdekatan )5. dijarkan dengan sebab tawahum ( dugaan )

a. Yang dijarkan dengan huruf sudah berlalu

pembahasan kita pada tanda – tanda isim

b. Majrur dengan idhofat ( mudofun ilaih dijarkan

oleh mudhof )

Mudhof terbagi kepada dua :

1. Idofat lafzi 2. idofat maknawi

1) idofat lafzi yaitu modof sifat dan mudofun ilaih

ma’mul dari sifat itu dia ada tiga :

Page 209: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a. idofat isim fa’il kepada fa’ilnya contoh (

( هذاضاربزيداالن

( ini orang yang memukul sizaid sekarang )

I’rabnya : ( هزا ) mubtada

khabar dia isim fa’il atau sifat ( ضارب)

berkehendak kepada fai’il, mudhof

( ضارب) mudhofun ilaih fa’il dari ( زيد)

zhorof zaman ( االن)

b. Idofat isim maf’ul kepada naib fa’ilnya, contoh (

ini orang meramaikan kampung ) ( هذامعمورالدارغدا

besok )

I’rabnya : ( هزا ) Mubtada

khabar isim maf’ul /isim yan ( امعمور)

berkehendak kepada naib fa’il mudhof.

naib fa’il, mudhofun ilaih ( الدار)

zoraf zaman ( غدا)

Page 210: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

c.Idofat sifat musyabbahah kepada fa’ilnya contoh (

( ini laki- laki yang baik wajahnya ) ( هزارجلحسنالوجه

I’rabnya : ( هزا ) mubtada

khabar ( رجل)

na’at sifat musyabbahah berkehendak ( حسن)

kepada fa’il dia mudof

( حسن) mudhofun ilaih dia fa’il dari ( الوجه)

2 ). Idhofat ma’nawi ada tiga macam :

a. Bahwa tidak ada mudof sifat dan mudhofun ialih ma’mul dari mudofb. Bahwa ada mudhof sifat dan mudhofun ilaih bukan ma’mul dari sifat itu c. Mudafun ialih ma’mul bagi mudaf, dan mudof bukan

sifat

- Faedah dari mudof ini kalau mudhofun ilaih ma’rifah

maka dia berfungsi mema’rifahkan mudof, contoh (

( budak siZaid ) ( عالمزيد

Page 211: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

pada asalnya nakirah karena diidofatkan kepada ( غالم )

yang ma’rifah dia jadi ma’rifah ( زيد)

Kalau mudhafun ilaihnya nakirah dia berfungsi

mengkhususkan mdhof contoh

) ,( budak siperempuan ) ( غالمإمرأة ) maka dia ( غالم

menjadi khusus budak – budak milik perempuan.

- Untuk idhofat ma’nawi ini ada tiga pembagian

1. Mengandung ma’na ( فى ) pada

Isyaratnya kalau mudhafun ilaih merupakan zaraf

atau wadah bagi mudhof contoh ( gelap ) ( مکراليل

pada malam )

2. Menandung makna ( من ) dari

Syaratnya kalau mudhofun ilaih sumber dari mudhof

dan mudhofun ilaih bisa menjadi khabar dari mudhof

contoh ( خاتمحديد ) ( cincin dari besi ) dan bisa

( cincin adalah besi ) ( الخاتمحديد )

3. Mengandung makna ( الالم ) ( bagi / untuk )

Page 212: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Syaratnya kalau mudhofun ilaih dari mudhof contoh

( tangan milik Zaid ) ( يدزيد )

- Idhofat tidak boleh berhimpun dengan tanwin

dan nun tanda I’rab dan alif lam

- Idhofat dengan tanwin tidak boleh berhimpun

karena idhofat menunjukan

- Kurang isim sedangkan tanwin menunjuk

sempurna isim antara kurang dan sempurna

tidak mungkin berhimpun

- Idhofat dengan nun tanda I’rab tidak boleh

berhimpun karena nun tanda I’rab

kedudukannya sama dengan tanwin

- Idhofat dengan alif lam tidak boleh berhimpun

karena kedua – duanya untuk ma’rifah dalam

satu kalimat tidak boleh ada dua tanda ma’rifah

- Boleh berhimpun antara alif lam dengan idhofat

kalau mudhof sifat dan mudhofun ilaih ma’mul

dari sifat itu

Hal yang seperti ini terdapat pada 5 tempat :

Page 213: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

1. Bahwa ada mudhofnya mutsanna contoh ( الضاربازيد

) ( dua orang yang memukul siZaid ) lafadz (الضارب ) dia

mudhof tapi pakai alif lam boleh karena dia sifat dan (

زيد ) mudhofun ilaih ma’mul dari (الضارب ) dan

gia musanna

2. Bahwa ada mudhofnya jama’ muzakar yang salim

contoh (الضاربوازيد )

( beberapa orang yng memukul siZaid ) halnya sama

dengan diatas

3. Bahwa ada mudhofun ialihnya memakai alif lam

contoh (الضاربالرجل ) ( orang yang memukul si laki -

laki ) lafadz (الضارب ) mudhof pakai alif lam boleh dia

sifat yang diidhofatkan pada ma’mulnya dan dia

memakai alif lam

4. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan kepada

sesuatu yang memakai alif lam contoh (

( الضاربرأسالرجل ( orang yang memukul kepala

silaki – laki )

( الضارب) mudhof pakai alif lam dia sifat yang

diidhofatkan kepada ma’mulnya

Page 214: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( رأس) yang diidhofatkan kepada ( ( الرجل yang

memakai alif lam boleh

6. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan kepada

dhomir yang kembali kepada sesuatu yang

memakai alif lam ( ( مررتبالرجلالضاربغالمه (

aku bertemu dengan silaki – laki yang memukul

budaknya si laki – laki ) lafadz ( الضارب ) mudhof

pakai alif lam boleh karena dia sifat yang

diidhofatkan kepada ma’mulnya yangdiidhofatkan

kepada ma’mulnya yang diidhofatkan kepada

dhomir yang kembali kepada kalimat yang

memakai alif lam yaitu dhomir ( ه ) kembali kepada

lafadz

7. ( yang memakai alif lam ( الرجل

III. Majrur dengan sebab mengikuti kepada yang majrur

telah berlalu pembicaraan yaitu na’at, athaf, taukid,

badal.

Kalau yang diikuti ( ( متبوع nya yang empat ini majrur

maka dia dijarkan

Page 215: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

IV. Majrur dengan harkat mujawarah

maksudnya harkat yang berdekatan

Contoh ( ( هذاجحرضبخرب ( ini lobang tanah yng

runtuh )

I’rabnya : (هذا ) mubtada

khabar mudhof ( جحر )

mudhofun ilaih ( ضب)

sepantasnya dia ( جحر ) na’at dari ( خرب)

baca (خرب ) rofa’ karena man’utnya rofa’, tapi dibaca (

( خرب dengan jar boleh karena harkat erdekatan

dengan (ضب ) yang majrur.

V. Majrur dengan tawahum maksudnya diduga disitu

ada maksud huruf jar ( اباء )Kedalam khobar ( ( ليس contoh ( ( لستقائماوالقاعد

( aku bukan orang yang berdiri dan bukan orang yang

duduk ) lafadz ( قاعد ) yan majrur diathofkan pada lafadz

( yang mansub karena dia ( قائما khobar ( yang ( ليس

sepantasnya dbaca ( قاعد ) karena khobar dari ( ( ليس

yang ditakdirkan tetapi dia dibaca ( ( قاعد dengan jar

maka jarnya disini diduga ada huruf jar yang ditakdirkan

lengkapnya kalimat itu (لستقائماولستبقاعد )

Page 216: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

ISIM YANG BERAMAL SEPERTI FIIL

Isim yang beramal seperti fiil maksudnya isim

yang bekerja merofa’kan fa’il atau menasabkan maf’ul.

Isim yang beramal seperti fiil ini ada 7 :

1. Isim fiil

2. Masdar

3. Isim fail

4. Isim maf’ul

5. Amsilah mubalaghah

6. Sifat musyabbahah

7. Isim tafdil

1). ISIM FIIL

Isim fiil adalah kalimat yang menunjukan

ma’na fiil dan tidak menerima tanda – tanda fiil.

Page 217: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Isim ada tiga :

1. Isim fiil madi contoh ( هيهات ) ma’nanya ( بعد ) artinya

telah jauh

( فهيهاتفهيهاتالعقيقومنبه٭وهيهاتخل بالعقيقنواصله

)

) isim fiil madhi merofa’kan fail, failnya adalah ( هيهات )

( العقيق

2. Isim fiil amar contoh (صه ) dengan makna ( ( اسکت

diamlah engkau

( إذقلتلصاحبكواالماميجطبصهفقدلغوت )

Lafadz (صه ) Isim fiil amar merofa’kan fail yaitu dhomir (

yang ditakdirkan ( أنت

3. Isim fiil mudhori’ Contoh ( صه ) dengan ma’na ( أعجب

) aku tercengang

( ويکانهاليفلحالکافرون )

Lafadz ( ( وى isim fiil mudhori’ merofa’kan fail yaitu

dhomir ( انا ) yang ditakdirkan

Ketentuan –ketentuan isim fiil

1. Tidak boleh berakhir dari ma’mulnya

Page 218: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

2. Kalua dia mengandung makna tolab ( tuntutan )

leh menjazamkan fiil mudhori’ yang jadi

jawabnya.

3. Tidak mensobkan fiil yang sesudah fa jawab

2. MASDAR ( KATA DASAR )

Masdar adalah ( االسمالدالعلىاحدثاجارىعلىالفعل )

( isim yang menunjukan atas kejadian yang berlaku atas

perbuatan )

Masdar bisa beramal seperti fiil dengan 8 syarat :

1. ( ) atau ( ان beserta fiilnya bisa menempati ( ما

tempat masdar itu,

Contoh : ( ( أعجبيضربكزيد bisa dikatakan (

( أعجبيانضربكزيد

2. Tidak dimasuki oleh ya tasgir atau ya yang bermakna kecil 3. Tidak ada ditukar dengan dhomir maka tidak boleh dalam

Page 219: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh : (ضرلىزيداحسنوهوعمرافبيح ) lafadz (هو

) pengganti lafadz

diawal ini ( ضرلى ) yang diatafkan kepada (ضرلى)

tidak boleh

4. Dia tidak boleh dibatasi maka tidak boleh (

( أعجبىضرنك ( mencenangkan padaku satu

pukulan engkau )

5. Tidak boleh diberi naat sebelum beraal maka tidak

boleh

) dan ( ضرب ) naat ( الشديد ) lafadz ( الشديدزيدا )

maf’ul dari ( زيدا

ini tidak boleh ( ضرب )

6. Masdar itu tidak boleh dihazabkan 7. Tidak boleh berbatas oleh ma’mulnya 8. Tidak boleh kemudian dari ma’mulnya

Cara beramal masdar ada 3 yaitu :

1. Diidofat pada ma’mulnya ini yang banyak, ini terbagi

dua :

Page 220: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a. Idhofat pada fail contoh ( الناس هللاولوالدفعا )

I’rabnya : ( و ) isti’naf

syartiah ( لوال )

masdar, mudof ( دفع)

( دفع ) mudhofun ilaih fail dari ( اهللا )

( دفع ) maf’ul bih dari ( الناس )

b. Idofat pada maf’ul contoh : (

( حجالبيتمناستطاع

I’rabnya : ( حج ) Masdar, mudof

) Mudhofun ilaih maf’ul dari ( البيت )

( حج

fail ( من )

( هو ) fiil madhi failnya ( استطاع )

2. Diberi tanwin contoh ( أوإطعامفىیومذىمسغبةيتيما )

Page 221: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Dima’rifahkan dengan alif lam (

( الرزق ) lafadz ( عجبتمنالرزقامسىاهه

Masdar pakai alif lam idofat kepada failnya yaitu (

pakai alif lam ( امسى

4. ISIM FAIL

Isim fail yaitu (

( الوصوالدالعلىالفاعلاجارىعلىحرکاتامضارعومکناته

( sifat yang menunjukan atas orang yang melakukan perbuatan yang berlaku atas berkat mudhori’ dan sakin mudhori’ )Isim fail adakalanya pakai alif lam, adakalanya pakai alif

lam.

- Kalau pakai alif lam beramal tanpa ada syarat, contoh (

( جاءالضاربزيدأمس

I’rabnya : ( جاع ) fiil madhi

Page 222: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( الضارب ) fail dia isim fail beramal sama

dengan fiil

failnya adalah ( الضارب ) maf’ul bih dari ( زيدا )

( هو )

zorof ( أمس )

- Kalau pakai alif lam beramal dengan dua syarat.

1. Makna harus hal atau istiqbal / sekarang atau yang akan datang

2. Mengandung nafi atau istifham atau mubtada atau mausuf.

4. ISIM MAF’UL

Isim maf’ul sama dengan isim fail dalam masalah beramal dan syarat beramal, bedanya hanya kalau isim fail merofa’kan sedangkan isim maf’ul merofa’kan naib fail.

5. AMSILAH MUBALAGAH

Amsilah mubalagah adalah ini sebenarnya adalah isim

fail lalu dirobah timbangannya untuk tujuan ma’na

Page 223: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

mubalagah ( bersangatan ) timbangan amsilah

mubalagah ada 5 yaitu :

( فعال ) .1

( فعول ) .2

( مفعال ) .3

( فعيل ) .4

( فعل ) .5

Karena dasar amtsilah mubalagah adalah isim fail maka ketentuan beramalnya sama dengan isim fail.

6. SIFAT MUSYABBAHAH

Sifat musyabahhah yaitu :

(

احدثالصفةاامصوغةلغيرالتفضيلالفادةنسبةاحدثااىمو

( صوفهادونافادة

( sifat yang dibentuk selain tafdil untuk memfaedah

nisbah kejadian kepada mausufnya bukan

memfaedahkan kejadian )

Page 224: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Contoh: ( مررتبرجلحسنالوجه ) (aku bertemu dengan

silaki– laki yang baik wajahnya)

Lafadz ( ( حسن sifat musabahah dia hanya nisbah

kejadian bukan kejadian karena baik bukanlah kejadian.

Sifat musyabbahah ini beramal sama dengan fi’il karena dia serupa dengan isim fail. Letak penyerupaannya adalah sama- sama bisa dita’niskan di tasniyahkan dan dijama’kan. Contoh : ( حسنة ) ( حسن )( حسنان ) ( حستان )

( حسنون ) ( حسنات )

Sama dengan isim fail ( ضاربة ) ( ضارب )

( ضاربتان ) ( ضارنان )

( ضاربات ) ( ضاربون )

Tetapi sifat musyabbahah hanya menasobkan satu

musyabbahah :

Perbedaan anatar isim fail dengan siaft musyabbahah :

1. Sifat musyabbahah kadang – kadang berlaku harkat mudhori’ dan sakin mudhori’ kadang – kadang tidak sedangkan isim fiil mesti berlaku harkat mudhori’ dan sakin mudhori’

2. Isim fail menunjukan kejadian, sifat musyabbhah menunjukan tetap.

Page 225: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Isim fail ada untuk zaman madhi ( yang berlaku ), hal ( sekarang ) istiqbal (yang akan datang ) sedangkan sifat musyabbahah hanya uantuk hal selama – lamanya.

4. Tidak boleh mendahulukan ma’mul sifat musyabbahah dan boleh mendahulukan ma’mul isim fail.

5. Ma’mul sifat musyabbahah tidak ajnaby / yang lain sedangkan isim fail ada.

Untuk ma’mul sifat musyabbahah ada 3 keadaan :

1. Rofa’ contoh : ( مررتنرجلحسنوجهه ) lafadz ( وجهه

) dibaca rofa’. I’rabnya boleh jadi dari ( ( حسن dan

boleh juga jadi badal dari dhomir yang mustatir pada

( حسن)

2. Nasob, contoh ( مررتنرجلحسنوجها ) lafadz ( وجها )

dibaca nasob, I’rabnya boleh jadi tamyiz atau sabah

( menyerupai / maf’ul ) kalau dibaca ( dengan ( الوجه

nasab ma’rifah maka I’rabnya hanya sabah maf’ul sebab

tamyiz ( ) tidak ada ma’rifah.

Page 226: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

3. Jar contoh ( ( مررتنرجلحسبوجهه dibaca jar

I’rabnya mudhofun ilaih yaitu idhofat sifat kepada

mausuf.

Diantara bacaan yang tiga ini pendapat yang kuat adalah

rofa’ kemudian nasob terakhir jar.

7. Isim tafdhil

Isim tafdhil yaitu : ( الصفةالدالةعلىاامسارکةوالزيادة )

( Sifat – sifat yang menunjukan atas berserikat dan

berlebih )

Maksudnya ada dua atau lebih yang mempunyai sifat

yang sama tapi salah satunya lebih dari yang lain

contoh : ( زيدأعلممنعمر ) ( SiZaid lebih mengetahui dari

siUmar )

Keduanya sama – sama mengetahui hanya saja

pengetahuan siZaid lebih dari si Umar.

Bagi isim tafdhil ada tiga keadaan yaitu :

1. Dimufradkan dan ditazkirkan selama- lamanya.

Ini ada dua tempat yaitu :

Page 227: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

a. Bila sesudahnya ( ( من yang menjarkan

contoh : ( زيدأفضلمنعمر )

( هندانأفضلمنعمر ) ( هندافضلمنفاطمة )

b. Bila dia diidhofatkan kepada nakirah contoh : (

( زيدأفضلرجل

( اهنداتأفضلنسوة ) ( هندأفضلامراة )

2. Mutabaqah ( sesuai ) dengan mausufnya ini kalau

dia pakai alif lam.

( ( زيدأالفضل ( ( الزيداذأالفضالن (

( هندالفضلى ) ( الزيدونأالفضلون

3. Boleh sesuai dengan mausufnya boleh tidak, ini

kalau dia diidhofatkan pada yang ma’rifah.

Contoh : ( الزيدانأفضلالقوم ) dengan mufrad (

( أفضل dan boleh juga ( ( الزيدانأفضالالقوم

dengan tasniyah ( أفضال )

Isim tafdhil tidak pernah menasabkan maf’ul bih.Ahli nahwu sepakt bahwa isim tafdhil bisa merofa’kan domir mustatir tapi kalau merofa’kan isim zohir ada yang berpendapat tidak bisa. Dalil bagi orang yang mengatakan bisa.

Page 228: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

( ماريترجالأحسنفىعبهألکحلمنهفىعينزيد )

Lafadz ( ألکحل ) fail dari ( احسن ) Isim zohir.

Page 229: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Page 230: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

Page 231: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

DAFTAR ISI

Page 232: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

BAB

KALAM...............................................................................

........1

JAZAM

FI’IL.....................................................................................

...8

BAB

I’RAB...................................................................................

........

BAB ISM – ISIM YANG

MARFU’.....................................................

BAB

FA’IL...................................................................................

........

PEMBAGIAN

FA’IL..............................................................................

KETENTUAN

FA’IL.............................................................................

BAB NAIB AL

FA’IL............................................................................

Page 233: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

BAB

MUBTADA..........................................................................

........

KETENTUAN

MUBTADA..................................................................

NAKIRAH

MUFIDAH...........................................................................

BAB

KHABAR..............................................................................

........

KETENTUAN

KHABAR...................................................................

ISIM

KANA..................................................................................

.........

KHABAR

INNA...................................................................................

.

ZHANNA DAN SAUDARA –

SAUDARANYA.................................

Page 234: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

MENGIKUTI ADA YANG

MARFU’...................................................

NA’AT.................................................................................

.....................

ATAF...................................................................................

................

TAUKID...............................................................................

...........

BADAL................................................................................

..............

BAB ISIM- ISIM YANG

MANSUB....................................................

MAF’UL

BIH.....................................................................................

.....

MAF’UL

MUTHLAQ..........................................................................

...

MAF’UL MIN

AJLIH.............................................................................

Page 235: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

MAF’UL

FIH......................................................................................

..

MAF’UL

MA’AH................................................................................

.....

KHABAR

KANA...............................................................................

ISIM

INNA...................................................................................

........

HAL.....................................................................................

..................

TAMYIZ...............................................................................

.................

ISTISNA...............................................................................

...................

ISIM

LA.......................................................................................

.............

Page 236: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

MUNADA............................................................................

...................

KHABAR KANA DAN SAUDARA-

SAUDARANYA.........................

KHABAR MA

HIJAZIYAH...................................................................

MENGIKUT BAGI YANG

MANSUB..................................................

ISIM – ISIM YANG

MAJRUR...............................................................

ISIM YANG BERAMAL SEPERTI AMALAN

FI’IL.............................

ISIM

FI’IL.....................................................................................

..........

MASDAR.............................................................................

...................

ISIM

MAF’UL..............................................................................

..........

Page 237: Pelajaran Nahwu untuk pesantren

1

AMTSILAH

MUBALAGAH..................................................................

SIFAT

MUSYABAHAH...................................................................

.......