pelabuhan

30
TINJAUAN PERENCANAAN PELABUHAN Pembangunan pelabuhan membutuhkan biaya yang sangat besar,sehingga membutuhkan perencanaan yang sangat masak. Keputusankeputusan itu berdasarkan pertimbangan ekonomi,politik dan teknis. Adapun factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pelabuhan ialah kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan ekonomi, volume perdagangan laut, dan adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun air. Kebutuhan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal, seperti : a. Pelabuhan yang didasarkan pertimbangan politik, contohnya Pelabuhan militer, dan pelabuhan perintis b. Pelabuhan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi dan menunjang kelancaran perdagangan antar pulau atau Negara (eksport, import). c. Pelabuhan khusus untuk menunjang kelancaran produksi suatu perusahaan. Contohnya pelabuhan Kuala Tanjung milik PT.Inalum di Sumatra, LNG Arun di Lhokseumawe, dan sebagainya. Sebelum memuali pembangunan harus dilakukan survey volume perdagangan baik saat pembangunan maupun di masa mendatang, lalu ketersediaan hubungan dengan daerah pedalaman merupakan pendukung utama untuk menentukan lokasi pelabuhan. Setelah beberapa studi tsb dilakukan, kemudian ditetapkan lokasi, fungsi utama, dan jenis serta volume barang yang dilayani. Langkah berikutnya adalah membuat penyelidikan lapangan lengkap untuk perencanaan akhir pelabuhan. Penyelidikan

Upload: fadhil-akbar

Post on 30-Sep-2015

280 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

PERENCANAAN PELABUHAN

TRANSCRIPT

TINJAUAN PERENCANAAN PELABUHANPembangunan pelabuhan membutuhkan biaya yang sangat besar,sehingga membutuhkan perencanaan yang sangat masak. Keputusankeputusan itu berdasarkan pertimbangan ekonomi,politik dan teknis. Adapun factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pelabuhan ialah kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan ekonomi, volume perdagangan laut, dan adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun air. Kebutuhan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal, seperti :a. Pelabuhan yang didasarkan pertimbangan politik, contohnya Pelabuhan militer, dan pelabuhan perintisb. Pelabuhan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi dan menunjang kelancaran perdagangan antar pulau atau Negara (eksport, import).c. Pelabuhan khusus untuk menunjang kelancaran produksi suatu perusahaan. Contohnya pelabuhan Kuala Tanjung milik PT.Inalum di Sumatra, LNG Arun di Lhokseumawe, dan sebagainya.Sebelum memuali pembangunan harus dilakukan survey volume perdagangan baik saat pembangunan maupun di masa mendatang, lalu ketersediaan hubungan dengan daerah pedalaman merupakan pendukung utama untuk menentukan lokasi pelabuhan. Setelah beberapa studi tsb dilakukan, kemudian ditetapkan lokasi, fungsi utama, dan jenis serta volume barang yang dilayani. Langkah berikutnya adalah membuat penyelidikan lapangan lengkap untuk perencanaan akhir pelabuhan. Penyelidikan lapangan tsb antara lain survey hidrografi dan topografi, penyelidikan tanah, angina, arus, pasang surut dan gelombang.Untuk bisa memberi pelayanan yang baik dan cepat, pelabuhan harus bisa memenuhi persayratan berikut ini :1. Harus ada hubungan yang mudah dengan transportasi darat.2. Berada di lokasi yang mempunyai daerah pengaruh subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.3. Harus memiliki kedalaman air dan lebar alur yang cukup.4. Kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membuang sauh selama menunggu untuk merapat ke dermaga.5. Harus memiliki fasilitas bongkar muat barang dan gudang penyimpanan.6. Harus memiliki fasilitas untuk mereparasi kapal.Pada umumnya pelabuhan memiliki bangunan-bangunan seperti pada gambar di bawah ini. Gambar dibawah ini adalah layout suatu pelabuhan berikut dengan keterangannya.1. Alur pelayaran, berfungsi mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar/masuk pelabuhan. Alur pelayaran harus memiliki kedalaman yang cukup untuk bisa dilalui kapal-kapal.2. Pemecah gelombang (Break water), berfungsi melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Untuk daerah yang terlindung secara alami (selat, teluk, atau muara sungai) tidak memerlukan breakwater.3. Kolam pelabuhan, merupakan perairan dimana kapal berlabuh untuk bongkar muat, memutar,dsb. Kolam pelabuhan harus terlindung dari gelombang dan memiliki kedalaman yang cukup.4. Dermaga, berfungsi untuk merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang. Dermaga yang sejajar pantai disebut wharf sedangkan yang menjorok ke laut disebut pier atau jetty.5. Alat penambat, berfungsi untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di dermaga maupun pada saat menunggu di kolam pelabuhan. Bentuk penambat bisa berupa pelampung penambat yang di tempatkan diluar dan di dalam perairan dan dolphin yang terbuat dari tiang-tiang yang dipancang dan dilengkapi alat penambat.6. Kantor syahbandar, untuk menentukan layak/tidak kapal berlayar7. Gudang, ada dua jenis gudang yaitu gudang terminal untuk keperluan administrasi dan gudang lini I digunakan untuk menympan barang yang membutuhkan pelindungan terhadap cuaca dan hujan. Untuk penyimpanan barang besar, berat (mesin,besi,dll) yang tidak mudah hilang dan rusak akibat cuaca dan hujan disimpan di penumpukan terbuka.8. Fasilitas bahan bakar untuk kapal9. Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain untuk membawa kapal masuk/keluar pelabuhan.10. Peralatan bongkar muat barang seperti crane, forklift, straddle carrier, sidelift truck, dsb

Pemilihan lokasi pelabuhan dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik lokasi meliputi aksesibilitas,daerah pengaruh (hinterland),ketersediaan lahan, kondisi oseanografi, dan fasilits pendukung. Kelayakan pelabuhan tersebut dengan memperhatikan biaya pembangunan dan perawatan bangunan, biaya operasi dan pemeliharaan, pengahasilan pelabuhan dan manfaat pelabuhan terhadap daerah pengaruh.Dalam tinjauan pelayaran, diharapkan kapal-kapal yang masuk ke mulut pelabuhan tidak menerima serangan gelombang dan angina pada sisi tegak lurus kapal yang dapat membahayakan gerak kapal. Mulut pemecah gelombang sebaiknya menghadap arah datangnya gelombang, Namun mulut pelabuhan yang menghadap arah gelombang mengakibatkan energi gelombang yang besar masuk ke dalam pelabuhan sehingga mengganggu aktivitas kapal di pelabuhan, selain itu akan menyebabkan sedimentasi di pelabuhan. Dari petimbangan pertimbangan tersebut, dipilih mulut pelabuhan tidak menghadap arah datang gelombang dan mulut pelabuhan dibuat lebih lebar untuk memudahkan pelayaran. Gambar a adalah contoh pelabuhan yang terlindung oleh pulau. Sehingga tidak membutuhkan break water, pelabuhan ini dibuat dengan mengeruk alur pada perairan dangkal dan alur pelayaran diperlebar di depan dermaga untuk manuver kapal. Contoh pelabuhan seperti ini ada pada pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap yang terlindung oleh pulau Nusakambangan.Gambar b adalah pelabuhan yang ada di teluk. Perairan di teluk relatif tenang dibanding lautan terbuka, namun ketika pasang, gelombag datang tegak lurus teluk.Dibutuhkan pemecah gelombang di satu sisi tebing untuk mengurangi gangguan gelombang, alur pelayaran dibuat disisi lainnya, pengerukan dilakukan pada kolam pelabuhan dan alur pelayaran untuk memudahkan kapal masuk ke pelabuhan. Contoh pelabuhan seperti ini antara lain pelabuhan perikanan Sadeng di DIY.Gambar c adalah bentuk pelabuhan yang menggunakan dua pemecah gelombang. Dibuat kolam pelabuhan berbentuk lingkaran dengan jari jari dua kali panjang kapal terbesar untuk memudahkan kapal merubah arah dengan mudah. Contoh tipe pelabuhan seperti ini antara lain pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan pelabuhan Tanjung Emas Semarang.Gambar d adalah pelabuhan yang dibuat dengan kolam pelabuhan berada di darat. Biasanya dipilih untuk mengurangi panjang pemecah gelombang yang sangat mahal, terutama di laut dengan gelombang sangat besar.contoh pelabuhan tipe ini adalah pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap.Tata letak dan lebar mulut pelabuhan harus direncanakan dengan cermat. Dalam perjalanannya masuk ke pelabuhan, tinggi gelombang berkurang berangsur-angsur karena adanya proses difraksi. Tinggi gelombang di kolam pelabuhan dapat dihitung dengan rumus Stevenson, dibawah ini

ALUR PELAYARAN

Alur pelayaran dibuat untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh kapal terbesar yang masuk ke pelabuhan dan kondisi meterologi dan oseanografi.Alur pelayaran ditandai dengan alat bantu pelayaran berupa pelampung dan lampu-lampu. Daerah pendekatan, alur msuk dan saluran dibedakan menurut tinggi tebing. Berikut diabawah ini adalah layout alur pelabuhan.

Di daerah pendekatan h=0 Di alur masuk 0