pekerjaan pembuatan konstruksi apron dan taxiway– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037...

108
Laporan Akhir Praktik Kerja PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– PAKET II PROYEK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI JALAN PUAD AHMAD YANI– SEMARANG Disusun Oleh : Antoni Yuliana 12.12.0037 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Akhir Praktik Kerja

PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI

APRON DAN TAXIWAY– PAKET II

PROYEK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA

INTERNASIONAL AHMAD YANI

JALAN PUAD AHMAD YANI– SEMARANG

Disusun Oleh :

Antoni Yuliana

12.12.0037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2016

Page 2: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

i

Laporan Akhir Praktik Kerja

PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI

APRON DAN TAXIWAY– PAKET II

PROYEK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA

INTERNASIONAL AHMAD YANI

JALAN PUAD AHMAD YANI– SEMARANG

Disusun Oleh :

Antoni Yuliana

12.12.0037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2016

Page 3: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

ii

Lembar Pengesahan Praktik Kerja

PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI

APRON DAN TAXIWAY– PAKET II

PROYEK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA

INTERNASIONAL AHMAD YANI

JALAN PUAD AHMAD YANI– SEMARANG

Disusun Oleh :

Antoni Yuliana

12.12.0037

Telah diperiksa dan setujui,

Semarang,……………………………….

Dekan Fakultas Teknik Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djoko Suwarno, MSi Daniel Hartanto, ST., MT

Page 4: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

iii

PERNYATAAN PLAGIASI

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja yang berjudul

“Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron & Taxiway

(Paket II) Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani

Jalan Puah Ahmad Yani - Seamrang”ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh nilai mata kuliah praktik kerja, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan praktik kerja ini sebagian

atau seluruhnya hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan dengan segera, akibat

hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Univesitas Katolik Soegijapranata

dan/atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Semarang, Februari 2016

(Antoni Yuliana)

NIM : 12.12.0037

Page 5: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena

berkat-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja megenai Pekerjaan

pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway – Paket II, Proyek Pengembangan Bandar

Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang dengan konsentrasi Struktur. Laporan

praktik kerja ini dibuat sebagai laporan pertanggungjawaban selama 90 (Sembilan

Puluh) hari kalender atas apa yang dilakukan selama berada di lokasi proyek /

lapangan. Selain itu, laporan ini dibuat untuk memenuhi penilaian mata kuliah praktik

kerja serta sebagai salah satu syarat mengikuti Tugas Akhir (TA).

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

membantu penulis dalam proses praktik kerja serta pembuatan laporan ini.

1. Ibu MMA. Indah Preastuty selaku Project ManagerProyek Pekerjaan Apron dan

Exit Taxiway Bandar Udara Internasional Ahmad Yani yang telah mengijinkan

saya untuk praktik kerja di proyek beliau.

2. Bp. Yusuf Wahyu selaku Team Leader Manejemen Kontruksi yang membimbing

saya selama proses praktik kerja berlangsung, serta pengetahuan – pengetahuan

dari beliau yang disampaikan secara lisan. Baik pengetahuan berupa akademik

ataupun non akademik (moral).

3. Bp. Hendro Rudianto selaku Site Operation Manager Kontraktor yang

memberikan banyak sekali pelajaran dan pengetahuan langsung dilapangan,

Sehingga saya dapat langsung mengetahui masalah-masalah apa saja yang di

hadapi dalam suatu proyek.

4. Bp. Daniel Hartanto, ST., MT selaku dosen pembimbing praktik kerja yang

membimbing saya baik selama proses praktik kerja serta penyusunan laporan,

serta banyak memberikan masukkan – masukkan untuk saya ketika berada di

lokasi proyek.

Page 6: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

v

Tak lupa juga, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman

penulis dan rekan – rekan kerja PTAngkasa Purayang telah membantu ketika

penulisberada di lapangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Mohon maaf bila ada kata – kata yang salah atau keliru di dalam laporan pratik

kerja ini. Penulis sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan –

kekurangan dalam hal penyusunan laporan praktik kerja ini, baik dari segi teori,

gambar, ataupun informasi – informasi mengenai pelaksanaan Proyek Pekerjaan

Apron dan Exit Taxiway Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Maka

kritik dan saran penulis harapkan agar laporan ini menjadi lebih baik lagi.

Hormat Saya,

Penulis

Page 7: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

vi

Page 8: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

vii

Page 9: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

viii

Page 10: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

ix

Page 11: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

x

Page 12: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xi

Page 13: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ······································································· i HALAMAN PENGESAHAN ···························································· ii PERNYATAAN PLAGIASI ····························································· iii KATA PENGANTAR ····································································· iv KARTU ASISTENSI ······································································ vi SURAT PERMOHONAN IJIN PRAKTIK KERJA ································ vii SURAT PERINTAH KERJA ···························································· viii SURAT BIMBINGAN PRAKTIK KERJA ··········································· ix SURAT KETERANGAN SELESAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN ········ x SURAT UCAPAN TERIMA KASIH ·················································· xi DAFTAR ISI ················································································ xii DAFTAR GAMBAR ······································································· xiv DAFTAR LAMPIRAN ··································································· xvii BAB I PENDAHULUAN ································································· 1

1.1 Latar Belakang Proyek ······················································· 1 1.2 Lokasi Proyek ································································· 2 1.3 Lingkup Pekerjaan ···························································· 3 1.4 Sistem Pelelangan (Tender) ················································· 5 1.5 Data Proyek ··································································· 5 1.6 Data Teknis Pembagian Zona pada Proyek PPSRG ····················· 7

BAB II PENGELOLA PROYEK ······················································· 8 2.1 Pemilik Proyek (Owner) ····················································· 8 2.2 Konsultan ······································································ 10 2.3 Kontraktor ····································································· 15

BAB III PELAKSANAAN ······························································· 19 3.1 Metode Pelaksanaan ·························································· 19

3.1.1 Pekerjaan Geotextile dan Pembuatan Drainase ···················· 20 3.1.2 Metode Pelaksanaan Tiang pancang Jenis Spun Pile ·············· 29 3.1.3 Metode Pelaksanaan Sub base + Semen 5% ······················· 40 3.1.4 Pekerjaan Landasan RigidPavement ································· 43

3.2 Peralatan, Alat Berat dan Bahan ············································ 54 3.2.1 Peralatan ································································ 56 3.2.2 Alat Berat ······························································· 66 3.2.3 Bahan dan Material pendukung (Struktur & Perbaikan tanah) ·· 71

3.3 Pengendalian Proyek ························································· 77 3.3.1 Pengendalian Mutu ···················································· 77 3.3.2 Pengendalian Waktu ··················································· 78 3.3.3 Pengendalian Biaya ···················································· 79

3.4 Permasalahan yang Terjadi di Lapangan ·································· 80

Page 14: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xiii

3.4.1 Faktor Hujan ···························································· 80 3.4.2 Genangan Air (Air Tanah) ············································ 80 3.4.3 Terjadi Keretakan pada Lean Concrete(Lantai Kerja) ············ 82 3.4.4 Keterlambatan Pengecoran Rigid Pavement ························ 84

3.5 Penutup ········································································ 84 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ················································ 86

4.1 Kesimpulan ····································································· 86 4.2 Saran ············································································· 86

DAFTAR PUSTAKA ······································································ 88

Page 15: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 (a) Peta lokasi proyek PPSRG ................................................................ 2 Gambar 1.1(b) Peta Google Satelite lokasi proyek PPSRG ....................................... 3 Gambar 1.2 Gambar dengah lokasi pekerjaan paket II .............................................. 7 Gambar 2.1Bagan Struktur Organisasi Owner........................................................... 9 Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi ............................... 14 Gambar 2.3 Bagan Struktur Organisasi Kontraktor ................................................... 18 Gambar 3.1Denah Lokasi pekerjaan timbunan dan pemadatan tanah ....................... 20 Gambar 3.2(a)Contoh bahan Geotextileyang digunakan ........................................... 21 Gambar 3.2 (b) Pekerjaan Pemasangan Geotextile .................................................... 21 Gambar 3.3 Denah lokasi pekerjaan drainase ........................................................... 22 Gambar 3.4 Pembagian lokasi system drainase proyek PPSRG ................................ 23 Gambar 3.5 (a) Pekerjaan galian saluran baru Drainase di Boxcolvert 2A ............... 23 Gambar 3.5 (b) Pekerjaan Galian saluran lama Drainase di Boxcolvert 3 ................ 23 Gambar 3.6Galian tanah di saluran baru Drainase Boxcolvert 2A ............................ 24 Gambar 3.7Genah Pamasangan Trucuk bambu ......................................................... 25 Gambar 3.8 Detail pemasangan profil Hilir di BC-2A .............................................. 25 Gambar 3.9 (a) Pekerjaan pancang bambu ø 10 cm ................................................... 26 Gambar 3.9 (b) Pekerjan pancng bambu dimasukkan ke dalam tanah ...................... 26 Gambar 3.10Pekerjan pemasangan sesek bambu di saluran baru Boxcolvert 2B ...... 27 Gambar 3.11 (a) Pekerjaan pemasangan batu belah dasar saluran layer 1 ............... 28 Gambar 3.11 (b) Pekerjaan pemasangan baru belah dasar saluran layer 2 ................ 28 Gambar 3.12pekerjaan pemasangan batu balah dengan tebal 40 cm ......................... 28 Gambar 3.13 (a) Pekerjaan profil plesteran dengan jarak antar profil 1 m ................ 29 Gambar 3.13 (b) Hasil pekerjaan plesteran pada dinding saluran ............................. 29 Gambar 3.14 (a) Lokasi pemancangan di Exit taxiway barat .................................... 30 Gambar 3.14 (b) Lokasi pemancangan di Exit taxiwaytimur ..................................... 30 Gambar 3.15 Denah titik pancang pada Exit Taxiway barat ...................................... 31 Gambar 3.16 Denah titik pancang pada Exit Taxiway timur ..................................... 32 Gambar 3.17 Proses pengerjaan pemotongan Paved Shoulder .................................. 34 Gambar 3.18 Gambar lokasi pembongkaran Paved Shoulder ................................... 34 Gambar 3.19 Proses pengerjaan pembongkaran Paved Shoulder .............................. 35 Gambar 3.20 Proses pekerjaaan pengangkutan limbah Paved Shoulder ................... 35 Gambar 3.21 Pekerjaan penimbunan Paved Shoulder ............................................... 36 Gambar 3.22 Pekerjaan perataan tanah timbunan dengan Excavator ........................ 36 Gambar 3.23Pemasangan tiang pancang pada Diesel Hammer harus 90° ................ 37 Gambar 3.24Pekerjaan pemancangan dengan alat pancang Diesel Hammer ............ 38 Gambar 3.25 Pekerjaan penyambungan tiang pancang dengan las listrik ................ 39 Gambar 3.26Denah pekerjaan sub base + semen 5% ................................................ 40 Gambar 3.27 Pekerjaan pencampuran material sub base + semen 5% ...................... 41

Page 16: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xv

Gambar 3.28 Pekerjaan angkutan material sub base + semen 5%dengan truck ....... 42 Gambar 3.29 Perataan material sub base + semen 5% dengan motor grider ............. 42 Gambar 3.30 Pekerjaan Pemadatan material sub base + semen 5% .......................... 43 Gambar 3.31Denah perbedaan penempatan Dowel dan Tie bar ................................ 44 Gambar 3.32 Pembagian area pengecoran Rigid Pavement ....................................... 45 Gambar 3.33 Detail pembesian Rigid PavementI ...................................................... 45 Gambar 3.34 Detail pembesian Rigid PavementII ..................................................... 46 Gambar 3.35 (a) Contraction Joint 1-Dowel ............................................................. 46 Gambar 3.35(b) Contraction Joint 2-Dowel .............................................................. 46 Gambar 3.36 Gambar penempatan bekisting pada Rigid Pavement .......................... 47 Gambar 3.37 Pekerjaan pengecoran Lean concrete setinggi 10 cm .......................... 47 Gambar 3.38 (a) Pekerjaan Pemasangan wiremesh dan dudukan wiremesh ............. 48 Gambar 3.38 (b) Hasil pemasangan wiremesh ........................................................... 48 Gambar 3.39 Denah pembesian Dowel, dudukan dowel, dan kayu tahun ................. 48 Gambar 3.40 Pekerjaan pemasangan Bekisting ......................................................... 49 Gambar 3.41 Pekerjaan pengecoran Rigid Pavement ................................................ 49 Gambar 3.42 Penggunaan Concrete Vibrator pada Rigid Pavement ........................ 50 Gambar 3.43 Pekerjaan perataan cor Rigid Pavement dengan Scriber Grider ......... 50 Gambar 3.44 Pekerjaan Grooving Concrete .............................................................. 51 Gambar 3.45 Pekerjaan Curing setelah pekerjaan Grooving Concrete ..................... 51 Gambar 3.46 (a) Pekerjaan pembongkaran bekisting ................................................ 52 Gambar 3.46 (b) Hasil Bekisting sudang dibongkar .................................................. 52 Gambar 3.47 Pekerjaan pemotongan Rigid Pavement dengan Bar cutter ................. 52 Gambar 3.48 Hasil perlemahan di Rigid pavement tepat pada potongan .................. 53 Gambar 3.49 Pekerjaan penyiraman Rigid pavement dibantu dengan Biotextile ...... 53 Gambar 3.50 Pekerjaan Menggunakan AlatConcrete Mixer ..................................... 56 Gambar 3.51 Alat Waterpass ..................................................................................... 56 Gambar 3.52 Mobil Tangki Reservoir ....................................................................... 57 Gambar 3.53 Alat Test CBR ...................................................................................... 57 Gambar 3.54 Mesin Jahit Swen .................................................................................. 58 Gambar 3.55 (a) Bar Cutter digunakan memotong beton .......................................... 59 Gambar 3.55 (b)Bar Cutter yang digunakan memotong dowel ................................. 59 Gambar 3.56 Alat Concrete Vibrator......................................................................... 59 Gambar 3.57 (a) Mesin Sumber Tenaga Elektroda .................................................... 60 Gambar 3.57 (b) Proses Pengelasan padaSpun pile ................................................... 60 Gambar 3.58 Alat Waterpump ................................................................................... 60 Gambar 3.59 (a) Pekerjaan Menggunakan Scriber Grider mesin .............................. 61 Gambar 3.59 (b) Pekerjaan menggunakan Scriber Grider manual ........................... 61 Gambar 3.60 Pekerjaan Menggunakan Besi Pijakan / Jigar ...................................... 62 Gambar 3.61 Set Alat Uji Slump ................................................................................ 62 Gambar 3.62 Set Alat Uji Sandcone .......................................................................... 63 Gambar 3.63 Alat Total Station ................................................................................. 63 Gambar 3.64 Pekerjaan menggunakan Alat Jack Hammer ....................................... 64

Page 17: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xvi

Gambar 3.65 Alat Mesin Diesel Genset ..................................................................... 64 Gambar 3.66 Sprayer ................................................................................................. 65 Gambar 3.67 Bekisting ............................................................................................. 65 Gambar 3.68 (a)Diesel Hammer ................................................................................ 66 Gambar 3.68 (b) Proses Pemancangan Menggunakan Diesel Hammer .................... 66 Gambar 3.69 Batching Plant ...................................................................................... 67 Gambar 3.70 Alat Excavator...................................................................................... 67 Gambar 3.71 Alat Excavator Breaker ........................................................................ 68 Gambar 3.72Motor Grider ......................................................................................... 68 Gambar 3.73 Pengisian Penampungan Air dari Mobil Tangki .................................. 69 Gambar 3.74 Crawler Crane ..................................................................................... 69 Gambar 3.75 Vibroroller ............................................................................................ 70 Gambar 3.76 Kendaraan Dump Truck ...................................................................... 70 Gambar 3.77 Truck Mixer .......................................................................................... 71 Gambar 3.78 Spun Pile .............................................................................................. 71 Gambar 3.79Tumpukan Geotextile berupa gulungan ............................................... 72 Gambar 3.80 Tumpukan Biotextile berupa gulungan ................................................ 72 Gambar 3.81 Sample Dowel ...................................................................................... 73 Gambar 3.82 PosisiTie bars ....................................................................................... 73 Gambar 3.83 Sample Wiremesh D8 ........................................................................... 74 Gambar 3.84 Penyimpanan Semen di Lapangan ...................................................... 74 Gambar 3.85 (a) Agregat halus (Pasir) ...................................................................... ̀ 75 Gambar 3.85 (b) Agregat Kasar (Kerikil) .................................................................. 75 Gambar 3.86 (a) Contoh potongan Terucuk bambu ................................................... 76 Gambar 3.86 (b) Tumpukan Sesek bambu ................................................................. 76 Gambar 3.87 Tenda sementara untuk melindungi beton dari air hujan ..................... 80 Gambar 3.88 (a) Genangan Air Tanah pada Exit Taxiway Timur ............................. 81 Gambar 3.88(b) Genangan Air Tanah padaExitTaxiway Barat ................................. 81 Gambar 3.89 Genangan Air pada saluran Box Culvert 3 ........................................... 81 Gambar 3.90 Keretakan pada Lean Concrete ............................................................ 82 Gambar 3.91 Pemotongan Bagian yang retak pada Lean Concrete ........................... 82 Gambar 3.92 Pembongkaran bagian yang retaj pada Lean Concrete ........................ 83 Gambar 3.93 Pengecoran kembali pada Lean Concrete ........................................... 83 Gambar 3.94 Hasil Lean Concrete Setelah Pengecoran Kembali .............................. 83

Page 18: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Kerja ................................................................................... Lampiran-01

Laporan Praktek Kerja Harian ......................................................... Lampiran-02

Hasil Test CBR On Place ................................................................. Lampiran-03

Hasil Tes Kepadatan Lapangan ........................................................ Lampiran-04

Hasil Kuat Tarik Wiremesh ............................................................. Lampiran-05

Hasil Kuat Tarik dan Tekuk Besi Beton .......................................... Lampiran-06

Hasil Kuat Tarik Besi Dowel ........................................................... Lampiran-07

Hasil Pengujian Lentur Balok Beton................................................ Lampiran-08

Hasil Pengujian Tekan Silinder Beton ............................................. Lampiran-09

Page 19: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

1 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Pada Era yang serba modern ini, kebutuhan akan transportasi yang

berkecepatan tinggi semakin meningkat. Mulai dari tranportasi darat, air,

maupun transportasi udara. Transportasi udara dalam hal ini penerbangan.

Penerbangan memegang peranan penting bagi transportasi tinggi, baik dalam

jarak menengah maupun jauh yang selanjutnya diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam peningkatan ekonomi.

Bandar udara adalah salah satu elemen penting yang berperan dalam

system transportasi udara. Dengan demikian, Bandar udara berperan penting

untuk menunjang, mengerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,

politik, sosial budaya.

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani merupakan bandar udara yang

bertempat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bandar udara ini

awalnya adalah pangkalan udara TNI Angkatan Darat, yang dulunya lebih

dikenal dengan pangkalan Udara Angkatan Darat Kali Banteng. Namun

karena meningkatnya kebutuhan manusia akan transportasi udara, maka pada

tanggal 1 Oktober 1995 Bandar Udara Ahmad Yani Semarang menjadi

bandar udara dibawah PT Angkasa Pura I. Bandar udara Ahmad Yani

menjadi Bandar Udara Internasional pada tanggal 31 Agustus 2004.

Bandar udara Internasional Ahmad Yani – Semarang, merupakan salah

satu bandar udara terpadat. Hal ini di karenakan bandar udara internasional

Ahmad Yani merupakan bandar udara yang menghubungkan bandar udara di

Jakarta dan Surabaya.

Akan tetapi seiring berkembangnya masyarakat akan transportasi udara

hal ini membuat jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Ahmad

Yani semakin padat. Jadwal penerbangan yang semakin padat ini tidak di

dukung dengan fasilitas bandar udara yang mencukupi. Maka dari itu

Page 20: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

2 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

pengembangan bandar udara internasional ahmad yani perlu dilakukan guna

mendukung kelancaran penerbangan.

Pengembangan yang di lakukan adalah membangun terminal baru disisi

utara runway, menambah panjang runway membangun paralel taxiway dan

juga apron. Sehingga ketika selesainya bandar udara ini dapat didarati

pesawat berbadan lebar. Oleh karena itu, Proyek Pengembangan Bandar

Udara Internasional Ahmad Yani – Semarang (PPSRG) perlu secepatnya

diselesaikan guna mendukung aktifitas penerbangan di Indonesia terutama di

Semarang.

1.2 Lokasi Proyek

Lokasi Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani

(Paket II) : Pekerjaan Apron

dan Taxiway terletak di Kota

Semarang, Jawa Tengah.

Layout lokasi proyek ini

dapat dilihat pada Gambar

Berik

ut :

Lokasi Pekerjaan Pembuatan Konstruksi

Apron&Taxiway

Page 21: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

3 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 1.1 (a) Peta Lokasi Proyek PPSRG

Gambar 1.1(b)Peta Google Satelite Lokasi Proyek PPSRG (Sumber: https://www.google.co.id/maps/@-6.9701503,110.3756325,15z?hl=en

diakses pada 25 Oktober 2015)

1.3 Lingkup Pekerjaan

Pada Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani

Semarang – Paket-II terdapat beberapa pekerjaan yang diampu oleh PT.

Pembangunan Perumahan sebagai kontraktor dan PT. Adhiyasa Desicon

sebagai konsultan pengawas, antara lain adalah :

a) Apron&Taxiway

b) Saluran Baru

U Exit Taxiway

Apron

Page 22: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

4 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Apron sendiri memiliki fungsi yang berbeda dengan Taxiway, secara

umum fungsi dari Apron adalah sebagai area parkir pesawat (gate) dan area

sirkulasi pesawat dan taxing untuk menuju area parkir pesawat. Sedangkan

fungsi dari Taxiway sendiri adalah jalan penghubung yang menyatukan Apron

dan landasan pacu (runway).

Selain Pekerjaan Apron dan Taxiway, PPSRG Paket-II juga ada

pembuatan dan perbaikan Saluran baru. Perbaikan akan dilakukan disaluran

lama yaitu di BC-2B Barat dan pembuatan saluran baru akan di lakukan di

BC-1, BC-2B Timur, BC-2A Barat dan BC-2A Timur. Pembuatan dan

perbaikan saluran tersebut berguna untuk melancarkan semua drainase yang

terdapat pada Apron dan Exit taxiway maupun pada keseluruhan Bandar

Udara Internasional Ahmad Yani.

Secara Garis Besar Lingkup Pekerjaan Proyek Pengembangan Bandar

Udara Internasional Ahmad Yani Semarang – Paket 2 adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Konstruksi Apron (Rigit Pavement)

a. Pekerjaan Persiapan

b. Pekerjaan tanah

c. Pekerjaan Konstruksi Apron (555 m x 142,5 m )

d. Paved Shoulder ( Sepanjang 720 m, Lebar 7,5 m)

e. Tes HWD PCN Apron &Taxiway

f. Pekerjaan Lain Lain

2. Pembuatan Exit Taxiway (Pile Slab)

a. Pekerjaan Persiapan

b. Pekerjaan tanah

c. Pekerjaan Pile Slab (Exit Taxiway Timur)

d. Pekerjaan Pile Slab (Exit Taxiway Barat)

e. Pekerjaan Lain-Lain

3. Pembuatan Drainase Sisi Utara

a. Persiapan

b. Perataan Tanah

Page 23: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

5 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

c. Drainase BC-1

d. Drainase Timur BC-2A

e. Drainase BC-2A s/d BC-2B (Baru & Rehab)

f. Perataan Tanah Shoulder

g. Rumah Pompa & Bongkar Drainase Lama

h. Drainase Sisi Apron Sebelah Barat

i. Drainase Sisi Apron Sebelah Timur

j. Drainase Timur Runway 31

k. Drainase Pompa 2

l. Pompa & Rumah Pompa 1

m. Pagar BRC

1.4 Sistem Pelelangan(Tender)

Dalam proyek ini dilakukan sistem pelelangan terbuka. Sistem

pelelangan dilakukan dengan melihat riwayat kontraktor atau konsultan

tentang proyek yang pernah dikerjakannya selama ini serta nilai tender yang

di tawarkan oleh kontraktor atau konsultan. Dalam proyek ini PT. Adhiyasa

Desicon ditunjuk sebagai Konsultan Pengawas dan PT. Pembangunan

Perumahan di tujuk sebagai pihak Kontraktor. Nilai proyek pengembangan

bandara Ahmad Yani Semarang adalah ± Rp. 1.600.000.000.000,00 dan nilai

proyek untuk Paket-II adalah ± Rp. 156.000.000.000,00.

1.5 Data Proyek

Pihak pihak yang terkait tentang Pekerjaan pembuatan Konstruksi

Apron&Taxiway Paket-II adalah sebagai berikut :

1. Data Pihak Terkait:

a. Data Owner PT. Angkasa Pura I (Persero)

1) Project Manager : MMA. Indah Preastuty

2) Airport Facilities Dept. Head: I Ketut Aryana

3) Shared Services Dept. Head : Drs Prasetyo

Page 24: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

6 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

4) Project Secretary : I GST.NGR. Agung Wirama, S.T.

b. Data Konsultan Pengawas PT. Adhiyasa Desicon

1) Project Director : Harsoyo

2) Team Leader : Yusuf Wahyu Widada

3) Drafter : Juli Nugroho

4) Ahli Struktur : Suryo Pramono

5) Ahli Pavement/Transportasi : Agus Muldiyanto

6) Ahli Geoteknik : Bambang Widodo

7) Quantity Surveyor : Edi Harcaryo

8) Site Insp. Sipil pavement : Suyoto

9) Site Insp. Sipil Struktur : Edi Hascaryo

10) Site Insp. Geoteknik : Slamet Budiraharjo

11) Site Insp. Mekanikal : Ari Sasmita, A.Md

12) Site Insp. Elektrikal : Sudarmadji

13) Quantity Surveyor Sipil : IDG Anom Budiartana

14) Quantity Surveyour ME : Ken Hasto

15) Lab Technician : Mardisusanto & Mardiyono

c. Data Kontraktor PT. Pembanguan Perumahan (Persero)

1) Project Manager : Barkah Widi S.

2) Quality Control : Rizky Dwi Anggoro

: Yan Purnomo Syafaa

3) Saf. Healy & Environtment : Agus Haryono

4) Site Admin. Manager : Ari Noermansyah

5) Site Engineering Manager : Agung Nugroho

6) Site Operation Manager : Hendro Rudiyanto

2. Data Proyek:

a. Nama Proyek : Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron

&Exit Taxiway (Paket-II)Proyek

Pengembangan Bandar Udara

Internasional Ahmad Yani – Semarang

Page 25: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

7 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

b. Lokasi : Bandar Udara Internasional Ahmad

Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah

c. Pemilik Pekerjaan : PT. Angkasa Pura I

d. Waktu Pelaksanaan : 300 (Tiga Ratus) Hari Kalender

e. Masa Pemeliharaan :360 (Tiga Ratus Enam Puluh) Hari

Kalender

f. Sistem Kontrak : Unit Price

1.6 Data Teknis Pembagian Zona pada Proyek PPSRG

Dibawah ini bisa di lihat bahwa pembagian zona terbagi menjadi zona 1,

zona 2, zona 3, zona 4, zona 5, Apron dan Exit taxiway barat dan timur. untuk

lebih jelasnya bisa dilihat gambar dibawah ini :

Gambar 1.2 Gambar denah lokasi pekerjaan paket II

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

BAB II

PENGELOLA PROYEK

APR

ON

Z

ON

A 5

ZONA 1

ZON

ZONA 4

EXIT TAXIW

AY TIMUR

EXIT TAXIW

AY BARAT

ZO

Page 26: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

8 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2.1 Pemilik Proyek (Owner)

Owner merupakan istilah dalam bahasa asing bagi pemilik proyek, baik

perseorangan maupun kelompok yang menanamkan modalnya untuk

pembangunan proyek yang bersifat komersial. Modal yang dikeluarkan oleh

pihak owner dalam hal ini PT. Angkasa Pura I digunakan sebagai modal awal

untuk memulai pembangunan proyek. Tahapan yang dilalui dalam proses

pembangunan proyek adalah owner menentukan pihak Konsultan Pengawas,

kemudian pihak Konsultan Pengawas akan mengadakan tahap pelelangan

untuk proyek yang telah dirancang oleh pihak owner.

Pada tahap pelelangan akanditentukan pihak kontraktor dan Konsultan

Pengawas untuk melaksanakan proyek yang di kerjakanya. Dalam proyek ini,

Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang –

Paket 2 mengadakan pelelangan. Pelelangan dibuka secara umum, tetapi

pihak owner yaitu PT. Angkasa Pura I telah membentuk semacam sistem

yang dinamakan Vendor Management System (VMS). VMS sendiri adalah

sebuah sistem dari Kementrian Perhubungan yang berisi gabungan antara

grup antara beberpa PT di Indonesia maupun luar negeri yang ikut serta

pelelangan tersebut. Perbedaannya terdapat pada sistem tersebut adalah nama

perusahaan yang sudah tercantum akan dimenangkan karena sudah menjadi

tanggung jawab anggota dari grup sistem tersebut.

Tugas Pemilik Proyek

1. Bertanggung jawab dalam memonitor pekerjaan yang di lakukan

oleh Kontraktor dan Konsultan Pengawas.

2. Menjadi fasilitator bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan

pembangunan proyek.

3. Mengesahkan keputusan yang meyangkut mutu, biaya dan waktu

pelaksanaan proyek.

4. Mampu menjadi stabilitator dalam menghadapi permasalahan-

permasalahan yang timbul dalam pekerjaan.

Page 27: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

9 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi Owner proyek

pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang bisa di

lihat gambar di bawah ini :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI OWNER

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI

SEMARANG – PAKET-II

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Owner

(Sumber: PT. Angkasa pura I)

2.2 Konsultan

Konsultan merupakan profesi atau bisa disebut juga lembaga yang secara

professional memberikan nasehat, pelayanan, atau pelatihan tenang perihal

Page 28: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

10 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

yang berhubungan dengan bidang pengetahuan yang dikuasainya. Proses

pembangunan sebuah proyek sangat memerlukan pihak konsultan untuk

membantu dalam proses pemabangunan proyek agar bangunan yang

dibangun dapat direalisasikan dengan tepat dan aman.

Dalam proyek PPSRG terdapat tiga konsultan yang ikut dalam

pembangunan, yaitu Konsultan Pengawas, Konsultan Struktur, dan

Mekanikal Elektrikal.

1. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas merupakan pihak yang ditunjuk oleh owner bisa

berupakan badan usaha atau perseorangan dari masing masing bidangnya

seperti bidang teknik sipil, mekanikal, Elektrikal, listrik, dan lain

sebagainya.

2. Konsultan Struktur

Konsultan struktur merupakan profesi yang memiliki spesialis dalam hal

perhitungan untuk setiap bagian yang berkaitan dengan struktur, seperti

struktur pada lapisan Apron&Exit taxiway.

3. Konsultan Mekanikal dan Elektrikal

Konsultan mekanikal dan elektrikal merupakan profesi yang memiliki

spesialis dalam bidang mekanik dan elektrik. Serta memiliki spesialisasi

dalam hal yang berhubungan Mekanikal dan elektrikal.

Tugas Konsultan

1. Mendampingi pemberi tugas (owner) selama proses proyek pembangunan

berjalan.

2. Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemberi tugas (owner) untuk

menjalankan tugasnya sesuai bidang yang ditekuninya.

3. Loyal terhadap pekerjaannya sesuai asas profesionalisme.

4. Membuat shop drawing gambar pelaksanaan baik secara keseluruhan

ataupun detail dari shop drawing tersebut.

5. Memberikan laporan yang berkaitan dengan bidang dari masing-masing

konsultan.

Page 29: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

11 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

6. Mensinkronsisasikan shop drawing antar konsultan lainnya agar

berkesinambungan dan dapat diterapkan di lapangan.

Tugas dan fungsi staf-staf yang bertugas sebagai konsultan adalah sebagai

berikut :

1. Team leader

Team leader dalam konsultan tersebut diampu oleh Bp. Yusuf Wahyu

Widada dan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Memonitoring hasil pekerjaan yang dilakukan staf bawahnya.

b. Bertanggung jawab dalam mencapai target pekerjaan

c. Mengatur semua aktifitas tim agar pencapaian di RKS dapat

terlaksana

d. Memberi hasil report kepada Angkasa Pura 1 dalam pencapaian per

mingguan atau bulanan.

2. Drafter

Drafter atau pembuat gambar rencana diampu oleh Bp. Juli Nugroho dan

memiliki tugas sebagai berikut :

a. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan

b. Menjelaskan kepada surveyor dari pihak kontraktor

3. Ahli struktur

Ahli struktur diampu oleh Suryo Pramono dan memiliki tugas sebagai

berikut :

a. Memperhatikan setiap prosedur pemancangan

b. Menyiapkan data teknik untuk penyusunan teknis di lapangan

c. Melakukan persiapan konstruksi dilapangan sesuai gambar rencana

d. Membuat laporan data pencapaian dilapangan dan dilaporkan ke

team leader

4. Ahli pavement

Ahli pavement yang diampu Bp. Agus Muldiyanto adalah sebagai berikut

:

Page 30: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

12 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

a. Mengecek kesiapan subbase yang akan dibuat lean concrete

b. Memberi petunjuk teknis kepada para pekerja terkait dengan

pelaksanaan dilapangan

c. Kebutuhan material yang ada dilapangan

5. Quantity Surveyor

Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian

dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi

kontrak. Untuk peran Konsultan Quantity Surveyor (QS) dalam proyek

secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya

pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang

ditetapkan oleh pemilik proyek (owner).

b. Menangani aspek legal pelaksanaan proyek.

c. Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager

kontrak.

6. Site Inspector Sipil (Pavementdan Struktur)

Tugas dan kewajiban site inspector sipil adalah sebagai berikut :

a. Membantu Chief Inspector Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen

kontrak.

b. Bertanggung jawab Penuh Terhadap Chief Inspector untuk

mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.

c. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan

gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan

pekerjaan kontraktor.

d. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan

agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.

e. Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor

berdasarkan spesifikasi teknis.

Page 31: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

13 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

f. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk

kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk),

perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan,

kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di

lapangan dan kejadian-kejadian khusus.

g. Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).

h. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan

material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan

atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah(extra).

7. Teknisi Laboratorium

Teknisi laboratorium adalah profesi yang menangani pekerjaan test pada

komponen struktur yang memerlukan pengujian untuk memenuhi syarat

yang ditetapkan.

Secara garis besar tugas dari teknisi laboratorium adalah :

a. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pengujian yang akan

dilakukan.

b. Melakukan pengujian terhadap komponen struktur yang

membutuhkan pengujian.

c. Mencatat hasil uji yang real dan aktual sesuai dengan tanggal dan

waktu pengujian.

d. Melaporkan hasil uji yang telah dilakukan kepada pihak kontraktor

dan owner.

Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi Manajemenn Konstruksi

proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

bisa di lihat gambar di bawah ini :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KONSTRUKSI

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI

SEMARANG – PAKET-II

Page 32: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

14 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Keterangan : : Pemberi perintah Kerja

: Pertanggungjawaban Kerja

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi (Sumber: PT. Adhiyasa Desicon)

2.3 Kontraktor

Merupakan pihak yang melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemberi

tugas (owner) secara langsung dilapangan. Kontraktor secara tidak langsung

Page 33: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

15 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

merupakan pihak yang sangat berat dalam pekerjaannya. Hal ini dikarenakan

pihak kontraktor berfungsi sebagai pelaksana dan berhubungan langsung

dilapangan, Sehingga kontraktor diwajibkan mampu bekerja dengan tekanan

dan memiliki kreatifitas, ketangguhan, visioner, dan ketegasan dalam

melaksanakan tugasnya.

Pihak kontraktor dituntut untuk gerak cepat bila terjadi kesalahan pada

pelaksanaan teknis dilapangan dan memberikan solusi yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Tugas Kontraktor

1. Melaksanakan pekerjaan dilapangan yang diberikan oleh owner.

2. Membuat laporan setiap bulannya untuk memberikan laporan

perkembangan secara real dilapangan.

3. Menyelesaikan pekerjaan sesuai yang telah ditentukan oleh konsultan

ataupun owner.

4. Menjamin keselamatan dan keamanan bagi tenaga, tukang, ataupun

mandor pada saat dilapangan dengan menyediakan perlengkapan yang

dibutuhkan.

5. Menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang telah dibuat sebelumnya.

Tugas dan fungsi staf-staf yang bertugas sebagai kontraktor adalah sebagai

berikut :

1. Project Manager

Project Manager dalam kontraktor tersebut diampu oleh Bp. Berkah Widi

S. dan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Orang yang ditunjuk untuk memimpin organisasi proyek dan

menggerakkannya dalam mencapai objective proyek.

b. Project Manager memiliki tugas yang sangat besar dalam

kesuksesan proyek.

c. Project Manager juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi

kebutuhan dalam hal tugas, team, dan kebutuhan individual.

Page 34: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

16 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

d. Project Manager juga harus bisa menguasai situasi-situasi yang

penuh dengan tekanan agar proyek yang di tangani tidak mengalami

konflik.

2. Quality Control

Quality Control dalam kontraktor tersebut dipimpin oleh Bp. Rizky Dwi

Anggoro dan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Membuat pemerikasaan dan pengetesan terhadap material dengan

pihak kontraktor bersama dengan konsultan pengawas atau owner

untuk memastikan material yang di gunakan sesuai dengan

kebutuhan proyek.

b. Membuat surat teguran terhadap pelaksana, sub kontraktor atau

mandor apabila dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan sehingga

mutu dari hasil pekerjaan tidak baik.

c. Selalu melakukan pengecekan dalam pelaksanaan pekerjaan di

lapangan.

3. Site Enggenering Manager

Site Enggenering Manager dalam kontraktor tersebut dipimpin oleh Bp.

Agung Nugroho dan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,

untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain,

termasuk data pendukung yang diperlukan.

b. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan

kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu

pelaksanaanpekerjaan.

c. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam

mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik

sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.

4. Site Operation Manager

Site Operation Managerdalam kontraktor tersebut dipimpin oleh Bp.

Hendro Rudiyanto dan memiliki tugas sebagai berikut :

Page 35: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

17 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan yang terjadi di lapangan.

b. melaksanakan kegiatan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang sudah

ditanda tangani dengan pihak Owner.

c. Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja secara efisien dan efekif

agar hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang sudah di

tentukan.

d. Menerapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan di

lapangan hal ini bertujuan untuk mengendalikan pekerjaan

dilapangan.

5. General Superintendent

General Superintendentdalam kontraktor tersebut dipimpin oleh Bp.

Keman Suroso dan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal

sampai selesai.

b. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan

dan sesai dengan tugasnya masing-masing.

c. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

6. Surveyor

Surveyor dalam kontraktor tersebut dipimpin oleh Bp. Amrih Suharjo dan

memiliki tugas sebagai berikut :

a. Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran

topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran

data-data lapangan.

b. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan

sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak

koreksi dan pencegahannya,

c. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk

memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar

dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi

lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.

Page 36: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

18 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

d. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan

gambar rencana.

e. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek

Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi Kontraktor proyek

pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang bisa di

lihat gambar di bawah ini :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI

SEMARANG – PAKET-II

Gambar 2.3Bagan Struktur Organisasi Kontraktor (Sumber: PT. Pembangunan Perumahan)

BAB III

Page 37: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

19 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dalam sebuah proyek memiliki peranan yang sangat

penting. Hal ini berkaitan dengan progress dan kemudahan dalam

melaksanakan pembangunan proyek karena dengan adanya metode

pelaksanaan ini, pembangunan proyek dapat berjalan secara sistematis,

struktur, dan rapi. Metode pelaksanaan ini mencakup secara keseluruhan,

seperti pelaksanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal elektrikal. Selain itu,

metode pelaksanaan juga dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja akibat

ketidak tahuan seorang tukang dalam melakukan pengerjaan di proyek.

Pekerjaan pembuatan konstruksi Apron dan Exit Taxiway (Paket-II)

Proyek pengembangan bandara Ahmad Yani, Semarang merupakan lanjutan

pekerjaan paket sebelumnya. Untuk pekerjaan Paket II pada kerja praktik ini

meliputi pekerjaan :

1. Pekerjaan Geotextiledan Pembuatan Drainase

a. Pekerjaan Galian dan Timbunan

b. Pekerjaan Pancang bambu ø10 cm dengan jarak @55 cm

c. Pekerjaan batu belah 1:4 tebal 40 cm dan plesteran 1:2 tebal 3 cm

2. Pekerjaan Konstruksi Exit Taxiway dengan konstruksi Pile SlabK-600

dengan ø40 cm dan kedalaman 25 cm

3. Pembuatan Konstruksi Apron dengan Konstruksi Rigid Pavement

a. Pekerjaan Sub-base + semen 5% dengan tebal 23 cm

b. Pekerjaan Lean Concrete K-100 dengan tebal 10 cm

c. Pekerjaan Rigid Pavement K-400 dengan tebal 46 cm

3.1.1 Pekerjaan Geotextile dan Pembuatan Drainase

Page 38: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

20 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

1. Pekerjaan Geotextile

Pekerjaan Urugan dan pemadatan tanah merupakan pekerjaan yang

berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga dapat meningkatkan

daya dukung yang diterima tanah akibat beban bangunan diatasnya.

Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak

diinginkan. Penambahan bahan Geotextile juga berguna untuk menambah

daya dukung tanah.Geotextile digunakan pada kondisi tanah dasar yang tidak

baik sebagai dasar struktur perkerasan yang mempunyai daya dukung rendah

yang secara visual terdapat pada daerah rawa, dengan dengan muara sungai,

tanah gambut, tanah humus, atau tanah yang mempunyai muka air tinggi.

Gambar 3.1 Denah lokasi pekerjaan Timbunan dan pemadatan tanah (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Tahapan pelaksanaan pekerjaan pemasangan Geotextilepada tanah rawa :

a. Persiapan (pengukuran, pembuatan gambar kerja, pembersihan lahan)

Urugan Untuk Pararel

Page 39: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

21 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

b. Dilakukan penggalian terlebih dahulu dengan Excavatorsedalam 80 cm

untuk menggali tanah rawa. Penggalian dilakukan secara bertahap sesuai

jangkauan maksimum Excavator.

c. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan lapisan Geotextile sesuai

spesifikasi yang sudah di tentukan.

(a) (b)

Gambar 3.2 (a) Contoh bahan Geotextile yang digunakan. (b) pekerjaan

Pemasangan Geotextile (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

d. Setelah pemasangan lapisan Geotextile langkah selanjutnya adalah

penghamparan material urugan. Penghamparan material tanah timbunan

perlapisan lebih dari 20 cm dan di padatkan dengan alat VibroRoller

minimal 6 kali gilasan atau lebih sampai kepadatan 95%. Untuk lebih

jelasnya bisa di lihat hasil test pada Lampiran-03 dan Lampiran-04.

2. Pekerjaan Drainase

Drainasee adalah system pembuangan air hujan yang menampung dan

mengalirkan air hujan yang berasal dari bangunan atau konstruksi dan

dibuang ke daerah terbuka. Fungsi utama dari drainase adalah menampung,

mengalirkan dan memindahkan air hujan secepat mungkin ke badan penerima

seperti saluran induk, sungai, laut , danau, dll.

Pada suatu bandar udara sistim drainase sangat diperlukan untuk

mendukung aktifitas bandara. Apabila ketika hujan drainase dalam bandar

udara memegang peranan penting pada saat Take off maupun

Page 40: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

22 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Landingpesawat. ini di karenakan apabila air memenuhi landasan Runoff

maka aktifitas Take off maupun Landing pesawat tidak bisa dilakukan dengan

alasan keamanan.

Pada Konstruksi Drainase pada Proyek PPSRG ada beberapa tahapan

yang harus di lakukan yaitu :

a. Pekerjaan galian drainase

b. Pekerjaan pemancangan terucuk bambu dan pemasangan sesek bambu.

c. Pekerjaan pasangan batu belah dasar saluran dan dinding saluran.

Gambar 3.3 Denah lokasi pekerjaan drainase

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

a. Pekerjaan Galian Drainase

Pekerjaan galian adalah suatu pekerjaan untuk membuat lubang pada

tanah. Pekerjaan galian tanah biasanya menggunakan alat untuk proses

pekerjaaanya, untuk pekerjaan galian ringan bisa menggunakan cangkul,

linggis, maupun sekop. Sedangkan untuk pekerjaan berat menggunakan

Excavator.

Pekerjaan drainase memiliki beberapa lokasi seperti Box Colvert 1 yang

berada di antara Exit Taxiway yang memiliki panjang 532,7 m,Box Colvert

2A berada dizona 2 disebelah Exit Taxiwaytimur dan zona 1 yang

mempunyai panjang 624,9 m, Box Colvert 2B berada pada zona 2 dan 3

disebelah Exit Taxiwaybarat (zona 2) dan zona 3 dengan panjang 12246 m,

Page 41: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

23 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Box Colvert 3 disebelah barat Apron memiliki panjang 148,5 m. Untuk lebih

jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini :

Keterangan :

: Box Colvert 1 : Box Colvert 2A

: Box Colvert 2B :Box Colvert 3

Gambar 3.4 Pembagian lokasi sistem drainase proyek PPSRG (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Urutan Pelaksanaan :

1. Pekerjaan diawali dengan pemasangan bowplank atau acuan konstruksi

pada saluran drainase.

2. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan galian dengan Excavator dan

hasil galian diletakkan disebelah galian. Pekerjaan galian yang adalah

sedalam ± 2 m dengan lebar ±5 m.

(a) (b) Gambar 3.5(a) Pekerjaan Galian saluran Baru Drainase di Box Colvert2A

(b)Pekerjaan Galian saluran lama Drainase di Box Colvert3 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 42: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

24 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.6Hasil Galian tanah disaluran Baru DrainaseBox Colvert 2A

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Hasil galian kemudian diangkut oleh truck yang kemudian ditimbun ke

lokasi yang sudah di tentukan.

b. Pekerjaan Pemancangan trucuk Bambu dan pemasangan sesek bambu

Trucuk bambu adalah susunan tiang kayu yang dimasukkan ke dalam

tanah secara vertical yang bertujuan untuk mempekuat daya dukung terhadap

beban diatasnya. Trucuk bambu merupakan salah satu jenis pondasi yang

diaplikasikan pada daerah yang memiliki kondisi tanah yang kurang stabil

dimana umumnya memiliki elevasi muka air yang cukup tinggi.

Sesek bambu adalah bambu lembaran yang disusun menyerupai anyaman

yang nantinya akan diletakkan setelah pondasi terucuk bambu. Pada Proyek

PPSRG Terucuk bambu yang di gunakan ø10 cm – 2 m dengan jarak pasang

@55 cm. sedangkan sesek bambu yang di gunakan adalah 1 x 2,5 m. Untuk

mengetahui dimana saja pekerjaan trucuk bambu bisa dilihat dari gambar

dibawah ini :

Page 43: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

25 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Pada gambar dibawah adalah detail pemasangan terucuk bambu.

Gambar 3.7Denah Pemasangan Terucuk bambu (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Gambar 3.8 Detail pemasangan Profil Hilir diBC-2A (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Page 44: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

26 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Urutan Pekerjaan :

1. Setelah pekerjaan galian dan pemindahan tanah selesai maka langkah

selanjutnya adalah pemancangan trucuk bambu dan pemasangan sesek

bambu

2. Sebelum memulai pekerjaan pertama adalah menentukan titik mana saja

yang akan dipancang. Lebar galian adalah 5 m sedangkan untuk jarak

antar pancang adalah 0,3 m pada bagian pinggir saluran dan 0,55 m pada

tengah saluran. Pekerjaan pancang bambu sampai kedalaman 2 m.

3. Pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan alat excavator atau

alat lain sesuai persetujuan pengawas lapangan yang mempunyai

kemampuan untuk memancang.

(a) (b) Gambar 3.9 (a) Pekerjaan pancang bambu ø10 cm (b) Pekerjaan pancang

bambu dimasukkan ke dalam tanah (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan sesek bambu yang diletakkan

diatas pancang bambu yang sudah selesai dikerjakan.

Page 45: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

27 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.10 Pekerjaan pemasangan sesek bambu disaluran baru

box colvert 2B (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

c. Pekerjaan pasangan batu belah dasar saluran dan dinding saluran

Pasangan batu belah adalahpasangan batu belah saluran atau talud adalah

pekerjaan yang menggunakan batu belah atau batu kali yang disusun dengan

campuran semen dan agregat. Pekerjaan talud jangan dikerjaakan pada saat

musim hujan karena akan mengganggu proses pengeringan. Apabila dalam

proses pengerjaan terdapat genangan air maka pekerjaan talud harus

dihentikan. Agar pekerjaan talud dapat langsung dikerjakan maka air yang

tergenang harus di keluarkan dengan mesin pompa dan membuat dinding

penahan sementara.

Urutan pekerjaan :

1. Pekerjaan pasangan batu baru bisa dimulai setelah pekerjaan pancang

bambu dan sesek bambu selesai.

2. Pekerjaan dimulai dari pembuatan profil dasar saluran setinggi 40 cm

dengan komposisi 1:4. Setelah itu pekerjaan dilanjutkan dengan

pemasangan batu belah yang dibagi menjadi 2 layer masing masing layer

adalah 20 cm dengan jarak spesi adalah 3 cm.

Page 46: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

28 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(a) (b)

Gambar 3.11 (a) Pekerjaan pemasangan batu belah dasar saluran layer 1

(b) Pekerjaan pemasangan Batu belah dasar saluran layer 2 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Setelah dasar saluran selesai pekerjaan selanjutnya adalah dinding

saluran. Awal pekerjaan sama dengan dasar saluran yaitu pemasangan

profil dinding saluran dengan ketebalan40 cm dengan komposisi

1:4dengan jarak spesi antar baru 3 cm.

Gambar 3.12 Pekerjaan pasangan batu belah dengan tebal 40 cm

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Pekerjaan terakhir adalah pekerjaan plesteran saluran setinggi 3 cm

dengan komposisi 1:2. Pekerjaan ini dikerjakan pada pekerjaan dasar

saluran dan dinding saluran.

5. Profil plesteran dibuat terlebih dahulu agar memudahkan proses

pengerjaan. Profil terbuat dari bahan pesteran yang berbentuk persegi

Profil batu belah

Page 47: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

29 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

panjang setebal 3 cm dengan jarak 1 m. Setelah profil dibuat maka

pekerjaan plesteran bisa dikerjakan.

(a) (b)

Gambar 3.13 (a) Pekerjaan profil plesteran dengan jarak atar profil 1 m

(b) Hasil pekerjaan plesteran pada dinding saluran (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.1.2 Metode Pelaksanaan Tiang Pancang Jenis Spun Pile

Tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang banyak

digunakan di Indonesia. Penggunaan tiang pancang merupakan konstuksi

yang memiliki dan menerima beban relative berat. Penggunaan tiang pancang

bisa digunakan pada jenis tanah yang memiliki tanah relative lunak. Proyek

PPSRG berada dalam tanah yang lunak dalam hal ini adalah rawa.

Dalam proyek PPSRG tiang pancang yang digunakan adalah jenis Spun

Pile (bulat) K-600 dengan ø40 cm dengan panjang 25 m. pada proyek ini

pekerjaan pancang di bagi menjadi 2 yaitu pekerjaan pancang di Exit Taxiway

barat dan Exit Taxiway timur.

Pada pekerjaan pancang ini sebenarnya adalah pekerjaan lanjutan dari

pekerjaan sebelumnya pada tahun 2004-2012. Untuk lebih jelasnya denah

pekerjaan pancang Spun pile bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 48: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

30 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(a) (b) Gambar 3.14(a) Lokasi pemancangan di Exit Taxiway barat (b) Lokasi

pemancangan di Exit Taxiway timur (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Exit Taxiway Timur Exit Taxiway Barat

Page 49: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

31 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Pada gambar 3.15 menunjukkan gambar denah Exit taxiway barat. Dari

gambar terlihat bahwa Tiang pancang yang belum di kerjakaan ada 266 titik

pancang disimbolkan dengan (X) dan tiang pancang yang sudah dikerjakan

ada 470 titik pancang jadi banyak tiang pancang yang ada di Exit Taxiway

barat ada 734 titik pancang.

Gambar 3.15 Denah titik pancang pada Exit Taxiway barat

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Page 50: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

32 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Pada gambar 3.16 menunjukkan gambar denah Exit taxiway timur.Dari

gambar terlihat bahwa Tiang pancang yang belum di kerjakaan ada 202 titik

pancang disimbolkan dengan (X) dan tiang pancang yang sudah dikerjakan

ada 542 titik pancang jadi banyak tiang pancang yang ada di Exit

Taxiwaytimur ada 744 titik pancang.

Gambar 3.16 Denah Titik Pancang pada Exit TaxiwayTimur

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Page 51: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

33 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Ketentuan pemancangan :

1. Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan persiapan seperti pengukuran,

perijinan, dan pembersihan lahan

2. Pemancangan dilakukan dimalam hari, yaitu dari pukul 22.00 s/d 04.00

WIB. Pemancangan dilakukan pada malam hari di karenakan pekerjaan

pancang dilakukan di bandara yang masih aktif jadi untuk keamanan

penerbangan maka pemancangan di lakukan pada waktu bandara selesai

beroperasi.

3. Pekerjaan pemancangan dilakukan dengan 2 alat pancang. Pekerjaan

pancang dilakukan semaksimal mungkin, ini dikarenakan waktu

pemancangan yang singat. Apabila alat pancang masih kurang maka alat

pancang akan ditambah.

4. Pemancangan dimulai dari Exit Taxiway timur dan dilanjutkan dengan

pemancangan Exit Taxiway barat untuk memudahkan pengawasan.

5. Pemancangan dilakukan hingga kedalaman 25m dengan 1x

penyambungan.

6. Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang beton dengan

diameter 400 mm dengan mutu K-600.

Tahapan Pemancangan :

1. Persiapan penerangan yang memadai hal ini guna menunjang pekerjaan

yang dilakukan pada waktu malam hari.

2. Tiang Pancang terlebih dahulu dipindahkan dengan crane ke atas trailer

kemudian diangkut dekat lokasi pancang yang sudah di tentukan.

3. Tahap pertama adalah pekerjaan pembongkan paved sholuder ini

dilakukan agar tiang pancang dapat dengan mudah masuk ke dalam

tanah.

4. Sebelum pembongkaran, pemotongan paved sholuder di runway harus

dilakukan terlebih dahulu agar waktu pemotongan dengan Excavator

breaker tidak merusak runway.

Page 52: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

34 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.17 Proses pengerjaan pemotongan paved shoulder

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

5. Setelah selesai Pembongkaran paved shoulder dilakukan sedalam 1

meter. pengerjaanya mulai dilakukan di sebelah utara runway tepatnya di

Exit Taxiway barat dan Exit Taxiwaytimur dengan panjang 12,3 meter

dan lebar 7,5 meter.

= Area pemotongan Paved Shoulder

= Area Pembongkaran Paved Shoulder

Gambar 3.18Gambar lokasi pembongkaran Paved Shoulder (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Hasil pemotongan

paved shoulder

Paved Shoulder di

Runway

Apron

Geotextile di hamparkan agar saat pemotongan paved shoulder kotoran hasil

pemotongan tidak masuk ke dalam

Runway

Page 53: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

35 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.19 Proses pengerjaan pembongkaran paved sholuder

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.20 Proses pengerjaan pengangkutan limbah Paved

Shoulder (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Garis Batas Antara Runway dan Paved

Shoulder

Paved Shoulder

Limbah sisa Paved

Shoulder

Page 54: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

36 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.21Pekerjaan penimbunan Paved Shoulder

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.22 Pekerjaan perataan tanah timbunan dengan Excavator

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6. Setelah limbah Paved Shoulderdibuang maka langkah selanjutnya

mengembalikan lagi elevasi, setelah itu pemancangan dapat dilakukan.

7. Sebelum dilakukan pemancangan pertama adalah pemindahan Spunpile

dengan cara mengikatkan Spunpiledengan tali baja pada kedua ujung

tiang dan kemudian diangkat dengan Crawler Crane lalu didekatkan

dengan alat pancang Diesel Hammer.

8. Setelah itu pemancangan dilakukan dengan cara meletakkan tiang

pancang secara tegak lurus dengan alat pancang dengan cara mengikat

Page 55: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

37 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

salah satu ujung Spunpile kemudian di tempatkan tepat di bawah Piston

Diesel Hammer.

Gambar 3.23 Pemasangan tiang pancang pada Diesel

Hammerharus 90° (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

9. Setelah tiang pancang sudah 90° dengan tanah maka pemancangan dapat

dilaksanakan. Pemancangan dilakasanakan dengan alat pancang Diesel

Hammer.

Page 56: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

38 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.24 Pekerjaan pemancangan dengan alat pancang Diesel

Hammer (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

10. Pemancangan pertama dilakukan sedalam 13 meter kemudian tiang

pancang disambung dengan mengunakan alat las listirk.

Page 57: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

39 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.25 Pekerjaan penyambungan tiang pancang dengan las listrik

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

11. Selanjutnya setelah penyambungan selesai pemancangan di lanjutkan

sampai kedalaman yang di tentukan yaitu 25m.

Pekerjaan Pancang Spun pile yang kami dapatkan dilokasi pekerjaan

sampai hanya sampai tahap pemancangan Spunpile untuk tes PDA (Pile

Dynamic Analyzer) dan pekerjaan lanjutan Spunpile kami tidak

mendapatkan diproyek hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang

kami miliki pada praktik kerja.

3.1.3 Metode Pelaksanaan Sub base + Semen 5%

Lapisan perkerasan Apron ada pekerjaan Subgrade , Sub Base Course,

Lean Concrete dan Rigit Pavement tetapi untuk pembahasan Subgrade tidak

kami jelaskan karena pekerjaan tersebut sudah dikerjakan terlebih dahulu

sebelum kami kerja praktik diproyek PPSRG. Maka dari itu saya tidak

Page 58: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

40 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

menjaskan tentang metode pekerjaan Subgrade dan pekerjaan di bulai dari

Subbase. Subbase merupakan lapisan pondasi bawah yang berada diantara

lapisan pondasi atas (Lean Concrete) dan diatas lapisan pondasi dasar

(Subgrade). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dilampiran-01.

Lapisan ini berfungsi menyebarkan beban dari lapisan dasar ke tanah

dasar.

Pekerjaan Sub base + semen dibagi dibeberapa tempat, meliputi :

1. Sub base + semen 5% di Apron dengan tebal 23 cm.

2. Sub base + semen 5% di Paved Sholuder Apron dengan tebal 25 cm.

3. Sub base + semen 5% di Exit Taxiway dengan tebal 73 cm.

4. Sub base + semen 5% diPaved Sholuder Taxiway dengan tebal 25cm.

Lokasi Pekerjaan :

Keterangan :

= Sub base + Semen 5% tebal 23 cm

= Sub base + Semen 5% tebal 25 cm

= Sub base + Semen 5% tebal 73 cm

Gambar 3.26 Denah pekerjaan Sub base + semen 5% (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Tahapan Pelaksanaan :

1. Dalam Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,

Semarang Sub base yang digunakan ditambah dengan semen 5%. Hal ini

dikarenakan beban yang diterima lebih besar dan juga untuk mendambah

Page 59: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

41 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

nilai kepadatan pada perkerasan Apron dan Exit taxiway. untuk

mengetahui jumlah semen yang digunakan bisa di hitung dengan dara

berikut ini :

Berat volume Sub base : 1,7 ton/m3 (diambil dari hasil lab)

: 5 % (semen 5%)

: 1700 kg/m3 x 0,05 = 85 kg/m3

Dapat di ketahui dalam semen yang dibutuhkan dama 1 m3sub base

memerlukan semen 85 kg/m3

2. Setelah mengetahui komposisi material Sub base maka langkah

selanjutnya adalah pencampuran air, semen, pasir, kerikil sesuai

kebutuhan menjadi satu dengan Excavator.

.

Gambar 3.27 Pekerjaan pencampuran material

Sub base + semen 5% (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Hasil campuran material sub base + semen 5% diangkut dengan truck

setelah itu diterima dilokasi pekerjaan yang sudah terlebih dahulu

dibasahi agar permukaan tahah jenuh air. Tenggang waktu Mixing dan

penghamparan tidak boleh lebih dari 30 menit agar kandungan air dalam

campuran tidak menguap. Campuran kemudian diratakan dengan motor

grider secara berlapis lapis.

Page 60: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

42 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.28 Pekerjaan angkutan material sub base + semen 5%

dengan truck (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.29Perataan material sub base + semen 5% dengan Motor

Grider (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Material yang telah dihamparkan kemudian dipadatkan dengan tenggang

waktu antara penghamparan dan penyelesaian rolling terakhir tidak

boleh lebih dari 45 menit agar dapat dicapai kepadatan optimum.

Pemadatan menggunakan VibratorRoller atau Stamperseberat 14 ton

minimum penggilasan sebanyak 6 gilasan (passes) atau lebih hingga

kepadatan yang di inginkan yaitu tidak boleh kurang 7,5 cm dan tidak

boleh lebih dari 20 cm dengan nilai CBR minimum 25%

Page 61: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

43 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.30 Pekerjaan pemadatan material Sub base + semen 5%

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

5. Sesudah lapisan Sub base selesai dilaksanakan, maka konstruksi ini

harus dilindungi dari pengeringan selama 7 hari dengan cara membasahi

atau curing dengan air. Metode Curing harus segera dimulai dan tidak

boleh kurang dari 12 jam sesudah penyelesaian pekerjaan sub base.

3.1.4 Pekerjaan Landasan Rigid Pavement

Rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis pekerjaan yang

menggunakan beton sebagai bahan utama pekerasan tersebut. Perkerasan ini

umumnya dipakai pada konstruksi yang memiliki aktifitas beban yang besar,

seperti pada jalan-jalan lintas antar provinsi, jembatan layang(fly over), jalan

yang memiliki persimpangan atau Apron bandara.

Proyek pengembangan bandar udara internasional Ahmad Yani –

Semarang, Apron yang digunakan menggunakan konstruksi Rigit Pavement

dengan mutu beton K-400 berarti beton pada RigidPavement memiliki kuat

tekan karakteristik 400 kg/cm2

1) Dowel adalah material penghubung antara 2 kompnen struktur. Dowel

berfungsi sebagai penahan beban pada sambungan yang dipasang. Pada

sebagian dowel dilumasi pelumas hal ini berguna untuk memberikan

. Pada konstruksi Rigid Pavement ada beberapa

material yang wajib ada seperti Dowel, Wiremesh, dan Tie bar.

Page 62: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

44 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

kebebasan bergeser. Pada konstruksi Rigid pavement, dowel yang

digunakan adalah dowel baja ø 36 dengan panjang 50cm.

2) Wiremesh adalah besi yang bentuknya seperti kawat yang dianyam

menjadi lembaran. Pada konstruksi Rigid pavement, wiremesh yang

digunakan adalah D8 – 150.

3) Tie barmerupakan sambungan baja ulir yang fungsinya hampir sama

dengan dowel yaitu sebagai penahan beban pada sambungan perkerasan

kaku sehinga mengunci pergerakan beton agar tidak bergerak secara

horisontal. Pada konstruksi Apron bandara ahmad yani perbedaanTie

bar dengan Dowel adalah penempatanya dikonstruksi. Kostruksi Rigid

Pavement, Tie bar yang digunakan adalahD16 dengan panjang 75cm.

Keterangan :

= Dowel

= Tie bar

Gambar 3.31Denah perbedaan penempatan Dowel dan Tie bar (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Page 63: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

45 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.32 Pembagian Area pengecoran Rigid Pevement

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Dibawah ini adalah detail pembesian Rigid Pavement.

Gambar 3.33 Detail Pembesian Rigid Pavement I

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Area 1

Area 2

Area 3

Area 4

Page 64: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

46 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.34 Detail Pembesian Rigid Pavement II

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

(b) (b)

Gambar 3.35(a) Contraction Joint 1-Dowel (b) Contraction Joint 2 - Dowel (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Ketentuan Pelaksanaan :

1. Terdapat 74 slab yang memanjang @7,5m dan 18 slab arah melintang

@7,5m sehingga jumlah slab total 1332 slab dengan mutu beton K-400

2. Bekisting yang digunakan per-slab adalah 4 set dengan arah melintang.

3. Volume tiap Slab adalah 7,5 x 7,5 x 0,46 = 25,875 m3 sehingga volume

pengecoran untuk arah melintang adalah 25,875 x 18 = 465,75 m

4. Pekerjaan dimulai dari nomor jalur 0 dengan pemasangan bekisting pada

nomor 0, 2, 4, 6, 8, dst.

3

5. Pekerjaan pengecoran dimulai dari jalur awal genap yaitu 0, 2, 4, 6,

8,dst. Bekisting dipindahkan ke nomor 10, 12, 14, 16 sehingga

Page 65: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

47 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

pengecoran pada nomor ganjil yaitu 1, 3, 5, 7 dapat dilakukan tanpa

menggunakan bekisting.

Gambar 3.36 Gambar penempatan Bekisting pada Rigid Pavement

(Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

6. Pekerjaan pengecoran di lakukan seterusnya sampai selesai (nomer 74).

Urutan pelaksanaan :

1. Pekerjaan pertama adalah Cleaning area dilanjutkan dengan pengecoran

lantai kerja atau Lean Concrete setinggi 10 cm .

Gambar 3.37 Pekerjaan pengecoran Lean Concrete setinggi 10 cm

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 66: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

48 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2. Pemasangan dudukan iremesh dari lantai kerja. Dudukan terbuat dari

besi ø 12. Dudukan wiremesh dipasang agar ketika pengecoran

wiremesh tidak turun ke bawah akan tetapi tetap pada posisi semula.

(a) (b)

Gambar 3.38(a) pekerjaan pemasangan wiremesh dan dudukan wiremesh

(b) Hasil pemasanganwiremesh (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan dudukan dowelø10-30cm dan

dowelø36 dengan jarak @ 30 cm. Pada bagian bawah dowel diletakkan

kayu segitiga bernama kayu tahun 5x5 cm sepanjang 7,5 m.

Gambar 3.39 Gambar pembesian dowel, dudukan dowel, dan kayu

tahun (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Dudukan Wiremesh

ø12

Wiremesh D8-150

Dudukan dowelø10-

Besi Dowel ø36-50cm

Kayu Tahun 5x5

Page 67: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

49 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

4. Pemasangan Bekisting dilakukan di nomer genap dilanjutkan dengan

pemasangan Tie barD16 dengan jarak @ 75 cm.

Gambar 3.40Pekerjaan Pemasangan Bekisting

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

5. Setelah semua siap maka pengecoran dapat langsung dilakukan.

pengecoran sendiri dilakukan pada waktu sore atau malam hari hal ini

dilakukan agar menjaga mutu beton karena suhu di lapangan sangat

tinggi.

6. MixingRigid Pavement di produksi dari Batching Plant. Batching Plant

sendiri dibuat oleh PT.Pembangunan Perumahan dengan kerjasama dari

PT. Holcim Indonesia Tbk.

7. Pekerjaan Cor Rigid pavement di kerjakan dengan 2 kali pengecoran.

Gambar 3.41 Pekerjaan pengecoran Rigid Pavement

Page 68: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

50 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

8. Selanjutnya adalah meratakan hasil cor secara manual. Kemudian

dibantu dengan Concrete Vibrator agar gelembung gelembung pada

beton keluar dan beton menjadi padat.

Gambar 3.42 Penggunaan Concrete Vibrator pada RigidPavement

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

9. Pekerjaan Perataan dilakukan oleh Scriber Grider dan kemudian

difinishing secara manual. Pekerjaan finishing dilakukan sampai 3x agar

hasil finishing terlihat baik.

Gambar 3.43 Pekerjaan Perataan cor Rigid pavement dengan

Scriber Grider (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Concrete Vibrator

Scriber Grider

Page 69: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

51 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

10. Setelah Pekerjaan rigid pavement maka didiamkan selama kurang lebih

2 jam. Selanjutnya adalah Grooving Concrete atau pembuatan alur pada

beton secara manual.

Gambar 3.44 Pekerjaan Grooving Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

11. Selesai dengan Grooving Concrete maka rigit pavement di Curing

dengan air. Curing bertujuan agar air pada beton tidak cepat menguap

setelah di Grooving.

Gambar 3.45 Pekerjaan Curing setelah pekerjaan Grooving

Concrete (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

12. Selanjutnya pembongkaran Bekisting secara manual oleh tukang. Hal ini

dilakukan secara hati hati agar hasil cor tidak hancur.

Hasil Grooving

Alat Grooving

Page 70: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

52 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(a) (b)

Gambar 3.46 (a) Pekerjaan pembongkaran bekisting (b) Hasil bekisting

sudah dibongkar (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

13. Pemotongan rigit pavement dengan alat Bar Cutter sepanjang @7,5m

tepat berada pada sambungan dowel. Hal ini diharapkan agar patahan

bisa tepat diposisi segitiga.

Gambar 3.47 Pekerjaan pemotongan Rigid Pavement dengan Bar

cutter (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 71: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

53 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.48 Hasil Perlemahan di rigid pavementtepat pada

potongan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

14. Biotextile adalah jenis Geotextile non woven yang tidak dianyam

berbentuk seperti karpet kain. Sebenarnya fungsi dasar dari Biotextile

sendiri hampir sama dengan geotextile jenis woven, yaitu sebagai

perkuatan pada tanah atau pemisah antar partikel akan tetapi dalam

proyek ini biotextile di gunakan sebagai pelapis Rigid Pavementagar

kadar air yang ada pada Rigid Pavementtidak cepat menguap.

Gambar 3.49 Pekerjaan Penyiraman rigid pavement dibantu

dengan Biotextile (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Hasil pemotongan rigid pavement

Hasil perlemahan/retakan

rigid pavementsesuai dengan yang di

Posisi kayu tahun yang

berda di bawah rigid

pavement

Biotextiledigunakan untuk

menghambat pengapan air

beton pada rigitd pavementagar

tidak cepat kering

Page 72: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

54 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Pekerjaan Pekerjaan Apron yang kami dapatkan dilokasi pekerjaan

sampai hanya sampai tahap Rigit Pavement untuk pekerjaan lanjutan

seperti pemasangan karet dan Joint Sealent pada sambungan antar Rigit

pavementkami tidak mendapatkan diproyek hal ini dikarenakan

keterbatasan waktu yang kami miliki pada praktik kerja.

3.2 Peralatan, Alat Berat, dan Bahan

Peralatan dan alat berat adalah aspek penting dalam kelangsungan

pekerjaan konstruksi. Kedua aspek penting tersebut sangat berkesinambungan

dalam membangun jalannya suatu proyek baik dari segi mutu, waktu, maupun

biaya.

Ditinjau dari fungsi dan kegunaannya alat berat harus mempunyai

operator yang menjalankannya. Penggunaan peralatan dan alat berat harus

diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rencana kegiatan harian /

mingguan yang dibuat oleh pihak pelaksana agar tidak terjadi keterlambatan

dalam pelaksanaan. Oleh sebab itu perlu merencanakan kegiatan sebelum

proyek dijalankan untuk melihat dan membandingkan estimasi waktu

selesainya proyek tersebut.

Dibawah ini adalah peralatan dan alat berat yang digunakan dalam

pekerjaan pembuatan konstruksi apron dan taxiway - paket II proyek

pengembangan bandara Ahmad yani, Semarang :

A. Peralatan

1. Concrete Mixer

2. Waterpass

3. Mobil tangki reservoir

4. Mesin Jahit Sewn

5. Bar Cutter

6. Concrete Vibrator

7. Mesin Las

8. Pompa Air

9. Scriber Grider (Manual &

Automatic)

10. Besi Pijakan

11. Set Uji Slump

12. Set Uji Sandcone

13. Total Station

Page 73: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

55 Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana (12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

14. Jack Hammer

15. GarpuGrooving Manual

16. Genset

B. Alat Berat

1. Diesel Hammer

2. Batching Plant

3. Excavator

4. Excavator Breaker

5. Motor Grider

6. Mobil Tangki

7. Crawler Crane

8. Vibroroller

9. Dump Truck

10. Truk Mixer

C. Bahan dan Material pendukng (Struktur & Perbaikan Tanah)

1. Spun Pile

2. Geotextille

3. Biotextille Dump Truck

4. Besi

5. Batu Belah

6. Semen

7. Agregat Halus dan Kasar

8. Terucuk Bambu

9. Sesek Bambu

Page 74: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

56

3.2.1. Peralatan

1. Concrete Mixer

Alat ini digunakan untuk mencampur adonan beton untuk pekerjaan lantai,

dinding, dan profil saluran.

Gambar 3.50 Pekerjaan Menggunakan AlatConcrete Mixer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2. Waterpass

Waterpass digunakan untuk mengukur elevasi pada permukaan tanah.

Gambar 3.51Alat Waterpass (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Mobil Tangki Reservoir

Kendaraan ini berbentuk truk yang mengangkut tangki reservoir, yang

kemudian tangki tersebut dihubungkan dengan pipa untuk menyiram tanah

Page 75: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

57

yang akan dilalui kendaraan-kendaraan proyek sehingga kondisi tanah

menjadi lebih padat.

Gambar 3.52 Mobil Tangki Reservoir

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Alat Test California Bearing Ratio (CBR)

Alat ini digunakan untuk melakukan test pada tanah yang telah dipadatkan

dengan vibroroller untuk mengetahui apakah tingkat kepadatan tanah sudah

mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan.

Gambar 3.53 Alat Test CBR (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

5. Mesin Jahit Sewn

Pada dasarnya alat ini sama dengan mesin jahit pada umumnya. Perbedaannya

adalah mesin jahit sewn lebih praktis dan mudah digunakan karena

Tangki Resevoir

Page 76: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

58

menggunakan tenaga listrik. Alat ini digunakan untuk menggabungkan bahan

geotextile yang dalam proses pengejaanya dipotong terlebih dahulu untuk

memudahkan dalam proses pengerjaanya.

Gambar 3.54 Mesin Jahit Swen

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6. Bar Cutter

Alat ini berfungsi untuk memotong besi tulangan dan beton pada proyek. Bar

cutter untuk memotong beton pada bagian yang retak yang kemudian

dibongkar dan dilakukan pengecoran kembali, lihat gambar (a).sedangkan

salah satunya adalah bar cutter juga digunakan untuk memotong besi dowel

menjadi bagian kecil-kecil, lihat gambar (b)

Page 77: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

59

(a) (b) Gambar 3.55 (a)Bar Cutter digunakan memotong beton (b)Bar Cutter yang

digunakan memotong dowel (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

7. Concrete Vibrator

Sesuai dengan namanya yaitu concrete vibrator, alat ini berfungsi untuk

memberikan getaran pada beton yang masih cair agar cairan beton menjadi

padat mengisi rongga-rongga bekisting pada rigid pavement.

Page 78: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

60

Gambar 3.56 AlatConcrete Vibrator

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

8. Mesin Las

Seperti pada umumnya, mesin las digunakan untuk menyambungkan besi atau

baja menjadi satu. Pada proyek ini, mesin las digunakan untuk

menyambungkan dua batang spun pile.

`

(a) (b) Gambar 3.57 (a) Mesin Sumber Tenaga Elektroda (b) Proses Pengelasan

pada Spun Pile (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

9. Waterpump

Mesin pompa air digunakan untuk memindahkan air dari tempat

penampungan sementara menuju ke lokasi pekerjaan yang membutuhkan air

Page 79: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

61

dengan media selang. Alat ini juga digunakan untuk menghilangkan genangan

air yang bisa menghambat pekerjaan.

Gambar 3.58 Alat Waterpump

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

10. Scriber Grider (Mesin dan Manual)

Alat ini digunakan untuk meratakan permukaan adonan beton pada

permukaan Rigid pavementagar permukaan Rigid pavement menjadi lebih

halus dan padat. Alat ini saying efektif dalam pekerjaan karena alatnya yang

besar, lihat gambar (A)

Gambar 3.59(a)Perkerjaan menggunakan Scriber Grider Mesin

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 80: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

62

Gambar 3.59(b) Pekerjaan menggunakanScriber Grider Manual (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

11. Besi Pijakan / Jigar

Alat berfungsi untuk merataakan permukaan beton yang masih cair dengan

cara membentangkannya sebagai pijakan untuk pekerja yang sedang

meratakan permukaan beton.

Gambar 3.60 Pekerjaan Menggunakan Besi Pijakan / Jigar

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

12. Set Slump Test

Uji slump test adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui

kekakuan dari campuran fresh concrete untuk menentukan tingkat

workability. Kekakuan pada suatu campuran beton menunjukan berapa

banyak air yang digunakan dalam campuran beton tersebut.

Jigar

Page 81: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

63

Gambar 3.61 Set Alat Uji Slump

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

13. Set alat uji Sandcone

Alat uji Sandcone dilakukan untuk mengetahui tingkat kepadatan tanah.

Gambar 3.62 Set Alat Uji Sandcone

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

14. Total Station

Alat ini digunakan untuk mengukur sudut dan jarak yang diintegrasi dalam

satu unit alat ini.

Page 82: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

64

Gambar 3.63Alat Total Station

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

15. Jack Hammer

Pada proyek ini alat jack hummerini biasanya digunakan untuk membongkar

lean concreteyang megalami kerusakan akibat air beton yang mengaup terlalu

cepat.

Gambar 3.64 Pekerjaan menggunakan Alat Jack Hammer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

16. Mesin Diesel Genset

Mesin ini berfungsi sebagai sumber tenaga listrik pada pekerjaan malam hari

dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga listrik.

Alat Jack Hammer

Page 83: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

65

Gambar 3.65Alat Mesin Diesel Genset

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

17. Sprayer

Alat ini digunakan untuk melakukan penyemprotan air pada Rigit

Pavementsetelah dilakukan grooving.Alat ini digunakan agar kadar air yang

berada pada Rigit Pavementtetap terjaga setelah pekerjaan Grooving.

Gambar 3.66Sprayer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

18. Bekisting

Bekisting adalah alat cetakan beton yang dibentuk sedemikian rupa sesuai

dengan bentuk dan dimensi yang sudah direncanakan.dalam proyek ini

bekisting yang di gunakan dari besi.

Page 84: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

66

Gambar 3.67Bekisting

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.2.2. Alat Berat

12. DieselHammer

Alat ini dugunakan untuk memasukakn spun pile ke dalam tanah dengan cara

memukulnya.

Page 85: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

67

(a) (b) Gambar 3.68(a)Alat Diesel Hammer (b) Proses Pemancangan

Menggunakan Diesel Hammer (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

13. Batching Plant

Batching Plant merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membuat

campuran beton dalam jumlah yang besar. Batching Plant terdiri dari

beberapa bagian antara lain :

a. Cement silo : Berbentuk tabung besar yang berfungsi sebagai tempat

penyimpanan semen.

b. Belt Confeyor : Berfungsi untuk membawa material ke atas dari bin ke

storage bin.

Page 86: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

68

c. Bin : Berfungsi sebagai tempat penyimpanan material berupa agregat

kasar dan halus.

d. Storage Bin : Digunakan untuk pemisah fraksi agregat yang digunakan

untuk adonan beton.

Gambar 3.69Batching Plant (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

14. Excavator

Alat yang digunakan untuk pekerjaan cut and fill tanah pada pekerjaan yang

di butuhkan.

Gambar 3.70Alat Excavator (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

15. Excavator Breaker

Page 87: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

69

Excavator Breaker digunakan untuk pembongkaran benda-benda yang keras

seperti beton.

Gambar 3.71 Alat Excavator Breaker

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

16. Motor Grider

Alat ini digunakan untuk meratakan sub-base setelah penghamparan material

sub-base sebelum di padatkan dengan Vibroroller.

Gambar 3.72 Motor Grider (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

17. Mobil Tangki Air

Mobil tangki air digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke dalam

tandon atau penampungan air sementara yang kemudian air dapat digunakan

dalam berbagai pekerjaan dalam proyek.

Page 88: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

70

Gambar 3.73 Pengisian Penampungan Air dari Mobil Tangki

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

18. Crawler Crane

Alat ini digunakan untuk pengangkutan atau pemindahan alat / material yang

besar dan berat sehingga tidak mungkin menggunakan tenaga manusia,

Contoh : Spun pile.

Gambar 3.74Crawler Crane (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

19. Vibroroller

Alat ini digunakan untuk memadatkan tanah dengan cara menggilas bidang

tanah yang akan diratakan dengan sebuah tabung yang memberikan getaran

kepada tanah sehingga tanah menjadi padat.

Page 89: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

71

Gambar 3.75Vibroroller

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

20. Dump Truck

Dump Truck biasanya digunakan untuk mengangkut material tanah atau

digunakan juga untuk pengangkutan tanah.

Gambar 3.76Kendaraan Dump Truck

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

21. Truk Mixer

Truk Mixer digunakan untuk mengangkut adonan beton dari pabrik beton

penyedia menuju lokasi proyek.

Page 90: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

72

Gambar 3.77Truk Mixer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.2.3. Bahan dan Material pendukung (Struktur & Perbaikan Tanah)

1. Spun Pile

Spun Pile atau Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi yang berfungsi

mentransfer beban dari struktur atas ke lapisan tanah keras yang berada pada

kedalaman tertentu, menahan gaya desakan dan mengontrol penurunan tanah

yang menyebabkan kegagalan konstruksi.

Gambar 3.78Spun Pile

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 91: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

73

2. Geotextille

Geotextille adalah geotextile yang dianyam(woven). Bahan dasarpembuatanya

biasanya terbuat dari Polypropileneberbentuk seperti karung beras tetapi

berwarna hitam. Fungsi dasar dari Giotextileadalah sebagai stabilisasi tanah

dasar dan sebagai pemisah antar partikel tanah.

Gambar 3.79 Tumpukan Geotextille berupa gulungan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Biotextille

Biotextile adalah jenis Geotextile non woven yang tidak dianyam berbentuk

seperti karpet kain. Sebenarnya fungsi dasar dari Biotextile sendiri hampir

sama dengan geotextile jenis woven, akan tetapi dalam proyek ini biotextile di

gunakan sebagai pelapis Rigid Pavement agar kadar air yang ada pada Rigid

Pavement tidak cepat menguap.

Gambar 3.80Tumpukan Biotextille berupa gulungan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 92: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

74

4. Besi Tulangan

Tulangan baja merupakan komponen penting dalam konstruksi beton sebagai

sumber kekuatan terhadap gaya tarik pada konstruksi.

Penggunaan besi tulangan pada proyek ini antara lain :

a. Dowel

Fungsi dari dowel adalah mentransfer beban dan memberikan

perkuatan pada beton untuk mengalami susut dan muai yang

disebabkan oleh perubahaan suhu.

Gambar 3.81Sample Dowel (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

b. Tie Bars

Tie Bars merupakan sambungan berupa baja ulir yang dipasang pada

setiap sambungan memanjang dalam perkerasan kaku dan komposit.

Tujuan penggunaan tie bars ini adalah mengunci pergerakan plat

beton sehingga tidak terjadi pergerakan secara horizontal.

Gambar 3.82Posisi Tie Bars (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 93: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

75

c. Wiremesh

Merupakan besi ulir dengan D8 mm yang digunakan sebagai tulangan

pada rigid pavement.

Gambar 3.83Sample Wiremesh D8

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

5. Semen

Semen digunakan sebagai komponen pengikat agregat halus dan agregat kasar

yang digunakan dalam proses mixing beton.

Gambar 3.84 Penyimpanan Semen di Lapangan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

6. Agregat Halus dan Agregat Kasar

Merupakan bahan yang digunakan untuk proses mixing beton. Agregat halus

berupa pasir dan agregat kasar berupa kerikil. Agar beton yang dihasilkan

Page 94: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

76

dapat memenuhi syarat yang ditentukan, faktor air, pasir, dan kerikil yang

digunakan harus diperhatikan.

Gambar 3.85 (a) Agregat Halus (Pasir)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.85 (b) Agregat Kasar (Kerikil)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

7. Terucuk dan Sesek Bambu

Terucuk atau pancang bambu digunakan untuk menahan pergerakan tanah

dan berfungsi sebagai penyalur beban yang berada di atasnya ke tanah.

Sedangkan sesek bambu merupakan anyaman bambu dengan ukuran 1,5 m ×

2 m yang berfungsi sebagai lapisan untuk menutupi pancang bambu dan

memisahkan antara pasangan batu belah dengan lapisan tanah asli.

Page 95: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

77

Gambar 3.86 (a) Contoh Potongan Terucuk Bambu

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.86 (b) Tumpukan Sesek Bambu

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 96: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

78

3.3 Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek merupakan suatu kegiatan mengawasi jalannya proyek

untuk mengurangi adanya penyimpangan dalam pengerjaan proyek dengan cara

mengendalikan mutu, biaya, dan waktu agar proyek dapat dikerjakan sesuai

dengan kontrak yang disepakati dan sesuai yang sudah direncanakan.

3.3.1 Pengendalian Mutu

Tujuan dari pengendalian mutu pada proyek adalah menjaga mutu pekerjaan

yang dihasilkan agar hasil dari pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan

Rencana Kerja Syarat-Syarat (RKS) yang telah disepakati. Beberapa hal yang

dilakukan di Proyek Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron&Taxiway

(PAKET-II), Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,

Semarang untuk menjaga mutu :

1. Mutu / Kualitas Beton

Pada Proyek Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron&Taxiway (PAKET-

II), Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,

Semarang upaya yang dilakukan untuk menjaga kualitas beton adalah uji

slump dan pengetesan kuat tekan beton. Uji slump dilakukan sesaat setelah

Truck Molensampai ke proyek.Nilai slump pada proyek PPSRG adalah 5 ± 2

cm.

2. Mutu / Kualitas Tulangan

Pengecekan kualitas tulangan baja yang digunakan pada proyek konstruksi

apron dan taxiwayini melakukan uji kuat tarik untuk mengetahui tegangan

leleh, regangan leleh, tegangan maksimum dan regangan maksimum pada

baja tulangan yang digunakan. Untuk mengetahui tentang mutu/kualitas

tulangan bisa di lihat pada lampiran-05 (kuat tarik wiremesh),lampiran-06

(kuat tarik dan tekuk besi beton), lampiran-07 (kuat tarik besi dowel).

3. Hasil Akhir Pengecoran

Hasil akhir pengecoran dapat dilihat setelah bekesting dilepas apakah

terjadi pengkroposan atau tidak. Pengkroposan pada sisi luar bisa dilihat dari

luar, terjadi karena saat pengecoran vibrator yang digunakan untuk meratakan

Page 97: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

79

beton ke bekesting kurang dalam sela-sela antar tulangan sehingga

menyebabkan terjadinya pengkroposan.

4. Mutu / Kualitas Sub-Base + Semen 5%

Pengecekan kualitas Sub-Base+ Semen 5% dilakukan dengan cara uji

sandcone dan uji CBR pada beberapa titik yang ditentukan secara acak pada

zona Sub-Base+ Semen 5% yang sudah dipadatkan dengan vibroroller.

Ketentuan kepadatan sub-base + semen 5% pada proyek ini adalah dilakukan

penggilasan minimun 10 kali penggilasan (passes) atau lebih sehingga

permukaan lower sub-basememiliki nilai CBR 5%. Penggilasan harus

berlangsung sampai bahan itu tersusun dan stabil benar-benar, serta bahan

subbase telah dipadatkan sehingga kepadatannya adalah 95% kepadatan

maksimum pada kadar air optimum. Untuk mengetahui tentang mutu/kualitas

Sub base + semen 5% bisa di lihat pada lampiran-03 (Tes California Bearing

Ratio), Lampiran-04 (Tes kepadatan tanah).

5. Rapat Direksi Melakukan rapat direksi untuk mengetahui perkembangan pekerjaan di

lapangan yang dilakukan oleh kontraktor dan Manajemen Konstruksi untuk

membahas kemajuan pekerjaan tiap minggunya dan rapat besar yang

dilakukan kontraktor, Manajemen Kontruksi serta owner apabila ada

permasalahan dalam pelaksanaan dan evaluasi laporan hasil kerja.

3.3.2 Pengendalian Waktu Pengendalian waktu adalah bagian dari pengendalian proyek dalam bentuk

penjadwalan pelaksanaan pekerjaan agar proyek tersebut dapat selesai sesuai

waktu yang sudah direncanakan.Beberapa hal yang dilakukan dalam

pengendalian waktu pekerjaan :

1. Pekerjaan dibagi menjadi beberapa Zona Pembagian pekerjaan antar zona digunakan agar pengawasan pada proyek

mempunyai siklus yang efisien, pembagian zona bisa dilihat pada gambar1.2.

Pada Proyek Konstruksi Apron dan Taxiway ini di bagi menjadi 6 zona

Page 98: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

80

pekerjaan antara lain : zona 1, zona 2(Barat, tengah dan timur), zona 3 , zona

4, zona 5, Apron (Barat, tengah, dan timur), dan Taxiway (Barat dan Timur)

2. Jam Kerja Jam Kerja dapat mempengaruhi cepat lambatnya pekerjaan di sebuah

proyek. Semakin banyak jam kerja semakin cepat pekerjaan selesai. Di

proyek konstruksi apron dan taxiway ini jam kerja mulai pada jam 8 pagi

sampai jam 4 sore dan jam lembur sampai jam 10 malam untuk pekerjaan

Lean concrete dan Rigid pavement. Tapi pada pekerjaan tertentu seperti

pekerjaan pemancangan Spun pilesampai pukul 4 pagi.

3. Jumlah Pekerja

Jumlah pekerja mempengaruhi cepat lambatnya pekerjaan berjalan.

Semakin banyak pekerja tidak sepenuhnya menjadi faktor cepat lambatnya

pekerjaan.

3.3.3 Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya dilakukan dengan cara mengawasi dan mengendalikan

penggunaan peralatan dan bahan bangunan agar biaya pelaksanaan tidak

melebihi anggaran yang sudah disetujui. Disamping mengawasi dan

mengendalikan penggunakan peralatan dan bahan bangunan ada beberapa hal

yang dapat disiasati, yaitu :

1.Material yang digunakan

Material yang Digunakan dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan

mengganti bahan yang lebih ekonomistanpa mengurangi kualitas dari hasil

pekerjaan.

2.Penggunaan alat berat

Alat berat yang digunakan disesuaikan dengan kapasitas pekerjaan yang

dibutuhkan. Sebagai contoh, untuk pekerjaan cut and fill tanah pada zona dua

yang luas serta membutuhkan jangka waktu panjang digunakan alat excavator

yang masih baru dan bagus kinerjanya sehingga harga sewa dan perawatan

alat berat bisa berkurang.

Page 99: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

81

3.4 Permasalahan yang Terjadi di Lapangan

Dalam pelaksanaan kegiatan di proyek pasti ditemukan permasalahan-

permasalahan yang mengganggu jalannya pekerjaan. Banyak faktor yang

menyebabkan timbulnya permasalahan. Akan tetapi dalam hal ini saya akan

membahas permasalahan tentang struktur. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan penulis dan informasi yang didapatkan di lapangan, permasalahan yang

terjadi pada Pembuatan Konstruksi Apron&Taxiway (PAKET-II), Proyek

Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang sebagai

berikut:

3.4.1 Faktor Hujan

Hujan merupakan salah satu faktor alam yang bisa menghambat pelaksanaan

pekerjaan, terutama pekerjaan pengecoran karena air hujan dapat

mempengaruhi kualitas beton.

Solusi yang dipilih oleh pelaksana proyek ini yaitu menghentikan pekerjaan

pengecoran untuk menghindari penurunan kualitas beton. Pihak pelaksana juga

menyiapkan pelindung untuk beton bila di dalam tahap pengecoran tiba-tiba

turun hujan dan sebagai pengaman sementara untuk beton yang masih basah.

Gambar 3.87 Tenda sementara untuk melindungi Beton dari air Hujan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.4.2 Genangan Air (Air Tanah)

Page 100: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

82

Proyek pembuatan Konstruksi Apron&Taxiway (PAKET-II), Proyek

pengembangan bandar udara internasional Ahmad Yani, Semarang ini

menggunakan lahan tanah rawa sehingga kandungan air tanah pada daerah ini

tinggi. Dibawah ini merupakan permasalahan di lapangan yaitu permasalahan

genangan air.

(a) (b)

Gambar 3.88(a) Genangan Air Tanah pada Exit Taxiway

Timur(b)Genangan Air Tanah padaExitTaxiway Barat (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.89 Genangan air pada saluran Box Colvert 3 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 101: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

83

Pihak pelaksana proyek mengatasi permasalahan ini dengan melakukan

penyedotan air dengan pompa air pada daerah yang terjadi genangan air

kemudian dilakukan penimbunan langsung agar tidak lagi terjadi genangan

pada titik tersebut.

3.4.3 Terjadi Keretakan pada Lean Concrete (Lantai Kerja)

Terjadinya keretakan pada Lean Concrete dapat disebabkan berbagai faktor

antara lain : perubahan cuaca, mutu beton yang kurang baik, dan terjadi karena

dilalui oleh kendaraan.

Gambar 3.90Keretakan pada Lean Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Keretakan yang terjadi pada Lean Concrete harus diatasi karena dapat

mempengaruhi kualitas lapisan di atasnya. Tindakan yang diambil oleh pelaksana

adalah membongkar Lean Concrete pada bagian yang retak dan mengecor

kembali. Pembongkaran dilakukan dengan cara memotong bagian yang retak

kemudian dibongkar dan dilakukan pengecoran kembali.

Page 102: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

84

Gambar 3.91 Pemotongan bagian yang retak pada Lean Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.92 Pembongkaran Bagian yang Retak pada Lean Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 103: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

85

Gambar 3.93 Pengecoran Kembali pada Lean Concrete

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.94Hasil Lean Concrete Setelah Pengecoran Kembali

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.4.4 Keterlambatan PengecornRigid Pavement

Proyek ini mengalami keterlambatan pada pekerjaan pengerjaan pengecoran

lapisan Rigid Pavement. Terjadinya keterlambatan ini disebabkan oleh

ketidaktersediaannya material pasir yang memenuhi syarat untuk membuat beton

dengan mutu yang dibutuhkan untuk lapisan ini yaitu K-400. Keterlambatan

pekerjaan pengecoran lapisan Rigid Pavement ini tentu berdampak besar pada

pelaksanaan pekerjaan proyek ini karena Apron dan Taxiway merupakan bagian

utama dari proyek.

Page 104: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

86

Tindakan yang diambil oleh pihak pelaksana untuk mengejar keterlambatan ini

adalah pihak kontraktor yaitu PT. Pembangunan Perumahan (PP) membangun

kerjasama dengan PT. Holcim untuk membangun Batching Plantyang terletak di

zona 4 tepat bersebelahan dengan Apron. Batching Plant adalah alat yang

berfungsi untuk mencampur/memproduksi beton ready mix dalam produksi yang

besar. Pembangunan Batching Plant ini diharapkan dapat memotong waktu

pengerjaan khususnya proses pengantaran beton ready mix dari pabrik ke lokasi

proyek. Untuk gambar Batching Plantbisa di lihat pada gambar 3.69.

3.5 Penutup

Pengamatan penulis di lapangan pada Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron

dan Exit taxiway – Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional

Ahmad Yani, Semarang selama melakukan Praktek Kerja Lapangan mencakup 3

hal yaitu metode pelaksanaan, peralatan, alat berat dan bahan, dan manajemen

proyek. Pada laporan ini, penulis secara khusus lebih mengamati proyek ini dari

sisi metode pelaksanaan. Hasil pengamatan penulis pada proyek ini dari sisi

metode pelaksanaan adalah metode pelaksanaan geotextiledan pembuatan

drainase, metode pelaksanaan Spun pile, metode pelaksanaan Sub base, dan

metode pelaksanaan Rigid pavement.Metode pelaksanaan diatas memiliki beberapa

macam fungsi sendiri.

Dalam proses Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Exit taxiway –

Paket II juga tidak sepenuhnya lancar, terkadang muncul masalah-masalah karena

factor manusia, alat, dana lam yang sudah diperhitungkan sebelumnya sehingga

baik pihak owner, konsultan dan kontraktor sudah mempunyai penyelesianya.

Salah satu caradalam mengatasi masalah tersebut ialah dengan dilakukan rekayasa,

namun tetap berdasarkan teori agar rekayasa yang dibuat dapat dipertanggung

jawabkan. Hal ini sangat diperlukan bagi mahasiswa Teknik Sipil untuk

mempelajarinya secara langsung sehingga mempunyai gambaran.

Secara keseluruhan, Praktik Kerja ini sangat bermanfaat bagi penulis.

Penulisbanyak mendapatkan hal-hal baru selama Praktik Kerja yang belum tentu

penulisdapatkan diperkuliahan. Sehingga pengalaman Praktik Kerja ini sangat

Page 105: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

87

berguna bagi penulis untuk menghadapi dunia kerja sesuai dengan bidang yang

dijalani.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan oleh penulis setelah melakukan Praktek Kerja di

Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang

adalah sebagai berikut :

Page 106: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

88

1. Ada beberapa pekerjaan yang tertunda terkendala perijinan. Hal ini disebabkan

lokasi proyek yang tepat bersebelahan dengan Bandar Udara yang masih aktif.

Contoh kasusnya adalah pembongkaran rumah pompa air lama ditunda karena

ijin dari pihak Bandar Udara belum ada.

2. Gambar kerja mengalami perubahan berulang kali. Hal ini disebabkan karena

tanah pada lokasi proyek mengalami penurunan elevasi yang cepat karena

tanah pada lokasi proyek merupakan tanah lunak.

3. Pekerjaan pengecoran Rigid Pavement ditunda untuk waktu yang lama. Hal ini

disebabkan ketidaktersediaannya material pasir yang dibutuhkan untuk

membuat beton K-400 sebagai standart untuk Rigid Pavement.

4. Pekerjaan pemancangan spun pile berjalan selama 2 hari akan tetapi

dihentikan, hal ini di akibatkan oleh kerusakan yang terjadi dipiston pada

alatDieselHammer hungga pekerjaan tertunda selama 7 hari.

5. Terjadi keretakan pada Lean Concrete. Hal ini dapat disebabkan beberapa

faktor yaitu kondisi cuaca yang buruk saat pengecoran (terlalu panas) dan

perawatan beton yang kurang baik. Kondisi lokasi pengecoran yang panas

menyebabkan kadar air di dalam Lean Concretemenguap dengan cepat.

6. Kontraktor selalu memperhatikan kualitas dari hasil pekerjaan dan

mengevaluasi setiap pekerjaan yang dilakukan apakah sudah sesuai dengan

yang direncanakan.

4.2. Saran

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Proyek Pengembangan

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, penulis menyimpulkan bahwa

proses pekerjaan proyek ini sudah berjalan dengan baik dari segi pelaksanaan

maupun manajemen proyek. Namun terdapat juga beberapa kekurangan yang

perlu ditindaklanjuti agar pelaksanaan proyek ini dapat berjalan lebih baik lagi.

Pada kesempatan ini penulis dapat memberikan saran yang mungkin bermanfaat

bagi pihak-pihak yang terkait dengan pelaksaan Proyek Pengembangan Bandar

Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang :

a. Perlu diberikan batasan atau limit mengenai perubahan gambar kerja.

Perubahan gambar kerja yang terlalu banyak mengakibatkan

Page 107: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

89

ketidakselarasannya pekerjaan di lapangan dengan gambar kerja serta

menimbulkan miss komunikasi antara pelaksana dengan pekerja di lapangan.

b. Pekerjaan yang membutuhkan material yang bagus ( Rigid pavement )

seharusnya sudah di persiapkan jauh jauh hari sebelum pekerjaan dilakukan.

Apabila Material yang dibutuhkan memang sangat sulit didapatkan pihak

penyedia bahan harusnya memiliki alternatif bahan yang memiliki kualitas

yang sama bagusnya.

c. Pekerjaan Penundaan Spun pileyang selama 7 hari bisa di lakukan apabila

dalam waktu pengerjannya pelaksana lapangan langsung menanggapi

masalah tersebut yaitu dengan mengganti DieselHummer dengan yang baru

hingga pekerjaan Spun piletidak banyak membuang waktu.

d. Keretakan pada Lean Concretelangsung ditangani oleh pihak kontraktor

yaitu dengan pemotongan dan penggantian Lean Concreteyang lama dengan

baru. Sehingga pekerjaan Rigid Pavement dapat di kerjaakan dengan lancar.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis. Semoga dapat berguna bagi

kemajuan Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,

Semarang serta pihak-pihak yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hansen, Seng. 2015. Manajemen Kontrak Konstruksi: Gramedia Pustaka Utama

2. Hardiyatmo, Hary Christady. 2016. Perancangan Perkerasan Jalan dan

Penyelidikan Tanah Edisi Ke-2: UGM Press

3. Siswanto, Budi Tri. 2008. Teknik Alat Berat Jilid 3: Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

Page 108: PEKERJAAN PEMBUATAN KONSTRUKSI APRON DAN TAXIWAY– …repository.unika.ac.id/10068/1/12.12.0037 Antoni Yuliana.pdf · Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja

Laporan Praktik Kerja Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron dan Taxiway - Paket II Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Jalan Puad Ahmad Yani, Semarang

Antoni Yuliana ( 12.12.0037) Teknik Sipil Universitas Soegijapranata Semarang

90

4. Metodologi Pelaksanaan Kerja dan Tahapannya – PT. PP (Persero)

5. https://www.google.co.id/maps/@-6.9701503,110.3756325,15z?hl=en diakses

pada 25 Oktober 2015