pedoman_umum_phbs

Download pedoman_umum_PHBS

If you can't read please download the document

Upload: fadhil-zuhri-lubis

Post on 12-Aug-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

362. 72IndKPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011Derian 011retariat362.72 Ind KKatalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. SekretariatJenderalPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:2269/MENKES/PER/XI/2011 Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011ISBN 978 -602-9364-45-3 Judul I. HEALTH BEHAVIOR II. PREVENTIVE HEALTH SERVICES III.V. HEALTH PROMOTIONHEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW AND LEGISTLATIONL E G I S T L A T I O N V . H E A L T H P R O M O T I O NI I I .H E A L T HP E R S O N A LI V .H E A L T H L A WA N DI I .P R E V E N T I V EH E AL T HS E R V I C E SJudul I. HEALTH BEHAVIOR ISBN 978 -6029364-45-3 K e s e h a t a n R I . 2 0 1 1b e r s i hd a ns e h a t( P H B S ) , -J a k a r t a :K e m e n t e r i a nP e d o m a np e m b i n a a np e r i l a k uh i d u pI n d o n e s i an o m o r :2 2 6 9/ M E N K E S / P E R / X I / 2 0 1 1P e r a t u r a nM e n t e r iK e s e h a t anR e p u b l i kJenderal Ind KatalogDalam T 3Derian 011retariat362.72 Ind KKatalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. SekretariatJenderalPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:2269/MENKES/PER/XI/2011 Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011ISBN 978 -602-9364-45-3 Judul I. HEALTH BEHAVIOR II. PREVENTIVE HEALTH SERVICES III.V. HEALTH PROMOTIONHEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW AND LEGISTLATIONKATA PENGANTARDerajat kesehatan merupakan salah satu unsur pen dalam upaya peninkatan Indeks Pembanunan Manusia (IPM) bansa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan k hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yan lebih dominan justru adalah kondisi kunan dan perilaku masyarakat. Upaya untuk me perilaku masyarakat aar mendukun peninkatan derajat kesehatan dilakukan melalui proram pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Proram ini telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (dahulu : Departemen Kesehatan) sejak tahun 1996. Evaluasi keberhasilan pembinaan PHBS dilakukan denan melihat indikator PHBS di tatanan rumah tana. Namun demikian, karena tatanan rumah tana salin berkait denan tatanan-tatanan lain, maka pembinaan PHBS dilaksanakan k hanya di tatanan rumah tana, melainkan jua di tatanan ins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitas kesehatan. Walaupun proram pembinaan PHBS ini sudah berjalan sekitar 15 tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) Tahun 2007 menunkap bahwa rumah ta di Indonesia y memprakkkan PHBS baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Stratis (Restra) Kementerian Kesehatan menetapkan taret pada tahun 2014 rumah tana yan memprakkkan PHBS adalah 70%. Hal inijelas menuntut penikatan kinerja y luar biasa dalam pembinaan PHBS. Oleh sebab pembinaan PHBS harus dilaksanakan di semua tatanan, maka keberhasilannya k hanya ditentukan oleh kinerja Kementerian Kesehatan. Yan justru yan lebih menentukan keberhasilan pembinaan PHBS adalah kementerian-kementerian terkait seper Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Aama, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdaanan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Perhubunan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian >kunan Hidup, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Tenaa Kerja dan Transmirasi, Kementerian Dalam Ei, serta Pemerintah Daerah, oanisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat, swasta dan dunia usaha. Bersama Kementerian Kesehatan, semua ku kepennan tersebut bekerjasama dan bersatu padu, baik dalam hal kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, maupun pemantauan dan evaluasi pembinaan PHBS. Pedoman Umum Pembinaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini disusun dan diterbitkan dalam ranka penalanan kerjasama dan kesatupaduan tersebut. Denan menacu pada Pedoman Umum ini diharapkan selanjutnya dapat diterbitkan kebijakan- kebijakan di semua sektor terkait, dilakukan perencanaan dan penanaran secara terpadu, sertadiselenarakan pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembinaan PHBS secara lebih komprehensif.IIPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Pedoman Umum ini meman masih bersifat aris besar, karena dimaksudkan sebaai dokumen payun. Menacu pada Pedoman Umum ini selanjutnya akan disusun dan diterbitkan pedoman-pedoman yan bersifat lebih terinci dan operasional, yan melipu: Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Rumah TanOOa. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di InsOtusi Pendidikan. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Tempat Kerja. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Tempat Umum. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Fasilitas Kesehatan. Kepada semua pihak yan telah berkontribusi dalam penyusunan Pedoman Umum ini, saya ucapkan terima kasih dan penharaan yan ni. Mudah-mudahan jerih payah berbaai pihak tersebut menjadi besar nya karena manfaat Pedoman Umum ini bi akselerasi upaya pembinaan PHBS di semua tatanan.Jakarta, Nopember 2011 Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RIdr. Lily S. SulistyowMMIIIIVPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .........................................................................i DAFTAR ISI .................................................................................... v PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011............................................viiLAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN ......................... xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1 LATAR BELAKANG .......................................................1 TUJUAN ......................................................................5 BAB II PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) .................. 7 PENGERTIAN PHBS .....................................................7 PHBS DI BERBAGAI TATANAN .....................................10 HAKIKAT PERILAKU .....................................................12 BAB III PROSES PEMBINAAN PHBS .............................................. 17 PENGERTIAN PEMBINAAN PHBS .............................. 17 SASARAN PEMBINAAN PHBS..................................... 19 STRATEGI PEMBINAAN PHBS .....................................21 PERSIAPAN PEMBINAAN PHBS .................................. 32PEMBINAAN PHBS DI BERBAGAI TATANAN ............... 33 BAB IV PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DI BERBAGAI TINGKAT PEMERINTAHAN DAN TATANAN ........................47 PUSAT .........................................................................48PROVINSI ....................................................................52 KABUPATEN DAN KOTA .............................................. 53 KECAMATAN ............................................................... 55 DESA DAN KELURAHAN ............................................. 56 TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN ..............................58 TATANAN TEMPAT KERJA ........................................... 59 TATANAN TEMPAT UMUM ..........................................60 TATANAN FASILITAS KESEHATAN ................................61 BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI ......................................... 63 PEMANTAUAN ........................................................... 63 EVALUASI ................................................................... 65 INDIKATOR KEBERHASILAN ....................................... 65 BAB VI PENUTUP ..........................................................................73VIPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAMenimban :a. bahwa dalam ranka mendukun pencapaian taet-tar Rencana Stratis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014, perlu dinkatkan upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di semua tatanan; bahwa berdasarkan pG?OmbanOan sebaOai- mana tercantum dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat denan Peraturan Menteri Kesehatan; Dat : 1. UU Nomor 32Tahun 2004 tentan Pemerintahan Daerah (Lembaran Neara Republik Indonesia Tahun 2004Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)VI INomor 125, Tambahan Lembaran Neara Republik Indonesia Nomor 4437) sebaaimana telah diubah terakhir denan UU Nomor 12 Tahun 2008 tent Perubahan Kedua Atas U- U Nomor 32 Tahun 2004 tentan Pemerintahan Daerah (Lembaran Neara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Neara Republik Indonesia Nomor 4844); UYEAYO?UYEAYO Nomor 33 Tahun 2004 tent Perimbanan Keuanan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Neara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Neara Republik Indonesia Nomor 4438); UYEAYO?UYEAYO Nomor 36 Tahun 2009 tent Kesehatan (Lembaran Neara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neara Republik Indonesia Nomor 5063);Peraturan Menteri TenaOa Kerja Nomor PER.05/Men/1996 tent Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja;VIIIPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/ Menkes/SK/XI/2002 tentan Persyaratan Kesehatan Linunan Kerja Perkantoran dan Industri; Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Aama, dan Menteri Dalam Neeri Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/ VII/2003, Nomor MA/230 A/2003, Nomor 26 Tahun 2003 tentan Pembinaan dan Peembanan Usaha Kesehatan Sekolah; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/ Menkes/Per/VII/2008 tent Standar Pelayanan Minimal Bi Kesehatan di Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/ Menkes/SK/V/2009 tentan Sistem Kesehatan Nasional; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ Menkes/PER/VIII/2010 tentan Oranisasi dan Tata KerjaKementerian Kesehatan (Berita Neara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)I XKeputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/ Menkes/SK/X/2010 tentan Pedoman Umum Penembanan Desa dan Kelurahan Siaa _; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/ Menkes/SK/I/2011 Tahun 2011 tentan Rencana Stratis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014; Keputusan Menteri Dalam NeOeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentan Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaa Akf Tinkat Pusat;XPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. Pasal 1 Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yan selanjutnya disebut PHBS sebaaimana tercantum dalam Lampiran yan merupakan bian yan dak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 (1) PHBS sebimana dimaksud pada Pasal 1 aar diunakan sebaai acuan semua peku kepe dalam ranka pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tana, tatanan instusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanantempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. (2) PHBS sebaaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah koordinasi Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pasal 3 Pembinaan dan penawasan terhadap pelaksanaan PHBS ini dilakukan oleh: Kementerian Kesehatan berkoordinasi denOan Kementerian Dalam Neeri serta kementeriandan sektor terkait lainnya;Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)X IPemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi; Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Kabupaten, dan Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota denan melibatkan Badan/Dinas/Kantor terkait. Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku pada tanal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanal 10 November 2011MENTERI KESEHATANENDANG RAHAYU SEDYANINGSIHDiundankan di Jakarta Pada tal 28 November 2011MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 755 XPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 TANGGAL 10 NOVEMBER 2011 TENTANGPEDOMANPEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)BAB I PENDAHULUANLATAR BELAKANGKesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan y harus diwujudkan sesuai denan cita-cita bansa Indonesia, sebaaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undan-Undan Dasar Neara Republik Indonesia Tahun 1945. Berkaitan denan hal itu, Undan- Undan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentan Kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat yan se inya dicapai melalui penyelenaraan pembanunan kesehatan. Banyak hal di bidan kesehatan telah dicapai melalui penyelenaraan pe kesehatan. Namun demikian, bila diunakan sasaran strais Kementerian Kesehatan yan harus dicapai tahun 2014 dan taettart Millennium Development Goals (MDGs) yan harus dicapaitahun 2015 sebaai acuan, berbaai hal yan telah dicapai tersebut kiranya masih memerlukan peninkatan yan luar biasa. Anka Kemaan Ibu melahirkan (AKI) telah menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004,Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat 1menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Sementara itu, sasaran stratis Kementerian Kesehatan adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup dan taret MDGs adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Anka Ke Bayi (AKB) menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004, menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Padahal sasaran strate Kementerian Kesehatan adalah 24 per 1.000 kelahiran hidup dan taret MDGs adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup. Secara umum telah terjadi penurunan anka kesakitan, namun beberapa penyakit menular terutama HIV dan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yan cukup besar. Cakupan Universal Child Immuniz (UCI) y belum tercapai akan dapat berdampak pada rawannya bayi terhadap seranan berbaai penyakit yan sebenarnya dapat diceah denan imunisasi. Sedankan beberapa penyakit menular lain sep Filariasis, Kusta, dan Frambusia menunjukkan kecenderunan menikat kembali dan penyakit Pes masih terdapat di sejumlahdaerah. Sementara itu, prevalensi penyakit dak menular sep Penyakit Kardiovaskular, Hipertensi, Diabetes mellitus dan Obesitas cender mekat serta menunjukkan potensi yan semakin besar sebaai penyebab kemaan (Riskesdas, 2007). Keadaan ini menakibatkan adanya beban anda dalam penanulanan penyakit di Indonesia. Beberapa hal jua telah dicapai dalam ranka perbaikan izi masyarakat, namun pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan2Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)justru menalami penurunan. Status izi ibu hamil, bayi dan anak balita jua masih perlu dikatkan, karena masih inya bayi yan lahir denan berat lahir rendah (11,1%) dan inya prevalensi anak balita kerdil (35,7%) akibat kekuranan izi dalam ka waktu lama (Riskesdas, 2010). Derajat kesehatan masyarakat yan masih belum opmal tersebut di atas pada hakikatnya dipenaruhi oleh kondisi linkunan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan enka. Kalanan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa determinan utama dari derajat kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi kunan, adalah perilaku masyarakat. Dari hasil Riskesdas 2007 diketahui bahwa rumah telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%. Oleh sebab itu, Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan taet 70% rumah tana sudah memprkkan PHBS pada tahun 2014. Persentase Rumah Tana Ber-PHBS meman merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Kesehatan.Dkatkan cakupan rumah ta y memprakkkan PHBS sebesar lebih dari 30% dalam kurun waktu 2010-2014 merupakan upaya y sanat berat. Perilaku rumah tana sanat dipenaruhi oleh proses y terjadi di tatanan- tatanan sosial lain, yaitu tatanan ins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatananPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat 3fasilitas kesehatan. Prl Kesehatan Indonesia tahun 2009 menyajikan data bahwa baru 64,41% sarana y telah dibina kesehatan linkunannya, yan me i pendidikan (67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah (58,84%), fasilitas kesehatan (77,02%) dan sarana lain (62,26%). Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan PHBS di tatanan-tatanan selain rumah tana, yaitu di tatanan ins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan, jua belum berjalan sebaaimana mesnya. Aar taret tahun 2014 PHBS di Rumah Tana dapat tercapai, tentu diperlukan upaya-upaya untuk jua membina PHBS di semua tatanan lain. Denan demikian diperlukan pendekatan y paripurna (komprehensif), lintas proram dan lintas sektor, serta mobilisasi sumberdaya yan luar biasa di semua nat administrasi pemerintahan. Pembinaan PHBS jua merupakan dari Penembanan Desa dan Kelurahan Siaa _f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentan Pedoman Umum Penbanan Desa dan Kelurahan Siaa Ak menyatakan bahwa masyarakat di Desa atau Kelurahan Siaa Ak wajib melaksanakan PHBS. Denandemikian, maka salah satu kriteria dalam ranka pentahapan an Desa dan Kelurahan Siaa _f adalah persentase rumah tana di desa atau kelurahan yan mendapat pembinaan PHBS.4Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)TUJUANTujuan Umum: Meninatnya PHBS di tatanan rumah tana, tatanan ins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Tujuan Khusus: MeninOkatkan komitmen dan aliansi stratGOis ku kepenan di kat pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa dan kelurahan untuk pembinaan PHBS. MeninOkatkan aliansi dan kemitraan denOan swasta/ dunia usaha. MeninOkatkan peran serta orOanisasi masyarakat/ kelompok potensial. MenOembanOkan kebijakan pembinaan PHBS di tatanan rumah tana, instusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan di semua nkat administrasi pemerintahan. Memperkuat Oerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di tatanan rumah tana, i pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitaskesehatan.Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat 5MeYsYOkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di tatanan rumah tana, instusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan. .Menikatkan kapasitas lola pembinaan PHBS di tatanan rumah tana, ins pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.6Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)BAB II PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)PENGERTIAN PHBSPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yan diprakkkan atas dasar kesadaran sebaai hasil pembelajaran, yan menjadikan seseoran keluaa, kelompok atau masyarakat mampu menolon dirinya sendiri (mandiri) di kesehatan dan berperan ak dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Denan demikian, PHBS mencakup beratus-ratus bahkan munin beribu-ribu perilaku yan harus diprakkkan dalam ran mencapai derajat kesehatan masyarakat yan sni-ninya. Di bidan penceahan dan penanulanan penyakit serta penyehatan linkunan harus diprakkkan perilaku mencuci tanan denan sabun, lolaan air minum dan makanan yan memenuhi syarat, menunakan air bersih, kan jamban sehat, penelolaan limbah cair yan memenuhi syarat, memberantas jenk nyamuk, dak merokok di dalam ruanan dan lain-lain. Dibidan kesehatan ibu dan anak serta keluaa berencana harus diprakkkan perilaku meminta pertolonan persalinan oleh tenaa kesehatan, menimban balita se bulan, menimunisasi lenkap bayi, menjadi akseptor keluaaPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat 7berencana dan lain-lain. Di bidan izi dan farmasi harus diprakkkan perilaku makan denan seimban, minum Tablet Tambah Darah selama hamil, memberi bayi air susu ibu (ASI) eksklusif, menonsumsi Garam Beryodium dan lain- lain. Sedankan di bidan pemeliharaan kesehatan harus diprakkkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaan kesehatan, f menurus dan atau memanfaatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), memanfaatkan Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain dan lain-lain. Konsep Tatanan Manusia hidup di berbaai tatanan, yaitu berbaai tempat atau sistem sosial dimana ia melakukan kiatan sehari-harinya. Di se tatanan, faktor-faktor individu, linkunan k dan linkunan sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara ak memanipulasi linkunan, sehina menciptakan dan sekalius jua menatasi masalah-masalahnya di kesehatan. Jelas bahwa sap tatanan memiliki kekhasan, sehina denan demikian pembinaan PHBS harusdisesuaikan untuk masin-masin tatanan. Telah disepaka adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tana, tatanan instusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat8Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)keberhasilan pembinaan PHBS, prakk PHBS y diukur adalah y dijumpai di tatanan rumah a. Telah ditetapkan 10 (sepuluh) indikator untuk menetapkan apakah sebuah rumah tana telah memprakkkan PHBS. Kesepuluh indikator tersebut merupakan ian dari semua perilaku yan harus diprakkkan di rumah ____ ___ mencerminkan keseluruhan perilaku. Masyarakat Dalam Tatanan Namun demikian perlu disadari bahwa PHBS di tatanan rumah tana sanat dipenaruhi oleh PHBS di tatanan- tatanan lain. Demikian sebaliknya, PHBS di tatanantatanan lain jua dipenaruhi oleh PHBS di tat__a.TATANAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TATANAN TEMPAT KERJATATANAN INSTIT USI TATANA N TEMPAT TEMPATTATANAN RUMAH TANGGASaling-pengaruh antar-tatanan dalam PHBSPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih danSehat 9Oleh sebab itu, yan dimaksud denan masyarakat dalam hal ini k terbatas pada masyarakat dalam pener umum (yaitu tatanan rumah tana), tetapi jua masyarakat khusus di ber tatanan lain. Sebaaimana masyarakat di tatanan rumah tana, yaitu masyarakat umum, masyarakat di masinin tatanan pun memiliki struktur masyarakat dan peran-peran dalam masyarakat. Jika di masyarakat umum terdapat struktur masyarakat formal dan struktur masyarakat informal, di tatanantatanan lain pun terdapat pula struktur yan serupa.PHBS DI BERBAGAI TATANANDi atas disebutkan bahwa PHBS mencakup semua perilaku yan harus diprkkan di bidan penceahan dan penanan penyakit, penyehatan kunan, kesehatan ibu dan anak, keluara berencana, izi, farmasi dan pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku tersebut harus diprakkkan dimana pun seseoran berada di rumah tana, di instusi pendidikan, di tempat kerja, di tempat umum dan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai denan situasi dan kondisi yan dijumpai. PHBS di Rumah TanggaDi rumah tana, sasaran primer harus memprakkkan perilaku y dapat menciptakan Rumah Ta Ber- PHBS, y mencakup persalinan dit oleh tenaa kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimban balita ap bulan, menunakan air bersih, mencuci10Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)tanan denan air bersih dan sabun, penelolaan air minum dan makan di rumah tana, menunakan jamban sehat (Stop Buan Air Besar Sembaranan/Stop BABS), penelolaan limbah cair di rumah tana, membuan sampah di tempat sampah, memberantas jenk nyamuk, makan buah dan sayur seap hari, melakukan tas ik se hari, merokok di dalam rumah dan lain-lain. PHBS di InsOl??s Pendidikan Di instusi pendidikan (kampus, sekolah, pesantren, seminari, padepokan dan lainlain), sasaran primer harus memprakkkan perilaku y dapat menciptakan Instusi Pendidikan Ber-PHBS, yan mencakup antara lain mencuci tanan menunakan sabun, menonsumsi makanan dan minuman sehat, menunakan jamban sehat, membuan sampah di tempat sampah, dak merokok, dak menonsumsi Narkka, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adik lainnya (NAPZA), k meludah sembar tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain. PHBS di Tempat Kerja Di tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain), sasaran primer harus memprakkkan perilaku y dapat menciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS, y mencakup mencuci tanan denan sabun, menonsumsi makanan dan minuman sehat, menunakan jamban sehat, membuan sampah di tempat sampah, dak merokok,dak menonsumsi NAPZA, dak meludah sembaran tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain. PHBS di Tempat Umum Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal, dermaa dan lain-lain), sasaran primer harus memprakkan perilaku y dapat menciptakan Tempat Umum Ber-PHBS, yan mencakup mencuci tanan denan sabun, menunakan jamban sehat, membuan sampah di tempat sampah, dak merokok, dak menonsumsi NAPZA, dak meludah di sembaran tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-lain), sasaran primer harus memprakkkan perilaku yan dapat menciptakan Fasilitas pelayanan kesehatan Ber-PHBS, yan mencakup mencuci tanan denan sabun, menkan jamban sehat, membuan sampah di tempat sampah, dak merokok, dak menonsumsi NAPZA, dak meludah di sembaran tempat, memberantas jenk nyamuk dan lain-lain.HAKIKAT PERILAKUPerilaku adalah sesuatu yan rumit. Perilaku individu berkaitan denan faktor-faktor pentahuan dan sikap12Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)individu. Perilaku jua menykut dimensi kultural yan berupa sistem nilai dan norma. Sistem nilai adalah acuan tentan hal-hal yan dianap baik dan hal-hal yan dianap buruk. Sedankan norma adalah aturan dak tertulis yan disebut norma sosial dan aturan tertulis yan disebut norma hukum. Selain itu, perilaku jua berkaitan denan dimensi ekonomi dan hal-hal lain yan merupakan penduk perilaku. Perilaku seseor selain dipenaruhi oleh tahuan dan sikapnya, memiliki acuan kepada sistem nilai dan norma yan dianutnya. Denan kata lain, sistem nilai dan norma merupakan rambu-rambu bi seseor untuk melakukan atau dak melakukan sesuatu. Sistem nilai dan norma dibuat oleh masyarakat di suatu tatanan untuk dianut oleh individu-individu anota masyarakat tatanan tersebut. Inilah yan jua disebut sebaai faktor-faktor predisposisi (predisposing factors). Namun demikian sistem nilai dan norma, sebaai sistem sosial, adalah sesuatu dinamis. _nya, sistem nilai dan norma suatu masyarakat akan berubah ik perubahan-perubahan linkunan dari masyarakat yan bersankutan. Jadi, antarasistem nilai dan norma di satu pihak denan individu-individu masyarakat di pihak lain, terdapat hubunan ik - sistem nilai dan norma mempenaruhi perilaku individu, perilaku individu ya berubah akan dapat me sistem nilai dan norma.SISTEM NILAI (Acuan Baik/Buruk)NORMA SOSIALNORMA HUKUM(Aturan Tertulis) PENGETAHUAN SIKAP PERILAKUFaktor-faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku Untuk sistem nilai dan norma y sesuai denan kaidah-kaidah kesehatan, perlu diupayakan terpeliharanya sistem nilai dan norma tersebut. Sedankan untuk sistem nilai dan norma yan dak sesuai denan kaidahkaidah kesehatan, perlu dilakukan upaya una menubah sistem nilai dan norma tersebut melalui perubahan perilaku individu-individu anota masyarakat. Individu-individu anota masyarakat yan memiliki potensi besar untuk menubah sistem nilai dan norma adalah mereka yan disebut denan pemuka masyarakat atau tokoh masyarakat, baik yan formal maupun yan informal. Pemuka masyarakat formal mencakup para petuas atau pejabat kesehatan dan mereka yan menduduki posisi formal (resmi)14Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)dalam oanisasinya. Pemuka masyarakat informal adalah mereka yan dak menduduki posisi formal dalam oanisasi, tetapi memiliki penaruh individual terhadap masyarakat oleh sebab keahlian, penalaman, keturunan, kharisma dan lain-lain. Mereka inilah yan berperan sebaai faktor-faktor pendoron (reinforcing factors) bi terjadinya perubahan perilaku masyarakat. Akan tetapi perilaku jua menyankut dimensi ekonomi, termasuk tersedianya sarana dan prasarana. Seseor y sudah mau berperilaku tertentu k pernah memprakkkan perilaku itu karena dak adanya kemampuan secara ekonomis atau dak tersedianya sarana. Misalnya, seseoran yan sudah mau membuan hajat (air besar) di jamban, dak kunjun melakukan hal itu karena ia mampu membuat jamban pribadi dan di sekitarnya k terdapat jamban umum. Contoh lain: seoran ibu yan sudah mau memeriksakan kandunannya secara teratur, dak jua datan ke Puskesmas karena ia dak memiliki uan untuk biaya transport, walaupun untuk periksa di Puskesmas k biaya alias r Karena prasarana jalan raya yan masih buruk, maka dak hanya biaya transport yan dibutuhkan, melainkan tenaa untuk berjalan kaki beberapa kilometer. Di dekat tempatalnya jua k terdapat fasilitas pelayanan kesehatan lain yan dapat membantunya untuk periksa kehamilan secara teratur. Sarana dan prasarana ini ser pula disebut sebaai faktor-faktor (enabling factors) bi terjadinya perubahan perilaku masyarakat.Oleh karena itu, aar perilaku dari sasaran primer di sep tatanan dapat tercipta dan berkesinambunan diperlukan dukunan perilaku dari sasaran sekunder dan sasaran tersier di se tatanan y berkutan. Sasaran sekunder harus berperilaku y dapat menciptakan suasana kondusif dan linkunan sosial yan mendoron (social pressure) bai tercipta dan berkesinambunannya perilaku sasaran primer. Sasaran sekunder jua diharapkan berperilaku sebaai panutan dalam rka memprakkkan PHBS. Sekan sasaran tersier harus berperilaku memberikan dukunan, baik material maupun non material, bai tercipta dan berkesinambunannya perilaku sasaran primer. Dukunan tersebut antara lain dalam bentuk menetapkan dan memberlakukan kebijakan atau peraturan sebaai acuan dan rambu-rambu bai pembinaan PHBS di tatanan dan jua menyediakan sarana-sarana sebaai faktor pendukun sep misalnya tempat sampah, air bersih, jamban sehat, kann sehat, perlenpan kesehatan kerja dan lain-lain.16Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)BAB III PROSES PEMBINAAN PHBSPENGERTIAN PEMBINAAN PHBSPembinaan PHBS diluncurkan oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan (sekar Pusat Promosi Kesehatan) pada tahun 1996 denan menunakan pendekatan tatanan sebaai strati penembanannya. Untuk masinmasin tatanan ditetapkan indikator kur pencapaian pembinaan PHBSnya. Namun demikian, fokus pembinaan adalah pada PHBS tatanan rumah ta. PHBS tatanan rumah tana sejak dickan tahun 1996 memiliki 10 indikator yaitu persalinan ditolon oleh tenaa kesehatan, imunisasi dan penimbanan balita, memiliki jamban sehat, memiliki akses air bersih, penananan sampah, kebersihan kuku, keluaa, k merokok dan menykan NAPZA, memiliki informasi PMS/AIDS, memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan/Dana Sehat. Tahun 2001 indikator PHBS tatanan rumah tana ini kemudian dikekan menjadi 16 indikator denan menambahkan indikatorindikator osok ii sebelum dur, olahraateratur, memiliki saluran pembuanan air limbah, venlasi rumah baik, kepadatan penhuni rumah kesesuaian luas lantai denan jumlah penhuni dan lantai rumah bukan tanah. Akan tetapi, indikator baru ini dirasakanterlalu banyak, sehina melalui serankaian pertemuan/ diskusi intensif, uji instrumen, uji sistem dan uji stsk/ item ren untuk melihat keterkaitan indikator-indikator tersebut denan penyebab terjadinya anuan kesehatan dan anka kesakitan yan dilakukan sejak tahun 2000-2003, dari 16 indikator awal ditetapkan 10 indikator PHBS. Penetapan indikator dari hasil uji stask ini, dipilihlah 10 indikator yan selanjutnya ditetapkan sebaai indikator PHBS di Rumah Ta y baru, yaitu pertolonan persalinan oleh tenaa kesehatan, bayi diberi ASI Eksklusif, memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, tersedia jamban, tersedia air bersih, kesesuaian luas lantai rumah denan jumlah i, lantai rumah bukan tanah, dak merokok, melakukan vitas k, serta menonsumsi sayur dan buah. Berdasarkan pada Rapat Koordinasi Promosi kunan Hidup, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Tenaa Kerja dan Trrasi, Kementerian Dalam Neeri, Pemerintah Daerah, oranisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, swasta, dunia usaha dan lainlain. Kerjasama dikoordinasikan dalam bentuk Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) dan Forum y diinterasikan denan Pokjanal dan Forum-forum Penan Desa dan Kelurahan Siaa Akf. Secara sks keterlibatan berbaai pemanku kepennan tersebut diambarkan sebaai berikut.KEMENTE TERKAIT LSM MEDIA MASSA KESEHATAN DUNIA USAHA DLL PUSAT PUSAT POKJANAL PROV. POKJANAL LSM MEDIA MASSA DUNIA USAHA DLL KAB/KOTA DINKES PROVINSI DINKES KAB/KOTA PEM DA PEM DA PROVINSIFASILITATOR FORUM KEC. PENGELOLA KECAMATAN FORUM DESA/KEL. PUSKESMAS PEMERINKAB/KOTAPEM. DESA + BPDTATANAN LAIN ORGANISASI KEMASYARAKATAN TERKAIT KPM/KELURAHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/ KADER + UKBM KELURAHA N & TATANAN LAINKADER + UKBM PHBS DI TATANAN LAINPHBS DI RUMAH TANGGAKeterlibatan pemangku kepe gan dalam pembinaan PHBSPUSATKementerian Dalam Negeri Membina pelaksanaan pembinaan PHBS di semua tatanan di daerah.48Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)MeleYOkapi keanOOotaan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa/Kelurahan Siaa Akf Tkat Pusat, denan unsurunsur dari Kementerian yan terkait denan pembinaan PHBS. Bersama Kementerian Kesehatan menerbitkan petunjuk-petunjuk pelaksanaan y diperlukan dalam pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait menembankan Sistem Informasi PHBS di berbaai tatanan yan terintrasi dalam Sistem Informasi dari Kementerian terkait. Kementerian Kesehatan Bersama Kementerian Dalam EGOG?i dan Kementerian terkait menetapkan kebijakan yan menduk operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Kementerian terkait menerbitkan dan menyosialisasikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis y diperlukan dalam pembinaan PHBS, yaitu antara lain tent : (1) PHBS di tatanan Rumah Tana. (2) PHBS di tatanan Instusi Pendidikan. (3) PHBS di tatanan Tempat Kerja. (4) PHBS di tatanan Tempat Umum.(5) PHBS di tatanan Fasilitas Kesehatan.Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)4 9(6) Pelahan Pelah (TOT) Pembinaan PHBS. (7) Pelahan Fasilitator Pembinaan PHBS. (8) Pelh dan Kursus Penyear Kader tentan PHBS. Menyelenarakan TOT pembinaan PHBS bi aparatur Provinsi. Menalokasikan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) peninkatan kinerja Puskesmas dan jarinannya untuk pembinaan PHBS. Melakukan sosialisasi dan advokasi bersama instansi/lembaa terkait lainnya. Menyelenarakan bina suasana linkup nasional untuk menduk pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Siaa Akf Tikat Pusat melakukan advokasi kepada Pemerintah Provinsi dan pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Kementerian Dalam Neeri dan Kementerian terkait menembankan Sistem Informasi PHBS di semua tatanan yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian terkait.50Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Kementerian Terkait Bersama Kementerian Dalam Ei dan Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan yan menduk operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Kementerian Kesehatan menerbitkan dan menyosialisasikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis y diperlukan dalam pembinaan PHBS. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Siaa Akf Tkat Pusat melakukan advokasi kepada Pemerintah Provinsi dan pihak-pihak lain. Bersama Kementerian Dalam Ei dan Kementerian Kesehatan menembankan Sistem Informasi PHBS di semua tatanan yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian masinmasi. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga _UOI Tingkat Pusat Melakukan rapat berkala (minimal 2 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembanan PHBS kup nasional. Bersama Kementerian Kesehatanmelakukan advokasi kepada Pemerintah Provinsi dan pihakPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)5 1pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Secara berkala melaporkan perkembanan PHBS di semua tatanan kepada Menteri Dalam Neeri, Menteri Kesehatan dan Menteri-menteri lain terkait.PROVINSIPemerintah Provinsi Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinaOf dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau keputusan tentan pembinaan PHBS di semua tatanan. MelenOkapi keanOOotaan Pokjanal Desa/Kelurahan Siaa Akf di nkat Provinsi denan instansi yan terkait pembinaan PHBS. MenyelenOOarakan pelaOhan untuk pelaOh (TOT) pembinaan PHBS aparatur kabupaten dan kota. MenyelenOOarakan bina suasana linOkup provinsi untuk menduk pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan SiaOa AkOf Tinkat Provinsi melakukan advokasi kepada Pemerintah Kabupaten danPemerintah Kota serta52Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Memberikan dukunOan dana dan sumber daya lain untuk pembinaan PHBS di semua tatanan. .Menyelenarakan Sistem Informasi PHBS di semua tatanan y terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian terkait linup provinsi. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga _UOf Tingkat Provinsi Melakukan rapat berkala (minimal 2 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembanan PHBS li provinsi. Bersama Pemerintah Provinsi melakukan advokasi kepada Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan pihak-pihak lain untuk menduk pembinaan PHBS di semua tatanan. Secara berkala melaporkan perkembanOan PHBS kepada Gubernur.KABUPATEN DAN KOTAPemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinf dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau keputusantentan pembinaan PHBS di semua tatanan.Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)5 3Melenkapi keanotaan Pokjanal Desa/Kelurahan Siaa Ak di kat kabupaten dan kota denan instansi terkait pembinaan PHBS. Menyelenarakan pelahan pembinaan PHBS bi pendidikan, pemili a tempat kerja, pemilik/penelola tempat umum, pemilik/penelola fasilitas kesehatan, aparatur desa dan kelurahan, kader pemberdayaan masyarakat (KPM), dan lembaa kemasyarakatan serta pihakMemberikan bantuan pembiayaan dari APBD kabupaten/kota dan sumber daya lain untuk pembinaan PHBS. MenyelenOOarakan bina suasana linOkup kabupaten/ kota untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Siaa Tkat Kabupaten/Kota melakukan advokasi kepada pejabat-pejabat kecamatan serta pihak-pihak lain untuk menduk pembinaan PHBS di semua tatanan. Menyelenarakan Sistem Informasi PHBS di semua tatanan yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerianterkait li kabupaten/kota.54Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Memfasilitasi kecamatan, desa dan kelurahan untuk ikut bertanunjawab dalam pembinaan PHBS di rumah tana. Melaksanakan hal-hal lain y dianap perlu sesuai denan kondisi dan kebutuhan daerah. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga AkOf Tingkat Kabupaten/Kota Melakukan rapat berkala (minimal 3 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembanan PHBS linup kabupaten/kota. Bersama Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan advokasi kepada pejabatpejabat kecamatan serta pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Secara berkala melaporkan perkembanOan PHBS kepada Bupa/Walikota.KECAMATANPemerintah Kecamatan MenOkoordinasikan pelaksanaan pembinaan PHBS terintrasi denan kiatan pemberdayaan masyarakat terkait.55MenOkoordinasikan penerapan kebijakan/peraturan an berkaitan denan pembinaan PHBS di semua tatanan. MenyelenOOarakan Sistem Informasi PHBS yanO terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian terkait linkup kecamatan. Forum Desa/Kelurahan Siaga _UOI Tingkat Kecamatan Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembanan PHBS kup kecamatan. Secara berkala melaporkan perkembanOan PHBS kepada Camat.DESA DAN KELURAHANPemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan Menerbitkan peraturan OnOkat desa dan kelurahan untuk pembinaan PHBS Di Rumah Tana serta menawasi pelaksanaannya. DGYO?ayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari pemerintah, pemerintah daerah, maupun pihak lain untuk menduk pembinaan PHBS Di Rumah Tana.Dalam ranOka pelaksanaan Alokasi Dana Desa aOar dalam pendistribusian pada kebutuhan lokal desa56Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)diharapkan dapat membantu pembinaan PHBS Di Rumah Tana. Melaksanakan pembinaan PHBS rumah tanOOa di desa dan kelurahan, melalui penadaan sarana pendukun bi kelancaran pembinaan PHBS Di Rumah Tana. Melakukan konsultasi denOan BPD dan masyarakat tentan pennnya pembinaan PHBS Di rumah tana. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan PHBS rumah tana terintrasi dalam laporan pertanunjawaban Kepala Desa atau Lurah. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Desa/Kelurahan Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembanan PHBS Di Rumah Tana. Secara berkala melaporkan perkembanOan PHBS di Rumah Tana kepada Kepala Desa/Lurah. Lembaga Kemasyarakatan Menyusun rencana pembinaan PHBS rumah tanOOa y terinterasi dalampe desa atau kelurahan secara parpaf.Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)5 7MenumbuhkembanOUAn kondisi dinamis masyarakat dalam ranka pemberdayaan masyarakat untuk terwujudnya PHBS Di Rumah Tana. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Menyusun rencana pembinaan PHBS Di Rumah Tana bersama Forum Desa/Kelurahan Sia. Melaksanakan promosi kesehatan kepada masyarakat dan membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah kesehatan yan dihadapi.TATANAN INSTITUSI PENDIDIKANPemilik/Komite/Dewan Penyantun/Pengelola InsOl??i Pendidikan Memberikan dukunOan kebijakan berupa peraturan yan mendukun pembinaan PHBS di insi pendidikannya. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat, ka sehat, tempat sampah dan lain-lain) untuk mendukun PHBS di instusi pendidikannya. Menyediakan dana dan sumber daya lain yanO diperlukan untuk pembinaan PHBS di insi pendidikannya.58Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Tim Pelaksana UKS/Pendidik Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan menevaluasi pembinaan PHBS di instusi pendidikannya. Membentuk dan menyelenOOarakan Klinik Konsultasi Kesehatan. Kader Melaksanakan promosi kesehatan dalam rAYOka pembinaan PHBS bai temanteman (anak didik) lainnya. Membantu penyelenOOaraan Klinik Konsultasi Kesehatan.TATANAN TEMPAT KERJAPemilik/Pengelola Tempat Kerja/Tim Manajemen K3/ P Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja Memberikan dukunOan kebijakan berupa peraturan yan mendukun pembinaan PHBS di tempat kerjanya. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat, ka sehat, tempat sampah, perlenkapan K3 dan lain-lain) untuk mendukun PHBS di tempat kerjanya.Menyediakan dana dan sumber daya lain yanO diperlukan untuk pembinaan PHBS di tempat kerjanya, termasuk Klinik Konsultasi Kesehatan. Kader Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan menevaluasi pembinaan PHBS di tempat kerjanya. MenyGuGYOOarakan Klinik Konsultasi Kesehatan. Melaksanakan promosi kesehatan dalam rAYOka pembinaan PHBS bi temanteman (pekerja/ karyawan) lainnya.TATANAN TEMPAT UMUMPemilik/Pengelola Tempat Umum Memberikan dukunOan kebijakan berupa peraturan yan mendukun pembinaan PHBS Di Tempat Umum yan dikelolanya. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat, tempat sampah dan lainlain) untuk menduk PHBS Di Tempat Umum y dikelolanya. Menyediakan dana dan sumber daya lain yanO diperlukan untuk pembinaan PHBS Di Tempat Umum y dikelolanya, termasuk Klinik Konsultasi Kesehatan.60Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Tim Kesehatan Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan menevaluasi pembinaan PHBS di tempat umum. MenyelenOOarakan Klinik Konsultasi Kesehatan. Melaksanakan promosi kesehatan dalam rAYOka pembinaan PHBS bai penunjun tempat umum.TATANAN FASILITAS KESEHATANPemilik/Pengelola Fasilitas Kesehatan Memberikan dukunOan kebijakan berupa peraturan yan mendukun pembinaan PHBS Di Fasilitas Kesehatan yan dikelolanya. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat, tempat sampah dan lainlain) untuk mendukun PHBS Di Fasilitas Kesehatan yan dikelolanya. Menyediakan dana dan sumber daya lain yanO diperlukan untuk pembinaan PHBS Di Fasilitas Kesehatan yan dikelolanya. Petugas Kesehatan Melaksanakan pemberdayaan terhadap individu pasien/klien dalam pelaksanaan tuas sehari- harinya.61Melaksanakan kunjunOan rumah dan pemberdayaan keluaa bilamana diperlukan dalam ranka penmbanan Desa dan Kelurahan Siaa Akf. Petugas Promosi Kesehatan MendukunO pelaksanaan pemberdayaan oleh petuas kesehatan lain melalui penyediaan alat peraa, pelaksanaan bina suasana dan advokasi. Ikut melaksanakan penOo?Oanisasian masyarakat di desa dan kelurahan wilayah kerjanya dalam ranka penbanan Desa dan Kelurahan Siaa Akf.62Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASIPEMANTAUANSebaaimana disebutkan di atas, untuk melihat keberhasilan pembinaan PHBS, yan diukur atau dievaluasi adalah PHBS di tatanan rumah tana. Namun demikian disadari bahwa hasil akhir ini sanat dipenaruhi oleh hasil-hasil antara, yaitu PHBS di berbaai tatanan lain. Oleh sebab itu, kemajuan dalam pembinaan PHBS di tatanan lain tersebut dan di tatanan rumah tana harus dipantau. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan lain dilakukan oleh Kementerian Kesehatan denan memanfaatkan data dari sistem Informasi PHBS yan terintrasi dalam sistem Informasi Kementerian terkait. Hasil penolahan data diumpan-balikkan untuk tujuan perbaikan. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan sY? Ol??i pendidikan menkan data dari sistem informasi PHBS tatanan instusi pendidikan yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Aama.Pemantauan pembinaan PHBS Di Tempat Kerja menunakan data dari sistem informasi PHBS tatanantempat kerja y terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian Tenaa Kerja dan Trrasi. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan tempat umum menunakan data dari sistem informasi PHBS tatanan tempat umum yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kementerian Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreaf, Kementerian Perhubunan dan Kementerian Perdaanan. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan fasilitas kesehatan menunakan data dari sistem informasi PHBS Fasilitas Kesehatan yan terintrasi dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan rumah tanOOa dilaksanakan denan memanfaatkan kiatan Lomba Desa dan Kelurahan yan berlansun setahun dan berjenjan. P Lomba Desa dan Kelurahan diberi tuas tambahan untuk valuasi pembinaan PHBS Di Rumah Ta. Di itu jua melalui pencatatan dan pelaporan PHBS dalam SIKNAS dari Kementerian Kesehatan dan data Pr l Desa dari Kementerian Dalam Neeri. Selain menunakan data dari Sistem Informasi PHBS, pemantauan jua dapatdilakukan denan melaksanakan supervisi dan bimbinan secara berkala dan sewaktu-waktu. Denan supervisi dan bimbinan, kesulitankesulitan yan dihadapi di kat pelaksanaan dapat seera diatasi.64Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)EVALUASIEvaluasi dilakukan terhadap dampak pembinaan PHBS, yaitu yan berupa perubahan perilaku masyarakat di tatanan rumah tana. Evaluasi dilakukan beberapa tahun sekali denan menyelenarakan survai secara nasional terhadap masyarakat. Oleh karena survai secara nasional memerlukan biaya yan cukup besar, maka evaluasi terhadap keberhasilan pembinaan PHBS diinterasikan denan survai-survai yan diselenarakan oleh Kementerian Kesehatan yaitu Riset Kesehatan Dasar dan oleh Badan Pusat Stask sep: Susenas, SDKI dan lain-lain. Frekuensi evaluasi pembinaan PHBS denan demikian meik frekuensi penyelenaraan survai-survai tersebut.INDIKATOR KEBERHASILANKeberhasilan pembinaan PHBS dapat dilihat dari pencapaian upaya-upaya y dilakukan di pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan, dan di berbaai tatanan lain sebaai berikut. Pusat Adanya kebijakan nasional yAYO mendukunO operasionalisasi pembinaanPHBS di semua tatanan. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah Provinsi dan pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan.TerselenOOaranya bina suasana usYOkup nasional yanO mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya sistem informasi nasional PHBS yanO terintrasi di sistem-sistem informasi Kementerian terkait. Adanya dan tersosialisasikannya petunjuk pelaksanaan pembinaan PHBS di semua tatanan. TerselenOOaranya pelaOSAY untuk pelaOS (training of trainers-TOT) pembinaan PHBS untuk aparatur provinsi. Teralokasikannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) peninkatan kinerja Puskesmas dan jarinannya untuk pembinaan PHBS. TerselenOOaranya pertemuan berkala (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanO terintrasi secara berjenjan. Provinsi Adanya kebijakan koordinaOI yAYO mendukunO operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan. Terlaksananya advokasi terhadapPemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota serta pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan.66Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)TerselenOOaranya bina suasana linOkup provinsi yanO mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya Sistem Informasi PHBS linOkup provinsi yanO terintrasi di sistem informasi Kementerian terkait. TerselenOOaranya pelaOhan untuk pelaOh (training of trainers TOT) pembinaan PHBS untuk aparatur kabupaten dan kota. TerselenOOaranya pertemuan berkala (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanO terintrasi secara berjenjan. Kabupaten/Kota Adanya kebijakan koordinaOI yAYO mendukunO operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah Kecamatan dan pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. TerselenOOaranya bina suasana linOkup kabupaten/ kota yan mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya Sistem Informasi PHBS usYOkupkabupaten/ kota yan terintrasi di sistem informasi Kementerian terkait.Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)6 7TerseleYOOaranya pelaOSAY pembinaan PHBS untuk para penelola ins pendidikan, tempat kerja, tempat umum, fasilitas pelayanan kesehatan, aparatur desa dan kelurahan, KPM, lembaa kemasyarakatan dan pihak-pihak lain. TerselenOOaranya pertemuan berkala (minimal 3 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanO terintrasi secara berjenjan. Kecamatan Terkoordinasinya penerapan kebijakan terkait denan pembinaan PHBS di semua tatanan. Terlaksananya advokasi terhadap aparat desa dan kelurahan serta pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS di semua tatanan. TerselenOOaranya bina suasana linOkup kecamatan y pembinaan PHBS di semua tatanan. Adanya Sistem Informasi PHBS linOUup kecamatan y terinterasi di sistem informasi Kementerian terkait. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanO terintrasi secara berjenjan.68Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Desa/Kelurahan (Tatanan Rumah Tangga) Adanya peraturan di desa atau kelurahan yanO melandasi pembinaan PHBS Di Rumah Tana. Adanya peran AUOf pemuka masyarakat dan oranisasi kemasyarakatan dalam pembinaan PHBS Di Rumah Tana. MeYsYOkatnya persentase Rumah TAYOOa BerPHBS. Tatanan InsOl??s Pendidikan Terwujudnya Ins Pendidikan BerPHBS, denan indikator: Tersedia sarana untuk mencuci tanOan menunakan sabun. Tersedia sarana untuk meYOY??w?s makanan dan minuman sehat. Tersedia jamban sehat. Tersedia tempat sampah. Terdapat laranOan untuk OEAk merokok. Terdapat laranOan untuk OEAU wGYOY?? w?s NAPZA. .Terdapat laranan untuk k meludah di sembaran tempat. Terdapat kGOiatan memberantas jenOk nyamuk secara nPedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)6 9Tatanan Tempat Kerja Terwujudnya Tempat Kerja Ber-PHBS, denan indikator: Tersedia sarana untuk mencuci tanOan menOOunakan sabun. Tersedia sarana untuk meYOY??w?s makanan dan minuman sehat. Tersedia jamban sehat. Tersedia tempat sampah. Terdapat peraturan berkaitan denOan K3. Terdapat laranOan untuk OEAk merokok. .Terdapat laranan untuk menonsumsi NAPZA. Terdapat laranOan untuk OEAk meludah di sembaran tempat. Terdapat kGOiatan memberantas jenOk nyamuk secara run. Tatanan Tempat Umum Terwujudnya Tempat Umum Ber-PHBS, denan indikator: Tersedia sarana untuk mencuci tanOan menkan sabun. Tersedia jamban sehat. Tersedia tempat sampah. Terdapat laranOan untuk OEAk merokok. Terdapat laranOan untuk OEAU menOonsumsi NAPZA. Terdapat laranOan untuk OEAk meludah di sembaran tempat.70Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Terdapat kGOiatan memberantas jenOk nyamuk secara run. Tatanan Fasilitas Kesehatan Terwujudnya Fasilitas Kesehatan Ber-PHBS, denan indikator: Tersedia sarana untuk mencuci tanOan menunakan sabun. Tersedia sarana untuk meYOY??w?s makanan dan minuman sehat. Tersedia jamban sehat. Tersedia tempat sampah. Terdapat peraturan berkaitan denOan K3. Terdapat laranOan untuk OEAk merokok. .Terdapat laranan untuk NAPZA. Terdapat laranOan untuk OEAk meludah di sembaran tempat. Terdapat kGOiatan memberantas jenOk nyamuk secara n Untuk indikator keberhasilan di tatanantatanan, dapat pula ditambahkan indikatorindikator yan spe k lokal.7172Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)BAB VI PENUTUPKeberhasilan kesehatan dalam mencapai sasaran stratis tahun 2014 dan taret-taret Millennium Development Goals tahun 2015 sanat ditentukan oleh keberhasilan dalam menciptakan dan melestarikan perilaku hidup masyarakat yan berorientasi kepada kebersihan dan kesehatan. Oleh sebab itu upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya sanat strate y harus menjadi perhan para ku kepenan (stakeholders). Dalam Rencana Strat Kementerian Kesehatan, dijadikan tolok ukur keberhasilan pembinaan PHBS adalah persentase rumah tana yan sudah memprakkkan PHBS. Namun disadari bahwa PHBS di rumah tana memiliki hubunan salin- penaruh denan PHBS di tatanan-tatanan lain, yaitu i pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan. Maka jika diininkan keberhasilan dalam pembinaan PHBS di rumah tana, pembinaan PHBS harusdilaksanakan di semua tatanan. Denan demikian, pembinaan PHBS k hanya melibatkan dua atau a sektor saja, melainkan banyak sektor. Kerjasama dan keterpaduan antar-berbaai sektor tersebut diperlukan dalam ranka akselerasi pencapaian sasaran yan telah ditetapkan. Komitmen dan aliansi strat berbaai pihak, termasuk swasta dan dunia usaha dapat dikembankan,sehina kebijakan-kebijakan dan kiatankiatan dalam ranka pembinaan PHBS di semua tatanan terkoordinasi denan baik. Kapasitas penlola tatanan dapat dinkatkan, sehina pembinaan PHBS dak li sekedar merupakan tuas dan tanun jawab pemerintah, melainkan jua seluruh komponen masyarakat. Akses informasi tentan kesehatan bi masyarakat di semua tatanan meninkat dan denan demikian erakan dan peran serta masyarakat, khususnya di kesehatan, menjadi semakin kuat. Pedoman ini disusun dalam rka mepayakan kerjasama dan keterpaduan tersebut. Namun demikian, aar kerjasama menjadi lebih efekf, sejumlah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis harus seera disusun menyusul terbitnya pedoman ini.MENTERI KESEHATANENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH74Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)PENGARAHdr. Lily S. SulistyowaMMTIM PENYUSUNDr. _ Hartono, MSc Dr. PA Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes Dra. Zina Rauf, SKM, MSi Dr. _ ^ SKM, M.Kes dr. Rarit Gempari, MARS Dra. Zuraida, SKM, MPH Ismoyow SKM, M.KesKONTRIBUTORArsil Rusli, SH, MH Helmi Hazim, _ Zainuddin drRatna Kirana, MS, Drs. Sunarjo, MM Mahmud Yunus, SKM, M.Kes, Iip Syaiful SKM, M.Kes Drs. Muhamad Idham, MKKK, Ario Budi Wibowo, ST dr Marlina Gin, M.Kes, Dra. Hafni Rochmah, SKM, MPH Andi Sari Buna Untun, SKM MSc(PH), Ir. Dina _es, SKM, M.Kes Dra. Koedr Yusra, M.Kes, Chandra Rudyanto, ST, MPH Sukandar, SKM, drIvo Syayadi, M.Kes, Winitra Rahmani, S.Sos Kiki Anton Syahroni, SIP, Riza Afriani, SKM Fenny Melanie, SH76Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)L E G I S T L A T I O N V . H E A L T H P R O M O T I O NI I I .H E A L T HP E R S O N A LI V .H E A L T H L A WA N DI I .P R E V E N T I V EH E AL T HS E R V I C E SJudul I. HEALTH BEHAVIOR ISBN 978 -6029364-45-3 K e s e h a t a n R I . 2 0 1 1b e r s i hd a ns e h a t( P H B S ) , -J a k a r t a :K e m e n t e r i a nP e d o m a np e m b i n a a np e r i l a k uh i d u pI n d o n e s i an o m o r :2 2 6 9/ M E N K E S / P E R / X I / 2 0 1 1P e r a t u r a nM e n t e r iK e s e h a t anR e p u b l i kJenderal Ind KatalogDalam T 3