pedoman ppl pgmi

Upload: huseinbatubara

Post on 07-Mar-2016

341 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pedoman Mengajar

TRANSCRIPT

PEDOMAN PPL

PEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

PROGRAM KEPENDIDIKAN

FAKULTAS STUDI ISLAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2015/2016

PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penyusunan buku Pedoman PPL Program Kependidikan Fakultas Studi Isla Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin ini dapat diselesaikan. Penulisan buku ini disesuaikan dengan adanya perubahan dibidang pendidikan, terutama disesuaikan dengan perkembangan kurikulum, dan penyempurnaan pengelolaan PPL berbasis IT. Buku ini juga memuat suplemen sebagai pengayaan yang berkaitan dengan PPL, yaitu : 1) Kode Etik Mahasiswa PPL, 2) Implementasi Kurikulum 2013, 3) Pengembangan Perangkat Pembelajaran.Buku pedoman PPL ini telah ditetapkan oleh Dekan Fakultas Studi Islam melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas Studi Islam Nomor ... Tahun 2015 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin.Buku ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu disampaikan terima kasih kepada:1. Rektor Uniska dan Dekan FSI Uniska yang telah memberikan dukungan terhadap penyusunan buku ini.2. Tim penyusun yang dengan tekun dan bekerja keras menyelesaikan buku ini.3. Pihak-pihak lain yang membantu terlaksananya penyusunan buku ini.Semoga buku pedoman PPL ini berguna bagi mahasiswa yang menempuh PPL dan pihak-pihak lain yang terkait dalam pengelolaan PPL. Banjarmasin, Juli 2015Ketua Program Studi PGMI

Hamdan Husein BatubaraNIK. 061406707

SAMBUTAN DEKAN

Assallamualaikum Wr. Wb.Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Ilahi, yang telah memberi rahmat, hidayah, inayah, serta bimbinganNya, sehingga semua kegiatan yang telah dirancang berjalan sesuai harapan.Visi dari program kependidikan Fakultas Studi Islam adalah mendidik calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional dan kompeten. Calon guru profesional dalam melaksanakan tugas profesi kependidikan mampu menunjukkan keprofesionalannya yang ditandai dengan penguasan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi penguasaan substansi dan atau bidang studi sesuai bidang ilmunya. Kompetensi calon guru dimaksud meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang profesional, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum. Program PPL adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga dapat memperoleh pengakuan tenaga pendidik profesional, yang mampu beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul, bermartabat, dan dibanggakan lembaga pendidikan pengguna, masyarakat dan bangsa Indonesia. Agar penyelenggaraan kegiatan PPL berjalan dengan baik dan bersistem, diperlukan pedoman pelaksanaan PPL sebagai acuan pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan PPL. Pedoman PPL perlu terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dibidang kependidikan, maka saya menyambut baik perubahan atau revisi buku pedoman yang telah ada dengan mempertimbangkan kegiatan PPL di dalam dan luar kota serta pengelolaan PPL berbasis IT. Dalam kesempatan ini saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada: (1) Dosen pembimbing dan guru pamong yang dengan ikhlas dan komitmen yang tinggi untuk melakukan bimbingan kepada mahasiswa PPL, (2) Pengelola PPL yang telah melakukan pengembangan PPL melalui perubahan dan revisi pedoman PPL tahun 2014, dan (3) Sekolah mitra yang memberi ijin dan dukungan pelaksanaan kegiatan PPL.Dengan terbitnya buku pedoman PPL tahun 2015, saya berharap layanan dan pelaksanaan PPL semakin meningkat, dan pada gilirannya berdampak kepada peningkatan kualitas lulusan.Wassalamualaikum WW

Dekan FSI,

Galuh N. Kartika MR, S.Ag., M.AgNIK.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iPRAKATA iiiSAMBUTAN REKTOR ivDAFTAR ISI v A. Peraturan Rektor Nomor 28 Tahun 2015 tentang Pedoman PPL Unnes 1B. Lampiran-lampiran 17C. Suplemen 711. Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes 732. Implementasi Kurikulum 2013 793. Pengembangan Perangkat Pembelajaran 93

20

iii

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS STUDI ISLAMUNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB BANJARMASINNOMOR .... TAHUN 2015TENTANGPEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAREKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

Menimbang: a. bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Kependidikan Fakultas Studi Islam Uniska MAB Banjarmasin; danb. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Surat Keputusan Dekan Tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Fakultas Studi Islam Uniska MAB Banjarmasin;

Mengingat:1.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);5. Keputusan Presiden Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;6. Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan IKIP Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas;7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014;12. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 05 Tahun 2009 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang;13. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang;14. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang;15. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BAGI MAHASISWA PROGRAM KEPENDIDIKAN FAKULTAS STUDI ISLAM UNISKA MAB BANJARMASIN

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainnya.2. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyelenggarakan layanan bimbingan konseling untuk peserta didik di sekolah.3. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pelatihan kepada peserta didik di sekolah.4. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pendidikan dan pengajaran di sekolah.5. Tenaga kependidikan lainnya adalah perancang kurikulum, ahli teknologi pendidikan, ahli administrasi pendidikan, analisator hasil belajar, dan tutor pamong belajar yang bertugas menurut kewenangan masing-masing.

BAB II RUANG LINGKUP, DASAR KONSEPTUAL, TUJUAN, FUNGSI DAN SASARAN

Pasal 2Kegiatan PPL meliputi: peer-teaching, pembekalan, observasi dan orientasi, praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.

Pasal 3(1) Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan sekolah dan di jalur pendidikan luar sekolah.(2) Salah satu tugas Fakultas Studi Islam adalah menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional dan kompeten.(3) Calon tenaga kependidikan wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan PPL.

Pasal 4PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Pasal 5PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Pasal 6Sasaran PPL adalah mahasiswa program kependidikan yang memenuhi syarat untuk PPL, mempunyai seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

BAB III PRINSIP, STATUS, DAN SISTEM PENGELOLAAN

Pasal 7(1) PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Fakultas Studi Islam Uniska MAB dan sekolah/tempat latihan.(2) PPL dikelola dengan melibatkan berbagai unsur meliputi Universitas Islam Kalimantan MAB, Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Sekolah latihan dan lembaga-lembaga terkait lainnya.(3) PPL terdiri PPL1 dan PPL2 yang dilakukan secara simultan.(4) Pembimbingan mahasiswa PPL dilakukan secara intensif dan sistematis oleh guru pamong/petugas lainnya dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas pembimbingan.(5) Pembimbingan mahasiswa PPL menjadi tanggung jawab bersama pihak Universitas Negeri Semarang dan sekolah latihan/instansi terkait lainnya.(6) PPL dilaksanakan di sekolah latihan atau tempat latihan lainnya yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan.(7) Mahasiswa praktikan melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan peraturan yang berlaku.(8) Mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL tidak diizinkan menempuh mata kuliah lainnya di kampus. (9) Mahasiswa praktikan harus menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagai calon guru dan calon tenaga kependidikan lainnya.(10) Mahasiswa praktikan harus mematuhi Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes.

Pasal 8Mata kuliah PPL wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan FSI Uniska MABPasal 9Pengelolaan PPL dilaksanakan melalui kerjasama terpadu dan terarah oleh semua pihak yang terkait sebagai suatu sistem dalam pelaksanaan PPL, komponennya terdiri dari:a. kelompok pembina1. Unnes: Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi;2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Departemen lainnya yang terkait.b. kelompok pelaksana1. Unnes:a) Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi;b) Kepala Pusat Pengembangan PPL; c) Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler;d) Staf administrasi;e) Staf akademik;f) Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kota;g) Koordinator dosen pembimbing, dan dosen pembimbing.2. di luar Unnes:a) Kepala Sekolah, Kepala Lembaga tempat latihan; b) Koordinator guru pamong/koordinator pamong;c) Guru pamong/pamong;d) Kepala TU.

BAB IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 10(1) Kelompok pembina:a. Unnes:1. Rektor Unnes menentukan pola kebijakan kegiatan PPL;2. Pembantu Rektor Bidang Akademik memberi arahan, memantau dan membina semua unsur pelaksana PPL;3. Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum melaksanakan kebijakan pembiayaan pelaksanaan PPL;4. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan bertugas membina kemahasiswaan;5. Pembantu Rektor Bidang Kerjasama bertugas membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan PPL;6. Dekan dan Pembantu Dekan bertugas membantu Rektor dalam membina para pelaksana PPL khususnya di lingkungan fakultas masing-masing;7. Ketua jurusan dan ketua program studi bertugas membantu menyiapkan dosen pembimbing dan mahasiswa peserta PPL di jurusan masing-masing.b. Dari luar Unnes:1. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya memberi izin penggunaan sekolah/tempat latihan;2. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau Kepala Lembaga terkait lainnya membina sekolah/tempat latihan.

(2) Kelompok pelaksana: a. Unnes:1. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi mengkoordinasikan persiapan, pelaksanaan PPL, dan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait;2. Kepala Pusat Pengembangan PPL:a) mengkoordinasikan tugas-tugas Pusat Pengembangan PPL;b) bekerjasama dengan koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler, melaksanakan kegiatan PPL dan menangani kasus-kasus yang terjadi;c) melaporkan seluruh pelaksanaan program Pusat Pengembangan PPL kepada Rektor Unnes.3. Koordinator PPL reguler dan koordinator PPL non reguler: membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi PPL reguler dan PPL non reguler.4. Staf administrasi: membantu tugas-tugas Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam bidang administrasi pelaksanaan PPL.5. Staf akademik:a) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam perencanaan, pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan PPL yang menyangkut mahasiswa dari fakultas bersangkutan;b) melakukan konsultasi dengan pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi tentang pelaksanaan PPL;c) menyampaikan masukan dari fakultas, jurusan, dan program studi tentang pelaksanaan PPL kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL;d) mengembangkan gagasan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan PPL;e) membantu Kepala Pusat Pengembangan PPL dalam menentukan penempatan koordinator dosen pembimbing, dosen pembimbing, dan mahasiswa PPL;f) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;g) membantu menangani kasus-kasus khususnya yang dialami mahasiswa dalam melaksanakan PPL;h) mengentri nilai orientasi PPL di kampus ke SimPPL;i) mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL.6. Koordinator PPL Wilayah Kabupaten/Kotaa) melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, terkait dengan rencana pelaksanaan PPL di sekolah mitra wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan;b) bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten menentukan sekolah mitra sebagai tempat PPL;c) bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten merancang dan melaksanakan program kegiatan rapat koordinasi dengan Kepala Sekolah mitra atau pimpinan lembaga terkait lainnya;d) mengurus administrasi terkait dengan pelaksanaan PPL di wilayah Kabupaten/Kota.7. Koordinator dosen pembimbing:a) melakukan koordinasi dengan kepala sekolah atau kepala instansi tempat latihan lainnya berkaitan dengan penyerahan dan penarikan mahasiswa PPL;b) mengikuti upacara penerjunan, penyerahan dan penarikan mahasiswa ke dan dari sekolah/tempat latihan;c) menjelaskan hal-hal teknis pelaksanaan PPL saat penerjunan;d) melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;e) membimbing dan mengesahkan/mevalidasi laporan observasi dan orientasi PPL1;f) menerima nilai observasi dan orientasi PPL1 mahasiswa di sekolah/tempat latihan dari kepala sekolah/pimpinan instansi terkait yang bersangkutan, dan mengentri nilai tersebut ke SimPPL; Apabila koordinator guru pamong karena sesuatu hal tidak dapat memvalidasi dan mengetri nilai, maka atas rekomendasi Kapus PPL, koordinator dosen pembimbing dapat memvalidasi dan mengentri nilai observasi dan orientasi PPL ke SimPPLg) memberi masukan kepada Kepala Pusat Pengembangan PPL tentang pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan;h) mengkoordinasikan dosen pembimbing di sekolah latihan yang bersangkutan.8. Dosen pembimbing:a) membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan PPL di sekolah/tempat latihan;b) membimbing mahasiswa dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan format yang berlaku;c) membimbing dan menilai pelaksanaan praktik pembelajaran mahasiswa;d) hadir sekurang-kurangnya 3 kali di sekolah latihan dan melakukan koordinasi dengan guru pamong dalam hal penilaian;e) membimbing , mengesahkan dan mevalidasi laporan PPL2;f) mengentri nilai akhir PPL2 ke Sim ppl. 9. Dosen Peer-Teachinga) Mengkoordinasikan persiapan peer teaching bagi mahasiswa bimbingannya;b) Membimbing mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan peer teaching;c) Mengentri nilai peer teaching ke Sim-PPL.b. Dari luar Unnes:1. Kepala Sekolah/Pimpinan Instansi terkait:a) menghadiri rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan PPL;b) mengusulkan koordinator guru pamong dan guru pamong/pamong;c) melakukan persiapan dan pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;d) menerima dan melepas mahasiswa PPL;e) mengelola pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;f) memberi masukan kepada Pusat Pengembangan PPL berkenaan dengan pelaksanaan PPL di lembaga yang dipimpinnya;g) menyerahkan nilai observasi dan orientasi mahasiswa di sekolah/tempat latihan yang dipimpinnya kepada Pusat Pengembangan PPL.2. Koordinator guru pamong/koordinator pamong:a) membantu kepala sekolah/pimpinan instansi tempat latihan dalam pengelolaan dan pelaksanaan PPL;b) menginformasikan program kegiatan PPL kepada guru pamong/pamong;c) mengkoordinasikan pelaksanaan pembimbingan di sekolah/tempat latihan;d) mengkoordinasikan kegiatan PPL;e) menyerahkan daftar nama guru pamong,f) menilai kegiatan observasi dan orientasi PPL1; g) membimbing dan mengesahkan (memvalidasi) laporan PPL 1;h) mengentri nilai observasi dan orientasi ke sim ppl, serta menyerahkan arsip nilai ke puspeng PPL melalui koordinator dosen pembimbing; i) merekap nilai PPL 2 dan menyerahkan kepada Pusat PPL paling lambat pada saat penarikan.3. Guru pamong/pamong:a) menjalin kerjasama dengan mahasiswa, dosen pembimbing, koordinator dosen pembimbing, dan koordinator guru pamong/pamong; b) membimbing maksimal 4 (empat) orang mahasiswa praktikan;c) mengkomunikasikan kepada koordinator dosen pembimbing/dosen pembimbing jika ada mahasiswa yang bermasalah;d) membimbing mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran; e) mengamati, merefleksi, dan menilai setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa sekurang-kurangnya 7 (tujuh) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian; f) membimbing dan mengesahkan laporan PPL 2;g) membimbing mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan non pembelajaran;h) menyerahkan nilai PPL 2 kepada koordinator guru pamong;i) mengentri nilai PPL 2 ke Sim PPL. 4. Staf Tata Usaha: membantu kepala sekolah/tempat latihan dalam penyelenggaraan administrasi PPL.

BAB V PERSYARATAN PELAKSANAAN DAN BIAYA

Pasal 11(1) Unnes:a. Staf akademik;1. dosen tetap fakultas;2. perwakilan fakultas untuk bertugas di Pusat Pengembangan PPL Unnes sebagai staf akademik,3. diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Rektor, dengan masa kerja 2 (dua) 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang maksimal 4 (empat) tahun.b. Koordinator dosen pembimbing;1. dosen tetap Unnes dan pernah menjadi dosen pembimbing;2. ditunjuk di antara dosen pembimbing PPL oleh Kepala Pusat Pengembangan PPL;3. diangkat sebagai koordinator dosen pembimbing berdasarkan keputusan Rektor;4. koordinator dosen pembimbing bisa dibentuk dan diangkat apabila setiap sekolah/tempat latihan sekurang-kurangnya ada 8 mahasiswa atau 2 dosen pembimbing.c. Dosen pembimbing;1. dosen tetap Unnes diutamakan dalam jabatan fungsional lektor, berkualifikasi S1 kependidikan;2. diusulkan oleh jurusan dan bersedia membimbing mahasiswa;3. mendapat tugas dan diangkat sebagai dosen pembimbing PPL Unnes berdasarkan keputusan Rektor.(2) Sekolah/tempat latihan:a. Kepala sekolah/pimpinan tempat latihan lainnya yang diangkat sebagai penanggung jawab pelaksanaan PPL di sekolah/tempat latihan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor;b. Koordinator guru pamong/koordinator pamong:1. guru tetap atau petugas lainnya yang diberi tugas oleh kepala sekolah/pimpinan instansi tempat latihan, dan diusulkan kepada Pusat Pengembangan PPL;2. koordinator guru pamong PPL diangkat berdasarkan Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor.c. Guru pamong/pamong belajar:1. diutamakan guru tetap dengan pengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun;2. diutamakan yang berkualifikasi S1 kependidikan sesuai mata pelajaran yang diampu;3. diusulkan oleh kepala sekolah/pimpinan instansi tempat latihan kepada Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) atas nama Rektor;4. bersedia dan mampu menjalankan tugas sebagai guru pamong atau pamong PPL berdasarkan Pedoman PPL Unnes.

Pasal 12(1) Pembiayaan PPL pada prinsipnya ditanggung bersama antara Unnes dan mahasiswa dengan perbandingan masing-masing pihak menanggung 50% dari keseluruhan biaya pelaksanaan PPL.(2) Semua petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan PPL mendapat imbalan (honorarium) sesuai peraturan yang berlaku.

BAB VI PESERTA, BOBOT KREDIT, DAN TAHAPAN

Pasal 13Peserta PPL adalah mahasiswa program S1 kependidikan.

Pasal 14(1) Bobot kredit:a. mata kuliah PPL mempunyai bobot kredit enam Satuan Kredit Semester (6 SKS), yang tersebar dalam PPL1 dengan bobot 2 SKS, dan PPL2 dengan bobot 4 SKS;b. satu SKS untuk mata kuliah praktik dalam satu semester memerlukan waktu pertemuan: 4 x 1 jam (60 menit) x 18 pertemuan = 72 jam pertemuan.(2) Tahapan PPL:a. PPL Tahap I (PPL1):PPL1 meliputi peer teaching, pembekalan, serta observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan;b. PPL Tahap II (PPL2):1. membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan mandiri, serta menyusun laporan;2. melaksanakan kegiatan non pembelajaran.

BAB VII SYARAT DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pasal 15(1) Menempuh minimal 110 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS pada semester enam (6);(2) Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL secara online;(3) Lulus mata kuliah micro teaching/mata kuliah belajar-mengajar;(4) PPL2 dilaksanakan setelah PPL1.

Pasal 16(1) PPL dilaksanakan di kampus, dan di sekolah/tempat latihan;(2) Tempat praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, atau pimpinan lain yang setara dan terkait dengan tempat latihan;(3) Mahasiswa dapat memilih sendiri sekolah/tempat latihan yang tersedia di Sim-PPL.

BAB VIII KEWAJIBAN DAN PENILAIAN MAHASISWA

Pasal 17(1) Kewajiban PPL1:a. Mengikuti peer teaching yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan PPL dan dilaksanakan di jurusan masing-masing;b. Mengikuti pembekalan PPL di kampus dengan kehadiran minimal 75% dan mengikuti tes; c. Mengikuti upacara penerjunan PPL di kampus;d. Mengikuti upacara penerimaan di sekolah/tempat latihan;e. Melaksanakan observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan selama 10 (sepuluh) hari efektif;f. Mendiskusikan hasil observasi dan orientasi dengan koordinator guru pamong/pamong;g. Melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam proses belajar pembelajaran dan mendiskusikan hasilnya dengan guru bersangkutan;h. Bersama guru memahami silabus, RPP, dan kurikulum yang berlaku;i. Mematuhi semua ketentuan peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat praktik;j. Menyusun laporan observasi dan orientasi PPL1 secara kelompok yang disertai refleksi diri masing-masing mahasiswa.k. Meng-up_load laporan PPL 1 ke Sim-PPL setelah ditandatangi kepala sekolah dan dosen koordinator.(2) Kewajiban dalam PPL2 di sekolah/tempat latihan:a. Berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan;b. Masing-masing mahasiswa praktikan berkoordinasi dengan guru pamong/pamong mengenai rancangan kegiatan yang pernah disusun dalam PPL1;c. Melakukan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong;d. Melaksanakan pengajaran mandiri minimal 7 kali (tidak termasuk ujian) atas bimbingan guru pamong;e. Melaksanakan ujian mengajar sebanyak 1 (satu) kali tampilan yang dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing;f. Melaksanakan semua tugas PPL yang diberikan oleh guru pamong/pamong, kepala sekolah/lembaga, baik yang menyangkut pengajaran maupun non pengajaran;g. Mematuhi semua ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat praktik;h. Menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagai calon guru;i. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai bidang studi dan minatnya;j. Mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di sekolah/tempat latihan;k. Menyusun laporan PPL2 secara individual dan meng-up_ load ke Sim-PPL.

Pasal 18 (1) Nilai PPL adalah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa praktikan setelah melakukan PPL yang diprogramkan oleh Pusat Pengembangan PPL Unnes baik di kampus maupun di sekolah/tempat latihan.(2) Komponen PPL yang dinilai adalah sebagai berikut:a. PPL1:1. peer teaching (menggunakan instrumen N0);2. pembekalan PPL di kampus, diakhiri dengan tes (menggunakan instrumen N1);3. observasi dan orientasi di tempat latihan (menggunakan instrumen N2).b. PPL2, praktik pembelajaran di sekolah/tempat latihan meliputi:i. kompetensi pedagogik (menggunakan instrumen N3);ii. kompetensi profesional (menggunakan instrumen N4);iii. kompetensi kepribadian (menggunakan instrumen N5);iv. kompetensi sosial (menggunakan instrumen N6).(3) Nilai Akhir PPL1 dan PPL2:a. PPL1

Nilai Akhir PPL1 diperoleh dari nilai peer teaching, nilai pembekalan PPL di kampus, serta observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan, dengan persamaan: Keterangan:NA1 = Nilai Akhir PPL1N0 = Nilai peer teachingN1 = Nilai pembekalan PPL di kampusN2 = Nilai observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan

b. PPL2 Nilai PPL2 dari guru pamong dan dari dosen pembimbing, diperoleh dengan persamaan:

Nilai PPL2 Nilai Akhir PPL2 adalah rerata nilai dari dosen pembimbing dan dari guru pamong:

Keterangan:NA2 = Nilai Akhir PPL2N3= Nilai rerata kompetensi pedagogikN4= Nilai rerata kompetensi profesionalN5= Nilai rerata kompetensi kepribadianN6= Nilai rerata kompetensi sosial(4) Patokan penilaian PPL adalah sebagai berikut:A: apabila nilai akhir PPL > 85 100AB: apabila penguasaan materi mencapai > 80 % s.d. 85 %B: apabila penguasaan materi mencapai > 70 % s.d. 80 %BC: apabila penguasaan materi mencapai > 65 % s.d. 70 %C: apabila penguasaan materi mencapai > 60 % s.d. 65 %CD: apabila penguasaan materi mencapai > 55 % s.d. 60 % D: apabila penguasaan materi mencapai > 50 % s.d. 55 %

E: apabila penguasaan materi mencapai 50 %(5) Mahasiswa dinyatakan lulus PPL apabila memperoleh nilai paling rendah B.(6) Nilai peer teaching mahasiswa peserta PPL dientri oleh dosen pembimbing peer teaching secara online ke SimPPL.(7) Nilai pembekalan PPL mahasiswa dientri oleh staf akademik PPL dari fakultas masing-masing secara online ke SimPPL.(8) Nilai observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan mahasiswa peserta PPL dientri oleh dosen koordinator pembimbing secara online.(9) Nilai Akhir PPL2 mahasiswa dientri oleh dosen pembimbing secara online.(10) Format-format yang digunakan untuk keperluan PPL terlampir.

BAB IXKETENTUAN KHUSUS

Pasal 19Mahasiswa FIP yang terdiri dari Jurusan BK, PLS, dan KTP, dalam teknis pelaksanaannya diatur dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 20Sejauh tidak diatur di dalam ketentuan khusus, mahasiswa praktikan yang berstatus sebagai Mahasiswa Program S1 Kependidikan Reguler Prajabatan wajib mengikuti seluruh kegiatan yang diatur dalam ketentuan umum.

Pasal 21(1) Mahasiswa praktikan wajib melakukan PPL minimal: 4(SKS)X4(Jam)X12=192 jam pertemuan (1 jam pertemuan = 60 menit).(2) Mahasiswa praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan PPL.(3) PPL dapat dilaksanakan dua hari dalam seminggu, dengan ketentuan sehari minimal enam jam.(4) Keberadaan mahasiswa praktikan di tempat praktik dalam rentang waktu:

minggu

BAB X KETENTUAN LAIN

Pasal 22PPL diselenggarakan dengan ketentuan seperti berikut: a. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan secara simultan pada semester yang sama;b. PPL1 dan PPL2 dilaksanakan pada semester ganjil/genap.

BAB XI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23(1) Halhal yang belum diatur di dalam peraturan ini akan diatur tersendiri dalam suatu petunjuk pelaksanaan yang disusun oleh Kepala Pusat Pengembangan PPL.(2) Dengan diterbitkannya peraturan ini, maka Peraturan Rektor Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 18 Maret 2014 tentang Pedoman PPL dinyatakan tidak berlaku.(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di SemarangPada tanggal, 23 Juli 2015

REKTORUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

FATHUR ROKHMANNIP 1966 1210 199103 1 033

Tembusan peraturan ini disampaikan kepada:1. Pembantu Rektor2. Dekan3. Ketua Lembaga4. Kepala Biro5. Kepala Pusat6. Kepala Bagian7. Ketua Jurusan /Program Studi kependidikan8. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Lampiran 1.FORMAT PENILAIAN PEER TEACHINGMAHASISWA PPL UNNES (LEMBAR NO)

Nama: NIM : Jur/Prodi/Fakultas :

NoIndikator/aspek yang diamatiPenampilan ke

IIIIIIRata-rata

Pra pembelajaran

1.Menyiapkan siswa untuk belajar

2.Melakukan kegiatan apersepsi

3.Cara yang digunakan mengintroduksi pelajaran menarik dan menimbulkan rasa ingin tahu

Kegiatan Inti Pembelajaran

4.Menguasai materi pembelajaran

5.Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan dalam kehidupan

6.Penyampaian materi sistematis sesuai hirarki belajar dan karakteristik siswa

7.Bahasa baik&benar,berbicara jelas&lancar, suara keras

8Pendekatan, strategi, model sesuai dengan materi

9Pembelajaran sesuai dengan kompetensi

10Pembelajaran melibatkan partisipasi aktif siswa

11Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

12Menguasai kelas

13Keterampilan mengadakan variasi pembelajaran

14Keterampilan memberi penguatan

15Keterampilan memberi motivasi

16Keterampilan membimbing diskusi kelompok /individual

17Keterampilan bertanya

18Keterampilan menggunakan media dan sumber belajar

19Memantau perkembangan proses belajar siswa

20Melakukan penilaian akhir sesuai tujuan/kompetensi

Penutupan

21Menarik perhatian siswa

22Mereview dan menyimpulkan bagian bagian penting

23Mendorong murid untuk menguasai dan meresapi bahan pelajaran yang baru saja ditampilkan

24Hubungan antara bagian penutup dan inti njelas

Rata-rata nilai

Amat Baik : 86 -100 (A)Baik : 71 - 85 (B)Cukup : 61 - 75 (C)Kurang : 50 - 59 (K)

RUBRIK LEMBAR PENILAIAN PELAKSANAANPEER TEACHING

Nama: NIM : Jur/Prodi/Fakultas :

N0AspekSkorskor

321

APra pembelajaran

1Menyiapkan siswa untuk belajarMelakukan pemusatan perhatiaan sambil salam pembuka

Tdk melakukanPemusatan perhatian hanya salam pembukaTak ada salam pembuka dan pemusatan perhatian

2Melakukan kegiatan apersepsi/motivasiSangat menarik berhubungan dengan materiSangat menarik tak berhubungan dengan materi

Tidak menarik dan tak berhubungan dengan materi

3Cara membuka pelajaranCara yang digunakan mengintroduksi pelajaran menarik dan menimbulkan rasa ingin tahuCara yang digunakan mengintroduksi pelajaran tak menarik dan menimbulkan rasa ingin tahu

Cara yang digunakan mengintroduksi pelajaran tak menarik dan tak menimbulkan rasa ingin tahu

BKegiatan Inti Pembelajaran

4Menguasai materi pembelajaranSelama menjelaskan tak membuka buku atau referensi lain

Selama menjelaskan membuka buku atau referensi lainSelama menjelaskan membuka buku dan referensi lain

5Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan dalam kehidupanMenyebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari minimal 3

Menyebutkan 1-2 contoh dalam kehidupan sehari-hari Tak menyebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari

6Penyampaian materi sistematis sesuai hirarki belajar dan karakteristik siswaStruktur materi urut dan sistematisStrultur materi sistematis tetapi tak urut Strultur materi tak sistematis dan tak urut

7Penggunaan BahasaBahasa baik&benar,berbicara jelas&lancar, suara kerasBahasa baik&benar,berbicara jelas&lancar, suara kerasBahasa baik&benar,berbicara jelas&lancar, suara keras

8Penggunaan strategi, model dan metodeBerbagai metode, model sesuai dengan materiBerbagai metode, model tak sesuai dengan materiHanya satu metode dan model tak sesuai materi

9Pembelajaran yang dilakukanPembelajaran sesuai dengan kompetensi Melibatkan partisipasi aktif siswaPembelajaran sesuai dengan kompetensi tak melibatkan parstisipasi aktif siswa

Pembelajaran tak sesuai dengan kompetensi dan tak melibatkan partisipasi aktif siswa

10Sikap selama pembelajaranterbuka terhadap respon siswaKurang terbuka terhadap respon siswatertutup terhadap respon siswa

11Menguasai kelas Menciptakan suasana belajar, semua siswa mau belajarmenciptakan suasana belajar, sebagian kecil siswa tak mau belajarMenciptakan suasana belajar, sebagian besar siswa tak mau belajar

12Keterampilan mengadakan variasi pembelajaranVariasi menarik dan tak membosankan Variasi tak menarik tidak membosankan Variasi tak menarik membosankan

13Keterampilan memberi penguatan dan motivasiPenguatan yang digunakan sangat memotivasi siswaPenguatan yang digunakan cukup memotivasi siswaSangat kurang memberikan penguatan untuk memotivasi siswa

14Keterampilan membimbing diskusi kelompok /individualBerkeliling ke kelompok dengan memberikan arahanBerkeliling ke kelompok tanpa memberikan pengarahanHanya duduk di kursi guru atau berdiri didepan kelas

15Keterampilan bertanyaMenggunakan pertanyaan tingkat tinggiMenggunakan pertanyaan sampai pada taraf pemahaman

Menggunakan pertanyaan ingatan saja

16Keterampilan menggunakan media dan sumber belajarMenggunakan lebih dari 2 macam mediaMenggunakan 2 macam mediaHanya menggunakan 1 macam media

17Memantau perkembangan proses belajar siswaBerusaha menggali kompetensi siswa melalui pertanyaan dan tugas

Berusaha menggali kompetensi siswa melalui pertanyaan saja Tak berusaha menggali kompetensi siswa

18Melakukan penilaian akhir sesuai tujuan/kompetensiSesuai kompetensi dan tujuan , indikatorSesuai kompetensi dan tujuan , tak sesuai indikatorSesuai kompetensi tidak sesuai tujuan dan indikator

CPenutup

19Mereview dan menyimpulkan Dalam menyimpulkan sangat menarik menimbulkan antusias siswa

Dalam menyimpulkan kurang menarikDalam menyimpulkan sangat tidak menarik

20Mengarahkan siswaMendorong murid untuk menguasai dan meresapi bahan pelajaran yang baru saja ditampilkan

Mendorong murid untuk menguasai dan meresapi bahan pelajaran yang baru saja ditampilkanMendorong murid untuk menguasai dan meresapi bahan pelajaran yang baru saja ditampilkan

21Hubungan antara bagian penutup dan inti

JelasKurang jelasTidak jelas

Total skor

Lampiran 2.

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI DAN ORIENTASIDI SEKOLAH/TEMPAT LATIHAN (LEMBAR N2)Nama: NIM: Jur/Prodi/Fakultas : Sekolah latihan:

No.Komponen kegiatan yang dinilaiRentangan nilai

56-6061-6565-7071-8081-8586-100

1.Kelengkapan data hasil observasi kondisi fisik dan lingkungan sekolah

2.Kemampuan praktikan dalam memahami hasil observasi fisik dan lingkungan sekolah

3.Kemampuan praktikan dalam memperoleh data sekolah

4.Kemampuan praktikan dalam memahami administrasi pembelajaran yang dibuat guru

5.Kemampuan praktikan mengamati model-model pengajaran guru

6.Kemampuan praktikan mengamati guru dalam mengelola kelas

7.Kemampuan praktikan memahami cara-cara penanganan masalah siswa dalam PBM

8.Kemampuan praktikan melakukan wawancara dengan petugas BK di sekolah

9.Kemampuan praktikan menjalin hubungan kesejawatan dengan masyarakat sekolah

10.Kemampuan praktikan mematuhi tata-tertib PPL di sekolah latihan

11.Penampilan (performance) praktikan sebagai calon guru

Jumlah skor tiap rentangan nilai

Jumlah skor

............................, ........................Koordinator guru pamong

.......................................................NIP

Catatan:1.kolom rentangan nilai diisi angka2. Nilai observasi dan orientasi PPL1 (N2) Lampiran 3.

REKAPITULASI NILAI OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1Sekolah/tempat latihan: .................................................NoNama mahasiswaNIMProgram studiNilai observasi dan orientasi PPL1Keterangan

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.

..,......Koordinator guru pamong,

.NIPLampiran 4.

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PEDAGOGIK(LEMBAR N3)Nama mahasiswa: ...............................................................................NIM: ...............................................................................Jur/Prodi/Fak.: ...............................................................................

NoAspek yang dinilaiNilai latihanNilai ujian

1234567

1.

2.

3.4.Pemahaman terhadap peserta didik1.1. Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri1.2. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri1.3. Keterbukaan terhadap pendapat siswa1.4. Sikap sensitif terhadap kesukaran siswaPerancangan pembelajaran2.1. Perumusan indikator2.2. Ketepatan materi2.3. Penggunaan media2.4. Mengorganisasikan urutan materiKetepatan alat evaluasiKemampuan mengembangkan potensi siswa (peserta didik).

Rerata skor

Nilai kompetensi pedagogik .., Penilai,

NIP

Catatan:1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1(satu) ujian;2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian

Lampiran 5.INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PROFESONAL(LEMBAR N4)Nama mahasiswa: ...............................................................................NIM: ...............................................................................Jur/Prodi/Fak.: ...............................................................................

NoAspek yang dinilaiNilai latihanNilai ujian

1234567

1.2.3.4.5.6.7.8.Penguasaan materiKemampuan membuka pelajaranKemampuan bertanyaKemampuan mengadakan variasi pembelajaranKejelasan dan penyajian materiKemampuan mengelola kelasKemampuan menutup pelajaranKetepatan antara waktu dan materi pelajaran

Rerata skor

Nilai kompetensi profesional .., Penilai,

NIP

Catatan:1. dosen pembimbing menilai 2 (dua) kali latihan dan 1 (satu) kali ujian.2. guru pamong/pamong menilai 7 (tujuh) kali latihan dan 1(satu) kali ujian

Lampiran 6.

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN(LEMBAR N5)Nama mahasiswa: ...............................................................................NIM: ...............................................................................Jur/Prodi/Fak.: ...............................................................................No.Aspek yang diamatiNilai pengamatanKeterangan

1.2.

3.4.5.

6.7.8.9.

10

Kemantapan menjadi guruKestabilan emosi dalam menghadapi persoalan kelas/siswaKedewasaan bersikap terhadap persoalan kelas/siswaMemiliki kearifan dalam menyelesaikan persoalan kelas/siswaKewibawaan sebagai seorang guruSikap keteladanan bagi peserta didikBerakhlak mulia sebagai seorang guruKedisiplinan menjalankan tugas dan ketaatan terhadap tata tertibSopan santun dalam pergaulan di sekolahKejujuran dan tanggung jawab

Jumlah skor

Nilai kompetensi kepribadian .., Penilai,

NIP

Catatan:1. rentang nilai pengamatan 71 100;2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.

Lampiran 7.INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SOSIAL(LEMBAR N6)Nama mahasiswa: ...............................................................................NIM: ...............................................................................Jur/Prodi/Fak.: ...............................................................................No.Aspek yang diamatiNilai pengamatanKeterangan

1.2.

3.4.

5.6.

7.8.Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didikKemampuan berkomunikasi dengan sesama Mahasiswa PPLKemampuan berkomunikasi dengan guru pamongKemampuan berkomunikasi dengan guru-guru di SekolahKemampuan berkomunikasi dengan staf TUKemampuan berkomunikasi dengan pimpinan sekolahAktifitas dalam mengikuti ekstra kurikulerKesan umum kemampuan dalam bersosialisasi

Jumlah skor

Nilai kompetensi sosial .., Penilai,

NIP

Catatan:1. rentang nilai pengamatan 71 100;2. penilai adalah dosen pembimbing dan guru pamong/pamong.

Lampiran 8.REKAPITULASI NILAI PPL 2Sekolah latihan: ..................................................NoNamaMahasiswaNIMMata pelajaran/mata DiklatNilaiNilai PPL2 (NA)

N3N4N5N6

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Nilai PPL2: .......................,...........................Dosen pembimbing/guru pamong,

...................................................................NIP/NIKLampiran 9.REKAPITULASI NILAI AKHIR PPL2 (NA2)Sekolah latihan: .No.Nama mahasiswaNIMJurusanNilai PPL2 dariNilai Akhir PPL2 (NA2)Keterangan

DosbingGumong

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

...,Dosen pembimbing,

NIPCatatan: 1. Nilai akhir PPL2:

2. NA2 dientri oleh dosen pembimbing melalui Sikadu, setelah mevalidasi laporan PPL2.

Lampiran 10.DAFTAR PRESENSI MAHASISWA PPLDI SEKOLAH/TEMPAT LATIHANProgram/tahun: /Sekolah latihan: .

No.NamaNIMJurusanTanda tangan (tanggal) Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

.., ...Mengetahui:Ketua kelompok sekolah latihan,Kepala Sekolah/Tempat latihan,

...............................................................................................................NIPNIP

Lampiran 11.DAFTAR HADIR DOSEN KOORDINATOR PPL

Sekolah/tempat latihan: .Nama/NIP koordinator dosen pembimbing: .Jurusan/Fakultas: .No.TanggalUraian materiMahasiswa yang dikoordinirTanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

.,...

Kepala Sekolah/Tempat latihan,.........................................................

.........................................................NIP

Lampiran 12.DAFTAR HADIR DOSEN PEMBIMBING PPLPRODI .........................../ TAHUN

Sekolah/tempat latihan: ...................................................Nama/NIP dosen pembimbing: ...................................................Jurusan/Fakultas: ...................................................NoTanggalMahasiswa yang dibimbingMateri bimbinganTanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

.,.

Kepala Sekolah/Tempat latihan,.........................................................

.........................................................NIP

Lampiran 13.KARTU BIMBINGAN PRAKTIK MENGAJARMAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTempat praktik: ..MAHASISWA

Nama : .NIM/Prodi : .Fakultas : .

GURU PAMONG

Nama : ..NIP : ......Bid. studi : ..

DOSEN PEMBIMBING

Nama : .NIP : .Fakultas : .

No.Tgl.Materi pokokKelasTanda Tangan

Dosen pembimbingGuru pamong

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

..............., .....Mengetahui:Kepala Sekolah,Koordinator dosen pembimbing,

....................................................................................................NIPNIP

Lampiran 40TUGAS MAHASISWA DALAM OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL1DAN PPL2 DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHANA. Observasi dan orientasi PPL11. Berada di sekolah latihan selama 10 hari untuk mengumpulkan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada kepala sekolah/pimpinan lembaga, wakil kepala sekolah/wakil kepala lembaga, guru, staf TU, siswa, komite sekolah, dan dengan masyarakat sekitar sekolah.2. Data yang diambil adalah yang terkait dengan sekolah/tempat latihan, meliputi:a. keadaan fisik sekolah/tempat latihan, meliputi luas tanah dan denah, ruang-ruang kelas, ruang laboratorium, kantin dan fasilitas lainnya;b. keadaan lingkungan sekolah/tempat latihan (uraikan secara rinci) meliputi hal-hal sebagai berikut:1) jenis bangunan yang mengelilingi sekolah/tempat latihan dan perkiraan jarak dengan sekolah/tempat latihan;2) kondisi lingkungan sekolah/tempat latihan, seperti tingkat kebersihan, kebisingan, sanitasi, jalan penghubung dengan sekolah, masyarakat sekitar (agraris, industri, kumuh, lainnya).c. fasilitas sekolah/tempat latihan (uraikan jenis, kuantitas dan kualitasnya), meliputi:1) ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang osis;2) ruang serbaguna/aula, perpustakaan, laboratorium, (khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran mahasiswa praktikan), dan lain sebagainya.d. penggunaan sekolah:1) ada tidaknya sekolah lain yang menggunakan sekolah tersebut;2) ada tidaknya pembagian jam KBM (misalnya pembelajaran pagi, siang, sore).e. keadaana guru dan siswa:1) jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran;2) jumlah siswa dan sebarannya tiap kelas;3) jumlah staf T.U. dan tenaga kependidikan lainnya;4) jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan.f. interaksi sosial (uraikan secara singkat interaksi semua personal yang ada di sekolah):1) interaksi antara kepala sekolah dengan guru-guru, di antara para guru, guru-guru dengan para siswa, di antara para siswa, para guru dengan staf TU;2) interaksi yang terjadi secara keseluruhan.g. pelaksanaan tata tertib bagi kepala sekolah, guru, staf TU dan tenaga kependidikan, serta bagi para siswa;h. bidang pengelolaan dan administrasi:1) struktur organisasi sekolah, struktur organisasi kesiswaan;2) struktur administrasi sekolah, struktur administrasi kelas, dan struktur administrasi guru, serta komite sekolah dan peranannya;3) kalender akademik, jadwal kegiatan pelajaran dan kegiatan intra/ekstra kurikuler;4) alat bantu PBM (terutama yang terkait dengan mata pelajaran program studi mahasiswa).3. Membuat refleksi diri secara individual, maksimum 3 halaman dengan spasi satu, dan dimasukkan ke dalam laporan observasi dan orientasi PPL1;4. Membuat laporan observasi dan orientasi PPL1 secara kelompok untuk setiap sekolah, dengan disertai refleksi diri dari masing-masing mahasiswa peserta PPL di sekolah tersebut;5. Laporan observasi dan orientasi PPL1 dalam bentuk PDF di up_load ke Pusat Pengembangan PPL setelah ditandatangi oleh kepala sekolah dan koordinator dosen pembimbing melalui menu mahasiswa (komting) di Sikadu, kemudian harus disahkan/divalidasi oleh koordinator dosen pembimbing.6. Pengesahan/validasi sebagaimana tersebut pada nomor 5 dilakukan sebagai syarat koordinator dosen pembimbing dapat mengentri nilai observasi dan orientasi PPL1.B. Dalam PPL21. berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan;2. masing-masing mahasiswa praktikan berkoordinasi dengan guru pamong/pamong mengenai rancangan kegiatan yang pernah disusun dalam PPL1;3. melakukan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong;4. melaksanakan pengajaran mandiri minimal 7 kali (tidak termasuk ujian) atas bimbingan guru pamong;5. melaksanakan ujian mengajar sebanyak 1 (satu) kali tampilan yang dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing;6. melaksanakan semua tugas PPL yang diberikan oleh guru pamong/pamong, kepala sekolah/lembaga, baik yang menyangkut pengajaran maupun non-pengajaran;7. mematuhi semua ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat praktik;8. menjaga nama baik almamater dan nama baik mahasiswa PPL Universitas Negeri Semarang sebagai calon guru;9. mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai bidang studi dan minatnya;10. mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di sekolah/tempat latihan; 11. secara individual membuat laporan PPL2 dalam bentuk PDF, di up_load ke Pusat Pengembangan PPL melalui menu mahasiswa di Sikadu, kemudian harus disahkan/divalidasi oleh dosen pembimbing. 12. Pengesahan/validasi sebagaimana tersebut pada nomor 11 dilakukan sebagai syarat dosen pembimbing dapat mengentri nilai PPL2.

Lampiran 41PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL 11. Laporan observasi PPL1 merupakan laporan kelompok (setiap sekolah satu laporan).2. Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times new roman, font 12, spasi 1,5.3. Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).4. Laporan dibuat 13 sampai dengan 15 halaman, tidak termasuk lampiran.5. Format laporan PPL1 adalah sebagai berikut:a. bagian awal1) Halaman Judul 2) Kata Pengantar3) Daftar Isi4) Kata Pengantar5) Halaman Pengesahan6) Daftar Lampiran b. bagian isiBAB I: PendahuluanBAB II: Hasil pengamatan (a h)BAB III: Penutup (simpulan dan saran)Refleksi diri (individual)c. bagian akhir laporan berisi lampiran-lampiran.6. Refleksi diri berisi tentang hal-hal berikut:a. ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL1;b. ditulis maksimal 3 halaman dengan spasi satu;c. berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, menyangkut hal-hal sebagai berikut:1) kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;2) ketersediaan sarana dan prasarana;3) kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;4) kualitas pembelajaran di sekolah latihan;5) kemampuan diri praktikan;6) nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1;7) saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes.d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.e. penggabungan refleksi diri pada laporan observasi dan orientasi PPL1 dikelompokkan menurut jurusan dan fakultas, dengan urutan : FIP, FBS, FIS, FMIPA, FT, FIK, FE.

Lampiran 42. Contoh halaman judul laporan PPL1

LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1DI SMP NEGERI 2 SEMARANG

Disusun oleh:Nama: Ketua Kelompok, dkk

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2015

Lampiran 43.

PENGESAHAN

Laporan PPL1 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.Hari:Tanggal:

Disahkan oleh:Koordinator dosen pembimbingKepala Sekolah

Tanda tangan Tanda tangan dan Cap

(Nama lengkap/Gelar) (Nama lengkap/Gelar)NIP NIP

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

Ttd (tidak perlu tanda tangan)

Drs. Masugino, M.Pd.NIP 19520721 198012 1 001

Lampiran 44PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PPL21. Laporan kegiatan PPL2 merupakan laporan individual.2. Laporan ditulis dengan ukuran kuarto, huruf Times New Roman, font 12, dan spasi 1,5.3. Tata tulis mengikuti aturan yang berlaku di Unnes (termasuk penulisan daftar pustaka).4. Laporan dibuat antara 13 sampai dengan 15 halaman tidak termasuk lampiran. 5. Format Laporan PPL2 adalah sebagai berikut:a. bagian awal1) Halaman Judul2) Halaman Pengesahan3) Kata Pengantar4) Daftar isi5) Daftar Lampiranb. bagian isiBAB I.: Pendahuluan, memuat Latar Belakang, Tujuan, dan ManfaatBAB II: Tinjauan/Landasan TeoriBAB III. : Pelaksanaan, Waktu, Tempat, Tahapan Kegiatan, Materi Kegiatan, Proses pembimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing, faktor pendukung dan menghambat pelaksanaan PPLRefleksi diri (individual)c. bagian akhir laporan berisi lampiranlampiran. (rencana kegiatan, jadwal kegiatan, presensi, contoh perangkat pembelajaran, dll).6. Refleksi diri berisi hal-hal sebagai berikut:a. ketentuan umum sesuai dengan laporan PPL2;b. ditulis maksimal 3 halaman, dengan spasi satu;c. berkaitan dengan mata pelajaran yang ditekuni, dan menyangkut hal-hal berikut:1) kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni;2) ketersedian sarana dan prasarana PBM di sekolah latihan;3) kualitas guru pamong dan dosen pembimbing;4) kualitas pembelajaran di sekolah latihan;5) kemampuan diri praktikan;6) nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL2;7) saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes;d. refleksi diri setiap praktikan tidak boleh sama dengan praktikan lainnya, meskipun jurusan/mata pelajaran yang diajarkan sama.

Lampiran 45. Contoh halaman judul laporan PPL2

LAPORANPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2DI SMP NEGERI 2 SEMARANG

Disusun oleh:Nama: ......................NIM: ......................Program studi : ......................

FAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2015

Lampiran 46

PENGESAHAN

Laporan PPL2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.Hari:Tanggal:

Disahkan oleh:Koordinator dosen pembimbingKepala Sekolah

(Nama lengkap/Gelar)(Nama lengkap/Gelar)NIPNIP

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

ttd

Drs. Masugino, M.Pd.NIP 19520721 198012 1 001

Lampiran 47.RENCANA KEGIATAN MAHASISWA PPL DI SEKOLAH/TEMPAT LATIHANNama: .NIM/Prodi: .Fakultas: .Sekolah/tempat latihan: .

Minggu keHari dan tanggalJamKegiatan

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Guru Pamong/Pamong Dosen Pembimbing Kepala Sekolah

.. .NIP NIPNIP

Dibuat rangkap 4: 1. 1 lembar untuk dosen pembimbing;2. 1 lembar untuk guru pamong/pamong;3. 1 lembar untuk Kepala sekolah;4. 1 lembar untuk mahasiswa.Suplemen

MATERI PEMBEKALAN PPL

1. Kode Etik Mahasiswa PPL Unnes;2. Iplementasi Kurikulum 2013;3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran;

DIHIMPUN OLEHPUSAT PENGEMBANGAN PPLUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KODE ETIK MAHASISWA PPL

PEMBUKAAN Berkat rahmat Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, kode Etik Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah tersusun. Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesioanal dan sosial. Fungsi PPL memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mempunyai kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Dalam menunjang tercapainya keempat kompetensi tersebut dan kelancaran pelaksanaan tugas profesi calon guru perlu ditetapkan Kode Etik Mahasiswa PPL sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejawantahkan dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik.

BAGIAN SATUPengertian, Tujuan dan Fungsi

Pasal 1(1) Kode Etik mahasiswa PPL adalah norma/asas yang disepakati serta diterima oleh mahasiswa PPL sebagai pedoman dan sikap serta perilaku dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru yang akan dan sedang melaksanakan praktik pengalaman lapangan (2) Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud pada ayat (1) adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku calon guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas sebagai calon guru untuk mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah

Pasal 2(1) Kode etik mahasiswa PPL merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan menempatkan calon guru sebagai seorang yang kelak mempunyai profesi terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.(2) Kode etik mahasiswa PPL berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, sekolah, teman sejawat

BAGIAN DUA

Pasal 3Etika Penampilan Mahasiwa PPL

ETIKA PENAMPILAN DI KAMPUS1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan 2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki, kerudung hitam tanpa hiasan berlebihan3. Jaket almamater di pakai pada upacara resmi melengkapi pakaian putih-hitam4. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu bagi wanita 3-5 cm, bagi laki-laki wajib berkaos kaki 5. Pada kegiatan olah raga wajib mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan 6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu mata, blush on, dan eye shadow) 7. Potongan rambut bagi pria modelnya standar, tidak gondrong, bagi putri jika melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi 8. Mahasiswa putri, pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan dilarang bertindik dan bertato10. Warna rambut sesuai warna aslinya

ETIKA PENAMPILAN DI SEKOLAH1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan2. Mahasiswa wajib berpakaian atas putih, bawah hitam, dan memakai kartu identitas mahasiswa. Untuk laki-laki, atas hem lengan panjang di dalam menggunakan kaos dalam, celana hitam pantalon, sabuk hitam, berdasi standart. Untuk wanita, atas blus di luar lengan panjang atau tiga perempat dan tidak transparan, bawah rok panjang minimum 10 cm dibawah lutut. Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki, kerudung berwarna hitam tanpa hiasan berlebihan 3. Sepatu wanita dan pria vantofel warna hitam, hak sepatu wanita 3-5 cm, bagi laki-laki wajib berkaos kaki 4. Jika berolah raga mengenakan pakaian dan sepatu olah raga yang sopan menyesuaikan ketentuan sekolah 5. Pada hari tertentu mahasiswa mengenakan pakaian batik menyesuaikan ketentuan sekolah, bagi mahasiswi berjilbab, warna dan motif jilbab menyesuaikan.6. Make up untuk mahasiswa putri adalah standard make up sehari-hari ( tanpa bulu mata, blush on, dan eye shadow), wajar dan pantas sebagai potret seorang pendidik. 7. Potongan rambut bagi pria modelnya standart, tidak boleh gondrong, bagi putri jika melebihi bahu wajib disanggul, dan tidak berponi 8. Mahasiswa putri pemakaian perhiasan dan asesoris yang wajar dan pantas9. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan dilarang bertindik 10. Warna rambut sesuai warna aslinya

ETIKA PENAMPILAN DI MASYARAKAT1. Mahasiswa wajib berpakaian sopan, di dalam dan di luar rumah2. Mahasiswa putra dilarang mengenakan asesoris tubuh ( gelang, anting, kalung) dan dilarang bertindik dan bertato3. Warna rambut sesuai warna aslinya

Pasal 4ETIKA BERKOMUNIKASI

ETIKA BERKOMUNIKASI DI KAMPUS1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika menggunakan bahasa daerah sesuai dengan tata krama berbahasa2. Menggunakan kalimat yang sopan dan pantas dalam berkomunikasi dengan pejabat dan staff PPL, dosen pembimbing, dosen koordinator3. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk memperlancar pelaksanaan PPL 4. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor sesuai kaidah bahasa5. Komunikasi tertulis menggunakan bolpoin tinta HITAM 6. Pertanyaan disampaikan dengan kata yang sopan7. Tidak membuka rahasia pribadi teman sejawat ke pihak lain

ETIKA BERKOMUNIKASI DI SEKOLAH1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jika menggunakan bahasa daerah sesuai dengan tata krama berbahasa2. Bertegur sapa dengan sivitas sekolah ( Senyum, sapa dan salam)3. Menggunakan kalimat yang sopan dan pantas dalam berkomunikasi dengan pejabat dan staff PPL, dosen pembimbing, dosen koordinator, kepala sekolah, ,Guru, tenaga kependidikan dan peserta didik 4. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk memperlancar pelaksanaan PPL 5. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor sesuai kaidah bahasa6. Komunikasi tulis menggunakan bolpoin tinta HITAM7. Pertanyaan disampaikan menggunakan kata yang sopan 8. Tidak membuka rahasia pribadi teman sejawat ke pihak lain

Pasal 5ETIKA PERGAULAN

ETIKA PERGAULAN DI KAMPUS1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus 2. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan semua komponen kampus 3. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan kampus 4. Membiasakan menyebut nama teman sejawat dengan menggunakan bapak /ibu 5. Saling menghormati dan membimbing, dan memotivasi antara sesama teman sejawat6. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan tidak mengunjungi tempat-tempat yang dianggap tidak pantas

ETIKA PERGAULAN DI SEKOLAH1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus dan sekolah2. Menyambut kedatangan siswa dan sivitas sekolah di pintu terdepan sesuai aturan sekolah 3. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan semua komponen sekolah 4. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan sekolah (proaktif dan kreatif) 5. Wajib menyediakan buku tamu di sekolah yang berkaitan dengan mahasiswa PPL6. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan mengunjungi tempat-tempat yang dianggap tidak pantas7. Menjaga norma pergaulan antara guru praktikan dengan peserta didik

ETIKA PERGAULAN DI MASYARAKAT1. Menerapkan senyum, sapa dan salam jika bertemu dengan semua komponen kampus dan sekolah2. Bertutur kata secara sopan, jujur dan bersahabat dengan masyarakat sekitar3. Bersikap rendah hati dan tidak berperilaku sombong4. Mempunyai kepekaan sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitar sekolah 5. Tidak merokok, mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan tidak mengunjungi tempat-tempat yang dianggap tidak pantas6. Membudayakan jam belajar masyarakat

Pasal 6ETIKA BERKENDARAAN

ETIKA BERKENDARAAN DI SEKOLAH 1. Mengendarai kendaraan secara sopan 2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar3. Mentaati aturan yang ditetapkan sekolah

ETIKA BERKENDARAAN DI MASYARAKAT 1. Mengendarai kendaraan secara sopan 2. Melengkapi komponen kendaraan sesuai aturan yang standar3. Mentaati aturan yang ditetapkan masyarakat

Pasal 7ETIKA WAKTU

ETIKA WAKTU DI KAMPUS1. Datang di kampus 15 menit lebih awal sebelum kegiatan dimulai 2. Wajib mengisi daftar hadir, pada setiap kegiatan dan tidak diwakilkan3. Wajib ijin, jika tak hadir pada suatu kegiatan4. Memberitahu jika terjadi keterlambatan

ETIKA WAKTU DI SEKOLAH 1. Datang di sekolah 15 menit lebih awal sebelum jam masuk sekolah 2. Wajib mengisi daftar hadir, waktu datang dan pulang dan tidak boleh diwakilkan 3. Memohon ijin kepada kepala sekolah/atau yang mewakili, jika tak hadir di sekolah latihan 4. pulang 15 menit setelah kegiatan sekolah berakhir 5. Tidak diijinkan untuk urusan kegiatan di kampus ( kuliah, bimbingan skripsi, kegiatan kemahasiswaan selama jam sekolah) kecuali ada rekomendasi dari Pusat Pengembangan PPL6. Jika datang terlambat harap mengkomunikasikan kepada koordinator Guru pamong atau Guru Pamong ETIKA WAKTU DI MASYARAKAT1. Mengikuti tata tertib masyarakat setempat2. bertamu/ menerima tamu sesuai jam yang ditentukan masyarakat

Pasal 8PENUTUP

Mahasiswa harus bersungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung tinggi Kode Etik mahasiswa PPL

BAGIAN KETIGAPelaksanaan, Pelanggaran, dan SanksiPasal 9(1) mahasiswa PPL bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Mahasiswa PPL.(2) Setiap mahasiswa berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Mahasiswa kepada teman sejawatPasal 10(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakana Kode Etik Mahasiswa PPL (2) Mahasiswa yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. (3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.

Implementasi Kurikulum 2013

Latar BelakangKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan,kompetensi lulusan pada satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan sesuai Kurikulum Nasionaldengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah sesuai dengan Kurikulum Daerah.Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada kurikulum yang dikembangkan pada tingkat nasional dan daerah. Pengembangan kurikulum tersebut berdasarkan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaianmerupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum.Pengertian-pengertianStandar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Standar Isi adalah tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi yang dituangkan dalam kriteria yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada satuan pendidikan.Standar Prosesuntuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.Standar Penilaian untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan,pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum nasionaladalah kurikulum yang dikembangkan Pemerintahdan berlaku secara nasional, yang di dalamnya memuat rasional, struktur kurikulum dan beban belajar, kerangka implementasi, silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum daerah adalah kurikulum yang dikembangkan pemerintah daerah dan berlaku pada wilayah tersebut.Kurikulum daerahmemperkaya kurikulum nasional untuk bagian tertentu dari matapelajaran kelompok B dengan konten yang menjadi kekhasan utama pada daerah tersebut.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanadalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.Silabus adalah rencana pembelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, proses pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulumTingkat Satuan Pendidikan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.2. Beragam dan terpadu3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan5. Menyeluruh dan berkesinambungan6. Belajar sepanjang hayat7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah I. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanTujuan Pendidikan Tingkat Satuan PendidikanPendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dand. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya. Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi:1.Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan pendidikan terkait.2.Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).4.Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)5.Kalender Pendidikan. Lima hal di atas pada hakikatnya merupakan perencanaan sekolah pada bidang kurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya. Oleh karena itu, selain lima hal di atas, idealnya dokumen KTSP diawali dari deskripsi satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan, serta strategi mencapai tujuan pada satuan pendidikan tersebut. Struktur dan Muatan Kurnas meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan, yang mengikat sejumlah KD yang memiliki karakteristik tertentu pada aspek materi pelajaran. Kurda pada hakikatnya merupakan pelengkap Kurnas, sehingga kurikulum menjadi satu kesatuan utuh: memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan/potensi daerah/satuan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurda terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah (Pemda Tingkat I dan/atau Tingkat II) yang bersangkutan, dengan acuan KI.1. Mata pelajaranMata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur Kurnas.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

IIIIIIIVVVI

Kelompok A

1.Pendidikan Agama dan Budi Pekerti444444

2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan556444

3.Bahasa Indonesia8910777

4.Matematika566666

5. Ilmu Pengetahuan Alam---333

6. Ilmu Pengetahuan Sosial---333

Kelompok B

1.Seni Budaya dan Prakarya444555

2.Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 444444

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu303234363636

= Pembelajaran Tematik Integratif

Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.2. Muatan LokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya menjadi bagian dari matapelajaran senibudaya, prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, atau matapelajaran pilihan pada jenjang pendidikan menengah. Substansi muatan lokal ditentukan oleh daerah, diwujudkan dalam bentuk KD dan silabus. Oleh karena itu, daerah harus mengembangkan KD muatan lokal yang diselenggarakan sebagai suplemen dari matapelajaran B di Kurnas dan/atau matapelajaran yang berdiri sendiri sebagai matapelajaran pilihan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

3. Kegiatan Pengembangan DiriPengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Pada prinsipnya, kegiatan pengembangan diri terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran (intrakurikuler), kegiatan ekstrakurikuler, OSIS, serta pembimbingan oleh konselor, guru, dan/atau tenaga kependidikan. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas, bimbingan karier, dan/atau wirausaha. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

4. Pengaturan Beban Belajar a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri.b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0%-40%, SMP/MTs/SMPLB 0%-50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0%-60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem satuan kredit semester (sks) mengikuti aturan sebagai berikut. Satu sks pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Satu sks pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan 25 menit kegiatan mandiri tidak terstruktur.

5. Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

6. Kenaikan Kelas dan KelulusanKenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat terkait.Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dand. lulus Ujian Nasional.

7. PeminatanPeminatandilakukan pada kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Peminatan untuk SMA/MA meliputi: 1) Matematika dan Ilmu-ilmu Alam; 2) Ilmu-ilmu Sosial; 3) Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya. Dengan tetap memperhatikan kemampuan satuan pendidikan, SMA/MA didorong untuk menyediakan 3 peminatan tersebut, sehingga memberikan kesempatan peserta didiknya untuk mulai menekuni bidang yang diminatinya. Tidak ada batasan minimum jumlah peserta didik yang mengikuti pilihan tertentu, sehingga kelas peminatan tersebut dibuka. Peminatan untuk SMK/MAK bergantung pada program minat yang ditawarkan satuan pendidikan tersebut, yang diatur lebih lanjut oleh direktorat terkait. Dari sisi peserta didik, peminatan paling tidak memperhatikan dua aspek: minat peserta didik dan bakat peserta didik. Minat peserta didik diketahui melalui wawancara dengan peserta didik dan orang tua/wali peserta didik. Bakat peserta didik diketahui dengan tes bakat. Berdasarkan kedua hal tersebut, satuan pendidikan menempatkan peserta didik pada kelompok minat tertentu. Penempatan peminatan ini dilakukan pada masa orientasi awal peserta didik. Pindah peminatan dapat dilakukan sampai dengan pertengahan semester pertama, dengan memperhatikan permohonan orang tua/wali peserta didik, hasil belajar matapelajaran peminatan dalam kurun waktu tersebut, serta hasil konseling. Penambahan jam belajar kepada siswa yang pindah peminatan diatur oleh satuan pendidikan.8. Pendidikan Karakter, Kecakapan Hidup, Wirausaha, Anti Korupsi, dan Lingkungana. Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi pada kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK yang dicerminkan oleh aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada SKL dan KI. Yang dimaksud terintegrasi adalah bahwa pendidikan karakter tidak diajarkan sebagai matapelajaran terpisah, akan tetapi dilatihkan dan diteladankan pada setiap matapelajaran. b. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan vokasional serta menjadi merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan hard skills dan soft skills pada setiap jenjang pendidikan.c. Prinsip-prinsip dan implementasi jiwa wirausaha merupakan bagian integral dari pendidikan semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK.d. Karakter jujur merupakan pondasi dari pendidikan antikorupsi. Penanaman karakter jujur dilakukan terintegrasi pada semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK. Pengetahuan antikorupsi menjadi muatan matapelajaran yang relevan pada jenjang pendidikan menengah. e. Kesadaran pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang ditanamkan secara terintegrasi pada semua matapelajaran pada kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK.. Kalender PendidikanSatuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan Kurnas dan Kurda.

PendahuluanLatar BelakangMengacu pada prioritas kebijakan pembangunan pendidikan nasional yang dimuat baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 maupun RencanaStrategis Kementerian Pendidikan Nasional (RenstraKemendiknas) 2010-2014,dan berbagai kajian lainnya, akhirnya bermuara pada penataan ulang KTSP dalam bentuk Kurikulum 2013.Pada Kurikulum 2013, kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan mengadopsi kebutuhan nasional dan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.Tujuan Pedoman Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanTujuan Panduanpengelolaan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi lembaga pada jajaran kementerian pendidikan dan kebudayaan hingga satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. PengertianKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, Kegiatan Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan RPP.Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau beberapa materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Lampiran 1Contoh Format KTSP

Buku IA. Deskripsi Satuan PendidikanB. VisiC. MisiD. TujuanE. StrategiF. Kurnas 1. Rasional 2. Kerangka Dasar Kurikulum 3. Struktur Kurikulum4. Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, 5. Silabus.G. Kurda 1. KD dan Silabus . H. Kegiatan Kurikuler 1. intrakurikuler, 2. kokurikuler, 3. ekstrakurikuler)I. Kalender Pendidikan.

Buku IIRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I. Pendahuluan

Pengertian-pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, kalender pendidikan, dan RPP.Standar Proses adalah standar nasional pendidikan tentang perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah.Standar Penilaian adalah standar nasional pendidikan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah.Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu atau beberapa materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran detil pada suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, tujuan, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

II. Pembelajaran dalam Pendidikan Dasar dan Menengah

Pandangan tentang Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak, membangun pengetahuan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan untuk meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan pembelajaran memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam.Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-ketearmpilan, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip.

Langkah-langkah Pembelajaran

Prinsip-prinsip pembelajaran menurut standar proses perlu diwujudkan dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian. Untuk memberikan bantuan kepada guru, prinsip-prinsip pembelajaran tersebut dijabarkan dalam urutan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses observasi, menanya, asosiasi, dan komunikasi.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang masalah/tugas/topik yang akan diselesaikan/dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber. Pencarian informasi ini terutama dilakukan dengan mengamati (observing), menanya atau merumuskan masalah (questioning),menghubung-hubungkan fenomena (associating), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan, dan mengkomunikasikan hasil.Dalam kegiatan eksplorasi, guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Media dan sumber belajar lainnya digunakan guru untuk memberi bantuan peserta didik melakukan eksplorasi dalam bentuk mengamati (observing), menanya atau merumuskan masalah (questioning), dan melakukan percobaan (experimenting) atau pengamatan lanjutan, menghubung-hubungkan fenomena (associating), dan mengkomunikasikan hasil (communicating)

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

III. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan po