pedoman kaderisasi

Upload: agamsyaifurrizal

Post on 02-Mar-2016

682 views

Category:

Documents


62 download

DESCRIPTION

pedoman kaderisasi

TRANSCRIPT

  • HRDFSUKI.2012/2013

    LEMBAGA

    DAKWAH

    FAKULTAS

    UNIVERSITAS

    JEMBER

    UPAYA PENYAMARATAAN DAN STANDARISASI

    PENGKADERAN LDF UNIVERSITAS JEMBER

    PEDOMAN KADERISASI

  • MUQADDIMAH

    Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

    memberi kita nikmat dan karuniaNya, terutama nikmat iman dan Islam, sehingga kita

    dapat terus berjuang dijalan dakwah sampai detik ini. Shalawat dan salam semoga

    tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan

    orang-orang yang senantiasa menjalankan risalahnya hingga akhir zaman. Aku bersaksi

    bahwa tiada Illah yang berhak disembah kecuali Allah SWT, dan aku bersaksi bahwa

    Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasulNya. Wa badu

    Kerinduan mendalam akan iklim kampus yang Islami serta madani, membuat

    organisasi yang bergerak dibidang ke-Islam-an dan dakwah haruslah dapat menjadikan

    kader-kadernya menjadi militan untuk mewujudkan kerinduan tersebut. Seluruh

    organisasi itu haruslah mempunyai persepsi yang seragam dalam hal menjalankan dan

    menghidupkan organisasinya. Kesatuan arah gerak akan menjamin kerinduan itu

    tercapai. Karena yang kita yakini, Allah akan menolong siapa yang menolong

    agamaNya.

    Bidang HRD/ Internal/ Kaderisasi/ apapun namanya, itulah yang paling

    bertanggungjawab akan pengelolaan sumber daya manusia di setiap organisasi. Bidang

    inilah yang umum dipakai di setiap organisasi sebagai langkah penyiapan kader yang

    akan meneruskan perjuangan dan pergerakan dalam rangka mewujudkan visi organisasi.

    Dalam hal ini, penguatan konsep kader yang memiliki kafaah Islamiyah dan nalar

    pergerakan menuju kader berjiwa intelektual profetik menjadi kebutuhan gerakan

    dakwah tingkat fakultas.

    Selain itu, sistem kaderisasi yang jelas dan integral dapat dijadikan sebagai

    sarana pemantapan posisi LDF sebagai gerakan dakwah kampus yang profesional,

    membangun iklim ke-Islam-an, organisatoris, dan keilmuan umum. Dengan demikian,

    diperlukan pembentukan suatu sistem kaderisasi yang bersifat integral menuju

    kaderisasi yang dinamis.

    Suatu sistem kaderisasi juga harus sesuai dengan kondisi kekinian, memiliki

    berbagai sarana dan alur yang jelas dan aplikatif. Oleh karena itulah, HRD FSUKI

    menyusun Buku Pedoman Kaderisasi sebagai suatu sistem yang akan mengawal

    kaderisasi sebagai langkah dan sarana penyamarataan sistem pengkaderan di LDF.

  • Selanjutnya dengan mengharap ridho dari Allah SWT, semoga buku pedoman

    ini dapat bermanfaat dan dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Ada kurangnya

    semata-mata dari kami, ada lebihnya semata-mata dari Allah SWT. Kami menyadari

    kesempurnaan hanya milik Allah SWT, karena itu kritik dan saran membangun akan

    kami terima dengan senang hati.

  • DAFTAR ISI

    MUQADDIMAH ................................................................................................. i

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

    BAB 1 SASARAN KADERISASI

    1. To Raise the Quantity ...............................................................................

    2. To Developt the Quality ............................................................................ 3. To Build the Competency ..........................................................................

    BAB 2 PRINSIP KADERISASI

    1. Kaderisasi Sebagai Kultur Gerakan ....................................................... 2. Kaderisasi Integratif ................................................................................ 3. Kaderisasi yang Menyeluruh (Komprehensif) ....................................... 4. Kaderisasi Berorientasi Hasil ..................................................................

    BAB 3 IMPLEMENTASI KADERISASI

    1. Alur Proses Pengkaderan ........................................................................ 2. Piramida Kader ....................................................................................... 3. Indeks Jati Diri Kader (IJDK) ................................................................ 4. IJDK Pertahun ........................................................................................ 5. Muwashofat Kader ..................................................................................

    6. Sarana Pengkaderan ............................................................................... 7. Evaluasi dan Akreditasi ..........................................................................

    BAB 4 SILABUS SARANA PENGKADERAN

    1. GOM (Grand Opening Mentoring) ........................................................

    2. SDI (Studi Dasar Islam) .......................................................................... 3. Training Kepemimpinan 1 ...................................................................... 4. Training Kepemimpinan 2 ...................................................................... 5. Training Kepemimpinan 3 ...................................................................... 6. Mentoring ................................................................................................ 7. MIF (Madrasah Intensif) ........................................................................ 8. MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) dan Dauroh (Pelatihan) ........

  • BAB 5 DHAWABIT LDF

    1. Dhawabit Sarana Takwin (GOM, SDI, TK 1, TK 2, TK 3) ................... 2. Dhawabit MABIT .................................................................................... 3. Dhawabit Interaksi Ikhwan-Akhwat ...................................................... 4. Dhawabit Syuro ......................................................................................

  • BAB 1

    SASARAN KADERISASI

    Kaderisasi berpedoman pada petunjuk Rabbani dalam Al-Quran:

    Dan betapa banyak Nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari para

    pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang

    menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada

    musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Dan tidak lain ucapan mereka

    hanyalah doa, Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan

    kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan

    tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. (QS. Ali Imran: 146-147).

    Ayat ini memiliki tiga kandungan:

    1. Bahwa Nabi didampingi oleh kader-kader mujahid yang banyak,

    2. Kader yang membersamai perjuangan Nabi memiliki kualitas yang kokoh: tidak

    lemah atas berbagai ujian yang ditimpakan pada mereka, tidak patah semangat, dan

    pantang menyerah,

    3. Para mujahid tersebut menyadari kelemahan-kelemahan dan kesalahan dirinya dan

    memicu diri untuk bangkit menjadi yang terbaik atas bantuan Allah.

    Dalam konteks kaderisasi, ayat ini mengisyaratkan tiga sasaran kaderisasi:

    1. To Raise the Quantity atau pertambahan kuantitas, meliputi:

    a. Ekspansi rekruitmen: dalam hal ini dapat dilakukan dengan perluasan pengenalan

    LDF semenjak mahasiswa baru hadir di tiap fakultas Universitas Jember, melalui

    Pengenalan Kehidupan Kampus, media, dan kegiatan-kegiatan yang mengenalkan

    LDF lainnya secara menarik. Di samping itu, perlu dilakukan pengenalan intensif

    yang lebih dini melalui pembukaan Mentoring (GOM) dan selanjutnya perlu

    dilakukan optimalisasi Studi Dasar Islam (SDI) sebagai sarana rekruitmen yang

    formal.

    b. Disiplin dalam penerapan: dalam hal ini Pedoman Kaderisasi harus ditopang

    dengan disiplin perangkat kaderisasi secara optimal meliputi penyiapan pemandu/

    pementor yang terlatih dan kompeten, optimalisasi sarana pengkaderan,

    optimalisasi kajian ke-Islam-an dan keilmuan, serta peningkatan mutu fungsi

    manajemen dan administrasi kaderisasi.

  • c. Pengokohan struktur organisasi: peningkatan jumlah kader harus ditopang oleh

    struktur gerakan yang kokoh, ada dua hal yang harus dikuatkan yakni disiplin

    dalam manajemen mekanisme organisasi dan memobilisasi kader melalui

    kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak kader.

    2. To Developt the Quality atau peningkatan kualitas, meliputi:

    a. Kualitas kader ditentukan oleh Indeks Jati Diri Kader (IJDK) LDF. IJDK adalah

    parameter kualitas inti yang membentuk karakteristik kader LDF di setiap jenjang

    pengkaderannya. Meliputi aqidah, fiqrah (pemikiran), akhlaq, ibadah, tsaqofah

    Islamiyah (pengetahuan keislaman), intelektualitas dan profesionalitas,

    organisatoris, serta pengembangan diri.

    b. Peningkatan kualitas kader ini meliputi pembentukan/ pembinaan, pemeliharaan/

    penjagaan, pengembangan, pengarahan, dan pemberdayaan.

    3. To Build the Competency atau pembangunan kompetensi.

    Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki kader LDF, meliputi:

    a. Kafaah Islamiyah (Aqidah, akhlaq, ibadah, tsaqofah)

    b. Kredibilitas moral

    c. Intelektualitas dan profesionalitas

    d. Organisatoris

  • BAB 2

    PRINSIP KADERISASI

    1. Kaderisasi Sebagai Kultur Gerakan, maksudnya adalah: a. kaderisasi adalah budaya gerakan yang bersumber dari manhaj dakwah tarbiyah

    yang ini terbingkai dalam seluruh amal apapun, jadi bukan semata-mata sistem

    atau program kerja saja,

    b. kaderisasi merupakan jiwa gerakan mengkader adalah karakter dan mentalitas dari

    kader, dengan feeling dakwah fardiyah, feeling untuk membina harus bisa

    dilahirkan di setiap kader, jadi bukan hak, beban, atau kewajiban.

    2. Kaderisasi Integratif, maksudnya adalah:

    a. kaderisasi adalah turunan langsung dari visi LDF dengan dijabarkan dalam IJDK

    LDF,

    b. seluruh ragam aktivitas gerakan LDF yang dilakukan oleh berbagai bidang dalam

    LDF merupakan pencapaian tujuan kaderisasi,

    c. aktualisasi kader dalam segala kehidupan kampus adalah bagian dari proses

    kaderisasi LDF.

    3. Kaderisasi yang Menyeluruh (Komprehensif), maksudnya adalah: a. kaderisasi menyangkut beragam aspek kemanusiaan dan kepribadian, dengan

    mengembangkan beragam potensi dan kompetensi kader,

    b. kaderisasi memenuhi pendidikan pada beragam aspek kemahasiswaan seperti

    sosial dan akademik.

    4. Kaderisasi Berorientasi Hasil, maksudnya adalah kaderisasi yang berorientasi pada pencapaian kapasitas pribadi kader yang unggul dan mandiri (tarbiyah dzatiyah),

    dengan orientasi minimal adalah pencapaian IJDK/ Muwashofat tarbiyah.

  • BAB 3

    IMPLEMENTASI KADERISASI

    1. Alur Proses Pengkaderan

    Keterangan:

    GOM : Grand Opening Mentoring

    SDI : Studi Dasar Islam (OR/ Open Recruitment)

    Riayah I : Penjagaan Kader tingkat 1 (dijelaskan pada sarana pengkaderan)

    Riayah II : Penjagaan Kader tingkat 2 (dijelaskan pada sarana pengkaderan)

    Riayah III : Penjagaan Kader tingkat 3 (dijelaskan pada sarana pengkaderan)

    TK I : Training Kepemimpinan tingkat 1

    TK II : Training Kepemimpinan tingkat 2

    TK III : Training Kepemimpinan tingkat 3

    TI : Tim Instruktur

    2. Piramida Kader Kuantitas kader setiap jenjang dapat diasumsikan dengan melihat piramida berikut.

    GOM

    Mentoring

    SDI

    RIAYAH I

    TK I

    RIAYAH II

    RIAYAH III

    TK II

    TK III

    TI

    PURNA

    MADYA

    MULA

    MUDA

    Pembinaan kader Madya

    Pembinaan kader Muda

    Pembinaan kader Mula

    Pendaftaran menjadi kader

    FINISH

  • Sementara itu, pemetaan kader setiap jenjang terhadap kepengurusan organisasi

    dapat dilihat dari piramida berikut ini.

    Keterangan: PENGUIN=Pengurus Inti; DP=Dewan Penasihat

    3. Indeks Jati Diri Kader (IJDK) a. Aqidah: Memahami prinsip-prinsip tauhid beserta konsekuensinya sebagai jiwa

    dan paradigma dalam merasa, berfikir dan bertindak. Memiliki aqidah yang

    bersih yang tercermin dalam sikap, pemikiran dan tindakan. Memahami rukun

    iman. Berniat dan bersumpah hanya karena Allah. Meyakini adanya siksa kubur.

    Mengetahui hakikat penciptaan manusia sebagai hamba Allah dan sebagai

    khalifah di muka bumi. Memerangi segala bentuk takhayul, bidah, khurofat dan

    kemungkaran. Menjauhi dosa-dosa besar. Tidak megkafirkan sesama muslim.

    b. Fiqrah (Pemikiran): Meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna dalam

    mengatur kehidupan manusia. Menolak segala bentuk ide dan pemikiran yang

    bertentangan dengan Islam. Memahami hakikat & tujuan dakwah Islamiyah.

    Memahami karakteristik dakwah Rasulullah pada tiap periodesasinya.

    Memahami Filosofi Gerakan LDF sebagai gerakan dakwah kampus yang

    membangun iklim ke-Islam-an dan kultur ilmiah di tiap Fakultas. Intensitas

    keterlibatan dalam forum Riayah berjalan baik.

    c. Akhlaq: Menepati janji. Disiplin. Menutup aurat. Menjaga adab pergaulan:

    interaksi lawan jenis, ghadul bashar, tidak berikhtilat. Menghindari tempat dan

    perbuatan maksiat: dusta, zina, mabuk, merokok, judi, riba, dll. Menghindari

    akhlak sayyiah: takabur, ghibah, hasad. Menghormati dan berbuat baik terhadap

    orangtua (birrul walidain). Menunaikan hak-hak ukhuwah. Menjauhi kesia-siaan.

    Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain.

    DP

    PENGUIN

    MAGANG

    STAF DEPARTEMEN

    PURNA

    MADYA

    MUDA

  • d. Ibadah: Bersemangat dalam mengerjakan sholat lima waktu secara berjamaah.

    Berpuasa Ramadhan. Mengeluarkan zakat. Membiasakan tilawah rutin dengan

    tajwid. Hafal minimal setengah juz Al Quran. Membiasakan Qiyamullail minimal

    satu pekan sekali. Membiasakan dzikir harian (al-Matsurat).

    e. Pengetahuan Ke-Islam-an: Memahami karakter agama Islam. Memahami siroh

    nabawiyah. Memahami Al-Quran dan Hadits. Mengetahui Ulumul Quran.

    Mengetahui fiqh ibadah.

    f. Intelektualitas dan Profesionalitas: Mengenal disiplin imu yang sedang digeluti.

    Memiliki kemampuan mengembangkan prestasi akademik maupun non-akademik.

    Mampu mengetahui potensi enterpreunership. Menjauhi sumber penghasilan

    haram.

    g. Organisatoris: Mengetahui tata keorganisasian LDF. Mengetahui dasar-dasar

    aktivitas keorganisasian. Memahami dasar-dasar kepemimpinan. Aktif dalam

    aktivitas keorganisasian.

    h. Pengembangan diri: Memahami diri dan potensi pribadi. Menguasai

    keterampilan dasar kehidupan. Rajin belajar ragam pengetahuan,

    kemampuan,`dan keterampilan. Memiliki tradisi menjaga kesehatan dan kekuatan

    fisik.

    4. IJDK Pertahun Tahun Pertama: Pembentukan

    a. Keutuhan pandangan terhadap Islam

    b. Memiliki kesadaran akan problematika umat, sehingga ada keinginan untuk

    mengubah sesuai dengan aturan Islam

    c. Rajin melaksanakan ibadah mahdhoh (sholat berjamaah, sholat sunnah, shaum

    sunnah, dll)

    d. Mengetahui pentingnya organisasi

    e. Memiliki pemahaman dasar keorganisasian

    f. Memahami peran dan fungsi Lembaga Dakwah Fakultas

    g. Mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar

    h. Mengetahui manajemen akademik yang baik dan mampu melakukan perancangan

    akademik

    i. Memahami kompetensi/ keterampilan akademik yang harus dimiliki

  • Tahun Kedua: Pematangan

    a. Memenuhi IJDK tahun pertama

    b. Memahami konsep amal jamai

    c. Mau terlibat dalam aktivitas dakwah

    d. Mau menjadi penggerak dan berkomitmen dalam berdakwah

    e. Memahami fiqih dakwah dan fiqih ikhtilaf

    f. Memahami pandangan Islam terhadap politik

    g. Memahami konsep kepemimpinan Islami dan mampu mengaplikasikannya

    h. Mampu membangun komunikasi efektif

    i. Mampu menyusun kegiatan

    j. Profesional dalam tugas yang diamanahkan

    k. Peningkatan skill dan manajerial organisasi

    l. Mampu menangani permasalahan pribadi, akademik, dan keorganisasian.

    Tahun Ketiga: Pengokohan Peran

    a. Memenuhi IJDK tahun kedua

    b. Mampu menganalisa masalah dan mencari solusinya

    c. Mempunyai pemahaman dakwah yang utuh (trilogi dakwah kampus: ilmy,

    daawi, siyasi)

    d. Mampu membina kelompok mentoring

    e. Mampu mengambil keputusan dan menjabarkannya ke tingkat bawah

    f. Mempunyai kepekaan terhadap data dan informasi

    g. Penguasaan kemampuan dalam manajemen organisasi

    h. Penguasaan kompetensi dai

    Tahun Keempat: Persiapan Dakwah Pasca Kampus

    a. Penguasaan kemampuan dalam menangani Qodhoya (masalah) dakwah kampus

    b. Pencetakan trainer dari para kader untuk dauroh-dauroh ADK

    c. Membina kader-kader penggerak dakwah kampus

    d. Penanganan penyelesaian studi

    e. Persiapan dakwah pasca kampus

    f. Mampu membangun jaringan profesi

  • 5. Muwashofat Kader Kepribadian seorang muslim haruslah berlandaskan Al Quran dan As sunnah.

    karena keduanya merupakan warisan Rasulullah untuk ummatnya, dari Allah SWT.

    Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas yang

    harus lekat pada pribadi muslim. Dalam organisasi LDF, sepuluh profil ini diserap

    sebagai karakter (Muwashofat) Muslim Unggulan yang akan dicetak. 10 muwashofat

    Muslim Unggulan tersebut adalah sebagai berikut.

    a. Salimul Aqidah (Aqidah yang selamat),

    b. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar),

    c. Matinul Khuluq (Akhlaq yang kokoh),

    d. Qowiyyul Jismi (Tubuh yang kuat),

    e. Mutsaqqoful Fikri (Intelek dalam berpikir),

    f. Mujahadatul li Nafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu),

    g. Harishun ala Waqtihi (Pandai menjaga waktu),

    h. Munazhzhamun fi Syuunihi (Teratur dalam urusan),

    i. Qodirun alal Kasbi (Memiliki kemampuan usaha sendiri/ mandiri),

    j. Nafiun li Ghoirihi (Bermanfaat bagi orang lain).

    6. Sarana Pengkaderan a. Takwin (pembentukan) kader

    GOM-SDI-LTK 1-TK 2-TK 3

    1. GOM (Grand Opening Mentoring) Status Sarana untuk memperkenalkan Mentoring kepada Mahasiswa Baru. Tujuan Memberikan pemahaman tentang urgensi Mentoring sekaligus sebagai awal

    pengkaderan. Target Peserta tertarik dan mendaftar dalam mentoring. Materi - Menjadi mahasiswa ideal,

    - Asyiknya Mentoring. Follow up - Mentoring,

    - SDI. 2. SDI (Studi Dasar Islam)

    Status Sarana perekrutan anggota baru. Tujuan Memberikan pemahaman tentang syumuliatul Islam. Target Peserta memahami keberadaan Islam yang Syamil wa Mutakamil. Materi - Tsaqofah Islamiyah (Pengetahuan Ke-Islam-an),

    - Syumuliatul Islam (Kesempurnaan Islam),

  • - Menuju Muslim Unggulan, - Ke-LDF-an.

    Follow up - Mentoring, - MIF, - TK 1.

    3. Training Kepemimpinan 1 Status Merupakan sarana kaderisasi tingkat 1. Sarana pendidikan dan pelatihan

    manajemen organisasi dakwah. Tujuan Menanamkan nilai-nilai, visi dan misi organisasi secara lebih intensif untuk

    menumbuhkan komitmen dan loyalitas terhadap dakwah Islamiyah. Target Terbentuknya kader yang memiliki syakhsiyah Daiyah dengan karakteristik:

    militan, memiliki komitmen dan loyalitas terhadap Islam dan LDF sebagai lembaga dakwah dengan kemampuan manajerial yang baik.

    Materi - Kepemimpinan dalam Islam, - Manajemen Organisasi Dakwah, - Manajemen Kegiatan, - Administrasi dan Birokrasi.

    Follow up - Mentoring, - MIF, - TK 2, - Magang Pengurus/ Pengurus.

    4. Training Kepemimpinan 2 Status Merupakan sarana kaderisasi tingkat 2. Sarana pendidikan dan pelatihan bagi

    kader. Tujuan Membentuk kader-kader pemimpin yang memahami sepenuhnya amanah

    kekhalifahan sehingga mampu mengelola organisasi secara profesional. Target Terbentuknya kader-kader pemimpin yang siap menerima amanah dan

    profesional dalam menjalankannya. Materi - Al Qiyadah wal Jundiyah,

    - Urgensi Amanah, - Strategi Sukses Dakwah Kampus, - Urgensi Membina.

    Follow up - Mentoring, - MIF, - TK 3, - Pengurus inti (ketum, sekum, bendum, kadep, sekdep)/ Pengurus, - Jika dinyatakan lulus, dapat menjadi Asisten Mentoring.

    5. Training Kepemimpinan 3 Status Merupakan sarana kaderisasi tingkat 3. Sarana pelatihan khusus bagi kader. Tujuan - Menyiapkan pendamping bagi anggota baru,

    - Membentuk kader-kader yang mampu menjadi fasilitator pelatihan atau

  • kegiatan LDF/ umum. Target - Terbentuknya kader-kader pendamping yang berkualitas,

    - Terbentuknya kader-kader yang mampu memfasilitasi pelatihan atau kegiatan LDF/ umum.

    Materi - Rekayasa Dakwah Kampus, - Strategi Komunikasi, - Syakhsiyah Murabbi, - Profil Halaqoh Ideal, - Micro teaching.

    Follow up - Mentoring, - Jika dinyatakan lulus, dapat menjadi pendamping mentoring, - Fasilitator setiap pelatihan atau kegiatan (TI), - Dewan Penasihat Organisasi (DPO)

    b. Riayah (penjagaan dan peningkatan kapasitas) kader

    BEM-Mentoring-MIF-dll

    1. BEM (Buku Evaluasi Mentoring) Deskripsi Merupakan buku yang berisi tentang evaluasi amal yaumi kader, jenjang

    kaderisasi, muwashofat, dan track record kader (pelatihan, kepanitiaan, akademik). Buku ini dibuat oleh departemen kaderisasi dan diberikan pada setiap kelompok Mentoring.

    Tujuan Sebagai bahan evaluasi perjalanan kader di setiap jenjang. Target Disiplin dalam pengisian oleh setiap kelompok Mentoring dan dievaluasi

    setiap bulan. 2. Mentoring

    Deskripsi Merupakan usroh dalam kelompok-kelompok kecil antara 4-10 peserta per kelompok. Bertemu setiap pekan dengan dipandu Pementor.

    Tujuan Sebagai sarana pembinaan kader dan penambahan kapasitas personal secara jamai.

    Target Berjalan lancar setiap pekan dengan orientasi hasil. Materi Sesuai silabus Mentoring

    3. MIF (Madrasah Intensif) Deskripsi Merupakan usroh dalam bentuk tatsqif yang diadakan oleh departemen

    kaderisasi setiap dua pekan atau sesuai kebutuhan. Tujuan Sebagai sarana penambahan kapasitas tarbawi kader yang belum bisa

    dilakukan dalam lingkup Mentoring (misal harus mendatangkan ahli bidang, ustadz, dsb).

    Materi Sesuai silabus MIF. 4. Dauroh (Pelatihan)

    Deskripsi Merupakan agenda insidental yang diadakan oleh departemen yang sesuai dengan jenis dauroh.

    Tujuan Diadakan untuk menambah kemampuan soft skill kader sesuai kondisi kekinian/ kebutuhan.

    Materi Sesuai silabus/ sesuai kebutuhan.

  • 5. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) Deskripsi Merupakan agenda bulanan yang diadakan oleh departemen kaderisasi

    berupa bermalam di musholla atau masjid yang ditentukan dengan agenda kajian, tilawah Al-Quran, qiyamul lail, kultum, dan riyadhoh. Untuk kajian dan riyadhoh bisa diikuti oleh akhwat, namun agenda selain itu khusus ikhwan.

    Tujuan Untuk meningkatkan kultur ruhiyah bagi kader dan mempererat ukhuwah. Materi Sesuai silabus.

    6. Rihlah (Rekreasi) Deskripsi Merupakan kegiatan insidental yang disepakati bersama dengan agenda

    mengunjungi tempat wisata alam, tadabur alam, atau ditambah outbound. Tujuan Untuk merefresh diri dari rutinitas aktivitas kampus dan menjadi sarana

    praktik nilai-nilai Islami pada kehidupan sosial (ukhuwah, itsar, disiplin, komitmen, semangat, dll)

    Materi Tadabur alam, soft skill

    7. Mukhayyam (Camping) Deskripsi Merupakan sarana pembinaan jasadiyah melalui latihan fisik dan simulasi

    dengan setting tempat di alam bebas, camping minimal sehari semalam. Tujuan Melatih kader untuk terbiasa hidup di alam terbuka dengan sarana dan

    prasarana sederhana, melatih kedisiplinan, nilai jundiyah, dan membiasakan kader dalam suasana Islami yang komprehensif dan universal.

    Materi Sesuai kebutuhan. 8. KAUM (Kajian Umum) / KAMUS (Kajian Kemuslimahan)

    Deskripsi Merupakan suatu kegiatan semacam pengajian umum yang dapat diikuti oleh semua warga kampus dengan penceramah dari ustadz yang ditunjuk dengan materi kontemporer.

    Tujuan Untuk menambah wawasan materi ke-Islam-an umum, mempererat silaturahim antar civitas akademika kampus dan pencitraan wajihah, sekaligus sebagai sarana tadrib amal kader.

    Materi Kajian Islam kontemporer. 9. MTQ (Majelis Tilawah Al-Quran)

    Deskripsi Suatu kegiatan bersama dengan agenda tilawah dan menyimak secara bergantian yang dapat diadakan setiap sore menjelang maghrib.

    Tujuan Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran bagi kader. Materi Tahsin atau tajwid.

    10. KEKAR (Kelompok Karya) Deskripsi Merupakan sarana pengkaderan informal yang dibentuk oleh kader secara

    kreatif dan sukarela yang didasarkan pada minat atau keahlian tertentu. Dalam hal pembentukan dan pengelolaannya harus terkoordinasi dalam struktur organisasi. Beberapa contoh diantaranya Kelompok Studi (dikoordinasi oleh dept.kaderisasi), Tim Redaksi Media (dept.syiar), dsb.

    Tujuan Untuk meningkatkan minat kader pada aktivitas yang bermanfaat dan produktif bagi diri dan orang lain.

    Materi

    Sesuai kebutuhan.

  • 11. TI (Tim Instruktur) Deskripsi Merupakan suatu forum bagi kader purna (yang dinyatakan lulus dalam TK

    3) yang berfungsi sebagai perangkat dalam setiap penyelenggaraan sarana pengkaderan (pementor, pemateri, trainer, dsb), evaluator implementasi kaderisasi, dan pemecah permasalahan yang terjadi seputar kaderisasi.

    Tujuan Untuk mengawal jalannya kaderisasi organisasi. 7. Evaluasi dan Akreditasi

    a. Evaluasi

    Evaluasi dilakukan secara berkala oleh departemen kaderisasi untuk urusan

    administratif, dan oleh TI untuk urusan kualitas dan qodhoya dalam implementasi

    kaderisasi. Berikut ini adalah beberapa bagian evaluasi yang dilakukan oleh

    masing-masing.

    Departemen Kaderisasi, evaluasi yang dilakukan meliputi:

    - Evaluasi melalui BEM diperoleh poin penting untuk evaluasi yaitu: i) info

    Mentoring (data murabbi, data peserta); ii) materi yang disampaikan; iii)

    tingkat kehadiran peserta yang harus selalu dimasukkan dalam data prestasi

    kader setiap bulan; iv) data track record kader yang harus selalu dimasukkan

    dalam data prestasi kader setiap bulan; v) prestasi kader berkaitan dengan

    pencapaian amal yaumi, disesuaikan dengan amal yaumi minimal di tiap

    jenjang kader.

    - Membuat database kader secara lengkap yang diupdate setiap triwulan. Form

    database minimal memuat: nama lengkap; NIM; amanah saat ini (internal dan

    eksternal organisasi); alamat asal; alamat di jember; no.telp/HP pribadi;

    no.telp/HP orang terdekat yang dapat dihubungi.

    - Membuat data prestasi kader yang diupdate setiap bulannya. Form data

    prestasi minimal memuat: nama kader; jenjang kader; nama murabbi; prestasi

    amal yaumi (kriteria: baik-sedang-kurang); prestasi track record kader pada

    bulan tersebut (pelatihan, kepanitiaan, akademik); tingkat kehadiran dalam

    Mentoring (angka).

    - Membuat data controling mentoring yang diupdate setiap bulannya. Form

    data controling mentoring minimal memuat: no.reg Mentoring; nama PM

    (Pendamping Mentoring); nama peserta; frekuensi satu bulan; tingkat

    kehadiran (persen); materi-materi yang disampaikan; kendala; catatan khusus.

  • - Ketentuan evaluasi:

    1) Disiplin dalam administrasi dan evaluasi harus menjadi prioritas;

    2) Database kader, data prestasi kader, dan data controling mentoring dibuat

    di MS.Excel dan dicopy oleh kepala departemen, sekretaris departemen,

    ketua umum, sekretaris umum, dan koordinator TI. Termasuk setelah

    update;

    3) Kriteria mengenai prestasi amal yaumi kader ditentukan berdasarkan

    syuro internal kaderisasi;

    4) Harus dilakukan tindakan terhadap kelompok mentoring yang tidak ada

    pertemuan selama dua kali berturut-turut pada pekan yang seharusnya

    dapat diadakan mentoring (tidak liburan panjang);

    5) Harus dilakukan tindakan jika dalam suatu mentoring, persentase

    kehadiran selalu kurang dari 50% selama dua bulan berturut-turut;

    6) Harus dilakukan tindakan jika ada peserta mentoring yang tidak hadir

    selama tiga kali berturut-turut;

    7) Ketentuan lain yang berkaitan dengan evaluasi yang belum tercantum

    dapat dimusyawarahkan oleh internal kaderisasi dengan sepengetahuan

    ketua umum dan koordinator TI.

    Tim Instruktur (TI), melakukan evaluasi yang meliputi:

    - Membahas setiap perjalanan masing-masing kader berkenaan dengan

    aktivitas mentoring, prestasi amal yaumi, dan prestasi track record.

    - Membahas tentang jenjang kader meliputi: pencapaian muwashofat jenjang

    tiap kader; sarana jenjang yang berjalan beserta qodhoya dan solusinya;

    persiapan masing-masing kader dalam akreditasi dan peningkatan jenjang.

    - Ketentuan evaluasi:

    1) Pembahasan dilakukan secara berkala (dapat bersama ketum) dan ketika

    dalam keadaan diperlukan (persiapan sarana kaderisasi, ada qodhoya

    dalam implementasi kaderisasi, ada pelanggaran dhawabit oleh kader,

    dll).

    2) Data yang diperlukan berkaitan dengan evaluasi dapat meminta dari

    departemen kaderisasi dan harus update.

  • 3) Harus dilakukan tindakan apabila ada qodhoya pada implementasi

    kaderisasi.

    4) Harus dilakukan tindakan apabila ada pelanggaran dhawabit oleh kader.

    b. Akreditasi

    Akreditasi dilakukan untuk menilai kelayakan kader dalam suatu jenjang dan

    untuk mempersiapkan pada peningkatan jenjang-jenjang kader, serta merupakan

    sarana rekomendasi positioning kader. Akreditasi dalam pengkaderan dilakukan

    secara informal dan formal jika diperlukan. Berikut ini adalah ketentuan mengenai

    masing-masing sarana akreditasi tersebut.

    Akreditasi Informal, dilakukan sebagai berikut:

    - Dilakukan oleh TI, bersama murabbi, dan ketua umum,

    - Dilakukan dengan pembahasan mengenai prestasi dan pencapaian

    muwashofat masing-masing kader.

    Akreditasi Formal, dilakukan sebagai berikut:

    - Dilakukan jika dibutuhkan dan memungkinkan untuk dilakukan,

    - Dilakukan oleh departemen kaderisasi dengan format UAJ (Ujian Akhir

    Jenjang) secara ujian tulis atau lisan,

    - Poin pertanyaan pada UAJ dibuat oleh TI,

    - Kriteria kelulusan dalam UAJ dimusyawarahkan bersama antara departemen

    kaderisasi dan TI.

  • BAB 4

    SILABUS SARANA PENGKADERAN

    1. GOM (Grand Opening Mentoring)

    No Materi Durasi Orientasi Studi Kisi materi

    Metode penyampaian

    1 Menjadi Mahasis-wa Ideal

    60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

    Mahasiswa baru mendapatkan wawaasan tentang kehidupan mahasiswa yang berorientasi perbaikan diri dan ummat

    - Karakteristik personal mahasiswa

    - Mahasiswa sebagai agen perubahan

    - Kebutuhan untuk bergabung dalam UKM yang bermanfaat

    Ceramah, diskusi, studi kasus

    2 Asyiknya Mentoring

    Sda Mahasiswa diberikan pengetahuan tentang pentingnya mentoring sebagai sarana peningkatan kapasitas diri dan pembentuk kepribadian Islami

    - Pengenalan Mentoring sebagai sarana pembinaan individu

    - Manajemen aktivitas Mentoring

    - Kisah dahsyat ikut Mentoring

    Diskusi, studi kasus

    2. SDI (Studi Dasar Islam)

    No Materi Durasi Orientasi Studi Kisi materi

    Metode penyampaian

    1 Tsaqofah Islamiyah

    60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

    Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap dasar syakhsiyah Islamiyah yang meliputi salimul aqidah dan konsep diri sebagai hamba Allah

    - Makna Syahadatain dan konsekuensinya

    - Marifatullah - Marifatul Insan

    Ceramah, diskusi, studi kasus

    2 Syumulia-tul Islam

    Sda Peserta lebih interest pada Islam, memiliki pandangan utuh terhadap Islam sebagai pedoman hidup manusia, dan memiliki kesadaran bahwa Islam dapat menjadi satu-satunya

    - Mengenal Islam (arti kata dan prinsip)

    - Arti syumuliatul Islam sebagai pedoman hidup

    - Pandangan solusi Islam terhadap permasalah ummat

    Sda

  • solusi bagi permasalahan ummat kontemporer (keterpurukan bangsa dan moralitas pemuda)

    kontemporer (keterpurukan bangsa dan moralitas pemuda)

    3 Menuju Muslim Unggulan

    Sda Peserta memahami konsep 10 muwashofat kader dakwah sebagai konsep seorang muslim yang benar dalam rangka menuju muslim unggulan (pemuda Rabbani)

    - Pengenalan konsep diri sebagai hamba Allah

    - Pengenalan konsep tawazuun dalam hidup seorang pemuda

    - Pengenalan 10 muwashofat kader dakwah

    - Manajemen diri dalam akademik dan organisasi

    Sda

    4 Ke-LDF-an

    Sda Peserta memahami pentingnya bergabung dengan jamaah dakwah sebagai ladang amal jamai dan lebih percaya pada LDF yang merupakan wadah pembinaan diri dan aktualisasi menuju muslim unggulan (insan kamil, pemuda Rabbani)

    - Pengenalan konsep Amal Jamai

    - Peran dan fungsi LDF (Lembaga Dakwah Fakultas)

    - Visi dan misi LDF

    Sda

    3. Training Kepemimpinan 1

    No Materi Durasi Orientasi Studi Kisi materi

    Metode penyampaian

    1 Kepemimpinan dalam Islam

    60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

    Peserta memahami karakter kepemimpinan yang baik dan benar menurut Islam

    - Pengertian kepemimpinan

    - Kedudukan kepemimpinan dalam organisasi dakwah

    - Studi kepemimpinan Rasulullah SAW

    Diskusi, studi kasus

    2 Manaje- men orga-

    Sda Peserta memahami manajemen

    - Perencanaan - Pengorganisasian

    Ceramah, diskusi, studi

  • nisasi organisasi yang baik secara fungsional dan struktural

    - Pengawasan - Perbaikan kontinyu

    kasus

    3 Manajemen Kegiatan

    Sda Peserta memahami tentang mekanisme penyelenggaraan kegiatan yang baik, tersusun rapi dan professional

    - Hakikat kegiatan organisasi dakwah

    - Analisis SWOT - Penyusunan

    kepanitiaan - Peran kepanitiaan

    dalam kesuksesan kegiatan

    Studi kasus dan simulasi

    4 Adminis-trasi dan Birokrasi

    sda Peserta memahami ketentuan administrasi organisasi dan kegiatan serta mampu memahami birokrasi organisasi kampus (dekanat-rektorat-mahasiswa)

    - Pengertian dan pentingnya admi-nistrasi

    - Ketentuan admini-strasi yang baik dan benar

    - Kedudukan LDF dalam kampus

    - Ketentuan dalam birokrasi kampus

    - Alur perizinan kegiatan

    Studi kasus

    4. Training Kepemimpinan 2

    No Materi Durasi Orientasi Studi Kisi materi

    Metode penyampaian

    1 Al Qiyadah wal Jundiyah

    60 menit dengan estimasi pengkondisian 10 menit, pemberian materi 30 menit, tanya jawab 20 menit

    Peserta memahami makna Qiyadah wal Jundiyah sebagai landasan aktivitas organisasi

    - Kewajiban Beramal jamai

    - Hal-hal yang membantu terlaksananya tugas pemimpin

    - Keanggotaan dan tuntutannya

    - Aturan dan Adab pergaulan pimpinan-anggota

    - Sistem dan peraturan

    - Pengendalian pertemuan-pertemuan

    Ceramah dan Tanya jawab

    2 Urgensi Amanah

    Sda Peserta mampu memahami dan menerapkan karakter amanah dalam setiap aktivitasnya

    - Defini amanah - Urgensi amanah

    dalam jamaah dakwah

    - Studi faktual

    Ceramah dan Tanya jawab

  • terutama dalam organisasi

    penerapan sifat amanah

    3 Strategi Sukses Dakwah Kampus

    Sda Peserta mendapatkan wawasan yang integral tentang aktivitas dakwah kampus dan dapat memanfaatkan berbagai sarana yang ada untuk mencapai tujuan dakwah

    - Trilogi dakwah kampus

    - Karakteristik dakwah kampus

    - Universalitas dakwah

    - Variasi dakwah - Maksimalisasi

    sarana dakwah (Kaderisasi, Syiar, Akademi-Profesi, Kewirausahaan, Kemuslimahan, Kemitraan, dan Pelayanan Ummat)

    - Sinergisitas antar lembaga dakwah

    Diskusi dan studi kasus

    4 Urgensi Membina

    Sda Peserta merasa perlu segera melakukan up grading diri untuk segera siap menjadi murabbi

    - Halaqoh sebagai sarana utama kaderisasi

    - Peranan kader dakwah sebagai dai dalam halaqoh

    - Keuntungan yang dapat diperoleh dari membina

    Ceramah dan Tanya jawab

    5. Training Kepemimpinan 3

    No Materi Durasi Orientasi Studi Kisi materi

    Metode penyampaian

    1 Rekayasa Dakwah Kampus

    60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

    Peserta memahami bagaimana strategi dakwah kampus sehingga futuh di semua lini

    - Sinergisitas dakwah tiga lini

    - Perang pemikiran - Membentuk opini

    publik - Imunitas prinsip

    Tarbiyah dalam dakwah

    - Qodhoya Asasiyah dakwah kampus dan cara penyelesaiannya

    Ceramah, diskusi, studi kasus

    2 Strategi Komu-nikasi

    Sda Peserta mampu melakukan komunikasi strategis pada semua elemen

    - Persiapan komunikasi

    - Prinsip komunikasi - Komunikasi

    Studi kasus, simulasi

  • kampus sebagai bagian dari rekayasa dakwah

    3 Syakhsiyah Murabbi

    Sda Peserta memahami - Karakter murabbi ideal

    - Peran murabbi dalam halaqoh

    - Strategi peningkatan kapasitas personal

    Ceramah, diskusi

    4 Profil Halaqoh Ideal

    Sda Peserta memahami cara mengelola halaqoh muntijah dan strategi menghadapi permasalahannya

    - Manajemen halaqoh ideal

    - dinamisasi halaqoh - Strategi mengatasi

    permasalahan halaqoh

    - Silabus materi halaqoh

    Ceramah, diskusi

    5 Micro teaching

    Sda Peserta mampu melakukan metode pengajaran yang baik pada halaqoh

    - Pematangan persiapan

    - Metode pengajaran yang menarik

    - Pengajaran berorientasi hasil

    Pemaparan dan simulasi

    6. Mentoring Berikut ini adalah silabus materi yang harus didapatkan kader Mula-Muda-Madya

    melalui sarana mentoring (pertemuan atau penugasan) dengan asumsi diselesaikan

    2 tahun. Silabus mentoring ini terbagi menjadi tiga prioritas yang dapat diberikan.

    Prioritas 1

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana 1 An Nas 1 Al-Qur'an Mentoring 2 Al Falaq 1 Al-Qur'an Mentoring 3 Al Ikhlas 1 Al-Qur'an Mentoring 4 Al Kafirun 1 Al-Qur'an Mentoring 5 Al Maa'un 1 Al-Qur'an Mentoring 6 Al 'Ashr 1 Al-Qur'an Mentoring 7 Al Qariah 1 Al-Qur'an Mentoring 8 Al Zalzalah 1 Al-Qur'an Mentoring 9 Al Alaq 1 Al-Qur'an Mentoring

    10 Ta'riful Qur'an 1 Al-Qur'an Mentoring 11 Ma'na Syahadatain 1 Aqidah Mentoring

    12 Syarat-Syarat Diterimanya Syahadat 1 Aqidah Mentoring

    13 Beberapa Hal Yang Membatalkan 1 Aqidah Mentoring

  • Syahadat 14 Arti La Ilaha Illallah 1 Aqidah Mentoring 15 Larangan Berhubungan dengan Jin 1 Aqidah Mentoring 16 Ma'rifatullah Mentoring 17 Ilmu Allah SWT 1 Aqidah Mentoring 18 Ma'rifatu Dinil Islam 1 Aqidah Mentoring 19 Syumuliyah Islam 1 Aqidah Mentoring 20 Ta'rifur Rasul 1 Aqidah Mentoring 21 Setiap umat Diutus Rasul 1 Aqidah Mentoring

    22 Kewajiban Beriman Kepada Semua Nabi & Rasul 1 Aqidah Mentoring

    23 Kebutuhan Manusia Terhadap Rasul 1 Aqidah Mentoring

    24 Makanatur Rasul 1 Aqidah Mentoring 25 Shifatur Rasul 1 Aqidah Mentoring 26 Wazhifatur Rasul 1 Aqidah Mentoring 27 Wajibatul Muslim Nahwar Rasul 1 Aqidah Mentoring 28 Khashais Risalah Muhammad SAW 1 Aqidah Mentoring

    29 Keumuman Risalah Nabi Muhammad SAW 1 Aqidah Mentoring

    30 Makna Rasulullah Sebagai Penutup Para Nabi 1 Aqidah Mentoring

    31 Natijatu Risalah Muhammad SAW 1 Aqidah Mentoring 32 Beriman Kepada Hari Akhir 2 Aqidah Mentoring 33 Iman Kepada Qadar 1 Aqidah Mentoring 34 Ihsan 1 Aqidah Mentoring 35 Mukadimah Sirah 1 Sirah Mentoring

    36 Kelahiran Nabi Saw - Menjelang Kenabian 1 Sirah Mentoring

    37 Masa Kenabiah - Hijrah Ke Habasyah 1 Sirah Mentoring

    38 Masa Hijrah Ke Habasyah - Hijrah Ke Madinah 1 Sirah Mentoring

    39 Hijrah Ke Madinah - Posisi Mapan di Madinah/Piagam Madinah 1 Sirah Mentoring

    40 Jihad Rasul - Fathu Mekkah 1 Sirah Mentoring 41 Pasca Fathu Mekkah Wafat 1 Sirah Mentoring

    42 Jenjang Makkiyah dan Karakteristiknya 1 Sirah Mentoring

    43 Rukun Islam dan Prinsip Akhlaq 1 Tazkiyah Mentoring

    44 Ahammiyatut Tarbiyah (Urgensi Pembinaan) 1 Fikrul Islami Mentoring

  • 45 Ghazwul Fikri 1 Fikrul Islami Mentoring

    46 Ahwalul Muslimin (Kelemahan Muslimin Dewasa Ini) 1 Fikrul Islami Mentoring

    47 Zionisme Internasional 1 Fikrul Islami Mentoring

    48 Gerakan Terselubung Yang Memusuhi Islam 1 Fikrul Islami Mentoring

    49 Lembaga-Lembaga Yang Menentang Islam 1 Fikrul Islami Mentoring

    50 Berpartisipasi dalam Kerja-Kerja Jama'i 1 Fikrul Islami Mentoring

    51 Hizbusy Syaithan: Menjadikan Setan Sebagai Musuh 1 Fikrul Islami Mentoring

    52 Urgensi Tarbiyah Wanita Muslimah 1 Keakhwatan Mentoring 53 Membangun Kepribadian Islami 1 Keakhwatan Mentoring

    54 Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah 1 Keakhwatan Mentoring

    55 Hafal Al Qur'an Juz 30 1 Al-Qur'an Penugasan 56 Tilawah Yaumiyah 1 Al-Qur'an Penugasan

    Prioritas 2

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana

    1

    Terkabulnya Doa Anak Yang Berbakti Pada Orang Tua dan Durhaka Terhadap Orang Tua Termasuk Dosa Besar (2 Hadits)

    1 Hadits Mentoring

    2 Menulis Al Qur'an Juz 30 1 Al-Qur'an Penugasan 3 Anas Bin Malik Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 4 Said Bin 'Amir Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 5 Ath-Thufail Bin 'Amr Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 6 Abdullah Bin Hudzafah Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 7 Abdullah Bin Mas'ud Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 8 Abu Ayyub Al-Anshari Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 9 Amr Bin Jamuh Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan

    10 Abdullah Bin Jahsy Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 11 Abu 'Ubaidah Bin Al-Jarrah Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 12 Salman Al-Farisi Ra 1 Kisah Sahabat Penugasan 13 Perhiasan Yang Islami 1 Keakhwatan Penugasan

    Prioritas 3

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana

    1 18 kisah taubat 1 Kaifa Ihtadaitu Penugasan (kultum)

  • 2 An-Nas Wa Al-Haq (Manusia dan Kebenaran) 1 Manusia dan Kebenaran

    Penugasan (bedah buku)

    3 Fashahah dan Balaghah Qur'an 1 Aqidah Penugasan (baca)

    4 Tafakkur Tentang Makanan dan Awan 1 Aqidah Penugasan

    (baca)

    5 Tafakkur Tentang Laut 1 Aqidah Penugasan (baca)

    6 Tafakkur Tentang Kecukupan Udara 1 Aqidah Penugasan

    (baca)

    7 Nikmat Perabot Rumah Tangga dan Rumah Sebagai Tempat Ketenangan

    1 Aqidah Penugasan (baca)

    8 Jumlah Semua Nabi dan Rasul yang Disebutkan Al-Quran 1 Aqidah Penugasan

    7. MIF (Madrasah Intensif) Berikut ini adalah materi-materi yang dapat dikaji dalam MIF. Seperti halnya dalam

    silabus mentoring, untuk MIF juga dibagi menjadi tiga prioritas yang dapat

    diberikan. Namun, MIF dapat dibagi menjadi dua yaitu untuk kader Muda dan

    Madya dengan masing-masing MIF I dan MIF II.

    Prioritas 1

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana

    1 Al Qur'an Mendahului Kemajuan Ilmu Pengetahuan 1 Al-Qur'an MIF

    2 Wujud dan Sifat Allah 1 Aqidah MIF 3 Hikmah Diutusnya Para Rasul As 1 Aqidah MIF

    4 Mukjizat dan Tanda Kenabian Muhammad Saw 1 Aqidah MIF

    5 Beriman Kepada Malaikat 1 Aqidah MIF

    6 Sikap Terhadap Kitab-kitab dan Kepalsuan Kitab Selain Al Qur'an 1 Aqidah MIF

    7 Ghirah Agama 1 Aqidah MIF 8 Hukum Air 1 Fiqih MIF 9 Hukum Shalat 1 Fiqih MIF

    10 Nuh As 1 Kisah Nabi MIF 11 Urgensi Fiqh Nisa 1 Keakhwatan MIF 12 Wanita-Wanita Pengukir Sejarah 1 Keakhwatan MIF

  • Prioritas 2

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana 1 Al Masad 1 Al-Qur'an MIF 2 An Nasr 1 Al-Qur'an MIF 3 Al Kautsar 1 Al-Qur'an MIF 4 Quraisy 1 Al-Qur'an MIF 5 Al Fiil 1 Al-Qur'an MIF 6 Al Humazah 1 Al-Qur'an MIF 7 At Takatsur 1 Al-Qur'an MIF 8 Al 'Adhiyat 1 Al-Qur'an MIF 9 Al Bayinah 1 Al-Qur'an MIF

    10 Al qadar 1 Al-Qur'an MIF 11 At Tin 1 Al-Qur'an MIF 12 Al Insyirah 1 Al-Qur'an MIF 13 Adh Dhuha 1 Al-Qur'an MIF 14 Al Lail 1 Al-Qur'an MIF 15 Asy Syam 1 Al-Qur'an MIF 16 Al Balad 1 Al-Qur'an MIF 17 Al Fajr 1 Al-Qur'an MIF 18 Al ghasyiyah 1 Al-Qur'an MIF 19 Al A'la 1 Al-Qur'an MIF 20 Ilmu Tauhid 1 Aqidah MIF

    21 Kedudukan Ilmu Tauhid dalam Islam (Iman Asas Amal) 1 Aqidah MIF

    22 Atsar Tauhid dalam Kehidupan 1 Aqidah MIF 23 Adam As 1 Kisah Nabi MIF 24 Idris As 1 Kisah Nabi MIF 25 Hud As 1 Kisah Nabi MIF 26 Shalih As 1 Kisah Nabi MIF

    8. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) dan Daurah (Pelatihan) Berikut ini adalah silabus materi yang dapat diberikan melalui sarana MABIT dan

    Dauroh. Silabus MABIT dan Daurah ini terbagi menjadi dua prioritas.

    Prioritas 1

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana

    1 Keutamaan Tilawah dan Mengkhatamkan Al Qur'an 1 Tazkiyah Mabit

    2 Birrul Walidain dan Sillaturahim 1 Hadits Mabit 3 Ikhlas (12 Hadits) 1 Tazkiyah Mabit 4 Taubat (12 Hadits) dan Bahasan 1 Tazkiyah Mabit

  • Tentang Taubat 5 Sabar (29 Hadits) 1 Tazkiyah Mabit 6 Shidq (6 Hadits) 1 Tazkiyah Mabit

    7 Menjauhi Tempat-Tempat yg Haram 1 Tazkiyah Mabit

    8 Menundukkan Pandangan 1 Tazkiyah Mabit 9 Khusyu dalam shalat 1 Tazkiyah Mabit

    10 Tabarruj & Ikhttilath 1 Tazkiyah Mabit 11 Bahaya Lidah 1 Tazkiyah Mabit 12 Dzikir & Keutamaannya 1 Tazkiyah Mabit 13 Menutup Aurat 1 Tazkiyah Mabit 14 Menjaga Harta Tetap Halal 1 Tazkiyah Mabit 15 Tajwid Hukum Nun dan Mim Mati 1 Al-Qur'an Daurah

    16 Pelatihan Manajemen Pengelolaan ZISWAF 1 Skill Daurah

    17 Pelatihan Kewirausahaan 1 Skill Daurah 18 Pelatihan Pembuatan Mading 1 Skill Daurah 19 Pelatihan Web 1 Skill Daurah 20 Pelatihan Jurnalistik Dakwah 1 Skill Daurah

    Prioritas 2

    No Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Sarana 1 Al-Birr Wa Ash-Shilah 1 Hadits Mabit

    2 Tidak Berjihad Kecuali Dengan Izin Kedua Orang Tua 1 Hadits Mabit

    3 Tidak Boleh Mencela Orang Tua Dengan Mencela Orang Lain 1 Hadits Mabit

    4 Wilayah Akhlaq Mencakup Seluruh Manusia; Manusia di Antara Kebaikan dan Kejahatan

    1 Tazkiyah Mabit

    5 Muraqabah (9 Hadits) 1 Tazkiyah Mabit

    6 Tawadhu (10 Hadits) dan Bahasan Tema Tawadhu' 1 Tazkiyah Mabit

    7 Urgensi Fiqih Bagi Da'i 1 Fiqih Daurah 8 Metode Belajar Fiqh 1 Fiqih Daurah 9 Beberapa Prinsip Fiqh 1 Fiqih Daurah

    10 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah 1 Skill Daurah 11 Pelatihan Presentasi 1 Skill Daurah 12 Pelatihan Motivasi 1 Skill Daurah

    13 Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan 1 Skill Daurah

    14 Pelatihan Memasak 1 Skill Daurah

  • BAB 5

    DHAWABIT LDF

    Dhawabit berarti suatu ketentuan/ peraturan/ kedisiplinan dalam budaya

    organisasi. Dhawabit LDF memuat Dhawabit MABIT, Dhawabit interaksi ikhwan-

    akhwat, dan Dhawabit Syuro. Berikut ini adalah poin-poin dalam masing-masing

    Dhawabit tersebut.

    1. Dhawabit Sarana Takwin (GOM, SDI, TK 1, TK 2, TK 3) a. Diadakan sesuai dengan kondisi dengan orientasi kebutuhan.

    b. Dapat dilakukan sendiri atau menggandeng LDF lain yang membutuhkan.

    c. Penyelenggaraan harus dikoordinasikan dengan LDK/ Forum yang menaungi

    LDF (FSUKI).

    d. Waktu ideal untuk menyelenggarakan sarana takwin adalah:

    - GOM pada saat mahasiswa baru melaksanakan PK2 universitas (Agustus),

    - SDI pada tengah semester gasal (Oktober-November),

    - TK 1 pada awal semester genap (Februari-Maret),

    - TK 2 pada awal semester gasal (Agustus-September),

    - TK 3 pada akhir semester genap (Juli-Agustus).

    e. Agenda dapat berupa agenda ruang atau lapang, atau kolaborasi keduanya,

    selama dapat dipastikan berjalan nyaman, kondusif, serta penyampaian dan

    penerimaan materi tidak terganggu.

    f. Penjaringan peserta dipermudah pada GOM dan SDI, tetapi semakin diperketat

    untuk TK 1, TK 2, sampai TK 3.

    g. Kriteria minimal peserta tiap sarana adalah sebagai berikut:

    - GOM adalah mahasiswa tiap Fakultas,

    - SDI adalah mahasiswa muslim tiap Fakultas,

    - TK 1 adalah anggota yang pernah mengikuti sarana riayah,

    - TK 2 adalah anggota aktif dan sudah paham keorganisasian,

    - TK 3 adalah anggota aktif dan sudah pernah menjadi asisten Mentoring.

    h. Perangkat sarana takwin dapat diambil dari TI, dan/atau pihak lain yang

    kompeten sesuai kebutuhan.

  • i. Perangkat sarana takwin dapat dibagi tugas menurut fungsinya. Sarana takwin

    dapat dikonotasikan sebagai training. Pembagian tersebut sebagai berikut:

    - Panitia penyelenggara (OC), adalah sebuah tim yang bertanggungjawab

    terhadap pelaksanaan teknis pra acara, saat acara, sampai pasca acara. OC

    sepatutnya diisi oleh orang-orang yang berada pada jenjang satu jenjang

    lebih tinggi dari peserta.

    - Master of Training (MOT), adalah penanggungjawab utama keseluruhan

    pelaksanaan training. Ia adalah orang yang paling faham dengan alur dan

    desain training. Selama proses training ia yang memipin koordinasi team

    instruktur dalam mengelola training. Secara detail tugas MOT adalah :

    Penanggungjawab keseluruhan training

    Pengendali team instruktur dalam mengelola sebuah training.

    Penentu alur dan desain training

    Pengambil kebijakan-kebijakan strategis selama proses training

    Memimpin koordinasi-koordinasi pra, saat, dan pasca training

    Memberi materi orientasi dan refleksi training

    Menentukan kelulusan peserta training.

    - Asisten MOT (ASMOT), adalah orang yang bertugas untuk membantu

    MOT terutama pada masalah administrasi. Ia adalah elemen yang

    bertanggungjawab untuk mengolah setiap data yang ada selama training.

    Secara detail, tugas asisten MOT adalah :

    Membantu MOT melaksanakan tugas-tugasnya

    Mengolah data perkembangan peserta

    Mengolah data perkembangan training yang diterima dari koordinator

    observer secara berkelanjutan

    Memberikan evaluasi dan sekaligus rekomendasi atas keberjalanan

    sebuah materi

    Membuat administrasi training

    Merapikan semua data dan informasi

    - Master of Classroom (MCR), adalah elemen yang bertanggungjawab untuk

    mengendalikan forum di kelas. Ia akan senantiasa membersamai

    peserta di dalam ruangan. Secara detail tugas MCR adalah :

  • Dinamisator, motivator dan evaluator keberjalanan forum di kelas

    Mengingatkan peserta yang tidak sungguh-sungguh mengikuti aktivitas

    training

    Menjamin agar kelas senantiasa hidup dan mampu memunculkan

    gagasan, kreativitas dan kemampuan peserta secara optimal.

    Mencermati kemajuan kelas secara umum dan juga perkembangan tiap

    peserta selama training

    - Observer, adalah elemen yang bertugas untuk melakukan pemantauan

    dan penilaian peserta dan keberjalanan forum di kelas. - Pemandu (jika ada pembagian kelompok), adalah elemen yang bertugas

    untuk memimpin proses kepemanduan, group discusion ataupun aktivitas-

    aktivitas lain yang bersifat dinamika kelompok termasuk memimpin

    pembacaan masurot, tilawah, mendampingi peserta makan bersama, sholat

    bersama dan sebagainya. Pemandu lebih banyak diposisikan sebagai

    pentransfer nilai-nilai spiritual dan akhlak. Pada sarana takwin awal (GOM

    atau SDI), pemandu menjadi prioritas orang yang akan menjadi pendamping

    mentoring kelompok yang dipandunya.

    j. Administrasi sarana takwin minimal sebagai berikut:

    - Data diri peserta,

    - Daftar peserta,

    - Presensi peserta,

    - Lembar penilaian.

    2. Dhawabit MABIT a. MABIT bersama ikhwan dan akhwat diperbolehkan dengan memperhatikan

    tempat yang representatif.

    b. MABIT akhwat saja dengan tujuan untuk peningkatan ruhiyah diperbolehkan

    dengan syarat tempat mabit kondusif.

    c. Bila menggunakan masjid sebagai tempat mabit (akhwat) harus memenuhi

    ketentuan sebagai berikut:

    - MCK terpisah,

    - Lingkungan terpisah dan aman,

    - Jika di luar kota Jember, harus ditemani ummahat, akhwat senior (keluarga)

  • d. Bila menggunakan tempat selain masjid, syarat sama dengan menggunakan

    masjid,

    e. Mabit ikhwan dan akhwat untuk keperluan syuro tidak diperbolehkan

    f. Mabit ikhwan dan akhwat untuk dauroh:

    - Mabit boleh untuk acara dauroh rekruitmen dengan tetap memperhatikan

    ketentuan syari dalam pengelolaan acaranya.

    g. Ketentuan untuk dauroh rekruitmen (=poin c: mabit di masjid).

    h. Mabit bersama untuk dauroh tarqiyah dan sejenisnya tidak diperbolehkan.

    i. Untuk pelaksanaan riadhoh, ikhwan-akhwat harus dikondisikan terpisah.

    j. Untuk kegiatan kampus dalam kondisi tertentu yang harus melebihi bada

    maghrib (kondisinya khusus), maka harus berkoordinasi dengan ka/sekdept

    kaderisasi atau ketum/kadept muslimah untuk masalah perizinan.

    3. Dhawabit Interaksi Ikhwan-Akhwat a. Interaksi ikhwan-akhwat disesuaikan dengan kebutuhan/tidak berlebihan

    b. Interaksi ikhwan-akhwat dibatasi hanya pada koordinasi keorganisasian atau

    agenda dakwah lainnya

    c. Jika berhubungan dengan perkuliahan/ aktivitas akademik lainnya, harus

    didampingi dengan teman (tidak boleh hanya berdua)

    d. Pembicaraan ikhwan-akhwat seperlunya, tidak menyangkut kepentingan pribadi

    (curhat, dsb)

    e. Interaksi ikhwan-akhwat dibatasi sampai pukul 20.00 WIB tiap hari (kecuali ada

    kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak dibuat-buat)

    f. Tidak diperkenankan adanya interaksi fisik (bersentuhan, berpegangan tangan)

    g. Pertemuan harus dibatasi dengan hijab, jika tidak memungkinkan ada hijab,

    harus berjarak lebih dari dua meter

    h. Dilarang berduaan dalam urusan apapun (harus ada teman ikhwan/ akhwat)

    4. Dhawabit Syuro a. Menghadiri syuro bila diundang.

    b. Hadir syuro tepat waktu (sesuai undangan).

    c. Perizinan harus dilakukan bila tidak hadir atau datang terlambat, kepada

    pimpinan syuro:

  • - Izin syari,

    - Perizinan dilakukan minimal 1 jam sebelum syuro kepada pimpinan syuro

    (baca lagi fiqih meminta izin),

    - Bukan bersifat informasi atau pemberitahuan,

    - Jika tidak diizinkan, maka harus mengikuti syuro.

    d. Izin kepada pimpinan syuro jika hendak meninggalkan ruangan.

    e. Pengkondisian ruhiyah sesuai dengan amal yaumi.

    f. Tempat syuro harus representatif dan kondusif.

    g. Ikhwan-akhwat terpisah dengan hijab, jika tidak memungkinkan ada hijab, maka

    harus terpisah jarak minimal 2 meter.

    h. Bila sebagai pimpinan syuro hendaknya:

    - Menjadi pimpinan syuro yang adil,

    - Sosialisasi agenda kepada seluruh peserta maksimal H-1, kecuali syuro yang

    bersifat darurat dan mendesak,

    - Berusaha menciptakan biah Islamiyah (saling menasihati, saling memaafkan,

    menjaga ukhuwah)

    - Memperhatikan adab-adab pribadi selama syuro:

    Tidak makan dan minum saat berbicara,

    Menggunakan kata-kata yang ahsan,

    Tidak diperkenankan bercanda yang berlebihan,

    Tidak diperkenankan tertawa terbahak-bahak

    Tidak diperkenankan ghibah dan namimah,

    Tidak diperkenankan memotong pembicaraan orang lain,

    Segala sesuatu yang bersifat kepentingan pribadi, harap tidak dibawa

    pada saat syuro.

    - Menjaga adab-adab pergaulan ikhwan-akhwat (QS.14:31-32) (=berkhalwat,

    ikhlital, ghadul bashar)

    - Sebelum syuro diakhiri, hendaknya pimpinan syuro menyampaikan hasil

    syuronya.

    i. Konten syuro:

    - Pembukaan

    - Diawali dengan basmalah dan shalawat Nabi

  • - Tilawah

    - Tausiah

    - Isi

    - Kesimpulan

    - Ditutup dengan hamdalah, istighfar, dan doa kafaratul majlis.

    j. Menghargai setiap usulan dan pendapat

    k. Menghentikan syuro sesaat waktu adzan berkumandang/ waktu sholat telah tiba

    l. Hendaknya sholat tepat waktu dan mengajak peserta lain turut serta

    m. Menerima dengan lapang dada dan melaksanakan hasil dan keputusan syuro

    n. Bagi ikhwah yang tidah hadir dalam syuro berkewajiban untuk mengetahui atau

    mencari tahu hasil syuro dari pimpinan syuro maksimal H+1

    o. Bila terjadi perdebatan, perhatikan adab-adab dalam berbicara

    p. Untuk syuro bersama ikhwan, akhwat tidak diperkenankan syuro sendirian,

    diharapkan mencari teman untuk mendampingi

    q. Diupayakan waktu syuro optimal (tidak berlebihan/sampai berjam-jam)

  • CATATAN