pedoman instalasi icu.docx

28
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu ruangan perawatan khusus dengan staff dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. Pelayanan ICU adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam kondisi kritis diruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang critical care. Pengelolaan pelayanan ICU dilakukan secara khusus dengan mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety), untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan. ICU RSUD Pemangkat dirancang dengan design ruang khusus, didukung oleh staff yang kompeten serta sarana, prasarana dan peralatan canggih khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan kompetensi staff medik, perawat dan staff lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan - keadaan tersebut. b. Tujuan 1. Tujuan Umum Standarisasi pelayanan ICU RSUD Pemangkat di Indonesia. 2. Tujuan Khusus: Standarisasi ruang yang meliputi struktur, design, Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat 1

Upload: darul-muttaqin-greenland

Post on 26-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu ruangan perawatan khusus dengan staff dan

perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien

yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau

potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.

Pelayanan ICU adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam kondisi kritis

diruang perawatan intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim yang terlatih dan

berpengalaman dibidang critical care. Pengelolaan pelayanan ICU dilakukan secara khusus

dengan mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety), untuk menurunkan angka

kematian dan kecacatan.

ICU RSUD Pemangkat dirancang dengan design ruang khusus, didukung oleh staff

yang kompeten serta sarana, prasarana dan peralatan canggih khusus untuk menunjang

fungsi-fungsi vital dengan menggunakan kompetensi staff medik, perawat dan staff lain yang

berpengalaman dalam pengelolaan keadaan - keadaan tersebut.

b. Tujuan

1. Tujuan Umum

Standarisasi pelayanan ICU RSUD Pemangkat di Indonesia.

2. Tujuan Khusus:

Standarisasi ruang yang meliputi struktur, design, sarana dan prasarana ruangan

ICU.

Standarisasi ketenagaan struktur, kebutuhan dan kualifikasi sumber daya

manusia yang meliputi penghitungan kebutuhan, kualifikasi, kompetensi dan

lain-lain.

Standarisasi standar mutu pelayanan, pemantauan dan pelaporan.

Standarisasi sistem meliputi Kebijakan / SOP, UT dan lain-lain.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat1

Page 2: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

c. Batasan Operasional

Pelayanan ICU diindikasikan dan ditentukan oleh kebutuhan pasien yang sakit kritis:

1. Pasien-pasien yang secara fisiologis tidak stabil dan memerlukan penangaan

dokter, perawat, profesi lain yang terkait secara terkoordinasi dan berkelanjutan,

serta pemantauan dan penanganan segera, terapi titrasi dan dukungan alat.

2. Keadaan pasien dalam bahaya dan mengalami dekompensasi fisiologis sehingga

memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus serta intervensi segera dan

dukungan peralatan canggih untuk mencegah timbulnya penyulit yang

merugikan.

Pada keadaan permintaan layanan ICU lebih tinggi dari pada kapasitas atau sarana dan

prasarana maka kepala ICU harus menentukan prioritas sesuai indikasi. Prioritas tersebut

adalah:

1. Pasien prioritas 1 (satu)

Kelompok ini dengan kondisi sakit kritis, tidak stabil, memerlukan bantuan

ventilasi dan alat bantu suportif organ/sistem yang lain, infus obat-obat kontinyu,

misalnya pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, gangguan keseimbangan

asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.

2. Pasien prioritas 2 (dua)

Pasien ini memerlukan pelayanan karena sangat berisiko bila tidak mendapatkan

terapi intensive dan pemantauan segera.

3. Pasien prioritas 3 (tiga)

Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan

sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara

sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU

pada golongan ini sangat kecil. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk

mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai

melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.

4. Pengecualian

Dengan pertimbangan danpersetujuan Kepala ICU, indikasi masuk pada beberapa

golongan pasien bisa dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien- pasien

golongan demikian sewaktu waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU agar

fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, 3

(satu, dua, tiga). Pasien yang tergolong demikian antara lain:

1) Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat2

Page 3: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

hidup yang agresif / “DNR (Do Not Resuscitate)”.

2) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.

3) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien pasien

seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya

untuk kepentingan donor organ.

d. Landasan Hukum

1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 148 tahun 2010 Tentang Izin dan

Penyelenggaraan Praktik Perawat

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.161 tahun 2010 tentang Registrasi

Tenaga Kesehatan

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan

Pasien Rumah Sakit

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga

Kesehatan

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 17 tahun 2013 tentang perubahan 148 ijin

praktek keperawatan

10. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 971 Tahun 2009 tentang Standar

Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan

12. Keputusan Menterikesehatan Republik Indonesia No

1778/MENKES/SK/XII/2010

13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 519/Menkes/Per/III/2011 tentang Ruang

Lingkup Dokter Anastesi

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat3

Page 4: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

Division Head Nursing Division Head AMA

ICU Coordinator

Doctors

Head Nurse

Clinical Nurse Educator

Ward Clark

Nurses

Health Care Assistance

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

a. Struktur Ketenagaan

Struktur internal tanya ke ICU

b. Kualifikasi SDM

Untuk mendukung penanganan pasien di ruang intensive care dibutuhkan

pendidikan dan pelatihan khusus. Spesifikasi Pendidikan dan Pelatihan yang terkait

dengan layanan dan kompetensi adalah seperti pada table berikut:

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat4

Page 5: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

No Jenis

Tenaga

Strata/Klasifikasi Pelayanan

Sekunder Tersier

1 Tim Medis Dokter spesialis (yang dapat

memberikan pelayanan setiap

diperlukan)

Dokter jaga 24 jam dengan

kemampuan ALS/ACLS, dan

FCCS

Dokter spesialis (yang dapat

memberikan pelayanan setiap

diperlukan).

Dokter jaga 24 jam dengan.

Kemampuan ALS/ACLS, dan

FCCS

2 Perawat Minimal 40% dari jumlah seluruh

perawat di ICU merupakan

perawat terlatih dan bersertifikat

ICU

Minimal 60% dari jumlah

seluruh perawat di ICU

merupakan perawat terlatih dan

bersertifikat ICU

3 Tenaga non

kesehatan

Tenaga administrasi di ICU

(Ward clerk)

HCA

Housekeeping

Tenaga administrasi di ICU

(Ward clerk)

Tenaga kefarmasian HCA,

Housekeeping Tenaga rekam

medik Tenaga untuk kepentingan

ilmiah dan penelitian.

Tabel 1. Spesifikasi Ketenagaan ICU

1. Dokter Anestesi Intensivis

Dokter Anestesi Intensivis yang dimaksud adalah Dokter Anestesi yang:

Bersertifikat sebagai seorang spesialis intensive care medicine (KIC:

Konsultan Intensive Care).

Menunjang kualitas pelayanan di ICU dan menggunakan sumber daya ICU

secara efisien.

Mendarmabaktikan lebih dari 50% waktu profesinya dalam pelayanan ICU

Bersedia berpartisipasi dalam suatu unit yang memberikan pelayanan 24

jam/hari, 7 hari/seminggu.

Mampu melakukan prosedur critical care

Pemasangan kabel pacu jantung transvenous temporer.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat5

Page 6: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

Melakukan diagnostik non-invasif fungsi kardiovaskuler dengan

echokardiografi.

Resusitasi jantung paru.

Pemasangan selang (WSD) / thoracostomy

Melaksanakan dua peran utama: Mampu melakukan pengelolaan pasien sakit kritis

Mampu melakukan management unit.

2. Keperawatan Perencanaan tenaga perawat

Perencanaan tenaga keperawatan mengacu pada kapasitas tempat tidur dan

klasifikasi / stratifikasi pelayanan ICU serta kompetensi perawat untuk

mendukung terwujudnya pelayanan keperawatan yang berkualitas, efektif dan

efisien.

Kualifikasi perawat ICU adalah sebagai berikut:

Perawat Pelaksana: Minimal D3 Keperawatan, memiliki sertifikat pelatihan

ICU, atau pelatihan BTCLS.

Ketua Tim (Penanggung Jawab Shift): Minimal D3 Keperawatan, dengan

pengalaman kerja di ICU minimal 3 tahun, memiliki sertifikat ICU dan sertifikat

pelatihan tambahan.

Perawat Kepala Ruangan ICU Primer dan Sekunder: Ners dengan pengalaman

sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat manajemen

kepala ruang. ICU Tersier : minimal Ners atau S2 keperawatan, memiliki

pengalaman sebagai ketua Tim ICU minimal 3 tahun dan memiliki sertifikat

manajemen kepala ruang, serta sertifikat pelatihan ICU.

Adanya kebijakan pimpinan tentang kebutuhan perawat di ICU dengan dasar

perhitungan kebutuhan tenaga dengan memperhatikan kapasitas tempat tidur,

BOR dan tingkat ketergantungan pasien.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat6

Page 7: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

3. Kompetensi perawat ICU

ICU Primer

a) Memahami konsep keperawatan intensif

b) Memahami isu etik dan hukum

c) Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif

d) Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat

e) Pengelolaan jalan nafas

f) Melakukan fisioterapi dada

g) Memberikan inhalasi

h) Memberikan terapi oksigen

i) Mengukur saturasi oksigen

j) Monitoring hemodinamik non-invasif

k) Melakukan BLS dan ALS

l) Merekam dan melakukan interpretasi EKG

m) Melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

n) Mengetahui dan dapat menginterpretasi hasil Analisa Gas Darah (AGD)

o) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks

p) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

q) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis

r) Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena

s) Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial

t) Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif.

ICU Sekunder

Kompetensi ICU Primer di tambah:

1) Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik,

2) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks,

3) Mempersiapkan pemasangan monitoring invasif (tekanan vena sentral, tekanan

arteri sistemik dan pulmonal),

4) Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri,

5) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik,

6) Melakukan persiapan Renal Replacement Therapy.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat7

Page 8: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

ICU Tersier

Kompetensi ICU Sekunder ditambah:

1) Mengetahui persiapan pemasangan Intraaortic Artery Balloon Pump

(IABP)

2) Melakukan persiapan Continous Renal Replacement Therapy (CRRT)

c. Penghitungan Jumlah Ketenagaan

Kebutuhan perawat di ICU didasarkan pada kapasitas tempat tidur, BOR dan tingkat

ketergantungan pasien.

Ada kebijakan pimpinan rumah sakit tentang rasio perawat setiap jaga (shift):

a. Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU Primer adalah 1 perawat : 2-3 pasien,

b. Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU Sekunder adalah 1 perawat : 1- 2 pasien,

c. Rasio perawat dan pasien pelayanan ICU Tersier adalah 1-2 perawat : 1 pasien,

d. Perbandingan perawat dengan pasien berdasarkan pada kompleksitas masalah pasien.:

perbandingan perawat : pasien yang menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:1,

sedangkan perbandingan perawat : pasien yang tidak menggunakan ventilasi mekanik

adalah 1:2.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat8

Page 9: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB III

STANDAR FASILITAS

a. Denah Ruang

b. Standar Fasilitas

Instalasi ICU memiliki fasilitas ruang terdiri atas:

1) Nurse stasion

Tempat perawat melaksanakan pencatatan asuhan keperawatan serta administrasi pasien

keluar masuk di instalasi ICU

2) Ruang ICU

Ruang utama rawat ICU pada kasus-kasus pasien yang diharuskan dirawat diruang ICU,

diruangan ini juga terdapat obat-obatan emergency, serta monitor EKG, Ventilator,

Syringe Pump, dan Infus Pump.

3) Ruang ICCU, PICU/NICU

Khusus untuk perawatan pada pasien jantung, bayi dan anak. Di ruangan ini juga

terdapat obat obat emergency, Monitor EKG, Syringe Pump, dan Infus Pump, kasur

dikubitus.

4) Ruang Istirahat perawat

5) Dapur

6) WC perawat dan WC pasien

7) Ruang tunggu keluarga Pasien

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat9

Page 10: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB IV

TATA LAKSANA LAYANAN

a. Tata Laksana Layanan

Tata laksana layanan ICU RSUD Pemangkat dibagi menjadi 2 klasifikasi

pelayanan yaitu:

1. Close ICU

Pada closed ICU, jika dokter yang merawat pasien sudah memutuskan dan /

mengindikasikan pasien harus mendapat perawatan intensive, maka dokter yang

merawat atau dokter jaga saat itu harus melaporkan kepada Dokter Intensivist ICU.

Dokter ICU akan mengkaji indikasi tersebut melalui telephone. Setelah menerima

jawaban dari dokter intensivist dokter yang merawat pasien / dokter jaga segera

memberitahukan ke HN / incharge untuk pemindahan pasien. HN / Incharge segera

menghubungi HC dan HN/Incharge ICU untuk rencana pemindahan pasien.

HN / Incharge ICU akan mengkaji diagnose, dokter yang merawat, kondisi

pasien, informed cosent, tindakan yang sudah dilakukan, tindakan yang akan

dilakukan, alat – alat yang dipasang obat – obatan / infuse yang diberikan.

Informasi tersebut kemudian diteruskan ke perawat yang akan merawat pasien tersebut

dan persiapan ruangan untuk pasien baru. Dalam waktu < 30 menit pasien sudah

boleh di antar ke ICU.

Penanganan pasien selama di ICU sepenuhnya dibawah tanggung jawab dokter

intensivist. Dokter intensivist akan berkoordinasi dengan berbagai disiplin untuk

penanganan pasien. Semua keputusan dan instruksi dari dokter intensivist, termasuk

rencana dan / pemindahan pasien jika kondisi pasien sudah stabil dan tidak

memerlukan penanganan di ICU lagi

2. Open ICU

Pada Layanan Open ICU, dokter yang merawat pasien yang menentukan dan

memutuskan pasien harus dirawat di ICU. Selama perawatan di ICU akan

dikonsultasikan kepada dokter anestesi atau intensivist yang bertugas untuk airway

managemen, berhubungan dengan kedaruratan, pemasangan alat – alat.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat10

Page 11: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

invasive, pemberian obat – obat anestesi dll namun coordinator dan segala

instruksi diputuskan oleh dokter yang merawat. Dokter yang merawat akan

berkoordinasi dengan berbagai disiplin lain untuk merawat pasien tersebut.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat11

Page 12: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB V

LOGISTIK

Keperluan logistik di Instalasi ICU meliputi bahan medis yang dipenuhi oleh instalasi

farmasi seperti : handscoon, masker, alcohol swab, spuit, gel, cairan infus, obat-obat emergency

dan lain-lain. Sedangkan untuk ATK (alat tulis kantor) dipenuhi melalui bagian logistik umum.

a. Alur permintaan barang bahan medis dan non medis

b. Perencanaan

Pengadaan bahan ICU harus mempertimbangkan hal sebagai berikut :

1) Tingkat persediaan

Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu

jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock.

Tingkat persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi

kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau ruang

penyimpanan umum.

Safety stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-bahan

yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok

Buffer stock adalah stock penyangga kekurangan reagent di lab

2) Perkiraan jumlah kebutuhan

Perkiraan jumlah kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau

pembelian bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan

untuk periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan datang. Jumlah rata-rata pemakaian

bahan untuk satu bulan perlu dicatat

c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan

Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima dari

pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang sulit didapat.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat12

Karu ICUPermintaan

barang

Bagian pengadaan

logistik umum

Bagian pengadaan

logistik farmasi

Page 13: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

Perencanaan dimulai dari penanggung jawab administrasi dan logistic yang mendata

kebutuhan barang-barang medis dan non medis habis pakai setiap bulan, mengecek barang

dan kebutuhan yang diperlukan dan membuat bon permintaan barang yang kemudian

diserahkan kepada kepala ruangan lab untuk ditandatangani untuk kemudian diberikan

kepada bagian pengadaan atau bagian farmasi sesuai dengan kebutuhan pemesanannya.

d. Permintaan

Permintaan barang tersebut dilakukan sesuai kebutuhan permintaan, kebagian farmasi atau

kebagian pengadaan dengan menggunakan formulir bon permintaan barang. Dalam keadaan

mendesak dan stock barang di Instalasi ICU kosong, maka permintaan barang bisa

dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja sesuai kebutuhan.

e. Penyimpanan

Bahan ICU yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan mempertimbangkan :

1) Perputaran pemakaian dengan mengadakan kaidah :

- Pertama masuk-pertama keluar (FIFO-first in-first out) yaitu barang yang lebih

dahulu masuk persediaan harus digunakan terlebih dahulu

- Masa kadaluarsa pendek dipakai terlebih dahulu. Hal ini untuk menjamin barang

tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama

f. Penggunaan

Penggunaan barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu,

sedangkan yang memiliki masa kadaluarsa pendek juga dipakai terlebih dahulu

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat13

Page 14: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

a. Pengertian

Sistim dimana Intalasi ICU membuat asuhan untuk keselamatan pasien

b. Tujuan

1) Terciptanya budaya keselamatan pasien

2) Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan

3) Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang

tidak diharapkan

c. Tata laksana keselamatan pasien

1) Tahap penerimaan pasien

Aplusan dari bangsal perawatan atau UGD :

- Identitas pasien

- Terapi yang diberikan

- Bangsal pengirim

- Dokter penanggungjawab Pasien

- Pastikan ventilator sudah dalam keadaan siap jika diperlukan

2) Tahap perawatan

a) Tahap persiapan perawatan

Pasien yang baru masuk dari bangsal perawatan ke instalasi ICU pastikan pasien

sudah terpasang foley cateter, dan mengganti pakaian pasien dengan pakaian

khuss rawat inap ICU, pasien yang akan dirawat sebaiknya sudah dipasang

pempers.

b) Tahap Perawatan

Pada tahap ini segera pasang elektroda monitor EKG, standby kan monitor agar

pasien mudah untuk di monitoring. Cek terapi yang diberikan oleh dokter

penanggungjawab serta monitoring masukan dan keluaran cairan pasien, berikan

diit sesuai intruksi yang diberikan oleh dokter.

3) Tahap pemindahan pasien ke bangsal

Pastikan administrasi pasien sudah lengkap, dan intruksi pasien pindah bangsal

sudah di tulis oleh dokter penanggungjawab pasien.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat14

Page 15: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja

1. Standard Precautions : Mencuci tangan dan penggunaan sarung

2. Kewaspadaan Needle stick Injury.

3. Ergonomi bekerja:

1) Perawat, staff admin

4. Fire Safety Knowledge

1) Jalur Evakuasi

2) Letak dan Penggunaan APAR dan Hydran

5. Pemeriksaan kesehatan Karyawan

6. Alat pelindung tubuh

7. Paparan bahan dan cairan tubuh pasien

1) Masker

2) Handscoon

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat15

Page 16: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

a. Standar / sasaran mutu

Sasaran mutu ICU adalah

“75% Asuhan Keperawatan Pasien Baru Akan dilengkapi dalam waktu 24 jam” Kriteria :

Dilakukan pada semua pasien baru kecuali pasien pindahan tentang pengkajian,

Action Plan:

Sosialisasi kontnyu kebijakan Nursing yang mengatur tentang standar praktek keperawatan

pada semua staff baru maupun lama

Sosialisasi tentang konsep standar praktek keperawatan / proses keperawatan

Selalu mengingatkan staff tentang pentingnya perencanaan askep yang sistimatis

dan terintegrasi serta pendokumentasian dalam keperawatan.

Meningkatkan peran HN dan incharge dalam melakukan supervisi setiap rekam medic

dan keperawatan pasien setiap hari.

Memberikan pembinaan pada staff yang belum melakukan perencanaan askep dan

pendokumentasian dengan benar.

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap bulan, didokumentasikan dan

dilaporkan dalam laporan bulanan (monthly repport).

b. Laporan di Ruang ICU RSUD Pemangkat

1) Laporan Harian

Laporan harian ditulis setiap shift oleh perawat pelaksana yang merawat pasien

tersebut dan oleh perawat incharge / HN yang merawat dan mengelola ruangan

secara keseluruhan pada shift tersebut.

Laporan inidividu pasien terdiri dari data hasil pemantauan pasien pada flow

chart, proses perawatan,data – data penunjang hasil pemeriksaan, pengobatan

serta tindakan yang akan dilakukan dan pada file pasien. Perawat juga harus

melaporkan kepada incharge segala kendala atau masalah yang dihadapi pasien

dan / keluarga seperti pembiayaan, asuransi dan lain – lain.

Laporan HN/Incahge, ditulis oleh incharge / HN pada shift tersebut yang berisi

Laporan pasien secara keseluruhan, ketenagaan, fasilitas dan peralatan, masalah-

masalah yang ada dan pemecahannya, rencana tindakan dan lain – lain.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat16

Page 17: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

2) Laporan Bulanan

Laporan Bulanan dibuat oleh HN(Kepala ruang) setiap akhir bulan bulan tersebut

atau awal bulan berikutnya. Komponen laporan bulanan adalah: operational

volume, patient days/BOR, pencapaian sasaran mutu, revenue, staff cuti, Training

dan Pendidikan, pengadaan dan penggunaan peralatan, kasus terbanyak, dan angka

kematian.

3) Laporan Tahunan.

Laporan tahunan dibuat oleh HN setiap tahun yang terdiri dari 5 bagian yaitu:

a) Pencapaian unit of service ( mulai dari pasien masuk, jumlah hari rawat,

BOR, mortalitas dan jumlah kasus terbanyak)

b) Ketenagaan

c) Peralatan

d) Pengendalian mutu

e) Serta masalah yang ada sepanjang tahun yang yang lewat.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat17

Page 18: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

BAB IX

PENUTUP

Pedoman Pelayanan ICU RSUD Pemangkat ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi

seluruh Kabupaten Sambas yang menyelenggarakan pelayanan ICU. Pelayanan ICU RSUD

Pemangkat dibagi menjadi tiga klasifikasi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan

rumah sakit meliputi sumber daya, sarana, prasarana dan peralatan. Oleh karena itu, setiap

rumah sakit hendaknya dapat menyesuaikan dengan ketentuan yang ada dalam pedoman ini

dan dapat mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi setiap

rumah sakit. Pedoman Pelayanan ICU RSUD Pemangkat, selanjutnya perlu dijabarkan dalam

prosedur tetap di setiap rumah sakit guna kelancaran pelaksanaannya.

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat18

Page 19: PEDOMAN INSTALASI ICU.docx

Pedoman Unit Kerja ICU RSUD Pemangkat19