pedoman pelayanan instalasi laboratorium

Upload: afif-azmi

Post on 02-Jun-2018

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang ?

    B. Ruang Lingkup

    Ruang Lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium RSI Siti Rahmah meliputi :

    1.

    Pasien rawat inap

    Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan RSI Siti Rahmah

    yang memerlukan pemeriksaan laboratorium

    2.

    Pasien rawat jalan

    Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan RSI Siti Rahmah

    yang memerlukan pemeriksaan laboratorium

    3.

    Pasien luarYaitu pasien dari dokter luar RSI Siti Rahmah maupun dokter yang bekerja sama dengan

    RSI Siti Rahmah yang memerlukan pemeriksaan laboratorium

    4.

    Pasien medical check up

    Yaitu pasien yang berasal dari instalasi Rawat jalan yang akan melakukan medical check

    up dan pasien dari perusahaan maupun dari asuransi yang bekerja sama dengan RSI Siti

    Rahmah yang memerlukan pemeriksaan laboratorium

    C.

    Batasan Operasional

    1. Pemeriksaan Hematologi

    Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan

    antara lain : Hematologi Rutin, Hemotologi lengkap, golongan darah, hitung retikulosit,

    morfologi sel darah merah.

    2.

    Pemeriksaan Kimia

    Pemeriksaan kimia adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara

    lain : Glokosa darah, faal hati lengkap, faal ginjal, cholesterol lengkap, HbAIC, Elektrolit,

    Analisa gas darah

    3.

    Pemeriksaan Urine

    Pemeriksaan urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang

    membutuhkan bahan urine antara lain : urine ruthin, urine lengkap, dan test kehamilan.

    4.

    Pemeriksaan Feeces

    Pemeriksaan Feeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang

    membutuhkan bahan faeces antara lain : faeces ruthin, Faeces lengkap, darah sanar

    5.

    Pemeriksaan Bakteriologi

    Pemeriksaan bakteriologi dalah pemeriksaan yang mecakup beberapa pemeriksaan

    antara lain : sedian langsung gram, skret vagina, sputum BTA langsungm kultur dan

    sensitivity tyt

    6. Pemeriksaan serologi/Imunologi

    Pemeriksaan serologi/Imunologi dalah pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai

    bahan pemeriksaan, antara lain : HbSAg, widal, T2, T4, TSH, FT4, NSI antigen

    D.

    Landasan Hukum

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    2/24

    BAB II

    STANDAR KETENAGAAN

    A.

    Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)

    No. Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga yang di

    1 Penanggung Jawab S2 Kedokteran 1 orang

    2. Karu Lab D3 analisis, SMAK 1 orang

    3. Staff Analis SMAK, D3 7 orang

    4. Staff Analis PA D3, SMAK 1 orang

    5. Staff Analis Mikrobiologi D3, SMAK 1 orang

    Jumlah 11 orang

    B. Distribusi Ketenagaan

    Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu :

    a. Untuk dinas pagi

    Yang bertugas berjumlah 2 orang.

    -

    1 orang Karu dan pelaksana sampling, bagian adm.

    -

    1 orang pelaksana hematologi, kimia klinik, serologi/imunologi, urine, faeces

    Jam dinas dari jam 08.00 WIB s/d jam 14.00 WIB

    Untuk Karu jam 08.00 WIB s/d jam 15.00 WIB

    b.

    Untuk dinas sore

    Yang bertugas sejumlah 2 orang- 1 orang penanggung jawab shift, pelaksana sampling

    -

    1 orang pelaksana hematologi, kimia klinik, serologi/imunologi, urine, faeces

    Jam dinas dari jam 14.00 WIB s/d 21.00 WIB

    c. Untuk dinas malam

    Yang bertugas sejumlah 2 orang

    - 1 orang penanggung jawab shift, pelaksana sampling

    - 1 orang pelaksana hemotologi, kimia klinik.

    Jam dinas dari jam 21.00 WIB s/d 08.00 WIB

    C.

    Pengaturan Jaga Pelaksana Analis

    1.

    Pengatiran jadwal dinas pelaksana analisis dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh

    Karu laboratorium dan disetujui oleh Manajer Penunjang medis dan Penanggung Jawab

    laboratorium

    2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka 1 bulan dan direalisasikan ke analisis pelaksana

    laboratorium setiap bulan

    3.

    Untuk analisis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka analis tersebut

    dapat mengjukan permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga

    yang ada

    4.

    Jadwal dinas terbagi atas dinas padi, dinas sore, dinas malam, libur dan cuti, apabila ada

    tenaga analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah

    ditetapkan (terencana), maka analis yang bersankutan harus memberitahu karu

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    3/24

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    4/24

    BAB III

    STANDAR FASILITAS

    A.

    Denah Ruang

    Keterangan :

    a. Meja sampling laboratorium and administrasi laboratorium

    b.

    Toilet

    c.

    Tempat Tidur

    d. Meja Kerja Serologi/Imunologi

    e. Meja Kerja Kimia Klinik

    f.

    Meja Kerja Hemotologi

    g. Meja Kerja Urine dan Faeces

    B.

    Standar Fasilitas

    1. Fasilitas dan Sarana

    Laboratorium RSI. Siti Rahmah berlokasi di

    Terdiri dari 1 orang, didalam ruangan tersebut terdiri dari masa sampling, meja Adm, 1

    (satu) tempat tidur, meja kerja serologi/Imunologi, meja kerja kimia klinik, meja kerja

    hematologi, meja kerja urine dan faeces, dan toilet untuk pengambilan sampel urine dan

    faeces

    2. Peralatan

    Alat-alat yang ada di laboratorium :

    a.

    Komputer ( 1 set)b.

    Cabas C III

    c. Fotometer 5010vst

    Fotometer 5010vst

    digunakan sebagai back up alat cabas CIII, bila ada trouble pada

    alat cabas CIII, pengerjaan dilakukan secara manual.

    d. Mikroskop

    Mikroskop digunakan untuk pemeriksaan yang memakai mikroskop seperti :

    sediment urine, faeces, hitung jenis, retikulasit, morfologi scl darah.

    e. Centrifuge (1 buah)

    Centri fuge dipergunakan untuk memutar darah, urine, cairan tubuh, dimana setelah

    pemutaran, hasil akan dipergunakan untuk menganalisa sampel

    f. Rak dan Tabung Westergreen

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    5/24

    Pak dan Tabung Westergreen dipergunakan untuk pemeriksaan laju endap darah

    g. Kulkas ( 1 buah)

    Kulkas dipergunakan untuk menyimpan reagen dan serum yang perlu di disimpan

    h.

    Mindray

    Mindray dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi lengkap dengan 3 difficult

    i.

    Gan Primer 3000 ( 1 set)

    Gan primer 3000 digunakan untuk pemeriksaan elektrolit dan analisis gas darah

    j.

    Accu Check ( 2 set)

    Accu Check dipergunakan untuk pemeriksaan gule darah puasa, gula darah sindrom

    dan aula darah 2 jan pp

    k.

    Mini vidas

    Mini vidas digunakan unruk pemeriksaan T3, T4, TIH & FT4

    l. Closet Aic

    Closet Aic digunakan untuk pemeriksaan HbAc

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    6/24

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    7/24

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    8/24

    Teknik pengambilan Spesimen

    - Darah Vena

    -

    Catat nama, nomor laboratorium, nomor register

    - Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan sampel

    -

    Pasang tourniquet pada daerah yang akan diambil darahnya

    -

    Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol

    - Tusuk vena dengan jarum spuit/vacutainer sampat terlihat darah keluar

    - Pemeriksaan hematologi lengkap : Darah EDM 3 ml

    - Pemeriksaan kimia klinik : Darah baku 5 ml

    -

    Pemeriksaan imunologi/serologi : darah beku 5 ml

    - Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan

    laboratorium

    -

    Tourniquet dilepaskan

    - Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya

    - Pekatkan plester betadin

    Darah kapiler

    - Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak ,

    tumit kaki pada bayi

    -

    Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol

    -

    Tusuk dengan lancet secepat mungkin

    - Buang tetesan pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya diambil

    - Dekatkan lokasi tusukan dengan plester

    Darah Arteri

    - lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis

    - Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc dan bilas dengan heparin secara aseptic

    -

    Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol

    - Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 900

    - Tarik jarum dari pembuluh darah di dapat darah yang dibutuhkan kemudian ujung

    jarum ditusuk ke gabus/karet

    - Rekatkan plester betadine

    -

    Homogenkan sampel dengan cara membolak balok spuit

    Urine

    1.

    Urine Sewaktu : untuk urine lengkap, test kehamilan

    - Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu-waktu)

    - Urine ditampung ke dalam pot urine yang bersih dan tertutup

    -

    Beri label identitas pasien

    2. Urine Pagi : Untuk urine lengkap

    -

    Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur

    - Urine di tamping ke dalam pot urine yang bersih dan tertutup

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    9/24

    -

    Beri label identitas pasien

    3. Urine 24 Jam : untuk protein kuantitatif

    Cara menampung urine 24 jam missal :

    -

    Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urine

    -

    Tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok harinya

    -

    Homogenkan semua urine setiap selesai menampung, jangan sampai ada tertumpah

    Faeces

    -

    Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan tertutup, jangan bercampur dengan

    urine

    - Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya

    Sputum

    -

    Ambil sputum pada saat pasien bagun tidur pagi hari

    -

    Tamping pada wadah bersih, kering, bermulut besar dan tertutup

    Pleura dan cairan Tubuh lain

    -

    Tamping semua sampel/bahan pada wadah bersih, kering, dan bermulut lebar

    Skret//swab

    - Bahan diambil dari susu & vagina, uretra, tenggorok, talinga, hidung sesuai dengan

    permintaan dokter

    Kultur

    - Pada pemeriksaan kultur, sampel di tamping pada wadah bersih dan steril

    TATA LAKSANA PELAYANAN PENYIMPANAN SPESIMEN

    No. Nama Spesimen Suhu Penyimpanan Lama Penyimpanan

    1. Serum

    Darah EDTA

    Darah Beku

    Urine

    FaecesCairan Tubuh

    -200

    C

    80C

    15-300C

    15-300C

    15-300C8

    0C

    1 bulan

    24 jam

    24 jam

    Sampai penggantian shift

    Sampai penggantian shift1 minggu

    C.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan Bahan Hari Kerja Selesai Hasil

    1.

    Hemotologi

    Darah Rutin

    Lihat pedoman

    kembali hal. 16-19

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    10/24

    BAB V

    LOGISTIK

    A. Pengadaan Barang Logistik (Reagen) di Laboratorium

    Pengertian : Bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium.

    Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di laboratorium.

    Kebijakan : Terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium.

    Prosedur :

    1. Ka. Ruangan membuat permohonan pengadaan barang logistik (reagen) rangkap 2

    (dua) lembar, putih untuk Ka. Gudang dan lembar hijau untuk user sebagai arsip,

    untuk kebutuhan 1 bulan.

    2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diketahui Asmen Penunjang Medis.

    3. Permohonan tersebut ditujukan ke gudang farmasi dan diproses di pembelian.

    4. Barang yang datang diterima oleh gudang farmasi.

    5.

    Setelah barang datang petugas farmasi memberi tahu ke bagian farmasi memberikansesuai dengan perrnintaan.

    6. Petugas farmasi menanda-tangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima

    ditandatangani yang mengambil barang.

    7. Setiap bulan Ka. Ruangan mencatat barang yang diamprah dan yang digunakan.

    B. Pengadaan Barang Alat TuIls Kantor, Rurnah Tangga, Alat-alat Kesehatan

    Pengertian : Barang logistik ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT, ATK barang

    cetakan yang dibutuhkan sehari-hari untuk menyelenggarakan

    kegiatan laboratorium.

    Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di laboratorium.Kebijakan : Terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.

    Prosedur :

    1. Setiap bulan petugas ADM laboratorium membuat daftar kebutuhan barang logistik,

    ditulis di bon permintaan yang memuat Nomor, Nama barang, banyak permintaan,

    banyak barang yang diberikan dan keterangan.

    2. Permohonan dibuat setiap awal bulan yang diketahui oleh Ka. Ruangan dan Asmen

    Penunjang Medis.

    3. Bon permintaan dibuat rangkap 2 (dua), lembar putih untuk Ka. Gudang dan lembar

    kuning untuk user sebagai arsip.

    4.

    Permohonan ditujukan ke logistic umum dan diproses di pembelian5. Barang yang datang diterima oleh bagian logistic umum

    6. Setelah barang yang diperlukan disiapkan oleh petugas logistic umum, lalu logistic

    umum memberitahu laboratorium bahwa barang sudah boleh diambil

    7. Patugas logistic umum memberikan barang sesuai dengan permintaan

    8. Petugas logistic umum menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah

    diterima ditanda tangani yang mengambil barang (ADM laboratorium)

    9. Setiap bulan ADM laboratorium mencatat barang yang diminta dan yang digunakan

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    11/24

    BAB VI

    KESELAMATAN PASIEN

    A. Pengertian

    Sistem dimana laboratorium membuat asuhan untuk keselamatan pasien.

    B. Tujuan

    1 . Terciptanya budaya keselamatan pasien

    2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.

    3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan

    kejadian yang tidak diharapkan.

    C. Tata laksana keselamatan pasien

    Tahap Pra-Analitik

    a. Formulir permintaan pemeriksaan :

    identitas pasien

    Identitas pengirim

    Nomor laboratorium

    Tanggal pemeriksaan

    Ruangan pasien

    Jam pemeriksaan

    Permintaan pemeriksaan yang Iengkap dan jelas

    Tanda tangan dokter yang meminta pemeriksaan

    b. Persiapan pasien : persiapan pasien harus sesuai persyaratan

    c. Pengambilan dan penerimaan spesimen

    Pengumpulan spesimen secara benar

    d.

    Penanganan spesimen

    Pengolahan spesimen

    Kondisi menyimpan spesimen harus tepat

    Kondisi pengiriman spesimen harus tepat

    e. Persiapan sample untuk analisa

    Kondisi sample harus memenuhi syarat

    Volume sample harus sesuai protocol

    Perhatikan identifikasi sample

    Tahap Analitik

    b Persiapan reagen

    Reagen harus memenuhi syarat

    Tidak dalam masa kadaluarsa

    Cara pelarutan/pencampuran harus benar

    Pelarut (aquadest) harus memenuhi syarat

    c Pipetasi reagen dan sample

    Semua peralatan laboratorium yang digunakan harus bersih dan memenuhi

    syarat

    Kalibrasi pipet secara berkala

    Lakukan pipetasi secara benard Inkubasi

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    12/24

    Suhu harus inkubasi, harus sesuai dengan persyaratan

    Waktu inkubasi harus tepat

    e Pemeriksaan

    Alat dan instrumen harus berfungsi dengan baik

    Tahap Pasca-Analitik

    a. Pembacaan hasil

    Penghitungan

    Pengukuran

    Identifikasi

    Penilaian harus benar

    b. Pelaporan hasil

    Hasil ditulis dengan jelas

    Jangan salah transkrip

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    13/24

    BAB VII

    KESELAMATAN KERJA

    A. Pengertian

    Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja.

    B. Tujuan

    1. Terciptanya budaya keselamatan pasien

    2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan

    3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan

    kejadian yang tidak diharapkan.

    C. Tata laksana keselamatan kerja

    Pra-Analitik

    1. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius

    pada kulit, mulut, mata atau luka, pakailah jas laboratoriurn, sarung tangan danmasker.

    2. Sesudah mengambil sample darah, kumpulkan jarum dan semprit di tempat

    tertentu dan cegah jangan sampai tertusuk jarum tersebut.

    3. Sample darah dimasukkan dalam wadah tertentu yang tahan bocor dan tertutup

    rapat dengan label identitas pasien.

    4. Petugas sampling tidak boleh makan, minum atau merokok pada waktu

    sampling.

    5. Penyimpanan sample,jika tidak segera dilakukan tes disimpan dalam lemari es.

    AnalitikPenggunaan Pipet

    1. Pengolahan spesimen I sample dan melaksanakan tes harus hati-hati dan

    menganggap bahan tersebut infeksius.

    2. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius

    pada kulit, mulut, mata atau luka, pakailah jas laboratorium, masker dan sarung

    tangan.

    3. Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet.

    4. Jangan meniup udara maupun mencampur bahan infeksius dengan cara

    menghisap atau meniup cairan lewat pipet.

    5.

    Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia :a. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas yang

    tidak berkepentingan dan lokasi tumpahan.

    b. Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cedera.

    c. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan yang mudah terbakar, segera

    matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut dan ruangan yang

    berdekatan. Matikan peralatan listrik yang rnungkin mengeluarkan bunga api.

    d. Jangan menghirup bau dan bahan yang tumpah.

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    14/24

    Petugas Sample

    1. Gunakan sentrifus sesuai instruksi pabrik.

    2. Sentrifus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas yang pendek pun

    dapat melihat ke dalamnya dan meneinpatkan tabung sentrifus dengan mudah.

    3. Periksa rotor sentrifus dan selongsong secara berkala untuk melihat tanda korosi

    atau keretakan.

    4. Gunakan air untuk menyeimbangkan, jangan NaC1 atau hipoclorit karena bersifat

    korosif.

    5. Setelah dipakai disimpan selongsong dalam posisi terbalik agar cairan penyeimbang

    dapat mengalir keluar.

    Mencegah penyebaran infeksi :

    1. Lingkaran sengkelit harus penuh, panjang tangkai max 6 cm.

    2. Gunakan alat inseransi mikro untuk membakar sengkelit karena bila menggunakan

    Bunsen menimbulkan percikan bahan infeksius.

    3.

    Jangan lakukan uji katalase diatas kaca objek, sebaiknya gunakan tabung.4. Tempatkan sisa spesimen dan biarkan yang akan disterilkan dalam wadah yang tahan

    bocor.

    5. Dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan setiap kali habis kerja.

    Mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksius

    1. Cud tangan sesering mungkin dengan sabun I desinfektan.

    2. Jangan menyentuh mulut dan mata selama bekerja.

    3. Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium.

    4. Jangan memakal kosmetik di dalam laboratorium.

    5.

    Gunakan alat pelindung muka, mata jika terdapat percikan bahan infeksius saatbekerja.

    Pasca Analitik

    1. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya.

    2. Jarum I benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah tahan tusukan,

    kemudian diinserenasi.

    3. Limbah cairan infeksius I darah dan produknya dimasukkan ke dalam jirigen penuh,

    kemudian petugas sanitasi mengambil jirigen tersebut kemudian diolah.

    4. Limbah padat

    Sampah infeksius dimasukkan ke dalam kantung plastik warna kuning. Sampah rumah tangga dimasukkan pada saat bekerja di laboratorium dirnasukkan ke

    dalam kantung plastik hitam.

    PENANGANAN KEADAAN DARURAT DI LABORATORIUM

    a. Kebakaran

    Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, kalau perlu dipindahkan ke

    unit lain.

    Beri peringatan kepada orang yang berada di sekitar lokasi.

    Putus aliran listrik bila diperlukan padamkan dengan alat kebakaran yang ada di

    rumah sakit. Tulis berita acara kejadian.

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    15/24

    b. Biakan atau spesimeri yang tumpah

    Tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang dibasahi

    desinfektan.

    Kain tersebut dibuang di wadah infeksius.

    Wadah didesinfektan atau otoclaf.

    c.

    Luka tusukan jarum

    Keluarkan darah dengan pijatan keras sekitar luka tusuk tadi di bawah pancuran

    air selama kurang lebih 1 2 menit.

    Tutup luka dengan kpas betadin, kemudian diplester atau dibalut.

    Tulis dalarn berita acara kejadian dan kirim ke instalasi gawat darurat.

    d. Pecahan gelas

    Gunakan sarung tangan.

    Kumpulkan dengan forsep atau serokan

    Masukkan ke dalam kantong plastik berwama kuning.

    Buang sarung tangan dalam kantong plastik tersebut.

    Tutup kantong, masukkan ke wadah jarurn atau wadah dinding keras.

    Cuci tangan.

    e. Tumpahan bahan kimia

    Upayakan pertolongan pertama pada orang yang terkena.

    Jauhkan yang tidak berkepentingan dan lokasi tumpahan.

    Pakailah masker dan sarung tangan.

    Bila tumpahan mudah terbakar, matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut

    dan matikan listrik yang mungkin mengeluarkan api.

    Bahan kimia asam dan korosif, netralkan dengan abu soda atau Na Bicarbonat.

    Tumpahan zat alkali : taburkan pasir diatasnya, bersihkan dan angkat denganserokan dan buang dalam kantong plastik bahan beracun.

    PEMAKAIAN KACA MATA

    Pengertian : Suatu alat pelindung untuk melindungi mata dan cipratan darah/cairan.

    Tujuan : Untuk melindungi mata dan cipratan darah/cairan.

    Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dan infeksi

    silang.

    Prosedur : 1. Dipakai sebelum cuci tangan

    2. Dipakai dengan tali di bagian belakang

    PEMAKAIAN JAS LABORATORIUM

    Pengertian : Suatu alat pelindung din untuk menahan cairan / darah supaya jangan

    sampai terkena tubuh.

    Tujuan : Menahan darah I cairan jangan sampai mengenai tubuh.

    Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselarnatan kerja melindungi petugas dan infeksi

    silang.

    Prosedur :

    1. Dipakai sebelum cuci tangan,jangan sampai terbalik untuk pelindung baju kerja

    2. Digunakan selama melakukan pemeriksaan / bekerja

    3. Setelah selesai bekerja, dilepas dan ditaruh di kamar ganti

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    16/24

    PEMAKAIAN MASKER

    Pengertian : Suatu penutup mulut dan hidung.

    Tujuan : Untuk menahan tetesan basah yang keluar sewaktu menjalankan pekerjaan

    (sewaktu bicara/bersin)

    Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dan infeksi

    silang.

    1. Masker tersedia dalam keadaan bersih

    2. Masker dipasang penutup hidung dan mulut

    3. TaIi masker ditalikan di belakang kepala

    4. Masker setelah selesai dipakai, ditempatkan di sampah medis

    5. Dipakai di kamar operasi

    6. Dipakai di ruang penyakit menular

    7. Dipakai memeriksa pemeriksaan tuberculosis

    8. Dipakai rumah tangga / gudang arsip

    9. Dipakai di laboratorium

    10.

    Dipakai di farmasi / meramu obat

    SARUNG TANGAN

    Pengertian : Suatu pelindung tangan.

    Tujuan : Untuk meniadakan mengurangi terjadinya infeksi silang.

    Kebijakan :

    1. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dan pasien dan

    infeksi silang

    2. Mencegah transmisi kulit petugas ke pasien

    3. Mengurangi meniadakan kontaminasi mikroorganisme antar petugas dan pasien

    Prosedur :1. Sarung tangan dipakai saat akan terjadi kontak tangan pemeriksa dengan darah

    selaput lender atau kulit yang terluka

    2. Akan melakukan tindakan invasive

    3. Akan membersihkan sisa-sisa atau memegang permukaan yang terkontaminasi

    4. Sarung steril dibuka dari bungkusnya dipakai memegang cufnya

    5. Masukkan tangan ke dalam sarung tangan yang sesuai dengan jarinya

    6. Setelah selesai dipakai, jangan memegang apapun dulu dan dikontaminasikan

    dengan chlorhexidine 1,5 % dan centrimide 15 % di dalam tempat yang tersedia

    7. Lepas sarung tangan dan tempatkan dalam sampah medis dan yang bisa dipakai

    ulang ditempatkan dlam bak larutan chlorhexidine gluconat 1,5 % dan centrimide15 %

    PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

    Pengertian : Pemeliharaan petugas kesehatan yang bekerja pada tempat beresiko

    tertularnya penyakit.

    Tujuan : untuk mengetahui kesehatan petugas leboratorium yang bekerja pada

    tempat yang berisiko

    Kebijakan : Pemeriksaan :

    1. Pemeriksaan Darah

    2.

    Ro Photo Thorax3. Immunisasi

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    17/24

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    18/24

    BAB VIII

    PENGENDALIAN MUTU

    A. Pra Analitik

    Persiapan Penderita

    1.

    Pengaruh Makanan

    Dianjurkan pengambilan darah dilaksanakan 12 jam setelah makan terakhir

    2. Fluktuasi Sehari-hari

    NIlai normal dari literature berdasarkan pada pengambilan sampel pagi hari,

    maka dianjurkan pengambilan darah pada pagi hari biasanya sebelum jam 09.00

    pagi

    3. Keadaan Tubuh

    Darah sebaiknya diambil pada keadaan tubuh yang sama biasanya pada keadaan

    duduk

    4. Obat-obatan

    Jika hasil analisa dipengaruhi oleh obat-obatan tertentu, maka obat tersebutharus dihentikan beberapa hari sebelum pengambilan darah

    Pengambilan dan pengolahan specimen

    1. Pemberian identitas

    a. Surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium memuat :

    Tanggal permintaan

    Tanggal dan jam pengambilan

    Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat)

    Magnosis/keterangan klinik

    Obat-obat yang telah diberikan dan lama pemberian

    Jenis specimen

    Lokasi pengambilan

    Volume specimen

    Pemeriksaan laboratorium yang diminta

    Nama pengambilan spesimen

    Transport Media

    b. Label wadah specimen yang akan dikirim ke laboratorium memuat :

    Tanggal pengambilan specimen

    Identitas pasien atau specimen

    jenis specimen

    c. Label wadah specimen yang diambil di laboratorium memuat :

    Pengambilan specimen

    Nomor/kode specimen

    d. Formulir hasil memuat :

    Tanggal pemeriksaan

    Identitas pasien

    Nomor/kode laboratorium

    Satuan hasil pemeriksaan

    Nilai rentang parameter Tanggal hasil pemeriksaan laboratorium dikeluarkan

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    19/24

    Tanda tangan penanggung jawab

    2. Penerimaan specimen

    a. Cocokkan specimen yang diterima dengan permintaa formulir pemeriksaan.

    Catat kondisi specimen, volume, warna, kekeruhan, bau, kosistensi, dll

    b. Specimen tidak memenuhi syarat sebaiknya ditolak

    3.

    Pengambilan specimen

    a. Waktu pengambilan

    Umumnya pagi hari, keadaan tertentu :

    Demam Typhoid : widal pada fase akut

    Tuberkulosis spuntum setelah bangun tidur

    Enzim-enzim jantung segera setelah serangan akut jantung

    b. Volume specimen : sesuai kebutuhan pemeriksaan

    c. Cara pengambilan specimen : oleh tenaga trampil dan dengan cara yang benar

    d. Lokasi : sesuai jenis pemeriksaan yang diminta

    Darah vena

    Biakan : sedang mengalami infeksie. Peralatan L harus bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia,/detergen,

    mudah dicuci.

    4. Wadah specimen harus memenuhi syarat :

    a. Terbuat dari gelas atau plastic

    b. Tidak bocor/rembes

    c. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir

    d. Bersih

    e. Kering

    f. Tidak memperngaruhi zat-zat dalam specimen

    g.

    Steril untuk biakan5. Pengawet

    Disesuaikan dengan pemeriksaan

    6. Pengiriman specimen

    Syarat :

    a. Kecepatan

    b. Tidak terkena sinar matahari

    c. Kemasan sesuai syarat keselamatan kerja

    d. Kemasan diberi label Bahan Pemeriksaan Infeksi

    e. Suhu disesuaikan

    f.

    Tranpor media yang sesuai dan masih baik

    Penyimpanan Sampel

    Menghindari Kontaminasi :

    1. Sampel harus selalu disimpan dalam botol/tabung tertutup rapat memakai sarung

    tangan diposibel saat mengerjakan sampel

    2. Menghindari sinar :

    a. Sampel harus disimpan dalam tabung gelap di dalam lemari es

    b. Sampel harus disimpan dalam botol tertutup rapat

    3. Stabilitas

    4.

    Penyimpanan serum/plasma :a. Suhu kamar ( 15 - 25

    0C ) selama 4 jam

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    20/24

    b. Suhu 40C selama 24 jam

    c. Jika sampel tidak dapat diperiksa hari yang sama dengan pengambilan darah

    maka sampel harus dibekukan 12 sampai 200C

    B. Analitik

    1.

    Pipet dan memipet

    a. Gunakan pipet yang berish dan tidak rusak

    b. Gunakan pipet sesuai kebutuhan

    c. Pipet harus dibilas

    d. Bersihkan ujung pipet

    2. Suhu dan waktu

    a. Pastikan bahwa sampel, reagensia, serum control telah berada pada suhu

    pemeriksaan

    b. Apakah suhu water-bath sesuai

    c. Apakah lamanya inkubasi pada suhu yang telah ditentukan

    3.

    Kuvet harus bersiha. Bagian luar kuvet tidak boleh basah

    b. Volume larutan yang diisi ke dalam kuvet harus sesuai

    c. Tidak boleh ada gelembung udara

    C. Pasca Analitik

    Evaluasi :

    1. Kesalahan umumnya pada kalkulasi hasil

    2. Perhatikan titik desimalnya

    3. Perhatikan satuannya

    4.

    Interpretasi hasil pemeriksaan dan quality control serum5. Pelaporan hasil pemeriksaan

    6. Pengiriman hasil pemeriksaan

    D. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

    Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain

    diluar laboratorium secara periodic untuk memantau dan menilai penampilan

    laboratorium dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan

    Penyelenggaraan pemantapan mutu eksternal diharapkan semua laboratorium

    kepunyaan pemerintah dan swasta mengikutinya dihubungkan dengan akreditasi

    laboratorium kesehatan dan perizinan untuk laboratorium swasta

    Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan pada tingkat nasional dan tingkat

    wilayah/provinsi. Peserta pemantapan mutu eksternal tingkat nasional mencakup

    laboratorium rumah sakit pemerintah kelas A, B, C dan setaraf, balai laboratorium

    kesehatan dan laboratorium swasta yang setaraf.

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    21/24

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    22/24

    Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :

    1. Sumber bahan control

    Bahan control dapat berasal dari manusia, binatang atau merupakan bahan kimia

    murni.

    Apabila bahan yang diperiksa adalah bahan dari manusia maka lebih baik

    menggunakan bahan control dari manusia.

    2. Bentuk bahan control

    Menurut bentuknya bahan control ada bermacam-macam, yaitu L bentuk air,

    padat bubuk (liofilisat) dan bentuk strip. Pada umumnya bentuk padat lebih

    stabil dan lebih tahan lama dari pada bentuk cair. Bentuk strip merupakan

    bentuk pada bubuk yang dikemas pada strip, sehingga memudahkan

    transportasi.

    Penggunaan bentuk pada bubuk atau strip harus dilarutkan terlebih dahulu

    dengan aquabidest. Pada umumnya pemeriksaan di bidang kimia klinik dan

    immune-serologi menggunakan bentuk padat bubuk (liofilisat) atau bentuk cair

    (pooled sera). Di bidang hematologi digunakan bentuk cair, padat bubuk ataustrip.

    3. Pemeriksaan serum control

    a. Serum control diperiksa sesuai dengan tanggal yang ditetapkan

    b. Sifat pemeriksaan :

    Hasil laboratorium sendiri

    Menggunakan alat dan reagen rutin

    Dikerjakan oleh tenaga yang biasa memeriksa

    c. Hasil dikirim secepatnya setelah ditanda tangani penanggung jawab atau

    kepala laboratorium

    4.

    Hasil pemantapan mutu eksternala. Hasil yang diterima di Dit BPPM dicatat tanggal terima untuk masing-masing

    siklus

    b. Oleh petugas dimasukkan data ke komputer 2 kali

    c. Sifat pengolahan data berdasarkan :

    Metode pemeriksaan

    Alat yang digunakan

    Jumlah data yang ada

    5. Evaluasi komputer

    a. Data dibandingkan terhadap nilai target

    b.

    Nilai target adalah komulatif peserta dengan metode dan alat yang sama danjumlah peserta > 20

    c. Dinilai denagn system Variance Indec Score (VIS)

    d. Setiap peserta akan mendapat nilai :

    VIS setiap pemeriksaan

    Overal VIS

    Mean Running VIS

    6. Evaluasi pemantapan mutu eksternal

    a. Variance Index Score (VIS)

    Nilai VIS yang dibatasi maksimum 400

    b.

    Overal VISNilai rata-rata VIS untuk seluruh parameter

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    23/24

    c. Mean Running VIS

    Nilai rata-rata 6 VIS terakhir untuk parameter tertentu

    7. Kriteria penilaian VIS, OVIS, MR VIS

    050 : Sangat Baik

    51100 : Baik

    101200 : Cukup

    201300 : Kurang

    301400 : Buruk

  • 8/10/2019 Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium

    24/24

    BAB IX

    PENUTUP

    Pedoman Pelayanan Laboratorium RUmah Sakit Siti Rahmah ini mempunyao peranan penting

    sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga laboratorium yang bertugas

    sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium.Penyusunan Pedoman Pelayanan Laboratorium ini adalah langkah awal ke suatu proses yang

    panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dalam penerapannya

    untuk mencapat tujuan. Kami menyadari bahwa Pedoman Pelayanan ini masih jauh dari sempurna,

    karena itu kami menerima saran dan kritik guna menyempurnakan pedoman ini.

    Akhir kata, semoga Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dapat bermanfaat bagi para

    pembaca sekalian.