pedoman akademik universitas muhammadiyah …

75

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …
Page 2: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

I

PEDOMAN AKADEMIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Jl. Jenderal Ahmad Yani, 13 Ulu Palembang 30263

Telp. (0711) 513022, Faks. (0711) 513078

Website: www.um-palembang.ac.id

Page 3: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

ii

Page 4: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

iii

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

NOMOR: 082/G-20/KPT/UMP/II/2016

tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

MEMPERHATIKAN : 1. Surat Keputusan Rektor UM Palembang No. 152/E-3/KPTS/ UMP/VIII/2012 tanggal 03 Agustus 2012, tentang Pedoman Akade-mik Universitas Muhammadiyah Palembang;

2. Hasil Rapat Pimpinan Universitas Muhammadiyah Palembang, tanggal .

MENIMBANG : 1. Bahwa Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah

Palembang yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor UM Palembang No. 152/E-3/KPTS/ UMP/VIII/2012 tanggal 03 Agustus 2012, perlu diadakan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berkembang;

2. Bahwa berdasarkan butir 1 tersebut di atas, perlu diterbitkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai pedoman dan landasan hukumnya.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional; 2. Undang-Undang No. 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013, tentang Standar

Pendidikan Nasional; 4. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 5. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44

Tahun 2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 6. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/PED/I.O/ B/2012

tanggal 16 April 2012, tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah; 7. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat

Muhammadiyah No. 178/KET/I.3/D/2012 tanggal 02 Juli 2012, tentang Penjabaran Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 02/PED/I.O/B/2012 tanggal 16 April 2012, tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah;

8. Piagam Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah No. 032/III-SMS/79/80, tentang Pendirian Universitas Muhammadiyah Palembang;

9. SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 208/KEP/I.0/D/2015, tentang Penetapan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Periode 2015—2019;

10. SK Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 094/Kep/ I.3/D/2013, tentang Statuta Universitas Muhammadiyah Palembang tahun 2012;

11. Izin Penyelenggaraan Program Studi Strata Satu (S1) dari Dirjen

Page 5: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

iv

Dikti Depdiknas RI No. 3425/D/T/K-II/2009, No. 3426/D/T/2009, No. 3696/D/T/2006, No. 3697/D/T/2006, No. 3450/D/T/2005, No. 3377/ D/T/K-II/2009, No. 956/D/T/2007, No. 1608/D/T/2005, No. 3428/D/ T/K-II/2009, No. 4174/D/T/2006, No. 3375/D/T/K-II/2009, No. 3376/ D/T/K-II/2009, No. 3698/D/T/2006, No. 3699/D/T/2006, No. 3427/D/ T/K-II/2009, No. DJ-II/215/2005, No. 2130/D/T/2008, dan No. 425/E/O/2013.

12. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 397/E/O/2013 tanggal 13 September 2013, tentang Penerbitan Kembali Izin Program Studi Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter pada Universitas Muhammadiyah Palembang;

13. SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 3776/D/T/K/K-11/2009, tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Hukum Program Pasca-sarjana Strata Dua (S2) Universitas Muhammadiyah Palembang;

14. SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 3424/D/T/K/K-11/2009, tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Manajemen Program Pasca-sarjana Strata Dua (S2) Universitas Muhammadiyah Palembang;

15. SK Menristek Dikti No. 125/M/Kp/III/2015, tentang Izin Penye-lenggaraan Program Studi Pendidikan Biologi Program Pasca-sarjana Strata Dua (S2) Universitas Muhammadiyah Palembang;

16. SK Menristek Dikti No. 269/KPT/I/2016, tentang Izin Penye-lenggaraan Program Studi Teknik Kimia Program Pascasarjana Strata Dua (S2) Universitas Muhammadiyah Palembang;

17. SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) no. 027/SK/BAN-PT/Akred/PT/2014 tanggal 16 Januari 2014, tentang Pemberian Peringkat Akreditasi B (Baik) kepada Universitas Muhammadiyah Palembang;

18. SK BAN-PT No. 027/BAN-PT/Ak-XII/S1/X/2009, No. 016/BAN-PT/ Ak-XII/S1/VI/2009, No. 031/BAN-PT/Ak-XII/S1/X/2009, No. 012/ BAN-PT/Ak-XI/S1/VI/2008, No. 018/BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2008, No. 020/BAN-PT/Ak-IX/S1/ X/2005, No. 005/BAN-PT/Ak-X/S1/ Dpl.III/VI/ 2010, No. 003/BAN-PT/Ak-XI/S1/V/2008, No. 032/BAN-PT/Ak-XI/S1/XII/2008, No. 038/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2009, No. 010/ BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2006, No. 017/BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2008, No. 006/BAN-PT/Ak-XI/S1/IVI/2009, No. 005/BAN-PT/Ak-VII/S1/ II/2004, No. 029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008, No. 004/BAN-PT/Ak-VIII/S2/XI/2010, No. 044/BAN-PT/Ak-IX/S1/X/2011, dan No. 030/ BAN-PT/Ak-XV/S1/I/2013;

19. SKB Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Palembang dan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang No. 061/C-17/SKB/BPH-UMP/XII/2012 dan No. 250/C-17/KPTS/UMP/ XII/2012 tanggal 17 Desember 2012, tentang Peraturan Kepe-gawaian Universitas Muhammadiyah Palembang.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN Pertama Mengesahkan Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah

Palembang, sebagaimana tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini;

Kedua Mengamanahkan kepada segenap pimpinan di lingkungan Universitas

Muhammadiyah Palembang untuk mempedomani dan melaksanakan semua ketentuan yang termaktub di dalam Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah Palembang tersebut;

Ketiga Dengan ditetapkannya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan

Rektor UM Palembang No. 152/E-3/KPTS/ UMP/VIII/2012 tanggal 03

Page 6: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

v

Agustus 2012, tentang Pedoman Akademik Universitas Muham-madiyah Palembang, dinyatakan tidak berlaku lagi;

Keempat Surat keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan akan diubah dan/atau diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila terdapat kesalahan/kekeliruan dalam Surat Keputusan ini.

Ditetapkan di : Palembang

Pada tanggal : 22 Jumadilawal 1437 H.

01 Februari 2016 M.

Rektor,

Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M.

NBM/NIDN: 743462/0230106301

Tembusan:

1. Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah.

Jln. K. H. Ahmad Dahlan nomor 103 di Yogyakarta.

2. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan.

3. Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Palembang.

4. Wakil Rektor di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

5. Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

6. Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.

7. Kepala Biro/Lembaga di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

8. Arsip.

Page 7: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

vi

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah ini berisikan informasi

akademik dan nonakademik yang ditujukan bagi sivitas akademika Universitas

Muhammadiyah Palembang khususnya, dan juga bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Dalam penyusunan Buku Pedoman Akademik ini, telah diupayakan untuk

memuat semua informasi mutakhir yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan

akademik dan nonakademik di Universitas Muhammadiyah Palembang.

Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga selesainya Buku

Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah Palembang ini, kami ucapkan terima

kasih.

Palembang, Februari 2016

Tim Penyusun

Page 8: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

vii

SAMBUTAN REKTOR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Universitas Muhammadiyah Palembang (disingkat UM Palembang) didirikan

pada tanggal 15 Juni 1979. Pendiriannya didorong oleh kesadaran dan tanggung

jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan

takwa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Saat ini Universitas Muhammadiyah Palembang telah memiliki:

1. Program Strata 2, terdiri dari 4 Program Studi yaitu; Program Studi Hukum,

Manajemen, Pendidikan Biologi, dan Teknik Kimia.

2. Program Strata 1, terdiri dari 7 Fakultas (Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam,

Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran) dengan 25 program studi.

3. Program Diploma III: Manajemen Pemasaran.

Hal-hal tersebut di atas mendorong Universitas Muhammadiyah Palembang

agar selalu aktif berperan serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta peningkatan kualitas iman, takwa dan amal. Semuanya itu tercermin dalam

tujuan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah, yaitu mewujudkan sarjana muslim yang

berakhlak mulia, cakap, percaya diri dan berguna bagi masyarakat dan negara serta

mampu mengamalkan ilmu pengetahuan untuk menunjang pembangunan yang

diridhoi Allah SWT.

Semoga Pedoman Akademik ini memberikan informasi yang lengkap tentang

keberadaan Universitas Muhammadiyah Palembang di kalangan masyarakat

Sumatera Selatan khususnya dan Indonesia umumnya.

Nasrun minallahi wa fathun qorieb.

Palembang, Februari 2016 Rektor,

Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M. NBM/NIDN: 743462/0230106301

Page 9: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

KEPUTUSAN REKTOR TENTANG BUKU PANDUAN AKADEMIK ............................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi

KATA SAMBUTAN REKTOR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................................1

II. SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ........................................................4

A. Sistem Kredit Semester ......................................................................................4

B. Tujuan Sistem Kredit Semester ..........................................................................4

C. Program Akademik ..............................................................................................5

1. Jenis Program ..............................................................................................5

2. Bidang Ilmu dan Program Studi ...................................................................5

D. Penyusunan KRS dan KHS ................................................................................5

1. Kartu Rencana Studi (KRS) .........................................................................5

2. Kartu Hasil Studi (KHS) ................................................................................6

E. Sistem Blok ..........................................................................................................6

F. Kegiatan Pembelajaran .......................................................................................6

1. Kuliah ............................................................................................................6

2. Persyaratan ..................................................................................................6

3. Praktikum ......................................................................................................6

4. Program Pengalaman Lapangan (PPL), Program Magang, dan PKL .......7

5. Kuliah Kerja Nyata (KKN).............................................................................8

G. Evaluasi Pembelajaran .......................................................................................8

1. Ujian ..............................................................................................................8

2. Penilaian .......................................................................................................8

3. Perbaikan Nilai ...........................................................................................11

H. Laporan Akhir ....................................................................................................11

I. Skripsi ................................................................................................................12

J. Tesis ..................................................................................................................16

K. Wisuda ...............................................................................................................19

III. KURIKULUM ............................................................................................................20

A. Fakultas Hukum.................................................................................................20

B. Fakultas Teknik .................................................................................................26

C. Fakultas Ekonomi dan Bisnis ............................................................................50

D. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ..........................................................62

E. Fakultas Pertanian ............................................................................................93

F. Fakultas Agama Islam .................................................................................... 117

G. Fakultas Kedokteran ...................................................................................... 125

H. Program Pascasarjana ................................................................................... 134

Page 10: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

ix

IV. ADMINISTRASI AKADEMIK ................................................................................. 142

A. Penyelenggaraan Administrasi Akademik ..................................................... 142

B. Penerimaan Mahasiswa ................................................................................. 142

1. Mahasiswa Baru ...................................................................................... 142

2. Mahasiswa Pindahan .............................................................................. 146

3. Mahasiswa Penerima Beasiswa ............................................................. 146

4. Mahasiswa Tugas Belajar ....................................................................... 149

C. Registrasi Ulang ............................................................................................. 149

1. Mahasiswa Lama .................................................................................... 149

2. Mahasiswa Kuliah Kembali ..................................................................... 150

D. Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP) ............................................................. 151

E. Cuti Akademik (Stop Out) .............................................................................. 151

F. Berhenti Sementara Karena Skorsing (BSS) ................................................ 152

G. Berhenti Studi Tetap (BST) ........................................................................... 152

V. KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI ....................................................................... 153

A. Pengembangan Kemahasiswaan .................................................................. 153

1. Bidang Penalaran .................................................................................... 153

2. Bidang Minat, Bakat, dan Kegemaran .................................................... 154

3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa ......................................................... 154

B. Organisasi Kemahasiswaan........................................................................... 154

1. Pengertian dan Bentuk ............................................................................ 154

2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ............................................................... 156

3. Struktur Organisasi Kemahasiswaan ...................................................... 157

4. Kepengurusan ......................................................................................... 158

5. Tata Cara Pembentukan Pengurus ........................................................ 158

C. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ................................................................... 160

D. Organisasi Alumni .......................................................................................... 162

VI. AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN ........................................................... 162

A. Tujuan ............................................................................................................. 162

B. Proses Pembelajaran ..................................................................................... 163

VII. TATA TERTIB ........................................................................................................ 175

A. Ketentuan Umum ........................................................................................... 175

B. Dosen ............................................................................................................. 175

1. Kode Etik Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah ............................. 175

2. Tata Krama Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah .......................... 177

C. Mahasiswa. ..................................................................................................... 180

1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa .............................................................. 180

2. Jenis-Jenis Pelanggaran ......................................................................... 181

3. Sanksi dan Prosedur Pemberian Sanksi ................................................ 182

Page 11: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

x

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Hubungan Indeks Prestasi dengan Jumlah sks yang Diambil Mahasiswa ............ 5

2.2 Hubungan Antara Nilai Skor dengan Nilai Huruf, Bobot, dan Makna .................... 9

2.3 Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program DIII......................... 13

2.4 Matriks Tenaga Pengajar, Pembimbing dan Penguji Skripsi Berdasarkan

Jabatan Fungsional dan Tingkat Pendidikan ..........................................................13

2.5 Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Kegiatan Bimbingan Pembuatan

Skripsi,Tesis, dan Disertasi .....................................................................................13

2.6 Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program S1 ...........................16

2.7 Hubungan Antara Skor dengan Nilai Huruf, Bobot dan Makna ............................. 18

2.8 Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program S2 ...........................19

Page 12: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

5.1. Mekanisme Pendaftaran Mahasiswa Baru ........................................................... 148

5.2. Mekanisme Registrasi Mahasiswa Lama ............................................................. 155

6.1. Struktur Organisasi Kemahasiswaan UM Palembang ......................................... 161

Page 13: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Struktur Organisasi Fakultas .......................................................................... 184

1. Fakultas Teknik ....................................................................................... 184

2. Fakultas Ekonomi .................................................................................... 185

3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ................................................ 186

4. Fakultas Pertanian .................................................................................. 187

5. Fakultas Hukum ...................................................................................... 188

6. Fakultas Agama Islam ............................................................................. 189

7. Fakultas Kedokteran ............................................................................... 190

8. Program Pascasarjana ............................................................................ 191

B. Identitas Dosen Universitas Muhammadiyah Palembang ............................. 192

1. Fakultas Teknik ....................................................................................... 192

2. Fakultas Ekonomi .................................................................................... 197

3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ................................................ 204

4. Fakultas Pertanian .................................................................................. 213

5. Fakultas Hukum ...................................................................................... 218

6. Fakultas Agama Islam ............................................................................. 224

7. Fakultas Kedokteran ............................................................................... 227

8. Program Pascasarjana ............................................................................ 237

Page 14: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

1

I. PENDAHULUAN

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah berbentuk Universitas

dicetuskan oleh tokoh-tokoh muda Muhammadiyah yaitu: Drs. M. Djakfar Murod dan

kawan-kawan seperti Drs. Sanusi Has, Drs. Al Hady Haq, Drs. Idris Halim, dan Drs.

Fikhri Bastari. Pada tahun 1963, usulan kelompok muda ini disambut baik oleh para

tokoh pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumatera Selatan H. M. Siddik Adiem, K. H.

Masyhur Azhari, Djama'in Sutan Marajo, M. Yunus, Datuk Rusli, Zamhari Abidin, S.H.

yang akhirnya dikenal sebagai perintisnya.

Usaha mereka ini belum dapat diwujudkan karena berlakunya Undang-undang

Nomor 22 tahun 1961, dimana persyaratan mendirikan Perguruan Tinggi Swasta

minimal memiliki 4 (empat) Fakultas dan 2 (dua) di antaranya adalah Fakultas Eksakta.

Pada tahun 1963 didirikan Fakultas Hukum dan Fakultas Filsafat Muhammadiyah

(FHFM). FHFM inilah merupakan embrio Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada mulanya kegiatan perkuliahan dilakukan di Masjid Muhammadiyah Bukit Kecil

Palembang dengan jumlah mahasiswa 20 orang. Pada waktu itu pimpinan FHFM

adalah:

Dekan : K. H. Mansyur Azhari

Sekretaris : Drs. M. Djakfar Murod

Pada tahun 1965 FHFM berubah nama menjadi Fakultas Hukum dan Ilmu

Kemasyarakatan (FHIK) Muhammadiyah cabang Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Tanggal 28 Januari 1974 FHIK Muhammadiyah berubah lagi menjadi Sekolah Tinggi

Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHM).

Pada tahun 1979 ide mendirikan Universitas Muhammadiyah di kota

Palembang muncul kembali atas inisiatif dan kemauan keras dari tokoh-tokoh muda

dan sarjana muslim. Susunan panitia pendirian Universitas Muhammadiyah

Palembang sebagai berikut:

Ketua : Drs. M. Djakfar Murod

Sekretaris : Hasnil Basri

Bendaharawan : Aji Pasim, S.H.

Anggota : 1. Drs. M. Syarkowi Nur

2. Drs. Zainal Abidin Gaffar

3. Drs. Amiruddin

4. Ir. Hasbullah Sahar

Kemudian baru pada tanggal 15 Juni 1979 M. bersamaan dengan tanggal 20

Rajab 1399 H. Universitas Muhammadiyah Palembang resmi dibuka dengan 3 (tiga)

fakultas, dengan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (YPTM)

Sumatera Selatan nomor 010/YPTM/79, yaitu:

a. Fakultas Teknik dengan Program Studi Teknik Sipil

b. Fakultas Ekonomi dengan Program Studi Manajemen Perusahaan

c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi:

1) Pendidikan Bahasa Indonesia

2) Administrasi Pendidikan

3) Pendidikan Matematika

Page 15: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

2

Bab I—Pendahuluan

Oleh karena adanya peraturan bahwa setiap universitas harus memiliki paling

sedikit dua fakultas eksakta, maka ketiga fakultas yang didirikan tersebut sementara

waktu dinamakan sebagai Sekolah Tinggi. Penamaan Sekolah Tinggi tersebut

sebenarnya didasarkan kepada kebijakan Mendikbud yang waktu itu dijabat oleh Dr.

Daoed Yoesoef, yang belum memperkenankan Universitas Muhammadiyah

Palembang menjadi Universitas, tetapi baru berupa Sekolah Tinggi saja. Hal tersebut

sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh politik pada waktu itu. Tanggal 25

November 1980 mendapat Piagam Pendirian dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah

dengan surat keputusan nomor 032/III-SMS-79/80.

Pada tahun 1982 bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Pertanian dan

pada tahun 1982 tersebut Universitas Muhammadiyah Palembang memperoleh Status

Izin Prinsip dari Kopertis Wilayah II Palembang dengan Surat Keputusan nomor

83/Kop.II/N.IV/1982 terhitung tanggal 9 Maret 1984. Universitas Muhammadiyah

Palembang ketika itu dengan empat fakultas yaitu; Teknik, Ekonomi, Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, dan Pertanian mendapat Status Terdaftar dengan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 090/O/1984. Pada

tanggal itu pula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHM) berintegrasi ke

dalam Universitas Muhammadiyah Palembang menjadi Fakultas Hukum dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor

089/O/1984.

Kemudian pada tahun 1989 Universitas Muhammadiyah Palembang

memperoleh Status Diakui oleh Departemen Pandidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia nomor 0415/O/1989 tanggal 29 Juni 1989 dan Surat Keputusan nomor

048/O/1989 tanggal 1 Agustus 1989. Tahun 1990, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah

Muhammadiyah (STIDM) berintegrasi ke Universitas Muhammadiyah Palembang

dengan nama Fakultas Ushuluddin. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia nomor 90 tahun 1990 mendapat Status Terdaftar untuk

Program Strata 1 (S1) dengan Program Studi Dakwah. Pada tahun 1994 Fakultas

Usuluddin berubah menjadi Fakultas Agama Islam (FAI) dengan Surat Keputusan

Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah nomor 30/YPTM/SS/1994 tanggal 18

Dzulqaidah bersamaan dengan tanggal 21 April 1994.

Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang semula bertempat di Jalan

K. H. Ahmad Dahlan Kompleks Bukit Kecil Palembang. Sejak tahun 1981 kampus ini

dipindahkan ke Jalan Jenderal Ahmad Yani 13 Ulu Palembang dan sejak itu pula

pembangunan kampus terus dilaksanakan. Saat ini kampus Universitas

Muhammadiyah Palembang memiliki area seluas 5 hektar, dibagi menjadi 2 (dua)

kampus yaitu kampus A (3,5 hektar) dan kampus B (1,5 hektar), dengan gedung

berlantai satu, dua, dan tiga yang terdiri dari:

Kampus A seluas 21.132 m2, dengan rincian:

1. Kantor Pusat Administrasi = 1.000 m2

2. Ruang Administrasi Fakultas = 1.305 m2

3. Ruang Kuliah = 7.340 m2

4. Perpustakaan = 105 m2

5. Laboratorium = 388 m2

6. Ruang Fotokopi dan Percetakan = 105 m2

Page 16: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

3

Bab I—Pendahuluan

7. Ruang Serbaguna = 600 m2

8. Masjid Al Hikmah = 289 m2

9. Lapangan Parkir = 10.000 m2 Sumber: BAU UM Palembang, 2017

Kampus B seluas 1.500 m2 dengan rincian:

1. Ruang Kuliah = 796 m2

2. Ruang Administrasi Fakultas = 370 m2

3. Perpustakaan = 200 m2

4. Laboratorium = 2.164 m2

5. Ruang Komputer = 182 m2

6. Ruang Serbaguna = 364 m2

7. Sarana Olahraga = 800 m2

8. Ruang Kegiatan Mahasiswa = 236 m2

9. Lapangan Parkir = 1.495 m2

10. Lapangan Terbuka, Jalan = 8.393 m2 Sumber: BAU UM Palembang, 2012

Area kampus Universitas Muhammadiyah Palembang sejak tahun 1997

diperluas 1.500 m2 sebagai Kampus B di Jalan Talang Banten 13 Ulu Palembang.

Selain itu telah dibuat pula Rencana Induk Kampus Baru Universitas Muhammadiyah

Palembang seluas 35,47 hektar di Km 28 Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir. Saat ini

Universitas Muhammadiyah Palembang memiliki 7 (tujuh) Fakultas, 25 Program Studi

(S1), 1 Program Studi D3, dan 4 Program Studi Pascasarjana (S2).

Kegiatan UM Palembang dituangkan dalam Catur Dharma Perguruan Tinggi

Muhammadiyah yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian

kepada masyarakat, dan Al-Islam Kemuhamadiyahan. Catur Dharma inilah yang

menjadi ruh dalam pengelolaan UM Palembang dan dilaksanakan oleh civitas

akademika UM Palembang.

Unsur pimpinan utama UM Palembang adalah Rektor yang dibantu oleh Wakil

Rektor I, II, III, dan IV. Wakil Rektor I merupakan pimpinan untuk pengelolaan

akademik universitas, Wakil Rektor II merupakan pimpinan untuk pengelolaan

keuangan universitas, Wakil Rektor III merupakan pimpinan untuk pengelolaan

kemahasiswaan dan kerjasama, dan Wakil Rektor IV merupakan pimpinan untuk

pengelolaan bidang Al-Islam Kemuhamadiyahan. Keempat pimpinan ini menjadi

pimpinan tertinggi dan mengkoordinasikan pimpinan ditingkat Fakultas, dan Program

Studi.

Guna mendukung kelancaran pengelolaan pendidikan dan pengajaran serta

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai informasi kegiatan di UM

Palembang, maka perlu disusun Pedoman Akademik. Pedoman ini sebagai salah satu

wujud media informasi kebijakan-kebijakan pimpinan UM Palembang bagi seluruh

sivitas akademika UM Palembang dan bagi masyarakat luas yang memerlukan.

Page 17: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

4

II. SISTEM

PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN

A. Sistem Kredit Semester

1. Administrasi akademik dan penyelengaraan pendidikan tinggi di universitas dilaksana-

kan dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS).

2. Sistem Kredit Semester merupakan suatu sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi

dengan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan

program lembaga pendidikan dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (sks).

3. Satuan Kredit Semester (sks) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan

pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui

berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha

mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.

4. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16

(enam belas) dan paling banyak 18 (delapan belas) minggu, termasuk ujian tengah

semester dan ujian akhir semester.

5. Program semester dalam Sistem Kredit Semester terdiri atas kegiatan akademik yang

meliputi kegiatan tatap muka terjadwal di kelas, praktikum di laboratorium/bengkel/

studio, program pengalaman lapangan, kerja praktik, tugas pengenalan profesi (early

exposure), tahap profesi/dokter muda, kuliah kerja lapangan, kuliah kerja nyata, dan

penulisan laporan akhir, skripsi, dan tesis.

6. Pada Fakultas Kedokteran berlaku kurikulum berbasis kompetensi.

B. Tujuan Sistem Kredit Semester

Penerapan SKS di Universitas Muhammadiyah Palembang ditujukan untuk mencapai

sasaran sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar dapat

menyelesaikan studi dalam waktu yang relatif singkat.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah yang

sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

3. Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan masukan dan keluaran

jamak dapat dilaksanakan.

4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu

dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

5. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat

diselenggarakan sebaik-baiknya.

6. Memungkinkan pengalihan kredit antar program studi, dan program kekhususan dalam

lingkungan fakultas.

7. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari suatu fakultas ke fakultas lainnya.

Page 18: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

5

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

C. Program Akademik 1. Jenis Program

Program pendidikan yang dilaksanakan oleh UM Palembang adalah:

a. Program diploma tiga (D3), paling lama 5 (lima) tahun dengan beban belajar

mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks.

b. Program sarjana (S1), paling lama 7 (tujuh) tahun dengan beban belajar mahasiswa

paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks

c. Program profesi, setelah menyelesaikan program sarjana/diploma empat/sarjana

terapan, dengan masa studi paling lama 3 (tiga) tahun dan beban belajar mahasiswa

paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks.

d. Program magister (S2), setelah menyelesaikan program sarjana/diploma

empat/sarjana terapan, dengan masa studi paling lama 4 (empat) tahun dan beban

belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks.

2. Bidang Ilmu dan Program Studi

Program Pendidikan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang meliputi

beberapa bidang ilmu atau fakultas. Setiap fakultas dibagi satu atau Iebih program studi.

Khusus Fakultas Hukum, terdapat hanya satu program studi dan mengelola beberapa

Program Kekhususan (PK).

D. Penyusunan KRS dan KHS

Matakuliah yang ditawarkan oleh fakultas/program studi dilengkapi dengan jadwal

tiap-tiap semester yang diumumkan bersamaan waktunya dengan keluarnya Kartu Hasil

Studi (KHS). Pengambilan beban studi oleh mahasiswa baru pada semester pertama

ditentukan dalam bentuk paket. Beban studi mahasiswa untuk semester berikutnya

ditentukan oleh kemampuan berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang telah dicapai pada

semester sebelumnya. Matakuliah yang akan diambil oleh mahasiswa setiap semester

ditulis dalam Kartu Rencana Studi (KRS). Pengisian KRS harus dilakukan sebelum

perkuliahan berlangsung, jadwal pengisian KRS ditentukan oleh Dekan.

1. Kartu Rencana Studi (KRS)

Berdasarkan Indeks Prestasi yang telah dicapai pada semester sebelumnya,

mahasiswa mengajukan jumlah satuan kredit semester yang akan diambil untuk

semester berikutnya dengan berpedoman pada Tabel 3.1, setelah berkonsultasi dengan

penasihat akademik.

Tabel 2.1 Hubungan Indeks Prestasi dengan Jumlah sks yang Diambil Mahasiswa

Indeks Prestasi (IP) Beban Maksimal Semester Berikutnya

≥ 3,00 2,50 – 2,99 2,00 – 2,49 1,50 – 1,99

< 1,50

21 – 24 sks 18 – 21 sks 15 – 18 sks 12 – 15 sks

12 sks

Pengisian KRS dilakukan setelah berkonsultasi dengan Penasehat Akademik (PA).

Selain memperhatikan IP, Penasehat Akademik harus mempertimbangkan jenjang

Page 19: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

6

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

matakuliah yang seharusnya diambil oleh mahasiswa. KRS diserahkan mahasiswa

kepada program studi setelah disetujui oleh PA. Untuk Fakultas Kedokteran dan

Program Pascasarjana, tidak merujuk kepada indeks prestasi dan beban maksimal

semester.

2. Kartu Hasil Studi (KHS)

KHS mahasiswa dikeluarkan oleh program studi, Indeks Prestasi (IP) dan Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

IP atau IPK =

Keterangan: N = nilai masing-masing matakuliah k = bobot matakuliah

E. Sistem Blok

Fakultas Kedokteran UM Palembang memberlakukan strategi pendidikan Belajar

Berdasarkan Masalah. Materi pembelajaran dibentuk dan diorganisir dalam blok-blok

berdasarkan sistem dengan topik tertentu. Selama tujuh semester proses pendidikan tahap

akademik terdapat 22 blok yang harus diselesaikan. Penghitungan beban studi dari masing-

masing blok dinyatakan dalam sks yang bervariasi antara 4 sampai 7 sks. Penentuan beban

studi setiap blok tergantung besarnya lingkup pembahasan materi di blok. Dalam satu

semester rata-rata terdiri dari 3 blok kecuali semester pertama yang terdiri dari 4 blok.

Beban studi dalam satu semester pada sistem blok ini rata-rata 20 sampai 21 sks. Masing-

masing blok berlangsung secara sekuensial. Satu blok rata-rata berlangsung selama 7

minggu. Minggu terakhir dari setiap blok dilaksanakan evaluasi blok.

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Kuliah Kuliah merupakan kegiatan tatap muka untuk pemberian materi oleh tenaga

pengajar kepada mahasiswa. Setiap tenaga pengajar diharuskan memberikan kuliah sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan perkuliahan dapat dilakukan dalam bentuk ceramah, responsi, seminar, koloqium, diskusi atau gabungan dari beberapa cara tersebut. Kegiatan perkuliahan terdiri dari: a. Semester ganjil dimulai dari bulan September sampai bulan Februari.

b. Semester genap dimulai dari bulan Maret sampai bulan Agustus.

Jumlah kegiatan perkuliahan (tatap muka) satu semester berkisar 16−18 minggu.

Apabila kuliah belum mencapai 80% dari jumlah tatap muka, maka dosen pengasuh

diharuskan melengkapi perkuliahan sebelum dimulai ujian akhir semester.

2. Persyaratan

Syarat untuk mahasiswa dapat mengikuti, perkuliahan adalah:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa

b. Telah mengisi dan menyerahkan KRS untuk semester yang akan ditempuh

c. Memiliki kartu kuliah untuk matakuliah yang akan diikutinya pada semester yang

bersangkutan.

3. Praktikum

Praktikum dapat dilakukan dalam bentuk praktikum di laboratorium, di lapangan

dan dalam bentuk kuliah kerja di lapangan. Angka satu kredit semester untuk praktikum

Page 20: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

7

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

(di lapangan dan di laboratorium) sama dengan kegiatan yang dilakukan sebanyak dua

jam sampai tiga jam per minggu selama satu semester (16−18 minggu). Praktikum yang

dilaksanakan kurang dari 80% harus dilengkapi sebelum ujian akhir semester dimulai.

4. Program Pengalaman Lapangan (PPL), Program Magang dan Praktik Kerja

Lapangan (PKL)

a. Fakultas Teknik

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diatur secara khusus dalam Pedoman Akademik

tingkat Fakultas.

b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mahasiswa Program Studi Manajemen Pemasaran Diploma III, diwajibkan

untuk mengikuti program magang di perusahaan atau instansi pemerintah. Program

kerja magang dilaksanakan pada semester V (lima), selama 6 (enam minggu hari

kerja) dengan bobot 3 sks (pelaksanaan program kerja magang diatur lebih lanjut

oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM Palembang).

c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Secara khusus pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Mahasiswa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UM Palembang juga mengacu pasal 2

Permendiknas nomor 8 Tahun 2009 adalah untuk menghasilkan calon guru yang

memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajar-

an, menindak lanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peser-

ta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas

secara berkelanjutan. PPL mahasiswa FKIP dilaksanakan di sekolah-sekolah yang

ditentukan oleh Fakultas.

d. Fakultas Pertanian

Praktik Kerja Lapangan/Magang diatur secara khusus dalam Pedoman Akademik

tingkat Fakultas.

e. Fakultas Hukum

Praktik Kerja Lapangan atau Praktik Beracara diatur secara khusus dalam Pedoman

Akademik tingkat Fakultas.

f. Fakultas Agama Islam

Program Pengalaman Lapangan (PPL) diatur secara khusus dalam Pedoman

Akademik tingkat Fakultas.

g. Fakultas Kedokteran

Tugas Pengenalan Profesi (TPP) adalah upaya terstruktur di dalam blok

melalui tugas mandiri untuk menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai

profesional dokter dan memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan

dan administrasi layanan kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan mengenalkan

mahasiswa secara dini pada kasus klinik atau komunitas di rumah sakit, puskesmas,

panti, posyandu, kunjungan ke rumah pasien dan lain lain.

Page 21: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

8

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

h. Program Pascasarjana

Praktik Kerja Lapangan diatur secara khusus dalam Program Pascasarjana.

5. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan, intrakurikuler yang dilakukan di luar

kampus. Pelaksanaannya diatur oleh Universitas Muhammadiyah Palembang. Bobot

KKN adalah 4 sks. Mahasiswa yang boleh mengikuti KKN adalah mahasiswa yang telah

menyelesaikan perkuliahan minimal 110 sks dan KKN berlangsung selama 6 minggu.

G. Evaluasi Pembelajaran

1. Ujian

Ujian dilakukan untuk menilai apakah mahasiswa telah memahami dan menguasai

bahan-bahan kuliah, praktik dan tugas mandiri, sesuai dengan tujuan pemberian matakuliah

tersebut. Ujian diselenggarakan oleh dosen pengasuh, fakultas dan program studi. Bentuk-

bentuk ujian adalah:

a. Ujian tengah semester; diselenggarakan pada periode sesuai dengan kalender

akademik dan diketahui oleh fakultas.

b. Ujian akhir semester; mahasiswa dapat mengikuti ujian semester suatu matakuliah

apabila telah mengikuti sekurang-kurangnya 75% dari frekuensi kegiatan tatap muka

matakuliah tersebut.

2. Penilaian

Nilai yang digunakan adalah nilai mutlak dari 0−100, penilaian matakuliah perlu

memperhatikan bobot kredit matakuliah tersebut, apakah ada bobot praktiknya, misalnya

matakuliah dengan bobot 3/2−1, berarti matakuliah tersebut meliputi 3−4 jam praktik per

minggu.

Nilai akhir tatap muka/kuliah merupakan penggabungan dari macam komponen

sebagai berikut:

a. Nilai tugas (dapat berupa tugas terstruktur,

tugas mandiri, diskusi, paper, dan lain-lain) : bobot 20%

b. Nilai ujian tengah semester : bobot 30%

c. Nilai ujian akhir semester : bobot 50%

Nilai kegiatan praktikum dihitung dari macam komponen sebagai berikut:

a. Ketekunan (K) : bobot 15%

b. Keterampilan (R) : bobot 25%

c. Laporan praktikum : bobot 60%

Nilai akhir matakuliah yang ada praktiknya, perhitungannya diatur oleh masing-masing

fakultas.

Nilai akhir dalam bentuk nilai mutlak dikonversikan dengan menggunakan dua macam

pendekatan yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN).

Penjelasannya sebagai berikut:

Page 22: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

9

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Pendekatan PAP berdasarkan patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu untuk

membandingkan angka-angka hasil penilalan, agar hasil itu mempunyai makna tertentu.

Pendekatan PAP sebaiknya digunakan untuk matakuliah yang mempunyai mahasiswa

dalam satu kelas tidak lebih dari 50 orang. Sesuai dengan ciri utama PAP, pendekatan ini

menuntut usaha yang lebih terarah dan terencana sejak sebelum, selama dan sesuai

penyelenggaraan kuliah. Pengajaran harus sesuai dengan tujuan khusus pengajaran (TKP)

yang menjadi pusat arah kegiatan pengajaran. Dosen harus dapat memotivasi dan

memantau mahasiswa untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan demikian TKP

dijadikan tumpuan dan bahan penyusunan ujian dan alat ukur lainnya.

Perhitungan nilai akhir dapat digunakan dengan aturan:

NA =

Keterangan:

T = Tugas U = Ujian Semester

M = Mid Semester NA = Nilai Akhir

Dari hasil tersebut dikonversikan ke dalam nilai, huruf seperti tabel pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Hubungan Antara Skor dengan Nilai Huruf, Bobot, dan Makna

Skor Nilai Huruf Bobot Makna 80 – 100 A 4 Sangat Baik

68 – 79 B 3 Baik

56 – 67 C 2 Cukup

40 – 55 D 1 Kurang

< 40 E 0 Sagat Kurang

Selain lambang huruf di atas dipakai pula lambang BL (Belum Lengkap), bagi

mahasiswa yang belum melengkapi tugas atau syarat lain yang diberikan dosen kepadanya.

Mahasiswa yang bersangkutan masih diberi kesempatan untuk melengkapi komponen

tersebut dalam waktu paling lama 14 hari sesudah akhir mata kuliah yang bersangkutan.

Jika dalam waktu tersebut komponen nilainya belum juga dilengkapi, maka nilai mata kuliah

untuk mahasiswa yang bersangkutan menjadi E.

b. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa lain dalam kelompoknya. Penilaian ini pada

dasarnya mempergunakan kurva normal dan hasil-hasil perhitungan sebagai dasar

penilaian. Cara penilaian digunakan untuk suatu matakuliah yang mempunyai mahasiswa

lebih dari 50 orang.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Tentukan angka rata-rata dari semua komponen (tugas, ujian sisipan tengah semester

dan ujian akhir semester).

Page 23: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

10

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

2) Tentukan angka rata-rata kelas dengan rumus:

= i n = jumlah mahasiswa

3) Tentukan simpangan bakunya (Sd). Banyak cara yang dapat digunakan, di antaranya

menggunakan rumus:

Sd =

X = nilai rata-rata

n = jumlah mahasiswa

Sd = simpangan baku

4) Hitung angka baku (Zi) dari masing-masing mahasiwa dengan rumus:

Zi =

5) Sebagai contoh konversi angka baku dengan nilai A, B, C, D dan E sebagai berikut:

Angka baku Zi > 1,5 niiainya A

0,5 < Zi < 1,5 nilainya B

-0,5 < Zi < 0,5 nilainya C

-1,5 < Zi < -0,5 nilainya D

Zi < -1,5 nilainya E.

Nilai Belum Lengkap (BL) juga diberikan pada mahasiswa yang belum melengkapi

tugasnya.

c. Penilaian Sistem Angoff (Standard Setting)

Penilaian ini berlaku di Fakultas Kedokteran, sistem Angoff yang diterapkan tidak

mengenal nilai C. Setiap proses penilaian memerlukan patokan gradasi pencapaian

kompetensi yang disebut dengan standard setting. Standard setting di dalam sistem

penilaian sumatif di FK UM Palembang bertujuan untuk menentukan gradasi pencapaian

kompetensi, sehingga dapat ditentukan apakah mahsiswa dianggap layak untuk mencapai

hasil yang diharapkan. Penentuan standard setting di program KBK FK UM Palembang

menggunakan pendekatan yang merujuk pada metode yang dikemukakan oleh Angoff atau

metode borderline.

Dalam metode Angoff, sebelum intrumen penilaian diuji ke mahasiswa, instrumen

tersebut dianalisis oleh beberapa pakar. Pakar tersebut menganalisis tingkat kesulitan setiap

soal, serta menentukan dan menyepakati prediksi jumlah soal minimal yang sanggup

dijawab benar oleh mahasiswa untuk dianggap layak. Proporsi jumlah soal yang harus dapat

dijawab benar tersebut menjadi batasan standar kompeten (nilai B) bagi mahasiswa.

Page 24: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

11

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

3. Perbaikan Nilai

Mahasiswa dapat memperbaiki nilai setiap matakuliah dan nilai yang dipakai adalah

nilai tertinggi. Matakuliah yang diperbaiki harus tercantum dalam KRS, dan mahasiswa

harus mengikuti semua kegiatan akademik dari matakuliah tersebut secara utuh. Matakuliah

yang wajib diulang dan diperbaiki nilainya adalah matakuliah dengan nilai D dan E. Untuk

Fakultas Kedokteran, jika mendapat nilai C maka harus mengulang.

Ujian akhir program studi berupa laporan akhir, skripsi, dan tesis; mahasiswa

diwajibkan mengikuti ujian laporan akhir, skripsi, tesis yang bersifat komprehensif pada akhir

program. Bahan ujian komprehensif bersumber dari skripsi yang dibuat mahasiswa dan

dapat ditambah dengan bahan lain. Ujian laporan akhir, skripsi, tesis dilakukan secara lisan

dengan presentasi menggunakan media power point di hadapan tim penguji yang telah

ditetapkan oleh Dekan.

H. Laporan Akhir

Ujian Laporan Akhir dan Komprehensif dilaksanakan pada waktu bersamaan dan

dilakukan setiap semester bagi mahasiswa program Diploma III. Mahasiswa yang berhak

mengikuti ujian akhir dan komprehensif adalah mahasiswa yang sudah memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

1. Sudah lulus semua mata kuliah teori.

2. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,00

3. Nilai D maksimal 12 sks (tidak boleh untuk mata kuliah keahlian berkarya serta mata

kuliah topik penulisan laporan akhir).

4. Sudah menyelesaikan penulisan laporan akhir dan sudah ditanda tangani oleh Dosen

Pembimbing serta diketahui oleh Ketua Program Studi.

a. Materi Penilaian Ujian Laporan Akhir

Materi penilaian ujian akhir terdiri dan 2 (dua) bagian yaitu:

1) Materi laporan akhir yang terdiri dari: kesesuaian antar Bab, metode penulisan, dan

teknik penulisan laporan akhir.

2) Materi penilaian ujian akhir terdiri dari: penguasaan laporan akhir, penguasaan teori

dan pengetahuan umum, dan cara mengemukakan pendapat.

b. Penguji Laporan Akhir

1) Dalam pelaksanaan ujian akhir, mahasiswa diuji oleh 3 (tiga) orang penguji, yang

masing-masing bertindak sebagai seorang ketua penguji, dan 2 (dua) orang anggota

penguji serta dibantu oleh seorang sekretaris sebagai pemandu kelancaran

pelaksanaan ujian akhir.

2) Penguji laporan akhir adalah dosen tetap program DIII Manajemen Pemasaran yang

ada dalam SK Dekan setiap semester dan memenuhi persyaratan sebagai penguji.

c. Penilaian Ujian Laporan Akhir

Penilaian yang dilakukan untuk menentukan kelulusan dari peserta ujian akhir, diberi

angka penilaian sebagai berikut:

1) Nilai A setara dengan nilai 80 − 100 dengan predikat Lulus

2) Nilai B setara dengan nilai 68 – 79,9 dengan predikat Lulus

3) Nilai C setara dengan nilai 56 – 67,9 dengan predikat Lulus

4) Nilai D setara dengan nilai 0 – 55,9 dengan predikat Tidak Lulus

Page 25: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

12

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

d. Pelaksanaan Ujian Laporan Akhir

1) Mahasiswa yang terlambat lebih dari 30 menit dalam pelaksanaan ujian tanpa

konfirmasi, dianggap Tidak Lulus. Akan diadakan ujian ulang dengan ketentuan yang

berlaku di Fakultas UM Palembang

2) Mahasiswa yang tidak hadir, dengan memberikan konfirmasi, keputusan

pelaksanaan ujian akhir ditunda sampai ada keputusan Dekan.

3) Apabila seseorang mahasiswa telah diuji dinyatakan lulus, tetapi di kemudian hari

terbukti plagiat, maka laporan akhir dinyatakan batal, dan gelar Ahli Madya yang

telah diberikan dinyatakan dicabut oleh Rektor UM Palembang atas usul dari Dekan

Fakultas UM Palembang, dengan surat keputusan melalui rapat senat Fakultas.

e. Ketentuan Ujian Laporan Akhir bagi yang Tidak Lulus

Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian akhir, diberi kesempatan untuk mengulang

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Mahasiswa diberi kesempatan untuk ujian akhir sebanyak 2 (dua) kali.

2) Mahasiswa yang gagal dalam ujian akhir ketiga, maka laporan akhir dinyatakan

batal, dan diwajibkan untuk memperbaharui laporan akhir.

3) Mahasiswa yang mengulang ujian laporan akhir diwajibkan membayar uang ujian

laporan akhir lagi.

f. Predikat Kelulusan Program DIII

Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak mengikuti wisuda, memperoleh ijazah dan

gelar kesarjanaan/ahli madya menerima predikat IP sebagai berikut:

Tabel 2.3 Tabel Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program DIII

Indeks Prestasi Predikat

2,76—3,00 Memuaskan

3,01—3,50 Sangat Memuaskan

3,51—4,00 Pujian atau Cum Laude*)

*) Keterangan:

1) Predikat kelulusan Pujian atau Cum Laude ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi

maksimum yaitu n tahun (masa studi minimum ditambah 1 tahun) untuk program sarjana

(KepMenDiknas RI No. 232/U/2000, pasal 15 ayat 4).

2) Tidak ada nilai C.

3) Jika ada 2 orang memiliki IPK sama dalam 1 Prodi, maka dilihat jumlah nilai A yang ada.

4) Tidak ada mata kuliah yang mengulang atau mengikuti semester pendek (SP)

5) Bukan mahasiswa pindahan.

I. Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah mandiri mahasiswa yang sesuai dengan bidang, minat

dan program studi. Skripsi bertujuan untuk memberi pengalaman kepada mahasiswa dalam

merumuskan sesuatu masalah dan pemecahannya di dalam bentuk karya ilmiah. Kegiatan

ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah yang

timbul dalam bidang ilmu yang ditekuninya. Penetapan penulisan skripsi dilaksanakan

berdasarkan minat mahasiswa.

Page 26: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

13

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh

dosen pembimbing. Persyaratan untuk menjadi dosen pembimbing adalah sebagai berikut:

1. Dosen yang berpendidikan serendah-rendahnya Sarjana Strata Dua.

2. Menduduki jabatan fungsional sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara

Koordinator Bidang Pengawasan Pengembangan dan Pendayagunaan Aparatur

Negara nomor 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999.

Tabel 2.4 Matriks Tenaga Pengajar, Pembimbing dan Penguji Skripsi, Tesis, Disertasi

Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Tingkat Pendidikan

No Jabatan Pendidikan S1/Diploma S2 S3

B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c

1 Asisten Ahli S1/D VI S2/Sp I S3/Sp II

M M M

M M M

M M M

(-) B M

(-) M M

(-) (-) M

(-) (-) B

(-) (-) M

(-) (-) M

2 Lektor Sl/D IV S2/Sp I S3/Sp II

M M M

M M M

M M M

(-) D M

(-) M M

(-) M M

(-) B B

(-) M M

(-) M M

3 Lektor Kepala Sl/D IV S2/Sp I S3/Sp II

M M M

M M M

M M M

(-) M M

(-) M M

(-) M M

(-) B M

(-) M M

(-) M M

4 Guru Besar S1/D IV S2/Sp I S3/Sp II

M M M M M M M M M

Keterangan: B = Membantu yang lebih senior, D = Ditugaskan atas tanggung jawab senior yang mempunyai

wewenang dan tanggung jawab penuh, M = Mandiri, B.a = Pendidikan dan Pengajaran, B.b = Penelitian,

B.c = Pengabdian kepada Masyarakat.

Tabel 2.5 Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Kegiatan Bimbingan Pembuatan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi

No. Jabatan Pendidikan Skripsi Tesis Disertasi

1 Asisten ahli

SI/D IV B (-) (-)

S2/Sp I M B (-)

S3/Sp II M M B

2 Lektor

S1/D IV M (-) (-)

S2/Sp I M M (-)

S3/Sp II M M B

3 Lektor Kepala

S1/D IV M (-) (-)

S2/Sp I M M B

S3/Sp II M M M

4 Guru Besar Sl/D IV, S2/Sp I, S3/Sp II M M M

Keterangan :

S1 = Pendidkan Sarjana/Diploma

S2/Sp I = Pendidikan Magister/Spesialis I

S3/Sp II = Pendidikan Doktor/Spesialis II

B = Membantu dosen yang lebih senior

D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan

tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya

M = Melaksanakan tugas secara mandiri

B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran

B.b = Melaksanakan penelitian

B.c = Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

Page 27: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

14

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

3. Prosedur Penyusunan Skripsi

a. Syarat mahasiswa yang boleh menyusun skripsi adalah:

1) Terdaftar sebagai mahasiswa.

2) Telah menyelesaikan paling sedikit 125−135 sks.

3) IPK minimal 2,0.

4) Nilai D maksimal 15 sks.

5) Untuk semua matakuliah AIK minimal mendapat nilai C.

6) Nilai D pada butir 4 tidak boleh untuk matakuliah keahlian berkarya dan

matakuliah yang menjadi topik penulisan skripsi minimal B.

b. Setelah memenuhi syarat tersebut mahasiswa dapat mengajukan permohonan untuk

menulis skripsi kepada Dekan.

c. Penulisan skripsi harus dimasukkan dalam Kartu Rencana Studi.

d. Ketua Program Studi menetapkan 1 sampai 2 orang dosen pembimbing.

e. Mahasiswa berkonsultasi dengan dosen pembimbing penulisan proposal penelitian

untuk skripsi.

f. Mahasiswa menyerahkan draf proposal penelitian untuk skripsi kepada dosen

pembimbing dan penguji 7 hari sebelum seminar proposal dilaksanakan.

g. Seminar proposal penelitian untuk skripsi diatur oleh ketua program studi.

h. Mahasiswa melakukan seminar proposal penelitian dan memperbaiki proposal

sesuai hasil seminar.

i. Mahasiswa melakukan penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing.

j. Setelah melakukan penelitian, mahasiswa menyerahkan data mentah kepada dosen

pembimbing untuk membantu/mengarahkan penyusunan draf skripsi.

k. Mahasiswa menyusun skripsi.

4. Ujian Skripsi

a. Ujian skripsi dilaksanakan secara komprehensif di depan Tim Penguji Skripsi yang

terdiri dari 3−5 orang yang telah memenuhi syarat dan ditunjuk/diangkat oleh Dekan.

b. Untuk mengikuti ujian skripsi mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik dan

administrasi.

c. Syarat-syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian skripsi adalah:

1) Terdaftar sebagai mahasiswa UM Palembang.

2) Memiliki surat keterangan/sertifikat mampu membaca Alquran dan/atau hafal

minimal 15 surat juz 30 yang dikeluarkan oleh WD IV masing-masing Fakultas

dan diketahui oleh Lembaga AIK.

3) Telah menyelesaikan semua persyaratan administrasi di Fakultas dan Program

Studi.

4) Telah lulus semua matakuliah teori dan praktik yang dipersyaratkan untuk

menyelesaikan pendldikan S1 pada Program Studi masing-masing.

5) Mempunyai skor TOEFL minimal 400.

d. Penguji minimal sebanyak 3 orang dan maksimal 5 orang yang terdiri dari 1 orang

ketua dan 4 sebagai anggota penguji. Penguji diharuskan berasal dari Program Studi

yang sama, dilakukan dalam ruangan tertutup dan semua penguji hadir.

e. Tata cara ujian skripsi:

Page 28: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

15

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

1) Mahasiswa yang sudah siap untuk ujian skripsi mendaftarkan diri ke Ketua

Program Studi.

2) Ketua Program Studi menetapkan jadwal ujian dan mengusulkan tim penguji.

3) Fakultas menyerahkan skripsi mahasiswa kepada tim penguji minimal 7 hari

sebelum pelaksanaan ujian.

4) Pada tanggal yang telah ditetapkan, penguji sudah siap 10 menit sebelum ujian

dilaksanakan.

5) Waktu ujian dilaksanakan selama 1−2 jam per mahasiswa.

6) Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 30 menit atau tidak hadir tanpa

pemberitahuan dinyatakan batal dan harus mendaftar ulang ujian skripsi sesuai

ketentuan.

7) Ketua Penguji memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempresen-

tasikan skripsinya dalam waktu maksimal 10 menit dengan menggunakan media

power point.

8) Ketua penguji memberikan kesempatan kepada masing-masing tim penguji

untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan saran kepada mahasiswa

dalam waktu antara 20─30 menit.

9) Selama ujian berlangsung tim penguji tidak diperkenankan meninggalkan

ruangan ujian.

10) Tim penguji melakukan rapat untuk menetapkan hasil ujian skripsi.

11) Hasil penetapan ujian skripsi dituangkan dalam berita acara dan ditanda tangani

oleh tim penguji.

12) Mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian skripsi apabila mendapatkan nilai

minimal C.

13) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan untuk mengikuti ujian

ulangan sebanyak 2 kali.

14) Ujian ulangan pertama dilakukan dalam waktu maksimal 30 hari setelah ujian

pertama, dengan syarat membayar kembali uang ujian skripsi, begitu juga untuk

ujian ulangan kedua.

15) Mahasiswa yang gagal pada ujian ulangan kedua, maka skripsinya dinyatakan

batal dan diwajibkan melakukan penelitian dengan topik yang lain.

16) Skripsi yang telah diujikan dan dinyatakan lulus harus diperbaiki (jika ada) sesuai

dengan saran-saran yang diberikan oleh tim penguji.

17) Skripsi yang telah diperbaiki, ditanda tangani oleh pembimbing skripsi dan

penguji, serta diketahui oleh Ketua Program Studi dan Dekan.

f. Surat keputusan panitia penguji diterbitkan oleh Dekan atas nama Rektor

berdasarkan usulan. Penilaian dilakukan berdasarkan atas:

1) Presentasi : bobot 10%

2) Penguasaan materi (termasuk

penguasaan terhadap Ilmu Dasar) : bobot 35%

3) Penulisan : bobot 15%

4) Isi skripsi : bobot 40%

g. Predikat Kelulusan Program S1

Mahasiswa yang dinyatakan berhak mengikuti wisuda, memperoleh ijazah dan gelar

kesarjanaan/ahli madya menerima predikat IP sebagai berikut:

Page 29: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

16

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

Tabel 2.6 Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program S1

Indeks Prestasi Predikat

2,76-3,00 Memuaskan

3,01-3,50 Sangat Memuaskan

3,51 – 4,00 Pujian atau Cum Laude*) *) Keterangan:

1) Predikat kelulusan Pujian atau Cum Laude ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi

maksimum yaitu n tahun (masa studi minimum ditambah 1 tahun) untuk program sarjana

(KepMenDiknas RI No. 232/U/2000, pasal 15 ayat 4).

2) Tidak ada nilai C.

3) Jika ada 2 orang memiliki IPK sama dalam 1 Prodi, maka dilihat jumlah nilai A yang ada.

4) Tidak ada mata kuliah yang mengulang atau mengikuti semester pendek (SP)

5) Bukan mahasiswa pindahan.

J. Tesis

1. Pengertian

a. Tesis adalah karangan ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program

Pascasarjana berdasarkan hasil penelitian terhadap suatu masalah yang

dilakukan secara seksama dan terbimbing.

b. Penulisan tesis bertujuan untuk menilai kecakapan mahasiswa dalam

memecahkan masalah secara ilmiah dengan mengadakan penelitian mandiri,

menganalisis dan menarik kesimpulan serta melaporkan hasil peneiitian tersebut

dalam bentuk tesis.

c. Penelitian tesis merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan mahasiswa untuk

meningkatkan kemampuannya mengintegrasikan pengalaman belajar dan

keterampilan yang diperoleh dalam menghadapi masalah secara mendalam.

d. Penulisan tesis memberi peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal

mengemukakan pendapat dan memecahkan secara mandiri dan ilmiah.

2. Persyaratan Penyusunan Tesis

a. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana UM Palembang sampai

dengan saat mengajukan penyusunan tesis.

b. Tidak dalam keadaan stop out/indisipliner.

c. Menyerahkan fotokopi KHS semester II dan III dengan memperlihatkan aslinya.

d. Perpanjangan masa penulisan tesis harus mendapat persetujuan tertulis dan

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.

e. Masa penulisan tesis 6 bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan

dari Program Pascasarjana UM Palembang.

3. Persyaratan Administrasi

Mengajukan surat permohonan kepada Ketua Program Studi dengan melampirkan:

a. Bukti pembayaran BPP dan lain-lain pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. Bukti setoran bimbingan tesis.

c. Memiliki buku pedoman penulisan tesis.

d. Sertifkat TOEFL dengan Skor 450

Page 30: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

17

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

4. Prosedur Pengajuan Judul Tesis

a. Mahasiswa dapat mengajukan judul tesis setelah menyelesaikan kuliah semester

satu.

b. Mahasiswa mengambil formulir permohonan judul tesis di tata usaha Program

Studi, dengan ketentuan mahasiswa sebelumnya harus mengikuti dan lulus

matakuliah Metodologi Penelitian.

c. Mahasiswa menghadap Ketua dan atau Sekretaris Program Studi untuk

penetapan judul Tesis dengan membawa kelengkapan persyaratan administrasi.

d. Mahasiswa menghadap Ketua Program Studi untuk menetapkan calon dosen

pembimbing I dan II dan diteruskan ke Tata Usaha untuk proses penyelesaian

surat pengantar proposal tesis.

e. Mahasiswa menghadap pembimbing dengan membawa surat pengantar

pembimbing tesis.

5. Prosedur Penulisan Tesis

a. Setelah pembimbing menyetujui seluruh isi tesis mahasiswa yang bersangkutan

memperbanyak tesis tersebut sebanyak 8 eksemplar:

1) Dua eksemplar untuk Pembimbing I dan Pembimbing II.

2) Satu eksemplar untuk Tata Usaha Program Studi.

3) Satu eksemplar untuk Ketua Program Studi.

4) Satu eksemplar untuk mahasiswa yang bersangkutan.

5) Satu eksemplar untuk Perpustakaan Program Studi.

6) Satu eksemplar untuk Perpustakaan Pusat UM Palembang.

7) Satu eksemplar untuk Perpustakaan Daerah.

b. Desain tesis yang telah ditanda tangani pembimbing diserahkan ke Tata Usaha

Program Studi.

c. Jangka waktu penyusunan tesis adalah maksimal 6 bulan sejak ditetapkannya

dosen pembimbing tesis.

d. Jangka waktu penulisan tesis dapat diperpanjang selama 6 bulan lagi, dengan

cara mengajukan permohonan perpanjangan waktu penulisan tesis ke bagian

Tata Usaha Program Studi paling lambat 1 bulan sebelum jangka waktu

penulisan tesis habis.

e. Apabila setelah jangka waktu perpanjangan penulisan tesis habis, dan maha-

siswa belum juga dapat menyelesaikan tesisnya, mahasiswa yang bersangkutan

dapat diberikan perpanjangan waktu 6 bulan lagi, dengan syarat 1) penulisan

tesis telah sampai pada Bab III, 2) membayar uang bimbingan tesis lagi.

f. Mahasiswa tidak dapat diberikan perpanjang penulisan tesis lagi, apabila setelah

jangka waktu perpanjangan pertama, penulisan mahasiswa yang bersangkutan

baru sampai Bab II, kepada mahasiswa yang bersangkutan diharuskan

mendaftar ulang untuk penyusunan tesis baru.

g. Prosedur permohonan perpanjangan waktu penulisan tesis

1) Pengajuan permohonan perpanjangan waktu penyusunan tesis disampaikan

1 (satu) bulan menjelang waktu penulisan tesis selesai.

2) Meminta persetujuan dosen pembimbing tesis dan Ketua Program Studi.

3) Mendapat pengesahan dari Ketua Program Studi.

Page 31: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

18

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

6. Penilaian Tesis

a. Untuk semua Program Studi yang ada di Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Palembang penilaian tesis dilakukan melalui dua tahap; yakni

penilaian saat seminar hasil dan saat ujian tesis.

b. Pada saat ujian hasil, penilaian dilakukan dengan mengevaluasi apakah naskah

tersebut "Iayak uji" ini harus merupakan kesepakatan bersama dari Tim Penguji.

Apabila terjadi perbedaan penilaian tentang kelayakannya, maka Tim Penguji

perlu mengupayakan untuk mencari kesepakatan bersama.

c. Evaluasi materi/substansi ujian hasil dititik beratkan pada hal-hal di bawah ini:

1) Substansi penelitian pengembangan ilmu dengan menggunakan metode dan

kaidah Iimiah, menyangkut: ketajaman identifikasi dan perumusan masalah,

dan sistematika dalam menghubungkan berbagai variabel penelitian.

2) Pemecahan masalah, menyangkut: penjabaran dan relevansi metode

penelitian yang digunakan, dan ketepatan desain penelitian dan instrumen

yang digunakan.

3) Ketajaman analisis, menyangkut: ketajaman dan keruntutan pembahasan

hasil penelitian, dan kelayakan sumber-sumber lain dalam pembahasan.

d. "Layak uji" berarti diberi nilai (skor mentah) sekurang-kurangnya 60,00. Atas

dasar pertanggung jawaban mahasiswa dalam ujian, Tim Penguji dapat

memberikan nilai di bawah 60,00; artinya tidak layak uji.

e. Apabila dinyatakan "tidak Iayak uji" maka naskah tersebut tidak bisa diajukan

pada Ujian Tesis (UT). Tim Penguji perlu sepakat untuk mempertanggung

jawabkannya secara ilmiah dan menjelaskannya kepada mahasiswa.

f. Mahasiswa hanya diberi kesempatan untuk menempuh ujian hasil, dan ujian

tesis masing-masing sebanyak dua kali dalam kurun waktu yang disepakati.

g. Nilai pada ujian tesis diberikan dalam bentuk angka absolut. Mahasiswa

dinyatakan lulus ujian tesis apabila memperoleh nilai sekurang-kurangnya 60,00.

h. Nilai ujian tesis dan ujian matakuliah diubah menjadi nilai huruf dengan pedoman

sebagai berikut:

Tabel 2.7. Hubungan Antara Skor dengan Nilai Huruf, Bobot, dan Makna

Skor Nilai Huruf Bobot Makna 80 – 100 A 4 Sangat Baik 68 – 79 B 3 Baik 56 – 67 C 2 Cukup 40 – 55 D 1 Kurang

< 40 E 0 Gagal

i. Yudisium kelulusan didasarkan pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir, yaitu rata-rata gabungan angka mutu perangkat mata kuliah dengan angka mutu tesis.

Tabel 2.8 Tabel Hubungan Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan Program S2

Indeks Prestasi Predikat

3,00 - 3,50 Memuaskan

3,51 - 3,75 Sangat Memuaskan

> 3,75 Pujian atau Cum Laude*) *) Keterangan:

1) Predikat kelulusan Pujian atau Cum Laude ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi

maksimum yaitu n tahun (masa studi minimum ditambah 0,5 tahun) untuk program sarjana

(KepMenDiknas RI No. 232/U/2000, pasal 15 ayat 4).

2) Tidak ada nilai C.

3) Tidak ada mata kuliah yang mengulang atau mengikuti semester pendek (SP).

4) Bukan mahasiswa pindahan.

Page 32: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

19

Bab II—Sistem Penyelenggaraan Pendidikan

K. Wisuda

1. Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan diadakan wisuda sebagai upacara

akademik yang diselenggarakan untuk pelantikan, pengukuhan dan pelepasan lulusan

universitas yang dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas.

2. Wisuda diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun akademik,

dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas, diikuti oleh lulusan yang telah

memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Untuk mempersiapkan dan melaksanakan wisuda dibentuk Panitia Wisuda.

4. Acara wisuda disusun dalam ketentuan protokoler universitas, yang ditetapkan oleh

Panitia Wisuda.

5. Lulusan yang belum menyelesaikan kewajiban akademik dan administrasi keuangan,

tidak diizinkan mengkuti wisuda.

a. Kewajiban akademik meliputi: penyerahan Laporan Akhir, Skripsi, Tesis, dan artikel

penelitian yang disarikan dari skripsi atau tesis (hardcopy dan softcopy).

b. Administrasi keuangan meliputi: pelunasan BPP, uang pendaftaran wisuda, dan

sumbangan bahan pustaka.

Page 33: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

142

IV. ADMINISTRASI

AKADEMIK

A. Penyelenggaraan Administrasi Akademik

Kegiatan administrasi akademik dan Sistem Kredit Semester diatur dan dilayani

secara sentral di tingkat Universitas oleh Biro Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Muhammadiyah Palembang dan Program Studi

serta subbagian akademik pada tingkat fakultas. Kegiatan tersebut meliputi:

1. Pelayanan pendaftaran calon mahasiswa dan ujian masuk.

2. Pelayanan pendaftaran pengambilan kuliah semester.

3. Pelayanan ulang (reregistrasi), perpindahan (mutasi), dan cuti kuliah (stop out).

4. Pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

5. Pembuatan Formulir untuk keperluan administrasi berdasarkan Sistem Kredit

Semester.

6. Pelayanan keperluan administrasi akademik lainnya.

7. Mekanisme Kerja Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)

dengan Fakultas dan Lembaga dilakukan melalui unit-unit kerja yang berada pada

fakultas dan lembaga.

Tugas umum subbagian akademik (pengajaran) tingkat fakultas adalah:

1. Menghimpun dan melaporkan administrasi nilai kepada BAAK.

2. Pelayanan keperluan administrasi akademik Iainnya pada tingkat fakultas dan

program studi.

B. Penerimaan Mahasiswa

1. Mahasiswa Baru

Setiap warga negara Indonesia/asing yang memenuhi syarat yang telah ditentukan

dapat diterima menjadi calon mahasiswa setelah pada waktunya yang bersangkutan

mendaftarkan diri dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Seorang calon

mahasiswa akan dites terlebih dahulu untuk dapat diterima menjadi mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Palembang oleh Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru.

Calon mahasiswa yang lulus tes dan telah mendaftar kembali serta telah memenuhi

persyaratan yang ditentukan dan telah diadakan pengecekan dinyatakan dapat

diterima sebagai mahasiswa UM Palembang. Kepadanya akan diberikan Nomor Induk

Mahasiswa dan diberi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

a. Persyaratan Pendaftaran

1) Persyaratan umum

a) Warga negara Indonesia atau warga negara Indonesia keturunan (WNI)

yang dikukuhkan dengan bukti kewarganegaraan.

b) Warga Negara Asing (WNA) dengan izin Derektorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan dan Nasional.

Page 34: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

143

Bab IV—Administrasi Akademik

c) Calon yang berasal dari Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dapat memilih Program Studi yang sesuai dengan

kejuruannya masing masing. Nilai rata rata STTB/ijazah paling rendah 6,5

(enam koma lima).

d) Tidak mempunyai cacat tubuh yang mengganggu kelancaran studi pada

program studi pilihannya terutama bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP).

e) Untuk calon mahasiswa yang mengambil Fakultas Kedokteran, Program

Studi Pendidikan Biologi, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Teknologi

Pangan tidak boleh buta warna.

2) Persyaratan Khusus

a) Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dengan lengkap dan

benar, dengan melampirkan:

(1) Dua lembar fotokopi STTB/ijazah yang dilegalisir

(2) Dua lembar fotokopi SKHU yang telah dilegalisir

(3) Dua lembar fotokopi raport semester V dan VI.

(4) Dua lembar pasfoto hitam putih dengan ukuran 3 x 4 (dua lembar),

ukuran 2 x 3 (dua lembar).

(5) Dua lembar Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Sekolah, bagi

mereka yang tamat setahun dari sekolahnya atau dari Kepolisian bagi

mereka yang tamat 2 (dua) tahun ke bawah.

(6) Surat keterangan izin belajar bagi mereka yang telah bekerja dari

instansi yang bersangkutan rangkap 2 (dua).

(7) Surat keterangan kesehatan.

(8) Bagi calon mahasiswa kedokteran masa berlaku ijasah tiga tahun

terakhir dan tamat SMA dan jurusan IPA.

b. Cara Pendaftaran

Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

yang berminat melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah Palembang

dapat mendaftarkan diri pada:

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru

Alamat: Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB)/

Kantor Pusat Administrasi (KPA)

Jalan Ahmad Yani 13 Ulu Palembang

Online ke website: www.um-palembang.ac.id

Untuk keperluan pendaftaran ini calon mahasiswa datang sendiri ke tempat

pendaftaran untuk:

1) Membayar uang pendaftaran

2) Mengambil formulir pendaftaran

3) Mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan petunjuk, dan menyerahkan

kembali ke Panitia.

Page 35: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

144

Bab IV—Administrasi Akademik

c. Pelaksanaan Ujian Masuk

1) Calon mahasiswa yang memenuhi persyaratan pendaftaran berhak mengikuti

ujian masuk dan kepadanya diberikan Kartu Peserta Ujian Masuk.

2) Ujian masuk dilakukan tes dengan sistem komputerisasi, khusus untuk Fakultas

Kedokteran dilakukan tes wawancara.

3) Bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran, wajib mengikuti tes kesehatan

berupa; tes buta warna, tes pendengaran/telinga hidung dan tenggorok (THT).

4) Kelompok materi ujian adalah:

a) Kelompok IPA; materi uji Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,

IPA Terpadu, dan Agama.

b) Kelompok IPS; materi uji Bahasa Indonesia, Matematika Dasar, Bahasa

Inggris, IPS Terpadu, dan Agama.

c) Untuk calon mahasiswa Fakultas Kedokteran ditambah tes tahap II dengan

materi: Tes Psikologi, Tes Akademik (Biologi, Fisika, dan Kimia), dan

wawancara.

5) Waktu dan tempat ujian masuk diatur tersendiri.

6) Waktu dan tempat wawancara diatur tersendiri.

7) Waktu dan tempat pengumuman hasil ujian masuk diatur tersendiri.

d. Prosedur Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru.

Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus ujian masuk diharuskan mendaftar ulang

(reregistrasi) pada waktu yang ditentukan dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menghubungi Biro Administrasi Keuangan (BAK) UM Palembang untuk

menerima Tanda Bukti Setor (formulir Bank) setelah sebelumnya menunjukkan

Tanda Lulus Ujian Masuk (nomor tes), kemudian yang bersangkutan akan

menerima:

a) Formulir pendaftaran ulang

b) Kartu Rencana Studi

c) Formulir Surat Pernyataan

d) Formulir BPP Tetap.

2) Membayar uang kuliah yang besarnya telah ditentukan pada Bank yang

ditunjuk melalui rekening Universitas Muhammadiyah Palembang.

3) Setelah formulir-formulir diisi dengan benar kemudian diserahkan ke BAK UM

Palembang setelah dilengkapi dengan:

a) Fotokopi ijazah SMA (SMA sederajat) yang dilegalisir sebanyak 3 (tiga)

lembar.

b) Pasfoto terbaru sebanyak 4 lembar (2 lembar ukuran 3 x 4 dan 2 lembar

ukuran 2 x 3).

c) Calon yang telah melengkapi syarat di atas akan menerima tanda terima

berkas pendaftaran ulang dari BAK UM Palembang sebanyak 2 (dua)

lembar.

d) Pada waktu yang ditentukan mahasiswa akan menerima Kartu Mahasiswa

UM Palembang melalui BAK UM Palembang setelah menunjukkan tanda

bukti setor di Bank.

e) Ketentuan-Ketentuan Lain

Page 36: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

145

Bab IV—Administrasi Akademik

1) Mahasiswa baru yang mengundurkan diri tidak dapat mengambil kembali

uang yang telah disetor.

2) Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian masuk, apabila tidak

melakukan pendaftaran ulang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

dianggap mengundurkan diri.

3) Mahasiswa baru yang lulus UMPTN dan mengundurkan diri dari UM

Palembang uang yang telah disetor dikembalikan 90%, ketentuan tidak

berlaku bagi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran.

4) Tes dilakukan secara komputerisasi

5) Calon yang tidak lulus ujian masuk pada tes I, dapat mengikuti ujian

masuk tes II dan III, dan bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran

dilanjutkan dengan tes tahap II.

Meja Informasi Pendaftaran

Tes Melalui Komputer (60 menit)

Menit ke 60 dapat Hasil Lulus/

Tidak Lulus

Tes Kesehatan

Bayar BPP di Bank Syari’ah

Sumsel Babel (Online)

Registrasi Ulang untuk Mendapat

NIM, KRS, Jaket Almamater,

Buku AIK, dan Buku Panduan

Akademik UM Palembang

MEKANISME PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Calon Mhs Fakultas

Kedokteran Mengikuti Tes

Tahap Kedua:

1. Psikologi

2. Akademik

3. Wawancara

Tes Kesehatan untuk Calon

Mhs Fakultas Kedokteran

1. Tes Pendengaran

2. Tes Buta Warna

3. Tes THT

Lulus

Lulus

Lulus

LulusMhs Fak.

Kedokteran

Gambar 5.1. Mekanisme Pendaftaran Mahasiswa Baru

Page 37: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

146

Bab IV—Administrasi Akademik

2. Mahasiswa Pindahan

a. Pindahan Antar Fakultas di Lingkungan UM Palembang

Bagi mahasiswa yang akan pindah sudah menempuh minimal 2 semester. Pindah

fakultas dilaksanakan pada semester ganjil. Mahasiswa yang akan pindah

mengajukan:

1) Permohonan pindah ke Program Studi asal.

2) Setelah disetujui, mahasiswa mengajukan permohonan ke Program Studi yang

dituju.

3) Program Studi yang dituju mengeluarkan konversi beban studi yang diakui.

4) Program Studi yang dituju memberikan pengantar ke Universitas untuk

pemberian nomor pokok mahasiswa yang baru.

Persyaratan untuk pindah antar fakultas adalah mengajukan permohonan untuk

pindah dengan dilampiri:

1) BPP dan sks terakhir

2) Transkrip nilai lokal fakultas.

3) NIM dan KTM (asli dan fotokopi).

4) Fotokopi STTB SMA yang dilegalisir.

5) Pas foto 3 x 4 sebanyak 3 lembar.

b. Mahasiswa pindahan dari luar UM Palembang. UM Palembang dapat menerima

mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Status terakreditasi Program Studi pada perguruan tinggi asal harus sama atau

lebih tinggi dari status terakreditasi Program Studi yang dituju di Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2) Tidak menerima mahasiswa yang berstatus drop out.

3) Permohonan ditujukan ke Rektor.

4) Surat persetujuan pindah dari PTS/PTN yang bersangkutan/surat keterangan.

5) Transkrip nilai yang dilegalisir.

6) Surat keterangan berkelakuan baik dari PTS yang bersangkutan.

7) Foto 3 x 4 sebanyak 3 lembar.

8) Fotokopi KTM.

9) Fotokopi STTB SMA yang dilegalisir.

3. Mahasiswa Penerima Beasiswa

Untuk membantu kesejahteraan mahasiswa dalam rangka penyelenggaraan studi

di Universitas Muhammadiyah Palembang tersedia fasilitas beasiswa antara lain:

a. Beasiswa dari Conoco Philips

Pendaftar harus memenuhi seluruh persyaratan berikut:

Persyaratan Umum:

1) Warga Negara Indonesia (diutamakan putra daerah yang ditunjukkan

dengan menyerahkan fotokopi KTP dan fotokopi KK).

2) Untuk Mahasiswa yang sudah terdaftar di salah satu Universitas yang

direkomendasikan:

Page 38: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

147

Bab IV—Administrasi Akademik

a) Calon penerima beasiswa harus terdaftar sebagai mahasiswa aktif di

salah satu universitas yang direkomendasikan Conoco Phillips

Indonesia pada Fakultas Teknik dan Non Teknik. Persyaratan

dibuktikan dengan Surat Keterangan Aktif Kuliah dari Fakultas/Program

Studi dan fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

b) Mahasiswa yang berada pada minimal semester 3 atau lebih dari

Fakultas Teknik dan Non Teknik dengan nilai minimum IPK 2,75 pada

skala 4.00.

c) Melampirkan fotokopi Transkrip Nilai/KHS 2 (dua) semester terakhir

yang telah dilegalisir pihak Universitas.

d) Mahasiswa mendapatkan rekomendasi tertulis yang dikeluarkan dari

Perguruan Tinggi/Universitas tempat mahasiswa tersebut terdaftar.

e) Mahasiswa mendapatkan rekomendasi tertulis dari Kepala

Pemerintahan Setempat (Kepala Desa) dan dari Dinas Pendidikan

Tingkat Kecamatan (UPTD) setempat.

3) Pada saat pengajuan lamaran beasiswa tidak sedang menerima beasiswa

dari organisasi/institusi manapun; ditunjukkan dengan menyerahkan Surat

Pernyataan bermaterai 6.000 yang dibuat oleh calon penerima beasiswa.

4) Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar.

5) Menyampaikan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian.

6) Surat Keterangan Dokter (asli/bukan fotokopi) yang menyatakan calon

mahasiswa berbadan sehat.

Persyaratan Khusus:

1) Memiliki motivasi dan komitmen tinggi untuk beIajar.

2) Memiliki jiwa kepemimpinan.

3) Memiliki kemampuan untuk berkontribusi dan ikut serta dalam kegiatan

sosial kemasyarakatan.

4) Mempunyai integritas yang tinggi dalam lingkungan kampus dan

masyarakat sekitar tempat tinggal.

b. Beasiswa Bidikmisi

Persyaratan pendaftaran adalah sebagai berikut:

1) Lulusan tahun bersamaan dengan proses pendaftaran.

2) Usia pendaftar tidak lebih dari 21 tahun pada saat mendaftar.

3) Urutan prestasi 30% teratas di sekolah untuk semua mata pelajaran.

4) Jika memiliki prestasi tingkat nasional minimal juara 3 (setara) dapat

menggantikan persyaratan 30% teratas di sekolah.

5) Pendaftaran dapat dilakukan secara online.

6) Bagi pendaftar yang sudah direkomendasikan sekolah/menyelesaikan

tahapan pendaftaran agar menggunakan nomor identitas dan kode akses di

tahap 3 pendaftaran pada laman/situs terkait.

7) Untuk pendaftar yang belum direkomendasikan dapat meminta bantuan

kepada sekolah/madrasah.

8) lnformasi seleksi akan diumumkan di laman/situs PTS terkait.

9) Peminat diperkenankan memilih 1 PT dan 2 Prodi.

Page 39: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

148

Bab IV—Administrasi Akademik

c. Beasiswa Kualifikasi S1

Beasiswa kualifikasi S1 adalah program bantuan biaya pendidikan untuk

peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan dari Gubernur

Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.

Bantuan biaya pendidikan ini diberikan kepada mahasiswa yang berprofesi

sebagai guru (PNS, Yayasan, dan Guru Honor) yang sedang menjalani studi di

program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam dan semua

program studi yang terdapat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Palembang. Besarnya bantuan biaya pendidikan

adalah Rp 2.000.000 per tahun sampai yang bersangkutan menamatkan studi.

Persyaratan calon penerima bantuan biaya pendidikan Guru SD/MI, SMP/MTs,

SMA/SMK/MA dan Tenaga Kependidikan adalah:

1) Surat permohonan tertulis dari yang bersangkutan.

2) Guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA PNS, Guru Bantu, Guru Tetap

dan Guru Tidak Tetap Yayasan.

3) Jumlah jam mengajar minimal 18 jam per minggu dinyatakan dengan Surat

Keterangan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah.

4) Surat pernyataan dari yang bersangkutan belum memiliki ijazah S1 atau

akta IV.

5) Surat pernyataan yang bersangkutan tidak sedang memperoleh beasiswa/

bantuan biaya pendidikan sejenis untuk kualifikasi guru dari instansi

pemerintah maupun swasta. Ditandatangani di atas materai 6000.

6) Surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan menyatakan

tidak sedang menjalani hukum disiplin.

7) Fotokopi SK Capeg, PNS, SK Guru Bantu, SK Yayasan dan SK Terakhir.

8) Fotokopi nilai semester terakhir yang telah diikuti.

9) Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.

10) Surat izin belajar dari Kepala Sekolah.

11) Surat Keterangan dari Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta

(PTAIS) bahwa yang bersangkutan benar kuliah di PTN/PTS yang dipimpin

(dapat dibuat kolektif oleh pimpinan PTN/PTAIS yang bersangkutan.

d. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Beasiswa

Mahasiswa (BBM)

Beasiswa PPA dan BBM adalah beasiswa yang dananya berasal dari Proyek

Kopertis Wilayah II Palembang, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pendaftaran beasiswa PPA dan BBM dilakukan melalui Dekan kemudian

diteruskan secara kolektif oleh Rektor ke Kopertis Wilayah II Palembang.

2) Pendaftaran dilaksanakan setelah ada pemberitahuan dari Kopertis

Wilayah II Palembang.

3) Realisasi beasiswa PPA dan BBM bagi yang diterima pada tahun yang

bersangkutan.

4) Persyaratan pendaftaran beasiswa PPA dan BBM diutamakan yang

mempunyai IPK tertinggi dengan prioritas bagi mahasiswa yang kurang

mampu dengan keterangan RT atau Lurah dan belum mendapat beasiswa

yang lain.

Page 40: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

149

Bab IV—Administrasi Akademik

e. Beasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang

Beasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang ini, ketentuannya sebagai

berikut:

1) Beasiswa UM Palembang diberikan selama 1 (satu) tahun bagi mahasiswa

UM Palembang yang berprestasi baik, tetapi kurang mampu untuk

membayar uang kuliah.

2) Beasiswa UM Palembang diberikan setiap tahun sesuai dengan alokasi

anggaran beasiswa.

3) Pendaftaran dilakukan melalui Dekan dalam bulan Desember−Januari.

4) Besarnya beasiswa UM Palembang ditetapkan oleh Rektor.

5) Persyaratan pendafaran beasiswa UM Palembang bagi mahasiswa UM

Palembang dengan melampirkan surat keterangan dari RT atau Lurah dan

belum mendapat beasiswa dari lembaga/instansi yang lain.

4. Mahasiswa Tugas Belajar

Universitas Muhammadiyah Palembang dapat menerima mahasiswa yang

ditugaskan untuk mengikuti tugas belajar. Proses pendaftarannya sama dengan

pendaftaran mahasiswa baru. Setelah lulus ujian masuk dan pada waktu melakukan

registrasi harus melampirkan semua surat yang berkaitan dengan tugas belajar dari

instansi/lembaga/yayasan yang mengirim. Pengurusan penyelesaian kewajiban

pembayaran BPP bagi mahasiswa tugas belajar dapat dilakukan oleh Universitas

Muhammadiyah Palembang atau atas persetujuan kedua belah pihak, atau diurus

sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan.

C. Registrasi Ulang

1. Mahasiswa Lama

Mahasiswa lama yang dimaksudkan di sini adalah semua mahasiswa UMP yang

masih memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku untuk semester

yang akan berakhir. Pada semester berikutnya yang bersangkutan mendaftarkan diri

kembali (reregistrasi) dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.

Prosedur Pendaftaran Ulang Mahasiswa Lama adalah:

a. Mengambil tanda bukti setor (formulir Bank) di BAK UM Palembang dengan

menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.

b. Membayar uang kuliah di Bank yang ditunjuk melalui rekening Universitas

Muhammadiyah Palembang (lihat Diagram di bawah ini).

c. Menyerahkan fotokopi Tanda Bukti Setor dari Bank pada BAK UM Palembang

dan bagian akademik fakultas, dan formulir:

1) Reregistrasi (2 rangkap)

2) Kartu Tanda Mahasiswa

3) Kartu Rencana Studi (KRS) dari Fakultas/Program Studi.

Page 41: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

150

Bab IV—Administrasi Akademik

BAK

MEKANISME REGISTRASI MAHASISWA LAMA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BANK

BAK

PA/FAK

v Mengambil blanko Reregistrasi.

v Mengambil blanko pembayaran BPP (Asuransi, Dana

Kemahasiswaan, Laboratorium, dan Sumbangan Gedung

Dakwah Muhammadiyah) dengan menunjukkan bukti asli

pembayaran (BPP dan sks) semester sebelumnya.

v Membayar BPP dan lain-lain.

v Menerima 1 lembar bukti pembayaran (warna putih).

v Menyerahkan 1 lembar fotokopi bukti pembayaran BPP, dan

persyaratan lain, serta menunjukkan aslinya.

v Menyelesaikan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

v Menerima blanko KRS untuk Fakultas masing-masing.

v Menerima blanko pembayaran sks.

v Menyerahkan fotokopi pembayaran BPP semester kepada

Fakultas.

v Mengisi KRS, ditanda tangani Penasehat Akademik (PA).

v Penentuan kelas oleh Fakultas.

v Membayar uang sks ke Bank.

v Menerima 1 lembar (warna putih) bukti pembayaran sks.

v Mahasiswa menyerahkan 1 lembar fotokopi bukti pembayaran

sks.

v Menyerahkan KRS yang sudah ditandatangani oleh Penasehat

Akademik 1 lembar (warna biru).

v KRS diberi cap selesai dan diparaf Kepala BAK, KRS warna

putih dikembalikan kepada mahasiswa oleh BAK.

BANK

BAK

FAKULTASv Mahasiswa menyerahkan bukti pembayaran BPP, sks, dan KRS

semester ke Fakultas.

Gambar 5.2. Mekanisme Registrasi Mahasiswa Lama

2. Mahasiswa Kuliah Kembali

Seseorang yang pernah mengikuti pendidikan di Universitas Muhammadiyah

Palembang minimal satu semester, kemudian berhenti karena suatu sebab, dapat

mengikuti perkuliahan kembali di Universitas Muhammadiyah Palembang dengan

persyaratan sebagai berikut:

a. Memperoleh persetujuan dari Dekan Fakultas bersangkutan.

b. Mendapat izin tertulis dari Pimpinan Instansi bila ia sudah bekerja.

c. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan. Status yang bersangkutan

sama dengan mahasiswa baru mengajukan permohonan kuliah kembali dengan

melampirkan KRS/KHS.

Page 42: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

151

Bab IV—Administrasi Akademik

D. Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP)

Besarnya biaya pembinaan pendidikan dan cara pembayaran ditentukan dengan

Surat Keputusan Rektor yang dikeluarkan setiap tahun. Biaya pembinaan pendidikan

terdiri dari:

1. Biaya pembinaan pendidikan (BPP) tetap.

2. Biaya pembinaan pendidikan (BPP) per satuan kredit semester (sks).

3. Biaya praktikum/laboratorium.

4. Uang pembangunan bagi mahasiswa baru.

5. Biaya pembinaan kegiatan kemahasiswaan.

6. Uang ujian akhir semester.

7. Uang asuransi.

E. Cuti Akademik (Stop Out)

Cuti akademik disebut juga berhenti studi sementara (stop out) dalam keadaan

dimana seorang mahasiswa tidak dapat melanjutkan studi untuk kurun waktu tertentu

karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Cuti akademik (stop out) tidak boleh lebih dari 2 (dua) semester berturut-turut dan

sebanyak-banyaknya 4 (empat) semester selama masa studi.

2. Cuti akademik diperhitungkan dalam masa studi.

3. Cuti akademik diberikan dengan surat keterangan izin Rektor berdasarkan usul

Dekan atas permohonan tertulis mahasiswa yang bersangkutan dengan alasan

yang dapat dipertanggungjawabkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum

awal semester.

4. Mahasiswa yang menjalani cuti akademik:

a. Tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik selama menjalankan

cuti akademik.

b. Nilai mata kuliah yang telah lulus dan jumlah kredit yang telah diperoleh tetap

berlaku.

5. Mahasiswa yang boleh stop out, mahasiswa yang sudah kuliah 2 semester.

6. Setelah selesai menjalankan cuti akademik mahasiswa yang bersangkutan berhak

menjalankan studi dengan kewajiban:

a. Mengajukan permohonan untuk aktif kembali secara tertulis kepada Rektor

melalui Dekan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum awal semester

dimulai.

b. Telah memenuhi persyaratan yang berlaku baik di Fakultas, Universitas

maupun LLDikti.

c. Melakukan pendaftaran sesuai prosedur dengan melampirkan surat keterangan

cuti akademik. Hal-hal yang belum diatur akan diatur lebih lanjut dalam

ketentuan tersendiri.

Page 43: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

152

Bab IV—Administrasi Akademik

F. Berhenti Sementara Karena Skorsing (BSS)

Berhenti sementara karena skorsing (BSS) adalah apabila seorang mahasiswa

tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu

karena yang bersangkutan melanggar tata tertib yang berlaku dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Lamanya berhenti sementara karena skorsing adalah 1 (satu) semester dan

dijatuhkan pada awal semester berikutnya.

2. Masa berhenti sementara karena skorsing diperhitungkan dalam masa studi.

3. Nilai mata kuliah yang telah lulus dan jumlah kredit yang telah diperoleh tetap

berlaku.

4. Setelah selesai menjalankan berhenti sementara karena skorsing mahasiswa yang

bersangkutan berhak mengikuti studi kembali dengan kewajiban:

a. Mengajukan permohonan aktif kembali secara tertulis kepada Rektor melalui

Dekan melampirkan Surat Keputusan berhenti sementara karena skorsing.

b. Memenuhi persyaratan yang berlaku baik di Fakultas, Universitas

Muhammadiyah maupun LLdikti.

5. Rektor memberikan Surat Keputusan tentang berhenti sementara karena skorsing

atas usul Dekan.

G. Berhenti Studi Tetap (BST)

1. Pengertian Berhenti Studi Tetap

Berhenti Studi Tetap adalah apabila seorang mahasiswa tidak meneruskan

studinya di Universitas Muhammadiyah Palembang untuk waktu seterusnya

karena alasan:

a. Mengundurkan diri karena pindah ke Perguruan Tinggi lain.

b. Mengundurkan diri karena akan bekerja atau alasan-alasan lain.

c. Dikeluarkan oleh Universitas Muhammadiyah Palembang karena alasan tidak

mencapai syarat batas waktu/evaluasi studi.

d. Dikeluarkan oleh Universitas Muhammadiyah Palembang karena alasan

pelanggaran terhadap tata tertib.

Berhenti studi tetap atas permintaan sendiri dilakukan oleh yang bersangkutan

dengan mengajukan permohonan kepada Dekan untuk diteruskan kepada Rektor.

Kepada pemohon akan diterbitkan SK Rektor dengan melampirkan:

a. Daftar hasil studi kumulatif (transkrip).

b. Surat keterangan diri mahasiswa yang bersangkutan.

2. Prosedur BST

Prosedur berhenti studi tetap karena dikeluarkan UM Palembang adalah sebagai

berikut:

a. Rektor menerbitkan surat keputusan tentang pemberhentian mahasiswa yang

bersangkutan karena alasan akademik atau administrasi lainnya atas usul dari

Dekan.

b. Terhadap mahasiswa yang bersangkutan hanya dapat diberikan Daftar Hasil

Studi Kumulatif (DHSK)-nya yang ditanda tangani oleh Dekan/Wakil Dekan I.

Page 44: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

153

V. KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI

A. Pengembangan Kemahasiswaan

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang dilakukan

dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah dan bertanggung jawab untuk

mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pengembangan kemahasiswaan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

tinggi nasional, dan merupakan tanggung jawab dari seluruh sivitas akademika.

Mahasiswa dibina dan diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengem-

bangkan diri yang meliputi tiga segi yang saling berkaitan, yaitu:

1. Mahasiswa sebagai makhluk Tuhan perlu pembinaan kehidupan beragama dan

penerapan nilai-nilainya.

2. Mahasiswa sebagai individu perlu:

a. Pembinaan fisik, pengembangan minat, bakat dan kegemaran.

b. Pengembangan pengetahuan, kemampuan bernalar dan keterampilan.

c. Pembinaan sikap dan keperibadian.

3. Mahasiswa sebagai makhluk perlu pembinaan yang mencakup segi sosial,

budaya, ekonomi, ideologi dan ketahanan nasional serta kepemimpinan.

Penyelenggaraan pengembangan kemahasiswaan harus sesuai dengan dasar

dan tujuan pendidikan nasional dan peranan perguruan tinggi seperti yang

tercantum dalam UU Sistem Pendidikan Nasional RI nomor 20 tahun 2003.

Pengembangan kemahasiswaan dilakukan melalui program-program atau

kegiatan-kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa sebagai berikut:

1. Bidang Penalaran

a. Pengenalan bidang profesi

1) Pengenalan program studi.

2) Kegiatan seminar skademik mahasiswa.

3) Kegiatan penelitian dan riset institusional.

4) Diskusi ilmiah mahasiswa.

5) Lomba karya inovatif produktif.

6) Lomba karya tulis ilmiah.

7) Penerbitan kampus.

b. Pengabdian kepada Masyarakat

1) Ceramah atau penyuluhan.

2) Ceramah atau diskusi ilmiah keprofesian melalui Ikatan Senat Mahasiswa

Sejenis.

c. Pengenalan Program Studi

1) Penataran AI Islam dan Kemuhammadiyahan.

2) Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus.

d. Pengenalan Dasar Berorganisasi: Latihan Kepemimpinan Mahasiswa.

Page 45: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

154

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

2. Bidang Minat, Bakat, dan Kegemaran

a. Olahraga

b. Kesenian

c. Resimen Mahasiswa

d. Pramuka Kampus

e. Pencinta Alam

f. Palang Merah Mahasiswa

g. Penerbitan

h. Tapak Suci

3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa

a. Pembinaan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Koperasi Mahasiswa (Kopma)

c. Bursa Mahasiswa

d. Bimbingan dan Konseling

e. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi

f. Beasiswa

Beasiswa bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang adalah:

1) Berasal dari Universitas Muhammadiyah Palembang

2) Berasal dari Conoco Philips

3) Beasiswa Bidikmisi

4) Beasiswa Kualifikasi S1

5) Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

6) Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM)

B. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan di UM Palembang merupakan wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

kecendikiawanan serta integritas keperibadian. Organisasi kemahasiswaan terdiri dari

organisasi intra Universitas dan organisasi ekstra Universitas. Ketentuan organisasi

kemahasiswaan di lingkungan UM Palembang, ditetapkan berdasarkan SK Rektor

nomor 215/F.2/KPTS/UMP/XII/2000 tanggal 2 Desember 2000.

1. Pengertian dan Bentuk

a. Pengertian

1) Lembaga kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Palembang adalah

wahana dan sarana pengembangan did mahasiswa ke arah iptek dan imtak

serta integrasi kepribadian.

2) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi

penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, serta upaya perbaikan

kesejahteraan mahasiswa di UM Palembang yang berwawasan AI Islam

Kemuhammadiyahan dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 46: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

155

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

3) Kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa UM Palembang

dilaksanakan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) melalui

musyawarah.

b. Bentuk Organisasi

1) Organisasi kemahasiswaan intra universitas

a) Pada tingkat Universitas

(1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Palembang disingkat MPM UM Palembang.

(2) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Palembang disingkat BEM UM Palembang dipimpin oleh Presiden

Mahasiswa (PRESMA).

b) Pada tingkat Fakultas

(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa disingkat DPM.

(2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas disingkat BEMF dipimpin oleh

Ketua Umum.

(3) Himpunan Mahasiswa Program Studi disingkat HMPS dipimpin oleh

Ketua.

(4) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas disingkat MAFAK dipimpin oleh

Ketua Umum.

2) Satu-satunya organisasi ekstra di UM Palembang adalah Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

3) Organisasi kemahasiswaan ekstra Universitas antar Perguruan Tinggi

terdapat Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang diatur dalam

pedoman pengembangan.

2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UM Palembang berkeduduk-an di

tingkat Universitas dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada

universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitas MPM bertanggung jawab kepada Rektor.

3) Tugas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UM Palembang adalah

mewakili mahasiswa pada tingkat Universitas.

4) Memberikan saran, usul dan pendapat kepada pimpinan universitas.

5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa menetapkan Garis Besar Program

Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

6) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa bersama Rektor menyusun

anggaran belanja lembaga kemahasiswaan sesuai dengan dana yang

tersedia.

7) Dalam menyusun anggaran belanja tersebut MPM bersama-sama Rektor

bertanggung jawab.

8) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UM Palembang berfungsi meng-

awasi dan menilai kebijakan program kerja lembaga kemahasiswaan

tingkat universitas.

Page 47: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

156

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

9) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif

antarlembaga kemahasiswaan di lingkungan UM Palembang.

10) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dapat memanggil Badan Eksekutif

Mahasiswa apabila hasil pengawasan dan penilaian ternyata BEM benar-

benar menyimpang dari Garis Besar Program Kerja (GBPK).

b. Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan di tingkat universitas dan

merupakan lembaga non struktural pada universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Badan Eksekutif Mahasiswa bertang-

gung jawab kepada MPM dan Rektor.

3) BEM mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di

tingkat universitas sesuai dengan Garis Besar Program Kerja (GBPK).

4) Dalam melaksanakan dan mengembangkan program kerja Badan

Eksekutif Mahasiswa wajib memperhatikan sumber daya mahasiswa yang

ada di lingkungan UM Palembang.

5) Badan Eksekutif Mahasiswa dapat mengajukan Rencana Anggaran

Belanja (RAB) kepada Rektor melalui rekomendasi Majelis Permusya-

waratan Mahasiswa (MPM).

6) Dalam melaksanakan kegiatannya, Badan Eksekutif Mahasiswa dapat

bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan di lingkungan UM

Palembang.

c. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

1) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga legislatif mahasiswa

yang berkedudukan di tingkat fakultas dan bersifat non struktural.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya, Dewan Perwakilan Mahasiswa

bertanggung jawab kepada musyawarah Rektor dan Dekan.

3) Dewan Perwakilan Mahasiswa mempunyai tugas yang pokok mewakili

aspirasi mahasiswa pada tingkat fakultas.

4) Mengkoordinasikan kegiatan lembaga kemahasiswaan Fakultas.

5) Memberikan saran, usul, pendapat kepada pimpinan fakultas dalam

mengambil dan menjalankan kebijakan.

6) Menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan

tingkat fakultas.

7) Dewan Perwakilan Mahasiswa bersama Dekan menyusun anggaran

belanja sesuai dengan dana yang tersedia.

8) Dewan Perwakilan Mahasiswa berfungsi mengawasi dan menilai kebijakan

program kerja lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

9) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif antar

lembaga di fakultas.

Page 48: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

157

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat fakultas sesuai dengan

Garis Besar Program Kerja (GBPK).

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat mengajukan rencana anggaran

belanja kepada Dekan melalui Dewan Perwakilan Mahasiswa.

Dalam melaksanakan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat

bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar

lingkungan UM Palembang.

e. Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas (MAFAK).

1) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas berkedudukan di tingkat fakultas dan

merupakan lembaga struktural pada fakultas.

2) Dalam melaksanakan tugasnya Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas

bertanggung jawab kepada musyawarah dan Dekan serta dikoordinasikan

dengan Badan Eksekutif Mahasiswa.

3) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat kekhususan.

4) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat mengajukan anggaran dana

kepada Rektor.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat

bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar

UM Palembang.

f. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Himpunan Mahasiswa Program Studi berkedudukan di tingkat fakultas dan

merupakan lembaga eksekutif yang bersifat khusus dan non struktural

fakultas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Himpunan Mahasiswa Program Studi

berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas (BEMF) dan Ketua Program Studi (Kaprodi).

3) Himpunan Mahasiswa Program Studi mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Program Studi.

4) Himpunan Mahasiswa Program Studi dapat mengajukan rencana anggaran

belanja kepada dekan melalui BEMF.

Dalam melaksanakan kegiatannya HMPS dapat bekerja sama dengan lembaga

kemahasiswaan baik didalam maupun di luar lingkugan UM Palembang.

3. Struktur Organisasi Kemahasiswaan

a. Hubungan koordinatif instruktif, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan

dalam jaringan hirarki struktural dalam rangka membagi fungsi dan peranan

baik berupa kebijaksanaan maupun operasional kerja.

b. Hubungan koordinasi, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan sebagai

koordinasi kegiatan maupun tugas dan fungsi lain.

c. Hubungan komunikatif, yaitu: hubungan komunikasi antar jabatan struktural.

Page 49: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

158

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

MUSYAWARAH REKTOR PC IMM

PK IMM

MPM

BEM

DEKAN

U

K

M

DPM

BEMF

HMPS

KAPRODI

STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

U

K

M

U

K

M

U

K

M

U

K

M

U

K

M

U

K

M

MAFAK

Keterangan:

MPM : Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa

UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa

DPM : Dewan Perwakilan Mahasiswa

BEMF : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

MAFAK : Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas

HMPS : Himpunan Mahasiswa Program Studi

PC IMM : Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

PK IMM : Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gambar 6.1. Struktur Organisasi Kemahasiswaan UM Palembang

4. Kepengurusan

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

1) Kepengurusan MPM UM Palembang berjumlah 18 orang terdiri dari ketua,

sekretaris, bendahara dan anggota.

2) Masa bakti kepengurusan MPM UM Palembang adalah 1 (satu) tahun dan

ketua tidak dapat dipilih kembali.

3) Kepengurusan MPM UM Palembang dipilih oleh mahasiswa melalui

pemilu.

4) Tata cara pemilu diatur dalam aturan khusus.

Page 50: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

159

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

1) Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa terdiri dari Presiden

Mahasiswa (PRESMA), sekretaris, bendahara dan ketua departemen-

departemen.

2) Kepengurusan BEM dipilih melalui musyawarah MPM yang disahkan oleh

Rektor.

3) Masa bakti kepengurusan BEM adalah 1 (satu) tahun dan Presma tidak

dapat dipilih kembali.

c. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

1) Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa terdiri dari ketua, sekretaris,

bendahara dan anggota.

2) Kepengurusan DPM dipilih melalui pemilu dan yang disahkan oleh Dekan.

3) Masa bakti kepengurusan DPM adalah 1 (satu) tahun dan ketua tidak

dapat dipilih kembali.

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas terdiri dari ketua

umum, ketua bidang, sekretaris umum, sekretaris bidang, bendahara, dan

para anggota.

2) Bidang-bidang dalam BEMF adalah:

a) Bidang I : Penalaran dan keilmuan

b) Bidang II : Minat dan kegemaran

c) Bidang III : Kesejahteraan mahasiswa

d) Bidang IV : Al Islam dan Kemuhammadiyahan

3) Kepengurusan BEMF dipilih melalui musyawarah DPM dan disahkan oleh

Dekan.

4) Masa bakti kepengurusan BEMF adalah satu tahun dan ketua umum tidak

dapat dipilih kernbali.

e. Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas (MAFAK)

1) Kepengurusan MAFAK terdiri dari ketua umum, sekretaris umum,

bendahara, dan beberapa anggota.

2) Kepengurusan MAFAK dipilih melalui musyawarah internal MAFAK dan

disahkan oleh Dekan.

3) Masa bakti kepengurusan MAFAK selama satu tahun.

f. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Kepengurusan HMPS terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan

beberapa anggota.

2) Kepengurusan HMPS dipilih melalui musyawarah BEMF dan disahkan oleh

Dekan atas rekomendasi Ketua Program Studi (Kaprodi).

3) Masa bakti kepengurusan HMPS selama 1 (satu) tahun dan ketua dapat

dipilih kembali.

Page 51: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

160

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

5. Tata Cara Pembentukan Pengurus

a. DPM-MPM

1) Pengurus DPM−MPM dipilih melalui pemilu.

2) Untuk melaksanakan pemilu dibentuk panitia di tiap fakultas.

3) Pemilu dilakukan secara jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

4) Komposisi DPM−MPM terpilih ditentukan dalam musyawarah DPM−MPM

terpilih.

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

1) Badan Ekesekutif Mahasiswa dipilih oleh MPM melalui musyawarah.

2) Dalam musyawarah, MPM hanya memilih Presiden Mahasiswa (PRESMA),

sekretaris dan bendahara.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

c. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dipilih oleh DPM melalui musyawarah

DPM.

2) Dalam Musyawarah DPM hanya memilih ketua umum, sekretaris umum,

dan bendahara.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

d. Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas (MAFAK)

1) Kepengurusan Mahasiswa Pecinta Alam dipilih melalui musyawarah

internal MAFAK.

2) Musyawarah MAFAK hanya memilih ketua umum, sekretaris umum dan

bendahara.

3) Tatacara pemilihan diatur dalam aturan khusus.

e. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Himpunan Mahasiswa Program Studi/Sejenis dipilih melalui musyawarah

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF).

2) Musyawarah BEMF hanya memilih ketua.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

C. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

1. Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian

2. Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa

3. Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka

4. Unit Kegiatan Mahasiswa Pers/Jurnalistik Mahasiswa

5. Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI)

6. Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci

7. Unit Kegiatan Mahasiswa Pimpinan Cabang IMM.

Page 52: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

161

Bab V—Kemahasiswaan dan Alumni

D. Organisasi Alumni

1. Alumni adalah mereka yang telah menamatkan pendidikannya di Universitas

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat menjadi

anggota ikatan alumni. Ikatan alumni dapat berpartisipasi aktif dalam membina

kerjasama antar alumni untuk membantu pengembangan Universitas.

2. Job Placement Center adalah unit kegiatan yang berfungsi sebagai pusat

informasi, layanan keterampilan kerja, dan wadah penyaluran untuk

mendapatkan pekerjaan bagi alumni Universitas. Job Placement Center

dikelola oleh Universitas dengan membentuk badan pengelola yang dapat

melibatkan alumni atau Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah

Palembang (KAUM Palembang) yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Rektor.

3. Untuk menunjang profesi alumni, menjalin dan meningkatkan silaturrahim antar

alumni dan hubungan dengan Universitas dalam upaya membantu

pengembangan dan menunjang pencapaian tujuan Universitas, alumni

Universitas bergabung dalam organisasi Keluarga Alumni UM Palembang

disingkat KAUM Palembang.

4. Kepengurusan KAUM Palembang ditetapkan berdasarkan keputusan

Musyawarah Besar KAUM Palembang yang terdiri dari utusan KAUM

Palembang tingkat Fakultas dan dikukuhkan oleh Rektor.

5. Ketentuan tentang organisasi, kepengurusan, keanggotaan, usaha, keuangan

dan kegiatan KAUM Palembang diatur di dalam AD-ART KAUM Palembang

atas keputusan Musyawarah Besar KAUM Palembang dan dikukuhkan oleh

Rektor.

6. Alumni dan Ikatan Alumni tidak mempunyai hak untuk ikut serta dalam

menangani proses pembinaan pendidikan dan pengajaran atau masalah yang

berkaitan dengan administrasi kepegawaian dan keuangan.

7. Ketentuan lebih lanjut tentang organisasi alumni serta teknis dan operasional

Job Placement Center ditetapkan oleh Rektor dengan memperhatikan

ketentuan yang berlaku.

Page 53: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

162

VI. AL ISLAM DAN

KEMUHAMMADIYAHAN

A. Tujuan

Tujuan pengembangan AI Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UM Palembang

terdiri dari tujuan utama dan tujuan umum.

Tujuan Utama pendidikan AI Islam dan Kemuhammadiyahan ada 3 kategori:

1. Tujuan bersifat akademik yang dititik beratkan pada pengembangan intelektualitas

serta penguasaan mahasiswa terhadap sejumlah pengetahuan.

2. Tujuan yang diarahkan untuk mengembangkan komitmen kesadaran moral dan

etika.

3. Tujuan yang menekankan pada pengembangan kemampuan profesionalisme

dalam merealisasikan ajaran Islam di lingkungan masyarakat yang terus berubah

dan berkembang.

Tujuan Umum AI-Islam dan Kemuhammadiyahan dititik beratkan:

1. Terciptanya kehidupan Islami di lingkungan kampus melalui kegiatan-kegiatan:

a. Menghayati dan mengamalkan syariat dan ajaran Islam di lingkungan Kampus.

b. Menumbuhkan keyakinan seluruh sivitas akademika bahwa ajaran Islam

merupakan kewajiban dan falsafah hidup yang diyakini kebenarannya.

c. Mewujudkan kehidupan Islami bagi setiap perbuatan sivitas akademika agar

mencerminkan muslim yang berakhlak mulia, sabar, teguh pendirian, dan

penuh tanggung jawab.

d. Menanamkan dan menumbuhkan semangat beribadah sivitas akademika

dalam arti luas, penuh pengabdian, berdedikasi tinggi dan penuh keikhlasan

dalam mencapai ridho Ilahi.

2. Memunculkan kader-kader penerus Persyarikatan Muhammadiyah, dengan cara:

a. Memperkuat keberadaan, meningkatkan pembinaan pengembangan kualitas

peran IMM dalam melaksanakan fungsi kaderisasi dan kegiatan kemahasis-

waan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

b. Memberikan perhatian dan antisipasi yang serius terhadap perkembangan

dinamika kemahasiswaan di UM Palembang. Dinamika mahasiswa ditandai

oleh tumbuhnya radikalisme dan militansi kelompok-kelompok mahasiswa yang

tidak sejalan dengan strategi perjuangan umat Islam dan pelaksanaan misi

Persyarikatan.

c. Mengadakan kegiatan pembinaan keagamaan dan latihan-latihan kepemim-

pinan, pelatihan kader dakwah, diskusi-diskusi dan kajian keagamaan.

d. Melatih dan menumbuhkan calon-calon mubaligh untuk membantu kegiatan-

kegiatan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.

3. Mewujudkan Muhammadiyah menjadi contoh teladan bagi amal usaha

Muhammadiyah maupun lembaga lainnya, dengan cara:

a. Melakukan pembinaan seluruh sivitas akademika agar selalu menjadi contoh

teladan di seluruh bidang kegiatan dengan menjaga nama baik almamater

Page 54: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

163

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

sesuai dengan ajaran Islam dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

sebagai hasil keputusan Muktamar Muhammadiyah ke−44 di Jakarta.

b. Menjalin hubungan baik antar sesama Pimpinan Universitas, Fakultas, Dosen,

Karyawan atas semangat kerja yang bernafaskan Islam.

c. Mewujudkan kehidupan Islami di kalangan mahasiswa yang tercermin dalam

mekanisme berorganisasi secara Muhammadiyah, cara bergaul yang Islami

dan cara berpakaian yang Islami.

d. Dalam beribadah hendaknya selalu mempedomani ajaran Islam sesuai Alquran

dan Hadis yang perwujudannya dapar berpedoman pada keputusan Tarjih

Muhammadiyah.

B. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran AI Islam dan Kemuhammadiyahan dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Kurikuler

a. Melaksanakan pendidikan AI-Islam dan Kemuhammadiyahan selama 6

semester yang dicapai melalui program reguler dalam kegiatan perkuliahan.

Pendekatannya berdasarkan paradigma intelektual dan spiritual serta program

profesi sebagai upaya memberikan peluang dalam menguasai keterampilan

tertentu.

AIK I membahas tentang akidah dan akhlak, perinciannya sebagai berikut:

1) Dasar-dasar Agama Islam

a) Pengertian Agama

b) Macam-macam Agama

c) Ciri-ciri khusus Agama Islam

d) Manusia membutuhkan Agama

e) Peranan Agama Islam dalam kehidupan manusia

f) Garis-garis besar ajaran Islam

2) Alquran, Sunah, dan Ijtihad

a) Pengertian Alquran

b) Fungsi dan Peranan Alquran

c) Nama-nama Alquran

d) Cara turunnya Alquran

e) Sejarah pengumpulan Alquran

f) Pengertian Sunah

g) Macam-macam Sunah

h) Kedudukan dan Fungsi Sunah

i) Pengertian Ijtihad

j) Metode Ijtihad

3) Dasar-dasar Akidah Islam dan Arkanul Iman sebagai Realisasi Kalimat

Syahadat

Page 55: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

164

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

a) Pengertian Akidah

b) Sumber Akidah Islam

c) Ruang Lingkup Pembahasan Akidah

d) Iman kepada Allah

e) Iman kepada Para Malaikat

f) Iman kepada Kitab

g) Iman kepada Rasul

h) Iman kepada Hari Akhir

i) Iman kepada Takdir (Qada dan Qadar)

4) Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari dan Pengaruh Pengalaman

Dua Kalimat Syahadat

a) Mencintai Allah melebihi dari segalanya.

b) Jika nama Allah disebut bergetar hatinya.

c) Rela dengan hukum Allah dan Rasul

d) Melaksanakan ajaran Islam secara totalitas.

e) Istiqomah dalam Keislamannya sampai akhir hayat

f) Menghindari perbuatan yang menjurus ke syirik.

g) Pengaruh pengamalan dua kalimat syahadat terhadap hati.

h) Pengaruh pengamalan dua kalimat syahadat terhadap akal.

i) Pengaruh pengamalan dua kalimat syahadat terhadap jasad.

5) Hal-hal yang Membatalkan Dua Kalimat Syahadat

a) Bertawakal bukan kepada Allah.

b) Tidak mengakui bahwa nikmat adalah karunia Allah.

c) Beramal dengan tujuan selain Allah.

d) Menetapkan suatu hukum tidak berdasarkan hukum Allah.

e) Memperolok-olok Alquran dan Sunah.

f) Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

g) Tidak mengimani Alquran secara utuh.

h) Mengangkat orang kafir menjadi pimpinan.

i) Suka menyekutukan Allah.

j) Mengingkari Asma-Asma Allah.

k) Beribadah bukan kepada Allah.

6) Dasar-dasar Akhlak

a) Pengertian Akhlak

b) Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika

c) Kedudukan Akhlak dalam Islam.

d) Hubungan Akidah, Ibadah dengan Akhlak.

7) Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak

a) Akhlak Mahmudah

b) Akhlak Mazmumah

Page 56: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

165

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

8) Dasar-dasar Ibadah

a) Pengertian ibadah

b) Dasar hukum ibadah

c) Tujuan dan sebab-sebab ibadah

d) Makna salat, saum, zakat, haji, dan kurban.

e) Macam-macam ibadah

f) Fungsi dan hikmah ibadah dalam kehidupan sehari-hari

g) Manusia sebagai Abdullah dan Khalifahtullah

9) Dasar-dasar Muamalah

a) Pengertian muamalah

b) Dasar hukum muamalah

10) Prinsip Muamalah

a) Dapat berkembang sesuai dengan zaman dan tempat

b) Bersifat universal, inklusif

c) Nas-nas umumnya general

d) Peluang ijtihad luas

11) Ruang Lingkup Muamalah

a) Ilmu dan Hukum

b) Ilmu dan Teknik

c) Ilmu dan Ekonomi

d) Ilmu dan Pertanian

e) Ilmu dan Pendidikan

f) Ilmu dan Agama

g) Ilmu dan Kesehatan

AIK II membahas tentang Ibadah, perinciannya sebagai berikut:

1) Tharah

a) Najis dan Hadas

(1) Pengertian najis dan hadas

(2) Alat-alat bersuci dan beristinja

(3) Macam-macam air

(4) Macam-macam najis dan cara menghilangkannya

(5) Adab (cara) beristinja

(6) macam-macam hadas dan cara menghilangkannya.

b) Wudu, Mandi Wajib, dan Tayamum

(1) Wudu

(a) Pengertian

(b) Sebab-sebab berhadas kecil dan besar

(c) Wudu menurut Rasulullah SAW

(d) Hal-hal yang membatalkan wudu

(e) Praktik wudu

Page 57: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

166

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

(2) Mandi Wajib

(a) Pengertian mandi wajib

(b) Sebab-sebab berhadas besar (mandi wajib)

(c) Tata cara (tertib) mandi wajib

(3) Tayamum

(a) Pengertian

(b) Syarat-syarat yang membolehkan tayamum fardu

(c) Tata cara tayamum

(d) Hal-hal yang menggugurkan tayamum

(e) Praktik tayamum

2) Salat

a) Salat Fardu

(1) Pengertian salat fardu

(2) Dasar hukum dan kedudukan salat dalam Islam

(3) Hikmah salat fardu

(4) Bacaan dan gerakan salat fardu

(5) Ancaman-ancaman meninggalkan salat fardu

(6) Praktik salat fardu

b) Salat-Salat Sunat

(1) Pengertian salat sunat

(2) Salat sunat rawatib dan ghairu rawatib

(3) Salat yang tidak disunatkan

c) Salat Berjemaah

(1) Pengertian salat jemaah

(2) Dasar perintah salat berjemaah

(3) Hikmah salat berjemaah

(4) Praktik salat berjemaah

d) Salat di Berbagai Keadaan

(1) Pengertian salat safar, jamak, dan jamak qasar

(2) Syarat sah salat jamak qasar

(3) Tata cara salat jamak qasar

(4) Tata cara salat di kendaraan dan orang sakit

3) Penyelenggaraan Jenazah

a) Melepas Kematian

(1) Hal-hal yang harus dilakukan ketika seseorang menjelang wafat

(2) Tindakan yang akan dilakukan setelah wafat

b) Memandikan Jenazah

(1) Persiapan memandikan jenazah

Page 58: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

167

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

(2) Orang yang lebih afdal memandikan jenazah

(3) Tata cara memandikan jenazah

(4) Praktik memandikan jenazah

c) Mengafani Jenazah

(1) Ketentuan kain kafan yang digunakan untuk jenazah laki-laki dan

perempuan

(2) Tata cara Mengafani jenazah laki-laki dan perempuan

(3) Cara Menggunting kain kafan dan mengafani jenazah

d) Mensalatkan Jenazah

(1) Posisi imam salat jenazah

(2) Bacaan dan gerakan salat jenazah

(3) Larangan mensalatkan jenazah

(4) Praktik salat jenazah

e) Memakamkan Jenazah

(1) Mengusung jenazah ke kuburan

(2) Adab memasuki perkarangan kuburan

(3) Cara menguburkan jenazah

(4) Hal-hal yang boleh dilakukan setelah mengubur jenazah

Hal-hal yang berhubungan dengan jenazah

Hal-hal yang bidah berkaitan dengan kematian

AIK III membahas tentang Gerakan Pembaharuan dalam Islam, perinciannya

sebagai berikut:

1) Gerakan Pembaharuan dalam Islam

a) Pengertian gerakan pembaharuan Islam

b) Latar belakang pembaharuan dalam Islam

c) Pengaruh gerakan pembaharuan bagi Islam

2) Tokoh-Tokoh Gerakan dan Pemikiran-Pemikiran Pembaharuan Islam

a) Ibnu Taimiyah

b) Muhammad Ibnu Abdul Wahhab

c) Jamaludin Al Afgani

d) Muhammad Abduh

e) Rasyid Ridla

3) Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia

a) Pendahuluan

b) Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia

(1) Gerakan Islamisasi di Minang Kabau

(2) Gerakan modernis dan reformis di Jawa

c) Sejarah dan Perkembangan Muhammadiyah di Sumatera Selatan

Page 59: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

168

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

4) Sejarah Berdiri dan Perjuangan Muhammadiyah

a) Sejarah berdirinya Muhammadiyah

b) Asas dan tujuan Muhammadiyah

c) Perjuangan-perjuangan Muhammadiyah

5) Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Penjelasan

a) Teks mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

b) Prinsip-prinsip yang Terkandung di dalam Anggaran Dasar

Muhammadiyah

6) Amal Usaha Muhammadiyah

a) Pengertian amal usaha Muhammadiyah

b) Maksud dan tujuan amal usaha Muhammadiyah

c) Nama-nama amal usaha Muhammadiyah

7) Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah

8) Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah

a) Teks matan keyakinan dan cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah

b) Sistematika MKCH Muhammadiyah

9) Kepribadian Muhammadiyah

a) Latar belakang sejarah perumusan kepribadian Muhammadiyah

b) Matan rumusan kepribadian Muhammadiyah

10) Khitah Perjuangan Muhammadiyah

a) Hakikat Muhammadiyah

b) Muhammadiyah dan masyarakat

c) Muhammadiyah dan politik

d) Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah

e) Dasar program Muhammadiyah

11) Gerakan Jemaah dan Dakwah Jemaah

a) Defenisi gerakan jemaah dan dakwah jemaah

b) Tujuan gerakan jemaah dan dakwah jemaah

c) Latar belakang berdirinya gerakan jemaah dan dakwah jemaah

d) Organisasi jemaah

12) Gerakan Jemaah dan Dakwah Jemaah

a) Struktur organisasi gerakan

b) Lokasi gerakan jemaah

c) Objek gerakan jemaah

d) Unit gerakan jemaah

e) Materi dan bidang kegiatan jemaah

13) Gerakan Jemaah dan Dakwah Jemaah

a) Program gerakan

b) Peran ranting dalam gerakan jemaah dan dakwah jemaah

Page 60: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

169

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

c) Cara pembentukan gerakan

d) Diskusi permasalahan di lapangan

AIK IV membahas tentang pernikahan (munakahat), faraid, wasiat, hibah,

wakaf, waris, puasa, zakat, dan haji, perinciannya sebagai berikut:

1) Pernikahan (Munakahat)

a) Dasar-dasar Pernikahan (Munakahat) dalam Islam

(1) Pengertian nikah

(2) Tujuan dan hikmah nikah

(3) Rukun dan syarat nikah

(4) Hukum pernikahan

(5) Kelompok wanita yang haram dinikahi sementara dan haram

selama-lamanya

(6) Memilih calon suami dan istri

(7) Khitbah dan walimatul arsy

b) Kehidupan Keluarga dan Permasalahan Suami Istri

(1) Kewajiban suami terhadap istri

(2) Kewajiban istri terhadap suami

(3) Kewajiban orang tua terhadap anak

(4) Sebab-sebab putusnya pernikahan, masa idah, dan rujuk

2) Faraid (Mawaris)

a) Pengertian faraid (mawaris)

b) Latar belakang disyari’atkan faraid

c) Beberapa hak yang berhubungan dengan harta warisan

d) Sebab-sebab waris-mewaris

e) Sebab-sebab tidak mendapatkan warisan

f) Rukun dan syarat waris-mewaris

3) Ahli Waris, Aul, dan Rad

a) Ahli waris (zawil furudl) dan ashabah

b) Pengertian aul dan rad

c) Hukum aul dan rad

d) Ahli waris (zawil furudl) dan ashabah

e) Pendapat para ulama tentang aul dan rad

4) Praktik Menghitung Faraid (Mawaris)

5) Wasiat, Hibah, dan Wakaf

a) Pengertian wasiat, hibah, dan wakaf

b) Dasar-dasar hukum wasiat, hibah, dan wakaf

c) Rukun wasiat, hibah, dan wakaf

d) Tata cara pelaksanaan wasiat, hibah, dan wakaf

e) Akibat wasiat, hibah, dan wakaf

Page 61: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

170

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

6) Zakat

a) Zakat Fitrah

(1) Pengertian zakat fitrah

(2) Dasar hukum

(3) Jenis zakat fitrah dan jumlahnya

(4) Orang yang berhak menerima zakat

(5) Hikmah zakat

b) Zakat Mal

(1) Pengertian zakat mal

(2) Orang yang berhak menerima zakat

(3) Zakat emas dan perak, pertanian, perniagaan, hasil tambang, harta

temuan, binatang ternak, dan zakat profesi.

(4) Penghitungan zakat mal

c) Penyaluran dan Pemberdayaan Dana Zakat

(1) Penyaluran dana zakat

(2) Pemberdayaan dana zakat

7) Puasa

a) Pengertian puasa

b) Dasar hukum puasa

c) Sejarah puasa

d) Rukun dan syarat puasa

e) Hal-hal yang membatalkan puasa

f) Hikmah puasa

g) Macam-macam puasa

(1) Puasa wajib

(2) Puasa sunat

(3) Puasa yang tidak disunatkan

8) Haji

a) Pengertian ibadah haji

b) Dasar hukum pelaksanaan ibadah haji

c) Syarat, rukun, dan wajib ibadah haji

d) Pelaksanaan ibadah haji (manasik haji)

e) Larangan ibadah haji

f) Pelaksanaan ibadah haji

(1) Pelaksanaan haji tamattu

(2) Pelaksanaan haji ifrad

(3) Pelaksanaan haji qiran

AIK V membahas tentang public speaking, khotbah, pidato, ceramah, edoman

hidup islami (PHI) warga Muhammadiyah dan master of ceremony (MC),

perinciannya sebagai berikut:

Page 62: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

171

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

1) Public Speaking

a) Pengertian

b) Metode

c) Unsur utama dalam public speaking

d) Ekspresi dan impresi dalam public speaking

e) Praktik public speaking

2) Khotbah

a) Pengertian dan tujuan khotbah

b) Syarat dan rukun khotbah

c) Jenis-jenis khotbah

d) Metode khotbah

3) Khotbah Jumat

a) Hukum khotbah salat Jumat

b) Rukun dan syarat khotbah Jumat

c) Waktu dan persiapan salat Jumat

d) Materi khotbah Jumat tentang kehidupan pribadi dan keluarga

e) Praktik berkhotbah Jumat

4) Khotbah Idul Fitri dan Idul Adha

a) Hukum khotbah Idul Fitri dan Idul Adha

b) Waktu pelaksanaan khotbah Idul Fitri dan Idul Adha

c) Tempat pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul Adha

d) Bilangan khotbah Idul Fitri dan Idul Adha

e) Jumlah takbir pada salat Idul Fitri dan Idul Adha

f) Materi khotbah Idul Fitri dan Idul Adha disesuaikan dengan Pedoman

Hidup Islami (PHI) warga Muhammadiyah.

g) Praktik Khotbah Idul Fitri dan Idul Adha.

5) Khotbah Wukuf di Arafah

a) Hukum wukuf di Padang Arafah

b) Teknis pelaksanaan khotbah wukuf

c) Teks khotbah wukuf di Padang Arafah

d) Praktik khotbah wukuf

6) Pidato

a) Pengertian dan tujuan pidato

b) Unsur-unsur utama dalam pidato

c) Praktik berpidato

7) Ceramah

a) Pengertian dan tujuan ceramah

b) Rukun dan syarat ceramah

c) Jenis-jenis ceramah

d) Metode ceramah

e) Praktik ceramah

Page 63: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

172

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

8) Pendahuluan Pedoman Hidup Islami (PHI) Warga Muhammadiyah

a) Pemahaman

b) Landasan dan sumber

c) Kepentingan

d) Sifat

e) Tujuan

f) Kerangka

9) Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:

a) Dalam kehidupan pribadi

b) Dalam kehidupan keluarga

c) Dalam kehidupan bermasyarakat

10) Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:

a) Dalam berorganisasi

b) Dalam mengelola amal usaha

c) Dalam berbisnis

11) Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:

a) Dalam mengembangkan profesi

b) Dalam berbangsa dan bernegara

c) Dalam melestarikan lingkungan

12) Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:

a) Dalam mengembangkan IPTEK

b) Dalam seni dan budaya

13) Tuntunan Pelaksanaan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.

AIK VI membahas tentang keilmuan yang berhubungan dengan Fakultas yang

ada di Universitas Muhammadiyah Palembang

1) Pendidikan Islam

a) Pengertian pendidikan Islam

b) Ruang lingkup pendidikan Islam

c) Fungsi dan peran pendidikan Islam

d) Tujuan pendidikan Islam

e) Sumber-sumber pendidikan Islam

2) Landasan Pendidikan Islam

a) Pengertian landasan pendidikan Islam

b) Fungsi landasan pendidikan Islam

c) Ayat-ayat dan hadis yang berkaitan dengan pendidikan

3) Sejarah Pendidikan Islam

a) Pendidikan Islam klasik

b) Pendidikan Islam modern

Page 64: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

173

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

c) Islamisasi pendidikan umum dan sains

d) Kondisi objektif pendidikan Islam

4) Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

a) Perkembangan pendidikan Islam masa orde lama, orde baru, dan

reformasi

b) Perkembangan pendidikan Islam pra dan pasca UUSPN 1989

c) Implikasi perubahan kurikulum pendidikan Islam

5) Manajemen Pendidikan Islam

a) Pengertian manajemen pendidikan Islam

b) Manajemen dalam pendidikan Islam

c) Unsur-unsur manajemen pendidikan Islam

d) Fungsi manajemen pendidikan Islam

e) Kepemimpinan dalam perspektif pendidikan Islam

6) Sistem Pengelolaan Pendidikan Islam di Indonesia

a) Pengertian pengelolaan pengajaran

b) Fungsi pengelolaan pendidikan isiam

c) Pengelolaan sistem pembelajaran pendidikan islam

d) Problematika sistem pengelolaan pembelajaran pendidikan islam

e) Solusi mengatasi problematika sistem pengelolaan pembelajaran

pendidikan Islam

7) Komunikasi Islam dalam Pendidikan

a) Pengertian komunikasi

b) Fungsi komunikasi daIam pendidikan IsIam

c) Sumber komunikasi IsIam

d) Manfaat komunikasi daIam pendidikan IsIam

e) Komunikasi daIam pembeIajaran pendidikan IsIam

8) Diskusi dalam Perspektif Islam

a) Pengertian diskusi

b) Etika berbicara dalam forum diskusi

c) Teknik dan metode diskusi daIam perspektif IsIam

d) Sikap IsIami daIam berdiskusi

9) Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Islam

a) Pengertian belajar dan pembelajaran

b) Pendekatan dalam proses pembelajaran pendidikan Islam

c) Peran pendidik dalam proses pembelajaran pendidikan Islam

d) Prinsip pemilihan metode dalam proses pembelajaran pendidikan IsIam

10) Mengenal Ilmu Falak dan Hisab

a) Pengertian falak dan hisab

b) Manfaat mempeIajari iImu falak dan hisab

c) Tujuan mempeIajari iImu falak dan hisab

d) Dasar hukum hisab

Page 65: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

174

Bab VI—Al Islam dan Kemuhammadiyahan

11) Metode Penghitungan Bulan Kamariah dan Syamsiah

a) Pengertian buIan kamariah dan syamsiah

b) Penentuan awaI buIan kamariah dan syamsiah

c) Pengertian wujuduI hiIaI dan rukyatuI hiIaI

d) Perbedaan penetapan awaI buIan kamariah dengan syamsiah

12) Penciptaan Manusia dalam Perspektif Islam

a) Konsep tentang manusia

b) Kejadian dan tugas manusia

c) Manusia sebagai makhIuk beragama

d) Reproduksi manusia daIam pandangan IsIam

13) Genetika dalam Perspektif Pendidikan Islam

a) Pengertian genetika

b) Fungsi genetika

c) Iimu pewarisan gen dalam Islam

d) Hubungan genetika dengan perilaku yang menyimpang

e) Genetika membangun akhlak manusia

b. Pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyah dikembangkan sebagai penyiapan

mahasiswa agar memiliki dasar-dasar pengetahuan dan etika dakwah

persyarikatan.

c. Melaksanakan kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh peserta KKN seperti:

ceramah, mengajar membaca Alquran, khutbah, dan kegiatan Islami lainnya.

2. Kegiatan Non-kurikuler

Melalui kegiatan non-kurikuler dilakukan hal sebagai berikut:

a. Memberikan bimbingan di bidang akidah, ibadah, dan ahlak melalui sholat

berjamaah, ceramah, diskusi dan pelatihan-pelatihan ibadah praktis seperti:

salat jenazah, khotbah, pidato dan sebagainya.

b. Membimbing dan menunjang kegiatan-kegiatan Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah (IMM) dalam kegiatan-kegiatan dakwah mahasiswa.

c. Menciptakan suasana Islami dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa baik di

lingkungan kampus maupun di luar kampus.

d. Para dosen dalam memberikan perkuliahan sesuai bidang disipilin masing-

masing hendaknya mampu mengaitkan nafas (ajaran) Islam.

e. Memfungsikan masjid kampus sebagai tempat kegiatan beribadah, diskusi,

kajian-kajian, dan belajar agama Islam.

3. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan diwujudkan dalam seminar-seminar, diskusi dan

kajian-kajian Islam untuk mendorong kehidupan Islami kampus.

4. Pengabdian kepada Masyarakat

Dalam bulan Ramadhan atau hari-hari besar/bersejarah Islam dilakukan kegiatan-

kegiatan dakwah maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat lainnya

bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

maupun pimpinan persyarikatan.

Page 66: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

Universitas Muhammadiyah Palembang

175

VII. TATA TERTIB

A. Ketentuan Umum

1. Tata tertib adalah peraturan yang mengatur sikap, perkataan dan perbuatan

dosen/mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentrans-

formasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat

3. Mahasiswa UM Palembang adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti

proses pendidikan di Universitas Muhammadiyah Palembang.

4. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap, perkataan dan perbuatan yang

bertentangan dengan tata tertib dosen/mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Palembang yang diketahui pada saat atau setelah melakukan pelanggaran

berdasarkan laporan/pengaduan dari keluarga besar UM Palembang, ataupun

pihak lain yang bertanggung jawab.

5. Sanksi adalah suatu konsekuensi yang mempunyai fungsi agar tata tertib

diataati sebagai akibat hukum atas pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh

dosen/mahasiswa.

6. Pembelaan adalah upaya dosen/mahasiswa yang dinyatakan melakukan

pelanggaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Universitas

Muhammadiyah Palembang untuk mengajukan alasan-alasan dan sanksi-

sanksi yang meringankan atau membebaskannya dari sanksi.

7. Keberatan adalah upaya terakhir dosen/mahasiswa terhadap kepurtusan

pemberian sanksi yang dikeluarkan oleh Dekan atau Rektor.

8. Rehabilitasi adalah pemulihan hak atau nama baik Dosen/Mahasiswa yang

terkena sanksi.

B. Dosen

1. Kode Etik Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Bahwasanya Muhammadiyah adalah gerakan amar ma'ruf nahi munkar yang

bertujuan untuk mewujudkan masyarakat utama di negara Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. untuk mencapai

tujuan tersebut, Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan tinggi yang

bertujuan untuk menghasilkan sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, barakhlak

mulia, dan memiliki pengetahuan yang luas serta menguasai keterampilan untuk

diabdikan bagi kesejahteraan umat manusia.

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, dosen menempati posisi yang

sangat strategis dan menentukan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan

pendidikan tersebut diatas maka Majelis Pendidikan Tinggi menetapkan Kode Etik

Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan Surat Keputusan nomor

E-2/007/SK-MPT/1994 dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 67: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

176

Bab VII—Tata Tertib

a. Kepribadian Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Kepribadian Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah:

1) Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

2) Berjiwa Pancasila dan taat pada UUD 1945.

3) Berkepribadian Muhammadiyah.

4) Berpengetahuan yang luas.

5) Berpendidikan sarjana atau berkemampuan akademik yang sederajat,

sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-

baiknya dan seikhlas-ikhlasnya sebagai rangkaian pengabdian untuk mencapai

tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

b. Tanggung Jawab Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Tanggung Jawab sebagai Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah:

1) Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam

satu kata dengan perbuatan.

2) Secara terus menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan.

3) Menegakkan ahlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri dan

mahasiswa.

4) Tidak takabur dengan ilmu yang dimilikinya dan tidak meremehkan kemampuan

orang lain, termasuk mahasiswa.

5) Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang

dari norma-norma agama dan susila.

6) Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta Perguruan Tinggi

Muhammadiyah, dan Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan aturan dan

etika yang ada.

Tanggung Jawab dalam Bidang Pengajaran:

1) Senantiasa melaksanakan amanat dan tanggung jawab untuk mengembangkan

potensi mahasiswa secara maksimal.

2) Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyampaikan materi paling

tidak sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum dan silabi serta senantiasa

mengupdate materi perkuliahan.

3) Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah menguasai materi yang harus

disampaikan kepada mahasiswa dan mempersiapkan perkuliahan dengan

sebaik-baiknya.

4) Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah menyampaikan materi dengan

senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip perkuliahan sebagaimana ditentukan

oleh lembaga.

5) Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam melaksanakan perkuliahan

senantiasa bersifat terbuka, responsif, dan menghargai kreativitas mahasiswa.

6) Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah akan melaksanakan pernilaian hasil

studi dengan objektif dan sejujur-jujurnya.

Tanggung Jawab dalam Bidang Penelitian:

1) Melakukan Penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya.

Page 68: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

177

Bab VII—Tata Tertib

2) Tidak mempublikasikan hasil penelitian yang dapat menimbulkan keresahan

masyarakat atau kegoncangan negara, sehingga merugikan masyarakat pada

umumnya dan Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya.

3) Melaksanakan penelitian dengan senantiasa menjunjung tinggi integritas

akademik dan penuh tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan demi kesejahteraan bangsa serta negara pada umumnya, dan

warga Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya.

Tanggung Jawab dalam Bidang Pengabdian kepada Masyarakat:

1) Senantiasa mengabdikan ilmunya bagi kesejahteraan masyarakat pada

umumnya dan Persyarikatan Muhammdiyah pada khususnya.

2) Senantiasa harus bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat pada umumnya

dan anggota profesi pada khusunya.

c. Dewan Pengawas Kode Etik

Kelembagaan Pengawas Kode Etik

1) Untuk mengawasi pelaksanaan Kode Etik Dosen Perguruan Tinggi

Muhammadiyah, perlu disusun Dewan Kehormatan Kode Etik di tingkat Pusat.

2) Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik ditunjuk oleh Majelis Pendidikan Tinggi

untuk masa kerja 5 tahun

3) Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik ditentukan oleh anggota pada rapat

pertama Badan Pengawas Kode Etik

Mekanisme Kerja

1) Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas

dasar laporan dan atau pengaduan.

2) Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik diambil dengan suara bulat.

Sanksi

1) Sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah bisa berupa:

a) Peringatan atau teguran tertulis

b) Skorsing untuk jangka waktu tertentu

c) Skorsing untuk jangka waktu tidak terbatas

d) Pemecatan sebagai dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah

2) Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik disampaikan kepada Pimpinan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah untuk dilaksanakan.

2. Tata Krama Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Dalam penyelenggaraan pendidikan, dosen mempunyai tugas dan kewajiban

akademik yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tugas

akademik dosen tersebut meliputi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga

tugas pokok ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan secara optimal,

dengan penuh rasa tanggung jawab.

Menyangkut pelaksanaan tugas dalam mengajar, dosen dituntut tidak hanya

berupaya untuk mentransfer ilmu dan mengembangkan kemampuan intelektual

Page 69: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

178

Bab VII—Tata Tertib

mahasiswa dalam suatu program studi, tetapi juga mengaitkannya dengan aspek

tata krama yang harus dipertahankan secara seksama. Tata krama dalam

pelaksanaan tugas mengajar merupakan aspek yang sangat penting dan

menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran karena tata

krama itu menyangkut tata cara atau etika, sopan santun, sikap dan prilaku yang

harus dimiliki oleh dosen ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di

ruang kuliah. Oleh karena itu, tata krama dalam hubungan dengan pelaksanaan

tugas dosen merupakan kode etik dosen dalam mengajar yang ditetapkan Surat

Keputusan Rektor nomor 168/G-20/KPTS/UMP/IX/2001.

a. Tujuan

Tujuan penyusunan tata krama dosen dalam mengajar adalah:

1) Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan edukatif antara dosen dan

mahasiswa ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung di ruang kuliah.

2) Untuk motivasi mahasiswa dalam belajar.

3) Untuk menciptakan kultur ilmiah yang dialogis antara dosen dan mahasiswa

selama proses belajar-mengajar berlangsung di ruang kuliah.

b. Tata Krama Sebelum Mengajar

1) Mempersiapkan diri semaksimal mungkin dengan cara menguasai bahan

dan media yang digunakan.

2) Datang/pulang tepat pada waktunya.

c. Tata Krama Dosen dalam Mengajar

1) Tata Krama Ketika Mengawali dan Mengakhiri Kuliah:

a) Ketika memasuki ruang kuliah dosen handaklah mengucapkan salam

(Assalamu'alaikum).

b) Ketika mengawali kuliah dosen hendaklah membaca Basmallah.

c) Sebelum menyampaikan materi kuliah, mengajak mahasiswa bersama-

sama dosen harus menertibkan kelas dan menciptakan suasana yang

kondusif bagi mahasiswa (memberikan tausiyah selama 5 menit)

sehingga perkuliahan berlangsung dengan baik.

d) Ketika menutup kuliah, dosen mengucapkan alhamdallah.

e) Ketika meninggalkan ruang kuliah dosen mengucapkan salam.

2) Tata Krama Ketika Mengajar

a) Harus bertindak sebagai fasilisator, motivator dan dinamisator dalam

mengajar yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dengan

baik.

b) Tidak dibenarkan mengucapkan kata-kata yang vulgar dan kotor

ataupun mencaci maki dan merendahkan martabat mahasiswa.

c) Dituntut agar mampu menciptakan suasana dialogis.

d) Harus bersifat terbuka, berpandangan luas, luwes, jujur dan adil kepada

seluruh mahasiswa.

e) Harus menghargai keberagaman dan perbedaan pendapat di kalangan

mahasiswa.

Page 70: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

179

Bab VII—Tata Tertib

f) Tidak dibenarkan bersikap otoriter, kasar, dan arogan kepada

mahasiswa.

g) Harus mempunyai perhatian yang tinggi kepada mahasiswa dan mampu

menciptakan rasa saling menghormati, kasih sayang, dan akrab secara

timbal balik terhadap seluruh mahasiswa.

h) Harus bersikap tegas, tegar, meyakinkan, simpatik, dan berwibawa.

i) Tidak dibenarkan bersandar pada dinding kelas atau duduk di meja dan

meletakkan kaki di atas kursi.

j) Selama mengajar dosen tidak diperkenankan merokok.

k) Bagi yang membawa handphone agar menon-aktifkan handphonenya.

l) Dalam proses mengajar agar menggunakan metode yang sesuai

dengan materi yang diajarkan.

m) Dianjurkan agar tidak memakai kaca mata hitam/gelap.

3) Tata Krama dalam Berpakaian

a) Dosen Pria

(1) Harus memakai pakaian yang pantas dan rapi seperti:

(a) Pakaian Dinas Harian (PDH)

(b) Pakaian Sipil Harian (PSH)

(c) Celana panjang dengan kemeja lengan panjang dan dianjurkan

memakai dasi atau kopiah.

(2) Tidak dibenarkan memakai celana jeans atau celana ketat.

(3) Tidak dibenarkan memakai baju kaos atau kaos oblong.

(4) Harus memakai sepatu dan tidak dibenarkan memakai sepatu

sandal atau sandal.

(5) Tidak dibenarkan memakai gelang atau kalung.

(6) Rambut harus rapi dan tidak gondrong.

b) Dosen Wanita

(1) Harus memakai pakaian yang menutup aurat (berbusana muslimah).

(2) Tidak dibenarkan memakai pakaian tipis yang tembus pandang.

(3) Tidak dibenarkan memakai pakaian yang ketat.

(4) Tidak dibenarkan memakai baju kaos/terkecuali kaos berkerah.

(5) Tidak dibenarkan memakai perhiasan dan kosmetik yang berlebihan

dan mencolok.

(6) Tidak dibenarkan memakai celana jeans.

(7) Tidak boleh memakai sandal atau sepatu sandal.

d. Tata Krama Penilaian

(1) Penilaian atas prestasi mahasiswa harus seobjektif mungkin.

(2) Tidak dibenarkan menerima imbalan dilakukan dalam bentuk apapun dari

mahasiswa.

(3) Nilai ujian harus diserahkan ke Fakultas paling lambat seminggu setelah

ujian dilaksanakan.

e. Sanksi

Dosen yang melanggar pedoman tata krama ini akan diberi sanksi berupa

teguran lisan, teguran tertulis, skorsing, dan pemberhentian.

Page 71: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

180

Bab VII—Tata Tertib

C. Mahasiswa

1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa

a. Hak Mahasiswa

1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk

menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku

dalam lingkungan akademik menurut tuntunan Islam.

2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik

sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.

3) Memanfaatkan fasilitas Universitas dalam rangka kelancaran proses

belajar mengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4) Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas Program

Studi yang diikutinya dan dalam penyelesaian studinya.

5) Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi yang

diikutinya serta hasil belajarnya.

6) Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7) Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

8) Memanfaatkan sumber daya Universitas melalui perwakilan/organisasi

kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan

tata kehidupan bermasyarakat.

9) Pindah ke program studi atau perguruan tinggi lain.

10) Turut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan intrauniversitas.

11) Memperoleh pelayanan khusus bilamana mahasiswa tersebut menyandang

cacat.

b. Kewajiban Mahasiswa

1) Melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan As Sunnah,

serta mengamalkan ketentuan dalam Pedoman Hidup Islami Warga

Muhammadiyah.

2) Turut serta bersama-sama mahasiswa lain menciptakan kampus

Universitas sebagai lingkungan masyarakat ilmiah yang Islami dan dinamis.

3) Menegakkan ahlaqul karimah dalam pergaulan hidup sehari-hari antar

mahasiswa dan antara mahasiswa dengan pimpinan, dosen, dan

karyawan.

4) Turut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan

keamanan kampus Universitas.

5) Membayar biaya penyelenggaraan pendidikan.

6) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, agama, dan kesenian.

7) Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas dan Persyarikatan

Muhammadiyah, pimpinan, dan sivitas akademika Universitas.

8) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional yang tidak bertentangan dengan

ajaran Islam, nilai moral dan kebenaran ilmiah, menjaga integritas pribadi

dan kejujuran intelektual.

Page 72: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

181

Bab VII—Tata Tertib

9) Membantu dan tidak menghalang-halangi terselenggaranya kegiatan

Universitas baik kegiatan di bidang akademik maupun bidang non

akademik.

10) Berdisiplin, bersikap jujur, bersemangat, bertanggung jawab, dan

menghindari perbuatan tercela antara lain plagiat dan pemalsuan karya

ilmiah, berbudi luhur, berperilaku dan berpakaian sopan sesuai dengan

tuntunan Islam.

11) Menghormati semua pihak demi terbinanya suasana hidup kekeluargaan

sebagai pengamalan ajaran Islam, memelihara dan meningkatkan mutu

lingkungan hidup.

12) Senantiasa belajar dengan tekun dan berusaha meningkatkan ilmu

pengetahuan, teknologi, kesenian dan/atau keislaman sesuai dengan

bidangnya.

13) Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas.

14) Mahasiswa dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu

pelaksanaan misi dan tugas Universitas:

a) Mengganggu penyelenggaraan perkuliahan, seminar, kegiatan

laboratorium, pengkajian, penelitian, administrasi, keagamaan,

kesenian, pendidikan jasmani dan olahraga,

b) Menghambat pejabat, pegawai atau petugas universitas dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya, serta

c) Menghambat dosen atau mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar atau penelitian.

2. Jenis-Jenis Pelanggaran

a. Pelanggaran ringan terdiri dari:

1) Memakai sandal, baju kaos oblong dan pakaian lain yang tidak pantas

pada saat mengikuti perkuliahan ataupun sedang mengkuti ujian.

2) Memakai asesoris anting, gelang, kalung dan lain-lain serta berambut

panjang menyentuh kerah baju bagi mahasiswa (laki-laki) pada saat

mengikuti perkuliahan ataupun ujian.

3) Memakai pakaian ketat dan akseoris yang berlebihan bagi mahasiswi

(perempuan) pada saat mengikuti perkuliahan ataupun ujian.

b. Pelanggaran berat adalah sebagai berikut:

1) Memalsukan tanda tangan dosen, dan/atau pejabat yang berwenang dalam

upaya memperlancar kegiatan akademik.

2) Berkelahi sesama mahasiswa dalam lingkungan Fakultas maupun antar

Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

3) Memalsukan Kartu Hasil Studi (KHS), Kartu Rencana Studi (KRS), dan

bukti-bukti pembayaran yang sah yang berlaku di lingkungan Universitas

Muhammadiyah Palembang serta dokumen-dokumen penting lainnya.

4) Membawa dan/atau menggunakan senjata tajam/senjata api untuk

kejahatan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

5) Melakukan perbuatan asusila dalam lingkungan kampus Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Page 73: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

182

Bab VII—Tata Tertib

6) Berkelahi dengan dosen, karyawan atau pimpinan pada semua tingkatan

lembaga di Iingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

7) Memalsukan nilai yang sah/resmi atau dokumen penting Iainnya yang

dikeluarkan Fakultas/Lembaga di Iingkungan Universitas Muhammadiyah

Palembang.

8) Mencuri atau ikut serta membantu melakukan pencurian terhadap semua

benda/aset yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Palembang.

9) Menggunakan dan/atau mengedarkan narkoba, mabuk-mabukan atau

bermain judi di Iingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang.

3. Sanksi dan Prosedur Pemberian Sanksi

a. Sanksi terhadap pelanggaran ringan adalah sebagai berikut:

1) Sanksi terhadap pelanggaran ringan sebagaimana yang diatur pada poin

2a peraturan tata tertib ini adalah berupa peringatan/teguran maksimum

tiga kali.

2) Apabila peringatan/teguran tiga kali tersebut tetap tidak diindahkan, maka

yang bersangkutan dikenakan sanksi pelanggaran sedang.

b. Sanksi terhadap pelanggaran berat adalah sebagai berikut:

1) Sanksi terhadap pelanggaran sedang sebagaimana ketentuan yang diatur

pada poin 2b peraturan tata tertib ini adalah skorsing selama satu

semester.

2) Selama menjalani skorsing sebagaimana diatur ayat 1 tersebut, maka

mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti semua

bentuk kegiatan akademik di Iingkungan Universitas Muhammadiyah

Palembang.

3) Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran sedang sebanyak dua kali

maka akan dikenakan sanksi pelanggaran berat.

4) Pelanggaran terhadap ketentuan poin b3, b4, b5, b6, dan b7 peraturan tata

tertib ini adalah skorsing selama dua semester.

5) Selama menjalani masa skorsing mahasiswa yang bersangkutan tidak

diperkenankan mengikuti semua bentuk kegiatan akademik di Iingkungan

Universitas Muhammadiyah Palembang.

6) Pelanggaran terhadap ketentuan poin b8 dan b9 peraturan tata tertib ini

adalah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Palembang.

c. Prosedur pemberian sanksi adalah sebagai berikut:

1) Prosedur pemberian sanksi pelanggaran ringan sebagaimana ketentuan

poin d peraturan tata tertib ini adalah peringatan/teguran secara tertulis

oleh Dekan maksimal tiga kali yang ditembuskan kepada Rektor.

2) Prosedur pemberian sanksi pelanggaran sedang dengan cara pihak

pimpinan Fakultas memanggil mahasiswa yang bersangkutan dan

membuktikan kesalahannya, kemudian merekomendasikan kepada Rektor

UM Palembang untuk dikeluarkan keputusan skorsing.

Page 74: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …

183

Bab VII—Tata Tertib

3) Prosedur tentang pemberian sanksi skorsing adalah:

a) Pimpinan Fakultas memanggil mahasiswa yang bersangkutan dan

orang tuanya dengan maksud memberitahukan tentang pelanggaran

yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan termasuk

sanksi apa yang dikenakan.

b) Pimpinan Fakultas (Dekan) merekomendasikan kepada Rektor

Universitas Muhammadiyah Palembang untuk diterbitkan surat

keputusan skorsing.

c) Surat keputusan Rektor sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat 2 dan 3

huruf b di atas, ditembuskan kepada seluruh pimpinan Fakultas di

lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang, BPH dan Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan.

4) Prosedur pemberian sanksi pelanggaran adalah:

a) Berlaku ketentuan pasal 10 ayat 3 huruf a tersebut di atas.

b) Pimpinan Fakultas/Dekan merekomendasikannya kepada Rektor

Universitas Muhammadiyah Palembang untuk diterbitkan surat

keputusan pemberhentian dengan tidak hormat terhadap mahasiswa

bersangkutan.

c) Surat keputusan Rektor ditembuskan kepada semua pimpinan Fakultas

di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang, BPH dan

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan serta Koordinator

Kopertis Wilayah II Palembang.

Page 75: PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …