pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · web view · 2013-01-04mata pelajaran : kimia....

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XII Semester : 1 Jumlah pertemuan : 4 Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi - reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri. Indikator 1. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi 2. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) 3. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan

Upload: buihuong

Post on 24-May-2018

247 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XII

Semester : 1

Jumlah pertemuan : 4

Standar Kompetensi :

2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam

teknologi dan kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar

2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi - reduksi dalam sistem

elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam

mencegah korosi dan dalam industri.

Indikator

1. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi

2. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi

(PBO)

3. Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan

melalui percobaan

4. Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi

setiap bagiannya

5. Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel

volta

6. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta

7. Menghitung potensal sel berdasarkan data potensial standar

8. Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam

kehidupan (baterai, aki, dll)

Page 2: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi

2. Peserta didik dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan

bilangan oksidasi (PBO)

3. Peserta didik dapat menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung

secara spontan melalui percobaan

4. Peserta didik dapat menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan

menjelaskan fungsi setiap bagiannya

5. Peserta didik dapat menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari

reaksi redoks dalam sel volta

6. Peserta didik dapat menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi

pada sel volta

7. Peserta didik dapat menghitung potensal sel berdasarkan data potensial

standar

8. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak

digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll)

Materi Pembelajaran

Penyetaraan Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami dua peristiwa yaitu

reduksi dan oksidasi (ada perubahan Biloks satu atau lebih unsur yang

bereaksi). Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks yang hanya satu jenis

unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi.

Untuk menentukan reaksi redoks (reduksi-oksidasi) tidak selalu

menghitung nilai biloksnya karena kadang2 dapat ditentukan dengan cepat,

sebagai contoh :

Page 3: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan

oksigen. Fe2O3 menjadi Fe merupakan reaksi reduksi karena melepas oksigen.

Sedangkan CO menjadi CO2merupakan reaksi oksidasi karena jumlah

oksigennya bertambah

penentu reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan /pelepasan Hidrogen.

Jika jumlah Hidrogennya berkurang berarti oksidasi sedangkan jika

bertambah berarti reduksi.

penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan elektron.

Cuba perhatikan muatan Cu, pada awalnya Cu biloksnya (bilangan

oksidasinya) = +2 kemudian berubah menjadi Cu yang biloksnya = 0

sehingga biloksnya turun. Reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi karena

terjadi penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan Muatan Mg berubah dari

mula2 biloksnya = 0 menjadi = +2 sehingga dapat digolongkan reaksi

oksidasi

Page 4: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Reaksi redoks di atas dapat dipisahkan menjadi 1/2 reaksi, yakni reaksi

oksidasi dan reaksi reduksi sehingga pelepasan/penerimaan  elektron akan

terlihat.

Oksidasi : Mg Mg+2 +2e

Reduksi : Cu+2 + 2e  Cu

dalam reaksi tersebut terlihat bahwa Mg mengalami kenaikan muatan yang

mula2 tidak bermuatan menjadi bermuatan +2. Muatan Mg bertambah +2

berarti Mg mengalami peristiwa pelepasan elektron sebanyak 2 buah.

Pelepasan elektron dalam reaksi ditulis sebagai "e" yang artinya "elektron"

yang bermuatan -1 dan  ditulis di ruas kanan yang artinya elektron terlepas

dari Mg. Sehingga muatan di ruas kiri dan kanan menjadi seimbang..... coba

perhatikan... Mg di ruas kiri muatannya nol berarti total muatan di ruas kiri

juga = 0 (nol).... sekarang Mg di ruas kanan muatannya +2 dan terdapat 2

elektron yang  masing2 muatannya -1 sehingga total muatan di ruas kanan =

(+2)  + (2.-1) = 0 (nol). Pada Cu terjadi kebalikannya yaitu penangkapan

elektron(e).

Pada Mg digolongkan sebagai reaksi oksidasi karena

terjadi pelepasan elektronsedangkan Cu digolongkan sebagai reaksi

reduksi karena terjadi penangkapan elektron. Pada reaksi total/gabungan

reaksi oksidasi dan reduksi pelepasan/penerimaan elektron tidak akan terlihat

karena jika digabung jumlah elektron di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.

Jika ada unsur yang sama di ruas kiri dan kanan maka akan saling

menghilangkan. Agar dapat menentukan suatu unsuk mengalami

oksidasi/reduksi kita harus dapat menentukan bilangan oksidasi (biloks) dari

unsur tersebut.

Unsur yang bilangan 0ksidasi (biloks)nya bertambah berarti

mengalami reaksi oksidasi sedangkan unsur yang bilangan oksidasi

(biloks)nya berkurang merupakan reaksi reduksi. Untuk menentukan biloks

ada aturan/patokannya.

PATOKAN penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks)

Page 5: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

1. Biloks atom dalam unsur tunggal =  0 . Contoh Biloks Cu, Fe, H2, O2 dll

= 0

2. Golongan IA ( Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr ) biloksnya selalu +1

3. Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr dan Ba ) biloksnya selalu +2

4. Biloks H dalam senyawa = +1, Contoh H2O, kecuali dalam senyawa

hidrida Logam (Hidrogen yang berikatan dengan golongan IA atau IIA)

Biloks H = -1, misalnya: NaH, CaH2 dll

5. Biloks O dalam senyawa = -2, Contoh H2O, kecuali OF2 biloksnya = + 2

dan pada senyawa peroksida (H2O2, Na2O2, BaO2) biloksnya = -1 serta

dalam senyawa superoksida, misal KO2 biloksnya = -1/2. untuk

mempermudah tanpa banyak hafalan....bila atom O atau H berikatan

dengan Logam IA atau IIA maka biloks logamnyalah yang ditentukan

terlebih dahulu dan biloks O dan H nya yang menyesuaikan (besarnya

dapat berubah - ubah)

6. total Biloks dalam senyawa tidak bermuatan = 0, Contoh HNO3 : (Biloks

H) + (Biloks N) + (3.Biloks O) = 0 maka dengan mengisi biloks H = +1

dan O = -2 diperoleh biloks N = +5

7. Total BO dalam ion = muatan ion, Contoh SO4 2- = (Biloks S) + 4.(Biloks

O) = -2 maka dengan mengisi biloks O = -2 diperoleh biloks S = +6

Contoh Soal :

Setarakan reaksi berikut dengan metode perubahan bilangan oksidasi

Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Jawab :

Langkah 1: Menuliskan kerangka dasar reaksi.

Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+

Langkah 2: Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan

oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.

Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+

Langkah 3: Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator

dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor.

+2 +7 +3 +2

Page 6: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

+3+2

+7 +2

Naik 1+1

Turun 5

Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+

Langkah 4: Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut

dengan memberi koefisien yang sesuai

Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+

Hasilnya sebagai berikut :

5Fe2+ + MnO4- 5Fe3+ + Mn2+

Langkah 5: Menyamakan muatan dengan menambahkan ion H+

5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ (muatan setara)

Langkah 6: Menyetarakan atom H dengan menambahkan molekul air.

5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O (setara)

Sel Volta

Prisip dasar dari sel volta ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

+3+2

+7 +2

(Naik 1)(x5)

+1

(Turun 5)(x1)

Page 7: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Logam zink (Zn) dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung

ion Zn2+ (misalnya larutan ZnSO4), sedangkan logam tembaga (Cu)

dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion Cu2+ (larutan CuSO4) .

Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.

Zn(s) Zn2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada

logam zink. Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam

tembaga melalui kawat penghantar. Ion Cu2+ akan mengambil elektron dari

logam tembaga, kemudian akan mengendap.

Cu2+(aq) + 2e Cu (s)

Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran

elektron (listrik). Akan tetapi, bersamaan dengan melarutnya logam zink,

larutan dalam gelas kimia A menjadi bermuatan positif. Hal ini akan

menghambat pelarutan logam zink selanjutnya. Sementara itu, larutan

dalam gelas kimia B akan bermuatan negatif seiring dengan

mengendapnya ion Cu2+. Hal ini akan menahan pengendapan ion Cu2+.

Jadi, aliran elektron yang disebutkan di atas tidak akan berkelanjutan.

Untuk menetralkan muatan listriknya, kedua gelas kimia A dan B

dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam (seperti

NaCl atau KNO3). Jembatan garam melengkapi rangkaian sel volta,

sehingga menjadi suatu rangkain yang tertutup. Listrik hanya dapat

mengalir pada rangkaian tertutup.

Logam zink dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian

sel elektrokimia di atas disebut elektrode. Secara definisi, elektrode tempat

terjadinya reaksi oksidasi disebut anode, sedangkan elektrode tempat

terjadinya reaksi reduksi disebut katode. Oleh karena oksidasi adalah

pelepasan elektron, maka anode adalah kutub negatif, sedangkan katode

merupakan kutub positif. Pada sel elektrokimia di atas, anode adalah

logam zink dan katode adalah tembaga.

Notasi Sel Volta

Page 8: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu lambang/ notasi singkat

yang disebut juga diagram sel. Untuk contoh gambar di atas, diagram

selnya dinyatakan sebagai berikut:

Zn Zn2+ Cu2+ Cu

Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah

kanan. Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi oksidasi Zn

menjadi Zn2+, sedangkan di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.

Dua garis sejajar (II) yang memisahkan anode dan katode menyatakan

jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase (Zn

padatan, sedangkan Zn2+ dalam larutan; Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu

padatan).

1. Pengukuran Potensial Elektrode Standar

Untuk mengukur harga potensial suatu elektrode, maka elektrode

tersebut disusun menjadi suatu sel elektrokimia dengan elektrode standar

(hidrogen-platina) dan besarnya potensial dapat terbaca pada voltmeter

yang dipasang pada rangkaian luar. Potensial elektrode yang diukur

dengan elektrode standar kondisi standar, yaitu pada suhu 25o C dengan

konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial

elektrode standar dan diberi lambang Eo.

Tabel Potensial Elektrode Standar, Eo (volt)

Reaksi electrode Potensial standar, Eo (volt)

Li(aq) + e ↔ Li(s) -3,04

K+(aq) + e ↔ K(s) -2,92

Ba2+(aq) + 2e ↔ Ba(s) -2,90

Ca2+(aq) + 2e ↔Ca(s) -2,87

Na+(aq) + e ↔ Na(s) -2,71

Mg2+(aq) + 2e ↔ Mg(s) -2,37

Al3+(aq) + 3e ↔Al(s) -1,66

Mn2+(aq) + 2e ↔Mn(s) -1,18

2H2O(l) + 2e ↔ H2(g) + 2OH-(aq) -0,83

Zn2+(aq) + 2e ↔ Zn(s) -0,76

Cr3+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,74

Fe2+(aq) + 2e ↔ Fe(s) -0,44

Page 9: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Cd2+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,40

Ni2+(aq) + 2e ↔ Ni(s) -0,28

Co2+(aq) + 2e ↔ Co(s) -0,28

Sn2+(aq) + 2e ↔ Sn(s) -0,14

Pb2+(aq) + 2e ↔ Pb(s) -0,13

2H+ (aq) + 2e ↔ H2(s) 0,00

Cu2+(aq) + 2e ↔ Cu(s) +0,34

O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) +0,40

I2(s) + 2e ↔ 2I-(aq) +0,54

Ag+(aq) + e ↔ Ag(s) +0,80

Hg2+(aq) + e ↔ Hg(s) +0,85

Br2(l) + 2e ↔ 2Br-(aq) +1,07

O2(g) + 4H+ + 4e ↔ 2H2O(l) +1,23

Cl2(g) + 2e ↔ 2Cl-(aq) +1,36

Au3+(aq) + 3e ↔ Au(s) +1,52

F2(g) + 2e ↔ 2F-(aq) +2,87

2. Potensial Elektrode Standar dan Potensial Sel

Potensial sel volta (Eosel )merupakan beda potensial yang terjadi

antara dua elektrode pada suatu sel elektrokimia. Potensial sel dapat

ditentukan berdasarkan selisih antara elektrode yang mempunyai potensial

elektrode tinggi (katode) dengan elektrode yang mempunyai potensial

elektrode rendah (anode)

Eosel = Eo

katode – Eoanode

Katode adalah elektrode yang mempunyai harga Eo lebih besar

(lebih positif), sedangkan anode adalah elektrode yang mempunyai Eo

lebih kecil (lebih negatif)

3. Potensial Elektrode Standar dan Reaksi Spontan

Harga potensial elektrode dapat digunakan untuk meramalkan

apakah suatu reaksi kimia dapat berlangsung spontan. Untuk menentukan

spontan atau tidaknya suatu reaksi redoks dapat dilihat dari harga potensial

reaksinya (Eoredoks). Bila Eo

redoks > 0 (positif), maka reaksi dapat berlangsung

Page 10: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

spontan, sedangkan bila Eoredoks < 0 (negati. f) reaksi tidak berlangsung

spontan, artinya untuk berlangsungnya reaksi tersebut harus ada tambahan

energi dari luar.

4. Potensial Elektrode Standar dan Daya Oksidasi-Reduksi

Harga Potensial elektrode dapat digunakan untuk mengetahui daya

oksidasi dan daya reduksi suatu zat. Bila harga potensial reduksi suatu zat

semakin positif, berarti zat tersebut semakin mudah mengalami reduksi,

dan bertindak sebagai oksidator kuat (daya oksidasinya besar). Sebaliknya,

bila potensial reduksi standar suatu zat semakin negatif, maka berarti zat

tersebut semakin mudah mengalami oksidasi, dan bertindak sebagai

sebagai reduktor kuat (daya reduksinya besar).

Daya oksidasi dan reduksi juga dapat ditentukan berdasarkan deret volta/

deret elektrokimia. Deret volta/ deret elektrokimia merupakan susunan

unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode. Berikut deret volta

dari beberapa logam:

Li- K- Ba- Ca- Na- Mg- Al- Mn- Zn- Cr- Fe- Ni- Co- Sn- Pb- (H)- Cu-

Hg- Ag- Au

Pada deret Volta, dari kiri ke kanan makin mudah mengalami reaksi

reduksi atau dari kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi oksidasi.

Logam-logam di sebelah kiri atom H memiliki harga E° negative

sedangkan logam-logam di sebelah kanan atom H memiliki harga E°

positif.

Pertemuan 3:

Model : CTL

Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Kegiatan Guru

Alokas

i

Waktu

Nilai Budaya

dan Karakter

1 Pembukaan Membuka pelajaran 5 menit Kereligiusan

Page 11: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

dengan memberi salam,

berdoa, mengecek

kehadiran,

mempersiapkan Peserta

didik untuk menerima

pelajaran

Apersepsi

- Pernahkah kalian

melihat besi yang

berkarat?

- Mengapa besi bisa

berkarat?

Pada pertemuan kali ini

kita akan mempelajari

reaksi redoks

Kesopanan

Kedisiplinan

Keingintahua

n

Kerja keras

Kemandirian

Keingintahua

n

Kegiatan

inti

Pertemuan I

Metode : Diskusi informasi

Pendekatan : Konsep

Eksplorasi:

Peserta didik dibimbing

oleh guru untuk

menemukan pengertian

reaksi redoks.

Guru memberikan

informasi bagaimana cara

menyetarakan reaksi

redoks dengan cara

setengah reaksi (ion

elektron).

Elaborasi:

Peserta didik berdiskusi.

Guru memberikan

60

menit

60

menit

Keingntahua

n

Ketekunan

Kerja keras

Menghargai

orang lain

Kerja sama

Page 12: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

mengerjakan latihan

soal-soal.

Konfirmasi:

Peserta didik

menyimpulkan

pembelajaran dengan

bimbingan guru.

Pertemuan IIMetode : Diskusi informasi

Pendekatan : Konsep

Eksplorasi:

Guru mempersilahkan

peserta didik untuk

membaca materi

penyetaraan reaksi

redoks dengan cara

perubahan bilangan

oksidasi (PBO).

Guru memberikan

informasi bagaimana cara

menyetarakan reaksi

redoks dengan cara

perubahan bilangan

oksidasi (PBO).

Elaborasi:

Peserta didik dibimbing

oleh Guru untuk

berdiskusi.

Guru memberikan

kesempatan kepada

Percaya diri

Kerja keras

Tanggung

jawab

Keingntahua

n

Ketekunan

Kerja keras

Menghargai

orang lain

Kerja sama

Page 13: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

peserta didik untuk

mengerjakan latihan

soal-soal.

Konfirmasi:

Peserta didik

menyimpulkan

pembelajaran dengan

bimbingan guru.

Pertemuan IIIMetode : percobaan

Pendekatan: Ketrampilan proses

Eksplorasi:

Menjelaskan bagaimana

energi listrik dihasilkan

dari reaksi redoks dalam

sel volta

Elaborasi

Peseerta didik

melakukan percobaan

dan diskusi kelas untuk

menjelaskan sel volta

sesuai dengan LKPD

Konfirmasi:

Menyimpulkan tentang

hal-hal yang telah

dipelajari

Pertemuan IVMetode : Diskusi informasi

Pendekatan : Konsep

Eksplorasi:

Percaya diri

Kerja keras

Kemandirian

Tanggung

jawab

Keingntahua

n

Ketekunan

Kerja keras

Kerja sama

Kejujuran

Percaya diri

Kerja keras

Page 14: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Menerapkan konsep

reaksi redoks dalam

sistem elektrokimia

yang melibatkan energi

listrik dan kegunaannya

dalam mencegah korosi

dan dalam industri

Elaborasi

Melakukan diskusi kelas

untuk membahas

potensial elektrode,

sesuai dengan LKPD

Konfirmasi:

Menyimpulkan tentang

hal-hal yang telah

dipelajari

Keingntahua

n

Ketekunan

Kerja keras

Kerja sama

Tenggang

rasa

Percaya diri

Kerja keras

Penutup Menutup pelajaran

- Rangkuman

- Tugas yang harus

dikerjakan di rumah

15

menit

Menghargai

orang lain

Sumber

Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara

Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

Page 15: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional)

Alat

LCD, laptop, papan tulis, LKS, buku kimia XII.

Penilaian

1. Aspek Afektif

i. Teknik penilaian: observasi

ii. Bentuk intrumen: skala lajuan

iii. Instrumen penilaian:

Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik

No Nama

Keh

adira

n

Kem

ampu

an

berp

enda

pat

Kem

ampu

an

berta

nya

Ket

epat

an

men

jaw

ab

Rat

a-ra

ta

Keterangan:

Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai

dengan 5 sesuai kriteria berikut:

1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D)

2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E)

3. Cukup (C)

2. Aspek kognitif:

a. Teknik Penilaian : Ulangan harian

b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian.

Page 16: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

c. Instrumen penilaian: terlampir

d. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM

diberikan pengayaan sedangkan bagi peserta didik yang belum

mencapai KKM diberikan remedial.

Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2012

Dosen Mata Kuliah Workshop

Pendidikan Kimia Mahasiswi

Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W

NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241039

LAMPIRAN

Instrumen Diskusi

Page 17: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

No

Indikator/

Tujuan

Pembelajara

n

Butir Soal Kunci Jawaban

Bobot

Nilai

1. Menjelaskan

pengertian

reaksi redoks

1. Apa yang

dimaksud dengan

reaksi redoks,

jelaskan!

1. Reaksi redoks yaitu

reaksi yang disertai

dengan perubahan

bilangan oksidasi.

Setiap reaksi redoks

terdiri dari reaksi

oksidasi dan reaksi

reduksi. Reduksi

adalah penurunan

bilangan oksidasi,

sedangkan oksidasi

yaitu penaikan

bilangan oksidasi.

5

2. menerangkan

perbedaan

antara reaksi

oksidasi dan

reaksi

reduksi

1. Sebutkan

beberapa

perbedaan antara

reaksi oksidasi

dan reaksi

reduksi!

- Reaksi oksidasi :

Penangkapan oksigen,

Pelepasan elektron,

Bilangan oksidasi naik

- Reaksi reduksi :

Pelepasan oksigen,

Penangkapan elektron,

Bilangan oksidasi turun

10

3. Menyetarak

an

persamaan

reaksi

redoks

dengan

perubahan

1. MnO + PbO2

MnO4 + Pb2+

(suasana asam)

2. MnO4 + H2C2O4

Mn2+ + CO2

3. MnO4- + Cl-

Mn2+ + Cl2

1. 2MnO + 5PbO2 +

8H+ 2MnO4 +

5Pb2+ + 4H2O

2. 2MnO4 + 5H2C2O4 +

6H+ 2Mn2+ +

10CO2 + 8H2O

3. 2MnO4- + 10Cl- +

20

25

20

20

-

-

-

-

Page 18: pengembanganmediakimia.files.wordpress.com…  · Web view · 2013-01-04Mata Pelajaran : Kimia. Kelas: XII. Semester : 1. Jumlah pertemuan : 4. Standar Kompetensi : 2. Menerapkan

bilangan

oksidasi

(PBO)

(suasana asam)

4. Cl2 + IO3- IO4

-

+ Cl- (suasana

basa)

16H+ 2Mn2+ +

5Cl2 + 8H2O

4. Cl2 + IO3- + 2OH-

IO4- + 2Cl- + H2O