perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/763/1/ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku...

48
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A Yani Yogyakarta Disusun Oleh: Ferianto NPM: 3207048 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI

DI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A Yani Yogyakarta

Disusun Oleh: Ferianto

NPM: 3207048

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

YOGYAKARTA 2011

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

ABSTRACT

EFFECT OF HEALTH EDUCATION REGARDING BABY MASSAGE ON MATERNAL BEHAVIOR TO MASSAGE HER BABY

IN TRIMURTI VILLAGE OF SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

Ferianto1, Retno Mawarti2, Yanita Trisetiyaningsih3

Background: Baby massage is a massage performed with smooth palpation on the surface of a baby's skin, which aims to produce effects on nerves, muscles, respiratory system and blood circulation and lymph. When doing a preliminary study in Trimurti Village of Srandakan sub District, Bantul District, many parents of babies still did not know the benefits of baby massage and did not understand how to apply the correct massage independently. Objektive: The aim of this research is to determine the effect of health education about baby massage on the maternal behavior to massage her baby in Trimurti Village of Srandakan, Bantul, Yogyakarta 2011. Method: This was a Quasi Experimental study with a one group pretest-posttest study design. The study site was in Trimurti Village of Srandakan Bantul, Yogyakarta done in 2011. The sampling technique used saturation sampling with 32 respondents. Data analysis technique used McNemar Test with standard error (α) 0.05. Results: Maternal behavior to baby massage at the time of pretest was in majority not suitable with the technique with a score < 65 in 32 respondents (100%), while the maternal behavior to baby massage at the time of posttest was in majority suitable with the technique with a score > 65 in 32 respondents (100%). It was proven with McNemar Test showing the value of �������

� was bigger than the ��� � (30.031> 3.841) and p = 0.000 (p<0.05).

Conclusion: Health education about baby massage can increase on the maternal behavior in Trimurti Village, Srandakan, Bantul, Yogyakarta 2011. Recommendation: Mothers should broaden their insights about baby massage to enhance maternal behavior in applying baby massage techniques correctly to increase the baby’s growth and development. Keywords: Health education, Baby Massage, Bahavior

1 Student Of Nursery Study Programme Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 3 Lecturer of Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI

DI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

INTISARI

Ferianto1, Retno Mawarti2, Yanita Trisetiyaningsih3

Latar Belakang: Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha. Pada waktu melakukan studi pendahuluan di Desa Trimurti Srandakan Bantul, masih banyak orang tua bayi yang belum mengetahui manfaat dari pijat bayi dan belum memahami bagaimana memijat bayi yang benar sehingga tidak bisa melakukan pemijatan secara mandiri. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011. Metode penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiman kuasi (Quasi Experiment) dengan rancangan one group pretest-posttest design. Lokasi penelitian di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan responden sebanyak 32 responden. Teknik analisa data menggunakan uji McNemar Test, taraf kesalahan (α) 0,05,. Hasil penelitian: Perilaku ibu melakukan pijat bayi pada saat pretest mayoritas adalah tidak sesuai teknik (dengan score <65) sebanyak 32 reponden (100%), sedangkan perilaku ibu melakukan pijat bayi pada saat posttest mayoritas adalah sesuai teknik (dengan score >65) sebanyak 32 reponden (100%). Dibuktikan uji McNemar Test, didapatkan hasil nilai �������

� > ��� � (30,031>3,841) dan p =

0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dapat meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimuti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011. Saran: Bagi ibu, supaya menambah wawasan lagi tentang pijat bayi untuk meningkatkan perilaku ibu dalam melakukan pijat bayi sesuai dengan teknik pijat bayi yang benar sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pijat Bayi, Perilaku.

1 Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Achmad Yani Yogyakarta 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 3 Dosen Pengajar STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum Wr.Wb

Alhamdulilah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayahNya sehingga Iman dan Islam tetap terjaga. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabiin, dan tabiut yang senantiasa istiqomah di jalanNya. Berkah dan Rahmat Allah serta pertolonganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PERILAKU IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA”.

Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. I Edy Purwoko, Sp. B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2. Yanita Trisetiyaningsih S.Kep, Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah mendukung penyelesaian penulisan proposal ini sekaligus pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memberi pengarahan demi penyelesaian skripsi ini.

3. Retno Mawarti, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Wenny Savitri, S.Kep,. Ns,. MNS selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

5. Ki Hariyadi S. Si., MPH selaku dosen mata kuliah riset keperawatan yang banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Kelurahan Trimurti Srandakan Bantul yang telah memberi izin dan lahan untuk melakukan penelitian.

7. Kepala Puskesmas Srandakan Bantul yang telah memberi bantuan dan bimbingan untuk melakukan penelitian ini.

8. Bidan Desa Trimurti yang telah memberi bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh karyawan dan dosen yang telah membantu dan memberi arahan untuk penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Skripsi ini.

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat seperti yang di harapkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii ABSTRACT ............................................................................................... iii INTISARI ................................................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................... v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... vi KATA PENGANTAR .............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR TABEL .................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii DAFTAR BAGAN .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6 E. Keaslian Penelitian ................................................................. 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis .................................................................. 11 1. Pijat Bayi ............................................................................. 11

a. Pengertian ....................................................................... 11 b. Manfaat pijat bayi ........................................................... 11 c. Waktu pemijatan bayi ..................................................... 13 d. Persiapan untuk memijat ................................................. 14 e. Hal-hal yang tidak dianjurkan dalam memijat bayi ........ 15 f. Cara pemijatan untuk berbagai kelompok umur ............. 15 g. Urutan pijat bayi ............................................................. 16

2. Perilaku .............................................................................. 24 a. Pengertian ....................................................................... 24 b. Bentuk perilaku ............................................................... 24 c. Faktor yang mempengaruhi perilaku .............................. 25 d. Proses perubahan perilaku .............................................. 25

3. Pendidikan Kesehatan ........................................................ 26 a. Definisi pendidikan kesehatan ........................................ 26 b. Tujuan pendidikan kesehatan ......................................... 27 c. Ruang lingkup pendidikan kesehatan ............................. 27 d. Proses pendidikan kesehatan .......................................... 29 e. Metode dalam pendidikan kesehatan .............................. 30

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

Halaman f. Alat bantu pembelajaran dalam pendidikan kesehatan ... 31

B. Kerangka Teori ...................................................................... 33 C. Kerangka Konsep ................................................................... 34 D. Hipotesis ................................................................................ 35

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................... 36 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 37 C. Variabel Penelitian ................................................................. 37 D. Definisi Operasional .............................................................. 38 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ................................... 39 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 40 G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 42 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... 43 I. Etika Penelitian ...................................................................... 46 J. Jalannya Penelitian ................................................................ 47

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................... 51 B. Pembahasan Penelitian .......................................................... 57 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 68

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 70 B. Saran ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Ibu Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 52 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Ibu Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 53 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Bayi Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 53 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan Ibu Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Perilaku Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan (Pre-test) Di Desa Trimurti Srandakan Bantul

Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 54 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Perilaku Ibu Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan (Pre-test) Di Desa Trimurti Srandakan Bantul

Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 55 Tabel 4.7 Perbandingan Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tetang Pijat Bayi Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010 ............................................................ 56 Tabel 4.8 Uji McNemar Test Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi ......................................................................... 57

Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Pemijatan pada kaki ............................................................. 16 Gambar 2.2 Pemijatan pada perut ............................................................ 17 Gambar 2.3 Pemijatan pada dada ............................................................. 17 Gambar 2.4 Pemijatan pada tangan .......................................................... 18 Gambar 2.5 Pemijatan pada muka ........................................................... 20 Gambar 2.6 Pemijatan pada punggung .................................................... 20 Gambar 2.7 Gerakan relaksasi dan gerakan lembut (tangan disilangkan) ............................................................ 21 Gambar 2.8 Gerakan relaksasi dan gerakan lembut (membentuk diagonal kaki) ................................................ 22 Gambar 2.9 Gerakan relaksasi dan gerakan lembut (menyilangkan kaki) ........................................................... 23 Gambar 2.10 Gerakan relaksasi dan gerakan lembut (menekuk kaki) ................................................................... 23

Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Skema Kerangka Teori ............................................................ 33 Bagan 2.2 Skema Kerangka Konsep ......................................................... 34

Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusunan Skripsi Mahasiswa

Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada Kepala Desa Trimurti Srandakan Bantul

Lampiran 3 Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada Kepala Puskesmas Srandakan Bantul

Lampiran 4 Surat Ijin Studi Pendahuluan dari Kepala Desa Trimurti Srandakan Bantul

Lampiran 5 Surat Ijin Penelelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada GUBERNUR Provinsi DIY

Lampiran 6 Surat Ijin Penelelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada Bupati Kabupaten Bantul

Lampiran 7 Surat Ijin Penelelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada Bapeda Kabupaten Bantul

Lampiran 8 Surat Ijin Penelelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang di tujukan kepada Ka. Desa Trimurti Srandakan Bantul

Lampiran 9 Surat Ijin Penelelitian dari GUBERNUR Provinsi DIY

Lampiran 10 Surat Ijin Penelelitian dari Bapeda Kabupaten Bantul

Lampiran 11 Permohonan Menjadi Responden dan Pengantar Cheklist

Lampiran 12 Informed Consent/Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 13 Chek list Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi

Lampiran 14 SAP Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi

Lampiran 15 Hasil Uji Statistik Wilcoxon Signed Ranks Test

Lampiran 16 Data Responden dan Tabulasi Penelitian

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi

Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap

orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan

tangguh. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal

merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor

genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna.

Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah

dengan pijat bayi atau terapi sentuh (Putri, 2009).

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling

populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang

dipraktekkan sejak berabad-abad silam (Roesli, 2008). Pijat bayi adalah

pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit

bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk

menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi

darah dan limpha (Subakti dan Rizky, 2009).

Sentuhan adalah interaksi awal pada manusia, yaitu ketika mereka lahir. Bayi

akan merespon rangsangan fisik yang dirasakan oleh kulit sebagai indera

perasa yang aktif ketika mereka lahir. Sesungguhnya sentuhan alamiah pada

bayi sama artinya dengan tindakan memijat atau mengurut. Tindakan ini bisa

Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

menjadi terapi dan memberikan banyak manfaat buat bayi dan ibu jika

tindakan ini dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan tata cara dan

teknik pemijatan bayi (Luize, 2006 cit Anindyawati, 2007).

Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan

adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan

aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di

Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran pada zaman Mesir Kuno. Di India

juga ditemukan Ayur-Veda, buku kedokteran tertua (sekitar 1800 SM) yang

menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga, sebagai cara penyembuhan

utama masa ini. Selain itu, sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina

dari Dinasti Tang meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari empat teknik

pengobatan yang penting (Roesli, 2008).

Banyak penelitian menunjukkan, penerapan dari terapi sentuhan yang

diwujudkan dalam bentuk pemijatan bayi memberikan manfaat yang sangat

besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun emosional (Luize,

2006 cit Anindyawati,2007). Roesli (2008) mengatakan pijat bayi akan

merangsang peningkatan aktifitas nervus vagus yang akan menyebabkan

penyerapan makanan lebih baik sehingga bayi akan cepat lapar dan bayi akan

lebih sering menyusu pada ibunya, akibatnya ASI akan lebih banyak

diproduksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field & Scafidi tahun 1986 dan

1990 (dalam Roesli, 2008) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat

badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari,

Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

mengalami kenaikan berat badan per hari 20% - 47% lebih banyak dari yang

tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1 – 3 bulan, yang

dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat

badan yang lebih dari kontrol.

Dr. Florentina UY-TY dari Philippines Children’s Medikal Hospital,

Manila dan Dr. H. Dachrul Aldy Sp.AK dari ikatan dokter indonesia (IDAI)

Sumatera Utara mengungkapkan sebuah penelitian yang membuktikan bahwa

pijat bayi mempersingkat masa tinggal di rumah sakit (setelah dilahirkan)

dengan pengurangan tiga hingga enam hari lebih cepat dibandingkan dengan

bayi tanpa pemijatan. Bayi-bayi yang diberikan sentuhan (pijatan) berat

badannya meningkat drastis hingga 47% (Subakti dan Anggraini, 2009).

Tidak hanya itu, pijatan lembut pada tubuh bayi juga bermanfaat untuk

mengurangi masalah tidur, memberikan pengalaman positif yang luar biasa

antara bayi dengan orangtuanya, meningkatkan fungsi motorik (memperkuat

jalinan otot bayi yang mengalami down syndrom atau gangguan

perkembangan mental) dan mempengaruhi 82% perbaikan otot lengan serta

kaki pada bayi (Subakti dan Anggraini, 2009).

Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi

sentuhan dan pijat bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan

sendiri oleh orang tua bayi. Dewasa penelitian di Australia yang diungkapkan

oleh Lana Kristina F. Flores membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh orang

tuanya akan mempunyai kecenderungan peningkatan berat badan, hubungan

Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

emosional dan sosial yang lebih baik. Namun ilmu kedokteran tentang pijat

bayi masih belum banyak diketahui oleh masyarakat (Putri, 2009).

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan anak, perawat mempunyai

berbagai peran dan fungsi. Salah satunya adalah perawat berperan sebagai

pemberi perawatan. Dalam hal ini peran utama perawat adalah memberikan

pelayanan keperawatan anak, sebagai perawat anak, pemberian pelayanan

keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar anak seperti

kebutuhan asah/stimulasi, asih, dan asuh (Hidayat, 2005). Dalam memenuhi

kebutuhan asah anak, perawat berperan memberikan stimulus untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu stimulus yang diberikan

adalah stimulus taktil atau sentuhan, misalnya dengan pijat bayi (Nursalam

dkk. 2008). Selain itu, perawat juga mempunyai peran sebagai edukator. Peran

perawat sebagai edukator dapat dilakukan dengan membantu klien dalam

meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatannya, misalnya dengan

memberikan penyuluhan kesehatan mengenai permasalahan kesehatan yang

ada di daerah tersebut sehingga terjadi perubahan perilaku setelah diberikan

pendidikan kesehatan (Potter dan Perry, 2005).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada 10 responden di desa Trimurti,

Srandakan, Bantul, Yogyakarta didapatkan 9 responden (90%) belum

mengetahui dengan jelas pengaruh positif pijat bayi terhadap ibu dan bayinya,

serta belum mengetahui cara melakukan pijat bayi yang baik dan benar sesuai

pedoman pijat bayi sehingga mempengaruhi perilaku para ibu dalam

melakukannya. Mereka mengatakan di desanya dukun masih memegang

Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

peranan penting dalam pemijatan bayi. Masyarakat menganggap bahwa pijat

bayi hanya dilakukan jika bayi mereka sakit atau rewel, ada juga yang

menganggap pijat bayi sebagai rutinitas perawatan bayi setelah bayi lahir

bahkan untuk mengusir makhluk halus. Kebiasaaan melakukan pemijatan pada

bayi oleh dukun bayi masih dilakukan oleh hampir semua orang tua yang

memiliki bayi dan balita. Sebagian besar dari mereka juga belum pernah

mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi karena yang melakukan

pijat bayi adalah dukun. Dan berdasarkan wawancara dengan Bidan Desa di

Puskesmas didapatkan data bahwa selama ini puskesmas sudah pernah

memberikan pelatihan tentang pijat bayi terhadap dukun bayi di Desa

Trimurti, namun belum pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang

pijat bayi terhadap ibu-ibu di Desa Trimurti.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi

Terhadap Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Di Desa Trimurti Srandakan

Bantul Yogyakarta“.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah : “Adakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi

Terhadap Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Di Desa Trimurti Srandakan

Bantul Yogyakarta ?”.

Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui apakah pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dapat

menigkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di desa Trimurti Srandakan

Bantul Yogyakarta tahun 2011.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik responden yang melakukan pijat bayi.

b. Untuk mengetahui perilaku responden dalam melakukan pijat bayi

sebelum diberikan pendidikan kesehatan.

c. Untuk mengetahui perilaku responden dalam melakukan pijat bayi

setelah diberikan pendidikan kesehatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Ilmu Pengetahuan (Scientific)

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan

pengalaman dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan, khususnya

untuk ilmu keperawatan anak dan komunitas tentang pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi.

2. Pengguna (consumer)

a. Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana

kepustakaan dan informasi ilmiah tentang pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan pijat bayi.

Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

b. Profesi keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang

keperawatan khususnya keperawatan anak dan keperawatan komunitas

tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu

melakukan pijat bayi.

c. Puskesmas

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan atau sebagai

bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan bagi ibu

dan anak untuk menindaklanjuti program pijat bayi menjadi agenda

rutin pendidikan kesehatan dalam promosi kesehatan.

d. Ibu di desa Trimurti

Hasil penelitian ini meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat

bayi sehingga terdorong untuk melakukan pemijatan sendiri bayinya

agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.

e. Peneliti

Penelitian ini diharapkan mampu menggunakan ilmu yang telah

diperoleh sebagai pengalaman proses belajar-mengajar mengenai ilmu

keperawatan itu sendiri khususnya dalam bidang metode penelitian.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka, peneliti menemukan beberapa penelitian

tentang pijat bayi, tetapi peneliti belum menjumpai penelitian dengan judul

“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Perilaku Ibu

Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Melakukan Bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta”. Penelitian

terdahulu dilakukan oleh:

1. Katharina Urilanty Putri Aji, et al (2008) dengan judul “Persepsi Ibu

Tentang Pijat Bayi Dan Perilaku Ibu Dalam Menerapkan Pijat Bayi”.

penelitian ini dilakukan dengan subyek ibu-ibu primipara dan multipara

yang menyertakan anaknya untuk dipijat di klinik anak Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta, bayi sehat. Jenis penelitian adalah non eksperimen,

menggunakan metode cross sectional dan menggunakan analisis

kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan ada hubungan antara

persepsi ibu tentang pijat bayi dan perilaku ibu dalam menerapkan pijat

bayi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tujuan

penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, lokasi dan subyek

penelitian.

2. Anggrita Sari, et al ( 2004) dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi

Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi”. Penelitian ini

dengan subyek ibu-ibu yang mempunyai bayi di desa Dukuh Sidokarto,

Godean, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian adalah eksperimen kuasi,

rancangan one group pretest – posttest. Hasil dari penelitian menunjukkan

ada perubahan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi, sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan tentang pijat bayi. Perbedaan dengan

penelitian adalah tujuan penelitian, variabel penelitian, lokasi penelitian

dan subyek penelitian.

Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

3. Yustina Anindyawati, et al (2007) dengan judul “Pengaruh Penyuluhan

Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu

Melakukan Pijat Bayi”. Penelitian ini dilakukan dengan subjek penelitian

ibu-ibu post partum di bangsal kebidanan (ruang C) RSUP DR. Soeraji

Tirtonegoro Klaten yang mempunyai bayi. Jenis penelitian ini adalah

eksperimen kuasi dengan rancangan one group pretest-posttest. Hasil dari

penelitian menunjukkan ada pengaruh penyuluhan teknik pijat bayi

terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu melakukan pijat bayi.

Perbedaan dengan penelitian adalah tujuan penelitian, variabel penelitian,

lokasi penelitian dan subyek penelitian.

4. Ayu Widya Ningsih, et al (2009) dengan judul “Perbandingan Peningkatan

Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Pada Balita Setelah Mendapat

Penyuluhan Dan Pemutaran VCD Di Kelurahan Widodomartani,

Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan dengan subjek

penelitian adalah ibu yang memiliki balita di Kelurahan Widodomartani,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Jenis Penelitian ini adalah

penelitian diskriptif dengan pendekatan pretest dan posttest. Hasil

penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara

pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebelum dan sesudah penyuluhan dan

pemutaran VCD. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

adalah tujuan penelitian, variabel penelitian, lokasi dan subjek penelitian.

5. Alfiana Rosyida, et al (2010) dengan judul “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap

Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-3 Bulan”. Penelitian ini dilakukan

Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

dengan subjek penelitian semua bayi umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati

Sleman. Jenis penelitian ini adalah Pre-Eksperimental dengan rancangan

Intact-Gruop Comparison. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat

pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 Bulan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tujuan

penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, lokasi dan subyek

penelitian.

6. Yati Latifah, et al (2010) dengan judul” Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Teknik Menyusui Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Menyusui

Ibu Primipara di BPS Rochyatun Purworejo”. Penelitian ini dengan subjek

penelitian semua ibu primipara yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan pada

bulan Mei 2010 di Bps Rochyatun Purworejo. Jenis penelitian ini adalah

pre eksperiment design dengan desain pretest dan posttest group. Hasil

penelitian ini menunjukkan ada peningkatan pengetahuan teknik menyusui

dan perilaku teknik menyusui setelah diberikan pendidikan kesehatan

tentang teknik menyusui. Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah

tujuan penelitian, variabel penelitian, lokasi dan subjek penelitian.

Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Propinsi

DIY memiliki 19 dukuh/lingkungan yang terdiri dari Pedukuhan

Srandakan, Pedukuhan Gerso, Pedukuhan Klurahan, Pedukuhan Proketen,

Pedukuhan Jetis, Pedukuhan Sawahan, Pedukuhan Puron, Pedukuhan

Puluhan Lor, Pedukuhan Puluhan Kidul, Pedukuhan Pedak, Pedukuhan

Nengahan, Pedukuhan Lopati, Pedukuhan Bendo, Pedukuhan Celan,

Pedukuhan Gunungsaren Lor, Pedukuhan Gunungsaren Kidul, Pedukuhan

Cagunan, Pedukuhan Mangiran, Pedukuhan Sapuangin. Posisi Desa

Trimurti berbatasan dengan Sungai Progo di sebelah utara, Desa Poncosari

di sebelah selatan, Desa Catur Harjo dan Desa Tri Harjo di sebelah timur

dan, Sungai Progo Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat.

Jumlah Penduduk Desa Trimurti sebesar 17.766 jiwa, yang terdiri dari

8.705 orang laki-laki dan 9.061 orang wanita. Sedangkan jumlah

penduduk dewasa sebanyak 13.679 jiwa. Jumlah ibu yang memililki bayi

usia 0-6 bulan sebanyak 89 orang, dan sampel dalam penelitian ini

sebanyak 32 responden.

Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu primipara yang memiliki

bayi usia 3-6 bulan, belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan

tentang pijat bayi, berpendidikan SD-SMU dan bersedia menjadi

responden.

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur ibu, umur

bayi, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu yang dilaksanakan pada tanggal 15

Juni 2010 sampai 4 Juli 2010 didapatkan responden sebanyak 32

responden. Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

a. Karakteristik responden di Desa Trimurti Srandakan Bantul

berdasarkan umur ibu

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Ibu

Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Umur ibu (th) Frekuensi Persentase (%) 20-30 28 87,5 > 30 4 12,5 Total 32 100,0

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai umur

20-30 tahun sebanyak 28 responden.

Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

b. Karakteristik responden di Desa Trimurti Srandakan Bantul

berdasarkan umur bayi

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur Bayi

Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Umur bayi (bln) Frekuensi Persentase (%) 3 7 21,9 4 8 25,0 5 8 25,0 6 9 29,1

Total 32 100,0 Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai bayi

berumur 6 bulan sebanyak 9 responden, sedangkan responden yang

paling sedikit mempunyai bayi berumur 3 bulan sebanyak 7 responden.

c. Karakteristik responden di Desa Trimurti Srandakan Bantul

berdasarkan pendidikan ibu

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan

Ibu Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 2 6,2

SMP 5 15,6 SMA 25 78,1 Total 32 100,0

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai

tingkat pendidikan SMA sebanyak 25 responden, sedangkan

Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

responden yang paling sedikit mempunyai tingkat pendidikan SD

sebanyak 2 responden.

d. Karakteristik responden di Desa Trimurti Srandakan Bantul

berdasarkan pekerjaan ibu

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan

Ibu Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT 18 56,2

SWASTA 14 43,8 PEGAWAI/PNS 0 0

Total 32 100,0 Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa didapatkan sebagian besar responden

mempunyai pekerjaan sebagai IRT sebanyak 18 responden.

3. Analisa univariat

a. Perilaku Responden di Desa Trimurti Srandakan Bantul Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Ibu Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan (Pre-test) Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Perilaku ibu Frekuensi Persentase (%) Sesuai Teknik 0 0

Tidak Sesuai Teknik 32 100,0 Total 32 100,0

Sumber: Data Primer 2011

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perilaku responden

melakukan pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang

Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

pijat bayi semua reponden masuk dalam kategori “Tidak Sesuai

Teknik” sebanyak 32 responden.

b. Perilaku Responden Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Sesudah

Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Ibu Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan (Post-test) Di Desa Trimurti Srandakan Bantul Pada Bulan Juni-Juli 2010

Perilaku ibu Frekuensi Persentase (%) Sesuai Teknik 32 100,0

Tidak Sesuai Teknik 0 0 Total 32 100,0

Sumber: Data Primer 2011

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perilaku responden

melakukan pijat bayi sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang

pijat bayi semua reponden masuk dalam kategori “Sesuai Teknik”

sebanyak 32 responden.

4. Analisa Bivariat

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “pendidikan kesehatan tentang

pijat bayi dapat meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa

Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta”. Untuk membuktikan hipotesis

tersebut peneliti menggunakan McNemar Test dengan taraf signifikansi

5%.

Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

Tabel 4.7 Perbandingan perilaku ibu melakukan pijat bayi sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta pada bulan Juni-Juli 2011.

Kegiatan Perilaku Ibu Melakukan Pijat bayi

Tidak Sesuai Teknik Sesuai Teknik Jumlah N (%) N (%) N (%)

Pre-test 32 100 0 0 2 100 Post-test 0 0 32 100 2 100

Sumber: Data Primer 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebelum

dilakukan pendidikan kesehatan mempunyai kategori perilaku “Tidak

Sesuai Teknik” sebanyak 32 responden (100%), sedangkan jumlah

responden setelah diberikan pendidikan kesehatan mempunyai kategori

perilaku “Sesuai Teknik” sebanyak 32 responden (100%). Dalam hal ini

dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan

perilaku ibu melakukan pijat bayi sebagian besar responden adalah tidak

sesuai teknik, sedangkan perilaku ibu melakukan pijat bayi setelah

diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar adalah sesuai Teknik. Hal

ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan

perilaku ibu melakukan pijat bayi dari tidak sesuai teknik menjadi sesuai

teknik.

Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Tabel 4.8 Uji McNemar Test Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi

Test Statisticsb

Pre-Test Perilaku Ibu & Post-Test Perilaku Ibu

N 32

Chi-Squarea 30.031

Asymp. Sig. .000

a. Continuity Corrected

b. McNemar Test

Sumber: Data Primer 2011

Uji McNemar (uji beda dua kelompok dependen) menggambarkan hal

yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan perilaku responden

sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dibantu oleh

program komputer diperoleh �������2 = 30.031 dan p=0,000, bila dk=1

dengan signifikansi 5% maka harga ��� 2 = 3,841. Karena �������

2 lebih

besar dari ��� 2 (30.031 >3,841) dan p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dapat

meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti

Srandakan Bantul Yogyakarta tahun 2011.

B. Pembahasan Penelitian

1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini sebagian besar umur responden berusia 20-30

tahun yaitu 28 orang (87,5%). Usia seseorang dapat mempengaruhi

perilaku melakukan pijat bayi, semakin bertambah usia tentunya akan

Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan dengan yang memiliki usia

muda. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya. Sehingga perilaku praktik pijat bayi yang

dilakukan semakin membaik (Mubarok,W.I., dkk, 2007).

Mayoritas umur bayi responden berumur 6 bulan yaitu 9 orang

(29,1%). Pemijatan bayi dapat dilakukan lebih dini untuk meningkatkan

tumbuh kembang balita. Menurut Roesli (2009), menyatakan bahwa pijat

bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan. Dengan lebih cepat

mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar.

Pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi

berumur 3 tahun.

Pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan

SMA yaitu 25 responden (78%). Pendidikan membentuk pola pikir hingga

memberikan kemudahan dalam penerimaan informasi atau pemberian

pendidikan kesehatan tentang pijat bayi oleh petugas kesehatan. Lembaga

pendidikan meletakkan konsep pengertian sehingga semakin tinggi

pendidikan seseorang akan semakin baik pengetahuan (Soekanto, 2006).

Hal in juga sesuai dengan teori Suliha (2002) yang menyatakan perilaku

juga dipengaruhi oleh pendidikan.

Dalam penelitian ini sebagian besar responden tidak berkerja atau

sebagai ibu rumah tangga yaitu 18 responden (56,2%). Mayoritas ibu yang

tidak berkerja atau sebagai ibu rumah tangga lebih banyak waktu luangnya

untuk mencari informasi kesehatan sehingga bisa berperilaku baik. Hal ini

Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

sesuai dengan teori yang Notoatmodjo (2003) yang menyatakan pekerjaan

mempengaruhi perilaku.

2. Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Sebelum Diberikan Pendidikan

Kesehatan

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebelum dilakukan

pendidikan kesehatan tentang pijat bayi berdasarkan hasil observasi

diketahui perilaku responden melakukan pijat bayi semua reponden masuk

dalam kategori “Tidak Sesuai Teknik” sebanyak 32 responden (100%) dan

tidak ada responden yang mempunyai perilaku melakukan pijat bayi dalam

kategori “Sesuai Teknik”. Hasil menunjukan sebagian besar perilaku pijat

bayi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan kategori “Tidak

Sesuai Teknik”.

Perilaku melakukan pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan

dapat dipengaruhi pengetahuan dan informasi seseorang. Pengetahuan

dapat diperoleh dari informasi – informasi tentang cara–cara mencapai

tumbuh kembang balita, cara pemeliharaan, cara menghindari penyakit,

dan sebagainya. Selanjutnya dengan pengetahuan-pengetahuan tersebut

akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya akan menyebabkan orang

berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang di milikinya (Notoatmodjo,

2003).

Rendahnya nilai perilaku ibu melakukan pijat bayi di desa Trimurti,

Srandakan, Bantul, Yogyakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah tingkat pengetahuan, tradisi atau kebudayaan dan peran

Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

petugas kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 orang di

Desa Trimurti Srandakan Bantul diketahui 9 responden (90%) belum

mengetahui dengan jelas pengaruh positif pijat bayi terhadap ibu dan

bayinya, serta belum mengetahui cara melakukan pijat bayi yang baik dan

benar sesuai pedoman pijat bayi sehingga sehingga mempengaruhi

perilaku para ibu dalam melakukan pijat bayi. Mereka mengatakan di

desanya dukun masih memegang peranan penting dalam pemijatan bayi.

Masyarakat menganggap bahwa pijat bayi hanya dilakukan jika bayi

mereka sakit atau rewel, ada juga yang menganggap pijat bayi sebagai

rutinitas perawatan bayi setelah bayi lahir bahkan untuk mengusir

makhluk halus. Kebiasaaan melakukan pemijatan pada bayi oleh dukun

bayi masih dilakukan oleh hampir semua orang tua yang memiliki bayi

dan balita. Sebagian besar dari mereka juga belum pernah mendapatkan

pendidikan kesehatan tentang pijat bayi karena yang melakukan pijat bayi

adalah dukun. Dan berdasarkan wawancara dengan Bidan Desa di

Puskesmas didapatkan data bahwa selama ini puskesmas sudah pernah

memberikan pelatihan tentang pijat bayi terhadap dukun bayi di Desa

Trimurti, namun belum pernah memberikan pendidikan kesehatan tentang

pijat bayi terhadap ibu-ibu di Desa Trimurti.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai umur 20-30 tahun sebanyak 28 responden (87,5%), usia bayi

berumur 6 bulan sebanyak 9 responden (29,1%), pendidikan responden

sebagian besar pendidikan SMA sebanyak 25 responden (78,1%), dan

Page 34: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

pekerjaan responden sebagian besar ibu rumah tangga sebanyak 18

responden (56,2%). Tinggi rendahnya tingkat pendidikan, usia dan

pekerjaan ibu mempengaruhi perilaku ibu melakukan pijat bayi, namun

perilaku ibu melakukan pijat bayi juga dipengaruhi oleh peran petugas

kesehatan.

Hasil penelitian ini didukung teori Green (1980) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antara lain 1) faktor

predisposisi meliputi pendidikan, ekonomi atau pendapatan, hubungan

sosial, 2) faktor pendukung meliputi lingkungan fisik, fasilitas kesehatan,

3) faktor penguat meliputi petugas kesehatan dan tokoh masyarakat

(Mubarok,W.I., dkk, 2007).

3. Perilaku Ibu Melakukan Pijat Bayi Sesudah Diberikan Pendidikan

Kesehatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku responden

melakukan pijat bayi sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat

sebagian besar reponden masuk dalam kategori “Sesuai Teknik” sebanyak

32 responden (100%) dan tidak ada responden yang mempunyai perilaku

melakukan pijat bayi dalam kategori “Tidak Sesuai Teknik”.

Perilaku ibu melakukan pijat bayi sesudah diberikan pendidikan

kesehatan sebagian besar ibu sudah dapat melakukan pijat bayi sesuai

dengan teknik, dengan memperhatikan materi yang diberikan,

menanyakan kepada petugas kesehatan jika ada kesalahan dan mengulang

terus materi pijat bayi melaui pemutaran VCD menggunakan media

Page 35: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

TV/komputer dan leaflet serta mempraktikan sehingga ibu dapat

memahami dengan baik tentang materi dan melakukan pijat bayi sesuai

teknik.

Hal ini sesuai dengan teori proses perubahan perilaku “ unfreezing to

refreezing” menurut Lewin (1951) yang dikutip Notoatmodjo (1997) yang

berlansung dalam 5 tahap, yaitu: fase pencarian, fase diagnosa masalah,

fase penentuan tujuan, fase tingkah laku baru dan fase pembekuan ulang

(Suliha, 2002).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Latifah (2010) yang menyatakan bahwa peningkatan perilaku ibu

dipengaruhi oleh para responden memahami dengan baik tentang materi

pendidikan kesehatan dengan metode individual yaitu dengan bimbingan

dan demonstrasi, penyuluhan serta pemutaran video dan kemudian merasa

cocok dengan materi tersebut, dan benar-benar menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Notoatmodjo (2007) perilaku perorangan yang erat

hubungannya dengan masalah kesehatan pada dasarnya adalah respon

seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit, pelayanan

kesehatan, makanan serta lingkungan. Pemberian pendidikan kesehatan

pijat bayi sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan agar

seseorang termotivasi meningkatkan tumbuh kembang balita dengan

melakukan pijat bayi dengan teknik yang sesuai dan menjaga

kesehatannya dengan tindakan preventif sejak usia balita.

Page 36: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

Menurut Subakti dan Anggraini (2009) menyatakan bahwa pijatan

lembut pada tubuh bayi juga bermanfaat untuk mengurangi masalah tidur,

memberikan pengalaman positif yang luar biasa antara bayi dengan

orangtuanya, meningkatkan fungsi motorik (memperkuat jalinan otot bayi

yang mengalami down syndrom atau gangguan perkembangan mental) dan

mempengaruhi 82% perbaikan otot lengan serta kaki pada bayi.

4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Perilaku Ibu

Melakukan Pijat Bayi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan pendidikan

kesehatan perilaku ibu melakukan pijat bayi sebagian besar responden

adalah tidak sesuai teknik yaitu sebanyak 32 responden (100%),

sedangkan perilaku ibu melakukan pijat bayi setelah diberikan pendidikan

kesehatan sebagian besar adalah sesuai teknik sebanyak 32 responden

(100%). Hal menunjukkan ini adanya perbedaan perilaku responden

melakukan pijat bayi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan

tentang pijat bayi. Hal ini juga menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan

dapat meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi dari tidak sesuai

teknik menjadi sesuai teknik.

Uji McNemar (uji beda dua kelompok dependen) menggambarkan hal

yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan perilaku responden

sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dibantu oleh

program komputer diperoleh �������2 = 30.031 dan p=0,000, bila dk=1

dengan signifikansi 5% maka harga ��� 2 = 3,841. Karena �������

2 lebih

Page 37: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

besar dari ��� 2 (30.031 >3,841) dan p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dapat

meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti

Srandakan Bantul Yogyakarta tahun 2011.

Keikutsertaan ibu-ibu dalam pendidikan kesehatan berkaitan dengan

pijat bayi dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu melakukan

pijat bayi sesuai teknik sehingga meningkatkan tumbuh kembang balita

lebih optimal antara lain meningkatkan proses tumbuh kembang anak,

meningkatkan hubungan kasih sayang. Berdasarkan penelitian di Australia

yang diungkapkan oleh Lana Kristina F. Flores membuktikan bahwa bayi

yang dipijat oleh orang tuanya akan mempunyai kecenderungan

peningkatan berat badan, hubungan emosional dan sosial yang lebih baik.

Namun ilmu kedokteran tentang pijat bayi masih belum banyak diketahui

oleh masyarakat (Putri, 2009).

Hasil peneltian ini sesuai dengan teori Suliha (2002) menyatakan

bahwa pendidikan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku secara

terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih

mandiri dalam mencapai hidup sehat. Pendidikan kesehatan merupakan

proses belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu

tentang nilai kesehatan menjadi tahu, dan dari tidak mampu mengatasi

masalah kesehatan sendiri menjadi mandiri. Dengan demikian pendidikan

kesehatan merupakan usaha/kegiatan untuk membantu individu,

kelompok, dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan baik

Page 38: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan untuk mencapai hidup sehat

secara optimal.

Perilaku melakukan pijat bayi dapat di pengaruhi oleh faktor usia,

pendidikan, dan pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Usia responden dapat

mempengaruhi perilaku melakukan pijat bayi ibu. Semakin dewasa usia

seseorang tentunya akan memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan

dengan yang memiliki usia muda. Hasil tersebut dapat diketahui sebagian

besar responden mempunyai umur 20-30 tahun sebanyak 28 responden

(87,5%).

Bertambah usia seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

mengambil pelajaran tentang kejadian yang memunculkan suatu

pengetahuan baru dalam dirinya, berkaitan dengan perilaku memijat bayi,

sehingga tidak dilakukan oleh orang lain seperti dukun. Menurut

Prasetyono (2009) menyatakan bahwa di Indonesia pelaksanaan pijat bayi

di masyarakat desa masih dipegang oleh dukun bayi. Selama ini pemijatan

tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit/rewel dan

susah tidur, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan perawatan bayi setelah

lahir.

Perilaku melakukan pijat bayi yang tidak sesuai teknik sebelum

dilakukan pendidikan kesehatan dapat disebabkan oleh kurangnya

informasi tentang pijat bayi dan tingkat pendidikan responden yang

sebagian besar pendidikan SMA sebanyak 25 responden (78,1%),

sehingga banyak ibu yang belum tepat melakukan pijat bayi sesuai teknik.

Page 39: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

Perilaku melakukan pijat bayi dapat dilakukan pada waktu luang.

Berdasarkan pekerjaan responden dapat diketahui bahwa sebagian besar

ibu rumah tangga sebanyak 18 responden (56,2%). Sehingga waktu

bersamaan anak lebih banyak dan dapat melakukan pijat pada bayi dengan

cukup.

Peningkatan signifikan terjadi setelah reponden diberikan pendidikan

kesehatan tentang pijat bayi oleh penelti secara individual dengan metode

bimbingan dan demonstrasi serta penyuluhan menggunakan alat bantu

sederhana yaitu leaflet dan alat pandang dengar dengan pemutaran VCD di

rumah responden, sehingga memberi keleluasaan pada responden secara

pribadi bertanya dan mendemonstrasikan pijat bayi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Hoddinot (2006) yang dikutip dari

Jurnal Winarsih, dkk (2006) mengatakan bahwa pemberian pendidikan

kesehatan secara individual dampaknya terhadap perubahan perilaku dan

keterampilan sangat signifikan dibandingkan dengan pendidikan kesehatan

yang diberikan secara kelompok.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Ningsih, Ayu Widya (2009) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan

yang bermakna pengetahuan ibu tentang pijat bayi antara sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan dan pemutaran VCD pijat bayi.

Selain informasi yang terdapat dalam pendidikan kesehatan,

peningkatan signifikan perilaku ibu melakukan pijat bayi juga dapat

dipengaruhi oleh adanya motivasi. Motivasi tersendiri berupa penilaian

Page 40: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

atau evaluasi dari peneliti, sehingga para responden berusaha

menampilkan yang terbaik dengan melakukan pijat bayi sesuai dengan

teknik yang benar. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak

agar mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini

diwujudkan dalam bentuk perilaku. Sesuai dengan teori manusia

berperilaku atau beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai

tujuan atau global. Dengan adanya need atau kebutuhan dalam diri

seseorang, maka akan muncul motivasi atau penggerak/pendorong,

sehingga manusia atau individu itu berperilaku, baru tujuan itu tercapai,

dan individu mengalami kepuasan (Notoatmodjo, 2003).

Pemberian pendidikan kesehatan oleh petugas berpengaruh terhadap

perilaku melakukan pijat bayi hasil tersebut diketahui terdapat

peningkatan perilaku ibu melakukan pijat bayi. Peran petugas kesehatan

tentang kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan,

wawasan dan perubahan perilaku ibu melakukan pijat bayi. Apalagi

dengan kondisi ibu-ibu setempat yang kurang bisa menerima dan

menerapkan dengan cepat, pendidikan kesehatan yang berulang-ulang

sangat diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai kesehatan pada ibu

tentang pijat bayi. Bimbingan secara terus-menerus dalam pemberian

pendidikan kesehatan sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku

individu. Dengan usaha pemberian pendidkan kesehatan yang terus

menerus, diharapkan nilai-nilai kesehatan tertanam dengan baik, derajat

Page 41: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

kesehatan menjadi baik dan akhirnya ibu dapat secara mandiri dalam

mengatasi masalah kesehatan.

Hasil analisis sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini yaitu

pendidikan kesehatan tentang pijat bayi dapat menigkatkan perilaku ibu

melakukan pijat bayi di desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta tahun

2011.

C. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna dan memiliki

keterbatasan dan kelemahan, diantaranya:

1. Penelitian ini masih dalam taraf penelitian pemula, penelitian ini

menggunakan pre eksperiment design dengan desain pre-test dan post-test

group. Dalam penelitian ini belum diberikan kelompok kontrol atau

kelompok pembanding.

2. Responden yang diambil hanya responden yang memenuhi kriteria saja,

sehingga apabila ada responden yang tidak memenuhi kriteria tidak

diambil untuk menjadi responden penelitian.

3. Kemungkinan terjadi bias sangat besar mengingat dalam melakukan post-

test perilaku ibu melakukan pijat bayi, peneliti hanya menggunakan

boneka dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku tidak diteliti.

4. Selama 1 minggu sesudah pre-test dan pemberian pendidikan kesehatan,

sebelum post test peneliti tidak melakukan intervensi apapun terhadap

responden.

Page 42: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

5. Dalam batasan pengkategorian perilaku ibu melakukan pijat bayi peneliti

belum menetapkan critical point yang harus dilakukan pada checklist

perilaku ibu melakukan pijat bayi.

Page 43: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Trimurti

Srandakan Bantul maka peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai umur 20-30 tahun, usia bayi responden berumur 6 bulan,

pendidikan responden sebagian besar pendidikan SMA, dan pekerjaan

responden sebagian besar sebagai ibu rumah tangga.

2. Perilaku ibu melakukan pijat bayi sebelum diberikan pendidikan kesehatan

tentang pijat bayi termasuk dalam kategori “Tidak Sesuai Teknik”.

3. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, nilai perilaku ibu melakukan pijat

bayi meningkat menjadi ke dalam kategori “Sesuai Teknik”.

4. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji McNemar Test dengan taraf

kesalahan (α) 0,05 terbukti bahwa pendidikan kesehatan tentang pijat bayi

dapat meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti

Srandakan Bantul Yogyakarta tahun 2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai

p yaitu 0,000 (p<0,05).

Page 44: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

71

B. Saran

1. Bagi Institusi

Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini dijadikan referensi

menambah wacana kepustakaan dan informasi ilmiah tentang pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi.

2. Bagi Profesi keperawatan

Diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat dapat memberikan

pendidikan kesehatan dan asuhan keperawatan yang benar berkaitan

dengan kesehatan ibu dan anak khususnya tentang pijat bayi, sehingga

dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi dan mampu

meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

3. Bagi tenaga kesehatan di Desa Trimurti Srandakan Bantul

Peneliti mengharapkan agar petugas kesehatan seperti perawat, bidan

dan kader kesehatan di Desa Trimurti Srandakan Bantul lebih berperan

dalam memberikan penyuluhan atau informasi kesehatan terhadap ibu

yang memiliki bayi terkait dengan perilaku ibu melakukan pijat bayi, serta

diadakan tindak lanjut misalnya evaluasi periodik, agar tujuan dari pijat

bayi itu benar-benar tercapai.

4. Bagi para ibu memiliki bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul

Para ibu yang memiliki bayi terutama ibu primipara perlu menambah

wawasan lagi tentang pijat bayi untuk meningkatkan perilaku ibu dalam

melakukan pijat bayi sesuai dengan teknik pijat bayi yang benar, misalnya

dengan banyak membaca buku pengetahuan tentang pijat bayi dan

Page 45: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

72

pedoman pijat bayi, mencari informasi pada petugas kesehatan terdekat

dan lain-lain. Selain itu diharapkan bagi para ibu untuk berbagi informasi

dan pengetahuan kepada ibu yang lain. Hal ini sangat berarti bagi ibu dan

bayi untuk meningkatkan perilaku melakukan pijat bayi sehingga

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

5. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya, dapat mensosialisasikan

teori tentang pijat bayi terhadap kader kesehatan dengan

menggerakkan kader kesehatan di desa setempat agar kader dapat juga

berperan aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat

bayi sehingga dapat meningkatkan perilaku ibu melakukan pijat bayi

untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

b. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya, dapat meneliti dan menggali

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku ibu melakukan

pijat bayi.

c. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya, dapat melakukan intervensi

dan post-test lebih dari sekali dan menetapkan critical point pada

cheklist pengukuran perilaku ibu melakukan pijat bayi.

Page 46: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Katharina Urilanty Putri. (2008). Persepsi Ibu Tentang Pijat Bayi Dan Perilaku Ibu Dalam Menerapkan Pijat Bayi. Skripsi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Anindyawati, Y. (2007). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu Melakukan Pijat Bayi. Skripsi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Dahlan, Muhamad Sopiyudin. (2008). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika.

Hidayat, Aziz Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Latifah, Y., (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Teknik Menyusui Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Menyusui Ibu Primipara di BPS Rochyatun Purworejo. Karya Tulis Ilmiah DIII Kebidanan STIKES A. YANI Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Maharani, S. (2009). Pijat dan Senam Sehat Untuk Bayi. Jogjakarta: Katahati.

Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Mubarok, W.I., dkk. (2007) Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ningsih, Ayu Widya. (2009). Perbandingan Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Pada Balita Setelah Mendapat Penyuluhan dan Pemutaran VCD di Kelurahan Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Skripsi Sarjana Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Cetakan kedua, Jakarta : Renika Cipta.

Page 47: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga, Jakarta : Renika Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Renika Cipta.

Nursalam, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Cetakan kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC

Prasetyono. (2009). Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri. Cetakan pertama. Jogjakarta: DIVA Press.

Putri, A. (2009). Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita: Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Genius Publisher.

Riwidikdo, H. (2010). Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: MITRA CENDIKA Press.

Roesli. (2008). Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi, Jakarta: Trubus Agriwidya.

Rosyida, A. (2010). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-3 Bulan. Karya Tulis Ilmiah DIII Kebidanan STIKES A. YANI Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Sari, A. (2004). Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pijat Bayi. Skripsi Sarjana Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.

Saryono. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis bagi Pemula. Cetakan kedua. Jogjakarta: MITRA CENDIKA Press.

Soekanto, Soerjono.2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Subakti dan Anggraini. (2008). Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media.

Page 48: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/763/1/Ferianto_3207048_nonfull.pdfpijat bayi terhadap perilaku ibu melakukan pijat bayi di Desa Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun 2011

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan keduabelas, Bandung: CV ALFABETA.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: EGC

Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Suliha, dkk. (2002). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Winarsih, K., dkk. (2006). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metoda Partisipasif Terhdap Perilaku Ibu Primipara Dalam Pemberian Asi di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Jurnal Mady, hal 49-54.