beksa lumaksai\a di dusun mangiran, desa trimurti,

3
f i PERKEMBA}IGA}I BENTUK PENYAJIAN REYOG WAYANG KRIDHA BEKSA LUMAKSAI\A DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH OTOK FITRIANTO 05209241020 JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UMVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20lt

Upload: vankhue

Post on 12-Jan-2017

248 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEKSA LUMAKSAI\A DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI,

fi

PERKEMBA}IGA}I BENTUK PENYAJIAN REYOG WAYANG KRIDHABEKSA LUMAKSAI\A DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI,

KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI.

Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan SeniUniversitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratanguna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

OTOK FITRIANTO

05209241020

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UMVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

20lt

Page 2: BEKSA LUMAKSAI\A DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI,

PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Perkembangan Bentuk Penyajian Reyog Wayang

Ktidho Belcsa Lumaksana Di Dusun Mangiran, Desa Trimurti, Kecamatan

Srandalan, Kabupaten Bantul" ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

padatanggal, 30 Desember 2010 dan dinyatakan lulus.

Nama

DEWAN PENGUJI

Jabatan Tanggal

t7 /,uDra. NiNyoman Seriati, M.Hum.

Dra. Herlinalr" M.Hum.

Drs. Bambang Suharjana, M.Sn.

Drs. Kuswarsantyo, M.Hum.

Ketua Penguji

Sekretaris Penguji

Penguji I

Penguji II

:z!!l/.'(

Yogyakarta, l3 Januari 20llFakultas Bahasa dan Seni

111

'.Dr. ZtmzaniNIP. 19550505 198011 1 001

Page 3: BEKSA LUMAKSAI\A DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI,

PERKEMBANGAN BENTUK PENYAJIAI\ REYOG WAYANG KRIDHA

BEKSA LUMAKSANA DI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI,

KECAMATA}I SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Oleh. 0tok FitriantoNIM 0520924;,1020

ABSTRAKPenilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bentuk

penyajian Reyog Wayang Kridha Belesa Lumoksana di Dusun Mangiran, DesaTrimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalatrkesenian tradisional Reyog Wayang Kridha Beksa Lumalrsana yang berada diDusun Mangiran, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Datasubjek penelitian ini terdiri dari: 1) Tokoh masyarakat (pembina dan ketuakesenian) 2) Masyarakat 3) PelatitU penari dan pemusik kesenian tradisionalReyog Wayang. Data diperoleh dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi.Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi data.

Hasil penelitian ini adalah sejarah perkembangan bentuk penyajian ReyogWayang Kridha Beksa Lumaksana meliputi (1) Gerak dalam kesenian tradisionalReyog Wayang Kridha Beksa Lumaksana telah banyak variasi, (2) Tata rias danbusana Reyog Wayang Kridha Beksa Lumaksana disamakan dengan tokoh yangada di dalam wayang kulit telah mengalami perkembangan dari sisi tata riasnya.Tata rias pada masa lalu masih kasar, masa kini tata rias sudah diperhalus.Demikian pula tata busananya, yang dahulu menggunakan kain gandum, sekarangsudah memakai kain cinde. Untuk lailitan sebagai asesoris dulu dari kertas,sekarang sudah dari kulit asli (3) Iringan yang digunakan adalah kendhang,bendhe ageng, bendhe tengahan, bendhe alit, pethunthung, dhodhog ogeng,dhodhog tengahan, dhodhog alit, kecrek, drum, simbal, angklung, japan, (4)Kesenian tradisional Reyog lTayang Kridha Beksa Lumaksana ini menggunakanproperty berupa pedang, bendera identitas group dan bendera kejayaan, benderaumbul - umbul serta kain putih. (5) Tempat pertunjukan Reyog Wayang KridhaBelrsa Lumaksana menyesuaikan dengan permintaan oftmg yang mau nanggap,sedang tempat pementasan tidak harus di lapangn dan halaman rumah namun dimana tempat yang dirasa memungkinkan untuk dilakukan pertunjukan danpenonton bisa lelrrasa menyaksikan pertunjukan, (6) Desain lantai yang dignnakan adalah desain lantai balanced (berimbang) pembagian dua kelompokyang berimbang, unison lingkaran (kesan teratur) garisnya biar terkesan teraturdan rapi, dan desain alternate (selang seling) s-upaya tidak kelihatan monoton.

xlv