penyerapan air tanah oleh teh (camellia …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PENYERAPAN AIR TANAH OLEH TEH (Camellia sinensis (L) O.Kuntze) DI PAKUDUA, GAHBUNG.
Pudjo Rahardjo*, H.M. Mitrosuhardjo**,Zuhdi Sri Wibowo*
ABSTRAK
dan
PENYERAPAM AIR TAMAR OLEO TER (ea.ellia sinensis (L) O. Kuntze) 01 PAKUDUA.
GAKBUHG. Pemasangan plastik dalam penelitian ini bertujuan untuk mencegah input air
ke dalam perakaran tanam-tanaman teh dan mencegah output air karena evaporasi per
lIukaan tanah. Pada awal penel itian tanah dalam keadaan kapasi tas lapang sehinggo
output air karena drainase dan run-off tidak ada. Akhirnya. dengan cara ini transpi
rasi yang senilai dengan penyerapan air tannh oleh akar tanaman teh dapat dideteksi.
Penyerapan air tanah dapat terjadi pada kedalaman 0 - 180 cm. dan besarnya berkisar
antara 1.5 - 2.5 mm/hari dengan rata-rata penyinaran matahari 6.5 jam/hari.
ABSTRACT
SOIL WATER UTRACTIOH BY TEA BUSIIES (Oulellia sinensis (L) 0). Kuntze) AT PAIU
DUA, GAKBUHG. The application of rainout cover in this study aimed to protect water
input into the root zone and to prevent water out.put derived froll soil surface
evaporation. Due to the field capasity condition at the beginning of research. there
was no drainage and run-off as water outputs. As a result, transpiration or soil
water extraction by root of tea bushes could be detected. Soil water extraction
accurred from the top (0 cm depth) down to below. 180 em depth and the value was
*about 1.5 to 2.5 mm/day with condition about 6.5 hours/day sunshine duration.
PENDAHULUAN
Dalam pengertian Fisika Pertanian, tanaman memerlukan 5 hal
untuk kelangsungan tumbuh sehat yakni :
Media Dukung. Tanah merupakan media dukung utama dimana sistem
perakaran berkembang dan mendukung pertumbuhan.
* Pusat Penelitian Perkebunan Gambung
** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN
273
Oksigen. Akar tanaman dan organisme tanah yang hidup perluoksigen untuk bernapas. Porositas tanah penting kaitannya 'dengan
t~rg~dianya okgigen dalam tanah.
Air. Air terikat oleh partikel-partikel tanah dan selanjutnya
mempengaruhi tingkat ketersediaan hara di dalam tanah yang terserapoleh akar tanaman.
Unsur Bara. Tanaman menyerap unsur hara yang tersedia di dalam
tanah dengan eara mengabsorbsinya dari tanah (soil solutiol!).Suhu. Tanah memil iki karasteristik suhu yang akan memberikan
suasana optimum atau tidak optimum bagi pertumbuhan tanaman.
Media dukung, oksigen, air , dan suhu lebih terkai t terhadapsHat fiaik tanah. Tanaman akan terganggu pertumbuhannya apabilasalah satu diantara 5 hal tersebut di atas tidak tersedia seeara
optimum, dan bahkan tanaman akan sangat terganggu pertumbuhannyaapabila air dalam tanah dalam keadaan melampaui titik layu (wilti_ggPO in t) •
Keadaan agroklimat selama musim penghujan dan kemarau mempengaruhi tingkat produksi pueuk tanaman teh. Hal tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan neraea air antara musim penghujan dan
kemarau. Tidak jarang pula, musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan tanaman teh mengalami tekanan, karena kadar air tanah
dalam keadaan wiltin~ point. Penelitian tingkat penyerapan air
(transpi rasi) perlu dilakukan terlebih dahulu sebel urn peneli tianmengenai stres tanaman teh dilakukan.
BAlIAN DAN METODE
Neraea ai r merupakan sebuah metode untuk menghi tung tingkat
ketersediaan air di dalam tanah (1). Di dalam zone perakaran padasetiap interval waktu, perubahan jumlah air total (soil water
stora~e) (W) sarna dengan input air dikurangi dengan output air (2;
3; dan 4). lnput air dapat berupa eurah hujan (H) dan irigasi (1),sedang output air adalah evaporasi (E), transpirasi (T) 9r~in~gg (D)dan run-off (R). Selanjutnya berdasarkan RAHARJO (5) perubahanjumlah air total adalah
W = H + I - E - T - D - R
274
Apabila di suatu kebun teh dimana curah hujan dan irigasi dapat
dicegah, misalnya dengan pemasangan plastik (rainout cover) di atas
permukaan tanah di antara tanam-tanaman teh yang dengan sendirinya
mencegah proses evaporasi dari permukaan tanah itu sendiri, se
lanjutnya tanah juga dalam keadaan kapasitas lapang yang mampu meni
adakan output air karena draina~e dan run-off, maka pada kebun teh
tersebut yang terjadi hanyalah transpirasi yang senilai dengan be
sarnya penyerapan air oleh sistem perakaran yang ada. Metode pe
masangan plastik (rainout cover) tersebut dipakai dalam penelitian
ini. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh SNOW (3) pada Kiwi
fruit, dan RAHARDJO (4) pada tanaman apel.
Penelitian dilaksanakan di Blok Pakudua, Kebun Percobaan Pusat
Peneli tian Perkebunan Gambung mulai April 1990 sid Agustus 1990.
Lokasi penelitian terletak pada ketinggian ± 1250 m dari permukaan
laut. Tanaman teh yang digunakan adalah klon TRI 2025, ditanam pada
tahun 1982 dan umur pangkas saat peneli tian adalah 46 bulan. Ke
rapatan tajuk daun teh adalah 100 persen menutupi permukaan tanah.
Kalibrasi hubungan nilai kandungan air tanah (volumetric) an
tara metode pengeringan oven dengan bacaan nilai tersebut pada Neu
tron· Probe (6) dilakukan pada bulan April - Mei 1990. Pemasangan
x xxxxxxx1-----------------------------\
plastikx
Ix XXXXX
IX (rainout cover)I
III
X
:x xxxxXIXI
pipa pengamatan I
II
X
:x x~ x x x: x
~ipa pengamatan IIx
:x xx ax x x: x~pipa pengamatan IIIx
:x xxxxXIXI II
Xix xxxxXI
XI\-----------------------------,
X
XXXXXXX -u
Gambar 1. Tata letak petak penelitiandi Pakudua
275
tiga pipa aluminium di antara dua perdu teh di tengah-tengah plot
untuk penempatan sumber neutron dan detektor dari Neutron Probe
Qiln~uhnn DnOn1 uuni 1U~DI ueQnniinn DgnDIDDntnn lombn'lft BluHhpada permukaan tanah di antara perdu-perdu teh (6 x 6 tanaman) yang
diteliti untuk menghindari meresapnya air eurah hujan ke zone per
akaran dan meneegah evaporasi permukaan tanah daerah penelitian dari
RAHARDJO (7) pada 12 Juni 1990 (lihat Gambar 1). Pengamatan profil
kandungan air 70; 80; 100; 120; 160 dan 180 em dengan Soil Moisture
Meter (CPN 503) dilakukan mulai 12 Juni 1990 sampai 1 Agustus 1990.
Hasil pengamatan memberikan profil kandungan air tanah (soil water
profile) dan jumlah air total kandungan dalam tanah (soil water
stora~e) .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil kandungan air tanah memberikan informasi mengenai ke
dalaman dan kualitatif penyerapan air tanah, sedangkan jumlah air
total (mm) (soil water stora~e) menerangkan kuanti tatif air tanah
yang terserap.
Gambar 2 a, b dan e menunjukkan garis kandungan air tanah dalam
kedalaman 0 - 180 em berturut-turut pada pengamatan Neutron Probe I,
II dan III. Garis profil yang pertama adalah pengamatan tanggal 12
Juni 1990, kedua 6 Juli (24 hari kemudian) dan ketiga 1 Agustus
1990 (50 hari kemudian). Ketiga garis profil pada gambar 2 a, b, dan
e mengisyaratkan tidak adanya air gravi tasi sehingga saat memulai
penelitian kondisi tanah adalah dalam kapasitas lapang (Field ~~
city) .Gambar.2a menerangkan bahwa penyerapan air di dalam tanah oleh
akar terjadi lebih dari kedalaman 180 em. Sedang gambar 2 b dan e
menunjukkan bahwa penyerapan air tanah 12 Juni 1990 sid 6 Juli 1990
(24 hari) hanya terjadi pada kedalaman 0 - 180 em, selanjutnya
antara 6 Juli 1990 sampai dengan 1 Agustus 1990 (26 hari) terjadi
dari atas sampai di bawah 180 em. Hal tersebut dapat dilihat pada
posisi garis-garis profil kandungan air pada suatu kedalaman. Posisi
garis-garis yang tertutup menandakan tidak ada perubahan kadar air
atau tidak ada penyerapan air oleh akar pada kedalaman tersebut.
Sebaliknya, garis-garis profil yang terbuka menunjukkan adanya
276
perubahan kadar air pada kedalaman terse but akibat terjadinya
penyerapan air tanah oleh akar.
Bentuk garis-gads profil pada gambar 2a, b dan e yang tidak
mempunyai garis patah (menonjol) memberikan petunjuk bahwa pada
lokasi peneli tian tidak ada suatu lapisan lempung yang biasanya
mempunyai kandungan air lebih tinggi.
Besarnya perubahan nilai integrasi dari garis profil kandungan
air ke 1 (12 Juni 1990) menjadi ke 2 (6 Juli 1990, 24 had) adalah
kira-kira separuhnya bila dibanding dari garis profil kandungan air
ke 2 (6Juli 1990) menjadi ke 3 (1 Agustus 1990, 26 hari) lihat Tabel
1."
Besarnya penyerapan air pada periode 6 Juli 1990 sid 1 Agustus 1990
dibanding periode sebelumnya adalah karena dukungan keadaan agrokli
mat. Tabel 2 menunjukkan bahwa periode 6 Juli 1990 - 1 Agustus 1990
mempunyai eurah hujan yang lebih rendah, lama penyinaran matahari
yang lebih panjang dan selisih suhu rata-rata maximum dikurangi
minimum lebih besar daripada periode sebelumnya.
Gambar 3 memberikan keadaan hubungan antara jumlah air total
(soil water stora~e) kedalaman 0 - 190 em pada pipa pengamatan
Tabel 1. Jumlah air total pada pipa I, II dan III dan selisih dalam
dua periode.
Jumlah air total kedalaman 0 - 190 em
•••••••••••••••••••• mm •••••••••••••••••••
Pipa pengamatan
IIIIIIRata-rata
12 Juni 1990
1138,001100,761109,541116,10
Selisih dIm. 24 jam
34,2732,9725,4631,07
6 Juli 1990
1103,73106'7,791083,581085,03
Selisih dIm. 26 hari
58,3571,6967,5265,85
1 Agustus 1990
1045,38996,101016,061019,18
277
Tabel 2. Ringkasan keadaan agroklimat selama penelitian.
Periode
cural
Hujan
Lama
PenyinaranMatahari
Suhu rata-rata
Max. Min. Selisih--------------------------------------------------------------------
•• • mm •••.. . jam ..•.......... °C ......
12 Juni 1990 sid
6 juli 1990
179,04140,1622.016,06,0
6 Juli 1990 sid1 Agustus 1990
49,92192,9222,714,08,7
Neutron Probe I, II dan III. Masing-masing pengamatan mempunyai
hubungan regresi linier sebagai berikut
Pipa pengamatan I, YI = -1,5152 x + 1151,5778, a - e
Pipa pengamatan II, YII = -1,9818 x + 1152,9839, b c
Pipa pengamatan III, Y11I = -2,4653 x + 1167,4979, - d f
Koofisien-koofisien (masing-masing -1,5152; -1,9818;. dan -2,4653)
menunjukkan rata-rata penyerapanair dari 12 Juni 1990 - 1 Agustus
1990. Berdasarkan analisa homogenitas garis regresi (Gomes and
Gomes, 1984; Eggles and Rahardjo, 1989) ternyata bahwa :
- YI berbeda sangat nyata dengan YII,
- YII berbeda sangat nyata dengan YIII,
- YI berbeda sangat nyata dengan YIII•
Kenyataan demikian dapat menggambarkan bahwa penyerapan air oleh
akar pada sekitar pipa pengamatan I, II dan III kurang seragam.
Nilai penyerapan oleh akar tanaman teh berkisar antara 1,5 - 2,5
mm/hari pada keadaan panjang penyinaran matahari kira-kira 6,5
jam/har i.
KESIMPULAN
Penelitian ini tidak memperhatikan dan tidak menghitung evapo
rasi dari permukaan tanah, melainkan hanya memperhatikan penyerapan
air oleh sistem perakaran tanaman teh.
Pada penelitian tingkat penyerapan air oleh tanaman"teh, tahun
tanam 1982, umur pangkas 46 - 47 bulan, tajuk daun menutup 100
278
persen, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak ada lapisan lempung pada lokasi penelitian.
2. Terjadi penyerapan air (soil water extraction) dari kedalam 0 cm
- di bawah 180 cm pada pipa pengamatan I, dan baru pada pipa
pengamatan II dan III setelah 24 hari tidak ada input air kedalam
zone perakaran.
3. Keadaan agroklimat sangat mendukung laju penyerapan air tanah.
4. Rata-rata penyerapan air tanah oleh tanaman teh bertajuk menutup
adalah 1,5 - 2,5 mm/hari dan terjadi penyerapan air tanah yang
kurang seragam diantara pipa pengamatan I, II dan III.
Hasil peneli tian yang sangat menarik adalah bahwa penyerapan
air tanah oleh akar tanaman teh dapat terjadi di bawah kedalaman 180
cm. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya supaya dapat mengamati
perubahan profil kandungan air melalui pipa pengamatan Neutron Probe
pada kedalaman lebih dari 200 cm.
Pengkajian seberapa jauh terjadinya penyerapan hara dan air di
dekat permukaan tanah dan di kedalaman 100 cm, atau lebih, dapat
dilakukan dengan perpaduan penelitian penyerapan air dengan Neutron
Probe dan penelitian penyerapan hara dengan 32p• Perpaduan peneliti
an tersebut diharapkan akan memberi hasil yang saling mengkait.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada para assisten Bidang Tanah
dan Nutrisi Tanaman, Administratur Kebun Gambung beserta Staf, dan
Unit Pool Kendaraan yang telah membantu demi terlaksananya peneliti
an ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. HILLEL, D., Introduction to Soil Physics, Academic Press (1982).
2. MARSHALL, T.J., and HOLMES, J.W., Soil Physics, Cambridge Uni
versity Press (1888).
279
3. SNOW, V.O., The pattern of soil-water extraction by individual
kiwifruit vines, MAGrSc Thesis, Massey University, New Zealand
(1987).
4. TAYLOR, S.A., and ASHCROFT, G.L., Physical Edaphology, W.H. Free
man and Company (1972).
5. RAHARDJO, P., Soil-water use by apple tress, MAGrSc Thesis,
Massey University, New Zealand (1989).
6. GREACEN, L.E., Soil-Water Assessment by the Neutron Probe Method,
CSIRO, Australia (1981).
7. RAHARDJO, P., Soil-water extraction around an apple tress,
Dip. Agr. Sc., Thesis, Massey University, New Zealand (1988).
Kandungan air tanah (em3/on3)
0
2040Go80100I
+
20 -I
.~~~M\\
4u
I
60··
-~~80
I ~
~
_~ IOU
! \\~ 120 -
E l~ ra1J 140~\ \
- 12 Juni 19901601
.:-+6 Ju Ji 1990
~~
*1 Agus tus 1990
180
,
Gambar 2a. ProfiJ kandungan air tanah kedalaman 0 - leO em
pada pipa pengamatan Neutron Probe I
280
20-
40-
60-
80-
oKandungan air ~anah (em3;em3)
20 40 60 80 100.
IJ
~ 100--I:~<II
-;;;120--"~
140
160.-
180
- 12 Juni 1990
+ 6 Jun i 1990
* 1 Agustus 19901 __ - , _. .....•..•.• '_"""_~' ...
Gambar 2b. Profil kandungan air tanah kedalaman 0 - 180 em
pada pipa pengamatan Neutron Probe II
281
.---.---;---.,---- 12 Junl 1990
+ 6 Juni 1990
20 -
4060-8<r-'E
~ 100-e:~~ 120'"co
~:.! 140 ..
160 -180-
oKandungan air tanah (cm3/cm3)
20 40 60 80
1:
100
Agu 5 tus 1990:
282
Gambar 2c. Profil kandungan air tanah kedalaman 0 - 180 em
p~da pipa penga,matan Neutron Probe III
1150
01130
1110
51 ••I O~O
E\:B •.
a..
1070 ~~ 1050L.II>£
1030II> E
OJ 1010....,
998
970
Har i ke - ] 2
II Hari ke-31
III Hari ke-oZ
12 Juni 1990
Ju Ii 1990
Agustus 1990
a .IS
Jumlah air 0 - 19n em
j a rak I
Y = -1,5152x + 1151,5778
Jumlah air 0 - 190 em,Jarak II
Y = -1 ,981ox + 1125,903~
•• Junlah aIr 0 - 190 em,Jarak III
Y = -z,4653x + 1167,4679
95010 15 20 25 30 35'..••aktu
50 55 60 65
Gambar 3. Jumlah air total pada kedalaman 0 - 190 em pada pipa pengamatanNeutron Probe I, II, dan I II
DISKUSI
HARRY IS M.
Apakah penggenangan air dalam profil tanah pada kurun waktu terten
tu, identik dengan jumlah air yang diserap tanaman untuk transpira
si?
PUDJO RAHARDJO
Tidak identik, karena pada penggenangan air akan terjadi pergerakan
air gravitasi di samping terjadi proses transpirasi. Pada saat ter
sebut, kita tidak bisa membedakan mana air gravitasi dan mana air
transpirasi dalam ekspresi perubahan profil kandungan air tanah.
Hanya pada keadaan kapasitas lapang, perubahan profil kandungan air
akan menggambarkan laju transpirasi seeara jelas.
EKA SUGIYARTA
Dijelaskan oleh penelitian Pak Isa D. dkk. bahwa perakaran aktif
dad tanaman teh pada kedalaman 10 em sedang penyerapan akar tanaman
teh terjadi sampai kedalaman 180 em. Sejauh mana distribusi akar
tanaman teh (kedalamannya) hingga mampu mengadakan penyerapan ai r
tanah sedalam 180 em.
PUDJO RMIARDJO
Akar terdapat 0 - 180 em, bahkan lebih, sedangkan fungsinya dibagi
sebagai berikut:
a. Akar atas berguna untuk meresap air dan unsur hara.
b. Akar bawah berguna hanya untuk menyerap dengan sedikit unsur
hara.
Oleh karena itu, apabila oksigen, air, suhu, dan hara dalam keadaan
optimum, maka tanaman akan tumbuh dengan baik, tetapi apabila salah
satu terganggu ketersediaannya misal air maka tanaman akan terganggu
pula pertumbuhannya karena hanya air saja (atau sedikit hara saja).
284