pdf total prenteral nutrisi steril

22
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nutrisi 1. Pengertian Nutrisi Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. 2. Kebutuhan Nutrisi 2.1 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit kritis dapat menurunkan angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar dari tunjangan nutrisi yaitu:

Upload: fransiska-vita

Post on 20-Jun-2015

337 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pdf total prenteral nutrisi   steril

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nutrisi

1. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara

jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia

menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan

kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal

setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.

Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses

organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal

melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari

organ-organ, serta menghasilkan energi.

2. Kebutuhan Nutrisi

2.1 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit

kritis dapat menurunkan angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar

dari tunjangan nutrisi yaitu:

Page 2: Pdf total prenteral nutrisi   steril

9

a. mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas

yaitu starvation dan infrastruktur.

b. Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak

sakit kritis hendaknya dilakukan berulang ulang untuk

menentukan kecukupan nutrisi dan untuk menentukan

tunjangan nutrisi selanjutnya. Pemeriksaan yang berulang-

ulang ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang

Intensif mengalami defisiensi makronutrien 48jam setelah

anak dirawat. Disamping itu disfungsi/gagal organ multipel

dapat terjadi sesudah trauma, sepsis atau gagal nafas yang

berhubungan dengan hipermetabolisme yang berlangsung lama

(Setiati,2000).

2.2 Beberapa cara mengukur kebutuhan nutrisi :

a. Metabolic Chart- Indirect Calorimetry Resting Energy

Expenditur (REE).

[(konsentrasi O2)(0,39) + (produksi CO2)(1,11)] x 1440.

Rumus ini kurang akurat pada pasien-pasien dengan FiO2

lebih dari 40%.

b. Persamaan Harris Benedict( untuk dewasa).

Basal Energy Expenditure (BEE):

Laki-laki: 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x Umur)

Wanita: 655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,67 xUmur)

Rata-rata BEE adalah mendekati 25 kkal/ kgbb /hari.

Page 3: Pdf total prenteral nutrisi   steril

10

BB=berat badan, TB=tinggi badan

Untuk menghitung BEE harus disesuaikan dengan factor-

faktor metabolik, seperti: demam, operasi, sepsis, luka bakar

dan lain-lain.

c. 25-30 kkal/kgbb ideal/hari (untuk dewasa)

120-135 kkal/kgbb/hari (untuk premature)

120-140 kkal/kgbb/hari (untuk infant) (Setiati, 2000)

d. Menghitung balance nitrogen dengan menggunakan urea urine

24 jam dan dalam hubungannya dengan urea darah dan

Albumin. Tiap gram nitrogen yang dihasilkan menggunakan

energy sebesar 100-150 kkal (At Tock, 2007).

Kebutuhan energi pada pasien kritis: Rule of Thumb dalam

menghitung kebutuhan kalori, yaitu 25-30 kkal/kgbb/hari.

Selain itu penetapan Resting Energy Expenditure (REE)

harus dilakukan sebelum memberikan nutrisi. REE adalah

pengukuran jumlah energy yang dikeluarkan untuk

mempertahankan kehidupan pada kondisi istirahat dan 12-

18 jam setelah makan. REE sering juga disebut Basal

Metabolic Rate (BMR), Basal Energy Requirement

(BER), atau Basal Energy Expenditure (BEE). Perkiraan

REE yang akurat dapat membantu mengurangi komplikasi

akibat kelebihan pemberian nutrisi (overviding) seperti

Page 4: Pdf total prenteral nutrisi   steril

11

infiltrasi lemak ke hati dan pulmonary compromise

(Wiryana, 2007).

2.3 Bentuk pemberian kalori yaitu :

a. Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang

penting. Setiap gram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4

kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar

50%-60% dari kebutuhan kalori (Setiati, 2000)

b. Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi

enteral maupun parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian

lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu

gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi

antara lain sebagai sumber energi, membantu absorbsi vitamin

yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak esensial,

membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu

regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan-jaringan tubuh

(Setiati, 2000).

c. Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah

0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan

kalori. Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat

menjadi 1,2-1,5 gr/kgbb/hari. Pada beberapa penyakit tertentu,

asupan protein harus dikontrol, misalnya kegagalan hati akut

dan pasien uremia, asupan protein dibatasi sebesar 0,5

gr/kgbb/hari(Wiryana,2007). Setiati, 2000 juga berpendapat,

Page 5: Pdf total prenteral nutrisi   steril

12

kebutuhan protein untuk BBLR 2,0-2,5g/kgbb/hari, bayi 2,5-

3,0g/kgbb/hari, anak 1,5-2,5g/kgbb/hari.

Kebutuhan micro nutrient juga harus dipertimbangkan, biasanya

diberikan natrium, kalium 1 mmol/kgbb, dapat ditingkatkan jika

terdapat kehilangan yang berlebihan. Elektrolit lain seperti

magnesium, besi, tembaga, seng dan selenium, juga dibutuhkan dalam

jumlah yang lebih sedikit. Pasien dengan suplementasi nutrisi yang

lama membutuhkan pengecekan kadar elektrolit-elektrolit ini secara

periodik. Elektrolit yang sering terlupakan adalah fosfat, kelemahan

otot yang berhubungan dengan penggunaan ventilator yang lama dan

kegagalan lepas dari ventilator, dapat disebabkan oleh hipofosfatemia

(Wiryana,2007).

Pasien kritis membutuhkan vitamin-vitamin A, E, K, B1 (tiamin), B3

(niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, asam pantotenat dan asam folat

yang lebih banyak dibandingkan kebutuhan normal sehari-harinya

(Wiryana,2007).

3. Nutrisi Enteral

Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak

dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula

nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube),

nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun

dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana

(2007), Nutrisi enteral adalah faktor resiko independent pnemoni

Page 6: Pdf total prenteral nutrisi   steril

13

nosokomial yang berhubungan dengan ventilasi mekanik. Cara

pemberian sedini mungkin dan benar nutrisi enteral akan menurunkan

kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi enteral yang diberikan secara

dini akan membantu memelihara epitel pencernaan, mencegah

translokasi kuman, mencegah peningkatan distensi gaster, kolonisasi

kuman, dan regurgitasi. Posisi pasien setengah duduk dapat

mengurangi resiko regurgitasi aspirasi. Diare sering terjadi pada pasien

di Intensif Care Unit yang mendapat nutrisi enteral, penyebabnya

multifaktorial, termasuk therapy antibiotic, infeksi clostridium

difficile, impaksi feses, dan efek tidak spesifik akibat penyakit kritis.

Komplikasi metabolik yang paling sering berupa abnormalitas

elektrolit dan hiperglikemi (Wiryana, 2007).

4. Nutrisi Prenteral

Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang

diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran

pencernakan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan apabila

usus tidak dipakai karena suatu hal misalnya: malformasi kongenital

intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat.

Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi

tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan

pertumbuhan ( Setiati, 2000).

Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak

dapat dipenuhi dengan baik. Terdapat kecenderungan untuk

Page 7: Pdf total prenteral nutrisi   steril

14

memberikan nutrisi enteral walaupun parsial dan tidak adekuat dengan

suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi parenteral pada setiap

pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi enteral

secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan dalam sehari diberikan

lewat infuse secara kontinyu dalam 24 jam. Monitoring terhadap faktor

biokimia dan klinis harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling

ditakutkan pada pemberian nutrisi parenteral total (TPN) melalui vena

sentral adalah infeksi (Ery Leksana, 2000)

Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas: nutrisi

parenteral sentral dan nutrisi parenteral perifer (Wiryana, 2007)

Indikasi Nutrisi Parenteral :

a. Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus,

atresia intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.

b. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pancreatitis

berat, status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal,

diare berulang.

c. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan

d. Makan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik,

hiperemisis gravidarum (Wiryana, 2007).

Page 8: Pdf total prenteral nutrisi   steril

15

5. Status Nutrisi Pasien

Status nutrisi adalah fenomena multidimensional yang

memerlukan beberapa metode dalam penilaian, termasuk indikator-

indikator yang berhubungan dengan nutrisi, asupan nutrisi dan

pemakaian energy, seperti Body Mass Index (BMI), serum albumin,

prealbumin, hemoglobin, magnesium dan fosfor (Wiryana, 2007).

5.1 Penilaian status nutrisi

a. Klinis: Metode yang sangat penting untuk menilai status gizi

masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan

yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat

gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti: kulit,

rambut, dan mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat

dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

b. Biofisik: Penentuan status gizi dengan melihat kemampuan

fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan.Cara yang

digunakan adalah tes adaptasi gelap.

c. Biokimiawi: Pemeriksaan specimen yang diuji secara

laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan

tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine,

tinja dll.

d. Antropometri:

Pengertian Antropometri: berasal dari kata anthropos dan

metros. Anthropos artinya tubuh dan methros artinya ukuran.

Page 9: Pdf total prenteral nutrisi   steril

16

Dari definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa

anthropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai

macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari

berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran

tubuh antara lain: berat badan tinggi badan, lingkar lengan atas

dan tebal lemak dibawah kulit.

5.2 Antropometri

Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan

mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal

dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan,

lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul,

dan tebal lemak dibawah kulit. Dibawah ini akan diuraikan

parameter sebagai berikut:

a. Umur

Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi.

Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi status

gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat

badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan

penentuan umur yang tepat.

Menurut Puslitbang gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan

adalah tahun umur penuh (Completed Year) dan anak umur 0-2

tahun digunakan bulan usia penuh (Completed Mounth)

Page 10: Pdf total prenteral nutrisi   steril

17

Contoh: Tahun usia penuh (Completed Year)

Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun

6 tahun 11 bulan, dihitung 6 bulan

Contoh: Bulan usia penuh (Completed Mounth)

Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan

3bulan 27 hari, dihitung 3 bulan

b. Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan

paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat

badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.

Dikatakan BBLR apabila berat bayi lahir dibawah 2500 gram atau

dibawah 2,5 kg. Pada masa bayi-balita, berat badan dapat

dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status

gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites,

edema dan adanya tumor. Disamping itu pula berat badan dapat

digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.

Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan

mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung

meningkat dan protein otot menurun. Pada orang edema dan

asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor

dapar menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi

pada orang kekurangan gizi.

Page 11: Pdf total prenteral nutrisi   steril

18

Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai

pertimbangan, antara lain :

1) Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam

waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan

dan kesehatan.

2) Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau

dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik

tentang pertumbuhan.

3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara

umum dan luas di Indonesia sehingga sehingga tidak

merupakan hal baru yang memerlukan penjelasan secara

meluas.

4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi ketrampilan

pengukur.

5) Kartu Menuju Sehat (KMS) yang digunakan sebagai alat yang

baik untuk pendidikan dan memonitor kesehatan anak

menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisiannya.

c. Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan

yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui

dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran

kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan

terhadap tinggi badan, faktor umur dapat dikesampingkan.

Page 12: Pdf total prenteral nutrisi   steril

19

Pengukuran tinggi badan untuk bayi dan anak yang belum bisa

berdiri, digunakan alat pengukur panjang bayi.

Cara mengukur:

1) Alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar

2) Bayi ditidurkan lurus didalam alat pengukur, kepala

diletakkan hati-hati sampai menyinggung bagian atas alat

pengukur

3) Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki digeser sehingga

tepat menyinggung telapak kaki bayi, dan skala pada sisi alat

pengukur dapat dibaca.

d. Lingkar Lengan Atas

Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memang merupakan salah

satu pilihan untuk penentuan status gizi karena mudah dilakukan

dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga

yang lebih murah. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian, terutama jika digunakan sebagai pilihan

tunggal untuk indeks status gizi.

1. Baku lingkar lengan atas yang sekarang digunakan belum

mendapat pengujian yang memadahi untuk digunakan di

Indonesia. Hal ini didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang

umumnya menunjukkan perbedaan angka prevalensi KEP

yang cukup berarti antar penggunaan LLA disatu pihak dengan

berat badan menurut umur atau berat badan menurut tinggi

Page 13: Pdf total prenteral nutrisi   steril

20

badan maupun indeks-indeks lain dipihak lain, sekalipun

terdapat korelasi statistik yang berarti antara indeks-indeks

tersebut dengan LLA

2. Kesalahan pengukuran pada LLA (pada berbagai tingkat

ketrampilan pengukur) relative lebih besa dibandingkan

dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi

kurang, lebih sempit pada LLAdari pada tinggi badan. Ini

berarti kesalahan yang sama besar jauh lebih berarti pada LLA

dibandingkan dengan tinggi badan.

3. Lingkar lengan atas sensitive untuk suatu golongan tertentu

(prasekolah), tetapi kurang sensitive pada golongan lain

terutamaorang dewasa.

Alat yang digunakan merupakan suatu pita pengukur yang

terbuat dari fiberglass atau jenis kertas tertentu berlapis plastik.

Cara mengukur:

a) Yang diukur ialah pertengahan lengan atas sebelah kiri.

Pertengahan ini dihitung jarak dari siku sampai batas lengan

dan kemudian dibagi dua.

b) Lengan dalam keadaan bergantung bebas tidak tertutup

kain/pakaian

c) Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai

cukup terukur keliling lingkar lengan, tetapi pita jangan

terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar.

Page 14: Pdf total prenteral nutrisi   steril

21

e. Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran

anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan

pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.

Contoh yang sering digunakan adalah kepala besar (Hidrosefalus)

dan kepala kecil (Mikrosepalus).

Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan

tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama

tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak

menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga

ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat

bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.

Dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada

cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar kepala

dapat juga digunakan sebagai informasi tambahan dalam

pengukuran umur.

Alat dan tehnik pengukuran:

Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiberglass)

dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah.

Pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal. Caranya

dengan melingkarkan pita pada kepala.

Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai Standard of

Reference. Tulang tengkorak atau lingkar kepala sedikit banyak

Page 15: Pdf total prenteral nutrisi   steril

22

dipengaruhi oleh suku bangsa dan genetic. Juga dipengaruhi oleh

kebudayaan seperti orang Amerika Utara, dimana kepala anak agak

besar karena menderita penyakit tulang.

f. Lingkar Dada

Bisanya dilakukan pada anak berumur 2 sampai 3 tahun, karena

rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.

Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan

pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun,

rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari satu, hal ini

dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan,

atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat

digunakan sebagai indicator dalam menentukan KEP pada anak

balita.

Alat dan tehnik pengukuran

Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah biasanya

terbuat dari serat kaca (fiberglass). Pengukuran dilakukan pada

garis putting susu. Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai

akurasi pengukuran (pembacaan), karena pernapasan anak yang

tidak teratur. Pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal.

Page 16: Pdf total prenteral nutrisi   steril

23

5.3 Indeks Antropometri

Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks Antropometri

(Sumber Puslitbang Gizi, 1980. Pedoman Ringkas Cara

Pengukuran Antropometri dan Penentuan Gizi, Bogor)

Tabel 2.1. Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan

indeks

Status Gizi BB/ U TB/ U BB/ TB LLA/ U LLA/ TB

Gizi Baik >80% >85% >90% >85% >85%

Gizi Kurang 61-80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85%

Gizi Buruk ≤60% ≤70% ≤80% ≤70% ≤75%

Tabel 2.2. Klasifikasi KEP: Antropometri

BB/ U BB/ TB

Ringan 70-80% 80-90%

Sedang 60-70% 70-80%

Berat <60% <70%

Tabel 2.3. Hasil diskusi temu Antropometri (Bandung, Mei 2000)

BB/U < -3SD Berat Badan Sangat Rendah (BBSR= severe

underweight)

Selama ini dikenal sebagai GIZI SANGAT

KURANG

-3,0SD s/d<-2,0SD Berat Badan Rendah (BBR= underweigh)

Selama ini disebut GIZI KURANG

>-2,0SD s/d 2,0SD Berat Badan Normal (BBN)

Page 17: Pdf total prenteral nutrisi   steril

24

Selama ini disebut GIZI BAIK

>2,0SD Berat Badan Lebih (BBL= overweigh)

Selama ini disebut GIZI LEBIH

TB/U <-3,0SD Pendek sekali (severe stunted)

-3,0SD s/d <-

2,0SD

Pendek (stunted)

≥-2,0SD Normal

BB/TB <-3,0SD Kurus sekali (severe)

-3,0SD s/d <-

2,0SD

Kurus (wasted)

≥-2.0SD s/d 2,0SD Normal

>2,0SD Overweight

5.4 Cara Menghitung Status Gizi Dengan Cara Z-SCORE:

a. Bila “NILAI RIEL” Hasil Pengukuran ≥ “NILAI MEDIAN”

BB/TB, maka Rumusnya:

Z-score=

b. Bila “NILAI RIEL” Hasil Pengukuran < “NILAI

PENGUKURAN” BB/U, TB/U, atau BB/TB, maka Rumusnya:

Z-score=

Page 18: Pdf total prenteral nutrisi   steril

25

B. Pengetahuan Perawat

1. Pengertian Pengetahuan

Secara konseptual pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia terutama

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa-raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, S. 1997).

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang banyak dipengaruhi oleh beberapa hal

misalnya usia, pendidikan yang diperolehnya dan pengalaman dari

seseorang. Seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan

lebih mudah dalam mengetahui, mengerti dan memahami.

Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan yang cukup dalam

domain kognitif pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku

kesehatan mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam tingkat pengetahuan ini adalah

mengingat kembali (reccal) terhadap suatu obyek yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

Page 19: Pdf total prenteral nutrisi   steril

26

diterima. Oleh sebab itu “tahu” adalah tingkatan pengetahuan

paling rendah.

Contoh: Perawat dikatakan tahu tentang tindakan pemberian nutrisi

enteral bila mampu menyebutkan, mengestimasi, memberikan

nutrisi sesuai dengan prosedur yang benar

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.Seseorang dikatakan telah paham

terhadap obyek atau materi apabila dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil. Apabila disini

dapat diartikan penggunaan hokum, rumus, metode prinsip dan

sebagainya dalam kontek atau situasi lain. Misalnya: perawat

mampu melakukan prinsip tindakan pemberian nutrisi enteral .

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

obyek dalam komponen-komponen, tetapi masalah di dalam suatu

struktur organisasi masih ada kaitannya satu dengan yang lain.

Page 20: Pdf total prenteral nutrisi   steril

27

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru atau menyusun formulasi-formulasi yang

ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian itu

berdasarkan criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, S. 1997).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

sebagai berikut: pendidikan, meskipun tidak mutlak namun semakin tinggi

pendidikan seseorang makin tinggi pula tingkat pengetahuannya; sosial

ekonomi, seseorang yang mempunyai tingkat social ekonomi baik,

kemungkinan mempunyai tingkat pendidikan yang baik pula. Lingkungan,

merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan;

budaya, berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang

(Notoatmodjo, 1997).

Page 21: Pdf total prenteral nutrisi   steril

28

C. Kerangka Teori

Nutrisi

1. Cara mengukur/menghitung

kebutuhan nutrisi

2. Nutrisi enteral dan parenteral

3. Kebutuhan nutrisi pasien kritis

Karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral dan trase

elemen

Pengetahuan perawat

1. pendidikan

2. sosial ekonomi

3. lingkungan

4. budaya

(Notoatmojo, 2002)

Penilaian status nutrisi:

1. Antropometri

berat badan, panjang

badan, ditentukan berat

badan menurut umur,

panjang badan menurut

umur, dan berat badan

menurut panjang badan.

2. Klinis: kulit, rambut,

mukosa mulut

3. Biofisik: tes adaptasi

gelap

4. Biokimia

a. Zat besi

b. Serum protein

c. Mineral

(Supariasa, 2001)

Page 22: Pdf total prenteral nutrisi   steril

29

D. Kerangka Konsep

Independen Dependen

Variabel Perancu

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian dalam proposal penelitian ini adalah ada hubungan

antara pengetahuan perawat dengan status nutrisi yang dinilai secara

antropometri pada bayi yang dirawat di NICU dan BBRT Rumah Sakit Dr

Kariadi Semarang.

Perawat: 1. umur 2. tingkat

pendidikan 3. masa kerja 4. tingkat

pengetahuan Pasien : 1. usia 2. nutrisi enteral

dan parenteral

Antropometri :

1. Berat badan menurut umur

2. Panjang badan menurut umur

3. Berat badan menurut panjang

badan

1. Pasian dengan gangguan nutrisi sebelumnya

2. Pasien dengan komplikasai berat (Sepsis)

3. Penyakit lain yang menyertai