pbl_cairan

Upload: almarchiano-sandi

Post on 06-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CAIRAN

TRANSCRIPT

1. Memahami dan menjelaskan tentang keseimbangan cairan tubuh1.1 Definisi1.2 Kompartemen1.3 Sumber intake dan output1.4 Mekanisme2. Memahami dan menjelaskan tentang gangguan keseimbangan cairan tubuh (dehidrasi)2.1 Definisi2.2 Penyebab2.3 Klasifikasi2.4 Gejala2.5 Penanggulangan3. Memahami dan menjelaskan tentang larutan dan cairan3.1 definisi3.2 fungsi3.3 perbedaan antara larutan dan cairan3.4 faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan solute4. Memahami dan menjelaskan tentang larutan padat cair4.1 Definisi4.2 Sifat 4.3 Faktor yang mempengaruhi5. Memahami dan menjelaskan tentang mineral (Na,K,Cl)5.1 Sifat 5.2 Klasifikasi5.3 Sumber 5.4 Kebutuhan dalam tubuh 5.5 Fungsi dan metabolism mineral6. Memahami dan menjelaskan tentang gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh (Na,K)6.1 Definisi 6.2 Etiologi6.3 Manifestasi klinik6.4 Laboratorium a. Hipokalemib. Hiponatremi7. Memahami dan menjelaskan tentang dehidrasi pada anak7.1 Definisi7.2 Etiologi7.3 Patogenesis (gejala)7.4 Pemeriksaan penunjang7.5 Diagnosis7.6 Tata laksana8. Memahami dan menjelaskan tentang etika makan dan minum dalam Islam8.1 Adab 8.2 Dalil

1.1 Definisi keseimbangan cairan dalam tubuh Definisi keseimbangan cairan dalam tuubuh secara umum adalah keseimbangan antara jumlah pemasukan cairan melalui ingesti atau produksi metabolik dengan pengeluarannya melalui ekskresi atau konsumsi metabolik. Air merupakan komponen tubuh manusia yang paling banyak, rata-rata membentuk 60% berat badan tubuh tetapi berkisar dari 40% sampai 80%. Rata-rata air pada pria dewasa hampir 60% dari berat badannya dan pada wanita berkisar 55% dari berat badannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi air di dalam tubuh:1. Sel-sel lemak Mengandung sedikit air sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh. Contohnya pada orang yang obese.2. Usia Air tubuh menurun dengan peningkatan usia. Bayi premature mengandung sekitar 805 dari berat badannya, bayi lahir cukup bulan 70% dari berat badan, usia 6 bulan sampai 1 tahun 60%, dengan sedikit reduksi lebih lanjut selama masa kanal-kanak. Lansia dapat mengandung 45%-55% air dari berat badannya.3. Jenis kelaminWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional karena wanita lebih banyak mengandung lemak yang membentuk bagian pada tubuhnya.

1.2 kompartemen cairan dalam tubuh Cairan tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama yaitu CIS dan CES.

1. Cairan Intraselular (CIS)CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Kompartemen CIS membentuk sekitar dua pertiga dari cairan tubuh total. Namun pada bayi, hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.

2. Cairan Ekstraseluler (CES)CES adalah cairan di luar sel. Sepertiga sisa dari H2O total tubuh yang terdapat di kompartemen CES dapat dibagi lagi menjadi plasma dan cairan interstitium. Plasma membentuk sekitar seperlima dari volume CES , adalah bagian cair dari darah. Cairan interstititum mewakili emapt perlima dari volume CES adalah cairan di ruang antar sel. Cairan ini merendam dan melakukan pertukaran antar sel.

Dua kategori minor yang masuk dalam kompartemen CES adalah cairan limfe dan cairan trans-sel. Limfe ada;ah cairang yang cairan yang dikembalikan dari cairan interstitium ke plasma melalui system pembuluh limfe. Cairan trans-sel terdiri dari sejumlah volume cairan khusus kecil, yang semuanya disekresi oleh sel specific ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melakukan fungsi khusus. Cairannya mencakup cairan serebrospinal, cairan intraokulus, cairan sinovium, cairan pericardium,intrapleura dan peritoneum serta getah pencernaan. Cairan cairan ini tidak bermakna dalam membentuk H2O tubuh total, akan tetapi gangguan cairan local seperti ini akan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.

Cairan CES lain adalah Cairan intravascular (CIV). Cairan ini terkandung di pembuluh darah. Rata-rata volume darah orang dewasa skeitar 5-6 L,3 L dari jumlah tersbut adalah plasma sedangkan sisanya adalah eritrosit, leukosit dan trombosit.

1.3 Sumber intake dan output cairan Sumber pemasukan H2ODalam keseimbangan H2O harian tipikal terjadi pemasukan sedikit diatas satu liter melalui minum, jumlah yang hamper sama diperoleh dari makanan padat. Otot (daging hewan) memiliki 75% H2O, buah dan sayur 60%-90%. Sumber pemasukan lain adalah H2O ysng diproduksi dalam metabolisme. Reaksi kimia dalam sel mengubah makanan dan oksigen menjadi CO2 dan air. H2O metabolic ini diproduksi selama metabolisme sel dan dibebaskan ke dalam CES dengan jumlah rerata 350 ml/hari. Jumlah dari ketiga asupan ini rerata adlah 2600 ml/hari. Sumber lain yang biasa digunakan dalam pengobatan adalah infus cairan intravena.

Pengeluaran H2OTubuh hamper kehilangan air 1 liter perhari. Insensible loss ini adalah kehilangan yang tidak dirasakan oleh yangbersangkutan terjadi di paru dan kulit yang tidak berkeringat. Saat pernafasan, udara inspirasi menjadi jenuh oleh H2O di saluran napas. H2O ini keluar ketika udara yang telah dilembabkan kemudian diekspirasikan. Kita baru menyadari kejadian ini saat di udara dingin ketika uap H2O mengalami kondensasi kita bias melihat napas kita. Kehilangan yang tidak dirasakan lain adalah keluarnya H2O melalui kulit meskipun kita tidak berkeringat. Molekul air dapat berdifusi menembus sel kulit dan menguap tanpa disadari. Namun kulit relative kedap oleh air oleh adanya lapisan keratinosa.

Pengeluaran yang dirasakan adalah melalui keringat. Keluarnya air melalui keringat bevariasi tergantung pada suhu lingkunga, kelembaban udara dan aktivitas fisik. Saluran lain untuk keluarnya H2O adalah melalui tinja. Keadaan normal, sekitar 100 ml H2O keluar melalui tinja. Pada pembentukan feses di usus besar, H2O direabsorbsi dari lumen saluran cerna memadat untuk dikeluarkan. H2O dapat lebih banyak dikeluarkan saat muntah dan diare. Mekanisme pengeluaran urine dengan rerata 1500 ml (1,5 L) diproduksi setiap hari. Pengeluaran H2O total adalah 2600 ml/hari sama dengan jumlah pemasukan air dalam kondisi tubuh yang seimbang.

1.4 mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuhCairan ekstraseluler berfungsi sebagai penghubung antara sel dan lingkungan sel. Semua pertukaran H2O dan konstituen lain antara CIS dan dunia luar harus melalui CES. Plasma adalah satu-satunya cairan yang dpaat dikontrol secara langsung volume dan komposisinya. Cairan ini beredar melalui semua organ perekondisi yang melakukan penyesuaian homeostatic. Terdapat dua factor yang diatur untukmempertahankan keseimbangan cairan ditubuh yaitu : volume CES dan osmolaritas CES. Keduanya bergantung juga pada jumlah reltif NaCl dan H2O di tubuh. Volume CES harus diatur untuk membantu mempertahan kan tekanan darah. Pemeliharaan keseimbangan garam sangat penting dalama regulasi jangka panjang CES. Osmolaritas CES harus diatur untuk mencegah membengkaknya atau menciutnya sel. Pemeliharaan keseimbangan cairan sangat penting.

Penurunan volume CES menyebabkan penurunan tekanan darah arteri karena berkurangnya volume plasma dan berlaku pula sebaliknya. Mekanisme kompensasi bermain untuk secara transien menyesuaikan tekanan darah sampai volume CES dipulihkan ke normal.

Gambaran jangka pendek untuk mempertahankan tekanan darah adalah refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi peripheral untuk menyesuaikan tekanan darah dalam arah yang benar melalui efek system saraf otonom pada jantung dan pembuluh darah. Curah jantung dan resistensi perifer total meningkat untuk meningkatkan tekanan darah yang menurun dan berlaku sebaliknya.

Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairan interstitium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotic yang bekerja melalui dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normal. Penurunan volume plasma darah dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluar dari kompartemen interstitium menuju pembuluh darah , memperbesar volume plasma dengan mengorbankan kompartemen interstitium. Ketika volume plasma terlalu besar, banyak dari cairan ini berpindah ke dalam kompartemen interstitium. Jika volume plasma kurang adekuat maka tekanan darah akan tetap rendah meskipun kuat atau besarnya tekanan jantung memompa, pembuluh darah berkontriksi atau cairan interstitium pindah ke pembuluh darah.

Regulasi jangka panjang tekanan darah dilakukan oleh mekanisme haus yang masing masing mengatur jumlah urin dan asupan cairan. Pusat haus ada di hipotalamus dekat dengan penghasil vasopressin. Pusat control hipotalamus mengatur sekresi vasopressin dan pengeluaran urin serta rasa haus. Sekresi vasopressin dan rasa haus dirangsang oleh deficit H2O bebas yang ditekan oleh kelebihan H2O bebas. Sinyal eksiratorik utama untuk sekresi vasopressin dan rasa haus berasal dari osmoreseptor hipotalamus. Osmoreseptor ini mengontrol osmolaritas cairan disekeliling mereka dan selanjutnya mencerminkan konsentrasi keseluruhan lingkungan cairan internal. Osmolaritas meningkat, kebutuhan akan konservasi H2O bertambah sekrasi vasopressin dan rasa haus diaktifkan dan mengakibatkan reabsorbsi H2O di tubulus distal dan koligentes meningkat, pengeluarah urin berkurang, H2O dihemat dan asupan air dirangsang. Efek ini memulihkan simpanan air yang berkurang sehingga kondisi ini hipertonik ,ereda dengan kondisi zat terlarut yang normal lagi.

Peran dari reseptor volume atrium kiri adalah sebagai penerima sinyal rasa haus dan perangang sekresi vasopressin yang terdapat di atrium kiri, memantau tekanan darah yang mengalir yang mencerminkan volume CES. Saat pendarahan, reseptor volume atrium kiri secara refleks merangsnag sekresi vasopressin dan meningkatkan rasa haus. Vasopressin yang diicu oleh penurunan mencolok volume CES dan tekanan arteri disirkulasi menimbulkan vasokonstriksi pada arteriol. Denagn membantu memperbesar CES dan volume plasma dan meningkatkan resistensi perifer total, vasopressin membantu mengatasi penurunan tekanan darah yang memicu sekresi vasopressin. Peran angiotensin adalah ketika renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan untuk menghemat Na, angiotensin II merangang sekresi aldosterone dan merangsang rasa haus dan sekresi vasopressin.

Kontrol keseimbangam garam sangat penting untuk mengatur volume CES. Natrium dan anion menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotic CES. Saat menahan garam, ginjal akan menahan H2O Karena H2O mengikuti Na secara osmotis. Larutan garam yang ditahan isotonic. Semakin banyak garam di CES maka makin bnayak H2O di CES. Konsentrasi garam tidak berubah karena H2O mengikuti garam untuk mempertahankan konsentrasi normal garam.

2.1 Definisi Dehidrasi Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air di dalam tubuh karena pengeluaran caran tubuh tidak seimbang dengan jumlah pemasukan cairan tubuh disertai gangguam keseimbangan tubuh.

2.2 penyebab dehidrasi. Dehidrasi dapat timbul melalui tiga cara yaitu : insufiensi H2O (saat perjalanan di gurun pasir atau kesulitan menelan), pengeluaran H2O berlebih misalnya saat berkeringat, muntah, diare, berlebihan, penderita diabetes insipidus, diet keras dan drastic, infeksi, penggunaan bat diuretika berlebihan.

2.3 Gejala dehidrasi1. dehirasi ringan yang ditandai oleh mulut dan bibir kering turgor kulit normal, tenggorokan kering dan sakit kepala.2. Dehidrasi sedang yang ditandai oleh mengantuk, pusing, otot lemah, mata kering, haus urin sedikit dan berwarna gelap/kuning tua, demam3. Dehidrasi berat, urin gelap, hipotensi, ekstremitas dingin, kram otot, lemah, lidah bengkak, nadi cepat, mata cekung, menggigil, penurunan fungsi ginjal, pingsan

2.4 Klasifikasi dehidrasi1. Dehidrasi isotonik = kehilangan air dan jumlah Na dalam jumlah yang sama. Kadar Na serum (135-145 mmol/L). osmolaritas efektif serum (270-285 mosmol/L)2. Dehidrasi hipotonik= kehilangan Na lebih besar disbanding jumlah air. Kadar Na serum(270 mosmol/L)3. Dehidrasi hipertonik= kehilangan air lebih besar dari jumlah Na. kadar Na serum (>145 mmol/L) osmolaritas efektif serum (>285 mosmol/L)

Jenis dehidrasinya :

1. Dehidrasi ringan = penurunan cairan 5% dari berat badan.2. Dehidrasi sedang= penurunan cairan 5%-10% dari berat badan3. Dehidrasi berat= penurunan cairan >10% dari berat badan

2.5 penanggulangan dehidrasiuntuk dehidrasi ringan dan sedang bias diberikan CRO ( cairan rehidrasi oral). Pada penderita dehidrasi berat bisa diberikan infus yang sesuai dengan kebutuhan dehidrasinya. Penata laksanaannya: berikan maintenance cairan dang anti cairan yang hilang ganti kehilangan cairan yang masih berlangsung volume per volume pemabgian cairan dibagi rata dalam 24 jam kecuali dalam keadaan khusus

3.1 definisi larutan dan cairan Larutan adalah campuran 2 atau lebih zat dari solute dan solvent yang homogen. Cairan adalah salah satu dari empatfase bendayangvolumenyatetap dalam kondisisuhudantekanantetap dan bentuknya ditentukan oleh wadah penampungnya.

3.2 fungsi larutan dan cairanfungsi cairan :1. Mengatur suhu tubuh2. Membuang racun dan sisa makanan3. Melancarkan peredaran darah4. mengatur struktur dan fungsi kulit5. mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel sel tubuh.6. Pelarut universal - Senyawa bergerak lbh cepat dan mudah - Berperan dlm reaksi kimia . Glucosa larut dalam blood dan masuk ke sel

3.3 perbedaan antara larutan dan cairanCairan terdiri dari 1 zat,sedangkan larutan terdiri dari 2 zat atau lebih yang terdiri dari solute dan solvent3.4 faktor yang mempengaruhi kelarutan soluteSuhuUntuk Campuran padat-cair pada umumnya :T > Kelarutan >b)Sifat solute dan solventnyaBerlaku aturan like dissolve likeYakni suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat yang sama dengan solute,di mana solute polar mudah larut dalam solvent polar dan solute non polar mudah larut dalam solvent non polar.Contoh : garam dapur (polar) larut dalam air (polar)c)TekananSangat berpengaruh pada gas di atur oleh Hukum Henry di mana gas-gas yang larut secara fisika C = KpContoh : Minuman SodaUntuk padat / cair tekanan tidak berubah (konstan)d)Pengaruh ion sejenisAdanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan

4. larutan padat cair 4.1 definisilarutan yang umum dijumpai adalahpadatanyang dilarutkan dalamcairan, sepertigaramatauguladilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnyakarbon dioksidaatauoksigendalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnyaaloi(campuran logam) danmineraltertentu.4.2 SifatEfek Tyndallialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.Gerak Brownialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).Adsorpsiialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.

4.3 faktor yang mempengaruhisuhu, tekanan, ukuran partikel.

5. mineral (Na,K,Cl)5.1 sifat mineral

Natriumatausodiumadalahunsur kimiadalamtabel periodikyang memiliki simbolNadannomor atom11. Natrium adalahlogamreaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk kelogam alkaliyang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutamahalite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning,beroksidasidalam udara, dan bereaksi kuat denganair, sehingga harus disimpan dalamminyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentukunsurmurni.

Kaliumadalah suatuunsur kimiadalamtabel periodikyang memiliki lambangKdannomor atom19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golonganalkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagaisenyawadengan unsur lain dalamair lautatauminerallainnya. Kaliumteroksidasidengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengannatrium. Dalambahasa Inggris, kalium disebutpotassium.

Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit. Logam klorida diperoleh dari penguapan air laut dan endapan garam. Ditemukan oleh K. Scheele membentuk banyak senyawa mineral padat.

Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.

5.2 klasifikasi mineral Dalam ilmu kimia,garamadalahsenyawaionikyang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawanetral(tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasilreaksiasamdanbasa. Komponen kation dan anion ini dapat berupasenyawa anorganikseperti klorida (Cl), dan bisa juga berupasenyawa organiksepertiasetat(CH3COO) danion monoatomikseperti fluorida (F), sertaion poliatomiksepertisulfat(SO42).Natrium klorida(NaCl), bahan utamagaram dapuradalah suatu garam.Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ionhidroksidaketika dilarutkan dalamairmaka dinamakangaram basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ionhidroniumdi air disebut sebagaigaram asam.Garam netraladalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. LarutanZwitterionmempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalahasam amino,metabolit,peptida, danprotein.Larutangaram dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutanelektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkanarus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnyasitoplasmadandarah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.

5.3 sumber mineral kacang-kacangan, buah, sayur, seafood, jamur. Makanan yang mengandung banyak natrium antara lain adalah keju,margarin dan ikan asin.

5.4 fungsi mineralFungsi utama natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot, absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel.

Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein.Buah dan sayuran yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.

Klorida adalah salah satu ion yang penting bagi tubuh karena merupakan anion yang paling berperan dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit. Klor dalam tubuh digunakan untuk membentuk Asam Klorida (HCl) untuk membunuh bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Darah mengandung 0,9 persen Natrium Klorida. Kekurangan ion Natrium Klorida mengakibatkan gangguan kesehatan. Kelebihan garam Natrium Klorida juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Manusia memerlukan sekitar 200-500 mg natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah agar tetap normal.

Tingkat klorida sering naik turun bersama dengan tingkat natrium. Ini karena natrium klorida, atau garam, adalah bagian utama dalam darah. Keseimbangan asam-basa dalam serum darah harus terjaga agar setiap organ tubuh bisa menjalankan tugasnya. Jika derajat keasaman (pH) tidak seimbang, misalnya terlalu asam atau terlalu basa, mineral tertentu akan mudah mengendap. Ini bisa mengakibatkan pembentukan batu ginjal, endapan asam urat pada persendian, dan lain-lain.Darah mengandung 0,9 persen NaCI. Manusia memerlukan sekitar 200-500 mg natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah agar tetap normal, sehingga tubuh tetap sehat. Natrium juga penting untuk fungsi otot dan syaraf. Penyerapan mineral oleh tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor.Masing-masing mineral memiliki tingkat penyerapan yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat. Selama penipisan tanah dan pengurangan mineral, banyak makanan yang kita makan sekarang mengalami kekurangan mineral. Makanan olahan, kelebihan protein, dan pemanis buatan memerlukan mineral lebih yang tersimpan dalam tubuh kita untuk diuraikan. Proses penguraian ini memerlukan enzim-enzim, yang membutuhkan seng, kromium, dan tembaga untuk dapat bekerja. Hal ini juga menyebabkan kekurangan mineral. Segala produk susu, alkohol, obat-obatan, dan makanan berserat tinggi menghalangi penyerapan mineral.

Defisiensi mineral terjadi ketika kekurangan jumlah dari suatu mineral menyebabkan defisiensi pada minerla lainnya. Hal ini disebabkan karena minerla akan melengkapi satu sama lain untuk proses penyerapan dan pengikatan. Zat besi, tembaga. dan seng akan saling berkompetisi jika jumlah mereka tidak seimbang. Tembaga dibutuhkan untuk mengubah zat besi menjadi hemoglobin, tetapi jika seng terlalu banyak, sedangkan zat besi kurang, maka tidak akan terbentuk hemoglobin, yang akhirnya menyebabkan anemia.

Mineral harus dalam bentuk yang dapat masuk ke dalam sel. Mineral yang tidak memenuhi syarat hanya melewati tubuh, tanpa diserap. Mineral diserap melalui dinding usus dan masuk ke aliran darah. Untuk memenuhi kebutuhan mineral, terdapat suplemen mineral dalam berbagai bentuk: elemental, ionic, colloidal and chelated.

6. Gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh (Na,K)6.1 Definisi Kondisi inbalance elektrolit di dalam tubuh diakibatkan asupan dan pengeluaran elektrolit tidak seimbang.Hipokalemia adalah rendahnya kadar kalium didalam darah. Kalium sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot jantung.Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.Hiponatremia didefinisikan sebagai konsentrasi natrium dalam serum berkisar antara 135-145 mmol/l atau kurang dari 135 mml/L

6.2 Etiologi Penyebab hipokalemia meliputi:1. Peningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tubuh Anda.2. Beberapa obat dapat menyebabkan kehilangan kalium yang dapat menyebabkan hipokalemia. Obat yang umum termasuk diuretik loop (seperti Furosemide). Obat lain termasuk steroid, licorice, kadang-kadang aspirin, dan antibiotik tertentu.3. Ginjal (ginjal) disfungsi - ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu kondisi yang disebut Asidosis Tubular Ginjal (RTA). Ginjal akan mengeluarkan terlalu banyak kalium. Obat yang menyebabkan RTA termasuk Cisplatin dan Amfoterisin B.4. Kehilangan cairan tubuh karena muntah yang berlebihan, diare, atau berkeringat.5. Endokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) - aldosteron adalah hormon yang mengatur kadar potasium. Penyakit tertentu dari sistem endokrin, seperti aldosteronisme, atau sindrom Cushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium.6. Miskin diet asupan kaliumAdapun penyebab lain dari timbulnya penyakit hipokalemia : muntah berulang-ulang, diare kronik, hilang melalui kemih (mineral kortikoid berlebihan obat-obat diuretik). Penyebab hiponatremia:Gejala : kadar natrium turun 120-125 mmol/L6.3 manifestasi klinikhypokalemia:a CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang.b Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut)c Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual mmuntah.d Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.e Ginjal; poliuria,nokturia.(Price & Wilson, 2006, hal 344)

Hiponatremia dengan penurunan volume CES : peka rangsangm ketakutan, pusing, perubahan kepribadian, hipotensi postural,termor, kejang dsbHiponatremia dengan CES normal atau meningkat : sakit kepala, malas,apatis, kelemahan, edema, kram otot dsb.

6.4 laboratoriumhypokalemia :1. Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L.2. Klorida serum : sering turun, kurang dari 98 mEq/L.3. Glukosa serum : agak tinggi.4. Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L.5. Osmolalitas urine : menurun.6. GDA : pH dan bikarbonat meningkat (Alkalosit metabolik).(Doenges 2002, hal 1049)

hiponatremia :natrium serum :