pbl dermatologie meddie

11
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH/FK UNUD 1. Nama Mahasiswa : Ida Bagus Aditya Nugraha NIM : 0602005059 2. Tanggal Kunjungan : 21 Februari 2011 3. Nama Responden/KK : Gede Arcana Pekerjaan KK : Pedagang Sayur Mayur di Pasar Kubu Anyar, Tejakula Buleleng. 4. Nama Penderita : Made Setia Kurniawan 5. Alamat : Banjar : Kubu Anyar Desa : Pacung Kecamatan : Tejakula 6. Diagnosis : Skabies 7. Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang dalam satu rumah Susunan anggota keluarga-umur-jenis-pendidikan-hubungan No Nama Umur Kelami n Pendidika n Keluarga 1 Gede Arcana 34 th L SMP Ayah penderita 2 Ketut Ali Arci 33 th P SD Ibu penderita 3 Putu Santika Giri 15 th L SMP kelas 3 Kakak Penderita 4 Md Setia Kurniawan 1 th L - Penderita 1

Upload: michelle-hutahuruk

Post on 12-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dermatologies

TRANSCRIPT

Page 1: pbl dermatologie meddie

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUP SANGLAH/FK UNUD

1. Nama Mahasiswa : Ida Bagus Aditya Nugraha

NIM : 0602005059

2. Tanggal Kunjungan : 21 Februari 2011

3. Nama Responden/KK : Gede Arcana

Pekerjaan KK : Pedagang Sayur Mayur di Pasar Kubu Anyar,

Tejakula Buleleng.

4. Nama Penderita : Made Setia Kurniawan

5. Alamat : Banjar : Kubu Anyar

Desa : Pacung

Kecamatan : Tejakula

6. Diagnosis : Skabies

7. Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang dalam satu rumah

Susunan anggota keluarga-umur-jenis-pendidikan-hubungan

No Nama Umur Kelamin Pendidikan Keluarga

1 Gede Arcana 34 th L SMP Ayah penderita

2 Ketut Ali Arci 33 th P SD Ibu penderita

3 Putu Santika Giri 15 th L SMP kelas 3 Kakak Penderita

4 Md Setia

Kurniawan

1 th L - Penderita

8. Apakah ada penyakit yang serupa pada anggota keluarga?

1. Ya √ 2. Tidak (lanjut ke no 13)

9. Bila ya, bagaimana hubungan dengan penderita?

- Hubungan dengan penderita yakni dengan ibu penderita.

- Jenis penyakitnya : ibu penderita sekarang juga mengalami keluhan yang

sama dan masih dikeluhkan hingga saat kunjungan namun tidak terlalu

mengganggu.

10. Apakah sudah pernah diobati?

1

Page 2: pbl dermatologie meddie

1. Ya 2. Tidak (lanjut ke no.12) √

11. Bila ya, ke mana berobat? -

12. Bila tidak, apa alasannya?

Ibu pasien mengatakan alasan pasien tidak pernah diobati adalah adanya anggapan

kalau rasa gatal yang timbul pada pasien adalah hal yang biasa dan akan hilang

dengan sendirinya. Ibu pasien juga mengatakan karena dia dan suaminya sehari-hari

sibuk bekerja sebagai pedagang dimana pagi-pagi sudah harus berangkat ke pasar

dan menyiapkan dagangannya jadi juga tidak sempat merawat anaknya sehingga

sehari-harinya anaknya harus dititipkan pada keponakannya.

13. Apakah disekitarnya ada yang menderita penyakit yang serupa?

1. Ya√ 2. Tidak

Tetangga dan teman dekat yang biasa diajak bermain penderita ada yang

menderita penyakit yang sama.

14. Apakah ada penyakit kulit yang lain pada anggota keluarga?

1. Ya, 2. Tidak √

15. Dari mana anggota keluarga memperoleh air?

Leding/sumur pompa/sumur perigi/mata air/sungai/air hujan/PDAM.

Keluarga memperoleh air untuk MCK dan air untuk minum dari air yang berasal

dari sumur pompa yang berada di belakang rumah pasien.

16. Berapa kali anggota keluarga mandi?

2 x sehari √ 1x seminggu

1 x sehari setiap 2 hari lain-lain

Keluarga penderita dan penderita mandi sebanyak dua kali dalam sehari yaitu

pagi dan sore hari.

17. Bila mandi, apakah memakai sabun?

1. Ya √ 2. Tidak 3. Kadang-kadang

18. Berapa kali anggota keluarga ganti pakaian?

1x sehari 1x seminggu

2x seminggu tidak tentu lain-lain

Penderita dan keluarga penderita ganti pakaian sekali dalam sehari.

19. Apakah pakaian dipakai bersama-sama oleh anggota keluarga?

1. Ya√ 2. Tidak

2

Page 3: pbl dermatologie meddie

Dari hasil wawancara didapatkan untuk pemakaian handuk antara ayah serta ibu

dipakai bersama, sedangkan untuk pakaian sehari-hari pada anak-anaknya dan

antara ibu serta ayah tidak ada yang dipakai bersama.

20. Kesan keadaan sosial ekonomi keluarga

Setelah dilakukan kunjungan didapatkan bahwa keluarga penderita termasuk

keluarga dengan keadaan sosial ekonomi menengah ke bawah. Ayah dan ibu

penderita bekerja sebagai Pedagang sayur mayur di Pasar Karang Anyar,

Tejakula Kabupaten Buleleng dengan penghasilan yang tidak menentu setiap

bulannya, tergantung musim tanam dan musim panen tanaman. Terkadang bila

serangan hama datang dan permintaan dari konsumen menurun mereka bisa

merugi bahkan lebih besar dari biaya untuk membeli sayur mayur tersebut dari

produsen. Menurut ibu penderita, penghasilan mereka hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan pokok seperti makan untuk seluruh anggota keluarga,

untuk keperluan yang lain terkadang dirasakan kurang. Penderita saat ini masih

berusia 1 tahun 8 bulan, sedangkan kakak penderita saat ini bersekolah di SMP 1

Baturiti dan duduk di kelas 3 SMP. Keluarga tinggal dalam satu rumah dengan 1

ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang mencukupi untuk

seluruh anggota keluarga dan juga terdapat tempat persembahyangan/sanggah.

Fasilitas rumah hanya terdapat sebuah televisi, dan sebuah sepeda motor.

Penderita tidur bersama dengan kakaknya pada satu kamar, sedangkan kedua

orang tuanya tinggal pada kamar yang berbeda. Sehari-harinya pasien bisanya

diasuh oleh bibinya karena kedua orang tua pasien harus berangkat pagi-pagi ke

Pasar untuk berjualan, dan sehari-harinya bibi pasien biasanya mengajak pasien

untuk bermain di rumah tetangganya.

Kehidupan sosial keluarga terkesan baik, ini nampak saat kami

mengadakan kunjungan ke rumah bapak Gede Arcana, kami disambut dengan

ramah dan keluarga beliau tampak akrab dengan tetangga-tetangga tampak dari

sapaan-sapaan dan komunikasi kecil yang terjadi antara warga dan keluarga

tersebut.

21. Kesan keadaan kesehatan lingkungan

Lingkungan rumah penderita terkesan tidak begitu luas, sedikit kotor, namun

masih layak untuk ditempati. Rumah beliau beratap seng, memakai lantai dari

3

Page 4: pbl dermatologie meddie

semen. Ventilasi dan pencahayaan cukup. Dari segi rumah dapat dilihat bahwa

bangunan rumah terdiri dari dua kamar dimana satu untuk ayah serta ibu dan

kamar yang satunya untuk kakak serta penderita. Tiap kamar tampak cukup

gelap dan juga tampak beberapa pakaian yang berserakan di kamar penderita.

Keadaan ruang tamunya tampak terdapat sebuah televisi dan terdapat dua buah

kursi kayu untuk kursi tamu. Sedangkan untuk keadaan kamar mandi tampak

sederhana. Kamar mandi bapak Gede Arcana terletak di luar bangunan rumah,

yaitu di pekarangan rumah beliau berdekatan dengan sumur pompa. Sistem

pembuangan air limbah dialirkan melalui selokan yang ada di depan rumah.

Sampah juga selalu dikumpulkan dan setiap sore dibuang di tempat pembuangan

akhir.

22. Resume Kunjungan

Penderita bernama Made Setia Kurniawan, berusia 1 tahun 8 bulan, beragama

Hindu didiagnosa dengan skabies. Kunjungan dilakukan pada hari Senin tanggal

21 Februari 2011, yang bertempat di rumah bapak Gede Arcana di Banjar Kubu

Anyar, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Kunjungan diawali dengan

memperkenalkan diri terhadap anggota keluarga dan datang dengan tujuan untuk

melakukan kunjungan dan wawancara terhadap penderita. Kami disambut

dengan ramah. Dari wawancara didapatkan hasil yaitu Bapak Gede Arcana (34

tahun) sebagai kepala keluarga memiliki seorang istri yang bernama Ketut Ali

Arci (33 tahun) serta 2 orang anak yaitu Putu Santika Giri (kakak penderita, 15

tahun) duduk di kelas 3 SMP di SMP 1 Baturiti. Bapak Gede Arcana bekerja

sebagai Pedagang sayur mayur di Pasar Karang Anyar. Begitu pula dengan ibu

penderita, ibu Ketut Ali Arci juga bekerja sebagai pedagang sayur mayur di

tempat yang sama dan biasanya berjualan bersama. Menurut beliau, penghasilan

mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun untuk

memenuhi biaya yang lain misalnya biaya sekolah dan biaya kesehatan karena

penghasilan pasien tidak menentu maka dirasakan masih kurang.

Ibu penderita juga sedang menderita keluhan yang sama dengan

penderita dan memperoleh pengobatan yang sama dengan yang diperoleh

penderita dari poli kulit dan kelamin RSUD Singaraj, namun pengobatan pada

anggota keluarga yang lain belum dilakukan saat kami melakukan kunjungan.

4

Page 5: pbl dermatologie meddie

Teman bermain penderita, serta orang tuanya ada yang menderita keluhan yang

sama dengan penderita. Anggota keluarga mandi dua kali sehari dan memakai

sabun dengan sumber airnya berasal dari sumur pompa. Penderita dan keluarga

penderita ganti pakaian sekali dalam sehari. Keluarga penderita termasuk

keluarga dengan keadaan sosial ekonomi menengah ke bawah. Secara umum

kondisi lingkungan rumah penderita masih belum tertata dengan bersih dan baik.

Pada kunjungan terkesan bahwa dahulu KK kurang memiliki kesadaran untuk

melakukan pengobatan, namun kini KK telah menyadari bahwa anak keduanya

memang seharusnya mendapatkan pengobatan yang tepat.

23. Advis yang diberikan kepada anggota keluarga

Advis yang diberikan :

1. Memberikan pengertian dan pemahaman tentang penyakit yang diderita

oleh anak KK yakni Made Setia Kurniawan. Penjelasan yang diberikan

adalah tentang skabies secara umum mengenai penyebab, gejala klinis,

pengobatan dan cara pencegahan agar tidak menularkan kepada orang lain

ataupun tertular dari orang yang sudah terinfeksi.

2. Menyarankan kepada penderita untuk teratur menggunakan obat yang

diberikan serta selalu kontrol ke poli Kulit & Kelamin RSUD Singaraja

sesuai dengan waktu yang ditentukan atau setelah obat habis.

3. Kebanyakan gagalnya pengobatan skabies berhubungan dengan salah

penggunaan obat atau pengobatan yang tidak tuntas. Maka dari itu perlu

untuk menerangkan kepada ibu penderita tentang cara penggunaan lotion

atau cream topikal. Lotion dipakai dari leher atau dari belakang telinga

sampai ke seluruh tubuh dan konsentrasikan pada daerah-daerah yang

terdapat lesi, namun pastikan daerah axial, pergelangan tangan, pergelangan

kaki, dan area pubis juga dioleskan. Cream atau lotion harus segera

dibersihkan setelah delapan sampai dua belas jam pemakaian. Jika terdapat

keraguan dalam penggunaan, bisa dipakai beberapa hari kemudian.

4. Disarankan juga untuk menghindari kontak erat dengan penderita untuk

sementara hingga pengobatan selesai, tidak bertukar handuk, baju dan tidak

tidur bersama penderita untuk sementara, serta tidak bermain dengan

tetangga penderita yang juga mengalami penyakit yang sama. Baju dan

5

Page 6: pbl dermatologie meddie

seprai yang biasa dipakai oleh penderita agar dicuci dengan air hangat dan

setrika. Kasur yang biasa dipakai oleh penderita agar dijemur. Barang-

barang yang biasa kontak dengan penderita agar dimasukkan plastik dan

didiamkan selama 1-2 minggu agar tungau penyebab skabies mati. Sebisa

mungkin untuk tidak menggaruk daerah lesi agar tidak terjadi infeksi

sekunder. Apabila terdapat tanda infeksi sekunder pada tempat garukan juga

perlu diobati.

5. Menyarankan kepada anggota keluarga yaitu kakak penderita serta semua

orang yang pernah kontak dengan penderita yang mengeluhkan gatal atau

tidak untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan skabies. Hal ini karena

pengobatan skabies harus dilakukan secara menyeluruh pada semua

penderita dalam satu lingkungan dalam satu waktu.

6. Menerangkan kepada penderita agar menghentikan penggunaan obat atau

membilas obat dengan bersih apabila terjadi iritasi kulit atau reaksi

hipersensitivitas pada saat pemakaian.

7. Menjelaskan bahwa lesi (papula-papula) yang tersisa bisa bertahan dalam

beberapa minggu. Selain itu keluarga dan penderita juga diberikan

penjelasan bahwa gejala gatal pada kulit bisa tetap bertahan walaupun

tungau yang ada di kulit sudah mati semua oleh pengobatan yang diberikan.

Obat salep yang mengadung steroid topikal bisa digunakan untuk

menghilangkan gatalnya.

8. Menyarankan untuk banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi serta

tetap menjaga kebersihan dan higiene tubuh.

Komunikasi, informasi dan edukasi penting diberikan kepada penderita

dan keluarganya karena penyakit ini memang tidak memerlukan waktu yang

cukup lama untuk sembuh namun angka terinfeksi kembali cukup tinggi dan

sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor predisposisi. Kesabaran serta ketaatan

penderita untuk berobat dan menjaga kebersihan sangat diperlukan apalagi

penularan bisa melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat

pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain hygiene yang

buruk), maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik.

6

Page 7: pbl dermatologie meddie

DENAH RUMAH PENDERITA

1

Keterangan :

1. Pintu masuk / gerbang rumah.

2. Ruang tamu.

3. Kamar penderita dan kakaknya.

4. Kamar ayah dan ibu penderita.

5. Padmasana.

6. Sumur Pompa.

7. Kamar mandi.

8. Penunggun Karang.

9. Pekarangan Rumah.

7

Utara

1

2

3

45

678

9