pbl batuk darah

14
Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012) 1. Memahami dan menjelaskan saluran pernapasan bawah 1.1. Anatomi makro Trakea : terdiri dari tulang rawan dan otot yang berbentuk pipa yang terletak ditengah-tengah leher sampai incisura jugularis dibelakang manubrium sterni masuk ke mediastinum superior. Dimulai dari bagian bawah kartilago cricoid setinggi cervical v1 sampai bercabang menjadi bronchus dextra dan sinistra setinggi vetebrae thoracal ke IV – V, bercabangannya disebut “bifurcatio trachea”. Panjang trachea (10- 12)cm, pria 12 cm, wanita 10 cm yang terdiri dari 16- 20 cincin yang terbentuk lingkaran. Trachea adalah saluran nafas yang penting dalam penyumbatan saluran nafas terutama pada daerah laring dengan membuat tracheostomi diatas incisura jugularis sterni. Bronkus : percabangan trachea setinggi batas vertebra thoracal IV yang dikenal dengan bifurcatio trachea memberi cabang 2 buah bronkus yaitu bronchus dextra dan sinistra. Keduanya disebut sebagai bronchus primarius. Bronchus dextra (terdiri dari 10 buah cabang segmen bronchiolus) yaitu : 1. Lobus superior mempunyai 3 buah bronchu pulmonalis segmen : segmen apical, posterior, anterior. 2. Lobus media mempunyai 2 buah BPS : segmen lateral, dan medial. 3. Lobus inferior mempunyai 5 buah BPS : segmen superior, medial, lateral, anterior, dan posterior. Bronchus sinistra (terdiri 9 buah cabang segmen bronchiolus) 1. Lobus superior mempunyai 4 buah segmen sbb: cabang atas (2buah) : apica posterior dan anterior cabang bawah dikenal dengan “segmen lingula” 2 (buah) segmen superior dan inferior. 2. Lobus inferior mempunyai 5 buah segmen : segmen superior, mediobasal, laterobasal, anterobasal, posterobasal. Pulmo : Organ utama untuk proses pernafasan yang berbentuk kerucut, dimana bagian apex terdapat dibagian atas dan bagian basal dibagian bawah. Terletak dalam cavum torax yang mengisi ruangan dibagian lateral dan mediastinum. Pulmo terbungkus Respirasi “Batuk Darah” 1

Upload: anisa-putri

Post on 22-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TB PARUrespirasi

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

1. Memahami dan menjelaskan saluran pernapasan bawah1.1. Anatomi makro

Trakea : terdiri dari tulang rawan dan otot yang berbentuk pipa yang terletak ditengah-tengah leher sampai incisura jugularis dibelakang manubrium sterni masuk ke mediastinum superior. Dimulai dari bagian bawah kartilago cricoid setinggi cervical v1 sampai bercabang menjadi bronchus dextra dan sinistra setinggi vetebrae thoracal ke IV – V, bercabangannya disebut “bifurcatio trachea”. Panjang trachea (10-12)cm, pria 12 cm, wanita 10 cm yang terdiri dari 16-20 cincin yang terbentuk lingkaran. Trachea adalah saluran nafas yang penting dalam penyumbatan saluran nafas terutama pada daerah laring dengan membuat tracheostomi diatas incisura jugularis sterni.

Bronkus : percabangan trachea setinggi batas vertebra thoracal IV yang dikenal dengan bifurcatio trachea memberi cabang 2 buah bronkus yaitu bronchus dextra dan sinistra. Keduanya disebut sebagai bronchus primarius.

Bronchus dextra (terdiri dari 10 buah cabang segmen bronchiolus) yaitu :1. Lobus superior mempunyai 3 buah bronchu pulmonalis segmen : segmen apical, posterior, anterior.2. Lobus media mempunyai 2 buah BPS : segmen lateral, dan medial.3. Lobus inferior mempunyai 5 buah BPS : segmen superior, medial, lateral, anterior, dan posterior.

Bronchus sinistra (terdiri 9 buah cabang segmen bronchiolus)1. Lobus superior mempunyai 4 buah segmen sbb: cabang atas (2buah) : apica posterior dan anterior cabang bawah dikenal dengan “segmen lingula” 2 (buah) segmen superior dan inferior.2. Lobus inferior mempunyai 5 buah segmen : segmen superior, mediobasal, laterobasal, anterobasal, posterobasal.

Pulmo : Organ utama untuk proses pernafasan yang berbentuk kerucut, dimana bagian apex terdapat dibagian atas dan bagian basal dibagian bawah. Terletak dalam cavum torax yang mengisi ruangan dibagian lateral dan mediastinum. Pulmo terbungkus oleh jaringan ikat kuat yaitu pleura : lapisan luar yang melapisi dinding dada yang terletak dibawah fascia endothoracica dinamakan “pleura parietalis” dan bagian yang melekat ke jaringan paru disebut “pleura visceralis” diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan yang disebut “cavum pleura”.

Pleura parietalis berdasarkan letaknya terbagi atas :1. pleura costalis : melapisi iga2. pleura diapraghmatica : melapisi diafragma3. pleura mediatinalis : melapisi mediastinum4. pleura cervicalis (cupula pleura) : melapisi apex paru

2. Anatomi mikroTrakeaDilapisi oleh mukosa respirasi, epitel bertingkat silindris. Ligamen fibroelastis danberkas2 otot polos (M. trakealis) terikat pd periostium dan menjembatani kedua ujungbebas tulang rawan berbentuk C

Respirasi “Batuk Darah” 1

Page 2: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

ini. Ligamen mencegah overdistensi dr lumen, sedangkan muskulus memungkinkan lumen menutup.Kontraksi otot dan penyempitanlumen trakea akibat bekerjanya refleks batuk.BronkusBronkus sebelum masuk paru (bronkus extrapulmonal) : struktur trakea diameter lebihkecil. Bronkus yg masuk ke paru (bronkus intrapulmonal) : masih ada tulang rawan, lumen diliputi epitel bertingkat torax bersilia dengan sel goblet. Terdapat kelenjar campur di lamina propria. Otot polos mengelilingi bronkus (spiral).BronkiolusDiameter < 1mm, tidak terdapat tulang rawan, epitel selapis torax bersilia dengan beberapa sel goblet. Tanpa kelenjar di lamina propria, terdapat otot polos. Makin kecil bronkiolusnya epitelnya selapis kubis bersilia tanpa sel goblet.Bronkiolus terminalisBronkiolus yg terkecil, selapis torax bersilia/kubis bersilia/tanpa silia tanpa sel goblet. Merupakan saluran terakhir dari konduksi. Pada epitel bronkiolus terdapat sel CLARA (tdk terdpt silia tapi pnya mikrovili), sitoplasma bergranula kasar, lamina propria & ototpolos tipis, tidak ada kelenjar, berfungsi sekresi surfaktan.Bronkiolus respiratoriusDiameternya 0,5 mm, sal yg pendek, peralihan antara bag konduksi dan respirasi. Dilapisi oleh epitel selapis kubis bersilia dan terdapat sel clara. Bercabang menjadi 2-11 DA. Cirinya diantara alveoli terdapat epitel selapis kubis. AlveoliDipisahkan oleh septum interalveolar/dinding alveolus. Terdiri atas 2 lapis epitel gepeng didalamnya terdapat kapiler, serat elastin, kolagen, retikulin, fibroblast. Antara dinding alveoli yang berdekatan terdpt lubang kecil dgn diameter 10-15 mm, disebut stigma alveoli(porus alveolaris) untuk sirkulasi udara. Pada SI terdapat sel yghanya dpt dibedakan dgn mikroskop elektron :-Sel pneumosit tipe I/epitel alveoli/alveolar cell : inti gepeng, 95 % dinding alveoli,sitoplasma tipis.-Sel pneumosit tipe II/septal/alveolar besar/sekretorius : bentuk kubis, inti bulat,berkelompok 2-3 sel, sel menonjol ke arah lumen, sitoplasma mengandungmultilamelar bodies (surfaktan).-Sel alveolar fagosit/debu/dust cell : berasal dri monosit, sel agak besar inti bulat,sitoplasma bervakuola (sel darah yg telah memfagosit) /bergranula tanpa vakuola(mitosis dri makrofag).

Perkembangan pulmo terdiri dari 3 fase:Fase glanduler(12-16 minggu) Mula-mula sebagai tonjolan yang akan menjadi trachea yang kemudian bercabang menjadi 2sebagai calon bronchus. Tonjolan ini dengan cepat tumbuh memanjang dan mencapaikelompok sel-sel mesenkhim sehingga akhirnya menyerupai kelenjar. Pars conductoriatractus respiratorius telah dilengkapi selama kehidupan intrauterin bersama pula dengansistem pembuluh darah.

Fase kanalikuler(bulan ke-4-7)Terjadi pertumbuhan cepat sel-sel mesenkim di sekitar percabangan bronchus. Sel-seltersebut dan serabut jaringan pengikat sangat menonjol disamping anyaman kapiler darah.Pada tingkat ini belum tumbuh alveolus. Kelenjar-kelenjar timbul sebagai tonjolan dindingbronchus.

Fase alveolar(6,5 bulan sampai lahir)Paru-paru kehilangan bentuk kelenjarnya karena sekarang banyak sekali pembuluh darah.Ujung-ujung bronchus yang mengembang akan tumbuh bercabang-cabang hingga terbentuk alveoli.Epitel alveoli menipis sehingga terjadi hubungan yang erat dengan kapiler darah. Sesudahlahir masih terjadi perkembangan pars respiratoria untuk penyempurnaan yang meliputibronchiolus respiratorius sampai alveoli

Respirasi “Batuk Darah” 2

Page 3: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

2. Memahami dan menjelaskan Bakteri Tahan Asam (BTA)Pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama basil Koch.

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit TBC. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP). Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.Kingdom : BacteriaFilum : ActinobacteriaOrdo : ActinomycetalesUpaordo : CorynebacterineaeFamili : MycobacteriaceaeGenus : MycobacteriumSpesies :Mycobacterium tuberculosis Adapun bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakanbatang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2 ± 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri initergantung pada kondisi lingkungan.Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteriini termasuk dalam bakteri tahan asam. Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol.Mycobacterium tuberculosistidak menghasilkan kapsul atauspora serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi 60% .Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan denganarabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitasdinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatumolekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag. Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama 2 jam. Dalam dahak,

Respirasi “Batuk Darah” 3

Page 4: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang beradadalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini apabila berada dalamsuhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan antaralain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan olehjodium tinctur dalam 5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Hal ini dapat terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali.Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, oleh karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang banyak udaranya. Mikobakteria mendapat energi dari oksidasi berbagai senyawa karbon sederhana. Aktivitas biokimianya tidak khas, dan laju pertumbuhannya lebih lambat dari kebanyakan bakteri lain karena sifatnya yangcukup kompleks dan dinding selnya yang impermeable, sehingga penggandaannya hanya berlangsung setiap kurang lebih 18 jam. Karena pertumbuhannya yang lamban, seringkali sulit untuk mendiagnostik tuberculosis dengan cepat. Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, berkembang biak dengan baik pada suhu 22-23oC, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang pathogen. Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan, keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis sendiri adalah paru-paru manusia. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahandiri di dalam paru-paru. Bakteri TBC mempunyai dinding sel tebal yang mengandung zat lilin. Zat lilin ini berperan dalam terbentuknya fase atau formasi granoluma atau bintil atau nodul yang terlihat pada hasil foto rontgen paru-paru penderita TBC.Metode biakan :

Egg base media : Lowenstein-Jensen (dianjurkan), Ogawa, Kudoh Agar Base Media : Middle Brook

3.Memahami dan menjelaskan TB Paru 3.1. DefinisiTuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

3.2. EtiologiPenyakit TB paru ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai bakteri tahan asam (BTA).

3.3. EpidemiologiTuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacteriumtuberculosa, mycobacterium bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi lebih seringdisebakan oleh Mycobacterium tuberculosa (FKUI, 1998). Pada tahun 1993, WHOtelah mencanangkan kedaruratan global penyakit tuberkulosis di dunia, karena padasebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis menjadi tidak terkendali. DiIndonesia sendiri, penyakit tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang utama.Pada tahun 1995, hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), menunjukkan bahwa

Respirasi “Batuk Darah” 4

Page 5: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

penyakit tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakitkardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok umur.

3.4. KlasifikasiKlasifikasi berdasarkan BTA : TB Paru BTA + -Sekurang2nya 2 dari 3 spesimen dahak +-Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak + dan kelainan radiologi menunjukkan gambaran TB aktif -Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak BTA + dan biakan +

TB Paru BTA –-Hasil pemeriksaan dahak 3x -, gambaran klinis dan kelainan radiologi TB aktif -Hasil pemeriksaan dahak 3x -, biakan +

Klasifikasi berdasarkan tipe pasien Kasus baru : belum pernah mendapat pengobatan dgn OAT/ sudah pernah menelan OAT < 1

bulan. Kasus kambuh (relaps) : sebelumnya pernah mendpt pengobatan dan

dinyatakansembuh/pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan BTA & biakan +

Kasus defaulted/drop out : telah enjalani pengobatan >= 1 bln dan tdk mengambil obat 2 bulan berturut2/ lebih sblm pengobatan selesai.

Kasus gagal : BTA + yg msh tetap + /kembali jadi + pada akhir bln 5 /akhir pngobatan Kasus kronik : BTA masih + setelah selesai pengobatan ulang dgn kategori 2 Kasus bekas TB

3.5. PatofisiologiTB Primer :Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan membawa kuman TB ke kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4 -6 minggu.Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Masa inkubasi, yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan. Kompleks primer dapat menjadi :

Sembuh dgn tdk meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad integrum) Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (sarang Ghon, garis fibrotik, sarangperkapuran

di hillus) Menyebar dengan cara :

-Perikontinuitatum, menyebar ke sekitarnya-Penyebaran secara bronkogen-Penyebaran secara hematogen dan limfogen.

TB Post Primer (Post Primary TB) : Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk.

Respirasi “Batuk Darah” 5

Page 6: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura. Sarang pneumoni dapat berubah menjadi :

Diresorpisi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat Sarang tsb akan meluas & segera terjadi proses penyembuhan dengan penyebukanjaringan

fibrosis Sarang pneumoni meluas, membentuk jar, keju (jar kaseosa).

3.6. Manifestasi KlinisGejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam haridisertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza danbersifat hilang timbul.

Penurunan nafsu makan dan berat badan Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai Meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

3.7. DiagnosisAnamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak). Rontgen dada Pemeriksaan standar foto toraks PA.

Gambaran radiologi yg dicurigai TB aktif: Bayangan berawan/nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dansegmen

superior lobus bawah Kaviti, lebih dari 1, dikelilingi oleh bayangan opak berawan/nodular Bayangan bercak milier Efusi pleura unilateral (umumnya)/bilateral

Gambaran radiologi yg dicurigai TB inaktif : fibrotik, kalsifikasi, schwarte (penebalanpleura)

Berdasarkan luasnya lesi : Lesi minimal : bila mengenai sebagian dari 1/2 paru dgn luas < sela iga 2 depan, sertatanpa

kaviti Lesi luas Uji tuberkulin.

Respirasi “Batuk Darah” 6

Page 7: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

1. Pembengkakan(Indurasi) : 0±4mm,uji mantoux negatif. Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa.2. Pembengkakan(Indurasi): 3±9mm,uji mantoux meragukan. Hal ini bisa karena kesalahan teknik,reaksi silang dengan Mikobakteriuma tipik atau setelah vaksinasi BCG.3. Pembengkakan : • 10mm,uji mantoux positif (Indurasi) Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa

Pemeriksaan khusus : BACTEC, PCR,Serology :ELISA, ICT, Mycodot, PAP, IgG TB Pemeriksaan penunjang lain : analisis cairan pleura, histopatologi jaringan.

3.8. TatalaksanaPengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC ( gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5±10 mg/kgbb/hari.

1. Pencegahan (profilaksis) primer Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+). INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-). Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.

2. Pencegahan (profilaksis) sekunder Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC. Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan. Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir. sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.

Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisindan Kanamisin.

1) Isoniazid (INH)Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri.

2)Rifampisin / Rifampin Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.

3)Pirazinamid Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.

4)Streptomisin Termasuk dalam golongan amino glikosida dan dapat membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.

5)Ethambutol Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding.

6)Fluoroquinolone

Respirasi “Batuk Darah” 7

Page 8: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteri M. tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase, salah enzim yang mutlak diperlukan dalam proses replikasi bakteri M. Tuberculosis.

Pengobatan TBC pada orang dewasa Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 : Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin,

pirazinamid, dan etambutol setiap hari(tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kalidalam seminggu (tahap lanjutan).Diberikan kepada:

1. Penderita baru TBC paru BTA positif.2. Penderita TBC ekstra paru (BC di luar paru-paru) berat.

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3Diberikan kepada:

1. Penderita kambuh.2. Penderita gagal terapi.3. Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.

Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3 Diberikan kepada:

1. Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Pengobatan TBC pada anak Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:1. 2HR/7H2R2 : INH + Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH + Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).2. 2HRZ/4H2R2 : INH + Rifampisin + Pirazinamid : setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH + Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH). Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus: TB tidak berat

INH : 5 mg/kgbb/hariRifampisin : 10 mg/kgbb/hari

TB berat (milier dan meningitis TBC)INH : 10 mg/kgbb/hariRifampisin : 15 mg/kgbb/hariDosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)

3.9. Komplikasi Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan

kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan napas. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial. Bronkiectasis dan Fibrosis pada paru. Pneumotoraks spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya. Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency).

Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, laringitis, usus, Poncet’s arthropathy

Respirasi “Batuk Darah” 8

Page 9: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

Komplikasi lanjut: obstruksi jalan napas -> SOFT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat -> SOPT / fibrosis paru,kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

3.10. PencegahanKonsumsi makanan bergizi Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat. Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.

VaksinasiDengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC. Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanya menderita TBC ringan.

LingkunganLingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan kebersihan makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.

3.11. PrognosisPrognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jika disebabkan oleh strain resisten obat atau terjadi pada pasien berusia lanjut, dengan debilitas, atau mengalami gangguan kekebalan, yang berisiko tinggi menderita tuberkulosis milier.

PMO (Pengawas Menelan Obat)1.Persyaratan PMO

Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui baik olehpetugas kesehatan maupun penderita.

Disegani dan dihormati oleh penderita. Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita. Bersedia membantu penderita dengan sukarela. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan penderita.

2.Siapa yang bisa jadi PMO?Sebaiknya adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa, perawat, pekarya sanitarian, juru imunisasi, dan lain-lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga.

3.Tugas seorang PMO Mengawasi penderita TBC agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan. Memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur. Mengingatkan penderita untuk pemeriksaan ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TBC yang mempunyai gejala-gejala

tersangka TBC untuk segera memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan.

4. Memahami dan menjelaskan etika batuk dalam islamETIKA BATUK DAN BERSIN

Tutup hidung dan mulut dengan tisu,saputangan atau kain.

Respirasi “Batuk Darah” 9

Page 10: Pbl Batuk Darah

Ajeng Astrini Nur Kannia (1102010012)

Jika tidak ada jangan tutup menggunakan tangan melainkan GUNAKAN LENGAN DALAM BAJU ANDA.

Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol Gunakan masker jika sedang sakit atau ada yang sakit disekitar kita Tidak sembarangan membuang dahakataupun ludah setelah batuk

TIPS DAN PERINGATAN Ajarkan anak-anak cara yang tepat untuk batuk dan bersin untuk membantu mengurangi

penyebaran penyakit di udara Bersin pada lengan baju bagian dalam adalah cara penting untuk membantu mengurangi

penyebaran penyakit udara di seluruh dunia. Jika menggunakan tissue, itu hanya boleh digunakan sekali dan diikuti segera dengan

mencuci tangan dan membuang tissue pada tempat sampah.

Respirasi “Batuk Darah” 10